INDONESIA
SHIPPING TIMES BULETIN INFORMASI PELAYARAN, PELABUHAN DAN LOGISTIK
3 Januari 2017 No 02 • Vol IX • Selasa
SUPERHUB PELABUHAN TANJUNG PRIOK
ELVYN MASASYA: RUTE ASIA TIMUR DIBUKA TRIWULAN PERTAMA
YLKI DESAK KEMENHUB TINJAU STANDARDISASI KAPAL
PELINDO III KEMBANGKAN PELABUHAN WISATA
DIRUT PELNI: MASIH BANYAK ORANG TAKUT NAIK KAPAL LAUT
OTORITAS SINGAPURA LELANG KAPAL KONTENER HANJIN
01
YLKI Desak Kemenhub Tinjau Standardisasi Kapal
Y
AYASAN Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendesak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk meninjau standardisasi kelayakan serta perizinan terhadap kapal penyeberangan.\”Kalau transportasi air atau penyeberangan di Jakarta saja seperti ini bagaimana yang di luar Jakarta?” tanya Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (2/1/2017). Tulus Abadi juga mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta turut bertanggung jawab sebagai bentuk pelayanan transportasi publik. Tulus Abadi juga mengatakan bahwa terbakarnya kapal Zahro Ekspres yang menelan korban minimal 23 orang meninggal, hanyalah puncak dari gunung es atas fenomena “ojek kapal” yang sudah berjalan puluhan tahun di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. “Saat ini, puluhan bahkan ratusan ojek kapal beroperasi tanpa standar keamanan dan keselamatan yang jelas dan sangat minimnya pengawasan,” katanya.
Kemudian, dari sisi ketersediaan transportasi publik, ia menyatakan jika kejadian tersebut merupakan kegagalan Pemprov DKI Jakarta dalam menyediakan akses transportasi publik dari Jakarta (daratan) menuju area Kepulauan Seribu. Kapal-kapal yang disediakan Dishub tidak cukup jumlahnya untuk mobilitas warga di Kepulauan Seribu. Sedangkan yang tersedia justru ojek kapal dengan standar keselamatan yang sangat minimalis, yang dikelola secara perseorangan (bukan badan hukum). Para pelaku ojek kapal tersebut hanya berhimpun dalam sebuah koperasi, layaknya koperasi mikrolet. Sedangkan dari sisi pemberian sertifikasi atau standardisasi dan pengawasannya di lapangan menjadi tanggung jawab Kemenhub. Ojek kapal ini masih diberikan kelonggaran, sekalipun tanpa sertifikasi dan standardisasi yang jelas, baik armadanya dan atau sumber daya manusianya, terutama nakhodai kapal.*** | ANTARANEWS.COM | AFUT SYAFRIL |
penerbit: PT INDONESIA KREASI MEDIA » PeNYUNTING: Karnali Faisal » Tata letak: Givan J Setiawan » penyelaras berita: Karnali Faisal, Agus Abdu Roza, Zakaria, Salsabila » Sirkulasi: Agus Abdu Roza » keuangan: Abdul Manaf ZA » Sekretaris Redaksi/Iklan/BERLANGGANAN: Mulke Choerunisa » Alamat Redaksi/Sirkulasi: Jl Raya Enggano No 91 Tanjung Priok Jakarta Utara » Telp: 021-43924419, 021-4303083» FAKS: 021-43924419» contact person: Karnali Faisal HP 081289258955, WA 08128444457 » Email: karnali.faisal@gmail.com » Website: shippingforum.co.id, jurnalpelabuhan.com
02
Selasa 3 Januari 2017
INDONESIA SHIPPING TIMES
Terminal Penumpang di Semua Pelabuhan Harus Dibenahi
P
ENGAMAT transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menilai pengelolaan terminal penumpang pelabuhan harus dibenahi karena adanya manifes penumpang yang tidak diketahui. “Yang masih sering lalai selalu soal manifes dan ketersediaan instrumen keselamatan. Setiap kecelakaan kapal, sering terjadi manifes yang tidak sesuai,” ujar dia di Jakarta, Senin. Pengelolaan terminal penumpang di setiap pelabuhan harus dibenahi dengan menjadikannya lebih steril dan tak semua orang bisa masuk. Penyediaan instrumen keselamatan kapal, menurut dia, juga masih diabaikan, padahal minimal di kapal apa pun harus tersedia pelampung, bahkan untuk kapal besar, harus ada petunjuk penyelamatan seperti saat naik pesawat. “Meski kapal nelayan atau kapal pompong sekalipun harus ada pelampung, yang sering tidak sedia pelampung,” kata Djoko. Untuk menghindari insiden nahas itu terulang, ia berpendapat SOP harus diperbaiki, awak ka-
INDONESIA SHIPPING TIMES
pal harus menerima pelatihan, kapal harus mendapat sertifikat dan semua kapal apa pun ukurannya diwajibkan dilengkapi pelampung. Selain itu, pengawasan regulasi dan penguatan SDM juga harus ditingkatkan karena regulasi transportasi laut dan udara sudah menggunakan mahzab internasional dan hampir semua aturan sudah dibuat oleh Kemenhub. Aturan-aturan tersebut antara lain PM No. 25 Tahun 2015 tentang Standar Keselamatan dan PM No. 37 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Penumpang Angkutan Laut. “Kepulauan Seribu termasuk salah satu dari 10 kawasan destinasi wisata nasional sehingga semestinya penyediaan kapal wisata menjadi perhatian,” ujar Djoko. KM Zahro Express tujuan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, terbakar di sekitar Pelabuhan Muara Angke Jakarta Utara pada Minggu (1/1) pukul 09.00 WIB ketika mengangkut lebih dari 150 orang ke Pulau Tidung. | ANTARANEWS.COM | DYAH DA |
Selasa 3 Januari 2017
03
Superhub Pelabuhan Tanjung Priok
Elvyn Masassya: Rute Asia Timur Dibuka Triwulan Pertama
P
ELABUHAN Tanjung Priok optimistis kapal besar dengan rute Jakarta-Jepang akan mulai beroperasi pada kuartal pertama tahun ini, menyusul penetapan pelabuhan ini menjadi superhub untuk berkompetisi dengan Singapura.
Dengan konsep super hub yang sudah disepakati, dia yakin pengguna jasa atau eksportir dan importir di Pelabuhan Tanjung Priok akan mampu menekan biaya pengapalan barang 10% hingga 15% dibandingkan jika harus alih muat di Singapura atau Malaysia.
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Elvyn G. Masassya mengungkapkan pihaknya memperkirakan paling lambat pada tiga bulan pertama rute ke Asia Timur dengan kapal besar atau mother vessel bisa diluncurkan.
“Ada beberapa contoh dari simulasi kita, itu bisa 10-15% dari kalau mereka melalui Singapura,” paparnya.
“Fase pertama Jepang [Asia Timur] dulu, setelah itu kita akan simulasikan untuk negara-negara lain,” ujarnya kepada Bisnis. Rute ke Asia Timur, terutama Jepang, dipilih berdasarkan pertimbangan besarnya jumlah ekspor menuju ke wilayah tersebut. Saat ini, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II tengah melakukan negosiasi dengan tiga perusahaan pelayaran besar. Adapun rute yang dipertimbangkan lainnya antara lain, Eropa dan Amerika. Sayangnya, Elvyn belum dapat mengungkapkan perusahaan pelayaran tersebut mengingat jika negosiasi berhasil salah satu kapal dari perusahaan pelayaran tersebut harus melakukan re-routing.
04
Selasa 3 Januari 2017
Dia menegaskan konsep superhub ini tidak akan menghilangkan pencatatan ekspor di masing-masing wilayah di Indonesia. Selain itu, dia mengaku Pelindo I-IV secara prinsip sudah bersepakat atas konsep ini. Namun, dia berharap Kementerian Perhubungan dapat mengatur lebih jelas terkait dengan tata cara alih muat ekspor dan impor dengan kapal besar dan fungsi Pelabuhan Tanjung Priok sebagai hub utama atau sesuai konsep superhub. “Bentuknya semacam surat [edaran] lah. Tetapi di antara kita sebagai pengelola pelabuhan sudah melakukan pembicaraan ini,” ungkapnya.*** | BISNIS.COM | HADIJAH ALAYDRUS |
INDONESIA SHIPPING TIMES
Pelindo III Kembangkan Pelabuhan Pariwisata
P
ERUSAHAAN pelabuhan pelat merah PT Pelindo III mengincar sektor pariwisata. Perusahaan ini mulai membangun sejumlah pelabuhan Marina untuk bersandar kapal pesiar, seperti Boom Marina Banyuwangi, Gili Mas Marina Lombok, Komodo Marina Labuan Bajo, dan Benoa Marina. Direktur Utama Pelindo III, Orias Petrus Moedak mengatakan, pengembangan pelabuhan akan memakan waktu berkisar satu hingga dua tahun. “Proses pembangunan akan dilakukan secara bertahap karena harus melewati pengadaan dan sebagainya,” ujar Orias , Senin (2/1). Menurut Orias, investasi untuk pengembangan masing-masing pelabuhan bervariasi. Misalnya, untuk pelabuhan Gili Mas Lombok menelan total investasi Rp 1,2 triliun. “Total tersebut termasuk hotel. Untuk pelabuhan lain, akan bergantung proses tender,” tutur dia. Pelindo III juga mengembangkan pelabuhan untuk tujuan wisata seperti di Walikelo, Maumere, Waingapu, Aimere, Larantuka, Adonora, Lembata, Kalabahi atau Alor, Kupang, Rote, Ende, Sabu, Probolinggo, Celukan Bawang, Benoa, Lembar, Badas, Bima dan Banyuwangi. Di samping itu, Pelindo III juga membangun delapan cruise terminal. Antara lain di Tanjung Puting Taman Nasional di Pelabuhan Kumai, Kalimantan Tengah; Bull Racing di Pelabuhan Tanjung Perak, Jawa Timur; Celukan Bawang di Pelabuhan Celukan Bawang, Bali; dan Lombok di Pelabuhan Lembar, Nusa Tenggara Barat.
INDONESIA SHIPPING TIMES
Lalu, Candi Borobudur di Pelabuhan Tanjung Emas, Jawa Tengah; Gunung Bromo di Pelabuhan Tanjung Tembaga, Jawa Tengah; Benoa di Pelabuhan Benoa, Bali; serta Komodo di Pelabuhan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Capex Rp 4,5 triliun Tahun ini, Pelindo III menganggarkan dana Rp 4,5 triliun untuk belanja modal (capex). Dana tersebut dipenuhi dari fasilitas pinjaman perbankan sebesar Rp 4,5 triliun yang telah diperoleh di tahun 2016. Pinjaman itu guna membiayai rencana pembangunan proyek jangka menengah. Untuk melengkapi fasilitas tersebut, perusahaan ini juga berencana melakukan penawaran obligasi hingga Rp 5 triliun pada semester I-2017. “Rencana penerbitan obligasi berkisar Rp 2 triliun hingga Rp 5 triliun dan kami menggunakan buku Desember,” ujar Orias. Dana itulah yang akan digunakan untuk pembangunan terminal, pengembangan pelabuhan serta pembelian peralatan untuk pelabuhan. Hingga 2019, perusahaan masih membutuhkan dana guna belanja modal. Pelindo III akan memenuhi kekurangan dana tersebut dari kas. Orias optimistis, pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) perusahaan akan membaik sekitar Rp 3,6 triliun pada tahun 2017 dibandingkan tahun 2016 yang sekitar Rp 3 triliun. *** | KONTAN.CO.ID | WAHYU SATRIANI | Selasa 3 Januari 2017
05
Dirut Pelni: Banyak Orang yang Masih Takut Naik Kapal Laut
S
EKITAR 500 orang secara antusias ikut ambil bagian dalam acara tahun baru di atas kapal KM Umsini, yang digelar PT Pelni (Persero). Ini pertama kalinya Pelni mengadakan acara semacam ini, merayakan tahun baru di atas kapal. Rute yang dituju yakni menuju Pulau Edam, Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (31/12). Melalui acara ini Pelni berencana merambah ke lifestyle bisnis dengan tidak sekadar menjadi moda transportasi saja di tahun depan. Namun, juga menjadi pilihan sebagai moda pariwisata. “Selama ini kita jalan ke Raja Ampat, Karimun Jawa, Wakatobi dan tempat lain kita sudah jalankan. Kita juga ingin promosi, salah satu bisnis Pelni ke arah wisata. Itu juga salah satu penugasan kita yang diminta untuk Kapal Cruise membuka 10 jalur destinasi. Kita targetkan 2017,” Direktur PT Pelni, Elfiandri Goentoro.
Meski begitu, nyatanya tidak mudah untuk dilakukan. Alasannya, masih banyak yang takut menggunakan kapal laut, terlebih untuk berpariwisata.
06
Selasa 3 Januari 2017
“Nenek moyang kita seorang pelaut, tetapi masih banyak yang takut naik kapal laut,” kata Goentoro. “Contoh, tahun kemarin kapal kita KM Kelud dipakai seluruh Dirut (Direktur Utama) sama Bu Menteri. Yang telepon di call center kita lebih dari seratus (orang) menanyakan: “aman enggak?”, “kapalnya seperti apa?”. Enggak ngerti apa kalau kapal segede ini ada 10 lantai. Enggak ada yang ngerti,” terangnya sambil tertawa. Elfiandri mengaku, untuk mencapai target di 2017 Pelni harus melakukan pembenahan internal terlebih dulu, yakni dengan membenahi beberapa program pelayanan. “Ada beberapa program yang harus kita perbaiki termasuk sistem tiket. Mudah-mudahan kita enggak dengar lagi permasalahan tiket. Nanti semua penumpang seperti naik pesawat, ada boarding, sesuai kartu identitasnya. Kita juga akan maintenance kapal,” ujarnya.*** | MERDEKA.COM | IBNU SIENA |
INDONESIA SHIPPING TIMES
Dirut ASDP: Tahun 2017 Kami Buka Rute Baru di Papua
P
T ANGKUTAN Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) punya banyak rencana besar. Selain melayani penyeberangan antarpulau, operator kapal feri pelat merah ini akan membuka 21 rute baru dan mengoperasikan pelayaran jarak jauh. Direktur Utama ASDP, Faik Fahmi, yakin ekspansi ini mampu menciptakan peluang-peluang baru. Namun ekspansi ini belum dibarengi dengan pertumbuhan armada. ASDP pun menjalankan aneka strategi agar rencana ekspansinya mulus. Berikut ini petikan wawancara Koran Tempo. Apa saja rencana besar Anda pada 2017? Pertumbuhan pasar sangat besar, dari tahun ke tahun pertumbuhan jumlah penumpang dan kendaraan di jalur penyeberangan selalu di atas 10 persen, tapi tidak diimbangi dengan pertumbuhan kapal. Kalaupun kami punya kapal baru, statusnya bekas. Dari 58 kapal yang kami miliki, 42 persen di atas 20 tahun. Dampaknya besar terhadap produktivitas dan membuat biaya perawatan serta operasional tinggi. Karena itu, rencana besar kami ialah menambah jumlah armada secara signifikan. Apakah termasuk ekspansi rute baru? Pada 2017 kami memang akan membuka 13 rute baru di wilayah Papua. Kami ingin turut menciptakan pusat ekonomi baru di Papua dan wilayah timur. Selain Papua, kami akan menambah jaringan perintis di wilayah Maluku, Ternate, dan Nusa Tenggara. Ada 21 rute baru yang dibuka tahun depan. Seperti apa konsep penciptaan pusat ekonomi baru yang Anda rancang? Kami akan menghubungkan kota-kota di daerah pantai menuju pedalaman, lewat sungai. Nanti akan dibangun pelabuhan baru di sepanjang sungai, sehingga wilayah pedalaman Papua bisa menjadi
INDONESIA SHIPPING TIMES
pusat kegiatan ekonomi. Barang-barang kebutuhan pokok dari wilayah lain bisa masuk dengan mudah, sebaliknya hasil produksi dari pedalaman bisa dikirim keluar. Bukankah armada kapal ASDP terbatas dan kebanyakan dipakai untuk penyeberangan antarpulau? Nah, kami sudah berbicara dengan Kementerian Perhubungan, meminta kapal yang sebelumnya diserahkan ke pemerintah daerah tapi tidak dikelola dengan baik atau tak terpakai. Di Indonesia timur setidaknya ada 12 kapal Kementerian Perhubungan terbengkalai. Ada yang rusak akibat jarang docking atau fasilitasnya kurang lengkap. Jika kami kelola, perawatan kapal-kapal ini pasti terjamin. Apakah Anda sudah diberi izin? Memang belum ada keputusan. Yang pasti, masyarakat di sana sudah sangat membutuhkan kapal baru. Beberapa bulan lalu saya keliling wilayah timur, rata-rata keluhan masyarakat sama, yakni frekuensi pelayaran yang terlalu sedikit dan mereka meminta rute baru. Pada paruh pertama tahun ini, ASDP mencatatkan pertumbuhan laba 22 persen. Apa strategi Anda untuk meningkatkan kinerja perusahaan tahun depan? Selain melayani pelayaran perintis sebagai kewajiban, kami akan memperluas bisnis. Salah satunya dengan membuka pelabuhan baru. Pada Februari 2017 kami melakukan groundbreaking proyek pelabuhan marina di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, untuk kapal pesiar. Bersama PT Pembangunan Perumahan, kami akan mereklamasi lahan seluas 6.800 meter persegi menjadi 12 ribu meter persegi. Di area marina akan dibangun fasilitas komersial seperti hotel. Di Danau Toba, juga kami menambah satu kapal baru.**** | TEMPO.CO | PRAGA UTAMA | Selasa 3 Januari 2017
07
2017, KAI Genjot Pendapatan Angkutan Barang
A
WAL tahun 2017, PT Kereta Api Indonesia akan menggenjot pendapatan dari sektor angkutan barang. Sebab selama ini pendapatan angkutan barang lebih rendah dibandingkan angkutan penumpang. Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro mengatakan sepanjang 2016, PT KAI mencatat pendapatan akutan barang hanya 49 persen, sedangkan untuk penumpang 51 persen. “Kalau target keuntugannya saya kira tidak drastis naek cepat karena memang pendapatan proporsional antara angkutan barang sama penumpang ini. Masih lebih kecil pendapatan barang dibanding penumpangnya,” katanya kepada wartawan di Bandung, Senin (2/1/2017)
Pada tahun 2017, sambung Edi, pihaknya berharap bisa meningkatkan pendapatan angkutan barang menjadi 60 persen sedangkan penumpang sekitar 40 persen. “Kita ingin 2017, pendapatan angkutan barang 60 persen, dan 40 persen dari penum-
08
Selasa 3 Januari 2017
pang, dengan cara begitu kita bisa menaikan keuntungan,”ujarnya. Berkenaan dengan laba bersih, PT KAI mencatat tahun 2015 membukukan sebesar Rp1,2 triliun. Sedangkan untuk tahun 2016, dikatakan Edi, pihaknya belum bisa menyebutkanya karena belum dilakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). “Untuk tahun 2016 kita belum RUPS jadi nanti kalau sudah dilakukan akan keliahatan secara resmi,”ungkapnya Edi menegaskan bahwa PT KAI merupakan pelayanan publik (public service) dengan tetap memprioritaskan layanan yang terbaik bagi penumpang kereta api. “Ingat, kereta api ini public service untuk masyarakat. Jadi fokusnya bukan keuntungan, fokusnya kembali lagi layanan bagi penumpang yang lebih baik,”pungkasnya. *** | WARTAEKONOMI.CO.ID | R SAEFULLOH |
INDONESIA SHIPPING TIMES
AP II Mau Bikin Kampung Kargo, Tender Dimulai Februari 2017
A
NAK usaha PT Angkasa Pura II, yakni PT Angkasa Pura Kargo akan membuat proyek cargo village (kampung kargo) untuk memecahkan masalah kelebihan kapasitas penampungan kargo. Proses tender akan dibuka untuk semua investor dimulai pada Februari 2017 ini. Direktur AP II, Muhammad Awaluddin mengatakan, nantinya ada 2 macam tender, ada tahap untuk pembangunan infrastruktur yang menyangkut fasilitas seperti gudang atau Pusat Logistik Berikat yang ditargetkan mulai pada April atau Mei 2017. Serta tender untuk terminal kargo sebagai operatornya akan dilakukan pada Februari 2017. “Tender untuk terminal kargo akan dibuka untuk operatornya pada Februari 2017, tapi kalau infrastruktur dan fasilitasnya diperkirakan paling cepat April atau Mei, tapi nanti selesainya bersamaan,” kata Awaluddin kepada detikFinance, Minggu (1/1/2016). Fasilitas ini dibangun untuk mempersiapkan Bandara Soetta sebagai salah satu pusat distribusi atau hub kargo internasional. Ia menyebut, nantinya terminal kargo tidak menutup kesempatan untuk investor asing karena membutuhkan sistem yang terintegrasi dengan jaringan global untuk jalur distribusi internasional. “Tender infrastruktur dan operator memungkinkan AP II bekerja sama dengan pemain terminal operator kargo yang sudah eksis di luar karena pengalaman dan pemahaman mereka untuk
INDONESIA SHIPPING TIMES
mengelola transportasi udara besar itu sudah termasuk pengalaman karena kan sudah memiliki sistem jaringan lokal, investor lokal juga nggak apa-apa. Tapi kalau tender untuk infrastruktur itu pasti lokal yang bangun warehouse dan fasilitasnya,” ujarnya. Sedangkan proses pembuatan infrastruktur pendukung akan dibuka kesempatan bagi investor lokal saja misalnya BUMN Karya seperti Wijaya Karya, Waskita Karya, dan lainnya. Di dalam gudang atau PLB tersebut nantinya dapat memfasilitasi ekspor dan impor alat elektronik, produk berteknologi digital, hingga peralatan maintenance peralatan pesawat. Namun, untuk pengiriman produk consumer goods tidak bisa singgah di PLB terminal kargo ini karena akan menambah cost yang besar. “Kita melihat peluang di dalam cargo village mau ada PLB, jadi alat-alat teknis komponen ICT. Termasuk transport MRO seperti Garuda itu banyak perangkat teknis engineering dan alat-alat yang di situ itu langsung dikirim dari luar nanti bisa masuk. Termasuk orang-orang mau ekspor seperti perangkat elektornik dan digital tekknologi,” kata Awaluddin. “Tapi kalau logistiknya fast moving atau consumer goods, barang-barang itu kapasitasnya nggak terlalu besar tidak bisa karena ini logistik yang relates dah bisa support transportasi udara,” imbuhnya. *** | DETIK.COM | Y MEDISTIARA | Selasa 3 Januari 2017
09
HPH Akuisisi Terminal Petikemas Huizhou, Guangdong China
P
ERUSAHAAN pengelola terminal petikemas Hucthison Port Trust Holding (HPH Trust) mencapai kesepakatan untuk membeli saham mayoritas di Huizhou International Container Terminal Limited (HICT). Proses akuisisi ini dilakukan anak perusahaan HPH Trust, yakni Yantian International Container Terminal III (YICT III) dan Shenzhen Pingyan Multimodal Company Limited (PML). Dengan akuisisi ini, HPH Trust menguasai saham 65% dan 15% PML. Dengan akuisisi ini maka komposisi saham HICT yang baru adalah YICT III, Huizhou Port Group (HPG) dan PML masing-masing adalah 65%, 20% dan 15%.
Dari sisi nilai penjualan, YICT dan PML membayar USD 86.2 juta dalam dua kali pembayaran sesuai proporsi saham masingmasing. Sumber pembiayaan berasal dari kas internal YICT III dan PML. Akuisisi ini sama sekali tidak berpengaruh terhadap laporan keuangan HPH Trust tahun 2016. Huizhou International Container Terminal, terletak di Provinsi Guangdong bagian tenggara, Cina, terdiri dari dua tempat bongkar muat petikemas 50.000 ton dan satu 3.000 ton dermaga kontainer dengan luas 60 hektar, total panjang dermaga 800 meter dan kedalaman 15,7 meter.*** | SHIPPINGFORUM | WORLDMARITIME |
10
Selasa 3 Januari 2017
INDONESIA SHIPPING TIMES
Singapura Lelang Kapal Kontener Milik Hanjin
K
APAL Kontener milik perusahaan pelayaran Hanjin yang dibangun tahun 1998 dan disita tanggal 28 Agustus lalu oleh otoritas Singapura akan dilelang sesuai dengan keputusan pihak Mahkamah Agung negara tersebut. Para peminat lelang bisa mengajukan penawaran kapal berbobot 68.955 DWT tersebut hingga tanggal 12 Januari 2017 waktu setempat. Pengumuman yang dirilis Mahkamah Agung menyebutkan harga penawaran lelang tersebut untuk menutup utang perusahaan pelayaran tersebut sebesar SGD 639.134 (sekitar Rp 63 Miliar). Disebutkan penjualan kapal tersebut digunakan untuk membayar hutang perusahaan pelayaran tersebut. Catatan VesselsValue menyebutkan kapal dengan panjang 279 meter dan lebar 40
INDONESIA SHIPPING TIMES
meter, itu memiliki kapasitas 5.302 TEUs Box kontener dan memiliki nilai pasar sebesar USD 7,6 juta. Kapal tersebut disebut-sebut sebagai asset pertama yang disita pihak otoritas Singapura pasca bangkrutnya perusahaan pelayaran asal Korea Selatan tersebut. Lesunya bisnis pelayaran membuat Hanjin dililit utang yang terus membesar. Ketidakmampuan Hanjin membayar biaya bongkar muat di pelabuhan membuat kapalkapal mereka ditolak sejumlah pelabuhan internasional seperti yang terjadi di RRC dan Spanyol. Disebutkan pada Juni 2016 utang perusahaan pelayaran terbesar ketujuh di dunia itu mencapai 6,1 triliun won. Kerugian terparah yang dialami terjadi pada tahun 2011-2014. *** | SHIPPINGFORUM | WORLDMARITIME | Selasa 3 Januari 2017
11
Berpetualang di Kapal Pesiar Terbesar Australia
K
APAL pesiar Ovation of the Seas dari Australia diklaim sebagai kapal pesiar terbaru dan terbesar dari Australia. Dilansir News.com.au,), Ovation of the Seas merupakan kapal pesiar terbesar ke-4 di dunia. Kapal tersebut tiba di Sydney pertengahan desember lalu. Sebagai kapal pesiar terbesar, Ovation of the Seas sekaligus menjadi hotel terapung terbesar di Australia. Kapal ini dilengkapi fasilitas mewah, hingga bartendernya pun adalah robot. Bila ingin menyaksikan pertunjukan sirkus, Anda bisa menyaksikannya di kapal ini. Jadi, bukan hanya sekadar kolam renang, di kapal ini Anda juga bisa memandang bintang dan tata surya pada malam hari dengan alat observasi. Ovation of the Seas memiliki panjang 348 meter, tinggi 18 dek, bobot 168.666 ton, dengan kapasitas 5.000 tamu dan 1.500 awak. Jika berdiri tegak, kapal ini hampir setinggi Uluru yang dikenal juga sebagai Ayers Rock, batu berukuran besar di Taman Nasional Uluru – Kata Tjuta, sekitar 350 km di barat daya kota Alice Springs, Northern Territory, Australia, dengan ketinggian 863 meter. Kapal ini juga lebih besar dibanding Hotel Crown Metropol di Melbourne dan Four Points Sheraton di Sydney. Kapal ini sangat besar, dan menerapkan teknologi canggih. Tak heran pihak Royal Caribbean menyebut kapal ini dengan “SuperCruising” untuk menggambarkan liburan terbaru di kapal pesiar ke warga Australia. “SuperCruising adalah pengalaman liburan seperti yang bisa Anda ditemukan di Australia,” kata Adam Armstrong, Direktur Royal Caribbean Australia & Selandia Baru. Kapal pesiar ini dilengkapi balkon virtual dengan layar LED 80 inci yang bisa menampilkan pemandangan dan suara nyata dari laut. Selain itu, kapal ini juga
12
Selasa 3 Januari 2017
dilengkapi “flowrider” (simulator berselancar yang memompa 130 ribu liter air per menit untuk bisa membuat aliran air seperti gelombang. Meski berada di laut, fasilitas kapal pesiar Ovation of the Seas tak kalah dengan fasilitas di darat. Misalnya untuk internet, kapal ini memiliki internet tercepat di laut, VOOM, secepat di darat. Selain internet, kapal juga dilengkapi game canggih di video game suite. Di sini ada Xbox Live yang bisa membuat gamer berlomba dengan orang lain di seluruh dunia. Ada juga robot di Bionic Bar. Di bar ini, botol minuman tergantung di plafon, dan robot bartender ini yang akan menyediakan minuman yang dipesan penumpang. Selain bar canggih, ada pula ruang Two70 yang memiliki enam panggung Roboscreen yang menghadirkan pertunjukan yang mengejutkan penonton. Kapal pesiar Ovation of the Seas tak hanya dilengkapi teknologi canggih, juga ada dua patung panda raksasa di dek atas, karya seni sebanyak 11.000 di papan, dari lukisan hingga instalasi spektakuler. Koleksi seni itu senilai 5,9 juta dolar Australia, dan sekitar 20% adalah koleksi seniman Australia. Di kapal ini ada 18 restoran untuk Anda pilih saat mau bersantap. Uniknya, ruang makan itu juga dilengkapi hiburan. Salah satu restoran adalah Jamie’s Italian (restoran Jamie Oliver pertama di laut). Di restoran ini, tamu bisa melangkah melalui cermin dan memasuki Wonderland. Di sini, Anda akan menikmati makanan yang lezat. Selain makanan lezat, penumpang juga bisa melakukan berbagai aktivitas seperti surfing, skydive, roller, panjat tebibf, bermain bombom car, atau bergabung dengan tim sirkus.*** | MONETER.CO.ID |
INDONESIA SHIPPING TIMES