INDONESIA
SHIPPING TIMES BULETIN INFORMASI PELAYARAN, PELABUHAN DAN LOGISTIK
No 165• Vol IX • Senin 10
Juli 2017
FENOMENA MERGER PELAYARAN INTERNASIONAL, COSCO SERIUS LAKUKAN PEDEKATE OOCL
DEMI KESELAMATAN PELAYARAN, DIRJEN HUBLA TAK RAGU COPOT KSOP YANG DIANGGAP LALAI
PELINDO I TEPIS ANGGAPAN DWELLING TIME PELABUHAN BELAWAN 7 HARI
JAI MINTA IPC BERSIKAP TEGAS SOAL PELIMPAHAN PANDU TUNDA KAPAL
DICARI, PBM PENGELOLA BONGKAR MUAT PELABUHAN BATAM
01
Keselamatan Pelayaran, Dirjen Hubla Tak Ragu Copot KSOP yang Dianggap Lalai KABAR.NEWS
D
IREKTUR Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Antonius Tonny Budiono memastikan telah mencopot sejumlah pejabat pelabuhan di Kumai, Kalimantan Tengah, Kalianget, Jawa Timur, dan Kepulauan Seribu, Jakarta, karena mengizinkan kapal dengan penumpang yang melebihi kapasitas untuk berlayar saat ramai-ramainya arus mudik lebaran 2017. Karena penumpukan penumpang pada beberapa pelabuhan tersebut, menurut Mantan Kepala Distrik Navigasi Kelas 1 Surabaya ini, masih bisa diatasi dengan cara berkoordinasi dengan operator pelayaran, melalui regulator di daerah setempat, untuk meminta bantuan tambahan armada. “Karena lonjakan penumpang yang terjadi pada beberapa pelabuhan itu sifatnya hanya pada saat-saat tertentu saja, seperti musim libur lebaran seperti yang baru saja berlalu kemarin,” katanya. Sanksi pencopotan pejabat di beberapa pelabuhan tersebut dinilai tepat sebagai efek jera agar tidak ditiru oleh pejabat di pelabuhan lainnya.
“Mestinya penumpukan penumpang pada saat ramai seperti musim libur lebaran lalu bisa diatasi jika ada koordinasi antara stakeholder, regulator, dan operator pelayaran, selain juga TNI/ Polri,” ucapnya. Mengenai evaluasi pelayanan angkutan laut berdasarkan pelaksanaan arus mudik dan balik musim libur lebaran 2017, Dirjen memastikan telah berjalan dengan baik. “Secara keseluruhan pelayanan angkutan laut selama arus mudik dan balik di seluruh pelabuhan hingga saat ini telah berjalan baik. Namun ada beberapa hal yang perlu dievaluasi,” katanya kepada wartawan di Surabaya, Sabtu. Dia menyebut masih terjadi penumpukan penumpang angkutan laut yang berlebih selama masa arus mudik dan balik musim liburan 2017 di sejumlah pelabuhan. “Di beberapa pelabuhan penumpukan penumpang ini bisa segera terselesaikan berkat koordinasi yang baik antarinstansi terkait,” katanya. Dia mencontohkan, penumpukan penumpang di Pelabuhan Pulau Masalembu, Jawa Timur, bisa cepat ditangani dengan baik karena ada koordinasi dengan Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya, yang kemudian meminta bantuan PT Pelayaran Indonesia (Pelni) untuk segera mengirim kapal pendukung. “Namun di beberapa pelabuhan lain solusi penumpukan penumpang justru dilakukan dengan mengambil tindakan yang melanggar aturan yang justru membahayakan keselamatan pelayaran, seperti di Pelabuhan Kalianget, Kumai, dan Kepulauan Seribu,” ujarnya.*** ANTARANEWS.COM | SLAMET AS
penerbit: PT INDONESIA KREASI MEDIA » PeNYUNTING: Karnali Faisal » Tata letak: Givan J Setiawan » penyelaras naskah: Karnali Faisal, Agus Abdu Roza, Salsabila Miftahuzahra » Sirkulasi: Agus Abdu Roza » keuangan: Abdul Manaf ZA » Sekretaris Redaksi/Iklan: Mulke Choerunisa » Alamat Redaksi/ Sirkulasi: Jl Raya Enggano No 91 Tanjung Priok Jakarta Utara » Telp: 021-43924419, 021-4303083» FAKS: 021-43924419» contact person: Karnali Faisal HP 081289258955, WA 08128444457 » Email: karnali.faisal@gmail.com » Website: shippingforum.co.id
02
Senin, 10 Juli 2017
INDONESIA SHIPPING TIMES
Dicari! PBM Pengelola Kegiatan Bongkar Muat Pelabuhan Batam TRIBUNNEWS.COM
B
P Batam akan membuka lelang untuk perusahaan yang menjalankan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Batuampar. Hal itu merupakan bagian dari upaya memaksimalkan potensi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) BP Batam dari unit pelabuhan. Proses lelang rencananya akan dilakukan September 2017. “September itu lelang untuk perusahaan bongkar muat,” kata Deputi III BP Batam, RC Eko Santoso Budianto kepada wartawan baru-baru ini di BP Batam.’ Ia mengatakan, sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 136 tahun 2016 tentang Pengelolaan Aset pada Badan La-
yanan Umum (BLU), setiap pemanfaatan aset BLU hanya boleh dilakukan dengan tiga hal. “Pertama diusahakan sendiri, kedua kerjasama operasi, ketiga menunjuk tim pengelola,” ujar Dia. Dari tiga opsi itu, BP Batam memilih opsi kedua. Yakni kerjasama operasi untuk aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Batuampar dan harus dilakukan mekanisme lelang. “Siapa mitranya harus dilelang. Itu aturan di PMK 136. Karena kami (BP Batam) BLU di bawah Kementerian Keuangan, ya harus ikut aturan,” kata Eko.*** TRIBUNNEWS.COM | DEWI HARYATI
INDONESIA SHIPPING TIMES
Senin, 10 Juli 2017
03
Semester I, Volume Bongkar Muat Terminal Petikemas Surabaya Naik 1% TPS.CO.ID
A
RUS bongkar muat peti kemas ekspor impor melalui Terminal Petikemas Surabaya (TPS) di pelabuhan Tanjung Perak, naik 1 persen selama semester I tahun ini atau periode Januari-Juni 2017. Public Relations TPS, M Solech mengatakan, pada 2017 TPS menargetkan produktivitas bongkar muat peti kemas ekspor impor sebanyak 595.135 twentyfoot equivalent units (TEUs). “Tercatat realisasi bongkar muat peti kemas ekspor impor TPS selama Januari-Juni 2017 sebanyak 637.410 TEUs atau naik sekitar 1 persen dibanding periode yang sama tahun 2016 sebanyak 631.238 TEUs,” jelas Solech, Minggu (9/7/2017). Rata-rata petikemas ekspor impor yang dilayani di TPS setiap bulannya pada tahun 2017 mencapai 100.000 sampai dengan 120.000 TEUs. Selanjutnya, Solech optimistis pada semester II akan mampu meningkatkan market dan pertumbuhan volume petikemas ekspor impor. “Kami bersyukur masih dapat melampaui target yang telah ditetapkan oleh management pada semester I 2017, meskipun pada awal tahun hampir 2 bulan lalu 1 berth dikosongkan dalam rangka pemasangan 3 unit Container
04
Senin, 10 Juli 2017
Crane (CC) baru yang terbesar di Pelabuhan Tanjung Perak, kami yakin dapat mengejar dan melampaui target di semester II,” jelasnya. Untuk mencapai target tersebut, sampai dengan bulan Juni 2017, dari 8 unit CC eksisting sebanyak 6 unit CC telah bertenaga listrik dari sebelumnya genset diesel. “Saat ini, kami masih berjalan terus untuk 2 unit CC nomor 3 dan 2, target kami pada bulan September 2017 semua CC di dermaga Internasional TPS selesai dan beroperasi dengan tenaga listrik, mendukung kinerja 3 unit CC yang baru,” ungkap Solech. Dengan mengubah sistem mekanik ke motor listrik, diharapkan kinerja operasional menjadi lebih baik, lebih efisien dan ramah lingkungan. Dampak positif lainnya adalah lingkungan kerja tidak bising, lebih bersih dan nyaman. Sedang arus kunjungan kapal di TPS selama periode Januari-Juni 2017 sebanyak 484 unit atau naik 4 persen dari periode yang sama tahun lalu 466 unit. “Untuk kunjungan kapal ekspor impor tiap bulannya di TPS rata-rata mencapai 100 hingga 120 unit,” tandas Solech.***
‘ SURYA.CO.ID | SRI HANDI LESTARI
INDONESIA SHIPPING TIMES
Pelindo I Tepis Anggapan Dwelling Time Pelabuhan Belawan 7 Hari WASPADA.CO.ID
L
AMA proses bongkar dan pengeluaran barang (dwelling time) dari Pelabuhan Belawan meningkat menjadi empat hari dari sebelumnya berkisar dua hingga tiga hari. Meningkatnya dwelling time terkait larangan truk beroperasi menjelang dan pascalebaran. Peningkatan dwelling time tersebut dibenarkan oleh salah seorang pejabat di PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) 1 Belawan menanggapi Ketua Gabungan Importer Nasional Indonesia (GINSI) Sumut Dianto MS yang menyebutkan dwelling time Pelabuhan Belawan memburuk menjadi 7 hari saat menjelang Lebaran 2017. Ketua GINSI Sumut Dianto MS mengungkapkan, dalam sebuah rapat yang digelar di Belawan terungkap dwelling time di Pelabuhan Belawan meningkat hingga mencapai tujuh hari. “Pernyataan GINSI itu (dwelling time mencapai tujuh hari) tidak benar. Dwelling time memang meningkat menjadi sekitar 4 hari dari sebelumnya berkisar 2-3 hari,” kata Corporate Secretary Pelindo I Eriansyah Boy yang dihubungi melalui telepon. Eriansyah yang mengaku sedang berada di Riau mengatakan, peningkatan dwelling time dampak dari larangan operasional truk saat menjelang dan pascalebaran. Larangan operasional truk dimaksudkan menjamin kelancaran angkutan mudik dan arus balik pascalebaran.
INDONESIA SHIPPING TIMES
Eriansyah menyebutkan, menjelang akhir Juni 2017 dwelling time di Pelabuhan Belawan berkisar 2-3 hari. Dari waktu tersebut kontribusi Pelindo berkisar 0,15 hari atau sekitar 15 jam. Sisanya, berada dalam otoritas lembaga/kementerian yang terkait dengan arus (mobilitas) barang yang melintasi pabean. Ketua DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Sumatera Utara Surianto SH alias Butong yang dihubungi melalui telepon menyebutkan, peningkatan dwelling time di Pelabuhan Belawan kemungkinan disebabkan beberapa faktor. Di antaranya, cuaca buruk yang menyebabkan pekerjaan (bongkar) terganggu. Kemudian, bisa juga akibat peningkatan volume arus masuk barang sepanjang Ramadan. “Kedua faktor ini yang paling mungkin menyebabkan peningkatan dwelling time di Pelabuhan Belawan,” ujarnya. Dari sisi proses pemuatan dan pengangkutan barang dari area penumpukan ke truk yang mengangkut barang tidak mungkin terjadi. “Sebab, jika sudah tiga hari barang tidak diangkut dari area penumpukan maka akan langsung diangkut ke buffer zone (lokasi penampungan sementara),” ungkap Surianto yang juga anggota DPRD Medan dari Partai Gerindra.*** MEDANBISNISDAILY.COM | GO SUMUT Senin, 10 Juli 2017
05
JAI Minta IPC Bersikap Tegas Pelimpahan Wewenang Pandu Tunda Kapal MARITIMNEWS.COM
P
T Pelabuhan Indonesia II/IPC terkesan “tidak tegas”, menindaklanjuti pelimpahan pandu dan tunda Kapal dari Pemerintah cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan sesuai PM nomor 57 tahun 2015 tentang pemanduan dan penundaan kapal kepada IPC selaku Badan Usaha Pelabuhan (BUP) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) khusus penyelenggaraan pelabuhan umum. Selang waktu seiring dinamika di IPC, pelimpahan pelaksanaan pandu dan tunda yang dikelola anak perusahaan PT Jasa Armada Indonesia (JAI) dikembalikan fungsinya kepada IPC (cabang). Namun pelimpahan hanya kegiatan pandu, sedangkan kegiatan tunda tetap dikelola PT JAI sang anak perusahaan IPC. Padahal seharusnya kegiatan pemanduan dan penundaan kapal merupakan satu-kesatuan berdasarkan PM nomor 57 tahun 2015. Bagi PT JAI, pelimpahan kembali kegiatan pemanduan dan penundaan Kapal kepada induk IPC tidak merupakan masalah atau kendala bagi perusahaan tersebut. Apalagi saat ini PT JAI sendiri telah mengantongi izin sebagai BUP berdasarkan Surat Badan Koordinasi Penanaman Modal Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia nomor : 4/1/30-pelabuhan/ PMDN/2017. Hanya saja sejogjanya top manajemen IPC dapat bertindak tegas dan profesional, diputuskan saja bahwa pelimpahan kegiatan pemanduan dan penundaan Kapal berdasarkan PM
06
Senin, 10 Juli 2017
nomor 57 tahun 2015 diberikan kesalah satunya, misal PT JAI anak perusahaan yang notabene telah mengantongi izin BUP serta memiliki sumber daya manusia mumpuni dalam hal kegiatan pandu maupun tunda. Atau berikan pelimpahan sepenuhnya, baik pemanduan dan penundaan kapal kepada manajemen Cabang PT Pelabuhan Indonesia II/ IPC. “Kami ingin kepastian agar kinerja di lapangan tidak terjadi benturan. Apabila memang tidak diberi pelimpahan pemanduan dan penundaan, kami siap untuk ekspansi mencari peluang bisnis pemanduan diluar lingkup kerja IPC,” tegas Manager Operasi PT JAI wilayah Tanjung Priok, Capt Gerald Arthur Dungus, MM., mantan Managing Director PT Bias Delta Pratama sekaligus pemegang sertifikat Deep Sea Pilot, Sabtu (8/7). Bercermin di Marunda, akhirnya PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) yang melakukan kegiatan pelaksanaan pemanduan dan penundaan kapal di perairan Pelabuhan Marunda. Kegiatan itu take over dari PT Pelabuhan Indonesia II/IPC Cabang Tanjung Priok kepada KBS sesuai surat KSOP Marunda no. 304/1/11/KSOP. Mrd-17 ditandatangani Heri Purwanto tanggal 20 April 2017. Akibat ketidaksiapan Cabang Pelabuhan Tanjung Priok, dimana sebelumnya pemanduan justru akan ditangani PT JAI. Sedang Pembenahan Dihubungi terpisah, Direktur Pembinaan Anak Perusahaan PT Pelabuhan Indonesia II/ IPC, Riry S Jetta menjelaskan bahwa pelimpahan kegiatan ‘pemanduan dan penundaan’ yang belum sepenuhnya dilaksanakan oleh Cabang IPC atau JAI dikarenakan pihak manajemen masih melakukan pembenahan internal. “Pembenahan agar mendapatkan yang terbaik bagi semua pihak, manajemen IPC masih intens berkomunikasi khususnya bersama Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan,” pungkasnya.*** MARITIMNEWS.COM | BAYU
INDONESIA SHIPPING TIMES
TPK Koja Gelar 15 Kali Sunatan Massal, 1.800 Anak Berhasil Di-Khitan
INDONESIA SHIPPING TIMES
BISNIS.COM
MARITIMNEWS.COM
S
EJAK beroperasi tahun 1998, Terminal Petikemas TPK Koja Tanjung Priok sudah 15 kali menggelar bhakti sosial khitanan massal.. Hal itu diungkapkan Corporate Secretary TPK Koja Nuryono Arif saat menggelar khitanan massal di RS Pelabuhan Jakarta, Minggu ( 9/7/2017). Sunatan massal ini diikuti 166 anak. Diperkirakan dalam 15 kali bhakti sosial sunatan massal, TPK Koja sudah mengkhitan sekitar 1.800 anak , tambah Arif didampingi Humas TPK Koja, Larry Mucharam. Sementara, 166 anak yang mengikuti sunatan massal disebut belakangan berasal dari Kelurahan Rawa Badak Utara, Rawa Badak Selatan, Kelurahan Lagoa, Cijantung, kerabat karyawam TPK Koja dan kerabat karyawan RS Pelabuhan Jakarta. Sebelumnya, untuk kegiatan CSR TPK
Koja juga menyelenggarakan kegiatan donor darah. Dalam kegiatan donor darah TPK Koja yang ke dua kalinya ditahun 2017 itu, puluhan pegawai dan mitra kerja TPK Koja termasuk dari perusahaan pelayaran dan forwder nampak antusias mengikuti kegiatan donor darah yang diselengarakan bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta. Nuryono Arif mengatakan, CSR TPK Koja selama ini dimanfaatkan untuk kegiatan positif untuk membantu masyarakat antara lain; donor darah, sunatan massal, mudik gratis, pengobatan TBC, Bea Siswa , pembelian kaki palsu bagi yang membutuhkan dan bank sampah untuk masyarakat sekitar pelabuhan Priok. “Hal ini merupakan bagian komitmen TPK Koja terhadap kepedulian lingkungan dan membantu masyarakat sekitar TPK Koja khususnya dan DKI Jakarta,� paparnya. Arif menyebutkan selama ini TPK Koja menyalurkan dana CSR sebesar 1-2 % dari laba operasional setiap tahunnya.*** BERITATRANS.COM | WILAM Senin, 10 Juli 2017
07
Meski Harga Minyak Anjlok, Pengusaha Kapal Tak Bisa Berpaling ke Lain Sektor
H
ARGA minyak dan batubara memang tak selamanya bersahabat. Sudah tahu begitu, para pengusaha jasa perkapalan tetap saja mempertahankan sektor minyak dan batubara sebagai tumpuan pendapatan. PT Berlian Laju Tanker Tbk misalnya, mengaku bisnis perkapalan saat ini masih cukup menantang. Apalagi, perusahaan berkode seham BLTA di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut hanya fokus melayani pengangkutan minyak dan gas (migas). Tak ayal, saat harga minyak dan gas melempem, kinerja Berlian Laju Tanker ikut melempem. “Ya karena memang pasarnya sendiri susah diprediksi, sering naik dan turun, jadi ya pengaruh juga ke bisnis,” kata Siana Anggraeni Surya, Direktur Utama PT Berlian Laju Tanker Tbk, saat ditemui usai rapat umum pemegang saham (RUPS) di Jakarta, Jumat (7/7). Meski begitu, Berlian Laju Tanker tetap mempertahankan segmen pasar pengangkutan migas. Pada saat yang bersamaan, perusahaan tersebut akan berupaya memperbaiki kinerja. PT Logindo Samudramakmur Tbk juga bertahan dengan pengangkutan migas. Sebab, mereka tak bisa serta-merta mengubah segmen pasar. “Kapal kami bidang oil and gas dengan spesifikasi khusus jadi tidak bisa switch,” terang Sundap Carulli, Direktur Keuangan PT Logindo Samudramakmur Tbk saat dihubungi KONTAN, Jumat (7/7). Mengintip laporan keuangan Logindo per kuartal I 2017, ada tiga pelanggan besar yang masing-masing menyumbang pendapatan lebih dari 10% terhadap total pendapatan US$ 5,6 juta. Terbesar, Total E&P Indonesie dengan kontribusi US$ 2,58 juta. Dua pelanggan lain, yaitu PC Muriah Ltd. sebesar US$ 1,03 juta dan BUT Eni Muara Bakau B.V. sebesar US$ 0,16 juta. Sementara pemain lain, PT Trans Power Marine Tbk mempertahankan segmen pengangkutan barang curah. Mayoritas barang yang mereka angkut adalah batubara. Sisanya berupa pengangkutan woodchips atau bahan baku kertas dan semen. Sedikit berbeda dengan PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. Mulai semester II 2017 ini mereka menghindari segmen pasar liquified natural gas (LNG). Sebagai ganti, Humpuss Intermoda akan fokus melayani pengangkutan sektor non LNG. Salah satu yang mereka bidik adalah pengangkutan bahan bakar minyak (BBM). Pertimbangan Humpuss Intermoda adalah potensi pertumbuhan pasar pengangkutan BBM senantiasa bergerak seiring dengan pertumbuhan
08
Senin, 10 Juli 2017
ekonomi dan jumlah penduduk. Disamping, ada pertumbangan tender pembangkit listrik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) yang masih jalan di tempat. Hal itu menbikin mereka tak bisa segera meneken kontrak pengangkutan LNG. Memilih sewa kapal Para pengusaha perkapalan sadar, fluktuasi harga migas maupun batubara memuat risiko bisnis. Meskipun belakangan harga migas dan batubara bergeliat, tantangan bisnis masih terasa. Karena itu mereka memilih menahan belanja kapal. Kalaupun nanti perlu tambahan kapal, pengusaha perkapalan memilih menyewa kapal dari pihak ketiga. “Nanti mereka yang angkut kami ambil margin saja. Margin sewa hanya sekitar 5%,” terang Rudy Sutiono, Direktur PT Trans Power Marine Tbk. Adapun alokasi dana belanja modal atawa capital expenditure (capex) Trans Power Marine tahun ini hanya untuk docking dan perawatan kapal. Besarannya antara US$ 2 juta- US$ 3 juta. Kapal-kapal Trans Power Marine melayani pengangkutan batubara di dalam negeri dan luar negeri. Pelanggan lokal mereka, yakni PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Mereka mengangkut batubara untuk kebutuhan bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Sementara pelanggan besar swasta Trans Power Marine adalah Grup Sinarmas. Manajemen perusahaan itu bilang, 30% pengangkutan batubara untuk menyuplai permintaan pembangkit listrik Grup Sinarmas. Hingga saat ini, Trans Power Marine memiliki 35 set kapal tunda alias tugboat dan kapal tongkang. Tingkat keterpakaian 100% atau terpakai semua. Selain kapal tunda dan kapal tongkang, Trans Power Marine memiliki tiga set floating crane untuk mendukung aktivitas ekspor. Fungsi alat tersebut untuk memindahkan batubara dari kapal tongkang ke kapal besar. Hingga akhir tahun nanti, Trans Power Marine membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 10%20% dibandingkan dengan tahun 2016. Realisasi pendapatan perusahaan itu pada tahun lalu, yakni US$ 33,18 juta. Sementara Logindo berencana meningkatkan utilitas kapal dari tahun lalu di bawah 40%, menjadi 50% sampai akhir tahun 2017 nanti. Perusahaan berkode saham LEAD di BEI itu membekali diri dengan capex sebesar US$ 200.000. “Semester kedua bisa positif, tren mulai membaik,” ujar Sundap.*** KONTAN.CO.ID | M GHIFFARI L ALIF, T PRASETYA
INDONESIA SHIPPING TIMES
Kereta Pelabuhan Masuk Lini Satu, Tergantung Kebutuhan Operator
K
EMENTERIAN Perhubungan mengungkapkan masuk atau tidaknya kereta api hingga ke lini satu Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, tergantung pada kebutuhan operator. Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Prasetyo Boeditjahjono mengatakan kebijakan dari pemerintah adalah membuat waktu inap barang di pelabuhan atau dwelling time menjadi lebih rendah. Dengan dwelling time rendah, paparnya, secara teori seharusnya biaya logistik otomatis akan lebih rendah. “Masuknya kereta api ke pelabuhan atau bandara [sampai sejauh mana] tergantung kebutuhan operatornya, pelabuhan atau bandara. Dia maunya sampai situ ya situ, mau paling dekat sampai orang naik pesawat ya dekat pesawat,” kata Prasetyo. Operator pelabuhan, lanjutnya, memiliki pengaturan terkait dengan pelabuhan atau bandara yang dikelolanya. Oleh karena itu, perlu dilihat sampai sejauh mana kereta api dapat masuk ke dalam pelabuhan dalam rencana operator. Dia menjelaskan dalam program perkeretaapian, kereta kalau bisa masuk ke dalam pelabuhan atau bandara. Ketika disebutkan kemungkinannya sampai lini 1, dia menjawab, “Tidak, pokoknya masuk ke pelabuhan. Terserah masuknya, kan mereka yang punya rencana itu.” Prasetyo menuturkan yang bisa menjawab lebih baik atau tidak kereta masuk ke lini satu Pelabuhan Tanjung Priok adalah operator pelabuhan itu sendiri. Ketua Forum Transportasi Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Aditya Dwi Laksana mengatakan, masalah dwelling time juga berkaitan dengan pengurusan administrasi dokumen multi stakeholder. Oleh karena itu, masuknya kereta api hingga ke lini satu pelabuhan tidak secara otomatis menurunkan dwelling time. “Artinya mengurangi waktu secara potensial sih iya, tetapi juga tergantung instansi-instansi lain [dengan masuknya
INDONESIA SHIPPING TIMES
kereta hingga ke tempat terdekat sandar kapal],” katanya. Hanya saja, menurut dia, akses prasarana kereta hingga sedekat mungkin dengan tempat sandar kapal dapat membuat biaya bongkar muat ditekan seminimal mungkin. Oleh karena itu, Aditya menyebutkan pemerintah perlu menyediakan akses prasarana kereta hingga sedekat mungkin dengan tempat sandar kapal untuk membuat kereta barang menarik bagi para pengusaha. “Kalaumasih harus berganti truk di pelabuhan, artinya menambah biaya logistik.” Selain itu, pemerintah perlu membuat skema tarif yang kompetitif agar kereta api barang menarik minat para pengusaha. Menurutnya, pemerintah perlu melakukan kesetaraan perlakuan pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) karena angkutan truk barang tidak dikenai PPN. Dia menambahkan angkutan kereta api barang hingga pelabuhan memiliki dampak positif guna mengurai kemacetan dan kepadatan jalan raya, mengurangi tingkat kerusakan jalan, dan memberi kepastian waktu angkut. Efisiensi angkutan barang dengan menggunakan truk, dia menilai dapat berkurang dengan kondisi kepadatan, kerusakan, kemacetan, dan berbagai pungutan yang dialami oleh angkutan barang berbasis jalan raya tersebut. “Oleh karenanya untuk angkutan logistik pelabuhan harus tersedia angkutan alternatif yang tidak hanya berbasis angkutan truk dan itu berarti perlu prasarana dan sarana angkutan kereta di pelabuhan,” katanya. Secara teori, ujarnya, sesungguhnya angkutan barang dengan menggunakan kereta api lebih efektif pada jarak jauh atau menengah di atas 300 kilometer. Angkutan barang dengan moda transportasi berbasis rel, paparnya bisa berbiaya tinggi jika jarak angkut berada kurang dari 300 kilometer.*** BISNIS.COM | YUDI SUPRIYANTO Senin, 10 Juli 2017
09
Cegah Premanisme, Tim Elang Laut Sisir Kawasan Pelabuhan Priok DETIK.COM
C
EGAH aksi premanisme, Tim Elang Laut Polres Pelabuhan Tanjung Priok sisir Wilayah Pelabuhan, Minggu (09/07/2017). Tim Elang Laut Polres Pelabuhan Tanjung Priok yang di pimpin Kepala team Aipda Agus S beserta 5 Personil melaksanakan Patroli secara mobile menggunakan Kendaraan dinas Roda dua mulai pukul 01.30 hingga 04.20 Wib tadi malam. Menurut Aipda Agus, Patroli Tim Elang Polres Pelabuhan Tanjung Priok untuk menyisir wilayah Pelabuhan Tanjung Priok dari Aksi premanisme dan Pemalakan yang meresahkan para sopir angkutan kontainer. “Rute wilayah patroli oleh Tim Elang Laut Polres Pelabuhan Tanjung Priok mulai dari Pos 1 luar, sampai ke jalan Martadinata dan PLTU, jl. Ruko enggano, sampai ke Dwipa, Pos IX, Jl. Ciampea, Koja,Jl. Raya Cilincing, Pelabuhan Eks Presiden Kalibaru NPCT.I dan Jl.Raya Pelabuhan
10
Senin, 10 Juli 2017
Tanjung Priok Jakarta Utara,”terang Aipda Agus. Pelaksaan patroli yang di lakukan oleh Tim Elang Laut dengan sasaran meliputi Curat, Curas, Miras, Narkoba, Premanisme serta Kejahatan Jalanan lainnya. “Dari Patroli kami melakukan pemeriksaan, penggeledahan dan pengusiran terhadap orang yang melakukan pungutan liar kepada sopir Trailer dan Truk,” ujar Aipda Agus. Patroli rutin dan penindakan yang di lakukan oleh Tim Elang Laut ini mendapat apresiasi dari para pengusaha angkutan kontainer (Aptrindo). “Kami sangat berterima kasih kepada petugas, karena setiap malam di saat jam-jam padat tidak ada lagi aksi pemalakan yang dilakukan anak-anak tanggung dengan meminta-minta uang kepada awak sopir,”ucap Parno salah satu supir angkutan yang sering melewati jalan raya Cilincing Jakarta Utara.*** BERITALIMA.COM | EDI
INDONESIA SHIPPING TIMES
Pelabuhan Nansha China Siap Layani Arus Barang dari Indonesia JOC.COM
P
ELABUHAN Nansha, Tiongkok, berupaya terus meningkatkan pelayanan dengan mempermudah proses bongkar-muat di kapal-kapal yang mengangkut komoditas dari dan tujuan Indonesia. “Kami jamin proses bongkar-muat hanya butuh waktu tujuh sampai delapan jam selesai,” kata Song Xiaoming selaku Wakil General Manager Guangzhou Port Co Ltd yang membawahi Pelabuhan Nansha kepada Antara di Guangzhou, Provinsi Guangdong, Minggu 9 Juli 2017. Ia menganggap Indonesia sangat penting bagi perekonomian Tiongkok sehingga layak mendapatkan pelayanan berkualitas. “Dalam sepekan ada empat kapal dari Indonesia. Meningkat dibandingkan sebelumnya yang hanya dua kapal per pekan,” ujarnya. Selain batu bara, kapal-kapal dari Indonesia itu mengangkut kebutuhan pokok, termasuk tekstil. “Sedangkan dari sini ke Indonesia, biasanya barang-barang elektronik,” kata Song. Ia menyebutkan bahwa dalam satu tahun terdapat sekitar 8.000 kontainer yang mayoritas barang elektronik dikirimkan ke Indonesia me-
INDONESIA SHIPPING TIMES
lalui Pelabuhan Nansha. “Kalau untuk kapal berukuran besar, paling lama bongkar muatnya sehari. Semakin cepatnya proses bongkarmuat ini menguntungkan eksportir dan importir,” ujarnya. Pelabuhan Nansha yang berada di delta Sungai Mutiara menuju Laut China Selatan itu merupakan pelabuhan terbesar keempat di Tiongkok. Dalam satu tahun pelabuhan tersebut menjadi tujuan dan keberangkatan 12 juta
kontainer. Pelabuhan yang berada di ruas jalur transportasi Hong Kong-Guangzho tersebut mulai beroperasi pada 2004. Satu dari tiga zona dikhususkan untuk komoditas asing dari 80 negara, termasuk Indonesia. Konsul Jenderal Republik Indonesia untuk Guangzhou, Ratu Silvy Gayatri, juga menyatakan bahwa Pelabuhan Nansha merupakan salah satu pelabuhan vital bagi Indonesia. “Betul, pelabuhan itu sangat vital bagi komoditas industri dari Indonesia,” ujarnya saat dimintai pendapatnya mengenai pelabuhan tersebut. Ia menyebutkan bahwa nilai ekspor Guangzhou ke Indonesia naik 14,98 persen dari USD733,3 juta pada Januari-Mei 2016 menjadi USD843,1 juta pada periode yang sama tahun ini. Demikian pula ekspor Indonesia ke Guangzhou naik 33,5 persen dari USD257,5 juta pada Januari-Mei 2016 menjadi USD343,9 juta pada periode yang sama tahun ini.***
METROTVNEWS.COM | ANTARANEWS.COM Senin, 10 Juli 2017
11
Fenomena Merger Pelayaran Internasional, COSCO Serius Lakukan Pedekate OOCL SCMP.COM
C
OSCO Shipping Holdings dikabarkan berminat menguasai saham Orient Overseas International (OOIL) seharga HK $ 49,23 miliar ($6,30 miliar). Jika rencana ini jadi dilakukan, COSCO akan menjadi perusahaan pelayaran terbesar ketiga di dunia setelah Maersk Line, Denmark dan MSC, Swiss. Sedangkan posisi ke-4 diduduki CMA CGM, Prancis. Untuk maksud tersebut, COSCO mengajukan usulan melakukan merger akuisisi kepada anak usaha OOCL tersebut yang disebut-sebut menguasai 2,7% angkutan kontainer. Untuk memuluskan rencana tersebut, COSCO Shipping menawar HK $ 78.67 untuk setiap saham OOIL, atau 37,8 persen di atas harga penutupan OOIL sebesar HK $ 57.10 pada tanggal perdagangan terakhir hari Minggu di bursa Hong Kong dan Shanghai. Sebelumnya, pada hari Jumat lalu pemegang saham utama dikabarkan tertarik untuk menjual 68,7% saham OOIL kepada COSCO Shipping. Jika semua pihak sepakat, dipastikan jumlah armada COSCO akan bertambah menjadi lebih dari 400 unit dengan kapasitas di atas 2,9 juta TEUs. “Kami percaya akuisisi ini akan memungkinkan COSCO dan OOIL bersinergi, meningkatkan profitabilitas dan mewujudkan pertumbuhan
12
Senin, 10 Juli 2017
berkelanjutan dalam jangka panjang,� demikian dikutip dari pernyataan manajemen perusahaan pelayaran tersebut yang juga menyebutkan akan tetap mempertahkankan basis operasional OOIL di Hong Kong dalam rangka mendukung kota tersebut sebagai hub maritim global. Sekadar catatan, OOCL didirikan tahun 1969 oleh raja perusahaan pelayaran asal Hong Kong Tung Chao- yung. Manajemen inti perusahaan ini dikelola oleh putra pendiri perusahaan yakni Tung Chee-chen sebagai CEO, sedangkan anakanak Tung yang lainnya di posisi manajemen senior. Isu merger kedua perusahaan sudah berhembus sejak beberapa bulan lalu. Namun pada Januari 2017, baik COSCO maupun OOCL menepis isu tersebut. Meski demikian, sejumlah analis industry pelayaran mengatakan akuisisi OOIL tetap menjadi target COSCO mengingat sejarah panjang perusahaan serta resiko bisnis yang relatif rendah. Apalagi COSCO dan OOCL merupakan mitra strategis di OCEAN Alliance bersama CMA CGM dan Evergreen Marine Corp. OCEAN Alliance dibentuk untuk menghadang dua pesaing mereka yaitu Maersk dan MSC. *** ASIA.NIKKEI.COM | REUTERS.COM | KF
INDONESIA SHIPPING TIMES