INDONESIA
SHIPPING TIMES BULETIN INFORMASI PELAYARAN, PELABUHAN DAN LOGISTIK
No 166• Vol IX • Selasa
11 Juli 2017
PENENGGELAMAN KAPAL DITAKUTI INVESTOR, SUSI: MAU INVESTASI ATAU MAU NYOLONG?
PEMERINTAH TEGASKAN PELABUHAN PATIMBAN HANYA UNTUK INDUSTRI OTOMOTIF
SWASTA LEBIH SUKA BELI KAPAL BEKAS, PENGUSAHA GALANGAN SEPI PESANAN
SEMESTER I/2017, ARUS BARANG PELABUHAN PANJANG NAIK 40,1%
HYUNDAI PERKUAT EKSPANSI BISNIS PELAYARAN DI PELABUHAN VIETNAM
01
Pemerintah Tegaskan Pelabuhan Patimban Hanya untuk Otomotif BERITATRANS.COM
P
ELABUHAN Patimban di Subang, Jawa Barat dipersiapkan menjadi pintu gerbang industri otomotif nasional. Setelah rampung, industri otomotif dalam negeri diharapkan semakin berkembang. Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, Antonius Tonny Budiono mengatakan, pemerintah berharap pembangunan Pelabuhan Patimban dapat meningkatkan produktivitas industri otomotif dalam negeri. “Kami hanya mengembangkan Patimban untuk menunjang produktivitas industri otomotif,” katanya, Senin (10/7/2017). Patimban dibangun sebagai pengganti lokasi Pelabuhan Cilamaya di Karawang yang batal digarap karena lokasinya bersinggungan dengan jalur pipa minyak dan gas bawah laut. Lokasi Patimban dinilai sangat strategis sebagai pelabuhan otomotif karena dekat dengan
pabrik perakitan di wilayah utara Jawa Barat, seperti Bekasi dan Karawang. Terkait calon operator di Patimban, Tonny pernah menyatakan ada tiga perusahaan yang tertarik untuk menjadi operator. Masing-masing berasal dari Jepang dan Indonesia. Dari Jepang yakni Toyota dan Mitsubishi. Sedangkan Indonesia adalah PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II. Semua pihak yang berminat untuk menjadi operator memiliki peluang yang sama karena pemerintah akan membuka lelang untuk mengelola megaproyek tersebut. Proses lelang digelar karena anggaran megaproyek yang diperkirakan bakal menelan sekitar Rp43 triliun tersebut sebagian besar pendanaannya berasal dari pinjaman luar negeri, yakni Japan Internasional Corporation Agency (JICA).*** BISNIS.COM | ABDUL RAHMAN
penerbit: PT INDONESIA KREASI MEDIA » PeNYUNTING: Karnali Faisal » Tata letak: Givan J Setiawan » penyelaras naskah: Karnali Faisal, Agus Abdu Roza, Salsabila Miftahuzahra » Sirkulasi: Agus Abdu Roza » keuangan: Abdul Manaf ZA » Sekretaris Redaksi/Iklan: Mulke Choerunisa » Alamat Redaksi/ Sirkulasi: Jl Raya Enggano No 91 Tanjung Priok Jakarta Utara » Telp: 021-43924419, 021-4303083» FAKS: 021-43924419» contact person: Karnali Faisal HP 081289258955, WA 08128444457 » Email: karnali.faisal@gmail.com » Website: shippingforum.co.id
02
Selasa, 11 Juli 2017
INDONESIA SHIPPING TIMES
Penenggelaman Kapal Ditakuti Investor, Susi: Mau Investasi atau Mau Nyolong? INDO.WSJ.COM
M
ENTERI Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, menyebutkan ada beberapa investor yang takut terhadap sikapnya menenggelamkan kapal pencuri ikan. Susi menyebutkan, para investor tidak perlu takut jika tidak melanggar aturan. “Katanya penenggelaman kapal tidak memberikan kenyamanan investor. Saya bingung masa penenggelaman kapal membuat investor tidak nyaman, kalian mau investasi atau mau nyolong,” tegas Susi, di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Senin (10/7/2017). Susi pun menegaskan, kapal yang akan ditenggelamkan hanya kapal asing yang mencuri ikan di laut Indonesia. Langkah
tersebut dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. “Kita kan hanya tenggelamkan kapal yang mencuri. Kita semua punya SOP, punya aturan yang tidak mungkin tenggelamkan kapal yang lewat saja, kalau mencuri pasti kita tenggelamkan,” kata Susi. Susi pun menambahkan ada beberapa pihak yang tidak setuju dengan langkahnya menenggelamkan kapal pencuri ikan. Padahal langkah ini dilakukan untuk memberi efek jera kepada pencuri ikan agar tidak mengulangi perbuatannya lagi. “Banyak kalangan yang tidak ingin. Saya mohon ini dijaga dan disuarakan,” tutur Susi.*** DETIK.COM | ARDAN A CHANDRA
INDONESIA SHIPPING TIMES
Selasa, 11 Juli 2017
03
Bongkar Muat di Priok Diprediksi Tumbuh di atas 5% SUARACARGO.COM
A
SOSIASI Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) memprediksikan kegiatan bongkar muat kargo umum dan curah pada semester ke 2 tahun ini bakal mengalami kenaikan 5-10%. Ketua DPW APBMI DKI Jakarta, Yuswandi Kristanto mengatakan, peningkatan itu seiring dengan mulai bergeraknya pekerjaan bongkar muat kargo umum di pelabuhan Priok memasuki awal Juli 2017. Adapun komoditi yang mengalami kenaikan bongkar muat di pelabuhan Priok saat ini, kata dia, antara lain; barang kebutuhan pokok (sembako) dan barang kebutuhan untuk pembangunan infra-
04
Selasa, 11 Juli 2017
struktur. “Terutama untuk barang jenis sembako kenaikannya lumayan bisa diatas 6-7% dari tahun lalu,” ujarnya, Senin (107-2017). Juswandi mengatakan, saat ini kemitraan antara APBMI DKI dengan manajemen Pelindo II selaku pengelola pelabuhan Tanjung Priok berjalan harmonis, dengan pola kemitraan yang bersifat business to business (b to b). “Kami juga rutin mengevaluasi perusahaan bongkar muat anggota APBMI supaya tetap meningkatkan performance bongkar muat di pelabuhan Priok,” ujar dia.*** BISNIS.COM | AKHMAD MABRORI INDONESIA SHIPPING TIMES
Semester I/2017, Arus Bongkar Muat Pelindo II Panjang Meningkat 40,1% LAMPUNGPRO.COM
A
RUS barang melalui pelabuhan Panjang meningkat 40,1 persen selama semester I tahun 2017 dibandingkan setahun lalu. “Semester I tahun ini sudah mencapai 4.948.487 ton, sedangkan 2016 lalu hanya 3.334.682 ton,” kata General Manager PT Pelindo II Cabang Panjang, Mulyadi di Bandar Lampung, Senin (10/7) siang. Menurut dia, peningkatan arus barang itu karena adanya komoditas batubara yang dilayani lewat pelabuhan ini. “Sejak Februari tahun ini sampai Juni, sudah sekitar 300 ribu ton kami tangani,” ujarnya. Mantan GM Pelindo Teluk Bayur ini juga menyatakan peningkatan arus barang itu menunjukkan sinyal positif atas volume perdagangan di propinsi Lampung. “Pelindo Panjang terus berusaha melakukan inovasi untuk meningkatkan layanan
INDONESIA SHIPPING TIMES
kepada para pengguna jasa. Kami berharap dengan pelayanan kepelabuhanan yang prima, Pelabuhan Panjang dapat berkontribusi bagi peningkatan perekonomian dan pembangunan di provinsi Lampung,” ungkapnya. Saat ini, pihaknya juga sedang melakukan penataan terhadap beberapa fasilitas. Misalnya perbaikan dermaga A. Lalu rencana perbaikan jalan di dalam pelabuhan, terutama jalan menuju dermaga C yang dipakai untuk kegiatan konvensional. “Kemudian menata sistem operasionalnya maupun yang lainnya,” ucapnya. Sementara itu, asisten deputi GM komersial Pelindo Panjang, Amanda Maulina menambah, pada semester II tahun ini akan dilakukan perbaikan fasilitas pelabuhan, antara lain gudang CFS 001 dan 007, termasuk rencana investasi penambahan alat bongkar muat.*** OCEANWEEK.CO.ID Selasa, 11 Juli 2017
05
Wow, Semester I/2017, Troughput Terminal Teluk Lamong Meningkat 92,5% MAJALAHDERMAGA.CO.ID
P
T Terminal Teluk Lamong ( TTL ), anak usaha PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) semakin menunjukkan tren produksi yang positif setelah dua tahun beroperasi. Terminal dengan konsep automation dan ramah lingkungan ini semakin menunjukkan produktivitas yang positif. Pada semester pertama tahun 2017 ini, arus produksi petikemas di TTL mencapai 217.363 teus. Meningkat 92,5 persen dibanding dengan produksi tahun sebelumnya, yaitu sebesar 112.879 teus pada periode yang sama. Peningkatan yang signifikan terlihat pada arus petikemas internasional. Tahun 2016, pada semester pertama, arus petikemas internasional TTL sebesar 52.678 teus. Sedangkan pada semester pertama tahun ini, mencapai sebesar 116.331 teus. Terjadi peningkatan produksi sebesar 120,8 persen. Pada arus petikemas domestik juga terjadi kenaikan produktivitas sebesar 67,8 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan arus produksi petikemas internasional, ada pada volumenya yang semakin bertambah pada tiap-tiap pengguna jasa. Sedangkan penambahan arus produksi domestik berasal dari rute Surabaya – Belawan (termasuk konektivitasnya) dan Surabaya – Sampit (termasuk konektivitasnya). Rute yang sebelumnya bongkar muat di Tanjung Perak ini, beralih ke TTL sejak pertengahan Januari 2017. Selain petikemas, terminal tercanggih dan ramah lingku-
06
Selasa, 11 Juli 2017
ngan pertama di Indonesia ini, juga melayani jasa bongkar curah kering, khusus untuk komoditi pakan dan pangan. Saat ini, TTL berada pada pengembangan terminal tahap kedua. Pengembangan fasilitas curah kering (conveyor, silo dan flat storage) dan perluasan lapangan penumpukan, dari semula 5 blok menjadi 10 blok. Sesuai dengan konsep ramah lingkungan, fasilitas curah kering TTL dilengkapi dengan dua jalur conveyor belt dengan kapasitas 2500 ton per jam per belt. Komoditasnya pun khusus hanya melayani food dan feed grain, agar tetap ramah lingkungan. Selain itu, fasilitas penyimpanan berupa silo dan flat storage tahap 1 juga telah siap digunakan. Secara kapasitas, TTL bisa menjadi terminal curah kering terbesar se Asia Tenggara, dengan potensi arus produksi sebesar 17 juta ton per tahun. Pada triwulan pertama tahun 2017, TTL juga mendapatkan dua penghargaan sekaligus dari Markplus, Inc milik ahli marketing Indonesia, Hermawan Kartajaya. TTL meraih penghargaan BUMN Marketeers Awards 2017 pada kategori anak perusahaan : Silver Winner-The Most Promising Company in Marketing 3.0 dan Bronze Winner-Promising Company in Tactical Marketing. Penghargaan diserahkan langsung oleh Rini Soemarno, Menteri BUMN Republik Indonesia, di Jakarta, bulan Mei lalu. Kontribusi TTL sebagai pioneer dalam modernisasi pelabuhan mulai diakui publik. Sebagai pioneer green port di Asia dengan sistem otomasi yang canggih dan modern, TTL dijadikan benchmark destination bagi pelabuhan dari dalam dan luar negeri. Harapannya, dengan semangat kejayaan maritim oleh Pemerintahan Jokowi, infrastruktur dan sistem operasional pelabuhan-pelabuhan di Indonesia menjadi modern dan high technology. Indonesia seharusnya sudah melakukannya 10 tahun yang lalu. Bagaimana pun, tidak ada kata terlambat untuk berbenah menjadi lebik baik dan maju. *** MAJALAHDERMAGA.CO.ID | HAMID
INDONESIA SHIPPING TIMES
Temas Line Kian Gencar Ekspansi Rute di Kawasan Timur Indonesia BISNIS.COM
BISNIS.COM
P
T Pelayaran Tempuran Emas Tbk. berniat menambah rute-rute baru sejalan dengan ekspansi perseroan menjangkau seluruh wilayah Indonesia, dari Sabang hingga Merauke. Corporate Secretary Temas Line, Marthalia Vigita mengatakan hingga saat ini armada perseroan telah menjangkau 37 pelabuhan dan diharapkan bisa mencapai 50 pelabuhan pada akhir 2017 mendatang. “Port service saat ini sudah 34. Rute lain kami masih jajaki,� jelasnya, Senin (10/7/2017). Menurut Martha, perseroan bakal memprioritaskan pembukaan rute di Kawasan Timur Indonesia (KTI) karena kinerjanya mulai bertumbuh. Muatan balik kargo dari rute-rute KTI cukup sesuai dengan estimasi. Tahun lalu, ekspansi Temas Line di KTI mencakup pembu-
INDONESIA SHIPPING TIMES
kaan rute ke Timika, Merauke, Serui, dan Tual sedangkan di Indonesia bagian Barat menjangkau Malahayati, Kumai, dan Sampit. Sebagaimana diketahui, Temas Line telah membuka dua rute pendulum service yakni service S4 dan Service A3. Di rute S4, empat armada Temas Line menjelajah Belawan-Jakarta-Surabaya-Makassar-Bitung-Palu-Makassar. Sementara itu, rute A3 dilayani tiga buah kapal dengan rute Belawan-Jakarta-Surabaya-Makassar-Ambon Martha mengungkapkan, perseroan juga kini melayani rute Tol Laut setelah memenangkan tender operator di rute T4, yakni rute Tanjung Perak-Bau Bau-Manokwari. Temas Line mengerahkan KM Curug Mas berkapasitas 360 TEUS untuk melayani rute T4.*** BISNIS.COM | RIVKI MAULANA Selasa, 11 Juli 2017
07
Swasta Lebih Suka Beli Kapal Bekas, Pengusaha Galangan Sepi Pesanan
P
ELAKU usaha industri perkapalan mengeluhkan sepinya pesanan kapal dari pihak swasta. Semula para pengusaha berharap adanya pesanan dari pemerintah tapi belakangan dihentikan karena adanya pemangkasan anggaran. “Pemerintah menghentikan pembangunan proyek kapal perintis. Sejak ada pergantian menteri, ada perubahan kebijakan, di mana kapal perintis tidak dibangun lagi dan akan diserahkan kepada swasta untuk pengadaannya. Sementara kita tahu kalau swasta lebih banyak membeli kapal bekas,” ungkap Ketua Umum Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Sarana Lepas Pantai (Iperindo) Eddy Kurniawan Logam kepada di Jakarta. Dia menambahkan, beberapa waktu belakangan ini pihak swasta juga sudah tidak lagi memesan karena kondisi kapal juga dalam keadaan oversupply sehingga pemesanan kapal dari pemerintah menjadi andalan. Pada 2015 setidaknya terdapat 150 kapal yang dipesan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Eddy menambahkan, pemerintah seharusnya bisa konsisten terhadap program pengadaan kapalnya. Apalagi, dengan adanya kebijakan bea masuk 0% untuk komponen kapal, pemesanan kapal dari pemerintah dapat mendorong industry galangan kapal nasional di tengah lesunya industri tersebut secara global. Pada rencana strategis 2015-2019, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub berniat menambah 428 unit kapal. Kapal-kapal tersebut terdiri atas 103 unit kapal perintis, 284 kapal patroli, serta 41 kapal kenavigasian. Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bay M Hasani sebelumnya mengatakan, tidak adanya pemesanan kapal pada tahun ini karena anggaran untuk pemesanan kapal dipangkas. “Anggaran kami dipangkas 15% atau sekitar Rp620 miliar. Dengan kondisi ini, untuk membayar pesanan yang sedang berjalan juga masih kurang,” kata Bay M Hasani. Bay mengatakan, untuk proyek perintis memesan 100 kapal. Sebanyak 30 kapal dijadwalkan selesai pada 2016 dan 70 kapal selesai pada 2017. Ke depan, apabila ada tambahan anggaran, Bay mengatakan akan memesan kapal kembali. “Namun kebutuhan kapal sangat tinggi. Ini baru dari trayek perintis saja,” pungkas Bay. Pengalihan Anggaran Pada kesempatan berbeda, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mengalihkan alokasi anggaran yang semula untuk pembelian kapal dengan
08
Selasa, 11 Juli 2017
sistem sewa. Pengalihan alokasi tersebut dilakukan guna menghemat anggaran seperti tertuang pada Instruksi Presiden No 4/2017 tanggal 22 Juni 2017. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, selain alokasi pembelian kapal, Kemenhub juga akan mengalihkan alokasi anggaran untuk pembelian bus dengan cara menyewa kepada operator. “Ada pola yang mau saya kembangkan, dimana pola pembelian seperti kapal dan bus akan saya alihkan bisa sewa atau bisa juga leasing,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Jakarta. Menurut dia, dengan pola tersebut diharapkan efisiensi anggaran bisa berjalan efektif. Dia juga menekankan, meski memanfaatkan penyewaan, Kemenhub akan membayar tanpa menghilangkan kualitas layanan yang ada. “Pelayanannya tetap sama. Kalau membeli langsung memang kita akui anggarannya besar. Karena itu, akan kita tunggu hingga anggaran yang ditetapkan kembali sesuai dengan kebutuhannya,” ujarnya. Berdasarkan Instruksi Presiden No 4/2017 tanggal 22 Juni 2017 tentang Efisiensi Belanja Barang Kementerian/ Lembaga dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017, Kementerian Perhubungan diminta melakukan efisiensi belanja barang senilai Rp2 triliun. Selain belanja kapal dan bus, efisiensi juga akan berasal dari perjalanan dinas dan paket meeting, honorarium tim/kegiatan, belanja operasional perkantoran, belanja jasa, belanja pemeliharaan, belanja barang operasional, serta belanja barang nonoperasional. Budi Karya menambahkan, nilai efisiensi tersebut tidak termasuk pinjaman dan hibah dalam/ luar negeri, rupiah murni pendamping, Pendapatan Negara Bukan Pajak dan pendapatan Badan Layanan Umum, dana optimalisasi, serta output cadangan. Lebih lanjut dia mengatakan, efisiensi tersebut merupakan bentuk dukungan pemerintah bagi kehidupan masyarakat luas. “Kita memahami pemerintah sangat ingin memberikan satu dukungan bagi kehidupan masyarakat sehingga saya pikir kami (Kemenhub) bisa mengelola angka-angka tersebut untuk kepentingan rakyat,” pungkasnya. Sebagai informasi, Kementerian Perhubungan memiliki Pagu Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) semula senilai Rp46,12 triliun. Kemudian dengan adanya Instruksi Presiden No 4/2017, Kemenhub melakukan penghematan belanja barang senilai Rp2 triliun sehingga jumlah Pagu Dipa yang dimiliki senilai Rp44,12 triliun.*** SINDONEWS.COM | OKEZONE.COM
INDONESIA SHIPPING TIMES
Pemerintah Kucurkan Rp1,8 Triliun untuk Jalan Tiga Pelabuhan di Riau RIAUHEADLINE.COM
P
EMBANGUNAN jalan untuk tiga pelabuhan di Provinsi Riau, Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) RI bakal menginvestasikan anggaran sebesar Rp1,8 triliun. Khususnya untuk pengembangan kawasan pelabuhan Kuala Enok yang membutuhkan peningkatan ruas jalan lebih besar dibanding pelabuhan Buton di Siak dan pelabuhan Dumai. Hal tersebut diungkapkan Menteri PUPR RI Basuki Hadimuljono kepada Riau Pos Sabtu (8/7) lalu dalam kunjungan ke Pekanbaru. Bersama dua Menteri lainnya, Basuki melakukan rapat bersama Gubri H Arsyadjuliandi Rachman di VIP Lancang Kuning Bandara SSK II. Dijelaskannya dalam menyiapkan pelabuhan tersebut memang pihaknya berkoordinasi dengan salah satu BUMN, PT Pelindo I. “PU dari tiga pelabuhan di Riau, Buton, Dumai, Kuala Enok kami kolaborasi dengan Pelindo I akan merapatkan dengan Pelindo I tindak lanjutnya. Disiapkan uangnya Rp1,8 triliun dari sisi jalan,’’ kata Basuki. Menurutnya langkah peningkatan ruas jalan di pelabuhan yang terdapat di Riau, pemerintah
INDONESIA SHIPPING TIMES
akan menyiapkan program sinergis sehingga benar-benar dapat terwujud peningkatan akses infrastruktur jalan. Sehingga sisi pelabuhan, pihak Kementrian BUMN bakal mendorong dalam percepatannya. “Semua prioritas. Rp700-an miliar dimulai jalannya untuk Kuala Enok. Nanti berlanjut penggunaannya. Begitu juga Dumai ada 5 kilometer peningkatan ruas jalan, sama Buton juga diprioritaskan,’’ ungkapnya. Sementara itu, Menteri BUMN Rini Sumarno menambahkan, Pelindo I sebagai salah satu BUMN memang akan didorongnya untuk terus menyiapkan fasilitas pendukung pelabuhan. Khususnya di Kuala Enok yang memang akan dimulai. Sementara di Buton dan Dumai, dipastikannya sudah berjalan dan akan terus ditingkatkan. “Kami akan koordinasikan setiap Progresnya. Kami dorong agar terwujud, termasuk pelabuhan itu, Pelindo I nanti menyiapkan strategisnya,’’ tambah Rini singkat.*** RIAUPOS.CO | EKA G PUTRA Selasa, 11 Juli 2017
09
Pengamat: Hukum Maritim Indonesia Masih Banyak Tumpah Tindih TRIBUNNEWS.COM
P
ENGAMAT maritim dari Universitas Krisnadwipayana, Dr. Win Pudji Pamularso mengatakan, saat ini masih banyak ditemukan problematika atau masalah seputar ketidakjelasan hukum maritim. Karena hingga saat ini belum adanya pengaturan hukum maritim bagi eksplorasi dan ekploitasi minyak dan gas bumi (migas) di luar laut teritorial Indonesia, baik di zona ekonomi ekslusif maupun di landas kontinen Indonesia. “Padahal, kepastian hukum ini diperlukan bagi inventasi bernilai tinggi dan berjangka panjang seperti di dalam kontrak migas,” kata Dr. Win Pudji Pamularso usai mendapat gelar Doktor Hukum Maritim di Jakarta, Senin (10/7). Menurut Win, keberadaan dan kebutuhan hukum maritim akan memberi jaminan bagi pemanfaatan sumber daya energi migas untuk kepentingan nasional secara lebih besar. Namun dalam prakteknya, penegakkan hukum maritim masih tumpang tindih. Oleh karena itu perlu adanya pendekatan sistemik terhadap penegakan hukum kemaritiman. Apalagi lndonesu adalah negara hukum bukan negara kekuasaan. “Perlu ada sinergi antara Bakamla (Badan Keamanan Laut), Polair TNI AL dan lembagalembaga penegak hukum kelautan lainnya,” tegasnya.
10
Selasa, 11 Juli 2017
Lebih lanjut Win mengatakan, untuk penegakan hukum maritim maka pemerintah juga perlu memikirkan peradilan mengenai kemaritiman. Karena Mahkamah Pelayaran yang sekarang ini ada hanya menangani aspek administrative, belum menyentuh aspek pidana dan perdata seperti yang dipraktikan secara komprehensif dalam admiralty court, di mana hakimnya berasal dari praktisi pelayaran terkemuka di Inggris dan Amerika. Win mengusulkan agar ada undang undang baru khusus mengatur, pelaksanaan eksplorasi dan ekploitasi migas di luar laut teritorial Indonesia. Hal ini seiring dengan peningkatan kompetisi untuk mencari sumber-sumber cadangan migas baru di laut seperti yang terjadi di kawasan laut Cina Selatan sehingga membuat beberapa negara seperti Tiongkok, Vietnam, Filipina, dan Malaysia, terlibat dalam sengketa. Menanggapi, masalah tersebut, mantan Menteri Koordinator Bidang Maritim. Dr. Rizal Ramli mengatakan, perkembangan hukum maritim di lndonesia memang terlihat kurang signifikan. Padahal. dalam sejarahnya hukum maritim di lndonesia memiliki kemajuan yang sangat progresif sehingga semua kesatuan wilayah teritorial negara Republik Indonesia harus dianggap sebagai satu kesatuan yang bulat. “Jika orientasi pembangunan nasional lebih ke laut, seperti di dalam Nawacita Presiden Joko Widodo, yang melihat lautan sebagai masa depan Indonesia, maka negeri ini sudah seharusnya memiliki banyak pakar hukum maritim,” pungkasnya.*** BERITASATU.COM | IMAM SUHARTADI
INDONESIA SHIPPING TIMES
Pertumbuhan e-Commerce Genjot Bisnis Jasa Logistik DIONBARUS.COM
P
ERKEMBANGAN e-Commerce di Indonesia yang begitu pesat, berimbas pada lonjakan pertumbuhan jasa logistik dan express. Pada periode 2016-2017 hampir semua penyedia jasa logistik dan express tumbuh di atas 30 persen. Demikian diungkapkan General Manager (GM) Express JNE, Agusnur Widodo, di Hotel Hilton, Jln. HOS Tjokroaminoto, Bandung, baru-baru ini. Pada periode tersebut kinerja jasa logistik dan express JNE tumbuh 30-40 persen. “Perkembangan e-Commerce begitu pesat. Penjualan pemain besar e-Commerce naik lumayan tinggi. Ini berimbas pada logistik dan express. Hampir semua express berkembang pesat. Habit belanja sekarang kan ke online,” katanya. Kontribusi Jabar tergolong besar. Dengan jumlah penduduk besar dan umumnya sudah melek informasi, kontribusi Jabar mencapai 1015 persen nasional. Kendati demikian, kontributor terbesar masih dipegang Jakarta. Deputy GM JNE, Hasmeliyani Suseno, menambahkan, fesyen menjadi produk paling banyak dibeli masyarakat secara online. Hampir 48 persen paket e-Commerce yang dikirimkan melalui JNE adalah produk fesyen. “Perkembangan fesyen Indonesia sangat besar. Selain fesyen, kuliner juga menjadi
INDONESIA SHIPPING TIMES
produk yang banyak dibeli masyarakat secara online,” ujarnya. Ia mengatakan, tingginya minat masyarakat untuk membeli makanan secara online pulalah yang mendorong JNE meluncurkan Pesona Nusantara sejak 2012. Melalui Pesona Nusantara, konsumen bisa membeli makanan khas dari beragam daerah di Indonesia. “Kami sudah bekerja sama dengan sejumlah UMKM makanan khas dari berbagai daerah,” ujarnya. Seperti diketahui, beberapa tahun terakhir Indonesia memasuki era “The Borderless World” secara masif. Lebih dari separuh populasi negeri ini sudah terhubung dengan internet. Dua tahun terakhir, penetrasi internet di Indonesia naik signifikan, dengan laju pertumbuhan sebesar 50,8 persen. Kondisi ini mendorong pertumbuhan e-Commerce secara signifikan. Chief Sharing Vision Dimitri Mahayana memprediksi, pada 2025 nilai transaksi e-Commerce Indonesia akan mencapai 46 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Data Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) 2016 menyebutkan, penetrasi internet di Indonesia sudah mencapai 132,7 juta dari 256,2 juta penduduk atau 51,8 persen populasi. Pada tahun sebelumnya, penetrasi pengguna internet diperkirakan baru mencapai 88 juta jiwa. Tak hanya populasi netizen, jumlah pengguna smartphone juga terus menanjak dengan signifikan. Data Lembaga Riset Telematika Sharing Vision menyebutkan, laju pertumbuhan majemuk tahunan (compound annual growth rate/CAGR) smartphone mencapai 11 persen dan CAGR internet 13 persen.*** LIPUTAN6.COM | M SUFYAN ABDURRAHMAN Selasa, 11 Juli 2017
11
SEATRADE-MARITIME.COM
Hyundai Perkuat Ekspansi Bisnis Pelayaran di Vietnam
P
ERUSAHAAN pelayaran asal Korea Selatan, Hyundai Merchant Marine (HMM) menandatangani nota kesepahaman (MOU) dengan Saigon Newport Corporation (SNP) mengenai pengembangan fasilitas pelabuhan dan depo kontainer di Vietnam. Penandatanganan MOU dilakukan di Cat Lai Terminal, Ho Chi Minh City. Dalam MOU tersebut, kedua belah pihak sepakat berbagi strategi untuk mengembangkan industri pelayaran dan pelabuhan “Kami sangat menyadari peran strategis Vietnam di pasar logistik global. Dengan MOU ini kami optimis volume HMM di Vietnam akan meningkat lebih dari
12
Selasa, 11 Juli 2017
50% dari tahun lalu karena pertumbuhan pasar yang berkembang pesat,� kata Yoo Chang-Keun, Direktur HMM. Saat ini, HMM mengoperasikan empat layanan yang menghubungkan Korea Selatan dan pelabuhan Vietnam di Ho Chi Minh City dan Haiphong. Sejauh ini, HMM terus melakukan ekspansi bisnis operasionalnya. Misalnya saja dengan mengambil alih 20% saham Hanjin Shipping di Total Terminal Internasional, Long Beach AS, serta mengakuisisi tiga terminal lainnya di Tokyo, Kaohsiung dan Algeciras.*** SEATRADE-MARITIM.COM | LEE HONG LIANG
INDONESIA SHIPPING TIMES