INDONESIA
SHIPPING TIMES BULETIN INFORMASI PELAYARAN, PELABUHAN DAN LOGISTIK
No 114• Vol IX • Kamis,
11 Mei 2017
SAMBUT INVESTOR ASING DI PELABUHAN, PEMERINTAH GELAR KARPET MERAH
OPERATOR PELABUHAN SIMULASI TURUNKAN ONGKOS LOGISTIK
HOREE... PEKERJA JICT BATALKAN RENCANA AKSI MOGOK
RAIH DANA SEGAR IPO, TAMARIN NAMBAH KAPAL BARU
EKSPOR MENURUN DAN TAMBANG TUTUP, KARGO FILIPINA TURUN
01
Sambut Investor Asing di Pelabuhan, Pemerintah Gelar Karpet Merah foto: oceanweek.co.id
M
ENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Padjaitan mengajak para pelaku usaha asing untuk berinvestasi mengembangkan pelabuhan-pelabuhan di Indonesia. Hal tersebut dinyatakannya saat menghadiri konferensi kepelabuhan dunia atau International Association of Ports and Harbors (IAPH) World Ports Conference 2017 ke-30 di Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua Bali, Rabu (10/5/2017). “Kalau anda (pelaku usaha asing) kami akan sediakan karpet merah. Jadi kita ajak mereka (pelaku usaha asing) masuk sini dan juga membangun (pelabuhan),” ujar Menko Luhut. Menurut Luhut, Indonesia butuh banyak investor untuk membiayai pembangunan infrastruktur. Sebab, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sudah tidak mencukupi untuk biayai pembangunan infrastruktur. “Indonesia membutuhkan investor dari luar. APBN kita kan hanya 20 persen menutup seluruh pembangunan infrastruktur,” jelas Luhut. Dia pun meminta kepada investor asing tidak takut menyampaikan ke pemerintah jika mengalami kesulitan dalam berinvestasi di Indonesia.
“Jika mengalami kesulitan (berinvestasi) adukan ke kami. Kami siap bantu,” tandasnya. Nawacita Ditambahkan Luhut, Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah The 30th International Association of Ports and Harbors (IAPH) World Ports Conference 2017 karena dianggap memiliki infrastruktur yang sangat baik di sektor pelabuhan. “Fasilitas pelabuhan di Indonesia sudah jauh lebih baik, sebut saja di Jakarta ada New Priok Container Terminal dan di Surabaya ada Terminal Teluk Lamong,” imbuhnya. “Dengan adanya konferensi kepelabuhan ini seharusnya bisa menjadi momentum untuk kembali menggelorakan semangat Indonesia sebagai poros maritim dunia,” ucap dia. Kesempatan ini bisa dimanfaatkan oleh Indonesia untuk menunjukkan pengelolaan dan fasilitas pelabuhan di Indonesia. “kesempatan ini untuk pembaruan isu-isu terkini seputar kepelabuhan dan menggali potensi bisnis dari para peserta negara lain,” ujarnya. Menteri Badan Usaha Milik negara (BUMN) Rini M Soemarno meminta momentum tersebut mampu mewujudkan program pemerintah yakni nawa cita. “Kami dari Kementerian BUMN menyambut baik acara tersebut untuk menggali berbagai potensi ekonomi di sektor maritim. Even ini penting guna mewujudkan nawa cita yang untuk Indonesia yang lebih baik,” kata dia. Sekadar informasi, konferensi kepelabuhan ini dihadiri oleh ratusan pelaku usaha dari 25 negara. Konferensi ini berlangsung dari 7 Mei 2017 hingga 12 Mei 2017.*** KOMPAS.COM | LIPUTAN6.COM
penerbit: PT INDONESIA KREASI MEDIA » PeNYUNTING: Karnali Faisal » Tata letak: Givan J Setiawan » penyelaras naskah: Karnali Faisal, Agus Abdu Roza, Salsabila Miftahuzahra » Sirkulasi: Agus Abdu Roza » keuangan: Abdul Manaf ZA » Sekretaris Redaksi/Iklan: Mulke Choerunisa » Alamat Redaksi/ Sirkulasi: Jl Raya Enggano No 91 Tanjung Priok Jakarta Utara » Telp: 021-43924419, 021-4303083» FAKS: 021-43924419» contact person: Karnali Faisal HP 081289258955, WA 08128444457 » Email: karnali.faisal@gmail.com » Website: shippingforum.co.id
02
Kamis, 11 Mei 2017
INDONESIA SHIPPING TIMES
Jadi Tuan Rumah Konferensi Pelabuhan Dunia, Bos Pelindo II Merasa Terhormat foto: kompas.com
S
EBANYAK 50 negara mengikuti The 30th International Association of Ports and Harbors (IAPH) World Ports Conference 2017 di Bali. Ajang ini menjadi wahana untuk bertukar pikiran dan pengalaman tentang masa depan bagi pelaku sektor maritim logistik dunia. Sementara dari Indonesia kegiatan ini diikuti oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I-IV. Selain peserta PT Pelindo juga menjadi penyelenggara kegiatan yang berlangsung di Bali dari 7-12 Mei 2017 tersebut. Direktur Utama Pelindo II Elvyn G. Masassya yang merasa terhormat bisa menjadi tuan rumah kegiatan ini diharapkan dapat membuktikan Indonesia memiliki iklim investasi yang baik, serta dapat menjadi pemicu perekonomian nasional. Lebih dari itu, pertemuan ini bisa meningkatkan aliansi dan networking. “Kami bisa saling bertukar pengetahuan yang baru, meningkatkan kerja sama di berbagai bidang dalam rangka mengantisipasi berbagai perkembangan di industri pelabuhan,” ungkapnya di Hotel Nusa Dua Bali, Rabu (10/5). Elvyn menuturkan, kalau ingin mengembangkan fenomena aliansi shipping line, maka arahnya pelabuhan harus menjadi smart port atau digital port. “Untuk itu dibutuhkan kerja sama antar pelabuhan termasuk investasi antar negara,” ucapnya. Oleh sebab itu, pihak Pelindo sebagai tuan rumah sangat gembira dengan kepercayaan
INDONESIA SHIPPING TIMES
yang diberikan asosiasi yang memungkinkan komunikasi berhubungan dengan banyak sekali pelabuhan di dunia untuk memungkinkan kerja sama lebih lajut. “Baik itu di bidang pembangunan infrastruktur, suprastruktur, maupun kerjasama operasi lainnya,” paparnya. Sementara itu, Presiden IAPH Santiago Milla mengaku kagum akan professionalitas yang ditunjukkan Pelindo. “Saya yakin kalau kita semua sangat bangga sekali dengan penyelenggaraan ini. Semoga berhasio di masa yang akan datang,” harapnya. Santiago menuturkan, organisasi IAPH memiliki anggota di lima benua dengan hampir 90 negara yang tergabung. “Dari berbagai pelabuhan kami bertemu, saling beri pengetahuan, membangun jaringan, hingga membagi pengalaman,” ucapnya. Dia mengaku mendapat kehormatan yang dipilih rekan yang lain sebagai Presiden IAPH. “Presiden ini bersifat sukarela. Sebab, di samping saya mengurus organisasi ini, saya juga mengurus pelabuhan di Barcelona,” ujarnya. Ditemui di tempat yang sama, Pakar Hukum Maritim, Chandra Motik, menilai penyelenggaraan IAPH ke-30 tahun ini bisa digunakan untuk membangun kerja sama baru dan mempererat hubungan kerja sama yang sudah berjalan antar sesame anggota IAPH. “Harapan kita dengan IAPH ini Pelabuhan dapat meningkatkan service-nya baik ditingkat nasional maupun dunia untuk kelancaran arus barang ekspor dan impor dari dank e Indonesia,” ujar Chandra Motik. Dengan demikian, lanjut Chandra, melalui kerja sama yang terjalin pada konferensi pelabuhan dunia (IAPH) ini akan dapat meningkat ekonomi di Negara-negara anggota dan dunia. “Harus kita akui selama ini masih banyak hambatan-hambatan di masing-masing pelabuhan di negara anggota IAPH, maka dengan kerjasama dan saling menunjang dari negara2 anggota IAPH maka hal ini dapat dicapai atau teratasi,” pungkas Chandra.*** JAWAPOS.COM | ISL NEWS Kamis, 11 Mei 2017
03
Turunkan Biaya Logistik, Operator Pelabuhan Simulasi Pengelolaan foto: kompas.com
O
PERATOR pelabuhan di Indonesia, PT Pelabuhan Indonesia I, II, III, dan IV (Persero) (Pelindo I, II, III, dan IV) akan melakukan simulasi pengeloaan pelabuhanpelabuhan di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk menurunkan biaya logistik. Direktur Utama Pelindo II, Elvyn G Masassya menerangkan, simulasi pengelolaan pelabuhan dimulai dari menyamakan standar operasional di masing-masing pelabuhan. Salah satunya, menyamakan kedalaman air (Draft) di dermaga pelabuhan dengan kedalaman 14 meter. Hal ini, dilakukan agar kapalkapal besar dapat bersandar. Menurut dia, simulasi pengelolaan pelabuhan ini dilakukan di pelabuhan-pelabuhan utama di Indonesia. “Ini bisa dikerjasamakan dengan standar yang sama mulai daru operasional, aspek efisiensi dan produktivitas. Mulai dari Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Makassar, Pelabuhan Bitung dan nantinya Pelabuhan
04
Kamis, 11 Mei 2017
Sorong,” ujar Elvyn di di Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua Bali, Rabu (10/5/2017). Tidak hanya itu, kata Elvyn, pola pembukuan laporan keuangan dari masing-masing pelabuhan. Elvyn meyakini dengan adanya simulasi pengelolaan pelabuhan biaya logistik akan turun 3,6 persen. Namun sayangnya, dirinya tidak memberitahukan lebih lanjut perhitungan penurunan biaya logistik tersebut. Elvyn pun menambahkan, saat ini simulasi pengelolaan pelabuhan tersebut telah diterapkan oleh tiga operator yakni, Pelindo I, Pelindo II, dan Pelindo IV. “Kita saat ini sudah melakukan kerja sama dengan Pelindo I dan Pelindo IV. Dan nanti dengan Pelindo III, bagaiaman operasional kita memiliki sistem yang sama. Tahun ini diharapkan selesai, sehingga kemudian tahun depan sudah mulai kelihatan efisiensi itu,” tandasnya.*** KOMPAS.COM | ACHMAD FAUZI
INDONESIA SHIPPING TIMES
Per Maret 2017, Bank Mandiri Kucuri Proyek Pelabuhan Rp 6,14 T foto: antaranews.com
P
T Bank Mandiri (Persero) Tbk menyatakan komitennya untuk terus mendukung pengembangan berbagai proyek kepelabuhanan. Hingga akhir Maret 2017, perseroan telah menggelontorkan Rp 6,14 triliun untuk proyek tersebut. Proyek-proyek kepelabuhanan tersebut dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I sampai IV. Pembiayaan proyek pengembangan pelabuhan tersebut dilaksanakan secara langsung maupun sindikasi. Beberapa proyek tersebut antara lain pembangunan pelabuhan Kuala Tanjung dengan komitmen pembiayaan Rp 2,2 triliun. Proyek lainnya adalah pembangunan Makassar New Port dengan komitmen Rp 1,96 triliun. Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, dukungan pada industri kepelabuhanan ini dimaksudkan untuk merealisasikan program Nawacita Kabinet Kerja, terutama di bidang kemaritiman. “Kami menyadari pelabuhan merupakan salah satu infrastruktur utama dalam mendorong perekonomian nasional. Pergerakan barang terjadi disini, baik perdagangan domestik maupun internasional,” kata Rohan dalam pernyataan resmi, Rabu (10/5/2017).
INDONESIA SHIPPING TIMES
Rohan menambahkan, perseroan juga telah mendukung pengelolaan pelabuhan-pelabuhan di Tanah Air melalui produk dan layanan perbankan yang mampu memberikan efisiensi dan efektifitas transaksi atas jasajasa di pelabuhan. Produk keuangan tersebut seperti produk Mandiri Cash Management serta alat pembayaran elektronik. “Di samping itu, kami juga merealisasikan dukungan perseroan melalui keterlibatan pada event-event promosi sektor pelabuhan seperti perhelatan Konferensi Pelabuhan Dunia (International Association of Ports and Harbors/ IAPH) ke-30 di Bali pada hingga 12 Mei mendatang,” ungkap Rohan. Konferensi IAPH merupakan ajang pertemuan para pengelola pelabuhan-pelabuhan internasional dan asosiasi bisnis pengguna jasa kepelabuhanan untuk mempromosikan dan menginformasikan perkembangan terkini di industri kepelabuhanan. Saat ini, IAPH mewadahi sekitar 170 pelabuhan di seluruh dunia serta 138 anggota asosiasi bisnis yang berhubungan dengan pelabuhan di 90 negara di seluruh dunia. Menurut Rohan, penyelenggaraan konferensi IAPH sangat strategis bagi kepentingan industri kepelabuhanan Tanah Air untuk memperkenalkan kelengkapan fasilitas dukungan yang bisa dirasakan kapal-kapal asing jika bersandar pada pelabuhan di Indonesia. “Secara geografis, Indonesia yang terletak di jalur perdagangan internasional memiliki potensi untuk menjadi hub-hub bagi perusahaan logistik internasional,” jelas Rohan.*** KOMPAS.COM | SAKHINA RD SETIAWAN | Kamis, 11 Mei 2017
05
Pelindo II Jalin MoU dengan Perusahaan Azerbaijan dan China foto: antaranews.com
P
T Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II menjalin kerja sama sister port dengan Baku International Sea Trade Port CJSC (Port of Baku), Azerbaijan dan Ningbo Zhoushan Co, China. Direktur Utama Pelindo II, Elvyn Masassya menjelaskan, penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) ini bertujuan untuk membangun kemitraan dan mengembangkan bisnis maritim dan perdagangan internasional. Khususnya, ia melanjutkan, yang berkaitan dengan manajemen pelabuhan dan operasi dengan standar internasional dan penerapan sistem teknologi informasi serta kegiatan kepelabuhan lainnya. Sementara MoU dengan Port of Ningbo dilakukan dalam rangka untuk mengeksplorasi dan memperbaiki dan mempromosikan peluang kerja sama dalam bidang bisnis, permodalan dan perihal teknik di bidang pembangunan terminal, manajemen pelabuhan dan pelabuhan logistik. “Pada umumnya, kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomi dan komersial pada masing-masing pelabuhan. Harapan
06
Kamis, 11 Mei 2017
kami kerja sama ini sejalan dengan program pemerintah yang memfokuskan pada peningkatan kualitas sektor maritim,” harap Elvyn di Nusa Dua, Bali, Rabu (10/5/2017). Ia melanjutkan, Pelindo sendiri telah memiliki banyak kerja sama dengan berbagai pelabuhan di dunia. Menurutnya, penandatanganan MoU ini juga sebagai bentuk implementasi bahwa Indonesia merupakan bagian setara dengan pelabuhan di dunia lainnya. Nantinya, ia melanjutkan, MoU itu akan dilanjutkan dengan perjanjian kerja sama di area tertentu. “Angkanya tidak disebutkan, karena teknisnya di area kerja sama nanti. Kami (Pelindo II) memiliki 12 pelabuhan. Pengembangan pelabuhan baru nantinya bisa dikerjasamakan,” tutur dia. Sementara itu, Direktur Jenderal Port of Baku, Taleh Ziyadov mengharapkan dengan kerja sama ini semakin terjalin interaksi yang lebih dekat dan erat antar-kedua negara. “Kami berharap semakin terjalin interaksi yang lebih dekat dan erat lagi. Situasinya pelabuhan di sini (Indonesia) dan di Azerbaijan berbeda. Indonesia memiliki akses langsung ke laut lepas, berbeda dengan kami. Kami berharap MoU ini berkontribusi bagi pengembangan ekonomi dan pembangunan kedua negara,” ucapnya.*** LIPUTAN6.COM | DEWI DIVIANTA
INDONESIA SHIPPING TIMES
Ajang IAPH 2017, ILCS Pamerkan Aplikasi Digital Kemaritiman foto: indotekno.com
P
T Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) mengoptimalkan ajang The 30th International Association of Ports and Harbors (IAPH) 2017 World Ports Conference yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center pada tanggal 10-12 Mei 2017 untuk memamerkan sejumlah solusi untuk digitalisasi layanan logistik, pelabuhan, dan maritim. Di ajang yang dihadiri oleh lebih dari 500 perusahaan yang bergerak di bidang pelabuhan, logistik dan maritim, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini melalui anak perusahaannya yaitu Indonesia Logistics Community Service (ILCS) dan Patrakom menampilkan “Telkom Solution” dengan tema Digitalizing Yourself, Digitalizing Customer. ILCS menampilkan solusi iTOS (untuk terminal operating system), iBillPay (untuk pembayaran tagihan melalui kanal elektronik), iCargo (untuk permohonan dokumen Delivery Order secara online), iVessel (untuk mengelola armada kapal menggunakan komunikasi satelit), Lontar (untuk monitoring pergerakan barang dan truk secara langsung), iSuport (untuk pengawasan dan pemantauan area vital pelabuhan secara
INDONESIA SHIPPING TIMES
terintegrasi) serta iPort (untuk proses administrasi pelayanan kapal). Sementara Patrakom menampilkan solusi Coconnet (akses internet untuk tempat yang tidak terjangkau jaringan), Mobile Satellite Service (MSS), VSAT IP (teknologi pengiriman dan penerimaan data melalui satelit berbasis IP), Vessel Tracking (untuk memonitor posisi, pergerakan kendaraan dan konsumsi bahan bakar), serta Sistem Komunikasi Kapal (SISKOMKAP) - layanan komunikasi untuk kapal yang sedang berlayar dan memasuki daerah tanpa infrastruktur komunikasi. “Semua ekosistem yang ada di Telkom Solution siap mendukung perusahaan yang bergerak di industri maritim (Ekosistem Maritim) untuk bertransformasi menjadi perusahaan digital untuk dapat memiliki keunggulan kompetitif dan mampu memenangkan persaingan industri global,” kata Executive Vice President Divisi Enterprise Service Telkom Siti Choiriana melalui rilisnya, Rabu (10/5).*** INDOTELKO.COM’
Kamis, 11 Mei 2017
07
Tambah Kapal di NTT, Kemenhub Minta ASDP Prioritaskan Keselamatan foto: beritatrans.com
K
EMENTERIAN Perhubungan (Kemenhub) meminta PT ASDP Indonesia Ferry untuk memprioritaskan keselamatan penumpang kapal penyeberangan. Pesan itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Pudji Hartanto saat meresmikan operasional KMP Lakaan di Pelabuhan Penyeberangan Bolok, Kabupaten Kupang. “Kami tidak akan mengesampingkan masalah keselamatan. Itu nomor satu,” ujarnya di Kupang, Rabu (10/5/2017). Aspek keselamatan yang diminta Kemenhub yakni penerapan seluruh standar operasional prosedur (SOP), mulai dari data manifes penumpang hingga penyediaan jaket pelampung untuk penumpang. “Kami tidak inginkan adanya kapal karam, atau kapal tenggelam,” kata Pudji. Selain keamanan, ia juga meminta ASDP menjaga kebersihan kapal. Menurutnya, hal itu
08
Kamis, 11 Mei 2017
sangat penting untuk membuat penumpang tetap nyaman menggunakan moda transportasi kapal. KMP Lakaan adalah kapal roro dengan ukuran mencapai 1.698 gross ton. Kapasitas angkutnya mencapai 400 penumpang dan 32 unit kendaraan. Pembuatan KMP Lakaan didanai oleh anggaran APBN melalui Kementerian Perhubungan senilai Rp 34 miliar. Setelah jadi, kapal penyeberangan itu diserahkan kepada ASDP sebagai operatornya. Kehadiran KMP Lakaan menambah jumlah kapal untuk penyeberangan di NTT menjadi 8 unit. Adapun jalur lintasan pelayaran ada 25 lintasan dengan 18 diantaranya masih disubsidi. Diharapkan, kehadiran KMP Lakaan bisa ikut mendorong kelancaran arus orang dan barang di NTT. Dengan begitu, perekonomian masyarakat bisa terdongkrak.*** KOMPAS.COM | YOGA SUKMANA
INDONESIA SHIPPING TIMES
GMF Berhasil Ubah Dua Fokker Jadi Pesawat Kargo foto: wikimedia.org
P
T Garuda Maintenance Facility Aero Asia berhasil mengubah pesawat penumpang jenis Fokker F27 menjadi pesawat kargo pesanan Bangladesh belum lama ini. “Kami baru-baru ini telah berhasil mengonversi pesawat penumpang menjadi pesawat kargo untuk tipe pesawat baling-baling Fokker 27 untuk Banglasdesh,” kata Direktur Line Operation GMF AeroAsia Tazar Marta Kurniawan di sela-sela Indonesia Engineering Conference and Exhibition (IAECE), Jakarta, Rabu. Tazar mengatakan hal itu memberikan nilai tambah yang tinggi dari sisi teknisi GMF yang memang memiliki sumber daya berkualitas. “Kita ingin teknisi kita terus mengembangkan kemampuannya, sekolah terus untuk bisa mengikuti perkembangan teknologi dan yang tidak kalah penting tetap sesuai dengan peraturan di samping pengetahuan yang dimiliki,” katanya. Dia menambahkan pengerjaan konversi pesawat tersebut memakan waktu dua bulan dari pesawat berkapasitas 30 penumpang menjadi pesawat kargo yang memapu mengangkut 5,5 ton tersebut. “Banyak sekali pesawat lama dan kabin-kabin ini perlu pergantian teknologi seiring dengan kebutuhan konsumen, ingin bentuknya yang lebih bagus dan sebagainya dan pesawat-pesawat lama ini akan sulit mendapat dukungan manufaktur,” katanya. Dalam kesempatan sama, Vice President En-
INDONESIA SHIPPING TIMES
gineering Services GMF Bambang Suryowinarto mengatakan peluang bisnis tersebut akan terus dikembangkan karena potensinya sangat besar. “Pesawat di atas 20 tahun itu sudah tidak boleh terbang, boleh terbang kalau sudah diubah ke kargo. Di domestik sendiri Boeing 737 klasik sangat banyak,” katanya. Dia mengatakan tahun ini akan mengerjakan dua konversi pesawat lagi dari maskapai dalam negeri. Dalam kesempatan yang sama, Kepala Sub Direktorat Rekayasa Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub Suharyadi Partodiyono mengatakan konversi jenis pesawat tersebut sudah melalui pengawasan dari Kemenhub. “Kami mengawasi karena strukturnya harus diulang, ini bukan pekerjaan mudah mengubah dari pesawat penumpang menjadi kargo, lantainya harus diubah jadi lebih kuat, kemudian juga pusat gravitasi (CG) dihitung karena sudut dongak pesawat dengan beban yang diangkut itu berbeda,” katanya. Untuk itu, Suharyadi mengimbau kepada GMF untuk banyak bekerja sama dengan institusi atau universitas dalam merekrut akademisi yang kompeten dalam penelitian dan perancangan pesawat. “GMF kan enggak mungkin didik sarjana, karena itu ini perlu peran engineer (teknisi) bukan mekanik, ini potensinya sangat besar,” katanya. Selain itu, GMF juga memiliki sayap bisnis lain, selain perawatan pesawat udara, yaitu pengembangan rekayasa suku cadang “Part Manufacturing Aprroval” (PMA), pelatihan tenaga ahli karena mengantongi “Aircraft Maintenance Training Organization”, pelayanan data penerbangan (flight data services) dan program perawatan kelaikudaraan secara berkelanjutan (continuous airworthiness maintenance program).*** ANTARANEWS.COM | JUWITA T RAHAYU Kamis, 11 Mei 2017
09
Raih Dana Segar IPO, Pelayaran Tamarin Beli Kapal Baru foto: cnnindonesia.com
P
T Pelayaran Tamarin Samudra Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan di bidang jasa penyewaan kapal penunjang kegiatan lepas pantai industri migas tersebut berniat membeli kapal dari dana sebagian dana raihan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO). Sekretaris Perusahaan Pelayaran Tamarin Leo A Tangkilisan mengungkapkan, total dana yang diraup oleh perusahaan dari aksi korporasi ini sebesar Rp82,5 miliar. Adapun kapal yang akan dibeli senilai US$35 juta. Kekurangan dana untuk pembelian kapal rencananya akan diperoleh dari pinjaman perbankan. Saat ini, ia menjelaskan, emiten berkode TAMU tersebut tercatat memiliki lima kapal. Namun, belum semua kapal sudah dimanfaatkan. Perusahaan menargetkan seluruh kapalnya bisa mendapatkan kontrak tahun ini. “Dengan penambahan modal kerja, kami berharap, lima kapal kami bisa kontrak. Yang baru digunakan tiga kapal,” ujarnya, Rabu (10/5). Menurut Leo, rata-rata kontrak yang sudah didapat oleh perusahaan merupakan kontrak jangka panjang dengan rentang waktu lima tahun hingga enam tahun. Sementara, nilai rata-
10
Kamis, 11 Mei 2017
rata kontrak yang sudah didapat sebesar US$8 juta. Hingga kini, perusahaan telah mengantongi satu kontrak baru dari Petronas senilai US$18 juta. Kontrak tersebut merupakan kontrak jangka panjang selama lima tahun. Leo menuturkan, perusahaan tidak hanya mengincar proyek dari dalam negeri, tetapi juga beberapa negara ASEAN. Namun, perusahaan akan memaksimalkan terlebih dahulu beberapa kontrak yang ada di dalam negeri. “Luar negeri yang masuk dalam lingkungan ASEAN. Memang terbuka, hanya kalau masih ada di dalam negeri kami prioritas dalam negeri,” imbuh dia. Pelayaran Tamarin berharap meraih berkah dari penguatan harga minyak tahun ini. “Harga minyak fluktuatif, tetapi tetap naik. Trennya naik dan kami optimistis. Harapan kami diatas US$50 per barel,” ungkap Leo. Pelayaran Tamarin resmi melantai di pasar modal dengan melepas 750 juta saham ke publik. Harga saham perusahaan dibanderol senilai Rp110 per saham.*** CNNINDONESIA.COM | DINDA A MUTMAINAH
INDONESIA SHIPPING TIMES
foto: beritatrans.com
Horee... Pekerja JICT Batalkan Rencana Aksi Mogok
S
ERIKAT Pekerja PT Jakarta International Container Terminal (SPJICT) membatalkan rencana aksi industrial berupa mogok kerja pada 15-20 Mei 2017, demi tetap menjaga pelayanan kepada pengguna jasa kepelabuhanan. Hal itu, disampaikan melalui surat SPJICT No: PBT/125/V/2017 tanggal 9 Mei 2017. Dalam surat itu, SPJICT memberitahukan pembatalan rencana aksi industrial dan pekerja JICT akan melaksanakan pelayanan operasional dengan normal. “Hal ini karena sudah ada komitmen antara Direksi JICT dan SPJICT untuk mencapai penyelesaian persoalan kemelut di tubuh JICT saat ini dengan tetap menjaga pelayanan kepada pengguna jasa. Dalam hal ini SPJICT senantiasa berupaya mendapatkan solusi terbaik atas atas permasalahan dengan meminimalisir dampaknya terhadap pengguna jasa pelabuhan,” tulis surat SP JICT tersebut, Rabu (10/5). Surat pemberitahuan pembatalan mogok SP JICT itu, juga ditembuskan kepada Menteri Perhubungan , Meneg BUMN, Dirjen Hubla Kemenhub, Dirjen Bea dan Cukai, Kepala Syahbandar Tanjung Priok, Kepala Otoritas Pelabuhan Priok. Selain itu juga disampaikan kepada pengguna jasa antara lain; Ketua Umum Indonesia National Shipowners Association (INSA), Pengurus INSA Jakarta Raya, Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (Alfi), Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) dan Asosiasi Logistik Indonesia
INDONESIA SHIPPING TIMES
(ALI). Ketua Umum SPJICT Nova Sofyan Hakim, membenarkan adanya surat pemberitahuan pembatalan mogok tersebut. “Betul, ada surat tersebut,” ujarnya singkat saat dihubungi via telpon selulernya, Rabu (10/5). Sementara itu, Sekjen GINSI, Erwin Taufan mengatakan, sudah menerima informasi pembatalan aksi mogok pekerja JICT tersebut. “Ya kami tentunya sangat mengapresiasi hal itu sebab kalau mogok di pelabuhan, dampaknya semua pihak termasuk pemilik barang yang rugi,” ujarnya, Rabu (10/5). Taufan juga berharap momentum kali ini dapat dijadikan acuan untuk terus mendorong pengelolaan JICT lebih maju lagi dimasa mendatang. “Pelaku bisnis itu simple, kami hanya butuh kepastian berusaha supaya tenang tanpa ada reaksi mogok,” tuturnya. Sementara itu, Ketua INSA Jaya bidang kontener, Sunarno mengatakan semua pihak perlu mengedepankan kepentingan nasional dalam menyelesaikan persoalan hubungan industrial di pelabuhan Priok. “Pelabuhan Priok itu mendominasi kegiatan ekspor impor nasional bahkan lebih dari 65%, jadi kalau sampai mogok tentu dampaknya sangat vatal bagi ekonomi nasional,” ujarnya.*** BISNIS.COM | AKHMAD MABRORI Kamis, 11 Mei 2017
11
Ekspor Turun dan Tambang Tutup Bikin Volume Kargo Filipina Turun foto: worldmaritimenews.com
D
ATA pada Otoritas Pelabuhan Filipina mengungkapkan volume kargo berkurang 4% tahun ini karena penurunan ekspor dan pertambangan. Volume kargo tumbuh lebih lambat pada kuartal 1 2017 setelah Kementerian Lingkungan Filipina memerintahkan setengah dari tambang yang diusahakan di negara itu ditutup. Penutupan itu terkait dengan laporan pencemaran air. Meski demikian, Otoritas Pelabuhan Filipina mencatat pertumbuhan volume peti kemas di berbagai kawasan antara lain Davao, Batangas, South Harbour dan Manila International Container Terminal. Sejauh ini, Pelabuhan Manila menangani sekitar 85% dari total volume kargo ke dan dari Filipina. Pelabuhan ini dianggap menunjukan kinerja sangat sehat. Di pelabuhan ini, total volume kontainer yang berhasil ditangani mencapai 1,521 juta TEUs, dengan pertumbuhan 4,08%. Dari jumlah tersebut, interinsuler mencapai 7,71% sementara ocean going tumbuh sedikit atau hanya 1,61%.
12
Kamis, 11 Mei 2017
Data Otoritas Pelabuhan juga menyebutkan volume kargo meningkat 4,15% pada kuartal pertama 2017 dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun 2016. Sedangkan volume kargo domestik tumbuh sebesar 4,91%, kargo asing tumbuh 3,57% dari kuartal yang sama tahun lalu. Manajer Umum Otoritas Pelabuhan Filipina, Jay Daniel Santiago, mengatakan, “kinerja ekonomi yang sehat menjadi alasan dari meningkatnya pertumbuhan pelabuhan di Filipina. “Tapi kami juga melihat bahwa pertumbuhan volume untuk periode tersebut memang lebih lambat dibandingkan dengan tahun lalu. Tahun 2016 bisa mencapai 8%, sedangkan tahun ini hanya 4%,� ungkapnya. Menurutnya, penurunan ini terutama disebabkan oleh keseluruhan penurunan volume kargo ekspor, yang turun 8% untuk kuartal pertama tahun 2017 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. *** PORTTECHNOLOGY.ORG | KF
INDONESIA SHIPPING TIMES