INDONESIA
SHIPPING TIMES BULETIN INFORMASI PELAYARAN, PELABUHAN DAN LOGISTIK
No 89 • Vol IX • Rabu 12
April 2017
HOREEE... KEMENTERIAN PERHUBUNGAN BAKAL KASIH DISKON BIAYA PER KONTAINER
PELINDO IV SEGERA BANGUN TIGA PELABUHAN DI PAPUA
PORT OF ROTERDAM DIMINTA SEGERA SELESAIKAN KUALA TANJUNG
ANGKUTAN RO-RO DIHARAPKAN SELESAIKAN TRUK YANG NGACO
GAWAT! CHINA NGAMBEK KEMBALIKAN KARGO KOREA UTARA
01
ALI: Volume Angkutan Pelabuhan Harus Konstan
K
EDATANGAN kapal kontainer CMA-CGM di Pelabuhan Tanjung Priok harus dimanfaatkan secara optimal dengan volume yang stabil. Zaldy Ilham Masita, Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia menyambut positif direct call kapal ke Amerika menggunakan kapal kontainer milik CMA-CGM. Dia pun mengingatkan agar pengiriman harus konsisten, jangan hanya sementara saja. Dia berharap, kejadian berhentinya direct call dari Bitung ke Hongkong oleh shippinglines Maersk akibat volume tak imbang tidak terulang. “Harus dipertimbangkan juga volume impor dari USA ke Indonesia, impor beberapa komoditas seperti gandum atau kedelai bisa memanfaatkan itu,” jelasnya, Senin (10/4/2017). Dia menjelaskan jika volume tidak imbang antara ekspor dengan impor maka biaya shipping juga tinggi. Hal itu menjadi semakin tidak sesuai dengan harapan menggunakan kapal besar biaya per kontainernya akan lebih rendah. Zaldy menilai efisiensi biaya logistik berkat kerjasama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dengan CMA-CGM belum tentu terjadi. Pasalnya, biaya logistik tidak hanya tergantung dari biaya shipping saja. Ada faktor lain yang mempengaruhi yaitu biaya inventory. “Jadi harus dibandingkan inventory time sejak produk siap ekspor sampai produk tiba di US, apakah lebih cepat? Dan CMA-CGM yang mungkin seminggu sekali baru masuk Jakarta, atay via Singapore yang ada setiap hari,” terangnya. Zaldy mengusulkan agar Pelindo II juga harus memperbanyak direct call dari Indonesia ke pelabuhan-pelabuhan di negara Asia Tenggara lain. Sehingga kapal besar CMA-CGM bisa dimanfaatkan dengan maksimal “Apakah direct call CMA CGM berhasil atau tidak, kita tunggu 3 bulan lagi kalau memang
secara riil total biaya ekspor dan impor dari USA berkurang. Karena pemerintah selama ini kebanyakan hanya berharap biaya logistik turun tapi kenyataannya tidak ada yang turun,” tegasnya. Sebagai informasi, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Pelindo II yang bekerjasama dengan salah satu shipping line besar di dunia yaitu CMA-CGM mendatangkan kapal kontainer berkapasitas 8500 TEUs di Pelabuhan Tanjung Priok. Kapal tersebut datang pertama pada 9 April 2017 dengan jumlah bongkar muat perdana untuk diangkut ke Amerika Serikat sebanyak 2.300 TEUs. Adapun sebagian angkutan merupakan barang-barang hasil transhipment dari sejumlah pelabuhan di Indonesia.*** | BISNIS.COM | GLORIA FK LAWI |
penerbit: PT INDONESIA KREASI MEDIA » PeNYUNTING: Karnali Faisal » Tata letak: Givan J Setiawan » penyelaras naskah: Karnali Faisal, Agus Abdu Roza, Salsabila Miftahuzahra » Sirkulasi: Agus Abdu Roza » keuangan: Abdul Manaf ZA » Sekretaris Redaksi/Iklan: Mulke Choerunisa » Alamat Redaksi/ Sirkulasi: Jl Raya Enggano No 91 Tanjung Priok Jakarta Utara » Telp: 021-43924419, 021-4303083» FAKS: 021-43924419» contact person: Karnali Faisal HP 081289258955, WA 08128444457 » Email: karnali.faisal@gmail.com » Website: shippingforum.co.id
02
Rabu 12 April 2017
INDONESIA SHIPPING TIMES
ALFI : Priok Kian Diminati Mother Vessel Global
A
SOSIASI logistik dan forwarder Indonesia (ALFI) meyakini kapal berukuran besar (mother vessel) global lainnya akan memanfaatkan fasilitas pelabuhan Tanjung Priok pasca dibukanya direct call kapal peti kemas Compagnie Maritime d’Affretement-Compagnie Generali Maritime (CMA-CGM) Titus, pada awal pekan ini. Sekretaris ALFI DKI Jakarta, Adil Karim mengatakan, dengan hadirnya mother vessel tersebut., membuka peluang bagi Indonesia untuk mengurangi kegiatan transshipment angkutan ekspor impor di pelabuhan Negara tetangga. “Direct call ini sangat jelas menguntungkan Indonesia, sebab kargo ekspor impor kita gak perlu lagi nggak perlu lagi singgah di singapura maupun di Tanjung Pelepas Malaysia. Apalagi pasar muatan Indonesia selama ini sangat besar,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (11-4-2017). Pada awal pekan ini, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC menggandeng perusahaan pelayaran asal Prancis CMA-CGM membuka layanan baru (direct call), yakni Java South East
INDONESIA SHIPPING TIMES
Asia Express Services/ Java SEA Express Services/ JAX Services. Dalam kerja sama itu, CMA-CGM mengerahkan kapal petikemas raksasa berkapasitas 8.500 TEUs dengan rencana sandar reguler secara mingguan (weekly call).Servis ini melayani rute Pelabuhan Tanjung Priok ke West Coast (LA dan Oakland) Amerika Serikat dengan menggunakan kapal berkapasitas 8.500 TEUs, melalui Jakarta International Container Terminal (JICT). “Kami sangat mengapresiasi direct call itu dan ini merupakan kesuksesan Kementerian Perhubungan. Dengan adanya mother vessel kapasitas besar akan menurunkan cost logistik dan transhipment di Priok akan menjalankan amanat tol laut yang diinginkan Presiden Jokowi. Adil mengatakan, dengan direct call itu, pengelola pelabuhan mesti terus meningkatkan performance-nya untuk membawa pelabuhan Tanjung Priok lebih baik lagi dimasa mendatang sebagai pelabuhan terbesar di Indonesia, sehingga target untuk kapal mampu mendatangkan kapal diatas 10.000 TEUs bisa direalisasikan. “Semakin banyak direct call dengan mother vessel akan lebih mengefisienkan biaya logistik,” tuturnya. Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, yang menghadiri trial inspection kapal CMA-CGM Titus itu di Dermaga Jakarta International Container (JICT) pada awal pekan ini, juga mengapresiasi pembukaan layanan tersebut. “Ini merupakan satu prestasi, satu quantum leap yang membanggakan.Pada 23 April kita akan mengundang Bapak Presiden ke dermaga JICT, karena ada pengangkutan dengan jumlah logistik yang sangat signifikan. Ini akan secara intensif kita lakukan,” ungkap Menhub.*** | BISNIS.COM | AKHMAD MABRORI |
Eabu 12 April 2017
03
Tiga Pelabuhan Indonesia Ditargetkan Jadi Hub Internasional
K
EMENTERIAN Perhubungan (Kemenhub) tengah menyiapkan 3 pelabuhan besar untuk menjadi hub internasioal. Ketiga pelabuhan tersebut adalah Tanjung Priok, Kuala Tanjung, dan Patimban. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Pelabuhan Tanjung Priok menjadi yang pertama menjadi pelabuhan hub internasional. “Kita punya konsep hub internasional itu 3, Priok itu enggak bisa enggak, makanya 2 tahun ini selama Kuala Tanjung belum beroperasi penuh jadi Priok, barang dari luar itu penting,” kata Budi saat acara Coffee Morning di Kantornya, Jakarta, Selasa (11/4/2017). Budi menjelaskan, Pelabuhan Kuala Tanjung juga nantinya akan fokus pada kontainer, sedangkan untuk Pelabuhan Patimban difokuskan sebagai pelabuhan pelayanan industri kendaraan. “Apalagi nanti akan ada industri kendaraan besar di Patimban, jadi nanti Patimban akan berbagi fungsi dengan di Priok,” jelasnya. Saat ini, kata Budi, pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara terbagi menjadi 3 tahap, tahap pertama progres pembangu-
04
Rabu 12 April 2017
nannya sudah mencapai 80% dan tahap kedua bekerjasama dengan Port of Roterdam masih belum berjalan. Untuk merealisasikan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung menjadi hub internasional. Kata Budi, Kementerian Perhubungan memberikan waktu hingga Mei 2017 agar perusahaan sektor pelabuhan asal Belanda mampu menentukan sikap ingin membangun atau tidak. “Tapi saya tidak ingin mendahului. Mungkin progresnya 80% tahap I di Kuala Tanjung, kalau tahap kedua itu masih nol persen, dengan tahap satu bisa internasional tapi masih terbatas,” ungkapnya. “Kuala Tanjung dan Priok bisa saling melengkapi, karena kita juga sudah siapkan jalan tol, kereta api, di sana untuk CPO, dan produk unilever dari Sei Mangkei,” jelasnya. Sebelum menjadi pelabuhan hub internasional, kata Budi, Kemenhub tengah menyiapkan formulasi diskon tarif bagi kapal-kapal berkapasitas besar untuk bersandar di Indonesia, serta hitungan biaya penundaan dan pemanduan kapal.*** | DETIK.COM | HENDRA KUSUMA |
INDONESIA SHIPPING TIMES
Kementerian Perhubungan Bakal Turunkan Biaya per Kontainer
K
EMENTERIAN Perhubungan memiliki dua pekerjaan rumah untuk Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, untuk dapat tingkatkan kualitas pelabuhan dalam negeri hingga bertaraf internasional. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menyebutkan, tugas pertama Ditjen Perhubungan Laut adalah membuat perhitungan untuk menurunkan biaya per kontainer. Menurutnya, perlu ada insentif, seperti pemberian diskon, untuk kapal besar dalam mengangkut kontainer agar lebih efisien. “Kalau ngomong bisnis punya lapak, lapak 300 meter dia pakai dua hari dengan lima ribu TEU (twenty-foot equivalent unit). Kalau dua hari 300 meter lapak, berapa? Mestinya, jangan hitung per TEU, tetapi ada diskon,” ujar Budi di Kantor Kemenhub, Jakarta, Selasa 11 April 2017. Ia menargetkan penghitungan dan konsep pengadaan insentif tersebut dapat selesai pada esok hari, dan segera diberikan kepada Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. Sebab, jika terdapat insentif kepada kapal besar, akan dapat semakin menarik minat kapal besar mancanegara untuk berlabuh. Sementara
INDONESIA SHIPPING TIMES
ini, pihaknya masih fokus untuk mengimplementasikannya di pelabuhan Tanjuk Priok sebagai proyek percontohan. Tugas selanjutnya adalah mengefisienkan biaya tunda dan tandu, sebagai jasa pemandu laut dalam untuk kapal. Ia mengatakan biayanya tidak bisa dipatok pada nominal tertinggi untuk memaksimalkan kontribusi pada pendapatan negara bukan pajak (PNBP). Efisiensi biaya harus menjadi kunci menghitungan. Sehingga, PR ini masih difokuskan untuk efisiensi biaya fasilitas pelabuhan khususnya ditujukan kepada kapal besar. Pihaknya akan mengusahakan penurunan biaya, seperti biaya transit, yang semula, US$85 atau Rp1,13 juta (kurs Rp13.300) menjadi US$35 atau Rp465.500. Sementara ini, biaya transit di lapangan sangat beragam. Sehingga, ia minta pihaknya untuk menghitung segala kebutuhan biaya dan efisiensi yang telah terjadi secara berkala, untuk kemudian membuat skema skema efisiensi yang baru, dan dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo. “Ini (efisiensi biaya) harus terjadi secara konsisten dan bertumbuh,” ucapnya.*** | VIVA.CO.ID | DAURINA LESTARI | Eabu 12 April 2017
05
Menhub Peringatkan Port of Rotterdam soal Proyek Kuala Tanjung
M
ENTERI Perhubungan RI Budi Karya Sumadi mengancam memutus kontrak perusahaan pelabuhan asal Belanda, Port of Rotterdam terkait pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara. Peringatan Menhub itu dilayangkan mengingat sampai saat ini Port of Roterdham belum melakukan eksekusi pembangunan fase 2 di Kuala Tanjung, padahal pembangunan fase 1 sudah hampir selesai. “Saya bilang ke Port of Rotterdam, jangan ngomong saja, dia selalu bilang dia di sana punya pelabuhan besar dan lain sebagainya, eksekusi saja itu Kuala Tanjung dulu,” tegas Menhub saat coffee morning dengan wartawan di ruangannya, Selasa (11/4/2017). Dia memberikan batas waktu kepada Port of Rotterdam untuk segera eksekusi rencana yang sudah disepakati dalam kontrak paling lambat akhir Mei 2017. “Kalau tidak mau bangun, kita mau ganti investor lain,” tegas Budi.
06
Rabu 12 April 2017
Sampai saat ini, pemerintah bersama PT Pelindo I (Persero) sudah berinvestasi besarbesaran di Kuala Tanjung demi menjadikan perlabuhan itu sebagai hub internasional. Pembangunan fase 1 pelabuhan ini saat ini sudah mencapai 80 persen. Dalam hal ini, Port of Rotterdam akan membangun untuk yang fase 2. Seharusnya saat pembangunan fase 1 hampir rampung, pembangunan fase 2 harus sudah dimulai. Untuk pembangunan fase 1, investasi yang sudah dikeluarkan pemerintah dan Pelindo II mencapai Rp 2,5 triliun. Belum lagi ditambah fasilitas infrastruktur yang sudah dianggarkan pemerintah dalam APBN, seperti jalur kereta. “Kita sudah investasi besar-besaran di sana, kita harus tegas, biar mereka tentukan mau bagaimana,” tutup Budi Karya.*** | LIPUTAN6.COM | ILYAS I PRADITYA |
INDONESIA SHIPPING TIMES
Pelindo IV akan bangun Tiga Pelabuhan di Papua
S
ELAIN pembangunan di Pelabuhan Jayapura, Pelindo IV (Persero) telah menyiapkan total anggaran kurang lebih Rp450 miliar untuk membangun Pelabuhan Manokwari, Sorong, dan Merauke. “Rencananya untuk tahap awal kami akan membangun dermaga khusus peti kemas Sorong di atas lahan seluas 5 hektare (ha), perpanjangan dermaga 250 meter,” ungkap Doso Agung, Dirut Pelindo IV kepada wartawan, Selasa (11/4/2017) Untuk Pelabuhan Manokwari Pelindo IV, lanjutnya, investasi sebesar Rp150 miliar dan Pelabuhan Merauke penambahan alat dan dermaga serta perluasan lapangan peti kemas senilai Rp75 Miliar. Menurut Doso, dengan terobosan yang dilakukan Pelindo IV untuk pembangunan dermaga lapangan khusus kontainer di pelabuhan Kawasan Timur Indonesia (KTI) menumbuhkan geliat ekonomi tak hanya di INDONESIA SHIPPING TIMES
Papua dan Papua Barat. “Makanya kita investasikan sekarang, jika tidak maka akan ada biaya tinggi, karena itu rencana yang dilakukan Pelindo IV telah diajukan tahun lalu sehingga saat ini running (berjalanred) sehingga dapat menjamin pelayanan di Papua dan Papua Barat,” ujarnya. Ia mengatakan, untuk mendukung rencana pihaknya untuk melakukan direct call atau sistem pengapalan langsung ke luar negeri melalui pelabuhan di Kendari. Juga untuk mempersiapkan pelabuhan di Kendari sebagai pelabuhan bertaraf internasional. Sebelumnya, pada 28 Juni 2016 Pelindo IV sudah melayangkan surat ke Kementerian Perhubungan untuk bisa mengelola Pelabuhan Bungkutoko sebagai Badan Usaha Pelabuhan (BUP). “Sejak dibangun hingga kini siap beroperasi, pengelolaan Pelabuhan Bungkutoko belum ditetapkan oleh Pemerintah, kami berharap Pelindo IV bisa mengelolanya,” kata Suparman.? Sebelumnya, Kepala Biro Perencanaan dan Strategi Perusahaann Pelindo IV Dwi Rahmat Toto mengatakan, pengembangan sembilan pelabuhan tersebut mengucurkan anggaran sebesar Rp2 triliun.*** | TABLOIDJUBI.COM | SINDUNG SUKOCO |
Eabu 12 April 2017
07
Dermaga VI Pelabuhan Merak Siap Beroperasi Saat Mudik 2017
D
ERMAGA VI Pelabuhan Penyeberangan Merak, Kota ilegon, Banten secara resmi melakukan uji coba sandar. Uji coba sandar dermaga baru itu menggunakan Kapal Ro-Ro Dharma Rucitra I. Dermaga baru di Pelabuhan Merak itu menurut rencana akan digunakan saat mudik Lebaran 2017. Salah satu alasan dioperasikannya Dermaga VI untuk mengurangi antrean dan kemacetan pada arus mudik di Pelabuhan Merak. “Ini kan upaya kita untuk menambah kapasitas, kalau lebaran tahun lalu hanya 5 (dermaga) sekarang dengan tadi uji coba ini sebenarnya uji coba yang ketiga dan dinyatakan bahwa ini sudah bisa kita operasikan di lebaran nanti,” kata Dirut ASDP Indonesia Ferry, Faik Fahmi seusai menghadiri uji coba sandar
08
Rabu 12 April 2017
di Pelabuhan Merak, Selasa (11/4/2017). Uji coba sandar kedua kali ini merupakan uji coba sandar terakhir menjelang dioperasikan saat yang dilakukan pihak PT ASDP Indonesia Ferry Merak sebelum menghadapi arus mudik. “Ini sudah bisa dioperasikan pada saat lebaran nanti. Jadi mudah-mudahan pelayanan Lebaran tahun ini bisa lebih baik dari tahun lalu karena pelayanannya karena dermaganya sudah bisa nambah,” imbuhnya. Pembangunan Dermaga VI dinyatakan sudah sampai tahap 90 persen. Bahkan rencananya, dermaga ini akan dijadikan dermaga premium di Pelabuhan Merak.*** | DETIK.COM | MUH IQBAL |
INDONESIA SHIPPING TIMES
Angkutan Ro-Ro Diharap Selesaikan Masalah Truk yang Ngaco
K
EMENTERIAN Perhubungan (Kemenhub) akan mengatasi persoalan truk kelebihan muatan yang melintas di Jalan Nasional dengan memanfaatkan kapal RORO (Roll On Roll Off) yang telah disediakan. Dengan demikian, truk-truk ini tak lagi akan merusak jalan dengan muatannya yang berlebihan tersebut. Hal itu diungkapkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada saat coffee morning di kantornya, Jakarta, Selasa (11/4/2017). Budi mengatakan, telah menugasi Ditjen Perhubungan Darat untuk berkonsolidasi dengan kepolisian untuk menindak mobil truk dengan kapasitas angkut yang berlebihan. “Saya tugasi dirjen darat, bagaimana konsolidasi terjadi di Priok dengan adanya roro, roro ini menyelesaikan jembatan timbang dan truk yang ngaco,” kata Budi. Pemanfaatan kapal roro, kata Budi, lantaran sering kali mendapat telepon dari Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengenai truk yang melintas jalan dengan muatan atau kapasitas yang
INDONESIA SHIPPING TIMES
berlebihan. “Menteri PU ini telpon saya, enggak bisa atasi truk yang ngaco (overload),” tambahnya. Dalam waktu dekat, kata Budi, Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Darat akan melakukan kerjasama dengan Kepolisian RI dalam menindak truk yang kapasitasnya berlebihan. “Minggu depan kita signing dengan kapolisian,” ungkapnya. Menurut Budi, pemanfaatan kapal roro ini juga sebagai upaya pemerintah dalam mengatasi volume angkutan saat Hari Raya Idul Fitri 2017. Bahkan, pemanfaatan kapal roro juga seiring dengan dijadikannya Pelabuhan Tanjung Priok sebagai hub internasional. “Pemanfaatan kapal roro juga jadi solusi lebaran, saya bilang ini jalan Tuhan meningkatkan hub internasional, tiba-tiba kita harus meningkatkan yang lain, jadi tidak hanya satu,” tandasnya.*** | MEDANBISNISDAILY.COM | Eabu 12 April 2017
09
IMPA akan Gelar ASEAN Pilot Forum di Bali
I
NTERNATIONAL Maritime Pilot Association (IMPA) berencana menyelenggarakan diskusi mengenai pemanduan di negara-negara Asean (ASEAN Pilot Forum), yang akan digelar di Bali, pada 28-29 Agustus 2017 mendatang. Salah satu pengurus INAMPA (Indonesia National Maritime Pilot Association) Capt. Supardi menyatakan, bahwa gagasan rencana diskusi itu berawal pada saat dilaksanakan kongres IMPA di Korea Selatan, tahun 2016 lalu. “Nantinya akan dibahas mengenai pemanduan di negara-negara yang tergabung dalam organisasi ini,” katanya, di Kantornya, Selasa (11/4). Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat menghadirkan Presiden IMPA, serta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Capt. Supardi juga menyatakan bahwa tujuan dilaksanakannya acara tersebut, agar tercipta standarisasi mengenai pemanduan di negara Asia, khususnya anggota IMPA. “Juga dapat dijadikan sebagai ajang tukar pikiran untuk pengembangan dan pemikiran terkait
10
Rabu 12 April 2017
pengamanan navagasi dalam pemanduan. “Termasuk pula bagaimana tercipta pemanduan yang baik di masing-masing negara,” ujar Direktur PT JAI ini. Menurut dia, kemungkinan dibicarakan pula pemanduan di selat Malaka dan selat Singapura. “Bagaimana selat Malaka dapat tercipta pemanduan yang efisien dan terbaik, sehingga dunia pelayaran dapat mengakui bahwa ada standarisasi pandu di semua negara anggota,” ungkapnya lagi. Seperti diketahui bahwa anggota IMPA terdiri dari Australia, Hongkong, Indonesia, Jepang, Shanghai, Singapura, Korea Selatan, Papua Neugini, Philipina, Thailand, dan Vietnam. Di antara negara-negara itu, Indonesia paling banyak memiliki tenaga pandu. Total tenaga pandu yang dipunyai RI sekitar 1.000 pandu. Semuanya sudah memperoleh sertifikasi pandu dari pemerintah.*** | OCEANWEEK.CO.ID |
INDONESIA SHIPPING TIMES
K
ENDARAAN roda empat terlihat mendominasi arus penyeberangan di pelabuhan Tanjung Kalian Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Selasa (11/4/2017). Khususnya truk lintas dari berbagai daerah. Berdasarkan pemantauan, truktruk lintas mendominasi rute pelabuhan Tanjung Si Api-api menuju Tanjung Kalian. Sore itu, kurang lebih sekitar puluhan hingga ratusan truk lintas turun dari kapal jenis roro, disusul kendaraan roda empat jenis mini bus dan kendaraan roda dua.
INDONESIA SHIPPING TIMES
foto: pikiran-rakyat.com
Ratusan Truk Lintas Dominasi Penyeberangan Tanjung Kalian
“untuk sementara arus penyeberangan masih di dominasi truk-truk lintas, disusul mini bus dan motor,” ujar Yadi salah satu awak kapal roro ditemui Selasa (11/4/2017) Menurutnya, truk-truk yang mendominasi armada kapal roro tersebut, ratarata bermuatan dan membawa sembako dan sayur mayur. “Kalau kebanyakan truk yang nyeberang kesini, kebanyakan membawa sayur dan sembako,” terangnya.*** | TRIBUNNEWS.COM |
Eabu 12 April 2017
11
Gawat, China Ngambek Kembalikan Muatan Kargo dari Korea Utara
S
EBUAH armada kapal kargo Korea Utara kembali lagi menuju dermaga pelabuhan Nampo, dengan muatan penuh. Reuters melaporkan, kembalinya kapal itu lantaran China memerintahkan perusahaan perdagangan untuk mengembalikan batu bara dari negara terisolasi tersebut. Menyusul tes rudal berulang yang menarik kecaman internasional, China telah melarang semua impor batubara dari Korea Utara sejak 26 Februari. Serta memotong produk ekspor yang paling penting ke negara itu. Untuk mengendalikan lalu lintas batubara antara kedua negara, departemen bea cukai China mengeluarkan perintah resmi pada April kepada tujuh perusahaan perdagangan agar memembalikan kargo batu bara Korea Utara, kata tiga sumber.
12
Rabu 12 April 2017
Data pengiriman pada Thomson Reuters Eikon menunjukkan, informasi keuangan dan analisis platform bahwa selusin perjalanan ke pantai barat Korea Utara, Nampo, hampir semua membawa kargo dari China. Pihak berwenang China tidak menanggapi permintaan komentar resmi. Donald Trump telah menekan China untuk berbuat lebih banyak untuk mengendalikan Korea Utara, yang mengirimkan sebagian besar ekspor ke tetangga raksasanya di Laut Kuning. Tapi Sekretaris AS Negeri Rex Tillerson mengatakan pekan lalu serangan militer AS terhadap Suriah atas dugaan penggunaan senjata kimia adalah peringatan bagi negara-negara lain, termasuk Korea Utara.*** | PIKIRAN-RAKYAT.COM | GITA PRATIWI|
INDONESIA SHIPPING TIMES