INDONESIA
SHIPPING TIMES BULETIN INFORMASI PELAYARAN, PELABUHAN DAN LOGISTIK
April 2017 No 90• Vol IX • Kamis 13
MENTERI SRI MULYANI: JANGAN JADIKAN PUSAT LOGISTIK BERIKAT TEMPAT PENYELUNDUPAN
DUH, BISNIS GALANGAN KAPAL SULIT MELAJU
TINGGI PEMINAT, PELNI KEWALAHAN ANGKUT BARANG TOL LAUT
KAPAL PESIAR JADI POTENSI BISNIS BESAR PELNDO III SEMARANG
WOW, KAPAL RAKSASA KAPASITAS 20 RIBU TEUS SIAP BERLAYAR
01
Menteri Keuangan: Jangan Jadikan PLB Tempat Penyelundupan
M
ENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta adanya peningkatan pelayanan Pusat Logistik Berikat (PLB) kepada pelaku usaha agar makin efektif dalam menekan biaya logistik dan tak menjadi tempat penyelundupan yang bisa merugikan negara. “Tolong PLB ini dijaga agar betul-betul menjadi institusi yang bersih dan baik. Jangan sampai menjadi tempat penyelundupan yang tidak punya ‘sense’ untuk menciptakan transparansi,” kata Sri Mulyani dalam acara Satu Tahun PLB di Jakarta, Rabu (12/4/2017) Sri Mulyani mengatakan pelaksanaan PLB dalam satu tahun terakhir telah terjalin dengan baik antara otoritas bea cukai dengan para pelaku usaha, serta berpotensi menjadi hub logistik nasional dan kawasan Asia Pasifik, atau setara dengan pelayanan di kawasan ekonomi Shenzhen, China. Namun, ia mengakui terdapat empat pekerjaan rumah yang harus dibenahi oleh PLB agar dapat makin efektif sebagai tempat penimbunan barang dan bisa bersaing dengan negara-negara tetangga yang saat ini memiliki biaya logistik lebih murah dari Indonesia. Pertama, menetapkan model bisnis yang jelas dan mencari definisi yang memadai dengan mengambil contoh pelayanan di PLB negara lain, apabila ingin mendorong implementasi PLB menjadi hub logistik nasional dan kawasan Asia Pasifik. Kedua, membuat kemajuan yang bisa diukur dengan menetapkan target peningkatan jumlah komoditas impor yang bisa disimpan dalam PLB, tidak hanya bahan baku industri, namun juga barang-barang konsumsi yang dibutuhkan masyarakat. “Konsumsi rumah tangga adalah mesin pertumbuhan ekonomi, kalau Indonesia sedang tumbuh lima persen menuju enam persen, ini
kira-kira apa artinya apa? Coba buat ‘road map’ lima tahun ke depan, tiap tahunnya mau seperti apa,” ujar Sri Mulyani. Ketiga, membuka PLB tidak hanya terkonsentrasi di wilayah Jawa, namun juga wilayah lain yang masih tertinggal seperti di Indonesia Timur, untuk mengurangi ketimpangan. Dengan demikian, pintu masuk Indonesia tidak lagi terpusat dari Jakarta, namun dari daerah terluar di perbatasan. Keempat, membangun PLB berdasarkan sektoral untuk memenuhi tingginya permintaan dari kelas menengah yang sedang tumbuh di Indonesia, serta berkesinambungan dengan industri jasa tertentu yang bisa mendukung kinerja perekonomian. “Pemerintah ingin punya cerita besar dan maju lebih baik lagi. Di statistik kami, pertumbuhan transportasi dan telekomunikasi termasuk tinggi. Kalau ekonomi tumbuh lima persen, mereka hampir dua kali lipatnya. Saya ingin momentum ini dijaga dan diperkuat,” kata Sri Mulyani.*** | INDUSTRY.CO.ID | HERRY BARUS |
penerbit: PT INDONESIA KREASI MEDIA » PeNYUNTING: Karnali Faisal » Tata letak: Givan J Setiawan » penyelaras naskah: Karnali Faisal, Agus Abdu Roza, Salsabila Miftahuzahra » Sirkulasi: Agus Abdu Roza » keuangan: Abdul Manaf ZA » Sekretaris Redaksi/Iklan: Mulke Choerunisa » Alamat Redaksi/ Sirkulasi: Jl Raya Enggano No 91 Tanjung Priok Jakarta Utara » Telp: 021-43924419, 021-4303083» FAKS: 021-43924419» contact person: Karnali Faisal HP 081289258955, WA 08128444457 » Email: karnali.faisal@gmail.com » Website: shippingforum.co.id
02
Kamis 13 April 2017
INDONESIA SHIPPING TIMES
Ongkos Logistik di Indonesia Salah Satu Tertinggi di ASEAN
P
EMERINTAH saat ini secara bertahap berupaya untuk memberikan kemudahan bagi dunia usaha di Indonesia. Salah satunya adalah pada pemangkasan biaya logistik. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan cara membentuk pusat logistik berikat (PLB). Melalui PLB ini, nantinya para pengusaha dapat mendapatkan fasilitas khusus yang dapat digunakan untuk menyimpan barang. Artinya, para pengusaha tak lagi perlu mengeluarkan biaya logistik yang lebih besar dengan memanfaatkan PLB ini. “Pemerintah telah keluarkan paket kebijakan Kawasan Logistik berikat yang tujuannya adalah memangkas biaya logistik,” turut Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi dalam acara capaian satu tahun program pusat logistik berikat di Kantor Pusat Ditjen Bea Cukai, Jakarta, Rabu (12/4/2017). Hanya saja, biaya logistik di Indonesia hingga saat ini masih cukup tinggi, yaitu sekira 25% dari total biaya produksi. Indonesia pun masih kalah dibandingkan Vietnam hingga Malaysia yang hanya membutuhkan dana 15% dari total biaya
INDONESIA SHIPPING TIMES
produksi untuk biaya logistik. “Dari 100% biaya produksi, 25% hingga 26 % adalah terkait biaya logistik. Padahal Thailand 15% dan 13% untuk Vietnam dan Malaysia. Mereka semakin efisien biaya logistik,” ungkapnya. Untuk itu, pemerintah terus mengembangkan PLB. Diharapkan, PLB ini nantinya akan berada di setiap provinsi di Indonesia. “Saat ini sudah ada 34 perusahaan dengan lokasi di 42 yaitu Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Sulawesi dan Papua akan segera menyusul,” tutupnya. Seperti diketahui, pada bulan Maret 2016 lalu, pemerintah melalui Kementerian Keuangan Republik Indonesia telah meluncurkan fasilitas Pusat Logistik Berikat (PLB) yang merupakan salah satu dari paket kebijakan ekonomi jilid ll. Fasilitas yang dinilai positif oleh Bank Dunia ini bertujuan untuk mendukung distribusi logistik yang murah dan efisien, mendukung pertumbuhan industri dalam negeri, serta menjadikan Indonesia sebagai hub logistik Asia Pasifik. *** | OKEZONE.COM | DEDY AFRIANTO | Kamis 13 April 2017
03
Kemenhub Pilih Angkutan Ro-Ro Sebagai Solusi Atasi Kerusakan Jalan
K
EMENTERIAN Perhubungan menawarkan kapal Ro-Ro sebagai solusi pengangkutan barang dengan kapasitas besar agar tidak merusak jalan raya dan menghilangkan pungutan liar di jembatan timbang. “Kami kasih solusi, kalau mau jalan sesuai dengan niatnya, harus ikuti volumenya. Tapi kalau mau lebih, silakan naik Ro-Ro,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai pembukaan Rapat Koordinasi Teknis Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan di Jakarta, Rabu. Budi mengatakan pihaknya akan mengujicobakan pengoperasian jembatan timbang yang sesuai dengan aturan yang berlaku serta mendorong angkutan barang dengan kapasitas besar untuk mengabil jalur laut dengan kapal Ro-Ro. “Untuk Ro-Ro kami berikan berapapun kapasitasnya, kami usahakan uji coba bulan ini dan intensif setelah Lebaran agar tidak jadi alasan, kepadatan jembatan timbang dan sebagainya,” katanya. Untuk itu, dia mengatakan pihaknya akan menandatangani nota kesepahaman dengan Polri serta Kementerian Pekerjaa Umum dan Perumahan Rakyat untuk pengawasan di jembatan timbang. “Supaya kami jaga agar mobil yang lewat sesuai kemampuan. Kalau hanya kuat 20 ton ya 20 ton, jangan lebih,” katanya. Keterlibatan Kementerian PUPR, menurut dia, untuk meminimalisasi kerusakan jalan raya yang diakibatkan kelebihan muatan angkutan barang karena kerugian yang ditimbulkan untuk memperbaiki jalan rusak tersebut lebih besar. “Bagian perbaikan jalan ’kan PU, PU menunjuk kontraktor. Saya berniat untuk mereka lah yang jaga jembatan timbang bersama Kepolisian, mereka punya kepedulian supaya jalan ini tidak rusak,” katanya. Budi mencontohkan awalnya potensi biaya perbaikan dari Rp500 juta menjadi Rp250 juta, selain itu dengan adanya pengawasan tersebut juga bisa mendidik agar pengusaha bisa disiplin. Dia menilai kapal Ro-Ro memiliki fungsi selain memindahkan truk besar ke laut, mengurangi kerusakan jalan dan kecelakaa, tetapi juga memiliki konsolidasi barang untuk mendukung Tanjung Priok sebagai hub internasional. Selama ini, lanjut dia, Pemerintah Daerah menilai bahwa jembatan timbang sebagai sumber
04
Kamis 13 April 2017
pendapatan asli daerah (PAD), tetapi pada dasarnya jembatan timbang alat kendali agar angkutan barang melintas sesuai dengan kemampuan jalan. “Pak Karwo (Gubernur Jawa Timur) yang selama ini menentang terhadap pengelolaan jembatan timbang oleh pemerintah pusat, sekarang dia menyerahkan dan pengelolaan jembatan timbang di Jatim paling bagus dengan teknologi informasi,” katanya. Dalam kesempatan sama, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan koordinasi antarlembaga tersebut perlu dilakukan karena saat ini masih ditemukan banyak pelanggaran, contohnya yang melintas Jembatan Cisomang. Dia menyebutkan sejak 1 April 2017 hingga saat ini sebanyak 6.134 angkutan yang melintas, 37% atau 2.259 truk di antaranya kelebihna muatan. “Gandar lima atau truk bersumbu lima itu bisa sampai 85 ton kelebihannya dan yang melanggar ada 143. Kalau itu keluar lewat tol, akhirnya membebani jalan nasional. Jadi tidak benar, masuk kena keluar kena,” katanya. Karena itu, lanjut dia, perlu adanya peraturan terkait jembatan timbang tersebut. “Sudah ada tiga moda, kapal, kereta api dan darat. Kalau pakai darat terus hancur jalan nasional,” katanya. Basuki mengatakan sanksi yang dikenakan kepada pengusaha, bukan denda, melainkan barang yang kelebihan muatan tersebut harus ditaruh di gudang. “Bukan didenda karena sumber penyimpangan, tapi diturunkan, antisipasi kalau lebih pakai Ro-Ro. Prasarana, regulasi dan perilaku harus jadi satu untuk berkendara lebih cepat nyaman dan murah,” katanya. Dia menyebutkan perbaikan jalan nasional dan jembatan menguras anggaran sekitar Rp15 triliun. Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Pudji Hartanto Iskandar mengatakan pihaknya telah menyediakan gudang-gudang tersebut di sembilan jembatan timbang yang akan dijadikan proyek percontohan. “Dari 141 jembatan timbang, 25 yang akan dibuka dan sembilan jadi proyek percontohan di Sumatera dan Jawa,” katanya.*** | INVESTOR.CO.ID |ANTARANEWS.COM |
INDONESIA SHIPPING TIMES
Duh, Bisnis Galangan Kapal Masih Sulit Melaju
M
ASIH segar dalam ingatan kita soal cita-cita Pemerintahan Joko Widodo mengembangkan industri maritim, salah satunya industri galangan kapal. Namun, keinginan pemerintah agar industri transportasi laut nasional berjaya di lautan agaknya masih jauh dari kenyataan. Eddy Kurniawan Logam, Ketua Umum Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Sarana Lepas Pantai Indonesia (Iperindo), bilang, saat ini terjadi stagnasi permintaan kapal. Tak hanya pesanan swasta yang sepi, permintaan kapal dari pemerintah juga relatif stagnan. Di sisi lain, pelaku industri galangan kapal berbenah untuk menambah kapasitas produksi, dengan harapan rencana pemerintah membuat jaya industri galangan kapal bisa jadi kenyataan. “Ternyata kapasitas produksi tak sesuai permintaan,” kata Eddy, saat dihubungi KONTAN, Senin (10/4). Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, industri perkapalan nasional memiliki galangan kapal sebanyak 250 perusahaan, dengan kapasitas produksi mencapai sekitar 1 juta deadweight tonnage (DWT) per tahun untuk pembangunan kapal baru dan 12 juta DWT per tahun untuk reparasi atau perbaikan kapal. Saat ini, kebanyakan pengusaha galangan kapal hanya mengerjakan proyek pengadaan kapal yang ditender tahun sebelumnya. Edy melihat, belum terlihat tanda-tanda pengadaan kapal lagi dari instansi pemerintah, terutama dari Kementerian Perhubungan yang paling banyak memesan kapal. Tak hanya dari pemerintah, para pelaku usaha juga tak banyak lagi memesan kapal tahun ini. Agar kondisi bisa berbalik arah, Edy berharap, pemerintah mau memberikan insentif agar bisnis galangan kapal bisa kembali bergairah. Bentuk insentif yang diharapkan adalah, pengurangan pajak. “Supaya industri ini bisa
INDONESIA SHIPPING TIMES
tetap kompetitif dibanding negara lain,” kata Eddy. Industri komponen sepi Lesu bisnis industri maritim tersebut berdampak pula ke industri komponen kapal. Eki Komaruddin, Ketua Umum Perkumpulan Industri Komponen Kapal Indonesia (Pikki), bilang, dampak sepinya pesanan kapal langsung terasa ke bisnis mereka. Tidak hanya pengusaha yang sudah lama yang lesu, perusahaan komponen kapal yang baru berinvestasi juga banyak kebingungan karena permintaan kapal tak sesuai dengan harapan awal. “Padahal investasi kapal ini besar dan padat tenaga kerja. Kami butuh kepastian pasar agar bisa terus bisa bertahan,” kata Eki, kepada KONTAN, Senin (10/4) Salah satu perusahaan galangan kapal seperti PT Soechi Lines Tbk, hingga kini belum mengerjakan proyek baru tahun ini. Paula Marlina, Direktur Keuangan Soechi Lines, bilang, saat ini pihaknya masih mengerjakan 8 pekerjaan kapal yang merupakan proyek tahun sebelumnya. “Satu sudah selesai akhir tahun lalu. Tujuh lagi kami sedang kerjakan dan diharapkan satu bisa selesai lagi tahun ini,” kata Paula Marlina saat dihubungi, Selasa (11/4). Sebelumnya, pejabat dari Kementerian Perhubungan menyebutkan, penurunan pesanan kapal akan terjadi tahun 2017. Penyebabnya adalah, kenaikan jumlah pesanan kapal sepanjang tahun 2016. Merujuk berita KONTAN, jumlah pesanan kapal pemerintah tahun 2016 mencapai 193 unit yang terdiri dari kapal patroli, kapal feri 750 gross tonnage (GT), 1.200 GT, 2.000 GT, kontainer 100 TEUs dan kapal navigasi. Jumlah tersebut di atas rata-rata pengadaan kapal tahunan, yang hanya 50 unit kapal per tahun.*** | KONTAN.CO.ID | ELDO C RAFAEL | Kamis 13 April 2017
05
K
Dukung Road Map, Menteri BUMN Tunjuk Tiga Direktur Baru ASDP
EMENTERIAN Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menetapkan tiga direktur baru pada jajaran direksi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), yakni M Yusuf Hadi sebagai Direktur Komersial, Christine Hutabarat sebagai Direktur Pelayanan dan Fasilitas, dan Wing Antariksa sebagai Direktur SDM dan Umum. Penetapan ini sesuai dengan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT ASDP Indonesia Ferry Nomor SK-72/MBU/4/2017 tanggal 12 April 2017 tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan, Pengalihan Tugas dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan (Persero) PT ASDP Indonesia Ferry. Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Faik Fahmi mengatakan, dengan bergabungnya tiga direksi baru diharapkan dapat memberikan kontribusi positif agar dapat lebih memajukan perseroan. “Penetapan tiga direksi baru dan perubahan nomenklatur perusahaan merupakan keputusan Kementerian BUMN selaku pemegang saham. Dengan pengalaman mereka masing-masing, diharapkan dapat menjawab tantangan dan membawa inovasi baru dalam memajukan ASDP ke depannya,” kata Faik Fahmi, usai penyerahan SK di Kementerian BUMN, Rabu (12/4/2017). Diketahui, Direktur Komersial M Yusuf Hadi sebelumnya menjabat sebagai General Manager PT ASDP Cabang Ketapang, Direktur Pelayanan dan Fasilitas Christine Hutabarat sebelumnya menjabat sebagai Corporate Secretary PT ASDP, dan Direktur SDM dan Umum Wing Antariksa sebelumnya menjabat sebagai VP SDM PT Perusahaan Gas Negara (Persero). Faik mengungkapkan, adanya perubahan nomenklatur perusahaan kali ini sejalan dengan target perusahaan yang telah dibidik melalui road map RE - ASDP. Road map tersebut terdiri dari Re-formulation of Business Foundation (2016), Acceleration of Commercial (2017), Services to The Nation (2018), Drive to Excellent (2019) dan Perfor-
06
Kamis 13 April 2017
mance to The Best (2020). Sejak November 2016 lalu, roadmap mulai direalisasikan dengan langkah pertama yang dilakukan yaitu Re-formulation of Business Foundation melalui Program “ASDP Bersih”; Menaikkan Produktivitas Kapal & menata ulang lintasan; Menyelesaikan kebocoran pendapatan; Evaluasi & Simplifikasi Golongan Tarif; Reformulasi Bisnis Proses; Re-Organisasi & Pemberdayaan karyawan, peningkatan kompetensi; Review Masterplan IT; dan implementasi layanan feri jarak jauh Surabaya-Lombok yang berhasil memangkas waktu dan biaya angkutan logistik menjadi lebih efisien. “Di tengah persaingan bisnis yang ketat, PT ASDP tentu membutuhkan pemimpin yang tangguh dan unggul untuk membawa perusahaan jauh lebih baik lagi di masa akan datang. Saya berharap, jajaran direksi yang telah komplit ini dapat bekerja dengan kecepatan penuh khususnya dalam mengakselerasi sisi komersial dan pelayanan,” ujarnya. Pontas Tambunan, Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN mengatakan, penetapan tiga direksi baru dan perubahan nomenklatur perusahaan PT ASDP Indonesia Ferry diharapkan dapat memberikan semangat yang baru dalam mencapai target yang telah ditentukan. “Tim harus bekerja keras, karena tugas akan berat sekali ke depannya. Ada target yang harus dicapai. Jadi, saya harapkan dapat bekerja dengan sungguh-sungguh,” ujarnya. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) merupakan perusahaan feri pelat merah terbesar di Tanah Air bahkan di Asia dengan total jumlah armada 140 unit kapal. Saat ini, ASDP mengoperasikan 35 pelabuhan melayani 202 lintasan pelayaran penyeberangan yang menghubungkan lebih dari 240 kota dengan total panjang mencapai 24.600 kilometer, dari Sabang hingga Merauke yang menghubungkan seluruh pulau di Indonesia.*** | TRIBUNNEWS.COM |
INDONESIA SHIPPING TIMES
Tinggi Peminat, Pelni Kewalahan Angkut Barang Tol Laut
P
ROGRAM tol laut yang dioperasikan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) rupanya terus mengalami peningkatan sejak tahun lalu. Bahkan seluruh barang tak bisa seluruhnya diangkut oleh perusahaan milik negara ini. “Kapal tol laut kami selalu over, sampai kami menolak permintaan,” ujar Kepala Kantor Cabang PT Pelni Surabaya, Presda Simangasing. Kapal milik Pelni yang berbasis di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya mengangkut banyak barang menuju ke kawasan Timur Indonesia Tetapi saat berangkat dari Kawasan Timur Indonesia ke Jawa, kapal tol laut Pelni hanya membawa sedikit saja komoditas seperti kopra dan garam dari Larantuka, kayu olahan, ikan segar dari Dobo, hingga besi tua. “Tapi hanya muat antara 10-15 persen,” jelasnya. Saat satu bulan pertama beroperasi, kapal tol laut memang tidak terlalu ramai peminatnya. Load factor rata-rata hanya sekitar 40% saja. “Sekarang setiap berangkat kapal kami selalu penuh,” ucapnya. Layanan cargo Pelni kini mulai diminati lantaran biayanya yang lebih murah. Berkat adanya subsidi ongkos angkut dari pemerintah, kapal tol laut pun kini lebih terjangkau.
INDONESIA SHIPPING TIMES
“Dari Surabaya ke Timika harganya hanya Rp 6 juta per kontainer. Bandingkan dengan kapal swasta yang bisa mencapai Rp 20-25 juta,” ungkapnya Sebagai informasi, berikut ini daftar tarif angkutan cargo Pelni dari Jakarta ke sejumlah tujuan: Tujuan Ambon Banda Batam Belinyu Biak Bitung Fak-Fak Jayapura Kupang Larantuka Makassar Maumere Manokwari Nabire Natuna Sorong Ternate
Tarif M3 (Kubikasi) / Per Ton Rp 2.470.000 Rp 2.300.000 Rp 1.900.000 Rp 1.400.000 Rp 3.670.000 Rp 2.700.000 Rp 2.820.000 Rp 3.120.000 Rp 1.970.000 Rp 1.890.000 Rp 1.677.000 Rp 2.400.000 Rp 3.050.000 Rp 2.950.000 Rp 2.200.000 Rp 2.800.000 Rp 2.860.000 | KURSRUPIAH.NET | Kamis 13 April 2017
07
Tekan Dwelling Time, Kinerja INSW Diharapkan Lebih Baik Lagi
P
T Pelabuhan Indonesia II (IPC), melalui Indonesia National Single Window (ISNW) dalam menjalankan fungsi ISRM (Indonesia Single Risk Management) yang berintegrasi profil risiko masyarakat usaha agar seragam antara satu instansi dengan yang lainnya diharapkan mampu menekan dwelling time atau waktu tunggu hingga 2 hari. Namun demikian dalam penerapannya terdapat tantangan yang dihadapai IPC, guna mewujudkan percepatan layanan bongkar muatnya di Pelabuhan. Senior Vice President Operations IPC, David Pondapatan Sirait menyebutkan, persoalan yang dihadapi IPC guna memaksimalkan integritas INSW adalah yakni terkait masalah logistik nasional “Ketidakmampuan mengurus sistem logistik nasional dapat mempengaruhi daya saing bangsa,” tegas David dalam sebuah seminar nasional yang digelar Kaukus Muda Indonesia di Hotel Le Meridien, Jakarta, Rabu (12/4). Dijelaskan David, integrasi INSW sebagai langkah penting yang harus digenjot. Dengan tujuan memotong banyak waktu pre-clearance yang selama ini terjadi. Persoalan berikutnya, yang menjadi tantangan adalah End to end proses petikemas yang dimulai dari kapal bersandar sampai petikemas meninggalkan pelabuhan. “Kegiatan ini mencakup tiga kegiatan, yakni proses bongkar, penumpukan, dan delivery,” tegasnya. Persoalan yang terjadi di pelabuhan, kegiatan
08
Kamis 13 April 2017
pertama bongkar muat yang membutuhkan maksimal 25 menit. Ditambah penumpukan yang memakan waktu 1-3 hari lebih hingga proses pengiriman memakan waktu 75 menit dianggap tidak efektif dengan tujuan dwelling time. “Sebagai solusi dari itu adalah tol laut, yang sudah menjadi program strategis pemerintah dengan melibatkan berbagai BUMN maritim,” tandas David. Masih dijelaskan David, dari berbagai sumber literatur umum dan hasil analisis konsultan eksternal berstandar Internasional, tol laut menjadi solusi dalam mengintegrasi ISNW itu dilihat dari dua hal, pertama pertumbuhan ekonomi yang berpusat di Jawa. Dan arus perdagangan yang sangat sedikit ke wilayah Timur. Seperti diketahui bahwa perekonomian Indonesia yag didominasi kelompok provinsi Jawa dan Sumatera bisa menjadi gap secara tidak langsung antara Inonesia bagian Barat dan Timur. Kemudian, tambahnya arus perdagangan sangat sedikit ke wilayah Timur karena hanya wilayah Jawa, Kalimantan dan Sumatera. “Maka dibutuhkan solusi radikal, yakni tol laut. Yang merupakan alur perdagangan degan menghubungkan wilayah Barat dan Timur Indonesia melalui pelabuhan-pelabuhan strategis, seperti Belawan, Tanjung Priok, Surabaya, Makassar, Sorong yang melalui koridor pendukung,” tukasnya.*** | KINI.CO.ID |RAKISA |
INDONESIA SHIPPING TIMES
Kapal Pesiar Jadi Potensi Bisnis Besar Pelindo III Semarang
P
IHAK manajemen PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) cabang Tanjung Emas Semarang menyatakan potensi bisnis dengan bersandarnya kapal pesiar alias cruise ship yang mengangkut wisatawan cukup besar. General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III (Persero) cabang Tanjung Emas Semarang Agus Hermawan mengatakan trennya dari tahun ke tahun semakin meningkat. Mengutip data Pelindo III, jumlah wisatawan yang datang dengan kapal pesiar pada 2016 mencapai 16.852 orang. Jumlah itu meningkat dari tahun sebelumnya yang berjumlah 15.596 wisatawan. “Saya rasa Jawa Tengah ini destinasi wisatanya cukup menarik kalau memang bisa dibangun dengan lebih baik lagi. Infrastruktur kami sudah siap, tapi turis tertarik bukan hanya karena pelabuhannya harus dimaksimalkan destinasi wisata di Jawa Tengah yang menjadi andalan Borobudur dan saya kira lebih banyak lagi,” katanya, Selasa (11/4).
INDONESIA SHIPPING TIMES
Selama ini, lanjut dia, pihaknya berkolaborasi dengan dinas pariwisata dan instansi keamanan untuk menciptakan rasa aman dan nyaman di pelabuhan. Keamanan menurutnya sudah berbasis ISPS Code dengan gedung terminal penumpang yang sudah representatif dan nyaman. “Ini modal yang cukup baik untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke Semarang dengan cruise ship,” terangnya. Selama ini, penyambutan wisatawan yang turun dari kapal pesiar dilakukan dinas pariwisata dengan menampilkan tarian khas Semarang. Kemudian wisatawan akan dijamu wali kota di balai kota. Di balai kota pun pemerintah kota Semarang menurutnya gencar melakukan kampanye destinasi wisata kepada wisatawan yang datang. Kendati demikian, pihaknya tidak memiliki target kedatangan kapal pesiar setiap tahunnya karena bukan sebagai bisnis utama.*** | BISNIS.COM | LINGGA S WIANGGA | Kamis 13 April 2017
09
Dorong Integrasi Logistik, Anak Usaha Garuda Aplikasikan BELS
P
T Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR meluncurkan aplikasi Enterprise Resources Planning (ERP) yang disebut BGR Enterprise Logistics System (BELS) di Kawasan Pergudangan BGR Jakarta pada Selasa (11/4/2017). BELS merupakan sistem aplikasi yang dikembangkan BGR untuk meningkatkan daya saing serta kompetensi perusahaan di industri logistik. “Ada lima prinsip dalam penerapan sistem BELS ini, yakni, Integrated, Adaptable, Measurable, Reliable, dan Scalable,” jelas Direktur Utama BGR, R. Ruli Adi dalam rilisnya. Platform BELS yang dibangun BGR tersebut memiliki sejumlah modul yang akan terintegrasi, yakni Asset Management System, Sales Activites Management, Operation Resources Management, Human Resources Management, Finance Resouces Management, serta Customer Relationship Management. Lebih lanjut, Ruli mengungkapkan, dengan penerapan sistem BELS tersebut dalam pelayanan logistik yang dilakukan BGR, tidak hanya meningkatkan keakuratan data perusahaan dalam menjalankan bisnis usaha, namun juga akan memberikan kemudahan pelayanan bagi para pelanggan BGR. PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR meluncurkan aplikasi Enterprise Resources Planning (ERP) yang disebut BGR Enterprise Logistics System (BELS) di Kawasan Pergudangan BGR Jakarta pada Selasa ini. Para pelanggan BGR, dengan BELS dapat mengakses Customer Relationship Management, yang akan memudahkan pelanggan untuk melakukan booking order, trace and track, layanan bantuan pelanggan, informasi layanan, informasi jaringan dan personel, serta informasi indikatif tarif.
10
Kamis 13 April 2017
“Infomasi yang akan disajikan dalam BELS ini merupakan informasi real time yang dapat diketahui pelanggan dan BGR sendiri,” terangnya. Dalam peluncuran BELS itu, dihadiri , serta jajaran direksi dan komisaris BGR serta Kementerian BUMN, antara lain Komisaris Utama BGR, Cecep Sutiawan, Asisten Deputi Energi, Logistik, Kawasan, dan Pariwisata (ELKP) Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Agus Suharyono BGR merupakan BUMN yang menyediakan jasa logistik terintegrasi yang didukung dengan infrastruktur hampir di seluruh wilayah Indonesia. Kantor cabang sebanyak 24 unit, memiliki sistem teknologi informasi serta SDM yang profesional. Melalui motto Integrated Logistics Solution, perseroan menyediakan jasa logistic, yaitu BGR Integrated Logistics Solution (ILS), BGR Transportation, BGR Warehousing, BGR Freight Forwarding, dan BGR Express. Saat ini perseroan mengelola sekitar 600 gudang dengan luasan sekitar 1 juta meter persegi yang tersebar di seluruh Indonesia. Hingga akhir 2016, perseroan juga memiliki 530 armada angkutan.*** | SWA.CO.ID | VICKY RACHMAN |
INDONESIA SHIPPING TIMES
Sharing Aptrindo Jatim Dengan Dishub Kota Surabaya
S
ELASA (11/4) siang, Kantor Dinas Perhubungan Kota Surabaya menerima tamu dari perwakilan Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jatim yang berlokasi di Dukuh Menanggal Surabaya. Hadir perwakilan Aptrindo yaitu Ketua DPD Aptrindo Jatim Yonathan Hendarto, Ketua DPC Aptrindo Surabaya Putra Lingga dan anggota DPD dan DPC Aptrindo Jatim. Kedatangan Aptrindi disambut baik oleh Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Ir. Irvan Wahyudrajad, M.MT dan Kepala Bidang Angkutan Tundjung Iswandaru. Amd . Kunjungan Aptrindo Jatim ke Dishub Kota Surabaya dalam rangka sosialisasi bahwa di Surabaya sudah ada DPC Aptrindo Surabaya. “Saya sebagai perwakilan dari teman-teman DPC Aptrindo Surabaya sengaja datang siang ini untuk sosialisasi bahwasannya sekarang sudah ada asosiasi transportasi selain Organda. Kedepan kami berharap bisa terus sharing dan bertukar informasi mengenai perkembangan trucking di Surabaya.” buka Putra Lingga. Irvan menyampaikan terima kasih atas kedatangan Aptrindo Jatim ke kantornya, karena ini merupakan bentuk itikad baik. “ Terima kasih atas kedatangan Bapak seka-
INDONESIA SHIPPING TIMES
lian. Kami tidak masalah ada beberapa asosiasi transportasi selama itu tujuannya baik dan bisa bersinergi, kami welcome saja. “ kata Irvan. Suasana obrolan santai di ruang kerja Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya terus mengalir mengulas regulasi baru, sharing informasi terbaru hingga perkembangan teknologi transportasi angkutan barang. Irvan juga menegaskan kepada pengusaha transportasi untuk menciptakan iklim usaha yang baik dan senantiasa mengikuti aturan. “Kadang saya temui beberapa angkutan yang melintas, tidak laik jalan. Uji KIR-nya bagaimana itu? Bagaiamana bisa cari kustomer jika kondisi seperti itu? Jika truk itu kecelakaan bisa merugikan pengguna jalan yang lain. Mohon untuk pengusaha truk pahami aturan dan ikuti regulasinya. “ terang Irvan. Yonathan sangat setuju, karena dengan kondisi truk yang baik, operasional perusahaan menjadi lancar. “Kami setuju dengan Bapak. Diluar kami(Aptrindo) masih ada pengusaha yang belum sadar pentingnya maintenance truk. Mereka mungkin perusahaan perseorangan yang hanya memikirkan keuntungan semata tanpa memperhatikan kondisi armada. Banyak sekali pengusaha seperti itu. Dalam asosiasi, kami selalu ingatkan kepada anggota untuk patuhi aturan dan maintenance rutin. ” ujar Yonathan. Menutup pertemuan, Tundjung mengingatkan kepada seluruh tamu. “Kami mohon agar kedepan kita semua bisa sharing bersama mengenai kondisi trucking di Surabaya. Sehingga kita bisa lebih mudah sosilisasi ketika ada update regulasi baru dan aspirasi dari anggota bisa langsung kami dengar” tutupnya.*** | TRUCKMAGZ.COM | SIGIT |
Kamis 13 April 2017
11
Wow, Kapal Raksasa Kapasitas 20 Ribu TEUs Siap Berlayar!
K
APAL kontainer “MOL Triumph”, yang berkapasitas 20.170 TEUs milik perusahaan pelayaran Jepang Mitsui O.S.K. Line telah siap untuk berlayar, demikian kutip keterangan resmi perusahaan tersebut. Kapal kontainer raksasa tersebut merupakan kapal terbesar kedua di dunia yang baru saja dikirim dari galangan Samsung Heavy Industries (SHI). Kapal tersebut tiba di Pelabuhan Yangshan Shanghai 10 April, 2017, menandai misi resmi pelayanan. Sebagaimana diketahui, hingga saat ini untuk kapal kontainer terbesar masih dimiliki Maersk Line, yang berkapasitas 20.568 TEUs. Rencananya, kedua kapal raksasa tersebut akan berlayar untuk rute perdagangan Asia - Eropa sebagai upaya meraih pangsa pasar yang lebih besar pasca memburuknya kinerja perusahaan pelayaran akibat tarif angkutan yang rendah. “Serivice MOL Triumph di Shanghai tidak hanya merupakan terobosan penting untuk MOL dan pelanggan kami, tapi untuk seluruh industri pelayaran juga. Peningkatan penyebaran kapal container 20.000 TEUs akan mem-
12
Kamis 13 April 2017
bantu MOL mendorong hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan kami dan memainkan peran bersejarah dalam perluasan perdagangan global,”kata Akihiko Ono, Senior Managing Executive Officer yang juga mengepalai Divisi Liner MOL ini. Kapal raksasa ini dikerahkan sebagai bagian dari aliansi 3 perusahaan pelayaran besar Asia untuk perdagangan Eropa. Kapal MOL Triumph melayari jalur pelayaran FE2 untuk layanan yang menghubungkan China ke Eropa Utara dengan pelayaran perdananya pada awal April dan singgah di tiga pelabuhan China yakni Xingang, Dalian dan Qingdao sebelum tiba di Shanghai. Selanjutnya, kapal kontainer ini akan terus berlayar ke Ningbo, Hong Kong, Yantian, Singapura, dan masuk ke Terusan Suez dan melanjutkan ke Tangier, Southampton, Hamburg, Rotterdam dan Le Havre. Dalam perjalanan kembali ke Asia, “Mol Triumph” singgah di Tangier dan Jebel Ali.*** | HELLENICSHIPPINGNEWS.COM | KF |
INDONESIA SHIPPING TIMES