INDONESIA
SHIPPING TIMES BULETIN INFORMASI PELAYARAN, PELABUHAN DAN LOGISTIK
14 Januari 2017 No 12 • Vol IX • Sabtu
PARA MENTERI EKONOMI PANTAU ANGKUTAN KA PETIKEMAS
PELINDO II JANJI PERBAIKI PELAYANAN
ONGKOS ANGKUT TRUK LEBIH MURAH DIBANDING KA BARANG
MENKO LUHUT: KUALA TANJUNG TUMBUHKAN INDUSTRI BARU
PEMPROV SUMSEL UNDANG DUBAI PORT INVESTASI DI KEK TANJUNG API-API
CHINA BIDIK 40%PASAR GALANGAN KAPAL DUNIA
01
Para Menteri Ekonomi Pantau Angkutan KA Petikemas
Pelindo II Janji Perbaiki Pelayanan
J
UMAT , 13/1, tiga menteri ekonomi Kabinet Kerja yakni Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dan Menteri Perhubungan Budi Karya menyambangi kantor PT Pelabuhan Indonesia ll (Persero) atau IPC. Kehadiran ketiganya di kantor Pelindo II tersebut dalam rangka sosialisasi peningkatan penggunaan angkutan Peti Kemas dengan kereta api rute Gedebage-Tanjung Priok. Menperin Airlangga menyebut sebenarnya akses kereta api Tanjung Priok-Gedebage telah ada sejak tahun 1990-an. Akan tetapi , sempat berhenti beroperasi dan akhirnya kembali beroperasi lagi pada Juni 2016. “Waktu itu pengusaha Jabar ingin adanya kereta api, dulu Pasoso itu ada kendala faktor teknis, alhamdullillah bisa terselesaikan alhamdulillah bisa masuk barang itu dari Gedebage ke Tanjung Priok, walau dari segi volume belum, kami harapkan seiringnya waktu bisa menjadi opsi lain selain jalur darat,” ujar Airlangga , di kantor Pelindo II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (13/1/2017). Jalur Peti Kemas ini dibangun atas kerja sama PT Kereta Api Indonesia dengan PT KA Logistik, Anak Perusahaan IPC yakni PT Multi Terminal Indonesia, dan PT Mitra Adira Utama.
Direktur Utama Pelindo II Elvyn G Masassya mengatakan secara bertahap akan melakukan perbaikan pelayanan peti kemas. Salah satu caranya dengan memperbaiki layanan operasional dan penyediaan infrastruktur yang lebih baik. “IPC (Pelindo II) mendukung peningkatan pemanfaatan angkutan kereta api Gedebage-Tanjung Priok sebagai salah satu opsi angkutan kargo Peti Kemas yang aman, relatif ramah lingkungan dan terpercaya untuk meningkatkan konektivitas pelabuhan dengan hinterland dalam rangka integrasi maritim logistik yang Iebih baik,” kata Direktur Utama Pelindo II, Elvyn G. Masassya. Salah satu pelayanan yang dilakukan Pelindo II misalnya dengan mengembangkan akses kereta api rute Gedebage-Tanjung Priok. Hal itu untuk mendorong distribusi ke daerah tidak hanya menggunakan jalur darat saja tetapi juga menggunakan jalan kereta juga. “Kami mendorong agar distribusi ke daerah tujuan bukan hanya satu opsi dengan jalan darat tapi ada juga opsi lain yang menggunakan kereta api ke destinasi tersebut,” ujarnya. Turut serta hadir dalam kegiatan ini Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Edi Sukmoro, Kepala Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok I Nyoman Gede Saputra, Kepala Syahbandar Utama Tanjung Priok, Marwansyah, stakeholders Pelabuhan Tanjung Priok. Serta perwakilan asosiasi pengguna jasa baik maritim, logistik maupun perdagangan. Selain itu, kunjungan ketiga Menteri ini sekaligus untuk melakukan tinjauan Iapangan emplasemen kereta api Stasiun JICT Tanjung Priok yang terletak di samping gate in-out bersama (gate gallery) terminal Peti Kemas JlCT-TPK Koja. *** | DETIK.COM | YULIDA MEDISTIARA |
penerbit: PT INDONESIA KREASI MEDIA » PeNYUNTING: Karnali Faisal » Tata letak: Givan J Setiawan » penyelaras naskah: Karnali Faisal, Agus Abdu Roza, Salsabila Miftahuzahra » Sirkulasi: Agus Abdu Roza » keuangan: Abdul Manaf ZA » Sekretaris Redaksi/Iklan: Mulke Choerunisa » Alamat Redaksi/ Sirkulasi: Jl Raya Enggano No 91 Tanjung Priok Jakarta Utara » Telp: 021-43924419, 021-4303083» FAKS: 021-43924419» contact person: Karnali Faisal HP 081289258955, WA 08128444457 » Email: karnali.faisal@gmail.com » Website: shippingforum.co.id, jurnalpelabuhan.com
02
Sabtu 14 Januari 2017
INDONESIA SHIPPING TIMES
Angkutan KA Barang Hemat Ongkos Rp3 Juta Per Kontainer
P
T KERETA API INDONESIA (Persero) mengatakan jalur KA Petikemas GedebageTanjung Priok siap melayani distribusi barang dengan empat jadwal keberangkatan. Dengan adanya kereta ini, biaya distribusi barang turun hingga Rp 3 juta per container. Direktur PT KAI Edi Sukmoro menjelaskan keberangkatan dari Gedebage-Tanjung Priok akan dijadwalkan dalam dua kali sehari. Jadwal ini dilakukan agar tidak bentrok dengan kereta api angkutan penumpang. “Kita juga harus pikirkan perjalanan KRL manaka jam sibuk masuk ke kota Jakarta akan bertemu dengan KRL. Kita sesuaikan supaya tidak mengganggu perjalanan KRL,” kata Edi di Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (13/1). Edi menjelaskan KAI menyiapkan gerbong datar 42 ton sebanyak 53 unit dan gerbong datar 46 ton sebanyak 14 unit. Lokomotif sebanyak dua unit plus satu unit cadang. Kapasitas volume per hari sebesar 120 TEU per hari atau setara 2.400 ton per hari.
INDONESIA SHIPPING TIMES
Sementara itu, Direktur Utama PT Pelindo II Elvyn G Masassya mengatakan dengan adanya angkutan kereta api Gedebage-Tanjung Priok dapat menghemat biaya angkut logistik BandungJakarta sekitar Rp 3 juta per kontainer. Dari Rp 7 juta per kontainer menjadi Rp 4 juta per kontainer. “Di berbagai belahan dunia terjadi dinamika terkait aktifitas industri pelabuhan. Jika sebelumnya, di berbagai negara dikenal port to port. Konsep ini sekarang tidak cukup lagi untuk percepatan pertumbuhan ekonomi,” kata Elvyn. Lebih lanjut, dia menambahkan konsep angkutan logistikan di dunia saat ini yaitu door to door, yang terkoneksi dengan aktivitas di sekitarnya, meliputi transportasi, pergudangan, dan industri. “Kami secara sungguh-sungguh mendukung dan mendorong konsep door to door terlaksana baik,” pungkasnya.*** | MERDEKA.COM | SYIFA HANIFAH|
Sabtu 14 Januari 2017
03
Biaya Angkutan Truk Masih Lebih Murah Dibanding KA Barang
J
ALUR petikemas Gedebage-Tanjung Priok sudah dioperasikan sejak Juni 2016. Saat ini jalur distribusi barang tersebut sudah melayani jadwal keberangkatan per harinya. Namun ternyata biaya distribusi menggunakan kereta masih kurang kompetitif. Ketua Ikatan Eksportir-Importir Amalia menuturkan, sekarang ini biaya angkut menggunakan kereta api rute Gedebage-Tanjung Priok sudah turun. Namun, masih lebih baik menggunakan truk sebagai moda pendistribusian barang. “Iya (setelah diturunkan) Rp4,6 juta. Tapi kan kita ada beban cost angkut dari Gedebage ke pabrik. All in Rp4,6 juta (jika pakai truk). Sudah all in sudah sampai pabrik. Enggak mikir apa-apa lagi,” tuturnya, di Terminal Petikemas JICT Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (13/1/2017). Menurut Amalia, kendala pengusaha menggunakan jalur kereta adalah tidak adanya depo kontainer di Gedebage. Depo ini untuk menempatkan kontainer kosong, jadi pengusaha tidak kena double repo empty-nya atau biaya double. “Harapannya satu sih pelayaran bisa sediakan empty container-nya di Depo Gedebage. Jadi masalahnya itu. Kemudian on train on board. Bahwa kalau sudah on train, itu dijamin bisa pakai kapal. So, enggak ada closing time ya,” tandasnya.
04
Sabtu 14 Januari 2017
Plus Minus Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia Ade Sudrajat mengatakan, untuk mengubah paradigma pengusaha tentu tidak semudah membalikkan tangan. Karena paradigma pengusaha sudah nyaman menggunakan truk sebagai moda transportasi pendistribusian barang. Akan tetapi, jika menggunakan truk ini maka pengusaha memiliki risiko yang tidak bisa dihitung seperti kecelakaan, mogok, hingga adanya kejadian kriminal seperti bajing loncat di tengah jalan. “Itu semua kan unpredictable, so kalau kereta api jauh terhindar dari masalah-masalah itu,” tuturnya di Terminal Petikemas JICT Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (13/1/2017). Sayangnya, jika menggunakan kereta api maka pengusaha tidak bisa mengambil barang di mana saja dan melakukan distribusi yang mudah. Selain itu, jika menggunakan kereta maka ada jumlah minimun yang harus diangkut. “Enggak bisa hanya satu kontainer berangkat, harus ada 15 kontainer dengan tujuan yang sama. Lalu tonase sudah pasti, misalnya satu kontainer hanya boleh 42 ton enggak boleh lebih,” ujarnya. Meski demikian, kereta api memiliki efisiensi waktu dan keamanan. Karena itu, dirinya mendukung hadirnya jalur peti kemas dengan kereta api. “Positifnya bagi kita tentu kita akan miliki jadwal yang lebij reguler dan terukur. Tinggal ini gimana lancarkan semua proses ini jadi lebih lancar seperti yang kita harapkan” ujarnya. *** |OKEZONE.COM|FEBY NOVALIUS|
INDONESIA SHIPPING TIMES
Bisnis Kapal Offshore Lesu, Logindo Targetkan Utilisasi Tumbuh 20%
P
T Logindo Samudera Makmur Tbk memperkirakan tantangan bisnis perkapalan offshore masih berat tahun ini. Kendati begitu, perusahaan ini melihat prospek bisnis tahun ini akan lebih baik seiring dengan meningkatnya harga migas. Tren harga migas yang bergerak positif dinilai akan mendorong peningkatan utilisasi kapal-kapal milik emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan sandi LEAD ini. Tahun ini Logindo menargetkan tingkat utilisasi bisa tumbuh 10%-20%. Meskipun secara utilisasi kapal diperkirakan akan naik dari posisi 40% pada tahun lalu, Logindo masih harus menghadapi persaingan tarif sewa di bisnis jasa kapal migas offshore, mengingat jumlah kapal yang sudah over supply. “Carter rate berat. Ini menurut analisis global sudah begitu, utilisasi bisa ditingkatkan tapi persaingan masih besar,� kata Sundap Carulli, Direktur Keuangan LEAD di Jakarta, Rabu (11/1). Untuk bisa tumbuh, Logindo akan menyiapkan berbagai startegi. Sundap bilang, salah satu langkah yang perlu dilakukan harus berani bersaing lebih agresif dari sisi tarif sewa. Apalagi saat ini kontrak baru yang tengah di bidik Logindo cukup banyak. Hanya saja, dia tidak menyebutkan kontrak apa saja yang ada di pipeline mereka saat ini. Selain itu, Logindo juga berencana mencari dana di pasar modal lewat mekanisme right issue sekitar US$ 7 juta -US$ 10 juta tahun ini. Aksi korporasi tersebut rencananya akan digelar pada Maret 2017 jika sudah mendapatkan persetujuan dari otoritas terkait.
INDONESIA SHIPPING TIMES
Logindo telah mendapatkan restu dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk rencana right issue tersebut pada Rabu (11/1). Dana yang akan didapat ditujukan untuk menambah kas perusahaan yang akan menjadi bantalan operasional mereka ke depan. Sundap menjelaskan, sepanjang tahun lalu kondisi kas Logindo semakin tergerus karena kondisi bisnis yang semakin lesu. Jumlah kas mereka tergerus dari US$ 21 juta pada awal 2016 menjadi US$ 4,4 juta di akhir tahun lalu. Menurutnya kondisi perusahaan masih bisa berjalan dengan baik dengan posisi kas tersebut. Apalagi beban cicilan utang setiap bulan telah bisa mereka hemat sekitar US$ 1,4 juta setiap bulan setelah melakukan restrukturisasi utang sebesar US$ 80 juta tahun lalu. Logindo juga akan menjual beberapa unit kapal mereka yang sudah berusia tua. Perusahaan pelayaran ini sudah mulai menawarkan penjualan kapal sejak akhir 2015. Namun mereka baru berhasil menjual satu kapal kapal jenis LCT (landing craft tank) dengan harga US$120.000 tahun lalu. *** | KONTAN.CO.ID |DINA M HUTAURUK |
Sabtu 14 Januari 2017
05
Menko Luhut: Pelabuhan Kuala Tanjung Tumbuhkan Industri Baru
M
ENTERI Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatra Utara yang dibangun oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) ini akan menggenjot industri baru. Dalam kunjungan kerja ke Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara, Sumatra Utara Jumat (13/1/2017), Menko Luhut mengatakan pembangunan tahap I terminal multipurpose terminal ini baru saja selesai. Terminal ini memiliki fasilitas jembatan (tresle) sepanjang 2,7 km, container yard dengan kapasitan 500.000 TEUs, dan dermaga sepanjang 500 meter. “Mereka ini bisa membuat perusahaannya lebih bagus ke depan. Kompetensi efisiensi, disiplin, dan team work kalau itu dilakukan saya kira Pelindo I akan tambah bagus dengan manajemen atau dirut yang ada sekarang ini,” ujar Menko Luhut melalui siaran pers. Terkait dengan rencana Pelindo I untuk membangun pembangkit listrik di area pelabuhan tersebut Menteri Luhut mengatakan dukungannya.
06
Sabtu 14 Januari 2017
“(Kalau bisa) nanti PT Inalum bantu membangun listriknya, kita naikkan saja sendiri (kapasitas pembangkit listrik) sehingga tidak terlalu tergantung pada PLN. Cost-nya juga bisa lebih murah, dengan sharing investasi,” ujarnya. Rencananya tahap kedua pembangunan pelabuhan selesai pada tahun 2018. Tahap kedua meliputi pengembangan kawasan industri seluas 3.000 hektare. Tahap ketiga adalah pembangunan Terminal Hub Peti Kemas Internasional, yang dijadwalkan bisa selesai pada 2019, dan tahap keempat adalah pembuatan kawasan industri terintegrasi kota pelabuhan (city port), yang dijadwalkan selesai pada 2023. “Jika selesai, kapasitas Kuala Tanjung sendiri akan sampai ke 7,5 juta TEUs. Kalau terintegrasi dengan Inalum dan industri palm oil yang ada disini, (kawasan ini) akan jadi satu pusat perekenomian yang lebih besar dan ekonomi akan lebih efisien,” sambungnya. Pelabuhan Kuala Tanjung diharapkan dapat diselesaikan pada semester II tahun ini.*** | BISNIS.COM | GLORIA FK LAWI |
INDONESIA SHIPPING TIMES
Menhub Setujui Tarif APBS Berdasarkan Muatan
M
ENTERI Perhubungan, Budi Karya Sumadi, bersama jajaran terkait melakukan kunjungan kerja di Semarang Kamis (12/1/2017). Singgah di Ruang VIP Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang, jajaran Menhub mendengarkan paparan dari PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Pelindo III (Persero). Direktur Operasi dan Komersial Pelindo III, M. Iqbal, hadir didampingi General Manager Pelabuhan Tanjung Emas, Agus Hermawan, memaparkan mengenai Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) dan Pengembangan Kali Baru Barat di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Sebelumnya, General Manager Bandara Ahmad Yani Priyo Jatmiko juga memberikan informasi perkembangan bandara kelolaan Angkasa Pura I Menhub juga sempat berdiskusi dengan M. Iqbal mengenai tarif yang ada di Pelabuhan, terutama yang melalui APBS. Iqbal menyampaikan adanya kenaikan signifikan di APBS, dengan alur yang semakin dalam kapal dengan GT (Gross Tonnage) besar dapat memasuki kawasan tersebut. Dimana kapal dengan GT besar, maka muatan yang ditampung juga semakin banyak.
INDONESIA SHIPPING TIMES
Dalam suasana yang akrab, Menhub juga memberikan arahan mengenai pengembangan Pelabuhan yang ada. “Laut itu hadiah dari Tuhan, sudah tersedia tinggal kita kelola dengan baik,” ucapnya. Diskusi dilanjutkan dengan membahas mengenai tarif di APBS, sebelumnya tarif disesuaikan dengan permintaan pengguna jasa dengan menghitung GT kapal, namun kemudian disetujui bahwa tarif dihitung berdasarkan muatan. “Tarif APBS akan disesuaikan berdasrkan muatan, saya setuju dengan hal tersebut,” kata Menhub saat ditanya oleh awak media sebelum meninggalkan Bandara. Selain itu, Menhub juga memberikan dukungannya pada pengembangan Kalibaru Barat di Pelabuhan Tanjung Emas. “Saya (kami) berterimakasih atas dukungan yang diberikan Menhub atas rencana pengembangan Pelabuhan, khususnya di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang dan juga penyesuaian tarif di APBS,” pungkas Iqbal *** | KABARBISNIS.COM | Sabtu 14 Januari 2017
07
Wagub Deddy Mizwar: Masyarakat Jangan Jadi Penonton
Pemprov Jabar Siap Kembangkan Patimban Jadi Kota Pelabuhan
P
EMERINTAH Provinsi (Pemprov) Jawa Barat sedang menyiapkan pembangunan maupun pengembangan Pelabuhan Internasional di Patimban, Kabupaten Subang. Kawasan ini akan disiapkan menjadi Kota Pelabuhan (Port City) sehingga memerlukan perubahan desain tata ruang wilayah Patimban - Subang dalam mengantisipasi tumbuhnya kawasan industri baru. Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar meninjau langsung dalam kunjungan kerjanya untuk melihat perkembangan kondisi ‘eksisting’ Patimban saat ini, Kamis (12/1). Deddy mengungkapkan bahwa Patimban sangat siap menjadi pelabuhan internasional. Berbagai fasilitas telah dimiliki sebelumnya di antaranya yakni fasilitas Trestel 570 m, ditambah Causeway sepanjang 357,5 meter (total 800 m). “Sekarang ternyata sudah ada yang menjorok ke laut sepanjang 800 meter (Trestel dan Causeway), tinggal tambah 300 meter jadi 1,1 kilo meter kesana sebelum dibuat tempat sandaran kapal- kapal besar,” kata Wagub seperti rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (13/1).
08
Adapun infrastruktur penunjang pelabuhan yang segera dikembangkan diantaranya Jalan Akses berupa jalan tol (jika diperlukan), Jalan Kereta api, Kelistrikan (PLTG atau PLTU), Supply air bersih, IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) dan Reception Facilities. Sebagai sarana pendukung, juga akan dibangun Sekolah/ Akademi untuk menyiapkan SDM lokal yang akan menunjang keterampilan masyarakat agar mampu turut serta pada kemajuan Patimban. Deddy juga menuturkan, dibutuhkan dana sekitar 500 miliar untuk pembebasan tanah. Dimana ada 356 hektar tanah didarat, dan 300 hektar di bibir pantai, atau total 656 hektar yang perlu pembebasan lahan. “Jadi kita harapkan 2019 selesai ini semuanya, dan 2020 sudah beroperasi,” ujarnya. Ia meyakini Pelabuhan Patimban akan berkembang dan menjadi wilayah yang menyumbang pertumbuhan ekonomi bagi Jawa Barat. Termasuk juga berdampak positif bagi warganya. “Bayangkan dampak pertumbuhan ekonomi seperti apa nanti di Jawa Barat. Termasuk masyarakat sekeliling sini ada perubahan, dan masyaraat jangan jadi penonton, dia harus ikut terlibat menjadi pelaku dari pertumbuhan ekonomi itu sendiri,” sambungnya. Di samping itu, Deddy mengharapkan bantuan masyarakat serta seluruh aparat mengawal program ini lebih baik lagi. Sehingga proses pembangunan bisa segera dilakukan.*** | REPUBLIKA | ZULI ISTIQOMAH |
Sabtu 14 Januari 2017
INDONESIA SHIPPING TIMES
Pemprov Sumsel Berharap Dubai Port Investasi di KEK Tanjung Api-Api
P
EMERINTAH Provinsi Sumatera Selatan berharap Otoritas Dubai Port (Dubai Port Authority) tidak membatalkan rencananya berberinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-Api Pelabuhan Tanjung Carat , Banyuasin, Sumatera Selatan. Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mempertanyakan pernyataan terbaru dari perusahaan operator tersebut yang akan berinvestasi di KEK setelah semua fasilitas selesai. “Dubai Port tidak ingin memulai dari nol. Mereka ingin pembangunan KEK dilakukan lebih dulu. Padahal kita ingin mereka jadi pelopor investor asing lainnya berinvestasi di sini,” ungkap Alex di Jakarta, Jumat pekan lalu. Menurutnya, pemerintah provinsi juga telah meminta pemerintah pusat membantu melakukan lobi kepada pihak Dubai Port agar melanjutkan rencana investasinya di Tanjung Api-Api. “Kita sudah melakukan lobi ke Dubai Port. Bahkan presiden telah membawa proposal ke pihak pengelola pelabuhan selama kunjungannya ke Arab Saudi. Selain itu, kita juga sudah mencoba meyakinkan perwakilan Dubai Port saat kunjungan ke Sumatera Selatanmereka ke ketika perwakilannya mengunjungi Sumatera Selatan pada bulan Maret 2016 lalu.” katanya. Alex menilai bagi Sumatera Selatan KEK Tanjung Api-Api merupakan mimpi yang ingin segera diwujudkan. Jika KEK terealisasi menjadi kawasan premium karena letaknya strategis. “Luas KEK Tanjung Api-Api 4.045 hektar termasuk reklamasi Tanjung Carat 2.015 hektar. Sekarang dalam proses pembukaan lahan,” katanya. Di kawasan tersebut nantinya akan berdiri pengolahan batubara, pembangkit listrik, serta industri seperti pabrik pupuk, pabrik semen,
INDONESIA SHIPPING TIMES
pabrik ban, pabrik pengolahan minyak sawit mentah, kilang minyak dan pabrik petrokimia hilir. KEK Tanjung Api-Api terletak di tengahtengah rute perdagangan yang mengarah ke Eropa dan negara-negara Asia lainnya. Saat KEK beroperasi, bukan satu hal yang tidak mungkin akan menjadi ancaman bagi volume bongkar muat Singapura. Sejauh ini, BUMN pelabuhan Pelindo II menyebutkan ingin mengembangkan pelabuhan Tanjung Carat sebagai bagian dari program pembangunan KEK Tanjung Api Api. Dirut Pelindo II, Elvyn G Massayssa mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Gubernur Sumatera Selatan untuk mempercepat pengembangan pelabuhan. “Bila diperlukan kita akan mengusulkan penerbitan keputusan presiden agar proses pembangunan bisa segera dilaksanakan,” ungkap Elvyn. Pelindo II sudah melakukan studi kelayakan untuk kapasitas pelabuhan 1,5 juta TEUS dan investasi USD 3,3 miliar. Sekretaris Perusahaan PT Pengembang Pelabuhan Indonesia, Hambar Wiyadi, menambahkan tahap pertama perluasan pelabuhan akan menelan biaya US $ 1,2 miliar dan tahap kedua US $ 2,2 miliar. Fase Pertama mencakup pengembangan terminal multipurpose, peti kemas, terminal curah kering dan cair.*** | HELLENICSHIPPINGNEWS | Sabtu 14 Januari 2017
09
Pengukuhan Pengurus INSA Jaya
Capt Alimudin Bertekad Ciptakan Harmonisasi Anggota dan Pengurus
K
EPENGURUSAN baru DPC INSA Jaya masa bhakti 2016-2020 resmi dikukuhkan oleh Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto, di Ancol Jakarta Utara, Jumat (13/1) malam. Hadir pada acara tersebut, antara lain Kepala KPU Bea Cukai Tanjung Priok Fajar Doni, Ketua DPW APBMI DKI Jakarta Juswandi Kristanto dan pengurus lainnya, Ketua Umum APTRINDO Gemilang Tarigan, Sekretaris ALFI Jakarta Adil Karim, Dirut PT Jasa Armada Indonesia (JAI), perwakilan Pelindo II, perwakilan Kantor Kesyahbandaran Priok, dan para pelaku usaha kepelabuhanan. Carmelita berpesan supaya kepengurusan DPC INSA Jaya yang baru ini selalu kompak dan menjalankan amanat sesuai garis organisasi. “Kepada Pak Alleson (ketua INSA Jaya lama) saya hanya dapat mengucapkan terima kasih karena selama ini telah banyak membantu dan menjadi kepanjangan tangan INSA Pusat,” ungkap Carmelita. Kepada kepengurusan baru, Carmelita berharap dapat melaksanakan tugasnya sebaiknya mungkin, karena jabatan ini hanyalah amanat. Capt. Alimudin menyatakan dirinya akan mengabdikan ke organisasi pelayaran ini untuk kepentingan anggota, dan mengesampingkan kepentingan perorangan maupun kelompok. “Saya akan meneruskan program pengurus
sebelumnya yang bagus dan belum selsai, kemudian melakukan inovasi baru untuk kepentingan anggota. Yang penting bagaimana menciptakan harmonisasi antara sesama anggota dan pengurus, juga kepada institusi lain di pelabuhan Tanjung Priok ini,” ujarnya kepada Ocean Week usai pengukuhan. Sementara itu, Alleson mengungkapkan permohonan maafnya kepada seluruh anggota dan pihak terkait lain jika selama kepengurusannya dinilai kurang berkenan bagi para semua pihak. “Saya atas nama pengurus lama memohon maaf, dan terima kasih atas support dan dukungan semua pihak selama kepengurusan ini. Semoga pengurus baru dapat menjalankan amanat anggota dengan baik,” ujarnya. *** | OCEANWEEK.CO.ID |
Susunan Pengurus INSA Jaya 2016-2020 Dewan Penasihat: DR Sungkono Ali (PT Sparta Samudera Semesta) Alleson (PT Samudera Indonesia) Ketua Capt. Alimudin, MMar
(PT Kanaya)
Wakil Ketua I Capt. Medi Kusmana (PT Jasa Armada Indonesia) Wakil Ketua II Drs. Bambang Sumaryono (PT Andika Buana Lines) Sekretaris Capt. Supriyanto (PT Samudera Indonesia) Wakil Sekretaris M. Anang Haroni (PT Arpeni Pratama Ocean Line)
10
Sabtu 14 Januari 2017
Bendahara Yohanes Kristanto (PT Srijaya Segara Utama) Wakil Bendahara H. Sunarno HS (PT Tresnamuda Sejati) Seksi Hukum Munif T, SH (PT Bukit Merapin Nusantara Line) Seksi Kepelabuhanan Angkutan Umum & Curah Andry (PT Bahari Eka Nusantara) Pahala (PT Trans Palm Nusantara) Angkutan Petikemas Capt. Suwardi S (PT Meratus Lines) Seksi Pelabuhan Marunda dan Kalibaru : Banu Amza (PT Pelayaran Sayusan Bahari) Risma Tambunan (PT Intinusa Sukses cemerlang)
INDONESIA SHIPPING TIMES
Kemenhub Kukuhkan Pengurus Baru
APTB3 Kejar Target Zero Complain dari Customer
A
SOSIASI Perusahaan Transportasi Bahan Berbahaya dan Beracun (APTB3) untuk pertama kalinya menggelar silaturahmi perdana sekaligus launching RC Responsible Care, pengukuhan Organisasi APTB3 serta penandatanganan sertifikat keanggotaan APTB3 di Hotel Dafam Teraskita, Jakarta, Kamis (12/Jan). Ketua Umum APTB3 Sasminto Tjoe menjelaskan, APTB3 yang berdiri sejak 2004 dan dimotori oleh beberapa perusahaan B3 (bahan berbahaya dan beracun) ini merupakan wadah para pelaku usaha yang menyadari pentingnya aspek keselamatan transportasi, dan sangat dibutuhkan untuk mengejar target zero complain dari customer. Seiring dengan perkembangan APTB3, menurut Sasminto, organisasi ini telah memberikan pelatihan kepada anggotanya dengan menggunakan code, yaitu distribution code yang memenuhi semua kaidah transportasi barang B3 dan merupakan satu dari tujuh code yang berasal dari responsible care Indonesia, ”Kami juga mempersiapkan emergency respon center di wilayah Cilegon. Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada responsible care Indonesia yang telah memberikan bimbingan yang berkelanjutan terkait penerapan responsible care sebagai rujukan praktis operasional keselamatan angkutan B3,” kata Sasminto. Sasminto juga menjelaskan sejarah responsible care yang merupakan kumpulan perusahaan-perusahaan kimia yang berasal dari Amerika yang menyadari betapa pentingnya mengatur angkutan B3 yang berdampak pada keselamatan lingkungan. Menurutnya, APTB3 siap bekerjasama dengan Bimbingan Dan Pelatihan Departemen Perhubungan, Departemen Lingkungan Hidup, KNKT, Pertamina, Organda, Aptrindo dan Alfi. Sasminto juga mengajak kepada para para fungsionaris, aktivis B3, untuk berbenah bersama.
INDONESIA SHIPPING TIMES
”Dengan semangat baru energi dan reFormasi untuk memperbaiki diri, marilah kita bekerja untuk membangun budaya dan ketaatan regulasi serta kompetensi agar angkutan B3, limbah B3, minyak dan gas dapat lebih baik dan memberikan nilai kepada negara. Dengan adanya keterkaitan antar pihak, akan mempermudah terwujudnya cita-cita kita bersama,” ajaknya. Pada kesempatan yang sama, Salman Zuhdi mewakili Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengatakan, Kemenhub memberikan suport kepada APTB3 agar menjadi organisasi yang lebih baik. Salman mengatakan, Kementerian Perhubungan siap memberikan dukungan dan menjadi mitra APTB3. ”Tanggal 16 Desember 2016 kami sudah melakukan MoU dengan APTB3 dan ini merupakan bukti dukungan kami,” imbuh Salman. Salman menambahkan bila Kementerian Perhubungan juga siap memberikan bantuan berupa suport berupa adanya LSP yang memberikan sertifikasi kepada para driver dan para pengemudi swasta agar dapat bekerja dengan profesional serta bersertifikat. ”Dengan bergabung bersama kami, para pengemudi B3 akan kami bimbing dan mendapatkan sertifikat dari BNSP,” ujarnya.*** |TRUCKMAGZ.COM|CITRA|
Sabtu 14 Januari 2017
11
Industri Galangan Kapal
China Bidik 40% Pasar Dunia
C
HINA menargetkan dapat menjaring 40% pasar kapal kelas high end global pada 2020 untuk membangkitkan kembali industri galangan kapalnya yang tengah lesu. Industri perkapalan global tengah mengalami kelesuan yang berakibat pada turunnya permintaan kapal baru. Sementara itu, galangan kapal di China yang diutamakan untuk membangun kapal menengah bawah banyak yang sudah gulung tikar. Sebelumnya, Asosiasi Industri Galangan Kapal China menyatakan permintaan kapal China turun 14% pada Januari-November tahun lalu dibanding periode yang sama pada 2015. “Industri galangan kapal kami tengah memghadapi kondisi yang sangat sulit sejak krisis keuangan. Hal itu membuat restrukturisasi dan peningkatan industri dinilai penting
12
Sabtu 14 Januari 2017
dan berat,� kata pemerintah China dalam pernyataan tertulisnya yang dikutip Reuters, Kamis (12/1/2017). Pemerintah setempat mendorong industri galangan kapal untuk meningkatkan pengeluarannya pada riset dan fokus untuk memproduksi kapal kelas atas atau high end seperti komponen lepas pantai. Industri ditargetkan dapat menjaring 35%-40% pasar global pada 2020. Dengan demikian, pemerintah China meyakini peningkatan industri galangan kapal akan berdampak positif terhadap peningkatan branding perusahaan dan industri finansial sebagai penyedia kredit bagi industri. Selain itu, bakal menarik dana swasta bagi industri. *** | BISNIS | REUTERS |
INDONESIA SHIPPING TIMES