INDONESIA
SHIPPING TIMES BULETIN INFORMASI PELAYARAN, PELABUHAN DAN LOGISTIK
Februari 2017 No 39 • Vol IX • Rabu 15
INFRASTRUKTUR PELINDO IV
JOKOWI INSTRUKSIKAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN HUB PORT BITUNG
PENGUSAHA DESAK PEMBERLAKUKAN BEYOND CABOTAGE
KETERBATASAN DERMAGA, CELUKAN BAWANG GUNAKAN PONTON APUNG
DIRUT PELNI: PELAYARAN PERINTIS TIDAK AKAN BISA KOMERSIAL
TANGANI 76% PORT KLANG, PROFIT WESTPORT NYARIS RP2 T
01
Infrastruktur Transportasi
Jokowi Instruksikan Pembangunan Bitung sebagai Hub Port Dipercepat foto: inaport4.co.id
P
RESIDEN Joko Widodo memberikan instruksi kepada jajarannya untuk mengembangkan Sulawesi Utara, sebagai salah satu provinsi perbatasan, sebagai pusat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Presiden mengatakan pembangunan Pelabuhan Bitung yang diyakini dapat menjadi faktor pendukung mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Seperti diketahui, Sulawesi Utara merupakan provinsi terluar di wilayah utara Indonesia yang langsung berbatasan dengan wilayah negara-negara tetangga. “Saya minta pembangunan pelabuhan Bitung, yang saat ini dikembangkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus bisa dipercepat sehingga Bitung bisa segera menjadi pelabuhan hub sekaligus pintu masuk ke wilayah utara Indonesia,” ujar Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (14/2/2017). Kepala Negara meyakini bahwa pengembangan kawasan ekonomi khusus Bitung akan memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran serta memperkecil ketimpangan yang terjadi di Sulawesi Utara. “Saya yakin dengan pengembangan kawasan ekonomi khusus Bitung akan mampu mendukung upaya menggerakkan roda ekonomi di Sulawesi Utara,” ungkapnya.
Selain itu, Presiden Joko Widodo juga meminta para jajarannya untuk melakukan percepatan pembangunan infrastruktur transportasi di wilayah Sulawesi Utara guna menunjang pertumbuhan wisatawan mancanegara di sektor pariwisata. “Pembangunan infrastruktur transportasi tersebut diharapkan dapat memperlancar pintu masuk bagi wisatawan manca negara, khususnya dari negara-negara di kawasan utara Indonesia seperti Filipina, Jepang, Korea Selatan dan Tiongkok,” kata Jokowi. Kepala Negara juga mendukung pengembangan potensi wisata bahari yang ada di Sulawesi Utara sebagai alternatif tempat wisata bagi para wisatawan, mengingat saat ini hanya Taman Laut Bunaken yang cukup terkenal di dunia internasional. “Saya juga minta potensi wisata bahari di Sulawesi Utara dikembangkan lagi dan didukung oleh pemerintah pusat,” tuturnya. Terakhir, Presiden Jokowi mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama memikirkan pe-nyelesaian terhadap segala sesuatu yang dianggap menghambat terwujudnya program prioritas nasional. “Saya juga minta berbagai hambatan atau sumbatan-sumbatan dalam pelaksanaan program prioritas bisa segera diurai, diselesaikan dan dicarikan solusi,” ujar Presiden.*** | BISNIS.COM | ARYS ADITYA |
penerbit: PT INDONESIA KREASI MEDIA » PeNYUNTING: Karnali Faisal » Tata letak: Givan J Setiawan » penyelaras naskah: Karnali Faisal, Agus Abdu Roza, Salsabila Miftahuzahra » Sirkulasi: Agus Abdu Roza » keuangan: Abdul Manaf ZA » Sekretaris Redaksi/Iklan: Mulke Choerunisa » Alamat Redaksi/ Sirkulasi: Jl Raya Enggano No 91 Tanjung Priok Jakarta Utara » Telp: 021-43924419, 021-4303083» FAKS: 021-43924419» contact person: Karnali Faisal HP 081289258955, WA 08128444457 » Email: karnali.faisal@gmail.com » Website: shippingforum.co.id
02
Rabu 15 Februari 2017
INDONESIA SHIPPING TIMES
Diangkut Samudera Indonesia
Jokowi Kirim 5000 Ton Beras Bantu Atasi Krisis Pangan Sri Lanka foto: ibtimes.com
P
EMERINTAH Indonesia mengirimkan 5.000 metrik ton beras untuk masyarakat Sri Lanka yang sedang mengalami krisis pangan. Pengiriman beras yang dilaksanakan di Kawasan Pergudangan Sunter, Bulog Drive, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (14/2/2017) itu disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo. “Segera akan kita berangkatkan bantuan berupa beras sebesar 5.000 metrik ton untuk sudara-saudara kita di Sri Lanka yang saat ini menghadapi situasi kerawanan pangan karena kekeringan,” ujar Presiden dalam sambutan. Pengiriman bantuan itu diawali dari surat permohonan bantuan dari Presiden Sri Lanka, Maithripala Sirisena kepada Presiden Jokowi, baru-baru ini. “Permintaan tersebut secara cepat saya respons karena memang di sana kondisinya sangat memerlukan sekali,” ujar Jokowi.
INDONESIA SHIPPING TIMES
Presiden mengatakan, sebagai negara sahabat, Indonesia wajib pula untuk membantu negara yang sedang dilanda bencana. “Sebagai sahabat dan sebagai salah satu negara besar Asia, sudah sepantasnya kita, Indonesia, berada bersama Sri Lanka dalam menghadapi situasi-situasi sulit,” tutur dia. Didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Presiden Jokowi kemudian meresmikan pengiriman bantuan yang diangkut perusahaan pelayaran Samudera Indonesia tersebut. “Dengan mengucapkan bismillahirohmannirohim, bantuan pangan sebagai tanda persahabatan Indonesia kepada Sri Lanka secara resmi saya berangkatkan,” ujar Jokowi sembari memecahkan sebuah kendi sebagai simbolisasi. *** | KOMPAS.COM | FB KUANDO | Rabu 15 Februari 2017
03
MOU dengan Polandia
Pemprov Jatim Berharap Ekspor Impor Langsung Negara Tujuan
P
EMPROV Jatim dengan Pemerintah Polandia berupaya melakukan pengiriman barang ekspor-impor tanpa transit. Sebelumnya, Pemprov Jatim dengan Pemerintah Polandia telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) di bidang bisnis antara pengusaha Jatim dan Polandia pada 25 November 2016. Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf berkeinginan agar transportasi barang-barang eksport dari Jawa Timur ke Polandia, dan sebaliknya barang import dari Polandia ke Jatim dapat langsung sampai ketujuan tanpa harus transit terlebih dahulu kesuatu negara lain (direct transportation). “Apabila hal tersebut dapat dilakukan, maka akan terjadi efisiensi pembiayaan, biaya operasional barang dapat ditekan yang pada akhirnya akan berpengaruh harga barang,” kata Wagub Jatim saat jamuan makan siang dengan Duta Besar Polandia di Indonesia HE Tadeusz Sumowski, di Hotel JW Marriot Surabaya, Senin (13/2). Wagub Jatim juga berkeinginan agar kapal dari Jatim yang membawa barang ke Polandia
04
Rabu 15 Februari 2017
ketika pulang ke Jatim tidak dalam keadaan kosong melainkan bisa membawa barang-barang dari Polandia. Hal itu akan mempengaruhi nilai ekspor dan impor. Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, neraca perdagangan Jatim – Polandia periode 2012 – 2016 (Januari –Oktober 2016) ratarata menunjukkan surplus bagi Jatim setiap tahunnya. Pada periode Januari-Oktober 2016 menunjukkan surplus tertinggi sebesar 22,93 juta dolar AS. Komoditas non migas Jatim yang diekspor ke Polandia antara lain, alas kaki, bahan kimia organik, besi dan baja, kayu, barang dan kayu, sabun dan preparat pembersih, perabot, penerangan rumah, buah-buhan, tembakau, lemak dan minyak hewan/nabati, berbagai produk kimia lainnya. Sedangkan perkembangan nilai impor Jatim dari Polandia selama periode 2012 – 2016 (Januari – Oktober 2016) mengalami fluktuatif, dengan tren pertumbuhan rata-rata 37,06 persen per tahun. Komoditas non migas Jatim yang impor dari Polandia antara lain susu, mentega, telur, perkakas, perangkat potong, jangat dan kulit mentah, mesin-mesin/pesawat mekanik, karet dan barang dari karet, olahan dari tepung, bahan kimia organik, perekat, enzim, besi dan baja, kertas/karton dan lain-lain.*** | REPUBLIKA.CO.ID | BINTI SOLIKHAH |
INDONESIA SHIPPING TIMES
Jadi Jalur Kapal Pesiar
Pemerintah Desak Pembangunan Pelabuhan Marina Dipercepat foto: antaranews.com
K
EMENTERIAN Koordinator bidang Kemaritiman dan Sumber Daya meminta pembangunan Pelabuhan Marina di Belitung yang sudah direncanakan, khususnya di Tanjung Pandan, agar dipercepat mengingat potensinya yang menjanjikan. Asisten Deputi Bidang Infrastruktur Pelayaran, Perikanan, dan Pariwisata Kemenko Kemaritiman Rahman Hidayat mengatakan Posisi Tanjung Pandan sangat strategis karena ada alur yang dilalui oleh pergerakan kapal-kapal yacht atau cruise yang berasal dari Singapura ke arah selatan dan dari Australia Barat ke arah utara. “Sehingga pembangunan Pelabuhan Marina di Belitung harus dipercepat,” katanya pada Focus Group Discussion (FGD) tentang Penyusunan Rekomendasi Pembangunan Pelabuhan Marina di Kantor Bappeda Kabupaten Belitung (11/2). Sebagaimana ditulis di website Kemenko Kemaritiman, program pengembangan destinasi wisata di Tanjung kelayang atau di Belitung secara umum adalah sebuah keniscayaan yang harus terlaksana dengan segera. Program tersebut jangan hanya di atas meja,
INDONESIA SHIPPING TIMES
atau di atas kertas atau di ruang rapat. Tujuannya agar Belitung tidak ketinggalan dari destinasi wisata lainnya di Indonesia seperti di Bali, Banyuwangi, dan Lombok. “Diperlukan infrastruktur pendukung sarana pariwisata lainnya seperti peningkatan sarana kesehatan yakni klinik kesehatan untuk menjadi rumah sakit yang bertaraf internasional,” tegasnya. Kehadiran Pelabuhan Marina tersebut diyakini akan meningkatkan animo turis asing berkunjung ke Belitung. Saat ini, wisatawan asing di provinsi itu diprediksi baru 30 persen dari total turis yang datang sekitar 200.000 orang. Sementara itu, Bupati Belitung Sahani Saleh dalam sambutannya mengungkapkan adanya kesepahaman antara masterplan BPPT dan masterplan PT Timah dalam pembangunan Pelabuhan Marina karena sudah ada komitmen sebelumnya. Untuk penganggarannya, Pemerintah pusat akan menganggarkan untuk membangun pelabuhan, sedangkan pembangunan sisi daratnya akan dilaksanakan oleh PT Timah.*** |TRANSLOGTODAY|HERI LAZUARDY | Rabu 15 Februari 2017
05
Beyond Cabotage
Pengusaha Berharap Kejayaan Industri Pelayaran Terulang Kembali foto: googleimage
D
PC INSA Seluruh Indonesia berharap pemerintah mulai menjalankan beyond cabotage untuk bisa diterapkan di Indonesia, karena sudah terlalu lama angkutan ekspor impor negeri ini dikuasai pelayaran/ kapal-kapal asing. “Cabotage untuk domestik sudah berhasil, kini bagaimana pemerintah melanjutkannya dengan beyond cabotage agar pelayaran nasional kembali Berjaya seperti di era 80-an. Apalagi sekarang pemerintahan Presiden Jokowi-JK sangat konsen pada sector kemaritiman,” kata juru bicara ke-39 DPC INSA yang sekaligus Ketua DPC INSA Makassar DR. Hamka, Senin (13/2) sore. Untuk dapat mencapai ke arah sana, ucap Hamka, pemerintah dan semua pihak baik perbankan, pelayaran sendiri, Bank Indonesia, industry maritime dan yang terkait harus saling bahu membahu untuk berniat merealisasikan keinginan itu. “Bank mesti berikan kredit dengan bunga rendah, pajak-pajak sektor maritim (pelayaran dan galangan) mesti prioritas, kebijakan Bank Indonesia untuk dukungan sektor angkutan laut
06
Rabu 15 Februari 2017
juga diperlukan, termasuk Kemenhub,” ungkap Hamka yang pada Kamis (16/2) akan menggelar acara Forum INSA 2017 di Makassar diikuti seluruh insan pelayaran nasional. Jika semua memiliki niat sama, ucap Hamka, diyakini akan tercapai harapan tersebut. Tentu saja, pola perdagangannya juga mesti diubah. “Mungkin untuk sementara dapat dilakukan dengan pola untuk impor, kapal pengakut barang impor hanya sampai pelabuhan besar di Indonesia, tidak boleh membawa barang lanjutan ke pelabuhan daerah. Misalnya dari Eropa ke Priok ya cukup di Priok, barang ke daerah lain mesti diangkut dengan kapal ‘merah putih’,” ujar Hamka lagi. Dengan cara itu, tambahnya, kapal-kapal domestik pun jadi hidup, sehingga usaha pelayaran dalam negeri akan bertumbuh. “Pemerintah harus bisa memulai,” kata Hamka yang mengaku senang atas keputusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) yang memenangkan Carmelita Hartoto baru-baru ini.*** |OCEANWEEK.CO.ID|
INDONESIA SHIPPING TIMES
Dirut Pelni, Elfien Guntoro:
Pelayaran Rute Perintis Tidak Akan Bisa Komersial
J
UMLAH penumpang kapal yang terus menurun memaksa manajemen PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni untuk bermanuver. Perusahaan pelayaran pelat merah ini mulai mengandalkan lini bisnis lain, seperti angkutan wisata dan logistik. Direktur Utama Pelni Elfien Guntoro menyatakan saat ini sudah bukan zamannya lagi bagi Pelni untuk mengandalkan bisnis jasa angkutan penumpang, yang tahun lalu turun 7 persen dibanding pada 2015. “Habis sih enggak, tapi pelan-pelan pendapatan dari penumpang menurun,� kata Elfien di kantornya beberapa waktu lalu. Elfien pun memaparkan sederet rencana bisnis Pelni hingga masalah keterbatasan Angkutan Laut yang menyebabkan banyaknya kapal beroperasi di bawah standar keselamatan. Berikut ini petikan wawancaranya. Seperti apa upaya Pelni memenuhi kebutuhan jasa pelayaran nasional, terutama pelayaran perintis di kawasan terpencil? Rute pelayaran perintis di Indonesia ada 96, Pelni mengoperasikan 46 di antaranya dengan armada kapal negara. Namun itu belum cukup. Bayangkan, dari 1.240 pelabuhan laut, hanya ada 33 pelabuhan utama. Sisanya pelabuhan pengumpul kecil-kecil, dan itu harus terhubung. Apakah pelayaran di rute perintis itu menguntungkan? Tidak akan bisa komersial. Misalnya ke Tahuna, cuma ada lima atau tujuh orang yang naik, bisa untung enggak? Apalagi setiap rute baru ada kapal dua minggu sekali. Lalu bagaimana rencana bisnis Pelni, yang harus mengoperasikan pelayaran perintis dan kini menghadapi tren penurunan penumpang? Kami mencoba mengubah pola pikir bahwa naik kapal bukan sekadar transportasi, tapi juga sebagai lifestyle business. Wisata di atas kapal, rapat di atas kapal, pelatihan di atas kapal, itu nilai tambahnya besar. Karena itu, kami mencoba masuk ke bisnis pariwisata. Walaupun sekarang masih kecil, pariwisata adalah bisnis masa depan kami. Kalau kami tidak masuk, siapa lagi pemain lokal untuk wisata bahari di sini? Indonesia dua pertiga wilayahnya lautan dan punya banyak tempat wisata. Jangan sampai bisnis kapal pesiar dikuasai pemain asing. Selain wisata,
INDONESIA SHIPPING TIMES
kami mengoptimalkan pelayaran barang dengan jalan tol laut. Kami kembali seperti dulu, besar dengan layanan angkutan barang. Dulu Pelni pernah punya 50 kapal barang, tapi oleh pemerintah lebih banyak ditugaskan mengangkut penumpang. Berapa besar paket wisata yang sudah dilayani? Kami baru memanfaatkan kapal yang sedang istirahat di pelabuhan. Contohnya pada malam tahun baru 2017. Ada satu kapal istirahat di Tanjung Priok selama dua hari, kami pakai buat wisata ke Pulau Edam, Kepulauan Seribu. Saat itu kami hanya buka untuk 100 orang, ternyata peminatnya 326 orang. Banyak yang enggak kebagian marah-marah. Besoknya, kapal itu langsung berangkat lagi untuk membawa penumpang reguler. Dengan jadwal yang padat, apakah armada Pelni mampu melayani pelayaran wisata? Satu kapal kami menempuh 24 kali perjalanan (voyage) dalam satu rute per tahun. Sedangkan kami meneken kontrak dengan pemerintah untuk 23 voyage. Sisa satu voyage kami pakai untuk paket wisata ke Wakatobi, Labuan Bajo, Raja Ampat, dan lain-lain. Ibaratnya, kami baru latihan. Sekarang ada 12 pegawai kami ikutkan pelatihan naik kapal pesiar ke Singapura. Pelni belum punya dana untuk membeli kapal pesiar sendiri? Tahun ini kami bekerja sama dengan perusahaan pelat merah lain untuk membeli kapal pesiar. Kami menjadi operatornya. Misalnya dengan Patra Jasa (anak usaha Pertamina) dan Garuda Inna (anak usaha Garuda Indonesia). Kami yang mengoperasikan kapalnya, Garuda Inna mengoperasikan hotel terapung, Patra Jasa yang membeli kapal. Dengan strategi baru ini, apakah komposisi pendapatan Pelni bakal berubah? Saat ini 70 persen dari pendapatan Pelni disumbang oleh bisnis pelayaran penumpang. Namun, pelan-pelan, pendapatan dari penumpang pasti akan menurun. Sebaliknya, pendapatan dari angkutan barang terus naik. Tahun lalu saja, pendapatan dari jasa angkut penumpang turun 7 persen, barang naik 8 persen. Pada 2013, kami masih rugi Rp 634 miliar; tahun 2014 mulai untung Rp 11,2 miliar; dan tahun lalu sudah untung Rp 195 miliar (prognosis).*** | TEMPO.CO | KHAIRUL ANAM | Rabu 15 Februari 2017
07
Bisnis E-Commerce Terus Tumbuh
Perusahaan Ekspedisi Ditantang Ciptakan Logistik yang Handal
P
ARA pengusaha ekspedisi meyakini usaha jasa pengiriman barang terus meningkat dari tahun ke tahun, mengingat peluang e-commerce atau usaha dalam jaringan (online) di Indonesia sedang berkembang. “Maraknya usaha online adalah momentum yang tepat untuk sebuah ekspedisi memanfaatkan peluang ini,” kata CEO SiCepat Ekspress, Rudy Darwin Swigo, Senin (13/2). Rudy menambahkan, dalam sebuah layanan jasa ekspedisi, pengusaha harus memiliki inovasi. “Kita harus berkembang dengan inovasiinovasi yang selalu memuaskan para pelanggan,” ucapnya. Wiwin Dewi Herawati, Head of Sales & Marketing SiCepat Ekspres, menambahkan, sejak berdiri tiga tahun lalu pertumbuhan perusahaan jasa pengiriman barang ini mencapai 300 persen. Hingga kini lebih dari 4.600 UKM telah bergabung termasuk e-commerce besar seperti Tokopedia, Bukalapak, Matahari Mall dan lainnya. “Kompetitor cukup banyak, dan kami yakin salah satu pertahankan cara kita adalah bagaimana melayani customer dan memberikan loyalty program yang dapat mendukung bisnisnya,” ujar Wiwin Dewi Herawati, Senin (13/2). Sejak tahun 2014 SiCepat Eksores menghadirkan beragam inovasi. Diantaranya sebagai pelopor SMS resi, pick up barang serta 15 jam sampai untuk wilayah Jabodetabek dengan tarif reguler. Ke depan SiCepat Ekspres akan mengembangkan e-crm. Yakni pengguna bisa melakukan input data pengiriman dalam platform yang disediakan. Dengan begitu pengguna tidak perlu repot mengisi data secara manual. “Nantinya barang akan dipick-up dan pengguna tidak perlu repot menyambangi gerai ekspedisi,” kata dia. Setelah dijemput, barang akan diserahkan ke
08
Rabu 15 Februari 2017
tim pengantaran barang. Hal ini juga yang akan membuat layanan 15 jam akan selalu terpenuhi. “Beragam program dan penawaran menarik senantiasa sebagai perwujudan perusahaan ekspedisi yang lebih dinamis, responsif dan inovatif dalam memberikan kualitas layanan dan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna jasa pengiriman barang,” ujar Wiwin. Sementara itu, Deny Rahardjo, CEO Kinerjapay Corp menambahkan, berkembangnya usaha dalam jaringan berpengaruh terhadap ekspedisi atau jasa pengiriman yang memiliki pelayanan yang baik dan armada yang memadai. “Bisnis e-commerce akan meningkat dengan logistik yang handal,” katanya. COO Asosiasi E-Commerce Indonesia Mustafa Kamal bahwa pada saat ekspedisi masuk ekosistem usaha jaringan dalam, itu merupakan hal yang menguntungkan. “Saat ini usaha online bisa dikatakan menguntungkan dengan tingkat pertumbuhan mencapai 20-50 persen. Maka dari itu yang harus disiapkan perusahan ekspedisi adalah inovasi dan kreativitas untuk membuat suatu produk yang dibutuhkan usaha online dan adaptif terhadap pasarnya,” katanya. Kamal menambahkan dalam lima tahun ke depan Indonesia akan menjadi e-commerce terbesar di ASEAN. “Saya juga melihat integritas antara ekspedisi dan e-commerce yang sedang berkembang dan yakin dalam 5 tahun ke depan Indonesia akan menjadi raksasa e-commerce terbesar di ASEAN,” tutupnya. Pertumbuhan bisnis daring (online) dari waktu ke waktu terus meningkat. Hal ini membuat perusahaan ekspedisi, sebagai salah satu industri yang tidak bisa lepas dari bisnis daring, juga harus dapat mengembangkan layanan.*** | MONETER.CO.ID | REPUBLIKA.CO.ID |
INDONESIA SHIPPING TIMES
Bekerja sama dengan JICT
APTRINDO Gelar “Truk Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas”
D
ALAM rangka meningkatkan keselamatan dan profesionalisme sopir angkutan barang selama di jalan, Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) menjawab tantangan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui acara bertajuk Truk Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas. Acara hasil kerjasama Kemenhub, Jakarta International Container Terminal (JICT) dan Aptrindo ini rencananya akan dihelat di JICT Tanjung Priok, Jakarta Utara pada 6 Maret 2017 mendatang. Wakil Ketua Umum DPP Aptrindo Bidang Distribusi dan Logistik Kyatmaja Lookman mengatakan kesanggupan Aptrindo menerima tantangan dari Kemenhub ini merupakan bentuk komitmen Aptrindo untuk berkontribusi terhadap keselamatan lalulintas di jalan. Menurutnya, melalui deklarasi ini, anggota yang tergabung di dalam Aptrindo akan lebih berkomitmen meningkatkan profesionalitas sopir dalam bekerja. ”Kegiatan Truk Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas ini merupakan penugasan dari pemerintah dan menjadi tantangan buat Aptrindo. Kami akan maksimalkan acara. Rencananya ini diagendakan untuk sopir dan pengusaha angkutan. Ada 100 orang pengusaha angkutan, dengan
INDONESIA SHIPPING TIMES
300 sopir dan 200 orang rombongan dari kementerian,” katanya. Kyatmaja mengatakan, hal yang paling penting dilakukan untuk ikut berpartisipasi menyelenggarakan keamanan di jalan adalah dengan meningkatkan profesionalitas sopir. Karena, menurut dia, selama ini banyak orang menganggap profesi sopir adalah pilihan terakhir ketika tidak mampu kuliah dan bekerja. ”Sopir-sopir kita ini rata-rata tidak berpendidikan tinggi dan rata-rata hanya lulusan SMPSMA. Jadi pekerjaan rumah Aptrindo adalah meningkatkan profesionalitas mereka. Kalau sopir tetap seperti itu, karena tanpa sopir tidak akan ada perusahaan angkutan. Jadi kami menitik beratkan hal ini,” ujarnya. Selain menerima tantangan Kementerian Perhubungan untuk menjadikan truk sebagai pelopor keselamatan berlalulitas, komitmen Aptrindo meningkatkan profesionalitas sopir juga diwujudkan dengan jalan mendirikan LSP bersama dengan beberapa asosiasi logistik untuk menyelenggarakan sertifikasi profesi sopir. ”Di dalam asosiasi ini juga memiliki fokus untuk meningkatkan SDM sopir. Selama ini peningkatan SDM sopir dianggap sebagai beban oleh pengusaha angkutan. Kami mencoba, berusaha melakukan pendekatan ke pemerintah untuk barangkali mendapatkan bantuan sertifikasi gratis untuk membantu, karena usaha angkutan saat ini sedang mengalami paceklik,” ujarnya.*** | TRUCKMAGZ.COM | CITRA | Rabu 15 Februari 2017
09
Namarin Desak Reformasi Buruh Bongkar Muat
ENYETARAAN tarif bongkar muat di pelabuhan non konvensional seperti Jakarta International Container Terminal (JICT), Terminal Peti Kemas Koja dan Multi Terminal Indonesia dinilai sulit dilakukan. Menurut pengamat kepelabuhanan Rudy Sangian, pihak operator pelabuhan dalam menentukan harga jasa bongkar muat ke pengguna biasanya berdasarkan investasi alat yang telah dibeli. “Misalnya, ingin mengembalikan investasi alat dalam kurung waktu 25 tahun dengan volume bongkar muat yang ada maka bisa ditetapkan harga jasanya. Akan sulit membuat seragam harga jasa mengingat volume bongkar muat pada masing-masing pelabuhan berbeda,” jelas Rudy. Jika tarifnya juga disetarakan, lanjut Rudy, akan membuat pengembalian inventasi lebih dari 25 tahun dan berpotensi menyalahi aturan. Sebab, menurut Rudy, dalam aturannya Pelindo sebagai perusahaan milik pemerintah di bawah Kementerian BUMN dilarang melakukan pengadaan alat jika pengembalian investasinya melebihi 25 tahun. Ia menambahkan, penyetaraan tarif jasa bongkar muat lebih dimungkinkan dilakukan di pelabuhan konvensional yang masih dominan menggunakan Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM). Menurutnya, di pelabuhan konvensional yang masih dominan pengunaan tenaga manusia tidak terdapat pengadaan alat. Sehingga dalam penetapan tarif bongkar muat cukup mengacu Upah Minimum Regional yang telah jelas standarnya. Reformasi Pengamat kemaritiman dari National Maritime Institute (Namarin) menilai pengelolaan buruh pelabuhan atau tenaga kerja bongkar muat (TKBM) di seluruh pelabuhan Indonesia, termasuk di Pelabuhan Tanjung Priok perlu di reformasi dengan melibatkan pihak lain yang berbadan hukum resmi, selain oleh Koperasi.
10
Rabu 15 Februari 2017
foto: bloomberg.com
P
Pengamat: Tarif Pelabuhan Sulit Diseragamkan
Direktur Namarin, Siswanto Rusdi mengatakan, selama ini pengelolaan ketersediaan TKBM dimonopoli oleh Koperasi, namun kinerja dan profesionalitas buruh pelabuhan hingga kini belum kunjung membaik. “Ya kalau monopoli tidak ada persaingan untuk meningkatkan kompetensi (buruh) pelabuhan tersebut. Ii tidak bagus tentunya, dan coba anda cek berapa banyak sih buruh pelabuhan yang sudah tersertifikasi kompentensinya hingga saat ini. Saya rasa kondisnya ironis,” ujarnya, Jumat lalu. Siswanto mengatakan, minimnya kompetensi buruh pelabuhan berpotensi terjadinya kecelakaan kerja di pelabuhan sehingga mengakibatkan layanan pelabuhan terganggu. Karenanya, ujar dia, kalau mau mengarah pada modernisasi pelabuhan,upaya perbaikan buruh pelabuhan juga mesti dilakukan, makanya penyedia TKBM juga janganlah dimonopoli supaya pengguna jasa ada alternatif yang lebih baik. ”Kalau sekarang kan Koperasi yang memonopoli pengelolaan TKBM di pelabuhan. Jika sekarang ada keinginan Kemenhub untuk menata TKBM di pelabuhan, perlu di uji dulu konsepnya seperti apa, ” ucapnya.*** |TRUCKMAGZ.COM | BISNIS.COM|
INDONESIA SHIPPING TIMES
Banyak Dikunjungi Kapal Pesiar
Keterbatasan Dermaga, Pelabuhan Celukan Bawang Gunakan Ponton Apung foto: tribunnews.com
P
ELABUHAN Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak mulai dilirik untuk disinggahi kapal pesiar berukuran besar. Namun, ukuran dermaganya belum mendukung. Agar kapal pesiar berukuran besar bisa bersandar, dermaga pelabuhan yang berlokasi di Buleleng barat ini direncanakan akan diperpanjang, kata General Manager Pelindo III Celukan Bawang, Made Rusly, Selasa (14/2). Kunjungan kapal pesiar ke pelabuhan ini sejak lima tahun cukup ramai dengan mengangkut ratusan wisatawan mancanegara. Bahkan, pada tahun ini, sejak Januari hingga Maret mendatang ada enam kapal yang dinyatakan bersandar. Namun, kapal-kapal tersebut panjangnya hanya sekitar 210 meter. Sementara untuk yang lebih besar belum mampu terealisasi. Sebab panjang dermaga belum mendukung. Menyikapi persoalan itu, pada 2018 der-
INDONESIA SHIPPING TIMES
maga yang fungsi utamanya sebagai tempat bongkar muat barang itu direncanakan diperpanjang. “Untuk rencana penambahan akan dibangun breasthing dolphin jarak 100 meter pada 2018,” jelas Rusly. Lanjut dia, pada Desember 2017 sampai Maret 2018, pelabuhan ini akan disinggahi beberapa kapal pesiar dengan panjang lebih dari 300 meter. Menyiasati itu, sementara pihaknya akan menggunakan ponton apung untuk tempat bersandar. “Pembangunan dermaga membutuhkan waktu lama. Jadinya nanti di akhir tahun akan pakai ponton. Kapal yang tidak bisa bersandar di dermaga, akan bersandar di sana. Nanti ada kapal lebih kecil yang akan mengangkut penumpangnya,” terangnya.*** | BALIPOST.COM | SOSIAWAN | Rabu 15 Februari 2017
11
Kinerja Tahun 2016
Tangani 76% Volume Port Klang, Keuntungan Westports Nyaris Rp2 T foto: flickr.com
P
ENGELOLA pelabuhan Port Klang Barat Malaysia, Westports Holdings Ltd (Westports) mengungkapkan berhasil menangani arus bongkar muat 9.95 juta TEUs pada tahun 2016 atau meningkat 10% dibandingkan tahun sebelumnya 9.05 juta TEUs. Peningkatan ini dipicu kontainer transshipment yang volumenya terus naik. Dengan jumlah tersebut, Westports berhasil menyumbang 76 persen dari seluruh kegiatan bongkar muat kontainer yang di Port Klang. Dari sisi pendapatan, keuntungan Wesptorts tahun 2016 juga terkerek menjadi Rp 1.9 Triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp.1.5 Triliun Sedangkan pendapatan melonjak menjadi Rp 6,09 Triliun dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp 5,03 Triliun. Westports juga mengatakan, pendapatan operasional meningkat 14 persen menjadi Rp5,3 Triliun yang berasal dari bongkar muat kontainer dan konvensional.
12
Rabu 15 Februari 2017
Dalam kuartal keempat tahun keuangan terakhir, perusahaan itu mencatat untung bersih yang lebih tinggi, sebesar Rp 461 Miliar dibandingkan Rp395 Miliar kuartal yang sama tahun sebelumnya. Keuntungan ini berasal dari pendapatan juga meningkat dalam periode yang sama sebesar Rp 1,7 Triliun dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp 1.4 Triliun. CEO Westports, Ruben Emir Gnanalingam, mengatakan optimis dengan restrukturisasi industri pelayaran yang kini sedang giat dilakukan. “Kami yakin Westports akan mampu menghandle kapal-kapal kontainer dengan ukuran yang lebih besar,” katanya. “Kami sudah berpengalaman dalam melayani para pengguna jasa selama dua dekade terakhir. Tidak ada masalah,”.*** | WORLDMARITIMENEWS | SHIPPINGFORUM |
INDONESIA SHIPPING TIMES