INDONESIA
SHIPPING TIMES BULETIN INFORMASI PELAYARAN, PELABUHAN DAN LOGISTIK
No 117• Vol IX • Senin 15
Mei 2017
INI DIA PROYEK “JALUR SUTRA” CHINA YANG BAKAL DIGUYUR DUIT RP1.600 TRILIUN
OBOR: INDONESIA SEIMBANGKAN PEMBANGUNAN JAWA & LUAR JAWA
PEMERINTAH DORONG HARMONISASI SISTEM BEA CUKAI NEGARA “IORA”
BUTUH DUIT 39T, PELINDO I CARI MITRA BARU BANGUN KUALA TANJUNG
TARIF BAKAUHENI-MERAK NAIK, TRUK BERALIH KE TANJUNG PRIOK
01
Cina Sesumbar Siap Gelontorkan Rp 1.652 T untuk Jalur Sutra foto: cgtn.com
P
RESIDEN Cina Xi Jinping menjanjikan akan menggelontorkan dana hingga US$ 124 miliar atau sekitar Rp 1.652 triliun untuk mewujudkan proyek ambisinya pembangunan infrastruktur Jalur Sutra baru. Jinping menawarkan negara lain untuk bekerja sama karena proyek Jalur Sutra baru ini merupakan upaya untuk mewujudkan perdamaian dan kemakmuran dunia. “Jalur Sutra diharapkan bisa menjadi platform baru dalam menjalin kerja sama menuju pertumbuhan ekonomi dunia yang terbuka,” ucap Xi saat membuka Konferensi Tingkat Tinggi One Belt One Road (OBOR) di Beijing, Cina, seperti dilansir dari 4.traders.com, Sabtu, 13 Mei 2017. KTT OBOR yang berlangsung pada 14-15 Mei 2017 ini diikuti 50 negara dan 29 kepala negara yang hadir, termasuk Presiden Joko Widodo. Xi menyebutkan keseriusan pemerintah Cina untuk menggelontorkan dana secara masif di dalam proyek Jalur Sutra baru. Saat itu sudah
ada dana masuk ke Silk Road Fund sebesar US$ 14,50 miliar dan dana pinjaman dari China Development Bank (CDB) sebesar 250 miliar yuan. Proyek ambisius Jalur Sutra baru ini diperkirakan akan menelan biaya hingga US$ 1 triliun. Para diplomat mengkritisi pertemuan para petinggi negara di KTT OBOR yang diprakarsai Cina. Mereka menilai pertemuan tersebut merupakan upaya Cina untuk memperluas pengaruhnya di dunia internasional. Namun Xi membantah kekhawatiran para diplomat barat. Ia menyebutkan skema yang ditawarkan Cina dalam proyek Jalur Sutra baru terbuka untuk semua negara dan diklaim sebagai kerja sama yang saling menguntungkan. Pertemuan ini digagas untuk kemakmuran bersama. “Ini bukan merupakan manuver geopolitik,” ucap Xi.*** TEMPO.CO | SETIAWAN ADIWIJAYA
penerbit: PT INDONESIA KREASI MEDIA » PeNYUNTING: Karnali Faisal » Tata letak: Givan J Setiawan » penyelaras naskah: Karnali Faisal, Agus Abdu Roza, Salsabila Miftahuzahra » Sirkulasi: Agus Abdu Roza » keuangan: Abdul Manaf ZA » Sekretaris Redaksi/Iklan: Mulke Choerunisa » Alamat Redaksi/ Sirkulasi: Jl Raya Enggano No 91 Tanjung Priok Jakarta Utara » Telp: 021-43924419, 021-4303083» FAKS: 021-43924419» contact person: Karnali Faisal HP 081289258955, WA 08128444457 » Email: karnali.faisal@gmail.com » Website: shippingforum.co.id
02
Senin 15 Mei 2017
INDONESIA SHIPPING TIMES
Menko Luhut Pandjaitan:
OBOR Untuk Keseimbangan Pembangunan Jawa dan Luar Jawa
foto: maritim.go.id
M
ENKO Maritim Luhut Pandjaitan mengatakan keikutsertaan Indonesia dalam Belt and Road Forum for International Cooperation yang berlangsung di Beijing, Cina pada tanggal 14 -15 Mei adalah untuk pemerataan pembangunan infrastruktur di Indonesia. “Kita membawa paket-paket yang bisa ditawarkan, bukan saja untuk Cina. Strategi kita untuk pembangunan berkesinambungan dan seimbang antara Jawa dan luar Jawa, itu yang kita coba tawarkan ke Cina untuk bisa menjadi satu bagian pembangunan secara berkelanjutan,” ujarnya kepada media di Beijing, Cina pada hari Sabtu (13/5). Adapun proyek-proyek yang ditawarkan antara lain di Manado, yang berfokus pada pembukaan konektifitas antar wilayah dan bidang transportasi. “Misalnya di Indonesia Timur Manado, lapangan terbang Manado itu sudah maksimal tidak bisa diperpanjang lagi karena terhambat gunung, sekarang panjangnya 2800 meter. Lalu ada satu area disana yang bisa kita kembangkan lagi jadi ada satu area disana, beberapa ribu hektar yang bisa kita kembangkan. Gubernurnya
INDONESIA SHIPPING TIMES
sudah menawarkan wilayah itu,” katanya. Pembukaan pusat transportasi dan akomodasi baru yang dapat menghubungkan Indonesia timur dengan luar negeri juga termasuk dalam proyek yang akan dipaparkan kepada calon penanam modal. “Kami juga berencana membangun rel kereta api dari Gorontalo ke Bitung, sehingga bisa menjadi hub di wilayah timur (Indonesia). Bitung itu lokasinya cukup strategis, kalau ditarik garis lurus itu bisa menuju Darwin (di Australia) dan kalau ditarik garis lebih jauh lagi, bisa sampai Jepang,” kata Menko Luhut. Untuk wilayah Indonesia tengah, ada beberapa penawaran seperti pembangunan PLTA. “Di wilayah tengah kita tawarkan hydro power di Kalimantan Utara, disana ada potensi hydro power sebesar 7700 mw mungkin kita tawarkan 3 tahap atau 4 tahap, mimpi kita nanti kita ingin bangun alumunium smelter disana,” jelasnya. Menurut Menko Luhut, proyek-proyek tersebut tak hanya berada di wilayah Indonesia Timur, tetapi juga ada yang di Barat seperti pembangunan perpanjangan jalur kereta api Kuala Tanjung yang akan disambungkan ke wilayah Danau Toba, Duri, Dumai, Pekanbaru. Menko Luhut menjelaskan jika investasi bisa terwujud, yang penting adalah kedua negara bisa mendapat keuntungan dan transfer teknologi kepada karyawan lokal merupakan syarat mutlak. Konferensi tingkat tinggi ini diikuti 50 negara termasuk 29 kepala negara dan kepala pemerintahan seperti PM Malaysia Nadjib Abdul Razak dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.*** MARITIM.GO.ID | HUMAS Senin 15 Mei 2017
03
Ini Dia Proyek-Proyek “J Bakal Diguyur Du foto: cgtn.com
J
ALUR Sutra China mencakup sekitar 65 negara dan mewakili 60 persen populasi global atau sekitar sepertiga dari produk domestik bruto (PDB) global. Bank Pembangunan China diketahui telah mengalokasikan US $ 890 miliar (S $ 1,2 triliun) untuk sekitar 900 proyek. Berikut adalah beberapa proyek yang melibatkan jalur laut dan darat yang menghubungkan China dengan negara-negara di Asia, Eropa dan Afrika. Kereta Api • Jalur Kereta Api China-Eropa yang mencakup 51 rel menghubungkan 27 kota Cina dan 28 kota di Eropa, dengan kereta barang yang menawarkan waktu transportasi lebih pendek daripada rute laut. • Jalur rel 418km yang direncanakan antara China dan Laos ditujukan untuk menjadi rute luar negeri pertama yang terhubung
04
Senin 15 Mei 2017
dengan sistem kereta api yang luas di China. • Proyek kereta api berkecepatan tinggi sepanjang 873km antara China dan Thailand akan menghubungkan perbatasan China dengan pelabuhan Thailand. Ini akan mengubah provinsi Yunnan barat daya menjadi pusat perdagangan yang mengekspor barang-barang China ke Asia Tenggara. • Proyek pembangunan jaringan rel lintas batas China-Nepal yang nilainya bisa mencapai US $ 8 miliar. Proyek ini masih dalam pembicaran kedua pemerintah. Proyek ini diperkirakan bisa berjalan setelah negaranegara Himalaya sepakat terlibat dalam Belt and Road Initiative. Jalur kereta api seluas 550 km tersebut akan menghubungkan kawasan Tibet barat China ke ibu kota Nepal Kathmandu. • Di Afrika, inisiatif tersebut akan menINDONESIA SHIPPING TIMES
Jalur Sutra” China yang uit Rp1.600 Triliun foto: wp.com
cakup jalur kereta api sepanjang 471km antara ibukota Kenya, Nairobi, dan pelabuhan Mombasa di pantai Samudra Hindia. Kereta api ini diperkirakan akan membawa 25 juta ton kargo per tahun. Pelabuhan • Tiga perusahaan milik China telah membeli pelabuhan terbesar ketiga di Turki, Kumport, yang dianggap merupakan sendi penting antara laut dan darat. • Di Pakistan, sebuah rute perdagangan yang kontroversial diresmikan November lalu untuk menghubungkan pelabuhan Gwadar Pakitasta, di Laut Arab, dengan Kashgar, sebuah kota di wilayah Xinjiang, Cina utarabarat. Koridor ekonomi telah membuat India khawatir karena melintasi wilayah sengketa di Kashmir yang diklaim New Delhi diduduki secara ilegal. Pelabuhan tersebut akan INDONESIA SHIPPING TIMES
memberi China akses yang lebih aman dan lebih langsung ke Timur Tengah yang kaya minyak daripada jalur perdagangan laut yang saat ini digunakannya melalui Selat Malaka. Pusat proyek di Pakistan adalah renovasi jalan sepanjang 487km yang merupakan bagian dari satu-satunya jalur darat China ke Timur Tengah. Kawasan Industri • China dan Malaysia sedang membangun kawasan industri di Kuantan, Malaysia, untuk pengolahan baja, aluminium dan kelapa sawit • Di Eropa timur, tanah rusak pada bulan Juli 2014 di Minsk untuk kawasan industri China-Belarus untuk bisnis teknologi tinggi, yang terbesar yang dibangun oleh negara Asia di luar negeri.*** STRAITSTIMES.COM | KF Senin 15 Mei 2017
05
Serap Dana 39 Triliun, Pelindo I Cari Mitra Bangun Kuala Tanjung Fase II foto: beritasatu.com
F
ASE II pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara, rencananya akan segera dimulai usai pengembangan tahap I pada bulan Agustus 2017. PT Pelindo I sebagai pengelola pelabuhan akan mengajukan proposal terkait konsensi kepada Kementerian Perhubungan pada awal Juni ini. Sedangkan akhir Mei, Pelindo I akan menetapkan Final Investment Decision (FID) dengan Port of Rotterdam sebagai rekan Kerjasama dalam pengembangan Fase II Pelabuhan Kuala Tanjung. “Kuala Tanjung fase II itu dalam waktu dekat mungkin bisa kita mulai. Kita sudah bicara dengan Port of Rotterdam sebagai partner kita. Kalau bisa memang nanti paling tidak Agustus sudah bisa kita mulai atau selambat-lambatnya kuartal IV tahun ini bisa mulai fase II nya,” terang Direktur Utama PT Pelindo I Bambang Eka Cahyana di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, pada Jumat malam. Total nilai investasi untuk pengembangan Fase II Pelabuhan yang akan menjadi Hub Internasional ini, sebesar USD3 Miliar atau setara dengan Rp39 Triliun. Dari total tersebut, sebanyak 49% merupakan investasi dari para partner strategis se-
06
Senin 15 Mei 2017
dangkan pihak Pelindo I memiliki porsi investasi sebesar 51%. Sampai saat ini partner strategis Pelindo I dalam proyek pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung adalah Port of Rotterdam Ke depannya, Pelindo I akan menggandeng partner strategis baru melalui promosi proyek Kuala Tanjung dalam Konferensi Tingkat Tinggi KTT One Belt One Road (OBOR) di Beijing, China. “Ini sebetulnya nanti akan dibawa di OBOR, One Belt One Road itu antara lain akan menawarkan peluang ke investor-investor China untuk ikut masuk, misalnya bisa juga dari sisisisi. Dari CDB juga memberi uang untuk kita,” terangnya. Proses pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung menjadi Pelabuhan Hub Internasional, terdiri dari empat tahap. Tahap I Pengembangan Terminal Multipurpose Kuala Tanjung (2015-2017), tahap II pengembangan Kawasan Industri 3.000 hektare (2016-2018), tahap III Pengembangan Dedicated/Hub Port (20172019), dan tahap IV Pengembangan Kawasan Industri terintegrasi (2021-2023).*** OKEZONE.COM | ULFA ARIEZA
INDONESIA SHIPPING TIMES
Pemerintah Disarankan Fokus Pada Aspek Komersial Kuala Tanjung foto: twitter.com
P
EMERINTAH sebaiknya fokus pada target komersial privatisasi dalam pemilihan para calon global port operator (GPO) dan main line operator (MLO) internasional yang potensial dalam pengelolaan Pelabuhan Kuala Tanjung. Hal itu disampaikan oleh Pakar Kemaritiman Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Raja Oloan Saut Gurning, seiring rencana Pemerintah yang bakal melibatkan pihak swasta asing dalam pembangunan dan pengelolaan Pelabuhan Kuala Tanjung Tahap II sebagai hub internasional yang sukses. Menurut Saut Gurning rencana melibatkan swasta termasuk swasta asing dalam pengelolaan Pelabuhan Kuala Tanjung adalah langkah yang baik dan tepat, bahkan dibutuhkan untuk mengembangkan Pelabuhan Kuala Tanjung hingga mencapai keempat tahapan. “Hanya pandangan saya mungkin pemerintah perlu fokus pada target komersial privatisasi dalam pemilihan para calon GPO/MLO internasional yang potensial,” ujarnya, Minggu (14/5/2017). Saut mengatakan, bahwa yang dimaksud fokus pada target komersial di sini yakni adanya realisasi peningkatan kargo, investasi untuk mengembangkan fasilitas termasuk dermaga, lapangan penumpukkan, pergudangan dan peralatan.
Termasuk, lanjut dia, pengembangan kawasan industrinya juga perlu dicari operator swasta asing yang mampu membawa tenan internasional yang bersedia mengembangkan bisnisnya, misalkan untuk production/distribution line-nya di Kuala Tanjung atau di Kawasan Industri Sei-Mangkei. Menurutnya, pemerintah harus memastikan bahwa para investor GPO dan MLO tersebut dapat secara riil menciptakan potensi kargo. “Termasuk membawa jejaring kargo dan jasa pelayaran internasionalnya boleh dimanfaatkan untuk membuka lebih jauh aksesibilitas kargo nasional bersaing secara internasional,” terangnya. Selain itu, juga harus ada kegiatan nilai tambah yang diperoleh, termasuk teknologi, link perdagangan dunia, serta yang terpenting investasi untuk mengembangkan tidak hanya pelabuhan, namun juga kawasan sumber kargo (hinterland-foreland) berupa kawasan industri serta armada pengangkutan multimoda (darat atau kereta api). “Kenapa investasi ini penting, karena belajar dari pelajaran atau lessons-learned,” ujarnya. Menurutnya, para GPO, dan belum ada MLO, di Indonesia selama 20 tahun belakangan ini, biasanya hak ekslusivitas menjadi permintaan kuat mereka, di mana pada wilayah sekitar mereka misalnya tidak boleh ada operator baru, hingga pada masa waktu tertentu supaya investasinya aman atau mencapai titik balik yang rasional. “Hanya sayangnya bila hak ekslusivitas diberikan, lalu ditambah dengan tidak adanya realisasi investasi baru, (misalnya untuk dermaga, peralatan atau lainnya) yang signifikan, maka fakta bisnisnya tidak begitu banyak perbedaan atau pengaruhnya atas keberadaan mereka dibanding dengan masa pengelolaan tunggal oleh operator dalam negeri. Jadi hal ini harus sungguh diperhatikan,” tegasnya. Dia mencontohkan, dalam kasus di Terminal Petikemas Surabaya (TPS), awalnya dimiliki oleh PNO Ports, lalu akibat realisasi investasi yang tidak terjadi seperti kesepakatan, akhirnya dijual kepada DPW Dubai. “Dan menurut saya hingga saat ini DPW juga tidak begitu banyak memberikan nilai tambah yang sangat signifikan karena praktisnya banyak dikerjakan oleh para profesional anak bangsa sendiri. Jadi yang ada justru capital flight out ke luar negeri,” ujarnya.*** BISNIS.COM | PUPUT ADY SUKARNO
INDONESIA SHIPPING TIMES
Senin 15 Mei 2017
07
Pelindo III Semarang Bangun Kawasan Wisata Kampung Bahari
P
EMBANGUNAN Kampung Bahari Tambaklorok terus menunjukkan perkembangan positif. Kini, lahan seluas 60 hektare milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III, akan segera dimanfaatkan untuk pengembangan kawasan wisata tersebut. Hal ini seiring dengan akan ditandatanganinya nota kesepahaman antara Pemkot Semarang dengan PT Pelindo III di Kantor Pusat PT Pelindo III, Jl Perak Timur No 610 Surabaya, Senin (15/5). Nota kesepahaman tersebut tentang pemanfaatan daerah lingkungan kerja (DLKr) untuk lokasi program perbaikan kualitas lingkungan dan pengembangan maritim di Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas. “Setelah dirintis sejak tahun lalu, akhirnya nota kesepahaman tersebut akan ditandatangani. Hal ini sangat positif dalam pengembangan pembangunan Kampung Bahari Tambaklorok yang saat ini tengah dikerjakan,” ujar Sekretaris Bappeda Kota Semarang, M Farchan. Dia menjelaskan, ruang lingkup nota kesepahaman tersebut sangat luas. Tidak hanya terpatok pada pengembangan Kampung Bahari Tambaklorok. Namun juga pembangunan pelabuhan, proses perizinan dan juga kerja sama lain. “Lahan yang dimanfaatkan yakni lahan seluas 60 hektare di wilayah PT Pelindo III, Kelurahan Tanjungmas, Kecamatan Semarang Utara,” ungkap Farchan. Dia menambahkan, Pemkot Semarang menjadi pionir dalam kerja sama ini. Nantinya, akan diikuti beberapa kota, seperti Tarakan Kalimantan Utara, dan Banyuwangi Jatim. Dalam hal ini, ujarnya juga dibutuhkan peran Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) sebagai pemegang kewenangan di pelabuhan. “Di sini ada kesamaan visi untuk memajukan Semarang yang letaknya strategis di tengahtengah Pulau Jawa. Pelabuhan merupakan salah satu pintu masuk ke Semarang dan juga Jateng. Selain itu, juga ada kereta api, bandara
08
Senin 15 Mei 2017
dan juga jalan tol,” sambung Farchan. Seiring Program Dia menjelaskan, kerja sama itu, juga seiring dengan program yang tengah dilakukan pemkot, pemprov, dan pemerintah pusat. Yakni normalisasi Banjirkanal Timur (BKT), Kali Sringin, dan Kali Tenggang. Lokasi tersebut dijadikan salah satu lahan disposal dari normalisasi BKT. “Untuk lahan milik PT Pelindo III, nanti akan direklamasi. Tanahnya berasal dari kerukan normaliasi BKT. Nanti dimanfaatkan untuk pengembangan pelabuhan dan juga penataan kampung bahari. Berapa daerah yang abrasi juga bisa diberi timbunan tanah tersebut,” tutur Farchan. Sementara itu, pembangunan fisik yakni pembuatan sheetpile U sudah mencapai 76,70 persen. Kontraktor masih punya waktu 156 hari, atau hingga Oktober untuk menyelesaikannya. Meski mengalami deviasi 1,10 persen, proges pembangunan masih sesuai dengan jadwal. Sheetpile yang masuk wilayah Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari dan Kelurahan Tambakmulyo, Kecamatan Semarang Utara, berfungsi sebagai dinding penahan air laut di darat. Selama ini, daerah tersebut sering terjadi abrasi. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Semarang, Iswar Aminuddin menuturkan, setelah pembangunan sheetpile, akan diikuti dengan peningkatan infrastruktur. Mulai dengan pembangunan ruang terbuka hijau (RTH), dan jalur hijau, pengembangan street furniture, pembangunan Pasar Tambaklorok dan TPI. “Akses jalan menuju ke lokasi juga akan diperbaiki tahun ini. Jalan sepanjang 800 meter tersebut akan dibeton dengan lebar sekitar empat meter. Kami mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2 miliar untuk perbaikan jalan tersebut,” tandasnya.*** SUARAMERDEKA.COM | HENDRA SETIAWAN
INDONESIA SHIPPING TIMES
Pemerintah Dorong Harmonisasi Sistem Bea Cukai Negara-Negara IORA foto: maritim.go.id
M
ENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan mengatakan kerjasama antar anggota Konferensi Tingkat Tinggi Asosiasi Negara Lingkar Samudera Hindia (IORA) sudah masuk kedalam aksi nyata dan bukan hanya pertemuan-pertemuan saja. “Harus ada aksi nyata yag kita ambil. Misalnya bea cukai bagaimana mengharmonisasikan sistem bea cukai antara negara-negara anggota IORA ini. Yang kedua, mengenai sampah plastik, ini juga masalah besar. Yang ketiga kita sepakat bahwa kita ini bekerja untuk rakyat miskin, jadi bagaimana memperkecil kesenjangan,” ujar nya kepada wartawan setelah acara pembukaan konferensi Asosiasi Lingkar Samudera Hindia atau The 2nd IORA Blue Economy Ministerial Conference (BEC II) di Jakarta, Rabu (10/5). Konferensi ini merupakan tindak lanjut dari IORA Summit yang dilaksanakan di Jakarta pada awal Maret lalu. Menko Luhut, dalam sambutan pembukanya menyatakan negara-negara di Samudra Hindia memiliki dengan sumber daya yang luas. Masyarakat di wilayan pesisir telah memanfaatkan sumber daya ini dalam kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Yang menjadi pertanyaan, menurut Menko Luhut, apakah kita sudah memanfaatkan laut dalam prktik ekonomi berkelanjutan yang untuk mencapai pertumbuhan ekonomi bagi kesejahteraan dan kesejahteraan sosial rakyat. “Keberlanjutan merupakan bagian penting dari ekonomi biru dan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan tersebut diperlukan ban-
INDONESIA SHIPPING TIMES
yak sumber keuangan dan kemajuan teknologi melalui penelitian, pengembangan dan investasi,” katanya saat menyampaikan pidato sambutan. Kepada wartawan ia mengisahkan bagaimana negara-negara peserta konferensi tersebut berharap banyak kepada kepemimpinan Indonesia, karena mereka melihat Indonesia saat ini mencapai banyak kemajuan terutama di bidang ekonomi. “Saya tidak menyangka bahwa negara-negara anggota IORA ini menaruh harapan besar kepada Indonesia. Ekonomi Indonesia ini termasuk yang terbesar di dunia, lebih besar dari Meksiko dan kita menjadi anggota negara G20. Negara kita ini kata loh. kita layak bangga,” katanya kepada wartawan, Ia menambahkan bahwa penanganan sampah plastik juga menjadi topik utama yang dibahas dalam konferensi ini dan negara peserta sudah berkomitmen untuk menanggulangi masalah ini secara bersama. “Limbah plastik itu bukan hanya masalah Indonesia tapi juga semua negara dunia terutama yang ada di laut, maka komitmen untuk memerangi hal ini harus disepakati,” ujar Menko Luhut. Konferensi ini dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, dalam sambutan pembukaannya Wapres mengatakan Indonesia siap mengimplementasikan konsep ekonomi biru antara lain dengan melakukan pengelolaan sumber daya maritim. Konsep ekonomi biru ini menurutnya bertujuan menyeimbangkan lingkungan dan sosial. Pada konferensi ini ada lima isu yang didiskusikan yaitu perikanan dan budidaya perikanan, kerja sama antarpelabuhan, kerja sama kepabeanan, pariwisata kelautan dan sampah plastik laut. Konferensi ini menghasilkan deklarasi yang menjadi panduan untuk mengembangkan ekonomi biru yang berbasis kelautan di kawasan lingkar Samudera Hindia dengan mempertimbangkan keberlanjutan dan kesinambungan lingkungan.*** MARITIM.GO.ID | HUMAS Senin 15 Mei 2017
09
Tarif Merak-Bakauheni Naik, Truk Beralih ke Pelabuhan Tanjung Priok foto: merdeka.com
T
ARIF penyeberangan Merak-Bakauheni resmi naik pada, Senin (16/5) pukul 00:00 WIB. General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, Tommy Kaunang mengatakan, terkait dengan kenaikan tarif tersebut pihaknya sebelumnya sudah melakukan sosialisasi. “Kita sudah memasang spanduk di sejumlah titik di area pelabuhan dan membagikan brosur kepada pengguna jasa penyeberangan,” ujar Tommy. Kenaikan tarif tersebut sempat menuai protes dari pengurus truk yang kerap menyeberang melalui pelabuhan tersebut. Ketua Pengurus Truk Merak, Suganda mengaku tidak keberatan dengan besaran kenaikan tarif tersebut, namun dia menyayangkan kenaikan tarif dilakukan saat menjelang Ramadhan. “Seharusnya kenaikan tarif itu jangan saat menjelang ramadhan seperti ini, jelas merugikan kami,” kata Suganda. Menurut Suganda, kenaikan tarif tersebut akan berdampak pada kendaraan yang akan menyeberang ke Pulau Sumatera maupun sebaliknya dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa. Pasalnya, kendaraan akan beralih ke Pelabuhan Tanjung Priok dan Bojonegara, yang tarifnya lebih murah. Dan sejak beberapa kali kenaikan tarif di penyeberangan Merak-Bakauheni terjadi, truk ekspedisi yang akan menyeberang ke Pulau Su-
10
Senin 15 Mei 2017
matera mengalami penurunan dratis. “Jadi sekitar 40 persen kendaraan ekspedisi yang biasa menyeberang melalui Pelabuhan Merak itu kini sudah beralih ke Pelabuhan Tanjung Priok dan Bojonegara,” jelasnya. Berikut daftar kenaikan tarif penyeberangan di lintas Merak-Bakauheni berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 30 Tahun 2017 . Penumpang Dewasa: Rp 13.000 (Lama) - (Baru) Rp 15.000 Anak-anak : (Lama) Rp 7.000 - (Baru) Rp 8.000 Kendaraan Gol. I: (Lama) Rp 20.000 - (Baru) Rp 22.000 Gol.II: (Lama) Rp 45.000 - (Baru) Rp 50.300 Gol.III: (Lama) Rp 100.000 - (Baru) Rp 114.000 Gol.IV: (Lama) Rp 320.000 - (Baru)Rp 374.000 Gol.IV: (Lama) Rp 285.000 - (Baru) Rp 326.095 Gol.V: (Lama) Rp 700.000 - (Baru) Rp 774.000 Gol.V: (Lama) Rp 590.000 - (Baru) Rp 644.227 Gol.VI: (Lama) Rp 1.190.000 (Baru) Rp 1.301.000 Gol.VI: (Lama) Rp 860.000 - (Baru) Rp 998.000 Gol.VII: (Lama) Rp 1.315.000 - (Baru) Rp 1.405.800 Gol.VIII : (Lama) Rp 1.970.000 - (Baru)Rp 2.080.000 Gol.IX: (Lama) Rp 3.230.000 - (Baru) Rp 3.251.200.**
MERDEKA.COM | DWI PRASETYA
INDONESIA SHIPPING TIMES
Pengusaha Dorong Pemerintah
Antisipasi Kemacetan Angkutan Barang foto: google image
P
ELAKU jasa logistik mengimbau pemerintah untuk mengambil strategi lain sebagai alternatif mengatasi peningkatan volume angkutan barang dan kemacetan saat masa Lebaran. Kyatmaja Lookman, Wakil Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) mengatakan biasanya jelang Lebaran ada antrean panjang menuju pelabuhan. Saat itulah pemerintah biasanya melakukan pelarangan angkutan truk. “Ganjil-genap berlaku dalam H-4 sampai H+3 Lebaran, itu terjadi saat arus mudik, sedangkan proyek semua sedang berjalan seperti LRT [light rapid transit], Cikampek Elevated, dan lainnya,” ungkap Kyatmaja menuturkan sejumlah faktor kemacetan di darat, Minggu (14/5/2017). Dia menilai, pemerintah belum secara matang menyiapkan strategi selain pembukaan tol pelabuhan laut yang belum ada dampak secara signifikan. Diusulkan seharusnya pemerintah membereskan masalah kemacetan secara online misalnya mempercepat arus barang dengan sistem online. Bahkan, jika kemacetan di sekitar Cikunir masih terjadi maka sebaiknya tarif tol digratiskan saja. “Mengurai kemacetan PR besar nih di gerbang Tol Cikunir dan masalah untuk kemacetan di sekitar cacing. Belum lagi depo-depo menye-
INDONESIA SHIPPING TIMES
babkan simpul antrian juga, harus diurai simpulsimpul kemacetannya,” jelasnya. Menurutnya, strategi ganjil-genap hanya efektif bagi kendaraan pribadi bukan angkutan barang. Kyatmaja juga memprediksi ada kenaikan volume barang selama Lebaran sampai 30% dimulai jelang Lebaran sampai ada larangan angkutan barang. “Biasanya karena ada larangan maka volume jadi naik drastis,” ungkapnya. Sementara itu, Zaldy Ilham Masita, Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) mengatakan umumnya pada Lebaran terjadi kenaikan volume angkutan barang sebanyak 30% dari hari biasa. Oleh sebab itu, dia mengimbau kepada pemerintah untuk memberikan aturan pembatasan kendaraan dari tiga bulan sebelumnya agar tidak mengganggu buffer stock. “Satu bulan sebelum lebaran itu biasanya sudah mulai peak season untuk logistik,” jelas Zaldy, Selasa (4/4/2017). Dia menilai aturan pembatasan truk sesungguhnya bukan masalah karena tidak berpengaruh pada kenaikan volume barang. Hal ini dikarenakan pengiriman barang biasanya tidak hanya mengandalkan truk tetapi juga kereta api dan juga kapal laut. “Makin cepat diumumkan [aturan pembatasan truk] sebenarnya makin bagus jadi bisa mengatur stok di daerah-daerah,” ungkapnya. Saat ini, Kementerian Perhubungan berencana membatasi angkutan barang truk pengangkut bahan-bahan galian atau tambang hingga 16 hari pada masa angkutan lebaran 2017, tepatnya pada pada H-7 sampai dengan H+7 lebaran. Sementara, truk dengan jumlah berat yang diizinkan 14 ton lebih dan truk dengan 3 sumbu atau lebih berencana dibatasi selama 9 hari.*** BISNIS.COM | GLORIA FK LAWI Senin 15 Mei 2017
11
Target Bisnis Tumbuh 20%, KBN Gandeng Sucofindo foto: google image
D
UA perusahaan pelat merah kembali bermitra untuk bisa mengoptimalkan bisnis masing-masing lini. Yakni antara PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) dan PT Sucofindo yang berlangsung Rabu kemarin (10/5). Menurut HM Sattar Tabasan, Direktur Utama PT Kawasan Berikat Nusantara, kerjasama ini bakal mempermudah para pebisnis yang menyewa areal di kawasan berikat untuk melakukan uji tes laboratorium (terkait produk), serta mendapatkan sertifikat kelayanan terkait kualitas produk yang bakal dijajakan. Maklum, seluruh produk yang ada di kawasan berikat harus memiliki standar kualitas ekspor dan sudah ada pemeriksaan laboratorium. “Dengan kerjasama ini, nantinya penilaian kelayakan yang dibutuhkan KBN, seperti untuk investasi, dapat diperoleh dari Sucofindo,” ujarnya kepada KONTAN, Rabu (10/5). Sattar tidak merinci nilai kerjasama bisnis tersebut. Sebab, kegiatan ekspor dan impor di kawasan berikat Nusantara kerap terjadi saban hari. Begitu pula soal durasai kontrak tersebut lantaran kedua belah pihak bakal memperbaharui kontrak kerjasama tersebut saban tahun.
12
Senin 15 Mei 2017
Yang jelas, adanya kerjasama ini membuat PT Kawasan Berikat Nusantara makin pede mematok target pertumbuhan bisnis pada tahun ini bisa mencapai 20%. “Kenaikan tersebut ditopang dari penyewa, investasi baru, pelabuhan, gudang dan kegiatan bongkar muat,” paparnya. Direktur Komersial I PT Sucofindo, M Heru Riza Chakim juga optimistis kerjasama ini bisa mendongkrak kinerja perusahaan tersebut. Ia berharap semua penyewa yang ada di KBN mau memanfaatkan kerjasama bisnis tersebut untuk memudahkan mendapatkan sertifikat kelayakan itu. “Permohonan atau inspeksi pada kami, bisa langsung dilakukan di kantor KBN,” ucapnya. Setelah gandeng KBN, Sucofindo juga tengah membidik kerjasama sejenis dengan sejumlah perusahaan seperti PT Semen Indonesia, PT ASDP Ferry Indonesia, PT Angkasa Pura II, PT Wijaya Karya. Dalam waktu dekat, Sucofindo bakal kerjasama dengan Wijaya Karya terkait layanan inspkesi di proyek mulut tambang. Tahun ini, Sucofindo bidik pertumbuhan 38%.*** KONTAN.CO.ID | SITI MAGHFIRAH
INDONESIA SHIPPING TIMES