INDONESIA
SHIPPING TIMES BULETIN INFORMASI PELAYARAN, PELABUHAN DAN LOGISTIK
No 120• Vol IX • Kamis,
18 Mei 2017
UNGGULI MAERSK, OOCL CATATKAN REKOR PEMILIK KAPAL KONTAINER TERBESAR DI DUNIA
TANPA LIBATKAN PELAKU LOGISTIK, CFS CENTER PRIOK BAKAL NGANGGUR
KAPAL TABRAK AMPERA, PELINDO II DIMINTA TANGGUNG JAWAB
KAPAL MT SPILLER TABRAKAN DENGAN MT CARRIER DI SELAT BADUNG BENOA
PERUSAHAAN INI SESUMBAR BISA LINDUNGI KAPAL DARI SERANGAN VIRUS WANNACRY
01
Kapal MT Spiller Tabrakan dengan MT Bulk Carrier di Selat Badung Benoa foto: berritatrans.com
R
ABU (17/5’2017) pukul 08.00 kapal MT. Spiller berbendera Indonesia membawa 100.000 barel minyak dengan kapal MT. Bulk Carrier berbendera Panama di Perairan Selat Badung, Benoa Bali. Akibat kejadian tersebut, MT. Spiller mengalami kebakaran dan kebocoran pada lambung kapal sehingga terjadi tumpahan minyak di laut serta tujuh orang awak kapal jatuh ke laut. Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Capt. Jonggung Sitorus, menjelaskan peristiwa itu sebagian rangkaian skenario simulasi pelatihan kejadian di laut dalam Regional Marpolex 2017 yang dilaksanakan di Benoa, Bali. “MT. Spiller melaporkannya kepada Stasiun Radio Pantai (SROP) Benoa untuk meminta bantuan penyelamatan, pemadaman kebakaran dan mengatasi tumpahan minyak,” katanya. Pesan tersebut lalu disampaikan kepada Kepala Kantor Kesahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Benoa dan Kantor SAR Denpasar. Tak lama KSOP Benoa mengerahkan Kapal Patroli KNP. 326 bersama dengan kapal dan helikopter milik Basarnas, untuk melakukan evakuasi dan pada akhirnya seluruh korban dapat dievakuasi ke pelabuhan untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun ternyata keadaan semakin membahayakan karena api telah membakar sebagian
kapal, dan tumpahan minyak semakin menyebar. Tak lama kemudian Kapal KPLP KN. Grantin, TB. Patra Tunda dan TB. Steady segera melakukan pemadaman api sampai akhirnya api dapat dipadamkan. “Setelah api berhasil dipadamkan, tim gabungan melanjutkannya dengan melakukan operasi penanggulangan tumpahan minyak dengan melakukan penggelaran oil boom tipe solid sepanjang 200 meter, yang digelar untuk memproteksi daerah pantai,” tutur Jonggung. Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemhub) A Tonny Budiono mengungkapkan bahwa latihan atau simulasi Regional Marpolex dilaksanakan setiap dua tahun sekali. “Ini merupakan wujud nyata Ditjen Hubla selaku Kepala Puskodalnas dalam menjaga dan mewujudkan kesiapsiagaan aset dan sumber daya nasional dalam menanggulangi pencemaran minyak di laut,” tuturnya di Jakarta, Rabu (17/5/2017) Dengan adanya latihan bersama ini, menurut Tonny, selain dapat meningkatkan kerja sama dan koordinasi dengan Filipina dan Jepang, diharapkan Indonesia juga dapat memberikan respon cepat jika terjadi pencemaran minyak di laut. “Latihan Regional Marpolex ini disetting secara real skenario agar nantinya dapat diterapkan jika kejadian tersebut terjadi nyata,” kata dia. Usai pelaksanaan simulasi di Pelabuhan Benoa, Bali, sore ini rangkaian kegiatan Regional Marpolex itu ditutup oleh Direktur KPLP Capt. Jonggung Sitorus selaku Head of Delegation dari Indonesia yang ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Head of Delagation dari indonesia, Filipina dan Jepang yang diikuti oleh sirine kapal.*** BERITATRANS.COM | OMY
penerbit: PT INDONESIA KREASI MEDIA » PeNYUNTING: Karnali Faisal » Tata letak: Givan J Setiawan » penyelaras naskah: Karnali Faisal, Agus Abdu Roza, Salsabila Miftahuzahra » Sirkulasi: Agus Abdu Roza » keuangan: Abdul Manaf ZA » Sekretaris Redaksi/Iklan: Mulke Choerunisa » Alamat Redaksi/ Sirkulasi: Jl Raya Enggano No 91 Tanjung Priok Jakarta Utara » Telp: 021-43924419, 021-4303083» FAKS: 021-43924419» contact person: Karnali Faisal HP 081289258955, WA 08128444457 » Email: karnali.faisal@gmail.com » Website: shippingforum.co.id
02
Kamis 18 Mei 2017
INDONESIA SHIPPING TIMES
Kapal Kerap Tabrak Jembatan Ampera, Pelindo II Diminta Tanggung jawab foto: antaranews.com
W
ALI KOTA Palembang Harnojoyo menyesalkan insiden tongkang bermuatan batubara menabrak Jembatan Ampera. Dia meminta pihak Pelindo II bertanggung jawab karena peristiwa itu kerap terjadi. Harnojoyo langsung mendatangi lokasi setelah tabrakan terjadi. Dia menemukan kerusakan di salah satu tiang dan fender (pengaman jembatan) akibat benturan. Menurut dia, penanggung jawab utama adalah Pelindo. Sebab, instansi itu sebagai pengawas angkutan angkutan sungai. “Pelindo harus tanggung jawab, karena kejadian ini sudah sering, kita sesalkan. Jangan sampai icon kota kita terancam keberadaannya,” ungkap Harnojoyo, Rabu (17/5). Dia berharap, seluruh transportasi sungai, terutama batu bara, lebih hati-hati saat melintas di Jembatan Ampera. Apalagi, arus Sungai Musi terbilang deras dari ulu menuju hilir. “Dari informasi yang diterima, kejadian itu karena tali tugboat putus. Jangan sampai ada kelalaian begitu, harus hati-hati,” ujarnya. Selain itu, kata dia, diperlukan pengawasan dan penambahan rambu-rambu sungai. Minimal, cara itu bisa menjadi pelindung dalam lalu lintas sungai. “Apalagi sekarang lagi proses pembangunan tiang LRT, memang perlu ada kebijakan untuk kepentingan bersama,” tuturnya.
INDONESIA SHIPPING TIMES
Sementara itu, Manager Kepanduan PT Pelindo Palembang, Tedi Gunawan mengaku akan segera menurunkan tim asuransi asal Singapura untuk mengecek kondisi tongkang dan tiang jembatan akibat tabrakan. “Semuanya akan diselesaikan oleh pihak asuransi, siap tanggung jawab,” kata Tedi. Diketahui, lantaran tali penarik dari tugboat putus, tongkang bermuatan batu bara menghantam Jembatan Ampera. Selain merusak tiang jembatan, tabrakan juga mengakibatkan satu unit speedboat tenggelam. Peristiwa itu terjadi saat tongkang raksasa milik PT Bukit Asam ditarik tugboat dari arah Dermaga 35 Ilir menuju Boom Baru, Rabu (17/5) pukul 11.00 WIB. Tiba-tiba, tali penarik putus, tepatnya sekitar 500 meter dari Jembatan Ampera. Alhasil, tongkang itu hanyut dengan kecepatan tinggi karena arus Sungai Musi cukup deras. Tugboat lain berupaya menarik tongkang namun gagal karena keburu hanyut dan melaju kencang menuju jembatan. Sontak saja, tongkang langsung menghantam Jembatan Ampera. Posisinya memanjang dan mengenai dua tiang jembatan. Tabrakan itu mengeluarkan suara kencang yang membuat warga sekitar kaget. Terdapat kerusakan di tiang penyangga. Bahkan, kencangnya tabrakan membuat batubara terlempar dan tertinggal di dinding atas jembatan. Tak itu saja, tongkang juga menghantam speedboat yang sedang melintas di bawah jembatan. Speedboat itu akhirnya tenggelam. Beruntung pengemudi selamat setelah terjun ke sungai. Sekitar dua jam menutupi arus lalu lintas sungai, tongkang itu berhasil dievakuasi dengan cara ditarik oleh delapan kapal. Evakuasi terkendala arus sungai deras dan muatan batubara besar.*** MERDEKA.COM | IRWANTO
Kamis, 18 Mei 2017
03
Ditjen Hubla Optimis Ukur Ulang 15.800 Kapal Ikan Kelar Tahun 2018
D
IREKTORAT Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menargetkan proses verifikasi atau pengukuran ulang 15.800 kapal perikanan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia selesai tahun depan. Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjen Hubla Kemenhub) Rudiana menyatakan saat ini 15.800 kapal perikanan tersebut tersebar di 169 unit pelaksana teknis (UPT) pelabuhan yang memiliki kode pengukuran kapal. “Kami harapkan pada 2018 sudah bisa selesai semua proses verifikasinya,” ujarnya, Rabu (17/5/2017). Pihaknya berkomitmen untuk dapat sesegera mungkin menyelesaikan proses penataan perizinan kapal ikan yang lebih tepat, cepat dan efektif itu demi terciptanya keselamatan pelayaran di perairan Indonesia, khususnya untuk kapal penangkap ikan. “Data kapal yang sudah dilakukan ukur ulang atau verifikasi terus. Update terakhir saat ini mencapai 10.532 unit kapal dengan berbagai ukuran gross tonnage (GT) atau setara 66 ,65% dari jumlah 15.800 kapal,” ujarnya. Penyelesaian proses keseluruhan ukur ulang terus dikejar, meskipun terkadang masih terkendala oleh keberadaan kapal yang akan diverifikasi, sedang berada di perairan luas dipakai untuk mencari ikan. “Padahal kalau lagi melaut biasanya bisa berbulan-bulan baru berlabuh ke daratan. Tapi kendala ini tidak banyak, mudah-mudahan awal 2018 sudah bisa semua,” ujarnya. Kemenhub pun berjanji mempermudah proses ukur ulang tersebut dan juga digratiskan dari biaya. Dirjen Hubla A. Tonny Budiono mengatakan kemudahan diberikan bagi pemilik kapal untuk proses pengukuran kapal, pengurusan dokumen kapal, dan dokumen perizinan kapal hasil ukur ulang, yang semuanya dapat diselesaikan di lokasi pengukuran kapal agar kapal itu tetap bisa beroperasi.
04
Kamis 18 Mei 2017
“Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menjamin pengurusan verifikasi atau pengukuran ulang kapal perikanan dipermudah dan tidak dikenakan biaya,” tuturnya. Selain kemudahan, jaminan tidak dipungutnya biaya verifikasi atau pengukuran ulang kapal itu diperkuat dengan adanya Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Nomor UM 003/73/8/DJPL-16 tentang Verifikasi atau Pengukuran Ulang terhadap Kapal Penangkap Ikan. Pada surat edaran yang keluar pada Oktober 2016 itu dinyatakan bahwa pelaksanaan verifikasi atau pengukuran ulang kapal penangkap ikan tidak dipungut biaya. Namun demikian, untuk penerbitan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) dan dokumen kapal yang diterbitkan kembali berdasarkan hasil pelaksanaan verifikasi kapal penangkap ikan, dikenakan tarif sesuai PP No.15/2016 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku di Kemenhub. Menurutnya, latar belakang dilakukannya verifikasi atau pengukuran ulang kapal penangkap ikan tersebut karena adanya temuan kapalkapal yang gross tonase kapalnya yang tertulis di surat ukur, berbeda dengan fisik kapal. Oleh sebab itu, Ditjen Hubla menerbitkan Surat Edaran No. UM.003/47/16/ DJPL-15 tentang Verifikasi atau Pengukuran Ulang Terhadap Kapal Penangkap Ikan. Tonny berkomitmen untuk melakukan percepatan pelayanan kegiatan verifikasi atau pengukuran kapal penangkap ikan, serta memastikan bahwa pelaksanaan verifikasi itu dapat berjalan baik. Pihaknya meyakini keberlanjutan sektor perikanan tangkap sangat berkaitan dengan gross tonnage (GT) kapal. Produktivitas kapal penangkap ikan berbanding lurus dengan kemampuan kapal membawa hasil tangkapan ikan.*** BISNIS.COM | PUPUT ADY SUKARNO
INDONESIA SHIPPING TIMES
Ditjen Hubdar Dukung Organda Gelar Program Zero Overload Zero Accident foto: shippinglineindonesia.com
D
IREKTUR Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen-Hubdar) Pudji Hartanto Iskandar dan Ketua DPC Khusus Organda Tanjung Perak Kody Lamahayu Fredy juga Ketua Umum DPP Organda Andrianto disaksikan para pejabat Kementerian Perhubungan Pusat dan Jawa Timur juga pengurus dan anggota Organda, kompak melakukan tandatangan bersama deklarasi Zero Over Load dan Zero Accident (Zolza) saat Musyawarah Kerja Cabang (Musykercab) III dan Seminar Dahsyat 2017 DPC Khusus Organda Tanjung Perak di Hotel Wyndham, Selasa (16/5/2017). Isi deklarasi yang ditandatangani meliputi pernyataan bersama seluruh anggota Organda untuk semua armada angkutannya tidak melakukan over load dan bebas dari musibah (zero over load dan zero accident) pada tahun 2017. Hartanto mengakui, kegiatan tersebut baru kali pertama dilakukan Organda dan pelaku bisnis transportasi di tanah air. “Ini pertama, belum ada di tempat lain. Ini luar biasa, DPC bisa menggelar acara seperti ini,” kata Hartanto. Ketua DPC Khusus Organda Tanjung Perak Kody Lamahayu Fredy mengatakan, deklarasi zolza tersebut merupakan komitmen seluruh anggota Organda Tanjung Perak untuk mendukung program pemerintah zero over load dan zero accident. “Kami semua anggota Organda Tanjung Perak memiliki komitmen mendukung program
INDONESIA SHIPPING TIMES
pemerintan untuk zero over load dan zero accident ini. Tahun 2016 sudah zero accident. Tahun 2017 positif kita canangkan zero accident,” kata Kody. Deklarasi zolza yang dikemas mengisi acara Musykercab III tersebut dihadiri semua anggota Organda, pejabat instansi Pelabuhan Tanjung Perak, kepolisian, dinas perhubungan Jawa Timur, pejabat Kementerian Perhubungan Pusat, operator terminal, mitra kerja dan pengurus asosiasi Pelabuhan Tanjung Perak. Perubahan Sementara itu pada seminar bertema; “Pengaruh Kemajuan Teknologi dalam Transportasi Darat” dalam acara Musyawarah Kerja Cabang III DPC Khusus Organda Tanjung Perak di Hotel Wyndham, Selasa (16/5/2017), Pakar transportasi I Nyoman Pujawan mengungkapkan, pengusaha angkutan darat harus peka terhadap perubahan dan perkembangan teknologi informasi. Pemilik angkutan tidak boleh sekedar melayani mengangkut barang. Tapi harus bisa memberikan informasi sepanjang melakukan pelayanan kepada pemilik barang. Memastikan barang yang diangkut dalam keadaan baik dan aman. Selalu update posisi angkutan yang mengangkut barang, mampu mengelola waktu secara baik dan tepat. “Kapan saat tepat mengambil barang di pelabuhan tanpa antri. Menghitung waktu lamanya perjalanan dengan mengetahui secara persis kondisi jalan-macet atau tidak. Sampai tahu persis kondisi penerimaan barang di tempat tujuan,” kata Nyoman. Nyoman juga mengingatkan perkembangan sistem pembayaran E-Commerce di dunia sudah mengalami kemajuan sangat pesat. Sebaliknya, E-Commerce di Indonesia masih berjalan lambat. Pengusaha angkutan tidak boleh mengabaikan setiap perubahan dan perkembangan. Sebab, perubahan itu dinamis.*** | SHIPPINGLINEINDONESIA.COM | Kamis, 18 Mei 2017
05
Tanpa Libatkan Pelaku Usaha Logistik, CFS Center Priok Berpotensi Nganggur foto: ipclogistics
F
ASILITAS kargo konsolidasi untuk kegiatan impor atau container freight station (CFS) center di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, sulit difungsikan secara optimal atau berpotens menganggur (idle) jika tanpa melibatkan pelaku logistik yang sudah menangani layanan kargo impor berstatus LCL di pelabuhan tersebut. Kargo berstatus LCL atau less than container load merupakan barang impor yang dimuat dalam satu kontainer namun dimiliki lebih dari satu dokumen/pemilik barang. Ketua DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI Jakarta Widijanto mengatakan selama ini layanan kargo LCL impor Priok ditangani oleh perusahaan forwarder yang bermitra dengan pengelola gudang di wilayah pabean pelabuhan Tanjung Priok. “Jadi sulit kalau mau dipusatkan kegiatan layanan LCL impor itu dalam CFS center di Priok. Jangan sampai mubazir nantinya. Soalnya kegiatan LCL impor itu captive market-nya forwarder selama ini,” ujarnya, Rabu (17/5/2017). Dia mengatakan selama ini fungsi forwarder maupun logistik bertanggung jawab dalam mewakili pemilik barang dalam kegiatan jasa transportasi yang bersifat door to door service.
06
Kamis 18 Mei 2017
“Sehingga kalau fasilitas CFS center di Priok itu mau optimal dan bisa berjalan mestinya melibatkan forwarder sebagai mitra kerjanya. Kalau soal business to businessnya bisa kita bicarakan,” tegasnya. Penyiapan fasilitas CFS centre di Pelabuhan Tanjung Priok merupakan hasil perubahan rencana induk pelabuhan (RIP) di Pelabuhan Priok yang diinisiasi sebelumnya oleh Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok. Dalam rencana awal, fasilitas CFS center di Priok itu seharusnya sudah bisa disiapkan dan dioperasikan pada kuartal pertama 2017. Namun penelusuran Bisnis, hingga kini belum ada tanda-tanda diwujudkannya fasilitas CFS center di Pelabuhan Priok tersebut. Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, I Nyoman Gde Saputera mengatakan, sesuai dengan RIP Tanjung Priok, fasilitas itu akan tetap disiapkan di pelabuhan Priok. “Enggak ada pembatalan soal rencana itu (CFS center). Itu sudah terkandung dalam RIP Priok. Mungkin mundur waktunya karena perlu persiapan yang lebih matang,” ujarnya, Rabu (17/5).*** BISNIS.COM | AKHMAD MABRORI
INDONESIA SHIPPING TIMES
NDONESIA National Shipowners Association (INSA) membentuk struktur kepengurusan baru dan sekaligus melantik kepengurusan pada tiga dewan pimpinan cabang (DPC) organisasi itu yang ada di Tanjung Priok, Marunda, dan Banten untuk masa bakti 5 tahun ke depan. Pelantikan Dewan Pengurus Cabang (DPC) INSA Marunda, Tanjung Priok, dan Banten, masa bakti 2017-2021 itu dilakukan langsung Ketua Umum DPP INSA Johnson W. Sutjipto di Jakarta pada Rabu (17/5/2017). Acara pelantikan itu juga dihadiri unsur dari Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, Kantor Syahbandar Pelabuhan Tanjung Priok, serta Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Merak. Pada kesempatan itu, Hamka, pemimpin perusahaan pelayaran Pancaran Samudera Transport, dilantik sebagai Ketua DPC INSA Tanjung Priok. Kemudian, Pitter Haslin, pemimpin PT Pelayaran Bandar Niaga Raya, dilantik menjadi Ketua DPC INSA Banten, dan Thesa Atmaludin, pemimpin PT Pelayaran Bintang Surya Sejahtera, sebagai Ketua INSA Marunda. Acara tersebut juga dihadiri kalangan praktisi pelayaran nasional, pengusa logistik, bongkar muat, serta sejumlah instansi terkait dan asosiasi pelaku usaha di Pelabuhan Tanjung Priok. Johnson mengatakan kehadiran kepengurusan INSA di tiga wilayah itu merupakan strategi memperkuat peran perusahaan pelayaran nasional. “Saya sampaikan selamat kepada jajaran pengurus baru DPC INSA di Priok, Marunda, dan Banten. Marilah kita sama-sama membangun pelayaran nasional yang lebih solid dan mandiri,” tuturnya. Johnson mengemukakan selama ini keberadaan pelabuhan Priok merupakan jantung kegiatan ekonomi dan angkutan laut nasional.
INDONESIA SHIPPING TIMES
foto: fb ire djafar
I
INSA Lantik DPC Tanjung Priok, Marunda, dan Banten
“Ibaratnya Priok itu jantungnya, sedangkan Banten dan Marunda diistilahkan paru-parunya dalam menggerakkan roda ekonomi nasional,” tuturnya. Berdasarkan data INSA, menurut dia, jumlah perusahaan pelayaran anggota organisasi itu selama 1989-2016 meningkat sangat cepat. Jika pada 1989 hanya 306 unit kapal, kini mencapai sekitar 1.600 kapal. Sekadar informasi tambahan, kepemimpinan INSA saat ini terpecah menjadi dua dengan masing-masing ketua umumnya ialah Johnson W. Sutjipto dan Carmelita Hartoto.*** BISNIS.COM | AKHMAD MABRORI
Kamis, 18 Mei 2017
07
Tambah Pelabuhan Baru, Tempuran Mas Peroleh Pinjaman Rp175 Miliar foto: neraca.co.id
D
ANAI pengembangan bisnisnya, emiten pelayaran PT Pelayaran Tempuran Mas Tbk (TMAS) mengantungi fasilitas pinjaman senilai Rp175 miliar dari pemegang saham. Perjanjian fasilitas pinjaman itu telah ditandatangani pada 12 Mei. Penarikan pinjaman tersebut bisa ditarik secara bertahap. Namun, tenggat waktunya berakhir hingga 2018. �Fasilitas pinjaman ini akan kami gunakan untuk penambahan servis dan pelabuhan baru guna mendukung strategi national network,� kata Marthalia Vigita, Corporate Secretary TMAS di Jakarta. National network merupakan strategi yang diusung TMAS untuk mendukung program tol laut yang digagas oleh Presiden Joko Widodo. Sepanjang 2016, TMAS telah membuka tujuh pelabuhan baru yaitu Timika, Merauke, Serui, Kumai, Sampit, Malahayati, dan Tual serta tiga layanan rute baru untuk peningkatan frekuensi sebagai bentuk implementasi strategi tersebut. Sementara pada kuartal I 2017, perusahaan pelayaran ini sudah menambah lima pelabuhan
08
Kamis 18 Mei 2017
baru, sehingga saat ini sudah memiliki rute di 32 pelabuhan. Kelima pelabuhan ini antara lain Lhokseumawe, Tarakan, Nabire di Papua, Papak Papua, dan Pelabuhan Bobo Maluku. Untuk 2017, TMAS membidik pendapatan Rp2,2 triliun. Angka itu meningkat sekira 32% dibanding realisasi pendapatan 2016. Namun, laba bersih yang ditargetkan sekira Rp200 miliar, turun sekira 13% dibanding 2016. Hal tersebut dikarenakan potensi munculnya biaya operasional yang lebih besar seiring dengan banyaknya pelabuhan baru yang dibuka. Direktur TEMAS Line Harry Haryanto pernah bilang, tambahan pendapatan juga akan didapat dari klien baru perseroan yang merupakan perusahaan besar untuk pengiriman barang dari Jawa ke Pulau Kalimantan, Sulawesi, dan Papua serta dari pulau di Indonesia Timur tersebut ke Pulau Jawa. Maka untuk mendukung ekspansi tersebut, TEMAS Line akan menambah dua kapal dengan kapasitas angkut lebih dari 2.500 TEUs.*** OKEZONE.COM | NERACA.CO.ID
INDONESIA SHIPPING TIMES
I
NDONESIA National Air Carriers Association (INACA) menggandeng The International Air Cargo Association (TIACA) untuk mendukung pertumbuhan industri kargo udara di Indonesia. Kerja sama tersebut dilakukan melalui acara Air Cargo Summit Indonesia yang digelar 17-18 Mei 2017 di Jakarta. Dalam perhelatan tersebut, hadir stake holder dan pemain bisnis kargo untuk membahas peluang dan tantangan bisnis kargo di Indonesia. Sekjen TIACA Vladimir Zubkov mengatakan, Indonesia memiliki potensi pertumbuhan kargo yang sangat besar. Oleh karena itu, pihaknya akan membantu pelaku industri di Indonesia untuk bisa memanfaatkan potensi tersebut. “Kami akan membawa ahli untuk mendukung pertumbuhan tersebut,” katanya di Jakarta, Rabu (17/5). Sementara, Ketua INACA Boyke P. Soebroto berharap, kerja sama tersebut bisa membantu pemain bisnis kargo di Indonesia untuk mencari pengalaman dan networking mengembangkan bisnis kargo terutama untuk outbound. “TIACA adalah asosiasi yang membawahi
INDONESIA SHIPPING TIMES
foto: cargo.co.id
Perkuat Bisnis Kargo, INACA Gandeng TIACA
supply chain, bukan hanya airlines, mulai stake holder, ground handling dan sebagainya. Dengan kerja sama ini, lewat pengalaman mereka bisa mengubah pola kerja perusahaan airlines indonesia,” kata Boyke. Boyke menjelaskan, potensi kargo udara sangat besar di era e-commerce saat ini. Tantangan industri kargo terbesar saat ini menurutnya adalah ada pada kargo outbound atau pengiriman barang dari Indonesia ke luar negeri. “Saat ini kargo inbound lebih besar dari outbound,” paparnya. Selain itu, lanjutnya, tantangan kargo di Indonedia adalah bagaimana membuat posisi tawar Indonesia untuk mengajak perusahaan e-commerce global membuka hub di Indonesia. Menurutnya, rencana Alibaba membuka hub di Malaysia menunjukkan ada yang kurang dari Indonesia dari sisi aturan dan lain-lain. Padahal dari sisi market, posisi Indonesia jauh lebih kuat. *** KONTAN.CO.ID | DINA M HUTAURUK Kamis, 18 Mei 2017
09
Ini Dia Alasan Alibaba Pilih Malaysia Sebagai Hub Kargo Ketimbang Indonesia foto: google image
P
ERUSAHAAN e-commerce asal China, Alibaba memutuskan untuk membuka hub air kargo di Kuala Lumpur, Malaysia. Hub kargo ini dibangun untuk menyasar pasar ecommerce di Asia Tenggara atau ASEAN. Di ASEAN, pasar terbesar adalah Indonesia, yang memiliki 250 juta jiwa penduduk. Lalu mengapa Alibaba lebih memilih Malaysia dibanding Indonesia untuk membangun hub kargo? Ketua Indonesia National Air Carriers Association (INACA) bidang kargo Boyke P Soebroto mengungkapkan, ada beberapa alasan yang membuat Indonesia kalah saing jika dibandingkan Malaysia dalam hal keefektifan industri kargo. “Mengapa Alibaba itu memilih di Kuala Lumpur karena pemerintahnya menyiapkan aturannya. Mereka rela merubah aturan untuk memudahkan industri itu berkembang, disiapkan 100 persen,” kata Boyke dalam acara “Air Cargo Summit 2017” di Hotel Grand Mercure, Jakarta, Rabu (17/5/2017). Dalam dunia e-commerce, kecepatan logistik
10
Kamis 18 Mei 2017
menjadi satu hal yang mutlak harus dipenuhi. Maka dari itu, di Kuala Lumpur, sistem kargo udara (air cargo) didukung dengan keberadaan peraturan khusus dalam hal kepabeanan (custom). “Itu salah satu kunci sukses kalau mau sukses dalam mendukung bisnis e-commerce,” tegas dia. Boyke mengungkapkan, untuk mengembangkan industri kargo, memang yang paling potensial adalah menggandeng para pelaku industri e-commerce. Di sisi lain, perusahaan kargo juga harus menyiapkan sistem informasi yang lebih efisien. Melihat kondisi di Indonesia, Boyke mengakui masih ada beberapa kendala yang harus dicarikan solusi yang menghambat industri kargo udara agar bisa berkembang cepat. “Salah satunya fasilitas infrastrukturnya dan integrasimulti modanya. Kita kan hanya dari bandara ke bandara, jadi harus ada moda yang meneruskan ini,” tegas dia.*** LIPUTAN6.COM | ILYAS I PRADITYA
INDONESIA SHIPPING TIMES
Perusahaan Ini Sesumbar Bisa Lindungi Sistem IT Kapal dari Serangan Wannacry
INDONESIA SHIPPING TIMES
foto: marinemec.com
S
ERANGAN virus Wannacry menginfeksi sejumlah perusahaan dan organisasi pada akhir pekan lalu. Virus ini diperkirakan sudah menginfeksi banyak perusahaan di 150 negara, antara seperti National Health Service Inggris, jaringan kereta Jerman Deutsche Bahn, grup pengiriman FedEx dan produsen mobil AS Renault dan Nissan. Wannacry yang termasuk kategori malware ini disebarkan oleh email palsu, dan kemudian menginfeksi komputer di jaringan utama selama akhir pekan. Perusahaan pembuat aplikasi Windows, Microsoft, mengatakan kejadian ini merupakan peringatan bagi kalangan pemerintahan dan industri. Hal ini karena serangan virus tersebut menyebabkan semua data bisa diakses hacker. Selain itu, penyebar virus Wannacry juga meminta uang tebusan dalam jumlah besar dan mengancam menghapus file jika pembayaran tidak dilakukan. Microsoft mengatakan telah merilis sistem keamanan Windows terbaru pada Maret 2017 untuk mengatasi masalah serangan malware tersebut. Namun sayangnya, belum banyak pengguna yang menjalankannya. Mengantisipasi hal tersebut, perusahaan pembuat software, Abatis, menyatakan bisa melindungi sistem IT dari serangan virus tersebut. Menurut CEO Abatis, Kerry Davies, pemilik, pengelola dan operator kapal tak perlu cemas karena bisa menggunakan sistem hard drive firewall, dari semua jenis malware, termasuk Wannacry. Davies menjelaskan, hard drive firewall adalah aplikasi yang berada di dalam perangkat lunak sistem operasi. Aplikasi ini mengatur file yang akan ditulis ke penyimpanan permanen. Dengan demikian, file-file akan diseleksi sehingga bica mencegah masuknya malware ke lokasi penyimpanan file permanen tersebut. Dengan demikian, jaringan yang dipasang aplikasi Abatis akan terlindung dari serangan ransomware seperti Wannacry. Davies mengklaim abatis telah bekerja sama dengan instansi pemerintah, angkatan laut,
kontraktor serta perusahaan pelayaran untuk melindungi jaringan mereka. Teknologi Abatis bekerja pada sistem operasi Windows atau Linux manapun yang termasuk yang terdahulu. Abatis melindungi sistem Windows dari mulai NT4 sampai ke Windows 10 dan Server2016 dan disebut-sebut bisa menghentikan malware baik yang sudah diketahui maupun belum diketahui. “Uang tebusan yang diminta Wannacry itu sudah menyebabkan dampak buruk bagi perusahaan-perusahaan di Inggris dan Eropa. Serangan siber ini menjadi sinyal perlunya sistem yang inovatif untuk melindungi jaringan. Kami sudah melindungi jaringan dan server secara efisien, aman dan tanpa membebani perangkat komputer,� Imbuh Davies. Davies menegaskan serangan virus wannacry yang begitu massif memang banyak yang tidak memperkirakan. Apalagi ada yang beranggapan hanya menyerang Sistem Windows lama. Padahal, kekhawatiran ini terus berlanjut karena kemungkinan adanya varian virus dari yang sekarang ini, dan itu bisa datang serta-merta menyerang jaringan komputer.***
MARINEMEC.COM | MARTYN WINGROVE | KF Kamis, 18 Mei 2017
11
OOCL Pecahkan Rekor Pemilik Kapal Kontainer Terbesar di Dunia foto: porttechnology.org
P
ERUSAHAAN pelayaran asal Hong Kong, OOCL mengunguli Maersk sebagai pemilik kapal kontainer terbesar. Kapal berkapasitas 21.413 TEUs tersebut diluncurkan di galangan kapal Samsung Heavy Industries (SHI), Korea Selatan. Dengan demikian, tiga kapal kontainer telah memecahkan di rekor tahun 2017. Ketiganya adalah, Kapal milik Maersk berkapasitas 20.568 TEUs yang dirilis April 2017, dan kapal yang dimiliki MOL Triumph dengan kapasitas 20.150 TEUs pada bulan sebelumnya. Kapal OOCL terbesar sebelumnya adalah Terakhir kali OOCL Shenzhen yang dioperasikan April 2003. Kapal berkapasitas 8.063 TEUs tersebut dibangun galangan SHI dan berhasil memecahkan rekor sebagai kapal kontainer terbesar pada waktu itu. Sebagai bagian dari Ocean Alliance, kapal terbesar tersebut akan melayani jalur perdagangan Asia-Eropa pada layanan LL1 dalam waktu perjalanan pulang-pergi 77 hari dengan rute pelabuhan Shanghai, Ningbo, Xiamen, Yantian,
12
Kamis 18 Mei 2017
Singapura, Terusan Suez, Felixstowe, Rotterdam , Gdansk, Wilhelmshaven. Direktur Utama Chairman Orient Overseas (International) Limited, C. C. Tung, mengatakan, “Kapal terbesar ini makin memotivasi kita karena untuk pertama kalinya OOCL memiliki kapal terbesar dengan ukuran 21 ribu TEUs,” Dia menambahkan, dengan beroprasinya kapal tersebut, reputasi OOCL sebagai perusahaan pelayaran terkemukan akan makin kokoh. “Kapal ini tetap menjadi momen penting bagi kita dalam membangun kerja sama yang lebih baik lagi di industri pelayaran,” imbuhnya. Apalagi, menurutnya, saat ini perusahaan pelayaran dihadapkan pada keharusan memberikan pelayaran terbaik kepada customer. Karena itu, OOCL mengambil langkah berani agar pelayanan bisa terus ditingkatkan dengan lebih berkualitas, efisien serta kompetitif sehingga tetap bisa bersaing dan tampil sebagai perusahaan pelayaran nomor satu.*** PORTTECHNOLOGY.ORG | KF
INDONESIA SHIPPING TIMES