INDONESIA
SHIPPING TIMES BULETIN INFORMASI PELAYARAN, PELABUHAN DAN LOGISTIK
No 121• Vol IX • Jumat,
19 Mei 2017
KEREN BINGIT BRO! QIANWAN QINGDAO JADI TERMINAL KONTAINER OTOMATIS PERTAMA DI ASIA
SSTT... PEMERINTAH BAKAL TINDAK TEGAS UNJUK RASA DI PELABUHAN!
ARMEN AMIR, DARI IKT TANGGUH KE BANTEN HEBAT
IZIN MELAPORKAN NDAN! PENGUSAHA BUTUH TOL LAUT RUTE BIAK-SURABAYA
UNI EMIRAT ARAB PENGEN INVESTASI DI PELABUHAN INDONESIA
01
Uni Emirat Arab Pengen Investasi di Pelabuhan Indonesia foto: humas pelindo iv
K
UNJUNGAN delegasi Uni Emirat Arab (UEA) ke Indonesia menghasilkan sejumlah rencana kerjasama. Tak hanya pada sektor energi, kerjasama pada sektor transportasi juga turut dijajaki oleh kedua negara. Menurut Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, terdapat kemungkinan kerjasama yang akan dilakukan oleh Pelindo dengan Uni Emirat Arab. Namun, terdapat beberapa hambatan yang harus diselesaikan sebelum menjalin kerjasama ini. “Kemudian dari segi selain dari electricity kita juga tadi berbicara mengenai kemungkinan kerjasama antara Dubai Port dengan Pelindo III juga dengan Pelindo I. Dubai Port World, ada beberapa kendala tetapi Kendala ini Saya rasa dengan kerjasama nantinya kita bahas, Secepatnya akan kita selesaikan,” tuturnya di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/5/2017). Kerjasama ini nantinya direncanakan akan dilakukan dalam bentuk pengelolaan pelabuhan. Indonesia pun dapat memanfatkan teknologi
yang dikuasai oleh Uni Emirat Arab. “Pengelolaan pelabuhan, mereka punya teknologi kalau kita boleh bilang teknologi ya, atau peralatan dan juga kerja sama dengan port mereka,” jelasnya. Kerjasama ini pun nantinya akan kembali dibahas antara kedua negara. Utamanya setelah beberapa hambatan dapat teratasi. “Beberapa kendala ini adalah kendala term and condition, tidak signifikan,” jelasnya. Selain pada sektor transportasi, kerjasama lainnya juga dibahas seperti pada sektor agriculture. Diharapkan, kerjasama ini nantinya dapat dilakukan dalam waktu singkat. “Kita sebagai penghubung Timur Tengah walaupun saya di Kementerian ESDM tapi cukup lingkungan kerjanya karena penghubung timur tengah itu tidak hanya energi. Jadi termasuk tadi dibahas argiculture, port dan lain-lain karena ini berkaitan dengan investasi,” tutupnya.*** OKEZONE.COM | DEDY AFRIANTO
penerbit: PT INDONESIA KREASI MEDIA » PeNYUNTING: Karnali Faisal » Tata letak: Givan J Setiawan » penyelaras naskah: Karnali Faisal, Agus Abdu Roza, Salsabila Miftahuzahra » Sirkulasi: Agus Abdu Roza » keuangan: Abdul Manaf ZA » Sekretaris Redaksi/Iklan: Mulke Choerunisa » Alamat Redaksi/ Sirkulasi: Jl Raya Enggano No 91 Tanjung Priok Jakarta Utara » Telp: 021-43924419, 021-4303083» FAKS: 021-43924419» contact person: Karnali Faisal HP 081289258955, WA 08128444457 » Email: karnali.faisal@gmail.com » Website: shippingforum.co.id
02
Jumat, 19 Mei 2017
INDONESIA SHIPPING TIMES
Menhub Minta Operator dan Maskapai Tingkatkan Industri Kargo foto: sindonews.com
M
ENTERI Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta operator bandara, operator airline dan pelaku industri kargo mengidentifikasi hal-hal yang harus dilakukan agar volume industri kargo udara di Indonesia meningkat. Layanan kargo udara di Indonesia meliputi kargo udara domestik dan kargo udara internasional. Pada periode 2015-2016, setelah The Asean Open Sky diimplementasikan, jumlah barang yang dibawa oleh maskapai kargo udara nasional mengalami penurunan sebesar 9,47%. Sementara, layanan kargo domestik mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 68,4%. Secara nasional layanan kargo Indonesia meningkat, namun secara internasional mengalami stagnan. Menanggapi hal tersebut, Budi menyatakan penyebab kurang berkembangnya industri kargo di Indonesia. “Salah satu penyebab kurang berkembangnya industri kargo ini karena masih minimnya pemain di angkutan kargo. Berdasarkan data, ada 3 maskapai yang khusus berbisnis di sektor ini, yakni Myindo, Cardig Air dan TriMG,” ujarnya lewat keterangan resmi di Jakarta, Kamis (18/5/2017).
INDONESIA SHIPPING TIMES
Lebih lanjut, dia menjelaskan industri kargo berkaitan dengan ekspor-impor. Untuk itu, dia mengimbau operator bandara, operator airline dan pelaku usaha cargo untuk aktif mencari tahu kebutuhan barang-barang di negara tujuan. “Industri kargo ini harus kita beri perhatian, karena bisa mendatangkan devisa bagi negara. Kalau kita ingin mendapat suatu besaran yang signifikan, kita harus mengekspor barang ke negara-negara tujuan seperti China, Arab, Eropa,”
terang dia “Saya menghimbau operator bandara, operator airline dan pelaku usaha cargo untuk mencari tahu barang-barang yang secara cepat dibutuhkan di sana, dengan begitu volume kargo kita akan naik. Kalau kita tidak melakukan itu, maka kita akan di-drive (dikendalikan) oleh operator lain sebagai pengikut,” paparnya Budi memberi contoh volume kargo udara dari China ke Indonesia itu positif, tetapi dari Indonesia ke China itu negatif. Karena itu, pelaku usaha di Indonesia harus mencari tahu barangbarang apa yang dibutuhkan di negara tujuan, agar volume barang yang diekspor meningkat. Selain itu, dia juga menghimbau operator bandara untuk memberikan kemudahan dan fasilitas yang lebih baik bagi dunia kargo agar apa yang dilakukan saat ini dapat memberikan output yang baik. “Saya berharap INACA (Indonesia National Air Carriers Association) dapat mengelola lebih detail terkait industri kargo di Indonesia, karena bisa memberikan return yang baik,” pungkasnya.*** SINDONEWS.COM | YANUAR R YOVANDA Jumat, 19 Mei 2017
03
Ssttt... Pemerintah Bakal Tindak Tegas Unjuk Rasa di Pelabuhan foto: tribratanews.polri.go.id
K
EMENTERIAN Perhubungan akan menindak tegas berbagai pengganggu kegiatan ekonomi, antara lain pengunjuk rasa di objek-objek vital nasional seperti pelabuhan. Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, A Tonny Budiono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis menjelaskan bahwa dasar tindakan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor UM.003/38/19/ DJPL-17 tentang Peningkatan Pengawasan dan Penjagaan Dalam Rangka Pengamanan Objek Vital Nasional di Lingkungan Ditjen Hubla. Tony menjelaskan, SE tertanggal 15 Mei 2017 itu merupakan sikap preventif pemerintah dalam menghadapi berbagai ancaman dan gangguan terhadap objek vital seperti pelabuhan. Sikap preventif ini diambil Ditjen Hubla setelah melihat insiden sekelompok orang yang melakukan demonstrasi/unjuk rasa di objek vital nasional beberapa waktu lalu, kata Tony. Surat edaran ini ditujukan kepada seluruh Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan, Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan dan Kepala Kantor Pelabuhan Batam. Otoritas Pelabuhan diminta untuk meningkatkan koordinasi dengan seluruh instansi terkait pengamanan khususnya Polri dan TNI guna merumuskan langkah antisipatif, pencegahan,
04
Jumat, 19 Mei 2017
dan penanggulangan demonstrasi/unjuk rasa di pelabuhan. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga telah meminta jajarannya untuk menjaga dan mengamankan objek vital dari kegiatan demonstrasi/unjuk rasa di lingkungan Kementerian Perhubungan serta berkoordinasi dengan TNI maupun Polri. Kemhub secara tegas meminta jajarannya untuk mengantisipasi dan tidak memberikan izin kegiatan yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan di dalam pelabuhan guna menjaga keberlangsungan kegiatan kepelabuhanan. Monitoring Tony menegaskan, sebagai tindak lanjut dari SE itu pihaknya akan terus memonitor. “Kami dari Ditjen Hubla terus memonitor keadaan di semua pelabuhan. Kami akan terus berkoordinasi dengan Polri dan TNI untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang dapat mengganggu keamanan di pelabuhan,” kata Tonny. Pelabuhan merupakan salah satu objek vital nasional yang harus steril oleh kegiatan yang berpotensi mengganggu keamanan seperti demonstrasi/unjuk rasa, pawai, rapat umum dan mimbar bebas sebagaimana tertuang UU 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum, dan Keputusan Presiden Nomor 63 Tahun 2004 tentang Pengamanan Objek Vital Nasional. Dirjen Hubla juga menginstruksikan kepada port security officer” (PSO) dan “port facility security officer (PFSO) untuk memastikan “security management system” pada pelabuhan berfungsi dengan baik. “Ketegasan penegakan aturan merupakan wujud kehadiran negara untuk melindungi segenap kepentingan negara dan bangsa serta masyarakat termasuk melindungi kelancaran operasional di pelabuhan sebagai salah satu urat nadi perekonomian nasional,” ujar Dirjen Tonny.*** ANTARANEWS.COM | EDY SUJATMIKO
INDONESIA SHIPPING TIMES
Mudik Gratis Sepeda Motor, Kemenhub Kucurkan Anggaran Rp90 Miliar foto: beritatrans.com
P
EMERINTAH melalui Kementerian Perhubungan menggelontorkan anggaran Rp90 miliar untuk mudik sepeda motor gratis dengan tiga moda transportasi. Menurut Menteri Perhubungan anggaran terbesar dialokasikan untuk mudik gratis sepeda motor dengan kapal laut yakni berjumlah Rp32 miliar. Disusul angkutan darat menggunakan truk dan bus dengan biaya Rp30 miliar. Terakhir dengan kereta api dengan alokasi Rp28 miliar. Anggarannya kata Menhub, naik signifikan karena tahun ini peningkatan kapasitasnya yang juga signifikan mencapai lebih dari 55 persen dibandingkan tahun lalu. “Hanya angkutan kereta api yang penumpangnya tetap membeli tiket dan sepeda motornya gratis, mengingat kapasitas angkutnya yang terbatas. Bila ingin gratis dua-duanya bisa memilih angkutan laut atau darat,” kata Menhub di Jakarta, Kamis (18/5/2017).
INDONESIA SHIPPING TIMES
Untuk angkutan laut rutenya adalah Jakarta melalui Pelabuhan Tanjung Priok ke Semarang (Pelabuhan Tanjung Emas). Untuk mudik dan arus balik. “Tiga armada disiapkan, satu berkapasitas 1.000 motor dan dua kapal masing-masing 500 motor,” ujar Dirjen Perhubungan Laut A. Tonny Budiono. Sedangkan untuk angkutan darat disiapkan truk dan bus untuk beberapa rute tujuan di Jawa Barat dan Jawa Tengah. “Keberangkatan akan dilepas di TMII Jakarta Timur,” tutur Dirjen Perhubungan Darat Pudji Hartanto. Secara keseluruhan, kesiapan untuk pelaksanaan mudik gratis ini sudah mulai dilakukan. Pembukaan pendaftaran juga sudah dimulai untuk ketiga moda transportasi tersebut.*** BERITATRANS.COM | NAOMY Jumat, 19 Mei 2017
05
Armen Amir:
Dari IKT Tangguh Menuju Banten Hebat
foto: oceanweek.co.id
S
ETELAH cukup lama membangun image dan mengembangkan pelabuhan untuk kegiatan kendaraan di Tanjung Priok hingga menjadikannya sebagai urutan ke lima dunia, yang kemudian dikenal dengan jargon IKT Tangguh. Kini Armen Amir (mantan Dirut IKT/Indonesia Kendaraan Terminal) ditugaskan oleh manajemen Pelindo II membenahi pelabuhan Ciwandan Banten. “Kalau dulu kami membangun IKT Tangguh, sekarang kami ingin menuju Banten Hebat,” kelakar Armen Amir (General Manager Pelindo Ciwandan Banten) di Kantornya, Rabu (17/5). Cuaca Banten yang cukup menyengat siang itu, membuat Armen bertambah semangat. Dia kemudian mencoba memperlihatkan dan menggambarkan perubahan suasana kantor, sesaat setelah dirinya memimpin disini kepada Ocean Week. Memang ada banyak perubahan, dari sebelumnya kantor pelabuhan Ciwandan yang tampak glamour, disulap menjadi sebuah kantor yang elegan. “Di halaman depan kantor ini, semula tempat parkir kendaraan, akan kami bangun taman, parkir tamu dan pegawai kami siapkan ditempat sendiri,” ucapnya sembari mengajak ke berbagai ruang kerja pelabuhan Ciwandan dalam rangka Banten Hebat. Jargon Hebat, ujar Armen, merupakan ungkapan yang penuh makna. H adalah singkatan High Quality Service, High Performance and High Productivity. E itu Energizing Trade Energizing Indonesia Through Efficient Cost Lgistics, lalu B adalah Big Capacity and Big Facility, A maksudnya Agility in Customer Oriented Activity, dan T itu Time Delivery Service. “Jadi di pelabuhan ini, kami akan memberikan layanan berkualitas, profesional dengan produktivity tinggi kepada para pengguna jasa,” ucapnya lagi. Armen pun tak sungkan dan tak khawatir menceritakan bagaimana kondisi pelabuhan Banten sekarang ini.
06
Jumat, 19 Mei 2017
“Banyak hal yang mesti dibenahi, kalau kita ingin menjadikan Banten Hebat,” tegasnya. Saat ini, ungkap Armen, kondisi pelabuhan Banten produktivitasnya masih rendah, pangsa layanan bongkar muat oleh Uster juga masih rendah dibawah 50% dari throughput, lalu fasilitas dermaga, lapangan penumpukan, gudang tidak terawat dengan baik, sistem informasi operasional belum sepenuhnya terpasang sehingga layanan operasional dilakukan manual. “Terminal tidak steril dimana terdapat orang dan kendaraan yang keluar masuk ke dalam terminal sehingga rawan terhadap keselamatan kerja dan keamanan barang,” tutur Armen bersemangat. Selain itu, kerjasama dengan pihak ketiga masih belum optimal bagi perusahaan. Kemudian banyak fasilitas berupa gudang, ruang kantor, ruang kontrol tidak berfungsi dengan baik. Beberapa alat bongkar muat dan alat bantu juga tidak berfungsi, misalnya skid teer loader, 4 unit hopper, spreader portek, rotari (hidrolic grab), satu unit forklift 3 ton, rampdoor 2 set rusak, dan beberapa kendaraan rusak. “Ada lagi yaitu belum memiliki pool kendaraan, juga terdapat jembatan timbang belum difungsikan dengan baik, dan beberapa container yang rusak. Makanya, kami sudah inventarisasi semua kelemahan, dan rusaknya fasilitas-fasilitas itu untuk kedepan kami perbaiki,” kata Armen. Meski ditinggali banyak masalah oleh pendahulunya, Armen menyatakan tetap bersyukur, karena dengan begitu Armen mengaku akan banyak pula yang dapat dikerjakannya. Padahal, saat dirinya mengetahui ditugaskan ke Banten, Armen berpikir pasti semua sudah ‘apik’ dan rapih, mengingat performa pelabuhan Ciwandan yang sudah baik. “Tapi, saya bersyukur, dengan banyaknya hal-hal yang mesti dibenahi, saya masih kebagian banyak pekerjaan,” ucapnya bercanda. Kedepan, Armen telah membuat berbagai strategi dalam mewujudkan obsesinya itu. Investasi untuk pengembangan dan perbaikan infrastruktur sudah dicanangkannya. Contohnya pembangunan dermaga 001 dan reklamasi di belakang dermaga, dan pembangunan integrated conveyor system yang hingga sekarang masih terkendala AMDAL. “Yang pasti, kami akan tata kembali pelabuhan Banten, khususnya Ciwandan dalam merealisasikan Banten Hebat, tanpa CINTA,” tegas Armen mengakhiri obrolannya.*** | OCEANWEEK.CO.ID |
INDONESIA SHIPPING TIMES
PT ASDP Sesalkan Aksi Protes Supir Truk di Pelabuhan Merak
INDONESIA SHIPPING TIMES
foto: detik.com
P
T ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyayangkan aksi protes ratusan supir dan pengelola truk (petruk) yang memarkirkan kendaraannya di depan pintu masuk (toll gate) Pelabuhan Merak, yang berlangsung sejak Kamis (18/5) pukul 10.00 pagi hingga pukul 15.00 sore ini. Aksi blokade ini tentu mengganggu aktivitas layanan jasa penyeberangan di Pelabuhan Merak, yang pada akhirnya merugikan pengguna jasa penyeberangan. Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Faik Fahmi mengatakan, pihaknya menyesalkan adanya aksi protes yang terjadi di Merak, karena keberadaan pelabuhan sangat vital dalam mendukung akses transportasi masyarakat maupun sektor logistik melalui jalur penyeberangan. “Apalagi pelabuhan Merak menjadi pintu gerbang lalu lintas penumpang, kendaraan dan barang dari pulau Jawa menuju Sumatera atau sebaliknya. Dengan adanya aksi protes ini, layanan tentu menjadi terganggu, dan merugikan banyak pihak,khususnya masyarakat pengguna jasa,� tutur Faik, Kamis (18/5). Kronologis aksi protes bermula ketika beberapa truk angkutan berat diatas 60 ton tidak diijinkan untuk menyeberang melalui Pelabuhan Merak karena batas maksimal tonase kendaraan yang akan melintas di dermaga moveable bridge sebesar 60 ton. Diketahui, truk-truk bermuatan besar hingga 100 ton ini biasa menyeberang melalui pelabuhan Bojonegara, Kabupaten Serang yang mengoperasikan dermaga plengsengan. Namun, karena tengah dilakukan perbaikan akses jalan, para supir truk mengalihkan perjalanan melalui pelabuhan Merak. Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2016 Tentang Pengaturan dan Pengendalian Kendaraan yang Menggunakan Jasa Angkutan Penyeberangan yang tertulis dalam Bab II pasal 4 ayat 2 menyatakan bahwa berat kendaraan beserta muatannya tidak boleh lebih dari kapasitas dermaga. Pasal selanjutnya dinyatakan, operator pelabuhan berhak menolak kendaraan yang
tidak memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini. Faik mengatakan, aksi protes yang terjadi hari ini berakibat adanya antrian kendaraan hingga di jalan cikuasa atas sepanjang 2 kilometer. Sebaliknya, kondisi di dalam pelabuhan, muatan kapal jenis truk kosong, hanya penumpang pejalan kaki dan mobil pribadi. “Kami berharap, aksi protes yang merugikan banyak pihak ini segera dihentikan, dan setiap pemangku kepentingan dapat mencapai win-win solution, agar pelayanan jasa penyeberangan di lintasan Merak-Bakauheni kembali normal,� tuturnya. Saat ini, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Merak terus melakukan koordinasi dengan perwakilan sopir dan pengurus truk, Otoritas Pelabuhan dan Penyeberangan (OPP) Merak, Gapasdap dan PT Mata Pensil Globalindo.*** HARIANTERBIT.COM | AKBAR Jumat, 19 Mei 2017
07
Kapal RoRo Davao-Bitung : Pengusaha Nego Tarif foto: inaport4.co.id
K
ALANGAN pelaku usaha di Sulawesi Utara tengah negosiasi tarif angkut barang kepada operator kapal RoRo yang melayani rute Davao-General Santos-Bitung. Wakil Ketua Kamar Dagang & Industri Sulawesi Utara, Daniel Singal Pesik, mengatakan kapal Super Shuttle RoRo 12 milik maskapai pelayaran Asian Transport Marine Corporation bakal kembali berlabuh di Bitung, Jumat (19/5/2017). Adapun, pelayaran perdana dimulai pada 30 April 2017 dari Davao dan tiba di Bitung tiga hari kemudian. Menurut Daniel, Super Shuttle RoRo belum akan membawa banyak muatan dari Filipina. “Belum [banyak muatan], baru sementara nego-nego harga,” ujarnya, Kamis (18/5/2017). Dikatakan, untuk sekali angkut, operator mematok tarif sekitar US$500 untuk satu kontainer. Tarif ini sebetulnya hanya seperempat dari ongkos yang dikeluarkan bila menggunakan rute memutar lewat Jakarta-Singapura-Manila. Dikatakan, pengusaha kecil bisa melakukan ekspansi dengan modal tidak terlalu besar karena bisa mengirim barang dengan biaya satu kontainer. Royke Pontoh, Direktur CV Wale Woloan mengatakan tarif angkut menjadi salah satu pertimbangan bagi perusahaannya melakukan ekspansi ke Filipina. Wale Woloan yang memproduksi rumah kayu rakit (knock down) ini menilai tarif yang ditawar-
08
Jumat, 19 Mei 2017
kan operator cukup mahal. “Kami kirim ke Belgia saja US$800. Tapi kalau ada pembeli di sana berani, kami bisa masukan di harga jual,” jelasnya. Menurut Royke, saat ini perseroan masih menjajaki peluang pasar di Filipina. Ekspansi ke negara bekas jajahan Spanyol itu bakal melebarkan pasar perseroan yang saat ini menjamah Eropa dan Afrika. Sebelumnya, Hidayat Zakaria, Koordinator Fungsi Ekonomi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Manila, mengatakan pembukaan rute Davao-Bitung bisa menjadi stimulus untuk ekspor Indonesia ke Filipina. Dia menuturkan, konsumsi masyarat Fiilipina yang cukup tinggi bisa menjadi peluang pasar bagi eksportir. “Restoran dan kedai kopi seperti Starbucks itu banyak di pinggir jalan. Kita juga cukup banyak ekspor kendaraan, batu bara, juga makanan dan minuman,” jelasnya. Untuk diketahui, pertumbuhan ekonomi Filipina pada 2016 mencapai 6,8%, lebih tinggi dari Indonesia sebesar 5,02%. Pertumbuhan ekonomi yang pesat itu menurut Hidayat salah satunya didorong oleh pengiriman uang dari tenaga kerja yang bekerja di luar negeri sebesar US$26 miliar. Beberapa komoditas yang berpotensi diekspor ke Filipina dalam catatan KBRI Manila antara lain singkong dan minyak esensial. Singkong bisa menjadi bahan baku bagi industri tepung terigu Filipina. Selain itu, furnitur, kopi instan, dan bumbu penyedap juga menjadi barang dagangan yang bisa laku di negara kepulauan itu. Bahkan, secara khusus di Mindanao yang sebagian besar berpenduduk Muslim, ekspor busana muslim dan peralatan ibadah juga berpeluang menjadi lahan untung eksportir Indonesia.*** BISNIS.COM | RIVKI MAULANA
INDONESIA SHIPPING TIMES
Izin Melaporkan nDan! Pengusaha Butuh Tol Laut Rute Biak-Surabaya foto: liputan6.com
K
ALANGAN pengusaha pemasok bahan pokok di Kabupaten Biak Numfor, Papua mengajukan permintaan pembukaan jalur tol laut rute Surabaya-Biak untuk menunjang kelacaran distribusi bahan makanan menghadapi Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2017. Asisten II Sekretaris Daerah Biak Bidang Ekonomi, Mahasunu di Biak, Kamis, 18 Mei 2017, mengatakan permintaan pengusaha pemasok kebutuhan bahan pokok telah disampaikan kepada Pemkab Biak Numfor pada rapat kesiapan kebutuhan hari raya. Mahasunu menyebutkan, alasan permintaan pembukaan tol laut jalur Surabaya-Biak lebih menguntungkan pengusaha lokal untuk menjamin terpenuhi suplai bahan pokok ke Biak Numfor. Keuntungan lain dengan dibukanya rute Surabaya-Biak, menurut Mahasunu, berdampak dengan biaya lebih murah karena berbagai kebutuhan bahan pokok mudah dipenuhi dari Surabaya karena merupakan pusat produksi. “Pemerintah Kabupaten Biak melalui dinas perindag akan menyampaikan permintaan pengusaha pemasok bahan pokok kepada Kementerian Perhubungan dan kementerian Perdagangan dan kementerian terkait di lainnya di Jakarta,” ujar Mahasunu. Mahasunu mengakui, selama ini suplai bahan pokok ke Biak dominan dari Surabaya dan Makassar, Sulawesi Selatan serta beragam jenis sayur mayor dari Manado. Berdasarkan data rute tol laut Makassar-Biak dilayani kapal barang Caraka dominan dimanfaatkan pengusaha bahan bangunan dengan memasok semen dan barang campuran untuk memenuhi kebutuhan warga Biak sekitarnya.
INDONESIA SHIPPING TIMES
Kurangi Produk Malaysia Sementara itu, pemerintah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mengharapkan pasokan kebutuhan pokok melalui program tol laut dapat mengurangi pasokan produk Malaysia. “Kita harapkan pasokan sembako melalui program tol laut ini dapat mengurangi pasokan produk Malaysia ke Kabupaten Nunukan,” ujar Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perdagangan Kabupaten Nunukan Herry Ageng Santoso di Nunukan, Senin, 15 Mei 2017. Ia berpendapat pasokan produk Malaysia ke daerah itu telah berlangsung puluhan tahun, sehingga terkesan sangat sulit dihilangkan. Namun tidak tertutup kemungkinan semuanya dapat dibalik dengan lancarnya pasokan kebutuhan pokok dari dalam negeri. Maraknya pasokan produk Malaysia yang masuk ke Kabupaten Nunukan akibat kurangnya produk dalam negeri yang masuk ke daerah itu. Jadi solusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah perbatasan RI-Malaysia adalah mendatangkan barang-barang dari negara tetangga. Kalaupun tidak dapat menghapuskan produk Malaysia di daerah itu, kata Herry, minimal dikurangi setelah adanya pasokan produk dalam negeri melalui program tol laut agar masyarakat setempat tidak mengalami kelangkaan kebutuhan pokok. Selain itu, kata Herry, lancarnya produk dalam negeri masuk ke daerah itu dapat menurunkan harga kebutuhan pokok dapat bersaing. Selama ini, produk asal Malaysia terkesan memainkan harga akibat tidak adanya barang kebutuhan pokok lainnya. “Keberadaan tol laut memasok barang kebutuhan pokok produksi dalam negeri minimal dapat menekan harga produk Malaysia,” ujarnya. Herry menilai memutuskan mata rantai produk luar negeri beredar di Kabupaten Nunukan sangat sulit karena menjadi kebutuhan masyarakat setempat akibat kualitas dan harga yang rendah. TEMPO.CO | BISNIS.COM Jumat, 19 Mei 2017
09
ALFI: Investasi Infrastruktur Logistik Meningkat foto: google image
T
URUNNYA volume pembiayaan di sektor logistik tak mempengaruhi investasi untuk pembangunan infrastruktur. Yukki Nugrahawan Hanafi, Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) mengatakan, dari sisi pembangunan infrastruktur malah mengalami kenaikan. “Optimalisasi dan investasi di bidang informasi teknologi (e-logistik) juga mengalami kenaikan,” katanya, Kamis (18/5/2017). Investasi tersebut tak lepas dari meningkatnya permintaan di sektor logistik dalam negeri. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan sektor logistik negara lain di ASEAN, Yukki mengatakan Indonesia tergolong beruntung. Pasalnya volatilitas di beberapa negara tetangga mulai terlihat menurun. Misalnya, Singapura CAGR contract logistics-nya hanya sebesar 7,3%. Filipina 11,3%, dan Thailand 9,7% pada interval 2013 sampai 2017. Tingginya permintaan pasar di Indonesia tak lepas dari pengaruh menjamurnya bisnis e-commerce. “Kondisi ini secara tidak langsung menggambarkan bahwa paradigma pasar jasa logistik mulai beralih ke dalam negeri,” paparnya. Investor Jepang Sementara itu, Kantor Perwakilan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Tokyo memfasilitasi investor Jepang untuk memperoleh izin pusat logistik berikat. Fasilitas tersebut hasil kerja sama dengan Direktorat Bea Cukai Kementerian Keuangan serta dan Atase Keuangan KBRI Tokyo. Pejabat Promosi Investasi Indonesia Investment Promotion Center Tokyo Saribua Siahaan mengatakan, salah satu fasilitas diberikan kepada perusahaan yang bergerak di bidang logistik
10
Jumat, 19 Mei 2017
yakni PT Nittsu Lemo Indonesia Logistik, anak perusahaan dari Nippon Express. Ia menambahkan bahwa saat ini, IIPC Tokyo juga sedang dalam upaya untuk memfasilitasi dua perusahaan logistik lainnya dari Jepang untuk mendapatkan izin pusat logistik berikat. “Anak perusahaan Nippon express aktif difasilitasi oleh Bea Cukai di Indonesia serta IIPC Tokyo dan Atase Keuangan KBRI Tokyo di Jepang sejak akhir tahun lalu hingga April 2017 melalui forum business meeting dengan Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (18/5). Menurut Saribua, Pusat Logistik Berikat merupakan salah satu terobosan kebijakan Pemerintah bagian dari Paket Kebijakan Ekonomi II yang bertujuan menekan biaya logistik dan mendorong efisiensi kinerja perdagangan nasional. “Dengan banyaknya perusahaan Jepang di bidang logistik yang masuk ke Indonesia, diharapkan dapat mendorong efisiensi serta meningkatkan kemampuan logistik untuk melayani investor asing maupun perusahaan nasional,” lanjutnya. Sementara Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong merespons positif diperolehnya berbagai izin pusat logistik berikat oleh investor Jepang tersebut. “Pusat Logistik Berikat itu selain mempercepat urusan investor dalam mengatur keluar masuk barangnya juga akan memberikan bukti terhadap berbagai terobosan kebijakan oleh pemerintah,” papar Tom. Jepang merupakan salah satu kontributor utama dari capaian realisasi investasi Indonesia. Dari data BKPM, pada triwulan pertama 2017, Jepang menduduki peringkat kedua dengan nilai investasi mencapai US$1,4 miliar atau setara dengan 19,2 persen dari total investasi yang masuk ke Indonesia. Posisi Jepang di bawah Singapura yang investasinya mencapai US$2,1 miliar (28,2 persen), di atas China sebesar US$600 juta (8,2 persen), Amerika Serikat US$587 juta (8,2 persen), dan Korea Selatan US$423 juta (5,8 persen)..*** CNNINDONESIA.COM | BISNIS.COM
INDONESIA SHIPPING TIMES
K
AMAR Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta perbankan memperbesar penyaluran kredit ke sektor perikanan dan kelautan, sehingga industri maritim bisa tumbuh dan berkembang. “Kredit perbankan untuk sektor maritim dan perikanan masih rendah. Kami harapkan visi poros maritim dunia yang ingin dicapai pemerintah dapat didukung pula oleh perbankan,” kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan, Yugi Prayanto, Kamis (18/5). Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Januari 2017, penyaluran kredit ke sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan sebesar Rp 278 triliun atau setara 6,45%. Sementara kredit ke sektor perikanan hanya Rp 9,14 triliun atau 0,21%. Adapun, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) pada kedua sektor tersebut masing-masing mencapai Rp 6,04 triliun (2,17%) dan Rp 384 miliar (4,21%). Yugi mengatakan, saat ini, pihaknya dengan sektor perbankan tengah berupaya mencari skema terbaik untuk penyaluran kredit ke sektor perikanan. Dia menekankan, sektor maritim dan peri-
INDONESIA SHIPPING TIMES
foto: marinemec.com
foto: aktual.com
Kadin Minta Perbankan Genjot Kredit Sektor Maritim
kanan memiliki peluang sangat bagus untuk dikembangkan, terutama untuk industri pengolahan dan perikanan budidaya yang belum dikembangkan dengan optimal. “Masih ada potensi budidaya 90%. Sekarang belum optimal,” ujar Yugi. Lanjut Yugi, potensi sektor kelautan dan perikanan jika digarap dengan baik bisa mencapai US$ 1,33 triliun atau setara dengan Rp 19.000 triliun. “Dengan potensi sebesar itu, kita harapkan minimal 10% dari potensi itu bisa digarap dengan mengusahakan aktivitas yang lebih bernilai tambah ketimbang perikanan tangkap, misalnya budidaya perairan laut (marikultur),” tuturnya. Adapun, khusus untuk perikanan budidaya, Kadin memperkirakan, sektor ini dapat menyumbang sekitar Rp 2.000 triliun per tahun terhadap produk domestik nasional jika digarap dengan baik. “Melihat potensi yang besar ini, kita harapkan perbankan bisa lebih mudah menyalurkan kreditnya untuk sektor perikanan,” imbuh Yugi.*** KONTAN.CO.ID | LAURENSIUS MS SITANGGANG Jumat, 19 Mei 2017
11
Keren Bingit! QQCTN Jadi Terminal Petikemas Asia yang Full Otomatis foto: ctgn.com
Q
IANWAN Qingdao Container New Terminal (QQCTN), China menjadi terminal peti kemas pertama di Asia yang beroperasi secara full otomatis. Pertama kali beroperasi tanggal 11 Mei 2017 lalu, terminal peti kemas QQCTN melayani kapal COSCO berkapasitas 13.386 TEUs. Terminal ini dibangun selama tiga tahun dengan kapasitas 5,2 juta TEUs dan panjang dermaga 660 meter. Terminal ini didukung tujuh crane STS yang sepenuhnya dioperasikan dengan remote control, 38 ASC dan 38 AGVs. Operasional alat di lapangan memanfaatkan pemindai laser yang membuat posisi pemindahan kontainer pada empat sudutnya menjadi sedemikian akurat. Pemindahan dari lapangan penumpukan ke truk dilakukan secara otomatis, tanpa menggunakan tenaga sopir sama sekali. Dengan teknologi ini, terminal bisa tetap beroperasi meski pada malam hari dalam keadaan gelap gulita. Dibandingkan dengan terminal kontainer ‘konvensional’, operator lapangan berkurang 70%.
12
Jumat, 19 Mei 2017
Jumlah tenaga kerja dalam satu kelompok dari yang semula 60 menjadi hanya 9 orang saja. Terminal ini sejak awal didedikasikan untuk mendukung pelaksaan program One Belt One Road China. Teknologi yang digunakan pun berangkat dari inovasi yang dilakukan para pakar pelabuhan China sendiri. “Kami telah membuat desain ini melalui banyak percobaan dan juga kompetisi untuk memastikan sistem operasional terminal benarbenar efisien,” ungkap salah seorang manajer QQCTN. Yang jelas, terminal ini berhasil mengurangi jumlah penggunaan tenaga kerja manusia . Selain itu, operator alat juga bekerja dengan nyaman dan terjamin keamanannya. Ini karena semua operator bekerja di control room alias tidak berada di lapangan seperti terminal kontainer ‘konvensional’. PORTTECHNOLOGY.COM | KF
INDONESIA SHIPPING TIMES