INDONESIA
SHIPPING TIMES BULETIN INFORMASI PELAYARAN, PELABUHAN DAN LOGISTIK
No 105• Vol IX • Senin,
1 Mei 2017
PRO KONTRA MARINA BENOA, PEMKOT DENPASAR MINTA PELINDO III TRANSPARAN
RO-RO BITUNG-DAVAO PANGKAS WAKTU PENGIRIMAN BARANG 90%
HOREE... TARIF PELABUHAN BATAM BAKAL TURUN
BOS PABRIK CRANE CHINA BIDIK PELABUHAN INDONESIA
KEREEN..SINGAPURA TERPILIH JADI KOTA MARITIM SEDUNIA
01
Kapal Ro-Ro Bitung-Davao Pangkas Waktu Pengiriman Barang 90%
G
UNA mengurangi waktu tempuh pengangkatan barang dari wilayah Indonesia ke Filipina, pemerintah meluncurkan layanan transportasi laut Roll-on/Roll-Off (Ro-Ro) antara Davao - General Santos – Bitung. Layanan transportasi tersebut merupakan tonggak penting sejarah hubungan Indonesia dan Filipina. Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo ketika memberikan sambutan pada Peresmian Pelayaran Ro-Ro dengan rute Davao - General Santos - Bitung di Kudos Port, Davao Filipina, Minggu 30 April 2017. Menjadi tonggak penting karena pelayaran ini akan mengurangi waktu tempuh pengangkutan barang dan orang antar dua wilayah tersebut. “Dari lima minggu menjadi dua setengah hari,” kata Presiden Jokowi, , Minggu (30/4/2017). Dalam pandangan Presiden Jokowi, momen peresmian pelayaran Ro-Ro ini sangat tepat. “Karena tahun lalu nilai perdagangan antara kedua negara meningkat lebih dari 30% dibandingkan tahun sebelumnya,” ucapnya. Dengan kehadiran layanan Ro-Ro antara Davao - General Santos - Bitung diharapkan dapat memberikan peluang dan bisnis baru bagi masyarakat di kedua wilayah tersebut. Oleh karenanya, Presiden Jokowi menyampaikan apresasi kepada Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte atas peresmian layanan Ro-Ro ini. “Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Presiden Duterte atas komitmen luar biasa dalam mewujudkan rute pelayaran ini,” ucap Presiden. Apresasi juga disampaikan Presiden Jokowi kepada semua pihak baik dari Indonesia maupun dari Filipina yang telah bekerja sangat keras untuk mewujudkan rute ini. “Semoga layanan transportasi laut ini, rute pengiriman ini menjadi simbol persahabatan dan kemitraan antara kedua bangsa kita,” ucap Presiden. Dibukanya rute Davos - Bitung menunjukkan bahwa Presiden Duterte peduli dengan wilayah-wilayah yang berada jauh dari ibukota Fili-
pina, Manila. “Saya tahu bahwa Presiden Duterte sangat peduli dengan wilayah-wilayah yang jauh dari Manila, ibukota yang kaya,” ucap Presiden. Presiden Jokowi menerangkan bahwa saat dirinya baru menjabat sebagai Presiden pada dua setengah tahun yang lalu ia melakukan hal yang sama. “Saya memutuskan mengatasi ketimpangan yang terjadi di Indonesia,” kata Presiden. Selama ini sebagian besar pembangunan di Indonesia terkonsentrasi di pulau Jawa. “Saat ini, sebagian besar program pengembangan infrastruktur kami difokuskan pada wilayah luar Indonesia. Kami menyebutnya, membangun dari pinggiran Indonesia,” ucap Presiden. Karena menurut Presiden Jokowi, dirinya dan Presiden Duterte percaya dan yakin bahwa masyarakat yang tinggal di daerah terluar memiliki kecerdasan, kekuatan dan keahlian yang sama dengan mereka yang tinggal di ibukota. “Mereka hanya membutuhkan satu hal. Satu hal saja! Dan itu adalah memberikan mereka kesempatan,” Presiden Jokowi menegaskan. Di awal sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan rasa syukurnya dapat mengunjungi Davao, kota yang memiliki keindahan. Davao bukanlah kota yang asing bagi Presiden Duterte karena pernah menjabat sebagai walikota Davao. “Seperti Presiden Duterte, saya pernah menjadi walikota dari kota yang indah seperti Davao. Jadi saya dapat membayangkan betapa kota ini sangat berarti bagi Presiden Duterte. Dan saya juga bisa membayangkan betapa berartinya seorang Presiden Duterte bagi masyarakat Davao,” ucap Presiden Jokowi. Turut hadir mendampingi Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam acara tersebut di antaranya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Duta Besar Indonesia untuk Filipina Johny J. Lumintang.*** OKEZONE.COM | DEDY AFRIANTO
penerbit: PT INDONESIA KREASI MEDIA » PeNYUNTING: Karnali Faisal » Tata letak: Givan J Setiawan » penyelaras naskah: Karnali Faisal, Agus Abdu Roza, Salsabila Miftahuzahra » Sirkulasi: Agus Abdu Roza » keuangan: Abdul Manaf ZA » Sekretaris Redaksi/Iklan: Mulke Choerunisa » Alamat Redaksi/ Sirkulasi: Jl Raya Enggano No 91 Tanjung Priok Jakarta Utara » Telp: 021-43924419, 021-4303083» FAKS: 021-43924419» contact person: Karnali Faisal HP 081289258955, WA 08128444457 » Email: karnali.faisal@gmail.com » Website: shippingforum.co.id
02
Senin, 1 Mei 2017
INDONESIA SHIPPING TIMES
Brunei dan Malaysia Juga Nikmati Pelayaran Langsung Bitung-Davao
D
I sela-sela penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-30 di Philippine International Convention Center (PICC) Manila, Filipina, Sabtu 29 April 2017, Presiden Joko Widodo menghadiri KTT kerja sama sub regional ASEAN, yakni KTT Brunei Indonesi Malaysia Phillipines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) ke-12 dan KTT Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle (IMT-GT) ke-10. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang turut mendampingi Presiden Jokowi pada kedua KTT kerja sama sub regional tersebut, mengatakan bahwa konektivitas merupakan bentuk kerjasama yang konkret bagi negara-negara anggota BIMP-EAGA. “Peluncuran Ro-Ro Davao - General Santos Bitung merupakan implementasi konkret kerja sama BIMP - EAGA,” kata Retno, Minggu (30 April 2017. Kerja sama konektivitas ini juga mendukung upaya pemerataan negara-negara anggota karena melibatkan unsur pemerintah daerah. “Ini juga menyinergikan antar pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Jadi betul-betul merupakan suatu kerja sama yang sifatnya sangat konkret,” kata Retno. Di dalam pertemuan BIMP-EAGA yang dihadiri Sultan Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah, Presiden Jokowi, Perdana Menteri
INDONESIA SHIPPING TIMES
Malaysia Najib Tun Razak dan Presiden Filipina Duterte itu, disepakati adanya dokumen BIMP-EAGA Vision (BEV) 2025. Dokumen ini, ucap Retno, akan menjadi panduan dan arah kerja sama BIMP-EAGA sampai tahun 2025. BIMPEAGA ini akan menjadi building block bagi penguatan kerja sama ASEAN dan dapat mendukung upaya menjadikan ASEAN tetap relevan. “Karena ini sangat dekat dengan rakyat di wilayahwilayah perbatasan terutama, oleh karena ini building block ini akan sangat mendukung kerja sama ASEAN, termasuk di antaranya dalam konteks ASEAN Community,” tutur Retno. Retno juga mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam forum tersebut menyampaikan bahwa peluncuran BEV 2025 ini akan mendorong peningkatan proyek investasi pada dua koridor ekonomi yang ada yaitu koridor West Borneo dan juga koridor Greater Sulu - Sulawesi Economic Coridor. Retno menambahkan bahwa Indonesia telah memasukkan 16 proyek infrastruktur dalam dokumen tersebut antara lain pembangunan jalan di Tanjung Selor, Pontianak, Entikong, ManadoBitung, Balikpapan-Samarinda; kemudian juga proyek pembangunan rel kereta api Makassar - Pare-pare; pembangunan pelabuhan Manado, Bitung, Makassar; pembangunan terminal internasional di Kalimantan Barat; dan juga proyek tenaga listrik di Kalimantan Utara. “Kita melihat bahwa kerja sama ini sangat potensial. Karena pertumbuhan ekonomi di wilayah ini misalnya rata-rata per tahun itu tumbuhnya 6,4%, lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan ASEAN 4,7%,” ucap Retno.*** DETIK.COM | MAIKEL JEFRIANDO Senin, 1 Mei 2017
03
B
Horee... Tarif Jasa Pelabuhan di Batam Bakal Turun
ADAN Pengusahaan (BP) Batam memastikan akan menurunkan tarif jasa kepelabuhanan di Batam, Kepulauan Riau. Saat ini, BP Batam masih mematangkan revisi tarif yang tertuang dalam Peraturan Kepala (Perka) BP Batam Nomor 17 Tahun 2016. Staf Ahli Deputi III BP Batam, Nasrul Amri Latif, mengatakan revisi ini akan mengubah secara garis besar besaran dan bentuk tarif dan pelayanan kepelabuhanan. Khususnya untuk industri galangan kapal (shipyard) dan kapalkapal kecil yang bernaung di bawah pelabuhan rakyat. “Mungkin dalam minggu depan sudah bisa diluncurkan,” kata Nasrul seperti dilansir Batam Pos (Jawa Pos Group). Sebelumnya, BP Batam menjanjikan tarif baru akan terbit pada 25 April 2017. Namun Nasrul menyebut masih banyak poin-poin penting yang harus dibenahi untuk mengakomodir shipyard sebagai skala industri prioritas. Sehingga penerbitan tarif baru tertunda. Secara garis besar, kata Nasrul, revisi tarif jasa kepelabuhanan akan mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 15 Tahun 2016 tentang jenis tarif dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada Kementerian Perhubungan. Dan ada kemungkinan drafnya sama. “Kecuali untuk shipyard dan pelra yang mengalami perubahan signifikan,” paparnya. Namun untuk saat ini, Nasrul belum bisa memaparkan poin-poin penting perubahan untuk kedua sektor tersebut. Dia hanya menyebutkan di antara tarif yang direvisi adalah tarif deposit host to host. Jika sebelumnya ditetapkan deposit sebesar 125 persen, akan turun menjadi 100 persen. “Konsepnya tetap sama. Intinya kami mengubahnya sesuai dengan hasil rapat dengan Dewan Kawasan (DK) pada 17 April lalu,” katanya lagi. Kemudian, untuk mengurus perizinan tentang pelabuhan, BP Batam akan menerapkan
04
Senin, 1 Mei 2017
konsep satu pintu lewat Pelabuhan Batuampar saja. “Ada proses sentralisasi dimana hanya satu tiket saja lewat Batuampar,” paparnya. Dengan begitu, proses perizinan pelabuhan seperti dokumen lalu lintas barang, dokumen endorsment dan lainnya hanya bisa diurus di Pelabuhan Batuampar. BP Batam akan menjalin koordinasi dengan Kantor Bea Cukai untuk memudahkannya. Sedangkan untuk tarif parkir kapal atau lay up, BP Batam tidak mengurusnya lagi karena lay up kini kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri. BP Batam juga mengatur mengenai diskon untuk tarif khusus untuk Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) yang pada umumnya dimiliki oleh perusahaan shipyard. “Untuk TUKS, diskonnya 50 persen,” imbuhnya. Menurut Nasrul, saat ini ada banyak TUKS di Batam. Data per 2014 lalu, jumlahnya sekitar 213 TUKS. Namun yang aktif hingga saat ini hanya 116. “Sekarang banyak TUKS “berhantu” karena shipyard lesu. Ini yang mau kami rapikan dengan tujuan untuk bisa mengakomodir dunia industri,” ujarnya lagi. Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Bidang Transportasi Umum, Forwarder dan Kepelabuhanan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kepri, Osman Hasyim, menyambut positif. “Berarti hasil rapat kemarin dengan DK tidak dianggap sebelah mata,” katanya. Osman dan pengguna jasa kepelabuhanan lainnya masih menunggu keluarnya tarif tersebut supaya kegiatan sehari-hari di pelabuhan bisa kembali ke jalur yang sebenarnya. “Cuma kami memang sedikit kecewa karena waktunya telat dari yang dijanjikan. Tapi kami tunggu asal sesuai dengan hasil rapat di Jakarta kemarin,” kata Osman.*** JPNN.COM | LEO
INDONESIA SHIPPING TIMES
GM Turun Langsung Rayu Pelayaran Sandar di Pelabuhan Tanjung Emas foto: pamboedifileswordpresscom
S
SUAI dengan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 152 Thn 2016 tentang Penyelenggaraan dan Pengusahaan Bongkar Muat Barang dari dan ke Kapal Pasal 2 ayat 2 dimana Kegiatan Bongkar Muat Barang dilakukan oleh salah satunya Badan Usaha Pelabuhan (BUP) yang telah memperoleh konsesi. Dasar tersebut dipergunakan oleh Pelindo III, khususnya di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang untuk melakukan kegiatan Bongkar Muat (B/M) barang. General Manager PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Tanjung Emas Agus Hermawan mengatakan bahwa dirinya optimis akan ada peningkatan bongkar muat barang di Tanjung Emas. “Saya bersama tim Tanjung Emas terjun langsung ke dalam dunia marketing untuk
INDONESIA SHIPPING TIMES
menarik calon pengguna jasa agar mempercayakan proses BM kepada BUP milik Pelindo III,� imbuhnya. Hal itu terbukti dengan digandengnya BUP Pelindo III oleh Agen Pelayaran dalam proses bongkar Soya Bean Meal (SBM) sebanyak 13.050 ton dari 18.000 ton di Dermaga Samudera 01 beberapa hari lalu. Kapal Agonistis dengan berat 34.554 GT dan panjang 196 m ini membawa muatan berupa Soya Bean Meal dari Argentina Brazil. Dengan dipercayakannya BUP Pelindo III untuk proses bongkar muat akan membuka jalan bagi calon customer lainnya. Rencananya tak hanya Soya Bean Meal yang akan dibongkar oleh BUP Pelindo III, namun ada juga pasir kuarsa dan batu bara.*** MAJALAHDERMAGA.CO.ID | HAMID Senin, 1 Mei 2017
05
Soal Pelabuhan Marina B Minta Pelindo
B
ADAN Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III tak akan ngotot dengan rencananya untuk membangun pelabuhan marina di kawasan pengembangan Pelabuhan Benoa, Denpasar. Meski merupakan program lama pemerintah pusat untuk menjadikan Pelabuhan Benoa sebagai hub (pusat) maritim Indonesia timur sekaligus kapal pesiar dunia, pelabuhan marina itu tak bakal dibangun jika hasil konsultasi publik pada 12 Mei nanti tak menghendaki pengembangan pelabuhan itu. “Kami siap menerima apapun hasil dari konsultasi publik yang direncanakan pada 12 Mei nanti. Dalam proyek pengembangan Pelabuhan Benoa, Pelindo III hanya sebagai operator. Apabila semua rancangan kerjasama yang ditawarkan kepada Pemkot Denpasar ditolak oleh publik, dalam hal ini para legislator dan pihak terkait lainnya, maka Pelindo III tidak akan membangun,” kata General Manager (GM) PT Pelindo III Cabang Pelabuhan Benoa, Ardhy Wahyu Basuki, Sabtu (29/4). “Kalau disetujui dan ada regulasinya, kami akan membangun. Kalau tidak, ya tidak. Pada prinsipnya kami tidak ingin nanti ada yang disalahkan. Kami siap menerima keputusannya,” imbuhnya. Untuk diketahui, pemerintah lewat Kementerian Koordinator Maritim telah lama menghendaki adanya pelabuhan marina di kawasan pengembangan Pelabuhan Benoa. Pelabuhan marina itu, salah-satunya akan berfungsi sebagai pelabuhan kapal pesiar (cruise) dunia dan super yacht --yang bakal menjadi yang terbesar di Indonesia bahkan di kawasan Asia. Pemerintah beralasan, Pelabuhan Benoa memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan perekonomian Bali jika dikembangkan menjadi salah-satu pintu masuk utama bagi wisatawan asing yang ingin berlibur ke Bali dengan kapal pesiar.
06
Senin, 1 Mei 2017
Selama ini, kapasitas Pelabuhan Benoa sangat terbatas. Dermaganya pun pendek. Padahal, menurut keterangan Pelindo III sebelumnya, sebetulnya banyak kapal pesiar dan super yacht yang melewati Bali, namun mereka tidak singgah karena tidak bisa berlabuh dan parkir. Deputi Bidang Infrastruktur Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Ridwan Jamaluddin, menerangkan, esensi dari proyek pengembangan Pelabuhan Benoa sebetulnya untuk menjadikan pariwisata Bali lebih menggeliat dengan adanya kapal-kapal pesiar, dan lebih banyak turis yang masuk ke Bali. Itu sebabnya, perlu adanya sebuah infrastruktur yang mendukung itu semua. “Kita mengusulkan agar ada pelabuhan kapal pesiar yang lebih bagus, sehingga lebih banyak kapal yang masuk, dan dengan demikian lebih banyak juga turis yang masuk. Juga akan disediakan tempat-tempat agar masyarakat dapat berpartisipasi,” kata Jamaluddin usai pertemuan antara pihak Pelindo III, Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Benoa dan Pemkot Denpasar pada Jumat (28/4) lalu di Denpasar. Berdasarkan Rencana Induk Pelabuhan (RIP), untuk pengembangan Pelabuhan Benoa itu dibutuhkan lahan seluas 143 hektare. Karena lahan yang telah dimiliki Pelabuhan Benoa saat ini seluas 50,2 hektare, maka dibutuhkan tambahan lahan 93 hektare, yang akan diperoleh dengan cara reklamasi atau pengurukan. Pengembangan Pelabuhan Benoa ini me-
INDONESIA SHIPPING TIMES
Benoa, Pemkot Denpasar III Transparan merlukan setidaknya perizinan dari lima institusi, yakni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perhubungan, Pemprov Bali dan Pemkot Denpasar. Sejauh ini disebut-sebut bahwa yang masih menjadi ganjalan adalah izin dari Pemkot Denpasar. Namun demikian, dalam pertemuan antara pejabat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Pelindo III, Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Benoa dan Pemkot Denpasar pada Rabu (26/4) lalu, telah dicapai kesepakatan sementara, terutama terkait pemanfaatan lahan dalam kawasan pengembangan Pelabuhan Benoa itu. Pemkot Denpasar akan mendapatkan jatah lahan seluas 10,3 hektare dari hasil reklamasi nanti. Ada catatan juga bahwa penyusunan RIP Benoa harus di-update dengan Perda Kota Denpasar nomor 27 tahun 2011 tentang RTRW Kota Denpasar. Jatah lahan 10,3 hektare tersebut antara lain akan dimanfaatkan pemkot untuk kegiatan jasa terkait dengan Pelabuhan Benoa, serta untuk pembangunan Pusat Kebudayaan (Culture Centre), ruang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Maritime Techno Park, dan lain-lain yang sesuai. Dukung asal Transparan Karena masih merupakan kesepakatan sementara, soal tersebut akan dimintakan pendapat masyarakat melalui konsultasi publik
INDONESIA SHIPPING TIMES
di DPRD Kota Denpasar pada 12 Mei nanti. Konsultasi publik itu bakal melibatkan antara lain seluruh anggota DPRD Denpasar, perbekel dan kalangan desa adat. Sebelumnya, Adhy Wahyu Basuki sempat mengungkapkan bahwa Pelindo III sudah menyiapkan dana sebesar Rp 800 miliar guna proyek pengembangan Pelabuhan Benoa. “Yang jelas kami siap dengan dana. Kan pembangunannya tidak langsung sekaligus, tetapi bertahap,” ujar Wahyu. Ditanya berapa tenaga kerja yang nanti bakal diserap setelah semua proyek pengembangan Pelabuhan Benoa selesai, Wahyu mengaku belum bisa memastikannya. Begitu pun tentang perkiraan jumlah tenaga kerja yang akan diserap selama proses pembangunan, dia juga belum berani memastikan. “Kalau itu saya belum berani pastikan. Belum terbayang,” ujar Wahyu Basuki. Sekda Kota Denpasar, AAN Rai Iswara menjelaskan, para prinsipnya semua pihak khususnya di Pemkot Denpasar dan DPRD Denpasar mendukung rencana pengembangan Pelabuhan Benoa. Akan tetapi, jelas dia, seluruh rencana itu harus dikomunikasikan dengan baik, jelas, detail, dan transparan. Apabila sudah demikian, Rai Iswara yakin pada saat konsultasi publik nanti, semua pihak bakal menyetujui konsep yang ditawarkan oleh pemerintah, termasuk KSOP Benoa dan Pelindo III. “Tiang yakin kalau sudah dikomunikasikan dengan baik, jelas, dan transparan, semua pihak pasti mendukung. Sekarang tergantung bagaimana caranya menjelaskan. Pada prinsipnya kan kami mendukung. Terpenting, semua harus ada regulasinya,” kata Rai Iswara melalui sambungan telepon kemarin.*** TRIBUNNEWS.COM | I WAYAN E WIDYASWARA Senin, 1 Mei 2017
07
PAL Kian Agresif Tawarkan Kapal Perang ke Malaysia Hingga Afrika foto: tirto.id
K
EBERHASILAN membuat dan menyelesaikan kapal perang pesanan Filipina, membuat PT PAL (Persero) lebih percaya diri. BUMN ini mencari pasar negara baru untuk memasarkan kapal perangnya. “Pasar luar negeri sebagai pasar baru mempunyai kesempatan yang sangat besar. Ini dimulai dari Filipina,” ujar Dirut PAL, Budiman Saleh, kepada wartawan seusai Ceremony of First Steel Cutting Kapal Landing Platform Dock (W000298) di bengkel fabrikasi divisi kapal niaga PAL, Surabaya, Jumat (28/4/2017). Budiman mengatakan, pasar luar negeri yang akan dibidik adalah Malaysia dan negara-negara di Afrika. Bahkan Malaysia sudah tertarik dengan kapal semacam Landing Platform Deck (LPD) buatan PAL, yang biasa
08
Senin, 1 Mei 2017
mereka sebut dengan Multi Role Service Ship (MRSS). Untuk kapal perang pasar luar negeri, Budiman mengapresiasi pesanan kapal perang oleh TNI AL. Dengan memesan kapal perang ke PT PAL, secara tidak langsung, TNI AL telah mempromosikan PT PAL dalam hal kemampuannya dalam pembuatan kapal perang ke negara lain. “Komunitas AL adalah komunitas yang kecil. Pastilah mempunyai counter part di luar negeri yang pasti akan berbicara satu sama lain tentang keunggulan produk PT PAL. Bersama TNI AL, kita bisa meyakinkan customer dalam dan luar negeri,” tandas Budiman.*** DETIK.COM | IMAM WAHYUDIYANTA
INDONESIA SHIPPING TIMES
Inovasi Anak Bangsa, Kapal Dari Coran Semen Pesanan Amerika foto: jawapos.com
K
ARYA anak bangsa makin dilirik luar negeri. Seperti halnya perusahaan galangan di Batam, PT Canuarta Star Marine yang baru saja sukses memproduksi kapal jenis Floating Dock. Kapal canggih pesanan Amerika itu erbuat dari coran semen yang , diberi nama “Peleke Nui”. Canuarta, Direktur Utama PT CSM, mengatakan, suatu kebanggaan tersendiri bagi industri galangan kapal di Batam dengan rampungnya pembangunan kapal berbahan dasar coran semen itu. Kapal Peleke Nui itu merupakan kapal berbahan dasar coran semen terbesar yang dibuat di Indonesia khususnya di PT CSM. “Selama ini memang sudah pernah ada kapal dari coran semen seperti ini, tapi untuk ukuran besar seperti ini. Khusus yang ini adala pertama di dunia,” tutur Canuarta seperti dilansir Batam Pos (Jawa Pos Group). Dia menjelaskan Kapal “Peleke Nui” ini yang dibangun oleh 500 pekerja lokal ini cukup unik, karen bagian dasar kapal semuanya dibangun dari coran semen. “Bagian dasar semuanya dari coran semen, baru bagian tengah ke atas dari besi. Bagian dasar itu fungsinya menjadi lokasi
INDONESIA SHIPPING TIMES
docking bagi kapal yang naik dock nanti,” tutur Canuarta. Untuk diketahui, kapal coran semen itu memiliki panjang 138 meter dan lebar 46 meter. Kegunaannya untuk memperbaiki kapal lain di atas laut. Pembangunannya dimulai sejak awal 2016 lalu di lokasi galangan kapal PT Karyasindo Samudera Biru (KSB), Seilekop, Sagulung, Batam. Rencananya dalam waktu dekat kapal itu akan segera diluncurkan. Kendati dibuat di Indonesia, kapal ini didesain oleh tenaga ahli gabungan dari Amerika, Iran, Myanmar, Bangladesh dan Tiongkok. Bentuk kecanggihan dari kapal coran semen ini, tidak hanya mampu mengapung diatas air tapi juga mampu memuat dua unit kapal yang diperbaiki jika masing-masing kapal tersebut panjangnya di bawah 120 meter. “Kapal ini juga bisa di-setting benam di dalam air agar kapal yang akan diperbaiki bisa masuk. Jika kapal yang diperbaiki sudah masuk maka dia bisa muncul kembali ke permukaan laut,” terang Canuarta.*** JAWAPOS.COM | ILHAM SAFUTRA Senin, 1 Mei 2017
09
Bos Pabrik Crane China Bidik Pelabuhan Indonesia foto: detik.com
I
NDONESIA sedang giat membangun infrastruktur, salah satunya pelabuhan. Giatnya pembangunan ini dilirik pabrik crane China, Tidfore, yang akan buka kantor di Indonesia. “Pasar Indonesia yang paling penting bagi perusahaan kami untuk buka cabang di luar negeri. Karena Indonesia punya banyak sekali proyek pembangunan sehingga bisa mengeluarkan kemampuan kami,” jelas General Manager Overseas Tidfore Chen Zhongping. Hal itu disampaikan Chen di pabrik Tidfore, Nanchang, pada 20 jurnalis ASEAN yang tergabung dalam “China - ASEAN Media Journey on the 21st Century Maritime Silk Road 2017” pada 17-27 April 2017 lalu. “Kami operasikan peralatan kami di Sulawesi, nilai proyeknya lebih dari 20 juta RMB,” imbuhnya. Selain itu, imbuh Chen, Indonesia punya banyak sekali lokasi pertambangan dengan sumber daya alam yang melimpah. Selain menggarap proyek pelabuhan, Tidfore juga akan melirik bidang lain di Indonesia. “Selain bisnis pelabuhan, kami juga akan meluaskan pasar di Indonesia di bidang bisnis lain. Kami akan buka perwakilan di Indonesia untuk pengembangan bisnis, mungkin September 2017 kami buka kantor di Indonesia,” jelas dia.
10
Senin, 1 Mei 2017
Tidfore adalah produsen alat-alat berat dan kontraktor umum. Alat-alat berat yang diproduksi meliputi crane pelabuhan, alat pengeboran minyak lepas pantai, instalasi sistem penanganan material di pabrik hingga instalasi pembangkit listrik tenaga uap. Tidfore memiliki 20 anak usaha dengan cabang di India, Brasil dan Australia. Di China, Tidfore memiliki 2 pabrik yakni di kawasan industrial Jiuhua, Xiangtan-Hunan dan di kawasan industri Pelabuhan Tianjin dengan total luasan pabrik 360 hektar dan investasi US$ 4,7 miliar. detikcom berkesempatan mengunjungi pabriknya di kawasan industri Jiuhua. Semua pengerjaan dan perakitan dilakukan secara automatis memakai mesin robotik yang didatangkan dari Jerman. Pabrik itu padat teknologi, staf Tidfore hanya berfungsi sebagai operator dan pengawasan saja. Tidfore mengklaim pabriknya adalah ‘green factory’ dengan sejumlah taman-taman di luar pabriknya. Para staf di sini tak hanya orang China, namun multinasional seperti dari Malawi, Uzbekistan, Maroko hingga Jerman plus fasilitas kantin karyawan.*** DETIK.COM | NOGRAHANY W KOESMAWHARDANY
INDONESIA SHIPPING TIMES
Kapal Ro-Ro, Moda Transportasi Antardaerah yang Nyaman dan Aman
S
EIRING dengan program pemerintah dalam memberikan kemudahan transportasi nasional, Kementerian Perhubungan kini tengah menggalakkan sistem transportasi terpadu. Salah satunya adalah dengan mensosialisasikan Kapal Ro-Ro sebagai pilihan moda transportasi antar daerah. Kapal Ro-Ro sendiri merupakan singkatan dari roll on – roll off. Kapal Ro-Ro adalah kapal yang bisa memuat kendaraan yang berjalan masuk ke dalam kapal dengan penggeraknya sendiri dan bisa keluar dengan sendiri juga. Selain digunakan untuk angkutan truk, kapal ini juga digunakan mengangkut mobil penumpang, sepeda motor serta penumpang jalan kaki. Guna mengenal lebih jauh mengenai Kapal Ro-Ro, Dyandra Promosindo selaku pihak penyelenggara Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) 2017 menggelar seminar transportasi bertemakan Kapal Ro-Ro sebagai Alternatif Transportasi Antar Pulau. Seminar ini dimoderatori oleh Dr. Umar Aris, SH, MM, MH dan menghadirkan pembicara, seperti Prof. Dr. Ir Suyono Dikun, Prof. Wiyana Kirana Jaya, M.Soc.SC.,Ph.D, dan Dr. Bambang Prihatono. Prof. Dr. Ir Suyono Dikun mengungkapkan bahwa saat ini semua pergerakan ekonomi di Indonesia sekitar 90 persen lebih dipikul oleh jalan (Raya dan Tol), yang mengangkut manusia dan barang. Ini menjadi tidak sehat kerena jalan akan cepat rusak, belum lagi beban angkutan truk yang sangat berlebih. “Jalan yang didesain untuk 10 tahun, tapi dalam empat tahun sudah rusak, inilah yang sebenarnya menjadi tidak efisien dan ekonomis,” ujar Suyono dalam paparannya di JIExpo Kemayoran Jakarta, Minggu (30/4/2017). Menurutnya, kita ingin supaya moda lain diluar jalan itu juga dikembangkan bisa mengurangi beban jalan. Dan ini kaitannya dengan konektifitas nasional yang sekarang menjadi agenda besar pemerintahan saat ini. Dan den-
INDONESIA SHIPPING TIMES
gan adanya layanan dari Kapal Ro-Ro diharapkan dapat memperlancar pergerakan ekonomi di Tanah Air. “Kapal Ro-Ro ini sebenarnya merupakan bagian integral daripada konektifitas nasional dan domestik. Oleh karena itu, Kapal Ro-Ro patut sekali untuk dikembangkan ke depannya,” papar Suyono yang juga Guru Besar Universitas Indonesia ini. Sementara itu di kesempatan yang sama Profesor Wiyana juga menyampaikan bahwa dengan adanya Kapal Ro-Ro akan terjadi multiplier efek ekonomi, yang artinya jika lihat secara makro dengan adanya Kapal Ro-Ro akan terjadi efisien yang berdampak kepada angkutan logistik dengan biaya yang lebih murah. Hal ini kemudian turut perjelas oleh Dr. Umar Aris, SH, MM, MH, yang memberikan gambaran bahwa kalau membawa barang dari Jakarta-Surabaya di samping berlama-lama dan jalannya rusak, belum lagi kecelakaan, maka satu poin dengan adanya Kapal Ro-Ro akan menjadi mudah, pasalnya angkutan Ro-Ro itu membawa barang, orang, kendaraan di dalam satu kendaraan laut. “Ini adalah bagian dari program kebijakan pemerintahan yang dikenal dengan Nawacita, di mana pembangunan dimulai dari daerah pinggir, menegaskan tol laut hingga ke daerah-daerah yang tidak tersentuh,” tutup Umar. Kesimpulan dari seminar ini adalah Kapal RoRo menjadi bisa menjadi salah satu solusi dan pilihan moda transportasi antar daerah yang paling efisien, nyaman, dan aman. Seperti contoh perjalanan kendaraan truk dari Jakarta ke Surabaya yang menggunakan jalur darat akan menempuh jarak sekitar 765 KM (ditempuh berkisar 1,5 sd 2 hari). Sedangkan bila melalui perjalanan laut dapat ditempuh selama 29 jam (asumsi kecepatan kapal 15 Knot).*** | BERITATRANS.COM |
Senin, 1 Mei 2017
11
L
Kereen…Singapura Terpilih Jadi Jawara Kota Maritim Sedunia
EMBAGA Konsultan Menon Economics Norwegia baru-baru ini menempatkan Singapura berada di peringkat teratas kota maritim sedunia. Penelitian yang dilakukan Menon menggunakan 24 indikator obyektif dan survei terhadap lebih dari 250 pakar industri di semua benua. Sebelumnya penghargaan yang sama juga pernah diraih Singapura yakni tahun 2012 dan 2015. Singapura meraih tiga kategori yaitu Pelayaran, Pelabuhan dan Logistik, serta Daya Tarik dan Daya Saing. Singapura juga mencetak hasil yang mengesankan dalam dua kategori tersisa yaitu posisi kedua (sebelumnya posisi kelima) di Teknologi Maritim dan peringkat keempat di bidang Keuangan dan Hukum. Laporan Menon mencatat bahwa Singapura berhasil mempertahankan reputasinya sebagai pusat maritim terkemuka di dunia karena luasnya industri maritim di negara tersebut. Di sektor Pelayaran, Pelabuhan dan Logistik, Singapura muncul pertama kali karena letak geografisnya yang strategis. Posisinya penting sebagai pusat manajemen komersial sekaligus pelabuhan terbesar kedua di dunia. Penawaran Singapura sebagai pusat maritim internasional terus berkembang dengan lebih dari 140 perusahaan pelayaran diwakili di Singapura. Perusahaan baru juga terus hadir, Klub P & I (bidang asuransi) dari Inggris Barat. Untuk daya tarik dan daya saing keseluruhan, Singapura berada di peringkat teratas karena kemudahan melakukan prosedur bisnis dan kepabeanan. Menurut laporan tersebut, 7 dari 10 ahli menganggap Singapura sebagai salah satu dari 3 kota paling menarik di dunia untuk relokasi bisnis dan mengidentifikasinya sebagai salah satu ibukota maritim yang paling siap mengadopsi digitalisasi. Di 2016, tonase kapal di pelabuhan naik sebesar 6,3 persen menjadi 2,66 miliar gross ton. Andrew Tan, Kepala Eksekutif Otorita Maritim dan Pelabuhan Singapura (MPA) mengatakan, “Kami tidak lagi membicarakan kontainer di pelabuhan kami. Kami juga berbicara tentang bank, asuransi, P & I Clubs, masyarakat
12
Senin, 1 Mei 2017
klasifikasi, hukum, arbitrasi. Keseluruhan ekosistem telah berkembang selama bertahuntahun dengan ketelitian dan usaha terusmenerus yang diinvestasikan di cluster maritim lainnya dalam beberapa dekade terakhir.” “Hal ini penting karena begitu Anda membangun sebuah cluster, Anda memiliki grup pengiriman dan sekarang ada lebih dari 140 grup pengiriman di Singapura. Selain jalur pelayaran utama Maersk, CMA CGM, APL, COSCO, masih banyak jalur lain yang beroperasi di Singapura. Jika mereka seperti Maersk, mereka menyebut Singapura sebagai rumah kedua karena fungsi perusahaan mereka juga ada di sini.” “Kami berharap ketika pelayaran Jepang bergabung, mereka juga akan memilih untuk operasi global di Singapura. Begitu Anda memiliki pemain di sini, sisa ekosistem juga dibangun di sekitar pemain. Karena itulah klub P & I, bank, perusahaan asuransi, masyarakat klasifikasi telah hadir di Singapura. Lloyd’s Asia adalah contohnya. Mereka memiliki lebih dari selusin sindikat di Singapura. DNV GL juga memiliki pusat penelitian di Singapura. Sama dengan Register Lloyd dan masyarakat klasifikasi lainnya. “ Singapore Registry of Ships (SRS) adalah salah satu dari 5 perusahaan pendaftar kapal terbesar di dunia, dengan lebih dari 4.000 kapal berbendera Singapura. Tan mengatakan bahwa Singapura tidak ingin menjadi nomor satu di dunia. “Kami ingin kualitas. Kami tidak ingin kenyamanan. Sangat mudah untuk mendaftarkan kapal di bawah bendera nasional, namun dapatkah Anda memberikan layanan yang berkualitas? Kapal yang ditandai di bawah SRS memiliki tingkat detensi/ ditahan terendah di dunia, karena ini adalah bendera yang berkualitas dan kami berniat tetap seperti itu.” Untuk 5 tahun ke depan, Laporan Menon memprediksikan bahwa Singapura akan mempertahankan posisinya sebagai pemimpin global, sementara Shanghai diharapkan dapat meningkatkan kepentingan dan menjadi kota maritim terpenting kedua dunia.*** BISNISNEWS.ID | MARLOFT
INDONESIA SHIPPING TIMES