Indonesia Shipping Times Edisi 20 Mei 2017

Page 1

INDONESIA

SHIPPING TIMES BULETIN INFORMASI PELAYARAN, PELABUHAN DAN LOGISTIK

No 122• Vol IX • Sabtu,

20 Mei 2017

SUKSES JADI JAWARA ASIA, SINGAPURA TEBAR AMBISI NOMOR SATU HUB PERDAGANGAN DUNIA

AKHIRNYA PEMERINTAH HAPUS UANG JAMINAN KONTAINER IMPOR

INSA JAYA DESAK LAYANAN SATU ATAP INAPORTNET DIWUJUDKAN

AJAK PENGUSAHA, DUBES PERANCIS SAMBANGI PELINDO IV

KUARTAL I, BISNIS CIKARANG DRY PORT TUMBUH 20%

01


Akhirnya Pemerintah Hapus Uang Jaminan Kontainer Impor foto: panoramio.com

P

EMERINTAH melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengeluarkan regulasi menghilangkan kewajiban uang jaminan peti kemas untuk kegiatan impor. Hal itu dituangkan melalui surat edaran Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub No:UM.003/40/II/DJPL-17 yang ditandatangani Tonny Budiono pada 19 Mei 2017. Dalam beleid itu disebutkan, selama ini pengenaan uang jaminan peti kemas impor oleh perusahaan pelayaran asing/general agennya di Indonesia kepada penerima barang (consigne) atau yang mewakilinya dalam hal ini perusahaan forwarder berdampak pada tingginya biaya logistik. Dengan adanya aturan tersebut, jaminan peti kemas tidak perlu lagi berbentuk uang sebagaimana yang disetorkan consigne atau kuasanya kepada perusahaan pelayaran maupun agennya di Indonesia. Namun hanya cukup dengan surat pernyataan diatas materai cukup. Dalam beleid itu di tegaskan terkait jaminan peti kemas impor, consigne hanya wajib membuat pernyataan bertanggung jawab atas kerusakan atau kehilangan peti kemas dengan bermaterai cukup yang disampaikan kepada perusahaan pelayaran.

Apabila consigne menunjuk kuasanya (forwarder) maka kuasa yang ditunjuk itupun mesti membuat pernyataan yang sama. Namun dalam hal ini penanggung jawab atas kerusakan/kehilangan peti kemas tetap berada pada consigne/pemilik barang sesuai nama yang tercantum dalam dokumen bill of loading (B/L). Surat edaran Dirjen Hubla itu juga ditembuskan kepada sejumlah instansi terkait a.l Kemenko Kemaritiman, dan Menko Perekonomian, serta asosiasi pelaku usaha yakni; Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI), Indonesia National Shipowners Association ((INSA) serta Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI). Menanggapi hal itu, Ketua DPW ALFI DKI Jakarta, Widijanto sangat mengapresiasi kebijakan yang diterbitkan Kemenhub tersebut. Dia mengatakan, beleid itu bakal mampu menghilangkan beban biaya logistik yang selama ini ditanggung perusahaan forwarder maupun pemilik barang. “Kami memang sudah cukup lama berjuang supaya uang jaminan peti kemas itu dihapuskan karena sangat membebani logistik nasional,” ujarnya, Jumat (19/5/2017).*** BISNIS.COM | AKHMAD MABRORI

penerbit: PT INDONESIA KREASI MEDIA » PeNYUNTING: Karnali Faisal » Tata letak: Givan J Setiawan » penyelaras naskah: Karnali Faisal, Agus Abdu Roza, Salsabila Miftahuzahra » Sirkulasi: Agus Abdu Roza » keuangan: Abdul Manaf ZA » Sekretaris Redaksi/Iklan: Mulke Choerunisa » Alamat Redaksi/ Sirkulasi: Jl Raya Enggano No 91 Tanjung Priok Jakarta Utara » Telp: 021-43924419, 021-4303083» FAKS: 021-43924419» contact person: Karnali Faisal HP 081289258955, WA 08128444457 » Email: karnali.faisal@gmail.com » Website: shippingforum.co.id

02

Sabtu, 20 Mei 2017

INDONESIA SHIPPING TIMES


Ajak Delegasi Pengusaha, Dubes Perancis Sambangi Pelindo IV foto: inaport4.com

D

IREKTUR Utama PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero), Doso Agung menerima kunjungan Duta Besar Perancis untuk Indonesia dan Timor Leste, Mr. H.E Jean-Charles Berthonnet di Kantor Pusat Pelindo IV di Makassar, Jumat (19 Mei 2017). Menurut Doso Agung, kedatangan Duta Besar Perancis untuk Indonesia tersebut juga membawa Delegasi Perusahaan-perusahaan Perancis. “Kedatangan mereka untuk mempromosikan produk dan layanan yang ada di negaranya [Perancis], yang kemungkinan bisa dikerjasamakan dengan Pelindo IV, dalam rangka pengembangan pasar ekspor mereka,” jelasnya. Dia menambahkan, kunjungan tersebut juga didasarkan atas ketertarikan Pemerintah Negara Perancis terhadap PT Pelindo IV, sebagai perusahaan yang selama ini konsen dibidang industri maritim. Mengangkat tema “Perkembangan Teknologi

INDONESIA SHIPPING TIMES

Dalam Keamanan Maritim, Layanan Pelabuhan dan Lingkungan Lepas Pantai”, kunjungan pihak Kedutaan Besar Perancis untuk Indonesia dan Timor Leste bersama Delegasi Perusahaanperusahaan Perancis tersebut juga sekaligus memperkenalkan teknologi dan keahlian terbaru mereka di sektor maritim. “Kami juga akan mendiskusikan penerapan produk dan teknologi yang ditawarkan. Tentunya disesuaikan dengan kebutuhan di Indonesia, utamanya PT Pelindo IV, untuk meningkatkan kemitraan antar kedua negara,” katanya. Dalam kesempatan tersebut, Doso Agung juga melakukan presentasi tentang progress pembangunan Makassar New Port (MNP), serta program direct call dan direct export yang sudah dijalankan Pelindo IV di beberapa pelabuhan, yaitu Pelabuhan Makassar, Balikpapan, Pantoloan, Bitung dan Pelabuhan Jayapura.*** | INAPORT4.CO.ID | Sabtu, 20 Mei 2017

03


B

Pelabuhan Batuampar Kalah Bersaing dengan Singapura

ADAN Pengusahaan (BP) Batam saat ini fokus untuk membenahi infrastruktur Pelabuhan Batuampar Batam. Selain kedalaman, BP Batam juga akan memperpanjang dermaga agar mampu disandari kapal-kapal berukuran besar. “Kami mengupayakan untuk mempercepat pembangunan Pelabuhan Batuampar. Alur dan kedalamannya kini tak memadai sehingga harus diperdalam. Kami sudah membuat master plannya,” ungkap Kepala BP Batam Hatanto Reksodipoetro, di Kantor BP Batam, Jumat, 19 Mei 2017. Selain itu, kata Hatanto, BP Batam juga sedang mempelajari tawaran dari Asian Development Bank (ADB) untuk pengucuran pendanaan sebelum proyek pembangunan pelabuhan ditenderkan ke multi nasional. Hatanto mengatakan, fasilitas pelabuhan harus segera dibenahi agar mampu dilayari kapal-kapal kontainer berukuran besar. Selama ini, kapal yang masuk ke Batam paling tinggi hanya mampu mengangkut 100 kontainer, sementara pelabuhan di negara tetangga seperti Singapura mampu disinggahi oleh kapal dengan ukuran 5.000 TEU yang mampu mengangkut hingga 3.000-5.000 kontainer. “Perlu diketahui, sampai saat ini hampir seluruh industri di Batam berorientasi ekspor. Karena ekspor, maka fasilitas pelabuhan harus dibenahi. Saat ini, Pelabuhan Batuampar sangat kecil dan tidak terpelihara sehingga saatnya perlu dibenahi,” kata Hatanto. Bila tidak dibenahi, ungkap Hatanto, cost yang harus ditanggung oleh pengguna jasa cukup tinggi. Dia mengumpamakan, bila ada sebuah perusahaan membeli bahan mentah dari luar negeri untuk diproses di Batam maka bahan mentah yang diangkut menggunakan kontainer bersama ribuan kontainer lainnya itu tidak bisa langsung masuk ke Batam. “Masuknya harus ke Singapura dulu karena pelabuhan di sana lebih besar dan memadai. Dari Singapura, barulah kontainer tadi diangkut menggunakan kapal-kapal kecil untuk masuk ke Batam,” urainya.

04

Sabtu, 20 Mei 2017

Begitupun sebaliknya, sambung Hatanto, industri di Batam tidak bisa langsung mengekspor produknya ke negara tujuan. “Produk mereka harus diangkut menggunakan kapal kecil menuju Singapura, setelah itu dari Singapura barulah bisa diekspor ke negara tujuan,” jelas Hatanto. Deputi 5 BP Batam Gusmardi Bustami menambahkan, dengan kondisi pelabuhan saat ini, biaya distribusi yang ditanggung pengguna jasa terbilang tinggi. Untuk membawa kontainer ukuran 20 feet rute Batam-Singapura, biaya yang harus dikeluarkan sebesar USD500. “Angka ini sangat mahal dibandingkan di tempat (negara) lain. Satu-satunya solusi untuk bisa menekan angka (biaya) tersebut adalah membenahi pelabuhan. Kita upayakan pelabuhan bisa diperbesar dan alurnya diperdalam lagi,” kata Gusmardi. Jika pembangunan pelabuhan tersebut terealisasi, kapal-kapal pengangkut kontainer berukuran besar tidak perlu lagi singgah di Singapura tetapi bisa langsung masuk ke Batam. “Itu target kami. Ini salah satu komitnen kami untuk memberikan pelayanan dan kemudahan kepada industri dan juga pengguna jasa. Nilai total investasi pelabuhan mencapai sekira Rp500 miliar lebih,” ujarnya. Sekretaris Menteri Koordinator Perekonomian Lukita Dinarsyah Tuwo mendukung rencana BP Batam untuk membenahi Pelabuhan Internasional Batuampar Batam. Karena kondisi pelabuhan saat ini sudah tidak memadai guna mendukung kegiatan ekspor industri-industri yang ada di Batam. “Kami mendukung agar mampu mendorong peningkatan investasi di Batam. Terkait dengan tarif pelabuhan yang masih ada perbedaan antara pengguna jasa dengan BP Batam nanti akan kami bahas bersama dengan Kementerian Perhubungan,” pungkasnya usai melakukan pertemuan dengan pimpinan BP Batam dan Tim Teknis Dewan Kawasan Pelabuhan Bebas dan Perdagangan Bebas Batam di Kantor BP Batam, Jumat, 19 Mei 2017.***

METROTVNEWS.COM | ANWAR SADAT GUNA

INDONESIA SHIPPING TIMES


Potensi Pelabuhan, Pelindo I Mengaku Sulit Kerja Sama dengan BP Batam foto: batamfile.wordpress.com

P

T Pelindo I Cabang Batam masih mengalami kesulitan untuk menjalin komunikasi dan bekerja sama dengan BP Batam dalam menggarap potensi yang ada di kota terbesar di Kepri ini. “Di lapangan masih sering terjadi benturan karena kami belum bekerja sama dengan BP Batam,” kata GM Pelindo I Cabang Batam, Shindu L Pranoto saat menerima kunjungan Anggota DPD-RI Djasarmen Purba di Pelabuhan Batuampar, Kamis (18/5). Sementara surat yang dikirimkan tak kunjung mendapat tanggapan. Karena semua instansi yang bertugas di Batam maunya BP Batam harus bekerja sama,” ujarnya. Dia mengatakan, Pelindo beroperasi di Batam juga berdasarkan aturan dan sesuai dengan kewenangan yang dilimpahkan oleh Kementerian Perhubungan. “Kegiatan kami dalam memandu atau jasa tunda kadang masih dianggap ilegal. Kami ingin singkronisasi peraturan karena sama-sama pemerintah agar bisa saling untung,” katanya. Secara lisan pihak BP Batam pernah me-

INDONESIA SHIPPING TIMES

ngatakan jika ingin Pelindo bekerjasama maka harus memberikan hasil berupa pendapatan negara bukan pajak (PNBP) sebesar 20 persen. “Kemenhub saja yang memberikan pelimpahan pada kami hanya minta lima persen untuk PNBP. Ini BP Batam minta 20 persen,” ujarnya. Anggota DPD RI asal Kepri, Djasarmen Purba menginginkan agar ada sinkronisasi dua instansi sehingga potensi kepelabuhanan yang ada di Batam bisa digarap bersama-sama. “Potensinya besar, namun karena ada benturan jadi tidak tergarap. Seharusnya kan samasama, apalagi sama-sama punya negara,” kata Djasarmen. Dalam waktu dekat, pihaknya akan bertemu dengan pejabat BP Batam agar kendala yang ada dilapangan bisa terselesaikan. Hingga saat ini masih banyak hambatan dari segi aturan, perizinan, sehingga membuat Batam ini sulit berkembang. “Yang penting harus dicari solusinya. Bukan siapa yang salah siapa yang benar,” ujarnya.*** SINDOBATAM.COM | MOHAMAD ILHAM Sabtu, 20 Mei 2017

05


INSA Jaya Desak Layanan Satu Atap Inaportnet Direalisasikan foto: beritatrans.com

D

PC INSA Jaya meminta supaya usulan satu atap inaportnet sistem di pelabuhan Tanjung Priok segera direalisasikan, karena sesuai dengan tujuan diadakannya program inaportnet, antara lain untuk mempercepat dan mempermudah pelayanan terhadap kapal. Selan itu, juga untuk menghindari kontak person antara petugas dengan pengguna jasa. Namun, dalam pelaksanaannya, inaportnet sistem belum berjalan 100% mulus, masih terjadi masalah, sehingga adanya satu atap tersebut dapat memudahkan menyelesaikan problem dilapangan. Koordinasi antar semua pihak pada tataran operasional bisa mudah terselesaikan. “Dengan adanya satu atap, semua pihak akan dimudahkan dalam hal kontrol dan koordinasi. Misalnya pada saat terjadi masalah, akan de-ngan cepat dapat diatasi, karena bisa dengan cepat koordinasinya,” kata penasihat dan

06

Sabtu, 20 Mei 2017

pegurus DPC INSA, usai rapat rutin organisasi pelayaran ini, di sekretariat INSA, Jumat (19/5). INSA Jaya juga menyatakan siap menyediakan tempat untuk sarana satu atap inaportnet sistem. “Kami bisa saja menyiapkan tempatnya, tapi kami dengar Pelindo Cabang Tanjung Priok pun bersedia menyiapkan tempat apabila diminta,” kata Capt. Alimudin, Ketua DPC INSA Jaya menambahkan. Seperti diketahui bahwa inaportnet sistem sudah cukup lama diberlakukan di pelabuhan Priok. Mayoritas pelayaran di pelabuhan ini juga sudah melaksanakan sistem ini, tetapi dalam praktik pelaksanaannya masih ada masalah. Akibatnya, terjadi tuding menuding siapa penyebab terjadinya masalah tersebut. Makanya, sekali lagi DPC INSA Jaya berharap satu atap inaportnet sistem segera diwujudkan.*** | OCEANWEEK.CO.ID |

INDONESIA SHIPPING TIMES


Pelindo III Jadi Benchmark Optimalisasi Harbour Crane foto: majalahdermaga.co.id

P

ERFORMA PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III dalam pengoperasian peralatan bongkar muat jenis harbour crane mendapat atensi dari PT Pupuk Kalimantan Timur atau Pupuk Kaltim. Perusahaan yang berkedudukan di Bontang, Kalimantan Timur tersebut mengirim tiga perwakilan untuk melakukan benchmarking ke salah satu pelabuhan kelolaan Pelindo III, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak. Upaya ini dilakukan guna menemukan solusi optimalisasi kinerja harbour crane dalam kegiatan bongkar muat pupuk. Ketiga perwakilan Pupuk Kaltim tersebut diterima oleh Asisten Manager Perencanaan Pelayanan dan Administrasi, Ari Sudarsono, dan Asisten Manager Operasi Terminal Jamrud, Sutopo, di ruang Rapat Divisi Pelayanan Terminal Jamrud. Selanjutnya, Ari Sudarsono memaparkan fasilitas yang tersedia di Terminal Jamrud seperti luasan area terminal, ketersediaan gudang dan lapangan penumpukan, serta alat mekanik dan non-mekanik. “Kami memiliki 11 unit harbour crane untuk meng-cover kegiatan bongkar muat di Terminal Jamrud yang luasnya 15 hektar,” kata Ari dalam paparannya. Kesebelas unit Harbour Mobile Crane (HMC) ini memiliki kapasitas angkut yang berbeda dengan rincian: dua unit berkapasitas 120 ton, enam unit berkapasitas 100 ton dan tiga unit berkapasitas 80 unit. Adapun pengoperasian HMC tersebut dikombinasikan dengan alat nonmekanik seperti Grab dan Hopper, yang juga memiliki kapasitas angkut/muat beragam. Sugiyanto, Staf General Manager Perencanaan Pengendalian dan Distribusi Pupuk Kaltim, memanfaatkan pertemuan ini untuk berdiskusi tentang pengoperasian harbour crane yang

INDONESIA SHIPPING TIMES

dikhususkan pada komoditas pupuk. “Dalam perspektif Pelindo III, apa yang menjadi concern agar operasi bongkar muat pupuk menjadi optimal?” tanya Sugiyanto. Menanggapi hal tersebut, Supervisor Operasi Bongkar Muat, Junaedhy menuturkan pengalamannya dalam menangani komoditas pupuk di Pelabuhan Tanjung Perak. “Beban maksimum HMC dan Grab perlu menjadi perhatian dalam proses bongkar muat pupuk yang memiliki berat jenis cukup tinggi,” katanya. Selain itu, operator peralatan bongkar muat juga harus memastikan pengaturan batas maksimum beban crane (limit switch), sudut pengangkatan, gerak dinamis beban maupun beban kejut yang dapat ditimbulkan. Selanjutnya perwakilan Pupuk Kaltim diajak melihat langsung operasi bongkar komoditas soya bean meal (SBM) dari kapal MV Princesse Oui yang sandar di kade meter 1021-1200, Jamrud Utara. Muatan sebanyak 16.511 ton yang diangkut dari San Lorenzo, Argentina tersebut dibongkar dengan menggunakan sejumlah alat bongkar muat seperti Harbour Portal Crane (HPC) berkapasitas 120 ton, Grab berkapasitas 18 ton dan Hopper berkapasitas 10 ton. Penggunaan alat berkapasitas besar yang dilakukan oleh Pelindo III tersebut menjadi salah satu upaya untuk mencapai kinerja bongkar muat yang efisien dan mengoptimalkan peralatan yang dimiliki. Hal ini selaras dengan salah satu misi yang diemban oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang kepelabuhanan, yakni menjamin penyediaan jasa pelayanan prima melampaui standar yang berlaku secara konsisten. Dalam hal penanganan barang curah kering, misalnya. Kinerja Pelabuhan Tanjung Perak tercatat mendekati 147 ton/gang/jam sepanjang tahun 2016. Jumlah ini melampaui standar kinerja yang ditetapkan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan untuk barang curah kering di Terminal Jamrud yaitu 125 ton/jam.*** MAJALAHDERMAGA.CO.ID | HAMID Sabtu, 20 Mei 2017

07


Pengusaha PLB Diimbau Berkompetisi Secara Sehat foto: republika.co.id

P

ERHIMPUNAN Pusat Logistik Berikat Indonesia mengimbau para pelaku usaha jasa logistik dan pengusaha pusat logistik berikat untuk bersaing secara sehat dan tidak mudah terprovokasi, sebaliknya semakin inovatif. Ety Puspitasari, Ketua Umum Perhimpunan Pusat Logistik Berikat Indonesia (PPLBI), mengatakan bisnis PLB adalah bisnis yang memerluakan penyesuaian pada kebutuhan pelanggan. Oleh sebab itu, para pelaku usaha PLB harus bijak dalam menanggapi kompetisi. Menurutnya, beralihnya customer ke PLB lain harus direspons secara positif. “Ini pasar logistik kan sangat besar kuenya, jadi tidak perlu berantem. Persaingannya sekarang belum terlalu tajam, tetapi disikapi secara positif saja,� ungkap Ety kepada Bisnis di Jakarta pada Kamis (18/5/2017). Bisnis mencatat pada awal 2017, PT Kamadjaja Logistics mengakui bahwa PLB miliknya yang berlokasi di Cibitung, Bekasi, belum beroperasi karena belum memiliki customer. Selain itu pengusaha PLB kerap mengeluhkan beberapa aturan di tatanan antarinstansi pemerintah yang belum sinergis. Misalnya, barang lartas harus menunggu dulu sebelum masuk PLB. Ada ketidasekarasan dari Kementerian Perdagangan.

08

Sabtu, 20 Mei 2017

Pasalnya, penyebab kosongnya PLB Kamadjaja Logistics Cibitung karena calon customer yakni PT Unilever Indonesia sudah menempatkan barang mereka ke PLB perusahaan lain yaitu PT Agility. Dia menyebut bahwa Kamadjaja Logistics akan mengikuti kebutuhan customer di mana tempat yang bagus untuk membuka PLB. Beberapa lokasi yang kerap disebutkan oleh customer adalah di Surabaya dan Medan. Pada 17 Mei 2017, Kamadjaja Logistics pun melakukan sosialisasi untuk calon customer PLB di Surabaya. Menurut Ivy Kamadjaja, Deputy Chief Executive Officer (CEO) Kamadjaja Logistics mengatkan di area Jawa Timur disiapkan di K-LOG Park Surabaya. Adapun luas lahan lebih dari 4 ha. Kamadjaja Logistics juga merencanakan fasilitas PLB dikembangkan hingga ke Medan, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, dan Manado, sesuai dengan kebutuhan dan permintaan dari mitra bisnis yang ada. Ivy menjelaskan PLB adalah model bisnis logistik baru yang diterapkan di Indonesia yang diyakini dapat meningkatkan efisiensi biaya logistik.*** BISNIS.COM | GLORIA FK LAWI

INDONESIA SHIPPING TIMES


Bisnis Cikarang Dry Port tumbuh 20% di kuartal I

P

T Cikarang Inland Port, pengelola pelabuhan darat Cikarang Dry Port (CDP), mencatatkan pertumbuhan volume layanan hingga sebesar 20% di kuartal I-2017 dibandingkan kuartal I tahun sebelumnya atau year on year (YOY). Pertumbuhan volume itu ditopang kenaikan layanan ekspor-impor kebutuhan industri, perkembangan pusat logistik berikat (PLB), dan semakin tingginya penggunaan transportasi kereta untuk pengangkutan peti kemas dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Cikarang Dry Port. Managing Director Cikarang Cikarang Inland Port Benny Woenardi mengatakan, volume layanan di Cikarang Dry Port semakin besar seiring dengan operasional Pusat Logistik Berikat (PLB). Bahkan jika sebelumnya PLB di Cikarang Dry Port hanya melayani produk kapas, bulan ini anak usaha PT Kawasan Industri Jababeka Tbk juga akan mulai melayani PLB untuk komoditas aluminium. “Alumunium banyak dipakai di industri-industri sekitar Cikarang,” katanya. Selain itu, menurut Benny, kenaikan volume juga terjadi seiring dengan terus bertambahnya jumlah pelanggan Cikarang Dry Port. “Jumlah pelanggan terus meningkat, dari dulu di awal berdiri tahun 2012 hanya 3 pelanggan, saat ini jumlah pelanggannya sudah mencapai 500 perusahaan,” katanya dalam diskusi tentang Kesiapan Cikarang Dry Port dalam Menunjang Sistem Logistik Nasional Selama Ramadan-Lebaran 2017, Rabu (17/5) Menurut dia, seiring pertumbuhan volume, jumlah pelanggan Cikarang Dry Port juga terus meningkat menjadi sekitar 500 perusahaan hingga akhir kuartal I 2017 dibanding saat baru pertama beroperasi pada 2012 hanya 3 pelanggan. “Pertumbuhan eksponensial terjadi terutama pada 2014 hingga saat ini,” ujarnya. Selain peningkatan impor, perusahaan juga mengalami peningkatan layanan ekspor hingga mencapai 300%. Menurut Benny, dari total volume di Cikarang Dry Port, layanan impor menduduki porsi paling besar mencapai 82%, sisanya adalah ekspor. Ketidakseimbangan antara ekspor dan impor ini juga dialami oleh pelabuhan-pelabuhan petikemas di Indonesia. Kondisi ini menyebabkan perdagangan Indonesia tidak memiliki daya saing kuat. Benny berharap jumlah pelanggannya akan terus bertambah sampai akhir tahun ini. Apalagi perusahaan juga sudah menerapkan smart port, sehingga akan memberikan kemudahan dan fasilitas yang bagus ke seluruh pelanggan. “Dalam kajian World Bank serta Bappenas, impor melalui Cikarang Dry port menghemat biaya sekitar 22%-30% dan menghemat waktu

INDONESIA SHIPPING TIMES

55%,” katanya. Cikarang Dry Port mulai mengembangkan smart port untuk mempercepat dan mempermudah distribusi barang di Cikarang dry port. Konsep ini dikembangkan untuk mendukung kelancaran sistem logistik nasional. Dalam tahap awal, pengembangan smart port dimulai awal Mei 2017 dengan menerapkan sistem gerbang otomatis (auto gate system), sistem electronic delivery order (e-DO), e-Billing and e-Payment. Dengan sistem itu maka sistem pelayanan kepelabuhan, bea cukai dan karantina serta bank akan ada dalam satu gedung. Sistem ini merupakan satu langkah awal untuk menuju sistem paperless. Sistem electronic delivery order (e-DO) menghubungkan Cikarang Dry Port dengan 27 perusahaan pelayaran (shipping line) yang membuka jasa di pelabuhan darat ini. Sistem ini dapat langsung mengidentifikasi bila importir telah menyelesaikan administrasi dengan pelayaran tanpa perlu membawa dokumen e-DO secara langsung. Dengan digabungkan dengan sistem auto gate, maka sistem ini akan jauh mempermudah dan mempercepat proses pengeluaran barang. Di sisi lain untuk menghadapi musim libur Lebaran 2017, dia mengaku Cikarang Dry Port terus menjalankan kegiatan operasionalnya untuk mendukung aktivitas logistik pengguna jasa di masa liburan tersebut. Adanya layanan transportasi kereta angkutan peti kemas antara Cikarang Dry Port dengan pelabuhan Tanjung Priok, sangat membantu di masa pembatasan truk yang biasanya berlaku H-7 hingga H+7. Apalagi kereta angkutan peti kemas antar pelabuhan ini dapat ditambah frekuensi perjalanannya untuk mengalihkan beban dari angkutan trailer yang melewati jalan tol yang akan digunakan untuk jalur mudik. “Kereta angkutan peti kemas juga berjalan untuk domestik antara Cikarang Dry Port dan Stasiun Kalimas atau Benteng di Surabaya,” katanya. Cikarang Dry Port terletak di Kawasan Industri Jababeka. Pelabuhan kering ini memiliki luas 200 hektare (ha) dengan kapasitas mencapai 400.000 teus. “Bisa di expand sampai 2 juta Teus,” kata Benny. Dari kapasitas tersebut, Benny bilang, okupansi Cikarang Dry Port sudah mencapai rata-rata 52%-53% per tahun. Angka okupansi itu, menurut Benny sudah bagus, sebab maksimal okupansi yang bisa dilayani oleh CDP adalah sebesar 70%. “Jika lebih tinggi dari itu maka arus barang akan terganggu dan macet. Juga berpengaruh pada keselamatan dan keamanan,” katanya.*** KONTAN.CO.ID | UJI AGUNG SANTOSA Sabtu, 20 Mei 2017

09


Penyewaan Kapal Wintermar Kembali Berkibar foto: edwinmarketing.us

P

T Wintermar Offshore Marine Tbk bisa sedikit bernafas lega mengawali tiga bulan pertama tahun ini. Kontrak penyewaan kapal kegiatan lepas pantai milik perusahaan ini mulai menunjukan kenaikan. Maklum, sejak tahun 2015 hingga pengujung tahun 2016, nilai kontrak penyewaan kapal melorot. Pada bulan Desember 2015, nilai contract on hand yang sudah ditekan emiten Bursa Efek Indonesia dengan kode saham WINS ini sebesar US$ 190 juta. Nilai kontrak tersebut melorot, yakni dari US$ 180 juta di Januari 2016 menjadi hanya US$ 106 juta pada akhir tahun lalu. Pada Januari 2017, nilai kontrak sempat menciut menjadi US$ 89 juta. Namun kembali naik menjadi US$ 93 juta pada Februari lalu bahkan terus meningkat menjadi US$ 104 juta pada akhir Maret 2017. Dari total kontrak senilai US$ 104 juta tersebut, 34,62% atau US$ 36 juta akan terealisasi tahun 2017 ini. Managing Director WINS Sugiman Layanto mengatakan, harga minyak yang jatuh di tahun 2015 berpengaruh hingga ke 2016. Akibatnya, banyak perusahaan minyak dan gas (migas) yang memangkas eksplorasi. Padahal, kapal-kapal WINS lebih banyak digunakan untuk mendukung eksplorasi lepas pantai seperti mengangkut rig. Dari Desember 2015 hingga Desember 2016,

10

Sabtu, 20 Mei 2017

bisa dibilang tidak ada tender. “Tapi tren mulai naik lagi akhir 2016. Makannya contract on hand-nya mulai meningkat kembali, ujar Sugiman pada paparan publik, Kamis (18/5). Meski optimistis kontrak yang diraih perseroan ini terus bertambah, Sugiman tidak menyebut target yang bisa dicapai WINS tahun 2017. Selain itu, perusahaan ini belum berencana ekspansi menambah jumlah kapal. Pertimbangannya, tingkat utilisasi kapal perusahaan ini pada kuartal I-2017 masih 49% dan ditargetkan naik menjadi 55% sampai 60% pada akhir tahun nanti. Tahun lalu, rata-rata utiliasi kapal sewaan milik WINS hanya 57%. Wintermar memiliki 74 kapal per akhir tahun 2016. Kapal tersebut terdiri atas low tier, mid tier, dan high tier. Sugiman bilang, perusahaan ini berencana menjual semua kapal low tier, karena akan fokus pada kapal-kapal mid tier dan high tier. Alasannya, kapal kategori ini mampu bersaing atau ikut tender di proyek luar negeri. Hingga Mei 2017, sudah empat kapal low tier yang berhasil dilego. Targetnya, hingga akhir tahun nanti, total kapal low tier yang terjual sebanyak enam unit. Hubungan Investor WINS Pek Swan Layanto menambahkan, kendati ada pengurangan kapal low tier, perusahaan ini tidak serta-merta membeli kapal baru kategori mid tier dan high tier. Tapi Wintermar sudah mengantisipasi bila ada peluang-peluang baru ke depan. Antisipasi itu dilakukan dengan cara meminta persetujuan pemegang saham utama untuk menerbitkan 400 juta saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu dengan harga minimum penempatan Rp 258,48 untuk dua tahun ke depan hingga tahun 2019. Dana tersebut, rencananya 35% untuk membayar pinjaman. Sisanya untuk modal kerja, ujar Pek Swan.*** KONTAN.CO.ID | PETRUS DABU

INDONESIA SHIPPING TIMES


Kerja Bareng Pelindo III, Semarang Bangun Pelra dan Kampung Bahari foto: sindonews.com

K

OTA Semarang tidak lama lagi bakal memiliki pelabuhan rakyat di Tambaklorok. Pembangunan pelabuhan rakyat itu diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi atau akrab disapa Hendi mengatakan, dengan adanya pelabuhan rakyat ini alur pelayaran antara kapal besar dan perahu tradisional akan dipisah sehingga memperlancar alur pelayaran. Ke depan, kapal tradisional tidak akan masuk melalui Pelabuhan Tanjung Emas namun memiliki jalur sendiri yakni di sisi barat pelabuhan. Menurut Hendi, pembangunan pelabuhan rakyat ini akan membuat aktivitas nelayan dan pelaku ekspor-impor akan berjalan semakin lancar. Tak hanya itu, kunjungan dan akses pelayaran penumpang serta wisatawan nasional dan internasional pun akan semakin lancar. “Pengembangan pelabuhan dan pembangunan Kampung Bahari ini juga akan dibarengi dengan peningkatan fasilitas pendukung. Meliputi Tol Semarang-Demak yang direncanakan berjalan awal 2018, pembangunan Jalan Semarang Outer Ring road (SORR) dari MangkangPelabuhan Tanjung Emas dan reaktivasi jalur kereta api pelabuhan-Stasiun Tawang,” papar Hendi di sela-sela penandatanganan kerjasama (MoU) dengan Pelindo III di Kantor Pusat PT Pelindo III, Jalan Perak Timur No 610 Surabaya, Jawa Timur, Selasa 16 Mei 2017. Kerjasama tersebut terkait pemanfaatan daerah lingkungan kerja (DLKr) untuk lokasi program perbaikan kualitas lingkungan serta pengembangan maritim di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas. Hendi mengatakan, kerjasama tersebut

INDONESIA SHIPPING TIMES

merupakan hasil dari perjuangan panjang dalam upaya membuat wilayah sekitar pelabuhan menjadi lebih baik dan indah. Dengan penandatanganan MoU itu, Hendi berharap penanganan perbaikan kualitas lingkungan di DLKr seluas 60 hektare (ha) dapat berjalan lebih cepat dan tuntas. Bersama dengan jajaran, Hendi berkomitmen akan menjadikan wilayah tersebut semakin bersih dan indah melalui program kampung bahari, yang salah satunya menganggarkan proyek pembangunan pelabuhan rakyat. “Penandatanganan MoU ini akan segera ditindaklanjuti dengan sejumlah action, seperti penuntasan proyek pembangunan Kampung Bahari. Semangat ini mengingatkan kita akan masa keemasan Pelabuhan Tanjung Emas yang pernah menjadi pelabuhan terbesar kedua setelah pelabuhan Batavia di tahun 1883,” papar Hendi. Sekretaris Bappeda Kota Semarang M Farchan menuturkan, Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya telah mengalokasikan anggaran Rp60 miliar untuk penataan fisik Kampung Bahari. Anggaran tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan pasar ikan tradisional, jalan akses di Tambaklorok, serta trotoar dan street furniture. Pembangunan direncanakan selesai selama 3 tahun secara multiyears. “Saat ini DED tengah disusun dan pembangunan fisik akan dilaksanakan setelah sheetpile penangkal abrasi dan rob selesai dibangun. Kami berharap warga dapat ikut mendukung berbagai program yang bermuara pada peningkatan kualitas lingkungan dan ekonomi warga ini,” ungkapnya. Dirut Pelindo III, I Gusti Ngurah Ashkara D, mengatakan program ini akan sangat mendukung Pelabuhan Tanjung Emas menuju pelabuhan samudera internasional sebagaimana diamanatkan Permen Perhubungan No 18/ 2013 tentang Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Emas.*** OKEZONE.COM |KORAN SINDO Sabtu, 20 Mei 2017

11


Sukses Jawara Asia, Singapura Tebar Ambisi Nomor Satu Hub Dunia foto: seanews.com

S

INGAPURA berpotensi menjadi pusat perdagangan komoditi terbesar di dunia dalam dekade depan seiring dengan arus perdagangan yang beralih ke Asia. Menteri Industri dan Perdagangan Singapura, S Iswaran mengungkapkan sejauh ini Singapura posisi strategis untuk permintaan produk logam maupun pertanian, khususnya bagi aneka komoditas Indonesia. Hal itu diungkapkan Iswaran dalam acara Global Trader Dialogue, yang merupakan ajang pertemuan para pemimpin Komunitas Perdagangan Komoditas Global, di Galeri Nasional, Singapura, Kamis, 18 Mei 2017. Iswaran melanjutkan, saat ini sektor komoditas harus berjuang dalam situasi yang penuh tantangan. Ini ditandai dengan jatuhnya harga minyak, oversuplai pasokan agrobisnis yang membuat persaingan semakin ketat. Namun Singapura beruntung karena di tengah situasi tersebut tetap menjadi pilihan pasar komoditas global. Komitmen pemerintah Singapura mendorong pertumbuhan sektor ini menjadi salah satu faktor tetap survivenya bisnis perdagangan di negara ini.

12

Sabtu, 20 Mei 2017

Kementerian Industri dan Perdagangan Singapura mencatat sekitar 80 persen perusahaan perdagangan komoditas terkemuka di dunia hadir di negara ini. Sebut saja misalnya, raksasa pertambangan Glencore; Perusahaan energi BP, Shell dan PetroChina; trader komoditas pangan top dunia - Bunge, Cargill, Louis Dreyfus dan Archer Daniels Midland; serta perusahaan Wilmar, Kairos dan Fortrec.. Saat ini Singapura menjadi salah satu dari pusat perdagangan dunia bersama-sama dengan kota-kota besar di dunia seperti Chicago, Houston, Geneva, London, New York dan Hong Kong. Singapura mencatatkan diri dalam tiga besar kawasan perdagangan dunia. Namun seiring dengan meningkatnya arus perdagangan zona Asia yang sekitar 60 persen berlangsung di benua ini, Singapura semakin optimis menjadi pilihan utama perdagangan dunia “Meskipun kita sudah menjadi hub terbesar di Asia, saya pikir kita belum mengoptimlakan seluruh potensi yang ada,� ujar Iswaran.*** HELLENICSHIPPINGNEWS.COM | KF

INDONESIA SHIPPING TIMES


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.