Indonesia Shipping Times Edisi 22 Mei 2017

Page 1

INDONESIA

SHIPPING TIMES BULETIN INFORMASI PELAYARAN, PELABUHAN DAN LOGISTIK

No 123• Vol IX • Senin,

22 Mei 2017

GARA-GARA OBOR, CHINA BERPOTENSI KEHILANGAN SINGAPURA

PELINDO I LAYANI KAPAL PEMBANGKIT LISTIK ASAL TURKI

DWELLING TIME TURUN, KOK BIAYA LOGISTIK MALAH NAIK?

KECELAKAAN KAPAL, MENHUB BAKAL TINDAK TEGAS BAWAHAN YANG LALAI

PENGUSAHA SINGAPURA KELUHKAN BIAYA LOGISTIK BATAM

01


Hindari Kecelakaan, Kemenhub Perketat Pemeriksaan Kapal foto: metrotvnews.com

K

EMENTERIAN Perhubungan akan memperketat pengawasan terhadap kapal yang sedang dan akan beroperasi di perairan Indonesia. “Untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal kami akan memperketat pengawasan terhadap kapal yang beroperasi dan akan beroperasi di Indonesia,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub, melalui Kasubdit Tertib Berlayar, Prihartanta Eka Budi, Senin 22 Mei 2017. Ia menjelaskan, pemeriksaan kecelakaan kapal adalah kegiatan penyelidikan dan pengusutan suatu peristiwa kecelakaan kapal yang dilakukan oleh pejabat pemerintah yang berwenang untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal. Penyelidikan ini untuk menentukan ada atau tidaknya kesalahan atau kelalaian dalam penerapan standar profesi kepelautan yang dilakukan oleh nakhoda atau pemimpin kapal dan atau perwira kapal atas terjadinya kecelakaan kapal. “Hasil pemeriksaan kecelakaan kapal oleh para petugas di lapangan, tentunya menjadi dasar dalam mengambil langkah-langkah atau

kebijakan yang diperlukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kapal dengan sebab-sebab kecelakaan yang serupa,” tuturnya. Guna meningkatkan kompetensi, kinerja dan profesionalisme di bidang pemeriksaan kecelakaan kapal, Dirjen Hubla, sambung Prihartanta menggelar bimbingan Teknis Tata Cara Pemeriksaan Kecelakaan Kapal bagi para petugas pemeriksa kecelakaan kapal di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Sebelumnya diberitakan, KM Mutiara Sentosa 1 rute Surabaya-Balikpapan melepas jangkar dan berangkat dari Surabaya pada Kamis malam, 18 Mei 2017. Kapal itu kebakaran sesampai di Perairan Masalembu, Madura, Jawa Timur, pada Jumat, 19 Mei 2017. Beruntung, ada kapal yang tengah berlayar di dekat kapal terbakar sehingga banyak korban berhasil dievakuasi. Data jumlah penumpang hingga kini masih belum pasti. Sementara ini, sebanyak 196 penumpang berhasil dievakuasi ke Surabaya. Rinciannya, 191 korban selamat dan lima korban meninggal.*** VIVA.CO.ID | ROCHIMAWATI

penerbit: PT INDONESIA KREASI MEDIA » PeNYUNTING: Karnali Faisal » Tata letak: Givan J Setiawan » penyelaras naskah: Karnali Faisal, Agus Abdu Roza, Salsabila Miftahuzahra » Sirkulasi: Agus Abdu Roza » keuangan: Abdul Manaf ZA » Sekretaris Redaksi/Iklan: Mulke Choerunisa » Alamat Redaksi/ Sirkulasi: Jl Raya Enggano No 91 Tanjung Priok Jakarta Utara » Telp: 021-43924419, 021-4303083» FAKS: 021-43924419» contact person: Karnali Faisal HP 081289258955, WA 08128444457 » Email: karnali.faisal@gmail.com » Website: shippingforum.co.id

02

Senin, 22 Mei 2017

INDONESIA SHIPPING TIMES


Kapal Mutiara Terbakar, Menhub akan Beri Sanksi Bawahan Lalai foto: detik.com

M

ENTERI Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan duka yang dalam kepada korban kecelakaan KM Mutiara Sentosa I. Dia meminta seluruh pihak, baik Kemenhub, BNPB, Basarnas, maupun Kepolisian Air dan Udara (Polairud) Surabaya, bertindak cepat dalam penanganan kecelakaan. “Saya menyampaikan rasa simpati yang mendalam kepada keluarga para korban kecelakaan KM Mutiara Sentosa I dan saya sudah minta dilakukan investigasi dengan cepat dan akurat,” ujar Menhub dalam keterangan yang diperoleh detikcom, Sabtu (20/5/2017). Menhub berkata akan segera melakukan evaluasi dan koreksi menyeluruh atas kejadian ini. Evaluasi akan menyasar penyelenggara, mulai level atas sampai bawah, terkait regulasi dan SOP angkutan publik terhadap penyelenggara angkutan. “Saya akan terbitkan surat edaran yang meminta semua proses keberangkatan kapal,

INDONESIA SHIPPING TIMES

operasional bus, dan semua moda angkutan publik memberlakukan SOP dengan metode double-check terhadap semua unsur keselamatan,” terang Budi. Budi berjanji akan memberikan sanksi kepada jajaran Kemenhub jika memang ada kelalaian dalam insiden tersebut. “Akan saya beri sanksi kepada jajaran Kemenhub yang terbukti lalai serta mengabaikan dan tidak menerapkan regulasi dan pendampingan sehingga menyebabkan potensi kecelakaan,” tegasnya. KM Mutiara Sentosa I terbakar di perairan Masalembu, Sumenep, Jawa Timur, pada Jumat (19/5) sore, sekitar pukul 16.00 WIB. Ratusan penumpang kapal nahas itu sudah dievakuasi dan saat ini sedang dalam perjalanan kembali menuju Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Diperkirakan mereka akan tiba malam nanti.*** DETIK.COM | GIBRAN MAULANA IBRAHIM

Senin, 22 Mei 2017

03


Rivai Ras: Pemerintah Harus Pertegas SOP Pelayaran foto: tribunnews.com

T

ERBAKARNYA KM Mutiara Sentosa 1 pada Jumat (19/5/2017) malam di perairan Laut Masalembo turut menuai respon dari Kandidat Calon Gubernur Sulawesi Selatan, Dr. Ir. Abdul Rivai Ras yang juga ahli kemaritiman. Menurut Rivai, ada beberapa problem yang menyangkut persoalan kemaritiman Indonesia. Salah satunya problem keselamatan pelayaran. Disini, pemerintah harus mengeluarkan sebuah rekomendasi yang komprehensif mengenai keamanan pelayaran nasional. Dijelaskan Rivai, dampak strategis dari terbakarnya Kapal Mutiara Sentosa 1 adalah masyarakat dunia akan ragu tentang keselamatan pelayaran Indonesia. Dimana, persoalan keselamatan pelayaran Indonesia memiliki beberapa masalah, diantaranya tentang Sistem Operasional Prosedur Pelayaran yang perlu pengetatan dan ketegasan. �Misalnya, bagaimana SOP kendaraan-kenda-

04

Senin, 22 Mei 2017

raan yang naik ke kapal. Bagaimana sistem pengamanannya. Misalnya kendaaraan tidak dalam posisi on. Tidak merokok di sembarang tempat. SOP itu harus diterangkan. Makanya saya tidak melihat terbakarnya KM Sentosa sebagai kebakaran, hanya sebagai musibah di laut,� tambah Rivai Ras. Selain itu, menurut Kandidat Cagub yang dikenal dengan sebut Bro Rivai ini menegaskan, perlu adanya pengetahuan tentang kepelabuhanan dan kesiapan infrastruktur. Sekadar diketahui, terkait musibah terbakarnya Kapal Mutiara Sentosa 1 ini,, Rivai Ras diundang untuk menjadi Narasumber pada salah satu Media Tv Nasional, Minggu (21/5/2017) besok pagi di Jakarta. Dalam kesempatan tersebut Rivai Ras akan diminta menganalisis tol laut dan kemaritiman Indonesia, bersama dengan Dirjen Perhubungan laut.*** KABAR.NEWS | ARYA WICAKSANA

INDONESIA SHIPPING TIMES


Pelindo I Layani Kapal Pembangkit Listrik Karadeniz Powership Turki foto: sindonews.com

K

APAL pembangkit listrik atau Marine Vessel Power Plant (MVPP) asal Turki, yakni Karadeniz Powership Onur Sultan bersandar di Pelabuhan Belawan Medan. Kapal MVPP adalah salah satu yang terbesar di dunia. Memiliki panjang/Length Over All (LOA) 295,82 meter, lebar 46 meter dan bobot 90.084 ton, kapal ini sudah berlabuh di perairan Belawan sejak Jumat malam (21/5/2017). “Pelindo 1 telah menyiapkan pelayanan pemanduan dan penundaan untuk melayani proses sandar kapal ini di Dermaga Khusus PLTU Sicanang, Belawan. Untuk pelayanan kapal MVPP ini, Pelindo 1 telah menyiapkan 7 kapal tunda, 3 orang pandu/pilot, dan penyiapan alur� jelas General Manajer Pelabuhan Belawan, Yarham Harid dalam keterangan resminya, Minggu (21/5/2017). Menurut dia, perseroan juga memastikan kesiapan proses pelayanan kapal ini melalui

INDONESIA SHIPPING TIMES

koordinasi dan supervisi dengan berbagai pihak seperti syahbandar. Pengecekan sarana prasarana dan kesiapan pekerja di lapangan menjadi faktor penting agar pelayanan kapal ini dapat berjalan lancar dan efisien. Keberadaan MVPP ini diharapkan dapat menutupi serta mengantisipasi defisit listrik dalam jangka pendek dan memperkuat sistem kelistrikan di Sumatera bagian Utara. Kapal pembangkit ini memiliki kapasitas daya 240 MW, dan dapat ditingkatkan hingga 480 MW. Sehingga diharapkan tidak ada lagi masalah pemadamam listrik di wilayah Sumatera bagian Utara. Kapal ini diberangkatkan dari Istanbul, Turki pada bulan April lalu, yang serah terimanya dilakukan langsung oleh Gubernur Sumatera Utara, T. Erry Nuradi.*** KOMPAS.COM | BAMBANG P JATMIKO Senin, 22 Mei 2017

05


Jadi Hub Domestik, Pelabuhan Tanjung Api-Api Desember Resmi Beroperasi foto: republika.co.id

P

ELABUHAN Tanjung Api-Api mulai beroperasi pada Desember 2017. Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai melakukan kunjungan di Light Rail Transit (LRT) Sumatra Selatan dan Pelabuhan Tanjung Api-Api pada Sabtu (20/5). “Pembangunan fisik sudah selesai dan sudah dapat beroperasi pada Desember 2017. Hanya setelah beroperasi masih perlu dilakukan pengerukan lagi menjadi 7 LWS, karena kedalaman pelabuhan sekarang hanya 3.5 LWS,” ujar Budi Karya dalam keterangan tertulisnya yang diterima Republika.co.id, Ahad (21/5). Budi menjelaskan perlunya perbaikan jalan yang menghubungkan antara pelabuhan dan kota Palembang serta pembangunan tol dan kereta api untuk menunjang lancarnya arus distribusi barang dan jasa dari dan ke pelabuhan. Ke depan dirinya optimis dengan beroperasinya Pelabuhan Tanjung Api-Api dapat

06

Senin, 22 Mei 2017

mendorong perkembangan industri di Sumatra Selatan. “Kita harapkan Palembang dapat menjadi pelabuhan pengumpul akan efektif membawa barangbarang yang ada di Sumatra Selatan dan Jambi untuk dibawa ke Tanjung Priok sebelum akhirnya diekspor ke daerah lain,” ujar Budi. Sementara itu Dirjen Perhubungan Laut A. Tonny Budiono menjelaskan saat ini Pelabuhan Tanjung Api-Api mampu menampung kapal dengan bobot 464 GRT. “Rencana kedepan, Pelabuhan Tanjung Api-Api dipersiapkan dapat menampung kapal dengan bobot 1000 DWT,” tambah Tony. Terkait pengoperasian Pelabuhan Tanjung Api-Api, Tonny mengatakan akan dikelola oleh Kementerian Perhubungan.Namun secara bertahap akan ditawarkan ke PT Pelindo II sebagai badan usaha milik negara bidang pelabuhan untuk mengelola Tanjung Api-Api. Nantinya, Pelabuhan Tanjung Api-api memiliki dermaga dengan ukuran 50 X 20 meter, trestle ukuran 118 X 8 meter dan causeway ukuran 100 X 8 meter. Biaya pembangunannya melalui APBN 2004 sampai dengan 2017 dengan total 178,075 miliar.*** REPUBLIKA.CO.ID | INTAN PRATIWI

INDONESIA SHIPPING TIMES


Dwelling Time Turun, Cost Logistik Malah Naik foto: waspada.co.id

L

AYANAN bongkar muat barang/petikemas maupun sandar kapal di pelabuhan Belawan/BICT sudah semakin membaik dan lancar. Karena itu, terkadang terbersit dalam pikirannya, buat apa pemerintah ngotot dengan program dwelling time. “Padahal fasilitas lapangan penumpukan di pelabuhan masih cukup, tapi karena kelancaran arus barang di pelabuhan sudah menjadi kebijakan pemerintah, makanya penumpukan container di pelabuham tak lagi berani dilakukan,” kata Surianto, Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) sewakt bertemu Ocean Week, di Semarang beberapa waktu lalu. Dengan kebijakan dwelling time yang maksudnya pemerintah untuk menurunkan cost logistic, justru sebaliknya menjadi high cost (biaya tinggi). Sebab, ungkap ketua fraksi Gerindra DPRD Medan ini, memindahkan container ke tempat penimbunan sementara (TPS) di luar terminal pelabuhan bukan gratisan, melainkan menggunakan ongkos yang harus ditanggung oleh pemilik barang. “Mestinya seperti dulu saja, jika YOR di terminal petikemas sudah melampaui 65 atau 75, container boleh dipindahkan ke TPS, namun tetap dalam pengawasan bea cukai. Ini pemerintah ingin supaya cost turun, tapi malah membumbung (tinggi),” ucap pria Pujakesuma

INDONESIA SHIPPING TIMES

(putera Jawa kelahiran Sumatera) itu dengan santai. Dwelling time di pelabuhan Belawan, ungkapnya, tak lebih dari lima hari. “Saya ini sudah lama menggunakan jasa pelabuhan Medan, dwelling time di sini paling lama lima hari, bahkan lebih cepat,” tutur Surianto Butong. Owner PT Surya Agung Sejahtera yang didirikannya pada 2006 itu menegaskan bahwa masalah dwelling time ini banyak pula peran bea cukai. “Jika impor barang banyak masuk jalur hijau, kemungkinan adanya penumpukan container di pelabuhan kecil. Namun, kita perlu pula khawatir, karena jalur hijau pemeriksaan/bahandle tak dilakukan, bagaimana kalau di dalam container itu disisipi barang terlarang (narkotika),” ujar Surianto serius. Menurut dia, dwelling time ini terkadang juga menyisakan masalah, karena jika sudah malam, misalnya container harus dipindahkan, depo diluar pelabuhan sudah tutup. Mengingat, banyak depo diluar pelabuhan yang buka hanya sampai jam 5 sore, belum kerja 24 jam. “Padahal sekarang dengan diterapkannya tariff progresif, semua pemilik barang sangat menghindari untuk terkena kebijakan itu. Tapi, kalau truknya kurang, gudang penerima barang juga kurang, sementara barang harus keluar, dan depo juga belum 24 jam, akhirnya terkena tariff progresif, cost logistic bukan lagi turun, malah tinggi,” jelas Surianto panjang lebar. Karena itu, pemerintah perlu memikirkan kembali urgensi dwelling time ini.”Bagaimana kalau alat bongkar muat pelindo yang rusak, sehingga bongkar muat lambat, dan barang lama pula keluar. Apakah kalau ada kasus seperti ini tidak ada kebijakan toleransi,” Tanya Surianto Butong.*** | OCEANWEEK.CO.ID | Senin, 22 Mei 2017

07


ALFI Desak OP Priok Realisasikan Tarif Layanan Barang Impor LCL foto: beritartrans.com

K

EPALA Otoritas Pelabuhan (OP) Tanjung Priok diminta lebih serius untuk menyelesaikan tarif pelayanan barang impor Less than Container Load (LCL) yang sudah vacum selama tujuh tahun. Keberadaan tarif layanan barang impor LCL di Pelabuhan Tanjung Priok sangat mendesak mengingat tarif di lapangan selama ini sudah tidak terkendali dan sangat merugikan pemilik barang (importir/ kuasanya ). ALFI sudah berkali kali minta Kepala OP Tanjung Priok I Nyoman Gede Saputra menginisias/koordinasi pembuatan tarif tersebut, tapi hingga kini belum ada tanda tanda mau terwujud. Widijanto mengatakan Ka OP cukup ikut menentukan sampai komponen tarifnya saja bersama asosiasi. Ini penting supaya tiap komponen tarif memang ada pelayanannya. Sedangkan besaran tarif pada tiap kom-

08

Senin, 22 Mei 2017

ponen didasarkan hasil kesepakata antara asosiasi pengguna dan penyedia jasa seperti GINSI, ALFI dan asosiaai terkait lainnya. Widijanto mengatakan ALFI merasa ikut dirugikan dengan tarif barang impor LCL liar sekarang ini. “Sebab sebagian besar barang LCL itu ditangani anggota kita (forwarding/ PPJK)”, katanya. Dengan demikian forwarding/PPJK harus menalangi dulu tarif liar tersebut sebelum dibayar oleh pemilik barang (importir).” Selama ini banyak laporan yang masuk ke ALFI mengeluhkan mahalnya tarif LCL, ” tegas Widijanto. Menurut Widijanto yang perlu segera diselesaikan dalam layanan barang impor LCL ini adanya tarif resmi sehingga dapat diawasi. “Bukan malah memaksakan pembangunan fasilitas Container Freight Station (CFS) center,” ujarnya.*** BERITATRANS.COM | WILAM

INDONESIA SHIPPING TIMES


INCA dan ALFI Serahkan Cetak Biru Kargo Udara

A

SOSIASI Logistik dan Forwarder Indonesia bersama Indonesia National Carriers Association akan mengusulkan cetak biru pengembangan kargo udara nasional kepada pemerintah. Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan cetak biru atau blueprint kargo udara itu bertujuan agar pengembangan kargo udara dapat dilakukan secara tepat dan terukur. “Kita bersama teman-teman Angkasa Pura, pelaku kargo dan lainnya sudah sepakat untuk melakukan pertemuan setelah Lebaran 2017. Kita akan usulkan skala prioritas pengembangan kargo udara,” katanya di Jakarta, Kamis (18/5/2017). Yukki mengungkapkan pembuatan cetak biru sangat penting agar pengembangan kargo udara nasional benar-benar dapat diwujudkan. Dia berharap kinerja kargo udara yang lintas negara dapat tumbuh signifikan. Berdasarkan data ALFI, pertumbuhan volume kargo udara internasional pada 2016 hanya tumbuh 3%-4%. Capaian itu lebih kecil dibandingkan dengan pertumbuhan volume kargo udara domestik sebesar 14%. “Untuk domestik, saya kira tidak perlu diomongin lagi. Sekarang, fokus kita adalah cross border. Apalagi, bisnis e-commerce juga tengah berkembang pesat. Banyak produsen dan marketplace yang ingin bangun gudang di ASEAN,” tuturnya. Yukki menilai masuknya pelaku e-commerce sekelas Alibaba ke Malaysia merupakan bukti bahwa regulasi yang mengatur proses pergerakan barang, khususnya melalui pesawat udara di Indonesia belum sesuai harapan investor asing. Dia berharap pemerintah dapat segera melakukan deregulasi sesuai dengan ekspektasi pelaku usaha. Menurutnya, regulasi yang lebih ramah pada dunia usaha sangat penting apabila Indonesia ingin mengambil peluang dari bisnis ecommerce. “Kita jangan sampai ketinggalan lagi. Kita harus lebih cepat. Alibaba lebih memilih buka di Malaysia ketimbang Indonesia karena Malaysia lebih cepat dan jeli untuk mengambil potensi itu,” ujarnya. Yukki menambahkan dengan kondisi itu, maka tidak salah apabila pengiriman barang dari Indo-

INDONESIA SHIPPING TIMES

nesia ke AS dan Eropa itu lebih kecil ketimbang negara tetangga, seperti Malaysia, Thailand dan Vietnam. Sementara itu, Ketua Penerbangan Kargo Indonesia National Carriers Association (INACA) Boyke P. Soebroto menilai pengembangan ekspor impor melalui kargo udara memang masih perlu diperdalam lagi oleh pemerintah bersama pelaku usaha. “Khususnya terkait custom. Kalau di Singapura itu proses costum paling 2-3 jam. nah, kalau di kita bisa sampai empat hari. Pelaku usaha juga kalau melihat seperti itu lebih memilih ke tempat lain,” katanya. Meski demikian, lanjut Boyke, persoalan kargo udara dinilai tidak hanya menyangkut proses kepabeanan. Menurutnya, masih ada persoalan lainnya yang berpotensi menghambat kinerja kargo udara. Selain proses pengurusan dokumen, sambungnya, integrasi multi moda di Tanah Air juga masih belum baik. Dia menilai kinerja kargo udara juga tetap perlu didukung dari multi moda lainnya. “Kemudian, persoalan lainnya yang menghambat kargo udara adalah belum memadainya infrastruktur dalam mendukung aktivitas kargo udara seperti terminal bandara, jalan, gudang dan lain sebagainya,” tuturnya. Tiga maskapai khusus kargo Sejalan dengan itu, Direktur Angkutan Udara Direktorat Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Kristi Endah Murni mengungkapkan hanya tiga maskapai kargo yang melayani jasa pengiriman ekspor impor. “Dari tiga itu, hanya dua maskapai yang melayani pengiriman ekspor impor. Alhasil, jumlah volume kargo udara yang diangkut pada 2016 turun 9,47%. Tetapi, kita tidak boleh pesimis, kita harus bisa bertempur dengan maskapai asing,” ujarnya. Kristi menambahkan Kemenhub juga sudah membuka 11 bandara sebagai pintu keluar masuk barang ekspor impor tersebut. Dia berharap para pelaku usaha, seperti maskapai, pelaku logistik, pengelola bandara dapat mengambil peluang itu.*** BISNIS.COM | RINGKANG GUMIWANG Senin, 22 Mei 2017

09


Bandara Kertajati dan Pelabuhan Patimban Pangkas Biaya Logistik foto: republika.co.id

M

ENTERI Perhubungan Budi Karya Sumadi optimistis Bandara Kertajati atau Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) dapat dioperasikan tahun 2018. Bandara ini nantinya akan menjadi ikon baru Jawa Barat. Dalam kunjungannya ke lokasi, Budi mengapresiasi perkembangan pembangunan BIJB yang menurutnya luar biasa cepat dan berjalan dengan baik. Dia yakin pengoperasian nantinya akan tepat waktu. “Ini memberikan kesempatan bagi warga Jawa Barat yang selama ini harus 10 jam untuk menuju bandara (Soekarno Hatta) tapi nanti hanya 2 jam untuk bisa sampai bandara (BIJB),” katnya, Senin (22/5/2017). Menurutnya, pembangunan BIJB merupakan kolaborasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Jawa Barat. Pembangunan idilaksanakan oleh Pemerintah Pusat dan akan selesai 2017, sedangkan Pemda Jabar dan BIJB yang membangun land side akan selesai pada 2018. Lebih lanjut Budi mengatakan selain BIJB, Jawa Barat akan memiliki ikon lainnya yaitu Pelabuhan Patimban yang mulai beroperasi pada 2019. Hadirnya Pelabuhan Patimban dapat menjadi sarana pengangkutan ekspor barang berat.

10

Senin, 22 Mei 2017

“Pemerintah secara bersamaan membangun dua fasilitas yang strategis yaitu Bandara di Kertajati dan Pelabuhan Patimban. Ini memberikan kesempatan masyarakat Jawa Barat Bagian Timur dan Utara berkembang pesat di mana ekspor dapat melalui Pelabuhan Patimban,” terangnya. Ke depan, Budi yakin kolaborasi tersebut dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat Jawa Barat “Keuntungan bagi masyarakat Jawa Barat dapat memperkecil biaya logistik serta menghemat biaya masyarakat yang menuju bandara,” tutur Mantan Dirut Angkasa Pura II ini. Senada, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau yang biasa disapa Aher mengatakan pembangunan Bandara International Jawa Barat menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Barat. “Luas bandara lebih besar dengan ukuran 1.800 hektar menjadi bandara terluas kedua setelah bandara Soekarno Hatta. Tentunya ini menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Barat,” kata Aher. Lebih lanjut, Pemerintah Jawa Barat akan segera membuat jalan tol untuk aksesibilitas masyarakat yang akan menuju BIJB. “Yang harus segera dibuat adalah tol. Ketika keluar dari tol Cipali menuju bandara, tiga kilometer harus segera ada tol. Kemudian yang lain adalah dari kawasan Bandung Raya menuju sini harus melewati tol Cisendawu (Cileunyi, Sumedang, Dawuan, Kertajati) yang sedang dibangun,” terang Aher. Turut hadir dalam acara tersebut Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso, Direktur Utama BIJB Virda Dimas Ekaputra, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik.*** LIPUTAN6.COM | ILYAS I PRADITYA

INDONESIA SHIPPING TIMES


Pengusaha Singapura Keluhkan Biaya Logistik Batam foto: batampos.co.id

B

IAYA logistik Batam ke Singapura yang tinggi, dikeluhkan sejumlah pengusaha Singapura yang tergabung di Africa South East Asia Chamber of Commerce dan Singapore Business Federation, saat berkunjung ke BP Batam, Jumat (19/5/2017) lalu. Anggota 5/Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam, Gusmardi Bustami mengatakan, dari laporan yang didapatnya, tarif transportasi angkutan barang kapal dari Batam-Singapura sebaliknya, untuk satu kontainer lebih kurang 500 dolar AS Bagi pengusaha Singapura, tarif itu dinilai terlalu tinggi, bahkan hampir dua kali lipat dari tarif rata-rata normal. “Row material yang datang dari Korea, Jepang tak bisa masuk langsung ke Batam karena volumenya kecil. Jadi lewat Singapura dulu baru ke Batam,” kata Gusmardi kepada wartawan, Jumat (18/5) di BP Batam. Karena volume angkutan barang ke Batam yang kecil itupula, kata dia, jadi penyebab tarif transportasi angkutan barang dari Batam-Singapura lebih mahal. Terlebih saat ini Pelabuhan Batu Ampar yang menjadi urat nadi perdagangan dan ekonomi di Batam, belum bisa dilalui kapal-kapal besar, semisal mother vassel atau lainnya.

INDONESIA SHIPPING TIMES

“Semakin besar ukuran kapal pengangkut barang, maka makin rendah tarif angkutan barangnya,” ujar dia. Gusmardi lantas membandingkan jumlah kontainer yang bisa diangkut kapal dari Singapura dan Indonesia. Perbandingannya sangat signifikan. “Di Singapura kapal yang angkut kontainer itu bisa sampai 30 ribu kontainer dalam satu kapal. Kita baru di Tanjung Priok yang muatannya besar. Itupun hanya 8.500 muatan kontainer satu kapal,” kata Gusmardi. Sementara di Pelabuhan Batu Ampar, paling tidak dalam satu kapal hanya bisa mengangkut 100 kontainer. Tak ayal lagi tarif angkutannya jadi lebih mahal. Apa yang bisa dilakukan BP Batam? Gusmardi mengatakan, satu-satunya upaya yang bisa dilakukan pihaknya yakni memperbaiki pelabuhan Batu Ampar, baik dari segi infrastruktur, fasilitas, kedalaman laut dan lain sebagainya. Dengan begitu, diharapkan tarif transportasi angkutan barang kapal yang semula 500 US dolar, bisa ditekan lebih rendah paling tidak 300 dolar AS. “Kita improve pelabuhan supaya dalam, kita perbesar, sehingga kapal-kapal besar bisa lewat. Pada akhirnya tarif angkutan barang bisa turun,” ujar dia. Gusmardi mengatakan, saat ini kedalaman laut di Pelabuhan Batu Ampar terbilang dangkal. Rata-rata kedalamannya hanya sampai 10 meter. “Kita juga lakukan perbaikan-perbaikan, kita akan tambah dengan giant crane. Fasilitas akan kita lengkapi. Selama ini kan kurang dapat perhatian,” kata Gusmardi.*** TRIBUNNEWS.COM | ERNAWATI Senin, 22 Mei 2017

11


Gara-Gara OBOR, China Berpotensi Kehilangan Singapura foto: google image

R

ENCANA China untuk membangun Jalur Sutra modern dalam inisiatif One Belt One Road (OBOR) bakal sedikit terganggu, lantaran berpeluang kehilangan dukungan dari salah satu mitra strategisnya, Singapura. Indikasi itu muncul setelah Singapura meminta undangan resmi untuk pejabat mereka agar hadir dalam KTT OBOR pekan lalu. Salah satu sumber Bloomberg mengatakan, hal itu membuat China menganggap Singapura kurang mendukung megaproyek tersebut. Pasalnya, negara-negara lain di Asia Tenggara telah menunjukkan antusiasmenya dengan mengirimkan pemimpin negaranya, meskipun tanpa ada undangan resmi. Meskipun demikian, Singapura tetap mengirimkan wakilnya, yakni Menteri Pembangunan Nasional Lawrence Wong, bukan Perdana Menteri Lee Hsien Loong. Sejumlah kalangan menilai, keputusan Singapura itu merupakan tindak lanjut sikap tegas mereka terhadap China yang dinilai salah dalam kasus sengketa di Laut China Selatan. Akibatnya hubungan kedua negara saat ini sempat meregang. “Hubungan politik yang memanas di kedua negara dapat menimbulkan efek negatif pada kerjasama ekonomi dan perdagangan mereka. Singapurasaat ini [dalam inisiatif OBOR] kurang proaktif. Berbeda dengan negara Asean lain yang sangat antusias,” kata Lu Jianren, peneliti China-Asean Research Institute di Universitas Guangxi China, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (21/5/2017).

12

Senin, 22 Mei 2017

Sikap Singapura ini dinilai bakal memengaruhi megaproyek jalur maritim OBOR. Pasalnya, Negeri Singa adalah negara terkaya di Asia Tenggara. Di sisi lain, posisi wilayahnya sangat strategis. Negara Kota ini ada di Selat Malaka, yang menjadi salah satu pintu gerbang strategis bagi jalur perdagangan dari dan menuju Laut China Selatan. Adapun, apabila Singapura tetap menolak terlibat dalam megaproyek ambisius China itu, sejumlah kesepakatan China dengan negara Asia Tenggara lain rawan terganggu. Seperti diketahui, dua negara tetangga terdekat Singapura, yakni Indonesia dan Malaysia telah sepakat menarik investasi besar dari Beijing. Dalam KTT OBOR pekan lalu, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menandatangani sembilan dokumen kerjasama dengan China untuk usulan investasi senilai US$7,2 miliar. Sementara itu, Indonesia menandatangani fasilitas pinjaman dari China senilai US$5 miliar. Terpisah, Kementerian Luar Negeri China masih menolak untuk menanggapi hal tersebut. Adapun sebelumnya, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dalam wawancara dengan BBC pada Maret lalu juga menolak memberikan keterangan yang pasti mengenai hubungan negaranya dengan China. “Saya tidak akan mengatakan bahwa kami [Singapura dan China] memiliki masalah besar. Tapi kami memang telah memiliki beberapa masalah dan beberapa insiden sebelumnya,” kata Loong, seperti dikutip dari Bloomberg, Minggu (21/5/2017). Meskipun demikian, China tetap menjadi mitra dagang terbesar di Singapura selama ini. Singapura masih merupakan investor terbesar kedua di China. Negeri Kota itu bahkan masih menjadi yang pertama dalam halinvestasi kendati nilai kerja sama merosot dari US 6,97 miliar pada 2015 menjadi US$6,18 miliar pada tahun lalu.*** BLOOMBERG | BISNIS.COM

INDONESIA SHIPPING TIMES


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.