INDONESIA
SHIPPING TIMES BULETIN INFORMASI PELAYARAN, PELABUHAN DAN LOGISTIK
No 126• Vol IX • Kamis,
25 Mei 2017
MAERSK TERGODA LAGI SINGAPURA, MESKI TETAP BERUSAHA SETIA DI MALAYSIA
GAIRAHKAN POROS MARITIM, KEMENHUB LUNCURKAN 2 KAPAL NAVIGASI
2018, DERMAGA PREMIUM PELABUHAN MERAK BEROPERASI
PENGEMBANGAN BISNIS, SAMUDERA INDONESIA PERTAJAM FOKUS USAHA
KSOP MARUNDA DAN PT TEGAR PELABUHAN INDONESIA TEKEN PERJANJIAN KONSESI
01
Gairahkan Poros Maritim, Kemenhub Luncurkan Dua Kapal Navigasi foto: beritatrans.com
K
EMENTERIAN Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Laut meluncurkan dua unit Kapal Kelas I Kenavigasian yaitu KN NIPA dan KN MASALEMBO di Galangan Kapal PT Citra Shipyard, Batam, Rabu (24/5). KN. NIPA nantinya akan dipangkalkan pada Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Pinang, Kepri, dan KN. MASALEMBO yang akan dipangkalkan pada Distrik Navigasi Kelas I Surabaya, Jatim. Peluncuran dua unit Kapal Kelas I Kenavigasian ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan kontrak pembangunan dua unit kapal kelas I Kenavigasian pada 29 Desember 2015 lalu. Ini juga merupakan salah satu tahapan penting dari serangkaian pembangunan kapal kenavigasian yang dibangun oleh Galangan Kapal PT Citra Shipyard, Batam. Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Tonny Budiono mengungkapkan, seiring dengan meningkatnya aktivitas kemaritiman, saat ini wajah perairan Indonesia terus berubah. Dengan adanya kegiatan ekonomi di laut seperti pelayaran, pembangunan pelabuhan, kegiatan
lepas pantai, konservasi alam, perikanan, dan lainnya tentu membutuhkan peralatan kenavigasian. Hal tersebut, menurut Tonny, menunjukkan bahwa peran navigasi laut sangat besar dalam menunjang aspek keselamatan pelayaran seiring dengan komitmen pemerintah menggairahkan poros maritim. Ibarat jalan tol, kata dia, pemerintah dalam hal ini Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub harus menyiapkan fasilitas penunjangnya. Pada kesempatan tersebut, Dirjen Hubla juga memberikan apresiasi kepada PT Citra Shipyard, yang telah menyelesaikan pembangunan 2 (dua) unit kapal kelas I kenavigasian ini dengan baik dan tepat waktu. “Dengan diluncurkannya kapal navigasi ini ke kolam pelabuhan, menunjukkan bahwa tidak lama lagi kedua kapal ini dapat beroperasi secara penuh dan dimanfaatkan dengan sebaikbaiknya dalam mendukung tugas kenavigasian yakni mewujudkan keselamatan pelayaran di seluruh perairan Indonesia,” ujar Tonny. Pembuatan dua kapal tersebut menggunakan APBN senilai Rp 233,77 Miliar dan memiliki spesifikasi panjang 60 meter, lebar 12 meter, tinggi 4,7 meter, kecepatan 15 Knot, jarak jelajah kapal 4000 Nautical Mile, kapasitas tangki bahan bakar sekitar 220 Ton, dan tangki air tawar sekitar 100 Ton.*** BALIPOST.COM | NIKSON
penerbit: PT INDONESIA KREASI MEDIA » PeNYUNTING: Karnali Faisal » Tata letak: Givan J Setiawan » penyelaras naskah: Karnali Faisal, Agus Abdu Roza, Salsabila Miftahuzahra » Sirkulasi: Agus Abdu Roza » keuangan: Abdul Manaf ZA » Sekretaris Redaksi/Iklan: Mulke Choerunisa » Alamat Redaksi/ Sirkulasi: Jl Raya Enggano No 91 Tanjung Priok Jakarta Utara » Telp: 021-43924419, 021-4303083» FAKS: 021-43924419» contact person: Karnali Faisal HP 081289258955, WA 08128444457 » Email: karnali.faisal@gmail.com » Website: shippingforum.co.id
02
Kamis, 25 Mei 2017
INDONESIA SHIPPING TIMES
KSOP Marunda-PT Tegar Pelabuhan Indonesia Teken Perjanjian Konsesi foto: krjogjga.com
K
ANTOR Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Marunda, Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub melakukan penandatanganan Perjanjian Konsesi pengelolaan Terminal Marunda Center, di Kawasan Pelabuhan Marunda Bekasi, menjadi Terminal Umum dengan PT Pelabuhan Tegar Indonesia (PTI) yang merupakan Badan Usaha Pelabuhan (BUP). Penandatanganan dilakukan oleh Kepala Kantor KSOP Marunda, Anggiat Douglas Silitonga dengan Direktur Utama PT. Pelabuhan Tegar Indonesia (PTI), Dhrubajyoti Das, di Kantor KSOP Marunda, Rabu (24/05/2017), dengan disaksikan Kasubsit Pelayanan Jasa dan Usaha Kepelabuhanan Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub, Ciptadi. Terminal Marunda Center (TMC) merupakan terminal serba guna (multi purpose) yang melayani beberapa jenis kargo, diantaranya curah cair, kargo curah kering, kargo umum, dan RoRo. Menurut Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub, A Tonny Budiono, posisi Terminal Marunda Center (TMC) yang hanya 9 kilometer dari Pelabuhan Tanjung Priok itu, diharapkan dapat menjadi salah satu pilihan dan menjadi akses pintu gerbang kawasan industri di wilayah Bekasi, Cibitung, Cikarang, Kerawang.
INDONESIA SHIPPING TIMES
“TMC memiliki peran penting dalam mengurangi kepadatan yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok sebagai pelabuhan utama dan pendukung tol laut,” jelasnya. Direktur Utama PTI Dhrubajyoti mengemukakan, keselamatan, produktifitas penanganan barang, dan pendekatan berbasis pelanggan menjadi fokus utama dalam melayani. “Kami secara terus menerus berusaha untuk menawarkan usulan kepada pelanggan agar senantiasa memberikan dukungan sebagai kontribusi positif terhadap sektor logistik menjadi lebih efisien dan efektif,” tuturnya. Dirjen Tonny menambahkan, TMC memiliki dua terminal 1A dan 1B. Terminal 1A telah dioperasikan sejak 2014 dan memiliki panjang dermaga 600 m, kedalaman kolam pelabuhan 6,5 LWS, dan mampu melayani sandar kapal hingga berkapasitas 10.000 DWT. Sedangkan Terminal 1B saat ini sedang dalam proses finalisasi pembangunan dan ditargetkan rampung pada kuartal 3 tahun ini. Nantinya Terminal 1B ini mampu melayani sandar kapal sampai dengan ukuran 40.000 DWT.*** KRJOGJA.COM | TOMI SUDJATMIKO Kamis, 25 Mei 2017
03
Pemerintah Tetapkan PT Jasa Armada Indonesia Sebagai Perusahaan BUP
04
Kamis, 25 Mei 2017
foto: oceanweek.co.id
P
T Jasa Armada Indonesia (JAI) yang merupakan salah satu anak perusahaan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II mendapatkan penetapan dari pemerintah sebagai perusahaan Badan Usaha Pelabuhan (BUP). Penetapan itu tertuang dalam surat Badan Koordinasi Penanaman Modal didasari atas keputusan Kementerian Perhubungan pada tanggal 15 Mei 2017. Atas penetapan itu, Senior Manager Regional I, Capt. Medi Kusmana menyatakan PT JAI memiliki kejelasan dalam menjalankan usaha sebagai perusahaan yang melayani jasa pemanduan dan penundaan kapal. “Persyaratan sebagai perusahaan yang melayani jasa pemanduan adalah adanya penetapan dari pemerintah sebagai BUP. Dengan penetapan ini, ke depan kami akan mengembangkan usaha bukan saja di pelabuhan-pelabuhan yang dikelola Pelondo II tapi juga pada pelabuhan lainnya yang membutuhkan jasa pemanduan dan penundaan kapal,” kata Capt. Medi Kusmana, di Jakarta, Senin (22/5). Ditambahkannya, sebelum mendapat penetapan sebagai BUP, PT. JAI mendapat dukungan dari PT Pelindo II melalui Cabang Pelabuhan Tanjung Priok selaku BUP. “Kalau selama ini kami menjalankan kegiatan pemanduan dan penundaan dalam bentuk dukungan kerja sama pada pihak BUP, kini kami bisa menjalankan kegiatan sendiri,” jelas Capt. Medi Kusmana. Adapun manfaat lain penetapan BUP antara lain menerima langsung pendapatan dari hasil kegiatan dengan pihak yang menggunakan jasa PT JAI. Sebelumnya, pihak pengguna jasa pemanduan dan penundaan dari PT JAI melakukan pembayaran melalui pihak yang bekerja sama dengan JAI.
“Alhasil sekarang lebih efisien dalam menjalankan kegiatan karena bisa langsung melakukan kerja sama dengan pihak yang membutuhkan layanan kami,” tandasnya. Capt. Medi juga mengakui peluang jasa pemanduan dan penundaan potensinya ke depan sangat baik, karena semakin tumbuhnya pelabuhan-pelabuhan yang dikelola swasta yang baru dan pelabuhan-pelabuhan yang sudah ada semakin banyak kedatangan kapal. “Dalam rangka menjaminnya keselamatan kapal yang keluar masuk pelabuhan yang padat, sempit, atau sulit dimasuki kapal maka membutuhkan jasa pemanduan dan penundaan,” ujarnya.*** INDONESIASHIPPINGLINE.COM | ABU BAKAR
INDONESIA SHIPPING TIMES
Konektivitas Makin Mudah, Arus Barang Pelabuhan Manado Turun 40% foto: suluttoday.com
A
RUS barang dan penumpang di Pelabuhan Manado mengalami penurunan. Sekira 40 persen. Hal tersebut diakui General Manager PT Pelindo V Cabang Manado Syarifuddin Hamma. Menurutnya, penurunan ini disebabkan peningkatan operasional pesawat. Selain itu, jika sebelumnya kapal bongkar di Bitung baru ke Manado, tapi sekarang sudah ada tol laut. Kapal dari Jakarta, Surabaya, Makassar, lanjut ke Tahuna, Sangihe. “Ini berjalan sudah hampir setahun. Ada juga pelabuhan dari Likupang langsung ke Sitaro, dan Melonguane. Amurang juga ada menuju ke Sitaro dan Palu,” imbuh Syarifuddin, sembari menuturkan, total ada 14 gabungan kapal barang dan penumpang. Di sisi lain, Syarifuddin mengakui, pihaknya sudah mempersiapkan lalu lintas kapal angkutan jelang bulan puasa hingga Idul Fitri nanti.
INDONESIA SHIPPING TIMES
Meski lonjakan penumpang tidak akan terjadi. Namun, sejumlah persiapan mempercantik Pelabuhan Manado, tengah diseriusi otoritas jasa pelabuhan, yakni PT Pelindo V Manado. Menyusul rampungnya tujuh terminal eks gudang peninggalan Belanda. “Sudah siap digunakan tujuh terminal ini. Tinggal menunggu momen tepat kita siap resmikan. Sejumlah fasilitas pendukung serta tata ruang sekitar area pelabuhan jadi agenda berikut,” sebut Syarifuddin. Pengamat Ekonomi Robert Winerungan menyatakan, kelancaran konektivitas ini pasti memberikan dampak positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat serta daerah. “Karena semua sudah terhubung. Akses makin gampang. Otomatis cost operasional makin ringan. Ini jadi modal positif bagi pertumbuhan industri dan usaha bagi masyarakat kepulauan,” tutupnya.*** MANADOPOSTONLINE.COM | TIM Kamis, 25 Mei 2017
05
Agustus 2018, Dermaga Premium Pelabuhan Merak Ditarget Beroperasi foto: detik.com
G
UNA menunjang sarana dan prasarana Dermaga Premium di Pelabuhan Penyeberangan Merak, Banten PT ASDP akan mengoperasikan kapal cepat di lintas MerakBakauheuni. Dermaga VI yang nantinya akan diubah menjadi Dermaga Premium juga sebagai langkah untuk menghadapi gelaran Asian Games 2018. “Makanya ini jadi tugas ASDP agar menyediakan fasilitas yang memadai, salah satu solusinya kan dengan dibangun Dermaga Premium baik di Merak maupun di Bakauheni,” ujar Dirut PT ASDP Indonesia Ferry, Faik Fahmi kepada wartawan di Cilegon, Rabu (24/5/2017). Selama ini, kapal yang beroperasi di lintas penyeberangan Merak-Bakauheuni memakan waktu 2 jam perjalanan. Nantinya, kapal cepat tersebut hanya memakan waktu 1 jam perjalanan dengan kecepatan 17 knot. “Dan nanti kapalnya kita siapikan kapal khusus yang melintasnya tidak perlu 2-3 jam. Yang 1 jam saja cukup, jadi minimum paling tidak kita harus siapkan kapal yang kecepatannya minimum 17 knot, nah itu juga menjadi salah satu program agenda kita,” lanjutnya.
06
Kamis, 25 Mei 2017
Fahmi menambahkan, pihak PT ASDP menargetkan Dermaga Premium dan sarana penunjang fasilitas di Pelabuhan Merak akan beroperasi pada Agustus 2018. “Diharapkan nanti dengan dermaga premium dan fasilitas kapal itu kita targetkan di Agustus 2018 pada saat Asian Games itu sudah siap semuanya,” katanya. “Kan banyak nanti atlet-atlet Asian Games yang datang ke sini, kalau fasilitasnya begini kan malu. Itu juga jadi konsen Pak Presiden dan Pak Menhub,” lanjutnya. Fahmi juga mengatakan, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi direncanakan melakukan groundbreaking Dermaga Premium di Pelabuhan Penyeberangan Merak, Banten, Sabtu (27/5/2017). Rencananya, Dermaga VI yang baru akan dijadikan sebagai Dermaga Premium. “Jadi saya menghadap Pak Wali (Walikota) terkait rencana nanti hari sabtu ada groundbreaking rencana nanti kan hadir Menteri Perhubungan, Menteri BUMN, Pak Wali juga hadir memberikan sambutan,” ujar dia.*** DETIK.COM | MUHAMMAD IQBAL
INDONESIA SHIPPING TIMES
P
Pengembangan Bisnis, Samudera Indonesia Pertajam Fokus Usaha
T Samudera Indonesia Tbk (Samudera Indonesia) melakukan restrukturisasi organisasi dan mempertajam fokus usaha di masingmasing lini bisnisnya. Tahun 2016 Samudera Indonesia mendirikan PT Samudera Agencies Indonesia (SAI) sebagai unit usaha yang fokus menangani bisnis keagenan kapal di bawah lini bisnis Samudera Agencies. SAI efektif mengantongi Surat Izin Usaha Perusahaan Keagenan Kapal (SIUPKK) per 16 Maret 2017. Melalui SAI, Samudera Agencies dapat melakukan kegiatan keagenan perusahaan pelayaran asing dengan lebih efisien berbekal pengalaman lebih dari 60 tahun di industri keagenan di Indonesia. Sebelumnya, Samudera Indonesia juga telah mendirikan PT Samudera Terminal Indonesia (STI) untuk mengelola bisnis pengelolaan terminal dan kepelabuhanan dengan lebih fokus. Restrukturisasi pengalihan saham efektif dilaksanakan 2 Mei 2016 menghasilkan STI sebagai induk (sub-holding) dari 5 anak perusahaan Samudera Terminal. Saat ini STI membawahi empat terminal berlokasi di Tanjung Priok dan Palaran, Kalimantan Timur. Samudera Indonesia juga melakukan berbagai pengembangan di lini bisnis Samudera Shipping baik untuk bisnis pelayaran di Indonesia maupun di luar negeri. PT Samudera Asahi Shipping (SAS) didirikan bersama sebagai perusahaan joint venture antara Samudera Indonesia dengan Osaka Asahi Kaiun Co Ltd dan PT Jasindo Duta Segara. SAS akan memasuki bisnis kepemilikan kapal di Indonesia. Samudera Indonesia juga telah menandatangani kesepakatan dengan mitra AST Inc dari Jepang untuk bersama-sama mengembangkan PT Samudera Amanah Tanker (SAT) yang merambah bisnis pelayaran gas domestik di Indonesia. Sedangkan Samudera Bharat Feeder Pvt Ltd didirikan bersama dengan United Liner Shipping Services LLP untuk menggarap pasar pelayaran domestik di pesisir India. Pengembangan lini bisnis Samudera Logistics juga terus dilakukan baik di Indonesia maupun di luar negeri. Melalui jaringan kantor yang dimiliki di berbagai negara Asia, Samudera Logistics terus mengembangkan kerjasama penggarapan pasar logistik dengan sejumlah mitra strategis. Melalui anak usaha Silkargo Logistics (Singapore) Pte Ltd, Samudera Logistics memasuki bisnis warehousing
INDONESIA SHIPPING TIMES
di Malaysia dengan mendirikan Seahawk Tangguh Sdn Bhd bersama mitra perusahaan tersebut. Lini bisnis Samudera Property dikembangkan melalui unit usaha PT Samudera Properti Indonesia yang saat ini difokuskan untuk mengembangkan aset lahan dan aset properti milik Samudera Indonesia yang terletak di berbagai kota di Indonesia. Kelima lini bisnis Samudera Indonesia tersebut dikembangkan dan dikelola secara fokus oleh tim manajemen yang dedicated dan ahli di bidangnya masing-masing. Hasil RUPS Rabu (24/5) kemarin, PT Samudera Indonesia Tbk melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk Tahun Buku 2016 pada Rabu 24 Mei 2017. Dalam RUPS Tahunan diputuskan pembagian dividen tunai sebesar Rp. 500 / lembar saham, atau sebesar Rp. 81.878.000.000,- . Dividen Tunai tersebut dibayarkan dengan Pay Out Ratio 50% atas Laba Bersih 2016 sebesar USD 12.267.485. RUPS juga memutuskan perubahan pengurus Perseroan dengan mengangkat Komisaris Independen baru yaitu Dr. Ir. Kuntoro Mangkusubroto, mengisi posisi kosong yang ditinggalkan Alm. Wisnoentoro Martokoesoemo. “Dividen tunai tersebut dibayarkan dengan pay out rasio 50 persen atas laba bersih 2016,” ungkap Direktur PT Samudera Indonesia Bani M Mulia saat memaparkan kinerja perusahaan. Selain itu, RUPST juga menyetujui perubahan susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan yaitu dengan mengangkat Komisaris Independen baru yaitu Kuntoro Mangkusubroto. Pengangkatan ini menggantikan posisi yang kosong yang ditinggalkan Wisnoentoro Martokoesoemo. Bani mengatakan, pengalaman Kuntoro sebagai Menteri Pertambangan dan Energi era Kabinet Reformasi Pembangunan dan juga mantan Direktur Utama PLN tahun 2000-2001 diharapkan membawa kondisi perseroan ke arah yang lebih baik menghadapi dinamika dunia industri. “Pengalaman Pak Kuntoro baik dari sisi profesional ketika menjabat sebagai CEO di BUMN dan pengalaman birokrasi juga yang bersih. Insyaallah sangat bersih reputasinya,” ucap Bani.*** KUMPARAN.COM | SHIPPING FORUM Kamis, 25 Mei 2017
07
Penyeberangan ke Kepulauan Seribu Sekarang Dilayani KM Sanus 66 foto: kompas.com
K
EMENTERIAN Perhubungan (Kemenhub), Kamis (24/5/2017), meresmikan operasional kapal penyeberangan KM Sabuk Nusantara 66. Kapal tersebut nantinya melayani penyeberangan dari Pelabuhan Sunda Kelapa ke Kepulauan Seribu. Kasubdit Angkutan Laut dalam Dalam Negeri Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Wigyo mengatakan, KM Sabuk Nusantara 66 menggantikan KM Sabuk Nusantara 46 yang sebelumnya telah dioperasikan sejak Januari 2016. “Ini wujud komitmen kami untuk memberikan pelayanan angkutan kapal ke Kepulauan Seribu. Kami juga menugaskan PT Pelayaran Nasional Indonesia untuk menjadi operator KM Sabuk Nusantara 66,” ujar Wigyo di Marina Batavia Jakarta, Rabu (25/3/2017). Wigyo menuturkan, KM Sabuk Nusantara 66 akan beroperasi setiap hari melayani rute Pelabuhan Sunda Kelapa-Pulau Untung Jawa-
08
Kamis, 25 Mei 2017
Pulau Pramuka-Pulau Kelapa. KM Sabuk Nusantara 66, terang Wigyo, dapat menampung penumpang sebanyak 114 orang. Selain itu, kapal tersebut juga dapat menampung barang sebanyak 100 ton. “Kapal ini juga akan terintegrasi dengan TransJakarta. Pemprov DKI juga telah bersedia siapkan TransJakarta dari depan Pelabuhan Sunda Kelapa ke Dermaga,” imbuh dia. Wigyo berharap, adanya KM Sabuk Nusantara 66 ini dapat meningkatkan keselamatan angkutan laut, khususnya di Kepulauan Seribu. “Selama ini mobilisasi orang dan barang di Kepulauan Seribu masih dilayani kapal-kapal tradisional yang rentan keselamatannya. Oleh karena itu pemerintah menyediakan kapal perintis ini untuk masyarakat Kepulauan Seribu,” pungkas dia.*** KOMPAS.COM | ACHMAD FAUZI
INDONESIA SHIPPING TIMES
RoRo Bitung Davao, Bukan Cuma Buat Sulut, Tapi Juga Indonesia Timur
P
ELAYARAN logistik kapal roll on-roll off (RoRo) rute Davao (Filipina)-Bitung adalah stimulus perekonomian bagi dua negara. Kehadiran RoRo sudah seharusnya disambut positif semua pihak, terlebih khusus eksportir di kawasan Indonesia timur. Bukan hanya Sulawesi Utara (Sulut). Karena dengan jalur pelayaran baru ini memangkas waktu ekspor-impor sangat signifikan. “Dari lima minggu menjadi dua setengah hari,” kata Presiden Jokowi saat meresmikan rute RoRo di Kudos Port, Davao, Filipina, 30 April lalu. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Jenny Karouw melalui Kepala Seksi Ekspor Impor Jemmy Pandey sepakat derah lain di Indonesia timur juga bisa turut memanfaatkan pelayaran baru ini. “Apalagi karena kita belum bisa memenuhi penuh kapasitas 500 kontainer RoRo,” katanya kemarin. Untuk itu, pihaknya akan berupaya mengumpulkan eksportir-eksportir potensial di Indonesia Timur. “Sementara kita sasar, dan pemerintah daerah setempat wajib memberikan informasi fasilitas ini. Sambil meningkatkan kualitas hasil komoditasnya. Ini kan jadi Hub Indonesia Timur. Kalau Sulut sendiri saya pikir dalam jangka waktu pendek belum optimal,” imbuhnya. Di tempat yang sama, Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Darwin Muksin mengatakan, sekarang juga sementera menunggu buyers atau pembeli dari Filipina. “Iya, kalau sudah ada buyers, pastinya kita langsung suplai. Sementara ini masih sementara dijajaki dan ditawarkan kepada pembeli. Pihak Filipina juga telah sepakat, kita bisa ekspor arang, biji kopi, kopra, jagung, kayu, kedelai, semen dan furniture,” ungkapnya. Filipina juga telah menyepakati ada sejumlah komoditas yang bisa masuk ke Sulut. Seperti, minuman, makanan jadi, tekstil dan barang elektronik. “Ya, mengacu Permendag Nomor 87 tahun 2015. Jadi di luar dari itu, tidak boleh masuk ke Sulut. Jadi tidak benar, dan tak perlu dikhawatirkan, bila ada isu berkembang adanya potensi barang Filipina yang juga ada di Sulut bakal membanjiri,” jelasnya. Menyikapi soal anggaran biaya ekspor yang dikenakan Asian Marine Transport Corporation (AMTC), selaku pihak pengoperasional kapal Super Shuttle RoRo 12, sudah ada negosiasi, kata Muksin. Hasil negosiasi itu, semua pihak telah menyepakati ada pengurangan biaya kirim. “Biasanya kan, kena USD 500 per kontainer, kita nego dong. Kan barang yang kita kirim belum maksi-
INDONESIA SHIPPING TIMES
mal jumlahnya. Dan bila kapal ini tidak terisi penuh, tetap akan berjalan. Masalah utamanya ada di buyers, pembeli jadi problem utama, kalau budget saya rasa tidak jadi soal,” tukasnya. Upaya proaktif juga diharapkannya dilakukan Tim Atase Perdagangan Indonesia yang ada di Filipina. Sehingga upaya percepatan pemenuhan permintaan dapat teratasi. “Atase juga disana harus aktif juga, kita juga sudah sounding ke para eksportir, list atau produk-produk ini yang dibutuhkan di sana, hasil produksi wajib ditingkatkan. Bila sudah mendapatkan pintu pembeli yang terbuka, wajib memang ditingkatkan,” tukasnya. Terpisah, General Manager PT Pelindo V Cabang Manado Capt Syarifuddin Hamma mengatakan, pihaknya lebih ke fasilitator jasa kepelabuhanan. Soal terlibat teknis penentuan harga, memang ada, namun tidak terlalu signifikan. “Ada pihak yang lebih kompeten, jasa pengiriman dan penampungan. Asosiasi bongkar muat, Pelindo dan para eksportir serta kadin. Jadi tidak sepihak kita putuskan nominalnya berapa. Bahkan ada satu anak perusahaan kita khusus untuk suplai eksportir,” ungkap Hamma. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Sulut Soekowardojo ikut menanggapi. Menurutnya, Filipina yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari Indonesia, pastinya dibarengi dengan tingkat konsumsi yang tinggi pula. Potensi ini yang seharusnya dimaksimalkan eksportir Sulut. “Pertumbuhan ekonomi tinggi berbanding lurus dengan tingkat konsumsi. Produk-produk yang tengah diminati juga bisa menjadi peluang yang dapat dimaksimalkan. Sejumlah komoditi yang tidak ada di Filipina juga bisa menjadi nilai tambah di sini. Peningkatan kualitas serta jeli melihat peluang, mumpung fasilitas sudah ada, sesuai dengan semangat pemerintah nawacita atau membangun daerah pinggiran,” tutup mantan Deputi Direktur Jawa Barat ini. Lain halnya, ekonom Sulut, Vicky Masinambouw. Menurutnya, upaya yang dilakukan pemerintah Sulut dan nasional pastinya sudah melewati seleksi dan pertimbangan yang matang. Olehnya, peningkatan dan upaya proaktif dari semua pihak wajib dilakukan. “Sudah terbuka, semua wajib bergerak. Baik dinas terkait, mendorong para eksportir kita untuk lebih mengasah kreasi dan inovasi produknya. Lihat apa yang bisa dijual di sana. Dalam jumlah besar lebih bagus. Sehingga fasilitas ini tidak setengah-setengah, terlebih mubazir akhirnya,” pungkasnya.*** MANADOPOSTONLINE.COM | TIM Kamis, 25 Mei 2017
09
Investasi Batam Terhambat Ongkos Logistik yang Tinggi foto: suaracargo.com
B
ADAN Pengusahaan (BP) Batam menganggap tarif logistik yang tinggi dari Singapura ke Batam sangat menghambat pertumbuhan investasi dan alur ekspor impor di Batam. “Untuk kapal yang membawa 100 kontainer berukuran 20 feet dari Batam ke Singapura memakan biaya 500 Dolar Singapura. Sedangkan dari Jepang, Korea dan China ke Singapura hanya 250 Dolar Singapura,” kata Deputi V BP Batam, Gusmardi Bustami, Selasa (23/5). Mengapa tarifnya begitu mahal. Penyebabnya adalah kapasitas pelabuhan Batuampar yang sangat kecil. Gusmardi menuturkan banyak kapal yang datang membawa puluhan ribu kontainer menuju Batam, namun tidak bisa langsung masuk ke Batuampar karena pelabuhannya hanya dapat menampung 100 kontainer, sangat jauh jika dibandingkan dengan kapasitas Pelabuhan Tanjungpriok yang bisa menampung kapal 8500 kontainer. Sehingga banyak kapal tersebut berlabuh terlebih dahulu ke Singapura untuk menurukan kontainer yang kemudian dimuati ke kapal-kapal kecil agar bisa ke Pelabuhan Batuampar. “Jika makin besar kapasitas makin turun biaya, makanya kami datang untuk memperbaiki pelabuhan,” jelasnya. Tarif logistik mahal juga dibenarkan oleh Ketua Asosiasi Tenaga Ahli Kepabeanan (ATAK)
10
Kamis, 25 Mei 2017
Batam, Sunaryo. Tarif logistik sangat tinggi dan itu disebabkan karena minimnya kapasitas pelabuhan Batuampar. “Namun di samping itu, tarif yang tinggi juga didorong oleh tarif mahal yang ada di dalam tarif jasa pelabuhan BP Batam. Disini sangat mahal, belum lagi pungutan – pungutan tak jelas,” katanya. Direktur Promosi dan Humas BP Batam, Purnomo Andiantono juga mengatakan hal ini menjadi dilema bagi BP Batam. Sama seperti ketika ingin mengetahui apakah ayam atau telur yang ada pertama kali. “Istilahnya seperti industri dan pelabuhan. Jika industri digedein maka tak bisa juga karena pelabuhannya kecil. Begitu juga sebaliknya,” ungkapnya. Makanya BP Batam mengambil langkah untuk memprioritaskan pembangunan keduanya yakni industri dan pelabuhan secara bersamaan untuk menjawab tantangan pengembangan investasi di Batam. Ada juga dugaan lain bahwa tingginya tarif logistik Batam-Singapura merupakan permainan kartel. Hal tersebut bisa dilihat dari aktivitas lalu lintas barang di pelabuhan. Banyak kapal yang tidak bisa merapat karena kapasitas pelabuhan Batuampar yang kecil. Sehingga untuk memperlancar usahanya, terpaksa mereka menurunkan barang di Singapura dan kemudian menggunakan jasa perusahaan shipping untuk mengantarkan kontainer-kontainernya dengan kapal kecil agar bisa berlabuh di Batuampar. Maka terjadilah monopoli harga karena tidak ada pilihan lain. Andi mengatakan mereka tidak mengetahui mengenai hal tersebut. ”Makanya kami fokus saja mengenai pengembangan pelabuhan biar bisa menampung kontainer dalam jumlah banyak,” tuturnya.*** BATAMPOS.CO.ID | LEO
INDONESIA SHIPPING TIMES
Truk Dilarang Melintas pada H-4 hingga H+4 Lebaran 2017
K
EMENTERIAN Perhubungan (Kemenhub) menetapkan waktu larangan melintas bagi angkutan barang atau truk pada musim mudik Lebaran 2017. Larangan tersebut berlaku mulai H-4 hingga H+4 Lebaran. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengaku, telah mengkaji terkait penetapan waktu larangan tersebut. Pada H-4 hingga H+4 dinilai menjadi puncak dari arus mudik dan arus balik Lebaran. “Total waktu ditetapkan H-4 dan H+4. Itu kan menjadi puncak mudik, yang mungkin akan kita toleransi itu baliknya,” ujar dia di Palembang, Rabu (24/5/2017). Namun, Kemenhub belum menentukan jenis kendaraan yang akan dilarang dan yang tetap diperbolehkan beroperasi pada mudik tahun ini. Hal ini baru akan dibahas bersama pihak terkait seperti kepolisian pada pekan depan. “Tapi mengenai jenisnya mungkin Senin atau Selasa kita bicara,” tandas dia. Upaya memperlancar lalu lintas angkutan jalan selama Lebaran 2017, Kementerian Perhubungan mengeluarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 40 Tahun 2017 Tentang Pengaturan Lalu Lintas Melalui Pembatasan Operasional Kendaraan Bermotor dan Penutupan Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor Pada Masa Angkutan Lebaran. Aturan PM 40/2017 ditetapkan Menhub pada 12 Mei 2017 dan diundangkan pada tanggal 16 Mei 2017. “Ada 2 pengaturan di PM 40/2017, yang pertama pembatasan operasional kendaraan angkutan barang, dan yang kedua penutupan jembatan timbang,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Perhubungan JA. Barata. “Peraturan Menteri 40/2017 ditetapkan dengan pertimbangan untuk menjamin keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan serta mengoptimalkan
INDONESIA SHIPPING TIMES
penggunaan dan gerakan lalu lintas pada masa angkutan Lebaran. Pembatasan operasional bagi kendaraan bermotor berupa pembatasan operasional bagi mobil barang yang digunakan untuk mengangkut barang galian/barang tambang, seperti pasir, tanah, batu, dan batubara. Kemudian pembatasan operasional bagi mobil barang dengan Jumlah berat yang diizinkan (JBI) lebih dari 14.000 kilogram, dan mobil barang dengan sumbu 3 atau lebih, serta mobil barang dengan kereta tempelan atau kereta gandengan. Pembatasan operasional bagi kendaraan bermotor terdiri dari pembatasan waktu maupun lokasi operasional kendaraan bermotor. “Tidak semua mobil barang dilarang melintas, ada kendaraan angkutan barang tertentu yang diperbolehkan jalan. Nanti akan ada aturan menyusul berupa Peraturan Dirjen Perhubungan Darat yang mengatur jenis angkutan barang apa saja yang boleh tetap beroperasi pada masa angkutan lebaran,” jelas dia Untuk mendukung penyelenggaraan angkutan lebaran, seluruh jembatan timbang di Pulau Sumatera, Pulau Jawa, dan Pulau Bali ditutup sementara dan difungsikan sebagai tempat istirahat bagi para pengguna jalan selama penyelenggaraan angkutan lebaran terhitung mulai 7 hari kalender sebelum hari raya Idul Fitri (H-7) pukul 00.00 WIB sampai dengan 7 hari kalender setelah hari Raya Idul Fitri (H+7) pukul 24.00 WIB. “Dalam pelaksanaannya, penegakan aturan ini tentunya didukung oleh petugas Polri, hal ini juga ditentukan oleh kondisi di lapangan. Jika kondisi lalu lintas di masing-masing ruas jalan tidak mengalami kemacetan, maka petugas Polri di lapangan dapat memberikan diskresi, artinya kendaraan angkutan barang boleh melintas pada waktu itu,” jelas Barata.*** LIPUTAN6.COM | SEPTIAN DENY Kamis, 25 Mei 2017
11
Maersk Tergoda Lagi Singapura,
Meski Tetap Berusaha Setia di Malaysia foto: fleetmon.com
P
ERUSAHAAN pelayaran Internasional, Maersk Line, mengakui hingga saat ini masih terus mencari nilai tambah dari berbagai pelabuhan yang dijadikan sebagai hub. Direktur Eksekutif Maersk untuk Kawasan Asia Pasifik, Robert van Trooijen, mengatakan, sebelum memutuskan pelabuhan sebagai hub, pihaknya harus yakin mendapatkan nilai tambah dari pelabuhan tersebut. “Alhasil bagi pelabuhan-pelabuhan yang menjadi hub apakah itu Busan, Hong Kong, Singapura atau Tanjung Pelepas di Malaysia, kami selalu bicara tentang nilia tambah, efisiensi, biaya, dan juga volume barang. Ini akan menjadi patokan seiring dengan situasi yang terus berkembang,” ungkap Trooijen. Dia juga menambahkan, keputusan memindahkan hub dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain pada dasarnya disebabkan proporsi nilai tambah tersebut. Di tengah persaingan yang sangat ketat saat ini, Maersk ingin memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggannya. Karena itu, pelabuhan sebagai mitra pelayaran juga harus memberikan pelayanan terbaik, produktivitas tinggi, efisien dan punya nilai tambah lainnya yang juga harus lebih baik.
12
Kamis, 25 Mei 2017
Pada kuartal pertama tahun 2017 ini, sekira 55% call Maersk Line untuk Asia Tenggara dilakukan di Singapura. Diban-dingkan periode yang sama tahun sebe-lumnya, peningkatannya mencapai 40%. Sedangkan sisanya di Tanjung Pelepas. Maersk beralasan peningkatan tersebut karena faktor penambahan kapasitas Pelabuhan Singapura. Dengan peningkatan layanan ini, Maersk menjadikan Singapura sebagai hub kedua atau ketiganya, sedangkan Tanjung Pelepas, Malaysia tetap hub favorit. Trooijen mengakui biaya di Singapura tidak murah, tapi seperti peribahasa, ada harga ada rupa. “Jika kita banyak melakukan aktivitas bongkar muat di sini, itu berarti kita telah menemukan nilai tambah yang selama ini kita harapkan,” katanya. Meski demikian, semua bergerak dinamis, karena patokannya tetap pada pelayanan yang terbaik bagi pelanggan. Secara umum, Maersk Group belum terhindar dari turbulensi yang mengguncang industri pelayaran beberapa tahun terakhir. Restrukturisasi pun dijalankan. Misalnya saja, tahun 2016 lalu menggabungkan kantor regional Singapura dan Hong Kong. Hong Kong sebagai kantor pusat Maersk Asia Pasifik, sedangkan kantor Singapura menjadi outlet bisnis Asia Tenggara. Di Singapura, Maersk memiliki investasi lebih dari US $ 12 miliar. Maersk juga tercatat sebagai pemilik kapal terbesar dengan sekitar 145 kapal berbendera Singapura, termasuk kapal kontainer, offshore, dan tanker.*** STRAITSTIMES.COM | JACQUELINE WOO | KF
INDONESIA SHIPPING TIMES