Indonesia Shipping Times Edisi 26 April 2017

Page 1

INDONESIA

SHIPPING TIMES BULETIN INFORMASI PELAYARAN, PELABUHAN DAN LOGISTIK

No 101• Vol IX • Rabu,

26 April 2017

WOW, JICT MAKIN PEDE LAYANI KAPAL RAKSASA

ALFI TUDING PELINDO IV PICU DISPARITAS HARGA SEMEN DI TIMUR

JOKOWI SEGERA BUKA RUTE PELAYARAN RO-RO DAVAO-BITUNG

KEMENHUB PERKETAT PEMERIKSAAN KELAIKLAUTAN KAPAL

GOOD BYE KONSERVATIF, SELAMAT DATANG ERA DIGITAL PELAYARAN

01


Usai CMA CGM, JICT Makin Pede Layani Kapal Raksasa foto: twitter.com

J

AKARTA International Container Terminal (JICT) sukses melayani kapal terbesar yang pernah berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok. Kapal besar tersebut milik perusahaan pelayaran Perancis, Compagnie Maritime d’Affretement-Compagnie Generali Maritime (CMA-CGM). “Kapal-kapal CMA-CGM ini dilayani dengan kecepatan dan produktivitas yang sangat handal. Mereka yang terbesar sepanjang sejarah Priok berdiri,” ujar Direktur Utama JICT, Gunta Prabawa, dalam keterangannya, Selasa (25/4/2017). Gunta menuturkan, berlabuhnya kapal besar tersebut menandakan era baru kapal-kapal yang akan singgah di Priok. Sehingga, hal ini juga membuktikan kesiapan JICT dalam menyediakan layanan pelabuhan kelas dunia. “JICT bersama stakeholders pelabuhan melakukan tugasnya dengan baik sehingga perusahaan pelayaran global mempercayakan kapalnya dilayani di sini. Sudah pasti respons terminal untuk memberikan yang terbaik,” imbuh Gunta.

Gunta menambahkan, Kapal besar tersebut bernama CMA-CGM Otello yang memiliki panjang 334 meter dan melakukan bongkar muat petikemas sebanyak 1.551 TEUs. CMA-CGM juga, kata dia, telah sepakat menjalin kerjasama dengan PT JICT dengan membuka layanan baru, yakni dengan nama Java South East Asia Express Services/ Java SEA Express Services/ JAX Services. “Service dengan jadwal sekali setiap minggu ini akan melayani rute Pelabuhan Tanjung Priok ke West Coast (LA & Oakland) Amerika Serikat. Layanan perdana JAX Services dilakukan pada 9 April 2017 dengan kapal CMA-CGM Titus. Harapan kami eksportir dan importir di tanah air dapat mengoptimalkan layanan ini,” pungkas Gunta. Sebelumnya, dua kapal berukuran besar lainnya yakni CMA CGM Titus dan Tancredi juga sukses dilayani dengan produktivitas pelabuhan yang prima di JICT, yakni 27-30 Mph (gerakan per jam).*** | KOMPAS.COM | ACHMAD FAUZI |

penerbit: PT INDONESIA KREASI MEDIA » PeNYUNTING: Karnali Faisal » Tata letak: Givan J Setiawan » penyelaras naskah: Karnali Faisal, Agus Abdu Roza, Salsabila Miftahuzahra » Sirkulasi: Agus Abdu Roza » keuangan: Abdul Manaf ZA » Sekretaris Redaksi/Iklan: Mulke Choerunisa » Alamat Redaksi/ Sirkulasi: Jl Raya Enggano No 91 Tanjung Priok Jakarta Utara » Telp: 021-43924419, 021-4303083» FAKS: 021-43924419» contact person: Karnali Faisal HP 081289258955, WA 08128444457 » Email: karnali.faisal@gmail.com » Website: shippingforum.co.id

02

Rabu, 26 April 2017

INDONESIA SHIPPING TIMES


EHADIRAN kapal raksasa asal Prancis, CMA-CGM Otello berasndar ke Pelabuhan Tanjung Priok memberi angsin segar bagi industri maritim di Indonesia, khususnya menjadikan Tanjung Priok sebagai pelabuhan internasional. Ketua Umum DPP Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi menyambut baik kehadiran kapal berukuran 8.238 TEUs itu. Meski bukan yang terbesar di dunia, karena ada kapal yang sampai berukuran 15 ribu TEUs, namun CMACGM Otello merupakan yang paling besar sepanjang sejarah pelayaran di Indonesia. Yukki mengatakan sejatinya, Tanjung Priok New Port telah siap menerima kapal berukuran lebih besar dari kapal Prancis tersebut. Namun, yang dikhawatirkan adalah volume barang tidak sesuai dengan muatan kapal tersebut. “Bukan yang 15 ribu enggak bisa masuk, tapi terkait volumenya ada atau enggak. Biasanya kalau kita sudah jadi trahsipment itu baru ada,” imbuh dia, Senin (24/4/2017). Oleh sebab itu, sambung Yukki, yang perlu dilakukan pemerintah adalah memastikan volume barang yang diangkut oleh kapal Prancis tersebut memadai. Caranya, dengan menekankan kepada otoritas pelabuhan dalam hal ini PT Pelindo II (Persero) untuk melakukan efisiensi tarif. Dengan begitu, pengusaha kargo akan tertarik untuk mengirim barangnya menggunakan kapal raksasa tersebut. “Kalau dari infrastruktur mustinya tidak ada masalah. Justru yang kita khawtirkan dari sisi volume. Itu yang perlu kita dukung. Tujuannya kan terjadi efisiensi cost atau tidak. Intinya kan di situ, dia bisa datang dan membawa dengan jumlah volume angkut yang besar. Dan kita harapkan terjadi efisiensi cost dari sisi biaya ekspor,” tandasnya. Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, menjelaskan bahwa persaingan seluruh pelabuhan akan diatur dengan menjadikan Tanjung Priok sebagai home base pelabuhan nasional sekaligus internasional. “Komitmen kami adalah menurunkan cost

INDONESIA SHIPPING TIMES

foto: truckmagz.com

K

ALFI: Efisiensi Tarif Cara Menarik Kapal Raksasa ke Indonesia

logistik agar bisa semakin kompetitif. Datangnya kapal-kapal bermuatan besar bisa menjadi cargo consolidation, sehingga aktivitas ekspor maupun impor bisa melalui Tanjung Priok, tidak lagi ke Singapura ataupun Malaysia. Ini merupakan kebangkitan Tanjung Priok sebagai pelabuhan internasional,” Budi menegaskan. Kehadiran kapal ini diharapkan dapat menjadi tonggak hadirnya kapal-kapal besar untuk singgah di Tanjung Priok, sehingga dapat sejalan dengan rencana pemerintah untuk menjadikan Tanjung Priok sebagai salah satu pelabuhan transshipment di Kawasan Asia. CMA CGM Group termonitor menguasai 13% pangsa pasar peti kemas di Indonesia. Kerjasama ini dipandang sebagai langkah startegis dalam mengembangkan bisnisnya di wilayah Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Kehadiran kapal dengan panjang 334,7 M dan lebar 42,8 M ini dapat mememangkas biaya logistik sebanyak 20-30 persen dan memangkas waktu tempuh sebanyak 10 hari. Efisiensi ini menjadikan Indonesia semakin bisa bersaing dengan pelabuhan besar di Asia Tenggara dan dapat menaikan posisi Tanjung Priok sebagai pelabuhan kelas dunia.*** SINDONEWS.COM | SWA.CO.ID Rabu, 26 April 2017

03


Angkutan Lebaran 2017, Kemenhub Siapkan 1.278 Kapal

G

UNA menunjang kelancaran penyelenggaraan angkutan laut pada masa Lebaran 2017, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut akan menyiapkan armada kapal laut sebanyak 1.278 unit. Dirjen Perhubungan Laut Tonny A. Budiono mengatakan bahwa masa penyelenggaraan Angkutan Laut Lebaran 2017 (1438 H), akan dilaksanakan mulai 10 Juni 2017 (H-15) sampai dengan 11 Juli 2017 (H+15). “Pada penyelenggaraan angkutan laut lebaran 2017 kami akan menyiapkan armada kapal laut sebanyak 1.278 unit kapal,” tuturnya, Selasa (25/4). Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 1.273 unit kapal, lantaran tahun ini terdapat lima armada perintis cadangan / pengganti sebanyak 5 unit kapal. Menurutnya ribuan unit kapal tersebut terdiri dari kapal PT. Pelni 26 unit, kapal Ro-Ro swasta 28 unit, kapal penumpang swasta 24 unit, kapal swasta jarak dekat 1049, armada perintis 96 unit dan juga perintis cadangan sebanyak 5 unit kapal. Kemenhub memproyeksikan jumlah penumpang yang menggunakan sarana angkutan laut untuk mudik lebaran diperkirakan akan mengalami kenaikan, meskipun tidak signifikan seiring semakin baiknya sarana dan prasarana sejumlah terminal penumpang di beberapa pelabuhan di Tanah Air. Realisasi penumpang pada arus mudik tahun lalu mencapai 1.674.513 orang, mengalami kenaikan sebanyak 114.382 atau setara 7,33% dibandingkan realisasi 2015 sebanyak 1.560.131 penumpang. Tahun ini diprediksikan meningkat sekitar 3%. Sementara, bersamaan dengan penyelenggaraan angkutan laut lebaran ini, dilakukan pula kegiatan pemantauan dan pengendalian lalu lintas dan angkutan laut melalui Posko Angkutan Laut Lebaran 2017 yang merupakan bagian dari Posko Angkutan Lebaran Terpadu Kementerian

04

Rabu, 26 April 2017

Perhubungan. Di mana, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut akan memonitor 52 pelabuhan pantau selama musim angkutan laut Lebaran 2017. VP Corporate Communications PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Widyaswendra memprediksikan bahwa jumlah penumpang angkutan kapal yang bakal dilayani di beberapa pelabuhan dibawah wilayah operasinya tahun ini tidak akan mengalami peningkatan signifikan dibandingkan dengan tahun lalu. Realisasi jumlah penumpang kapal laut yang dilayani Pelindo III di sejumlah pelabuhannya di Tanah Air lada tahun lalu itu mencapai sekitar 456.304 penumpang, yang diangkut dengan sekitar 658 kapal. Prediksi yang tidak jauh berbeda dengan tahun kalau tersebut lantaran saat ini mulai semakin meningkatnya pengguna transportasi laut yang beralih ke udara. “Karena tren penumpang kapal bisanya turun. Tapi meskipun demikian kami terus berkomitmen melakukan perbaikan fasilitas terminal penumpang yang ada, terutama fasilitas ruang tunggu, demi peningkatan kenyamanan penumpang,” ujarnya. Secara infrastruktur, terutama terminal penumpang di beberapa pelabuhan, antara lain Tanjung Perak, Banjarmasin, Tanjung Emas, Benoa dan Gresik bisa dinyatakan siap 100% untuk menyambut kedatangan para penumpang arus mudik lebaran tahun ini. Sementara untuk beberapa pelabuhan lain masih dalam proses peningkatan pelayanan dan kenyamanan dan secara persentase masih sekitar 90%-95%. “Kalau kesiapan terminal penumpang dibeberapa pelabuhan tertentu hampir bisa dikatakan 100% infrastrukturnya siap. Tinggal penyusunan tim koordinasi terpadunya,” ujarnya.*** BISNIS.COM | PUPUT ADY SUKARNO

INDONESIA SHIPPING TIMES


Kemenhub Perketat Pemeriksaan Kelaiklautan Kapal

J

ELANG masa angkutan laut Lebaran tahun 2017, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut memperketat pemeriksaan kelaiklautan kapal penumpang di sejumlah pelabuhan di Indonesia. Hal itu dilakukan dengan mengeluarkan instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor UM.008/32/6/DJPL-17 tanggal 17 April 2017 tentang Pemeriksaan Kelaiklautan Kapal Penumpang Dalam Rangka Angkutan Laut Lebaran Tahun 2017. Instruksi ini dimaksudkan untuk meningkatkan kelancaran, keselamatan, keamanan dan kenyamanan transportasi khususnya di sektor Perhubungan Laut dalam rangka angkutan laut Lebaran tahun 2017 serta menyeragamkan dalam pelaksanaan pemeriksaan kelaiklautan kapal penumpang dan mekanisme pelaporan sesuai ketentuan. Pengujian kelaiklautan kapal dimaksud rencananya akan dilaksanakan di 16 (enam belas) pelabuhan dengan lonjakan penumpang yang tinggi pada masa angkutan lebaran, yaitu pelabuhan Batam, Tanjung Perak, Balikpapan/ Samarinda, Pare-Pare, Ambon, Nunukan, Banten, Sibolga, Kendari, Sorong, Tanjung Emas, Sampit, Makassar, Tarakan, Lembar, dan BauBau. Direktur Jenderal Perhubungan Laut, A. Tonny Budiono mengatakan, pemeriksaan kelaiklautan kapal penumpang merupakan tugas rutin yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut setiap waktu dan bukan hanya dilakukan menjelang Lebaran atau hari raya lainnya. “Pemeriksaan kelaiklautan kapal rutin kami lakukan setiap saat secara periodik namun menjelang Lebaran pemeriksaan tersebut dilakukan lebih ketat,” ujar Tonny dalam keterangan resminya, Selasa (25/4). Instruksi Dirjen yang ditujukan untuk para Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama, Kepala Kantor Pelabuhan Batam, para Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I sampai kelas V dan Kepala Kantor Unit Pe-

INDONESIA SHIPPING TIMES

nyelenggara Pelabuhan Kelas I sampai kelas III ini, memerintahkan untuk melaksanakan uji kelaiklautan kapal penumpang mulai tanggal 17 April - 30 Juni 2017 sesuai dengan wilayah kerjanya. Hasil pengujian kelaiklautan kapal tersebut, termasuk di dalamnya nomor registrasi kapal, nama Marine Inspector penanggung jawab, tanggal pengujian, serta catatan pemeriksaan yang harus ditindaklanjuti kemudian wajib dilaporkan kepada Direktur Jenderal Perhubungan Laut. Di samping itu, Syahbandar juga diwajibkan untuk melaporkan kesiapan sarana angkutan laut Lebaran 2017 serta melakukan monitoring secara terus menerus terhadap kapal-kapal penumpang sampai dengan batas akhir posko angkutan Lebaran 2017. “Saya secara khusus menugaskan Direktur Perkapalan dan Kepelautan untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Instruksi ini,” tegas Tonny. Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga telah memberikan mandat langsung kepada Direktur Jenderal perhubungan Laut untuk mengawasi secara langsung pengawasan keselamatan pelayaran di seluruh Indonesia. “Dikeluarkannya instruksi ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan untuk selalu berupaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa transportasi laut dengan mewujudkan transportasi laut yang lancar, aman dan selamat, khususnya pada masa Angkutan Lebaran Tahun 2017 ini,” ujar Budi. Dikeluarkannya instruksi ini juga merupakan upaya Kementerian Perhubungan, khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk mewujudkan keseragaman dalam pelaksanaan pemeriksaan kelaiklautan kapal penumpang, serta mekanisme pelaporannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.*** KONTAN.CO.ID | DINA M HUTAURUK Rabu, 26 April 2017

05


Perlancar Perdagangan, Jokowi Buka Rute Pelayaran Davao-Bitung foto: harnas.co

P

RESIDEN Jokowi memfokuskan lawatannya ke Filipina pada 28-30 April 2017 untuk memperkuat konektivitas laut kedua negara. Salah satu implementasinya adalah peresmian rute baru. Peresmian rute baru tersebut rencananya dilaksanakan pada 30 April 2017, di Pelabuhan Davao yang terletak di Selatan Filipina. “Presiden juga akan meluncurkan sea conectivity antara Davao, General Santos (City) dan Bitung dengan suatu shuttle ships yang disebut roll on roll off (RORO) yang berukuran 500 TEUs,” ungkap Direktur Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Asia Pasifik dan Afrika Ben Carnadi dalam press briefing mingguan Kemlu, Selasa (25/4/2017). Ukuran kapal yang bisa masuk rute tersebut sangat besar, bahkan bisa menampung maksimal 500 kontainer. “Diharapkan akan dapat memperat perdagangan Indonesia dan Filipina dan kurangi waktu tempuh ekspor dan impor dua negara,” tambah Ben.

06

Rabu, 26 April 2017

“Tadinya (ekspor impor) masuk dari Manila, lalu masuk ke pelabuhan besar di Indonesia Makasar, Jakarta, Surabaya. (Jadi dengan dibukannya rute) dari lima hari jadi dua setengah hari setelah (rute) Bitung-Davao (dibuka),” sebut Ben. Menambahkan pernyataan Ben, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir menegaskan bahwa jalur rute Davao-Bitung sepenuhnya aman. “Yang perlu diingat RORO bukan kapal kecil, kapal yang bisa memuat sekitar 500 kontainer. Kalau kejahatan biasanya dilakukan oleh kapal kecil yang bisa di-attack speed boat,” jelas dia. Selain itu, pria yang kerap disapa Tata, mengatakan, kapal RORO di rute Davao-Bitung diinstruksikan menghindari perairan rawan. Seperti di Sulu dan Tawi-Tawi. “RORO tidak akan ambil jalur Timur di Sulu dan Tawi-Tawi,” jelas Tata.*** LIPUTAN6.COM | ANDREAS G TUWO

INDONESIA SHIPPING TIMES


Pengamat Yakin Pemerintah Mampu Realisasikan Pelabuhan Patimban

P

ENGAMAT maritim dari Institut Teknologi Surabaya (ITS) Saut Gurning optimistis pemerintah mampu merealisasikan pembangunan Pelabuhan Patimban tahap satu dengan kapasitas kontainer kurang dari 300.000 TEUs dan terminal mobil (car terminal). “Pembangunan tahap pertama bisa saja dikejar pemerintah walau harus dengan usaha keras, termasuk menyelesaikan amdal serta konsep konsesinya nanti. Karena Patimban ini merupakan inisiatif pemerintah, saya kira rencana ini dapat diakselerasi mencapai target awal 2018 itu,” kata Saut di Jakarta, Sabtu (22/4). Saut juga yakin Jepang memiliki komitmen yang tinggi, mengingat kepentingan mereka cukup kuat untuk merealisasikan Pelabuhan Patimban, yakni guna mendukung logistik dan distribusi produk otomotif dan elektronika mereka. “Apalagi produk Jepang tersebut tidak hanya untuk pasar domestik Indonesia, tapi juga berpotensi ke wilayah regional Asean,” ujar dia Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan pembangunan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat senilai total Rp 42,22 triliun dimulai pada awal 2018. Kepastian itu muncul setelah pemerintah menetapkan Patimban sebagai lokasi pelabuhan pengganti Cilamaya yang bakal mempermulus pelaksanaan penandatanganan perjanjian pinjaman (loan agreement) dengan Jepang senilai US$ 1,7 miliar untuk pendanaan proyek tersebut. “Mudah-mudahan groundbreaking awal 2018 sehingga perjanjian pinjaman dengan Jepang bisa diteken Juli atau Agustus tahun ini,” kata Direktur Kepelabuhan Kemenhub Mauritz M Sibarani kepada Investor Daily di Jakarta, Jumat (21/4). Sesuai rencana awal, menurut Mauritz, Pelabuhan Patimban akan dibangun dalam tiga tahap, yakni tahap I (fase 1 dan 2 masing-masing senilai Rp 17,63 triliun dan Rp 14,16 triliun),

INDONESIA SHIPPING TIMES

tahap II Rp 7,58 trilliun, dan tahap III Rp 3,86 triliun. Pada tahap awal, pemerintah baru mengajukan pinjaman kepada Jepang senilai US$ 1,7 miliar. Dia menambahkan, saat pengoperasian tahap awal yang ditargetkan pada 2019, kapasitas pelabuhan baru mencapai 250.000 twenty foot equivalent units (TEUs) dan akan terus meningkat setiap tahunnya sekitar 350.000 TEUs. Pelabuhan Patimban diharapkan menampung kontainer sebanyak 7,5 juta TEUs dan kendaraan sebanyak 500.000 unit pada 2037. Di sisi lain, Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Tonny Budiono menjelaskan, penetapan lokasi (penlok) Pelabuhan Patimban diterbitkan melalui keputusan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Dalam ketetapan itu disebutkan ada enam desa di dua kecamatan di Subang yang menjadi lokasi Pelabuhan Patimban. Lima desa itu adalah Patimban, Kalentambo, Gempol, Pusakaratu, dan Kotasari yang terletak di Kecamatan Pusakanagara. Sedangkan satu desa lainnya yaitu Pusakajaya yang terletak di Kecamatan Pusakajaya. Tonny mengungkapkan, rencana pembangunan pelabuhan tersebut bakal dimasukkan dalam daftar rencana prioritas pinjaman luar negeri (DRPPLN/green book), untuk kemudian diadakan perjanjian pinjaman dengan Jepang. Perjanjian dengan pemerintah Negeri Matahari terbit diyakini bisa lebih cepat diteken, yaitu pada Juni 2017. “Sehabis penlok ini, tinggal green book dan artinya tidak ada yang penghambat loan agreement dari kita. Ini kan sudah keluar persetujuan amdal (analisis mengenai dampak lingkungan), RTRW (rencana tata ruang dan wilayah), dan penlok,” papar dia.*** INVESTOR.CO.ID | THRESA S DESFIKA | TRI MURTI

Rabu, 26 April 2017

07


ALFI Tuding Pelindo IV Picu Disparitas Logistik Semen di Timur

K

EBIJAKAN operator pelabuhan wilayah timur, PT Pelindo IV yang memberlakukan tarif khusus untuk pengiriman komoditas semen dari Makassar ke Jayapura dinilai timpang dalam menekan biaya logistik secara keseluruhan di wilayah tersebut. Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Sulselbar, Syaifudin Saharudi mengemukakan kebijakan tersebut sebaiknya diterapkan untuk seluruh komoditas yang dikirim melalui Pelabuhan Makassar sehingga lebih efektif dalam menekan biaya logistik dan membuat harga barang lebih murah di Jayapura maupun timur secara umum. “Apalagi tarif khusus ini hanya diterapkan Pelindo untuk semen merek tertentu, relatif tidak wajar sebenarnya jika ini diklaim dalam kerangka upaya menekan cost logistik,” ujarnya, Selasa (25/4/2017). Sekedar diketahui, Pelindo IV sebelumnya telah menjalin kerjasama dengan PT Semen Tonasa terkait pengiriman langsung komoditas semen dari Makassar ke Jayapura melalui fasilitasi perseroan dengan pengenaan tarif handling pelabuhan yang jauh lebih rendah. Menurut Syaifudin, fasilitasi pengiriman yang dilakukan oleh Pelindo IV itu juga berpotensi memperkecil peran pebisnis logistik swasta lokal lantaran menjadi langkah awal BUMN kemaritiman tersebut untuk ikut menggarap secara langsung sektor logistik. Seharusnya, lanjut dia, Pelindo IV lebih berfokus pada penguatan pelayanan pada pelabuhan kelolaan agar tercipta efesiensi logistik di wilayah timur sekaligus memperkuat sinergitas dengan pelaku usaha kalangan swasta. “Mestinya, service level yang jadi orientasi Pelindo IV, agar tumbuh bersama dengan swasta. Tetapi sekarang justru ikutan menjadi operator distribusi logistik, dan juga kecenderungannya

08

Rabu, 26 April 2017

malah memicu ketimpangan,” katanya. Di sisi lain, langkah Pelindo IV juga relatif kontraproduktif dengan arahan pemerintah yang menginginkan peran swasta dalam menekan biaya logistik yang masih berada dalam level tinggi di wilayah timur. Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Pelindo IV Baharuddin M. mengatakan pengenaan tarif terhadap pengiriman komoditas semen yang diproduksi PT Semen Tonasa merupakan implementasi dari jalinan kerjasama antarkedua BUMN tersebut. “Bukan tarif khusus sebenarnya, tetapi tarif negosiasi. Tarifnya itu lebih rendah sekitar 10%. Karena memang ini langsung ke Papua, waktunya lebih singkat juga,” katanya. Adapun jalinan kerjasama perseroan dengan PT Semen Tonasa diklaim pula merupakan bentuk dari sinergi BUMN, yang mana kegiatan pengiriman langsung komoditas semen Makassar-Jayapura telah berjalan dengan melibatkan juga PT Samudera Indonesia. Menurut Baharuddin, sinergitas tersebut dinilai mampu menekan harga semen hingga 40% lebih murah dari sebelumnya dan merupakan implementasi dari program pemerintah untuk menekan disparitas harga antara wilayah barat dan timur Indonesia.*** BISNIS.COM | AMRI NUR RAHMAT

INDONESIA SHIPPING TIMES


Pelindo III Kucurkan Dana Talangan Program Rumah Kita

P

T Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III mengucurkan dana talangan untuk operasional program “Rumah Kita”, yang digagas bersama sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Vice President Corporate Communication PT Pelindo III Widyaswendra saat dikonfirmasi di Surabaya, Selasa (25/4) menjelaskan biaya operasional untuk program Rumah Kita bukanlah investasi. “Ini adalah dana talangan yang kami pinjamkan sebagai pemancing minat pengusaha untuk turut menurunkan disparistas harga, khususnya di wilayah Indonesia Timur,” jelasnya. Pinjaman dana itu digunakan untuk biaya pengiriman barang dari pelabuhan asal ke tempat tujuan. Program Rumah Kita dijalankan PT Pelindo III bersama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) dan PT Pelayaran Indonesia (Pelni) untuk menjaga ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilisasi pangan nasional, yaitu dengan cara mendekatkan produsen ke konsumen dengan melibatkan masyarakat secara aktif. Dalam program ini, PT Pelindo III berperan menyediakan dan menyiapkan sarana perdagangan serta tempat-tempat atau gudang

INDONESIA SHIPPING TIMES

penyimpanan untuk bahan kebutuhan pokok. Termasuk menyiapkan rencana lokasi pelabuhan, gudang, fasilitas dan peralatan serta pelayanan jasa kepelabuhanan. Perum Bulog berperan menyiapkan barang-barang kebutuhan pokok untuk memenuhi komoditas yang diperlukan masyarakat di gudang dan tempat penyimpanan. Juga melakukan pendistribusian bahan kebutuhan pokok kepada masyarakat, termasuk melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat sesuai target yang ditetapkan. Sedangkan PT Pelni berperan menyelenggarakan angkutan kapal penunjang tol laut guna pendistribusian bahan kebutuhan pokok. Selain itu PT Pelni menjamin ketersediaan ruang pada angkutan kapalnya untuk barang Bulog yang sudah terjadwal pengirimannya. Widyaswendra menyebut, sedikitnya dana talangan senilai Rp150 juta telah dikucurkan PT Pelindo III dalam dua tahap program Rumah Kita yang telah berlangsung. “Masing-masing Rp75 juta per pengiriman,” katanya. Dia mencontohkan, salah satu pengiriman program Rumah Kita memuat tiga peti kemas ukuran 20 feet yang berisi penuh muatan semen, diberangkat Selasa (18/4) lalu, menggunakan kapal PT Pelni dari Terminal Jamrud, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Kapal pengangkut semen untuk program Rumah Kita itu berlayar menuju Dermaga Multipurpose Pelabuhan Tenau Kupang, selain juga menuju Pelabuhan Wangapu dan Rote. “Harga jualnya sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 47.500 per kilogramnya,” jelasnya.*** SKALANEWS.COM | ANTARANEWS.COM

Rabu, 26 April 2017

09


ALFI: Tidak Mudah Bagi Pelindo II Bangun CFS foto: ipclogistic.com

T

IDAK mudah bagi Pelindo II untuk mewujudkan fasilitas Container Freight Station (CFS) di pergudangan Cargo Distribution Center (CDC) Banda, Pelabuhan Tanjung Priok. Hal itu ditegaskan Ketua DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI Widijanto, Selasa (25/4/2017). CFS adalah fasilitas penyimpanan barang impor berstatus Less than Container Load (LCL) yang masih di bawah pengawasan pabean. Sedangkan kontainer LCL yaitu kontainer impor yang isinya milik lebih dari satu consignee. Widijanto mengatakan barang impor berstatus LCL sudah dari dulu ditangani forwarding dalam negeri berpartner dengan forwarding di luar negeri. Dalam bisnis barang impor LCL ini ada hal hal yang sifatnya spesifik seperti pemberlakuan sistem rabat. “Nah kalau Pelindo II memaksakan membangun CFS di CDC yang isi barangnya dari mana? Karena pasarnya dikuasai pemain lama (forwarding),� kata Widijanto. Lalu nasib anggota ALFI yang selama ini menggeluti impor LCL mau dikemanakan? kalau semua barang LCL harus masuk di CFS Pelindo

10

Rabu, 26 April 2017

II, tambahnya. Seperti diberitakan sebelumnya Pelindo II sudah menyiapkan pergudangan Cargo Distribution Center (CDC) Banda, Pelabuhan Tanjung Priok untuk dijadikan fasilitas Container Freight Station (CFS) Center. Lahan tersebut meliputi sebagian lahan (CDC ) sekitar 37.000 m2 ditambah 14.437m2 lahan dan pergudangan eks Masaji Kargosentra Tama (MKT) dan 25.201 m2 lahan Agungraya Public Warehouse (APW) yang akan habis kontraknya(BOT) tahun 2018. Menurut rencana CFS tersebut akan diujicoba Juni mendatang. Widijanto mengimbau Pelindo II agar tidak melakukan monopoli khususnya dalam bisnis barang LCL Kepala Otoritas Pelabuhan (OP) Tanjung Priok, I Nyoman Gede Saputra dihubungi terpisah mengatakan kendati Pelindo II membangun CFS tapi Tempat Penimbunan Sementara (TPS) yang selama ini telah menangani barang LCL tetap dapat hidup.*** BERITATRANS.COM | WILAM

INDONESIA SHIPPING TIMES


S

ELAMA Januari-April 2017, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap 106 kapal asing pencuri kekayaan perairan Indonesia. Sebagian besar kapal yang ditangkap adalah kapal pencuri ikan. “Sebanyak 81 kapal dari Vietnam, 6 kapal dari Filipina, 12 kapal dari Malaysia 12, dan 1 kapal dari Taiwan. Ini hasil penangkapan tahun ini,” ungkap Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, Jumat pekan lalu. Menurut Susi, ratusan kapal tersebut beroperasi di perairan Indonesia karena sudah tidak bisa melakukan penangkapan ikan di negaranya sendiri. Oleh sebab itu, ratusan kapal tersebut mengambil ikan dan beroperasi di perairan Indonesia secara Ilegal. “Jadi rupanya mereka betul-betul desperate. Negara-negara tetangga kita banyak yang melakukan moratorium untuk penangkapan ikan di wilayah laut mereka. Tekanan untuk menangkap ikan di laut kita sangat besar,” ungkap Susi.

INDONESIA SHIPPING TIMES

foto: jurnaloatrolinewscom

Empat Bulan, Anak Buah Menteri Susi Tangkap 106 Kapal Asing

Penangkapan 106 unit kapal tersebut dilakukan oleh berbagai pihak, yakni Direktorat Jendral Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), TNI Angkatan Laut (AL), serta Polisi Air. “Tangkapan Januari sampai April 2017, yang dilakukan oleh TNI AL ada 37 kapal, PSDKP ada 53 kapal plus hari ini ada 4 kapal lagi, kemudian Pol Air 9 kapal. Jadi kewaspadaan kita memang sangat tinggi,” kata Susi. Eko Djalmo Asmadi, Dirjen PSDKP KKP mengungkapkan, empat kapal yang ditangkap Jumat (21/4) pekan lalu merupakan kapal pençuri ikan asal Vietnam. “Waktu kami tangkap posisinya ada di sebelah utara Natuna,” ujarnya. Eko menjelaskan KKP mengalokasikan dana sebesar Rp 78 miliar untuk anggaran Direktorat Jenderal (Ditjen) PSDKP tahun 2017. “Yang Rp 35 miliar untuk bahan bakar. Selebihnya baru untuk operasional kami,” terangnya.*** KONTAN.CO.ID | ELISABETH ADVENTA Rabu, 26 April 2017

11


Good Bye Konservatif, Selamat Datang Revolusi Digital Industri Pelayaran

12

Rabu, 26 April 2017

foto: dreamstime.com

P

ERUBAHAN besar akan terus terjadi dalam sektor industri pelayaran. Hal ini sejalan dengan kemajuan teknologi digital yang merambah ke berbagai sektor industri dunia, termasuk Asia. Demikian kesimpulan dari diskusi panel the Sea Asia on The Fourth Industrial Revolution, Selasa kemarin. Para pembicara sepakat bahwa revolusi digital akan memainkan peran penting dalam industri pelayaran di masa yang akan baik sebagai dampakkemajuan teknologi maupun tuntutan pasar. Senior Vice President Inmarsat untuk Safety dan Security, Peter Broadhurst, mengakui bahwa hingga saat ini sistem pelayaran yang didominasi Eropa berlangsung sangat konservatif dan terkesan lamban menerima perubahan. Berbeda dengan Asia yang merespon cepat perubahan teknologi tersebut. “Sebenarnya sudah banyak pihak yang mendorong perubahan atau inovasi di sektor pelayaran, persoalannya kan respon yang lamban terutama di Eropa. Karena kalau respon ini cepat, maka sistem konservatif juga tentunya akan ditinggalkan,” ujar Broadhurst. Padahal, seperti diungkapkan Vice President Rolls-Royce Marine untuk Inovasi, Teknok dan Teknologi, Oscar Levander, perubahan di sektor industri pelayaran itu sudah menjadi keniscayaan, dan mungkin bagi sementara pihak terasa mengganggu. Meski demikian, perubahan itu tetap saja membuka banyak peluang dan semuanya akan didorong proses digitalisasi. “Ini akan mengubah cara kita mengoperasikan kapal, mengaturnya dan sekaligus merubah pola pikir tentang bisnis itu sendiri,” imbuh Levander. Dia meyakinikan, perubahan cara mengoperasikan kapal ke dalam sistem digital pada gilirannya akan lebih banyak mengintegrasikan kapal ke dalam rantai pasok logistic secara keseluruhan.

“Kapal tidak akan berdiri sendiri, tapi akan menjadi satu satu rangkaian logistik yang besar dari hulu ke hilir. Karena itu kita perlu memikirkan upaya mengoptimalisasikan sistem ini ketimbang langkah-langkah konservatif dalam bentuk pemangkasan biaya-biaya,” ujarnya. Dia pun memprediksi para pemilik kargo akan terlibat dalam perubahan sistem tersebut dan memegang kendali yang lebih besar dalam proses pengiriman. Sementara itu, Kepal Teknologi Group PSA Internasional, Oh Bee Lock, mengatakan operator pelabuhan harus sudah siap dengan perubahan tersebut. Meskipun dia meyakini, perubahan itu tinggal masalah waktu saja Sedangkan Michael Montoya, Advisor dari Microsoft Asia Chief Cybersecurity, menjelaskan digitalisasi yang berdampak pada otomatisasi sistem akan mereduksi kesalahan-kesalahan penggunaan yang disebabkan human error. “Digitalisasi sistem tidak hanya efisen, tapi juga meningkatkan kinerja manusia dalam menangani pekerjaan dengan akurasi yang lebih tinggi,” pungkasnya.*** SEATRADE-MARITIM.COM | VINCENT WEE

INDONESIA SHIPPING TIMES


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.