INDONESIA
SHIPPING TIMES BULETIN INFORMASI PELAYARAN, PELABUHAN DAN LOGISTIK
No 130• Vol IX • Selasa,
30 Mei 2017
INVESTASI USD 225 JUTA MASA KONSESI 21 TAHUN, ICTSI BATAL KELOLA PELABUHAN DI NIGERIA
HINDARI RIVALITAS, MENHUB PENGEN PELABUHAN WARNASARI DIKELOLA PELINDO II BANTEN
APTRINDO: TARIF RORO RP3 JUTA JAKARTA SURABAYA REASONABLE
SEPI MUATAN, GAPASDAP PERTANYAKAN ATURAN KAPAL WAJIB DI ATAS 5000 GT
JOR-JORAN BANGUN INFRASTRUKTUR, AWAS INDONESIA BERNASIB SEPERTI YUNANI
01
Hindari Rivalitas, Menhub Inginkan Wanasari Dikelola Pelindo II Banten foto: titiknol.co.id
P
ERSOALAN yang dihadapi oleh Pemkot Cilegon dalam proses pembangunan Pelabuhan Warnasari, mendapat respon dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Menurut Menhub, Pelabuhan Warnasari akan dijadikan bagian dari Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II. Hal itu menurutnya perlu dilakukan, guna menghindari adanya rivalitas antar satu pelabuhan dengan pelabuhan lainnya. “Terkait dengan Warnasari ini nanti kita jadikan terminal yang merupakan bagian dari Pelindo II. Intinya kita tidak ingin terjadi rivalitas antara satu pelabuhan dengan pelabuhan lain,” jelas Menhub usai meninjau lahan Warnasari, Sabtu ( 27/5/2017) lalu. Sementara terkait rencana Pemkot Cilegon yang telah menggandeng pihak swasta untuk
membangun pelabuhan Warnasari yakni PT Pelabuhan Cilegon Mandi (PCM) dan PT Bosowa Bandar Indonesia (BBI), kata Menhub tidak menjadi persoalan. Bahkan Menhub menginginkan, agar pihakpihak terkait yang terlibat dalam proses pembangunan Pelabuhan Warnasari bisa bersatu. “Makanya Warnasari dan Pelindo itu harus dijadikan satu supaya tidak saling membunuh dalam satu ruang lingkup kerja,” ungkapnya. Sementara itu, Direktur Utama PT PCM Jamhri Hamid, optimistis jika Pelabuhan Warnasari akan mulai dibangun 2017 ini. “2017 harus mulai dibangun, sehingga 2019 pelabuhan Warnasari sudah bisa dioperaskan,” harapnya.*** TITIKNOL.CO.ID | ARDI
penerbit: PT INDONESIA KREASI MEDIA » PeNYUNTING: Karnali Faisal » Tata letak: Givan J Setiawan » penyelaras naskah: Karnali Faisal, Agus Abdu Roza, Salsabila Miftahuzahra » Sirkulasi: Agus Abdu Roza » keuangan: Abdul Manaf ZA » Sekretaris Redaksi/Iklan: Mulke Choerunisa » Alamat Redaksi/ Sirkulasi: Jl Raya Enggano No 91 Tanjung Priok Jakarta Utara » Telp: 021-43924419, 021-4303083» FAKS: 021-43924419» contact person: Karnali Faisal HP 081289258955, WA 08128444457 » Email: karnali.faisal@gmail.com » Website: shippingforum.co.id
02
Selasa, 30 Mei 2017
INDONESIA SHIPPING TIMES
Pelindo II Kaji Rencana Kerja Sama Bangun Pelabuhan Warnasari foto: indoshippinggazette.com
D
IREKTUR Utama PT Pelindo II, Elvyn G Masassya mengungkapkan, bakal melakukan kajian secara mendalam perihal kerja sama dengan Pemkot Cilegon-Pelindo untuk membangun Pelabuhan Warnasari. Pelindo pun tidak mempermasalahkan perihal Badan Usaha Pelabuhan (BUP) yang akan diambil oleh Pemkot Cilegon. “Kita tentu akan mempelajari dan tentu terbuka kemungkinan bekerjasama, apalagi kalau itu bisa memberikan manfaat kepada Banten, kepada Pelindo dan kepada semua pihak,” ujar Elvyn usai acara Safari Ramadan Komisaris Utama dan Direktur Utama PT Pelindo II di Kota Cilegon, Senin (29/5/2017) malam. Perihal kerja sama membangun pelabuhan milik Pemkot tersebut, dia menyatakan sudah membicarakan dengan Pemkot untuk bagaimana mengkaji apa saja hal-hal yang harus dikerjakan kaitannya dengan kerja sama itu. “Tadi juga saya sudah bicara dengan pihak
INDONESIA SHIPPING TIMES
Wali Kota di sini, kita akan review sama-sama. Artinya terbuka kemungkinan bekerjasama dengan azas profesionalisme,” jelasnya. Meski perusahaan BUMD yang nantinya akan dijadikan BUP, Elvyn menyatakan hal tersebut tidak ada masalah. Dalam kerja sama pendirian pelabuhan, lajut dia, ada beberapa kerja sama yang bisa dilakukan selain pembangunan fisik. “Saya kira enggak ada masalah BUP (Badan Usaha Pelabuhan) siapapun karena kerja sama itu kan areanya sangat luas, sistem, teknologi, kemudian operator ship kan juga dimungkinkan selain lahan. Jadi ada aspek infrastruktur, pendanaan dan lain sebagainya,” katanya. “Kalau kerja sama itu kan elementnya macam-macam, teknologi, sistem, financial dan lain sebagainya, kita belum sampai pada kesimpulan final. Tapi gagasan ini kita sambut baik dan kita akan review,” lanjutnya.*** DETIK.COM | MUHAMMAD IQBAL Selasa, 30 Mei 2017
03
Pelindo II Banten Terapkan Operasional Bongkar Muat & Informasi Berbasis IT foto: maritimindonesia.co.id
P
T Pelabuhan Indonesia/IPC Cabang Banten berkomitmen terus menata pelayanan di pelabuhan dengan memastikan kelancaran kegiatan bongkar muatnya harus dapat berjalan dengan produktivitas yang tinggi. General Manager Pelindo II/IPC Cabang Banten, Armen Amir, mengatakan Banten saat ini sedang memasuki era ‘Banten Hebat’ yakni berintegritas, berdaya saing tinggi dan berorientasi pelanggan dengan tujuan agar Provinsi Banten dan khususnya Kota Cilegon dapat memiliki Pelabuhan yang memiliki kinerja lebih baik. Armen menegaskan era ‘Banten Hebat’ saat ini sudah dimulai dengan dilakukan penataan yang menyeluruh baik dari sisi layanan dan pola operasi, fasilitas dan peralatan, sistem informasi berbasis IT, maupun SDM sebagaimana yang tertuang dalam Program Strategis Menuju Banten Hebat 2019. “Yakni pelabuhan yang dapat memastikan bahwa kelancaran layanan kegiatan bongkar muatnya harus dapat berjalan dengan produktivitas yang tinggi sehingga efektifitas dan efisiensi dalam layanan dapat terwujud,” ujar Armen Amir disela-sela acara Safari Ramadhan Direksi
04
Selasa, 30 Mei 2017
dan Komisaris Pelindo II Cabang Banten, Senin (29/5/2017). Armen menjelaskan, salah satu program strategis itu adalah modernisasi peralatan bongkar muat dan sistem informasi, yakni pada tahun ini Pelindo II Banten akan segera membangun dermaga sepanjang 400 meter berikut penyediaan alat bongkar muat yang tersambung dengan conveyor dan gudang modern untuk melayani barang jenis curah. “Kami akan berlakuan secara penuh sistem informasi berbasis IT yang dikenal dengan Non Petikemas – Terminal Operating System (NPKTOS) pada Juli 2017 ini. Dengan begitu nantinya Pelabuhan Banten akan menjadi Pelabuhan yang pertama di Indonesia dalam pelaksanaan NPK-TOS ini, dan ini yang sangat membanggakan,” paparnya. Armen berharap, semua program penataan itu dapat membuat Pelabuhan Banten menjadi lebih baik lagi dan menjadi Pelabuhan hebat yang dapat menjadi kebanggaan bagi masyarakat Banten pada umumnya dan masyarakat Kota Cilegon.*** | FAKTABANTEN.CO.ID |
INDONESIA SHIPPING TIMES
Dirjen Hubla: Angkutan Laut Harus Nyaman dan Jamin Keselamatan foto: pikiran-rakyat.com
G
UNA meningkatkan koordinasi dan persiapan penyelenggaraan Angkutan Laut Lebaran Tahun 2017 yang selamat, aman, lancar, nyaman, dan terkoordinasi, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, A. Tonny Budiono menerbitkan Instruksi tentang Persiapan Penyelenggaraan Angkutan Laut Lebaran Tahun 2017 (1438 H). Hal ini merupakan tindaklanjut dari instruksi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kepada seluruh jajaran di Kementerian perhubungan untuk menyelenggarakan angkutan Lebaran tahun 2017 dengan sebaik-baiknya. Adanya instruksi Dirjen Hubla tersebut menunjukkan wujud nyata keseriusan Ditjen Hubla dalam memberikan pelayanan angkutan laut kepada para pemudik agar dapat melakukan perjalan mudik dengan selamat, aman, lancar dan nyaman. Dalam Instruksi tersebut Dirjen Tonny menginstruksikan kepada para Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama, Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan, Kepala Kantor Pelabuhan Batam, dan Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan untuk mempersiapkan dengan matang pelaksanaan Angkutan Laut Lebaran Tahun 2017 dengan melakukan beberapa hal penting dan strategis.
INDONESIA SHIPPING TIMES
“Seperti tahun-tahun sebelumnya, pada tahun ini periode Posko Angkutan Laut Lebaran akan dimulai pada H-15 hingga H+15 libur Idul Fitri atau dari tanggal 10 Juni hingga tanggal 11 Juli 2017,” ungkap Tonny di Jakarta, Senin (29/5/2017). Untuk itu, Tonny menginstruksikan kepada setiap Unit Pelaksana Teknis (UPT) penyelenggara pelabuhan untuk membentuk Posko Angkutan Laut Lebaran Tahun 2017 (1438 H) dan mengirimkan daftar nama penanggungjawab / perwira jaga petugas posko harian serta nomor kontak yang dapat dihubungi selama posko. “Hal penting lain yang harus dilakukan yaitu menyiapkan sarana dan prasarana pelabuhan serta mengecek kelaikan armada angkutan kapal penumpang yang menyinggahi pelabuhan yang menjadi tanggung jawab masing-masing UPT,” lanjut Tonny. Tonny juga meminta kepada seluruh UPT penyelenggara pelabuhan untuk menyiapkan Program aksi keselamatan dan keamanan moda angkutan laut serta menyiapkan sarana pemantauan CCTV yang terpasang di pelabuhan agar dapat terintegrasi dengan posko terpadu Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. “Sedangkan untuk memastikan kesiapan terminal penumpang, keselamatan, keamanan, ketertiban dan kelancaran debakasi/embarkasi penumpang maka koordinasi dengan instansi terkait harus ditingkatkan agar pelayanan kepada para penumpang dapat lebih maksimal,” tegasnya. Terakhir, dalam Instruksi tersebut Dirjen Tonny menegaskan kembali kepada para UPT untuk melaksanakan pemantauan dan pengendalian angkutan laut lebaran tahun 2017 dan menyampaikan laporan harian secara real time melalui aplikasi siasati.dephub.go.id/anglebtal dan membuat laporan harian realisasi angkutan penumpang lebaran tahun 2017 selama periode posko.*** FAJARONLINE.COM | YUSRIADI Selasa, 30 Mei 2017
05
Angkutan Lebaran
P
Pelni Tambah Kapasitas, Pelindo IV Lengkapi Fasilitas
T Pelayaran Nasional Indonesia menambah kapasitas kapal-kapal yang melayani warga Kepulauan Riau. Penambahan dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan arus mudik Lebaran 2017. Kepala Operasional PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Tanjung Pinang Ismed Muryadi mengatakan, penambahan kapasitas atas izin pemerintah. Pada periode tertentu, pemerintah memang mengizinkan kapasitas kapal dinaikkan untuk sementara waktu. “Kami juga mendapat dispensasi untuk menaikkan,” ujarnya, Sabtu (27/5), di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Pelni Cabang Tanjung Pinang menyiapkan kapal motor (KM) Bukit Raya, KM Sabuk Nusantara 30, KM Sabuk Nusantara 39, dan KM Sabuk Nusantara 62. Selain KM Bukit Raya, kapal lain juga merupakan kapal perintis. Kapal-kapal itu melayani warga dari dan ke Natuna serta Kepualuan Anambas menuju Tanjung Pinang dan Jakarta. Untuk KM Bukit Raya, daya angkut dinaikkan dari 926 orang menjadi 1.976 orang. Sementara kapal-kapal lain yang lebih kecil tetap menggunakan kapasitas normal. Namun, tidak tertutup kemungkinan akan ada dispensasi menambah daya angkut jika ada lonjakan penumpang. “Selama unsur keselamatan memungkinkan, pemerintah akan memberikan dispensasi,” ujar Ismed. Kapal-kapal itu berangkat dari dua pelabuhan, yakni Pelabuhan Kijang di Bintan dan Pelabuhan Sr Bintan Pura di Tanjung Pinang. Dari dua pelabuhan itu, kapal-kapal tersebut menuju pulau-pulau terdepan Indonesia di Natuna dan Kepulauan Anambas. Selain kapalkapal Pelni, pilihan transportasi ke pulau-pulau terdepan Indonesia di Natuna dan Kepulauan Anambas. Selain kapal-kapal Pelni, pilihan transportasi ke pulau-pulau terdepan hanya kapal barang dengan waktu tempuh lebih lama. Dengan kapal-kapal Pelni, waktu pelayaran ke pulau terjauh bisa mencapai 10 hari sejak me-
06
Selasa, 30 Mei 2017
ninggalkan Tanjung Pinang atau Bintan. Sementera dengan kapal barang, waktu pelayaran bisa bertambah menjadi 15 hari. Sementara itu, di Batam, Pelni menyiapkan KM Kelud dan KM Unsini. Kapal-kapal itu akan melayani pemudik dari Batam menuju Sumatera Utara dan Jakarta. “Kami siapkan sampai 30.000 tiket,” ujar Kepala Operasional Pelni Batam Toro. Tiket untuk 13 Juni 2017 dan 16 Juni 2017 sudah habis. Sementara tiket untuk keberangkatan di tanggal-tanggal selanjutnya masih tersisa sebagian. Fasilitas Penunjang Pelabuhan Soekarno-Hatta di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, saat ini pun sudah disiapkan untuk melayani pemudik. Pelabuhan dilengkapi dengan sejumlah fasilitas untuk menunjang kenyamanan penumpang, seperti gargarata, traveltor, dan jembatan penghubung yang bisa memuat hingga 4.000 orang. Tahun ini, jumlah pemudik di Pelabuhan Soekarno-Hatta diperkirakan naik hingga 6 persen. “Tahun ini kami sudah mempekirakan pemudik baik yang datang maupun berangkat dari Pelabuhan Makassar akan meningkat sekitar 6 persen dibandingkan tahun lalu. Pada tahun 2016, jumlah pemudik 153.930 orang, dan tahun ini diperkirakan mencapai 163.166 orang. Untuk itu, Pelabuhan Makassar sudah dibenahi agar nyaman untuk pemudik,” kata Sekretaris Perusahaan PT Pelindo IV Iwan Sjarifuddin di Makassar, Minggu (28/5). PT Pelindo IV mengelola sejumlah pelabuhan di kawasan timur Indonesia, termasuk Pelabuhan Soekarno-Hatta yang melayani pelayaran dari Makassar menuju sejumlah wilayah, seperti Kalimantan, Papua, Maluku, Nusa Tenggara, hingga Pulau Jawa. Setiap tahun, ratusan ribu pemudik menggunakan jalur laut melalui Pelabuhan Makassar.*** MARITIMENEWS.ID | KOMPAS
INDONESIA SHIPPING TIMES
Sepi Muatan, Gapasdap Pertanyakan Aturan Kapal Wajib Di Atas 5.000 GT foto: titiknol.co.id
P
EMERINTAH akan menaikkan batas tonase kapal angkutan penyeberangan di Merak - Bakauheni menjadi minimal 5.000 gross tonnage (GT). Hal itu tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) RI No. 88/2014 tentang Pengaturan Ukuran Kapal Angkutan Penyeberangan di Pelabuhan Merak-Bakauheni. Menanggapi hal itu, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) Khoiri Soetomo mengatakan mereka tidak menentang niat pemerintah yang ingin memperbesar kapasitas sehingga tidak lagi terjadi antrean panjang di dermaga. Hanya saja, kondisi saat ini 50% kapal yang beroperasi berkapasitas di bawah 5.000 GT dan masih kekurangan muatan. Jika aturan tersebut benar-benar dijalankan sementara okupansi tetap kecil, dipastikan pengusaha merugi. “Secara bisnis pasti merugi. Pertanyaannya, kalau sudah berganti tetapi muatannya
INDONESIA SHIPPING TIMES
tetap seperti sekarang siapa yang menanggung biayanya?” katanya kepada Bisnis pada Senin (29/5/2017). Jika hal tersebut dibiarkan, menurut dia, iklim usaha menjadi tidak kondusif dan keberlanjutan layanan penyeberangan terancam. Dia berpandangan meskipun tidak ada aturan tersebut, pihak swasta secara otomatis akan mengganti kapalnya jika permintaan meningkat. Hal itu mengikuti mekanisme pasar. Khoiri mengambil contoh seperti yang terjadi di bisnis penerbangan. Pada waktu-waktu tertentu apabila trafik meningkat drastis, secara otomatis maskapai akan mengoperasikan pesawat yang lebih besar. “Kalau pasar membesar otomatis kapasitas akan ditingkatkan.” Jumlah kapal yang beroperasi di MerakBakauheni saat ini adalah 58. Hampir separuhnya masuk dalam kategori di bawah 5.000 GT.*** BISNIS.COM | ABDUL RAHMAN Selasa, 30 Mei 2017
07
Aptrindo: Tarif Roro Rp3 Juta JakartaSurabaya Cukup Reasonable foto: detik.com
T
ARIF Roll on Roll off (Ro Ro) Jakarta – Surabaya yang direncanakan mulai operasi 5 Juni 2017 sudah cukup reasonable (masuk akal) untuk menarik minat pengusaha angkutan barang mengalihkan sebagian operasionalnya lewat laut. Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan mengatakan tarif Ro Ro Jakarta – Surabaya sudah diputuskan pemerintah dalam rapat di Merak belum lama ini sebesar Rp 3 juta untuk kendaraan dengan panjang 10 meter. Tarigan mengatakan pihaknya sudah menghitung dengan tarif Rp 3 juta/kendaraan panjang 10 meter, pengusaha angkutan masih dapat keuntungan dari sisi penghematan BBM, uang tol, ban dan pengeluaran
08
Selasa, 30 Mei 2017
lain ( biaya operasional) jika lewat darat. Dalam bincang-bincang, Senin (29/5/2017), Tarigan mengimbau pengusaha angkutan barang agar mulai menggeser sebagian kegiatan operasionalnya melalui laut. Program pemerintah untuk mengalihkan sebagian distribusi logistik melalui jalur laut patut kita sukseskan agar APBN yang dikeluarkan pemerintah untuk perbaikan kerusakan jalan dapat dihemat dan syukur syukur dengan mengurangi angkutan barang lewat darat ini dapat mengurangi kecelakaan lalulintas, kata Gemilang Tarigan yang sudah mendeklarasikan ‘Truk Pelopor Keselamatan Lalulintas’ belum lama ini.*** BERITATRANS.COM | WILAM INDONESIA SHIPPING TIMES
Ongkos Angkutan Tak Naik Bisa Picu Angka Kecelakaan di Jalan foto: solopos.com
A
SOSIASI Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) DPP Jawa Tengah (Jateng) menilai kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi akhir-akhir ini dipicu kondisi dan iklim bisnis angkutan truk yang tidak kondusif. Ketidakstabilan iklim bisnis angkutan telah dirasakan anggota Aptrindo Jateng sejak 2015 silam. Wakil Ketua Aptrindo Jateng Bambang Widjanarko mengatakan, ongkos angkutan barang sejak 2015 tidak pernah dinaikkan. Menurutnya, pengguna jasa angkutan barang hanya menyetujui kenaikan tarif angkutan apabila terjadi kenaikan harga BBM saja. Sedangkan untuk kenaikan cost lain tidak menjadi pertimbangan kenaikan tarif angkutan truk. ”Padahal harga komponen lain, seperti oli, spare parts dan ban terus mengalami beberapa kali kenaikan dalam setahun,” katanya. Menurut Bambang, meski pada saat uji KIR semua komponen kendaraan berfungsi dengan sempurna, namun komponen yang ala kadarnya tersebut membuat performa dan daya tahan kendaraan tidak seperti kelas satu. Selain itu, kondisi ini memaksa pengusaha angkutan dan
INDONESIA SHIPPING TIMES
sopir untuk sama-sama melakukan efisiensi guna menekan cost selama di perjalanan. Beberapa efisiensi yang dilakukan, kata Bambang, meliputi penurunan kualitas oli, spare parts, dan ban. Bambang juga mengungkapkan bila sopir pun tidak mau mengeluarkan uang yang sudah diberikan pemilik truk untuk membayar perawatan kendaraan selama di jalan. Seperti biaya cek tekanan ban, rem, lampu dan lainnya. Minimnya penghasilan sopir, juga mempengaruhi kinerja sopir. ”Sopir menjadi lebih agresif, ogah-ogahan dan cepat marah. Bahkan tidak jarang akhirnya truk hanya dikemudikan oleh kernet yang dinaikkan menjadi sopir akibat langkanya sopir yang mau bekerja dengan penghasilan ala kadarnya,” ungkapnya. Menurut Bambang, untuk kasus rem blong yang sering menjadi penyebab kecelakaan, tidak terjadi sejak truk berangkat dari pool, melainkan karena sopir tidak bekerja dengan keterpaksaan sehingga kurang hati-hati mengendarai truk. “Akibatnya sering terjadi sopir menginjak rem berulang kali tanpa perasaan sampai akhirnya angin tekor dan rem blong,” jelasnya. Sejumlah pihak memprediksi, jika harga angkutan tidak kunjung naik sebagai akibat dari tekanan pengguna jasa angkutan akan membuat angka kecelakaan lalu lintas di jalan sulit ditekan dan terus bertambah. ”Analisa ini saya lakukan bersama dengan beberapa pengusaha dan sopir truk Indonesia, Cina dan Eropa,” pungkasnya.*** TRUCKMAGZ.COM | CITRA Selasa, 30 Mei 2017
09
ALFI Komit Wujudkan Kualitas SDM Logistik Bertaraf Internasional foto: beritasatu.com
K
EMAJUAN industri logistik nasional perlu diimbangi dengan kualitas pendidikan yang dikembangkan sesuai kebutuhan pasar. Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) melalui ALFI Institute berkomitmen menjadikan anggotanya sebagai arsitek angkutan barang untuk logistik dan distribusi yang berdaya saing global. “Melalui ALFI Institute kami berupaya untuk mendongkrak potensi SDM usia produktif agar berkualitas dan mampu bersaing di pasar internasional. Untuk itu, program pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan telah kami sesuaikan dengan kebutuhan pasar,” terang Ketua Umum DPP ALFI, Yukki Nugrahawan Hanafi Yukki dalam rilisnya di Jakarta, Minggu (28/5). Adapun 4 program pendidikan utama yang menjadi fokus ALFI dalam mendukung reformasi logistik antara lain; Basic International Freight Forwarding Course, FIATA Diploma in International Freight Forwarding, FIATA Higher Diploma in Supply Chain Management, dan Logistics Management. Program tersebut pun pendidikannya berjenjang mulai dari basic hingga higher diploma. Director of ALFI Institute Iman Gandi menyebutkan saat ini ALFI Institute tengah menjajaki pengembangan dan kerjasama internasional melalui program e-learning demi meningkatkan kompetensi logistik nasional dalam persaingan global. “Sejalan dengan visi ALFI dalam peningkatan kompetensi dan kapasitas SDM Logistik, ALFI melalui ALFI Institute sedang menjajaki pengembangan dan kerjasama internasional dalam e-learning dengan menandatangani MoU dengan perguruan tinggi terkemuka di luar negeri,” ujarnya.
Seluruh program pendidikan yang terdapat dalam ALFI Institute diakui Iman sudah terakreditasi dan diakui secara regional ASEAN, maupun internasional. “Di sini kami selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas SDM dalam bidang Freight Forwarding dan Logistik. Program kurikulum yang kami terapkan juga sudah terakreditasi dan mendapat pengakuan baik nasional, dan regional bahkan internasional,” imbuhnya. Tenaga pengajar, dikatakan Iman terdiri dari praktisi profesional, dan berpengalaman sehingga tidak hanya memberikan paparan materi, namun juga membantu para anggota untuk mengimplementasikannya dalam menjalankan bisnis sehari-hari. “Lulusan dari ALFI Institute terbukti telah menjadi pelaku professional dalam bidang forwarding, logistik maupun pengusaha pengurusan jasa kepabeanan yang unggul dan berkompetensi,” simpul Iman.*** BERITASATU.COM |L GORA KUNJANA
10
Selasa, 30 Mei 2017
INDONESIA SHIPPING TIMES
Infrastruktur Dibangun Jor-Joran, Awas Indonesia Senasib Yunani foto: beritadaerah.co.id
P
EMBANGUNAN infrastruktur menjadi program utama Presiden Joko WidodoJusuf Kalla. Hanya saja dalam pelaksanaannya, sepantasnya dilengkapi perencanaan matang tanpa meninggalkan prinsip kehatihatian mengingat mayoritas proyek ini dibiayai utang luar negeri. Ekonom Institute for Development on Economic and Finance (Indef) Dzulfian Syafrian menuturkan sektor infrastruktur adalah salah satu isu utama dalam perekonomian Indonesia. Rendahnya kuantitas dan kualitas infrastruktur membuat suplai/produksi perekonomian tidak dapat mengikuti kencangnya pertumbuhan dari sisi permintaan/konsumen. “Padahal kita ketahui bahwa konsumsi Indonesia sangat menjanjikan mengingat pertumbuhan kelas menengah muda Indonesia yang cukup pesat,” kata Dzulfian di Jakarta, Minggu (28/5/2017). Dzulfian mengingatkan Indonesia masih memiliki setumpuk daftar buruknya infrastruktur, seperti minim dan kecilnya pelabuhan dari sisi kuantitas, serta lamanya waktu operasional pelabuhan dari sisi kualitas. Kemudian keterbatasan, ketidakpastian dan mahalnya energi, dan daya dukung terhadap rantai suplai. Karena itu, lanjut Dzulfian memperbaiki infrastruktur adalah salah satu kunci jika per-
INDONESIA SHIPPING TIMES
ekonomian domestik ingin tumbuh di atas level 6%. Apa yang dicanangkan Jokowi di awal masa pemerintahannya terkait infrastruktur, kata dia, sebenarnya cukup menjanjikan, namun realisasinya tidak begitu meyakinkan. “Daya dukung Anggaran Pendapatan Belanja Negara terhadap pembiayaan infrastruktur memang terbatas, mengingat APBN kita banyak habis di pos-pos rutin, seperti bayar gaji PNS, bayar bunga utang tahunan, subsidi-subsidi, dan transfer ke daerah,” ujarnya. Berikutnya, Dzulfian menuturkan daya dukung APBN terhadap pembiayaan infrastruktur juga menjadi lemah karena rigidnya pengelolaan defisit fiskal yang diatur UU hanya sebesar 3% dari Produk Domesic Bruto.“Mungkin pemerintah bisa menilik ulang peraturan ini, agar daya gedor dan gerak lincah fiskal kita bisa lebih dimaksimalkan,” kata Dzulfian. Adapun yang harus diperhatikan pemerintah adalah manajemen fiskal, khususnya utang dalam proyek-proyek infrastruktur. Banyak proyek infrastruktur menggunakan skema utang. Dzulfian berpendapat bahaya dapat terjadi ketika ada ketidaksesuaian (mismatch) antara proyek infrastruktur yang biasanya bersifat jangka panjang, sedangkan pembiayaan utangnya dibayar dalam jangka pendek. Jika hal ini terjadi, dapat menimbulkan krisis fiskal seperti di negara-negara Eropa Selatan, yakni Portugal, Italia, Yunani, dan Spanyol. Atas hal itu, menurut Dzulfian perencanaan berperan penting, dan setiap infrastruktur harus diputuskan melalui perencanaan matang yang dapat memberikan manfaat bagi perekonomian nasional di masa depan.”Tanpa perencanaan matang dan tepat, Jokowi berpotensi menurunkan berupa tumpukan proyek infrastruktur yang mangkrak,” pungkasnya.*** KABARBISNIS.COM | TIM Selasa, 30 Mei 2017
11
Investasi USD 225 Juta Konsesi 21 Tahun,
ICTSI Batal Kelola Pelabuhan Nigeria
foto: portstrategy.com
P
ENGEMBANG dan pengelola pelabuhan terminal peti kemas asal Filipina. International Container Terminal Services Inc (ICTSI) menarik diri dalam proyek pembangunan pelabuhan Lekki, negara bagian Nagos, Nigeria, Afrika Barat. Sebelumnya, melalui anak usahanya, Lekki International Container Terminal Services LFTZ Enterprise (LICTSE), ICTSI menyatakan komitmennya untuk berinvestasi 225 juta dolar AS. Dana investasi tersebut bakal digunakan untuk pengadaan alat bongkar muat dan juga sistem IT. Kesepakatan antara LICTSE dan pengelola pelabuhan Lekki Port LFTZ Enterprises itu (LPLE) tersebut ditandatangani 10 Agustus 2012, untuk masa konsesi selama 21 tahun. Pada rencana sebelumnya, selain sebagai terminal kontainer, ICTSI juga akan memanfaatkan Pelabuhan Lekki sebagai terminal khusus kendaraan Talaram Group yang berbasis di
12
Selasa, 30 Mei 2017
Singapura. Posisinya yang strategis membuat pelabuhan yang direncanakan berkapasitas 2,5 juta TEUS tersebut menjadi pusat terminal kontainer baru di Afrika Barat. ICTSI optimis dengan panjang dermaga 1200 M, 14 CC Post Panamax serta draft yang memadai, Pelabuhan Lekki mampu melayani kapal berkapasitas 10 ribu TEUs. Pelabuhan itu akan dibangun di atas lahan 90 hektar dan berada di kawasan Zona Perdagangan Bebas Lagos, berjarak sekitar 65 km timur Lagos, Nigeria. Sayangnya, meski kesepakatan konsesi sudah ditandatangani hampir 3 tahun, pembangunan pelabuhan Lekki terus mengalami penundaan. Hal inilah yang kemudian membuat ICTSI membatalkan investasi di pelabuhan tersebut.*** MARINELINK.COM | MB.COM.PH | KF
INDONESIA SHIPPING TIMES