INDONESIA
SHIPPING TIMES BULETIN INFORMASI PELAYARAN, PELABUHAN DAN LOGISTIK
No 131• Vol IX • Rabu,
31 Mei 2017
STANDAR KESELAMATAN, PEMERINTAH INTEGRASIKAN ATURAN DI KAPAL RO-RO
MUDIK LEBARAN, PELINDO III GRATISKAN 7 RIBU TIKET BIS BAGI PENUMPANG KAPAL LAUT
MUDIK LEBARAN, PELNI KERAHKAN 26 KAPAL BESAR DAN 46 KAPAL PERINTIS
PELAYARAN TETAP BERLAKUKAN UANG JAMINAN KONTAINER
HYUNDAI AMBIL ALIH 3 DERMAGA HANJIN DI PELABUHAN TAIWAN
01
Soal Manifes Kapal, DPR Kritik Pelindo dan Aparat Pelabuhan foto: tribunnews.com
A
NGGOTA Komisi V DPR RI Capt. Anthon Sihombing mengatakan harus ada kerjasama antara Pelindo dengan aparat pelabuhan setempat. Hal ini terkait adanya fakta perbedaan jumlah penumpang dalam manifes dengan hasil evakuasi korban oleh Basarnas dalam musibah terbakarnya KM Mutiara Sentosa I. “Pelindo jangan mau menangnya saja, dia harus kerjasama. Seperti yang telah dilakukan oleh Angkasa Pura, dimana penumpang dan barang itu harus clear masuk ke pesawat. Jadi pelabuhan juga mesti begitu,” tandasnya saat kunjungan kerja spesifik Komisi V DPR RI ke Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jatim, Senin (29/05/2017). Disamping itu, lanjutnya, yang paling penting adalah masalah Tol Laut dan Poros Maritim. Menurutnya hal itu akan sulit tercapai kalau kapal jenis Roro masih ditangani oleh ASDP, sementara persoalan keselamatannya ada di Ditjen Perhubungan Laut.
“Ini harus dikaji, kita akan revisi lagi Undang-Undang nomor 17 Tahun 2008. Ini sangat salah besar. Kita ini negara maritim, jadi tidak boleh dianggap remeh persoalan menuju Tol Laut dan Poros Maritim itu,” ucapnya. Menyangkut masalah sumber daya manusia (SDM) pelaut, Anthon mengatakan, SDM pelaut itu sekolahnya banyak, tetapi mutunya tidak ada. Rawan Kecelakaan Sementara itu, pengamat transportasi laut Saut Gurning menyatakan, otoritas angkutan laut nasional memang perlu lebih teliti mengawasi angkutan kapal Ro-Ro dan kapal penumpang cepat menjelang arus mudik. Sebab, kedua armada menjadi pilihan pertama penumpang saat arus mudik Lebaran. ”Untuk armada Ro-Ro, frekuensi kecelakaan sangat tinggi. Setidaknya, satu unit kapal mengalami insiden setiap minggu pada periode April–Mei 2017,” ujarnya. Selain faktor muatan kendaraan, kelebihan beban kapal harus jadi perhatian karena bisa menjadi pangkal kecelakaan kapal. ”Meski prediksi kondisi laut Juni–Juli normal, over-capacity tetap menjadi risiko yang perlu kami perhatikan,” tuturnya.*** TRIBUNNEWS.COM | JAWAPOS.COM
penerbit: PT INDONESIA KREASI MEDIA » PeNYUNTING: Karnali Faisal » Tata letak: Givan J Setiawan » penyelaras naskah: Karnali Faisal, Agus Abdu Roza, Salsabila Miftahuzahra » Sirkulasi: Agus Abdu Roza » keuangan: Abdul Manaf ZA » Sekretaris Redaksi/Iklan: Mulke Choerunisa » Alamat Redaksi/ Sirkulasi: Jl Raya Enggano No 91 Tanjung Priok Jakarta Utara » Telp: 021-43924419, 021-4303083» FAKS: 021-43924419» contact person: Karnali Faisal HP 081289258955, WA 08128444457 » Email: karnali.faisal@gmail.com » Website: shippingforum.co.id
02
Rabu, 31 Mei 2017
INDONESIA SHIPPING TIMES
Standar Keselamatan, Pemerintah Integrasikan Aturan di Kapal Ro-Ro foto: antaranews.com
D
IREKTUR Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) Kementerian Perhubungan Antonius Tonny Budiono berjanji mengintegrasikan peraturan teknis terkait dengan penyelenggaraan kapal Ro-Ro (Roll On-Roll Off). Tonny menyatakan, saat ini pihaknya mengevaluasi peraturan tingkat direktorat jenderal (ditjen) mengenai kapal Ro-Ro. Sebab, saat ini masih ada tumpang tindih antara aturan di perhubungan laut dan perhubungan darat. Misalnya, aturan tentang tinggi truk yang diperbolehkan diangkut kapal Ro-Ro. Menurut aturan Ditjen Perhubungan Darat (Hubdar), tinggi truk maksimal 4,2 meter. Sementara itu, pihaknya menerapkan tinggi maksimal truk harus berjarak 1 meter dari atap kapal. Hal tersebut ditentukan agar sistem pemadam api di kapal berfungsi dengan maksimal. Namun, kadang dua ketentuan itu bertabrakan. ”Jadi, saat diperiksa petugas, mereka merasa tidak masalah karena tinggi truk tidak melebihi 4,2 meter. Padahal, tinggi plafon di kapal ternyata hanya 5 meter,” jelasnya. Karena itu, pihaknya bakal berkoordinasi dengan Ditjen Hubdar untuk melakukan integrasi aturan. Dengan begitu, pelaksana di lapangan tidak akan bingung menerapkan standar keselamatan pada kendaraan di kapal Ro-Ro. Inisiasi tersebut sesuai dengan rekomendasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi
INDONESIA SHIPPING TIMES
(KNKT). Menurut Kepala KNKT Suryanto Cahyono, salah satu temuan yang menjadi hasil penyelidikan terkait dengan kebakaran itu adalah tak sanggupnya sprinkler (keran untuk memadamkan api) memadamkan sumber api di salah satu truk. Faktanya, jarak plafon ruang muatan kendaraan dengan truk tak sampai 1 meter. Padahal, keran pemadam kebakaran harus punya jarak efektif untuk menyebarkan air secara efisien. ”Dari hasil wawancara kami, awak kapal sebenarnya sudah menemukan sumber api sejak awal dan sprinkler juga berfungsi. Namun, karena penyebaran air diduga tidak maksimal, apinya tidak bisa dipadamkan,” katanya. Karena itu, dia memberikan rekomendasi agar standar tersebut benar-benar diawasi. Sebab, regulasi sebenarnya sudah memuat aturan keselamatan yang cukup baik. Termasuk ketentuan jenis muatan kapal Ro-Ro. Seharusnya, barang-barang yang berbahaya tidak dinaikkan ke kapal yang juga mengangkut penumpang. Kenyataannya, pengawasan belum ketat. Kepala Kantor Kesyahbandaran Tanjung Perak Hary Setiobudi menyoroti hal lain. Yakni, manifesto kapal yang belum sesuai dengan angka nyata penumpang. Dalam menifestasi yang ditandatangani nakhoda, jumlah penumpang KM Mutiara Sentosa 1 seharusnya 177 orang, terdiri atas 37 awak kapal dan 134 penumpang. Namun, angka yang ditemukan di lapangan adalah 197 jiwa termasuk 5 korban meninggal karena meloncat dari anjungan kapal. Ternyata, dari selisih 26 jiwa, tim investigasi hanya menemukan dua penumpang gelap. Sisanya adalah pekerja kapal yang bukan anak buah kapal. ”Jadi, di sana ada dokter, penyanyi, petugas bagian dapur, sampai cleaning service yang tidak dimasukkan ke manifestasi kapal. Padahal, mereka juga berada di kapal,” ungkapnya.*** JAWAPOS.COM | ONI Rabu, 31 Mei 2017
03
Tingkatkan Keselamatan Pelayaran, Kapal Navigasi KN Edam Diluncurkan foto: oceanweek.co.id
K
EMENTERIAN Perhubungan (Kemenhub) meluncurkan satu unit Kapal Kenavigasian Kelas I KN Edam di Galangan Kapal Palindo Marine, Batam, Kepulauan Riau. Kapal ini merupakan bagian dari rencana penyediaan 20 Kapal Navigasi yang diusung Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub sejak 2015. Direktur Kenavigasian Kemenhub, Bambang Wiyanto mengatakan, Kapal Navigasi KN Edam nantinya dioperasikan di Distrik Navigasi Tanjung Priok. Menurut dia, nama KM Edam diambil dari salah satu pulau di Kepulauan Seribu. “Kapal ini nanti akan ini melihara ramburambu di perairan Tanjung Priok. Jika diperlukan bisa juga digunakan untuk SAR, dan bisa membantu kapal angkutan lebaran juga,” ujar Bambang saat peluncuran di Batam, Selasa (30/5/2017). Bambang menuturkan, investasi yang dikeluarkan untuk membangun satu kapal navigasi tersebut sebesar Rp 125 miliar. Dalam hal ini, terdapat lima kapal yang dibangun oleh PT Pal-
04
Rabu, 31 Mei 2017
indo Marine. “Dengan kapal ini diharapkan, dapat mendukung keselamatan pelayaran di Indonesia,” imbuh dia. Sementara itu, Direktur Utama PT Palindo Marine, Harmanto mengatakan, pengerjaan untuk kapal navigasi tersebut dilakukan selama 23 bulan yang dikerjakan secara paralel. Untuk empat kapal lainnya, Ungkap Harmanto, akan diluncurkan secara bertahap hingga bulan Oktober 2017. Saat ini, kata dia, pengerjaan empat kapal tersebut tinggal menunggu pemasangan beberapa alat navigasi. “Kalau body rata-rata sudah selesai, cuma ada pemasangan alat navigasi, perlengkapa, interior dan lain-lain. Kita perkirakan hingga Oktober kita sudah melaunching semua kapal,” pungkas dia. Sekadar informasi, saat ini Kemenhub memiliki 63 kapal navigasi. Kapal navigasi tersebut tersebut di 26 distrik navigasi seluruh Indonesia. *** KOMPAS.COM | ACHMAD FAUZI
INDONESIA SHIPPING TIMES
Proyek Tol Laut Jokowi, 2 Kapal Diluncurkan, 2018 Beroperasi foto: kompas.com
P
T Bahtera Bahari Shipyard (BBS) meluncurkan kapal KM Sabuk Nusantara 112 dan KM Sabuk Nusantara 115 yang menjadi salah satu bagian proyek tol laut Presiden Jokowi, Minggu (28/5) di Nongsa, Kota Batam. Kapal 100 persen asli buatan Batam ini, nantinya akan dioperasikan di Indonesia bagian timur. ”Kapal perintis ini, dapat menampung 200-an orang penumpang,” kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementrian Perhubungan (Kemenhub), Bay Mokhamad Hasani. Rencananya pengoperasian akan dilakukan mulai 2018 awal. Diharapkan keberadaannya dapat membantu kelancaran transportasi penduduk di Indonesia bagian timur. ”Kapal-kapal perintis seperti ini dicanangkan ada 100 unit, dan sudah selesai pembangunannya sebanyak 70 unit. Dan salah satunya PT BBS yang ikut andil dalam pembangunan kapal tol laut ini,” ujarnya. Kapal-kapal perintis ini, katanya, akan melalui rute-rute yang tak dijalani pihak swasta. Dimana rute tersebut masih belum terlalu menggiurkan untuk pihak swasta.
INDONESIA SHIPPING TIMES
”Oleh sebab itu Pemerintah yang turun langsung, untuk menjalankan ruterute ini,” tuturnya. Bay mengatakan sangat mengapresiasi kinerja PT BBS. Ia mengatakan kapal karya anak bangsa ini, sangat layak. ”Murni buatan Indonesia, semoga ke depan makin lebih jaya dan maju lagi,” ujarnya. Sementara itu Direktur Utama PT BBS Selamat Budiman mengaku senang karena pengerjaan kapal ini tepat waktu. Yakni dimulai pada November tahun lalu, dan diberikan tenggat waktu hingga November tahun ini. Ia mengatakan masih ada tiga kapal pesanan Kemenhub yang masih dalam pengerjaan. ”Kapal untuk angkutan ternak, sebentar lagi juga akan selesai,” ujarnya. Dikatakan Selamat, ini merupakan proyek pertama PT BBS untuk pembangunan kapal perintis tipe 750 dwt. Dan ke depan pihaknya akan meningkatkan lagi produktivitas. ”Kami juga bisa membangun kapal jenis 1200 dwt,” ucapnya.*** JPNN.COM | TIM Rabu, 31 Mei 2017
05
Mudik Lebaran
Pelindo III Gratiskan Tujuh Ribu Tiket Bis Bagi Penumpang Kapal Laut
foto: lensaindonesia.com
P
ELINDO III menggelar Mudik Gratis lagi untuk penumpang kapal laut. Mudik Gratis tahun ini mengusung tema “Yuk Pulang Kampung, Mudik Gratis Bareng Pelindo III”. “Sekitar tujuh ribu penumpang kapal laut dari Pulau Kalimantan berangkat dari Pelabuhan Kumai, Sampit, Pontianak dan Balikpapan serta Makassar dengan tujuan akhir Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Tanjung Emas akan “diantar” langsung Pelindo III menuju beberapa kota tujuan di Pulau Jawa melalui program ini,” Faruq Hidayat, Corporate Secretary Pelindo III dalam keterangan resminya, Selasa (30/05/2017). Faruq menambahkan, Pelindo III bakal menyiapkan bus gratis di dua lokasi pelabuhan, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur dan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah. Bus gratis ini ada selama tujuh hari berturut-turut sejak H-7 hingga H-1 sebelum Hari Raya Idul Fitri 1437 H atau mulai tanggal 18 Juni hingga 24 Juni 2017. Sementara itu, Bambang Hasbullah, Senior Manager Pelayanan Kapal dan Terminal Pelindo III memaparkan, ada enam rute dari Tanjung Perak Surabaya ke berbagai kota di wilayah Jawa Timur, diantaranya Pasuruan – Probolinggo – Lumajang – Jember sebanyak 18 trip; Mojokerto – Jombang – Nganjuk – Madiun sebanyak 21 trip;
06
Rabu, 31 Mei 2017
Kediri – Tulungagung – Trenggalek sebanyak 22 trip; Lamongan – Bojonegoro – Cepu sebanyak 9 trip; Surabaya – Pare – Blitar sebanyak 5 trip, dengan estimasi peserta mudik gratis yang diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Perak sebanyak 4.200 penumpang. Untuk rute dari Tanjung Emas Semarang, juga melayani enam rute menuju kota di Provinsi Jawa Tengah, antara lain Solo – Yogyakarta sebanyak 14 trip; Demak – Kudus – Pati sebanyak 11 trip; Temanggung – Parakan – Wonosobo sebanyak 8 trip; Magelang – Jogja – Purworejo sebanyak 11 trip; Kendal – Pekalongan – Pemalang sebanyak 7 trip dengan estimasi peserta mudik gratis yang diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Emas sebanyak 2900 penumpang, sehingga perkiraan total jumlah penumpang yang dibiayai Pelindo III pada mudik gratis tahun ini sejumlah ± 7100 penumpang. “Syarat menjadi peserta mudik gratis Pelindo III, pemudik mendaftarkan diri langsung di pelabuhan kedatangan di loket pelayanan mudik gratis dengan menunjukan tiket kapal dan bukti identitas diri. Seluruh peserta mudik gratis Pelindo III dilindungi asuransi yang ditanggung sepenuhnya Pelindo III, dan calon pemudik gratis akan memperoleh fasilitas seperti kaos mudik, konsumsi snack, serta bus yang dipakai dilengkapi fasilitas AC dan reclining seat,” papar Bambang. Program yang diprakarsai Pelindo III ini pelaksanaannya bersinergi dengan BUMN lain seperti PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) sebagai operator kapal penumpang dan Perum Damri untuk penyediaan armada bus. “Program Mudik Gratis Bareng Pelindo III ini bertujuan memudahkan para penumpang kapal laut yang kemudian melanjutkan perjalanan dengan moda transportasi darat hingga sampai kota tujuan,” pungkas Faruq.*** LENSAINDONESIA.COM | ANDIKA ELDON
INDONESIA SHIPPING TIMES
Mudik Lebaran
T Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) menyiapkan 26 kapal trayek nusantara dan 46 kapal perintis untuk melayani mudik Lebaran tahun ini. Sebanyak 26 kapal melayani pelayaran jarak jauh, sedangkan 46 kapal perintis melayani pelayaran jarak dekat. “PT Pelni menyiapkan 26 armada kapal trayek Nusantara dan 46 kapal perintis,” kata Direktur Utama Pelni, Elfien Guntoro di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (30/5/2017). Pelni memprediksi penumpang saat musim mudik Lebaran tahun ini mengalami penurunan sebesar 2% dari tahun 2016. Di musim mudik tahun ini perkiraan penumpang Pelni saat mudik Lebaran sekitar 557.687 atau lebih kecil dari 2016 sebesar 568.739. Turunnya perkiraan penumpang saat mudik Lebaran tahun ini disebabkan karena mulai beralihnya masyarakat menggunakan transportasi udara. “Hal tersebut karena tumbuhnya penumpang pesawat yang mau tidak mau Pelni harus realistis pada pilihan masyarakat memilih transportasi udara,” ujar Elfien. Adapun perkiraan penumpang tertinggi terjadi di Makassar untuk arus mudik. Sedangkan untuk arus balik kendaraan penumpang kapal tertinggi diperkirakan terjadi di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. “Perkiraan embarkasi tertinggi penumpang
INDONESIA SHIPPING TIMES
foto: kontan.co.id
P
Pelni Siapkan 26 Kapal Reguler dan 46 Kapal Perintis
akan terjadi di Pelabuhan Makassar untuk arus mudik dan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya untuk arus balik,” tutur Elfien Penjualan tiket kapal juga sudah dilakukan sejak H-45 Lebaran melalui online, call center, dan berbagai agen tiket kapal. Untuk mencegah praktik calo, Pelni juga menerapkan sistem di mana tiket penumpang harus sesuai dengan KTP. “Sistem tiket kapal Pelni dikontrol dengan DCS di 49 pelabuhan, identitas penumpang harus sama dengan yang akan bepergian,” kata Elfien. Selain itu, Pelni juga mendapatkan penugasan dari Kementerian Berhubungan untuk mudik gratis pengguna sepeda motor dari Jakarta-Semarang PP sebanyak 8 kali. Dari Jakarta tanggal 17, 19, 21, 23 Juni. Untuk arus balik dari Semarang tanggal 2, 4, dan 6 Juli.*** DETIK.COM | ARDAN A CHANDRA Rabu, 31 Mei 2017
07
Mudik Lebaran
P
T Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Bakauheni kembali akan menyiapkan buffer zone untuk pembelian tiket penyeberangan di luar pelabuhan. Menurut General Manajer PT ASDP cabang Bakauheni, Edi Hermawan ada tiga tempat yang disiapkan untuk buffer zone. Pertama di terminal Rajabasa, kemudian di rumah makan Begadang V di Bandar Lampung dan di rest area masjid Agung Kubah Inten, Kalianda. “Kita akan siapkan buffer zone untuk penjualan tiket dil uar pelabuhan. Nantinya saat tiba di pelabuhan, penumpuang yang telah memiliki tiket dari membeli di buffer zone akan ada jalur khusus,� ujarnya, selasa (30/5). Menurut Edi, guna persiapan mudik lebaran pihaknya akan menambah jumlah loket di tollgate dan penumpang pejalan kaki. Untuk loket penumpang akan disiapkan 12-14 loket. Sedangkan untuk kendaraan khusus sepeda motor disiapkan 12 loket dan kendaraan mobil 14 hingga 16 loket. Macet Ancaman kemacetan saat pelayanan mudik lebaran nanti menghantui jalur masuk pelabuhan Bakauheni. Pasalnya pada jalur masuk
08
Rabu, 31 Mei 2017
menuju tollgate saat ini terjadi penyempitan dikarenakan adanya pembangunan fly over dari Jalan tol trans Sumatera (JTTS). Kondisi ini membuat areal parkir antrian kendaraan yang membeli tiket di tollgate menjadi lebih sempit. Begitu juga alur masuk dari jalan lintas Sumatera. Tepat didepan kantor KSKP terjadi penyempitan. Saat kondisi arus lalulintas cukup padat, antrean di jalur masuk menuju pelabuhan pun tidak bisa dihindari. Padahal saat pelayahan mudik lebaran jumlah kendaraan yang melintas melalui pelabuhan Bakauheni meningkat hingga lebih dari 100 persen. Selain ancaman kemacetan, pada titik tersebut juga terdapat ancaman lakalantas. Pasalnya jalur menuju pelabuhan merupakan jalur menurun yang kerap membuat kendaraan mengalami loss kontrol. Khususnya bagi truk angkutan barang. Ancaman ini menjadi pekerjaan rumah bagi satuan lalulintas Polres Lampung Selatan dan juga Polda Lampung untuk melakukan rekayasa guna menyambut mudik lebaran tahun ini.*** TRIBUNNEWS.COM | DEDI SUTOMO
INDONESIA SHIPPING TIMES
foto: tribunnews.com
ASDP Siapkan Tiga Lokasi Buffer Zone di Luar Pelabuhan
Di Surabaya, Pelayaran Tetap Berlakukan Jaminan Kontainer foto: kmdi.com
K
ETUA INSA Surabaya memutuskan supaya MLO dan pelayaran lokal tetap memberlakukan pengenaan jaminan petikemas kepada consignee atau importir. Keputusan ini diambil berdasarkan hasil pertemuan anggota DPC INSA Surabaya tanggal 26 Mei 2017 lalu. Hadir pada rapat tersebut, antara lain OOCL, CMA-CGM, MSC, PIL, Cosco-China Shipping, Samudera Indonesia, Wan Hai Line, Sinokor, Yang Ming Line, EMC, SPIL, Temas, dan Meratus. Dalam pertemuan itu, dibahas mengenai pengenaan jaminan petikemas oleh MLO dan Pelayaran Lokal untuk biaya repair dan demorage kepada importir/consignee, khusus special container (OT/RF/FR) dan heavy cargo (coil/ mesin), jaminan lebih besar dari biaya jaminan normalnya. Namun, untuk consignee VVIP/big account/ tender (kontrak) dapat diberikan free deposit atas persetujuan principal. Meski demikian, masalah ini oleh Ketua DPC INSA Surabaya masih akan dibawanya ke INSA Pusat untuk pembahasan lebih lanjut.
INDONESIA SHIPPING TIMES
Sementara itu, pelayaran di Jakarta juga ngotot untuk tetap mengenakan jaminan kontainer terhadap consignee. “Uang jaminan kontainer itu sebenarnya untuk menjamin jika ada kerusakan. Tapi jika tak ada kerusakan uang jaminan itu dikembalikan lagi,” ungkap Sunarno dari PT Tresnamuda Sejati. Menurut Sunarno, pengenaan jaminan itu wajar, karena harga kontainer per unit sekitar Rp 50 juta, sedangkan uang jaminan yang dikenakan pelayaran kepada consignee hanya Rp1,5 – 2 juta. “Kecuali barang isi coil dan mesin, jaminannya lebih besar,” ujar Nano, penggilan akrabnya. Makanya, sewaktu diadakan rapat mengenai jaminan kontainer di DPC INSA Jaya, tanggal 26/5 lalu, mereka yang hadir pun menyatakan heran dan mempertanyakan kenapa dalam hal ini yang ribut justru ALFI, bukan consigne.*** OCEANWEEK.CO.ID Rabu, 31 Mei 2017
09
B
Pelindo III Genjot Layanan General Cargo
ISNIS kepelabuhanan, khususnya general cargo di seluruh perusahaan cabang dan anak usaha PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)/Pelindo III dinilai belum maksimal. Pasalnya, selama ini unit bisnis kepelabuhanan yang menjadi garapan perusahaan pelat merah tersebut masih didominasi pertumbuhan bisnis terminal, utamanya peti kemas. “Saat ini cenderung pertumbuhan lebih pada petikemas, tetapi general cargo juga sangat menjanjikan jika dilihat dari revenue per unit tonnya,” tutur Direktur Komersial dan Operasional Pelindo III M. Iqbal, Senin (29/5/2017). Ia menjelaskan, penyebaran cargo di cabangcabang dengan peti kemas di TPS mencapai 30%, BJTI bisa 24%, Tanjung Perak dan TPKS terdongkrak 17%. Sedangkan, curah kering pencapaian tertinggi diraih Tanjung Perak dengan besaran 46%. “Saya harapkan, Pelabuhan Tanjung Perak harus bisa mempertahankan pencapaiannya, bahkan lebih bagus lagi,” tambah Iqbal. Alasannya, ke depan, bisnis terminal akan mengalami banyak tantangan, meski di tahun 2017, Pelindo III lebih optimis. Ini dikarenakan capaian triwulan I sesuai dengan yang diharapkan dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. “Triwulan I ini pertumbuhan cargo mencapai 6 persen, profit meningkat 20 persen. Tapi, kalau bisa lebih bagus lagi jangan sampai turun di pertengahan tahun,” pintanya. Dalam sambutan saat rapat koordinasi (rakor) yang berlangsung dua hari sejak, 27 Mei 2017 itu, Iqbal juga menyinggung pelayaran. Menurutnya, saat ini tren pada upsizing kapal yang merupakan strategi pelayaran untuk menurunkan unit cost. “Sehingga, kita harus mendukung dengan menyiapkan Pelabuhan Semarang dredging hingga 12 meter guna menampung kapal-kapal besar. Selain itu dengan meningkatkan standart performance B/C/H,” tuturnya. Saat ini, lanjut Iqbal, B/C/H di Pelindo III yang tertinggi diraih oleh TPS dengan 25, dan diikuti TPKS sebanyak 24. Ia berharap, selisih satu
10
Rabu, 31 Mei 2017
ini juga harus diperbaiki, karena minimal yang ditetapkan harus 25 B/C/H. “Strategi dan pengembangan ke depan juga diperlukan dengan antisipasi infrastruktur dan suprastrukturnya,” pinta Iqbal. Karena, pemerintah saat ini fokus membahas tentang biaya logistik di Indonesia, salah satu menurunkan logistic cost (biaya logistik). Ia menyebut, logistic cost bisa diturunkan dengan cara meningkatkan produktivitas. “Sehingga muncul efisiensi waktu, biaya dan tenaga,” ujarnya. Sementara itu, Direktur Teknik dan Teknologi Informasi Husein Latief yang membuka secara resmi rakor mengatakan, berkumpulnya semua perusahaan cabang dan anak usaha di rakor ini agar mempunyai persepsi yang sama, khususnya dibidang operasional. Sebab, operasional merupakan unit organisasi yang harus memikirkan bagaimana cara memperoleh pendapatan. “Hal ini merupakan challenge bersama. Mari satukan persepsi,” pinta Husein Latief. Sekadar catatan, selama dua hari (2728/5/2017), Pelindo III menggelar rapat koordinasi yang pertama, terkait bidang operasional di tahun 2017. Ini dilakukan guna mengevaluasi kinerjanya di triwulan I. “Dalam rakor ini mengundang seluruh pimpinan pelabuhan cabang dan anak perusahaan baik General Manager, Direksi anak perusahaan maupun Manager Operasional,” ungkap Widyas Wendra VP Corporate Communication PT Pelabuhan Indonesia III (Persero). Dijelaskan, sebagai lini depan dalam menjalankan core business perusahaan, evaluasi sangat diperlukan, guna memperbaiki pelayanan kepada stakehoder pelabuhan. Selain itu, rakor juga bertujuan sebagai sarana sharing session untuk memperoleh wawasan dan ide dari pelabuhan cabang maupun anak perusahaan. “Tentunya, yang bisa diterapkan di terminal atau pelabuhan masing-masing yang dipimpinnya. Sekaligus sebagai input dalam improvement ke depan,” tambah Wendra, sapaannya.*** SIGAP88.COM | TIM
INDONESIA SHIPPING TIMES
P
Pelaku Usaha Anggap PMK 182 Sulitkan Industri Logistik
ELAKU usaha jasa pengiriman internasional menilai regulasi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 182/PMK.04/2016 tentang Ketentuan Impor Barang Kiriman menyulitkan pebisnis dalam negeri. Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Jawa Tengah Tony Winarno mengatakan regulasi PMK 182 tersebut membuat kedatangan barang yang diimpor memakan waktu lebih lama. Bahkan ada yang mencapai satu bulan baru bisa dirilis. Dampak terparah, lanjut dia, pembeli tidak percaya lagi dengan perusahaan atau pabrik yang menyediakan barang tersebut. “Kalau barang yang diterima datang terlambat, lalu apa bedanya jasa pengiriman ekspres dengan freight forwarder. Kamibutuh ketepatan waktu, kalau barang datang terlambat kepercayaan customer akan memudar,” katanya, Senin (29/5). Tony menjelaskan, regulasi tersebut akan menyebabkan efek domino negatif bagi industri di Jawa Tengah yang membuatnyatidak kompetitif. Bahkan, operasional pabrik bisa tutup karena beberapa barang berupa bahan dasar harus tersendatkedatangannya di Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe C Soekarno-Hatta. Menurutnya, kondisi itu akan menjadi ancaman industri e-commerce di Indonesia karena mengganggu perekonomian regional dan nasional. Dia menilai dengan regulasi tersebut pemerintah berupaya menaikkan pendapatan negara, namun satu sisi industri jasa pengiriman internasional mengalami ancaman. Direktur Eksekutif Dewan Pimpinan Pusat Asperindo Syarifuddin menyatakan PMK 182 membuat pengiriman barang datang lebih lambat yang menyebabkan ongkos menjadi lebih tinggi. Jika hal itu terjadi, daya beli masyarakat akan merosot serta ekspor dan impor juga
INDONESIA SHIPPING TIMES
terganggu karena peraturan tersebut. “Dalam pelaksanaannya sangat terkendala baik mikro maupun makro, semestinya PMK 182 itu perlu direvisi dan evaluasi. Mari kita duduk bersama antara regulator dan pelaku jasa pengiriman ekspres internasional untuk melakukan evaluasi,”tuturnya. Dia menuturkan, sudah semestinya regulasi dapat lebih memudahkan para pelaku usaha terkait, dibandingkan dengan regulasi sebelumnya. Dengan adanya regulasi itu, kondisi saat ini waktu transit menjadi lebih panjang padahal biaya jalan terus. Menurutnya, dalam berbisnis di bidang pengiriman internasional anggota Asperindo selama ini mengedepankan ketepatan waktu hingga sampai tujuan. “Keterlambatan terjadi karena dampak sistem baru. Hal ini bukan kesalahan pada anggota kami atau pengguna, namun lebih kepada sistem pada aturan tersebut,” jelasnya. Sebagai gambaran, regulasi PMK 182 dianggap kian menambah beban bagi pelaku jasa pengiriman internasional karena semua harus mengalami cek fisik oleh customs sehingga jalur antriannya lebih panjang. Padahal, sebelum adanya regulasi itu cek fisik hanya hitungan jam dan barang yang dikirim bisa langsung dirilis. Peraturan itu dikeluarkan Kementerian Keuangan pada tahun lalu. Peraturan yang berlaku 60 hari sejak 29 November 2016 tersebut, menggantikan peraturan sebelumnya yang mengatur impor barang kiriman yaitu Pasal 23 sampai dengan Pasal 31 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 188/PMK. 04/2010 tentang Impor Barang yang Dibawa oleh Penumpang, Awak Sarana Pengangkut, Pelintas Batas dan Barang Kiriman.*** BISNIS.COM | LINGGA S WIANGGA Rabu, 31 Mei 2017
11
HMM Ambil Alih 3 Dermaga Hanjin di Pelabuhan Kaohsiung Taiwan foto: seatrade-maritime.com
H
YUNDAI Merchant Marine (HMM) resmi mengambil alih 3 dermaga kontainer yang sebelumnya dioperasikan oleh Hanjin di Pelabuhan Kaohsiung, di Taiwan. Dengan demikian, saat ini HMM mengoperasikan 5 dermaga di pelabuhan tersebut. Kesepakatan pengoperasian dermaga tersebut dilakukan pada Kamis (25/5) pekan lalu. Dalam sebuah pernyataan yang diumumkan Taiwan International Ports Corporation (TIPC), Dewan Pemerintah yang bertugas mengelola pelabuhan Taiwan, menyebutkan HMM Korea Selatan resmi mengoperasikan dermaga 76, 77 dan 78 yang sebelumnya di-
12
Rabu, 31 Mei 2017
operasikan perusahaan pelayaran dari negara yang sama, Hanjin Shipping. Dengan demikian, saat ini HMM mengoperasikan 5 dermaga yakni 118, 119, 76,77 dan 78. Sebagaimana diketahui, otoritas hukum Korea Selatan menyatakan Hanjin Shipping bangkrut pada bulan Februari lalu. Tiga dermaga kontainer yang bakal dioperasikan HMM tersebut berkapasitas 640.000 TEUs/tahun atau sekitar 6% dari troughput yang berhasil dicapai Kaohsiung di tahun 2016 sebesar 10,6 juta TEUS.*** SEATRADE-MARITIME.COM | LEE HONG LIANG
INDONESIA SHIPPING TIMES