Indonesia Shipping Times edisi 3 Februari 2017

Page 1

INDONESIA

SHIPPING TIMES BULETIN INFORMASI PELAYARAN, PELABUHAN DAN LOGISTIK

3 Februari 2017 No 29 • Vol IX • Jumat

PRIOK JADI HUB INTERNASIONAL

ASOSIASI PELABUHAN YAKIN KUALA TANJUNG TIDAK AKAN RAMPUNG

GELONTORKAN TRILIUNAN RUPIAH PELINDO IV KEBUT PROYEK MNP

ONGKOS LEBIH MURAH, APTRINDO DUKUNG RO-RO JAKARTA SURABAYA

REALISTIS, TPS SURABAYA TARGETKAN KINERJA TUMBUH 1%

OOCL DIGOSIPKAN RAIH UNTUNG DARI BANGKRUTNYA HANJIN

01


Priok Jadi Hub Internasional

Asosiasi Pelabuhan Yakin 1000% Kuala Tanjung Tidak Akan Rampung foto: truckmagz.com

A

sosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI) menyayangkan keputusan Kementerian Perhubungan untuk menetapkan Tanjung Priok sebagai pelabuhan hub internasional. Keputusan tersebut ditetapkan bersama keluarnya Rencana Induk Pelabuhan Nasional (RIPN) melalui keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 901 Tahun 2016 tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional yang telah ditetapkan pada 30 Desember 2016. Ketua Umum Abupi Aulia Febri Fatwa mengatakan, yang menjadi masalah dalam RIPN terbaru tersebut menyatakan bila hub internasional dipindah ke Tanjung Priok. Aulia menilai penetapan ini tidak tepat karena sebelumnya hub internasional telah ditetapkan di Kuala Tanjung dan Pelabuhan Bitung oleh presiden dalam Sistem Logistik Nasional (Sislognas). ”Setelah ditetapkan di dua pelabuhan tersebut, pemerintah memang membangun Kuala Tanjung dan Pelabuhan Bitung namun sampai tiga tahun ini belum juga rampung,” katanya. Menurut Aulia, kriteria hub internasional sudah sangat jelas dan Tanjung Priok tidak masuk dalam kriteria tersebut. Dari segi fasilitas, Aulia mengakui bila Tanjung Priok cukup mumpuni, tapi berdasarkan lokasi, Tanjung Priok dianggap kurang strategis. Karena, menurut dia, hub internasional harus dekat dengan jalur pelayaran internasional. ”Posisi Kuala Tanjung itu sangat strategis karena di Selat Malaka. Dibandingkan dengan pelabuhan milik Singapura dan Malaysia, Kuala Tanjung jauh lebih baik karena berada di ujung muka Selat Malaka. Setelah itu ke bawah baru ada Tanjung Pelepas, lalu ada Pelabuhan Singapura. Jalur internasional itu selalu melalui Selat Malaka, berarti kapal akan lebih dulu melihat Kuala Tanjung dibandingkan dengan pelabuhan lainnya, jadi inilah poinnya,” jelasnya.

Penetapan Tanjung Priok sebagai hub internasional juga dinilai bakal menghambat pembangunan Kuala Tanjung dan Pelabuhan Bitung. ”Kalau nantinya sudah berjalan Tanjung Priok sebagai hub internasional, saya seribu persen yakin pembangunan Kuala Tanjung tidak akan rampung, begitu juga Pelabuhan Bitung. Karena orang tidak akan mau memikirkan lagi karena sudah ada Tanjung Priuk,” ujarnya. Aulia juga menyayangkan Kementerian Perhubungan yang menyatakan bila penetapan Tanjung Priok sebagai hub internasional itu sementara sambil menunggu Kuala Tanjung dan Pelabuhan Bitung selesai. Karena, menurut dia, RIPN bisa dirubah kapan saja dalam jangka lima tahun sekali sehingga tidak perlu Kementerian Perhubungan mengatakan kalau RIPN itu sementara. ”Seharusnya, RIPN yang baru tidak menyebut Tanjung Priok sebagai hub internasional, cukuplah Kuala Tanjung dan Pelabuhan Bitung. Kalau Pelabuhan Tanjung Priok bisa punya kapasitas lebih, untuk menangani kapal internasional itu boleh, tapi jangan sebut sebagai hub Internasional,” pungkasnya.*** | TRUCKMAGZ.COM |CITRA |

penerbit: PT INDONESIA KREASI MEDIA » PeNYUNTING: Karnali Faisal » Tata letak: Givan J Setiawan » penyelaras naskah: Karnali Faisal, Agus Abdu Roza, Salsabila Miftahuzahra » Sirkulasi: Agus Abdu Roza » keuangan: Abdul Manaf ZA » Sekretaris Redaksi/Iklan: Mulke Choerunisa » Alamat Redaksi/ Sirkulasi: Jl Raya Enggano No 91 Tanjung Priok Jakarta Utara » Telp: 021-43924419, 021-4303083» FAKS: 021-43924419» contact person: Karnali Faisal HP 081289258955, WA 08128444457 » Email: karnali.faisal@gmail.com » Website: shippingforum.co.id

02

Jumat 3 Februari 2017

INDONESIA SHIPPING TIMES


Pelindo I Berbenah, BICT Pastikan Dwelling Time Makin Rendah foto: indonesiashippingline.com

P

ERSOALAN Dwelling Time di seluruh pelabuhan Indonesia yang menjadi fokus perhatian pemerintah disikapi para pengelola pelabuhan dengan melakukan banyak pembenahan. Hal ini berdampak pada membaiknya angka dwelling time di masing-masing pelabuhan. Di Pelindo I, dwelling time Belawan International Container Terminal (BICT) yang pada pada tahun lalu disebut-sebut memakan waktu 7-8 hari, namun saat ini bertambah cepat yakni di bawah 3 hari. Bahkan untuk Kamis (2/2), dwelling time di BICT diperkirakan mencapai 1,39 hari Sejak awal 2017, kata General Manager Pelindo 1 BICT Aries Zulkarnain kepada MedanBisnis, Rabu (1/2), dwelling time di BICT sudah di bawah tiga hari atau mendekati keinginan pemerintah. Hal itu terjadi kata Aries yang didampingi stafnya Rudi, berkat kerjasama yang diterjunkan untuk melaksanakan tugasnya. “Sekarang ini, sebelum petugas lapangan melakukan kegiatannya, mendapat pengarahan lebih dulu dengan tujuan agar SDM yang diturunkan bisa bekerja secara bersama,” kata dia. Pengarahan dilakukan kata Aries bukan hanya saat hendak bekerja pada pagi hari tetapi pada malam hari juga tetap dilakukan. Menurutnya, tugas Pelindo 1 dalam proses

INDONESIA SHIPPING TIMES

dwelling time yakni mulai membongkar barang atau peti kemas dari kapal hingga ke lapangan penumpukan atau container yard (CY). Untuk proses itu kata Aries, hanya memakan waktu 0,12 hari atau 2,4 jam. Setelah itu menjadi urusan pihak eksternal seperti Bea Cukai dan lain-lain sehingga akhirnya memakan waktu di bawah tiga hari. “Jadi asumsi orang selama ini salah karena menganggap lambatnya dwelling time sematamata tanggungjawab Pelindo,” tegasnya. Program Pelindo 1 tahun ini tambah Aries, akan mengoperasikan ruang kontrol yang saat ini masih dalam proses pembangunan. Nantinya, operasional di lapangan dimonitor atau diperintah oleh operator dari ruang kontrol seperti yang diterapkan di Jakarta International Container Terminal (JICT) sehingga seluruh aktivitas di lapangan bisa dikontrol atau dikomando. Selain itu, pekerja di lapangan harus mengetahui berapa banyak lagi jumlah peti kemas di kapal yang sedang melakukan bongkar muat di BICT. Hal ini bisa diinfokan kepada pemilik barang. “Sistem ini saya sebut safety talk,” katanya. Aries menambahkan, pihaknya juga akan menambah alat bongkar muat seperti head truck. Karena meskipun bongkar muat dari kapal bertambah cepat jika truk untuk mengangkut barang keluar pelabuhan tidak siap tentu akan menjadi kendala perbaikan dwelling time. Saat ini katanya, bongkar muat di BICT ratarata 40 boks per kapal per hari (box shipping hour/BSH) dari sebelumnya 22 BSH-30 BSH. Peningkatan ini juga tidak terlepas dari kesiapan alat bongkar muat. “Kini alat bongkar muat container crane (CC) yang berfungsi di BICT sebanyak enam unit. Kami akan perkuat alat bongkar muat tahun ini,” kata Aries. | MEDANBISNISDAILYCOM | WISMAR | Jumat 3 Februari 2017

03


Terminal Petikemas Surabaya

Muncul Pesaing Baru, Peningkatan Kinerja Tahun 2017 Ditarget 1%

A

DANYA pelabuhan baru yang melayani kegiatan ekspor impor di Surabaya membuat PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) mentargetkan peningkatan kinerja hanya 1 persen di tahun 2017 ini. Apalagi sejak tahun 2015, anak perusahaan PT Pelindo III (Persero) ini, kapasitas produksinya hanya 70 persen hingga 80 persen. “Ada pembangunan pelabuhan baru yang pastinya juga akan menangani arus petikemas. Makanya kami sangat realistis dalam menetapkan target, yaitu hanya sebesar 1 persen untuk internasional dan 1 persen untuk arus domestik,” kata William Khoury, Vice President PT TPS, Kamis (2/2/2017). William enggan menyebutkan pelabuhan baru tersebut. Namun selain keberadaan pelabuhan baru, William juga menyebutkan penurunan kapasitas produksi TPS yang belum maksimal karena adanya perbaikan akan berlangsung hingga Maret 2017. Terutama untuk Crane Container (CC) yang sejak tahun 2015 disiapkan menggunakan bahan bakar listrik yang lebih ramah lingkungan. “Karena masih dalam proses perbaikan hingga Maret, maka kami menetapkan target kenaikan kinerja sangat moderat, yaitu hanya sebesar 1 persen dibanding pencapaian di tahun 2016,” tambah M Solech, Public Relations PT TPS. Sejak pertengahan 2016, TPS telah memulai program elektrifikasi container crane. Sudah ada dua unit container crane yang sudah bertransformasi menjadi bertenaga listrik dari sebelumnya yang menggunakan solar. Selain itu, juga telah didatangkan tiga container crane baru bertenaga listrik yang sedang dalam tahap comisioning dan ditargetkan akan beroperasi maksimal di bulan Maret 2017. Sedangkan container crane lama yang masih menggunakan solar juga ditargetkan akan rampung bertansformasi pada bulan Maret. “Karena masih dalam proses perbaikan, maka saat ini perusahaa belum bisa maksimal berproduksi, mungkin hanya sekitar 70 persen

04

Jumat 3 Februari 2017

hingga 80 persen dari kapasitas. Baru nanti pada Maret kami perkirakan bisa berproduksi penuh,” lanjut Solech Selain itu, tahun 2016 TPS juga telah melakukan pendalaman kolam pelabuhan di dermaga internasional, dari kedalaman minus 10,5 low water spring (lws) menjadi minus 13 lws. Dermaga domestik juga telah didalamkan. Dengan rampungnya pendalaman ini, beberapa waktu yang lalu TPS berhasil melakukan bongkar muat kapal dengan draft 12,2 lws yang memiliki volume 1.700 Teus. Data TPS menyebutkan, pada 2016 arus petikemas ekspor impor yang melalui TPS mencapai 1,241 juta teus untuk petikemas internasional dan sebanyak 156,203 teus untuk arus petikemas domestik. Sementara itu, total investasi untuk peningkatan kinerja perusahaan, dari tahun 2015 hingga 2020 mencapai sekitar 200 juta dolar Amerika Serikat (AS). Dana tersebut di antaranya digunakan untuk mendatangkan container crane baru dengan total investasi sebesar 30 juta dolar AS dan untuk program elektrifikasi alat bongkar muat yang mencapai 8 juta dolar AS. Selain itu, juga digunakan untuk memperbesar kapasitas lapangan penumpukan. “Langkah ini kami lakukan agar kapasitas produksi di TPS tahun ini akan mencapai 2,2 juta teus per tahun dari saat ini yang hanya dikisaran 1,8 juta teus,” tandas William.*** | TRIBUNNEWS.COM | SURYA |

INDONESIA SHIPPING TIMES


Terminal Petikemas Makassar

Gelontorkan Dana Triliunan Rupiah, Pelindo IV Kebut Pembangunan MNP foto: inikata.com

P

T Pelabuhan Indonesia IV (Persero) terus menggenjot proses pengerjaan pemba-ngunan Makassar New Port (MNP) tahap I, yang menelan total investasi sebesar Rp1,8 triliun dan ditargetkan beroperasi pada triwulan III/2018. Sekretaris Perusahaan Baharuddin M. menyatakan sejauh ini tidak ada kendala yang berarti dalam proses pembangunan pelabuhan baru Makassar tersebut. “Kami [Pelindo IV] tetap mengebut pengerjaan proyek MNP, agar selesai sesuai waktu yang ditetapkan,” katanya, Rabu (1/2/2017). Meski sebelumnya sempat diberitakan Bisnis. com pada 24 Januari 2017 bahwa proses pengerjaan mega proyek ini terhambat adanya ranjau peninggalan Perang Dunia (PD) II yang tersisa di area proyek, namun dia menyebutkan bahwa kontraktor tetap mengerjakan step atau bagian pekerjaan yang lainnya, sehingga tidak ada pekerjaan di proyek tersebut yang terhenti. “Wilayah yang terdapat ranjau peninggalan PD II itu nantinya menjadi daerah perairan dan kemungkinan juga akan direklamasi. Tetapi itu [ranjau PD II] tidak menghambat proses pengerjaan proyek karena sementara ranjau dibersihkan, bagian proyek yang lainnya tetap dikerjakan. Jadi tidak menghambat,” tegasnya. Per Oktober lalu, BUMN Kepelabuhanan ini sudah melakukan proses pekerjaan proyek MNP un-

INDONESIA SHIPPING TIMES

tuk Paket B dan C dengan pagu anggaran masingmasing sebesar Rp1,06 triliun dan Rp228 milyar. Hingga awal tahun ini, konstruksi pembangunan pelabuhan baru Makassar progressnya masingmasing paket A 32,73%, paket B 2,91% dan paket C 9,96%. Adapun, proyek MNP Paket B kegiatannya meliputi reklamasi seluas kurang lebih 13 hektare, causeway kurang lebih 1.276 meter, lapangan container kurang lebih 16 hektare dan pengerukan kolam pelabuhan minimal draft -16,0 mLWS. Sedangkan Paket C berupa pembangunan Breakwater sepanjang 1.310 meter. Proyek ini sengaja dibangun secara paket agar dapat dilakukan serentak, sehingga penyelesaiannya lebih cepat dan dilakukan secara terus menerus. Proyek MNP tahap I ditargetkan selesai pada triwulan II/2018. Secara detail, total investasi untuk tahap I A sebesar Rp326 miliar, paket I B menyerap anggaran sebesar Rp1,06 triliun, untuk paket I C mencapai Rp228 miliar. Tahun lalu, Pelindo IV juga telah mengebut paket I A yang terdiri dari pekerjaan pembangunan akses jalan, dermaga dan lapangan penumpukan petikemas. Secara keseluruhan, tahap I direncanakan memiliki kapasitas terpasang 1,5 juta TEUs. sedang tahap II kapasitas terpasang hingga 2 juta TEUs.*** | INAPORT4.CO.ID |SHIPPING FORUM | Jumat 3 Februari 2017

05


EBAGAI rangkaian acara menjelang dilaksanakannya Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) DPD Organda DKI Jakarta pada pada 9 Februari 2017, Unit Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) hari ini, Kamis 2 Fabruari 2017 menyelenggarakan Musyawarah Kerja Unit ke-1. Acara diselenggarakan di Gedung Training Center Blue Bird Jakarta dan dibuka oleh Ketua DPD Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan. Isu Zero Overtonase dan pembatasan usia angkutan truk menjadi topik utama dalam musyawarah kerja ini. Ketua DPD Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan dalam salah satu sambutannya mempertanyakan komitmen dan solusi dari pemerintah dalam hal kebijakan yang telah dibuat terkait zero overtonase dan pembatasan truk. Jangan hanya melemparkan kebijakan yang terkesan sebagai pencitraan namun implementasinya lemah. Sementara itu, Ketua Unit Angsuspel Organda DKI Jakarta, Hally Hanafiah mengatakan, selain masalah Zero overtonase dan pembatasan usia armada, pihaknya kini juga fokus untuk penataan operasional di lingkungan Pelabuhan Priok. Antara lain, upaya ikut dalam sistem TID yang diterapkan di sejumlah terminal seperti JICT, Koja. “Kita sudah sampaikan kepada Otoritas Pelabuhan Priok dan telah mendapatkan respon positif untuk masalah TID, kini proses masih terus berjalan. Semoga akhir februari ini targetnya sudah terealisasi,” kata Hally Hanafiah. Masalah-masalah yang dihadapi dengan usulan solusinya Angsuspel dari Muskernit ini akan disampaikan sebagai masukan dalam Mukerda nanti untuk menjadi bagian program kerja DPD Organda DKI Jakarta. Sementara itu, menyoal kebijakan zero overtonase dan pembatasan usia truk, Ketua Bidang Angkutan Barang, DPP Organda, Ivan Kamajaya., mengatakan, dampak dari kebijakan itu (jika diterapkan secara konsisten) maka pihak pengusaha truk harus melakukan investasi yang cukup besar.

06

Jumat 3 Februari 2017

foto: tabloidmaritim,com

S

Organda Komit Pensiunkan Armada Tua dari Jalan Raya

Untuk itulah, pihak Organda mengusulkan 4 hal yang perlu dilakukan pemerintah sebagai bentuk solusi agar kebijakan itu dapat berjalan maksimal. Pertama, bea masuk pembelian truk asal Eropa dan China harus nol persen seperti halnya armada yang dibeli dari Jepang. “Selama ini bea masuk pembelian truck adalah 40 persen. Ini sangat memberatkan. Mindset pemerintah harus dirubah soal pajak. Idealnya pajak pengusaha itu adalah hasil usaha, bukan modal usaha di awal sudah dikenakan pajak yang cukup besar itu (40 persen). Kalau ini bisa dilakukan maka sebagai gambaran, jika kena pajak (bea masuk) kita hanya bisa membeli 5 armada dan jika pajak (bea masuk) di-nol kan maka bisa dapat 8 armada,” kata Ivan. Usulan kedua adalah, regulasi tentang sumbu depan truck agar disesuaikan dari semula kapasitas 6 ton menjadi 9 ton dengan spesifikasi teknologi yang terkini. Sedang ketiga pihak Organda meminta agar ketentuan JBI (jumlah beban ijin) ditingkatkan. Ke empat usulannya adalah kebijakan penggunaan ban agar dirubah dari pola bias (isi dua) menjadi isi tunggal namun melebar, sehingga dengan model ban seperti ini maka jika overtonase ban tidak akan jalan dengan baik.*** | TABLOIDMARITIM.COM | A HABIB |

INDONESIA SHIPPING TIMES


Angkutan Truk Peti Kemas

Jika Ongkos Lebih Murah, Aptrindo Dukung Ro-Ro Rute Jakarta-Surabaya

P

ENGUSAHA angkutan barang mendukung kebijakan pemerintah menggalakkan angkutan roll off roll on (Ro Ro) untuk angkutan truk petikemas rute Jakarta – Surabaya. Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan Kamis (2/2/2017) mengatakan yang penting ongkosnya bisa lebih murah dari ongkos menggunakan truk untuk mendorong pengguna jasa menggunakan Ro Ro. Menurut Tarigan, selama ini jenis barang yang menggunakan angkutan darat rute Jakarta – Surabaya didominasi barang barang kebutuhan rumah tangga menggunakan Wing Box, kendaraan dan truk kontainer berisi buah buahan tujuan Jakarta. Tarigan , didampingi Ketua Kompartemen Hubungan Antar Moda Angkutan Aptrindo, Gagan Gartika mengatakan kalau tarifnya bisa bersaing dengan angkutan darat Ro Ro bisa menjadi pilihan pengguna jasa. Kelebihan menggunakan Ro Ro antara lain untuk angkutan kontainer buah buahan misalnya bisa menggunakan kontainer dilengkapi pendingin (reefer container).

INDONESIA SHIPPING TIMES

Selain itu selama dalam kapal tentu kendaraan dapat menghemat BBM, sopir kendaraan bisa istirahat dan keamanan barang lebih terjamin. Dihubungi terpisah, Kepala Otoritas Pelabuhan (OP) Tanjung Priok, I Nyoman Gede Saputra mengatakan pihaknya akan menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan di Pelabuhan Tanjung Priok dalam rangka mendukung program Ro Ro

Jakarta-Surabaya Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada sosialisasi penggunaan kereta api bersama Menperin dan Mendag di Kantor Pelindo II beberapa waktu lalu mengakui moda transportasi darat (truk) masih menjadi primadona angkutan petikemas saat ini. Namun , katanya, pemerintah terus berupaya untuk mengoptimalkan moda transportasi laut dan kereta api sebagai angkutan petikemas. “Sekarang kita sedang mengkonsolidasikan angkutan kapal Ro Ro untuk ikut menjadi angkutan petikemas dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok”. Menurut Menhub, dengan mengoptimalkan semua moda transportasi untuk angkutan petikemas dia yakin throughput Pelabuhan Tanjung Priok akan naik tajam dari 6 juta TEUs saat ini menjadi 10 juta TEUs. Menurut informasi, penggunaan Ro Ro untuk angkutan barang rute Jakarta – Surabaya ini mulai dibahas pemerintah bersama asosiasi terkait. | BERITATRANS.COM | WILAM |

Jumat 3 Februari 2017

07


Jokowi Tantang Perguruan Tinggi Buka Jurusan Logistik

08

Jumat 3 Februari 2017

foto: setkab.go.id

P

RESIDEN Joko Widodo menantang Perguruan Tinggi untuk membuat suatu jurusan yang berkaitan dengan logistik atau retail. “Di universitas juga harus mulai berani mengubah. Kenapa enggak ada jurusan logistik, retail, yang itu sangat dibutuhkan saat ini,” ujar Presiden Jokowi dalam acara Konferensi Forum Rektor Indonesia Tahun 2017 di Gedung JCC Senayan, Jakarta, Kamis (2/2/2017). Di era keterbukaan informasi ini, Presiden Jokowi menantang agar Perguruan Tinggi mampu memberikan materi pendidikan di bidang jual beli secara online. Jokowi juga ingin agar Perguruan Tinggi mampu menemukan peluang agar Indonesia bisa ikut bersaing dengan negara lain. “Kita harus lihat DNA kita apa, sehingga apa yang kita kembangkan sesuai dengan kita. Saya pikir kita kembangkan seni budaya, yang dikaitkan dengan ekonomi pariwisata. Saya lihat di negara lain kalau ada acara, enggak ada tari-tari seperti kita. Di kita mau cari tarian apapun dari Sabang sampai Merauke, ini kekuatan menurut saya,” tutur Presiden Jokowi. Miris Dalam kesempatan tersebut Presiden Joko Widodo mengungkap fakta miris tentang kondisi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia sekaligus lulusan-lulusannya. Sebanyak 82 persen tenaga kerja Indonesia di luar negeri ternyata berstatus lulusan SMK. “Ini fakta yang harus sungguh disampaikan. 42 persen (TKI) adalah lulusan SD, 66 persen lulusan SD dan SMP, 82 persen lulusan SD, SMP, SMK. Inilah kondisinya,” ujar Jokowi dalam pembukaan Konferensi Forum Rektor Indonesia 2017 di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (2/2/2017). Jokowi menyebut, kondisi ini tidak dapat diteruskan. Harus ada perbaikan di dunia pendidikan kejuruan agar lulusannya masuk ke dunia kerja secara tepat sasaran. “Harus ada sebuah percepatan agar bisa meng-upgrade serta memperbaiki level mereka

dalam hal skill,” ujar Jokowi. Ada sejumlah faktor yang harus diperbaiki agar SMK di Indonesia dapat melahirkan sumber daya manusia berkualitas dan mampu bersaing di kancah dunia. Pertama, Presiden Jokowi menyoroti kondisi perlengkapan dan peralatan di sekolah kejuruan. Menurut Jokowi, teknologi di sekolah kejuruan tertinggal jauh dari sekolah kejuruan di negara lain. “Peralatan untuk melatih mereka mungkin ketinggalan 20 atau 30 tahun,” ujar Jokowi. Kedua, soal kualitas guru. Jokowi menyebut, sebagian besar guru di SMK didominasi guruguru mata pelajaran normatif, bukan praktis. Hal ini tidak sesuai dengan karakter pendidikan SMK yang berorientasi pada kerja. Seharusnya, jurusan pada pendidikan kejuruan disesuaikan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan dunia kerja. Misal ada jurusan jaringan informasi teknologi, platform aplikasi, animasi dan sebagainya. Jokowi berharap mendapat masukan dari kalangan akademisi agar kebijakan pemerintah mendorong peningkatan kualitas pendidikan kejuruan semakin maksimal hasilnya.*** | TRIBUNNEWS.COM | KOMPAS.COM |

INDONESIA SHIPPING TIMES


Gubernur Kepri Minta Bea Cukai Hibahkan Kapal Tangkapan foto: setkab.go.id

G

UBERNUR Kepulauan Riau, Nurdin Basirun meminta pihak Bea dan Cukai menghibahkan kapal tangkapannya kepada Pemprov Kepri. Dia bermaksud menyerahkan kapal-kapal itu kepada masyarakat untuk dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. “Saya tadi bicara dengan pak Dirjen Bea dan Cukai (Heru Pambudi, red). Saya minta kapal tangkapannya dihibahkan saja ke Pemprov Kepri,” ujar Nurdin di sela-sela mendampingi kunjungan kerja Menko Maritim, Luhut Binsar Panjaitan ke Pulau Nipah, seperti yang dirilis Biro Humas Protokol dan Penghubung Pemprov Kepri, Kamis (2/2/2017). Menurut Nurdin, Dirjen Bea dan Cukai akan melaporkan permintaannya tersebut kepada Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani. “Sangat disayangkan kalau kapal tangkapan Bea Cukai dimusnahkan. Lebih baik kapal-kapal itu dihibahkan kepada masyarakat. Saya kira itu lebih banyak manfaatnya” tambah Nurdin Terkait berapa jumlah kapal yang diminta, menurut Nurdin, semuanya itu tergantung pihak Bea Cukai atas persetujuan Menteri Keuangan. “Kalau untuk masyarakat tentu saya minta

INDONESIA SHIPPING TIMES

sebanyak mungkin. Saya juga akan menjumpai Menteri Keuangan guna membicarakan hal ini,” kata mantan kapten kapal itu. Permintaan Nurdin tersebut ditanggapi juga oleh Dirjen Bea dan Cukai, Heru Pambudi. Dia mengatakan, permohonan Gubernur Kepri dinilainya sangat baik dan bagus. “Saya sangat setuju, apalagi untuk masyarakat. Namun saya harus lapor dulu ke Menteri Keuangan,” ujar Heru. Dia menginformasikan, Menteri Keuangan juga berencana untuk melakukan kunjungan kerja ke Kepri. “Semoga saja saat dia datang nanti langsung ada kapal yang diserahkan untuk Pemprov Kepri dan selanjutnya diteruskan kepada masyarakat,” tambah Dirjen Bea dan Cukai ini. Sebelumnya, Nurdin juga pernah melakukan lobi sembako tangkapan Bea dan Cukai agar diberi gratis kepada masyarakat Kepri. “Alhamdulillah kan disetujui, dan dibagikan secara gratis kepada masyarakat beberapa waktu lalu,” tegas Gubernur Kepri itu.*** |TRIBUNNEWS.COM | JOHN LIMAHEKIN| Jumat 3 Februari 2017

09


Tol Pelabuhan Patimban Diusulkan Masuk Proyek Strategis Nasional foto: beritatrans.com

P

EMERINTAH Provinsi (Pemprov) Jawa Barat berencana membangun beberapa proyek jalan tol ke depannya. Jalan tol ini direncanakan akan menghubungkan ke Pelabuhan Patimban, Bandara Kertajati, dan Ciletuh. Kepala Dinas Binamarga M. Guntoro menambahkan selain tiga tol tersebut, Pemprov juga memprioritaskan pembangunan Tol Cigatas (Cileunyi-Garut-Tasikmalaya) ke depan. Keempatnya diusulkan masuk dalam proyek strategi nasional agar mendapat bantuan dari pemerintah pusat bersama dengan 14 proyek tol lainnya yang tengah dibangun. “Masuk ke proyek strategis nasional Ada 18. Tambah Cigatas, Patimban, Bandara Kertajati. Ada dari Lido ke Ciletuh (Pelabuhan Ratu) 50 kiloan. Bagus juga walaupun masih rencana, kita masukin ke proyek strategis nasional,� kata Guntoro kepada wartawan usai rapat dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di Gedung Sate, Rabu (1/2).

10

Jumat 3 Februari 2017

Guntoro pun mengatakan Kementerian PUPR merespon dengan baik ajuan Tol Subang-Patimban, Tol BIJB Kertajati dan Tol Cigatas ke proyek strategis nasional. Khusus Cigatas karena pada 2016 lalu tidak masuk, maka tahun ini diharapkan pemerintah memberikan perhatian serius. Menurutnya tahun ini pihaknya sudah mengajukan pra amdal pada Dinas Lingkungan Hidup Jabar untuk mengetahui kelayakan tol tersebut dari sisi lingkungan. Amdal ini nantinya akan melengkapi hasil studi kelayakan yang sudah menentukan trase tol tersebut. Selain empat tol tersebut, Guntoro mengatakan di antara 14 tol lama yang diajukan ialah Tol Cisundawu serta Tol Padalarang Cianjur. Diharapkan dengan demikian maka proyek bisa segera dijalankan. *** | REPUBLIKA.CO.ID | ZULI ISTIQOMAH |

INDONESIA SHIPPING TIMES


Diantar Kapal Pesiar, Turis Asing Nikmati Pesona Ambon Manise foto: googleimage

K

APAL pesiar Asuka II yang mengangkut ratusan turis asal Jepang dan sejumlah negara lainnya tiba di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Kamis (2/1/2017) pagi. Kapal berbendera Jepang dengan ukuran panjang 247 meter itu merapat di pelabuhan Ambon sekitar pukul 08.30 WIT. Kedatangan kapal ini pun ikut disambut meriah oleh sejumlah pejabat pemerintah Kota Ambon di pelabuhan tersebut. Pantauan Kompas.com, kapal tersebut tidak hanya membawa orang dewasa namun juga ratusan lansia. Saat turun dari tangga kapal, mereka langsung disambut oleh Sekretaris Kota Ambon, Anthony Gustav Latuheru dan sejumlah pejabat lainnya. Saat turun dari atas kapal, para wisatawan ini juga dihibur dengan musik hawaian khas Ambon. Selanjutnya Kapten kapal, Masuyama mendapat kalungkan bunga dan diberikan bingkisan oleh pemerintah Kota Ambon. “Selamat datang kepada rombongan dan penumpang kapal Asuka di Kota Ambon,” kata

INDONESIA SHIPPING TIMES

Latuheru saat menyampaikan ucapan selamat datang. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Ambon, Hendri Sopacua mengatakan kapal Asuka II mengangkut sebanyak 900 turis termasuk awak kapal. Kapal ini akan berada di Ambon selama satu hari. Selama berada di Kota Ambon, para turis berkesempatan mengunjungi sejumlah obyek wisata di ibu kota provinsi Maluku itu. “Selain mengunjungi sejumlah obyek wisata, sesuai jadwal para turis ini akan mengunjungi museum Siwalima Ambon,” ujar Hendri. Selain itu, Hendri mengatakan para wisatawan juga akan mengunjungi beberapa sentra kerajinan khas Ambon. “Mereka juga akan melihat langsung demo cara pembuatan sagu gula, pembuatan kain tenun dan kerajinan suvenir serta penyulingan sopi. Mereka ingin menikmatinya,” kata dia.*** | KOMPAS.COM | RAHMAT R PATTY |

Jumat 3 Februari 2017

11


OOCL Digosipkan Petik Keuntungan dari Bangkrutnya Hanjin foto: wikimedia.org

C

EO Sealintellegence, Lar Jensen, mengatakan perusahaan pelayaran Orient Overseas Container Line (OOCL) sangat diuntungkan dengan bangkrutnya Hanjin. Mengacu pada postingan di Linkedin, Jensen mencatat pada kuartal keempat 2016 OOCL mengalami pertumbuhan hingga 30% untuk angkutan interinsuler dan sekitar 28% untuk rute pengangkutan Asia Eropa. “Ini jelas jauh melebihi pertumbuhan pasar angkutan kontainer. Ini bisa kita simpulkan OOCL memetik keuntungan besar dari runtuhnya perusahaan pelayaran Hanjin,” katanya. Meski demikian, Jensen mengatakan masih harus menunggu data operasional dari operator pelayaran global lainnya untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap mengenai seberapa besar volume angkutan Hanjin jatuh kepada perusahaan-perusahaan

12

Jumat 3 Februari 2017

pelayaran global tersebut. “Tapi dari data yang kami miliki jelas bahwa OOCL berhasil meraih volume angkutan kontainer pasca bangkrutnya Hanjin. Hal ini tidak terlepas dari kondisi OOCL yang memang sehat secara finansial, “imbuh Jensen. Sebelumnya, aliansi 2M yakni Maersk Line dan MSC disebut-sebut menangani volume angkutan yang pernah digarap Hanjin sebelum perusahaan pelayaran tersebut menyatakan bangkrut tanggal 31 Agustus 2016. Saat ni Maersk mengoperasikan 11 kontainer yang menjadi bagian dari armada untuk rute yang dikelola Hanjin. Sepanjang tahun ini OOCL juga banyak dibicarakan terkait spekulasi merger dengan COSCO, tapi induk perusahaan OOCL, Orient Overseas International Ltd, membantah kabar tersebut.*** |SEATRADE- MARITIME |SHIPPING FORUM |

INDONESIA SHIPPING TIMES


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.