INDONESIA
SHIPPING TIMES BULETIN INFORMASI PELAYARAN, PELABUHAN DAN LOGISTIK
No 188• Vol IX • Senin,
7 Agustus 2017
DIREKSI JICT SERAHKAN PENGOPERASIAN DERMAGA SEPANJANG 720 M KEPADA TPK KOJA
MENHUB SIDAK PENGUKURAN ULANG KAPAL DI PEKALONGAN
KEMENHUB BAKAL BANGUN TOL LAUT PERAIRAN SELATAN INDONESIA
NAMARIN: STOP! PENGELOLAAN TPS TAK PERLU CAMPUR TANGAN ASING
PACU PERDAGANGAN, BANGLADESH MODERENISASI PELABUHAN DARAT
01
Menhub Sidak Proses Pengukuran Ulang Kapal Pekalongan LIPUTANINDONESIANEWS.COM
M
ENTERI Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan inspeksi mendadak ke Pelabuhan Perikanan Nasional Kota Pekalongan, Jawa Tengah, untuk mengetahui proses dan pelayanan pengukuran ulang kapal, Sabtu (5/6). Kedatangan Menhub Budi Karya ke Pekalongan, Jumat, itu sempat mengagetkan para pegawai Syahbandar Perhubungan Laut Pekalongan karena mereka tidak bisa menjawab secara jelas saat disodori pertanyaan maksud dan apa tujuan kapal perlu diukur ulang. “Kami hanya diskusi atau share saja. Adakah masalah atau bantahan atas pertanyaan yang saya katakan,” kata Menhub pada seorang pegawai Syahbandar Pelabuhan Pekalongan. Menhub mengajak pada syahbandar memberikan pelayanan pada masyarakat secara total agar mereka mengetahui tentang proses ukur ulang kapal dan persepsi yang sama. “Pada dasarnya, pengukuran ulang kapal
tidak perlu dilakukan. Akan tetapi terkait dengan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) maka hal itu dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP),” katanya. Ia mengatakan berdasar hasil pengecekan ukur ulang kapal di Kota Pekalongan sudah terealisasi 90 persen sehingga hal itu perlu ditingkatkan lagi. “Kami berharap ukur ulang kapal bisa 100 persen,” katanya. Kepala Syahbandar Perhubungan Laut Kota Pekalongan, Imam Prayogo menyebutkan hingga per 5 Agustus 2017, jumlah kapal yang sudah melakukan verifikasi ukur ulang 275 kapal, belum berverifikasi 18 kapal, dan yang sesuai atau tidak berubah 146 kapal. “Adapun, surat ukur yang telah diterbitkan dari hasil ukur ulang kapal sebanyak 92 kapalm” katanya.*** ANTARANEWS.COM | KUTNADI
penerbit: PT INDONESIA KREASI MEDIA » PeNYUNTING: Karnali Faisal » Tata letak: Givan J Setiawan » penyelaras naskah: Karnali Faisal, Agus Abdu Roza, Salsabila Miftahuzahra » Sirkulasi: Agus Abdu Roza » keuangan: Abdul Manaf ZA » Sekretaris Redaksi/Iklan: Mulke Choerunisa » Alamat Redaksi/ Sirkulasi: Jl Raya Enggano No 91 Tanjung Priok Jakarta Utara » Telp: 021-43924419, 021-4303083» FAKS: 021-43924419» contact person: Karnali Faisal HP 081289258955, WA 08128444457 » Email: karnali.faisal@gmail.com » Website: shippingforum.co.id
02
Senin, 7 Agustus 2017
INDONESIA SHIPPING TIMES
MEDIAINDONESIA.COM
Kemenhub Segera Bangun Tol Laut di Perairan Selatan Indonesia
K
EMENTERIAN Perhubungan (Kemenhub) tengah menjajaki tol laut di perairan selatan Indonesia. Bahkan, saat sekarang sudah ada 11 kabupaten di wilayah selatan Jawa mulai dari Jabar, Jateng, dan Jatim yang menggagas konektivitas untuk pengangkutan logistik. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, bahwa Cilacap memiliki pelabuhan yang cukup besar yakni Pelabuhan Tanjung Intan. Namun demikian, aktivitas pelabuhan masih didominasi pengangkutan minyak dan batu bara. “Oleh karena itu ke depan, Kemenhub menggagas untuk melakukan pengangkutan logistik. Sebab, lalu lintas logistik dengan kereta api atau angkutan darat lainnya relatif terbatas. Sehingga tol laut di perairan selatan Jawa menjadi alternatif utama nantinya. Sebagai awal, tahun depan akan mulai diadakan angkutan perintis,” kata Menhub di sela-sela kunjungan di Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap, Minggu 6 Agustus 2017. Dikatakan oleh Menhub, dengan adanya tol laut di selatan Indonesia maka sejumlah daerah di sekitarnya bakal langsung terkoneksi. “Untuk pembangunan sejumlah pelabahan
INDONESIA SHIPPING TIMES
di selatan Jawa baru akan dilangsungkan pada akhir 2018. Konsepnya harus dimatangkan terlebih dahulu dan perlu dipikirkan jauh ke depan. Sehingga nantinya akan ada kemandirian di selatan Jawa,” ujarnya. Menhub mengungkapkan kalau sudah ada sejumlah pemerintah daerah yang tersebar di Jabar, Jateng dan Jatim yang telah melakukan penjajakan terkait dengan pengembangan pelabuhan. “Nantinya, bakal dilakukan kajian, titik-titik mana saja yang dapat dikembangkan menjadi pelabuhan, khususnya untuk mengangkut logistik,” jelas Menhub. Sementara Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji mengakui kalau pihaknya tengah menjalin kerja sama dengan 11 pemkab yang daerahnya di pesisir selatan Jawa atau pinggiran Samudra Hindia. Daerah ini mulai dari Sukabumi di wilayah barat hingga Banyuwangi di sebelah timur. “Daerah-daerah ini nantinya akan mengadakan kerja sama untuk membangun koneksitas antardaerah khususnya dalam pengangkutan logistik,” kata Tatto. Setelah nantinya dimatangkan kajiannya, kata Bupati, pihaknya bakal bertemu dengan Menhub. “Jadi setelah nantinya dimatangkan rencananya, kami segera menghadap Pak Menhub. Di sisi lain, Cilacap secara khusus akan dibangun menjadi kota industri dan perdagangan seperti Singapura,” pungkas dia.*** METROTVNEWS.COM | ANTARANEWS.COM Senin, 7 Agustus 2017
03
Harteknas, Jokowi akan Beri Nama Kapal Nelayan Indonesia TRIBUNNEWS.COM
M
ENTERI Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir meninjau proses penyelesaian pembuatan Kapal Nelayan Indonesia di PT Industri Kapal Indonesia (Persero), Jalan Galangan Kapal, Makassar pada hari ini. Kapal dengan konsep palate datar tersebut, rencananya akan dipamerkan pada puncak Hari Teknologi Nasional (Harteknas) ke-22, pada 10 Agustus, yang akan dihadiri Presiden RI Joko Widodo. Adapun spesifikasi kapal tersebut adalah panjang 15 meter, lebar 4 meter, tinggi 2,8 meter dengan sarat muatan 1,2 meter. Kecepatan 7-10 knot (mil/jam) dengan ME 80 HP. Propeller 28’ dengan 4 daun. Dirut PT Industri Kapal Indonesia (IKI) Makassar Edy Widarto, mengatakan, kapal tersebut dibuat dalam waktu hanya sebulan lamanya, setelah dilakukan riset oleh Kemenristek Dikti, Teknik Perkapalan Universitas Indonesia dan Universitas Hasanuddin, untuk menghadirkan kapal nelayan tanpa lekukan.
04
Senin, 7 Agustus 2017
“Pembuatan kapal dimulai pada 5 Juli lalu, dan akan diberi nama Kapal Nelayan Indonesia. Selain kapal tersebut, kami juga sanggup membuat kapal jenis apa pun, mengingat, areal di PT IKI (Persero) ini, sangat luas,� seru Edy dikutip dari Media Indonesia, Minggu 6 Agustus 2017. Sebelum dipamerkan di puncak peringatan Harteknas di kawasan reklamasi Center Point of Indonesia (CPI), kapal tersebut, akan melakukan pelayaran percobaan (sea trial). M Nasir juga meninjau pameran produk inovasi teknologi di sepanjang Jalan Penghibur Makassar, tepatnya di Pelataran Pantai Loasari. Adapun produk inovatif yang dipamerkan, berasal dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia dan atraksi dari PT Pindad, Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan), seperti roket air, tank scorpion, demo panser anoa, drone balap, alat peraga radiasi dan planetarium mini. Dirjen Penguatan Inovasi, sekaligus Ketua Umum Panitia Harteknas ke-22 Makassar, Jumain Jimpe mengungkapkan, kegiatan dalam rangka memperingati Harteknas ini untuk membangkitkan daya kreasi dan inovasi anak bangsa, sekaligus menunjukkan keberhasilan dan prestasi yang membanggakan.*** METROTVNEWS.COM INDONESIA SHIPPING TIMES
Pemkot Denpasar Tak Terima Diisukan Hambat RIP Benoa BALITRIBUNE.CO.ID
O
RANG-ORANG dekat Wali Kota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra, tibatiba mengumpulkan para awak media di Warung Bendega, Denpasar, Sabtu (5/8) siang kemarin. Mereka mengaku terusik dengan kabar mengenai adanya keputusan pusat soal Pelabuhan Benoa. Mereka mengaku ada yang ingin menurunkan citra Rai Mantra dengan menyebut bahwa Pemkot Denpasar menghambat pembangunan Pelabuhan Benoa. Padahal, menurut mereka, Rai Mantra tidak menandatangani Rencana Induk Pelabuhan (RIP) Benoa, karena aturan memang tidak mengizinkannya alias RIP itu belum sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Denpasar. “Bukan menghambat, tapi wali kota melaksanakan aturan tentang RTRW itu. Tidak ada itu Pak Rai menghambat rencana pusat,” kata pria yang akrab disapa Gus De Bendega yang merupakan saudara ipar dari Wali Kota Denpasar. Sementara itu, pengembangan Pelabuhan Benoa, Denpasar, yang akan dimulai oleh pemerintah pusat pada awal September 2017 nanti akan meliputi perluasan terminal penum-
INDONESIA SHIPPING TIMES
pang internasional dan terminal sandar (dermaga) untuk kapal pesiar raksasa (mega cruise ship). Informasi menyebutkan, mega cruise ship mampu mengangkut 5.000 penumpang dengan 1.500 awak kapal, atau setara daya angkut 44 pesawat terbang Boeing 737. Mega cruise ship ini diharapkan sudah bisa sandar di Benoa setelah pengerukan kanal pelabuhan. Sebelumnya, Direktur Utama PT Pelindo III, Ari Ashkara mengatakan, pengembangan Pelabuhan Benoa akan membuat panjang alur menjadi 3.346 meter, lebar alur 420 meter dan kedalaman 12 meter. “Kolam labuh timur berukuran 662 x 150 meter dengan kedalaman 11 meter, dan kolam labuh barat berukuran 900 x 150 meter, dengan kedalaman 4 meter. Terminal cruise ship akan mampu memproses 2.500 penumpang secara bersama sama untuk satu batch (gelombang),” terang Ari Ashkara seperti yang dikutip portal online sejumlah media kemarin. Ari mengatakan pula, merujuk Surat Edaran Dirjen Perhubungan Laut (Hubla), Pelindo III segera menurunkan tarif jasa pelabuhan untuk Pelabuhan Benoa. Ketua Tim Percepatan Wisata Bahari Indroyono Soesilo mengatakan, pemerintah juga telah menyiapkan opsi untuk mengembangkan Pelabuhan Celukan Bawang di Buleleng (Bali Utara) untuk persinggahan kapal wisata.*** TRIBUNNEWS.COM | I WAYAN E WIDYASWARA Senin, 7 Agustus 2017
05
JICT Serahkan Pengoperasian Dermaga Sepanjang 720 Meter kepada TPK Koja TPKKOJA.CO.ID
W
AKIL Direktur Utama PT Jakarta International Container Terminal (JICT) Riza Erivan mengatakan mulai hari ini pihaknya mengalihkan pengoperasian dermaga utara JICT sepanjang 720 meter kepada Terminal Petikemas Koja. Hal ini dilakukan sebagai upaya menjaga operasional bongkar-muat pelanggan PT JICT tetap berjalan selama adanya pemogokan karyawan mereka. “Kami buka sampai 700 meter, semua dermaga utara kami dikelola (TPK) Koja,” kata Riza saat ditemui di Hotel Ambhara, Jakarta, Ahad, 6 Agustus 2017. Riza menuturkan awalnya yang dialihkan ke TPK Koja adalah 300 meter, lalu ditambah 200 meter, dan sekarang sudah mencapai 700 meter. Selain ke TPK Koja, pengalihan bongkar-muat barang dialihkan juga ke terminal lain, seperti New Priok Container Terminal One (NPCT 1), Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, dan Terminal Mustika Alam
06
Senin, 7 Agustus 2017
Lestari (MAL). Dari 3 Agustus hingga 10 Agustus 2017, Serikat Pekerja PT JICT melakukan aksi mogok kerja. Aksi mogok kerja disebabkan karena bonus karyawan pada 2016 menurun 42,5 persen dibandingkan bonus pada 2015. PT JICT saat ini menangani sekitar 42 persen dari total bongkarmuat barang di Pelabuhan Tanjung Priok atau sekitar 20 kapal per pekan. Pengalihan ini tentu membuat terminal di sekitar JICT menjadi lambat karena beban kerja yang diterima menjadi lebih banyak. Menurut Riza, pengalihan dermaga utara ke TPK Koja ini bertujuan mengurangi beban kerja di terminal-terminal sekitar PT JICT. “Dengan itu semua saya kira kepadatan workload di TPK Koja bisa berkurang,” ujarnya. Ketika ditanyakan mengenai kerugian dari sisi bisnis yang dialami JICT selama pemogokan ini, Riza menjawab ada kerugian signifikan dialami oleh pihaknya karena tidak ada aktivitas bongkar-muat. Namun tidak ada angka pasti yang diucapkan olehnya. Riza memohon maaf atas kepada para pelanggan mereka di sisi pelayaran, dan eksportir serta importir, atas ketidaknyamanan selama mogok pekerja ini.*** TEMPO.CO | DIKO OKTARA INDONESIA SHIPPING TIMES
OCEANWEEK.CO.ID
Kapal Raksasa Bongkar 55 Ribu Ton Kedelai di Teluk Lamong
T
ERMINAL Teluk Lamong (TTL) di Gresik Jawa Timur kedatangan kapal besar MV. Darya Jyoti, membongkar 55.000 ton kacang kedelai (soya bean) di dermaga curah, pada Sabtu (5/8). Kapal dengan draft -11,7 mLws ini berasal dari Amerika Serikat. “Ini menjadi kapal terbesar yang bongkar kacang kedelai di Teluk Lamong sampai saat ini. Bongkar muatan dari kapal Darya Jyoti itu ditarget 3 hari selesai,” kata Rumaji, Direktur Operasi PT TTL, Sabtu sore. Sebelumnya, terminal ini juga melayani kapal asal AS, Darya Umma yang membongkar kacang kedelai sebanyak 45.700 ribu ton. Menurut Rumaji, Terminal ini selain dapat melayani petikemas, juga bisa disandari kapal bermuatan curah kering. Karena di dermaga khusus curah ini pun mampu disandari kapalkapal besar. Kapal MV Palona berbendera Hongkong, merupakan kapal pertama yang melakukan pelayanan curah kering dengan fasilitas dan peralatan lengkap di Terminal Teluk Lamong. Kapal dengan panjang 229 m dan lebar 32.26 m, dengan kedalaman ±10 LWS, bermua-
INDONESIA SHIPPING TIMES
tan kedelai, membongkar 30.262 ton. Menurut Rumaji, untuk pelayanan curah kering bertaraf internasional ini, Terminal Teluk Lamong dilengkapi fasilitas dan peralatan canggih yang ramah lingkungan. “Ada 2 unit Grab Ship Unloader (GSU) berkapasitas 2000 ton/jam menjadi andalan operasional curah dilengkapi dengan 2 jalur conveyor sepanjang 1,3 km yang terhubung langsung dengan silo dan gudang seluas 10Ha,” katanya. Sementara gudang di lahan curah kering Terminal Teluk Lamong mampu menampung 120.000 ton, sedangkan silo dapat menyimpan hingga 80.000 ton komoditi pangan. “Jadi total kapasitas gudang penumpukan sebesar 200.000 ton. Komoditi pangan yang dapat disimpan di silo berupa butiran seperti kedelai, jagung, beras,” ungkapnya. Seperti diketahui bahwa Terminal Teluk Lamong memiliki 4 (empat) tahap pembangunan. Tahun 2017 merupakan bagian dari pengembangan tahap ke–2. “Dermaga curah kering yang sudah dioperasikan memiliki panjang 250 meter dan lebar 80 meter. Nanti diperpanjang menjadi 500 meter pada pembangunan tahap berikutnya,” ujar Rumaji. Dermaga curah kering Terminal Teluk Lamong memiliki kedalaman mencapai -14 LWS (14 meter) sehingga dapat menampung kapal berjenis Panamax dengan kapasitas 50.000 – 80.000 DWT.*** OCEANWEEK.CO.ID Senin, 7 Agustus 2017
07
STOP! Tak Perlu Campur Tangan Asing dalam Pengelolaan TPS AKURAT.CO
P
ERSEROAN Terbatas Terminal Petikemas Surabaya (PT TPS) seharusnya dikelola mandiri, tanpa ada campur tangan asing dalam manajemen pelabuhan tersebut. Pasalnya, kemampuan anak bangsa dalam mengelola terminal peti kemas sudah dapat diandalkan. Pengamat maritim notabene Direktur The National Maritime Institute (Namarin) Siswanto Rusdi mengemukakan selama ini, seluruh kegiatan operasionalisasi TPS sebenarnya sudah dikendalikan anak bangsa sendiri tanpa keterlibatan tenaga asing. Menurut dia, untuk menghadapi perubahan manajemen dan lingkungan usai berakhirnya kontrak kerjasama itu, harus tetap diapresiasi karena akan sepenuhnya menjalankan roda perusahaan tanpa keterlibatan pihak asing sama sekali ke depannya. “Jika melihat data yang ada, kinerja anak bangsa kita di TPS bukan hanya dapat diandalkan, malah sangat baik,” katanya. Dengan demikian, Siswanto mengatakan tidak akan ada masalah dengan performansi terminal, manakala DPW tidak lagi terlibat
08
Senin, 7 Agustus 2017
dalam manajemen PT TPS sebab kinerja sudah baik. Bahkan, diharapkan makin lebih baik. Siswanto meminta semua pemangku kepentingan terkait hal itu harus mengawal agar rencana berakhirnya kerja sama tersebut atau terminasi tidak terjadi kegaduhan di kemudian hari. “Cukup kegaduhan dalam bisnis kepelabuhanan nasional terjadi di Jakarta, tidak perlu berulang di Surabaya,” katanya. Sebelumnya, pada bulan Januari lalu, Panitia Khusus (Pansus) PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II DPR RI sempat mengingatkan agar direksi perusahaan itu yang menangani Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya untuk belajar dari temuan pelanggaran dalam perpanjangan kontrak pengelolaan Terminal Peti Kemas Jakarta (Jakarta International Container Terminal/JICT). Pada waktu itu, Pelindo III diingatkan agar tidak lagi menyerahkan pengelolaan pelabuhan itu kepada asing asal Dubai yang saat ini mengelolanya. Sementara itu, kinerja TPS untuk realisasi selama Januari sampai dengan Juni 2017 sebanyak 637.410 TEUs atau naik sekitar 1 persen dari periode yang sama 2016 sebanyak 631.238 TEUs. Kenaikan itu melebihi target produktivitas bongkar muat peti kemas ekspor impor sebanyak 595.135 twentyfoot equivalent units (TEUs).*** OKEZONE.COM | ANTARANEWS.COM
INDONESIA SHIPPING TIMES
Organda : Selesaikan Kemelut JICT Secara Profesional DETIK.COM
P
ENGUSAHA angkutan barang dan peti kemas mengimbau agar kemelut di Jakarta International Container Terminal (JICT) dapat diselesaikan secara profesional dan tidak mengganggu kepentingan nasional. Wakil Ketua DPP Organda bidang Angkutan Barang, Ivan Kamajaya mengatakan, mogok pekerja JICT yang sudah berlangsung sejak Kamis (3/8/2017) 2017 hingga saat ini dinilai sangat berdampak pada operasional truk pengangkut barang maupun peti kemas dari dan ke pelabuhan Tanjung Priok. “Dari sisi angkutan barang dan peti kemas di pelabuhan jelas sangat merugikan anggota kami sedangkan dari sisi pemerintahan mogok tersebut akan menggangu perekonomian nasional,” ujar Ivan, Minggu (6/8/2017). Dikatakan, pengusaha angkutan barang Organda berharap agar mogok kerja JICT tersebut dapat terselesaikan dan operasional pelabuhan berjalan lancar kembali sehingga tidak merugikan kegiatan bisnis di pelabuhan Priok secara keseluruhan. “Sebaiknya permasalahan internal di JICT bisa diselesaikan secara profesional dan supaya tidak berlarut-larut yang berpotensi menganggu kepentingan ekonomi nasional,” jelas Ivan.
INDONESIA SHIPPING TIMES
Mogok pekerja JICT hari ini, Minggu (6/8/2017) memasuki hari ke-4 kembali digelar sejak pukul 07.00 Wib. Serikat Pekerja Jakarta International Container Terminal (SPJICT) berencana menggelar aksi mogok tersebut hingga 10 Agustus 2017. “Kami melihat gak ada itikad baik Direksi dan Pemegang saham JICT menyelesaikan persoalan ini, walau dampak mogok telah mengancam kelancaran arus barang dan stagnasi pelabuhan,”ujar Mokhammad Firmansyah Sukardiman, Sekjen SPJICT dalam orasinya di depan lobby JICT, saat aksi mogok berlangsung. Dia mengatakan, kegiatan pengalihan kapal dari JICT ke terminal lainnya yang kurang handal dan mengganti setiap kerugian pelanggan karena adanya aksi mogok serta melakukan ambil alih dermaga JICT sedikit-demi sedikit diindikasikan akal-akalan untuk klaim arus barang tetap lancar di tengah mogok pekerja. “Padahal faktanya, macet di dalam area pelabuhan sudah sangat mengkhwatirkan. Truktruk antre sampai 8 jam di dalam pelabuhan. Belum lagi proses dokumen menjadi sangat lamban,” ujarnya.*** BISNIS.COM | AKHMAD MABRORI Senin, 7 Agustus 2017
09
J
Tekan Angka Kecelakaan, Sopir Truk perlu Pelatihan
UMLAH kecelakaan yang melibatkan truk sepanjang Januari-Juli 2017 di Jawa Tengah mencapai 1.391 kasus. “Fenomena kecelakaan yang melibatkan truk meningkat. Kalau dari kuantitatif kasus per bulan yang jumlahnya ratusan jauh lebih sedikit dibandingkan roda dua yang lebih dari 1.000 kasus. Tetapi masalahnya, jika dilihat dari persentase jumlah total truk, kasus kecelakaan yang melibatkan truk persentasenya jadi besar,” kata Kombes Pol. Dr. Bakharuddin Muhammadsyah, S.H., SIK, M.Si. Dirlantas Polda Jateng saat acara Rakor Forum LLAJ Peningkatan Kualitas Keselamatan Angkutan Umum dan Barang di Polda Jawa Tengah. Ada beberapa catatan yang dikemukakan Aptrindo DPD Jawa Tengah. “Kecelakaan yang melibatkan truk, apakah sudah dicek, truk sebagai subjek atau objek. Kalau sebagai subjek, truk penyebab kecelakaan. Misalnya rem blong. Sementara truk sebagai objek, truk tak bisa disalahkan. Ketika truk parkir tiba-tiba ditabrak sepeda motor misalnya. Penyebab kecelakaan umumnya human error. Misalnya karena ngantuk. Selain itu juga karena kendaraan. Misalnya kondisi ke daraan tidak lain jalan. Selama ini kan kendaraan besar selalu disalahkan jika ada kecelakaan. Bagaimana jika penyebabnya kendaraan yang lebih kecil,” kata Ketua Aptrindo DPD Jateng Chandra Budiwan. Bambang Widjanarko, Wakil Ketua Aptrindo DPD Jateng menambahkan, selama ini yang ditekankan ke sopir adalah sopir harus berseragam, berpakaian santun dan mengerti rambu lalu lintas. Tapi tidak pernah mendapat pelatihan defensive driving. “Zaman dulu waktu saya SMA, ujian menyetir diuji satu per satu. Sekarang kan tidak,” kata Bambang. Chandra menambahkan, sopir perlu pelatihan defensive driving juga sistem kerja truk. “Beda merek beda karakter. Saat ini, sopir colt diesel diangkat jadi sopir truk besar karena kelangkaan sopir. Padahal pengendalian dan karakter truk kecil dan besar berbeda. Sopir colt diesel hanya beda sedikit dengan mobil pribadi. Kalau truk besar membawanya beda karena harus bodi yang lebih besar dan diperlukan kemampuan memonitor keadaan sekeliling. Tidak ada pelatihan khusus buat sopir truk. Paling ditanya kamu berani
10
Senin, 7 Agustus 2017
nggak bawa,” imbuh Chandra. Contoh kasus yang pernah terjadi, sopir bawa muatan 7 ton pakai gigi 4 pas dalam jarak 10 meter pas ngerem tetap menabrak. “Kalau di Eropa pas musim panas ya sopir pakai celana pendek. Itu kalau bahas soal seragam. Menyetir itu bukan sekadar memindahkan kendaraan dari satu tempat ke tempat yang lain. Perlu respek dalam berlalu lintas,” ujar Bambang. Ia menambahkan, sopir di Eropa ketika menerima sertifikat mengemudi akan diperkenalkan diferensial kendaraan. Semua hal mencakup teknis kendaraan sopir tahu benar. Misalnya dengan kendaraan A, kecepatan sekian, muatan sekian, jarak harus sekian agar tidak menabrak saat mengerem. Deddy Sudiardi Wakil Ketua Organda DPD Jateng mengamini hal tersebut. “Perlu pembinaan sopir dan menanik, katanya. Deddy mengatakan, tenaga bengkel harus montir bersertifikat. “Asal mobil sudah didandani jalan, nggak bisa seperti itu. Karena rata-rata yang kami jalankan adalah kendaraan berat. Misalnya kampas rem seperti apa. Jika asal-asalan bahaya. Jika sopir tidak berpengetahuan pas jalanan turun nginjak rem terus, panas. Jadi mengeras. Tidak boleh nginjak rem terus-menerus. Harus diimbangi engine break misalnya. Jalan turun harus gigi 1. Pengetahuan seperti itu diperlukan sopir,” kata Deddy. Sopir juga belum tahu cara bongkar muat di atas truk. Barang berupa powder mudah terkontaminasi. Bagaimana cara menatanya sopir harus tahu. “Pengetahuan semacam itu diperlukan sopir,” katanya. Ia menyinggung soal zero overload yang akan diterapkan di Jawa Tengah. “Zero overload itu juga merupakan impian kami. Jika hanya di Jateng yang diterapkan, apakah mungkin? Sementara Jateng merupakan jalur perlintasan di Jawa. Siapkah kita menyediakan tempat untuk menurunkan barang di jembatan timbang? Sarana dan prasarana harus disiapkan. Di jembatan timbang harus ada kuli bongkar muat. Siapa yang menanggung keamanan barang tersebut?” katanya.*** TRUCKMAGZ.COM | RATNA HIDAYATI
INDONESIA SHIPPING TIMES
Smart Logistics Dorong Truk Konvensional Berinovasi TRUCKMAGZ.COM
A
LI East Java Chapter Discussion And Member Gathering adalah event rutin yang digelar Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Chapter Jawa Timur yang mengulas isu dan tren terkini di logistik nasional. Pada event kali ini yang mengangkat tema “Logistics Innovation In Digital Era” mengundang beberapa pakar logistik yaitu Hadi Kuncoro, CEO aCommerce, Muhamad Rosihan Ketua Bidang Edukasi Retail dan UKM Asosiasi E-Commerce Indonesia (IdEA), Ashwath Ramesh COO Lazada Indonesia dan Yogi Aditya COO kargo.co.id. Tantangan dalam dunia logistik kian kompleks dengan hadirnya konsep belanja online. Indonesia sebagai salah satu pasar di Asia Tenggara seharusnya tidak hanya menjadi penonton. “Dengan ikut terjun dalam pasar dan bermain, Indonesia punya peluang. Pasar e-commerce sudah mulai hybrid. “ kata Hadi Kuncoro. Dalam penjelasan selanjutnya hybrid , diartikan sudah mulai berubah bentuk. “Jika dulu produsen yang fokus pada pasar business. Kini mereka menyasar pasar
INDONESIA SHIPPING TIMES
consument dalam hal ini masyarakat. Dulu B2B(business to business) sekarang mereka bisa B2C (business to consumer). Selain itu juga salah beberapa marketplace sudah memiliki pengangkutan, gudang dan jaringan sendiri. Bagaimana dengan perusahaan konvensional yang ada di segmen logistik? Apakah akan terus menjadi penonto? Mari menjadi smart” tegas Hadi. Disadari memang perusahaan e-commerce memiliki kapasitas market yang cukup besar dengan persyaratan yang mungkin tidak bisa dipenuhi oleh perusahaan logistik konvensional. Sehingga akhirnya mereka menciptakan pengelolaan sendiri. “Misalanya saja Indonesia Timur yang memiliki kondisi geografis tipikal, bagi trucking konvensional ini akan sulit menentukan harga dan menjamin barang sampai tepat waktu. Selain itu perusahaan logistik konvensional masih perang harga untuk kiriman long haul, tetapi toko online sudah memiliki banyak kurir untuk last mile” tambah Hadi. Diakhir paparannya, ia mengajak kembali semua perusahaan logistik lokal menciptakan peluang dengan melihat peluang e-commerce yang ada di Indonesia. Misalnya dengan mengurangi birokrasi yang tidak efisien atau dengan mulai menerapkan sistem paperless order processing.*** TRUCKMAGZ.COM | SIGIT A Senin, 7 Agustus 2017
11
Pemerintah Bangladesh Modernisasi Pelabuhan Darat THEDAILYNEWSNATION.COM
P
EMERINTAH Bangladesh melakukan perbaikan infrastruktur tiga pelabuhan darat guna meningkatkan perdagangan dengan India. Ketiga pelabuhan tersebut adalah Shaola dari distrik Sylhet, Bhomra di distrik Satkhira, dan Ramgarh di Khagrachari. Sistem keamanan pelabuhan Benapole termasuk yang akan dimodernisasi. Menteri Perencanaan Pembangunan Bangladesh AHM Mustafa Kamal mengatakan fasilitas imigrasi dan bea cukai juga akan ditingkatkan melalui pengembangan infrastruktur di bawah Proyek Konektivitas Regional Bangladesh-1. Kamal mengatakan, Komite Eksekutif Dewan Ekonomi Nasional (ECNEC) telah menyetujui proyek senilai 69,3 juta Taka Bangladesh tersebut. Pengembangan infrastruktur juga dikembangkan untuk meningkatkan kegiatan
12
Senin, 7 Agustus 2017
ekspor dan impor menuju pelabuhan Sutarakandi di distrik Karimganj, Negara Bagian Assam, India. Pengembangan pelabuhan darat Bhomra yang dimulai 2013 terus dilanjutkan untuk pembangunan lapangan penumpukan, gudang, serta infrastruktur lainnya. Ini sejalan dengan selesainya pembangunan jembatan Padma yang diharapkan turut mendongkrak arus barang. Di sisi lain, pelabuhan darat Ramgarh di Ramirah distrik Khagrachari juga akan ditingkatkan perannya, untuk mendongkrak hubungan perdagangan dengan negara bagian Tripura, India. Sejauh ini, untuk menopang perdagangan regional, Bangladesh mengoperasikan 23 pelabuhan darat yang menghubungkan India dan juga Myanmar.*** INTODAY.IN | SAHIDUL H KHOKON
INDONESIA SHIPPING TIMES