INDONESIA
SHIPPING TIMES BULETIN INFORMASI PELAYARAN, PELABUHAN DAN LOGISTIK
No 111• Vol IX • Senin,
8 Mei 2017
PELAKU USAHA RAGUKAN EFISIENSI BIAYA LOGISTIK KANAL CBL
LUHUT TEGASKAN OBOR CHINA BUKAN ANCAMAN BAGI INDONESIA
CIKARANG DRY PORT GAGAS SMART PORT
TINGKATKAN KAPASITAS BITUNG, PELINDO IV ROGOH KOCEK 800 MILIAR
INVESTOR CHINA RAGUKAN PROYEK PELABUHAN MALAYSIA?
01
K
Pelaku Usaha Ragukan Efisiensi Biaya Logistik Kanal CBL
ANAL Cikarang Bekasi Laut (CBL) masuk proyek strategis pemerintah dan segera direalisasikan. Kanal ini menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menjadi alternatif untuk menurunkan biaya logistik dan menurunkan beban jalan darat. Namun para pelaku usaha masih meragukan, alternatif transportasi yang telah dencanakan sejak empat tahun silam itu mampu menurunkan biaya logistik. Kecuali ada jaminan pemerintah, proses handling dari pusat industri ke emplasmen kanal Cikarang tidak dikenakan biaya tambahan. Demikian juga ketika barang atau kontainer itu sampai di kawasan Tanjung Priok, misalnya Marunda proses lift on dan lift off-nya akan ada biaya. Kecuali ini bukan lagi mejadi beban pemilik barang. Sebab, barang itu akan ditarik lagi (trucking) lewat jalur darat menuju ke kapal atau sebaliknya. Sekretaris Umum ALFI DPW DKI Adil Karim mengaku rencana itu cukup bagus sebagai alternatif. Namun dari sisi biaya, para pelaku uaha masih sangat ragu. Sebab proses mengangkut barang atau kontainer dari pabrik ke tongkang di kanal CBL hingga sampai ke kawasan Tanjung Priok akan ada beban tambahan yang harus ditanggung pemilik barang. “Kami mendukung saja, tapi emerintah harus menjamin, tidak ada biaya tambahan untuk handlig dan lift on dan lift off,” kata Adil karim pada Bisnisnews.id, Jumat (28/4/2017). Dikatakan, jangan sampai niat baik pemerintah mendukung proyek kanal CBL sebagai alternatif transportasi modern jadi bumerang bagi pelaku usaha. Kalau kanal CBL itu benar-benar akan direalisasikan, biaya angkutnya harus lebih rendah dari angkutan jalan darat yang sudah ada sekarang ini.
Berdasarkan data, biaya angkut kontainer dari pusat industri ke kawasan pelabuhan Tanjug Priok untuk satu unit kontainer 20ft/40ft dengan jalur darat, biaya yang dikeluarkan pemilik barang berada pada kisaran Rp 1,2 juta-Rp 1,3 juta. Kalau nantinya, biaya angkut melalui tongkang lewat kanal CBL leih tinggi atau di atas angka angkutan jalan darat, maka para pemilik barang tetap akan kembali ke angkutan jalan raya. Tapi sebaliknya, bila tarifnya lebih rendah, para pemilik barang, dipastikan beralih dari jalan raya ke CBL. “Pindah atau tidaknya pemilik barang untuk mengakut barang tergantung biaya. Kalau biayanya lebih rendah, proyek CBL pasti berhasil, karena pelaku usaha pasti mencari yang biaya lebih ringan,” jelas Adil. Keraguan pelaku usaha tehadap kanal CBL ini, terletak pada biaya operasional. “Berapa kali handling dan berapa kali lift on lift off. Ini jadi pertimbangan,” jelas Adil. Belum lagi ketika barang atau kontainer berada di emplasmen atau mulut kanal Cikarang, dilakukan lebih dari tiga kali lift on dan lift off atau pengangkatan kontainer dari tempat penumpukan ke atas chasis dan pengangkatan kontainer dari atas chasis ke tempat penumpukan dengan menggunakan transtainer/ top loader. Proses pengangkutan sepeti ini memerlukan banyak biaya. Kecuali ada jaminan dari pemerinah, bahwa biaya yang harus dikeluarkan pemilik barang hanya dua kali atau tdak berulang-ulang. Para pelaku usaha juga masih mempertanyakan, barang yang dari Cikarang sampai ke Pelabuhan Tanjung Piok, nantinya dibongkar di demaga mana ? Tanjung Priok atau hanya sampai Marunda. Kalau hanya sampai Marunda, artinya ada biaya tambahan lagi yang harus dikeluarkan pemilik barang. *** BISNISNEWS.ID | SYAM S
penerbit: PT INDONESIA KREASI MEDIA » PeNYUNTING: Karnali Faisal » Tata letak: Givan J Setiawan » penyelaras naskah: Karnali Faisal, Agus Abdu Roza, Salsabila Miftahuzahra » Sirkulasi: Agus Abdu Roza » keuangan: Abdul Manaf ZA » Sekretaris Redaksi/Iklan: Mulke Choerunisa » Alamat Redaksi/ Sirkulasi: Jl Raya Enggano No 91 Tanjung Priok Jakarta Utara » Telp: 021-43924419, 021-4303083» FAKS: 021-43924419» contact person: Karnali Faisal HP 081289258955, WA 08128444457 » Email: karnali.faisal@gmail.com » Website: shippingforum.co.id
02
Senin, 8 Mei 2017
INDONESIA SHIPPING TIMES
Luhut Tegaskan OBOR Cina Bukan Ancaman Bagi RI foto: pikiran-rakat.com
M
ENKO Kemaritiman Luhut Pandjaitan mengatakan masyarakat jangan diberi informasi yang keliru tentang negara Cina, One Belt One Road (OBOR). Menurutnya, Indonesia bisa saja memperoleh manfaat ekonomi dari program OBOR yang digalakkan oleh pemerintah Cina. “Bisnis itu kan nggak mengenal invasi, jangan rakyat diberikan informasi yang keliru,”ujarnya kepada wartawan di sela kegiatan Rakornas Maritim di TMII, Jakarta, Kamis pekan lalu. Seperti diketahui Cina saat ini sedang gencar melaiukan kerjasama dengan negara-negara di Asia untuk menjalin jaringan di wilayah ini yang betujuan untuk membangun jalur sutra. “One Belt One Road ini Cina memberikan dana proyek beberapa negara seperti ke Pakistan sebesar 47 miliar dolar, Malaysia 27 miliar dollar dan ke Filipina 24 miliar dolar, nah ke Indonesia belum ada. Banyak yang sudah ribut kita digelontorkan uang oleh Cina dan segala macam. Kami berpikir kenapa kita tidak seperti itu juga. Bentuknya bisa kerjasama proyek, tetapi proyek tersebut tetap milik kita, mereka bisa mengelola beberapa tahun. Cina juga akan
INDONESIA SHIPPING TIMES
membeli saham Saudi Aramco hampir sebesar 80 miliar dolar,” tambah Luhut. CIna menaruh dana besar di Asia untuk beragam proyek infrastruktur maritim dalam program ini. Dengan rute daratnya yang melalui Eurasia, sehingga proyek ini dinamakan “One Belt One Road” “Pakistan dan Malaysia itu negara-negara dengan jumlah penduduknya terbanyak beragam Islam, tapi disana tidak ada yang ribut,” kata Menko Luhut. Menko Luhut mengatakan pemerintah sedang mempertimbangkan sektor mana saja yang cocok untuk Investasi negara tersebut jika akhirnya Indonesia ikut OBOR ini. “Kita mau coba buat outer ringroad Bali dengan lapangan terbangnya, kita minta dia investasi. Tenaga kerja dari sana tidak apa-apa tapi dalam jangka waktu tertentu jumlah tenaga kerja nya dikurangi. Pakistan dan Malaysia negara-negara Islam tapi disana tidak ribut,” kata Menko Luhut. *** SUARA.COM| ADITYA HIMAWAN
Senin, 8 Mei 2017
03
Menhub Berencana Koneksikan Maluku dengan Australia foto: detik.com
M
ENTERI Perhubungan Budi Karya Sumadi merencanakan kemungkinan membuka konektivitas Tual di Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku dengan Kota Darwin di Australia. Hal ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan industri perikanan di Tual yang memiliki hasil laut yang melimpah. “Kita akan pertimbangkan antara Saumlaki atau Tual yang akan dikoneksikan dengan Darwin karena di sini banyak ikan yang secara fisik kalau dibawa ke Surabaya dahulu, ikan menjadi tidak segar lagi, nanti akan kita pelajari,” ujar Menhub Budi usai meninjau Pelabuhan Tual, Minggu (7/5).
04
Senin, 8 Mei 2017
Budi menyatakan akan membawa persoalan ini ke Rapat Terbatas dengan Presiden Joko Widodo. Budi menginginkan ada tempat-tempat di Selatan maupun di Utara Maluku yang menjadi sentra perikanan agar nantinya bisa langsung di ekspor ke luar negeri. “Yang penting adalah di Tual Kota dan Kabupaten, kalau sudah banyak pengusaha akan memudahkan kita untuk mengumpulkan barang untuk langsung pergi ke sana (Darwin),” kata Budi.*** | JPNN.COM |
INDONESIA SHIPPING TIMES
Konferensi Pelabuhan IAPH 2017 di Bali Berpotensi Datangkan Investasi foto: lautindo.com
M
ENTERI Koordinator Maritim Luhut Binsar Panjaitan melihat ada peluang masuknya investasi dari penyelenggaraan konferensi pelabuhan sedunia oleh International Association of Ports and Harbors (IAPH). Konferensi itu akan digelar di Nusa Dua, Bali pekan depan. “(Konferensi IAPH) bisa saja mendatangkan investasi. Sekarang Presiden Jokowi mendorong (investasi dari) swasta bukan hanya BUMN, jadi ada untungnya konferensi itu dilaksanakan di Indonesia,” jelas Luhut dalam pernyataan resmi, Minggu (7/5/2017). Luhut menyatakan, delegasi dari Indonesia harus memanfaatkan acara ini untuk mendapatkan isu terkini seputar kepelabuhanan dan membangun jaringan. Selain itu, delegasi Indonesia juga harus menggali potensi bisnis dari para peserta negara lain. “Pelabuhan kita sudah memiliki fasilitas yang baik. Itu semua dapat disampaikan kepada para peserta konferensi IAPH di Bali, jangan lupa bisnisnya juga dicari di situ,” tutur Luhut.
INDONESIA SHIPPING TIMES
Salah satu yang akan menjadi fokus dalam acara The 30th IAPH World Coference tahun ini adalah New Priok Terminal. Nantinya peserta akan diajak mengunjungi New Priok Terminal Project di Jakarta sebelum mengikuti konferensi di Bali. Pelindo II (IPC) ditunjuk sebagai ketua penyelenggara Konferensi IAHP ke-30 ini. “Tema konferensi kali ini, Enabling Trade Energizing The World dengan Salah satu sesi utama mengenai Transformasi Maritim Indonesia. IPC (PELINDO II) memiliki tanggungjawab untuk menyediakan layanan logistik dan pelabuhan yang terbaik dan berkualitas. Dan momentum IAPH merupakan peluang bagi kami untuk menunjukkan kesiapan tersebut,” ujar Elvyn G Masassya, Direktur Utama PT Pelindo II (IPC). Salah satu bentuk kesiapan IPC menurut Elvyn adalah dengan membangun proyekproyek strategis. Tiga di antaranya adalah Inland Waterways Cikarang-Bekasi Laut (CBL), pengembangan Pelabuhan Sorong (Papua Barat) dan Pelabuhan Kijing (Kalimantan Barat).*** KOMPAS.COM | SAKINA RAKHMA DS | Senin, 8 Mei 2017
05
Tingkatkan Kapasitas Bitung, Pelindo IV Rogoh Kocek Rp800 Miliar foto: inaport4.co.id
P
T Pelindo IV (Persero) menggelontorkan investasi Rp800 miliar hingga tahun depan untuk meningkatkan kapasitas tampung peti kemas di Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara hingga 1,5 juta TEUs atau twenty-foot equivalent unit. Doso Agung, Direktur Utama Pelindo IV mengatakan sumber dana untuk investasi di Bitun g berasal dari penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp365 miliar, sisanya dari kas perseroan. “Sampai jangka menengah di Mei 2018, investasi kami Rp800 miliar, bulan Juni nanti kami akan tambah satu crane lagi,” ujar Doso di Bitung, Jumat pekan lalu Secara keseluruhan, tahun ini Pelindo IV bakal merogoh kocek hingga Rp2 triliun untuk investasi di sembilan pelabuhan, meliputi Kendari, Tarakan, Ambon, Ternate, Merauke, Manokwari, Jayapura dan Sorong. Berdasarkan data Pelindo IV, kapasitas terminal peti kemas Pelabuhan Bitung mencapai 275.000 TEUs per tahun. Saat ini, Pelindo IV tengah menambah panjang dermaga seluas 131x35 m2 dan reklamasi seluas 5 hektare. Lapangan peti kemas seluas 5 hektare juga diperkeras. Hingga April 2017, progres pekerjaan fisik telah mencapai 26,31%. Sebagaimana diketahui, Pelabuhan Bitung tengah disulap menjadi pelabuhan hub interna-
06
Senin, 8 Mei 2017
sional di Kawasan Timur Indonesia. Peningkatan kapasitas ini juga sejalan dengan pengembangan kawasan ekonomi khusus atau KEK Bitung. Di sisi lain, Pelindo IV juga tengah berupaya memperluas konektivitas Pelabuhan Bitung dengan menambah kapal jumbo yang singgah di pelabuhan tersebut. Doso mengatakan, pihaknya sedang melakuka penjajakan dengan Pacific International Lines agar perusahaan pelayaran itu mampir di Bitung. “Saat ini Pacific International Lines itu jalan dari Australia ke China, saya minta mereka mampir di Ambon lalu ke Bitung sebelum ke China,” ujarnya. Sebelumnya, Pelabuhan Bitung juga sudah membuka rute baru ke General Santos dan Davao, Filipina. Rute yang diresmikan pada 30 April 2017 lalu itu bakal dilayani oleh kapal Super Shuttle Roro 12 milik maskapai Asian Marine Transportation Corp. Doso menuturkan, pihaknya sudah melakukan penjajakan dengan PT Semen Tonasa yang berminat menjual semen Filipina agar muatan kapal roro berkapasitas 500 TEUs itu bisa penuh. Rencananya, Super Shuttle RoRo 12 bakal singgah di Bitung sekali dalam dua pekan. Namun, frekuensi pelayaran ditargetkan bisa sekali dalam sepekan pada Juni 2017.*** BISNIS.COM | RIVKI MAULANA
INDONESIA SHIPPING TIMES
P
T Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan mengoperasikan tiga unit kapal untuk melayani pelayaran rute Batulicin-Surabaya, Surabaya-Sampit, Sampit-Batulicin dan Batulicin-Sulawesi Selatan. Kepala Kantor PT Pelni Cabang Batulicin, Tunggul Ompusunggu mengatakan, tiga unit kapal tersebut, yakni KM Sirimau kapasitas 1.000 penumpang, Kapal Sabuk Nusantara 55 dan Sabuk Nusantara 57 dengan masing-masing kapasitas 285 penumpang. “Pengoperasian tiga unit kapal tersebut kami rasa cukup ideal untuk melayani penumpang dari Pelabuhan Samudra Batulicin ke beberapa pulau tujuan,” ujarnya, Jumat (5/5). Ia mengatakan, sementara ini jumlah penumpang kapal dari Pelabuhan Samudra BatulicinSurabaya dan sebaliknya rata-rata hanya mencapai 250 penumpang. Artinya jumlah tersebut masih belum memenuhi target dari jumlah minimal. Menurutnya, setidaknya dalam sekali berlayar jumlah penumpang harus mencapai 50% dari jumlah kapasitas untuk menutupi biaya operasional, akan tetapi karena kondisi penum-
INDONESIA SHIPPING TIMES
foto: google image
Pelni Operasikan Tiga Kapal di Pelabuhan Batulicin
pang yang tidak memungkinkan sehingga secara terpaksa dengan jumlah penumpang yang ada tetap diberangkatkan ke pelabuhan tujuan. Seandainya, jumlah kapal yang beroperasi kami kurangi dikhawatirkan penumpang kapal yang seharusnya berangkat pada jadwal normal, akan mengalami penundaan keberangkatan sehingga penumpang harus menunggu jadwal keberangkatan lebih lama. Kepala PT Dharma Lautan Utama Cabang Batulicin Saleh menambahkan, pihaknya juga menyiapkan tiga unit kapal untuk melayani penumpang kapal yang membawa kendaraan bermotor, pasalnya kapal milik PT Pelni hanya untuk penumpang saja atau bukan jenis “roll on roll off” (ro-ro). “Rute pelayaran yang kami layani sama dengan PT Pelni, akan tetapi jadwal keberangkatannya disesuaikan agar tidak bersamaan. Dan kami mengimbau penumpang bisa membawa mobil dan sejenisnya untuk masuk dalam kapal karena kapal yang dioperasikan jenis Roro,” paparnya.*** KONTAN.CO.ID | HENDRA GUNAWAN Senin, 8 Mei 2017
07
ALFI: Pertumbuhan Ekonomi Q1 Belum Sesuai Ekspektasi foto: oceanweek.co.id
P
ERTUMBUHAN ekonomi Indonesia pada kuartal I/2017 sebesar 5,01% ternyata masih jauh dari harapan pelaku industri logistik. Ketua Umum Asosiasi Forwarder dan Logistik Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan, pertumbuhan logistik yang sehat semestinya dua kali lipat dari pertumbuhan ekonomi. “Apakah sudah sesuai dengan ekpektasi? Tentunya belum sesuai harapan para pelaku logistik. Kuartal I memang belum bisa dijadikan ukuran, tetapi sebagai bahan evaluasi,” ujarnya, Minggu (7/5/2017). Menurutnya, pertumbuhan industri logistik sejak akhir tahun lalu sampai Januari-Februari tahun ini sempat menunjukkan hasil yang menjanjikan.
08
Senin, 8 Mei 2017
Pendorongnya adalah kegiatan ekspor yang relatif stabil dan adanya perbaikan harga di beberapa komoditas domestik. Namun, pada Maret dan April kembali menurun. Hal tersebut disebabkan oleh proyekproyek pemerintah terutama infrastruktur yang belum berjalan kembali. Selain itu, banyaknya libur panjang juga turut berpengaruh. “Kami harapkan Mei ini akan mengalami kenaikan sampai menjelang Idul Fitri,” imbuhnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu sebesar 4,92%. Sedangkan sektor transportasi dan pergudangan hanya tumbuh 7,65%.*** BISNIS.COM | ABDUL RAHMAN
INDONESIA SHIPPING TIMES
Kapal Yang Melintasi Sungai Musi Akan Dikenai Retribusi foto: panduanwisata.id
W
ALI Kota Palembang akan menarik retribusi dari kapal yang melintas di Sungai Musi. Hasil retribusi ini direncanakan untuk melengkapi fasilitas di Sungai Musi. Pemkot Palembang menilai pembangunan di sektor perairan sangat penting, mengingat sering terjadinya kecelakaan di wilayah perairan sungai Musi, terutama akibat kurangnya pencahayaan di beberapa tiang jembatan. Sebelum melakukan penarikan retribusi, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan para pengusaha dan meminta pendapat publik. “Sudah kita koordinasikan dengan pihak terkait, tinggal bagaimana nanti kesepakatan agar tidak saling memberatkan. Karena ini untuk pembangunan fasilitas pendukung di wilayah perairan juga,” ujar Wali Kota Palembang Harnojoyo di Rumah Dinasnya Jalan Tasik Palembang, Sabtu (6/5/2017). Ditambahkan Harnojoyo, pembangunan yang paling penting saat ini adalah penambahan rambu lalu lintas perairan, pencahayaan dan fasilitas umum bagi pengguna jasa perairan. Beberapa waktu lalu banyak kapal atau
INDONESIA SHIPPING TIMES
perahu menabrak tiang jembatan yang ada di aliran sungai Musi pada malam hari. Hal ini dikarenakan kurangnya pencahayaan dan rambu. Selain itu, penarikan retribusi juga merujuk pada amanat Peraturan Daerah (Perda) Kota Palembang nomor 14 tahun 2008. Perda itu mengatur dilaksanakannya penarikan retribusi jasa angkutan sungai Musi yang melintasi Kota Palembang. “Jadi apa yang kita lakukan sesuai dengan Perda dan akan diperkuat lagi dengan Perwali. Sebelum Perwali diterbitkan, butuh konsultasi publik yang melibatkan para pengusaha itu sendiri,” jelasnya. Setelah konsultasi publik ini dilaksanakan, akan dilanjutkan dengan kesepakatan terkait besaran retribusinya. Pemkot Palembang telah mengusulkan sebesar Rp 5.000 per ton. “Dari mereka sepakat, tapi harus ada fasilitas apa yang kita berikan. Dalam waktu dekat akan ditentukan besaran yang akan dituangkan dalam Perwali,” terang Harnojoyo. Di tempat terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palembang Kurniawan mengatakan dengan adanya retribusi, maka akan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Palembang dalam membangun infrastruktur pendukung, demi keselamatan jasa angkutan perairan. “Penarikan ini nantinya demi memberikan kontribusi bagi Kota Palembang. Selain itu, ini juga dilakukan demi keselamatan jasa angkutan air saat melintasi sungai Musi,” ucapnya.*** DETIK.COM | RAJA A SIREGAR
Senin, 8 Mei 2017
09
Peduli Maritim, Jokowi Terima Gelar Adat Kapiten Lau Pulo foto: setkab.go.id
P
RESIDEN Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengikuti upacara penobatan gelar adat “Kapiten Lau Pulo’, di Tugu Pantai Pagatan, tepi Pantai Pagatan, Tanah Bumbu, Kalsel, Minggu (7/5) pagi. Dalam penobatan yang dilakukan oleh Ketua Lembaga Adat Tanah Bumbu Burhansyah itu, Presiden Jokowi menerima pengalungan kain adat dan penyematan ikat pinggang, yang merupakan bagian dari penobatan gelar adat ini. Usai prosesi gelar adat, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana berjalan ke arah dermaga Pantai Pagatan Tanah Bumbu untuk menyerahkan persajian serta menyaksi-
10
Senin, 8 Mei 2017
kan dan melepas secara langsung kapal-kapal yang akan dilarung dalam prosesi “Melarung”. Usai melarung kapal di dermaga, Presiden langsung menuju ke lokasi acara puncak Budaya Maritim Pesta Laut “Mappanretasi” Kabupaten Tanah Bumbu 2017. Saat berjalan dari dermaga usai prosesi melarung, Presiden tak lupa untuk menyapa warga yang antusias menyambut kedatangannya di tepi Pantai Pagatan. Pada acara tersebut, Presiden didampingi oleh Ibu Iriana Jokowi, serta Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor beserta Istri.*** | SETKAB.GO.ID |
INDONESIA SHIPPING TIMES
Percepat Distribusi, Cikarang Dry Port Garap Smart Port foto: antaranews.com
C
IKARANG Dry Port, pelabuhan darat yang dikelola PT Cikarang Inland Port, mengembangkan konsep smart port untuk mempercepat dan mempermudah distribusi barang guna mendukung kelancaran sistem logistik nasional. Sebagai tahap awal pengembangan smart port, mulai awal Mei 2017, Cikarang Dry Port menerapkan sistem gerbang otomatis (auto gate system), e-DO, e-Biling and e-Payment dalam satu atap terhubung dengan sistem pelayanan kepelabuhan, Bea Cukai dan karantina serta bank. Upaya ini dinilai merupakan satu langkah awal untuk menuju sistem yang paperless. Benny Woenardi, Managing Director PT Cikarang Inland Port, menjelaskan Cikarang Dry Port akan terus mengembangkan konsep smart port untuk meningkatkan layanan bagi pengguna jasa. “Kami terus berusaha meningkatkan layanan dan manfaat bagi pengguna jasa. Karena bagi kami itulah kunci agar suatu bisnis dapat berjalan secara berkelanjutan (sustainable),” katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (7/5/2017). Menurutnya, pada kuartal I/2017, pengembangan smart port di Cikarang Dry Port mulai terlihat bentuknya. Konsep ini akan semakin mempermudah pengguna jasa dalam melakukan aktivitasnya di Cikarang Dry Port.
INDONESIA SHIPPING TIMES
Dalam proses pengeluaran barang nantinya, perpindahan dan verifikasi data dilakukan melalui jaringan yang menghubungkan berbagai sistem termasuk sistem dari Bea Cukai dan Indonesia National Single Window. Prosesnya akan menjadi lebih mudah dan lebih cepat. Selain itu, Cikarang Dry Port sudah menerapkan sistem electronic delivery order (e-DO) dengan beberapa pelayaran yang membuka jasa di pelabuhan darat ini. Sistem ini, ujarnya, dapat langsung mengidentifikasi bila importir telah menyelesaikan administrasi dengan pelayaran tanpa perlu membawa dokumen e-DO secara langsung. Bila digabungkan dengan sistem auto gate, ini akan jauh mempermudah dan mempercepat proses pengeluaran barang. Untuk mendukung konsep smart port ini, lanjutnya, dalam waktu dekat Cikarang Dry Port juga akan meluncurkan aplikasi mobile berbasis Android dan iOS. Aplikasi ini akan mempermudah pengguna jasa untuk melakukan tracking container, cek tagihan, melakukan order, serta melakukan cek jadwal kapal dan kereta. “Ini akan mempermudah pengguna jasa untuk mengatur kegiatan logistiknya dengan menggunakan perangkat ponsel pintarnya, kapan pun dan di mana pun,” ucap Benny. Konsep pengembangan smart port ini juga untuk mendukung upaya pemerintah mengefisiensikan sistem logistik nasional serta mengintegrasikan program Indonesia National Single Window. Hal itu merupakan kelanjutan dari keberhasilan pengembangan konsep dry port yang telah mengatasi masalah bongkat muat barang (dwelling time) menjadi 1,63 hari. Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menilai saat ini dwelling time di pelabuhan utama di Indonesia, seperti Pelabuhan Tanjung Priok, sudah turun. “Kalau bisa, dwelling time kita pertahankan 3 hari,” ujarnya.*** BISNIS.COM | YUSUF WALUYO JATI Senin, 8 Mei 2017
11
Investor China Ragukan Proyek Pelabuhan Raksasa Malaysia? foto: straitstime.com
M
EDIA terkemuka Singapura, The Straits Times, menulis tentang keraguan investor China terhadap proyek-proyek pelabuhan di Malaysia. Semula, Malaysia begitu optimis dengan dukungan Beijing terhadap berbagai proyek pelabuhan yang sedang dirancangnya. Optimisme ini menumbuhkan harapan kelak Malaysia bisa menggantikan Singapura sebagai hub port Asia Tenggara. Belakangan sejumlah pihak meragukan optimisme tersebut. Pasalnya, investor yang membiayai proyek-proyek tersebut diduga bukanlah pemodal dengan dukungan dana besar Disebutkan keraguan investor China terhadap proyek-proyek pelabuhan disebabkan belum jelasnya pasokan kargo yang akan masuk ke pelabuhan tersebut. Padahal, pelabuhan membutuhkan investasi yang besar. “Saat ini Port Klang sudah berkembang meskipun belum mencapai kapasitas yang sepenuhnya. Rasanya memang kurang masuk akal memproyeksikan pertumbuhan Melaka Gateway dan Carey Island Port yang saling berdekatan satu sama lain di Selat Malaka,� kata mantan kepala Otoritas Pelabuhan Klang, Lee Hwa Beng.
12
Senin, 8 Mei 2017
Sejauh ini, sedikitnya terdapat tiga proyek pelabuhan baru yang disebut-sebut melibatkan China dan menghabiskan biaya sekitar 50 miliar dolar AS yang beroperasi mulai awal tahun ini. Sedangkan proyek pembangunan pelabuhan Carey Island di samping Port Klang di Selangor, yang diperkirakan menghabiskan biaya 100 miliar ringgit Malaysia, disebut-sebut didanai oleh Investor asal India pasca kunjungan Perdana Menteri Najib Razak ke India bulan lalu. Padahal, sebelumnya banyak beredar kabar pelabuhan tersebut akan dibiayai China Merchants Group (CMG). Sejumlah sumber di industri keuangan menyebutkan kelompok usaha konglomerat Malaysia, MMC Corp, tidak mencapai kata sepakat dengan China Merchants Group (CMG)yang dianggap terlalu mengajukan banyak persyaratan dalam pembangunan pelabuhan tersebut. Terhadap hal tersebut, sejumlah analis menyebutkan saat ini investor China sedang menghitung ulang potensi keuntungan pembiayaan pembangunan pelabuhan di kawasan yang berdekatan tersebut.*** STRAITSTIMES.COM | SHANNON TEOH | KF
INDONESIA SHIPPING TIMES