Majalah Gratis Anak SMA
E d i s i O K TO b e r
2020
Merayakan Bahasa Konten Spesial Bulan Bahasa: Dari A***y sampai Kesalahan Berbahasa yang Paling Sering Kita Lakukan - Puisi & Cerpen Horor - Tips Mental Health Selama Sekolah Online
Edi to r's No te Selamat datang Oktober, selamat datang di Bulan Bahasa!
make your days
Yup, walau masih dalam suasan PJJ alias sekolah online, banyak SMA/K yang tetap merayakan Bulan Bahasa/Bulan Literasi di
Apa itu Sunday? Jika kamu melakukan hal yang kamu cintai, maka setiap hari akan terasa seperti
hari
Minggu.
Berdasarkan
Oktober 2020 ini. Bagaimana dengan sekolahmu, Sunners? Mimin nggak mau ketinggalan dong, pastinya di edisi ini kamu akan menemukan berbagai info penting seputar Bahasa Indonesia yang kita rayakan bulan ini. Nggak main-main, konten bahasa di edisi ini disiapkan oleh kakak-kakak dari Sastra Indonesia - Universitas
filosofi ini, lahirlah Sunday! Kami adalah
Negeri Jakarta. Mimin haturkan terima kasih!
free magazine bulanan (tiap tanggal 10)
Selamat menikmati edisi Oktober 2020 :)
untuk anak muda di kawasan Kelapa Gading, Sunter, Kota Harapan Indah, Buaran, Rawamangun, Kalimalang dan Pulomas. Majalah ini dibuat oleh pelajar SMA untuk pelajar SMA. Tim kami percaya, majalah kaum muda bisa tetap asyik tanpa harus ada aneka gosip dan selebriti asing di dalamnya. Informasi? Iklan? Saran?
T hank You Magangers!
Edisi Bulan Bahasa (Oktober 2020) ini disusun oleh tim magang dari Sastra Indonesia Universitas Negeri Jakarta: Siti Hutami Lina Rufaidah Dewi Sulistia Nelin Novalin
Kinanti Rizkiarti Nurul Azizah Maharani Laksmi Dewi Dewi Amalia Fadzilah
Reni Purwati Amalia Mumtaz Nabila Masriah Hasan Novianti Sabani
Kontak kami ya
www.majalahsunday.com Instagram: majalahsunday
Pemimpin Redaksi
Email : majalahsunday@gmail.com
Olivia Elena Hakim Koordinator Iklan, Humas dan Kerjasama
Budiman Manurung (0813.842.86.415/ Budiman_manurung@yahoo.com) Social Media Admin
Priscillia Charista Desain Layout
Scatto! Photography and Design Majalah Sunday adalah publikasi bulanan Alamat REDAKSI
Jl. Tarian Raya Timur blok J 24 Kelapa Gading 14250 Telp: 4586 0389 Nomor ISSN: 2337-8018 Pejuang Sunday!
Ilustrasi cover oleh
Freepik
22
Leny Margaretha Sultan Salahudin Muhammad Rizki Fauzi Rosandi D. Ezra Merdekawati Poppy Fadhilah Bernard Adrianus (Podomoro University) Arvi Firmansyah (SMK Prestasi Prima) Octavia Steevani Eunike Janet Putri Emir Husaini Luthfi Perdana Respati
Muhammad Ilham Alfatah Muhammad Sofyan Santri Apriyaldi Grace Asty Naibaho Novia N. Bachmid Hans Faris Ebenhaezer S. Patricia Heidi (SMA St. Yakobus) Magaretha Sophia (SMA St. Yakobus) Mudhya Razanne (SMA Labschool Rawamangun) Nilam Onassis (SMA Global Sevilla Pulomas) Sindy Kartika Sari (SMKN 48) Salsabila Maydinda (SMKN 48) Diah Nur Fatonah (SMKN 48) Yauma Komara Siam (SMKN 48) Alifah Batasya (SMKN 48) Risma Siwi Meilani (SMKN 48) Alviolita Widyaningsih (SMK Paramitha 1) Diva Inggar Sabilillah (SMK Paramitha 1) Annisa Aufa Athallia (SMK Paramitha 1) Mira Haniffa (SMK Paramitha 1) Salsabilla Al Zahra Putri Triadi (SMK Paramitha 1) Afif Darmawan (SMKN 1 Depok) Vanessa Anabelle (SMAK Calvin)
Edisi Maret 2020 ini dibuat oleh: Tim Magang SMKN 40 Jakarta
Info! Info! Info! Baca juga konten-konten digital Sunday untuk menemahi keseharianmu di:
Wattpad:
Majalah Sunday Instagram:
@majalahsunday Web:
majalahsunday.com Youtube:
Spotify:
Podcast Bangku SMA Majalah Sunday TikTok: Majalah Sunday Issuu:
Majalah Sunday
Majalah Sunday
3
EDISI SPECIAL
BULAN BAHASA
44
Nggak Perlu Pusing Karena Istilah Bahasa Indonesia Yang Agak Asing! Sunners, selamat datang di bulan Oktober, bulannya Bahasa Indonesia! Dewi Sulistia, Universitas Negeri Jakarta.
Sejatinya kita adalah warga negara Indonesia yang sebagian besar merupakan penutur asli dari Bahasa Indonesia. Tapi meskipun begitu, masih sangat sulit bagi kita untuk menggunakan Bahasa Indonesia secara penuh, melainkan masih menggunakan istilah bahasa asing sebagai alternatifnya, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan. Biasanya karena kita bingung, sebetulnya ada nggak, sih, padanannya dalam Bahasa Indonesia? Hal itu sebetulnya sangat wajar lho mengingat kita hidup pada masa globalisasi. Tapi perlu diingat juga bahwa kita harus menyeimbangkannya dengan cara mempelajari Bahasa Indonesia lebih banyak lagi, agar
keutuhan Bahasa Indonesia nggak luntur, sekaligus memperluas eksistensinya juga! Salah satu caranya adalah dengan mempopulerkan istilah-istilah Bahasa Indonesia yang justru terdengar asing karena kita biasa menyebutkannya dalam Bahasa Inggris yang populer. Contohnya: Drivethru, alias layanan pembelian tanpa turun dari kendaraan. Ternyata istilah Drivethru punya padanan Bahasa Indonesia-nya lho, yaitu Layanan Tanpa Turun atau disingkat menjadi Lantatur. Cara ini bisa kamu praktikkan ke lingkungan terdekatmu terlebih dahulu, misalnya keluarga dan
5
teman-teman, dengan mengobrol ringan sembari berbagi informasi ini. Atau bisa juga dengan memanfaatkan media sosial yang cakupannya lebih luas, seperti menggunakan kosakata baru tersebut dalam keterangan foto di Instagram, atau cuitan di Twitter, dengan tetap memberi catatan kaki agar pembaca tidak bingung karena istilah yang kamu gunakan mungkin saja masih terdengar asing bagi mereka. Nah, dimulai dari situ kita bisa menunjukan bahwa inilah identitas kita sebagai Warga Negara Indonesia, salah satunya adalah dengan menggunakan Bahasa Indonesia. Supaya penggunaan Bahasa Indonesia bisa lebih popular baik di tanah air, maupun di ranah Internasional! Sedikit wawasan tambahan untuk kita yang masih bingung tentang “Bagaimana, sih, cara ahli bahasa membuat istilah baru dari bahasa asing?� Jawabannya adalah ternyata ada 4 cara proses penyerapan bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia, yaitu adopsi seperti kata plaza, adaptasi seperti automatic menjadi otomatis, penerjemahan seperti master of ceremonies menjadi pembawa acara/ pewara, dan kreasi seperti wireless menjadi nirkabel. Hmm, bukan hal yang mudah, ya?
Nah, karena kita sudah tahu bagaimana sulitnya perjuangan ahli bahasa kita, maka di bulan Oktober yang identik dengan bulan Bahasa Indonesia ini, yuk kita bareng-bareng mulai belajar mengganti istilah Bahasa Inggris dengan istilah Bahasa Indonesia yang sudah resmi di KBBI. Sunday juga memfasilitasi tulisan ini dengan beberapa istilah resmi untuk menambah perbendaharaan kata Sunners, lho. Dibaca yuk! Babysitter : Pramusiwi Bartender : Pramutama Bar Blogger : Narablog Body Lotion : Calir Raga Bully : Risak Contact Person : Narahubung Copy Paste : Salin tempel Deodorant : Pengawabau Drivethru : Layanan tanpa turun/Lantatur Efisien : Mangkus Error : Galat Flashdisk : Diska Lepas Foodcourt : Pujasera Gadget : Gawai MC : Pewara Offline : Luar Jaringan/Luring Online : Dalam Jaringan/Daring Outbond : Mancakrida Powerpoint : Salindia Seafood : Boga Bahari Selfie : Swafoto Talkshow : Gelar Wicara Wireless : Nirkabel BONUS! Istilah di masa pandemi COVID-19. Hand Sanitizer : Penyanitasi Tangan Lockdown : Karantina Wilayah Social Distancing : Pembatasan Sosial
66
Serba-Serbi Mengikuti Lomba Kepenulisan Novianti Sabani - Universitas Negeri Jakarta.
Hai, Sunners! Bulan Oktober pastinya menjadi bulan yang nggak terlupakan buat para pecinta sastra, ya. Yap! Bulan ini kerap diistilahkan dengan Bulan Bahasa. Bulan Bahasa merupakan suatu bentuk rasa kecintaan dan rasa hormat terhadap ikrar Sumpah Pemuda pada tahun 1928. Berbagai universitas dan sekolah berlomba-lomba mengadakan lomba cipta puisi, cipta cerpen, dsb. Nah, gimana sih caranya supaya kita bisa andil dalam lomba-lomba ini? Yuk, simak! 1. Pilih Perlombaan yang Kamu Inginkan Ada banyak perlombaan yang ditawarkan pada saat Bulan Bahasa, di antaranya lomba menulis fiksi, lomba monolog, drama, dan sebagainya. Pilih satu perlombaan yang kamu minati dan fokuslah pada lomba tersebut. Cari penyelenggara yang kredibilitasnya sudah tidak diragukan lagi untuk menghindari penipuan. 2. Perhatikan Tema Tema menjadi penilaian utama dalam sebuah lomba. Perhatikan tema yang diberikan oleh pihak penyelenggara. Apakah horor? Komedi? Nasionalis? Atau justru bebas? Jangan sampai kamu mengirim naskah romansa untuk perlombaan dengan tema horor ya, Sunners! 3. Mengikuti Peraturan Baca semua peraturan yang diberikan oleh si penyelenggara. Isi formulir pendaftaran jika perlu.
Perhatikan detail huruf, spasi, jumlah minimal dan maksimal kata, serta ke mana naskah tersebut dikirimkan. Jika naskahmu bagus tapi tidak sesuai dengan kualifikasi yang diberikan, maka siap-siap nggak lolos dalam lomba, ya! 4. Mulai Kembangkan Kreativitasmu Tuangkan semua ide yang ada di kepalamu ke dalam karya terbaikmu, Sunners! Ingat-ingat lagi tema yang dipersyaratkan. Jangan sampai imajinasimu mengacaukan tema utama lomba. Perhatikan kembali semua peraturan yang diberikan dan jangan sampai ada yang terlewat, ya! 5. Jangan Lupakan deadline Tenggat waktu harus kamu lingkari baik-baik di kalender agar kamu bisa tahu berapa hari lagi kamu bisa menulis dan mengevaluasi karyamu. Kalau tenggat waktunya masih lama, periksa baik-baik hasil kreativitasmu dari judul hingga bagian akhir. Perhatikan juga apakah susunan huruf, jumlah kata dan halaman sudah sesuai? Jika semua sudah benar, maka kamu bisa langsung mengirimkan karya terbaikmu tanpa menunggu waktu tenggat, ya! Buat kamu yang berniat yang mengikuti perlombaan di bulan bahasa ini, semangat, ya! Kamu pasti bisa! Jangan pernah takut untuk mencoba, Sunners!
7
- Fenomena Anjay dan Kawan-kawannya
MEMANGNYA SALAH PAKAI BAHASA GAUL? oleh: Kinanti Rizkiarti
Sunners, siapa nih yang suka banget pakai bahasa gaul?. Banyak loh, hal-hal yang mendasari orangorang, khususnya remaja kayak kalian, untuk menggunakan bahasa gaul. Dari yang hanya sekedar ‘nyamber’ alias ikut-ikutan aja, ada juga yang menggunakan bahasa gaul biar dianggap gaul, atau yang sudah jadi kebiasaan sehari-hari, bahkan ikut andil membuat bahasa gaul baru di kalangan temantemannya. Hayoo Sunners ngaku.. kamu termasuk tipe yang mana nih.
88
Omong-omong soal bahasa gaul, belum lama ini ada nih fenomena yang menyinggung bahasa andalan remaja yang sebenarnya sih.. sudah lama dipakai oleh orang-orang, khususnya di kalangan remaja. Yaitu fenomena kata anjay. Fenomena baru ini menjadi viral dikarenakan Komisi Nasional Perlindungan Anak mengeluarkan seruan untuk berhenti menggunakan kata anjay. Bahkan, bagi yang menggunakan kata tersebut, bisa saja loh ditindak pidanakan. Eits.. jangan takut dulu Sunners, penggunaan kata anjay yang dapat dipidanakan adalah penggunaan dengan maksud negatif, yaitu untuk merendahkan martabat orang lain. Karena selain bermaksud negatif tadi, kata anjay juga dapat bermakna ungkapan kekaguman, seruan, dan pujian. Nah.. kalian yang suka pakai kata anjay, seringnya dipakai untuk maksud yang mana nih?.. hatihati ya.. jangan sampai kalian ditangkap polisi karena kata anjay. Sebenarnya, selain kata anjay, ada pula kata yang bisa dibilang awalnya merupakan penghalusan dari kata anjing, yaitu kata anjir. Kata anjir lebih dahulu datang sebelum negara api menyerang?* eh.. sebelum kata anjay maksudnya. Bahkan, saking kreatifnya remaja Indonesia, muncul lagi kata baru, yaitu kata anjim. Walaupun dua kata tersebut, yaitu anjir dan anjim belum dilarang oleh Komnas Perlindungan Anak, kita sebagai remaja yang cerdas tetap harus bijak dalam pemilihan kata ya Sunners.
- Dari Singkatan Hingga Baca Terbalik Bahas soal kreativitas remaja Indonesia, penggunaan bahasa gaul sebagai budaya komunikasi remaja juga ikut andil. Contohnya dalam penciptaan bahasa gaul yang dimulai dari singkatan, seperti yang berikut ini: a. Kata bucin alias budak cinta, atau diartikan sebagai tergila-gila oleh cinta (wah.. siapa nih teman-teman Sunners yang suka bucin?) b. Kata halu alias halusinasi. Sunners udah sering banget nih pasti denger kata ini,
mungkin kata ini sering ditujukan teman ke kalian? Atau sebaliknya? Halu biasanya ditujukan kepada orang yang memiliki khayalan berlebihan c. Kata Gercep atau Gece. Baik gercep atau gece keduanya merupakan singkatan dari gerak cepat. Sunners pakai yang mana nih.. gercep atau gece? Wah.. masih banyak lagi deh pokoknya Sunners, kalian yang paling tau deh. Selain dari singkatan, ada juga bahasa gaul yang merupakan pembacaan terbalik, yang seharusnya dari sebelah kiri, dibaca dari sebelah kanan pada kata aslinya. Contohnya seperti kata kuy dan sabeb, ayo.. coba dibaca terbalik sendiri ya Sunners. Bahasa gaul terbalik sudah populer di Malang sejak sekitar tahun 1990-an, bahasa ini disebut dengan bahasa walikan, Sunners.
-Gue ya Gue, Elo ya Elo Elo, Gue, End.. ehh adminnya kenapa? Hehe bercanda Sunners. Admin mau sedikit singgung
masalah orang luar daerah yang datang ke Jakarta. Umumnya, remaja di Jakarta menggunakan gue elo sebagai panggilan baik kepada dirinya, juga kepada teman seumurannya. Ada contoh kasus orang daerah sebagai pendatang di Jakarta yang biasa menggunakan aku kamu di daerahnya, tiba-tiba berubah menggunakan elo gue seperti orang Jakarta, namun masih menyertakan logat daerah. Beberapa temannya yang orang Jakarta menjadi risih. Namun, jika ia tetap menggunakan aku kamu, dibilang alay, tidak gaul, atau lain sebagainya. Nah Sunners.. di sinilah kita perlu menghargai perbedaan yang ada. Bahasa tidak dapat mengukur gaul atau tidaknya seseorang. Bahasa digunakan untuk penyampaian informasi kepada lawan bicara. Boleh-boleh saja kok Sunners memakai bahasa gaul dalam keseharian kita, asal tentu saja disampaikan dengan pemilihan kata secara bijak terlebih dahulu agar tidak menyinggung lawan bicara.
9
5 Kesalahan Berbahasa Indonesia:
Kamu Sering Salah Nomor Berapa? Siti Hutami Mahmudah, UNJ
“Kami poetera dan poeteri Indonesia mendjoendjoeng Bahasa persatoean Bahasa Indonesia�
Sunners pasti tahu ‘kan kalau kalimat kutipan di atas itu bagian dari Sumpah Pemuda? Menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia adalah satu dari tiga ikrar yang dibacakan oleh pemuda Indonesia pada tahun 1928. Saat sumpah pemuda dibacakan, maka secara resmi Bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa nasional negara kita. Coba bayangkan kalau nggak ada Bahasa Indonesia, bisa-bisa kita semua sulit untuk berkomunikasi dengan sesama penduduk Indonesia sendiri. Nah, tapi di sini siapa yang masih sering salah waktu menggunakan bahasa Indonesia? Ayo ngaku! :D Beberapa waktu lalu, Tim Sunday sudah melakukan survei kecil untuk mengetahui kesalahan berbahasa apa saja yang sering dilakukan sama anak SMA. Kesalahan berbahasa ini banyak macamnya, lho! Pertama, Sunday mau membahas hasil survei tentang penulisan kosakata Bahasa Indonesia yang sering salah, nih. Yuk disimak, Sunners!
1. Di mana vs dimana Yang pertama ada kosakata di mana. Siapa yang sering melihat kosakata ini ditulis dengan cara digabung? Padahal menurut EYD (Ejaan yang Disempurnakan), penulisan yang benar itu dipisah, lho! Jadi penulisan yang tepat adalah di mana. Ini juga berlaku untuk kata depan lain yang menunjukan kata tempat seperti ke mana dan dari mana. Hasil survei Sunday menunjukan 54,2% siswa SMA yang menjadi responden, menganggap penulisan yang benar adalah digabung. Yuk perbaiki mulai sekarang, Sunners!
2. Yang benar itu absensi atau presensi, sih? Kosakata absensi dan presensi ini berkaitan erat dengan kehadiran/daftar hadir. Tapi ternyata banyak yang nggak tau nih kalau presensi itu berarti kehadiran sedangkan absensi berarti ketidakhadiran. 75% hasil survei menunjukan kalau mereka lebih
sering menggunakan kata absensi dibandingkan presensi. Nah, jangan sampai salah lagi, ya.
3. Napas atau nafas? Kesalahan penulisan pada kata ini ada di urutan nomor tiga teratas dari survei yang sudah dilakukan. Jadi yang mana sih yang benar? Napas atau nafas? Keduanya benar, tapi nafas adalah bentuk tidak baku dari napas, jadi lebih dianjurkan untuk menggunakan kata napas. Hasil surveinya tertulis hanya 33% yang memilih kata napas sebagai penulisan yang benar.
4. Hm, mana yang benar? Adapun atau ada pun? Pemakaian partikel pun biasanya ditulis terpisah dari kata sebelumnya. Namun ternyata ada 12 pengecualian lho, terkait pemakaian partikel pun ini sehingga ditulis menjadi satu kesatuan kata. 12 pengecualian itu adalah adapun, walaupun, bagaimanapun, maupun, ataupun, andaipun, biarpun, kendatipun, kalaupun, meskipun, sekalipun, dan sungguhpun. Masih ada 30% yang memilih ada pun
sebagai penulisan yang benar, nih. Jangan sampai keliru ya, Sunners!
5. Memperiksa atau Memeriksa? Kasus ini berkaitan dengan masalah imbuhan me-. Penulisan pada kata dengan kata dasar periksa yang benar adalah memeriksa. Kenapa? Karena kata dasar yang berhuruf awalan ‘P’, bila diberi imbuhan me-, maka P pada kata tersebut melebur menjadi huruf M. Beberapa kasus di atas adalah hasil survei kesalahan berbahasa dalam bentuk tulisan dengan siswa SMA yang menjadi respondennya. Sunners juga harus tau nih kalau ada kesalahan berbahasa dalam bentuk lisan. Kesalahan berbahasa lisan yang sering terjadi yaitu penggunaan kalimat yang tidak efektif serta penggunaan kata tidak baku. Dari total enam kesalahan berbahasa yang sering dilakukan (lisan dan tulisan), Sunners lebih sering salah di nomor berapa? Semoga setelah membaca tulisan ini jadi tahu di mana letak kesalahannya dan bisa saling mengoreksi, ya. Ayo kita sama-sama memperdalam Bahasa Indonesia, jangan mau kalah sama orang asing! 11
4
Teknik Mencari Inspirasi untuk Nulis Cerita Fiksi Dewi Amalia Fadzilah, UNJ
Sunners! Buat kalian yang suka baca karya fiksi, pasti suka mikir sendiri, gimana ya caranya si penulis bisa menemukan ide yang keren untuk jalan ceritanya? Atau kalian yang sering nulis fiksi pasti nggak jarang ngalamin situasi buntu ide, bukan?
12 12
Menulis karya yang apik tidak selalu menempuh waktu yang mudah, Sunners. Bahkan penulis terkenal pun pasti pernah merasakan hal ini. Nah, kalau kalian merasa bahwa mencari inspirasi untuk tulisan adalah hal yang cukup sulit, dilansir dari penerbitdeepublish. com, berikut ini ada beberapa teknik mudah untuk memunculkan ide untuk jalan cerita dalam menulis fiksi. 1. Gunakan panca inderamu. Mendapat inspirasi untuk menulis bisa kamu dapat dengan menggunakan panca indramu. Apa yang kita lihat, dengar, rasakan, bahkan merasakan rasa yang enak dari makanan, bisa banget jadi sumber ide untuk menulis. Misalnya kamu lagi ada di dalam transportasi umum, kemudian melihat lalu lintas kota yang ruwetnya bisa bikin pusing, atau fenomena sosial yang terjadi di jalanan sekitar lampu merah. Dari apa yang kamu lihat, bisa banget dibuat cerita tentang kehidupan dan peristiwa sosial yang ada di kota. Kalau dari makanan? Bisa banget. Nikmatnya nasi goreng bisa jadi inspirasi kamu untuk nulis tentang penjual nasi goreng, lho. 2. Jangan lupa untuk catat dan observasi. Untuk apa ya catat dan observasi? Jadi, teknik ini untuk membantu kamu yang tertarik dengan suatu hal, namun wawasanmu untuk hal itu kurang memadai. Hal-hal yang perlu dicatat bisa mengenai peristiwa, waktu, tempat, orang, atau apapun yang menurutmu hal yang menarik untuk diangkat jadi karya fiksi.
cerita. Walaupun ini cerita fiksi, tapi harus tetap ada sesuatu yang berkaitan dengan kenyataannya. 3. Teknik meniru yang sudah ada. Kamu bisa menulis jalan cerita yang sebelumnya sudah pernah ditulis oleh penulis lain. Tetapi, perlu diingat agar kamu menambahkan imajinasi sendiri agar tidak terjebak oleh plagiarisme yang melanggar Hak Kekayaan Intelektual orang lain. Teknik ini mungkin digunakan untuk para penulis pemula yang nggak pede dengan imajinasinya, atau memang belum tahu harus nulis apa. 4. Dari pengalaman pribadi? Kenapa enggak? True story adalah salah satu teknik yang banyak digunakan sama penulis baru maupun profesional yang punya banyak pengalaman batin. Teknik ini bukan berarti kamu secara jelas menulis tentang peristiwa yang kamu alami ya. Kamu hanya perlu sedikit sentuhan dari kisah nyatamu dan dipoles lagi dengan imajinasi yang kamu punya. Nama tokoh, tempat, dan waktu bisa kamu ubah sesuai yang kamu kehendaki. Jadi, itu dia beberapa teknik yang bisa kamu pakai untuk mencari inspirasi dalam menulis fiksi, Sunners. Selamat mencoba, ya!
Jika kamu tertarik untuk menulis masyarakat di suatu adat tetapi informasi yang kamu punya dirasa kurang, penting nih untuk kamu cari tahu lebih lanjut soal masyarakat adat yang kamu tuju, semisal sosial dan kebudayaannya, mayoritas mata pencaharian, dan lain sebagainya. Kamu bisa mencari di internet, membaca buku, atau dengan wawancara. Selain untuk memperkaya cerita, observasimu juga untuk mempertanggungjawabkan kebenaran dalam
13
Ikut Lomba, Kok Bikin Stres? oleh: Masriah
“Sejujurnya Min, aku merasa jemu sekali dengan PJJ ini dan tuntutan untuk bisa ‘paham’ materi yang disampaikan. Makanya ketika guruku mendorong aku daftar mewakili sekolah di sebuah lomba nulis, aku ikut saja dengan harapan bisa refreshing. Ternyata aku malah makin stres! Tapi aku juga sungkan untuk undur karena sekolahku tampaknya mendorong siswa-siswa untuk aktif ikut kompetisi seperti ini. Gimana ya?�
14 14
Sunners, memang sayang banget kalau waktu yang ada dimanfaatkan untuk bermalas-malasan dan nggak produktif. Kondisi pandemi memaksa kita untuk adaptif dengan kebiasaan baru. Memutus rantai COVID 19 seharusnya tidak membuat putus semangat kompetitif untuk berprestasi. Tetap berprestasi di tengah pandemi umumnya dilakukan dengan mengikuti berbagai kompetisi dan mencoba mengembangkan kemampuan diri. Teknologi yang ada memungkinkan pelaksanaan lomba secara virtual demi mengedepankan pencegahan dari penyebaran virus Corona. Lomba daring menjadi solusi agar situasi pandemi tidak menghalangi kita untuk berkarya dan berprestasi. Tapi ternyata antusiasme tetap produktif, kreatif dan inovatif pada masa pandemi juga bisa mendatangkan stres. Kok bisa? Kenapa ya? Pada remaja, stres salah satunya berasal dari ekspektasi tinggi dan ambisi yang tak realistis. Tak jarang tekanan prestasi yang tanpa melihat minat atau hobi dan batas kemampuan juga menjadi pemicu stres. Sering terjadi orang tua menginginkan remaja untuk berkembang, mendorong untuk berprestasi tetapi terlalu menuntut. “Seharusnya lomba menjadi motivasi untuk berprestasi tapi tidak membebankan apalagi membuat stres yang justru negatif berkepanjangan. Diskusikan dan kritisi dulu tujuannya bersama-sama. Apakah benar ada tujuan baiknya? Misalnya untuk memperbagus portfolio atau CV, serta sesuai dengan minat siswa. Ingat lagi, seharusnya tanpa paksaan dan jangan sampai stres berkepanjangan dan berdampak negatif.” kata Psikolog Hertha. Menurut Hertha Christabelle Hambalie, M.Psi., stres adalah ketegangan emosional atau fisik yang dapat berasal dari setiap peristiwa atau pikiran yang membuat seseorang merasa marah atau frustasi. Stres hadir sebagai reaksi tubuh terhadap tekanan, ancaman atau suatu situasi. Respon tubuh terhadap stres berupa emosi seperti suasana hati yang sedih, cemas, mudah marah dan lebih sensitif. Secara fisik biasanya tubuh cepat lelah, tidak berenergi, sakit kepala, perut, nyeri leher, bahu, terjadi perubahan pola makan dan antara nggak bisa tidur atau tidur berlebihan.
stres adalah kondisi yang normal. Stres bisa positif atau negatif. Stres positif adalah stres yang bisa diatasi. Sedangkan stres negatif adalah stres yang tidak terkelola dan akhirnya membuat tertekan terus-menerus. Stres perlu diatasi agar tidak berkepanjangan dan menjadi gangguan psikologis, misalnya gejala depresi. “Hidup itu pasti stres, pasti ada masalah, tidak mungkin selalu baik baik saja. Dari stres kita belajar untuk berusaha melewati itu semua. Bagaimana kita handle perasaan dan mencari solusi dari sebuah masalah.” tambahnya. Stres yang dibiarkan terus-menerus akan membahayakan kesehatan fisik dan mental. Stres yang tidak terkendali dalam jangka panjang akan mengganggu kehidupan. Stres harus segera ditangani. Kalau sudah merasa tertekan ada beberapa tips yang bisa dilakukan. Pertama, pahami dulu penyebab stres. Kedua, akui dan terima keadaan yang ada. Ketiga, pikirkan apa yang dapat membantu melewati stres ini. Coba pikirkan kegiatan yang disukai. Lakukan kegiatan positif yang membuat tubuh dan pikiran menjadi rileks. “Misalnya pas lomba merasa banyak saingan yang lebih ini lebih itu. Berarti penyebab stresnya karena membandingkan. Biar stresnya nggak negatif, harus mulai tidak membandingkan lagi dan fokus pada kemampuan sendiri. Situasi ini bisa diatasi dengan melakukan manajemen stres dan melakukan hobi baca buku, nonton, dengar lagu atau menari,” tuturnya. Terima kasih untuk psikolog Hertha Christabelle Hambalie, M.Psi. yang telah menjadi narasumber artikel ini.
Hertha Christabelle Hambalie, M.Psi.
Psikolog Klinis Anak dan Remaja ini menjelaskan,
15
Berdonasi Hingga Edukasi Alam Liar Lewat Sosmed:
Selamat Hari Binatang Sedunia! oleh: Amalia Mumtaz Nabila, 9/20
Perayaan binatang sedunia pertama kali dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 1925, dipelopori oleh Heinrich Zimmermann. Hari yang bertujuan untuk meningkatkan awareness akan pentingnya menjaga ekosistem dengan lebih menyayangi binatang. Baru tahun 1929, Hari Binatang Sedunia ditetapkan tiap tanggal 4 Oktober.
Ada beberapa hal yang bisa kamu ikuti juga loh untuk merayakannya, Sunners! 1. Berdonasi Hal yang terbilang cukup mudah untuk dilakukan yaitu berdonasi. Jika kamu rasa cukup sulit untuk kamu organisir sendiri, kamu bisa menitipkan donasi kamu ke organisasi konservasi hewan di daerahmu. 2. Membudidayakan Tempat-Tempat Penampungan Binatang Terdekat Pembudidayaan ini tidak hanya dilakukan dengan cara memberikan bantuan donasi berupa makanan dan minuman bagi binatang, tetapi masyarakat juga bisa turut serta membersihkan shelter, merenovasi, ataupun membangun fasilitas shelter yang rusak. 3. Volunteer Bersih-Bersih Lingkungan Untuk yang satu ini, kamu bisa mengikutsertakan diri kamu dalam event yang dilakukan oleh organisasi-organisasi lingkungan ataupun event resmi dari pemerintah. Meskipun tidak secara langsung mengikutsertakan binatang, tetapi event ini memiliki tujuan yang sama, yaitu menjaga ekosistem bumi ini. Selain itu, acara bersihbersih lingkungan tertentu biasanya dilakukan di lingkungan yang masih menjadi habitat bagi hewan liar, seperti di pantai, laut, cagar alam di bawah naungan pemerintah, dan lain sebagainya. 4. Edukasi Lewat Media Sosial Caranya yang
mudah, membuat langkah yang satu ini bisa kamu lakukan dimana dan kapan saja! Kamu bisa membuat postingan dengan caption menarik yang menunjukan bagaimana perlunya kita menjaga bumi ini. Dengan begitu, kamu tidak hanya menunjukan kepedulianmu terhadap binatang, tetapi kamu juga bisa mengedukasi temantemanmu. Sebelum melakukan salah satu event di atas, ada baiknya Sunners mengedukasi diri lebih jauh tentang dunia binatang serta alam liar, berikut beberapa kanal yang bisa Sunners jadikan referensi:
BBC Earth Kanal Youtube yang sudah di-subscribe lebih dari 8 juta orang ini menyajikan kumpulan film dokumenter tentang dunia binatang. Tidak hanya mengenai binatang di alam liar, BBC Earth terkadang juga menceritakan kehidupan binatang di konservasi.
Our Planet Bagi Sunners pengguna Netflix, Our Planet bisa menjadi pilihan. Meskipun memiliki format yang hampir sama dengan BBC Earth, Our Planet memiliki keunikan di tiap filmnya yaitu memfokuskan tema sesuai dengan ekosistem.
Beastly Kanal Youtube yang awalnya memiliki nama Barcroft Animals ini berbeda dari dua kanal sebelumnya. Konsep mereka adalah menyoroti persahabatan antara dua makhluk hidup yang berbeda. Manusia dengan binatang buas. Unik dan menyeramkan ya!
The Lion Whisperer Sejalan dengan Beastly, The Lion Whisperer merupakan kanal Youtube yang berfokus dengan kehidupan spesies singa di cagar alam. Lewat videovideo mereka, kamu akan diperlihatkan kehidupan singa dari perspektif yang berbeda.
Daxon Video dengan konsep nge-vlog yang kekinian di kanal Youtube ini, akan memberikan nuansa yang berbeda. Kamu akan diberi kesan bahwa binatang merupakan makhluk yang mengagumkan, berbeda dari stereotip yang sering kita terima. Nah, Sunners, penting bagi kita sebagai manusia untuk selalu peduli terhadap lingkungan yang kita tinggali ini. Kepentingan menjaga lingkungan tidak hanya bermanfaat untuk alam itu sendiri, tetapi juga untuk kehidupan manusia di masa depan.
Di pertengahan Maret 2020, sebanyak 60 Kebun Binatang yang berada di Indonesia yang tergabung dalam Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI) sudah menutup layanan untuk para pengunjung yang datang. Hal ini tentunya bertujuan untuk menekan penyebaran virus COVID-19, namun ternyata kebijakan tersebut memiliki efek samping serius terhadap hewan yang ada di Kebun Binatang itu sendiri. Sebab, menurut data PKBSI, operasional kebun binatang di Indonesia hampir seluruhnya berasal dari pemasukan sehari-hari. Itu artinya, operasional Kebun Binatang berasal dari penjualan tiket pengunjung tiap harinya. Tidak ada pengunjung, tidak ada juga pemasukan. Kira-kira seperti itu.
Polemik Pandemik, Bagaimana Nasib Para Hewan di Kebun Binatang? oleh: Reni Purwati (@renipurwati25) Universitas Negeri Jakarta
Namun sebelum artikel berita tersebut diangkat dalam portal Internasional, Ketua Umum Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI) Rahmat Shah, menjelaskan bahwa pengelola lembaga konservasi (LK) akan menerapkan metode khusus dalam pemberian pakan para hewan di era pandemi COVID-19, pernyataan tersebut dipaparkan dalam siaran persnya pada tanggal 15 April 2020. Metode tersebut bernama Allometric Scalling yaitu pemberian pakan dengan menghitung kebutuhan nutrisi setiap individu hewan. Termasuk mengganti jenis pakan namun nutrisinya tetap setara dengan yang dibutuhkan. Untuk mengatasi kelaparan para hewan, Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI) mengadakan aksi donasi kepada semua pihak yang ingin membantu para hewan di Kebun Binatang agar bisa bertahan hidup. Per 7 September 2020, Program #FoodForAnimals sudah dibagikan ke 28 LK dengan total bantuan yang disalurkan sebanyak Rp.1.852.482.652 dari total bantuan mencapai 3.589.712.272 dengan Rekening Donasi BNI PKBSI : 955.955.206. Aksi sudah dilaksanakan melalui akun media sosial PKBSI, salah satunya Instagram @pkbsi. Nah, jika kamu mengaku pecinta hewan, tidak ada salahnya turut menyisihkan sedikit dari materi yang kamu miliki untuk membantu para hewan ini.
18 18
Kepala yang Bising Nurul Azizah
Malam itu ia berteriak "aaaaaaaaaaaaaaaa" Seseorang berkata, "Oh, malangnya dia." Tapi, dimana ia berada? Siapa yang berkata-kata? Gema terpantul menimbulkan nada "dang dung dang dung" Jantung berdegup dengan suara "dag dug dag dug" Di sini gelap, namun malam tak bisa menjadi malang bila siang masih membentang. Tapi angin lebih suka membawanya melewati gunungan duri yang membuatnya teriak "aaaaaaaaaaaa" lalu angisberhebus "wuzzzz" Malamnya anak itu ada di kepalanya, sedang badan terpanggang terik hari yang sepi. Dalam gelap yang terik, ia berbalik memutar diri, "Siapa yang berteriak lagi?"
Jangan Lari! Oleh: Maharani Laksmi Dewi, Universitas Negeri Jakarta.
Aku adalah salah satu dari murid yang datang dengan serombongan wisata kunjungan dari sekolah. Aku berjalan sendiri di barisan, tidak ada seseorang untuk digandeng ataupun untuk sekedar berbagi kesan tentang tempat itu. Tempat itu seperti museum. Semuanya gelap dan hanya ada lampu di sekitar barangbarang bersejarah yang ditampilkan. Saat itu rombongan masih belum pergi, hanya saja.. aku memisahkan diri ke sekitar balkon museum. Aku melepas kacamata lalu mengusap wajah. Mulutku berceloteh sendiri menumpahkan keluh kesah. Tentu saja wajahku tidak bahagia. Sesuatu yang tidak menyenangkan telah terjadi. Aku menangis. Selang sebentar saja, tiba-tiba aku sadar kalau semua rombongan sudah pergi. Bapak-bapak penjaga museum itu bilang aku harus cepat keluar sekarang karena dia akan mengunci pintu saat itu juga. Aku lari tergesa-gesa. Aku sempat lupa bekal makan dan kacamataku. Aku berbelok kiri ke arah pintu keluar di pertigaan
20 20
lorong itu, dan sesuatu melesat mengikutiku. Si bapak petugas sudah bersiap memegang kunci di pintu keluar utama. Dia tidak melakukan apapun saat menyaksikanku merasa terancam. Sesuatu yang mengejarku itu tidak menapakkan kakinya ke tanah. Dia bergerak sangat cepat. Tertawa riang melihatku berlari ketakutan. Rambutnya panjang dan sedikit menutupi wajahnya yang hancur. Ketakutan menguasaiku. Aku bisa merasakan ketakutan itu sangat besar. Di sisi lain aku marah dengan keadaan ini. Aku tidak terima harus ketakutan dan berlari tidak berdaya dikejar makhluk mengerikan. Kemarahan itu memuncak lebih tinggi ketimbang rasa takut. Tanpa berpikir, aku membalikkanankan tubuhku. Tubuh ini bergerak masih di bawah kendaliku, walaupun aku sendiri tidak yakin. Aku sangat marah, tapi juga tidak menyangka akan bertindak sejauh itu. Aku mencekik tawa si perempuan periang yang mengikutiku sedari tadi. Aku mencekiknya dengan
keras sampai rasanya jari-jariku akan menembus leher pucatnya. Gigiku menggertak. wajahku dan wajahnya mulai kehilangan jarak. Aku menatapnya dalamdalam lalu... menggigitnya. Aku menggigit wajah dan lehernya sampai berdarah. Kubanting tubuhnya yang sudah tidak menyisakan jeritan lagi. Aku membuang saliva yang sudah entah bagaimana lagi rupa dan rasanya. Menyeka mulut kotorku dengan lengan seragam, lalu berjalan santai saja menuju pintu keluar. Masih tersisa bercak darah di sekitar sana, di sudut bibirku. Aku menengok sebentar ke belakang, menatap sosok mengerikan itu yang sudah semakin mengerikan saja. "Ayo ikut aku. " Aku mengatakannya sambil tertawa dengan satu sudut bibir. Aku menatap si bapak petugas masih memasang wajah yang tenang seakan semua yang terjadi adalah hal yang normal. Aku tersenyum pada
bapak itu sebelum langkah terakhirku di dalam museum. Aku lihat bapak petugas itu membalas tersenyum kecil. "Silakan kunci pintunya, Pak." KRINGGG! "Hah.. Hah... " Mataku terbuka. Kepalaku pusing. Wah, mimpi apa barusan. Untung saja cuma mimpi. Walaupun terengah-engah, sejujurnya aku tidak begitu gelisah karena baru saja memenangkan pertempuran, di sana. "Uhuk, uhuk.. " Telapak tanganku menangkap cipratan cairan merah. Tubuhku beranjak menghampiri cermin dan mendapati cairan pekat yang sama membekas juga di sudut bibir. Darah? Darah apa ini?
21
PJJ
Mempengaruhi Kesehatan Mental Pelajar? Yuk, Kenali Gejalanya! Oleh: Lina Rufaidah
Wah, nggak kerasa, ya, sudah setengah tahun lebih ini kita diserang oleh pandemi Covid-19. Kerja, belajar, dan aktivitas lainnya sudah lama ini kita lakukan dari rumah. Bosen nggak, sih?
Pasti jawabannya banget! Sabar, ya, Sunners, tetap ikuti protokol pemerintah agar pandemi ini cepat teratasi. Kalian pasti tau, kan, kalau bicara soal aktivitas yang dilakukan dari rumah, Pembelajaran Jarak Jauh atau yang biasa disingkat PJJ ini adalah salah satunya. Bulan Juli lalu tersebar kabar mengejutkan oleh Kemenkes yang mengatakan bahwa PJJ ini ternyata mempengaruhi mental seorang anak terutama remaja, lho! Mempengaruhi yang seperti apa, tuh? Dilansir dari tempo.co, Kemenkes menyebutkan hanya sekitar 68% anak memiliki fasilitas terhadap jaringan internet dan 32%nya tidak. Hal ini menyebabkan, mereka yang tidak memiliki fasilitas terhadap jaringan internet terpaksa belajar mandiri tanpa dibimbing oleh seorang guru. Duh, ketika kita sekolah normal didampingi seorang guru secara langsung saja masih suka susah memahami pelajaran, gimana kalo nggak? Menanggapi hal itu, akhirnya penulis mengumpulkan keluh kesah anak-anak sekolah dalam sebuah survey:
22 22
Apa yang membuatmu resah? 4,1% rindu bermain bersama teman 20,4% kesulitan dengan fasilitas 28,6% kesulitan konsentrasi 46,9% kurang mampu memahami instruksi guru. Hal ini ternyata benar mempengaruhi kesehatan mental mereka, lho, Sunners! Hasil survey juga menunjukkan bahwa 51% dari mereka merasakan terjadinya perubahan sikap pada dirinya atau teman-temannya seperti mudah marah dan menjadi temperamen. Wah, mengejutkan! Gangguan mental health seperti ini bisa terjadi oleh siapa saja tak terkecuali kamu atau orang-orang terdekatmu, lho. Kira-kira bagaimana, sih, tandatandanya? Yuk kenali beberapa gejala gangguan mental health yang mungkin dirasakan anak sekolah selama PJJ:
1. Sulit mengendalikan Amarah “Itu, sih, emang dianya aja kali pemarah�. Hmm,
bisa jadi, sih. Tapi nyatanya 28,6% responden menyadari hal ini sebagai perubahan emosional yang mereka rasakan. Dikutip dari sehatq.com, sulitnya mengendalikan amarah bisa jadi pertanda adanya gangguan psikis, lho. Hal itu dapat disebabkan oleh adanya gejala stress yang dirasakan pelajar. Sebab selama PJJ, mereka berada dalam kondisi belajar yang tidak kondusif dan seringkali dihadapkan dengan berbagai kendala.
2. Merasa Kesepian Ternyata, 26,5% responden menyadari hal ini sebagai perubahan emosional mereka, lho. Eitss, bukan kesepian karena nggak punya pacar, ya, Sunners! Jangan dianggap enteng karena nyatanya kesepian dapat memperburuk gangguan mental health seperti depresi. Wah, bahaya juga, nih. Coba lihat ke sekelilingmu, jangan sampai orang-orang di sekitarmu merasakan gejala ini, ya!
sudah merasa kesepian, pasti suka tiba-tiba sedih. Dari survey menyatakan 28,6% responden menyadari hal ini sebagai perubahan emosional mereka. Itu tandanya, mereka semakin mendekati tahap depresi.
4. Menjadi Semakin Malas Gejala ini disebabkan tidak kondusifnya KBM dengan sistem PJJ. Sebagian responden menyatakan dirinya menjadi semakin malas selama PJJ karena materi serta instruksi guru tidak tersampaikan dengan baik. Nah, dari beberapa gejala tersebut adakah yang kamu rasakan terhadap dirimu atau temanmu? Semoga tidak, ya, Sunners! Tetaplah bersosialisasi kepada teman ataupun keluarga agar gejala-gejala tersebut tidak menyerangmu.
3. Tiba-tiba Sedih Gejala ini level satu tingkat di atas kesepian. Jika
23
Mumpung PJJ, Waktunya Kembangkan Akun Sosmed? Mungkin sebelumnya kamu ingin mempercantik dan mengembangkan akun sosmedmu tapi terlalu banyak nongkrong di luaran atau waktu yang habis di jalan, akhirnya nggak ide-idemu hanya jadi #WacanaForever? Mari manfaatkan waktu PSBB dengan menata sosmedmu lebih serius. No worries, ada Kak Adna (@adnanas_) & Kak Fahizal (@ijalgammy) dari Universitas Pancasila yang sudah aktif banget nih mengelola akun sosmed pribadi mereka hingga bisa bekerja sama dengan berbagai brand. Seperti apa tips mereka?
Berikan informasi menarik terkait hal yang sedang viral Berikan juga konten hiburan yang sesuai passion kamu Tunjukkan bakat yang dipunya, contoh: Bidang olahraga,musik,kuliner dsb Rapikan feed instagram mulai dari tata letak hingga filternya Manfaatkan dengan dengan sebaik-baiknya fitur yang ada di Instagram, seperti Instastory, IG live dan igtv Konsisten upload konten, dan pastikan di waktu yang tepat (cek jam aktif audiencemu di Insights) Berinteraksi yang baik dengan followers Tetap fokus pada pengembangan konten Pikirkan apa yang disukai followers Sukses ya dalam mengembangkan sosmedmu!
24 24
Te m ukan S u n d a y d i : Kelapa Gading SMKN 33 SMA 72 SMA 45 SMA Mahatma Gading SMA Tunas Gading SMA Saint Peters SMA Marie Joseph SMA Santo Yakobus SMA Don Bosco 1 SMAI Al Azhar Kelapa Gading Raffles Christian International School Raffles Academy SMAK Mawar Saron SMAK 5 Penabur SMA Tunas Karya Uniprep Junior College North Jakarta Intercultural School Penabur International School Pulo Mas - Kayu Manis SMA Don Bosco 2 SMA Global Sevilla SMAN 21 SMAN 31 Rawamangun SMA Labschool SMA Muhammadiyah 11 SMA Diponegoro Buaran-Duren Sawit SMKN 48 SMA Budhaya 2 Santo Agustinus SMAN 44 SMK Paramitha 1 Kebon Bawang SMKN 12
Kalimalang Global Prestasi School Cakung SMAN 89 Bekasi SMAK Penabur Summarecon Kota Harapan Indah SMAK Penabur Harapan Indah SMA Santo Yoseph Menteng Metropolitan SMAK Saint John SMA John Paul’s School SMAI Al Azhar SMAN 10 SMA Galatia SMA Cinderamata Cherry Montessori School & Brighten High School SMK Dharma Paramita Kelapa Gading – Resto, Toko Buku, Salon Intermedia Success Stationary One Piece Hair Studio Bianca Printing Kelapa Gading – Bimbel Bimbel Galileo Galilei Bimbel Genius Math Bimbel Sahabat Bimbel Alfa Beta Bimbel Sinotif Bimbel Peter Enspire School of Digital Art (ESDA) Sunter - Bimbel Bimbel Sinotif
Sunter SMA Jubilee SMA Santo Lukas TK-SMA/SMK Dharma Budhi Bhakti "Plus"
25
EKSKUR
Acara Kampus
Kontak: www.bemfeuntar.com
Open Psychology 2020
Falasido UI Jilid XIV
BEM Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Acara: Salah satu cabang perlombaan dari acara tahunan Psychofest Tema: Welcoming Mindfulness Into Your Lifestyle Waktu: 11 Oktober - 15 November Kontak: IG @psychofestunair
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Acara: Festival Bulan Bahasa Indonesia Tema: Bahasa Sebagai Bentuk Ekspresi Bangsa Waktu: 9 – 10, 16 – 17, 23 – 24, dan 30 – 31 Oktober 2020. Kontak: IG @falasidoui
Nihon Fair 2020
National English Olympics Binus
Himpunan Mahasiswa Japanologi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (HIMAJA FIB UI) Acara: Festival Budaya Jepang Tema: Wit and Wisdom are Eternally Precious Waktu: 16-17 Oktober Kontak: IG @ui.nihonfair
Organisasi Bina Nusantara English Club (BNEC) BINUS University Alam Sutera. Acara: National English Olympics & Coaching Clinic Tema: The Magnoliophyta Clout Waktu: Senin, 30 November – Sabtu, 5 Desember 2020 Kontak: raymond7207@gmail.com
IMAGO V Fakultas Seni dan Desain Universitas Multimedia Nusantara Acara: Seminar dan bedah karya Waktu: 2-6 November Kontak: IG @im.a.go
Space Up 3.0. UKM Penalaran Ilmiah Universitas Pertamina Acara: Lomba berskala nasional dan seminar. Waktu: Februari 2021 Kontak: IG @spaceup3.0
DBC Concert Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unika Atma Jaya Acara: Konser online Tema: "Dementia? Beat with Care!" Waktu: 14 November 2020 Kontak: dbcconcert.voxsomnia@ gmail.com
NSCD 2020/2021 Badan Eksekutif Mahasiswa FEB Universitas Tarumanagara Acara: National Seminar & Career Days Tema: Adaptation To Acquire Existence Waktu: 7 November (Seminar) & 8-10 April (Career Days)
Bedah Kampus Universitas Indonesia Acara: Talkshow dengan alumni UI, sharing dengan mahasiswa UI, dll Tema: Gempita Gapai Karsa Waktu: 28 - 29 November 2020 (Saintek) dan 5 - 6 Desember 2020 (Soshum) Kontak: IG @bkui.official
Konferensi Mahasiswa Merdeka Belajar Fakultas Psikologi, Universitas Airlangga Acara: Lomba "National E-Presentation Competition", Talkshow, dan Ikrar Mahasiswa Merdeka Tema: Wajah Baru Indonesia di Tangan Pemuda Waktu: 15 November Kontak: www.mahasiswamerdeka.id
Event SMA Kertas Cup 2020 SMAN 21 Jakarta Acara: Pertandingan antarsekolah dan umum secara virtual Tema: Free Yourself & See the Wonder Waktu: 2-25 Oktober 2020 Kontak: IG @kertas21
bulan bahasa oktober 2020