![](https://assets.isu.pub/document-structure/200213070418-1a017b8e91c417d591a8719f6c2fb6fe/v1/26b0a6be6e6871e73e5e290174c576fd.jpg?width=720&quality=85%2C50)
1 minute read
PUISI
from AKSSI EDISI 16
Kisah Sedih Menjadi yang
Aku lelah. Perasaan melayang hampa, merutuki diriku yang mudah percaya Badanku tersungkur menapak garis tanah kerig dibawah langit sore bersemburat jingga Menyumpahi tuanku yang mengatakan “aku akan selalu ada” Tersisih
Advertisement
Aku meyerah. Tubuhku tak lagi mampu menopang, hancur harapan tak lagi ada kesempatan Bagai terguncang oleh semesta yang kini mencari tuan Karena dulu ia pernah berbicara tentang kepastian Dengan lantang meyakinkan “aku tak akan pernah meninggalkan”
Sudah terserah Aku mengaku kalah, sayang Karena jarak akan menumbuhkan kecemasan Dari cemburu yang selalu diremehkan Sayang mungkin kau tidak ingat Pesanmu yang mengatakan “dia hanya sekedar teman”