1 minute read

PUISI

Kisah Sedih Menjadi yang

Aku lelah. Perasaan melayang hampa, merutuki diriku yang mudah percaya Badanku tersungkur menapak garis tanah kerig dibawah langit sore bersemburat jingga Menyumpahi tuanku yang mengatakan “aku akan selalu ada” Tersisih

Advertisement

Aku meyerah. Tubuhku tak lagi mampu menopang, hancur harapan tak lagi ada kesempatan Bagai terguncang oleh semesta yang kini mencari tuan Karena dulu ia pernah berbicara tentang kepastian Dengan lantang meyakinkan “aku tak akan pernah meninggalkan”

Sudah terserah Aku mengaku kalah, sayang Karena jarak akan menumbuhkan kecemasan Dari cemburu yang selalu diremehkan Sayang mungkin kau tidak ingat Pesanmu yang mengatakan “dia hanya sekedar teman”

Sudah. Kau telah menjadi saksi Aku mati rasa lagi

Oleh : Fayza Atia Mahendri - XII A1

This article is from: