4 minute read

Lensa Utama Jauh Dimata Dekat Di Hati

Next Article
Cerpen

Cerpen

JAUH DI MATA DEKAT DI HATI, MTS NEGERI 3 TULUNGAGUNG DI MASA PANDEMI

Pandemi covid-19 yang dialami sebagian besar negara di dunia, termasuk indonesia, merupakan musibah yang menguji kesabaran semua pihak tak terkecuali, mulai dari presiden, menteri, gubernur, bupati, walikota, hingga rakyat jelata. Para pejabat kesabarannya diuji, bagaimana mereka mengambil tindakan untuk solusi mengatasi pandemi. Begitu juga dengan rakyat jelata, kesabarannya diuji, agar patuh dan mengikuti anjuran pemerintah demi mencegah penyebaran wabah.

Advertisement

Pandemi yang terjadi mengguncang semua sendi kehidupan, mulai dari ekonomi, kesehatan, sosial dan politik. Terus, bagaimana dengan dunia pendidikan? Pemerintah mengambil kebijakan untuk merumahkan peserta didiknya alias belajar dari rumah hingga akhir tahun ajaran 2019/2020. Alasan itulah yang membuat madrasah kita, MTs Negeri 3 Tulungagung, jauh di mata dekat di hati. di rumah seterusnya hingga akhir tahun ajaran

Belajar dari rumah, memaksa guru dan peserta 2019/2020 dikarenakan kondisi darurat wabah ini. didik untuk tidak berjumpa atau bertatap muka. Artinya pembelajaran di kelas seperti normal Adapun beberapa aktivitas yang batal dilakukan biasanya ditiadakan. Guru dan siswa harus di madrasah ini disebabkan pandemi corona, menjalani layaknya hubungan LDR. Tahu dong LDR antara lain : Pertama, bagi kelas IX, Ujian Nasional ? Iya, hubungan antara dua orang yang terpisah ditiadakan. Terus, gimana dong untuk kelulusannya. antara jarak, yakni hubungan antara guru dan Madrasah mengambil kebijakan kelulusan diambilkan peserta didik. dari rata-rata nilai raport mulai semeseter 1 s.d. 5 dan nilai ujian praktek, dimana masing

Hal itu terjadi ketika usai UAMBN kelas IX masing dengan bobot 60% + 40%. Yang kedua, berlangsung, dimana anak-anak kelas VII dan Bagi kelas VII, Penilaian Akhir Tahun (PAT) yang VIII belajar di rumah dan pada akhirnya belajar biasanya dilaksanakan dengan tes mengerjakan soal diganti dengan Penilaian Portofolio Pilihan. Dan ketiga, yang paling butuh banyak kesabaran, karena moment inilah yang ditunggu-tunggu ketika kelulusan, kegiatan wisuda kelas IX pun ditiadakan. Ya, mau gimana lagi, meskipun kita memaksakan tetap diadakan pun ya kurang meriah, karena di masa pandemic ini kan kita dilarang mengadakan kerumunan massa. Dan yang terakhir, semua ekstrakurikuler dihentikan selama pandemic ini demi pencegahan penyebaran virus.

Lantas apa yang membuat kita jauh di mata dekat di hati? Ya, selama anak-anak belajar dari rumah, para guru pun juga mengajar dari rumah masing-masing. Jarak yang memisahkan antara anak-anak dan guru, di dekatkan melalui media komunikasi yang ada demi untuk menjamin 07

LENSA UTAMA anak-anak tetap belajar di masa pandemic. Yang pastinya, untaian motivasi dan kata-kata nasihat setiap hari dikirimkan para guru melalui Whatsapp Grup masing-masing kelas, bagi wali kelas atau masingmasing Whatsapp Grup mata pelajaran, bagi guru mata pelajaran.

Kegiatan belajar mengajar pun dilakukan dengan menggunakan aplikasi-aplikasi yang banyak tersedia, seperti Google Classroom, Google Quiz bahkan ada yang menggunakan aplikasi zoom. Dari masing-masing aplikasi yang digunakan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Meskipun begitu, belajar tetap memanfaatkan buku panduan belajar mandiri yang sudah dimiliki anak-anak. Guru memberikan tugas mengerjakan pada halaman tertentu, kemudian jawaban dikirim ke guru yang mengajar berupa foto tugas yang dikerjakan.

Bahkan ketika bulan Ramadhan, kegiatan Pondok Romadhon pun dilakukan dari rumah. Anak-anak diberikan tugas untuk menghafal Surah Adh Dhuha s.d. Surah An Nass, do’a-doa harian dan mengamalkan ibadah-ibadah sunnah di rumah dengan bantuan bimbingan orang tua masing-masing. Kegiatan ini tampak antuasis dilaksanakan anak-anak dilihat dari foto-foto kegiatan yang dikirim ke wali kelas masingmasing yang kemudian dibagikan di Whatsapp Grup Wali Kelas.

Kemudian, bagaimana aktivitas anak-anak setelah usai libur lebaran Hari Raya Idul Fitri ? Yach, meskipun kita berhari raya cukup hanya di rumah saja, toh tidak mengurangi makna dari moment yang sebenarnya yakni kembali ke fitri, suci kembali setelah berpuasa selama di bulan Ramadhan. Nah, apa aktivitas belajar anak-anak setelah lebaran?

Setelah lebaran sampai menjelang akhir tahun pelajaran, anak-anak mulai dibiasakan untuk belajar menggunakan aplikasi E-learning. Aplikasi ini bisa diakses dimana saja, dapat menghubungkan antara anakanak dan guru. Semau aktivitas masing-masing anak pun dapat terdeteksi sangat detail, mulai dari kegiatan, hari, tanggal bahkan waktunya sampai pada menit dan detiknya.

Terus, dari semua uraian di atas, mana yang dimaksud jauh di mata dekat di hati ? Iya, yang saya maksudkan pada tulisan ini adalah bagaimana kita menghadirkan hati ketika masing-masing kita tidak bertemu secara langsung. Dekat di hati adalah hati kita masing-masing yang tersentuh untuk melaksanakan semua bimbingan dan nasihat guru, meskipun guru tersebut tidak di dekat kita. Bukan dengan ancaman atau sanksi yang menyebabkan kita melakukan semua kegiatan belajar kita.

Dan yang terpenting, mari kita jaga hati, kita dekatkan hati kita kepada Yang Maha Pencipta semua makhluk, Allah azza wa jalla. Sungguh pandemic ini, apapun yang dikatakan banyak manusia, kalau tidak ada izin dari Allah azza wa jalla, maka tidak akan terjadi begitu saja. Apapun yang terjadi di muka bumi ini, atas kehendak dari Yang Maha Pencipta.

Nah, semua itu beberapa aktivitas yang dilakukan madrasah kita di masa pandemic. Kita semua tentu berharap musibah ini segera berakhir meskipun penuh dengan ketidakpastian. Kita hanya dapat ikhtiyar semampu kita dan berserah diri atau tawakal kepada Allah Subhanallahu wa ta’ala dengan sebenar-benarnya tawakal.

*) Salah satu Guru Pengajar di MTs Negeri 3 Tulungagung By: Slamet

This article is from: