Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November tentu memiliki makna tersendiri bagi seluruh elemen di kampus perjuangan Institut Teknologi Sepuluh Nopember, khususnya bagi warga Teknik Informatika. Bagaimana pendapat mereka tentang sosok dan peran pahlawan masa kini? 1
Dr. Ir. R. V. Hari Ginardi, M. Sc. Dosen Teknik Informatika ITS
Menjadi seorang pengajar sudah tertanam di dalam diri Bapak Hari Ginardi sejak masa mudanya. Saat di bangku SMA, beliau menjadi asisten lab dan membantu mengajar temantemannya agar semua naik kelas dan mendapat nilai di atas rata-rata kelas lain. Sebelum menjadi dosen di Teknik Informatika ITS beliau pernah bekerja sebagai guru honorer di SMP, kemudian beliau bergabung dengan sebuah lembaga pendidikan komputer hingga sekarang menjadi dosen di Teknik Informatika ITS. Beliau merasa senang dapat berbagi ilmu dan pengalaman kepada orang lain. Beliau telah mengunjungi berbagai negara. Pengalaman yang sangat diingat beliau adalah kejadian pada tahun 2004 di Wina, Austria. Pada saat itu istri Bapak Hari harus pulang ke Indonesia disebabkan beasiswa beliau telah habis sebelum studi S3 beliau selesai dan beliau berniat akan menyelesaikan studi dengan usaha sendiri. Tetapi setelah menyampaikan situasi beliau ke Bapak Duta Besar Indonesia di sana, beliau mendapatkan kesempatan untuk bekerja di sana, sehingga istri beliau tetap dapat menemani beliau untuk
2
menyelesaikan studi. Bagi beliau pahlawan adalah orang yang rela mengorbankan kepentingan dirinya demi kepentingan masyarakat yang diperjuangkannya. Pahlawan bukan mewakili orang yang menang atau berhasil menggapai prestasi perseorangan. Sebutan pahlawan diberikan kepada orang yang pengorbanannya sudah diakui.
“JIKA KITA BELUM SAMPAI PADA TINGKATAN UNTUK MENJADI PAHLAWAN, JANGANLAH SEBALIKNYA MENJADI PECUNDANG “ Bapak Hari berpesan agar mahasiswa perlu memahami apa cita-cita bersama, tujuan bersama, yang ingin dicapai bangsa ini, atau minimal oleh Himpunan Mahasiswa di Jurusan. Selanjutnya, mahasiswa menanamkan niat dan tekat yang kuat untuk mengambil bagian, meskipun itu menuntut pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, perasaan, dan juga materi. (dev/adh)
YUDI MULYONO
Staf Administrasi Akademik S1 “Pahlawan sebenarnya adalah pahlawan perjuangan yang memerdekakan bangsa kita. Tapi bukan berarti sekarang tidak ada pahlawan.
Mahasiswa bisa menjadi pahlawan dengan membawa nama baik jurusan, misalnya dengan memenangkan lomba di berbagai event.” Pada dasarnya, menjadi pahlawan dapat dilakukan melalui kebaikan. Berbeda profesi berbeda pula arti pahlawan. Sebagai karyawan TU sejak tahun 1985, membawa nama lembaga menjadi lebih baik adalah sebuah kepahlawanan bagi Pak Yudi. Biasanya, Pak Yudi mendata caloncalon wisudawan setiap SW. Beliau bangga ketika melihat nilai mahasiswa TC bagus-bagus dan banyak yang cumlaude. Tetapi menurut beliau semakin tahun gradenya semakin merosot. Bukan hanya nilai yang merosot, tetapi juga etika terhadap warga TC. (why/lit)
“NIAT DAN TUJUANMU MASUK TC ITU KULIAH, MENCARI ILMU. JANGAN SAMPAI BANYAKNYA KEGIATAN LAIN MEMPENGARUHI KULIAH.”
EVA MURSIDAH Staf Administrasi RBTC
“Pahlawan, yang jelas bukan seperti Batman atau Superman. Karena saya ibu-ibu jadi arahnya kepada sosok ibu yang perfect. Bisa mengasuh, merawat dan mendidik anaknya.” Menjadi seorang Ibu dan pustakawati RBTC bukanlah pekerjaan mudah. Supermom, bisa disebut seperti itu karena sosoknya sebagai Ibu yang kuat, tangguh dan pandai membagi waktu untuk keluarga dan pekerjaannya. Bu Eva bekerja di RBTC
sejak tahun 1999. Mungkin banyak mahasiswa yang belum mengetahui bahwa pekerjaan beliau tidak hanya melayani peminjaman buku dan duduk-duduk saja, tetapi pahlawan TC yang satu ini juga mengurusi record TA dan KP sehingga RBTC lebih lengkap daripada MonTA. RBTC juga memiliki web yang lengkap dengan jurnal online, TA, KP, e-book dan video tutorial juga ada. (why/lit)
“SERING-SERING KE RBTC SUPAYA RBTC RAMAI SEPERTI DULU KARENA SEKARANG RBTC SEPI”
MAS JUM Perlengkapan
“Kalau kita sih pinginnya berperan bersama kalian,“ tutur Mas Jumali atau yang lebih akrab disapa Mas Jum ini ketika ditanya bagaimana peran pahlawan di mata beliau. Mas Jum adalah sosok karyawan yang dekat dengan para mahasiswa TC, beliau berperan penting di balik laboratorium, studio dan aula TC. Mas Jum bekerja sejak tahun 2004. Menurut beliau, sosok mahasiswa zaman dahulu dengan sekarang sangat berbeda. Beliau tidak ingin dihormati, tapi alangkah baiknya jika kita satu rumah saling menyapa dan berbaur. (why/lit)
3
HABIBI, OSSY, FIDAH
Mahasiswa Teknik Informatika ITS Tiga mahasiswa Teknik Informatika ITS, M. Rizky Habibi, Nurul Wakhidatul Ummah, dan Mentari Queen Glossyta berhasil membawa pulang dua medali perunggu tim saat mengikuti Gemastik VI silam.
“Sebagai mahasiswa kita bertanding menggunakan otak untuk menciptakan inovasi dan karya-karya untuk membuat Indonesia bisa bersaing dengan Negara lain,” Ujar Habibi. Sebagai mahasiswa Teknik Informatika, kita bisa berjuang di dunia teknologi untuk menciptakan karya-karya baru. Tetapi apakah kebanyakan mahasiswa sudah menempatkan diri mereka sebagai penerus perjuangan para pahlawan? Jawabannya belum. Mahasiswa sekarang masih belum bisa seutuhnya melanjutkan perjuangan pahlawan walau tujuannya berbeda dengan pahlawan terdahulu. Contohnya di bidang teknologi. “Sebenarnya kita bisa membuat inovasi baru, tetapi kebanyakan mahasiswa masih cenderung minder. Lombalomba seperti itu banyak tetapi kita kurang bisa memaksimalkan,”tutur Mentari Queen Glossyta yang akrab disapa Ossy. (frz/yut)
Ketua Dwi C1C Reporter Fariz & Wahyu C1C -- Editor Madis, Yutika, & Adhi Nur C1C Desain Adhe & Deva C1C -- Produksi Trisna & Regin C1C /HMTCFTIf
4
@hmtc_ITS
BluePress HMTC