Online? Offline? Why Not Both?
55
Hybrid Learning Mengenal Hybrid Learning
Pada masa pandemi, hampir seluruh
lembaga pendidikan melakukan pembelajaran jarak jauh yang sering disebut dengan sistem pembelajaran daring. Namun, tak jarang sistem pembelajaran tersebut menuai kritik baik pro maupun kontra. Menanggapi kritik tersebut dan juga melihat tren kasus wabah COVID-19 yang tak menentu, pemerintah didorong untuk membuat kebijakan baru dengan melaksanakan sistem kegiatan pembelajaran hybrid. Sistem pembelajaran hybrid sendiri merupakan kegiatan pembelajaran tatap muka yang dilakukan secara rotasi dengan jumlah siswa 50 persen. Misalnya, dari total siswa yang berjumlah 32 orang menjadi 16 orang per pertemuan tatap muka di kelas dan sisanya mengikuti kelas pembelajaran secara daring. Rotasi pembelajaran tersebut dilakukan secara bergantian. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya terdapat beberapa syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh lembaga pendidikan jika ingin melaksanakan pembelajaran hybrid, seperti zona wilayah yang sudah mereda dari kasus COVID-19 dan berbagai macam syarat lainnya yang dibuat oleh pemerintah.
Pentingnya Kelas Hybrid
Kelas hybrid menjadi pilihan di tengah pandemi COVID-19 ini. Hal tersebut merupakan solusi di tengah kekhawatiran antara belajar tatap muka yang dapat menimbulkan penyebaran virus COVID-19 atau kelas daring yang menemui banyak kendala dalam pelaksanaanya. Kelas hybrid merupakan langkah awal penyesuaian sebelum memasuki era new normal.
Meskipun tidak semua mahasiswa datang di kelas, tetapi setidaknya kita dapat melakukan penyesuaian setelah sekian lama tidak mengikuti kelas tatap muka. Karena waktu satu tahun lebih menghadapi pandemi dengan melakukan aktivitas di rumah, terkadang membuat kita terlalu nyaman dan cenderung kurang bersemangat dalam beraktivitas. Kelas hybrid juga dapat dijadikan pertimbangan apakah pembelajaran tatap muka di tengah pandemi efektif untuk dilaksanakan. Selanjutnya, akan dilakukan evaluasi untuk mengukur kemampuan dan kesiapan mahasiswa, dosen, serta civitas akademika dalam menghadapi pertemuan tatap muka di waktu mendatang.
Bagaimana Pelaksanaan Kelas Hybrid di ITS? ITS menjadi salah satu perguruan tinggi yang menyelenggarakan kelas hybrid. Pelaksanaan kelas hybrid di ITS dilakukan dengan menggabungkan metode pembelajaran tatap muka (luring) dengan online (daring). Untuk dapat mengikuti pembelajaran tatap muka, diberikan syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi. Sebagai contoh, untuk angkatan 2020 dan 2021 yang diperbolehkan mengikuti pembelajaran tatap muka adalah mahasiswa yang berasal dari Surabaya, dengan kondisi sehat dan telah divaksin. Sedangkan untuk mahasiswa yang berasal dari luar wilayah Surabaya melakukan pembelajaran secara daring. Selain itu, sebelum masuk kelas dalam pembelajaran tatap muka, mahasiswa diwajibkan mencuci tangan dan diukur suhu badannya. Untuk dosen atau tenaga pengajar juga harus tervaksinasi dan dalam kondisi sehat. Selain itu, kapasitas kelas hanya diperbolehkan terisi 50 persen.
Masih Efektifkah Kelas Hybrid Dilaksanakan? Kesan Setelah kelas hybrid diselenggarakan, banyak yang mengeluh kesulitan dalam pelaksanakannya. Meskipun membuat proses belajar-mengajar menjadi lebih intensif dan efektif, perkuliahan yang dilaksanakan secara hybrid juga memiliki dampak negatif seperti interaksi sosial antar mahasiswa maupun civitas akademik yang terkesan hening, yang disebabkan oleh terbatasnya kapasitas kelas yakni sekitar 25-50% saja. Kelas hybrid merupakan solusi dalam penyelesaian masalah pendidikan yang mengalami pemerosotan sementara. Berdasarkan penjelasan di atas, kelas hybrid terbilang cukup efektif untuk dapat memberikan pembelajaran yang lebih intensif yang bersifat sementara kepada beberapa mahasiswa, namun apabila dilaksanakan lebih lama dapat menimbulkan kesenjangan kualitas pendidikan antara mahasiswa yang melaksanakan tatap muka dan daring.
Pengantar Opini Pelaksanaan kelas hybrid di ITS memberikan kesan positif dan negatif bagi banyak pihak. Hal ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam menilai keberhasilan pelaksanaan kelas hybrid. Oleh karena itu, kami meminta pendapat kepada beberapa orang yang terlibat dalam pelaksanaan kelas hybrid ini. Beberapa narasumber yang terkait adalah mahasiswa yang melaksanakan kelas secara daring dan mahasiswa yang melaksanakan kelas hybrid. Tidak hanya itu, salah satu dosen juga turut serta memberikan opininya tentang pelaksanaan kelas hybrid.
Kuliah Hybrid Menurut Pak Ary Mazharuddin Shiddiqi
[Dosen Informatika]
Persiapan
Melihat
dari kondisi sekarang, Teknik Informatika sudah siap melaksanakan perkuliahan secara hybrid. Dosen yang akrab dipanggil Pak Ary tersebut menuturkan bahwa perkuliahan hybrid penting untuk dilaksanakan agar mahasiswamahasiswi Teknik Informatika ITS khususnya Angkatan 2020 dan 2021 bisa mendapatkan pengalaman berkuliah secara fisik di Teknik Informatika dan juga bisa memperkuat ikatan dari seluruh elemen civitas akademik Teknik Informatika yang meliputi dosen, staf, dan mahasiswa. Kesiapan dalam melaksanakan perkuliahan hybrid didukung dengan adanya fasilitas yang disediakan oleh departemen seperti smart class – rencana akan dibangun kelas-kelas serupa – untuk pelaksanaan hybrid, renovasi lab, dan beberapa sarana tambahan lainnya yang bisa menunjang perkuliahan hybrid. Selama persiapan pun, Pak Ary mengatakan tidak ada kendala yang berarti. Hanya diperlukan kesiapan untuk melakukan penyesuaianpenyesuaian sesuai dinamika agendaagenda kampus lainnya.
Kerjasama Perkuliahan hybrid adalah kerja sama antara manajemen Teknik Informatika, satgas COVID-19 ITS, staf akademik, dan semua komponen yang terlibat di dalam persiapannya. Perkuliahan ini dilaksanakan menggunakan smart class, di mana dosen mengajar mahasiswa di kelas sekaligus melakukan live streaming untuk mahasiswa yang mengikuti kelas secara daring dengan konten perkuliahan yang dapat diakses di myITS Classroom.
Protokol Kesehatan “Perkuliahan dilakukan protokol
hybrid dengan
ini
tentunya
memperhatikan
kesehatan
yang
telah
Kesan
diterapkan oleh satgas COVID-19 ITS. Sebelum memasuki kelas, mahasiswa dan dosen diwajibkan mencuci tangan dan
diukur
suhu
badannya
untuk
memastikan bahwa mahasiswa dan dosen
dalam
kondisi
sehat,”
ujar
dosen alumni Monash University pada jenjang
S2
tersebut.
Beliau
bahwa
dalam
perkuliahan
hybrid,
menambahkan mengikuti
terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi
oleh
mahasiswa
ataupun
dosen. Untuk mahasiswa merupakan
Manfaat
angkatan 2020 dan 2021, berasal dari Surabaya, memiliki kondisi yang sehat
Menurut Pak Ary, baik pembelajaran
dan sudah divaksin. Untuk dosen juga
daring
sudah
manfaatnya
harus
divaksin
lengkap
dalam kondisi yang sehat.
dan
maupun
luring
mempunyai
masing-masing.
Daring
menawarkan fleksibilitas, sedangkan luring
menawarkan
intensitas
dan
interaksi yang lebih baik dibandingkan daring.
“Harapan
saya
tentu
agar
perkuliahan hybrid yang dilaksanakan dapat
membuat
proses
belajar-
mengajar di Teknik Informatika ITS menjadi lebih intensif dan membantu mahasiswa perkuliahan
memahami serta
adanya
materi interaksi
sosial antar civitas akademik secara langsung,” pungkas dosen lulusan S3 University
of
Western
Australia
tersebut dengan penuh harap.
Kuliah Hybrid Menurut M. Afdal Abdallah
[Mahasiswa Angkatan 2020]
Lagi-lagi ITS menerapkan metode
perkuliahan secara hybrid atau gabungan dari perkuliahan daring dan luring. Akhir semester genap tahun 2021, ITS memulai percobaan pertamanya menerapkan kuliah secara hybrid. Sangat disayangkan, metode perkuliahan ini harus dihentikan karena kasus COVID-19 yang kian bertambah. Setelah kasus mereda dan vaksinasi sudah tersebar luas, ITS kembali menerapkan kuliah secara hybrid untuk kedua kalinya. Meskipun sudah dilaksanakan dua kali, narasumber kita, Afdal, belum pernah mengikuti perkuliahan secara hybrid karena berdomisili di luar Surabaya, tepatnya dari Banda Aceh.
Dalam penanggulangan peningkatan kasus COVID-19, diperlukan sistem pembelajaran baru. Menurut Afdal, sistem perkuliahan yang sekarang mempunyai pandangan pro dan kontra. Sisi positifnya, kuliah secara daring lebih mudah dijalankan jika dibandingkan dengan kuliah luring. Maksudnya, perkuliahan secara daring mendukung Afdal dalam melakukan kegiatan sekaligus atau multitasking.
Selain itu, mendapat nilai yang bagus selama kuliah daring cenderung lebih mudah dibandingkan dengan kuliah luring. Persiapan kuliah daring juga lebih mudah, cukup dengan berpakaian rapi dan duduk di depan laptop. Bahkan, bisa kuliah sambil sarapan. Sisi kontranya adalah kurangnya sosialisasi dengan teman dan materi yang disampaikan selama perkuliahan online sangatlah susah sehingga banyak materi yang belum bisa dipahami.
Selama menjalani masa perkuliahan, Afdal merasa kegiatan akademik sudah berjalan dengan baik. Sebaliknya, di bidang nonakademik, Afdal sering mengalami jadwal yang waktunya bertabrakan ketika ada pertemuan di UKM maupun komunitas. Hal tersebut menjadikan Afdal kurang aktif dan akhirnya ada yang terbengkalai.
Kesan
Harapan dan
Ekspektasi Untuk kedepannya, Afdal berharap perkuliahan secara hybrid tetap diterapkan. Sehingga, mahasiswa dapat memilih untuk menjalankan perkuliahan secara daring maupun luring. Jika memang diharuskan kuliah secara luring, Afdal berharap perkuliahan dapat dilaksanakan mulai tahun ajaran 2021/2022.
Apabila perkuliahan luring sudah dimulai, Afdal, sebagai mahasiswa rantau, harus menyiapkan tempat tinggal, misalnya asrama atau kos. Selain itu, Afdal juga harus bisa mengatur biaya hidupnya. Dapat ditarik kesimpulan bahwa pengeluaran saat kuliah luring akan lebih besar dibandingkan dengan perkuliahan daring. Dengan perkuliahan luring yang akan datang cepat atau lambat, Afdal berharap agar dapat lebih fokus menjalani kuliah.
Kuliah Hybrid Menurut Kurnia Cahya Febryanto
[Mahasiswa Angkatan 2020]
Kuliah
hybrid sudah cukup baik, protokol kesehatan seperti pengecekan suhu, cuci tangan, pakai masker, jaga jarak bangku, dan lainnya sudah dilaksanakan. Jadwal yang diberikan juga sudah tertata antara dosen dan mahasiswa, tetapi yang menjadi kendala saat perkuliahan hybrid adalah partisipan yang sedikit, hanya 1-3 orang sehingga vibes-nya kurang. Terkadang juga beberapa dosen berhalangan hadir sehingga kuliah dilaksanakan secara daring kembali. Fasilitas yang sudah disediakan oleh ITS, misalnya wifi, audio, kamera, dan alat-alat dalam kelas sudah bagus.
Keuntungan Hybrid
Keuntungannya yaitu materi lebih mudah dipahami karena dapat fokus mendengarkan dosen dan bisa berinteraksi dengan teman secara langsung.
Kendala Hybrid
Kendalanya yang dihadapi yaitu kelas hybrid yang kurang terasa suasananya yang mungkin terjadi karena kapasitas kelas yang diberikan hanya sekitar 25-50% sehingga suasana kelas terkesan sepi dan hening karena kurangnya cakupan sosialisasi antar mahasiswa.
Daring atau Luring? “Saya lebih memilih kuliah luring, meskipun lebih lelah tetapi manfaatnya lebih banyak, seperti materi yang lebih mudah dipahami karena dapat bertatap muka secara langsung, berbeda dengan daring yang membuat kita menjadi sulit untuk fokus karena suasana yang terkadang kurang mendukung. Saya ingin bisa berkuliah luring mulai semester depan, karena mata kuliah yang sudah terlanjur mengalami kelas daring, jika langsung berpindah ke luring akan tidak terbiasa atau culture shock.”
Kritik, Saran, dan Harapan
Terdapat beberapa gangguan dan kurangnya petugas yang bersiap di tempat sehingga perbaikan fasilitas dilakukan oleh dosen dan mahasiswa sendiri. Padahal, jika mahasiswa sendiri yang mengatur dan memperbaiki, dapat saja terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan merugikan mahasiswa sendiri.
Sebisa mungkin semua mahasiswa dapat masuk kelas secara lengkap sehingga suasana kelas tidak seperti les privat. Dosen juga harus memperhatikan tugas-tugas yang diberikan serta pergantian jam antar mata kuliah, karena waktu untuk berpindah kelas yang lokasinya cukup jauh jaraknya, tetapi waktu perpindahannya hanya sedikit yang menyulitkan mahasiswanya. Kemudian untuk kegiatan seperti ibadah, mungkin juga dapat dipertimbangkan saat menentukan peralihan waktu dari satu mata kuliah ke mata kuliah lainnya. Selain itu, saya sangat berharap dapat menggunakan seluruh fasilitas yang ada di departemen dengan sebaikbaiknya.
Kuliah Hybrid Menurut Muhammad Nevin
[Mahasiswa Angkatan 2019]
Pada
Hal yang terdampak dari masa transisi tersebut adalah keorganisasian, seperti harus mengubah proker dan banyak hal lainnya. Pada saat itu, tugas-tugas yang diberikan oleh dosen pun diringankan. Hal ini dengan tujuan agar tidak memberikan beban tambahan kepada mahasiswa.
masa awal-awal transisi, sangatlah senang karena dapat mengikuti lebih banyak kegiatan dan berkumpul dengan keluarga. Mengenai perkuliahan, tidak merasa adanya perbedaan yang berarti antara kuliah daring dan luring. Dosendosen di ITS tetap memberikan tugas dengan bobot yang sama.
Keuntungan Daring
Menurut saya, keuntungan kuliah daring adalah saya dapat mengeksplorasi lebih banyak hal. Saya juga jarang sekali keluar rumah. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, baik akademik maupun nonakademik, dapat dilakukan bersama-sama apabila ada yang bertabrakan. Selain itu, saya dapat mengikuti perkuliahan dengan lebih santai, bahkan dapat sembari menyantap sarapan.
Kendala Daring
Untuk kendalanya perkuliahan daring sendiri adalah pembuatan kelompok belajar menjadi lebih sulit. Pada waktu luring dulu, jika saya ingin belajar bersama teman-teman saya, kita hanya perlu berkumpul di tempat yang sudah dijanjikan. Sedangkan, kondisi sekarang tidak memungkinkan untuk berlaku demikian. Dan kendala terakhir yang saya alami adalah, saya merasa sulit fokus ketika mendengarkan materi yang dosen berikan pada perkuliahan daring.
Keuntungan Luring
Perihal kuliah luring, keuntungan yang saya rasakan adalah saya dapat bertemu dengan orang lain, baik itu teman maupun dosen, di dalam maupun di luar kelas. Banyak hal yang dapat kami bahas dan lakukan bersama. Selain itu, saya lebih fokus selama mengikuti proses perkuliahan.
Kendala Luring
Untuk kendalanya sendiri adalah saya tidak dapat bersantai selayaknya perkuliahan daring. Selain itu, kendala yang saya rasakan pada saat perkuliahan luring, besar kemungkinan mahasiswa untuk izin tidak menghadiri kelas karena ada urusan di tempat lain.
Pilihan
Saya
lebih
dilakukan
menyukai
secara
perkuliahan
luring.
Karena,
saya
merasa suasana perkuliahan luring jauh lebih
nyaman
dibandingkan
kuliah
daring.
Teknis Kuliah Daring
Kebetulan saya berdomisili di Surabaya. Jaringan internet disini sudah baik dan jarang terjadi kendala yang berarti.
Teknis Kuliah Hybrid
Untuk
saat
ini,
saya
belum
pernah
mengikuti metode perkuliahan tersebut.
Kritik dan Saran
Menurut
saya,
disediakan
ITS
perkuliahan
fasilitas
dalam
secara
yang
menjalankan
daring
sudah
cukup baik. Meskipun website yang digunakan
mahasiswa,
Classroom,
yaitu
seringkali
myITS
berjalan
dengan lambat, hal itu masih dapat dimaklumi.
Jika
ditingkatkan
servernya
tentunya
akan
baik lagi.
Harapan Untuk
saat
dapat
mulai
Namun, memiliki
ini,
saya
berharap
dilaksanakan
keputusan wewenang,
akhir yaitu
pada tetap
perkuliahan jenjang saya
Bapak
luring
kuliah
di
serahkan
Rektor.
setidaknya
tahun kepada
Mengenai
2022. yang
harapan
saya untuk perkuliahan luring, saya hanya berharap budaya ITS yang baik pada saat kuliah luring dapat diteruskan.
lebih
BMS 2021 TEAM