Undergraduate Final Project - Youth Development Center In North Lombok

Page 1

YOUTH DEVELOPMENT

CENTER

PERANCANGAN PUSAT PENGEMBANGAN PEMUDA BERBASIS SOSIAL BUDAYA DI LOMBOK UTARA DENGAN PENDEKATAN SPIRIT-ACTIVE MOVEMENT

MEIZZHAN HADY 18512133

PEMBIMBING M. Galieh Gunagama, S.T., M.Sc.

PROGRAM STUDI SARJANA ARSITEKTUR



PERANCANGAN PUSAT PENGEMBANGAN PEMUDA BERBASIS SOSIAL BUDAYA DI LOMBOK UTARA DENGAN PENDEKATAN SPIRIT-ACTIVE MOVEMENT DESIGN OF SOCIO-CULTURAL BASED YOUTH DEVELOPMENT CENTER IN NORTH LOMBOK WITH THE SPIRIT-ACTIVE MOVEMENT APPROACH

III


“We shape our buildings, therafter they shape us.” -Winston Churchill

IV

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


LEMBAR PENGESAHAN Studio Akhir Desain Arsitektur yang Berjudul: Final Architecture Design Studio Entitled:

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

Nama Lengkap Mahasiswa Student’s Full Name:

: Meizzhan Hady

Nomor Induk Mahasiswa Student’s Identification

: 18512133

Telah diuji dan disetujui pada Has been evaluated and agreed on

: Yogyakarta,

Pembimbing Supervisor

M. Galieh Gunagama S.T., M.Sc.

Juli 2022

Penguji 1

Penguji 2

1st Jury

2nd Jury

Revianto Budi Santosa, Dr., Ir., M.Arch. IAI

Yulianto Purwono Prihatmaji, Dr., Ar., IPM., IAI

Diketahui oleh/ Acknowledged by: Ketua Program Studi S1 Arsitektur

Head Of Undergraduate Program in Architecture

Yulianto Purwono Prihatmaji, Dr., Ar., IPM., IAI Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

V


CATATAN DOSEN PEMBIMBING Penilaian Buku Laporan Tugas Akhir Bachelor Final Project Report Book Assesment

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

Nama Lengkap Mahasiswa Student’s Full Name

: Meizzhan Hady

Nomor Induk Mahasiswa Student’s Identification

: 18512133

Kualitas pada buku laporan akhir: Sedang, Baik, Baik Sekali *) Mohon dilingkari Sehingga, Direkomendasikan / Tidak Direkomendasikan *) Mohon dilingkari Untuk menjadi acuan produk tugas akhir.

Yogyakarta, 30 Juli 2022 Yogyakarta, July 30th 2022

Pembimbing Supervisor

M. Galieh Gunagama S.T., M.Sc.

VI

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


PERNYATAAN KEASLIAN Saya menyatakan bahwa tugas akhir saya yang berjudul “Kon Mara Youth Development Center - Perancangan Pusat Pengembangan Pemud berbasis sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement” adalah karya saya sendiri kecuali karya yang disebut referensinya dan tidak ada bantuan dari pihak lain baik seluruhnya ataupun sebagian dalam proses pembuatannya. Saya juga menyatakan tidak ada konflk hak kepemilikan intelektual atas karya ini dan menyerahkan kepada Jurusan Arsitektur Universitas Islam Indonesia untuk digunakan bagi kepentigan pendidikan dan publikasi.

Yogyakarta, 14 Juli 2022

Meizzhan Hady

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

VII


Edisi Bahasa Indonesia c 2022 Hak cipta dimiliki penuh oleh penulis

“Kon Mara Youth Development Center - Perancangan

Pusat Pengembangan Pemud berbasis sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement”

Copyright 2022 by Meizzhan Hady meizzhanhady21@gmail.com

Penulis

Meizzhan Hady Pembimbing M. Galieh Gunagama, S.T., M.Sc Penguji Revianto Budi Santosa, Dr. Ir., M.Arch.,IAI Yulianto P. Prihatmaji, Dr., IPM., IAI

VIII

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayahnya, serta salam dan shalawat kepada junjungan nabi tauladan umat, Nabi Muhammad SAW. Sehingga penulisan laporan Tugas Akhir yang berjudul “Youth Development Center - Perancangan Pusat Pengembangan Pemud berbasis sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement” dapat diselesaikan dengan baik. Dalam awalan kata, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang begitu besar kepada pihak-pihak yang berperan penting dalam membantu penulis untuk bisa menyelesaikan tugas akhir ini, terima kasih kepada: 1. Allah SWT. Yang selalu memberikan limpahan rahmat dan kemudahan pada setiap proses dan penyusunan laporan ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik. 2. Kedua kakakku Apriadi Putra dan Dian Safitri Ningsih yang mendukung dalam moril maupun materil, saling bahu membahu menggantikan sosok ayah dan ibu dalam keluarga bagiku. Kalian kakak yang terbaik. 3. M. Galieh Gunagama S.T., M.Sc. selaku dosen pembimbing yang membimbing dan memberikan masukan yang begitu berharga dan berarti disetiap sesi selama pengerjaan tugas akhir ini. 4. Bapak Revianto Budi Santosa, Dr. IAI. dan Bapak Yulianto P. Prihatmaji, Dr. IPM., IAI selaku dosen penguji yang memberikan masukan dan tanggapan kritis hingga tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan lebih baik. 5. Teman-temanku satu bimbingan, Jhudith, Arganis, dan Yumna. Serta teman teman angkatan 2018 di ruang studio yang berjuang bersama, saling menguatkan dan memotivasi menyelesaikan tugas akhir ini. Penulis menyadari bahwa laporan ini dalam hal penyusunan, penulisan, dan tata bahasa masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, penulis dengan hati yang terbuka menerima kritik dan saran yang membangun untuk kedepannya agar lebih baik lagi. Semoga karya ini dapat memberi manfaat untuk pembaca. Terimakasih. Wassalamualaikum Wr. Wb.

Penulis

Meizzhan Hady

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

IX


DAFTAR ISI Ha la ma n Sa mp u l Ha la ma n Ju d u l Le mb a r Pe n g e s a h a n Ca t a t a n Do s e n Pe mb imb ing Pe r n y a t a a n Ke a s lia n Ka t a Pe n g a n t a r Da ft a r Is i Da ft a r Ga mb a r Da ft a r Ta b e l

I III V VI VI I IX X XI I XV

ABSTRAK

16

BAB 1

LOMBOK UTARA & BUDAYA AKTIF LATAR BELAKANG PERNYATAAN PERM A S A LA H A N LIM ITASI PERANCANG A N KELINDAN PERM ASALAH A N M ET ODE RANCANGA N KERANGKA BERPIKIR

BAB 2

KAJIAN & PENDEKATAN KAJIAN LOKASI KONT EKS LOKASI KAJIAN T IPOLOGI

BAB 3

MOVEMENT AS AN APPROACH HUM AN LIFEST YLE ACT IVE M OVEM ENT D O MAI NS ACT IVE M OVEM ENT C R I TER I A PRINSIP DESAIN AKTI F INT ERVENSI BASIS R A NCA NGA N PRESEDEN

X

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

20 22 31 32 33 34 35 36 38 42 46

48 50 52 53 54 56 58


BAB 4

ANALISIS DESAIN

ANALISIS SIT E PEM ETAAN AKT IVITAS ST RAT EGI PROGRAM RU A NG KONSEP & ST RAT EGI ZO NAS I KONSEP T EM A DESAI N KONSEP PROGRAM SPAS I A L ALT ERNAT IF UJI SKEMATI K

BAB 5

PENGEMBANGAN DESAIN

ST UDI M ASSA & BENTUK ANALOGI KULT URAL PROSES T RANSFORMAS I SIT EPLAN PARSIAL - SPORT A R ENA PARSIAL - FIT NESS & MA NAG EMENT PARSIAL - EDUCAT IONAL PARSIAL - ART & SOUL SKEM A UT ILITAS DETAIL KHUSUS M ODUL OUT DOOR VEGETASI PENGUJIAN AKHIR VISUALISASI

BAB 6

EVALUASI PERANCANGAN

KONT EKS KULT URAL D A R ATA N P U LA U LOMBO K DESIGN CRIT ERIA SUPER-IM POSE HASI L UJ I DENGA N ZO NAS I PERT IM BANGAN EFI S I ENSI ENER G I PENJELASAN BARRI ER FREE DES I G N VISUAL CONNECT ION & P H Y S I C A L CO NNEC TI O N

BAB 7

LAMPIRAN

APREB CEK PLAGIASI GAM BAR PERANCAN GA N (dokumen terpi sah) DAFTAR PUSTAKA

68 70 74 76 85 90 97 10 0

10 6 10 8 11 2 11 4 12 6 13 0 13 5 14 2 14 8 15 5 15 9 16 2 16 5 17 1 17 4 18 6 18 8 18 9 19 0 19 2 19 3 19 4

19 6 19 8 20 4 20 5

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

XI


DAFTAR GAMBAR G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r

XII

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54

Budaya aktif Lombok Utara Ilu s t rasi Aktivitas pasif Furnitur pada ruang publik memp e n g a r u h i b a g a ima n a ma n u s ia b e r la k u Potensi pengembangan Lombok U t a r a d ima s a d e p a n Peta Nusa Tenggara Barat Peta Pembagian Wilayah Lombo k U t a r a Pola bangunan adat KLU dengan me n e r a p k a n p a h a m S a lin g R u mb a k B o n g B a le Kesejajaran atap melambangka n k e s e la r a s a n Harmony Obstacle Philosophy Budaya membungkukkan badan N u s a n t a r a Permainan gasing (M emangkek ) d i L o mb o k U t a r a Permainan gasing (M emangkek ) d i L o mb o k U t a r a Peresan Tarung Tradisional Wh e els keep turning- Chuckels B u n n ie s Peta tata guna lahan lokasi Konteks lokasi lo k a si eksisting pasca gempa Lokasi pasca perubuhan Luasan Lahan Zonasi Eksisting Area Gedung Olahraga Konteks lokasi- f asilitas publik Konteks lokasi- Instansi Pendid ik a n In frastruktur Konteks Sekitar Konteks lokasi dan lingkungan Ukuran Site Bruno M unari’s Seeking Comf o r t in a n U n c o mf o r t a b le C h a ir ( 1 9 4 4 ) T h e end of sitting Active Lif estyle UVA - M edellin, Perspektif 1 UVA - M edellin, Perspektif 2 UVA - M edellin diagram UVA - M edellin aksonometri Denah Lt.1 UVA- medellin Denah Lt.2 UVA- medellin Sketsa UVA- M edellin Diagram UVA- M edellin e k s t erior Hellerup Roof Space Hellerup Sport Arena Hellerup Diagram Hellerup Perspektif UVA Sol de Oriente Entrance UVA Sol de Oriente a k s es tangga UVA Sol de Orient e Diagram denah UVA Sol de Orie n t e Perspektif M useum Of Ethnogr a p h y, B u d a p e s t Roof Garden M useum Of Ethnog r a p h y, B u d a p e s t Perspektif M useum Of Ethnogr a p h y, B u d a p e s t 2 Denah M useum Of Ethnography, B u d a p e s t Potongan M useum Of Ethnogra p h y, B u d a p e s t Caught In the M iddle - Konteks s it e Diagram intervensi Site Site access Water Canal


DAFTAR GAMBAR G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r

55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108

Potential Public Space Visual Connetion Active Routes Program ruang Sport Arena Program ruang Educationa l Fitness & Training Program ruang public Plaz a Program ruang playground & In f o r ma l a r e n a Program ruang Workshop & Yo u t h L a b o r a t o r ie s Program ruang Art & Perfo r ma n c e Program M anagement, Cou n s e lin g & In s t it u t io n s Grid pembagian Zonasi Hasil Rekonsiliasi Zona Sense M ovement Sketsa Sense M ovement Sketsa konsep bentuk Dif f erent in Access Diagram active Spasial Manusia cenderung memilih r u t e mu d a h jik a a k s e s d ib u a t b e r s mp in g a n Sirkulasi bisa menjadi bagia n d a r i a k t iv it a s y a n g le b ih b e r n ila i Konsep Visibilitas sketsa alternatif 1 Hasil pengujian Deptmapx a lt e r n a t if 1 sketsa alternatif 2 Hasil pengujian Deptmapx a lt e r n a t if 2 Skematik alternatif 2 Sketsa massa konvensional Sketsa analisa blind spot Sketsa massa cembung Sketsa massa Cekung Sketsa Eksplorasi desain 1 Sketsa Eksplorasi desain 2 Sketsa Eksplorasi desain 3 Sketsa Eksplorasi desain 4 Konsep analogi Kultural sketsa ilustrasi koridor Zoning Reconciliation Outoor movement Local cosmos & Porosity Cultural mass Orientation Curve Consistency Visual Connection Place f or Development Sketsa diagram bentuk 1 Sketsa diagram bentuk 2 Sketsa diagram bentuk 3 Sketsa diagram bentuk 4 Sketsa diagram bentuk 5 Masterplan Akses M asterplan Fasilitas M asterplan Potongan M asterplan Keyplan Sport Arena Denah Sport Arena

XIII


DAFTAR GAMBAR G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r

XIV

109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159

Gambar Tampak Sport Arena Gambar Potongan Sport Arena Exploded Axonometri Sport Are n a Keyplan Fitness & M anagemen t Denah Fitness & M anagement L t . 1 Denah Fitness & M anagement L t . 2 Exploded Axonometri Ruang Fit n e s s & M a n a g e me n t Gambar Tampak Fitness & M ana g e me n t Gambar Potongan Fitness & M a n a g e me n t Exploded Axonometry Struktur B a n g u n a n F it n e s s & M a n a g e me n t Keyplan Educational Denah Educational Lt. 1 & Lt. 2 Gambar Tampak Educational Gambar Potongan Educational Exploded Axonometry Educatio n a l Keyplan Bangunan Art & Soul Denah Art & Soul Lt. 1 Denah Art & Soul Lt. 2 Gambar Tampak Art & Soul Gambar Potongan Art & Soul Aksonometri Struktur Bangunan A r t G a lle r y Aksonometri Struktur Bangunan K e la s M u s ik / Ta r i Skema Distribusi Air Skema Kelistrikan Skema Barrier Free Design Skema Skema Jalur Evakuasi Detail Fasad Kisi- kisi Detail M odul Skylight Akses Aktif Bangunan Education a l Modul Outdoor Modul Playground Outdoor Inf ormal Arena Outdoor Traditional Arena Modul Instalasi Playground Climbing Wall Ta n aman Aromatik Tropis Ta n aman Lantana Ta n aman Rambusa Pohon M angga Penataan Vegetasi Tajuk Ve g etasi Perdu Di Green Roof Simulasi Visibility Graph Simulasi Agent Base Simulasi Isovist Perspektif M ata burung Corridor Of Curiousity Eksterior Educational Greenary Deck Water Pond Entrance Multi Event Space Ruang Fitness


G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r

160 161 162 163 164 165 166 167 168

Ruang Yoga Workshop Hall Jogging Track Arena Tradisional Peta Lokasi- Paham Imajiner Super- Impose Hasil Uji dan R e k o n s ilia s i Z o n a s i Potongan - Teknologi Pasif d a la m b a n g u n a n Visual M ovement - Sense Mo v e me n t P o n d E n t r a n c e Physical M ovement - Ruang B a c a

DAFTAR TABEL Tabel Tabel Tabel Tabel

1 2 3 4

Kelindan permasalahan - st a k e h o ld e r s Toolkit Indikator Domain akt if Matrik kelompok aktivitas d a n r u a n g p e r w a d a h a n matrik hasil Pemetaan Zonas i

XV


ABSTRAK

Perubahan kebiasaan dan pola hidup membuat ikutnya banyak perubahan buruk yang menyertai kehidupan manusia sehari-hari. Teknologi ikut andil dalam merubah kebiasaan manusia, terutama kelompok pemuda. Mereka yang sejatinya memiliki hasrat dan tenaga yang berlebih perlu untuk disalurkan menuju hal yang lebih baik. Namun faktanya mulai banyak pemuda yang mengarah pada pola hidup yang pasif, termanjakan oleh kemudahan yang ada saat ini. Salah satu dampaknya adalah pada kesehatan dan penurunan kualitas sumber daya manusia, terutama Pemuda sendiri. Lebih dari 80 % pemuda di Indonesia hidup dengan pola aktivitas yang pasif, atau biasa kita kenal dengan malas gerak. Hal ini berdampak pada penurunan indeks kesehatan hingga indeks pengembangan yang melemah. Salah satu daerah yang juga termasuk mengalami masalah ini adalah Kabupaten Lombok Utara. Lombok Utara sendiri merupakan daerah yang kental kebudayaan bahkan banyak tradisi kuno yang malah mengarah pada aktivitas aktif, baik secara fisik, psikis, maupun sosial. Namun sayangnya, jati diri ini semakin lama semakin terkikis oleh perubahan gaya hidup masyarakat, tidak terkecuali terhadap kelompok pemuda. Oleh karena itu perlunya solusi dalam memberikan wadah berkembang bagi pemuda yang berlandaskan pada karakter mereka yang sejatinya adalah masa-masa dimana manusia harus aktif. Memberikan media berkembang dan berinteraksi satu sama lain dengan menekankan pada aktivitas yang mendorong mereka untuk terus aktif dalam fisik, mental, dan nilai sosial. Merancang pusat pengembangan pemuda ini dipilih untuk menjawab masalah tersebut. Dengan menggunakan pendekatan gerak aktif dan gerak spirit sebagai upaya menjawab permasalahan pemuda, dan juga berlandaskan pada asas nilai sosial budaya yang tertanam kuat di Lombok Utara sebagai upaya memberikan pendidikan karakter bagi kelompok pemuda akan pentingnya nilai-nilai luhur dan kesakralan agung Lombok Utara, agar tetap lestari dan berlanjut hingga masa akan datang.

16

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


ABSTRACT

Changes in habits and patterns of life made many bad changes that accompany everyday human life. Technology has played a role in changing human habits, especially youth groups. Those who actually have excessive desire and energy need to be channeled towards better things. But the fact is that many young people are starting to lead a passive lifestyle, spoiled by the conveniences that exist today. One of the impacts is on health and the decline in the quality of human resources, especially the youth themselves. More than 80% of youth in Indonesia live with a passive pattern of activity, or what we know as lazy movement (Innactive lifstyle). This has an impact on the decline in the health index to a weak development index. One area that is also experiencing this problem is North Lombok Regency. North Lombok itself is an area that has a strong culture and even many ancient traditions that even lead to active activities, both physically, psychologically, and socially. But unfortunately, this identity is increasingly being eroded by changes in people’s lifestyles, including the youth group. Therefore, there is a need for a solution in providing a place for youth to develop based on their character, which is actually a time when humans suppose to be active. Provide a medium for developing and interacting with each other by emphasizing activities that encourage them to continue to be active in physical, mental, and social values. Designing of youth development center was chosen to address this problem. By using an active movement approach and spirit movement as an effort to answer youth problems, and also based on the principles of socio-cultural values ​​that are firmly embedded in North Lombok as an effort to provide character education for youth groups on the importance of noble values ​​and the great sacredness of North Lombok, in order to remain sustainable and will continue into the future life.

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

17


18


SANG PEPADU “Muda dan Berani

Sang Pepadu itupun melenggak mendongak Penasaran Ia pada dua gunungan dihadapannya Dengan gagah sang pepadu berjalan menapak batu putih berirama, membawa kakinya menuju puncak sebuah gunung utara. Disana Ia melihat hamparan sawah padi yang menguning, memberinya harap akan keberlangsungan hidup warganya. Namun dari atas sana, iya berbalik badan melihat ke seberang Penasaranlah sang Pepadu. Mulai ia menuruni gunungan sesembari memetik rambusa, mengingatkannya pada masa kecil penuh rasa dan petualangan. Dalam perjalan, di bawah sana Sang Pepadu mendengar alunan tabuh remaja mengalunkan gendang dan komprang, melihat anak-anak berlari kesana kemari,menandakan Ia sudah setengah perjalanan. Sang Pepadu pun dengan hasrat kuat menaiki gunungan seberang. Sambil menapak satu dua langkah, sesembari iya memetik Bunga Kenanga, mengaroma melati, mengunyah buah Lantana. Hingga tak sadar Ia pun sampai pada puncak gunungan. Matanya terbelalak memandang gunungan sesungguhnya, Betapa agungnya Rinjani di tenggara sana, Maka Takjublah sang Pepadu.”

Meizzhan Hady

19


BAB 1

LOMBOK UTARA DAN BUDAYA AKTIF

LATAR BELAKANG PERNYATAAN PERMASALAHAN LIMITASI PERANCANGAN METODE PERANCANGAN KERANGKA BERPIKIR

20

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


Gambar 1. Budaya aktif Lombok Utara Sumber: Penulis

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

21


LATAR BELAKANG

Produktivitas & Sumber Daya Pemuda Dalam sebuah studi mengatakan bahwa lebih dari 20 % anak muda dengan rentang usia 15-24 tahun di Indonesia tidak memiliki aktivitas yang produktif. Artinya satu dari empat anak muda di Indonesia tidak memiliki aktivitas produktif untuk mengisi waktu sehari-hari mereka. permasalahan ini terus menerus meningkat setiap tahunnya dikarenakan permasalahan ruang bersosialisasi dan mengembangkan diri bagi kaum muda masih tergolong kecil, bahkan bukan menjadi konsentrasi serius pembangunan sumber daya manusia oleh pemerintah. Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa permasalahan kritis bagi kaum muda ada pada Kualitas aktivitas mereka yang cenderung kurang produktif, baik fisik maupun non fisik. Diberbagai usia memiliki permasalahan pada aktivitas istilahnya malas melakukan sesuatu, baik secara fisik maupun kerja motorik (berpikir atau berimajinasi).

22

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Gambar 2. Ilustrasi aktivitas pasif Sumber: Google.com

Padahal perkembangan optimal tubuh dan kemampuan otak manusia berkembang sangat pesat saat rentang usia 10-18 tahun (halosehat.com). Menurut WHO yang merilis sebuah data mengenai aktivitas anak muda di dunia dalam lancet child & adolescent health. Menyebutkan bahwa gaya hidup mager (malas gerak) merupakan salah satu dari sepuluh penyebab kematian terbanyak didunia. Penelitian tersebut mengumpulkan 1,6 juta data manusia dari 146 negara. Sebanyak 80 % pemuda dengan rentang usia 11-17 tahun tidak bergerak secara aktif minimal 1 jam/ hari. Sementara itu Indonesia sendiri memiliki presentase remaja mager tersebu mencapai 84 %. Permasalahan ini perlu untuk dielaborasi solusi yang memungkinkan. Sebagai bentuk upaya mendorong keseimbangan aktivitas untuk usia muda umumnya. Hal ini dapat melalui pendekatan secara arisitektural dalam memberikan rancangan bangunan yang mampu menstimulus gerak saraf motorik manusia yang berfungsi dalam melatih kerja otak yang lebih optimal


Ruang Publik saat ini Ruang publik menjadi bagian penting dalam aktivitas manusia urban. Adanya ruang publik bagi kota dan wilayah urban memberikan pengaruh signifikan bagi kehidupan kota. Namun kecenderungan masyarakat indonesia yang lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah seharusnya menjadi analisa penting dalam menciptakan suatu fasilitas publik sebagai tempat beraktivitas di luar rumah. Tentunya karakter ruang dan kegunaan tidak seharusnya mengimitasi aktivitas yang dapat dilakukan di dalam bangunan. sebagaimana rumah menjadi tempat untuk beristirahat, maka sebaliknya ruang publik dapat menjadi bagian pendorong untuk membuat masyarakat bisa bergerak aktif. menurut Godman (2018), Pergerakan yang aktif merubah cara otak untuk mengingat dan meningkatkan kecakapan tubuh. keuntungan melakukan gerakan berbeda-beda sejatinya berasal`dari kemampuan tubuh untuk mengurangi insulin dan menstimulus otak untuk mengeluarkan zat kimia tubuh yang berefek pada kesehatan sel otak. Bahkan berperan dalam membantu regenerasi sel otak yang sudah tidak aktif (Godman,2018)

Pada bentuk dan desain ruang saat ini memberikan nilai efisiensi dan kemudahan bagi siapa saja dan memberikan kenyamanan. Namun disatu sisi, konsep keruangan bangunan dan ruang publik sekarang melatih otak kita untuk berprilaku pada ruang yang standar. Dalam artian bahwa otak kita mampu beradaptasi dengan cepat karena kemudahan memori dan sensorik dalam merespon ruang, namun menghentikan tubuh untuk mengirim sinyal ke sensor otak (Friedrich in Pazzanese, 2016). Hal ini memperlihatkan bahwa arsitektur malah membatasi gerak dan membuat tubuh menjadi lamban dalam merespon sesuatu. Pendekatan active design menjadi suatu cara baru dalam merespon fenomena tersebut dengan sedikit bijak. memahami bahwa sifat “kemanjaan” pun secara tidak langsung dapat muncul karena sebuah desain yang terlalu membuat penggunanya nyaman, diam. dan tidak ingin bergerak. Active design bukan memaksa pengguna untuk bergerak dengan menghilangkan semua kursi atau membuat tempat duduk tidak nyaman, tapi lebih kepada memberikan pilihan yang variatif dalam melakukan suatu aktivitas. karena bisa saja manusia tidak perlu duduk untuk mengobrol, atau mungkin malah sambil memanjat, berlari, atau mungkin bergelantung, mungkin.

“In our society almost the entirety of our surroundings have been designed for sitting, while evidence from medical research suggests that too much sitting has adverse health effects.” - RAAAF Architect. (Archdaily.com)

Gambar 3. Furnitur pasif ruang publik mempengaruhi bagaiamana manusianya berlaku Sumber: Google.com

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

23


Kabupaten Lombok Utara dan Potensi Masa Depan

Gambar 4. Potensi Pengembangan Lombok Utara dimasa depan Sumber:Penulis

Lombok Utara sendiri merupakan kabupaten muda yang sedikit stagnan dalam segala sektor perkembangannya. Tidak terkecuali pada sumber daya manusianya, Lombok utara memiliki Indeks Manusia paling rendah dibanding dengan kabupaten dan kota lain di NTB. Hal ini tentu tidak sejalan dengan potensi sumber daya alam maupun sektor pembangunan lainnnya seperti pariwisata yang sangat menjanjikan. Tentunya juga menjadi sulit untuk maju jika sumber daya manusianya masih rendah, masih belum siap untuk mengelola sumber daya yang ada. Berbicara permasalahan SDM, maka golongan pemuda merupakan asset besar bagi potensi berkembangnnya suatu wilayah, tidak terecuali Lombok Utara. Menurut data Badan Pusat Statistik Daerah Lombok Utara, penduduk dengan usia diatara 14-29 tahun dimana termasuk kategori muda berjumlah 56.611 jiwa. Sementara total jumlah penduduk Kabupaten diangka 222.212 jiwa. Artinya seperempat dari total penduduknya adalah anak muda. Hal ini menjadi bukti bahwa potensi untuk pemuda di Lombok Utara sangat tinggi sehingga

24

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

perlu adanya konsentrasi pembangunan untuk pengembangan kualitas anak muda di luar Pendidikan formal mereka. perlu adanya fasilitas penunjang yang mampu mewadahi kegiatan eksternal anak muda sehari-hari, tempat mereka bersosialisasi, berinteraksi, maupun berbudaya guna mendorong pembangunan Lombok Utara yang menjadi asset besar bagi provinsi NTB di bidang Pertanian dan Pariwisata. Usulan rancangan pusat fasilitas pemuda ini mampu menjadi wujud kepedulian Pemerintah daerah untuk memfasilitasi kaum muda supaya dapat mengembangkan diri, baik pengembangan budaya, olahraga, kognitif, maupun kehidupan sosial dengan lingkungan sekitar. Juga bersinergi dengan melibatkan nilai-nilai sosial dan kultur budaya setempat


Lombok utara memiliki topografi wilayah yang cukup unik. Pembagian wilayah pemerintahan lokal (kecamatan) terbagi secara linier yang akibatnya tidak ada pertemuan simpul pusat wilayah. Oleh karena itu, regulasi pemerintahan mengatur potensi strategis pengembangan di regulasi pengembangan daerah tahun 2011 di setiap wilayah. Pemerintahan difokuskan di dua kecamatan Tanjung dan Gangga. Kecamatan pemenang menjadi wilayah strategis pariwisata. Kecamatan kayangan dan Bayan menjadi strategis pertanian dan perkebunan, serta strategis pariwisata berbasis budaya. setiap wilayah memiliki peranan dan karakter yang berbeda. Peraturan Daerah no. 9 pasal 27 tentang zonasi pemanfaatan ruang wilayah. Menyebutkan bahwa lokasi Desa Gondang merupakan bagian dari zona perkantoran pemerintah dan juga menjadi zona wilayah promosi (PKWp). Dan termasuk pada pemanfaatan zona regional (skala kabupaten)

Gambar 5. Peta Nusa Tenggara Barat Sumber: https://commons.wikimedia.org/ wiki/File:Lokasi_NTB_Kabupaten_Lombok_Utara.svg

Regulasi Pembangunan Daerah Regulasi pembangunan Gedung dan tata ruang di zona pemerintahan untuk peruntukkan bangunan sosial dan jasa menurut Peraturan Daerah No. 12 pasal 44 2011 Lombok Utara: 1. Intensitas ruang untuk kawasan pemerintahan regional adalah maksimal KDB 50 %, KLB 3,5 dan minimal KDH 30 %; 2. Dilengkapi dengan prasarana dan sarana umum pendukung seperti sarana pedistrian, transportasi umum, sarana perparkiran, sarana kuliner, sarana peribadatan dan sarana ruang terbuka hijau dan non hijau; serta jaringan utilitas; dan

Gambar 6. Peta pembagian wilayah Lombok Utara Sumber: https://commons.wikimedia.org/ wiki/File:Lokasi_NTB_Kabupaten_Lombok_Utara.svg

3. Wajib menyediakan zona penyangga berupa RTH apabila berbatasan langsung dengan kawasan permukiman, perdagangan dan jasa. Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

25


Nilai Lokal Membangun di Lombok Utara

Lombok Utara memang merupakan kabupaten baru secara formalnya, namun nilai sosial spiritiual yang sudah lama ada dari Kedatuan Bayan menjadi bukti bahwa daerah ini punya identitas kuat mengenai hubungan antara sesama yang diatur oleh istiadat maupun fitwah (pantangan) sedemikian rupa untuk mengatur setiap kehidupan bermasyarakat sehari hari. Namun mirisnya, karakter tersebut mulai seiring waktu terlupakan karena budaya mewarisi itu malah tidak menjadi sesuatu yang seharusnya dibudayakan hingga saat ini.

Saling Tumbak Bong Bale

Gambar 7. Pola bangunan adat KLU dengan menerapkan paham saling rumbaq bong bale Sumber: Hasil ekskursi penulis, 2020

Gambar 8. Kesejajaran atap melambangkan keselarasan Sumber: Penulis

26

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Istilah ini memiliki arti “saling selaras atap tinggal” secara harfiah. Tapi istilah ini memiliki makna dan tujuan jauh lebih mendalam lagi. Ini merupakan sebuah paham filosofi membangun yang mengakar dari adat, kultur, dan tujuan sosial masyarakat Lombok Utara secara umum. Dalam membangun, Saling Tumbak Bong Bale adalah suatu aturan dimana atap dan orientasi bubungannya tidak diperbolehkan saling bertentangan arah, dan sebaiknya memiliki orientasi yang sama dengan bangunan lama ataupun bangunan tetangga sekitarnya. sebagai contoh, bangunan sekitar memiliki orientasi bubungan utara-selatan, maka bangunan yang baru harus mengikuti orientasi yang sama. Fitwah/pantangan ini memiliki filosopi dan tujuan untuk menyelaraskan pandangan sosial kemasyarakatan, nilai kebertetanggaan, dan membangun kesetaraan nilai sosial ditengah masyarakat. karakter konkret ini walaupun sebatas sebuah paham ataupun keyakinan, tapi nilai dan wujud sosial-budaya yang coba dibangun memiliki arti yang besar. Apresiasi terhadap kultur semacam pantangan ini juga menarik untuk di terjemahkan dalam simbolik maupun rasa ruang yang ingin dibangun dalam rancangan.


Gambar 9. Harmony Obstacle Philosophy Sumber: Penulis Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

27


Budaya Betabeq wujud sopan santun

Betabeq adalah laku membungkukkan badan saat berjalan melewati kerumunan orang terutama yang lebih tua. Budaya ini mungkin di sebagian besar wilayah Indonesia memilikinya, namun saja hanya beda penyebutan istilah. betabeq merupakan wujud budaya yang intangible namun dapat ditelaah secara konkret (tangible) dari bagaimana masyarakat meresponnya. Rumah yang dibuat pendek, pintu yang di rendahkan, dan lainnya merupakan bentuk reson adat dan budaya sosial masyarakat agar prilaku betabeq ini terus mampu menjadi karakter sopan santun anak muda kepada yang lebih tua. Namun di zaman sekarang ini, budaya be-tabeq mungkin mulai jarang kita lihat. Hanya berlaku dikalangan orang tua dan mereka yang paham dengan hal seperti itu.

28

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Gambar 10. Budaya membungkukkan badan Nusantara Sumber: https://pdbifiles.nos.jkt-1.neo.


Memangkek Memangkek atau dalam bahasa Indonesia lebih dikenal Gasing merupakan permainan tradisional yang sering menjadi media bertemu dan berkumpul anakanak muda di Lombok Utara, terutama Lombok Utara di bagian Timur dan Tengah, misalnya saja Kecamatan Bayan, Kayangan, Gangga, dan sebagian di Tanjung. Permainan yang tidak mengenal kalangan ini terus lestari hingga kini ditengah kemajemukan masyarakat Lombok Utara. Dari anak kecil hingga orang dewasa menjadikan permainan ini sebagai ajang kandang-tandang, dimana mereka menyambut orang dari kampung luar untuk bertanding, dan juga pergi ke kampung luar untuk mencari lawan bermain. Bahkan permainan ini sering dijadikan sebagai perlombaan untuk menyambut perayaan hari-hari besar setiap tahunnya. Yang mana antusias masyarakat dan kaum muda mengikuti ajang ini sangat tinggi.

Pada tahun 2019 lalu, terhitung lebih dari 20 tim memangkek dari Bayan dan Gangga turun berpartisipasi dalam kompetisi tahunan di Lombok Utara yang juga sering diadakan di Kecamatan Gangga dan Bayan. Selain itu, antusias masyarakat sebagai penonton pun tidak kalah untuk meramaikan tradisi menahun ini. Dari perlombaan rutin tahunan dan permainan tradisional sehari-hari menjadikan budaya memangkek ini masih tetap dilestarikan oleh masyarakat dan pemerintah setempat.

Gambar 11. 12. Permainan gasing (Memangkek) di Lombok Utara Sumber: https://berajahaksara.wordpress.com/2015/03/23/ memangkek/

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

29


Peresean Tidak kalah juga dengan memangkek, Peresean menjadi tradisi rutin masyarakat Lombok Utara yang tidak hanya pergelaran nya bulanan atau tahunan, bahkan per pekan akan banyak ditemukan titik-titik pergelaran peresean di Kabupaten ini. Peresean sudah menjadi ajang perlombaan bagi para pepadu (petarung) untuk menunjukkan kehabatannya dalam pertarungan satu lawan satu menggunakan senjata tradisional berupa pecut penjalin (tongkat rotan) dan tameng kulit. Peresean ini merupakan tradisi pertarungan antar dua lelaki yang bersenjatakan rotan dan pelindung tameng. Tradisi ini termasuk pada seni tari dan melibatkan adu fisik. Permainan ini sudah ada sejak abad 13 yang berawal dari ritual masyarakat Lombok secara umum untuk memanggil hujan. Sementara peresean sebagai seni bela diri sudah ada sejak masa kerajaan di lombok Sigar Penjalin. Dijadikan sebagai bentuk latihan bagi

prajurit kerajaan sebelum menuju ke medan peperangan. Proses permainannya adalah berawal dari pekembar/ wasit menunjuk secara acak penonton laki-laki yang sedang menonton pertunjukkan peresean tersebut. Saat di tunjukkan dengan memberikan tongkat rotan, maka mau tidak mau sang lelaki harus maju tampil untuk melawan penantangnya atau orang yang juga di tunjuk oleh wasit tersebut. Kemudian pakaian atas mereka akan dibuka telanjang dada untuk memperlihatkan kejantanan dari setiap petarung di tengah arena. Permainan ini juga diiringi oleh tabuhan gamelan dan tembang Sasak sebagai musik dan lirik pengiring pertandingan. Biasanya pola spasial saat peresean di mulai penonton akan melingkari arena dan terdapat panggung yang lebih tinggi untuk menempatkan alat musik gamelan dan penembangnya. sementara arena petarungan berupa tanah datar tanpa perkerasan.

Gambar 13. Peresean-tarung tradisional Sumber:Rayani M.

30

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


PERNYATAAN PERMASALAHAN Gagasan ide ini muncul melalui sebuah pertanyaan arsitektural yang membuat penulis penasaran, “dapatkah sebuah bentuk dan ruang yang baru mampu menciptakan behavior yang baru pula? Jika iya, lalu bagaimana nantinya konsep keruangan yang melibatkan behavior baru tersebut ditengah masyarakat yang berbudaya?

Rumusan Permasalahan Permasalahan Umum Bagaimana merancang pusat pengembangan pemuda berbasis sosio-kultural dengan pendekatan spirit-active movement di Lombok Utara?

Permasalahan Khusus

Bagaimana merancang spasial keruangan yang merangsang pengguna untuk aktif bergerak fisik dan psikis, baik di ruang indoor maupun outdoor? Bagaimana Merancang Pusat pengembangan pemuda yang mempertimbangkan aspek sosial budaya di Lombok Utara terhadap ruang maupun bentuk ekspresi rancangan?

Tujuan Perancangan Merancang pusat Pengembangan Pemuda Berbasis nilai sosio-kultural setempat dan pendekatan spirit-active movement Merancang keruangan indoor dan outdoor yang berlandaskan pada aktivitas aktif dan aktivitas emosional psikis Merancang pusat pengembangan pemuda dengan konteks sosial budaya setempat Lombok Utara dilihat dari karakter dan tradisi.

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

31


LIMITASI PERANCANGAN Mengutip pada pernyataan Jan Gehl: “Every region has their own culture, but people will be influence by the same thing when they are in good quality public space.” Bahwa pergerakan dan pola aktivitas manusia akan cenderung sama sesuai dengan bagaimana ruang yang telah dibentuk, baik dari perencanaan atau ruang yang dibentuk sendiri oleh orang-orang (place making). Dari hal ini, perancangan mencoba untuk menengahi aktivitas pemuda setempat dengan prinsip pergerakan aktif yang dilandaskan pada nilai-nilai sosial kebudayaan yang mengakar pada masyarakat setempat. Menyadari bahwa pada tugas studio akhir desain arsitektur ini memiliki rentang waktu dan batasan lainnya, penulis mencoba berfokus pada beberapa aspek perancangan yang berangkat dari tema besar dan sub pendekatan yang digunakan dalam perancangan. Aspek pendekatan yang berkaitan dengan spirit-active movement dan sosial budaya mencoba difokuskan pada: 1. Fleksibilitas sirkulasi dan spasial ruang yang mana terkait dengan pergerakan tubuh manusia yang lebih variatif. 2. Potensial interaksi sosial antar pengguna dengan penekanan pada prinsip “Blury space”, yakni mencoba mengurangi Batasan secara fisik yang dapat membatasi aktivitas hanya pada ruang tertentu. 3. Penekanan pada akses horizontal maupun vertical sebagai media baru dalam interaksi dan penggabungan active movement activities. Akses dapat berupa koridor, tangga, jalan setapak, dan lain sebagainya. 4. Akulturasi sosial budaya yang bersifat behavior masyarakat Lombok Utara dengan karakter active movement yang potensial untuk diimplementasikan 5. Hubungan proksimitas dan visibilitas keruangan yang pertimbangannya adalah tapak dan konteks lingkungan sekitar. 6. Pengalaman sirkulasi yang dapat menjadi bagian pendorong behavior spirit-active movement

32

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Gambar 14. Wheels keep turning-Chuckels Bunnies Sumber: http://chucklebunniesswadlincote. co.uk/generalblog/2020/11/08/wheels-keepturning-2/


Tabel 1. Kelindan Permasalahan - Stakeholders Sumber: Penulis

HUMANS

ARSITEK SEBAGAI DESAINER

KLIEN & OWNER

Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Utara: Bidang Kebudayan, pemuda dan olahraga

PENGELOLA DIKBUDPORA dan KONI Lombok Utara

PENGGUNA Kelompok Pemuda sebagai pengguna utama. dan Masyarakat umum sebagai target ruang publik

KELINDAN PERMASALAHAN

PERMASALAHAN FORMAL

PERMASALAHAN PRAKTIS

Urgensi dan Tipologi Bangunan. Urgensi bagaimana bangunan youth development center dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat Lombok Utara dengan potensi sumber daya muda namun terbatas ruang gerak untuk melakukan kreativitas

Strategi perancangan aktif. keadaan sebagian besar muda yang hidup dengan kebiasaan malas gerak perlu untuk dicermati. Arsitek memberikan inovasi baru dalam pendekatan desain untuk pengguna.

Perhatian terhadap kualitas manusia rendah. Mendorong ketersediaan wadah pengembangan bagi para remaja dan pemuda untuk menyalurkan kreativitas, minat, dan kebutuhan berkembang mereka.

Pembangunan Fasilitas kaum Muda fasilitas dan media untuk anak muda bisa mengembangkan potensi yang mereka miliki. Mendukung nilai sosial kebudayaan masyarakat daerah untuk tetap lestari dengan melibatkan kreativitas muda sebagai eksekutor. (statement PEMDA melalui DIKBUDPORA. 2022)

Urgensi dan Tipologi Bangunan. Urgensi bagaimana bangunan youth development center dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat Lombok Utara dengan potensi sumber daya muda namun terbatas ruang gerak untuk melakukan kreativitas

Strategi manajemen Bangunan yang tidak hanya terfokus pada kegiatan keolahragaan. Peningkatan kualitas pengelolaan pada aktivitas kebudayaan, seni, kemasyarakatan . Begitu juga dengan kualitas Bangunan yang menjamin keterbukaan dan reduksi ruang ruang negatif untuk menunjang aktivitas publik yang positif kedepannnya.

Perilaku baru bagi usia muda dan kelompok masyarakat umum. menyediakan rancangan yang berprinsip pada kebutuhan anak muda dalam berkembang dan mendorong pada aktivitas yang menstimulus untuk bergerak secara fisik dan non fisik (mind and soul)

Ruang dinamis dan visibilitas tinggi. sebagai bagian dari penunjang konsep active movement untuk memberikan kelegaan pandang pada rancangan, pengalaman proses rute yang tujuannya adalah memberikan pilihan sevariatif mungkin untuk pengguna agar terus dinamis beraktivitas di rancangan.

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

33


METODE PERANCANGAN Pendekatan

Pendekatan perancangan berdasarkan pada data permasalahan, mendapatkan fokus sebagai berikut: • Organisasi spasial keruangan dengan prinsip spirit-active movement • penekanan pada sistem dan jalur sirkulasi sebagai pengoptimalan kedinamisan gerak pengguna • proksimitas dan visibilitas sebagai bagian dalam menstimulus gerak • pemaksimalan simpul interaksi untuk komunitas sosial sebagai bagian dari ruang publik baru di lingkungan sekitar

Analisis Data Dalam analisis data, perancangan ini mulai dari menganalisa data makro dan akan dilanjutkan dengan analisa mikro: Analisis Makro Analisa makro dimulai dari mengkaji urgensi perancangan di Lombok Utara berdasarkan isu permasalahan. Menegatahui kebutuhan dan karakter sosial masyarakat terutama pemuda yang akan diwadahi di perancangan kali ini Analisis Mikro Analisis mikro berkaitan dengan pemilihan tapak rancangan, potensi tapak, dan kondisi lingkungan sekitar tapak. hal ini juga berkaitan dengan fungsi eksisting tapak sebelumnya dan aktivitas yang masih berlangsung dilakukan oleh masyarakat sekitar di lingkungan lokasi lahan usulan.

Metode Evaluasi Tujuan dari evaluasi perancangan untuk mengetahui sejauh mana kesuksesan perancangan dalam menjawab permasalahan desain yang telah dirumuskan. Metode evaluasi berupa kajian visibilitas rancangan menggunakan metode space syntax dengan analisis Isovist untuk mengetahui permeabilitas keruangan antar fungsi dan tingkat keberhasilan visibilitas, alur pergerakan pengguna dalam rancangan yang memiliki pengaruh besar tehadap prinsip perancangan aktif.

34

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


KERANGKA BERPIKIR

Kajian Aspek Perancangan

Kriteria

Youth Development Center

Konteks Lokasi

Nilai Sosial Budaya

Spirit-active Movement

Kondisi Lingkungan Sekitar

Interpretasi Nilai Sosial budaya

Karakter ruang

Peratuaran daerah

Identitas bangunan

Pertimbangan akses

Fasilitas penunjnag

konektivitas

User’s need (Pemuda)

Regulasi daerah (KDB, KLB, KDH)

Respon konteks sosial

konsep pemintakatan ruang

karakter ruang

akses komunitas publik

nilai lokalitas citra perancangan

Program keruangan

Respon konteks lingkungan

wadah pergelaran

fasilitas pengembangan pemuda strategis Lombok Utara

akses internal tapak program ruang

strategi sirkulasi visibilitas program aktivitas

Locality & Identity Human Development lifestyle

Merancang fasilitas pengembangan pemuda dengan perhatian pada gaya hidup anak muda yang direspon dengan pendekatan spirit-active movement. Dan tidak melupakan karakter lokal masyarakat agar terus tumbuh bersama generasi baru yang berbudaya. Pusat pengembangan anak muda yang menitik beratkan pada spasial keruangan bersifat aktif sebagai bagian dari karakter kehidupan muda yang aktif dan dinamis. Perancangan pusat pengembangan yang dilandasi oleh sosial kebudayaan setempat.

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

35


BAB 2

KAJIAN & PENDEKATAN

KAJIAN LOKASI KONTEKS LOKASI KAJIAN TIPOLOGI

36

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

37


KAJIAN LOKASI

Tata Guna Lahan

Site yang berada di Desa Gondang, Kecamatan Gangga ini merupakan tanah milik Pemerintah Daerah yang pengelolaannya dipegang oleh DIKBUDPORA Lombok Utara. Bentangan lahan berada tepat diselatan jalur rencana Jalan Lingkar yang sedang dalam proses pembebasan lahan. Konteks tapak berada di sekitar permukiman warga dan zona instansi pemerintahan. Luasan lahan yang dimiliki oleh Pemerintah daerah seluas sekitar 11,4 hektar. Yang dalam alokasi fungsi tujuan diserahkan kepada kepentingan sosial kebudayaan, pemuda dan keolahragaan (Kabid keolahragaan KLU, 2022). Beberapa target perencanaan masa depan pada lahan oleh Pemerintah Daerah KLU sebagai berikut: 1. Rencana Penyusunan materplan sport center regional. 2. strategis pengembangan olahraga unggulan KLU sesuai SK bupati 2021, yakni Pengadaan fasilitas atletik, Sepak Bola, Bola Voli dan Bulu tangkis. 3. Fasilitas kebudayaan dan pentas seni bagi sekolah dasar dan menengah skala regional 4. pusat pelatihan atlet dan fasilitas asrama Atlet. 5. fasilitas kantor KONI dan lembaga pemuda Kabupaten. 6. Fasilitas olahraga formal dan nonformal. ZONA A+B= zona keseluruhan fungsi ZONA B= Usulan cakupan Site. Zona B seluas 1,8 hectar diusulkan sebagai zona publik ,aktivitas olahraga non formal yang mewadahi aktivitas pengembangan pemuda sehari-hari, dan bagian dari fasilitas seni dan kebudayaan.

50 % KDB 38

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

3,5 KLB

30 % KDH

ZONA

PENYANGGA


Rencana Pengembangan kawasan

Gambar 15. Peta tata guna lahan lokasi Sumber: Penulis Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

39


Historis Lokasi & Potensi Pengembangan

LOKASI PERANCANGAN Jalan Raya Bayan, Desa Gondang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara Usulan lokasi sebagai lokasi perancangan berada di poros Kabupaten, yakni Kecamatan Gangga sebagai kecamatan yang berada di pusat wilayah dengan berbagai fasilitas pemerintahan yang ada. Ususlan lokasi merupakan lahan yang sebelumnya juga merupakan Gedung Olah raga yang sering digunakan oleh sekolah di Lombok utara untuk mengadakan event olahraga. Namun karena musibah gempa bumi 2018 silam membuat bangunan ini roboh. Sehingga fungsi dan aktivitas olahraga menjadi terhenti

Bangunan pasca gempa sebelum perubuhan

Pasca Gempa, membuat Gedung Olahraga ini runtuh dan menyisakan struktur dasar. Menurut Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Lombok Utara (2021), menyatakan alasan perubuhan bangunan dikarenakan struktur bangunan yang bersifat membahayakan dan rawan rubuh sewaktu waktu, karena lahan area gor masih dijadikan sebagai lokasi aktivitas warga sekitar. Sehingga untuk antisipasi kejadian yang tidak diinginkan, akhirnya sisa bangunan yang rusak parah tersebut dirubuhkan oleh Pemerintah Daerah setempat.

Gambar 16. Konteks lokasi Gambar 17. lokasi eksisting pasca gempa Gambar 18. Lokasi pasca perubuhan Sumber: Penulis

Lahan setelah dilakukan perubuhan

40

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


Area Total Lahan ini memiliki luasan total 1,9 hektar yang dimiliki oleh Pemerintah daerah Lombok Utara. dimana dikelola oleh KONI sebagai area olahraga. Tujuan pemanfaatan kedepannya tidak hanya sebagai Kawasan pusat olahraga, juga sebagai fasilitas sosial kebudayaan yang dapat dijadikan sebagai tempat pergelaran, pameran seni, dan lain sebagainya (DIKBUDPORA Kab. Lombok Utara)

Zonasi Eksisting Terdapat tiga zonasi. Yakni area lapangan dan altetik; area kosong yang belum terbangun; dan Gedung olahraga indoor. Namun tidak jarang lapangan bola tersebut sering dijadikan sebagai tempat karnaval di acara besar dan juga sebagai tempat TNI daerah berlatih.

Area Gedung Olahraga Akibat gempa mengguncang Lombok beberapa tahun lalu yang juga merubuhkan GOR tersebut. membuat lokasi tersebut menjadi terbengkalai karena tidak ada pembangunan Kembali. Membuat kesan pada area terbangun menjadi ruang negative disamping permukiman warga. Sehingga perlu adanya Langkah serius untuk Kembali menhidupkan area dengan aktivitas baru yang lebih produktif. Gambar 19. Luasan lahan Gambar 20. Zonasi eksisting Gambar 21. Area Gedung Olahraga Sumber: Penulis Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

41


KONTEKS LOKASI KONTEKS LOKASI: Fasilitas Publik dan Bentang alam Lokasi berada di Kawasan perkantoran dan pemerintahan. Di sepanjang jalan arteri provinsi menjadi zona perdagangan dan PKL. Terdapat beberapa fasilitas publik penunjang dengan radius 1 km dari lokasi usulan, antara lain: perputakaan daerah yang sering dimanfaatkan pelajar, terdapat puskesmas, pasar induk kecamatan Gangga

Gambar 22. Konteks lokasi-fasilitas publik Sumber: Penulis

42

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

yang aktif kecuali akhir pekan, Masjid, dan beberapa Gedung perkantoran. Disamping itu, konteks lokasi berkaitan dengan bentang alam juga menjadi bahasan menarik lokasi, terdapat sawah sebagai batas perimeter yang membentang di sisi utara, dan pegunungan di sisi selatan yang mana dari lokasi lahan memiliki kualitas pandang yang sangat baik. Lokasi juga termasuk dekat dengan garis pantai yang berjarak 1 km di barat laut lokasi.


KONTEKS LOKASI: Instansi Pendidikan Kawasan lokasi juga merupakan Kawasan yang banyak terdapat sekolah. Baik dari sekolah usia dini, sekola dasar, hingga sekolah menengah atas. Terdapat 9 sekolah dengan radius tempuh menuju lokasi site 2 km. SMA 1 Gangga merupakan sala satu sekolah yang dulunya

sering melakukan aktivitas di GOR sebelum bangunan tersebut rusak. Pemetaaan lokasi sekolah ini bertujuan melihat potensi lingkungan sekitar yang berkaitan dengan anak muda sebagai bagian dari pengguna rancangan. Melihat aksesibilitas lokasi terhadap sekolah disekitarnya yang cukup baik dan juga strategis dalam upaya memberi dampak lingkungan dari sisi pengguna mikro Kawasan.

Gambar 23. Konteks lokasi-Instansi Pendidikan Sumber: Penulis Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

43


Konteks Sekitar Gambar 24. Infrastruktur konteks sekitar Sumber: Penulis, Google earth

Ternak kolektif warga sekitar

Puskesmas kecamatan Gangga

Gambar 25. Konteks lokasi dan lingkungan Sumber: Penulis

tanah pecatu

44

Konteks lokasi dilihat dari fungsi dan guna lahan sekitar. Konteks ini sebagai salah satu pertimbangan pola tata masa di dalam site, integrasi lingkungan sekitar, permeabilitas sosial dan peletakan ruang publik bagi masyarakat umum.

jalan dan muka tapak

visual view utara berupa visual view selatan hamparan sawah berupa perbukitan


Ukuran Site Site memiliki luas 19.545 m2, atau sekitar 1/6 total kawasan guna lahan pengembangan yang sisanya masih menjadi lahan pecatu masyarakat untuk bertani. Site memiliki panjang muka dengan jalan sepanjang 203 meter dan lebar ke utara 113 meter.

m

,5

5m

m

59,

33

m

,8

76

5 14

3 20

m

3m

11 Gambar 26. Ukuran Site Sumber: Penulis Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

45


KAJIAN TIPOLOGI Setelah melihat kondisi Lombok Utara dan lokasi secara eksplisit. Ada hal yang menjadi urgensi yang dibutuhkan daerah dalam rangka pengembangan pemuda. Dari segi kebutuhan, fasilitas pemuda memang seharusnya menjadi pertimbangan besar dalam upaya menyediakan media interaksi dan kolaborasi pemuda daerah. Yang mana merupakan aset besar bagi Lombok Utara. Mulai dari keolahragaan yang berkembang pesat. Nilai budaya yang masih mendarah daging dari ujung timur (Bayan) hingga ujung barat (Pemenang) tentunya tidak boleh tertinggal, dan nilai sosial masyarakat yang sepatutnya turun temurun hidup bersama generasi mendatang. Sehingga urgensi fasilitas pengembangan pemuda menjadi penting. Youth Development Center sendiri merupakan pusat gelanggang aktivitas pemuda yang bertujuan untuk memberikan wadah untuk pemuda dapat mengembangkan minat mereka (John M. E dan Hasan Shadily, “Kamus Inggris-Indonesia”, 1961). baik dalam minat olahraga, seni budaya, maupun teknologi. Menurut John M.E (disadur dari Saputri. Desi) menjelaskan bahwa fungsi fasilitas pengembangan pemuda antara lain: 1. Sebagai wadah menyalurkan dan mengembangkan kemampuan dan minat anak muda dibidang olahraga dan seni budaya 2. sebagai wadah untuk memfasilitasi aktivtas komunitas pemuda yang ada 3. Sebagai tempat koordinasi instansi yang berkaitan dengan kepemudaan 4. Sebagai ruang hidup dan ruang publik bagi semua kalangan masyarakat.

Menurut Menpora. dalam pedoman penyelenggaraan gelanggang bagi pemuda (1986). Terdapat fasilitas yang perlu ada dalam suatu fasilitas pusat pengembangan pemuda, antara lalin: fasilitas olahraga, kesenian, ilmiah dan kerohanian). Adanya sarana prasarana pengelolaan dan manajemen, dan fasilitas non fisik berupa pelatihan keterampilan, fasilitas konsultasi akademik dan psikologi.

46

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

WHY Youth Development Center? Dari definisi tersebut, dapat dikerucutkan Fasilitas pengembangan pemuda akan menjadi pusat komunitas kepemudaan yang mewadahi berbagai macam aktivitas produktif. Dengan spesifik pengembangan yang mengacu pada nilai sosial-budaya masyarakat Lombok Utara. Sarana prasananya pun tidak hanya untuk pemuda, namun semua kalangan publik. Pelaku dan pelaksana kegiatan fasilitas Pengembangan pemuda dapat di kelompokkan menjadi dua: Pengelola pengguna yang menjalankan aktivitas manajemen pada bangunan agar tetap dapat beroperasi sebagaimana mestinya Pengunjung pengguna yang memanfaatkan tempat, baik dari kalangan pemuda yang bertujuan mengakses fasilitas kepemudaan, dan masyarakat umum yang memanfaatkan fasilitas publik untuk berekreasi.


USER: Siapa Anak Muda? Menurut United Nation, tidak ada aturan resmi yang menyatakan rentang usia anak muda. Namun secara umum didefinisikan bagi mereka yang berada direntang usia 15-24 tahun. Walaupun begitu, istilah kata youth sejatinya tidak terikat usia karena disetiap negara dan wilayah memiliki definisi masing masing. sementara di Indonesia menurut Undang Undang RI Nomor 40 tahun 2009 mennyatakan pemuda adalah yang memiliki rentang usia 16-30 tahun dengan definisi lebih lanjut yakni mereka yang sedang dalam proses pertumbuhan dan perkembangan penting. Dengan demikian, semakin memperjelas bahwa pendefinisian siapa yang disebut anak muda tidak hanya sebatas usia. melainkan sebauh fase hidup yang dimulai dari peralihan masa kanak-kanak menuju masa remaja, massa dimana manusia mampu berpikir, mempertimbangkan baik dan buruk, salah dan benar, maupun tepat dan tidak tepat (Supoko). Artinya jika manusia lebih cepat memahami hal tersebut, maka sudah dapat dikategorikan pemuda, dan begitupun sebaliknya. Pada kasus ini, pendefinisian pemuda di Lombok Utara dilihat secara umum sebagai mereka yang masih berada di usia pelajar (SD, SMP, SMA, Universitas). Sebagaimana harapan dari Pemerintah daerah melalui Dinas Kebudayaan dan Pemuda yang membina aktivitas anak muda dari SD hingga kuliah, baik pembinaan kebudaayan, olahraga, maupun pemberdayaan masyarakat yang melibatkan anak muda Lombok Utara (Kepala Bidang Kepemudaan. 2021)

PEMUDA

USER UTAMA

PEWADAHAN AKTIVITAS minat dan bakat KOGINITIF

FISIK

ADVOKASIONAL

SOSIAL

berkaitan dengan minat keilmuan dan akademik.

berkaitan dengan aktivitas fisik olahraga

berkaitan dengan aktivitias kepuasan dan kesenangan. berupa hiburan, seni, dan tantangan

Perpustakaan

fasilitas olahraga Gymnasium

ruang hiburan

psycologist & adolescence

Recreation space

Kelembagaan

Lapangan terpadu

Youth Park

Workshop space

workshop space kelas budaya

berkaitan dengan kegiatan komunitas, kelembagaan dan fasilitas konseling.

(Guilford, 1956)

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

47


BAB 3

MOVEMENT AS AN APPROACH

MOVEMENT LIFESTYLE ACTIVE MOVEMENT DOMAINS ACTIVE MOVEMENT CRITERIA PRINSIP DESAIN AKTIF INTERVENSI BASIS RANCANGAN PRESEDEN

48

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

49


HUMAN LIFESTYLE

Gambar 28. The end of sitting Sumber: RAAAF https://www.raaaf.nl/en/projects/927_the_end_of_sitting/972/

Active architecture dapat mendorong penggunanya untuk memilih berbagai macam alternatif gerak. (ong, 2019).

Gambar 27. Bruno Munari’s Seeking Comfort in an Uncomfortable Chair (1944) Sumber: Buku- Seeking Comfort in an Uncomfortable Chair (1944)

50

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Hal ini ditentukan dengan bentuk karakter spasial dan kualitas material yang digunakan (misalnya). Sebagaimana pada gambar “Bruno Munari’s seeking comfort in an uncomfortable chair” dengan material kursi yang digunakan dapat menahan tubuh manusia. Sehingga berbagai alternatif aktivitas tubuh dapat disesuaikan


Gambar 29. Active Lifestyle Sumber: https://finishermag.com/running/active-lifestyle-longevitycan-exercise-add-years-to-your-life/

ACTIVE LIFESTYLE

Active lifestyle diartikan pada kondisi aktivitas yang cenderung mendorong kita untuk dominan terus bergerak secara fisik. Namun tidak hanya memberikan peran pada Kesehatan fisik, active lifestyle juga dapat memberikan pengaruh positif pada mental dan perasaan secara siginikan. Tentu pola aktivitas seperti ini memberikan nilai produktivitas yang lebih tinggi pada setiap pengguna suatu ruang, yang mana ruang tersebut dapat menstimulus pengguna untuk memiliki rasa keinginan untuk bergerak. Seperti diketahui bahwa banyak aspek yang berkaitan antara kualitas lingkungan tempat beraktivitas dengan bagaimana manusia melakukan aktivitas ditempat tersebut. Hal ini menjadi penting bahwa berpikir desain dalam arsitektur memainkan peran penting dalam memberikan pengaruh bagaimana suatu ruang dapat digunakan dan potensial behavior yang memungkinkan muncul. (Verwaayen.B, 2020)

“The objects which surround my body reflect its possible action upon them.” (Bergson, 1988, p. 21)

“Desain spasial dapat menjadi bagian yang cukup berpengaruh terhadap persepsi ruang bagi manusia. Bagaimana manusia beraktivitas, kebebasan bergerak, dan kebebasan perilaku yang telah membudaya.” Dalam hal ini pula, sebagai desainer dituntut dan didorong untuk menelaah bagaiamana cara dan aktivitas manusia dan menciptakan spasial ruang gerak dengan variasi fungsi serta kegunaan yang tentunya membuat pengaruh pada kualitas fisik pengguna dan memberikan manfaat juga pada Kesehatan non psikis berupa mental dan perasaan (spirit movement). Begitu juga bagaimana sebuah instalasi yang dibuat RAAF di Amsterdam yang diberi nama The end of sitting, yang dibuat karena melihat hampir semua rancangan ruang sosial yang dibuat selalu didominasi fasilitas duduk. Mereka mencoba membuat ruang lansekap yang dinamis untuk melimitasi aktivitas passive. Lalu bagaimana dengan arsitektur, bisakan pendekatan tersebut dapat diimplementasikan juga dalam suatu bangunan arsitektural? Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

51


ACTIVE MOVEMENT DOMAINS Menurut Eric Van der Burg (Spatial Planner, sport, health and welfare) menjelaskan bahwa desain aktif dipengaruhi oleh empat domain utama perancangan yang mana masing masing saling tumpang tindih dan berkelindan. Dua diantaranya yakni Routes (alur sirkulasi), dan destination (poin ruang) menjadi prinsip yang berdampak paling besar bukan hanya pada desain aktif, juga pada struktur dan keruangan bangunan.

52

Routes

Destinations

Activity Programme

Surroundings

Rute merupakan garis transisi dimana pengguna dapat berpindah dari satu fungsi ruang menuju fungsi lain. Contohnya adalah koridor, tangga, ramp, dan berbagai fitur akses lainnya. Prinsip aktif pada rute sirkulasi: Konsentrasi penggunaan tangga, Penggunaan material, keterbukaan rute, pencahayaan (terutama pencahayan alami) limitasi penggunaa elevator dan lift di area dengan zona ramai. Stair use and walking reward, perbedaan epkpresi sirkulasi untuk menghindari kejenuhan pengguna dalam mengakses setiap ruang menggunakan sirkulasi aktif.

Destinasi sebagai magnet tujuan pengguna melakukan aktivitas utama yang menjadi poin vokal dalam bangunan. Prinsip Aktif dalam ruang destinasi: memastikan tata letak ruang dan fungsi utama pada bangunan berada dilokasi strategis yang diakses oleh rute sirkulasi aktif. visibilitas utama untuk poinf fungsi ruang utama. memastikan semua fungsi utama bangunan terhubung visual dengan baik. Menjadikan ruang luar menjadi bagian destinasi utama fungsi keruangan. pertimbangan peletakan dan konfigurasi ruang yang memainkan jarak untuk memaksimalkan fungsi sirkulasi aktif.

Aktivitas yang diprogramkan menjadi bagian yang difokuskan pada bangunan dimana berkaitan dengan aktivitas aktif yang dapat dilakukan. Sebagai contoh adanya fasilitas Gym, rutinitas senam, kegiatan olahraga, kajian spiritual sebagai perwujudan spirit movement, dan lain sebagainya. Prinsip ini berdasarkan pada fasilitas yang disediakan bangunan dalam rangka perwujudan perilaku aktif.

Bangunan secara langsung memberikan efek pada lingkungan sekitarnya melalui penggunaan massa, material, keterbukaan, maupun program keruangan. Dengan visual kontras dengan lingkungan sekitar menjadi salah satu wujud dalam menarik atensi sekitar sehingga prinsip walkable dari dan menuju bangunan menjadi lebih terimplementasi. Dengan kontrast bangunan, variatif dalam entrance bangunan, dan spasial keruangan kualitatif juga bisa mendorong bangunan menjadi lebih ramah terhadap aktivitas fisik dan pergerakan manusia.

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


Domains Routes

Meningkatkan fungsi jalur dan alur sirkulasi pengguna sebagai pendorong aktivitas aktif dan dinamis. Mulai dari permainan warna, penggunaan material, karakteristik spasial, hingga aksesibel fasilitas akses bagi seluruh pengguna.

Destinations Strategi peletakan tata massa fungsi krusial sebagai acuan. fungsi dan aktivitas utama diharapkan memiliki jarak sehingga rancangan ruang aktivitas memiliki beberapa simpul/magnet daya tarik.

ACTIVE MOVEMENT CRITERIA Indikator

Safe staircases are use by more people Variaty of moods make people move canopies and awnings provide shelter stair on main road are likely to be used Communal outdoor space form a destination Place frequently functions at a distance visible activity spaces are more frequents used

Activity Progmamme

broadly spaces with a view are more frequently used

program aktivitas berkaitan dengan ketentuan program ruang yang disepakati. Jenis dan fungsi ruang yang mewadahi aktivitas bergerak seperti olahraga, gymnasium, seni tari, dan lainnya

multiple entrances and transparency activate public space

Surroundings

destinations in public space encourage physical activity

Pertimbangan untuk membuat fasilitas pengembangan juga terbuka bagi publik secara umum untuk dapat mengakses ruang publik sebagai bagian dari rancangan, Menjadi wadah rekreasi warga setempat, aktivitas publik dan interaksi sosial lainnya.

combining routes and destinations creates experiences Provide multiple use in access

Tabel 2. Toolkit indikator domain aktif Sumber: Penulis Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

53


PRINSIP DESAIN AKTIF Selain penjabaran mengenai domain pendekatan aktif, terdapat juga prinsip pendekatan aktif yang berlandaskan pada peningkatan kualitas kesehatan tubuh dan jiwa dari pengguna tempat. Selain rangsangan pada aktivitas fisik, juga pada kondisi psikis atau perasaan pengguna untuk bisa terus aktif dalam fasilitas dan suatu ruang gerak.

10 prinsip perancangan aktif 1

2

3

4

5

Activity for All

Walkable Community

6

7

High Quality street & Space Appropriate Infrastructure

Connected Walking & Cycling Routes

8

Co-location Of Community Facilities

9

Network & Multifunctional Open Spaces

10 Activity

Youth Development Center 1

Activity for All

2

Walkable Community

3

Connected Walking & Cycling Routes

5

Network & Multifunctional Open Spaces

8

Active Building

Active Building

Management, maintenance, monitoring & evaluation promotion & local champions

prinsip desain aktif menurut sport England, 2015 Sumber: https://d1h1m5892gtkr7.cloudfront.net/s3fs-public/spe003-active-design-published-october-2015-high-quality

54

Adaptasi skala bangunan arsitektur

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

10 Activity

promotion & local champions


1

Activity for All

5

Lingkungan, fasilitas, dan ruang terbuka harus dapat diakses oleh semua pengguna dan harus mendukung olahraga dan aktivitas fisik di semua usia.

Mencakup area tidak hanya untuk aktivitas formal, tetapi juga untuk aktivitas informal sehari-hari yang membutuhkan fleksibilitas fungsi ruang, seperti aktivitas kebugaran di luar ruangan dan klub olahraga.

memudahkan bagi mereka yang ingin aktif, dan mendorong mereka yang tidak aktif menjadi aktif.

2

Walkable Community

Fasilitas masyarakat,tempat kerja, ruang terbuka dan fasilitas olahraga harus berada dalam jangkauan yang mudah satu sama lain. Menciptakan kondisi untuk perjalanan aktif antara semua Lokasi

3

Connected Walking & Cycling Routes

Ruang harus dihubungkan oleh sambungan langsung, jaringan jalan kaki dan mudah dipahami.Rute harus aman, penerangan yang baik, ramah, terpelihara dengan baik, tahan lama dan jelas ditandai.

Network & Multifunctional Open Spaces

8

Active Building Desain bangunan dan ruang eksternal dapat membantu untuk mendukung dan mendorong gaya hidup aktif. Misalnya, orientasi, desain dan tata letak bangunan dapat mendorong aktif dan bagian depan dan pintu masuk yang digunakan dengan baik. Jika memungkinkan, metode harus diupayakan untuk mempromosikan aktivitas fisik sebagai bagian dari aktivitas sehari-hari rutinitas, terutama di tempat kerja.

10 Activity

promotion & local champions

Tindakan atau aktivitas fisik perlu disesuaikan dengan ambisi masyarakat dan pemangku kepentingan, kepemimpinan dan keterlibatan. hal ini berkaitan dengan cakupan dan kaitan nilai sosial budaya sekitar sebagai warna karakter rancangan. Prinsip desain aktif (dengan penyesuaian) Sumber: https://d1h1m5892gtkr7.cloudfront.net/s3fs-public/spe003-active-design-published-october-2015-high-quality

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

55


INTERVENSI BASIS RANCANGAN Socio-Cultural Cultural Events

Form and visual expression

Routin Regional Events

Respect to Ancestor value

Event Memangkek

Saling Rumbaq Bong Bale

Tari sireh

Betabeq

Gendu Rasa

anding gunung, anding segara

Peresean Intervensi pada kesediaan ruang publik yang mampu mewadahi berbagai tipe dan karakter perayaan lokal. kajian analisa karakter perayaan dan pola keruangan yang diciptakan oleh manusianya saat perayaan diselenggarakan. Aspek ini diangkat karena nilai sosial yang dimunculkan akibat suatu perayaan di Lombok Utara sangat signifikan dalam mewadahi kegiatan sosial lainnya.

56

Spirit-Active Movement

Intervensi pada bentuk dan ekspresi rancangan melalui transformasi nilai kultur dan budaya lokal yang bersifat tangible & intangible, kemudian diterjemahkan dalam konteks kini sebagai bagian desain dan ekspresi lokal masyarakat Lombok Utara. Hal ini bertujuan agar rancangan mengakar dari nilai dan konteks sosial berdasarkan filosofi nenek moyang terdahulu di Lombok Utara. Sehingga tidak menjadi benda asing ditengah masyarakat yang berbudaya.`

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Spirit

Active

routes sense

Destination

balancing Experience

Activity Program

Spatial Charaterstic

visibility spaces

Spirit movement berkaitan dengan rasa yang dialami pengguna ruang terhadap suasana yang dibangun. mencoba menstimulus setiap panca indera pengguna agar bisa terus responsif terhadap ruang. Dialog antar pengguna dan ruang menjadi lebih terlihat.

Active Movement menjadi bagian untuk menstimulus aktivitas aktif di dalam rancangan. Indikatornya mengacu pada hasil kajian sebelumnya yang pada kajian desain aktif. Peranan penting dalam perwujudannya adalah strategi tata masa untuk meciptakan magnet-magnet aktivitas aktif. penghidupan gairah keaktifan pengguna juga berkaitan dengan program keruangan dan strategi visual sebagai pemantik aktivitas aktif.

Routes process


RUMUSAN PETA PERSOALAN Isu Non-Arsitektural

Isu Arsitektural

Permasalahan produktivitas kalangan muda menjadi permasalahan universal berbagai daerah, termasuk Kabupaten Lombok Utara Potensi pengembangan pemuda di Lombok Utara dengan rasio penduduk muda yang mencapai 25 % Lombok Utara sebagai daerah yang Berbudaya dan religius.

Urgensi pembangunan kembali fasilitas olahraga dan budaya di lokasi GOR Lombok Utara yang hancur karena gempa 2018 Pemanfaatan fasilitas publik yang lebih pasif mendorong pengguna untuk kurang bergerak.

Bagaimana merancang Pusat fasilitas pengembangan pemuda Di Lombok Utara dengan mempertimbangkan nilai sosial budaya dan rekayasa sapsial ruang yang mampu mendorong pengguna untuk dapat memiliki variasi pergerakan di bangunan? • • • •

Studi lokasi dan konteks Tapak Kajian tipologi Bangunan Pengembangan Pemuda (Youth Development Center) Kajian prinsip perancangan active movement sebagai pendekatan rancangan Kajian sosial budaya Lombok Utara

Pemecahan permasalahan Konsep & strategi perancangan Eksplorasi dan skematis rancangan

EVALUASI

Desain Final

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

57


PRESEDEN

UVA the Paradise - Medellin Urban Development Community Berlokasi di Medellin, Kolombia, Articulate Unit Life community development center adalah sebuah proses transormasi urban di daerah sub urban. Rancangan bangunan ini merupakan salah satu yang menggunakan pendekatan human-centris, behavior, dan kedekatan ruang diantara permukiman pinggiran kota. Program keruangan UVA ditekankan pada kepentingan pubik, promosi pada olahraga, komunitas kebudayaan. Dengan pendekatan tiga konsep besar yakni: 1. Keseimbangan fasilitas dan pelayanan komunitas setempat 2. Menghidupkan Kembali ruang publik melalui spasial ruang public yang efektif 3. Penekanan pada interaksi masyarakat dengan ruang fisik yang menghasilkan suatu pengalaman baru yang mendorong mereka untuk menggunakan lima indera melalui arsitektur. Memiliki luasan 3789 m2 yang menjadi tempat wadah dari berbagai perbedaan kultur, behavior seperti kegiatan komunitas, musik dan olahraga. Di tahun 2015, partisipasi masyarakat menjadi bagian proses desain yang dilakukan untuk mengelaborasi projek ini. Masyarakat memberikan aspirasi ide dan gagasan bagaimana banguan nanti berfungsi dan dikonsturksi. Pengajuan fasilitas olahraga, musik dan kebudayaan sudah menjadi ketetapan yang akan disediakan. Hasilnya membuat spasial program ruang dibagi menjadi 4 bagian yang mengelilingi sentral olahraga berupa lapangan bola yang juga terhubung ke semua fungsi ruang.

Gambar 30. UVA-Medellin, Perspektif 1 Gambar 31. UVA-Medellin, Perspektif 2 Sumber: https://www.archdaily.com/782851/uva-el-paraiso-edu-empresa-de-desarrollo-urbano-de-medellin

58

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


Gambar 32. UVA-Medellin diagram Gambar 33. UVA-Medellin aksonometri Sumber: https://www.archdaily.com/782851/uva-el-paraiso-edu-empresa-de-desarrollo-urbano-de-medellin

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

59


lantai dasar sekaligus sebagai roof top yang dijadikan ruang berkumpul outdoor komunitas

Lantai terbawah menyediakan program ruang yang berbeda namun terhubung satu sama lain.

Gambar 34. Denah Lt.1 UVA-medellin Gambar 35. Denah Lt.2 UVA-medellin Sumber: https://www.archdaily.com/782851/ uva-el-paraiso-edu-empresa-de-desarrollo-urbano-de-medellin

60

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


Medellin merupakan wilayah yang sudah memiliki beberapa publik area. Tantangan dari bangunan ini adalah merancang ruang public yang menyatukan multi fungsi dan multi kegiatan. Seperti outdoor gym, skate park, playground, community events hall yang mana aksesibilitas untuk semua kalangan. Program keruangan tidak dibatasi hanya oleh aktivitas rekreasi, seperti music yang diatur berdekatan dengan ruang tari. Ruang recorder dan pengalaman keruangan yang merangsang sensor indera pengguna untuk terus berfungsi seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, dan peraba. Ada hal yang cukup menarik dari konsep spasial ruang UVA Medellin yakni zonasi fungsi dan massa yang terkesan terpisah mengambil dari artikulasi karakter perkotaan di Medellin. namun terpisahnya beberapa massa bangunan tersebut seolah-olah di satukan oleh sabuk pengikat yakni koridor/sirkulasi. Lapangan bola yang berada di tengah juga menjadi titik simpul pengikat dari beberapa massa dan fungsi.

Gambar 36. Sketsa UVA-Medellin Gambar 37. Diagram UVA-Medellin Sumber: https://www.archdaily.com/782851/ uva-el-paraiso-edu-empresa-de-desarrollo-urbano-de-medellin Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

61


Gammel Hellerup Gymnasium BIG Gammel Hellrup merupakan rancangan ruang sosial bersama untuk pelajar di sekolah Hellerup. BIG sebagai perancang mencoba untuk membentuk ruang multifungsi yang berskala cukup besar untuk berbagai kegiatan perayaan sosial, sebagai tempat olahraga, Upacara kelulusan, dan aktivitas siswa bersama sehari harinya.

Strategi desain oleh BIG yang cukup kreatif memutuskan membuat hall pertemuan berada di tengah dengan konsep outdoor, sementara arena olahraga yang kebanyakan berada di luar ruang malah dibuat di dalam bangunan, bahkan dibawah tanah dengan ketinggian 5 m dibawah tanah. Tujuan dari peletakan arena olahraga sekolah ini berada di bawah tanah untuk mengintegrasi bangunan eksisting sebelumnya agar visibilitas di area tersebut tetap seperti semula. Penggunaan furniture yang juga terdesain menyatu padu dengan atap penutup arena olahraga menjadikan fungsi atap tidak hanya menutupi arena olahraga, juga sebagai hall terbuka untuk aktivitas bersama siswa di sekolah. Penerapan desain aktif pada bangunan ini didukung dengan permainan kontur dan permukaan material yang memiliki perbedaan ketinggian. sebagian di gelembungkan untuk menambah ruang bawah, dan juga memberi effort gerak bagi aktivitas di atasnya

Gambar 38. eksterior Hellerup Gambar 39. Roof Space Hellerup Gambar 40. Sport Arena Hellerup Sumber: https://www.archdaily.com/412908/gammel-hellerup-gymnasium-big

62

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


Gambar 41. Diagram Hellerup Sumber: https://www.archdaily.com/412908/gammel-hellerup-gymnasium-big Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

63


UVA Sol De Oriente EDU

Articulated Unit Life, Merupakan fasilitas sosial urban sebagai fasilitas ruang publik di tengah permukiman warga di Medellin, Columbia. Bangunan ini digunakan sebagai promosi olahraga, rekreasi, kultural, ruang komunitas. Yang mana EDU sebagai perancang menyebut konsep bangunan ini sebagai “Joint Programmes, Projects and City”

konsep tersebut di eksplisitkan kembali pada beberapa aspek utama rancangan: • Fasilitas untuk menunjang keseimbangan layanan kehidupan kota • recycling urban space, memanfaatkan kembali lahan lama yang produktivitas keseharian warga disana menurun. • ruang dengan pengalaman keruangan yang merangsang 5 indra terus aktif. • active lifestyle, Ketersediaan ruang publik sebagai muka bangunan yang dirancang untuk memacu pengguna untuk aktif.

Gambar 42. Perspektif UVA Sol de Oriente Gambar 43. Entrance UVA Sol de Oriente Gambar 44. akses tangga UVA Sol de Oriente Sumber: https://www.archdaily.com/792402/uva-sol-de-oriente-edu

64

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


Ada kesamaan projek ini dengan kasus perancangan tugas akhir ini. Yaitu penggunaan lahan lama yang juga digunakan sebagai lapangan olahraga lama. EDU meresponnya dengan mempertahankan lapangan lama dibagian didasar bangunan sebagai sport center indoor. Sementara lapangan baru lebih luas dibuat di atas bangunan yang memanfaatkan permukaan atap beton. Sisanya tata letak ruang lain seperti ruang tari, ruang kelas serbaguna mengikuti layout eksisting arena lapangan lama.

Gambar 45. Diagram denah UVA Sol de Oriente Sumber: https://www.archdaily.com/792402/uva-sol-de-oriente-edu Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

65


Museum Of Ethnography, Budapest NAPUR ARCHITECT Menurut keputusan juri internasional, kompetisi ini dimenangkan oleh studio arsitektur Hungaria, Napur Architect (mengalahkan studio arsitek kelas dunia terkemuka seperti Zaha Hadid, BIG, dll), yang bangunannya dibedakan oleh desain yang dinamis namun sederhana. diselaraskan dengan lingkungan alam taman sambil berkomunikasi dengan tekstur perkotaan di sekitarnya. Garis melengkung lembut memungkinkan bangunan berfungsi sebagai pintu gerbang dan bagian yang menghubungkan kota dan taman. Enam puluh persen strukturnya berada di bawah permukaan tanah, dan berkat atap lanskap dan transparansi bagian-bagian di atas tanah, museum baru ini juga disesuaikan dengan lingkungannya dalam skalanya. Area atap yang tertutup rumput akan menjadi ruang komunitas yang menyenangkan dengan jangkauan visibilitas luas dan optimal bagi pengunjung ke Városliget. Ciri khas bangunan ini selain bentuk simetris lipat adalah dinding tirai kaca yang mengelilingi taman atap lanskap, mengingatkan pada dua lereng bukit yang saling terkait satu sama lain. Begitu juga dengan fasad motif dari berbagai etnik yang di satukan dalam tampilan bangunan. Kesederhanaan bentuk dan menonjolkan identitas fungsi bangunan yang sangat tegas dengan permainan fasadnya.

Gambar 46. Perspektif Museum Of Ethnography, Budapest Gambar 47. Roof Garden Museum Of Ethnography, Budapest Gambar 48. Perspektif Museum Of Ethnography, Budapest 2 Sumber: https://www.archdaily.com/983318/museum-of-ethnography-budapest-napur-architect

66

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


Fungsi baru dan ruang fleksibel bangunan museum modern dan mutakhir akan memfasilitasi pemahaman warisan sejarah yang ada dalam koleksi serta berbagai aspek masyarakat kontemporer. Selain mewariskan warisan sejarah ini, realisasi tema dan perspektif profesional dan penelitian yang lebih baru terus menjadi salah satu tujuan prioritas museum, sebagaimana ditegaskan oleh misinya. Ruang-ruang yang dibangun secara kreatif akan membuka peluang baru untuk berkomunikasi dengan pengunjung, memungkinkan penyajian objek sehari-hari, fenomena, dan gagasan masa lalu dan masa kini secara berdampingan. Museum yang dibangun khusus dirancang dengan pertimbangan maksimal untuk fungsi yang diperlukan, dan dengan demikian memfasilitasi operasi institusi skala besar, modern, ramah pengguna hingga tingkat yang signifikan, bersama dengan tampilan yang menarik secara visual dan beragam dari materi dan spiritual umat manusia. warisan, serta koleksi yang terdiri dari bahan Hongaria dan internasional.

Gambar 49. Denah Museum Of Ethnography, Budapest Gambar 50. Potongan Museum Of Ethnography, Budapest Sumber: https://www.archdaily.com/983318/museum-of-ethnography-budapest-napur-architect

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

67


BAB 4

ANALISIS DESAIN

ANALISIS SITE PEMETAAN AKTIVITAS STRATEGI PROGRAM RUANG KONSEP & STRATEGI ZONASI KONSEP TEMA DESAIN KONSEP PROGRAM SPASIAL ALTERNATIF UJI SKEMATIK

68

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

69


ANALISIS SITE Caught in the Middle

Soft Ground Sawah

Settlement Rumah warga

Site seolah-olah terhimpit oleh dua karakter area. Di sisi perimeter utara terdapat hamparan persawahan membentang hingga ketepian garis pantai. Sehingga potensi visual yang baik terdapat di arah sebelah sisi utara. Sementara sisi perimeter selatan merupakan area bangunan dan permukiman. Hal ini menjadi pertimbangan kedekatan antara pelayanan site terhadap datangnya pengguna publik.

70

Namun disisi lain, perimeter selatan memiliki latar visual berupa barisan perbukitan dan vokal gunung rinjai di arah tenggara. Sehingga kedua sisi memiliki potensi visual yang memiliki karakter berbeda.

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Gambar 51. Caught In the Middle - Konteks site Sumber: Penulis


Korelasi Site Dan Lingkungan Gambar 52. Diagram intervensi Site Sumber: Penulis

site mempengaruhi dan menentukan kondisi konteks sekitar.

Site dipengaruhi dan membaur selaras dengan konteks sekitar.

Site dan lingkungan sekitar saling mempengaruhi satu sama lain. Sama sama saling berkaitan pada potensi masing masing.

Site tidak terintervensi oleh konteks eksisting sekitar sehingga menimbulkan kekontrasan infrastruktur dan spasial Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

71


Konsentrasi Eksisting Site Access Site dapat diakses memlalui dua arah. Arah pertama melalui jalan perimeter site di sebelah selatan berupa jalan pintasan permukiman. Sementara akses kedua dari jalan utama yang melewati lapangan sepak bola di sisi timur.

Gambar 53. Site access Sumber: Penulis

Water Canals Melihat konteks site yang berada antar persawahan dan permukiman, terdapat dua aliran kanal pengairan selebar 1,5 meter yang memotong site dengan arah aliran selatanutara. Aliran air ini setiap hari diaktifkan untuk memenuhi kebutuhan air lahan sawah disi utara site

Gambar 54. Water Canal Sumber: Penulis

72

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


Potential of Public Space Kondisi eksisting site digunakan sebagai tempat bermain bagi warga sekitar di sore hari. intensitas aktivitas kebanyakan berada tepat di sepanjang perimeter batas lahan dan jalan karena memang berdekatan langsung dengan area permukiman warga.

Gambar 55. Potential Public Space Sumber: Penulis

Visual Connection Konetivitas visual yang baik terdapat di arah utara dan selatan site. Di utara terdapat hamparan sawah dan pepohonan sekitar pantai yang memiliki visibilitas cukup baik. Sementara di arah selatan terdapat deretan perbukitan sebagai latar belakang permukiman warga disebelah selatannya yang juga memiliki tingkat visibilitas yang sangat baik dari site.

Gambar 56. Visual Connetion Sumber: Penulis

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

73


PEMETAAN AKTIVITAS Aktivitas & Ruang

Aktivitas yang dipetakan menggunakan tabel matriks didapatkan dari pengelompokkan macam-macam aktvitas pemuda di Lombok Utara dan berdasarkan pada target rencana pengembangan pemerintah di lokasi lahan. Pembagian kelompok aktivitas berdasarakan pada teori pengembangan pemuda dari Menpora 2009. Lapangan multi purpose (Bola Voli, basket, Bulu tangkis)

Fasilitas Pengembangan Seni dan Budaya

Hasil pengelompokkan tersebut dibuat matrik untuk melihat hubungan antar aktivitas sesuai dengan rencana awal program ruang yang di susun.

Pusat Kreativitas ,Kognitif informal, dan pengelola pemuda

Fasilitas Pengembangan PEMDA yang diwadahi dalam rancangan

Ruang Publik Baru Masyarakat Lombok Utara Tabel 3. Matrik kelompok aktivitas dan ruang perwadahan Sumber: Penulis Active Space

kegiatan

sport

Multi Sport Arena

outdoor Arena

Gymnasium

senam rutin Fitness Vollyball Basketball Futsal bulu tangkis events olahraga daerah Peresean Memangkek Jogging/Running Aktivitas Literasi

intelegensi/ kognisi

Pembimbingan Olimpiade Workshop keterampilan Agenda pertemuan Komunitas Bahasa aktivitas kontemplasi aktivitas sensorik indera spiritual rekreasi seremoni keagamaan fasilitas konseling Komunitas dan pelatihan tari Komunitas dan pelatihan advokasional musik Kelas kriya dan tenun pergelaran dan pentas seni pertemuan umum Bazar rutin sosial pengelola kepemudaan pusat rekreasi Aktivitas PKL

74

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Perpus

Workshop space laboratories

Auditorium

Plaza

Ruang tari Ruang musik

Ruang Teater Playground pergelaran manajemen


"Multi Purpose Arena"

Outdoor Arena

Vollyball

Bulutangkis

Futsal

Event kompetisi daerah

Basketball

Pertemuan umum

Senam rutin

Pertemuan umum

Outdoor sport

meditative recreational

overlay activity

overlay activity

Jogging/running

Gymnasium

Fitness

overlay activity

Running/jogging

Educational

komunitas bahasa

overlay activity

workshop keterampilan

Workshop space

Pembimbingan Olimpiade

Youth Laboratories

Merge Potensial

Pembimbingan olimpiade

Merge Potensial

pertemuan forum

Merge Potensial

Aktivitas literasi

overlay activity

kelas kriya dan tenun pengelola kepemudaan

Auditorium

pertemuan kepemudaan

seremoni kebudayaan

seremoni keagamaan

overlay activity

sosialisasi dan workshop skala besar

Ruang terbuka

sensoric park

bazar rutin

events olahraga daerah

jogging/running

aktivitas PKL

Peresean

aktivitas rekreasi

Parkir kendaraan

event memangkek

seremoni keagamaan Parkir sepeda

Ruang kesenian & Pergelaran terbatas

Pelatihan tari

Ruang manajemen & konseling

ruang pengelola

pergelaran pentas seni

komunitas musik

fasilitas konseling

ruang administratif kepemudaan

overlay activity Merge Potensial

senam outdoor rutin

overlay activity

overlay activity

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

75


STRATEGI PROGRAM RUANG

Overlaying Strategy Destination as main activity nodes

Multi purpose Sport Arena

Fitness & Training

Simpul Program Utama

Educational & Literacy

Entrance & Public Plaza Playground & informal Arena

Simpul-simpul aktivitas ini merupakan langkah awal pengelompokkan fungsi, yang nantinya akan menjadi wadah aktivitas utama dalam rancangan. Pengelompokkan aktivitas ini sebagai simpul-simpul juga untuk menegaskan indikator pencapaian pada kriteria aktif, yakni menentukan fungsi ruang sebagai destinasi utama sesuai dengan domain kedua prinsip desain aktif. Sedangkan transisi dari dan menuju setiap simpul tersebut menjadi bagian route process yang memainkan peran penting dalam rancangan dengan pendekatan aktif dan spirit movement. karena terkadang waktu yang diperlukan untuk berpindah dari ruang satu ke ruang lain memiliki nilai yang baik untuk mengoptimalkan kualitas aktivitas disamping aktivitas di simpul-simpul utama tersebut. Pada setiap simpul juga memiliki program aktivitas fungsinya masing masing yang mendukung aktivitas didalamnya. Sesuai dengan penjabaran aktivitas yang telah dilakukan sebelumnya. Sehingga dalam hal ini perlu dengan sangat seksama untuk memperhatikan integrasi spasial utama dengan ruang pendukung misalnya seperti servis dan utilitas bangunan yang harus melingkupi semua simpul utama. Pembagian zona publik dan khsusus untuk pemuda yang ditekankan jelas, dan pertimbangan eksisting site akan seperti apa dalam penataannya.

Workshop & Youth Laboratories Art & Performance

76

Management, counseling & institutions

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Gambar 57. Active Routes Sumber: Penulis


Multi purpose Sport Arena

Multi purpose sport arena merupakan zona aktivitas fisik. Beberapa fungsi yang sudah dipetakan sebelumnya adalah Lapangan futsal, bola basket, bola voli, bulu tangkis, dan tempat penyelenggaraan kompetisi keolahragaan yang sebelummya sudah sering diadakan semasa GOR yang dulu masih berdiri. sehingga membutuhkan juga ruang untuk penonton/audiens dengan kapasitas minimal 250 orang penonton. Toilet

Rest room

Program Ruang

Dressing room 1

Players/management entrance/exit

Prepare space

Storage Sidelines audiens

Sport Arena

Dressing room 1 Rest room

Check point entrance

Indikator/Criteria • • • • •

Skema plotting

Konektivitas visual menjangkau banyak sisi penempatan gubahan masa menjadi gubahan terbesar akses dari banyak arah sebagai irisan/poin penghubung utama masa bangunan lain sentral aktivitas indoor skala besar

Gambar 58. Program ruang Sport Arena Sumber: Penulis Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

77


Educational & Literacy

Educational & Literacy merupakan zonasi untuk aktivitas keilmuan dan kognitif. Dimana juga telah dipetakan sebelumnya terdapat beberapa fungsi aktivitas antara lain perpustakaan, ruang diskusi, ruang komunitas bahasa dan debat, dan juga ruang aktivitas pembimbingan olimpiade sekolah untuk perwakilan daerah.

Program Ruang

Youth Auditorium

Komunitas Bahasa

Ruang bimbingan olimpiade

Library Toilet Workshop area

Indikator/Criteria • • • •

Skema plotting

konektivitas visual ruang dalam ke luar tidak berdekatan dengan aktvitas bising (ruang musik, olah raga, dll) berada di zona dekat akses utama untuk mempermudah mobilisasi memiliki kemudahan koneksi dengan fasilitas workshop

Gambar 59. Program ruang Educational Sumber: Penulis

78

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


Fitness & Training

Fitness & Training juga merupakan bagian dari aktvitas fisik untuk pemuda dan juga publik secara umum. aktivitas yang akan diwadahi menurut pemetaan sebelumnya antara lain yakni gym, senam dan fitness. Selain itu untuk menjawab kebutuhan penyedian track jogging dan atletik yang sifatnya informal dan fleksibel sehingga adanya wadah untuk program latihan atletik sebagai cabang olahraga unggulan Lombok Utara.

Program Ruang

Running track

yoga & meditation

Lounge & canteen entrance & foyer Toilet

Gymnasium

Sport Facility

Indikator/Criteria •

Skema plotting

Zonasi massa indoor gymnasium bersifat inklusif, pandangan dari dalam ke luar, namun terbatas dari luar ke dalam. informal Jogging/running track memiliki total panjang lintasan tidak kurang dari 400 m (standar nasional) fungsi gymnasium dapat akses mudah dengan simpul sport arena.

Gambar 60. Fitness & Training Sumber: Penulis Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

79


Entrance & Public Plaza

Educational & Literacy merupakan zonasi untuk aktivitas keilmuan dan kognitif. Dimana juga telah dipetakan sebelumnya terdapat beberapa fungsi aktivitas antara lain perpustakaan, ruang diskusi, ruang komunitas bahasa dan debat, dan juga ruang aktivitas pembimbingan olimpiade daerah.

Program Ruang

Sport Facility

Parking lot

Plaza & Park PKL Public Entrance

Indikator/Criteria • • • •

Skema plotting

Konektivitas visual dan proksimitas utama dari dan menuju plaza Pemanfaatan kanal air eksisting sebagai bagian dari ruang terbuka area PKL dan retail outdoor berada di jangkauan publik yang baik. Arena untuk event olahraga tradisional berdekatan dengan taman dan plaza publik

Gambar 61. Program ruang public Plaza Sumber: Penulis

80

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Traditional arena


Playground & informal Arena

Playrgound dan arena informal merupakan bagian simpul yang berdekatan dengan plaza publik karena sama-sama bersifat terbuka. Simpul utama yang harus menjadi penghubung dengan simpul-simpul lain adalah arena olahraga tradisional seperti memangkek dan peresean. Sementara program ruang terbuka untuk sensoric space dapat melebur dengan plaza terbuka, playground, dan fasilitas di dalam bangunan.

Program Ruang

Plaza

Bicycle Parking

Traditional sport

Sense Park

PKL Public Entrance

Indikator/Criteria • • •

Skema plotting

Integrasi dan hubungan yang berdekatan dengan plaza fungsi playground termasuk pada zonasi aktivitas sensorik fungsi parkir diakses dari perimeter jalan site, namun tidak menghalangi simpul-simpul utama site fungsi plaza berdekatan/ dapat dijadikan sebagain area multi event (olahraga tradisional, pentas, dll)

Gambar 62. Program ruang playground & Informal arena Sumber: Penulis

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

81


Workshop & Youth Laboratories

Zonasi untuk simpul workshop dan laboratories masuk pada aktivitas kognitif dan fisik. Yang mana berkaitan dengan ke aktivitas advokasional, seperti laboratorium budaya tempat penyimpanan dan elaborasi, studio multimedia pemuda, ruang workshop, ruang keterampilan kriya dan tenun tradisional,dan ruang untuk diskusi pemuda.

Program Ruang

Computer room Ruang kriya

Educational

Workshop Hall Discussion

Toilet Public Entrance

Indikator/Criteria • •

• • •

Skema plotting

fasilitas workshop berdekatan dengan fasilitas literasi konektivitas zona workshop dengan luar melalui publik plaza/ sport arena menuju youth hall konektivitas dengan fasilitas fitnes studio multimedia diakses melalui youth hall youth laboratories berupa ruang kriya dan arsip budaya berdekatan dengan fasilitas literasi berupa perpustakaan.

Gambar 63. Program ruang Workshop & Youth Laboratories Sumber: Penulis

82

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Multimedia


Art & Performance

Art & Performances adalah simpul kebudayaan yang masuk juga pada aktivitas advokasional (hiburan dan kesenangan). Fungsi utama yang didukung adalah sebagai tempat pergelaran ataupun pentas seni yang sering diadakan oleh kelompok pemuda setempat. beberapa ruang yang diakomodasi antara lain ruang musik, ruang tari, dan pementasan terbuka.

Program Ruang

Plaza Ruang musik

Amphiteater

Sanggar tari sireh

Toilet Cultural Galery

Indikator/Criteria •

Skema plotting

Fungsi ruang kesenian yang berkaitan dengan suara termasuk pada zona sensorik lokasi pementasan dapat mudah dilihat namun tidak menggangu konektivitas simpul lain. Arah penglihatan audiens mengarah pada latar visual panggung yang optimal (view) ruang tari dan kesenian gerak lainnya masuk pada zona fisik.

Gambar 64. Program ruang Art & Performance Sumber: Penulis

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

83


Management, counseling & institutions

Fasilitas manjemen dan konseling merupakan bagian pendukung untuk menyediakan pusat pembimbingan dan konsultasi permasalahan usia muda, mulai dari permasalahan mental, permasalahan pribadi, hingga konsultasi minat bakat. Disamping itu juga, zonasi ini menjadi wadah pembimbingan kepemimpinan bagi kelompok pemuda melalui ruang institusi kelembagaan pemuda.

Program Ruang

Peribadatan

Fasilitas Konseling

Office/Administratif

Toilet Public Entrance

Indikator/Criteria • •

• •

Skema plotting

fungsi administratif dan kepemudaan bersifat terbuka ruang konseling berdekatan dengan zona aktivitas sensorik sebagai bagian dari penyembuhuan mental konektivitas visual yang baik untuk ruang konseling ruang manajemen yang mudah mengontrol ruang konseling dan administratif.

Gambar 65. Program Management, Counseling & Institutions Sumber: Penulis

84

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Visual Connection

Youth Management


KONSEP & STRATEGI ZONASI

Gambar 66. Grid pembagian Zonasi Sumber: Penulis

Setelah melihat semua skema program ruang dan penempatan pada site, penentuan zonasi dilakukan dengan membuat strategi grid koordinat. Hal ini untuk melihat kesesuaian dan karakter dari setiap sudut site. Setiap nomor dalam grid mewakili satu petak kualitas dan karakter di setiap koordinat site. Strategi ini mencoba melihat integrasi antar simpul sekiranya apakah akan ada simpul-simpul aktivitas yang akan saling bersinggungan satu sama lain. Satu persatu dipetakan pada grid yang paling optimal untuk zonasi dari masing masing simpul tersebut.

Terdapat 48 grid nomor yang untuk membagi koordinat karakter tapak yang luasnya 1,9 hectar. Hal ini juga untuk mempertimbangkan kondisi eksisting tapak dan potensi yang masih bisa sesuai dengan fungsi baru nantinya sebagai Youth Development Center. Hasil dari pemetaan kemudian dibuat matrik keterkaitan ruang untuk mendapatkan tata letak dan zonasi yang paling optimal sesuai dengan indikator-indikator yang ingin dicapai disetiap simpul-simpul aktivitas.

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

85


86

Formal multipurpose Sport Arena

Educational & Literacy

Hasil skema zoning untuk fasilitas multi purpose sport arena cenderung berada di tengah site.

Skema zonasi untuk aktivitas literasi berada pada grid site sisi barat yang lebih jauh dari kebisingan kendaraan.

Gymnasium & Outdoor training

Entrance & Public Plaza

Hasil Zonasi untuk gymnasium yang mengikuti dekatnya dengan zona sport arena dan jogging track yang memaksimal panjang jalurnya.

Plaza publik merupakan bagian dari ruang publik, sehingga penempatannya dibuat mendekat dengan perimeter akses site di sisi timur dan selatan.

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


Workshop space & Youth Laboratory

Open Park & Informal Arena

Workshop Space dapat optimal untuk menjawab indikatornya dengan meletakkan pada zona sisi utara dan barat.

nformal arena memiliki keterkaitan dengan ruang publik karena bersifat terbuka sehingga zoning optimal cenderung berada di site sisi timur dan selatan.

Fasilitas seni dan Pergelaran

Manajemen Konseling & Kelembagaan

fasilitas seni yang cenderung menimbulkan suara ditempatkan pada perimeter sisi timur untuk memberikan jarak dengan aktivitas kognitif. begitu juga dengan pementasan yang harus dekat dengan ruang publik.

Pusat pengelola yang besifat terbuka ditempatkan dekat dengan ruang terbuka dan koneksi proksimitas yang baik untuk setiap simpul utama, sehingga penempatan optimal di sisi timur berdekatan dengan fasilitas olahraga. Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

87


Matriks Hasil Dari hasil eksplorasi skema fungsi dan program pada tapak. Masing-masing simpul utama dipetakan dalam grid sesuai dengan parameter setiap fungsi. Kemudian dibuat matriks untuk melihat integrasi dan kesamaan letak potensial dari masing-masing simpul utama fungsi dan aktivitas di dalamnya. Berdasarkan pada tabel matriks di atas, terdapat beberapa simpul utama yang saling bersinggungan di beberapa grid nomor. Yang mana mengindikasikan bahwa ada potensi untuk di satu koordinat site dapat berlangsung berbagai aktivitas sesuai dengan data yang didapatkan.

Pada diagram batang dibawahnya juga mempelihatkan potensi merge antara satu simpul dengan simpul yang lain, entah itu akan berhubungan secara horizontal berdekatan ataupun berhubungan secara vertikal di satu titik koordinat (pemisahan lantai). Formal sport arena memiliki kecenderungan untuk merge dengan fungsi gymnasium dan/atau workshop space & laboratories, Open Park dengan art facility dan/atau public plaza, begitu juga denganfungsi educational yang dapat bersinggungan dengna workshop space.

Tabel 4. Matrik Hasil Zonasi aktivitas simpul utama Sumber: Penulis Nodes function

Nomor Grid 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48

Formal indoor Arena Educational & Literacy Gymnasium & Outdoor Training Entrance & Public Space Workshop space & Laboratory Open park & Informal Arena Art facility & performance Manajemen, Konseling & Kelembagaan

Potensi penyatuan Zona

88

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


Hasil Rekonsiliasi Zoning

Gambar 67. Hasil Rekonsiliasi Zona Sumber: Penulis

Multipurpose sport arena

Gymnasium & training

Workshop & Laboratoies

Educational & literacy

Entrance & public plaza

Open park & informal arena

Art facilities & performance

Hasil analisa tata massa yang telah dilakukan sebelumnya dengan membuat skema peletakan dengan potensi maksimal dari masing-masing simpul fungsi, kemudian kembali di olah menjadi matrik untuk melihat hubungan dan kesamaan indikator fungsi aktivitas. beberapa simpul fungsi utama terlihat memiliki kesamaan

Management, Konselilng & institution

indikator dan letak optimal di site. Seperti area potensi sport arena yang diberbagai petak grid dapat digabungkan dengan fungsi gymnasium, literasi, dan workshop space. Rekonsiliasi pada perimeter depan lahan juga mengkombinasikan fungsi optimal untuk ruang publik dan pementasan seni. Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

89


KONSEP TEMA DESAIN Spirit Movement

Psychology of Space Movement Peran ruang dalam memberikan pengalaman psikis menjadi penting untuk membuat pengguna menjadi lebih sensitif terhadap rasa dari ruang. Hal ini menjadi penting juga sebagai bagian dari pengembangan fungsi mental pengguna terutama pemuda untuk mampu menstimulus perasaan dan kondisi psikologi mereka. Karena sejatinya tanpa stimulus kesehatan mental (spirit) manusia tidak akan mendapatkan kesehatan fisik secara sebenarnya (Brock Chisholm).

Perbendaharan pengalaman mental seseorang memiliki input utama dari organ yang disebut manusia sebagai indera. Lima indera yang dimiliki manusia merupakan jalan utama pengalaman dan rasa ruang dapat diterjemahkan. Namun sayangnya kebanyakan ruang aktivitas dan ekspresinya hanya dapat dirasakan oleh visual saja, padahal stimulus sensorik tidak tidak semata hanya ditangkap melalui kedua bola mata. memaksimalkan peran dari telinga, hidung, kulit, bahkan mungkin lidah sebagai bagian juga dalam merespon rasa ruang yang ditangkap oleh manusia. Misalnya rasa lega disaat melewati ruang lebar, perasaan psikologis seolah olah terhimpit saat melalui koridor lebar 1 meter namun memiliki ketinggian masif, ataupun merasa disambut saat hierarki koridor yang membesar lalu mengecil, dan lain sebagainya. Gambar 68. Sense Movement Sumber: Penulis

90

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


Rasionalitas Penerapan Pada Ruang Sight Dampak visual memiliki pengaruh yang tinggi dalam memberikan rasa ruang untuk penguna. Sehingga kemungkinan respon visual pada suatu ruang menjadi tinggi.

tinggi

Sound

Fungsi pendengaran akan selalu berfungsi tanpa kontrol sadar otak manusia. begitu juga pada ruang ada kemungkinan besar rekayasa suara mampu memberikan efek signifikan pada psikis pengguna.

Sedang

Texture

Alat peraba berupa sentuhan erat kaitannya dengan permukaan. sehingga material menjadi penting bagaimana tidak hanya menjadi penyusun bangunan, namun juga bagian dari stimulus perasaan melallui sensorik manusia.

Sedang

Odor

Bebauan atau aroma merupakan media sensorik yang efektivitas memorinya lebih kompleks.. respon aromatik pada suatu ruang aktivitas menjadi mungkin untuk direspon dan direkayasa

Sedang

Taste Rasa yang ditangkap lidah memang sedikit lebih terbatas, karena akan aktif jika organ tersebut mencap suatu rasa. Sehingga tingkat realisasi dalam ruang menjadi rendah.

Rendah Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

91


Sense Movement

Spirit movement berkaitan dengan perubahan, pergerekan atau perpindahan rasa yang di respon sensorik manusia. Karena sejatinya manusia merupakan ciptaan yang senang dengan variasi (Gulford, J.P.). Perpindahan perasaan dari satu tempat ke tempat yang lain akan menstimulus sensor dan hormon otak manusia untuk terus aktif, seperti hormon dopamine,oxytocin, endorphin, dan serotonin. yang mana setiap hormon tersebut dapat dipicu oleh keadaan lingkungannya. sehingga harapannya setiap spasial ruang dapat mengaktifkan sensorik manusia dengan mengkaji karakter keruangan yang menstimulus produksi cairan hormon perasaan pada manusia.

Route Process play: memainkan peran rute atau sirkulasi, membuat tujuan sedikit butuh perjuangan akan melepaskan hormon dopamine sebagai reward chemical dalam tubuh.

92

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Tujuan variasi space sense ini juga sebagai bagian pergerakan pengguna dari sisi psikis, sehingga kesehatan mental pengguna terutama anak muda menjadi lebih baik.

Gambar 69. Sketsa Sense Movement Sumber: Penulis


Sensory as Part Of Spirit Movement Spirit Experiences

Respon Sensorik tubuh sebagai wujud terjemahan dari spirit movement. Karena sensorik atau indera manusia menjadi input utama dalam memberikan pengaruh psikologi, pengalaman, dan memori. Setiap indera memberikan pengaruh memori yang berbeda-beda akan suatu hal, Ingatan akan situasi dan kondisi tertentu, memori tentang aroma maupun nada, karakter sentuhan yang dirasakan, hingga input utama dalam hal imajinasi manusia berasal dari memori indera yang dielaborasi pikiran. Dalam arsitektur, mencapai pengalaman ruang yang penuh akan ingatan dan ekspresi tentu melibatkan stimulus dari indera manusia. Sehingga penting untuk menyadari bahwa desain spasial bukan hanya sebagai ruang bersekat belaka, namun juga memberi ingatan baru akan ruang tersebut dan perasaan yang mampu diterjemahkan oleh setiap manusia didalamnya. Sebagaimana yang diutarakan oleh Radhika Jamaira bahwa penjelajahan ruang arsitektur seharusnya menjadi perjalanan mengeksplorasi diri sendiri (Journey of self-explorartion). Merasakan ruang dengan semua potensi tubuh yang dimiliki, merasakan pergerakan, penglihatan, pendengaran, dan lainnya yang berujung pada mengingat atau kembali bernostalgia dengan sesuatu yang sama sebelumnya. Hingga dari hal ini, fungsi stimulus memori, dan sensorik manusia di dalam bangunan berkembang dengan lebih baik. Gambar 70. Sketsa konsep bentuk Sumber: Penulis

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

93


Eksplorasi Aktif Pada Sirkulasi

Sumber: Penulis

Routes Proccess & Spirit Movement

94

Gambar 71. Different in Access

Stepping up/down Penggunan undakan dan tangga dioptimalkan sehingga setiap perpindahan gerak di akomodasi oleh gerakan aktif tubuh.

Body Balance Penggunaan kombinasi perbedaan karakter permukaan material untuk memberikan permainan keseimbangan pada alur sirkulasi

Corridor of curious Permainan lebar, tinggi, hierarki luasan koridor menimbulkan irama. semakin luas, semakin lega, semakin sempit, semakin terhimpit. menimbulkan efek psikologis

Climbing Proses alur aktif dan peran sensorik peraba menjadi lebih aktif melalui gerakan memanjat, sinergi antara gerak tubuh dan pikiran menjadi lebih baik.

Sliding Down Proses aktif yang dapat muncul dari aktvititas meluncur dapat merangsang hormon adrenalin dan bersifat plafyul.

Ramp Penggunaan ram selain sebagai respon penyediaan akses bagi disabilitas, juga mengoptimalkan fungsi alur route process sebagai bagian dari desain aktif.

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


Active Body Movement

Disamping pergerakan dan perpindahan secara aktif dari sisi psikis. tubuh dari sisi fisik juga menjadi perlu untuk terus didorong melakukan kegiatan aktif. pada rancangan kali ini, Youth Development center diharapkan dapat memberikan strategi keruangan dan hubungan antara ruang, dan program aktivitas yang memicu penggunanya untuk bisa dinamis bergerak di dalam ataupun luar bangunan. Pengguna diharapkan dapat menerapkan aktivitas dan kebiasaan baru yang melatih tubuh untuk terus bergerak. karena permasalahan anak muda yang mala akan gerak perlu didorong secara tidak langsung melalui kualitas keruangan arsitektur yang aktif (active design). Hal tersebut dapat dilakukan dengan pertimbangan integrasi keruangan. tinggi rendah permukaan, material, dan program aktivitas bergerak dalam rancangan bangunan. Penerapan prinsip proksimitas dan porositas. sehingga variasi alur dan rute tujuan ruang menjadi lebih variatif.

Gambar 72. Diagram active Spasial Sumber: Penulis

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

95


Discouraging: Passive Movement

Incouraging: Active Movement

Dalam menciptakan perilaku pengguna dalam ruang yang mendorong aktivitas dan pergerakan, maka menciptakan rekayasa yang bertujuan menghambat perilaku passive dalam ruang menjadi awalan penting dalam perancangan ini. Dalam bangunan, penggunaan elevator sebagai contoh merupakan inovasi teknologi yang membuat aktivitas pergerakan secara fisik tereduksi. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah pertimbangan peletakan akses mekanis yang yang diletakkan jauh dari pandangan pengguna. Tujuannya adalah mengurangi keterjangkaun visual terhadapa akses mekanik seperti elevato dan lift sehingga membuat penggunaan akses seperti tangga, ramp, dan akses lainnya dapat digunakan secara optimal.

Mengurangi perilaku pasif dalam bangunan merupakan cara awal yang dapat dilakukan dalam mendorong perilaku aktif. Namun di waktu yang bersamaan, cara ini mungkin malah terkesan mengesampingkan kebutuhan dan kemudahan, bahkan terkesan mengabaikan. Dengan menonjolkan kekuatan spasial keruangan yang cenderung aktif sepertinya menjadi langkah efektif dengan meningkatkan nilai ruang dan fungsionalitasnya. “Conscious Decision making” menjadi pertimbangan terhadap cara pandang pengguna terhadap ruang. Poin atraktif di dalam bangunan seperti ruang komunal yang menyenangkan, visual pandang yang optimal dari dalam dan luar bangunan, ataupun ruang ruang fokus yang tenang dapat mendorong pengguna untuk menuju point destinasi tersebut.

Gambar 73. Manusia cenderung memilih rute mudah jika akses dibuat bersmpingan Sumber: https://markbessoudo.com/2014/02/24/activedesign/

96

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Gambar 74. Sirkulasi bisa menjadi bagian dari aktivitas yang lebih bernilai Sumber: https://www.telerama.fr/scenes/lactive-design,-ou-larchitecture-qui-fait-marcher,n6077407.php


KONSEP PROGRAM SPASIAL Sport Events Multi Sport Arena

Body

Jogging/ running track Workshop Space Youth Laboratories Library

Gymnasium

Outdoor arena Counseling Multi purpose Plaza

Traditional games

Sense Park Performances

Mind Discussion class

Cultural space & Archives

Soul

Music studio

Art Traditional Dances

Spirit-Active Movement Konsep spasial rancangan melihat dari hasil rekonsiliasi zoning, terdapat pola konsentrasi aktivitas sesuai dengan karakter aktivitasnya masing masing. Keseimbangan pengembangan pemuda sesuai dengan yang telah dirumuskan kemudian disimpulkan menjadi 3 elemen pengembangan. yakni pengembangan pikiran, fisik dan psikis. Mind, Body, Soul. Ketiga aspek pengembangan ini kemudan menciptakan korelasi

dan kaitan yang saling berhubungan satu sama lain. Segregasi zona ini diikat oleh satu karakter spasial yang berkaitan dengan spirit-active movement.Transisi atau perpindahan dari dan menuju ke tiga aspek tersebut menjadi bagian dari routes movement/ routes proccess yang merupakan domain utama dari pendekatan aktif desain.

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

97


Konsep Visibilitas Body Activity

Soul Activity Mind Activity

Communities Breaking Space Routes Experiences Gambar 75. Konsep Visibilitas Sumber: Penulis

Visibilitas menjadi kriteria dan indikator penting dalam perancangan dengan pendekatan spirit-active movement seperti halnya yang sudah dijelaskan sebelumnya. Dengan menentukan konsep visibilitas dalam rancangan, maka dapat memudahkan penentuan bentukan dan tata masa bangunan rancangan. Terdapat 3 kelompok ruang aktivitas, yakni mind activity, Body activity, dan Soul activity. Tiga kelompok

98

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

ini disatukan dengan proyeksi dan simpul komunitas berupa plaza dan ruang publik bagi masyarakat umum. Sementara kaitanya antar kelompok aktivitas terdapat breaking space berupa ruang berbagi dan interaksi terbuka. Begitu juga peran Rute sebagai penghubung yang melingkupi semua keolompok aktivitas dan aktivitas di ruang terbuka


Respon Site Path & Imaginary konsep porositas, dilihat dari poros jalur publik atau pengguna dapat menuju site, dan poros kosmos untuk merespon nilai filosofi membangun Masyarakat Lombok Utara yang mengambil aksis garis gunung rinjani sebagai poros dan paham membangun yang dianut masyarakat adat dan sesepuh Lombok Utara. kemiringan perimeter tegak lurus site mendapat perpotongan aksis sebesar 18 derajat agar menuju garis aksial imajiner.

Public Porosity

Cosmos Porosity

Axial Nodes Axial Nodes merupakan titik simpu pertemuan porositas yang menentukan posisi ruang komunitas publik. Dengan tujuan mendapatkan keterkaitan antar ruang dengan simpul komunitas berupa plaza dan ruang publik memiliki hubungan yang optimal.

Community Nodes

Activity Concern konsep pembagian karakter aktivitas yang dibagi oleh imajiner porositas antara publik dan imajiner kosmos. Pembagian zonasi antara Mind activity, Body Activity, Soul, activity, dan public Commnity yang sesuai pula dengan hasil rekonsiliasi Zonasi masa yang sudah dilakukan sebelumnya.

Body Mind

Public Community

Soul

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

99


ALTERNATIF UJI SKEMATIK ALTERNATIF 1

Gambar 76. sketsa alternatif 1 Sumber: Penulis

Mind zoning 100

Body Zoning

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Soul Zoning

Public Connection


Analisa & Hasil Uji Visibility Graph Analysis Hasil dari simulasi kualitas visibilitas alternatif satu menunjukkan area yang terjangkau secara visual cenderung lebih luas. Melihat dari grafik warna merah yang menunjukkan kualitas visibilitas yang tinggi di area tersebut. Sementara tingkat visibilitas area yang ekspektasinya menjadi ruang komunal ternyata masih berwarna hijau yang menandakan tidak lebih baik dibandingkan di sudut selatan yang dominan berwarna merah.

Agent Base Analysis Pada hasil uji simulasi pergerakan manusia di dalam site, semua jalur sirkulasi yang di rencanakan sudah terdefinisi sebagai jalur pergerakan, hanya saja dibagian menuju massa workshop space alur sirkulasi pergerakan menunjukkan grafik yang terputus. Sehingga kontinuitas dari sirkulasi alternatif satu masih perlu untuk diperbaiki agar dapat memenuhi kriteria baik dalam pergerakan pengguna.

Communal Axial Isovist Analysis Tingkat jangkauan visibilitas disimulasikan dengan axial isovist. Pada alternatif satu ruang komunal plaza berada di sentral site. Jangkauan visual cukup baik menuju arah selatan karena massa yang cenderung renggang memberikan kemudahan jangkauan visual. Sementara di sudut barat laut sama sekali tidak dapat dijangkau secara visual dari pusat plaza. Sehingga rekayasa yang perlu dilakukan lebih lanjutnya adalah mengenai transparansi selubung bangunan terutama bangunan perpustakaan dan ruang diskusi di sudut barat-laut site. namun perlu dipertimbangkan juga bahwa zonasi perpus tidak sepenuhnya harus terbuka, karena berkaitan dengan tingkat konsentrasi di ruang kelas dan diskusi yang perlu dicapai.

Gambar 77. Hasil pengujian Deptmapx alternatif 1 Sumber: Penulis Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

101


ALTERNATIF 2

Gambar 78. sketsa alternatif 2 Sumber: Penulis

Mind zoning 102

Body Zoning

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Soul Zoning

Public Connection


Analisa & Hasil Uji Visibility Graph Analysis Alternatif dua menunjukkan kualitas visual di setiap titik lokasi lebih baik daripada alternatif satu. Berbeda dengan alternatif satu, kualitas visibilitas terbaik alternatif dua ada di area perimeter selatan site dan area rencana komunal plaza. sehingga keberhasilan tata ruang dan peletakan komunal plaza pada alternatif dua cenderung lebih baik.

Agent Base Analysis Konektivitas alur pergerakan pengguna pada alternatif 2 memiliki karakter alur yang tidak terputus. Definisi rencana sirkulasi juga sesuai dengan hasil simulasi pergerakan yang didapatkan. Konsentrasi aktivitas pengguna juga cenderung mengarah ke komunal plaza yang berada di tengah (grafik merah-kuning). Sehingga keberhasilan dari sisi alur pergerakan dan sirkulasi, alternatif dua lebih baik dibandingkan alur sirkulasi alternatif satu.

Communal Axial Isovist Analysis Tingkat jangkuan visual ruang komunal cukup baik karena dapat menjangkau semua zona massa bangunan. Sumbu imajiner kosmos yang diwujudkan oleh aksis sirkulasi dari sport arena (barat laut) menuju bangunan kesenian (tenggara) juga masuk dalam jangkaun visual jika pengguna berada di tengah plaza. Peletakkan massa bangunan yang tidak terlalu dekat dengan batas lahan juga berperan menginkatkan jangkuan visibilitas dan mengurangi ruang-ruang negatif di dalam site. Sehingga rekayasa yang perlu di lakukan adalah perancagan eksterior massa yang mengarah ke luar site perlu di buat terbuka dan memiliki rasio transparansi yang tinggi.

Gambar 79. Hasil pengujian Deptmapx alternatif 2 Sumber: Penulis

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

103


KESIMPULAN HASIL UJI

104

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Pada tahap awal ini, eksplorasi menggunakan dua gagasan alternatif masterplan untuk dilakukan pengujian terlebih dahulu mengenai kualitas visibilitas dan pergerakan manusia di dalam site. Dari kedua alternatif tersebut hasil uji yang menunjukan kualitas keruangan yang lebih baik dari segi visibilitas dan pergerakan dilanjutkan ke tahap pengembangan rancangan. Skematik rancangan awal berupa masterplan yang menunjukkan hasil uji lebih baik adalah alternatif kedua. Dimana menunjukkan kualitas peletakkan massa yang baik, koneksi visual dan pergerakan pengguna yang juga lebih baik di bandingkan eksplorasi alternatif satu.


Skematik Uji Awal Gambar 80. Skematik alternatif 2 Sumber: Penulis

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

105


BAB 5

PENGEMBANGAN DESAIN STUDI MASSA & BENTUK ANALOGI KULTURAL PROSES TRANSFORMASI SITEPLAN PARSIAL-SPORT ARENA PARSIAL-FITNESS & MANAGEMENT PASRIAL-EDUCATIONAL PARSIAL-ART & SOUL SKEMA UTILITAS DETAIL KHUSUS MODUL OUTDOOR PENGUJIAN AKHIR VISUALISASI

106

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

107


STUDI MASSA & BENTUK

108

Bentuk konvensional massa yang mewadahi aktivitas bersama diantara massanya, sehingga titik temu aktivitas komunal berada juga diantara massa tersebut.

Prinsip seperti ini umumnya banyak ditemukan pada bangunan konvensional seperti sekolah umumnya.

Penggunaan massa konvensional dengan bentuk kotak memiliki permasalahan jangkauan visual dari beberapa titik pandang. Bagian fungsional atap misalnya yang

tidak bida menjangkau visual pada bagian bawahnya, sehingga massa dengan bentuk seperti ini sedikit memiliki permasalahan dalam koneksi visual yang optimal.

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Gambar 81. Sketsa massa konvensional Sumber: Penulis

Gambar 82. Sketsa analisa blind spot Sumber: Penulis


Sementara itu menaikkan level titik temu menghadirkan karakter ruang antara yang lelulasa mendapatkan visual kemana saja, sehingga menghadirkan rasa ruang yang

semakin terpisah sebagai simpul utamanya. Dua massa seakan berubah orientasi menjadi membelakangi satu sama lain diakibatkan terhalangnya level ruang antara.

Namun sebaliknya, prinsip massa yang merendah menuju ruang antara memberikan kelelulasaan pandang disetiap titiknya. Baik bagi yang berada di ujung massa dan juga yang

berada di tengah atau ruang komunal, yang memiliki koneksi visual yang menjangkau permukaan bangunan walaupun tidak seluruhnya, namun memberikan rasa ruang yang lebih lega

Gambar 83. Sketsa massa cembung Sumber: Penulis

Gambar 84. Sketsa massa Cekung Sumber: Penulis

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

109


Sementara koneksi visual untuk aksis yang berbeda, yakni linear bangunnya juga memerlukan suatu prinsip desain yang menambah integrasi visual antar massa walaupun setiap

massanya solid, setidaknya terdapat aksis linear yang menghubungkan visual manusia dari massa satu menuju massa lainnyna.

Gambar 85. Sketsa Eksplorasi desain 1 Sumber: Penulis

Gambar 86. Sketsa Eksplorasi desain 2 Sumber: Penulis

110

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


Linear massa yang mengadaptasi filosofi lokal “Saling Rumbak Bong Bale” tentunya juga perlu untuk dilakukan penyesuan agar konsep aktif di bangunan tetap dapat terwujudkan.

Gambar 87. Sketsa Eksplorasi desain 3

Terdapa satu aksis yang saling extrude satu sama lain sehinggamenghasilkan sebuah koridor yang memantik pergerakan melalui koneksi visual. (Corridor Of Curiousity).

Gambar 88. Sketsa Eksplorasi desain 4

Sumber: Penulis

Sumber: Penulis

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

111


ANALOGI KULTURAL Kultur Betabeq sebagai etika santun lokal mencoba diinterpretasi ke dalam suatu konsep gubahan massa. Filosofi saling membungkuk antar dua manusia yang menghadirkan efek visual merendah di satu titik menjadi interpretasi utama dalam mengawali transformasi massa utama dalam rancangan. Garis aksial dari interpretasi Perilaku Betabeq membentuk garis lengkung diharapkan menjadi bagian dari pengalaman jelajah (route proccess) sebagai wujud aktif dalam desain dengan menghadirkan keoptimalan intergasi visual, ekspresi dan variasi jelajah aktif pada sirkulasi yang terbentuk dalam rancangan.

Arah orientasi garis aksial mencoba menangkap vokal point gunung sebagai wujud “anding gunung” pada rancangan. integrasi visual dari cekungan menjadi yang paling optimal sehingga frame visual gunung di arah tenggara tapak dapat ditangkap dengan leading line yang terbentuk dari sirkulasi route proccess. Gambar 89. Konsep analogi Kultural Sumber: Penulis

112

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


Corridor Of Curiousity

Gambaran konsep aksial kosmos lokal yang membuat koridor searah dengan lokasi gunung sebagai pusat kosmos Lombok Utara. Koridor utama sekaligus sebagai bingkai yang mengarahkan pandangan menuju setiap ujung akhir koridor. Saat berada di roof sport, maka visual leading menuju arah gunung, sementara saat berada di arena tradisional dan seni, visual leading mengarah menuju hamparan sawah dan gunungan atap sport arena sebagai vokal.

Gambar 90. sketsa ilustrasi koridor Sumber: Penulis

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

113


PROSES TRANSFORMASI

Dari eksplorasi konsep sketsa sebelumnya, maka dirumuskan dalam sebuah transformasi desain untuk memperlihatkan proses penggubahan dan tata massa dalam bangunan. Yang juga didasari hasil eksplorasi dan analisis zonasi massa sebelumnya.

114

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Proses Transformasi massa


Zoning Reconciliation Peletakan Zoning massa berdasarkan hasil rekonsiliasi zoning. Integrasi dan proksimitas keruangan bisa saja saling berdekatan satu sama lain seperti halnya diagram berikut. Setiap program aktivitas dapat dengan mudah bertransisi langsung menuju ke aktivitas selanjutnya.

Namun prinsip aktif perlu diinterpretasi kembali dalam skala outdoor bangunan dan ruang publiknya sendiri, bagaimana mewujudkan konsep aktif pada outdoor yang juga terkoneksi dengan bangunan nantinya.

Gambar 91. Zoning Reconciliation Sumber: Penulis

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

115


Outdoor Movement

Prinsip desain aktif dalam skala outdoor dinterpretasi dengan rekayasa proksimitas, yakni dengan memberikan jarak pada setiap simpul aktivitas utama. Setiap transisi (movement) menjadi bagian dari route proccess yang menjadi domain utama Active-Movement. Break space diterjemahkan sebagai ruang

116

berbagi disetiap simpul utama. Perpindahan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman gerak yang berbeda dengan prinsip spirit-movement yang berkaitan dengan indera manusia.

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Gambar 92. Outoor movement Sumber: Penulis


Local Cosmos & Porosity Terdapat dua perimeter site yang menjadi potensi arah datang pengguna ke dalam rancangan. Pertama dari sisi perimeter jalan sebelah selatan karena berdekatan dengan permukiman. Sementara akses kedua berasal dari perimeter timur berdekatan dengan lapangan sepak bola yang mana terkoneksi dengan jalan utama timur.

Pada prinsip orientasi menjelaskan respon orientasi massa yang rencana mengambil poros kosmos lokal Gunung Rinjani di sebalah tenggara site. Hal ini sebagai wujud respon kultural masyarakat sekitar yang kuat akan nilai filosofis budaya lokal. Begitu juga dengan potensi visual gunung yang tampak optimal.

Gambar 93. Local cosmos & Porosity Sumber: Penulis

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

117


Cultural Mass Orientation

118

Orientasi massa bangunan mencoba untuk mengadaptasi nilai filosofi kultural masyarakat Lombok Utara mengenai poros kosmos sebagai paham kultur (fitwah) setempat. Mengambil paham “Saling Rumbak Bong Bale” yang menjadi paham membangun dalam adat lama Lombok Utara. Orientasi dan gubahan dibuat sejajar menghadap satu

arah. Sementara paham “Anding Gunung, Anding Segara” yang merupakan respon kosmos keagungan gunung dan lautan. Sementara Potensi kanal site dimanfaatkan sebagai bagian dari “sense of touch”.

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Gambar 94. Cultural mass Sumber: Penulis


Curve Consistency

Bentuk massa mempengaruhi dalam koneksi visual. Sementara koneksi visual menjadi kriteria penting dalam mendesain bangunan aktif Bentukan yang tegas kubus memperkecil permukaan pandang karena hanya didukung oleh satu bidang koneksi visual saja. Bentuk yang lain berupa melengkungkan satu bidang

untuk memperluas jangkauan visual baik vertikal maupun horizontal. Sehingga bentuk curve ke bawah membuat wilayah visual dapat terkoneksi di setiap titik dalam bidang tersebut. Dalam hal ini, untuk memberikan konsistensi bentuk maka semua massa disusun dengan elemen lengkung bangunan.

Gambar 95. Curve Consistency Sumber: Penulis

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

119


Visual Connection

120

Dengan prinsip Mutli-entrance baik pada skala masterplan hingga pada gubahan masa bangunannya, didukung dengan integrasi visual pada potensi visual luar site dan koneksi pada masing-masing bangunannya. Sehingga selubung transparan diatur saling menghadap antar bangunannya, begitu juga dengan selubung transparan yang diarahkan

menuju potensi visual luar site berupa. Perbukitan dan permukiman rendah. Hal ini sebagai respon terhadap pendekatan spirit movement yang berkaitan dengan “sense of vision”.

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Gambar 96. Visual Connection Sumber: Penulis


Place For Development

Hasil proses desain menjadi satu kesatuan ruang pengembangan pemuda dan tempat mereka mengekspresikan diri. Mind (Kognitif, Perpustakaan, Workshop), Body (Sport center, Gymnasium, Active Playground) dan Soul (Musik, budaya, seni, dan pameran) sebagai simpul aktivitas diwujudkan dalam zonasi dan massa yang saling

terkoneksi dengan route proccess. Aktivitas aktif dan stimulus spirit dari sensorik manusia dihadirkan dalam transisi dari satu aktivitas menuju simpul lain. Sport arena menuju Galery temporer dihadirkan transisi sens of touch material dan air, begitu juga sense of odor dari tanaman aromatik di plazanya.

Gambar 97. Place for Development Sumber: Penulis

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

121


Curve Form & Context Adaptation Orientasi dan konsistensi bentuk yang melengkung ditetapkan untuk menghadirkan keselarasan antar massa bangunannnya, melihat rancangan ini memiliki beberapa bangunan terpisah yang menjadi perwujudan domain desain aktif. Begitu juga dengan konsistensi lengkung untuk mengadaptasi konteks.

122

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Gambar 98. Sketsa diagram bentuk 1 Sumber: Penulis


Visual Connection - In & Out Konsep koneksi visual membuat setiap perimeter bentuk menghadirkan sisi bukaan menuju point koneksi visual. Konsep patio komunal berupa void di tengah juga untuk mengoptimalkan fungsi komunal. Bukaan luar mengkoneksikan visual ke luar. sedangkan Void patio mengkoneksikan visual dan aktivitas dalam bangunan (In and out connection)

Gambar 99. Sketsa diagram bentuk 2 Sumber: Penulis

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

123


Activity Space & Circulation

Ruang antara menjadi fungsi ruang aktivitas dalam massa bangunan. Yang mana area komunal dan void menjadi penghubung satu sama lain. terdapat alur sirkular akses pada lantainya. begitu juga kehadiran void menghadirkan efek pencahayaan dari atas untuk menambah pencayahaan alami dalam ruangnya (Sense Of Sight)

124

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Gambar 100. Sketsa diagram bentuk 3 Sumber: Penulis


Sketsa skema penerapan area void sebagai penghubung antar lantai

Gambar 101. Sketsa diagram bentuk 4

Area bawah void menjadi pusat komunal bangunan yang bisa menjadi pusat interaksi keberbauran pengguna

Gambar 102. Sketsa diagram bentuk 5

Sumber: Penulis

Sumber: Penulis

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

125


SITE PLAN Situasi Masterplan

Perimeter Utara berbatasan dengan lahan persawahan Perimeter Timur berbatasan dengan lapangan umum sepak bola Perimeter Selatan berbatasan dengan akses jalan dan permukiman Perimeter Barat berbatasan dengan Sawah dan perkantoran

126

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Gambar 103. Masterplan Sumber: Penulis


Lahan yang memiliki luasan 19.980 m2 dicoba untuk memaksimalkan pergerakan, Oleh karena itu massa bangunan dibaut terpisah satu sama lain.

Gambar 103. Masterplan Sumber: Penulis

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

127


Alur Akses Master Plan

Alur berwarna kuning merupakan jalur akses untuk kendaraan dalam masterplan mampu sejauh mana. Pada sisi perimeter barat jalur dibuat untuk mewadahi kendaraan utilitas bangunan, namun tidak untuk kendaraan umum dan pribadi.

128

Gambar 104. Akses Masterplan Sumber: Penulis


Massa Gym & Management: • Fitness • Yoga & Meditative • Management

Massa Sport Arena: • Fasilitas Sport • kantin • Greenary Deck Massa Art & Soul: • Mini amphiteater • Multi event Space • Sanggar Tari • Studio Musik

Massa Educational: • Perpustakaan • Workshop space • Kelas bimbingan • Ruang Kriya • Multimedia

Lot Parkir: • 37 lot mobil • 67 lot motor • 12 lot sepeda Gambar 105. Fasilitas Masterplan Gambar 106. Potongan Masterplan Sumber: Penulis

129


PARSIAL SPORT ARENA

SPORT ARENA

Gambar 107. Keyplan Sport Arena Sumber: Penulis

130

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


Denah

Institusi Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan Universitas Islam Indonesia

F

Projek STUDIO AKHIR DESAIN ARSITEKTUR

1

Judul Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda berbasis Sosial Budaya di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

2

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With the Spirit-Active Movement Approach

30,0 00

E

Arsitek / Mahasiswa D

3

Meizzhan Hady

18512133

C 6,0 00

B

4

6,0 00

Dosen Pembimbing

3.

S-0 1

A

6,0 00

M. Galieh Gunagama, S.T., M.Sc

5

6,0 00

Dosen Penguji Penguji 1

7

Dre Ro ssing om 1

Penguji 2

50

50

Dre Ro ssing om 2 +0 ,1

6

Ru an gR efe ree +0 ,1

Revianto Budi Santosa, Dr. Ir., M.Arch.,IAI

-3,0 00

Yulianto P. Prihatmaji, Dr., IPM., IAI

1

+0 ,15 0

Judul Gambar 6,0 00

+0 ,15 0

R Pe uang rte mu an

8

2

WC

6,0 00

+0 ,15 0

P

Skala

3

Sto rag e WC

4 6,0 39

F L

N

4

+0 ,25 0

Sit ti Are ng a

6,0 00

Ba r sto ol

1,8 80

5

6,0 00

4,4 20

E

6,0 00

D

No. Gambar

Keterangan

Ra mp

6

No. Halaman

S-0 1

6,0 00

C

7

6,0 00

B

3.

A

Denah Bangunan Sport Arena DENAH LT 1-BANGUNAN SPORT ARENA 1:250

Bangunan Sport Arena terdiri dari 2 Lantai elevasi, yakni fasilitas pendukung di lantai dasar, sementara untuk lapangannya sendiri dibuat lebih rendah 3 meter agar atap lapangan juga tidak lebih tinggi dari deck Greenary.

8

Gambar 108. Denah Sport Arena ARS-05 Sumber: Penulis

-

GSEducationalVersion

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

131


S

Tampak

Pera be Den

D S Deve

Pera be Den

+9,000

D Deve +6,000

+9,000 +3,000

+6,000 ±0,000

+3,000

Peng

-3,000

Re ±0,000

Peng

SPORT ARENA-TAMPAK UTARA (1) 1:200

ARS-06 -

-3,000

Peng

Re

Tampak Utara

Peng

SPORT ARENA-TAMPAK UTARA (1) 1:200

ARS-06 -

Institusi

+9,000

Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan Instit Universitas Islam Indonesia

+6,000

Departemen Projek Fakultas Tek Perenca STUDIO AKHIR DESAIN ARSITEKTUR Universitas Isla

+9,000 +3,000

Judul

Projek Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda berbasis Sosial Budaya di Lombok Utara STUDIO AKHIR DESAIN ARS Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

+6,000 ±0,000

Design Of Socio-Cultural Based Youth Judul Development Center In North Lombok With th Spirit-Active Movement Approach Perancangan Pusat Pengemban berbasis Sosial Budaya di Lom Dengan Pendekatan Spirit-Activ

+3,000 -3,000

Arsitek / Mahasiswa

Design Of Socio-Cultural Bas Meizzhan Hady 18512133 Development Center In North Lom Spirit-Active Movement Ap

±0,000

SPORT ARENA-TAMPAK SELATAN Tampak Selatan 1:200 -3,000

ARS-07 -

+9,000

Arsitek / Mahasis Meizzhan Hady

Dosen Pembimbing +6,000

+9,000

SPORT ARENA-TAMPAK SELATAN 1:200 +3,000

M. Galieh Gunagama, S.T., M.Sc ARS-07 Dosen Pembimb

+6,000

Dosen Penguji

M. Galieh Gunagama, S.T

Penguji 1 ±0,000

Revianto Budi Santosa, Dr. Ir., M.Arch.,IAI

+3,000

Dosen Pengu Penguji 2 -3,000

±0,000

Penguji 1

Revianto BudiDr., Santosa, Dr. Ir., Yulianto P. Prihatmaji, IPM., IAI Penguji 2

-3,000

SPORT ARENA-TAMPAK TIMUR 1:200

Judul Gambar

ARS-08 -

SPORT ARENA-TAMPAK TIMUR Tampak Timur 1:200

Yulianto P. Prihatmaji, Dr., I

Judul Gamba

ARS-08 Skala

GSEducationalVersion

No. Gambar 6

+9,000

N GSEducationalVersion

+6,000

+3,000

+9,000

Skala No. HalamanNo.

No. Hala Keterangan N

+6,000

Keteran ±0,000

-3,000

+3,000

±0,000

SPORT ARENA-TAMPAK BARAT Tampak Barat 1:200 -3,000

SPORT ARENA-TAMPAK BARAT 1:200

132

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

ARS-09 -

Gambar 109. GambarARS-09 Tampak Sport Arena Sumber: Penulis

-


Potongan

STUDIO

PerancangP berbasis

Dengan PeD Design Developmen D Spirit

F +7,278

F

E

Trus kuda Truskuda kudaBaja kuda6/8 Baja 6/8

D

E

B

D

Meizz

Undulating Polykarbonat Undulating Polykarbonat Roof 30Roof mm30 mm

+7,278

Gutter Air hujan Gutter Air hujan

Ars

B

Gutter Gutter Slab beton Slab beton RangkaRangka Baja Baja

Do

M. Ga +0,100

+0,100

0,00 -1,000

-3,000

30,000

-3,000

F

-3,000 30,000

-3,000 arena Sport Sport arena

23,000

23,000

6,000

11,981

6,000

Ramp Ramp

-1,000

0,00

Penguji 1 Pe

11,981

Revianto B

E

F

D

E

B

D

Penguji 2 Pe

B

Yuliant

Potongan S2

SECTION S1 -SPORT ARENAARENA SECTION S1 -SPORT 1:200 1:200

ARS-10ARS-10 -

RailingRailing Pengaman Pengaman

8 +7,278

8

7

6

6

5

5

4

4

Ska

3

2

3

2

1

1

Stepping Stepping

+7,278

Kisi-kisiKisi-kisi fasad fasad GRC Plywood GRC Plywood

N TerrainTerrain GardenGarden Balok Beton Balok 30/40 Beton 30/40

+3,264

+3,264

+0,250

+0,250

5,976

8

Potongan S3

7

8

5,976

7

SECTION S2 -SPORT ARENAARENA SECTION S2 -SPORT 1:200 1:200

6,000

7

6,000

6

6,000

6

6,000

5

6,000

5

6,000

4

6,000

4

6,000

3

6,000

3

6,000

2

5,976

2

5,976

1

1 ARS-11ARS-11 -

Gambar 110. Gambar Potongan Sport Arena Sumber: Penulis

GSEducationalVersion GSEducationalVersion

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

133


Aksonometri Bangunan Undulating Polykarbonat

Stepping deck beton ringan

Space Truss Baja 6/8 Kolom Beton 60/60 Overhang Undulating metal roof Frame Baja Peneduh Surplus Soil

Kisi-Kisi Plywood Outdoor

Struktur utama bangunan Sport Arena menggunakan sistem struktur rangka beton bertulang. Greenary deck menggunakan plat beton lengkung, sementara atap lapangan indoor menggunakan atap bentang lebar dengan perkuatan space frame baja silinder.

134

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Gambar 111. Exploded Axonometri Sport Arena Sumber: Penulis


PARSIAL FITNESS & MANAGEMENT

FITNESS & MANAGEMENT

Gambar 112. Keyplan Fitness & Management Sumber: Penulis

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

135


Denah

K

3

K

3

2

2 L

00 4,0

1 Te W mp ud at +0 hu ,2 50

a oll sh 0 Mu 0,30 +

9,2 00

M

02

1

W C +0 L ,2 00

Kantor Manajemen

F

e ativ dit ga Me Yo 0 & ,40 +3

S-

N W C

4,0 00

lua r

O

0 ,25 +3

W C +0 P ,2 00

Ruang monitoring +0,250

P F

Foyer

+0,250

Q

R

G

G

Ve ma ndin ch g ine

Cek point +3,250

H

H +0,250

UP

Le sp isure ac +0 e ,25 0

2

Ruang Staf Kepemudaan +0,250

+3

3

Ruang Konseling +0,250

+0,150

J

4,8 00

J

Leisure commu

I

1

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

DO 19

20

Foyer

18

WN

I

11 ,00 0

03 S-

S02

3,0 00

4

5 B

C

A

D E

50°

Denah Lantai 1 - Gym & Fitness DENAH LT 1 - GYM & FITNESS 1:200

GSEducationalVersion

136

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Gambar 113. Denah Fitness & Management Lt. 1 Sumber: Penulis

ARS-12 DENAH LT 2 - GYM & FITNESS 1:200


Denah Institusi Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan Universitas Islam Indonesia

Projek STUDIO AKHIR DESAIN ARSITEKTUR

Judul Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda berbasis Sosial Budaya di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With the Spirit-Active Movement Approach

K

3

Arsitek / Mahasiswa

2

Meizzhan Hady

L

18512133

1 9,2 00

0 ,40 +3

4,0 00

lua r

O

03

N

e ativ dit ga Me Yo &

S-

N

W C

M

Dosen Pembimbing

S-

02

M

5,4 50

P

5,7 00

Ru an g +3 G ,25 an 0 ti

F

Foyer

Revianto Budi Santosa, Dr. Ir., M.Arch.,IAI

Q

S St por or t +3 age ,25 0

+3 ,25 0

G

Dosen Penguji

P

Penguji 1

Q

R

M. Galieh Gunagama, S.T., M.Sc

O

0 ,25 +3

Penguji 2 R 13 ,00 0

Ve ma ndin ch g ine

Yulianto P. Prihatmaji, Dr., IPM., IAI

Cek point +3,250

H

2

Leisure & communal

I

+3,250

1

3

4

5

6

7

8

9

10

Judul Gambar Ru an gF +3 itne ss ,25 0 WN

DO

11

UP

Le sp isure ac +0 e ,25 0

Cek point

Ruang Staf Kepemudaan +0,250

3

+3,250

3

J

Skala

4,8 00

Ruang Konseling +0,250

No. Gambar 10

03

4

S-

3,0 00

4

N 5 B

C

A

No. Halaman

5 B

D

C

A E

D

Keterangan

E

50°

50°

Denah Lantai 2 - Gym & Fitness

ARS-12 DENAH LT 2 - GYM & FITNESS 1:200

Gambar 114. Denah Fitness & Management Lt. 2 ARS-12 Sumber: Penulis -

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

137


Integrasi Keruangan Terdapat Skylight yang memberikan pencahayaan alami menerus ke lantai 1 melalui modul skylihgt dan konsep ruang void untuk menyatukan dua lantai, sehingga memberikan ruang tengah lebih terakses secara visual dari berbagai sudut ruang.

Lantai 2 difungsikan menjadi ruang fitness dan yoga/Meditative. Penempatan ruang Meditative mengarah menuju pemandangan sawah, sehingga memberikan tingkat konsentrasi dan ketenangan pandang lebih baik.

Pada Lantai 1, terdapat fungsi ruang management dan konseling. Yakni sebagai basis tempat kepemudaan dan organisasinya, sementara ruang tengah komunal menjadi sentral aktivitas pengguna dan pengelola manajemen.

Gambar 115. Exploded Axonometri Ruang Fitness & Management Sumber: Penulis

138

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


Institusi Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Sipil & Institusi Perencanaan Universitas Islam Indonesia Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan Projek Islam Indonesia Universitas

Tampak

STUDIO AKHIR DESAIN ARSITEKTUR

Judul Projek Perancangan PusatDESAIN Pengembangan Pemuda STUDIO AKHIR ARSITEKTUR berbasis Sosial Budaya di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

+9,000 Roof

+9,000 Roof

+9,000 Roof

+9,000 Roof

+6,000

+6,000

Judul

Design Of Socio-Cultural Based Youth Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Development Center In North Lombok With the berbasis Sosial Budaya di Lombok Utara Spirit-Active Movement Approach Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement Design Of Socio-Cultural Based Youth Arsitek Mahasiswa Development Center/ In North Lombok With the Spirit-Active Movement Approach Meizzhan Hady 18512133

Arsitek / Mahasiswa Meizzhan Hady

+6,000

18512133

+6,000

Dosen Pembimbing +3,000 Lantai 2

+3,000 Lantai 2

M. Galieh Gunagama, S.T., M.Sc

+3,000 Lantai 2

+3,000 Lantai 2

M. Galieh Gunagama, S.T., M.Sc Dosen Penguji

±0,000 Lantai 1

±0,000 Lantai 1

±0,000 -1,500 Lantai 1 Pondasi

±0,000 -1,500 Lantai 1 Pondasi

Dosen Pembimbing

Penguji 1 Revianto Budi Santosa, Dr. Ir., M.Arch.,IAI

Dosen Penguji

Penguji 1 Penguji 2 Revianto Budi Santosa, Dr. Ir., M.Arch.,IAI Yulianto P. Prihatmaji, Dr., IPM., IAI Penguji 2

Gambar YuliantoJudul P. Prihatmaji, Dr., IPM., IAI -1,500 Pondasi

-1,500

GYM & FITNESS - TAMPAK UTARA 1:100

Pondasi ARS-13 -

GYM & FITNESS - TAMPAK UTARA 1:100

ARS-13 -

Tampak Utara- Gym & Fitness

Judul Gambar

Skala

No. Gambar 11 No. Gambar

Skala +9,000 Roof

+9,000 Roof

N

No. Halaman 11

+9,000 Roof

+9,000 Roof

N

No. Halaman Keterangan

+6,000

+6,000

+6,000

+6,000

+3,000 Lantai 2

+3,000 Lantai 2

+3,000 Lantai 2

+3,000 Lantai 2

Keterangan

Institusi

±0,000 Lantai 1

Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan Universitas Islam Indonesia

±0,000 -1,500 Lantai 1 Pondasi

Tampak Selatan- Gym & Fitness -1,500

+9,000 Pondasi Roof

GYM & FITNESS - TAMPAK SELATAN 1:100

Institusi Projek +9,000 Roof

GYM & FITNESS - TAMPAK SELATAN 1:100 +9,000 Roof +6,000

Arsitektur STUDIO AKHIRDepartemen DESAIN ARSITEKTUR Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan Judul Universitas Islam Indonesia Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda berbasis Sosial Budaya di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Projek

+9,000 Roof +6,000

Design Of Socio-Cultural Based Youth STUDIO AKHIR DESAIN ARSITEKTUR Development Center In North Lombok With the Spirit-Active Movement Approach

±0,000 Lantai 1 ±0,000 -1,500 Lantai 1 Pondasi -1,500 Pondasi ARS-14 -

ARS-14 -

Judul Perancangan Pusat /Pengembangan Pemuda Arsitek Mahasiswa berbasis Sosial Budaya di Lombok Utara Hady 18512133 DenganMeizzhan Pendekatan Spirit-Active Movement

GSEducationalVersion

GSEducationalVersion

+6,000 +3,250 Lantai 2

+6,000 +3,250 Lantai 2

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With the Spirit-Active Movement Approach

Arsitek / Mahasiswa Meizzhan Hady 18512133 Dosen Pembimbing

M. Galieh Gunagama, S.T., M.Sc +3,250 Lantai 2 ±0,250 Lantai 1

+3,250 Lantai 2 ±0,250 Lantai 1

-1,500 Pondasi

-1,500 Pondasi

Dosen Penguji Dosen Pembimbing

Penguji 1

±0,250 Lantai 1

GYM & FITNESS - TAMPAK TIMUR 1:100 -1,500 Pondasi

Tampak Timur- Gym & Fitness GYM & FITNESS - TAMPAK TIMUR 1:100

±0,250 Lantai 1

ARS-15 -1,500 Pondasi

Revianto Budi Santosa, Dr. Ir., M.Arch.,IAI M. Galieh Gunagama, S.T., M.Sc Penguji 2

Dosen Penguji P. Prihatmaji, Dr., IPM., IAI PengujiYulianto 1 Revianto Budi Santosa, Dr. Ir., M.Arch.,IAI

Judul Gambar Penguji 2

ARS-15 -

Yulianto P. Prihatmaji, Dr., IPM., IAI

Judul Gambar +9,000 Roof

+9,000 Roof

+9,000 Roof +6,000

+9,000 Roof +6,000

Skala

No. Gambar 12

N Skala

No. Halaman No. Gambar 12 Keterangan

N +6,000 +3,250 Lantai 2

No. Halaman

+6,000 +3,250 Lantai 2

Keterangan

+3,250 Lantai 2 ±0,250 Lantai 1

-1,500 Pondasi

Tampak Barat- Gym & Fitness

±0,250 Lantai 1

GYM & FITNESS - TAMPAK BARAT 1:100 -1,500 Pondasi

GYM & FITNESS - TAMPAK BARAT 1:100

GSEducationalVersion

+3,250 Lantai 2 ±0,250 Lantai 1

-1,500 Pondasi

Gambar 116. Gambar Tampak Fitness & Management Sumber: Penulis

±0,250 Lantai 1

ARS-16 -1,500 Pondasi

ARS-16 Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

139


Potongan Institusi Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan Universitas Islam Indonesia

Projek STUDIO AKHIR DESAIN ARSITEKTUR

+10,000

Atap

+8,500 +7,150

Judul Institusi

Undulating Roof Bitumen Gutter

Dinding Panjat

Truss baja profil 4/6

Silinder Skylight Glass Polykarbonat 20 mm Undulating roof metalsheet

Ceilling

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda berbasis Sosial Budaya di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-ActiveArsitektur Movement Departemen Fakultas Teknik & Design Of Socio-Cultural Based Sipil Youth Perencanaan Development Center In North Lombok With the Indonesia Spirit-ActiveUniversitas MovementIslam Approach

Selubung Plafon Siding wood 30 mm

Arsitek / Mahasiswa Projek

Undulating Roof Bitumen

Meizzhan Hady 18512133 STUDIO AKHIR DESAIN ARSITEKTUR

+10,000

Kaca fasad Undulating Roof Bitumen

Atap Gutter

+8,500 +3,250 +7,150

Dinding Panjat Lantai 2

Sport Storage

Truss baja profil 4/6

+3,250

Silinder Skylight Glass Polykarbonat 20 mm Undulating roofSpace metalsheet Leisure +3,250

Ceilling

Judul Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda berbasis Sosial Budaya di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Sirip Peneduh Siding Wood

Design Of Socio-Cultural Based Youth Dosen Pembimbing Development Center In North Lombok With the Spirit-Active Movement Approach

Selubung Plafon Siding wood 30 mm

M. Galieh Gunagama, S.T., M.Sc

Arsitek / Mahasiswa

Undulating Roof Bitumen

Meizzhan Hady

18512133

Dosen Penguji +0,250 Lantai 1 ±0,000 -1,300 +3,250

Entrance

+0,250

Penguji 1

+0,250

Sport Storage Lantai 2

Kaca fasad

Revianto Budi Santosa, Dr. Ir., M.Arch.,IAI

Sirip Peneduh Siding Wood Penguji 2

Dosen Pembimbing

Leisure Space

+3,250

+3,250

Yulianto P. Prihatmaji, Dr., IPM., IAI M. Galieh Gunagama, S.T., M.Sc

SECTION S3 & FITNESS Potongan S5 - Gym &- GYM Fitness 1:100 +0,250 Lantai 1 ±0,000

+0,250

Judul Gambar Dosen Penguji

ARS-17 -

Entrance

Penguji 1

+0,250

Revianto Budi Santosa, Dr. Ir., M.Arch.,IAI Penguji 2

-1,300 Kubikal Skylight Undulating Roof Metalsheet

+8,500 +7,150

Deck Climbing Wall

Dinding Panjat

Yulianto Dr., IPM., IAI SkalaP. Prihatmaji,No. Gambar

Truss Baja Profil 4/6

Koneksi visual fasad selatan

Kuda-kuda Baja menerus

SECTION S3 - GYM & FITNESS 1:100

Judul Gambar

ARS-17 -

N

13

No. Halaman

Ceilling Keterangan Kubikal Skylight Undulating Roof Metalsheet Koneksi visual fasad selatan

Deck Climbing Wall

+8,500 Dinding Panjat +3,250 Lantai 2 +7,150 Ceilling

Fitness

Skala

Truss Baja Profil 4/6

Yoga & Meditative

+3,250

+3,250

No. Gambar 13

Sirip Peneduh Siding Wood Kuda-kuda Baja menerus

N

No. Halaman

Keterangan Konseling

+0,250 ±0,000 Lantai 1

Communal Void

+0,250

+0,250

Manajemen Office +0,250

Sirip Peneduh Siding Wood

+3,250

Fitness Lantai 2

SECTION S4 - GYM & FITNESS 1:100 +0,250 ±0,000 Lantai 1

+3,250

ARS-18 Konseling +0,250

Potongan S6 - Gym & Fitness

SECTION S4 - GYM & FITNESS 1:100

GSEducationalVersion

Yoga & Meditative

+3,250

Communal Void +0,250

Manajemen Office

+0,250

Gambar 117. Gambar Potongan Fitness & Management ARS-18

Sumber: Penulis GSEducationalVersion

140

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


Exploded Axonometry Skylight Modul silinder Stepping deck beton ringan Rangka Plafond Baja Kanal Siding Wood Plafon Struktur Truss Kuda-kuda Menerus

Slab beton 120 mm Selubung Siding Wood

Struktur Climbing Wall

Rangka baja 4/6

Undulating Bitumen sheet

Pondasi Foot plate 120 x120

Pondasi topangan kuda-kuda

Struktur Bangunan Gym & Fitness menggunakan struktur truss baja menerus dari pondasi hingga ke atap. Sementara untuk Lantai satu menggunakan struktur rangka beton. Dengan adanya struktur truss tersebut, membuat Lantai 2 bebas dari struktur kolom yang menghalangi ruang.

Gambar 118. Exploded Axonometry Struktur Bangunan Fitness & Management Sumber: Penulis

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

141


PARSIAL EDUCATIONAL

EDUCATIONAL BUILDING

Gambar 119. Keyplan Educational Sumber: Penulis

142

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


Denah

Institus

Departemen Ar Fakultas Teknik Perencana Universitas Islam

Projek

STUDIO AKHIR DESAIN ARSIT

Judul

Perancangan Pusat Pengembanga berbasis Sosial Budaya di Lomb Dengan Pendekatan Spirit-Active

Design Of Socio-Cultural Based Development Center In North Lomb Spirit-Active Movement Appr

Arsitek / Mahasisw Meizzhan Hady

1

A B C

S-04

6,00 0

6,00 0

Dosen Pembimbin D

6,00 0

8,60 0

E

M. Galieh Gunagama, S.T., M

F

6,00 0

G

Ruang Kriya dan kelas Tenun

Dosen Penguji

H 6,00 0

S-0 7

Penguji 1 3,32 4

20

Studi fotogr o afi +

Penguji 2 Rua ng M ultim edia +

0,30 0

Ruang kom Bahas unitas a +

Revianto Budi Santosa, Dr. Ir., M

Yulianto P. Prihatmaji, Dr., IPM

0,30 0

11

10

Judul Gambar

19

UP

1

2

3

4

5

6

7

8

9

13

12

N

18

17

16

15

DOW

14

11,3 00

0,30 0

Step ping seat

+ 0, 300

Grafis

Work shop /Com mun al H all + 0, 30

WC

+ 0, 000 +0,1 50

0

+ 0, 250

3

9,90 0

Pen iti bara pan ng

4 5

1 N

S-0 7

6

No. G

1,500

+ 0, 250

5,000

2

Skala

+0,3 00

WC 1

1,500

Rua ng K ompu ter &

No. Halam

6,00 0 + 0, 000

7 6,00 0

Keterang 9 11

10,40 0

S-04

8

6,00 0

12 13

6,00 0

14

6,00 0

15

16

6,11 7

17 18

19

Denah Lantai 1 - Educational

DENAH LT 1 - EDUCATIONAL 1:200

Gambar 120. Denah Educational Lt. 1 Sumber: Penulis

ARS-20 -

GSEducationalVersion

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

143


Denah

D F

Uni

Pr

STUDIO AKHIR D

Ju

Perancangan Pusat berbasis Sosial Bu Dengan Pendekatan

Design Of SocioDevelopment Center Spirit-Active M

Arsitek /

Meizzhan Had A B

S-08

C

Dosen P

D E

M. Galieh Gun

F

Stora ge P usta ka + 3, 150

G H

Dosen S-0 5

Penguji 1

20

Revianto Budi Sant Penguji 2

DOW

+ 3, 500

Judul UP 1

Aula mul ti fu ngsi + 3, 150

Yulianto P. Priha

Area Bac a da n di skus + 3, i 150

N

Loby Ram p + 3, 150

Storag e

Kel Bim as bing an 1 + 3, 150

Kel Bim as bing an + 3,2 150

1 2

Kel Bim as bing an 3 + 3, 150

3 4

Skala Kel Bim as bing an 4 + 3, 150

Kel Bim as bing an 5 + 3, 150

5

Area Bac a da + 3, n diskus 150 i

6

S-0 5

7

S-08

8

9 11 12 13

14 15 16 17 18

19

DENAH LT 2- EDUCATIONAL 1:200

Denah Lantai 2 - Educational

ARS-21

Gambar 120. Denah Educational Lt. 2

Sumber: Penulis

GSEducationalVersion

144

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

N

N


Tampak

Tampak Utara - Educational

Tampak Selatan - Educational

Tampak Timur - Educational

Tampak Barat - Educational

Gambar 121. Gambar Tampak Educational Sumber: Penulis

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

145


Potongan

19 19

18 18

17 17

16 16

15 15

14 14

13 13

12 12

8 8

6 6

4 4

3 3

2 2

1 1

STUD STUD

+10,000 +10,000

Trus Trus Baja Baja 6/8 6/8

Peranca Peranca berba berba Dengan Dengan Des Des Develop Develop Sp Sp

Undulating Undulating Roof Roof Balok Balok beton beton 200/300 200/300 +7,090 +7,090

Slab Slab Beton Beton 120 120 mm mm Mezanine Mezanine

A

+5,400 +5,400

Sirip Sirip Peneduh Peneduh panel panel siding siding wood wood Bilik Bilik Kelas Kelas

Reading Space Space Reading +3,120

+3,120 +3,120

+3,120

M M

Ruang Ruang Pertemuan Pertemuan +3,120 +3,120

Stepping Stepping Seat Seat Workshop Workshop Hall Hall

+0,300 +0,300 ±0,000 ±0,000

Komunitas Komunitas Bahasa Bahasa

Multimedia Multimedia

+0,300 +0,300

+0,300 +0,300

Leisure space space Leisure

+0,300 +0,300

M M 4,505 4,505

1,612 1,612

1,489 1,489

1,186 1,186

3,324 3,324

6,000 6,000

2,427 2,427

9,573 9,573

6,000 6,000

4,447 4,447

1,553 1,553

1,876 1,876

2,124 2,124

Penguji Penguji 1 1

19 19

18 18

17 17

16 16

15 15

14 14

13 13

12 12

8 8

6 6

4 4

3 3

2 2

Revian Revian

1 1

Penguji Penguji 2 2

SECTION S5-EDUCATIONAL (1) Potongan S7 - Educational 1:150

ARS-26 -

G

+10,000 +10,000

E

C

Modul Modul Skylight Skylight

B

S

Trus Trus Baja Baja 6/8 6/8

Retractable Retractable Partition Partition +7,090 +7,090

Slab Slab beton beton 120 120 mm mm

Mezanine +5,400 +5,400

Sirip Sirip Siding Siding Wood Wood

Ramp Ramp

Kolom Kolom Beton, Beton, D= D= 400 400 mm mm

Bilik kelas +3,120

Area Baca +3,120

+3,120

+3,120

Stepping Seat

+0,300 +0,300 ±0,000 ±0,000

WC +0,250

Workshop Hall +0,300

+0,250

+0,300

Leisure Space -0,600 -0,600

2,300 2,300

G

Potongan S8 - Educational

SECTION S6-EDUCATIONAL 1:100

GSEducationalVersion GSEducationalVersion

146

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

2,818 2,818

E

Yul Yul

1,682 1,682

C

B

Gambar 122. Gambar Potongan Educational ARS-27 Sumber: Penulis

ARS-27 -


Exploded Axonometry

Undulating Metal Sheet kemiringan 3o

Siding Wood 30 mm Modul Skylight

Truss Baja pengikat

Trus Baja menerus 6/8 Pondasi titik beton truss d=45 mm

Kerangka baja menerus Undulating metal roof

Siding Wood 30 mm Rangka atap Baja

Siding Wood 30 mm Undulating Metal Roof

Kisi-kisi baja penopang

Dilatasi Struktur

Undulating Aluminium panel

Slab beton kemiringan 2o

Slab Beton Lt. 2 120 mm

Pondasi Foot Plate 1200 mm

EXPLODED AXONOMETRY-EDUCATIONAL 1:250

Gambar 123. Exploded Axonometry Educational ARS-28 Sumber: Penulis

-

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

147


PARSIAL ART & SOUL

ART & SOUL BUILDING

Gambar 124. Keyplan Bangunan Art & Soul Sumber: Penulis

148

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


Denah Institusi Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan Universitas Islam Indonesia

Projek STUDIO AKHIR DESAIN ARSITEKTUR

Judul Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda berbasis Sosial Budaya di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With the Spirit-Active Movement Approach

Arsitek / Mahasiswa Meizzhan Hady

11

18512133

S-0 9 S-1 0

10 Dosen Pembimbing

9 M. Galieh Gunagama, S.T., M.Sc

8

Sanggar Gendang Beleq Terbuka

5

Dosen Penguji

5,4 86

Revianto Budi Santosa, Dr. Ir., M.Arch.,IAI

6

4

Penguji 2 5,5 20

St M udi us o ik

3 5,4 27

Ga ler y&

2 6,0 25

Ce kp oin t

Pe kec men tas il +0 an ,20

Yulianto P. Prihatmaji, Dr., IPM., IAI

C

A

Penguji 1

7

+0,400

W

Po nd

Judul Gambar

St or ag e R Pe uan ra g lat an

1

0

Skala

D

23 En tra nce Sp & Le a isu +0,2 ce re 0

5 4

WC

1 C D

14

nal Ka

13 12 1 22 21 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2

41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21

Denah Lantai DENAH LT 1-ART & SOUL1 - Art & Soul 1:200

A B

S-1 0

15

Keterangan S -09 +0,100

+0,3 00

Storage

16

9,0 89

2 Kelas Teo & Sen ri i

+0,300

17

N

No. Halaman

0

3 Sanggar Tari Terbuka

No. Gambar

17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

Gambar 125. Denah Art & Soul Lt. 1 ARS-29 Sumber: Penulis

-

GSEducationalVersion

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

149


Denah

Institusi

Departemen Arsitektu Fakultas Teknik Sipil Perencanaan Universitas Islam Indon

Projek

STUDIO AKHIR DESAIN ARSITEKTU

Judul

Perancangan Pusat Pengembangan Pem berbasis Sosial Budaya di Lombok Uta Dengan Pendekatan Spirit-Active Movem

Design Of Socio-Cultural Based Yout Development Center In North Lombok Wi Spirit-Active Movement Approach

Arsitek / Mahasiswa Meizzhan Hady

185121

11 S-1 1 S-1 2

10 Dosen Pembimbing

9 M. Galieh Gunagama, S.T., M.Sc

8 5

Dosen Penguji Penguji 1

7

Revianto Budi Santosa, Dr. Ir., M.Arch.,

6

4

Penguji 2 Yulianto P. Prihatmaji, Dr., IPM., IAI

3 Judul Gambar Gr ee nR oo f

2

1 Skala

B

No. Gamb 24

Mu lti E ven tS pa ce +3 ,7

C

5

N

50

4

Keterangan

3 S-1 1

2

A B

1

16

15

C D

S-1 2

17

14 13

Denah Lantai 2 - Art & Soul DENAH LT. 2 -ART & SOUL 1:200

GSEducationalVersion

150

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

No. Halaman

12

Gambar 126. Denah Art & Soul Lt. 2 Sumber: Penulis

ARS-30 -


Tampak

Tampak Utara - Art & Soul

Tampak Selatan - Art & Soul

Tampak Timur - Art & Soul

Tampak Barat - Art & Soul

Gambar 127. Gambar Tampak Art & Soul Sumber: Penulis

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

151


Potongan

Insti

Departemen Fakultas Te Perenc Universitas Isla

Projek Insti

STUDIO AKHIR DESAIN AR

fasad kisi-kisi GRC Outdoor Plywood

5

+11,311

4

Greenary Media

2

3

Railing Beton ringan

1

Bracing Pengekang

Judul Departemen Fakultas Te Perancangan Pusat Pengemba Perenc berbasis Sosial Budaya di Lo Universitas Isla Dengan Pendekatan Spirit-Acti

Design Of Socio-Cultural Ba Development Center In North Lo Spirit-ActiveProjek Movement A

STUDIO AKHIR DESAIN AR

fasad kisi-kisi GRC Outdoor Plywood

Arsitek / Mahasi Judul

Sirip Fasad Siding Wood Slab Miring Beton 120 mm

5

+11,311

4

Greenary Media

2

3

Kantilever Baja Railing Rangka Beton ringan

1

Multi event space

+3,750

+3,750

Water Pond

Slab Miring Beton 120 mm

Kanal air

Leisure Space

Mini Galery/Amphiteater

Dosen Pembimb Arsitek / Mahasi

Foot plate Sirip Fasad Siding Wood

Multi event space

+3,750 5,433

5,433

Dosen Pembimb Revianto Budi Santosa, Dr. Ir.

PengujiM. 2 Galieh Gunagama, S.T

5,942 Yulianto P. Prihatmaji, Dr.,

Stepping Kanal air

5

Potongan S9 - Art & Soul

4

Dosen Pengu

Leisure Space

Mini Galery/Amphiteater

+0,200 -0,200

Dosen Pengu Penguji 1

Foot plate

+3,750 5,433

Meizzhan Hady M. Galieh Gunagama, S.T

Balok Beton 30/40

+0,200

Water Pond

Design Of Socio-Cultural Ba Development Center In North Lo Spirit-Active Movement A

Kantilever Rangka Baja

Stepping +0,200 -0,200

Balok Beton 30/40 Bracing Pengekang

Meizzhan Hady Perancangan Pusat Pengemba berbasis Sosial Budaya di Lo Dengan Pendekatan Spirit-Acti

2

3

Penguji 1

1+0,200

Judul Gamba

Revianto Budi Santosa, Dr. Ir. Penguji 2

SECTION S7 - ART & SOUL 1:150

5,433

5

5,433

4

5,433

3

ARS-35 -

5,942

2

Yulianto P. Prihatmaji, Dr.,

Judul Gamba Skala No.

1

Deck beton 120 mm SECTION S7 - ART & SOUL 1:150

+11,311

ARS-35 -

N

No. Hal

Kisi kisi GRC outdoor Plywood Skala

Deck Observasi

Baja konektor fasad Undulating Roof Kuda-kuda Kayu 8/12

Deck beton 120 mm +11,311 +5,733

N +3,750 Deck Observasi

Keteran

Baja konektor fasad Sanggar kesenian musik +5,733 +0,550 +0,200

+0,400

Sanggar Tari +0,200

+0,550

Undulating Roof Kuda-kuda Kayu 8/12

+0,200

Multi event Space

+3,750

+3,750

Pondasi Foot plate Sanggar kesenian musik

SECTION +0,550 S8- ART & SOUL +0,400 +0,200 1:150

Sanggar Tari +0,200

+0,550

+0,200

ARS-37 -

Pondasi Foot plate SECTION S8- ART & SOUL Potongan S10 - Art & Soul 1:150

GSEducationalVersion

GSEducationalVersion

152

No. Hal

Kisi kisi GRC outdoor Plywood

Multi event Space

+3,750

No. Keteran

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Gambar 128. Gambar Potongan Art & Soul ARS-37 Sumber: Penulis

-


Exploded Axonometry

U

STUDIO AKHIR

Perancangan Pus berbasis Sosial Dengan Pendeka

Design Of Soc Development Cent Spirit-Active

Arsitek

Meizzhan H

Deck Beton 120 mm

Dosen Rangka Balok beton 30/40

M. Galieh G

Soil Media 150 mm

Dose Penguji 1

Selubung Plafond Siding Wood Plywood

Revianto Budi Sa Penguji 2

Balok Induk 40/60

Yulianto P. Pr

Kolom Beton 80/80 Bracing Baja

Judu

Rangka Balok Beton 40/60

Skala Kolom Penyangga Beton asimetris

N

Sistem Struktur Bangunan Art pementasan

Gambar 129. Aksonometri Struktur Bangunan Art Gallery Sumber: Penulis

GSEducationalVersion

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

153


Exploded Axonometry

STUDIO A

Perancanga berbasis S Dengan Pen

Design O Developmen Spirit-

Ars

Meizz

Undulating Roof Bitumen

Siding Wood Interior

Do

M. Ga

D Penguji 1

Revianto B Penguji 2

Yulianto

Reng kayu

Kuda kuda ekspos kayu bentang 600 cm

Skal

Kolom silinder beton d=30 cm Sirip fasad GRC plywood

Sistem Struktur Bangunan Sanggar Musik/Tari

onalVersion

154

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

N Rangka kanopi Baja hollow

Gambar 130. Aksonometri Struktur Bangunan Kelas Musik/ Tari Sumber: Penulis


ationalVersion

SKEMA DISTRIBUSI AIR

SKEMA UTILITAS

P

D

D

Pe

Pe ny ira ma ng ree n ro of

PDAM

Pe

Parkir Mobil

Parkir motor

Sumber Air Berasal dari PDAM dan Pompa SKEMA DISTRIBUSI AIR 1:500 Sumur yang berada di bawah urugan tanah greenary deck sport arena. Distribusi ke setiap titik utilitas air disetiap bangunan dari PDAM ataupun sumur pompa. Sementara Pengarian Greenary Deck menggunakan sistem UpFeed untuk menghindari membangun struktur baru untuk water tank atas. Hal ini dengan pertimbangan karena pengarian tanaman diatas atap tidak secara rutin dan intens sehingga walaupun menggunakan sistem pompa, tidak memberatkan pada penggunaan listrik.

Gambar 131. Skema Distribusi Air Sumber: Penulis

ARS-38 -

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

155


SKEMA KELISTRIKAN

P

D

Akses Kendaraan utilitas

De

Pe

R

Pe

Parkir Mobil

Parkir motor

SKEMA UTILITAS LISTRIK Massa utilitas untuk menyimpan Generator 1:500 terpisah dengan bagunan-bangunan utama untuk menghindari kebisingan langsung. Namun tetap dapat terkakses oleh kendaraan perawatan yang sewaktu-waktu membutuhkan perawatan ataupun perbaikan.

ersion

156

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Gambar 132. Skema Kelistrikan Sumber: Penulis

ARS-39 -


SKEMA BARRIER FREE DESIGN

Blok warna merah merupakan akses ramah disabilitas. Area dan ruang ruang komunal, ruang bersama, dan ruang ruang utama dapat diakses oleh pengguna kursi roda.

Gambar 133. Skema Barrier Free Design Sumber: Penulis

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

157


SKEMA JALUR EVAKUASI

Jalur evakuasi menitik beratkan pada alur dan titik kumpul. Karakter bangunan yang terpisah juga memberikan kemudahan untuk langsung terkoneksi dengan ruang luar . begitu juga dengan karakter tapak yang memiliki banyak ruang terbuka dapat menjadi titik kumpul saat evakuasi bencana

158

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Gambar 134. Skema Skema Jalur Evakuasi Sumber: Penulis


DETAIL KHUSUS

DETAIL FASAD

GRC plywood Stepping

Undulating Metal Sheet Plat konektor baja Undulating Metal Sheet

GRC Plywood 15 x 8 cm

Rangka Baja Hollow Baut Pengekang Besi kanal pengikat

Konektor baut pengikat

Kolom Beton

Rangka Baja Hollow

0,168

0,120

0,400

Rangka Baja Hollow

Detail Kisi-Kisi Fasad-Sport Arena & Art Building DETAIL KISI-KISI FASAD - SPORT ARENA 1:50

Gambar 135. Detail Fasad Kisi-kisi Sumber: Penulis

D-01 -

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

159


DETAIL MODUL SKYLIGHT Skema Pencahayaan dan cross Ventilation

Institusi

Departemen Arsite Fakultas Teknik Sip Perencanaan Universitas Islam Indo

Breathing Roof (Sense Of touch)

Projek

STUDIO AKHIR DESAIN ARSITEKT

Judul

Perancangan Pusat Pengembangan P berbasis Sosial Budaya di Lombok U Dengan Pendekatan Spirit-Active Mov

Design Of Socio-Cultural Based Yo Development Center In North Lombok W Spirit-Active Movement Approac

Udara Dari Pori-pori Fasad

Arsitek / Mahasiswa Meizzhan Hady

Cahaya Alami (Sense Of light/Sight)

1851

Dosen Pembimbing

M. Galieh Gunagama, S.T., M.Sc

Dosen Penguji Frame Alminum Lingkar 30 mm

Penguji 1

Revianto Budi Santosa, Dr. Ir., M.Arc

Tempered Glass silinder 20 mm Frame dudukan

Penguji 2

Modul Silinder Plastic Karbonat

Yulianto P. Prihatmaji, Dr., IPM., I

Judul Gambar

Skala

0,594

No. Gam 15

1,000 N

No. Halaman

Konektor Plat Baja 5 mm

Keterangan

0,872

DetailDETAIL Modul Skylight- Gym & Fitness/Educational MODUL SKYLIGHT-GYM & FITNES/EDUCATIONAL 1:10 GSEducationalVersion

160

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Gambar 136. Detail Modul Skylight Sumber: Penulis

D-02 -


DETAIL AKSES AKTIF BANGUNAN EDUCATIONAL

Institusi Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Sipil & Institusi Perencanaan Universitas Islam Indonesia

Balok anak 15/20

Balok anak 15/20 tangga finishing coatingtangga cat finishing coating cat

Balok anak 15/20

Departemen Arsite Fakultas Teknik Si Projek Perencanaan Universitas Islam Ind STUDIO AKHIR DESAIN ARSITEKTUR STUDIO

Baluster railing 80 cm Baluster railing 80 cm tangga finishing coating cat

Judul

Sliding deck Finishing plastic Sliding deck Finishing plastic Baluster railing 80 cm

Papan Fiber plastic, finishing Papanglossy Fiber plastic, finishing glossy

Projek

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Perancang STUDIO AKHIRdiDESAIN berbasis Sosial Budaya LombokARSITEK Utara berbasis Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement Dengan Pe

Judul

Rak Buku

Design Of Socio-Cultural Based Youth Design Development Center In North With theP Perancangan Pusat Lombok Pengembangan Developme Spirit-Active Movement Approach berbasis Sosial Budaya di Lombok Spirit Dengan Pendekatan Spirit-Active Mo

Sliding deck Finishing plastic

Papan Fiber plastic, finishing glossy

Design/ Of Socio-Cultural Based Y Arsitek Mahasiswa Ar Development Center In North Lombok Movement Approac MeizzhanSpirit-Active Hady 18512133 Meiz

Rak Buku

Arsitek / Mahasiswa Rak Buku

Meizzhan Hady

#Element ID

#Element ID

Dosen Pembimbing

#Element ID

Papan kayu 30 mm

1851

Undakan beton

Do

M. Galieh Gunagama, S.T., M.Sc M. G Dosen Pembimbing

Undakan beton

Papan kayu 30 mm Undakan beton

M. Galieh Gunagama, S.T., M.S Dosen Penguji

Penguji 1

Papan kayu 30 mm

Penguji 1

Revianto Budi Santosa, Dr. Ir.,Penguji M.Arch.,IAI Revianto Dosen Penguji 1

Penguji 2

Penguji 2 Revianto Budi Santosa, Dr. Ir., M.Arc

Yulianto P. Prihatmaji, Dr., IPM., IAIYulian Penguji 2 YuliantoGambar P. Prihatmaji, Dr., IPM., Judul

Detail Akses Bangunan EducationalDetai

Judul GambarAKSO AKSONOMETRI Detail Akses Bangunan Educatio DENAH AKSES DENA AKSONOMETRI POTONGAN AKSES

POTO

DENAH AKSES

Skala

POTONGAN AKSES

No. Gambar Ska

22 No. Gam

Skala

N

No. Halaman 22 N N

No. Halama

Keterangan +4,000

0,800

+4,000

Keterangan

0,800 +4,000

0,800 +3,120

1,400

+3,120 +3,120

1,400 1,400

2,250

2,250 2,250 +0,300

+0,300 +0,300 0,000

0,450

0,450

leisure space

0,450

0,700

1,000 0,700

1,300 0,700 1,000

1,000 1,000 1,800 1,300 1,300 1,800

Denah Akses Aktif

DENAH TANGGA (1) DENAH TANGGA (1) DENAH TANGGA (1) 1:50 1:50 1:50 GSEducationalVersion

1,000 1,800 1,000

1,000 1,000

0,000 0,000

leisure space

leisure space

1,000 Detail 1:50 ARS-43 -

ARS-43 -

ARS-43 -

Detail 1:50

Detail 1:50

Potongan Melintang Akses Aktif

D-01 -

D-01 -

D-01 -

GSEducationalVersion GSEducationalVersion

Gambar 137. Akses Aktif Bangunan Educational Sumber: Penulis

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

161


MODUL OUTDOOR

Climbing Wall Traditional Arena

Outdoor Structure Open Playground

Modul Outdoor merupakan bagian dari public space yang bersifat aktif dan memeiliki multi aktivitas bersama. baik itu bermain, bersantai, berolahraga, hingga menyelenggarakan acara lokal. Terdapat beberapa titik modul outdoor dengan karakter yang berbeda beda, antara lain: arena tradisional, lapangan informal, dan juga instalasi playground.

162

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Gambar 138. Modul Outdoor Sumber: Penulis


Meizzhan Hady

1:150

1,500

18512133

Skala

No.

1,500 12,000 1,500

Dosen Pembimbing

OUTDOOR STRUCKTUR

No. Hal

N

1,500

M. Galieh Gunagama, S.T., M.Sc 1,500

Ketera Dosen Penguji

1,500

Penguji 1 1,500

1,500

Revianto Budi Santosa, Dr. Ir., M.Arch.,IAI

1,500

Penguji 2 Yulianto P. Prihatmaji, Dr., IPM., IAI

STUDIO AKHI

Judul Gambar

Perancangan Pus berbasis Sosia Dengan Pendeka

Design Of So Development Cen Spirit-Active

1,500

DENAH MODUL OUTDOOR 1:150

ARS-42 -

1,500

Skala

Meizzhan H

1,500

32 N

Arsitek

No. Gambar

1,500

No. Halaman

12,000 1,500

Tampak Timur TAMPAK TIMUR INSTALASI MODUL OUTOOR 1:100

Dosen Keterangan

1,500

ARS-41 TAMPAK SELATAN INSTALASI MODUL OUTDOOR 1:100 -

ARS-40 -

1,500

GSEducationalVersion

M. Galieh G

Dos

1,500

Penguji 1 1,500

1,500

Revianto Budi S

1,500

Penguji 2

Yulianto P. P

Jud

Denah Instalasi aktif - Outdoor Leisure DENAH MODUL OUTDOOR 1:150

ARS-42 Skala

Tampak Selatan

ARS-41 TAMPAK SELATAN INSTALASI MODUL OUTDOOR 1:100 -

Selain indikator Route Proccess, Pendekatan aktif juga mengintervensi karakter struktur outdoor, yang mana untuk menjawab permasalahan aktif di skala Outdoor. Terdapat Modul Struktur yang menjadi bagian dari aktifitas berkumpul dan bermain di luar ruang, yakni rangka berupa scafholding dengan pijakan berbagai level untuk mendistribusi fungsi. ruang bawah dapat dijadikan sebagai flexible Workout, rangka horizontal dapat dijadikan mistar Pull up, bergelantung, meTAMPAK TIMUR INSTALASI MODUL OUTOOR ARS-41 1:100 manjat, dan lain-lain. Elevasi bermacam-macam bertujuan untuk memberikan batas ruang bagi yang menggunakan tanpa harus saling menyekat satu sama lain. Disamping itu juga perbedaan elevasi memberikan stimulus gerak aktif berupa steppping up-down saat mengalami dan menjelajah struktur tersebut.

N ARS-40 -

TAMPAK SELATAN INSTALASI MODUL OUTDOOR 1:100

ARS-40 -

GSEducationalVersion

DENAH MODUL OUT 1:150

Aksonometri

Gambar 139. Modul Playground Sumber: Penulis

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

163


Area lapangan informal dapat dijadikan sebagai tempat berkumpul, bermain dan melakukan aktivitas eksisting berupa olahraga bersama di area outdoor. instalasi struktur playground juga menjadi bagian dari stimulus gerak aktif bagi pengguna ruang outdoor. Sementara struktur gundukan tersebut sebagai upaya untuk menggunakan kembali surplus tanah galian sport arena semaksimal mungkin di dalam sebelum di bawa keluar site. Gundukan ini memiliki fungi menjadi amphiteater atau tribun untuk menonton. Baik yang mengarah ke lapangan informal, arena tradisional, bahkan ke lapangan umum sepak bola yang berada di luar site.

Arena Tradisional digunakan sebagai tempat pergelaran seni Peresean yang rutin diadakan di Lombok Utara. Dengan covering hanya berupa tanah keras tanpa perkerasan. Hal ini juga mempertimbangkan agar arena tersebut dapat dijadikan sebagai arena bermain Gasing atau Memangkek, yang mana meruapakan event rutin dan populer sebagai permainan tradisonal Lombok Utara.

Gambar 140. Outdoor Informal Arena Gambar 141. Outdoor Traditional Arena Sumber: Penulis

164

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


Modul Instalasi yang memiliki banyak fungsi dan aktivitas luar, seperti tempat bersantai, berolahraga, maupun berkumpul. Area bawah naungan dapat dijadikan sebagai area gathering, sementara naungan dapat di naiki oleh pengunjung. Pijakan-pijakan tersebut dibuat berbeda level sebagai batas keruangan yang bisa digunakan tanpa harus membuat struktur pembatas berupa sekat.

Climbing Wall disatukan dengan struktur dinding bangunan Fitness & Management. dengan struktur berupa scafholding baja yang menempel dengan dinding bangunan. Dengan ketinggian 8 meter dari tanah, juga memiliki deck sebagai tempat untuk mempersiapkan alat-alat keamanan. Deck tersebut dapat diakses juga melalui tangga panjat di sebalah climbing wall. Penyatuan struktur ini dilakukan untuk memanfaatkan bagian lengkung solid dinding bangunan, selain menjadi selubung, juga dapat menjadi bagian dari aktivitas aktif diluar ruangan.

Gambar 142. Modul Instalasi Playground Gambar 143. Climbing Wall Sumber: Penulis

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

165


VEGETASI

Indicators Variaty of moods make people move canopies and awnings provide shelter

Domain Routes dalam Desain Aktif memiliki indikator berupa perbedaan ekspresi dan suasana ruang membuat orang berpindah-pindah. dan juga peran kanopi yang menghadirkan naungan bagi pengguna dalam bertransisi menuju suatu fungsi ruang atau aktivitas lainnya. Peran vegetasi disini dapat menjadi bagian dalam merespon

Vegetation as Part Of sense movement Aromatic Vegetation Edible Vegetation (Sense Of Odor)

Pemanfaatan Vegetasi sebagai bagian dari stimulus pembauan atau aroma, yang mana ini juga menjadi bagian dari pencapaian desain aktif. Karena sensasi bebauan aroma yang berbeda dapat mendorong orang untuk berpindah merasakan suasana keruangan yang berbeda pula.

166

(Sense of Taste)

Vegetasi juga diharapkan menjadi bagian untuk menyediakan stimulus fungsi indera perasa berupa lidah, sehingga rencana vegetasi menggunakan tajuk berbuah ataupun perdu berbuah yang tentunya dapat di konsumsi oleh manusia. Namun perlu ada pertimbangan vegetasi lokal yang juga mampu memunculkan memori tentang rasa.

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Indikator tersebut, dimana setiap vegetasi memiliki karakter berbeda yang juga akan menghadirkan suasana yang berbeda (sense of movement), baik dari bentuknya (sight), apakah memiliki bau (aromatic smell) , atau mungkin pada rasa jika dapat dimakan oleh manusia.

Vegetation as part Of Routes Shelter Shaded Vegetation

Prinsip Route dalam desain aktif mendorong perpindahan yang baik dan tetap pada koridor kenyamanan manusia. Oleh karenanya peran peneduh berupa naungan menjadi bagian dari indikator desain aktif. selain menggunakan naungan buatan berupa struktur maupun bagian bangunan, Naungan peneduh juga dapat diterapkan melalui penempatan vegetasi dan jenis vegetasi yang digunakan. Dalam desain ini pertimbangan rencana vegetasi juga memperhitungkan peletakan titik titik tajuk sebagai naungan peneduh sirkulasi. Melihat karakter spasial ruang yang cenderung memisah satu sama lain maka perpindahan yang sedikit berjarak perlu penambahan naungan untuk tetap memberi kenyaman gerak dan perpindahan manusia.


Aromatic Vegetation Bunga Kenanga Cananga Odorata

Vegetasi fragrant/ aromatic menggunakan tanaman yang tergolong lokal dan mudah dalam perawatan. Bunga kenanga merupakan bunga tropis yang tidak memerlukan banyak perawatan. Sehingga bunga ini di pilih menjadi vegetasi aromatic yang dapat di tanam di greenary deck, baik di area atap bangunan sport arena maupun art & soul. Greenary deck tersebut diharap menjadi bagian dari ruang publik baru masyrakat. Namun selain menjadi area rekreatif, juga dapat merasakan dan menstimulus fungsi indera yang tentunya berdampak pada kualitas spirit dan juga aktivitas aktif sebagai tujuan utama.

Bunga Melati Jasminum Sambac

Bunga Melati merupakan bunga tropis yang juga mudah dalam perawatan, karena termasuk pada jenis tanaman liar yang bahkan mudah tumbuh di halam rumah tanpa harus ada perawatan. Penggunaan tanaman ini juga sebagai pemberi warna aromatik lain selain dari bunga kenanga.

Pohon Kayu Putih Melaleuca leucadendra

Berbeda dengan kenanga dan melati, Pohon kayu putih bukan termasuk perdu, sehingga tidak memungkinkan menjadi tanaman di atas deck greenary. namun pohon ini termasuk pada tanaman yang rimbun sehingga juga menjadi bagian dari fungsi vegetasi sebagai peneduh di dalam site. Peletakkan pohon kayu putih berada di outdoor leisure berupa modul palygorund dan peneduh jalan setapak.

Gambar 144. Tanaman Aromatik Tropis Sumber: google image (Modifikasi)

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

167


Edible Vegetation Tanaman yang dapat dirasakan dengan disertai memori ingin diterapkan dalam desain lansekap. Yakni menggunakan tanaman vegetasi lokal yang erat kaitannya dengan karakter lokalitas. Bagaimana anak-anak di zaman dulu memiliki memori kuat akan tanamn tersebut, karena karakter bermain dan menjelajah (aktif) pada pemuda dahulu erat kaitannya dengan tanaman, hingga kadang-kadang petualangan aktif dimulai saat mereka berburu buah, tanaman yang dapat dimakan, dan lainnya.

Tanaman Lantana Dangkongan (bahasa sasak) Tanaman Lantana merupakan tanaman liar yang sangat erat dengan memori lokal, dimana dapat dapat tumbuh dengan baik di iklim tropis tanpa perawatan tinggi. Buahnya dapat di konsumsi dan sering menjadi alat bermain bagi anak-anak dan pemuda saat bersama.

Rambusa Buah Liar

Tanaman rambusa juga memiliki buah yang dapat dimakan, dan tergolong tanaman yang liar, Tanaman ini memiliki akar yang kecil sehingga bisa di tanam di greenary deck tanpa mengganggu struktur nantinya.

Mangga Pohon Tajuk Peneduh Pohon Mangga dipilih sebagai vegetasi site, Selain menghasilkan buah, juga merupakan tanaman bertajuk yang dapat menjadi naungan peneduh sirkulasi dan setapak pada site. Karakter aktif pun mampu didorong dengan menghadirkan aktivitas memanjat, bergelantungan, dan lain lain. Gambar 145. Tanaman Lantana Gambar 146. Tanaman Rambusa Gambar 147. Pohon Mangga Sumber: google image (Modifikasi)

168

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


Penataan Vegetasi Tajuk

Sirkulasi Site diusahakan terdapat naungan untuk memberikan kenyamanan gerak pada pengguna. sirkulasi yang diprediksi akan banyak dilalui oleh orang diberikan tajuk vegetasi yang sedikit lebih rapat. Sementara modul struktur outdoor sebagai sudut-sudut interaksi terdapat vegetasi yang masuk kedalam kategori “Vegetation as Part Of sense movement”, aromatic vegetation & edible vegetation.

Gambar 148 Penataan Vegetasi Tajuk Sumber: Penulis

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

169


Vegetasi Perdu

Greenary Deck menjadi media tempat penataan vegetasi berupa bunga dan semak liar yang memiliki akar yang pendek. Keberadaan Perdu aromatik ini sebagai wujud sense experience yang dihadirkan untuk ruang publik. Greenary deck yang selain memberikan koneksi visual yang baik (jangkauan dan pemandangan luar gunung dan sawah) juga memberikan stimulus sense of odor. Yang mana merupakan bagian dari sense movement.

170

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Gambar 149 Vegetasi Perdu Di Green Roof Sumber: Penulis


PENGUJIAN AKHIR Visibility Graph Simulation

Hasil Uji akhir desain dilakukan dengan cara Gambar 150. Simulasi Visibility Graph yang sama seperti desain pengembangan alter- Sumber: Penulis natif. pada uji Visibility Graph, dilihat proyeksi ruang sentral dan aktivitas dominan berada di antara bangunan, yang mana sesuai dengan rencana dan ekspektasi penggunaan ruang outdoor sebagai ruang publik dan rekreasi warga.

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

171


Agent Base Analysis

Gambar 151. Simulasi Agent Base Sumber: Penulis

172

Pada hasil simulasi uji agent based, memperlihatkan alur sirkulasi juga masih terdefinisi dengan baik memiliki pusat pergerkan berada di tengah bangunan, namun sedikit mengalami kemunduran kualitas di sekelilingnya. sehingga penerapan bukaan menuju ruang mati dibuat untuk meminimalisir dampak tersebut

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


Isovist Analysis

Hasil uji Isovist dari tengah proyeksi ruang komunal site, didapatkan hasil seperti di atas. memperlihatkan integrasi visual masih baik karena mempertahankan konsep koridor yang menerus.

Gambar 152. Simulasi Isovist Sumber: Penulis

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

173


Perspektif Eksterior-Mata Burung Memperlihatkan tata masa pada site dan beberapa konteks dengan lingkungan sekitarnya

174

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


Gambar 153. Perspektif Mata burung Sumber: Penulis Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

175


Corridor Of Curiousity koridor visual dan akses yang menghubungkan dua massa yang memiliki greenary deck, dari bangunan sport arena, Orang dapat melihat bangunan art galery dengan latar pegunungan dan gunung Rinjani apabila langit cerah.

176

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Gambar 154. Corridor Of Curiousity Sumber: Penulis


Educational Building Bangunan educational yang memiliki karakter bentuk yang sama dengan bangunan Gym & Fitness. Dengan penerapan filosofi satu keselarasan orientasi menuju gunung dan arah lawannya, sehingga bukaan besar mengarah pada orientasi pegunungan yang maksimal

Gambar 155. Eksterior Educational Sumber: Penulis

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

177


Greenary Deck Visual dari Deck Sport Arena menuju Art Galery menuju arah kosmos Gunung memperlihatkan kesan bangunan tersebut seolah olah di berikan keagungan bersama gunung sebagai latar. begitu juga dengan bentuk yang semakin meninggi semakin mengecil seolah olah berkamuflase menjadi bagian dari gunung yang ada di belakangnya.

178

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Gambar 156. Greenary Deck Sumber: Penulis


Water Pond Entrance Entrance Art Galery dari arah sport arena berupa stepping yang melewati air untuk memberikan pengalaman keruangan yang dramatik, dan mewujudkan desain aktif melalui sense of touch/sense of Material. yakni berupa material pada, dan cari berupa kolam. Kesan lengkung memberikan efek cahaya misteri sehingga pengalaman routes procces lebih kuat lagi

Gambar 157. Water Pond Entrance Sumber: Penulis

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

179


Multi Event Space Ruang Lantai 2 pada bangunan art & soul ini dapat dijadikan berbagai fungsi sesuai dengan acara, dapat menjadi area pameran bagi pelajar kriya, tempat pementasan kecil, hingga sebagai area gathering Pemuda .

180

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Gambar 158. Multi Event Space Sumber: Penulis


Ruang Fitness Ruang gym dan fitness yang menghadap sisi timur laut dan mengarah pada ruang komunal site, sehingga akomodasi visual lebih optimal.

Gambar 159. Ruang Fitness Sumber: Penulis

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

181


Yoga & Meditative Sementara ruangan yoga dan meditative menghadap orientasi sawah sehingga lebih memberikan ketenangan dari aktivitas komunal di orientasi sebaliknya. Lantainya juga dibuat berbeda level sehingga memberikan kesan perbedaan batas ruang dan juga bagian dari prinsip aktif.

182

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Gambar 160. Ruang Yoga Sumber: Penulis


Youth Hall Workshop Ruangan ini menjadi komunal belajar bagi pemuda, yang mana bersifat fleksibel, dapat dijadikan sebagai aula pertemuan, area workshop, dan sebagai Indoor Leisure space.

Gambar 161. Workshop Hall Sumber: Penulis

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

183


Jogging Track Jalur jogging track yang mengitari site dan frame visual bangunan art galery dari arah barat laut.

184

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Gambar 162. Jogging Track Sumber: Penulis


Traditional Arena arena ini tanpa perkerasan, yakni berupa tanah keras sebagai arena tradisional saat ada pergelaran event lokal masyarakat setempat. Baik berupa event memangkek (gasing) dan juga pertarungan peresean.

Gambar 163. Arena Tradisional Sumber: Penulis

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

185


BAB 6

EVALUASI PERANCANGAN KONTEKS KULTURAL DARATAN PULAU LOMBOK DESIGN CRITERIA

SUPER-IMPOSE HASIL UJI DENGAN ZONASI PERTIMBANGAN EFISIENSI ENERGI PENJELASAN BARRIER FREE DESIGN VISUAL CONNECTION & PHYSICAL CONNECTION

186


Dari hasil evaluasi perancangan, terdapat beberapa respon oleh penguji berupa pertanyaan dan masukan. Hal ini untuk menyempurnakan desainbaik dari sisi strategi maupun deskripsi. Pertanyaan dan respon penulis di urutkan dalam lembar berikutnya.

187


KONTEKS KULTURAL DARATAN PULAU LOMBOK

Penguji 2: Anda menulis tentang socio-culture dan context, bagaimana konteks dan karakter site pada daratan pulau Lombok mempengaruhi desain bangunan dan lanskap anda?

Geografis Pulau Lombok

Lombok merupakan pulau di Nusa Tenggara Barat yang juga menjadi tempat pusat pemerintahan Provinsi NTB. Dengan geografi ditandai oleh selat Lombok di bagian timur, selat bali di barat, laut jawa di utara, dan samudera hindia di bagian selatan. Sekitar 80 % populasinya merupakan suku sasak yaitu suku asli dari pulau Lombok.

Paham Imajiner Kosmos

kosmos laut

Lokasi

kosmos Gunung

Pulau Lombok mempunyai pusat orientasi keagungan yakni gunung Gunung Rinjani sebagai sesuatu yang di anggap sentral. Sehingga tidak jarang patokan arah sering mengunakan patokan Gunung Rinjani. Paham kultural mengenai pusat kosmos ini menjadikan banyak aspek dan tradisi membangun masyarakat dahulu berorientasi menuju aksial imajiner gunung sebagai pusat saujana di Lombok, terutama Lombok Utara. Masyarakat Utara pun secara khusus sangat mengagungkan dua bentang alam, yakni Gunung dan lautan. Ditandai dengan ritual taek lauq (berdoa dan memuliakan Lautan) dan taek daya (berdoa dan memuliakan Gunung) sebagai ciptaan tuhan yang seharusnya di jaga dan dimuliakan. Gambar 164. Peta Lokasi-Paham Imajiner Sumber: Penulis

188

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


DESIGN CRITERIA

Penguji 2: Apa DESIGN CRITERIA yang berbasis pada socio cultural, spirit active movement, dan rangsangan bergerak pada gubahan massa/ruang dan ekspresi bangunan?

Penjelasan mengenai design criteria sebelumnya telah di petakan dalam diagram kerangka berpikir. Setiap variabel memiliki kriteria perancangan yang didapatkan dari hasil kajian dan studi literasi tertulis sebelumnya. Baik dari variabel desain sosial budaya Lombok Utara dan pendekatan Spirit-Active movement sendiri. Sosial Budaya melalui intervensi Konteks berupa aktivitas eksisting, pergelaran budaya,

Socio-Cultural

Spirit-Active Movement

Cultural Events

Form and visual expression

Routin Regional Events

Respect to Ancestor value

Event Memangkek

Saling Rumbaq Bong Bale

Tari sireh

Betabeq

Gendu Rasa

anding gunung, anding segara

Peresean Intervensi pada kesediaan ruang publik yang mampu mewadahi berbagai tipe dan karakter perayaan lokal. kajian analisa karakter perayaan dan pola keruangan yang diciptakan oleh manusianya saat perayaan diselenggarakan. Aspek ini diangkat karena nilai sosial yang dimunculkan akibat suatu perayaan di Lombok Utara sangat signifikan dalam mewadahi kegiatan sosial lainnya.

Intervensi pada bentuk dan ekspresi rancangan melalui transformasi nilai kultur dan budaya lokal yang bersifat tangible & intangible, kemudian diterjemahkan dalam konteks kini sebagai bagian desain dan ekspresi lokal masyarakat Lombok Utara. Hal ini bertujuan agar rancangan mengakar dari nilai dan konteks sosial berdasarkan filosofi nenek moyang terdahulu di Lombok Utara. Sehingga tidak menjadi benda asing ditengah masyarakat yang berbudaya.

Spirit

Active

routes sense

Destination

balancing Experience

Activity Program

Spatial Charaterstic

visibility spaces

Spirit movement berkaitan dengan rasa yang dialami pengguna ruang terhadap suasana yang dibangun. mencoba menstimulus setiap panca indera pengguna agar bisa terus responsif terhadap ruang. Dialog antar pengguna dan ruang menjadi lebih terlihat.

Active Movement menjadi bagian untuk menstimulus aktivitas aktif di dalam rancangan. Indikatornya mengacu pada hasil kajian sebelumnya yang pada kajian desain aktif. Peranan penting dalam perwujudannya adalah strategi tata masa untuk meciptakan magnet-magnet aktivitas aktif. penghidupan gairah keaktifan pengguna juga berkaitan dengan program keruangan dan strategi visual sebagai pemantik aktivitas aktif.

Routes process

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

189


SUPER-IMPOSE HASIL UJI DESAIN DAN ZONASI

Penguji 2: Evaluasi desain menggunakan space syntax, bagaimana hasilnya? Coba super-impose gambar di halaman 81 dan 93.

Super-Impose

Hasil Super impose ini bertujuan untuk melihat kesesuaian antara konsep zonasi dan pembuktiannya pada hasil uji dari peletakkan massanya. Konsep zonasi berupa sistem grid dan hasil uji visibility graph untuk melihat pusat komunal yang sesuai dengan rekonsiliasi zonasi sebelumnya.

190

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Gambar 165. Super-Impose Hasil Uji dan Rekonsiliasi Zonasi Sumber: Penulis


Rekonsiliasi Zonasi Multipurpose sport arena Educational & literacy Gymnasium & training Entrance & public plaza Workshop & Laboratoies Open park & informal arena Art facilities & performance Management, Konselilng & institution

Hasil Uji Peletakan Massa Tingkat jangkauan visibilitas tinggi

Tingkat jangkauan visibilitas rendah

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

191


PERTIMBANGAN EFISIENSI ENERGI

Penguji 2: Apakah efisiensi enerji menjadi hal penting di Lombok?, adakah konsep dan penerapannya dalam desain anda? Bijak dalam menggunakan energi sudah seharusnya dilakukan disetiap rancangan bangunan. Baik bangunan kecil maupun bangunan yang berskala besar. Pertimbangan Energi dan rancangan berkelanjutan meskipun tidak menjadi fokus desain di laboratorium Reka Rupa Ruang, Namun dalam desain dipertimbangkan secara gagasan. Konsep fasad terbuka transparan menuju titik-titik visual sebenarnya juga tidak hanya menghubungkan massa terhadap konteks visual dan pergerakan saja, namun juga memiliki potensi sebagai selubung yang mengalirkan udara ke dalam bangunan. Begitu juga dengan penerapan area void yang menjadi penghubung jangkauan visual di dalam bangunan mampu memberikan udara mengalir lebih leluasa di dalam bangunan. Dampaknya tentu pada pengurangan beban energi dari penggunaan penghawaan Buatan. Dengan bukaan ke berbagai arah pun sebenarnya untuk memaksimalkan pencahayaan alami bangunan sehingga penggunaan enegi untuk pencahayaan buatan dapat tereduksi disiang hari.

Gambar 166. Potongan - Teknologi Pasif dalam bangunan Sumber: Penulis

192

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


Penguji 2: Saya menemukan gambar untuk diffable dan emergency route, bisakah anda menjelaskan lebih detail bagaimana desain anda mengantisipasinya?

PENJELASAN BARRIER FREE DESIGN

Akses ramp untuk disabilitas dapat mengakses fungsi-fungsi utama yang memungkinkan adanya aktivitas dari penyandang disabilitas itu sendiri, seperti Perpustakaan, Galery pementasan, Tribun penonton, kantor manajemen, konseling hingga kelaskelas workshop. Akses lapangan indoor menggunakan ramp yang menerus dari koridor utama yang menurun sampai level lapangan indoor sport arena. Pada bangunan educational juga terdapat akses ramp yang menerus dari luar massa menuju lantai 2 yang berfungsi sebagai perpustakaan dan kelas-kelar pembimbingan.

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

193


VISUAL CONNECTION & PHYSICAL CONNECTION Penguji 1: Kajian yang sangat baik terutama pada strategi diagramming yang dikembangkan untuk banyak tema kajian Perlu Penjelasan bagaimana anda mensinkronkan antara “visual connections” dengan “physical connection” dalam rancangan anda sehingga dapat memecahkan masalah “spasial keruangan yang merangsang pengguna untuk aktif bergerak fisik dan psikis, baik di ruang indoor maupun outdoor”

Visual Sense Movement

194

Physical Physical Movement

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Dalam rancangan ini, Koneksi visual dan koneksi fisik merupakan dua hal yang bisa jadi berkaitan satu sama lain, atau bahkan terlepas satu sama lain. sirkulasi visual bisa menjadi bagian dari sirkulasi pergerakan fisik, atau koneksi visual hanya memantik pergerakan, namun bukan menjadi sirkulasi fisik secara langsung. Salah satu implementasinya adalah bentukan dua gunungan pada desain. Saat berada di puncak gunungan, visual secara langsung tekoneksi, namun sense movement dan physical movement diwujudkan dengan proses pergerakan menuju gunungan diseberangnya pengalaman menuruni setapak, Mengaroma tanaman greenary deck, di cerukan terendahnya terdapat pengalaman menyeberangi kanal air, kemudian kembali menanjak menaiki setapak hingga menuju puncak diseberangnya. Hal ini memberikan pengaruh psikologis pengguna dan pemantik sensorik selama transisi perpindahan tersebut


Sense Movement

Perpindahan yang melibatkan perasaan bagi pengguna juga diimplementasikan sebagai upaya menghadirkan perbedaan pengalaman keruangan di sirkulasinya (route proccess). transisi gelap menuju terang, perbedaan karakter material, dan sebagainya juga menjadi pembeda rasa perpindahan di setiap sirkulasinya.

Physical Movement Movement juga diterjamahkan tidak hanya pada perpindahan, juga pada action atau pada pose manusia dalam rangka menikmati ruang dalam bangunan ini. Kebebasan action, entah itu duduk, bersandar, bergelantungan, berdiri, maupun berayun. Konsep ini sebagai upaya selebrasi kebebasan pose tubuh manusia sebagai bagian dari movement itu sendiri.

Gambar 167. Visual Sense Movement Pond Entrance Gambar 168. Physical Movement - Ruang Baca Sumber: Penulis Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

195


BAB 7

LAMPIRAN

APREB CEK PLAGIASI GAMBAR PERANCANGAN (dokumen terpisah)

DAFTAR PUSTAKA

196

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

197


KON MARA SANG PEPADU “Muda dan Berani” Sang Pepadu itu melenggak mendongak. Penasaran Ia pada dua gunungan dihadapannya. Dengan gagah sang pepadu berjalan menapak batu putih berirama, membawa kakinya menuju puncak gunung utara. Disana Ia melihat hamparan sawah padi yang menguning, memberinya harap akan keberlangsungan hidup warganya. Tiba-tiba dari atas sana, Ia berbalik badan melihat ke seberang Penasaranlah sang Pepadu. Mulai ia menuruni gunungan sesembari memetik rambusa, mengingatkannya pada masa kecil penuh rasa. Dalam perjalan di bawah sana, Sang Pepadu mendengar alunan tabuh remaja mengalunkan gendang dan komprang, melihat anakanak berlari kesana kemari, yang menandakan Ia sudah setengah perjalanan. Sang Pepadu pun dengan hasrat kuat menaiki gunungan seberang. Sambil menapak satu dua langkah, sesembari iya memetik Bunga Kenanga, mengaroma melati, mengunyah buah Lantana. Hingga tak sadar Ia pun sampai pada puncak gunungan. Matanya terbelalak memandang gunungan sesungguhnya, Betapa agungnya Rinjani di tenggara sana, Maka Takjublah sang Pepadu.”

198

Panel Presentasi - APREB 1

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

-Meizzhan Hady

YOUTH

PERANCANGAN PUSAT PENGEMBANGAN PEMUDA BERBASIS SOSIAL BUDAYA DI DEVELOPMENT LOMBOK UTARA DENGAN PENDEKATAN SPIRIT-ACTIVE MOVEMENT

CENTER

MEIZZHAN HADY 18512133 PEMBIMBING: M. GALIEH GUNAGAMA, S.T., M.Sc

DESIGN MOODBOARD

PENGUJI: REVIANTO BUDI SANTOSA, Dr. Ir., M.Arch.,IAI YULIANTO P. PRIHATMAJI, Dr., IPM., IAI

1/6


YOUTH DEVELOPMENT

CENTER

termasuk mengalami masalah ini adalah Kabupaten Lombok Utara. Lombok Utara sendiri merupakan daerah yang kental kebudayaan bahkan banyak tradisi kuno yang malah mengarah pada aktivitas aktif, baik secara fisik, psikis, maupun sosial. Namun sayangnya, jati diri ini semakin lama semakin terkikis oleh perubahan gaya hidup masyarakat, tidak terkecuali terhadap kelompok pemuda. Oleh karena itu perlunya solusi dalam memberikan wadah berkembang bagi pemuda yang berlandaskan pada karakter mereka yang sejatinya adalah masa-masa dimana manusia harus aktif. Memberikan media berkembang dan berinteraksi satu sama lain dengan menekankan pada aktivitas yang mendorong mereka untuk terus aktif dalam fisik, mental, dan nilai sosial.

KONTEKS LOKASI

WHY YOUTH DEVELOPMENT CENTER?

Panel Presentasi - APREB 2

Merancang pusat pengembangan pemuda ini dipilih untuk menjawab masalah tersebut. Dengan menggunakan pendekatan gerak aktif dan gerak spirit sebagai upaya menjawab permasalahan pemuda, dan juga berlandaskan pada asas nilai sosial budaya yang tertanam kuat di Lombok Utara sebagai upaya memberikan pendidikan karakter bagi kelompok pemuda akan pentingnya nilai-nilai luhur dan kesakralan agung Lombok Utara, agar tetap lestari dan

berlanjut hingga masa akan datang. Fasilitas pengembangan pemuda akan menjadi pusat komunitas kepemudaan yang mewadahi berbagai macam aktivitas produktif. Dengan spesifik pengembangan yang mengacu pada nilai sosialbudaya masyarakat Lombok Utara. Sarana prasananya pun tidak hanya untuk pemuda, namun semua kalangan publik.

Kajian Aspek Perancangan

fasilitas pengembangan pemuda strategis Lombok Utara

MOVEMENT AS AN APPROACH ROUTES PROCCESS

Sirkulasi Outdoor Perbedaan Akses Multi Akses Sense Movement

ACTIVITY PROGRAM Program Spasial Organisasi keruangan Karakter Keruangan

YOUTH DEVELOPMENT

CENTER

PERANCANGAN PUSAT PENGEMBANGAN PEMUDA BERBASIS SOSIAL BUDAYA DI LOMBOK UTARA DENGAN PENDEKATAN SPIRIT-ACTIVE MOVEMENT

KERANGKA BERPIKIR

Youth Development Center

DESTINATION

Kriteria

AS a Space Magnet Simpul-Simpul Utama Permainan Jarak Proksimitas

SURROUNDING Arah Entrance Site mempengaruhi sekitar / Site Dipengaruhi Sekitar Potensi Koneksi Visual

Konteks Lokasi

Nilai Sosial Budaya

Kondisi Lingkungan Sekitar

Interpretasi Nilai Sosial budaya

Peratuaran daerah

Identitas bangunan

Pertimbangan akses

Fasilitas penunjnag

konektivitas

konsep pemintakatan ruang

User’s need (Pemuda)

Regulasi daerah (KDB, KLB, KDH)

Respon konteks sosial

karakter ruang

akses komunitas publik

nilai lokalitas citra perancangan

Program keruangan

Respon konteks lingkungan

wadah pergelaran

Spirit-active Movement Karakter ruang akses internal tapak program ruang

strategi sirkulasi visibilitas program aktivitas

Locality & Identity Human Development lifestyle

Merancang fasilitas pengembangan pemuda dengan perhatian pada gaya hidup anak muda yang direspon dengan pendekatan spirit-active movement. Dan tidak melupakan karakter lokal masyarakat agar terus tumbuh bersama generasi baru yang berbudaya.

Pusat pengembangan anak muda yang menitik beratkan pada spasial keruangan bersifat aktif sebagai bagian dari karakter kehidupan muda yang aktif dan dinamis. Perancangan pusat pengembangan yang dilandasi oleh sosial kebudayaan setempat.

MEIZZHAN HADY 18512133 PEMBIMBING: M. GALIEH GUNAGAMA, S.T., M.Sc

PENGUJI: REVIANTO BUDI SANTOSA, Dr. Ir., M.Arch.,IAI YULIANTO P. PRIHATMAJI, Dr., IPM., IAI

2/6

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

Perubahan kebiasaan dan pola hidup membuat ikutnya banyak perubahan buruk yang menyertai kehidupan manusia seharihari. Teknologi ikut andil dalam merubah kebiasaan manusia, terutama kelompok pemuda. Mereka yang sejatinya memiliki hasrat dan tenaga yang berlebih perlu untuk disalurkan menuju hal yang lebih baik. Namun faktanya mulai banyak pemuda yang mengarah pada pola hidup yang pasif, termanjakan oleh kemudahan yang ada saat ini. Salah satu dampaknya adalah pada kesehatan dan penurunan kualitas sumber daya manusia, terutama Pemuda sendiri. Lebih dari 80 % pemuda di Indonesia hidup dengan pola aktivitas yang pasif, atau biasa kita kenal dengan malas gerak. Hal ini berdampak pada penurunan indeks kesehatan hingga indeks pengembangan yang melemah. Salah satu daerah yang juga

199


STRATEGI & KONSEP ZONING

Nodes function

SPORT ARENA

GYMNASIUM

Formal indoor Arena

Hasil skema zoning untuk fasilitas multi purpose sport arena cenderung berada di tengah site.

Hasil Zonasi untuk gymnasium yang mengikuti dekatnya dengan zona sport arena dan jogging track yang memaksimal panjang jalurnya.

Educational & Literacy

Nomor Grid 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48

Gymnasium & Outdoor Training Entrance & Public Space Workshop space & Laboratory Open park & Informal Arena Art facility & performance

EDUCATIONAL Skema zonasi untuk aktivitas literasi berada pada grid site sisi barat yang lebih jauh dari kebisingan kendaraan.

WORKSHOP & YOUTH LABORATORIES Workshop Space dapat optimal untuk menjawab indikatornya dengan meletakkan pada zona sisi utara dan barat.

OPEN PARK & INFORMAL ARENA

Informal arena memiliki keterkaitan dengan ruang publik karena bersifat terbuka sehingga zoning optimal cenderung berada di site sisi timur dan selatan.

ENTRANCE & PUBLIK PLAZA

Manajemen, Konseling & Kelembagaan

Plaza publik merupakan bagian dari ruang publik, sehingga penempatannya dibuat mendekat dengan perimeter akses site di sisi timur dan selatan.

Berdasarkan pada tabel matriks di atas, terdapat beberapa simpul utama yang saling bersinggungan di beberapa grid nomor. Yang mana mengindikasikan bahwa ada potensi untuk di satu koordinat site dapat berlangsung berbagai aktivitas sesuai dengan data yang didapatkan.

ART & PERFORMANCES fasilitas seni yang cenderung menimbulkan suara ditempatkan pada perimeter sisi timur untuk memberikan jarak dengan aktivitas kognitif. begitu juga dengan pementasan yang harus dekat dengan ruang publik.

Hasil analisa tata massa yang telah dilakukan di atas dengan membuat skema peletakan dengan potensi maksimal dari masing-masing simpul fungsi, kemudian kembali di olah menjadi matrik untuk melihat hubungan dan kesamaan indikator fungsi aktivitas. beberapa simpul fungsi utama terlihat memiliki kesamaan indikator dan letak optimal di site. Seperti area potensi sport arena yang diberbagai petak grid dapat digabungkan dengan fungsi gymnasium, literasi, dan workshop space. Rekonsiliasi pada perimeter depan lahan juga mengkombinasikan fungsi optimal untuk ruang publik dan pementasan seni.

MANAGEMENT & COUNSELING Pusat pengelola yang besifat terbuka ditempatkan dekat dengan ruang terbuka dan koneksi proksimitas yang baik untuk setiap simpul utama, sehingga penempatan optimal di sisi timur berdekatan dengan fasilitas olahraga.

KONSEP KULTURAL

Kultur Betabeq sebagai etika santun lokal mencoba diinterpretasi ke dalam suatu konsep gubahan massa. Filosofi saling membungkuk antar dua manusia yang menghadirkan efek visual merendah di satu titik menjadi interpretasi utama dalam mengawali transformasi massa utama dalam rancangan.

PROSES TRANSFORMASI

200

OUTDOOR MOVEMENT

LOCAL COSMOS & POROSITY

CULTURAL MASS ORIENTATION

Arah orientasi garis aksial mencoba menangkap vokal point gunung sebagai wujud “anding gunung” pada rancangan. integrasi visual dari cekungan menjadi yang paling optimal sehingga frame visual gunung di arah tenggara tapak dapat ditangkap dengan leading line yang terbentuk dari sirkulasi route proccess.

CURVE CONSISTENCY

VISUAL CONNECTION

Panel Presentasi - APREB 3

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

ZONING RECONCILIATION

Garis aksial dari interpretasi Perilaku Betabeq membentuk garis lengkung diharapkan menjadi bagian dari pengalaman jelajah (route proccess) sebagai wujud aktif dalam desain dengan menghadirkan keoptimalan intergasi visual, ekspresi dan variasi jelajah aktif pada sirkulasi yang terbentuk dalam rancangan.

YOUTH DEVELOPMENT

CENTER

PERANCANGAN PUSAT PENGEMBANGAN PEMUDA BERBASIS SOSIAL BUDAYA DI LOMBOK UTARA DENGAN PENDEKATAN SPIRIT-ACTIVE MOVEMENT

MEIZZHAN HADY 18512133 PEMBIMBING: M. GALIEH GUNAGAMA, S.T., M.Sc

PENGUJI: REVIANTO BUDI SANTOSA, Dr. Ir., M.Arch.,IAI YULIANTO P. PRIHATMAJI, Dr., IPM., IAI

3/6


DENAH LANTAI 1 Denah lantai 1 sekaligus dengan Siteplan, terdapat dengan pembedaan massa pada bangunan dapat memaksimalkan luasan site bangunan. Terdapat dua jalur entrance site. Pertama, dari perimeter jalan sisi selatan bangunan, dan entrance kedua dari perimeter jalan sisi Timur melalui jalur lapangan sepakbola. Publik Plaza dapat menjadi ruang multi aktivitas outdoor. Menjadi tempat bazar mingguan, senam bersama, hingga tempat PKL berdagang di hari-hari biasa. Spasial ruang yang memisah menjadi beberapa massa bangunan juga menguatkan fungsi route procces sebagai transisi aktif skala tapak, kemudian dalam skala indoor, pergerakan diwadahi oleh program ruang maupun jarak proksimitas ruang utama di dalamnya

5

6 5

28

26

27

4 24 24 25

15

16

N

17

7

16 17

3

LEGENDA

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28.

18

Publik Plaza Ramp/ Corridor of Curiousity Outdoor Traditional Arena Outdoor Arena Active Playground Jogging Track Climbing Wall Area Parkir mobil Parkir Motor Entrance Kolam Leisure Space Mini Performance Space Gedung kelas & studio musik Gedung Sanggar & kelas tari Indoor Multi Sport arena Ruang ganti Ruang Referee Kantin Workshop Hall Multimedia Ruang Komputer Ruang Komunitas Bahasa Ruang Kriya dan tenun Komunal Manajemen Ruang konseling Kantor Manajemen Ruang Monitoring Ruang Shalat

2

23

20

22

13

10

21

19

12 11 14

8

1

9

0

3

8

13 m

DENAH LANTAI 2 Semua massa bangunan memiliki jumlah lantai paling banyak hingga lantai 2. Pemanfaatan lantai dua ini menjadi bagian dari overlapping zonasi yang dilakukan sebelumnya. Zona Educational bersatu dengan zona workshop, Gym & fitness menyatu dengan zona Manajemen. Sehingga massa bangunannya menjadi satu. Sementara koneksi bangunan vokal yakni Sport arena dan zona Art-soul memiliki atap berupa taman observasi pandang. banguna Sport Arena mengkoneksikan lahan dengan area sawah di barat. Sementara Greenary Deck Art-Soul mengkoneksikan Site dengan visual Perbukitan dan Gunung Rinjani disebelah Tenggara Bangunan

38 36

37

39

29

N

31

33

32

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

Panel Presentasi - APREB 4

34

35

29

31

30

29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39.

Greenary Deck Galeri Temporer Ruang baca Retractable Classroom Youth Auditorium Ruang Buku & Diskusi Entrance Ramp Fitness Storage Leisure Space Yoga & Meditative Gym & Fitness

0

3

8

13 m

Tampak Kawasan Selatan

YOUTH DEVELOPMENT

CENTER

PERANCANGAN PUSAT PENGEMBANGAN PEMUDA BERBASIS SOSIAL BUDAYA DI LOMBOK UTARA DENGAN PENDEKATAN SPIRIT-ACTIVE MOVEMENT

MEIZZHAN HADY 18512133 PEMBIMBING: M. GALIEH GUNAGAMA, S.T., M.Sc

PENGUJI: REVIANTO BUDI SANTOSA, Dr. Ir., M.Arch.,IAI YULIANTO P. PRIHATMAJI, Dr., IPM., IAI

4/6

201


SISTEM STRUKTUR BANGUNAN ART-SOUL

Stepping Deck Greenary Deck Media Tanah 150 mm

Struktur Rangka Beton Selubung Plafon Siding wood

Struktur Bangunan musik

BANGUNAN MUSIC-TARI Atap Undulating Bitumen

Selubung Atap Siding Wood Usuk Kayu Kuda kuda kayu Kanopi

BANGUNAN GYM & FITNESS - EDUCATIONAL

AKSONOMETRI DESAIN

Undulating metalsheet

BANGUNAN SPORT ARENA

Ranga baja plafon selubung plafon siding wood

Undulating Polykarbonat

Sturktur bangunan dibedakan menjadi dua system konstruksi, massa sport arena dan art performance menggunakan tipe konstruksi yang sama, yakni rangka beton bertulang, sementara bangunan educational dan fitness menggunakan system truss kuda kuda baja menerus dari pondasi hingga ke atap. Pada bangunan musik dan tari menggunakan konstruksi sama menggunakan kuda kuda kayu menerus dari pondasi karena bangunan yang cenderung kecil sehingga pemanfaatan kayu mencoba diterapkan untuk memberikan perbedaan ekspresi pada setiap fungsi bangunan.

Kuda-kuda truss baja menerus bracing penguat

Slab beton lengkung perkuatan rangka beton Space truss baja silinder 60/60

selubung dalam siding wood Rangka atap baja

Overhang metal sheet

Undulating metal sheet

202

Panel Presentasi - APREB 5

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Fasad kisi-kisi kayu

SENSE MOVEMENT Variety of mood make people move

Sense Of Smell

Sens Of Touch

Sense Of Sound

Sense Of Sight

Penggunaan tanaman Aromatik pada Greenary Deck

Perbedaan Material, padat maupun cair menjadi bagian stimulus sense movement

Aktivitas, suara alam, mendengar alam, dan menyatu dengan alam

Optimalisasi konseksi visual dari dan menuju luar site. Potensi gunung dan sawah menjadi yang utama

YOUTH DEVELOPMENT

CENTER

PERANCANGAN PUSAT PENGEMBANGAN PEMUDA BERBASIS SOSIAL BUDAYA DI LOMBOK UTARA DENGAN PENDEKATAN SPIRIT-ACTIVE MOVEMENT

MEIZZHAN HADY 18512133 PEMBIMBING: M. GALIEH GUNAGAMA, S.T., M.Sc

PENGUJI: REVIANTO BUDI SANTOSA, Dr. Ir., M.Arch.,IAI YULIANTO P. PRIHATMAJI, Dr., IPM., IAI

5/6


STUDIO AKHIR DESAIN ARSITEKTUR

Baluster railing 80 cm

DIFFERENT ACCESS Sliding deck Finishing plastic

Papan Fiber plastic, finishing glossy

Judul

EDUCATIONAL-perbedaan rute memberikan stimulus untuk menggunakan akses transisi dari satu ruang ke ruang yang lain. Pada bangunan Educatioinal menggunakan akses menuju lantai dua mengunakan ramp dan akses diagonal berupa tangga, Stepping seat, dan perosotan (sliding). Modul undakan tempat duduk juga dimanfaatkan sebagai rak buku kasual dan meja kerja. Sehingga perbedaan pose (action) pengguna menjadi bagian dari active movement.

Rak Buku

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda berbasis Sosial Budaya di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With the Spirit-Active Movement Approach

Arsitek / Mahasiswa Meizzhan Hady

#Element ID

18512133

Dosen Pembimbing Undakan beton

M. Galieh Gunagama, S.T., M.Sc

Papan kayu 30 mm Dosen Penguji Penguji 1 Revianto Budi Santosa, Dr. Ir., M.Arch.,IAI Penguji 2 Yulianto P. Prihatmaji, Dr., IPM., IAI

Judul Gambar Detail Akses Bangunan Educational AKSONOMETRI DENAH AKSES POTONGAN AKSES

Skala

MODUL OUTDOOR

No. Gambar 22

N

No. Halaman

Keterangan +4,000

0,800 +3,120

1,400

2,250 Area lapangan informal dapat dijadikan sebagai tempat berkumpul, bermain dan melakukan aktivitas eksisting berupa olahraga bersama di area outdoor. Instalasi struktur playground juga menjadi bagian dari stimulus gerak aktif bagi pengguna ruang outdoor. Sementara struktur gundukan tersebut berupaya untuk menggunakan kembali surplus tanah galian sport arena di site. Yang memiliki fungsi menjadi tribun. Baik yang mengarah ke lapangan informal, arena tradisional, dan ke lapangan umum sepak bola di sebelah timur

Arena Tradisional digunakan sebagai tempat pergelaran seni Peresean yang rutin diadakan di Lombok Utara. Dengan covering hanya berupa tanah keras tanpa perkerasan. Hal ini juga mempertimbangkan agar arena tersebut dapat dijadikan sebagai arena bermain Gasing atau Memangkek, yang mana meruapakan event rutin dan populer sebagai permainan tradisonal Lombok Utara.

0,700

1,000

1,300

1,800

Modul Instalasi yang memiliki banyak fungsi dan aktivitas luar, seperti tempat bersantai, berolahraga, maupun berkumpul. Area bawah naungan dapat dijadikan sebagai area gathering, sementara naungan dapat di naiki oleh pengunjung. Pijakan-pijakan tersebut dibuat berbeda level sebagai batas keruangan yang bisa digunakan tanpa harus membuat struktur pembatas berupa sekat.

1,000

Climbing Wall disatukan dengan struktur dinding bangunan Fitness & Management. dengan struktur berupa scafholding baja yang menempel dengan dinding bangunan. dengan ketinggian 8 meter dari tanah, juga 0,450 memiliki deck sebagai tempat untuk mempersiapkan alat-alat keamanan. Deck tersebut dapat diakses juga melalui tangga panjat di sebalah climbing wall.

+0,300 0,000

leisure space

1,000 Detail 1:50

DENAH TANGGA (1) 1:50

D-01 -

ARS-43 -

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

Panel Presentasi - APREB 7

GSEducationalVersion

RUANG BACA-EDUCATIONAL

ENTRANCE KOLAM-ART & SOUL

YOUTH DEVELOPMENT

CENTER

PERANCANGAN PUSAT PENGEMBANGAN PEMUDA BERBASIS SOSIAL BUDAYA DI LOMBOK UTARA DENGAN PENDEKATAN SPIRIT-ACTIVE MOVEMENT

MEIZZHAN HADY 18512133 PEMBIMBING: M. GALIEH GUNAGAMA, S.T., M.Sc

RUANG YOGA/MEDITATIVE

PENGUJI: REVIANTO BUDI SANTOSA, Dr. Ir., M.Arch.,IAI YULIANTO P. PRIHATMAJI, Dr., IPM., IAI

6/6

203


Direktorat Perpustakaan Universitas Islam Indonesia Gedung Moh. Hatta JI. Kaliurang Km 14,5 Yogyakarta 55584 T. (0274) 898444 ext.2301 F. (0274) 898444 psw.2091 E. perpustakaan@uii.ac.id W. library.uii.ac.id

SURAT KETERANGAN HASIL CEK PLAGIASI Nomor: 1867115760/Perpus./10/Dir.Perpus/IV/2022 Bismillaahirrahmaanirrahiim Assalamualaikum Wr. Wb. Dengan ini, menerangkan Bahwa: Nama : Meizzhan Hady Nomor Mahasiswa : 18512133 Pembimbing : M. Galieh Gunagama, S.T, M.Sc Fakultas / Prodi : Teknik Sipil dan Perencanaan/ Arsitektur Judul Karya Ilmiah : Youth Development Center Berbasis Sosio-Kultural Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement

Karya ilmiah yang bersangkutan di atas telah melalui proses cek plagiasi menggunakan Turnitin dengan hasil kemiripan (similarity) sebesar 1 (Satu) %. Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Wassalamualaikum Wr. Wb. Yogyakarta, 7/6/2022 Direktur

Joko S. Prianto, SIP., M.Hum

204

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


DAFTAR PUSTAKA 57% Anak Indonesia Malas Bergerak, Kebanyakan Anak Orang Kaya. (n.d.). Retrieved March 3, 2022, from https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150423151558-255-48780/57-anak-indonesia-malasbergerak-kebanyakan-anak-orang-kaya Architecture’s ripple effect: Designing for big impact | Thomas Bryans | TEDxGuildford - YouTube. (n.d.). Retrieved March 18, 2022, from https://www.youtube.com/watch?v=ZVpABMspmD8&t=39s Aoude, C. (n.d.). Architecture Thesis : Architecture and social restructuration by Christelle Aoude - Issuu. Retrieved March 7, 2022, from https://issuu.com/christelleaoude/docs/christelle_aoude_-architecture_thesis_architectur Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Utara. (n.d.). Retrieved February 19, 2022, from https://lombokutarakab.bps.go.id/indicator/12/134/6/jumlah-penduduk-menurut-kelompok-umur.html Burg, E. Van der. (n.d.). Active Design in Buildings by BETA_office - Issuu. Retrieved March 31, 2022, from https://issuu.com/beta_office/docs/active_design_in_buildings Gallery of Museum of Ethnography Budapest / NAPUR Architect - 27. (n.d.). Retrieved June 9, 2022, from https://www.archdaily.com/983318/museum-of-ethnography-budapest-napurarchitect/62a0a1d88ac6272126b279ea-museum-of-ethnography-budapest-napur-architectphoto?next_project=no Marianna Chrapana. (n.d.). Embodied Spaces: On the Edge of Movement :: Future Architecture. Retrieved March 1, 2022, from https://futurearchitectureplatform.org/projects/65d1b147-26af-4663-ba53-69cb4eff5914/ Multi-Sensory Architecture- Less Vision, More Senses - RTF | Rethinking The Future. (n.d.). Retrieved July 5, 2022, from https://www.re-thinkingthefuture.com/rtf-fresh-perspectives/a1048-multi-sensory-architectureless-vision-more-senses/ Museum of Ethnography Budapest / NAPUR Architect | ArchDaily. (n.d.). Retrieved July 5, 2022, from https://www.archdaily.com/983318/museum-of-ethnography-budapest-napur-architect Pazzanese, C. (n.d.). Design for movement – Harvard Gazette. Retrieved March 17, 2022, from https://news.harvard.edu/gazette/story/2016/08/design-for-movement/ Robbins, S. E. (2001). Bergson ’ S Virtual Action. 1896, 21-22. Saputri, D. R. (2014). Youth Center Di Kota Yogyakarta Sebagai Pusat Kegiatan Pengembangan Bakat Dan Minat Komunitas Di Yogyakarta Dengan Penekanan Desain Arsitektur Modern. Canopy : Journal of Architecture, 3(1), 1–7.

Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach

205


Ong, I. (2019). Bad (Habit)at: Architecture as Action Forms. Interactive Architecture Lab. http://www.interactivearchitecture.org/bad-habitat-architecture-as-action-forms.html UVA El Paraiso / EDU - Empresa de Desarrollo Urbano de Medellín | ArchDaily. (n.d.). Retrieved March 20, 2022, from https://www.archdaily.com/782851/uva-el-paraiso-edu-empresa-de-desarrollo-urbano-de-medellin Verwaayen, B. (n.d.). Active Urban Dwelling: Variations of Body and Space for Improved Well-Being, M.Arch Thesis by Bianca Verwaayen - Issuu. Retrieved March 7, 2022, from https://issuu.com/biancaverwaayen/docs/verwaayenbiancathesis_2020_compressed Youth | United Nations. (n.d.). Retrieved March 17, 2022, from https://www.un.org/en/global-issues/youth

206

Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement


YOUTH DEVELOPMENT

L O M B O K U TA R A

CENTER


SANG PEPADU “Muda dan Berani. Sang Pepadu itupun melenggak mendongak Penasaran Ia pada dua gunungan dihadapannya. Dengan gagah sang pepadu berjalan menapak batu putih berirama, membawa kakinya menuju puncak sebuah gunung utara. Disana Ia melihat hamparan sawah padi yang menguning, memberinya harap akan keberlangsungan hidup warganya. Tiba-tiba dari atas sana, Iya berbalik badan melihat ke seberang. Penasaranlah sang Pepadu. Mulai ia menuruni gunungan sesembari memetik rambusa, mengingatkannya pada masa kecil penuh rasa dan petualangan. Dalam perjalan, Sang Pepadu mendengar alunan tabuh remaja mengalunkan gendang dan komprang, melihat anak-anak berlari kesana kemari,menandakan Ia sudah setengah perjalanan. Sang Pepadu pun dengan hasrat kuat menaiki gunungan seberang. Sambil menapak satu dua langkah, sesembari iya memetik Bunga Kenanga, mengaroma melati, mengunyah buah Lantana. Hingga tak sadar Ia pun sampai pada puncak gunungan. Matanya terbelalak memandang gunungan sesungguhnya, Betapa agungnya Rinjani di tenggara sana, Maka Takjublah sang Pepadu.” ---

STUDIO AKHIR DESAIN ARSITEKTUR


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.