YOUTH DEVELOPMENT
CENTER
PERANCANGAN PUSAT PENGEMBANGAN PEMUDA BERBASIS SOSIAL BUDAYA DI LOMBOK UTARA DENGAN PENDEKATAN SPIRIT-ACTIVE MOVEMENT
MEIZZHAN HADY 18512133
PEMBIMBING M. Galieh Gunagama, S.T., M.Sc.
PROGRAM STUDI SARJANA ARSITEKTUR
PERANCANGAN PUSAT PENGEMBANGAN PEMUDA BERBASIS SOSIAL BUDAYA DI LOMBOK UTARA DENGAN PENDEKATAN SPIRIT-ACTIVE MOVEMENT DESIGN OF SOCIO-CULTURAL BASED YOUTH DEVELOPMENT CENTER IN NORTH LOMBOK WITH THE SPIRIT-ACTIVE MOVEMENT APPROACH
III
“We shape our buildings, therafter they shape us.” -Winston Churchill
IV
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
LEMBAR PENGESAHAN Studio Akhir Desain Arsitektur yang Berjudul: Final Architecture Design Studio Entitled:
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
Nama Lengkap Mahasiswa Student’s Full Name:
: Meizzhan Hady
Nomor Induk Mahasiswa Student’s Identification
: 18512133
Telah diuji dan disetujui pada Has been evaluated and agreed on
: Yogyakarta,
Pembimbing Supervisor
M. Galieh Gunagama S.T., M.Sc.
Juli 2022
Penguji 1
Penguji 2
1st Jury
2nd Jury
Revianto Budi Santosa, Dr., Ir., M.Arch. IAI
Yulianto Purwono Prihatmaji, Dr., Ar., IPM., IAI
Diketahui oleh/ Acknowledged by: Ketua Program Studi S1 Arsitektur
Head Of Undergraduate Program in Architecture
Yulianto Purwono Prihatmaji, Dr., Ar., IPM., IAI Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
V
CATATAN DOSEN PEMBIMBING Penilaian Buku Laporan Tugas Akhir Bachelor Final Project Report Book Assesment
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
Nama Lengkap Mahasiswa Student’s Full Name
: Meizzhan Hady
Nomor Induk Mahasiswa Student’s Identification
: 18512133
Kualitas pada buku laporan akhir: Sedang, Baik, Baik Sekali *) Mohon dilingkari Sehingga, Direkomendasikan / Tidak Direkomendasikan *) Mohon dilingkari Untuk menjadi acuan produk tugas akhir.
Yogyakarta, 30 Juli 2022 Yogyakarta, July 30th 2022
Pembimbing Supervisor
M. Galieh Gunagama S.T., M.Sc.
VI
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
PERNYATAAN KEASLIAN Saya menyatakan bahwa tugas akhir saya yang berjudul “Kon Mara Youth Development Center - Perancangan Pusat Pengembangan Pemud berbasis sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement” adalah karya saya sendiri kecuali karya yang disebut referensinya dan tidak ada bantuan dari pihak lain baik seluruhnya ataupun sebagian dalam proses pembuatannya. Saya juga menyatakan tidak ada konflk hak kepemilikan intelektual atas karya ini dan menyerahkan kepada Jurusan Arsitektur Universitas Islam Indonesia untuk digunakan bagi kepentigan pendidikan dan publikasi.
Yogyakarta, 14 Juli 2022
Meizzhan Hady
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
VII
Edisi Bahasa Indonesia c 2022 Hak cipta dimiliki penuh oleh penulis
“Kon Mara Youth Development Center - Perancangan
Pusat Pengembangan Pemud berbasis sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement”
Copyright 2022 by Meizzhan Hady meizzhanhady21@gmail.com
Penulis
Meizzhan Hady Pembimbing M. Galieh Gunagama, S.T., M.Sc Penguji Revianto Budi Santosa, Dr. Ir., M.Arch.,IAI Yulianto P. Prihatmaji, Dr., IPM., IAI
VIII
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayahnya, serta salam dan shalawat kepada junjungan nabi tauladan umat, Nabi Muhammad SAW. Sehingga penulisan laporan Tugas Akhir yang berjudul “Youth Development Center - Perancangan Pusat Pengembangan Pemud berbasis sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement” dapat diselesaikan dengan baik. Dalam awalan kata, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang begitu besar kepada pihak-pihak yang berperan penting dalam membantu penulis untuk bisa menyelesaikan tugas akhir ini, terima kasih kepada: 1. Allah SWT. Yang selalu memberikan limpahan rahmat dan kemudahan pada setiap proses dan penyusunan laporan ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik. 2. Kedua kakakku Apriadi Putra dan Dian Safitri Ningsih yang mendukung dalam moril maupun materil, saling bahu membahu menggantikan sosok ayah dan ibu dalam keluarga bagiku. Kalian kakak yang terbaik. 3. M. Galieh Gunagama S.T., M.Sc. selaku dosen pembimbing yang membimbing dan memberikan masukan yang begitu berharga dan berarti disetiap sesi selama pengerjaan tugas akhir ini. 4. Bapak Revianto Budi Santosa, Dr. IAI. dan Bapak Yulianto P. Prihatmaji, Dr. IPM., IAI selaku dosen penguji yang memberikan masukan dan tanggapan kritis hingga tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan lebih baik. 5. Teman-temanku satu bimbingan, Jhudith, Arganis, dan Yumna. Serta teman teman angkatan 2018 di ruang studio yang berjuang bersama, saling menguatkan dan memotivasi menyelesaikan tugas akhir ini. Penulis menyadari bahwa laporan ini dalam hal penyusunan, penulisan, dan tata bahasa masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, penulis dengan hati yang terbuka menerima kritik dan saran yang membangun untuk kedepannya agar lebih baik lagi. Semoga karya ini dapat memberi manfaat untuk pembaca. Terimakasih. Wassalamualaikum Wr. Wb.
Penulis
Meizzhan Hady
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
IX
DAFTAR ISI Ha la ma n Sa mp u l Ha la ma n Ju d u l Le mb a r Pe n g e s a h a n Ca t a t a n Do s e n Pe mb imb ing Pe r n y a t a a n Ke a s lia n Ka t a Pe n g a n t a r Da ft a r Is i Da ft a r Ga mb a r Da ft a r Ta b e l
I III V VI VI I IX X XI I XV
ABSTRAK
16
BAB 1
LOMBOK UTARA & BUDAYA AKTIF LATAR BELAKANG PERNYATAAN PERM A S A LA H A N LIM ITASI PERANCANG A N KELINDAN PERM ASALAH A N M ET ODE RANCANGA N KERANGKA BERPIKIR
BAB 2
KAJIAN & PENDEKATAN KAJIAN LOKASI KONT EKS LOKASI KAJIAN T IPOLOGI
BAB 3
MOVEMENT AS AN APPROACH HUM AN LIFEST YLE ACT IVE M OVEM ENT D O MAI NS ACT IVE M OVEM ENT C R I TER I A PRINSIP DESAIN AKTI F INT ERVENSI BASIS R A NCA NGA N PRESEDEN
X
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
20 22 31 32 33 34 35 36 38 42 46
48 50 52 53 54 56 58
BAB 4
ANALISIS DESAIN
ANALISIS SIT E PEM ETAAN AKT IVITAS ST RAT EGI PROGRAM RU A NG KONSEP & ST RAT EGI ZO NAS I KONSEP T EM A DESAI N KONSEP PROGRAM SPAS I A L ALT ERNAT IF UJI SKEMATI K
BAB 5
PENGEMBANGAN DESAIN
ST UDI M ASSA & BENTUK ANALOGI KULT URAL PROSES T RANSFORMAS I SIT EPLAN PARSIAL - SPORT A R ENA PARSIAL - FIT NESS & MA NAG EMENT PARSIAL - EDUCAT IONAL PARSIAL - ART & SOUL SKEM A UT ILITAS DETAIL KHUSUS M ODUL OUT DOOR VEGETASI PENGUJIAN AKHIR VISUALISASI
BAB 6
EVALUASI PERANCANGAN
KONT EKS KULT URAL D A R ATA N P U LA U LOMBO K DESIGN CRIT ERIA SUPER-IM POSE HASI L UJ I DENGA N ZO NAS I PERT IM BANGAN EFI S I ENSI ENER G I PENJELASAN BARRI ER FREE DES I G N VISUAL CONNECT ION & P H Y S I C A L CO NNEC TI O N
BAB 7
LAMPIRAN
APREB CEK PLAGIASI GAM BAR PERANCAN GA N (dokumen terpi sah) DAFTAR PUSTAKA
68 70 74 76 85 90 97 10 0
10 6 10 8 11 2 11 4 12 6 13 0 13 5 14 2 14 8 15 5 15 9 16 2 16 5 17 1 17 4 18 6 18 8 18 9 19 0 19 2 19 3 19 4
19 6 19 8 20 4 20 5
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
XI
DAFTAR GAMBAR G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r
XII
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
Budaya aktif Lombok Utara Ilu s t rasi Aktivitas pasif Furnitur pada ruang publik memp e n g a r u h i b a g a ima n a ma n u s ia b e r la k u Potensi pengembangan Lombok U t a r a d ima s a d e p a n Peta Nusa Tenggara Barat Peta Pembagian Wilayah Lombo k U t a r a Pola bangunan adat KLU dengan me n e r a p k a n p a h a m S a lin g R u mb a k B o n g B a le Kesejajaran atap melambangka n k e s e la r a s a n Harmony Obstacle Philosophy Budaya membungkukkan badan N u s a n t a r a Permainan gasing (M emangkek ) d i L o mb o k U t a r a Permainan gasing (M emangkek ) d i L o mb o k U t a r a Peresan Tarung Tradisional Wh e els keep turning- Chuckels B u n n ie s Peta tata guna lahan lokasi Konteks lokasi lo k a si eksisting pasca gempa Lokasi pasca perubuhan Luasan Lahan Zonasi Eksisting Area Gedung Olahraga Konteks lokasi- f asilitas publik Konteks lokasi- Instansi Pendid ik a n In frastruktur Konteks Sekitar Konteks lokasi dan lingkungan Ukuran Site Bruno M unari’s Seeking Comf o r t in a n U n c o mf o r t a b le C h a ir ( 1 9 4 4 ) T h e end of sitting Active Lif estyle UVA - M edellin, Perspektif 1 UVA - M edellin, Perspektif 2 UVA - M edellin diagram UVA - M edellin aksonometri Denah Lt.1 UVA- medellin Denah Lt.2 UVA- medellin Sketsa UVA- M edellin Diagram UVA- M edellin e k s t erior Hellerup Roof Space Hellerup Sport Arena Hellerup Diagram Hellerup Perspektif UVA Sol de Oriente Entrance UVA Sol de Oriente a k s es tangga UVA Sol de Orient e Diagram denah UVA Sol de Orie n t e Perspektif M useum Of Ethnogr a p h y, B u d a p e s t Roof Garden M useum Of Ethnog r a p h y, B u d a p e s t Perspektif M useum Of Ethnogr a p h y, B u d a p e s t 2 Denah M useum Of Ethnography, B u d a p e s t Potongan M useum Of Ethnogra p h y, B u d a p e s t Caught In the M iddle - Konteks s it e Diagram intervensi Site Site access Water Canal
DAFTAR GAMBAR G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r
55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108
Potential Public Space Visual Connetion Active Routes Program ruang Sport Arena Program ruang Educationa l Fitness & Training Program ruang public Plaz a Program ruang playground & In f o r ma l a r e n a Program ruang Workshop & Yo u t h L a b o r a t o r ie s Program ruang Art & Perfo r ma n c e Program M anagement, Cou n s e lin g & In s t it u t io n s Grid pembagian Zonasi Hasil Rekonsiliasi Zona Sense M ovement Sketsa Sense M ovement Sketsa konsep bentuk Dif f erent in Access Diagram active Spasial Manusia cenderung memilih r u t e mu d a h jik a a k s e s d ib u a t b e r s mp in g a n Sirkulasi bisa menjadi bagia n d a r i a k t iv it a s y a n g le b ih b e r n ila i Konsep Visibilitas sketsa alternatif 1 Hasil pengujian Deptmapx a lt e r n a t if 1 sketsa alternatif 2 Hasil pengujian Deptmapx a lt e r n a t if 2 Skematik alternatif 2 Sketsa massa konvensional Sketsa analisa blind spot Sketsa massa cembung Sketsa massa Cekung Sketsa Eksplorasi desain 1 Sketsa Eksplorasi desain 2 Sketsa Eksplorasi desain 3 Sketsa Eksplorasi desain 4 Konsep analogi Kultural sketsa ilustrasi koridor Zoning Reconciliation Outoor movement Local cosmos & Porosity Cultural mass Orientation Curve Consistency Visual Connection Place f or Development Sketsa diagram bentuk 1 Sketsa diagram bentuk 2 Sketsa diagram bentuk 3 Sketsa diagram bentuk 4 Sketsa diagram bentuk 5 Masterplan Akses M asterplan Fasilitas M asterplan Potongan M asterplan Keyplan Sport Arena Denah Sport Arena
XIII
DAFTAR GAMBAR G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r G a m ba r
XIV
109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159
Gambar Tampak Sport Arena Gambar Potongan Sport Arena Exploded Axonometri Sport Are n a Keyplan Fitness & M anagemen t Denah Fitness & M anagement L t . 1 Denah Fitness & M anagement L t . 2 Exploded Axonometri Ruang Fit n e s s & M a n a g e me n t Gambar Tampak Fitness & M ana g e me n t Gambar Potongan Fitness & M a n a g e me n t Exploded Axonometry Struktur B a n g u n a n F it n e s s & M a n a g e me n t Keyplan Educational Denah Educational Lt. 1 & Lt. 2 Gambar Tampak Educational Gambar Potongan Educational Exploded Axonometry Educatio n a l Keyplan Bangunan Art & Soul Denah Art & Soul Lt. 1 Denah Art & Soul Lt. 2 Gambar Tampak Art & Soul Gambar Potongan Art & Soul Aksonometri Struktur Bangunan A r t G a lle r y Aksonometri Struktur Bangunan K e la s M u s ik / Ta r i Skema Distribusi Air Skema Kelistrikan Skema Barrier Free Design Skema Skema Jalur Evakuasi Detail Fasad Kisi- kisi Detail M odul Skylight Akses Aktif Bangunan Education a l Modul Outdoor Modul Playground Outdoor Inf ormal Arena Outdoor Traditional Arena Modul Instalasi Playground Climbing Wall Ta n aman Aromatik Tropis Ta n aman Lantana Ta n aman Rambusa Pohon M angga Penataan Vegetasi Tajuk Ve g etasi Perdu Di Green Roof Simulasi Visibility Graph Simulasi Agent Base Simulasi Isovist Perspektif M ata burung Corridor Of Curiousity Eksterior Educational Greenary Deck Water Pond Entrance Multi Event Space Ruang Fitness
G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r G am b a r
160 161 162 163 164 165 166 167 168
Ruang Yoga Workshop Hall Jogging Track Arena Tradisional Peta Lokasi- Paham Imajiner Super- Impose Hasil Uji dan R e k o n s ilia s i Z o n a s i Potongan - Teknologi Pasif d a la m b a n g u n a n Visual M ovement - Sense Mo v e me n t P o n d E n t r a n c e Physical M ovement - Ruang B a c a
DAFTAR TABEL Tabel Tabel Tabel Tabel
1 2 3 4
Kelindan permasalahan - st a k e h o ld e r s Toolkit Indikator Domain akt if Matrik kelompok aktivitas d a n r u a n g p e r w a d a h a n matrik hasil Pemetaan Zonas i
XV
ABSTRAK
Perubahan kebiasaan dan pola hidup membuat ikutnya banyak perubahan buruk yang menyertai kehidupan manusia sehari-hari. Teknologi ikut andil dalam merubah kebiasaan manusia, terutama kelompok pemuda. Mereka yang sejatinya memiliki hasrat dan tenaga yang berlebih perlu untuk disalurkan menuju hal yang lebih baik. Namun faktanya mulai banyak pemuda yang mengarah pada pola hidup yang pasif, termanjakan oleh kemudahan yang ada saat ini. Salah satu dampaknya adalah pada kesehatan dan penurunan kualitas sumber daya manusia, terutama Pemuda sendiri. Lebih dari 80 % pemuda di Indonesia hidup dengan pola aktivitas yang pasif, atau biasa kita kenal dengan malas gerak. Hal ini berdampak pada penurunan indeks kesehatan hingga indeks pengembangan yang melemah. Salah satu daerah yang juga termasuk mengalami masalah ini adalah Kabupaten Lombok Utara. Lombok Utara sendiri merupakan daerah yang kental kebudayaan bahkan banyak tradisi kuno yang malah mengarah pada aktivitas aktif, baik secara fisik, psikis, maupun sosial. Namun sayangnya, jati diri ini semakin lama semakin terkikis oleh perubahan gaya hidup masyarakat, tidak terkecuali terhadap kelompok pemuda. Oleh karena itu perlunya solusi dalam memberikan wadah berkembang bagi pemuda yang berlandaskan pada karakter mereka yang sejatinya adalah masa-masa dimana manusia harus aktif. Memberikan media berkembang dan berinteraksi satu sama lain dengan menekankan pada aktivitas yang mendorong mereka untuk terus aktif dalam fisik, mental, dan nilai sosial. Merancang pusat pengembangan pemuda ini dipilih untuk menjawab masalah tersebut. Dengan menggunakan pendekatan gerak aktif dan gerak spirit sebagai upaya menjawab permasalahan pemuda, dan juga berlandaskan pada asas nilai sosial budaya yang tertanam kuat di Lombok Utara sebagai upaya memberikan pendidikan karakter bagi kelompok pemuda akan pentingnya nilai-nilai luhur dan kesakralan agung Lombok Utara, agar tetap lestari dan berlanjut hingga masa akan datang.
16
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
ABSTRACT
Changes in habits and patterns of life made many bad changes that accompany everyday human life. Technology has played a role in changing human habits, especially youth groups. Those who actually have excessive desire and energy need to be channeled towards better things. But the fact is that many young people are starting to lead a passive lifestyle, spoiled by the conveniences that exist today. One of the impacts is on health and the decline in the quality of human resources, especially the youth themselves. More than 80% of youth in Indonesia live with a passive pattern of activity, or what we know as lazy movement (Innactive lifstyle). This has an impact on the decline in the health index to a weak development index. One area that is also experiencing this problem is North Lombok Regency. North Lombok itself is an area that has a strong culture and even many ancient traditions that even lead to active activities, both physically, psychologically, and socially. But unfortunately, this identity is increasingly being eroded by changes in people’s lifestyles, including the youth group. Therefore, there is a need for a solution in providing a place for youth to develop based on their character, which is actually a time when humans suppose to be active. Provide a medium for developing and interacting with each other by emphasizing activities that encourage them to continue to be active in physical, mental, and social values. Designing of youth development center was chosen to address this problem. By using an active movement approach and spirit movement as an effort to answer youth problems, and also based on the principles of socio-cultural values that are firmly embedded in North Lombok as an effort to provide character education for youth groups on the importance of noble values and the great sacredness of North Lombok, in order to remain sustainable and will continue into the future life.
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
17
18
SANG PEPADU “Muda dan Berani
Sang Pepadu itupun melenggak mendongak Penasaran Ia pada dua gunungan dihadapannya Dengan gagah sang pepadu berjalan menapak batu putih berirama, membawa kakinya menuju puncak sebuah gunung utara. Disana Ia melihat hamparan sawah padi yang menguning, memberinya harap akan keberlangsungan hidup warganya. Namun dari atas sana, iya berbalik badan melihat ke seberang Penasaranlah sang Pepadu. Mulai ia menuruni gunungan sesembari memetik rambusa, mengingatkannya pada masa kecil penuh rasa dan petualangan. Dalam perjalan, di bawah sana Sang Pepadu mendengar alunan tabuh remaja mengalunkan gendang dan komprang, melihat anak-anak berlari kesana kemari,menandakan Ia sudah setengah perjalanan. Sang Pepadu pun dengan hasrat kuat menaiki gunungan seberang. Sambil menapak satu dua langkah, sesembari iya memetik Bunga Kenanga, mengaroma melati, mengunyah buah Lantana. Hingga tak sadar Ia pun sampai pada puncak gunungan. Matanya terbelalak memandang gunungan sesungguhnya, Betapa agungnya Rinjani di tenggara sana, Maka Takjublah sang Pepadu.”
Meizzhan Hady
19
BAB 1
LOMBOK UTARA DAN BUDAYA AKTIF
LATAR BELAKANG PERNYATAAN PERMASALAHAN LIMITASI PERANCANGAN METODE PERANCANGAN KERANGKA BERPIKIR
20
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Gambar 1. Budaya aktif Lombok Utara Sumber: Penulis
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
21
LATAR BELAKANG
Produktivitas & Sumber Daya Pemuda Dalam sebuah studi mengatakan bahwa lebih dari 20 % anak muda dengan rentang usia 15-24 tahun di Indonesia tidak memiliki aktivitas yang produktif. Artinya satu dari empat anak muda di Indonesia tidak memiliki aktivitas produktif untuk mengisi waktu sehari-hari mereka. permasalahan ini terus menerus meningkat setiap tahunnya dikarenakan permasalahan ruang bersosialisasi dan mengembangkan diri bagi kaum muda masih tergolong kecil, bahkan bukan menjadi konsentrasi serius pembangunan sumber daya manusia oleh pemerintah. Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa permasalahan kritis bagi kaum muda ada pada Kualitas aktivitas mereka yang cenderung kurang produktif, baik fisik maupun non fisik. Diberbagai usia memiliki permasalahan pada aktivitas istilahnya malas melakukan sesuatu, baik secara fisik maupun kerja motorik (berpikir atau berimajinasi).
22
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Gambar 2. Ilustrasi aktivitas pasif Sumber: Google.com
Padahal perkembangan optimal tubuh dan kemampuan otak manusia berkembang sangat pesat saat rentang usia 10-18 tahun (halosehat.com). Menurut WHO yang merilis sebuah data mengenai aktivitas anak muda di dunia dalam lancet child & adolescent health. Menyebutkan bahwa gaya hidup mager (malas gerak) merupakan salah satu dari sepuluh penyebab kematian terbanyak didunia. Penelitian tersebut mengumpulkan 1,6 juta data manusia dari 146 negara. Sebanyak 80 % pemuda dengan rentang usia 11-17 tahun tidak bergerak secara aktif minimal 1 jam/ hari. Sementara itu Indonesia sendiri memiliki presentase remaja mager tersebu mencapai 84 %. Permasalahan ini perlu untuk dielaborasi solusi yang memungkinkan. Sebagai bentuk upaya mendorong keseimbangan aktivitas untuk usia muda umumnya. Hal ini dapat melalui pendekatan secara arisitektural dalam memberikan rancangan bangunan yang mampu menstimulus gerak saraf motorik manusia yang berfungsi dalam melatih kerja otak yang lebih optimal
Ruang Publik saat ini Ruang publik menjadi bagian penting dalam aktivitas manusia urban. Adanya ruang publik bagi kota dan wilayah urban memberikan pengaruh signifikan bagi kehidupan kota. Namun kecenderungan masyarakat indonesia yang lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah seharusnya menjadi analisa penting dalam menciptakan suatu fasilitas publik sebagai tempat beraktivitas di luar rumah. Tentunya karakter ruang dan kegunaan tidak seharusnya mengimitasi aktivitas yang dapat dilakukan di dalam bangunan. sebagaimana rumah menjadi tempat untuk beristirahat, maka sebaliknya ruang publik dapat menjadi bagian pendorong untuk membuat masyarakat bisa bergerak aktif. menurut Godman (2018), Pergerakan yang aktif merubah cara otak untuk mengingat dan meningkatkan kecakapan tubuh. keuntungan melakukan gerakan berbeda-beda sejatinya berasal`dari kemampuan tubuh untuk mengurangi insulin dan menstimulus otak untuk mengeluarkan zat kimia tubuh yang berefek pada kesehatan sel otak. Bahkan berperan dalam membantu regenerasi sel otak yang sudah tidak aktif (Godman,2018)
Pada bentuk dan desain ruang saat ini memberikan nilai efisiensi dan kemudahan bagi siapa saja dan memberikan kenyamanan. Namun disatu sisi, konsep keruangan bangunan dan ruang publik sekarang melatih otak kita untuk berprilaku pada ruang yang standar. Dalam artian bahwa otak kita mampu beradaptasi dengan cepat karena kemudahan memori dan sensorik dalam merespon ruang, namun menghentikan tubuh untuk mengirim sinyal ke sensor otak (Friedrich in Pazzanese, 2016). Hal ini memperlihatkan bahwa arsitektur malah membatasi gerak dan membuat tubuh menjadi lamban dalam merespon sesuatu. Pendekatan active design menjadi suatu cara baru dalam merespon fenomena tersebut dengan sedikit bijak. memahami bahwa sifat “kemanjaan” pun secara tidak langsung dapat muncul karena sebuah desain yang terlalu membuat penggunanya nyaman, diam. dan tidak ingin bergerak. Active design bukan memaksa pengguna untuk bergerak dengan menghilangkan semua kursi atau membuat tempat duduk tidak nyaman, tapi lebih kepada memberikan pilihan yang variatif dalam melakukan suatu aktivitas. karena bisa saja manusia tidak perlu duduk untuk mengobrol, atau mungkin malah sambil memanjat, berlari, atau mungkin bergelantung, mungkin.
“In our society almost the entirety of our surroundings have been designed for sitting, while evidence from medical research suggests that too much sitting has adverse health effects.” - RAAAF Architect. (Archdaily.com)
Gambar 3. Furnitur pasif ruang publik mempengaruhi bagaiamana manusianya berlaku Sumber: Google.com
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
23
Kabupaten Lombok Utara dan Potensi Masa Depan
Gambar 4. Potensi Pengembangan Lombok Utara dimasa depan Sumber:Penulis
Lombok Utara sendiri merupakan kabupaten muda yang sedikit stagnan dalam segala sektor perkembangannya. Tidak terkecuali pada sumber daya manusianya, Lombok utara memiliki Indeks Manusia paling rendah dibanding dengan kabupaten dan kota lain di NTB. Hal ini tentu tidak sejalan dengan potensi sumber daya alam maupun sektor pembangunan lainnnya seperti pariwisata yang sangat menjanjikan. Tentunya juga menjadi sulit untuk maju jika sumber daya manusianya masih rendah, masih belum siap untuk mengelola sumber daya yang ada. Berbicara permasalahan SDM, maka golongan pemuda merupakan asset besar bagi potensi berkembangnnya suatu wilayah, tidak terecuali Lombok Utara. Menurut data Badan Pusat Statistik Daerah Lombok Utara, penduduk dengan usia diatara 14-29 tahun dimana termasuk kategori muda berjumlah 56.611 jiwa. Sementara total jumlah penduduk Kabupaten diangka 222.212 jiwa. Artinya seperempat dari total penduduknya adalah anak muda. Hal ini menjadi bukti bahwa potensi untuk pemuda di Lombok Utara sangat tinggi sehingga
24
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
perlu adanya konsentrasi pembangunan untuk pengembangan kualitas anak muda di luar Pendidikan formal mereka. perlu adanya fasilitas penunjang yang mampu mewadahi kegiatan eksternal anak muda sehari-hari, tempat mereka bersosialisasi, berinteraksi, maupun berbudaya guna mendorong pembangunan Lombok Utara yang menjadi asset besar bagi provinsi NTB di bidang Pertanian dan Pariwisata. Usulan rancangan pusat fasilitas pemuda ini mampu menjadi wujud kepedulian Pemerintah daerah untuk memfasilitasi kaum muda supaya dapat mengembangkan diri, baik pengembangan budaya, olahraga, kognitif, maupun kehidupan sosial dengan lingkungan sekitar. Juga bersinergi dengan melibatkan nilai-nilai sosial dan kultur budaya setempat
Lombok utara memiliki topografi wilayah yang cukup unik. Pembagian wilayah pemerintahan lokal (kecamatan) terbagi secara linier yang akibatnya tidak ada pertemuan simpul pusat wilayah. Oleh karena itu, regulasi pemerintahan mengatur potensi strategis pengembangan di regulasi pengembangan daerah tahun 2011 di setiap wilayah. Pemerintahan difokuskan di dua kecamatan Tanjung dan Gangga. Kecamatan pemenang menjadi wilayah strategis pariwisata. Kecamatan kayangan dan Bayan menjadi strategis pertanian dan perkebunan, serta strategis pariwisata berbasis budaya. setiap wilayah memiliki peranan dan karakter yang berbeda. Peraturan Daerah no. 9 pasal 27 tentang zonasi pemanfaatan ruang wilayah. Menyebutkan bahwa lokasi Desa Gondang merupakan bagian dari zona perkantoran pemerintah dan juga menjadi zona wilayah promosi (PKWp). Dan termasuk pada pemanfaatan zona regional (skala kabupaten)
Gambar 5. Peta Nusa Tenggara Barat Sumber: https://commons.wikimedia.org/ wiki/File:Lokasi_NTB_Kabupaten_Lombok_Utara.svg
Regulasi Pembangunan Daerah Regulasi pembangunan Gedung dan tata ruang di zona pemerintahan untuk peruntukkan bangunan sosial dan jasa menurut Peraturan Daerah No. 12 pasal 44 2011 Lombok Utara: 1. Intensitas ruang untuk kawasan pemerintahan regional adalah maksimal KDB 50 %, KLB 3,5 dan minimal KDH 30 %; 2. Dilengkapi dengan prasarana dan sarana umum pendukung seperti sarana pedistrian, transportasi umum, sarana perparkiran, sarana kuliner, sarana peribadatan dan sarana ruang terbuka hijau dan non hijau; serta jaringan utilitas; dan
Gambar 6. Peta pembagian wilayah Lombok Utara Sumber: https://commons.wikimedia.org/ wiki/File:Lokasi_NTB_Kabupaten_Lombok_Utara.svg
3. Wajib menyediakan zona penyangga berupa RTH apabila berbatasan langsung dengan kawasan permukiman, perdagangan dan jasa. Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
25
Nilai Lokal Membangun di Lombok Utara
Lombok Utara memang merupakan kabupaten baru secara formalnya, namun nilai sosial spiritiual yang sudah lama ada dari Kedatuan Bayan menjadi bukti bahwa daerah ini punya identitas kuat mengenai hubungan antara sesama yang diatur oleh istiadat maupun fitwah (pantangan) sedemikian rupa untuk mengatur setiap kehidupan bermasyarakat sehari hari. Namun mirisnya, karakter tersebut mulai seiring waktu terlupakan karena budaya mewarisi itu malah tidak menjadi sesuatu yang seharusnya dibudayakan hingga saat ini.
Saling Tumbak Bong Bale
Gambar 7. Pola bangunan adat KLU dengan menerapkan paham saling rumbaq bong bale Sumber: Hasil ekskursi penulis, 2020
Gambar 8. Kesejajaran atap melambangkan keselarasan Sumber: Penulis
26
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Istilah ini memiliki arti “saling selaras atap tinggal” secara harfiah. Tapi istilah ini memiliki makna dan tujuan jauh lebih mendalam lagi. Ini merupakan sebuah paham filosofi membangun yang mengakar dari adat, kultur, dan tujuan sosial masyarakat Lombok Utara secara umum. Dalam membangun, Saling Tumbak Bong Bale adalah suatu aturan dimana atap dan orientasi bubungannya tidak diperbolehkan saling bertentangan arah, dan sebaiknya memiliki orientasi yang sama dengan bangunan lama ataupun bangunan tetangga sekitarnya. sebagai contoh, bangunan sekitar memiliki orientasi bubungan utara-selatan, maka bangunan yang baru harus mengikuti orientasi yang sama. Fitwah/pantangan ini memiliki filosopi dan tujuan untuk menyelaraskan pandangan sosial kemasyarakatan, nilai kebertetanggaan, dan membangun kesetaraan nilai sosial ditengah masyarakat. karakter konkret ini walaupun sebatas sebuah paham ataupun keyakinan, tapi nilai dan wujud sosial-budaya yang coba dibangun memiliki arti yang besar. Apresiasi terhadap kultur semacam pantangan ini juga menarik untuk di terjemahkan dalam simbolik maupun rasa ruang yang ingin dibangun dalam rancangan.
Gambar 9. Harmony Obstacle Philosophy Sumber: Penulis Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
27
Budaya Betabeq wujud sopan santun
Betabeq adalah laku membungkukkan badan saat berjalan melewati kerumunan orang terutama yang lebih tua. Budaya ini mungkin di sebagian besar wilayah Indonesia memilikinya, namun saja hanya beda penyebutan istilah. betabeq merupakan wujud budaya yang intangible namun dapat ditelaah secara konkret (tangible) dari bagaimana masyarakat meresponnya. Rumah yang dibuat pendek, pintu yang di rendahkan, dan lainnya merupakan bentuk reson adat dan budaya sosial masyarakat agar prilaku betabeq ini terus mampu menjadi karakter sopan santun anak muda kepada yang lebih tua. Namun di zaman sekarang ini, budaya be-tabeq mungkin mulai jarang kita lihat. Hanya berlaku dikalangan orang tua dan mereka yang paham dengan hal seperti itu.
28
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Gambar 10. Budaya membungkukkan badan Nusantara Sumber: https://pdbifiles.nos.jkt-1.neo.
Memangkek Memangkek atau dalam bahasa Indonesia lebih dikenal Gasing merupakan permainan tradisional yang sering menjadi media bertemu dan berkumpul anakanak muda di Lombok Utara, terutama Lombok Utara di bagian Timur dan Tengah, misalnya saja Kecamatan Bayan, Kayangan, Gangga, dan sebagian di Tanjung. Permainan yang tidak mengenal kalangan ini terus lestari hingga kini ditengah kemajemukan masyarakat Lombok Utara. Dari anak kecil hingga orang dewasa menjadikan permainan ini sebagai ajang kandang-tandang, dimana mereka menyambut orang dari kampung luar untuk bertanding, dan juga pergi ke kampung luar untuk mencari lawan bermain. Bahkan permainan ini sering dijadikan sebagai perlombaan untuk menyambut perayaan hari-hari besar setiap tahunnya. Yang mana antusias masyarakat dan kaum muda mengikuti ajang ini sangat tinggi.
Pada tahun 2019 lalu, terhitung lebih dari 20 tim memangkek dari Bayan dan Gangga turun berpartisipasi dalam kompetisi tahunan di Lombok Utara yang juga sering diadakan di Kecamatan Gangga dan Bayan. Selain itu, antusias masyarakat sebagai penonton pun tidak kalah untuk meramaikan tradisi menahun ini. Dari perlombaan rutin tahunan dan permainan tradisional sehari-hari menjadikan budaya memangkek ini masih tetap dilestarikan oleh masyarakat dan pemerintah setempat.
Gambar 11. 12. Permainan gasing (Memangkek) di Lombok Utara Sumber: https://berajahaksara.wordpress.com/2015/03/23/ memangkek/
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
29
Peresean Tidak kalah juga dengan memangkek, Peresean menjadi tradisi rutin masyarakat Lombok Utara yang tidak hanya pergelaran nya bulanan atau tahunan, bahkan per pekan akan banyak ditemukan titik-titik pergelaran peresean di Kabupaten ini. Peresean sudah menjadi ajang perlombaan bagi para pepadu (petarung) untuk menunjukkan kehabatannya dalam pertarungan satu lawan satu menggunakan senjata tradisional berupa pecut penjalin (tongkat rotan) dan tameng kulit. Peresean ini merupakan tradisi pertarungan antar dua lelaki yang bersenjatakan rotan dan pelindung tameng. Tradisi ini termasuk pada seni tari dan melibatkan adu fisik. Permainan ini sudah ada sejak abad 13 yang berawal dari ritual masyarakat Lombok secara umum untuk memanggil hujan. Sementara peresean sebagai seni bela diri sudah ada sejak masa kerajaan di lombok Sigar Penjalin. Dijadikan sebagai bentuk latihan bagi
prajurit kerajaan sebelum menuju ke medan peperangan. Proses permainannya adalah berawal dari pekembar/ wasit menunjuk secara acak penonton laki-laki yang sedang menonton pertunjukkan peresean tersebut. Saat di tunjukkan dengan memberikan tongkat rotan, maka mau tidak mau sang lelaki harus maju tampil untuk melawan penantangnya atau orang yang juga di tunjuk oleh wasit tersebut. Kemudian pakaian atas mereka akan dibuka telanjang dada untuk memperlihatkan kejantanan dari setiap petarung di tengah arena. Permainan ini juga diiringi oleh tabuhan gamelan dan tembang Sasak sebagai musik dan lirik pengiring pertandingan. Biasanya pola spasial saat peresean di mulai penonton akan melingkari arena dan terdapat panggung yang lebih tinggi untuk menempatkan alat musik gamelan dan penembangnya. sementara arena petarungan berupa tanah datar tanpa perkerasan.
Gambar 13. Peresean-tarung tradisional Sumber:Rayani M.
30
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
PERNYATAAN PERMASALAHAN Gagasan ide ini muncul melalui sebuah pertanyaan arsitektural yang membuat penulis penasaran, “dapatkah sebuah bentuk dan ruang yang baru mampu menciptakan behavior yang baru pula? Jika iya, lalu bagaimana nantinya konsep keruangan yang melibatkan behavior baru tersebut ditengah masyarakat yang berbudaya?
Rumusan Permasalahan Permasalahan Umum Bagaimana merancang pusat pengembangan pemuda berbasis sosio-kultural dengan pendekatan spirit-active movement di Lombok Utara?
Permasalahan Khusus
Bagaimana merancang spasial keruangan yang merangsang pengguna untuk aktif bergerak fisik dan psikis, baik di ruang indoor maupun outdoor? Bagaimana Merancang Pusat pengembangan pemuda yang mempertimbangkan aspek sosial budaya di Lombok Utara terhadap ruang maupun bentuk ekspresi rancangan?
Tujuan Perancangan Merancang pusat Pengembangan Pemuda Berbasis nilai sosio-kultural setempat dan pendekatan spirit-active movement Merancang keruangan indoor dan outdoor yang berlandaskan pada aktivitas aktif dan aktivitas emosional psikis Merancang pusat pengembangan pemuda dengan konteks sosial budaya setempat Lombok Utara dilihat dari karakter dan tradisi.
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
31
LIMITASI PERANCANGAN Mengutip pada pernyataan Jan Gehl: “Every region has their own culture, but people will be influence by the same thing when they are in good quality public space.” Bahwa pergerakan dan pola aktivitas manusia akan cenderung sama sesuai dengan bagaimana ruang yang telah dibentuk, baik dari perencanaan atau ruang yang dibentuk sendiri oleh orang-orang (place making). Dari hal ini, perancangan mencoba untuk menengahi aktivitas pemuda setempat dengan prinsip pergerakan aktif yang dilandaskan pada nilai-nilai sosial kebudayaan yang mengakar pada masyarakat setempat. Menyadari bahwa pada tugas studio akhir desain arsitektur ini memiliki rentang waktu dan batasan lainnya, penulis mencoba berfokus pada beberapa aspek perancangan yang berangkat dari tema besar dan sub pendekatan yang digunakan dalam perancangan. Aspek pendekatan yang berkaitan dengan spirit-active movement dan sosial budaya mencoba difokuskan pada: 1. Fleksibilitas sirkulasi dan spasial ruang yang mana terkait dengan pergerakan tubuh manusia yang lebih variatif. 2. Potensial interaksi sosial antar pengguna dengan penekanan pada prinsip “Blury space”, yakni mencoba mengurangi Batasan secara fisik yang dapat membatasi aktivitas hanya pada ruang tertentu. 3. Penekanan pada akses horizontal maupun vertical sebagai media baru dalam interaksi dan penggabungan active movement activities. Akses dapat berupa koridor, tangga, jalan setapak, dan lain sebagainya. 4. Akulturasi sosial budaya yang bersifat behavior masyarakat Lombok Utara dengan karakter active movement yang potensial untuk diimplementasikan 5. Hubungan proksimitas dan visibilitas keruangan yang pertimbangannya adalah tapak dan konteks lingkungan sekitar. 6. Pengalaman sirkulasi yang dapat menjadi bagian pendorong behavior spirit-active movement
32
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Gambar 14. Wheels keep turning-Chuckels Bunnies Sumber: http://chucklebunniesswadlincote. co.uk/generalblog/2020/11/08/wheels-keepturning-2/
Tabel 1. Kelindan Permasalahan - Stakeholders Sumber: Penulis
HUMANS
ARSITEK SEBAGAI DESAINER
KLIEN & OWNER
Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Utara: Bidang Kebudayan, pemuda dan olahraga
PENGELOLA DIKBUDPORA dan KONI Lombok Utara
PENGGUNA Kelompok Pemuda sebagai pengguna utama. dan Masyarakat umum sebagai target ruang publik
KELINDAN PERMASALAHAN
PERMASALAHAN FORMAL
PERMASALAHAN PRAKTIS
Urgensi dan Tipologi Bangunan. Urgensi bagaimana bangunan youth development center dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat Lombok Utara dengan potensi sumber daya muda namun terbatas ruang gerak untuk melakukan kreativitas
Strategi perancangan aktif. keadaan sebagian besar muda yang hidup dengan kebiasaan malas gerak perlu untuk dicermati. Arsitek memberikan inovasi baru dalam pendekatan desain untuk pengguna.
Perhatian terhadap kualitas manusia rendah. Mendorong ketersediaan wadah pengembangan bagi para remaja dan pemuda untuk menyalurkan kreativitas, minat, dan kebutuhan berkembang mereka.
Pembangunan Fasilitas kaum Muda fasilitas dan media untuk anak muda bisa mengembangkan potensi yang mereka miliki. Mendukung nilai sosial kebudayaan masyarakat daerah untuk tetap lestari dengan melibatkan kreativitas muda sebagai eksekutor. (statement PEMDA melalui DIKBUDPORA. 2022)
Urgensi dan Tipologi Bangunan. Urgensi bagaimana bangunan youth development center dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat Lombok Utara dengan potensi sumber daya muda namun terbatas ruang gerak untuk melakukan kreativitas
Strategi manajemen Bangunan yang tidak hanya terfokus pada kegiatan keolahragaan. Peningkatan kualitas pengelolaan pada aktivitas kebudayaan, seni, kemasyarakatan . Begitu juga dengan kualitas Bangunan yang menjamin keterbukaan dan reduksi ruang ruang negatif untuk menunjang aktivitas publik yang positif kedepannnya.
Perilaku baru bagi usia muda dan kelompok masyarakat umum. menyediakan rancangan yang berprinsip pada kebutuhan anak muda dalam berkembang dan mendorong pada aktivitas yang menstimulus untuk bergerak secara fisik dan non fisik (mind and soul)
Ruang dinamis dan visibilitas tinggi. sebagai bagian dari penunjang konsep active movement untuk memberikan kelegaan pandang pada rancangan, pengalaman proses rute yang tujuannya adalah memberikan pilihan sevariatif mungkin untuk pengguna agar terus dinamis beraktivitas di rancangan.
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
33
METODE PERANCANGAN Pendekatan
Pendekatan perancangan berdasarkan pada data permasalahan, mendapatkan fokus sebagai berikut: • Organisasi spasial keruangan dengan prinsip spirit-active movement • penekanan pada sistem dan jalur sirkulasi sebagai pengoptimalan kedinamisan gerak pengguna • proksimitas dan visibilitas sebagai bagian dalam menstimulus gerak • pemaksimalan simpul interaksi untuk komunitas sosial sebagai bagian dari ruang publik baru di lingkungan sekitar
Analisis Data Dalam analisis data, perancangan ini mulai dari menganalisa data makro dan akan dilanjutkan dengan analisa mikro: Analisis Makro Analisa makro dimulai dari mengkaji urgensi perancangan di Lombok Utara berdasarkan isu permasalahan. Menegatahui kebutuhan dan karakter sosial masyarakat terutama pemuda yang akan diwadahi di perancangan kali ini Analisis Mikro Analisis mikro berkaitan dengan pemilihan tapak rancangan, potensi tapak, dan kondisi lingkungan sekitar tapak. hal ini juga berkaitan dengan fungsi eksisting tapak sebelumnya dan aktivitas yang masih berlangsung dilakukan oleh masyarakat sekitar di lingkungan lokasi lahan usulan.
Metode Evaluasi Tujuan dari evaluasi perancangan untuk mengetahui sejauh mana kesuksesan perancangan dalam menjawab permasalahan desain yang telah dirumuskan. Metode evaluasi berupa kajian visibilitas rancangan menggunakan metode space syntax dengan analisis Isovist untuk mengetahui permeabilitas keruangan antar fungsi dan tingkat keberhasilan visibilitas, alur pergerakan pengguna dalam rancangan yang memiliki pengaruh besar tehadap prinsip perancangan aktif.
34
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
KERANGKA BERPIKIR
Kajian Aspek Perancangan
Kriteria
Youth Development Center
Konteks Lokasi
Nilai Sosial Budaya
Spirit-active Movement
Kondisi Lingkungan Sekitar
Interpretasi Nilai Sosial budaya
Karakter ruang
Peratuaran daerah
Identitas bangunan
Pertimbangan akses
Fasilitas penunjnag
konektivitas
User’s need (Pemuda)
Regulasi daerah (KDB, KLB, KDH)
Respon konteks sosial
konsep pemintakatan ruang
karakter ruang
akses komunitas publik
nilai lokalitas citra perancangan
Program keruangan
Respon konteks lingkungan
wadah pergelaran
fasilitas pengembangan pemuda strategis Lombok Utara
akses internal tapak program ruang
strategi sirkulasi visibilitas program aktivitas
Locality & Identity Human Development lifestyle
Merancang fasilitas pengembangan pemuda dengan perhatian pada gaya hidup anak muda yang direspon dengan pendekatan spirit-active movement. Dan tidak melupakan karakter lokal masyarakat agar terus tumbuh bersama generasi baru yang berbudaya. Pusat pengembangan anak muda yang menitik beratkan pada spasial keruangan bersifat aktif sebagai bagian dari karakter kehidupan muda yang aktif dan dinamis. Perancangan pusat pengembangan yang dilandasi oleh sosial kebudayaan setempat.
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
35
BAB 2
KAJIAN & PENDEKATAN
KAJIAN LOKASI KONTEKS LOKASI KAJIAN TIPOLOGI
36
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
37
KAJIAN LOKASI
Tata Guna Lahan
Site yang berada di Desa Gondang, Kecamatan Gangga ini merupakan tanah milik Pemerintah Daerah yang pengelolaannya dipegang oleh DIKBUDPORA Lombok Utara. Bentangan lahan berada tepat diselatan jalur rencana Jalan Lingkar yang sedang dalam proses pembebasan lahan. Konteks tapak berada di sekitar permukiman warga dan zona instansi pemerintahan. Luasan lahan yang dimiliki oleh Pemerintah daerah seluas sekitar 11,4 hektar. Yang dalam alokasi fungsi tujuan diserahkan kepada kepentingan sosial kebudayaan, pemuda dan keolahragaan (Kabid keolahragaan KLU, 2022). Beberapa target perencanaan masa depan pada lahan oleh Pemerintah Daerah KLU sebagai berikut: 1. Rencana Penyusunan materplan sport center regional. 2. strategis pengembangan olahraga unggulan KLU sesuai SK bupati 2021, yakni Pengadaan fasilitas atletik, Sepak Bola, Bola Voli dan Bulu tangkis. 3. Fasilitas kebudayaan dan pentas seni bagi sekolah dasar dan menengah skala regional 4. pusat pelatihan atlet dan fasilitas asrama Atlet. 5. fasilitas kantor KONI dan lembaga pemuda Kabupaten. 6. Fasilitas olahraga formal dan nonformal. ZONA A+B= zona keseluruhan fungsi ZONA B= Usulan cakupan Site. Zona B seluas 1,8 hectar diusulkan sebagai zona publik ,aktivitas olahraga non formal yang mewadahi aktivitas pengembangan pemuda sehari-hari, dan bagian dari fasilitas seni dan kebudayaan.
50 % KDB 38
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
3,5 KLB
30 % KDH
ZONA
PENYANGGA
Rencana Pengembangan kawasan
Gambar 15. Peta tata guna lahan lokasi Sumber: Penulis Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
39
Historis Lokasi & Potensi Pengembangan
LOKASI PERANCANGAN Jalan Raya Bayan, Desa Gondang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara Usulan lokasi sebagai lokasi perancangan berada di poros Kabupaten, yakni Kecamatan Gangga sebagai kecamatan yang berada di pusat wilayah dengan berbagai fasilitas pemerintahan yang ada. Ususlan lokasi merupakan lahan yang sebelumnya juga merupakan Gedung Olah raga yang sering digunakan oleh sekolah di Lombok utara untuk mengadakan event olahraga. Namun karena musibah gempa bumi 2018 silam membuat bangunan ini roboh. Sehingga fungsi dan aktivitas olahraga menjadi terhenti
Bangunan pasca gempa sebelum perubuhan
Pasca Gempa, membuat Gedung Olahraga ini runtuh dan menyisakan struktur dasar. Menurut Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Lombok Utara (2021), menyatakan alasan perubuhan bangunan dikarenakan struktur bangunan yang bersifat membahayakan dan rawan rubuh sewaktu waktu, karena lahan area gor masih dijadikan sebagai lokasi aktivitas warga sekitar. Sehingga untuk antisipasi kejadian yang tidak diinginkan, akhirnya sisa bangunan yang rusak parah tersebut dirubuhkan oleh Pemerintah Daerah setempat.
Gambar 16. Konteks lokasi Gambar 17. lokasi eksisting pasca gempa Gambar 18. Lokasi pasca perubuhan Sumber: Penulis
Lahan setelah dilakukan perubuhan
40
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Area Total Lahan ini memiliki luasan total 1,9 hektar yang dimiliki oleh Pemerintah daerah Lombok Utara. dimana dikelola oleh KONI sebagai area olahraga. Tujuan pemanfaatan kedepannya tidak hanya sebagai Kawasan pusat olahraga, juga sebagai fasilitas sosial kebudayaan yang dapat dijadikan sebagai tempat pergelaran, pameran seni, dan lain sebagainya (DIKBUDPORA Kab. Lombok Utara)
Zonasi Eksisting Terdapat tiga zonasi. Yakni area lapangan dan altetik; area kosong yang belum terbangun; dan Gedung olahraga indoor. Namun tidak jarang lapangan bola tersebut sering dijadikan sebagai tempat karnaval di acara besar dan juga sebagai tempat TNI daerah berlatih.
Area Gedung Olahraga Akibat gempa mengguncang Lombok beberapa tahun lalu yang juga merubuhkan GOR tersebut. membuat lokasi tersebut menjadi terbengkalai karena tidak ada pembangunan Kembali. Membuat kesan pada area terbangun menjadi ruang negative disamping permukiman warga. Sehingga perlu adanya Langkah serius untuk Kembali menhidupkan area dengan aktivitas baru yang lebih produktif. Gambar 19. Luasan lahan Gambar 20. Zonasi eksisting Gambar 21. Area Gedung Olahraga Sumber: Penulis Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
41
KONTEKS LOKASI KONTEKS LOKASI: Fasilitas Publik dan Bentang alam Lokasi berada di Kawasan perkantoran dan pemerintahan. Di sepanjang jalan arteri provinsi menjadi zona perdagangan dan PKL. Terdapat beberapa fasilitas publik penunjang dengan radius 1 km dari lokasi usulan, antara lain: perputakaan daerah yang sering dimanfaatkan pelajar, terdapat puskesmas, pasar induk kecamatan Gangga
Gambar 22. Konteks lokasi-fasilitas publik Sumber: Penulis
42
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
yang aktif kecuali akhir pekan, Masjid, dan beberapa Gedung perkantoran. Disamping itu, konteks lokasi berkaitan dengan bentang alam juga menjadi bahasan menarik lokasi, terdapat sawah sebagai batas perimeter yang membentang di sisi utara, dan pegunungan di sisi selatan yang mana dari lokasi lahan memiliki kualitas pandang yang sangat baik. Lokasi juga termasuk dekat dengan garis pantai yang berjarak 1 km di barat laut lokasi.
KONTEKS LOKASI: Instansi Pendidikan Kawasan lokasi juga merupakan Kawasan yang banyak terdapat sekolah. Baik dari sekolah usia dini, sekola dasar, hingga sekolah menengah atas. Terdapat 9 sekolah dengan radius tempuh menuju lokasi site 2 km. SMA 1 Gangga merupakan sala satu sekolah yang dulunya
sering melakukan aktivitas di GOR sebelum bangunan tersebut rusak. Pemetaaan lokasi sekolah ini bertujuan melihat potensi lingkungan sekitar yang berkaitan dengan anak muda sebagai bagian dari pengguna rancangan. Melihat aksesibilitas lokasi terhadap sekolah disekitarnya yang cukup baik dan juga strategis dalam upaya memberi dampak lingkungan dari sisi pengguna mikro Kawasan.
Gambar 23. Konteks lokasi-Instansi Pendidikan Sumber: Penulis Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
43
Konteks Sekitar Gambar 24. Infrastruktur konteks sekitar Sumber: Penulis, Google earth
Ternak kolektif warga sekitar
Puskesmas kecamatan Gangga
Gambar 25. Konteks lokasi dan lingkungan Sumber: Penulis
tanah pecatu
44
Konteks lokasi dilihat dari fungsi dan guna lahan sekitar. Konteks ini sebagai salah satu pertimbangan pola tata masa di dalam site, integrasi lingkungan sekitar, permeabilitas sosial dan peletakan ruang publik bagi masyarakat umum.
jalan dan muka tapak
visual view utara berupa visual view selatan hamparan sawah berupa perbukitan
Ukuran Site Site memiliki luas 19.545 m2, atau sekitar 1/6 total kawasan guna lahan pengembangan yang sisanya masih menjadi lahan pecatu masyarakat untuk bertani. Site memiliki panjang muka dengan jalan sepanjang 203 meter dan lebar ke utara 113 meter.
m
,5
5m
m
59,
33
m
,8
76
5 14
3 20
m
3m
11 Gambar 26. Ukuran Site Sumber: Penulis Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
45
KAJIAN TIPOLOGI Setelah melihat kondisi Lombok Utara dan lokasi secara eksplisit. Ada hal yang menjadi urgensi yang dibutuhkan daerah dalam rangka pengembangan pemuda. Dari segi kebutuhan, fasilitas pemuda memang seharusnya menjadi pertimbangan besar dalam upaya menyediakan media interaksi dan kolaborasi pemuda daerah. Yang mana merupakan aset besar bagi Lombok Utara. Mulai dari keolahragaan yang berkembang pesat. Nilai budaya yang masih mendarah daging dari ujung timur (Bayan) hingga ujung barat (Pemenang) tentunya tidak boleh tertinggal, dan nilai sosial masyarakat yang sepatutnya turun temurun hidup bersama generasi mendatang. Sehingga urgensi fasilitas pengembangan pemuda menjadi penting. Youth Development Center sendiri merupakan pusat gelanggang aktivitas pemuda yang bertujuan untuk memberikan wadah untuk pemuda dapat mengembangkan minat mereka (John M. E dan Hasan Shadily, “Kamus Inggris-Indonesia”, 1961). baik dalam minat olahraga, seni budaya, maupun teknologi. Menurut John M.E (disadur dari Saputri. Desi) menjelaskan bahwa fungsi fasilitas pengembangan pemuda antara lain: 1. Sebagai wadah menyalurkan dan mengembangkan kemampuan dan minat anak muda dibidang olahraga dan seni budaya 2. sebagai wadah untuk memfasilitasi aktivtas komunitas pemuda yang ada 3. Sebagai tempat koordinasi instansi yang berkaitan dengan kepemudaan 4. Sebagai ruang hidup dan ruang publik bagi semua kalangan masyarakat.
Menurut Menpora. dalam pedoman penyelenggaraan gelanggang bagi pemuda (1986). Terdapat fasilitas yang perlu ada dalam suatu fasilitas pusat pengembangan pemuda, antara lalin: fasilitas olahraga, kesenian, ilmiah dan kerohanian). Adanya sarana prasarana pengelolaan dan manajemen, dan fasilitas non fisik berupa pelatihan keterampilan, fasilitas konsultasi akademik dan psikologi.
46
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
WHY Youth Development Center? Dari definisi tersebut, dapat dikerucutkan Fasilitas pengembangan pemuda akan menjadi pusat komunitas kepemudaan yang mewadahi berbagai macam aktivitas produktif. Dengan spesifik pengembangan yang mengacu pada nilai sosial-budaya masyarakat Lombok Utara. Sarana prasananya pun tidak hanya untuk pemuda, namun semua kalangan publik. Pelaku dan pelaksana kegiatan fasilitas Pengembangan pemuda dapat di kelompokkan menjadi dua: Pengelola pengguna yang menjalankan aktivitas manajemen pada bangunan agar tetap dapat beroperasi sebagaimana mestinya Pengunjung pengguna yang memanfaatkan tempat, baik dari kalangan pemuda yang bertujuan mengakses fasilitas kepemudaan, dan masyarakat umum yang memanfaatkan fasilitas publik untuk berekreasi.
USER: Siapa Anak Muda? Menurut United Nation, tidak ada aturan resmi yang menyatakan rentang usia anak muda. Namun secara umum didefinisikan bagi mereka yang berada direntang usia 15-24 tahun. Walaupun begitu, istilah kata youth sejatinya tidak terikat usia karena disetiap negara dan wilayah memiliki definisi masing masing. sementara di Indonesia menurut Undang Undang RI Nomor 40 tahun 2009 mennyatakan pemuda adalah yang memiliki rentang usia 16-30 tahun dengan definisi lebih lanjut yakni mereka yang sedang dalam proses pertumbuhan dan perkembangan penting. Dengan demikian, semakin memperjelas bahwa pendefinisian siapa yang disebut anak muda tidak hanya sebatas usia. melainkan sebauh fase hidup yang dimulai dari peralihan masa kanak-kanak menuju masa remaja, massa dimana manusia mampu berpikir, mempertimbangkan baik dan buruk, salah dan benar, maupun tepat dan tidak tepat (Supoko). Artinya jika manusia lebih cepat memahami hal tersebut, maka sudah dapat dikategorikan pemuda, dan begitupun sebaliknya. Pada kasus ini, pendefinisian pemuda di Lombok Utara dilihat secara umum sebagai mereka yang masih berada di usia pelajar (SD, SMP, SMA, Universitas). Sebagaimana harapan dari Pemerintah daerah melalui Dinas Kebudayaan dan Pemuda yang membina aktivitas anak muda dari SD hingga kuliah, baik pembinaan kebudaayan, olahraga, maupun pemberdayaan masyarakat yang melibatkan anak muda Lombok Utara (Kepala Bidang Kepemudaan. 2021)
PEMUDA
USER UTAMA
PEWADAHAN AKTIVITAS minat dan bakat KOGINITIF
FISIK
ADVOKASIONAL
SOSIAL
berkaitan dengan minat keilmuan dan akademik.
berkaitan dengan aktivitas fisik olahraga
berkaitan dengan aktivitias kepuasan dan kesenangan. berupa hiburan, seni, dan tantangan
Perpustakaan
fasilitas olahraga Gymnasium
ruang hiburan
psycologist & adolescence
Recreation space
Kelembagaan
Lapangan terpadu
Youth Park
Workshop space
workshop space kelas budaya
berkaitan dengan kegiatan komunitas, kelembagaan dan fasilitas konseling.
(Guilford, 1956)
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
47
BAB 3
MOVEMENT AS AN APPROACH
MOVEMENT LIFESTYLE ACTIVE MOVEMENT DOMAINS ACTIVE MOVEMENT CRITERIA PRINSIP DESAIN AKTIF INTERVENSI BASIS RANCANGAN PRESEDEN
48
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
49
HUMAN LIFESTYLE
Gambar 28. The end of sitting Sumber: RAAAF https://www.raaaf.nl/en/projects/927_the_end_of_sitting/972/
Active architecture dapat mendorong penggunanya untuk memilih berbagai macam alternatif gerak. (ong, 2019).
Gambar 27. Bruno Munari’s Seeking Comfort in an Uncomfortable Chair (1944) Sumber: Buku- Seeking Comfort in an Uncomfortable Chair (1944)
50
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Hal ini ditentukan dengan bentuk karakter spasial dan kualitas material yang digunakan (misalnya). Sebagaimana pada gambar “Bruno Munari’s seeking comfort in an uncomfortable chair” dengan material kursi yang digunakan dapat menahan tubuh manusia. Sehingga berbagai alternatif aktivitas tubuh dapat disesuaikan
Gambar 29. Active Lifestyle Sumber: https://finishermag.com/running/active-lifestyle-longevitycan-exercise-add-years-to-your-life/
ACTIVE LIFESTYLE
Active lifestyle diartikan pada kondisi aktivitas yang cenderung mendorong kita untuk dominan terus bergerak secara fisik. Namun tidak hanya memberikan peran pada Kesehatan fisik, active lifestyle juga dapat memberikan pengaruh positif pada mental dan perasaan secara siginikan. Tentu pola aktivitas seperti ini memberikan nilai produktivitas yang lebih tinggi pada setiap pengguna suatu ruang, yang mana ruang tersebut dapat menstimulus pengguna untuk memiliki rasa keinginan untuk bergerak. Seperti diketahui bahwa banyak aspek yang berkaitan antara kualitas lingkungan tempat beraktivitas dengan bagaimana manusia melakukan aktivitas ditempat tersebut. Hal ini menjadi penting bahwa berpikir desain dalam arsitektur memainkan peran penting dalam memberikan pengaruh bagaimana suatu ruang dapat digunakan dan potensial behavior yang memungkinkan muncul. (Verwaayen.B, 2020)
“The objects which surround my body reflect its possible action upon them.” (Bergson, 1988, p. 21)
“Desain spasial dapat menjadi bagian yang cukup berpengaruh terhadap persepsi ruang bagi manusia. Bagaimana manusia beraktivitas, kebebasan bergerak, dan kebebasan perilaku yang telah membudaya.” Dalam hal ini pula, sebagai desainer dituntut dan didorong untuk menelaah bagaiamana cara dan aktivitas manusia dan menciptakan spasial ruang gerak dengan variasi fungsi serta kegunaan yang tentunya membuat pengaruh pada kualitas fisik pengguna dan memberikan manfaat juga pada Kesehatan non psikis berupa mental dan perasaan (spirit movement). Begitu juga bagaimana sebuah instalasi yang dibuat RAAF di Amsterdam yang diberi nama The end of sitting, yang dibuat karena melihat hampir semua rancangan ruang sosial yang dibuat selalu didominasi fasilitas duduk. Mereka mencoba membuat ruang lansekap yang dinamis untuk melimitasi aktivitas passive. Lalu bagaimana dengan arsitektur, bisakan pendekatan tersebut dapat diimplementasikan juga dalam suatu bangunan arsitektural? Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
51
ACTIVE MOVEMENT DOMAINS Menurut Eric Van der Burg (Spatial Planner, sport, health and welfare) menjelaskan bahwa desain aktif dipengaruhi oleh empat domain utama perancangan yang mana masing masing saling tumpang tindih dan berkelindan. Dua diantaranya yakni Routes (alur sirkulasi), dan destination (poin ruang) menjadi prinsip yang berdampak paling besar bukan hanya pada desain aktif, juga pada struktur dan keruangan bangunan.
52
Routes
Destinations
Activity Programme
Surroundings
Rute merupakan garis transisi dimana pengguna dapat berpindah dari satu fungsi ruang menuju fungsi lain. Contohnya adalah koridor, tangga, ramp, dan berbagai fitur akses lainnya. Prinsip aktif pada rute sirkulasi: Konsentrasi penggunaan tangga, Penggunaan material, keterbukaan rute, pencahayaan (terutama pencahayan alami) limitasi penggunaa elevator dan lift di area dengan zona ramai. Stair use and walking reward, perbedaan epkpresi sirkulasi untuk menghindari kejenuhan pengguna dalam mengakses setiap ruang menggunakan sirkulasi aktif.
Destinasi sebagai magnet tujuan pengguna melakukan aktivitas utama yang menjadi poin vokal dalam bangunan. Prinsip Aktif dalam ruang destinasi: memastikan tata letak ruang dan fungsi utama pada bangunan berada dilokasi strategis yang diakses oleh rute sirkulasi aktif. visibilitas utama untuk poinf fungsi ruang utama. memastikan semua fungsi utama bangunan terhubung visual dengan baik. Menjadikan ruang luar menjadi bagian destinasi utama fungsi keruangan. pertimbangan peletakan dan konfigurasi ruang yang memainkan jarak untuk memaksimalkan fungsi sirkulasi aktif.
Aktivitas yang diprogramkan menjadi bagian yang difokuskan pada bangunan dimana berkaitan dengan aktivitas aktif yang dapat dilakukan. Sebagai contoh adanya fasilitas Gym, rutinitas senam, kegiatan olahraga, kajian spiritual sebagai perwujudan spirit movement, dan lain sebagainya. Prinsip ini berdasarkan pada fasilitas yang disediakan bangunan dalam rangka perwujudan perilaku aktif.
Bangunan secara langsung memberikan efek pada lingkungan sekitarnya melalui penggunaan massa, material, keterbukaan, maupun program keruangan. Dengan visual kontras dengan lingkungan sekitar menjadi salah satu wujud dalam menarik atensi sekitar sehingga prinsip walkable dari dan menuju bangunan menjadi lebih terimplementasi. Dengan kontrast bangunan, variatif dalam entrance bangunan, dan spasial keruangan kualitatif juga bisa mendorong bangunan menjadi lebih ramah terhadap aktivitas fisik dan pergerakan manusia.
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Domains Routes
Meningkatkan fungsi jalur dan alur sirkulasi pengguna sebagai pendorong aktivitas aktif dan dinamis. Mulai dari permainan warna, penggunaan material, karakteristik spasial, hingga aksesibel fasilitas akses bagi seluruh pengguna.
Destinations Strategi peletakan tata massa fungsi krusial sebagai acuan. fungsi dan aktivitas utama diharapkan memiliki jarak sehingga rancangan ruang aktivitas memiliki beberapa simpul/magnet daya tarik.
ACTIVE MOVEMENT CRITERIA Indikator
Safe staircases are use by more people Variaty of moods make people move canopies and awnings provide shelter stair on main road are likely to be used Communal outdoor space form a destination Place frequently functions at a distance visible activity spaces are more frequents used
Activity Progmamme
broadly spaces with a view are more frequently used
program aktivitas berkaitan dengan ketentuan program ruang yang disepakati. Jenis dan fungsi ruang yang mewadahi aktivitas bergerak seperti olahraga, gymnasium, seni tari, dan lainnya
multiple entrances and transparency activate public space
Surroundings
destinations in public space encourage physical activity
Pertimbangan untuk membuat fasilitas pengembangan juga terbuka bagi publik secara umum untuk dapat mengakses ruang publik sebagai bagian dari rancangan, Menjadi wadah rekreasi warga setempat, aktivitas publik dan interaksi sosial lainnya.
combining routes and destinations creates experiences Provide multiple use in access
Tabel 2. Toolkit indikator domain aktif Sumber: Penulis Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
53
PRINSIP DESAIN AKTIF Selain penjabaran mengenai domain pendekatan aktif, terdapat juga prinsip pendekatan aktif yang berlandaskan pada peningkatan kualitas kesehatan tubuh dan jiwa dari pengguna tempat. Selain rangsangan pada aktivitas fisik, juga pada kondisi psikis atau perasaan pengguna untuk bisa terus aktif dalam fasilitas dan suatu ruang gerak.
10 prinsip perancangan aktif 1
2
3
4
5
Activity for All
Walkable Community
6
7
High Quality street & Space Appropriate Infrastructure
Connected Walking & Cycling Routes
8
Co-location Of Community Facilities
9
Network & Multifunctional Open Spaces
10 Activity
Youth Development Center 1
Activity for All
2
Walkable Community
3
Connected Walking & Cycling Routes
5
Network & Multifunctional Open Spaces
8
Active Building
Active Building
Management, maintenance, monitoring & evaluation promotion & local champions
prinsip desain aktif menurut sport England, 2015 Sumber: https://d1h1m5892gtkr7.cloudfront.net/s3fs-public/spe003-active-design-published-october-2015-high-quality
54
Adaptasi skala bangunan arsitektur
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
10 Activity
promotion & local champions
1
Activity for All
5
Lingkungan, fasilitas, dan ruang terbuka harus dapat diakses oleh semua pengguna dan harus mendukung olahraga dan aktivitas fisik di semua usia.
Mencakup area tidak hanya untuk aktivitas formal, tetapi juga untuk aktivitas informal sehari-hari yang membutuhkan fleksibilitas fungsi ruang, seperti aktivitas kebugaran di luar ruangan dan klub olahraga.
memudahkan bagi mereka yang ingin aktif, dan mendorong mereka yang tidak aktif menjadi aktif.
2
Walkable Community
Fasilitas masyarakat,tempat kerja, ruang terbuka dan fasilitas olahraga harus berada dalam jangkauan yang mudah satu sama lain. Menciptakan kondisi untuk perjalanan aktif antara semua Lokasi
3
Connected Walking & Cycling Routes
Ruang harus dihubungkan oleh sambungan langsung, jaringan jalan kaki dan mudah dipahami.Rute harus aman, penerangan yang baik, ramah, terpelihara dengan baik, tahan lama dan jelas ditandai.
Network & Multifunctional Open Spaces
8
Active Building Desain bangunan dan ruang eksternal dapat membantu untuk mendukung dan mendorong gaya hidup aktif. Misalnya, orientasi, desain dan tata letak bangunan dapat mendorong aktif dan bagian depan dan pintu masuk yang digunakan dengan baik. Jika memungkinkan, metode harus diupayakan untuk mempromosikan aktivitas fisik sebagai bagian dari aktivitas sehari-hari rutinitas, terutama di tempat kerja.
10 Activity
promotion & local champions
Tindakan atau aktivitas fisik perlu disesuaikan dengan ambisi masyarakat dan pemangku kepentingan, kepemimpinan dan keterlibatan. hal ini berkaitan dengan cakupan dan kaitan nilai sosial budaya sekitar sebagai warna karakter rancangan. Prinsip desain aktif (dengan penyesuaian) Sumber: https://d1h1m5892gtkr7.cloudfront.net/s3fs-public/spe003-active-design-published-october-2015-high-quality
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
55
INTERVENSI BASIS RANCANGAN Socio-Cultural Cultural Events
Form and visual expression
Routin Regional Events
Respect to Ancestor value
Event Memangkek
Saling Rumbaq Bong Bale
Tari sireh
Betabeq
Gendu Rasa
anding gunung, anding segara
Peresean Intervensi pada kesediaan ruang publik yang mampu mewadahi berbagai tipe dan karakter perayaan lokal. kajian analisa karakter perayaan dan pola keruangan yang diciptakan oleh manusianya saat perayaan diselenggarakan. Aspek ini diangkat karena nilai sosial yang dimunculkan akibat suatu perayaan di Lombok Utara sangat signifikan dalam mewadahi kegiatan sosial lainnya.
56
Spirit-Active Movement
Intervensi pada bentuk dan ekspresi rancangan melalui transformasi nilai kultur dan budaya lokal yang bersifat tangible & intangible, kemudian diterjemahkan dalam konteks kini sebagai bagian desain dan ekspresi lokal masyarakat Lombok Utara. Hal ini bertujuan agar rancangan mengakar dari nilai dan konteks sosial berdasarkan filosofi nenek moyang terdahulu di Lombok Utara. Sehingga tidak menjadi benda asing ditengah masyarakat yang berbudaya.`
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Spirit
Active
routes sense
Destination
balancing Experience
Activity Program
Spatial Charaterstic
visibility spaces
Spirit movement berkaitan dengan rasa yang dialami pengguna ruang terhadap suasana yang dibangun. mencoba menstimulus setiap panca indera pengguna agar bisa terus responsif terhadap ruang. Dialog antar pengguna dan ruang menjadi lebih terlihat.
Active Movement menjadi bagian untuk menstimulus aktivitas aktif di dalam rancangan. Indikatornya mengacu pada hasil kajian sebelumnya yang pada kajian desain aktif. Peranan penting dalam perwujudannya adalah strategi tata masa untuk meciptakan magnet-magnet aktivitas aktif. penghidupan gairah keaktifan pengguna juga berkaitan dengan program keruangan dan strategi visual sebagai pemantik aktivitas aktif.
Routes process
RUMUSAN PETA PERSOALAN Isu Non-Arsitektural
Isu Arsitektural
Permasalahan produktivitas kalangan muda menjadi permasalahan universal berbagai daerah, termasuk Kabupaten Lombok Utara Potensi pengembangan pemuda di Lombok Utara dengan rasio penduduk muda yang mencapai 25 % Lombok Utara sebagai daerah yang Berbudaya dan religius.
Urgensi pembangunan kembali fasilitas olahraga dan budaya di lokasi GOR Lombok Utara yang hancur karena gempa 2018 Pemanfaatan fasilitas publik yang lebih pasif mendorong pengguna untuk kurang bergerak.
Bagaimana merancang Pusat fasilitas pengembangan pemuda Di Lombok Utara dengan mempertimbangkan nilai sosial budaya dan rekayasa sapsial ruang yang mampu mendorong pengguna untuk dapat memiliki variasi pergerakan di bangunan? • • • •
Studi lokasi dan konteks Tapak Kajian tipologi Bangunan Pengembangan Pemuda (Youth Development Center) Kajian prinsip perancangan active movement sebagai pendekatan rancangan Kajian sosial budaya Lombok Utara
Pemecahan permasalahan Konsep & strategi perancangan Eksplorasi dan skematis rancangan
EVALUASI
Desain Final
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
57
PRESEDEN
UVA the Paradise - Medellin Urban Development Community Berlokasi di Medellin, Kolombia, Articulate Unit Life community development center adalah sebuah proses transormasi urban di daerah sub urban. Rancangan bangunan ini merupakan salah satu yang menggunakan pendekatan human-centris, behavior, dan kedekatan ruang diantara permukiman pinggiran kota. Program keruangan UVA ditekankan pada kepentingan pubik, promosi pada olahraga, komunitas kebudayaan. Dengan pendekatan tiga konsep besar yakni: 1. Keseimbangan fasilitas dan pelayanan komunitas setempat 2. Menghidupkan Kembali ruang publik melalui spasial ruang public yang efektif 3. Penekanan pada interaksi masyarakat dengan ruang fisik yang menghasilkan suatu pengalaman baru yang mendorong mereka untuk menggunakan lima indera melalui arsitektur. Memiliki luasan 3789 m2 yang menjadi tempat wadah dari berbagai perbedaan kultur, behavior seperti kegiatan komunitas, musik dan olahraga. Di tahun 2015, partisipasi masyarakat menjadi bagian proses desain yang dilakukan untuk mengelaborasi projek ini. Masyarakat memberikan aspirasi ide dan gagasan bagaimana banguan nanti berfungsi dan dikonsturksi. Pengajuan fasilitas olahraga, musik dan kebudayaan sudah menjadi ketetapan yang akan disediakan. Hasilnya membuat spasial program ruang dibagi menjadi 4 bagian yang mengelilingi sentral olahraga berupa lapangan bola yang juga terhubung ke semua fungsi ruang.
Gambar 30. UVA-Medellin, Perspektif 1 Gambar 31. UVA-Medellin, Perspektif 2 Sumber: https://www.archdaily.com/782851/uva-el-paraiso-edu-empresa-de-desarrollo-urbano-de-medellin
58
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Gambar 32. UVA-Medellin diagram Gambar 33. UVA-Medellin aksonometri Sumber: https://www.archdaily.com/782851/uva-el-paraiso-edu-empresa-de-desarrollo-urbano-de-medellin
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
59
lantai dasar sekaligus sebagai roof top yang dijadikan ruang berkumpul outdoor komunitas
Lantai terbawah menyediakan program ruang yang berbeda namun terhubung satu sama lain.
Gambar 34. Denah Lt.1 UVA-medellin Gambar 35. Denah Lt.2 UVA-medellin Sumber: https://www.archdaily.com/782851/ uva-el-paraiso-edu-empresa-de-desarrollo-urbano-de-medellin
60
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Medellin merupakan wilayah yang sudah memiliki beberapa publik area. Tantangan dari bangunan ini adalah merancang ruang public yang menyatukan multi fungsi dan multi kegiatan. Seperti outdoor gym, skate park, playground, community events hall yang mana aksesibilitas untuk semua kalangan. Program keruangan tidak dibatasi hanya oleh aktivitas rekreasi, seperti music yang diatur berdekatan dengan ruang tari. Ruang recorder dan pengalaman keruangan yang merangsang sensor indera pengguna untuk terus berfungsi seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, dan peraba. Ada hal yang cukup menarik dari konsep spasial ruang UVA Medellin yakni zonasi fungsi dan massa yang terkesan terpisah mengambil dari artikulasi karakter perkotaan di Medellin. namun terpisahnya beberapa massa bangunan tersebut seolah-olah di satukan oleh sabuk pengikat yakni koridor/sirkulasi. Lapangan bola yang berada di tengah juga menjadi titik simpul pengikat dari beberapa massa dan fungsi.
Gambar 36. Sketsa UVA-Medellin Gambar 37. Diagram UVA-Medellin Sumber: https://www.archdaily.com/782851/ uva-el-paraiso-edu-empresa-de-desarrollo-urbano-de-medellin Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
61
Gammel Hellerup Gymnasium BIG Gammel Hellrup merupakan rancangan ruang sosial bersama untuk pelajar di sekolah Hellerup. BIG sebagai perancang mencoba untuk membentuk ruang multifungsi yang berskala cukup besar untuk berbagai kegiatan perayaan sosial, sebagai tempat olahraga, Upacara kelulusan, dan aktivitas siswa bersama sehari harinya.
Strategi desain oleh BIG yang cukup kreatif memutuskan membuat hall pertemuan berada di tengah dengan konsep outdoor, sementara arena olahraga yang kebanyakan berada di luar ruang malah dibuat di dalam bangunan, bahkan dibawah tanah dengan ketinggian 5 m dibawah tanah. Tujuan dari peletakan arena olahraga sekolah ini berada di bawah tanah untuk mengintegrasi bangunan eksisting sebelumnya agar visibilitas di area tersebut tetap seperti semula. Penggunaan furniture yang juga terdesain menyatu padu dengan atap penutup arena olahraga menjadikan fungsi atap tidak hanya menutupi arena olahraga, juga sebagai hall terbuka untuk aktivitas bersama siswa di sekolah. Penerapan desain aktif pada bangunan ini didukung dengan permainan kontur dan permukaan material yang memiliki perbedaan ketinggian. sebagian di gelembungkan untuk menambah ruang bawah, dan juga memberi effort gerak bagi aktivitas di atasnya
Gambar 38. eksterior Hellerup Gambar 39. Roof Space Hellerup Gambar 40. Sport Arena Hellerup Sumber: https://www.archdaily.com/412908/gammel-hellerup-gymnasium-big
62
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Gambar 41. Diagram Hellerup Sumber: https://www.archdaily.com/412908/gammel-hellerup-gymnasium-big Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
63
UVA Sol De Oriente EDU
Articulated Unit Life, Merupakan fasilitas sosial urban sebagai fasilitas ruang publik di tengah permukiman warga di Medellin, Columbia. Bangunan ini digunakan sebagai promosi olahraga, rekreasi, kultural, ruang komunitas. Yang mana EDU sebagai perancang menyebut konsep bangunan ini sebagai “Joint Programmes, Projects and City”
konsep tersebut di eksplisitkan kembali pada beberapa aspek utama rancangan: • Fasilitas untuk menunjang keseimbangan layanan kehidupan kota • recycling urban space, memanfaatkan kembali lahan lama yang produktivitas keseharian warga disana menurun. • ruang dengan pengalaman keruangan yang merangsang 5 indra terus aktif. • active lifestyle, Ketersediaan ruang publik sebagai muka bangunan yang dirancang untuk memacu pengguna untuk aktif.
Gambar 42. Perspektif UVA Sol de Oriente Gambar 43. Entrance UVA Sol de Oriente Gambar 44. akses tangga UVA Sol de Oriente Sumber: https://www.archdaily.com/792402/uva-sol-de-oriente-edu
64
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Ada kesamaan projek ini dengan kasus perancangan tugas akhir ini. Yaitu penggunaan lahan lama yang juga digunakan sebagai lapangan olahraga lama. EDU meresponnya dengan mempertahankan lapangan lama dibagian didasar bangunan sebagai sport center indoor. Sementara lapangan baru lebih luas dibuat di atas bangunan yang memanfaatkan permukaan atap beton. Sisanya tata letak ruang lain seperti ruang tari, ruang kelas serbaguna mengikuti layout eksisting arena lapangan lama.
Gambar 45. Diagram denah UVA Sol de Oriente Sumber: https://www.archdaily.com/792402/uva-sol-de-oriente-edu Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
65
Museum Of Ethnography, Budapest NAPUR ARCHITECT Menurut keputusan juri internasional, kompetisi ini dimenangkan oleh studio arsitektur Hungaria, Napur Architect (mengalahkan studio arsitek kelas dunia terkemuka seperti Zaha Hadid, BIG, dll), yang bangunannya dibedakan oleh desain yang dinamis namun sederhana. diselaraskan dengan lingkungan alam taman sambil berkomunikasi dengan tekstur perkotaan di sekitarnya. Garis melengkung lembut memungkinkan bangunan berfungsi sebagai pintu gerbang dan bagian yang menghubungkan kota dan taman. Enam puluh persen strukturnya berada di bawah permukaan tanah, dan berkat atap lanskap dan transparansi bagian-bagian di atas tanah, museum baru ini juga disesuaikan dengan lingkungannya dalam skalanya. Area atap yang tertutup rumput akan menjadi ruang komunitas yang menyenangkan dengan jangkauan visibilitas luas dan optimal bagi pengunjung ke Városliget. Ciri khas bangunan ini selain bentuk simetris lipat adalah dinding tirai kaca yang mengelilingi taman atap lanskap, mengingatkan pada dua lereng bukit yang saling terkait satu sama lain. Begitu juga dengan fasad motif dari berbagai etnik yang di satukan dalam tampilan bangunan. Kesederhanaan bentuk dan menonjolkan identitas fungsi bangunan yang sangat tegas dengan permainan fasadnya.
Gambar 46. Perspektif Museum Of Ethnography, Budapest Gambar 47. Roof Garden Museum Of Ethnography, Budapest Gambar 48. Perspektif Museum Of Ethnography, Budapest 2 Sumber: https://www.archdaily.com/983318/museum-of-ethnography-budapest-napur-architect
66
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Fungsi baru dan ruang fleksibel bangunan museum modern dan mutakhir akan memfasilitasi pemahaman warisan sejarah yang ada dalam koleksi serta berbagai aspek masyarakat kontemporer. Selain mewariskan warisan sejarah ini, realisasi tema dan perspektif profesional dan penelitian yang lebih baru terus menjadi salah satu tujuan prioritas museum, sebagaimana ditegaskan oleh misinya. Ruang-ruang yang dibangun secara kreatif akan membuka peluang baru untuk berkomunikasi dengan pengunjung, memungkinkan penyajian objek sehari-hari, fenomena, dan gagasan masa lalu dan masa kini secara berdampingan. Museum yang dibangun khusus dirancang dengan pertimbangan maksimal untuk fungsi yang diperlukan, dan dengan demikian memfasilitasi operasi institusi skala besar, modern, ramah pengguna hingga tingkat yang signifikan, bersama dengan tampilan yang menarik secara visual dan beragam dari materi dan spiritual umat manusia. warisan, serta koleksi yang terdiri dari bahan Hongaria dan internasional.
Gambar 49. Denah Museum Of Ethnography, Budapest Gambar 50. Potongan Museum Of Ethnography, Budapest Sumber: https://www.archdaily.com/983318/museum-of-ethnography-budapest-napur-architect
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
67
BAB 4
ANALISIS DESAIN
ANALISIS SITE PEMETAAN AKTIVITAS STRATEGI PROGRAM RUANG KONSEP & STRATEGI ZONASI KONSEP TEMA DESAIN KONSEP PROGRAM SPASIAL ALTERNATIF UJI SKEMATIK
68
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
69
ANALISIS SITE Caught in the Middle
Soft Ground Sawah
Settlement Rumah warga
Site seolah-olah terhimpit oleh dua karakter area. Di sisi perimeter utara terdapat hamparan persawahan membentang hingga ketepian garis pantai. Sehingga potensi visual yang baik terdapat di arah sebelah sisi utara. Sementara sisi perimeter selatan merupakan area bangunan dan permukiman. Hal ini menjadi pertimbangan kedekatan antara pelayanan site terhadap datangnya pengguna publik.
70
Namun disisi lain, perimeter selatan memiliki latar visual berupa barisan perbukitan dan vokal gunung rinjai di arah tenggara. Sehingga kedua sisi memiliki potensi visual yang memiliki karakter berbeda.
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Gambar 51. Caught In the Middle - Konteks site Sumber: Penulis
Korelasi Site Dan Lingkungan Gambar 52. Diagram intervensi Site Sumber: Penulis
site mempengaruhi dan menentukan kondisi konteks sekitar.
Site dipengaruhi dan membaur selaras dengan konteks sekitar.
Site dan lingkungan sekitar saling mempengaruhi satu sama lain. Sama sama saling berkaitan pada potensi masing masing.
Site tidak terintervensi oleh konteks eksisting sekitar sehingga menimbulkan kekontrasan infrastruktur dan spasial Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
71
Konsentrasi Eksisting Site Access Site dapat diakses memlalui dua arah. Arah pertama melalui jalan perimeter site di sebelah selatan berupa jalan pintasan permukiman. Sementara akses kedua dari jalan utama yang melewati lapangan sepak bola di sisi timur.
Gambar 53. Site access Sumber: Penulis
Water Canals Melihat konteks site yang berada antar persawahan dan permukiman, terdapat dua aliran kanal pengairan selebar 1,5 meter yang memotong site dengan arah aliran selatanutara. Aliran air ini setiap hari diaktifkan untuk memenuhi kebutuhan air lahan sawah disi utara site
Gambar 54. Water Canal Sumber: Penulis
72
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Potential of Public Space Kondisi eksisting site digunakan sebagai tempat bermain bagi warga sekitar di sore hari. intensitas aktivitas kebanyakan berada tepat di sepanjang perimeter batas lahan dan jalan karena memang berdekatan langsung dengan area permukiman warga.
Gambar 55. Potential Public Space Sumber: Penulis
Visual Connection Konetivitas visual yang baik terdapat di arah utara dan selatan site. Di utara terdapat hamparan sawah dan pepohonan sekitar pantai yang memiliki visibilitas cukup baik. Sementara di arah selatan terdapat deretan perbukitan sebagai latar belakang permukiman warga disebelah selatannya yang juga memiliki tingkat visibilitas yang sangat baik dari site.
Gambar 56. Visual Connetion Sumber: Penulis
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
73
PEMETAAN AKTIVITAS Aktivitas & Ruang
Aktivitas yang dipetakan menggunakan tabel matriks didapatkan dari pengelompokkan macam-macam aktvitas pemuda di Lombok Utara dan berdasarkan pada target rencana pengembangan pemerintah di lokasi lahan. Pembagian kelompok aktivitas berdasarakan pada teori pengembangan pemuda dari Menpora 2009. Lapangan multi purpose (Bola Voli, basket, Bulu tangkis)
Fasilitas Pengembangan Seni dan Budaya
Hasil pengelompokkan tersebut dibuat matrik untuk melihat hubungan antar aktivitas sesuai dengan rencana awal program ruang yang di susun.
Pusat Kreativitas ,Kognitif informal, dan pengelola pemuda
Fasilitas Pengembangan PEMDA yang diwadahi dalam rancangan
Ruang Publik Baru Masyarakat Lombok Utara Tabel 3. Matrik kelompok aktivitas dan ruang perwadahan Sumber: Penulis Active Space
kegiatan
sport
Multi Sport Arena
outdoor Arena
Gymnasium
senam rutin Fitness Vollyball Basketball Futsal bulu tangkis events olahraga daerah Peresean Memangkek Jogging/Running Aktivitas Literasi
intelegensi/ kognisi
Pembimbingan Olimpiade Workshop keterampilan Agenda pertemuan Komunitas Bahasa aktivitas kontemplasi aktivitas sensorik indera spiritual rekreasi seremoni keagamaan fasilitas konseling Komunitas dan pelatihan tari Komunitas dan pelatihan advokasional musik Kelas kriya dan tenun pergelaran dan pentas seni pertemuan umum Bazar rutin sosial pengelola kepemudaan pusat rekreasi Aktivitas PKL
74
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Perpus
Workshop space laboratories
Auditorium
Plaza
Ruang tari Ruang musik
Ruang Teater Playground pergelaran manajemen
"Multi Purpose Arena"
Outdoor Arena
Vollyball
Bulutangkis
Futsal
Event kompetisi daerah
Basketball
Pertemuan umum
Senam rutin
Pertemuan umum
Outdoor sport
meditative recreational
overlay activity
overlay activity
Jogging/running
Gymnasium
Fitness
overlay activity
Running/jogging
Educational
komunitas bahasa
overlay activity
workshop keterampilan
Workshop space
Pembimbingan Olimpiade
Youth Laboratories
Merge Potensial
Pembimbingan olimpiade
Merge Potensial
pertemuan forum
Merge Potensial
Aktivitas literasi
overlay activity
kelas kriya dan tenun pengelola kepemudaan
Auditorium
pertemuan kepemudaan
seremoni kebudayaan
seremoni keagamaan
overlay activity
sosialisasi dan workshop skala besar
Ruang terbuka
sensoric park
bazar rutin
events olahraga daerah
jogging/running
aktivitas PKL
Peresean
aktivitas rekreasi
Parkir kendaraan
event memangkek
seremoni keagamaan Parkir sepeda
Ruang kesenian & Pergelaran terbatas
Pelatihan tari
Ruang manajemen & konseling
ruang pengelola
pergelaran pentas seni
komunitas musik
fasilitas konseling
ruang administratif kepemudaan
overlay activity Merge Potensial
senam outdoor rutin
overlay activity
overlay activity
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
75
STRATEGI PROGRAM RUANG
Overlaying Strategy Destination as main activity nodes
Multi purpose Sport Arena
Fitness & Training
Simpul Program Utama
Educational & Literacy
Entrance & Public Plaza Playground & informal Arena
Simpul-simpul aktivitas ini merupakan langkah awal pengelompokkan fungsi, yang nantinya akan menjadi wadah aktivitas utama dalam rancangan. Pengelompokkan aktivitas ini sebagai simpul-simpul juga untuk menegaskan indikator pencapaian pada kriteria aktif, yakni menentukan fungsi ruang sebagai destinasi utama sesuai dengan domain kedua prinsip desain aktif. Sedangkan transisi dari dan menuju setiap simpul tersebut menjadi bagian route process yang memainkan peran penting dalam rancangan dengan pendekatan aktif dan spirit movement. karena terkadang waktu yang diperlukan untuk berpindah dari ruang satu ke ruang lain memiliki nilai yang baik untuk mengoptimalkan kualitas aktivitas disamping aktivitas di simpul-simpul utama tersebut. Pada setiap simpul juga memiliki program aktivitas fungsinya masing masing yang mendukung aktivitas didalamnya. Sesuai dengan penjabaran aktivitas yang telah dilakukan sebelumnya. Sehingga dalam hal ini perlu dengan sangat seksama untuk memperhatikan integrasi spasial utama dengan ruang pendukung misalnya seperti servis dan utilitas bangunan yang harus melingkupi semua simpul utama. Pembagian zona publik dan khsusus untuk pemuda yang ditekankan jelas, dan pertimbangan eksisting site akan seperti apa dalam penataannya.
Workshop & Youth Laboratories Art & Performance
76
Management, counseling & institutions
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Gambar 57. Active Routes Sumber: Penulis
Multi purpose Sport Arena
Multi purpose sport arena merupakan zona aktivitas fisik. Beberapa fungsi yang sudah dipetakan sebelumnya adalah Lapangan futsal, bola basket, bola voli, bulu tangkis, dan tempat penyelenggaraan kompetisi keolahragaan yang sebelummya sudah sering diadakan semasa GOR yang dulu masih berdiri. sehingga membutuhkan juga ruang untuk penonton/audiens dengan kapasitas minimal 250 orang penonton. Toilet
Rest room
Program Ruang
Dressing room 1
Players/management entrance/exit
Prepare space
Storage Sidelines audiens
Sport Arena
Dressing room 1 Rest room
Check point entrance
Indikator/Criteria • • • • •
Skema plotting
Konektivitas visual menjangkau banyak sisi penempatan gubahan masa menjadi gubahan terbesar akses dari banyak arah sebagai irisan/poin penghubung utama masa bangunan lain sentral aktivitas indoor skala besar
Gambar 58. Program ruang Sport Arena Sumber: Penulis Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
77
Educational & Literacy
Educational & Literacy merupakan zonasi untuk aktivitas keilmuan dan kognitif. Dimana juga telah dipetakan sebelumnya terdapat beberapa fungsi aktivitas antara lain perpustakaan, ruang diskusi, ruang komunitas bahasa dan debat, dan juga ruang aktivitas pembimbingan olimpiade sekolah untuk perwakilan daerah.
Program Ruang
Youth Auditorium
Komunitas Bahasa
Ruang bimbingan olimpiade
Library Toilet Workshop area
Indikator/Criteria • • • •
Skema plotting
konektivitas visual ruang dalam ke luar tidak berdekatan dengan aktvitas bising (ruang musik, olah raga, dll) berada di zona dekat akses utama untuk mempermudah mobilisasi memiliki kemudahan koneksi dengan fasilitas workshop
Gambar 59. Program ruang Educational Sumber: Penulis
78
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Fitness & Training
Fitness & Training juga merupakan bagian dari aktvitas fisik untuk pemuda dan juga publik secara umum. aktivitas yang akan diwadahi menurut pemetaan sebelumnya antara lain yakni gym, senam dan fitness. Selain itu untuk menjawab kebutuhan penyedian track jogging dan atletik yang sifatnya informal dan fleksibel sehingga adanya wadah untuk program latihan atletik sebagai cabang olahraga unggulan Lombok Utara.
Program Ruang
Running track
yoga & meditation
Lounge & canteen entrance & foyer Toilet
Gymnasium
Sport Facility
Indikator/Criteria •
•
•
Skema plotting
Zonasi massa indoor gymnasium bersifat inklusif, pandangan dari dalam ke luar, namun terbatas dari luar ke dalam. informal Jogging/running track memiliki total panjang lintasan tidak kurang dari 400 m (standar nasional) fungsi gymnasium dapat akses mudah dengan simpul sport arena.
Gambar 60. Fitness & Training Sumber: Penulis Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
79
Entrance & Public Plaza
Educational & Literacy merupakan zonasi untuk aktivitas keilmuan dan kognitif. Dimana juga telah dipetakan sebelumnya terdapat beberapa fungsi aktivitas antara lain perpustakaan, ruang diskusi, ruang komunitas bahasa dan debat, dan juga ruang aktivitas pembimbingan olimpiade daerah.
Program Ruang
Sport Facility
Parking lot
Plaza & Park PKL Public Entrance
Indikator/Criteria • • • •
Skema plotting
Konektivitas visual dan proksimitas utama dari dan menuju plaza Pemanfaatan kanal air eksisting sebagai bagian dari ruang terbuka area PKL dan retail outdoor berada di jangkauan publik yang baik. Arena untuk event olahraga tradisional berdekatan dengan taman dan plaza publik
Gambar 61. Program ruang public Plaza Sumber: Penulis
80
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Traditional arena
Playground & informal Arena
Playrgound dan arena informal merupakan bagian simpul yang berdekatan dengan plaza publik karena sama-sama bersifat terbuka. Simpul utama yang harus menjadi penghubung dengan simpul-simpul lain adalah arena olahraga tradisional seperti memangkek dan peresean. Sementara program ruang terbuka untuk sensoric space dapat melebur dengan plaza terbuka, playground, dan fasilitas di dalam bangunan.
Program Ruang
Plaza
Bicycle Parking
Traditional sport
Sense Park
PKL Public Entrance
Indikator/Criteria • • •
•
Skema plotting
Integrasi dan hubungan yang berdekatan dengan plaza fungsi playground termasuk pada zonasi aktivitas sensorik fungsi parkir diakses dari perimeter jalan site, namun tidak menghalangi simpul-simpul utama site fungsi plaza berdekatan/ dapat dijadikan sebagain area multi event (olahraga tradisional, pentas, dll)
Gambar 62. Program ruang playground & Informal arena Sumber: Penulis
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
81
Workshop & Youth Laboratories
Zonasi untuk simpul workshop dan laboratories masuk pada aktivitas kognitif dan fisik. Yang mana berkaitan dengan ke aktivitas advokasional, seperti laboratorium budaya tempat penyimpanan dan elaborasi, studio multimedia pemuda, ruang workshop, ruang keterampilan kriya dan tenun tradisional,dan ruang untuk diskusi pemuda.
Program Ruang
Computer room Ruang kriya
Educational
Workshop Hall Discussion
Toilet Public Entrance
Indikator/Criteria • •
• • •
Skema plotting
fasilitas workshop berdekatan dengan fasilitas literasi konektivitas zona workshop dengan luar melalui publik plaza/ sport arena menuju youth hall konektivitas dengan fasilitas fitnes studio multimedia diakses melalui youth hall youth laboratories berupa ruang kriya dan arsip budaya berdekatan dengan fasilitas literasi berupa perpustakaan.
Gambar 63. Program ruang Workshop & Youth Laboratories Sumber: Penulis
82
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Multimedia
Art & Performance
Art & Performances adalah simpul kebudayaan yang masuk juga pada aktivitas advokasional (hiburan dan kesenangan). Fungsi utama yang didukung adalah sebagai tempat pergelaran ataupun pentas seni yang sering diadakan oleh kelompok pemuda setempat. beberapa ruang yang diakomodasi antara lain ruang musik, ruang tari, dan pementasan terbuka.
Program Ruang
Plaza Ruang musik
Amphiteater
Sanggar tari sireh
Toilet Cultural Galery
Indikator/Criteria •
•
•
•
Skema plotting
Fungsi ruang kesenian yang berkaitan dengan suara termasuk pada zona sensorik lokasi pementasan dapat mudah dilihat namun tidak menggangu konektivitas simpul lain. Arah penglihatan audiens mengarah pada latar visual panggung yang optimal (view) ruang tari dan kesenian gerak lainnya masuk pada zona fisik.
Gambar 64. Program ruang Art & Performance Sumber: Penulis
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
83
Management, counseling & institutions
Fasilitas manjemen dan konseling merupakan bagian pendukung untuk menyediakan pusat pembimbingan dan konsultasi permasalahan usia muda, mulai dari permasalahan mental, permasalahan pribadi, hingga konsultasi minat bakat. Disamping itu juga, zonasi ini menjadi wadah pembimbingan kepemimpinan bagi kelompok pemuda melalui ruang institusi kelembagaan pemuda.
Program Ruang
Peribadatan
Fasilitas Konseling
Office/Administratif
Toilet Public Entrance
Indikator/Criteria • •
• •
Skema plotting
fungsi administratif dan kepemudaan bersifat terbuka ruang konseling berdekatan dengan zona aktivitas sensorik sebagai bagian dari penyembuhuan mental konektivitas visual yang baik untuk ruang konseling ruang manajemen yang mudah mengontrol ruang konseling dan administratif.
Gambar 65. Program Management, Counseling & Institutions Sumber: Penulis
84
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Visual Connection
Youth Management
KONSEP & STRATEGI ZONASI
Gambar 66. Grid pembagian Zonasi Sumber: Penulis
Setelah melihat semua skema program ruang dan penempatan pada site, penentuan zonasi dilakukan dengan membuat strategi grid koordinat. Hal ini untuk melihat kesesuaian dan karakter dari setiap sudut site. Setiap nomor dalam grid mewakili satu petak kualitas dan karakter di setiap koordinat site. Strategi ini mencoba melihat integrasi antar simpul sekiranya apakah akan ada simpul-simpul aktivitas yang akan saling bersinggungan satu sama lain. Satu persatu dipetakan pada grid yang paling optimal untuk zonasi dari masing masing simpul tersebut.
Terdapat 48 grid nomor yang untuk membagi koordinat karakter tapak yang luasnya 1,9 hectar. Hal ini juga untuk mempertimbangkan kondisi eksisting tapak dan potensi yang masih bisa sesuai dengan fungsi baru nantinya sebagai Youth Development Center. Hasil dari pemetaan kemudian dibuat matrik keterkaitan ruang untuk mendapatkan tata letak dan zonasi yang paling optimal sesuai dengan indikator-indikator yang ingin dicapai disetiap simpul-simpul aktivitas.
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
85
86
Formal multipurpose Sport Arena
Educational & Literacy
Hasil skema zoning untuk fasilitas multi purpose sport arena cenderung berada di tengah site.
Skema zonasi untuk aktivitas literasi berada pada grid site sisi barat yang lebih jauh dari kebisingan kendaraan.
Gymnasium & Outdoor training
Entrance & Public Plaza
Hasil Zonasi untuk gymnasium yang mengikuti dekatnya dengan zona sport arena dan jogging track yang memaksimal panjang jalurnya.
Plaza publik merupakan bagian dari ruang publik, sehingga penempatannya dibuat mendekat dengan perimeter akses site di sisi timur dan selatan.
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Workshop space & Youth Laboratory
Open Park & Informal Arena
Workshop Space dapat optimal untuk menjawab indikatornya dengan meletakkan pada zona sisi utara dan barat.
nformal arena memiliki keterkaitan dengan ruang publik karena bersifat terbuka sehingga zoning optimal cenderung berada di site sisi timur dan selatan.
Fasilitas seni dan Pergelaran
Manajemen Konseling & Kelembagaan
fasilitas seni yang cenderung menimbulkan suara ditempatkan pada perimeter sisi timur untuk memberikan jarak dengan aktivitas kognitif. begitu juga dengan pementasan yang harus dekat dengan ruang publik.
Pusat pengelola yang besifat terbuka ditempatkan dekat dengan ruang terbuka dan koneksi proksimitas yang baik untuk setiap simpul utama, sehingga penempatan optimal di sisi timur berdekatan dengan fasilitas olahraga. Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
87
Matriks Hasil Dari hasil eksplorasi skema fungsi dan program pada tapak. Masing-masing simpul utama dipetakan dalam grid sesuai dengan parameter setiap fungsi. Kemudian dibuat matriks untuk melihat integrasi dan kesamaan letak potensial dari masing-masing simpul utama fungsi dan aktivitas di dalamnya. Berdasarkan pada tabel matriks di atas, terdapat beberapa simpul utama yang saling bersinggungan di beberapa grid nomor. Yang mana mengindikasikan bahwa ada potensi untuk di satu koordinat site dapat berlangsung berbagai aktivitas sesuai dengan data yang didapatkan.
Pada diagram batang dibawahnya juga mempelihatkan potensi merge antara satu simpul dengan simpul yang lain, entah itu akan berhubungan secara horizontal berdekatan ataupun berhubungan secara vertikal di satu titik koordinat (pemisahan lantai). Formal sport arena memiliki kecenderungan untuk merge dengan fungsi gymnasium dan/atau workshop space & laboratories, Open Park dengan art facility dan/atau public plaza, begitu juga denganfungsi educational yang dapat bersinggungan dengna workshop space.
Tabel 4. Matrik Hasil Zonasi aktivitas simpul utama Sumber: Penulis Nodes function
Nomor Grid 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
Formal indoor Arena Educational & Literacy Gymnasium & Outdoor Training Entrance & Public Space Workshop space & Laboratory Open park & Informal Arena Art facility & performance Manajemen, Konseling & Kelembagaan
Potensi penyatuan Zona
88
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Hasil Rekonsiliasi Zoning
Gambar 67. Hasil Rekonsiliasi Zona Sumber: Penulis
Multipurpose sport arena
Gymnasium & training
Workshop & Laboratoies
Educational & literacy
Entrance & public plaza
Open park & informal arena
Art facilities & performance
Hasil analisa tata massa yang telah dilakukan sebelumnya dengan membuat skema peletakan dengan potensi maksimal dari masing-masing simpul fungsi, kemudian kembali di olah menjadi matrik untuk melihat hubungan dan kesamaan indikator fungsi aktivitas. beberapa simpul fungsi utama terlihat memiliki kesamaan
Management, Konselilng & institution
indikator dan letak optimal di site. Seperti area potensi sport arena yang diberbagai petak grid dapat digabungkan dengan fungsi gymnasium, literasi, dan workshop space. Rekonsiliasi pada perimeter depan lahan juga mengkombinasikan fungsi optimal untuk ruang publik dan pementasan seni. Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
89
KONSEP TEMA DESAIN Spirit Movement
Psychology of Space Movement Peran ruang dalam memberikan pengalaman psikis menjadi penting untuk membuat pengguna menjadi lebih sensitif terhadap rasa dari ruang. Hal ini menjadi penting juga sebagai bagian dari pengembangan fungsi mental pengguna terutama pemuda untuk mampu menstimulus perasaan dan kondisi psikologi mereka. Karena sejatinya tanpa stimulus kesehatan mental (spirit) manusia tidak akan mendapatkan kesehatan fisik secara sebenarnya (Brock Chisholm).
Perbendaharan pengalaman mental seseorang memiliki input utama dari organ yang disebut manusia sebagai indera. Lima indera yang dimiliki manusia merupakan jalan utama pengalaman dan rasa ruang dapat diterjemahkan. Namun sayangnya kebanyakan ruang aktivitas dan ekspresinya hanya dapat dirasakan oleh visual saja, padahal stimulus sensorik tidak tidak semata hanya ditangkap melalui kedua bola mata. memaksimalkan peran dari telinga, hidung, kulit, bahkan mungkin lidah sebagai bagian juga dalam merespon rasa ruang yang ditangkap oleh manusia. Misalnya rasa lega disaat melewati ruang lebar, perasaan psikologis seolah olah terhimpit saat melalui koridor lebar 1 meter namun memiliki ketinggian masif, ataupun merasa disambut saat hierarki koridor yang membesar lalu mengecil, dan lain sebagainya. Gambar 68. Sense Movement Sumber: Penulis
90
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Rasionalitas Penerapan Pada Ruang Sight Dampak visual memiliki pengaruh yang tinggi dalam memberikan rasa ruang untuk penguna. Sehingga kemungkinan respon visual pada suatu ruang menjadi tinggi.
tinggi
Sound
Fungsi pendengaran akan selalu berfungsi tanpa kontrol sadar otak manusia. begitu juga pada ruang ada kemungkinan besar rekayasa suara mampu memberikan efek signifikan pada psikis pengguna.
Sedang
Texture
Alat peraba berupa sentuhan erat kaitannya dengan permukaan. sehingga material menjadi penting bagaimana tidak hanya menjadi penyusun bangunan, namun juga bagian dari stimulus perasaan melallui sensorik manusia.
Sedang
Odor
Bebauan atau aroma merupakan media sensorik yang efektivitas memorinya lebih kompleks.. respon aromatik pada suatu ruang aktivitas menjadi mungkin untuk direspon dan direkayasa
Sedang
Taste Rasa yang ditangkap lidah memang sedikit lebih terbatas, karena akan aktif jika organ tersebut mencap suatu rasa. Sehingga tingkat realisasi dalam ruang menjadi rendah.
Rendah Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
91
Sense Movement
Spirit movement berkaitan dengan perubahan, pergerekan atau perpindahan rasa yang di respon sensorik manusia. Karena sejatinya manusia merupakan ciptaan yang senang dengan variasi (Gulford, J.P.). Perpindahan perasaan dari satu tempat ke tempat yang lain akan menstimulus sensor dan hormon otak manusia untuk terus aktif, seperti hormon dopamine,oxytocin, endorphin, dan serotonin. yang mana setiap hormon tersebut dapat dipicu oleh keadaan lingkungannya. sehingga harapannya setiap spasial ruang dapat mengaktifkan sensorik manusia dengan mengkaji karakter keruangan yang menstimulus produksi cairan hormon perasaan pada manusia.
Route Process play: memainkan peran rute atau sirkulasi, membuat tujuan sedikit butuh perjuangan akan melepaskan hormon dopamine sebagai reward chemical dalam tubuh.
92
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Tujuan variasi space sense ini juga sebagai bagian pergerakan pengguna dari sisi psikis, sehingga kesehatan mental pengguna terutama anak muda menjadi lebih baik.
Gambar 69. Sketsa Sense Movement Sumber: Penulis
Sensory as Part Of Spirit Movement Spirit Experiences
Respon Sensorik tubuh sebagai wujud terjemahan dari spirit movement. Karena sensorik atau indera manusia menjadi input utama dalam memberikan pengaruh psikologi, pengalaman, dan memori. Setiap indera memberikan pengaruh memori yang berbeda-beda akan suatu hal, Ingatan akan situasi dan kondisi tertentu, memori tentang aroma maupun nada, karakter sentuhan yang dirasakan, hingga input utama dalam hal imajinasi manusia berasal dari memori indera yang dielaborasi pikiran. Dalam arsitektur, mencapai pengalaman ruang yang penuh akan ingatan dan ekspresi tentu melibatkan stimulus dari indera manusia. Sehingga penting untuk menyadari bahwa desain spasial bukan hanya sebagai ruang bersekat belaka, namun juga memberi ingatan baru akan ruang tersebut dan perasaan yang mampu diterjemahkan oleh setiap manusia didalamnya. Sebagaimana yang diutarakan oleh Radhika Jamaira bahwa penjelajahan ruang arsitektur seharusnya menjadi perjalanan mengeksplorasi diri sendiri (Journey of self-explorartion). Merasakan ruang dengan semua potensi tubuh yang dimiliki, merasakan pergerakan, penglihatan, pendengaran, dan lainnya yang berujung pada mengingat atau kembali bernostalgia dengan sesuatu yang sama sebelumnya. Hingga dari hal ini, fungsi stimulus memori, dan sensorik manusia di dalam bangunan berkembang dengan lebih baik. Gambar 70. Sketsa konsep bentuk Sumber: Penulis
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
93
Eksplorasi Aktif Pada Sirkulasi
Sumber: Penulis
Routes Proccess & Spirit Movement
94
Gambar 71. Different in Access
Stepping up/down Penggunan undakan dan tangga dioptimalkan sehingga setiap perpindahan gerak di akomodasi oleh gerakan aktif tubuh.
Body Balance Penggunaan kombinasi perbedaan karakter permukaan material untuk memberikan permainan keseimbangan pada alur sirkulasi
Corridor of curious Permainan lebar, tinggi, hierarki luasan koridor menimbulkan irama. semakin luas, semakin lega, semakin sempit, semakin terhimpit. menimbulkan efek psikologis
Climbing Proses alur aktif dan peran sensorik peraba menjadi lebih aktif melalui gerakan memanjat, sinergi antara gerak tubuh dan pikiran menjadi lebih baik.
Sliding Down Proses aktif yang dapat muncul dari aktvititas meluncur dapat merangsang hormon adrenalin dan bersifat plafyul.
Ramp Penggunaan ram selain sebagai respon penyediaan akses bagi disabilitas, juga mengoptimalkan fungsi alur route process sebagai bagian dari desain aktif.
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Active Body Movement
Disamping pergerakan dan perpindahan secara aktif dari sisi psikis. tubuh dari sisi fisik juga menjadi perlu untuk terus didorong melakukan kegiatan aktif. pada rancangan kali ini, Youth Development center diharapkan dapat memberikan strategi keruangan dan hubungan antara ruang, dan program aktivitas yang memicu penggunanya untuk bisa dinamis bergerak di dalam ataupun luar bangunan. Pengguna diharapkan dapat menerapkan aktivitas dan kebiasaan baru yang melatih tubuh untuk terus bergerak. karena permasalahan anak muda yang mala akan gerak perlu didorong secara tidak langsung melalui kualitas keruangan arsitektur yang aktif (active design). Hal tersebut dapat dilakukan dengan pertimbangan integrasi keruangan. tinggi rendah permukaan, material, dan program aktivitas bergerak dalam rancangan bangunan. Penerapan prinsip proksimitas dan porositas. sehingga variasi alur dan rute tujuan ruang menjadi lebih variatif.
Gambar 72. Diagram active Spasial Sumber: Penulis
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
95
Discouraging: Passive Movement
Incouraging: Active Movement
Dalam menciptakan perilaku pengguna dalam ruang yang mendorong aktivitas dan pergerakan, maka menciptakan rekayasa yang bertujuan menghambat perilaku passive dalam ruang menjadi awalan penting dalam perancangan ini. Dalam bangunan, penggunaan elevator sebagai contoh merupakan inovasi teknologi yang membuat aktivitas pergerakan secara fisik tereduksi. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah pertimbangan peletakan akses mekanis yang yang diletakkan jauh dari pandangan pengguna. Tujuannya adalah mengurangi keterjangkaun visual terhadapa akses mekanik seperti elevato dan lift sehingga membuat penggunaan akses seperti tangga, ramp, dan akses lainnya dapat digunakan secara optimal.
Mengurangi perilaku pasif dalam bangunan merupakan cara awal yang dapat dilakukan dalam mendorong perilaku aktif. Namun di waktu yang bersamaan, cara ini mungkin malah terkesan mengesampingkan kebutuhan dan kemudahan, bahkan terkesan mengabaikan. Dengan menonjolkan kekuatan spasial keruangan yang cenderung aktif sepertinya menjadi langkah efektif dengan meningkatkan nilai ruang dan fungsionalitasnya. “Conscious Decision making” menjadi pertimbangan terhadap cara pandang pengguna terhadap ruang. Poin atraktif di dalam bangunan seperti ruang komunal yang menyenangkan, visual pandang yang optimal dari dalam dan luar bangunan, ataupun ruang ruang fokus yang tenang dapat mendorong pengguna untuk menuju point destinasi tersebut.
Gambar 73. Manusia cenderung memilih rute mudah jika akses dibuat bersmpingan Sumber: https://markbessoudo.com/2014/02/24/activedesign/
96
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Gambar 74. Sirkulasi bisa menjadi bagian dari aktivitas yang lebih bernilai Sumber: https://www.telerama.fr/scenes/lactive-design,-ou-larchitecture-qui-fait-marcher,n6077407.php
KONSEP PROGRAM SPASIAL Sport Events Multi Sport Arena
Body
Jogging/ running track Workshop Space Youth Laboratories Library
Gymnasium
Outdoor arena Counseling Multi purpose Plaza
Traditional games
Sense Park Performances
Mind Discussion class
Cultural space & Archives
Soul
Music studio
Art Traditional Dances
Spirit-Active Movement Konsep spasial rancangan melihat dari hasil rekonsiliasi zoning, terdapat pola konsentrasi aktivitas sesuai dengan karakter aktivitasnya masing masing. Keseimbangan pengembangan pemuda sesuai dengan yang telah dirumuskan kemudian disimpulkan menjadi 3 elemen pengembangan. yakni pengembangan pikiran, fisik dan psikis. Mind, Body, Soul. Ketiga aspek pengembangan ini kemudan menciptakan korelasi
dan kaitan yang saling berhubungan satu sama lain. Segregasi zona ini diikat oleh satu karakter spasial yang berkaitan dengan spirit-active movement.Transisi atau perpindahan dari dan menuju ke tiga aspek tersebut menjadi bagian dari routes movement/ routes proccess yang merupakan domain utama dari pendekatan aktif desain.
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
97
Konsep Visibilitas Body Activity
Soul Activity Mind Activity
Communities Breaking Space Routes Experiences Gambar 75. Konsep Visibilitas Sumber: Penulis
Visibilitas menjadi kriteria dan indikator penting dalam perancangan dengan pendekatan spirit-active movement seperti halnya yang sudah dijelaskan sebelumnya. Dengan menentukan konsep visibilitas dalam rancangan, maka dapat memudahkan penentuan bentukan dan tata masa bangunan rancangan. Terdapat 3 kelompok ruang aktivitas, yakni mind activity, Body activity, dan Soul activity. Tiga kelompok
98
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
ini disatukan dengan proyeksi dan simpul komunitas berupa plaza dan ruang publik bagi masyarakat umum. Sementara kaitanya antar kelompok aktivitas terdapat breaking space berupa ruang berbagi dan interaksi terbuka. Begitu juga peran Rute sebagai penghubung yang melingkupi semua keolompok aktivitas dan aktivitas di ruang terbuka
Respon Site Path & Imaginary konsep porositas, dilihat dari poros jalur publik atau pengguna dapat menuju site, dan poros kosmos untuk merespon nilai filosofi membangun Masyarakat Lombok Utara yang mengambil aksis garis gunung rinjani sebagai poros dan paham membangun yang dianut masyarakat adat dan sesepuh Lombok Utara. kemiringan perimeter tegak lurus site mendapat perpotongan aksis sebesar 18 derajat agar menuju garis aksial imajiner.
Public Porosity
Cosmos Porosity
Axial Nodes Axial Nodes merupakan titik simpu pertemuan porositas yang menentukan posisi ruang komunitas publik. Dengan tujuan mendapatkan keterkaitan antar ruang dengan simpul komunitas berupa plaza dan ruang publik memiliki hubungan yang optimal.
Community Nodes
Activity Concern konsep pembagian karakter aktivitas yang dibagi oleh imajiner porositas antara publik dan imajiner kosmos. Pembagian zonasi antara Mind activity, Body Activity, Soul, activity, dan public Commnity yang sesuai pula dengan hasil rekonsiliasi Zonasi masa yang sudah dilakukan sebelumnya.
Body Mind
Public Community
Soul
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
99
ALTERNATIF UJI SKEMATIK ALTERNATIF 1
Gambar 76. sketsa alternatif 1 Sumber: Penulis
Mind zoning 100
Body Zoning
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Soul Zoning
Public Connection
Analisa & Hasil Uji Visibility Graph Analysis Hasil dari simulasi kualitas visibilitas alternatif satu menunjukkan area yang terjangkau secara visual cenderung lebih luas. Melihat dari grafik warna merah yang menunjukkan kualitas visibilitas yang tinggi di area tersebut. Sementara tingkat visibilitas area yang ekspektasinya menjadi ruang komunal ternyata masih berwarna hijau yang menandakan tidak lebih baik dibandingkan di sudut selatan yang dominan berwarna merah.
Agent Base Analysis Pada hasil uji simulasi pergerakan manusia di dalam site, semua jalur sirkulasi yang di rencanakan sudah terdefinisi sebagai jalur pergerakan, hanya saja dibagian menuju massa workshop space alur sirkulasi pergerakan menunjukkan grafik yang terputus. Sehingga kontinuitas dari sirkulasi alternatif satu masih perlu untuk diperbaiki agar dapat memenuhi kriteria baik dalam pergerakan pengguna.
Communal Axial Isovist Analysis Tingkat jangkauan visibilitas disimulasikan dengan axial isovist. Pada alternatif satu ruang komunal plaza berada di sentral site. Jangkauan visual cukup baik menuju arah selatan karena massa yang cenderung renggang memberikan kemudahan jangkauan visual. Sementara di sudut barat laut sama sekali tidak dapat dijangkau secara visual dari pusat plaza. Sehingga rekayasa yang perlu dilakukan lebih lanjutnya adalah mengenai transparansi selubung bangunan terutama bangunan perpustakaan dan ruang diskusi di sudut barat-laut site. namun perlu dipertimbangkan juga bahwa zonasi perpus tidak sepenuhnya harus terbuka, karena berkaitan dengan tingkat konsentrasi di ruang kelas dan diskusi yang perlu dicapai.
Gambar 77. Hasil pengujian Deptmapx alternatif 1 Sumber: Penulis Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
101
ALTERNATIF 2
Gambar 78. sketsa alternatif 2 Sumber: Penulis
Mind zoning 102
Body Zoning
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Soul Zoning
Public Connection
Analisa & Hasil Uji Visibility Graph Analysis Alternatif dua menunjukkan kualitas visual di setiap titik lokasi lebih baik daripada alternatif satu. Berbeda dengan alternatif satu, kualitas visibilitas terbaik alternatif dua ada di area perimeter selatan site dan area rencana komunal plaza. sehingga keberhasilan tata ruang dan peletakan komunal plaza pada alternatif dua cenderung lebih baik.
Agent Base Analysis Konektivitas alur pergerakan pengguna pada alternatif 2 memiliki karakter alur yang tidak terputus. Definisi rencana sirkulasi juga sesuai dengan hasil simulasi pergerakan yang didapatkan. Konsentrasi aktivitas pengguna juga cenderung mengarah ke komunal plaza yang berada di tengah (grafik merah-kuning). Sehingga keberhasilan dari sisi alur pergerakan dan sirkulasi, alternatif dua lebih baik dibandingkan alur sirkulasi alternatif satu.
Communal Axial Isovist Analysis Tingkat jangkuan visual ruang komunal cukup baik karena dapat menjangkau semua zona massa bangunan. Sumbu imajiner kosmos yang diwujudkan oleh aksis sirkulasi dari sport arena (barat laut) menuju bangunan kesenian (tenggara) juga masuk dalam jangkaun visual jika pengguna berada di tengah plaza. Peletakkan massa bangunan yang tidak terlalu dekat dengan batas lahan juga berperan menginkatkan jangkuan visibilitas dan mengurangi ruang-ruang negatif di dalam site. Sehingga rekayasa yang perlu di lakukan adalah perancagan eksterior massa yang mengarah ke luar site perlu di buat terbuka dan memiliki rasio transparansi yang tinggi.
Gambar 79. Hasil pengujian Deptmapx alternatif 2 Sumber: Penulis
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
103
KESIMPULAN HASIL UJI
104
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Pada tahap awal ini, eksplorasi menggunakan dua gagasan alternatif masterplan untuk dilakukan pengujian terlebih dahulu mengenai kualitas visibilitas dan pergerakan manusia di dalam site. Dari kedua alternatif tersebut hasil uji yang menunjukan kualitas keruangan yang lebih baik dari segi visibilitas dan pergerakan dilanjutkan ke tahap pengembangan rancangan. Skematik rancangan awal berupa masterplan yang menunjukkan hasil uji lebih baik adalah alternatif kedua. Dimana menunjukkan kualitas peletakkan massa yang baik, koneksi visual dan pergerakan pengguna yang juga lebih baik di bandingkan eksplorasi alternatif satu.
Skematik Uji Awal Gambar 80. Skematik alternatif 2 Sumber: Penulis
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
105
BAB 5
PENGEMBANGAN DESAIN STUDI MASSA & BENTUK ANALOGI KULTURAL PROSES TRANSFORMASI SITEPLAN PARSIAL-SPORT ARENA PARSIAL-FITNESS & MANAGEMENT PASRIAL-EDUCATIONAL PARSIAL-ART & SOUL SKEMA UTILITAS DETAIL KHUSUS MODUL OUTDOOR PENGUJIAN AKHIR VISUALISASI
106
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
107
STUDI MASSA & BENTUK
108
Bentuk konvensional massa yang mewadahi aktivitas bersama diantara massanya, sehingga titik temu aktivitas komunal berada juga diantara massa tersebut.
Prinsip seperti ini umumnya banyak ditemukan pada bangunan konvensional seperti sekolah umumnya.
Penggunaan massa konvensional dengan bentuk kotak memiliki permasalahan jangkauan visual dari beberapa titik pandang. Bagian fungsional atap misalnya yang
tidak bida menjangkau visual pada bagian bawahnya, sehingga massa dengan bentuk seperti ini sedikit memiliki permasalahan dalam koneksi visual yang optimal.
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Gambar 81. Sketsa massa konvensional Sumber: Penulis
Gambar 82. Sketsa analisa blind spot Sumber: Penulis
Sementara itu menaikkan level titik temu menghadirkan karakter ruang antara yang lelulasa mendapatkan visual kemana saja, sehingga menghadirkan rasa ruang yang
semakin terpisah sebagai simpul utamanya. Dua massa seakan berubah orientasi menjadi membelakangi satu sama lain diakibatkan terhalangnya level ruang antara.
Namun sebaliknya, prinsip massa yang merendah menuju ruang antara memberikan kelelulasaan pandang disetiap titiknya. Baik bagi yang berada di ujung massa dan juga yang
berada di tengah atau ruang komunal, yang memiliki koneksi visual yang menjangkau permukaan bangunan walaupun tidak seluruhnya, namun memberikan rasa ruang yang lebih lega
Gambar 83. Sketsa massa cembung Sumber: Penulis
Gambar 84. Sketsa massa Cekung Sumber: Penulis
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
109
Sementara koneksi visual untuk aksis yang berbeda, yakni linear bangunnya juga memerlukan suatu prinsip desain yang menambah integrasi visual antar massa walaupun setiap
massanya solid, setidaknya terdapat aksis linear yang menghubungkan visual manusia dari massa satu menuju massa lainnyna.
Gambar 85. Sketsa Eksplorasi desain 1 Sumber: Penulis
Gambar 86. Sketsa Eksplorasi desain 2 Sumber: Penulis
110
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Linear massa yang mengadaptasi filosofi lokal “Saling Rumbak Bong Bale” tentunya juga perlu untuk dilakukan penyesuan agar konsep aktif di bangunan tetap dapat terwujudkan.
Gambar 87. Sketsa Eksplorasi desain 3
Terdapa satu aksis yang saling extrude satu sama lain sehinggamenghasilkan sebuah koridor yang memantik pergerakan melalui koneksi visual. (Corridor Of Curiousity).
Gambar 88. Sketsa Eksplorasi desain 4
Sumber: Penulis
Sumber: Penulis
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
111
ANALOGI KULTURAL Kultur Betabeq sebagai etika santun lokal mencoba diinterpretasi ke dalam suatu konsep gubahan massa. Filosofi saling membungkuk antar dua manusia yang menghadirkan efek visual merendah di satu titik menjadi interpretasi utama dalam mengawali transformasi massa utama dalam rancangan. Garis aksial dari interpretasi Perilaku Betabeq membentuk garis lengkung diharapkan menjadi bagian dari pengalaman jelajah (route proccess) sebagai wujud aktif dalam desain dengan menghadirkan keoptimalan intergasi visual, ekspresi dan variasi jelajah aktif pada sirkulasi yang terbentuk dalam rancangan.
Arah orientasi garis aksial mencoba menangkap vokal point gunung sebagai wujud “anding gunung” pada rancangan. integrasi visual dari cekungan menjadi yang paling optimal sehingga frame visual gunung di arah tenggara tapak dapat ditangkap dengan leading line yang terbentuk dari sirkulasi route proccess. Gambar 89. Konsep analogi Kultural Sumber: Penulis
112
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Corridor Of Curiousity
Gambaran konsep aksial kosmos lokal yang membuat koridor searah dengan lokasi gunung sebagai pusat kosmos Lombok Utara. Koridor utama sekaligus sebagai bingkai yang mengarahkan pandangan menuju setiap ujung akhir koridor. Saat berada di roof sport, maka visual leading menuju arah gunung, sementara saat berada di arena tradisional dan seni, visual leading mengarah menuju hamparan sawah dan gunungan atap sport arena sebagai vokal.
Gambar 90. sketsa ilustrasi koridor Sumber: Penulis
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
113
PROSES TRANSFORMASI
Dari eksplorasi konsep sketsa sebelumnya, maka dirumuskan dalam sebuah transformasi desain untuk memperlihatkan proses penggubahan dan tata massa dalam bangunan. Yang juga didasari hasil eksplorasi dan analisis zonasi massa sebelumnya.
114
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Proses Transformasi massa
Zoning Reconciliation Peletakan Zoning massa berdasarkan hasil rekonsiliasi zoning. Integrasi dan proksimitas keruangan bisa saja saling berdekatan satu sama lain seperti halnya diagram berikut. Setiap program aktivitas dapat dengan mudah bertransisi langsung menuju ke aktivitas selanjutnya.
Namun prinsip aktif perlu diinterpretasi kembali dalam skala outdoor bangunan dan ruang publiknya sendiri, bagaimana mewujudkan konsep aktif pada outdoor yang juga terkoneksi dengan bangunan nantinya.
Gambar 91. Zoning Reconciliation Sumber: Penulis
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
115
Outdoor Movement
Prinsip desain aktif dalam skala outdoor dinterpretasi dengan rekayasa proksimitas, yakni dengan memberikan jarak pada setiap simpul aktivitas utama. Setiap transisi (movement) menjadi bagian dari route proccess yang menjadi domain utama Active-Movement. Break space diterjemahkan sebagai ruang
116
berbagi disetiap simpul utama. Perpindahan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman gerak yang berbeda dengan prinsip spirit-movement yang berkaitan dengan indera manusia.
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Gambar 92. Outoor movement Sumber: Penulis
Local Cosmos & Porosity Terdapat dua perimeter site yang menjadi potensi arah datang pengguna ke dalam rancangan. Pertama dari sisi perimeter jalan sebelah selatan karena berdekatan dengan permukiman. Sementara akses kedua berasal dari perimeter timur berdekatan dengan lapangan sepak bola yang mana terkoneksi dengan jalan utama timur.
Pada prinsip orientasi menjelaskan respon orientasi massa yang rencana mengambil poros kosmos lokal Gunung Rinjani di sebalah tenggara site. Hal ini sebagai wujud respon kultural masyarakat sekitar yang kuat akan nilai filosofis budaya lokal. Begitu juga dengan potensi visual gunung yang tampak optimal.
Gambar 93. Local cosmos & Porosity Sumber: Penulis
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
117
Cultural Mass Orientation
118
Orientasi massa bangunan mencoba untuk mengadaptasi nilai filosofi kultural masyarakat Lombok Utara mengenai poros kosmos sebagai paham kultur (fitwah) setempat. Mengambil paham “Saling Rumbak Bong Bale” yang menjadi paham membangun dalam adat lama Lombok Utara. Orientasi dan gubahan dibuat sejajar menghadap satu
arah. Sementara paham “Anding Gunung, Anding Segara” yang merupakan respon kosmos keagungan gunung dan lautan. Sementara Potensi kanal site dimanfaatkan sebagai bagian dari “sense of touch”.
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Gambar 94. Cultural mass Sumber: Penulis
Curve Consistency
Bentuk massa mempengaruhi dalam koneksi visual. Sementara koneksi visual menjadi kriteria penting dalam mendesain bangunan aktif Bentukan yang tegas kubus memperkecil permukaan pandang karena hanya didukung oleh satu bidang koneksi visual saja. Bentuk yang lain berupa melengkungkan satu bidang
untuk memperluas jangkauan visual baik vertikal maupun horizontal. Sehingga bentuk curve ke bawah membuat wilayah visual dapat terkoneksi di setiap titik dalam bidang tersebut. Dalam hal ini, untuk memberikan konsistensi bentuk maka semua massa disusun dengan elemen lengkung bangunan.
Gambar 95. Curve Consistency Sumber: Penulis
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
119
Visual Connection
120
Dengan prinsip Mutli-entrance baik pada skala masterplan hingga pada gubahan masa bangunannya, didukung dengan integrasi visual pada potensi visual luar site dan koneksi pada masing-masing bangunannya. Sehingga selubung transparan diatur saling menghadap antar bangunannya, begitu juga dengan selubung transparan yang diarahkan
menuju potensi visual luar site berupa. Perbukitan dan permukiman rendah. Hal ini sebagai respon terhadap pendekatan spirit movement yang berkaitan dengan “sense of vision”.
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Gambar 96. Visual Connection Sumber: Penulis
Place For Development
Hasil proses desain menjadi satu kesatuan ruang pengembangan pemuda dan tempat mereka mengekspresikan diri. Mind (Kognitif, Perpustakaan, Workshop), Body (Sport center, Gymnasium, Active Playground) dan Soul (Musik, budaya, seni, dan pameran) sebagai simpul aktivitas diwujudkan dalam zonasi dan massa yang saling
terkoneksi dengan route proccess. Aktivitas aktif dan stimulus spirit dari sensorik manusia dihadirkan dalam transisi dari satu aktivitas menuju simpul lain. Sport arena menuju Galery temporer dihadirkan transisi sens of touch material dan air, begitu juga sense of odor dari tanaman aromatik di plazanya.
Gambar 97. Place for Development Sumber: Penulis
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
121
Curve Form & Context Adaptation Orientasi dan konsistensi bentuk yang melengkung ditetapkan untuk menghadirkan keselarasan antar massa bangunannnya, melihat rancangan ini memiliki beberapa bangunan terpisah yang menjadi perwujudan domain desain aktif. Begitu juga dengan konsistensi lengkung untuk mengadaptasi konteks.
122
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Gambar 98. Sketsa diagram bentuk 1 Sumber: Penulis
Visual Connection - In & Out Konsep koneksi visual membuat setiap perimeter bentuk menghadirkan sisi bukaan menuju point koneksi visual. Konsep patio komunal berupa void di tengah juga untuk mengoptimalkan fungsi komunal. Bukaan luar mengkoneksikan visual ke luar. sedangkan Void patio mengkoneksikan visual dan aktivitas dalam bangunan (In and out connection)
Gambar 99. Sketsa diagram bentuk 2 Sumber: Penulis
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
123
Activity Space & Circulation
Ruang antara menjadi fungsi ruang aktivitas dalam massa bangunan. Yang mana area komunal dan void menjadi penghubung satu sama lain. terdapat alur sirkular akses pada lantainya. begitu juga kehadiran void menghadirkan efek pencahayaan dari atas untuk menambah pencayahaan alami dalam ruangnya (Sense Of Sight)
124
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Gambar 100. Sketsa diagram bentuk 3 Sumber: Penulis
Sketsa skema penerapan area void sebagai penghubung antar lantai
Gambar 101. Sketsa diagram bentuk 4
Area bawah void menjadi pusat komunal bangunan yang bisa menjadi pusat interaksi keberbauran pengguna
Gambar 102. Sketsa diagram bentuk 5
Sumber: Penulis
Sumber: Penulis
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
125
SITE PLAN Situasi Masterplan
Perimeter Utara berbatasan dengan lahan persawahan Perimeter Timur berbatasan dengan lapangan umum sepak bola Perimeter Selatan berbatasan dengan akses jalan dan permukiman Perimeter Barat berbatasan dengan Sawah dan perkantoran
126
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Gambar 103. Masterplan Sumber: Penulis
Lahan yang memiliki luasan 19.980 m2 dicoba untuk memaksimalkan pergerakan, Oleh karena itu massa bangunan dibaut terpisah satu sama lain.
Gambar 103. Masterplan Sumber: Penulis
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
127
Alur Akses Master Plan
Alur berwarna kuning merupakan jalur akses untuk kendaraan dalam masterplan mampu sejauh mana. Pada sisi perimeter barat jalur dibuat untuk mewadahi kendaraan utilitas bangunan, namun tidak untuk kendaraan umum dan pribadi.
128
Gambar 104. Akses Masterplan Sumber: Penulis
Massa Gym & Management: • Fitness • Yoga & Meditative • Management
Massa Sport Arena: • Fasilitas Sport • kantin • Greenary Deck Massa Art & Soul: • Mini amphiteater • Multi event Space • Sanggar Tari • Studio Musik
Massa Educational: • Perpustakaan • Workshop space • Kelas bimbingan • Ruang Kriya • Multimedia
Lot Parkir: • 37 lot mobil • 67 lot motor • 12 lot sepeda Gambar 105. Fasilitas Masterplan Gambar 106. Potongan Masterplan Sumber: Penulis
129
PARSIAL SPORT ARENA
SPORT ARENA
Gambar 107. Keyplan Sport Arena Sumber: Penulis
130
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Denah
Institusi Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan Universitas Islam Indonesia
F
Projek STUDIO AKHIR DESAIN ARSITEKTUR
1
Judul Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda berbasis Sosial Budaya di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
2
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With the Spirit-Active Movement Approach
30,0 00
E
Arsitek / Mahasiswa D
3
Meizzhan Hady
18512133
C 6,0 00
B
4
6,0 00
Dosen Pembimbing
3.
S-0 1
A
6,0 00
M. Galieh Gunagama, S.T., M.Sc
5
6,0 00
Dosen Penguji Penguji 1
7
Dre Ro ssing om 1
Penguji 2
50
50
Dre Ro ssing om 2 +0 ,1
6
Ru an gR efe ree +0 ,1
Revianto Budi Santosa, Dr. Ir., M.Arch.,IAI
-3,0 00
Yulianto P. Prihatmaji, Dr., IPM., IAI
1
+0 ,15 0
Judul Gambar 6,0 00
+0 ,15 0
R Pe uang rte mu an
8
2
WC
6,0 00
+0 ,15 0
P
Skala
3
Sto rag e WC
4 6,0 39
F L
N
4
+0 ,25 0
Sit ti Are ng a
6,0 00
Ba r sto ol
1,8 80
5
6,0 00
4,4 20
E
6,0 00
D
No. Gambar
Keterangan
Ra mp
6
No. Halaman
S-0 1
6,0 00
C
7
6,0 00
B
3.
A
Denah Bangunan Sport Arena DENAH LT 1-BANGUNAN SPORT ARENA 1:250
Bangunan Sport Arena terdiri dari 2 Lantai elevasi, yakni fasilitas pendukung di lantai dasar, sementara untuk lapangannya sendiri dibuat lebih rendah 3 meter agar atap lapangan juga tidak lebih tinggi dari deck Greenary.
8
Gambar 108. Denah Sport Arena ARS-05 Sumber: Penulis
-
GSEducationalVersion
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
131
S
Tampak
Pera be Den
D S Deve
Pera be Den
+9,000
D Deve +6,000
+9,000 +3,000
+6,000 ±0,000
+3,000
Peng
-3,000
Re ±0,000
Peng
SPORT ARENA-TAMPAK UTARA (1) 1:200
ARS-06 -
-3,000
Peng
Re
Tampak Utara
Peng
SPORT ARENA-TAMPAK UTARA (1) 1:200
ARS-06 -
Institusi
+9,000
Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan Instit Universitas Islam Indonesia
+6,000
Departemen Projek Fakultas Tek Perenca STUDIO AKHIR DESAIN ARSITEKTUR Universitas Isla
+9,000 +3,000
Judul
Projek Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda berbasis Sosial Budaya di Lombok Utara STUDIO AKHIR DESAIN ARS Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
+6,000 ±0,000
Design Of Socio-Cultural Based Youth Judul Development Center In North Lombok With th Spirit-Active Movement Approach Perancangan Pusat Pengemban berbasis Sosial Budaya di Lom Dengan Pendekatan Spirit-Activ
+3,000 -3,000
Arsitek / Mahasiswa
Design Of Socio-Cultural Bas Meizzhan Hady 18512133 Development Center In North Lom Spirit-Active Movement Ap
±0,000
SPORT ARENA-TAMPAK SELATAN Tampak Selatan 1:200 -3,000
ARS-07 -
+9,000
Arsitek / Mahasis Meizzhan Hady
Dosen Pembimbing +6,000
+9,000
SPORT ARENA-TAMPAK SELATAN 1:200 +3,000
M. Galieh Gunagama, S.T., M.Sc ARS-07 Dosen Pembimb
+6,000
Dosen Penguji
M. Galieh Gunagama, S.T
Penguji 1 ±0,000
Revianto Budi Santosa, Dr. Ir., M.Arch.,IAI
+3,000
Dosen Pengu Penguji 2 -3,000
±0,000
Penguji 1
Revianto BudiDr., Santosa, Dr. Ir., Yulianto P. Prihatmaji, IPM., IAI Penguji 2
-3,000
SPORT ARENA-TAMPAK TIMUR 1:200
Judul Gambar
ARS-08 -
SPORT ARENA-TAMPAK TIMUR Tampak Timur 1:200
Yulianto P. Prihatmaji, Dr., I
Judul Gamba
ARS-08 Skala
GSEducationalVersion
No. Gambar 6
+9,000
N GSEducationalVersion
+6,000
+3,000
+9,000
Skala No. HalamanNo.
No. Hala Keterangan N
+6,000
Keteran ±0,000
-3,000
+3,000
±0,000
SPORT ARENA-TAMPAK BARAT Tampak Barat 1:200 -3,000
SPORT ARENA-TAMPAK BARAT 1:200
132
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
ARS-09 -
Gambar 109. GambarARS-09 Tampak Sport Arena Sumber: Penulis
-
Potongan
STUDIO
PerancangP berbasis
Dengan PeD Design Developmen D Spirit
F +7,278
F
E
Trus kuda Truskuda kudaBaja kuda6/8 Baja 6/8
D
E
B
D
Meizz
Undulating Polykarbonat Undulating Polykarbonat Roof 30Roof mm30 mm
+7,278
Gutter Air hujan Gutter Air hujan
Ars
B
Gutter Gutter Slab beton Slab beton RangkaRangka Baja Baja
Do
M. Ga +0,100
+0,100
0,00 -1,000
-3,000
30,000
-3,000
F
-3,000 30,000
-3,000 arena Sport Sport arena
23,000
23,000
6,000
11,981
6,000
Ramp Ramp
-1,000
0,00
Penguji 1 Pe
11,981
Revianto B
E
F
D
E
B
D
Penguji 2 Pe
B
Yuliant
Potongan S2
SECTION S1 -SPORT ARENAARENA SECTION S1 -SPORT 1:200 1:200
ARS-10ARS-10 -
RailingRailing Pengaman Pengaman
8 +7,278
8
7
6
6
5
5
4
4
Ska
3
2
3
2
1
1
Stepping Stepping
+7,278
Kisi-kisiKisi-kisi fasad fasad GRC Plywood GRC Plywood
N TerrainTerrain GardenGarden Balok Beton Balok 30/40 Beton 30/40
+3,264
+3,264
+0,250
+0,250
5,976
8
Potongan S3
7
8
5,976
7
SECTION S2 -SPORT ARENAARENA SECTION S2 -SPORT 1:200 1:200
6,000
7
6,000
6
6,000
6
6,000
5
6,000
5
6,000
4
6,000
4
6,000
3
6,000
3
6,000
2
5,976
2
5,976
1
1 ARS-11ARS-11 -
Gambar 110. Gambar Potongan Sport Arena Sumber: Penulis
GSEducationalVersion GSEducationalVersion
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
133
Aksonometri Bangunan Undulating Polykarbonat
Stepping deck beton ringan
Space Truss Baja 6/8 Kolom Beton 60/60 Overhang Undulating metal roof Frame Baja Peneduh Surplus Soil
Kisi-Kisi Plywood Outdoor
Struktur utama bangunan Sport Arena menggunakan sistem struktur rangka beton bertulang. Greenary deck menggunakan plat beton lengkung, sementara atap lapangan indoor menggunakan atap bentang lebar dengan perkuatan space frame baja silinder.
134
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Gambar 111. Exploded Axonometri Sport Arena Sumber: Penulis
PARSIAL FITNESS & MANAGEMENT
FITNESS & MANAGEMENT
Gambar 112. Keyplan Fitness & Management Sumber: Penulis
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
135
Denah
K
3
K
3
2
2 L
00 4,0
1 Te W mp ud at +0 hu ,2 50
a oll sh 0 Mu 0,30 +
9,2 00
M
02
1
W C +0 L ,2 00
Kantor Manajemen
F
e ativ dit ga Me Yo 0 & ,40 +3
S-
N W C
4,0 00
lua r
O
0 ,25 +3
W C +0 P ,2 00
Ruang monitoring +0,250
P F
Foyer
+0,250
Q
R
G
G
Ve ma ndin ch g ine
Cek point +3,250
H
H +0,250
UP
Le sp isure ac +0 e ,25 0
2
Ruang Staf Kepemudaan +0,250
+3
3
Ruang Konseling +0,250
+0,150
J
4,8 00
J
Leisure commu
I
1
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
DO 19
20
Foyer
18
WN
I
11 ,00 0
03 S-
S02
3,0 00
4
5 B
C
A
D E
50°
Denah Lantai 1 - Gym & Fitness DENAH LT 1 - GYM & FITNESS 1:200
GSEducationalVersion
136
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Gambar 113. Denah Fitness & Management Lt. 1 Sumber: Penulis
ARS-12 DENAH LT 2 - GYM & FITNESS 1:200
Denah Institusi Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan Universitas Islam Indonesia
Projek STUDIO AKHIR DESAIN ARSITEKTUR
Judul Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda berbasis Sosial Budaya di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With the Spirit-Active Movement Approach
K
3
Arsitek / Mahasiswa
2
Meizzhan Hady
L
18512133
1 9,2 00
0 ,40 +3
4,0 00
lua r
O
03
N
e ativ dit ga Me Yo &
S-
N
W C
M
Dosen Pembimbing
S-
02
M
5,4 50
P
5,7 00
Ru an g +3 G ,25 an 0 ti
F
Foyer
Revianto Budi Santosa, Dr. Ir., M.Arch.,IAI
Q
S St por or t +3 age ,25 0
+3 ,25 0
G
Dosen Penguji
P
Penguji 1
Q
R
M. Galieh Gunagama, S.T., M.Sc
O
0 ,25 +3
Penguji 2 R 13 ,00 0
Ve ma ndin ch g ine
Yulianto P. Prihatmaji, Dr., IPM., IAI
Cek point +3,250
H
2
Leisure & communal
I
+3,250
1
3
4
5
6
7
8
9
10
Judul Gambar Ru an gF +3 itne ss ,25 0 WN
DO
11
UP
Le sp isure ac +0 e ,25 0
Cek point
Ruang Staf Kepemudaan +0,250
3
+3,250
3
J
Skala
4,8 00
Ruang Konseling +0,250
No. Gambar 10
03
4
S-
3,0 00
4
N 5 B
C
A
No. Halaman
5 B
D
C
A E
D
Keterangan
E
50°
50°
Denah Lantai 2 - Gym & Fitness
ARS-12 DENAH LT 2 - GYM & FITNESS 1:200
Gambar 114. Denah Fitness & Management Lt. 2 ARS-12 Sumber: Penulis -
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
137
Integrasi Keruangan Terdapat Skylight yang memberikan pencahayaan alami menerus ke lantai 1 melalui modul skylihgt dan konsep ruang void untuk menyatukan dua lantai, sehingga memberikan ruang tengah lebih terakses secara visual dari berbagai sudut ruang.
Lantai 2 difungsikan menjadi ruang fitness dan yoga/Meditative. Penempatan ruang Meditative mengarah menuju pemandangan sawah, sehingga memberikan tingkat konsentrasi dan ketenangan pandang lebih baik.
Pada Lantai 1, terdapat fungsi ruang management dan konseling. Yakni sebagai basis tempat kepemudaan dan organisasinya, sementara ruang tengah komunal menjadi sentral aktivitas pengguna dan pengelola manajemen.
Gambar 115. Exploded Axonometri Ruang Fitness & Management Sumber: Penulis
138
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Institusi Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Sipil & Institusi Perencanaan Universitas Islam Indonesia Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan Projek Islam Indonesia Universitas
Tampak
STUDIO AKHIR DESAIN ARSITEKTUR
Judul Projek Perancangan PusatDESAIN Pengembangan Pemuda STUDIO AKHIR ARSITEKTUR berbasis Sosial Budaya di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
+9,000 Roof
+9,000 Roof
+9,000 Roof
+9,000 Roof
+6,000
+6,000
Judul
Design Of Socio-Cultural Based Youth Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Development Center In North Lombok With the berbasis Sosial Budaya di Lombok Utara Spirit-Active Movement Approach Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement Design Of Socio-Cultural Based Youth Arsitek Mahasiswa Development Center/ In North Lombok With the Spirit-Active Movement Approach Meizzhan Hady 18512133
Arsitek / Mahasiswa Meizzhan Hady
+6,000
18512133
+6,000
Dosen Pembimbing +3,000 Lantai 2
+3,000 Lantai 2
M. Galieh Gunagama, S.T., M.Sc
+3,000 Lantai 2
+3,000 Lantai 2
M. Galieh Gunagama, S.T., M.Sc Dosen Penguji
±0,000 Lantai 1
±0,000 Lantai 1
±0,000 -1,500 Lantai 1 Pondasi
±0,000 -1,500 Lantai 1 Pondasi
Dosen Pembimbing
Penguji 1 Revianto Budi Santosa, Dr. Ir., M.Arch.,IAI
Dosen Penguji
Penguji 1 Penguji 2 Revianto Budi Santosa, Dr. Ir., M.Arch.,IAI Yulianto P. Prihatmaji, Dr., IPM., IAI Penguji 2
Gambar YuliantoJudul P. Prihatmaji, Dr., IPM., IAI -1,500 Pondasi
-1,500
GYM & FITNESS - TAMPAK UTARA 1:100
Pondasi ARS-13 -
GYM & FITNESS - TAMPAK UTARA 1:100
ARS-13 -
Tampak Utara- Gym & Fitness
Judul Gambar
Skala
No. Gambar 11 No. Gambar
Skala +9,000 Roof
+9,000 Roof
N
No. Halaman 11
+9,000 Roof
+9,000 Roof
N
No. Halaman Keterangan
+6,000
+6,000
+6,000
+6,000
+3,000 Lantai 2
+3,000 Lantai 2
+3,000 Lantai 2
+3,000 Lantai 2
Keterangan
Institusi
±0,000 Lantai 1
Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan Universitas Islam Indonesia
±0,000 -1,500 Lantai 1 Pondasi
Tampak Selatan- Gym & Fitness -1,500
+9,000 Pondasi Roof
GYM & FITNESS - TAMPAK SELATAN 1:100
Institusi Projek +9,000 Roof
GYM & FITNESS - TAMPAK SELATAN 1:100 +9,000 Roof +6,000
Arsitektur STUDIO AKHIRDepartemen DESAIN ARSITEKTUR Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan Judul Universitas Islam Indonesia Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda berbasis Sosial Budaya di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Projek
+9,000 Roof +6,000
Design Of Socio-Cultural Based Youth STUDIO AKHIR DESAIN ARSITEKTUR Development Center In North Lombok With the Spirit-Active Movement Approach
±0,000 Lantai 1 ±0,000 -1,500 Lantai 1 Pondasi -1,500 Pondasi ARS-14 -
ARS-14 -
Judul Perancangan Pusat /Pengembangan Pemuda Arsitek Mahasiswa berbasis Sosial Budaya di Lombok Utara Hady 18512133 DenganMeizzhan Pendekatan Spirit-Active Movement
GSEducationalVersion
GSEducationalVersion
+6,000 +3,250 Lantai 2
+6,000 +3,250 Lantai 2
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With the Spirit-Active Movement Approach
Arsitek / Mahasiswa Meizzhan Hady 18512133 Dosen Pembimbing
M. Galieh Gunagama, S.T., M.Sc +3,250 Lantai 2 ±0,250 Lantai 1
+3,250 Lantai 2 ±0,250 Lantai 1
-1,500 Pondasi
-1,500 Pondasi
Dosen Penguji Dosen Pembimbing
Penguji 1
±0,250 Lantai 1
GYM & FITNESS - TAMPAK TIMUR 1:100 -1,500 Pondasi
Tampak Timur- Gym & Fitness GYM & FITNESS - TAMPAK TIMUR 1:100
±0,250 Lantai 1
ARS-15 -1,500 Pondasi
Revianto Budi Santosa, Dr. Ir., M.Arch.,IAI M. Galieh Gunagama, S.T., M.Sc Penguji 2
Dosen Penguji P. Prihatmaji, Dr., IPM., IAI PengujiYulianto 1 Revianto Budi Santosa, Dr. Ir., M.Arch.,IAI
Judul Gambar Penguji 2
ARS-15 -
Yulianto P. Prihatmaji, Dr., IPM., IAI
Judul Gambar +9,000 Roof
+9,000 Roof
+9,000 Roof +6,000
+9,000 Roof +6,000
Skala
No. Gambar 12
N Skala
No. Halaman No. Gambar 12 Keterangan
N +6,000 +3,250 Lantai 2
No. Halaman
+6,000 +3,250 Lantai 2
Keterangan
+3,250 Lantai 2 ±0,250 Lantai 1
-1,500 Pondasi
Tampak Barat- Gym & Fitness
±0,250 Lantai 1
GYM & FITNESS - TAMPAK BARAT 1:100 -1,500 Pondasi
GYM & FITNESS - TAMPAK BARAT 1:100
GSEducationalVersion
+3,250 Lantai 2 ±0,250 Lantai 1
-1,500 Pondasi
Gambar 116. Gambar Tampak Fitness & Management Sumber: Penulis
±0,250 Lantai 1
ARS-16 -1,500 Pondasi
ARS-16 Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
139
Potongan Institusi Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan Universitas Islam Indonesia
Projek STUDIO AKHIR DESAIN ARSITEKTUR
+10,000
Atap
+8,500 +7,150
Judul Institusi
Undulating Roof Bitumen Gutter
Dinding Panjat
Truss baja profil 4/6
Silinder Skylight Glass Polykarbonat 20 mm Undulating roof metalsheet
3°
Ceilling
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda berbasis Sosial Budaya di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-ActiveArsitektur Movement Departemen Fakultas Teknik & Design Of Socio-Cultural Based Sipil Youth Perencanaan Development Center In North Lombok With the Indonesia Spirit-ActiveUniversitas MovementIslam Approach
Selubung Plafon Siding wood 30 mm
Arsitek / Mahasiswa Projek
Undulating Roof Bitumen
Meizzhan Hady 18512133 STUDIO AKHIR DESAIN ARSITEKTUR
+10,000
Kaca fasad Undulating Roof Bitumen
Atap Gutter
+8,500 +3,250 +7,150
Dinding Panjat Lantai 2
Sport Storage
Truss baja profil 4/6
+3,250
Silinder Skylight Glass Polykarbonat 20 mm Undulating roofSpace metalsheet Leisure +3,250
3°
Ceilling
Judul Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda berbasis Sosial Budaya di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Sirip Peneduh Siding Wood
Design Of Socio-Cultural Based Youth Dosen Pembimbing Development Center In North Lombok With the Spirit-Active Movement Approach
Selubung Plafon Siding wood 30 mm
M. Galieh Gunagama, S.T., M.Sc
Arsitek / Mahasiswa
Undulating Roof Bitumen
Meizzhan Hady
18512133
Dosen Penguji +0,250 Lantai 1 ±0,000 -1,300 +3,250
Entrance
+0,250
Penguji 1
+0,250
Sport Storage Lantai 2
Kaca fasad
Revianto Budi Santosa, Dr. Ir., M.Arch.,IAI
Sirip Peneduh Siding Wood Penguji 2
Dosen Pembimbing
Leisure Space
+3,250
+3,250
Yulianto P. Prihatmaji, Dr., IPM., IAI M. Galieh Gunagama, S.T., M.Sc
SECTION S3 & FITNESS Potongan S5 - Gym &- GYM Fitness 1:100 +0,250 Lantai 1 ±0,000
+0,250
Judul Gambar Dosen Penguji
ARS-17 -
Entrance
Penguji 1
+0,250
Revianto Budi Santosa, Dr. Ir., M.Arch.,IAI Penguji 2
-1,300 Kubikal Skylight Undulating Roof Metalsheet
+8,500 +7,150
Deck Climbing Wall
Dinding Panjat
Yulianto Dr., IPM., IAI SkalaP. Prihatmaji,No. Gambar
Truss Baja Profil 4/6
Koneksi visual fasad selatan
Kuda-kuda Baja menerus
SECTION S3 - GYM & FITNESS 1:100
Judul Gambar
ARS-17 -
N
13
No. Halaman
Ceilling Keterangan Kubikal Skylight Undulating Roof Metalsheet Koneksi visual fasad selatan
Deck Climbing Wall
+8,500 Dinding Panjat +3,250 Lantai 2 +7,150 Ceilling
Fitness
Skala
Truss Baja Profil 4/6
Yoga & Meditative
+3,250
+3,250
No. Gambar 13
Sirip Peneduh Siding Wood Kuda-kuda Baja menerus
N
No. Halaman
Keterangan Konseling
+0,250 ±0,000 Lantai 1
Communal Void
+0,250
+0,250
Manajemen Office +0,250
Sirip Peneduh Siding Wood
+3,250
Fitness Lantai 2
SECTION S4 - GYM & FITNESS 1:100 +0,250 ±0,000 Lantai 1
+3,250
ARS-18 Konseling +0,250
Potongan S6 - Gym & Fitness
SECTION S4 - GYM & FITNESS 1:100
GSEducationalVersion
Yoga & Meditative
+3,250
Communal Void +0,250
Manajemen Office
+0,250
Gambar 117. Gambar Potongan Fitness & Management ARS-18
Sumber: Penulis GSEducationalVersion
140
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Exploded Axonometry Skylight Modul silinder Stepping deck beton ringan Rangka Plafond Baja Kanal Siding Wood Plafon Struktur Truss Kuda-kuda Menerus
Slab beton 120 mm Selubung Siding Wood
Struktur Climbing Wall
Rangka baja 4/6
Undulating Bitumen sheet
Pondasi Foot plate 120 x120
Pondasi topangan kuda-kuda
Struktur Bangunan Gym & Fitness menggunakan struktur truss baja menerus dari pondasi hingga ke atap. Sementara untuk Lantai satu menggunakan struktur rangka beton. Dengan adanya struktur truss tersebut, membuat Lantai 2 bebas dari struktur kolom yang menghalangi ruang.
Gambar 118. Exploded Axonometry Struktur Bangunan Fitness & Management Sumber: Penulis
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
141
PARSIAL EDUCATIONAL
EDUCATIONAL BUILDING
Gambar 119. Keyplan Educational Sumber: Penulis
142
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Denah
Institus
Departemen Ar Fakultas Teknik Perencana Universitas Islam
Projek
STUDIO AKHIR DESAIN ARSIT
Judul
Perancangan Pusat Pengembanga berbasis Sosial Budaya di Lomb Dengan Pendekatan Spirit-Active
Design Of Socio-Cultural Based Development Center In North Lomb Spirit-Active Movement Appr
Arsitek / Mahasisw Meizzhan Hady
1
A B C
S-04
6,00 0
6,00 0
Dosen Pembimbin D
6,00 0
8,60 0
E
M. Galieh Gunagama, S.T., M
F
6,00 0
G
Ruang Kriya dan kelas Tenun
Dosen Penguji
H 6,00 0
S-0 7
Penguji 1 3,32 4
20
Studi fotogr o afi +
Penguji 2 Rua ng M ultim edia +
0,30 0
Ruang kom Bahas unitas a +
Revianto Budi Santosa, Dr. Ir., M
Yulianto P. Prihatmaji, Dr., IPM
0,30 0
11
10
Judul Gambar
19
UP
1
2
3
4
5
6
7
8
9
13
12
N
18
17
16
15
DOW
14
11,3 00
0,30 0
Step ping seat
+ 0, 300
Grafis
Work shop /Com mun al H all + 0, 30
WC
+ 0, 000 +0,1 50
0
+ 0, 250
3
9,90 0
Pen iti bara pan ng
4 5
1 N
S-0 7
6
No. G
1,500
+ 0, 250
5,000
2
Skala
+0,3 00
WC 1
1,500
Rua ng K ompu ter &
No. Halam
6,00 0 + 0, 000
7 6,00 0
Keterang 9 11
10,40 0
S-04
8
6,00 0
12 13
6,00 0
14
6,00 0
15
16
6,11 7
17 18
19
Denah Lantai 1 - Educational
DENAH LT 1 - EDUCATIONAL 1:200
Gambar 120. Denah Educational Lt. 1 Sumber: Penulis
ARS-20 -
GSEducationalVersion
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
143
Denah
D F
Uni
Pr
STUDIO AKHIR D
Ju
Perancangan Pusat berbasis Sosial Bu Dengan Pendekatan
Design Of SocioDevelopment Center Spirit-Active M
Arsitek /
Meizzhan Had A B
S-08
C
Dosen P
D E
M. Galieh Gun
F
Stora ge P usta ka + 3, 150
G H
Dosen S-0 5
Penguji 1
20
Revianto Budi Sant Penguji 2
DOW
+ 3, 500
Judul UP 1
Aula mul ti fu ngsi + 3, 150
Yulianto P. Priha
Area Bac a da n di skus + 3, i 150
N
Loby Ram p + 3, 150
Storag e
Kel Bim as bing an 1 + 3, 150
Kel Bim as bing an + 3,2 150
1 2
Kel Bim as bing an 3 + 3, 150
3 4
Skala Kel Bim as bing an 4 + 3, 150
Kel Bim as bing an 5 + 3, 150
5
Area Bac a da + 3, n diskus 150 i
6
S-0 5
7
S-08
8
9 11 12 13
14 15 16 17 18
19
DENAH LT 2- EDUCATIONAL 1:200
Denah Lantai 2 - Educational
ARS-21
Gambar 120. Denah Educational Lt. 2
Sumber: Penulis
GSEducationalVersion
144
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
N
N
Tampak
Tampak Utara - Educational
Tampak Selatan - Educational
Tampak Timur - Educational
Tampak Barat - Educational
Gambar 121. Gambar Tampak Educational Sumber: Penulis
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
145
Potongan
19 19
18 18
17 17
16 16
15 15
14 14
13 13
12 12
8 8
6 6
4 4
3 3
2 2
1 1
STUD STUD
+10,000 +10,000
Trus Trus Baja Baja 6/8 6/8
Peranca Peranca berba berba Dengan Dengan Des Des Develop Develop Sp Sp
Undulating Undulating Roof Roof Balok Balok beton beton 200/300 200/300 +7,090 +7,090
Slab Slab Beton Beton 120 120 mm mm Mezanine Mezanine
A
+5,400 +5,400
Sirip Sirip Peneduh Peneduh panel panel siding siding wood wood Bilik Bilik Kelas Kelas
Reading Space Space Reading +3,120
+3,120 +3,120
+3,120
M M
Ruang Ruang Pertemuan Pertemuan +3,120 +3,120
Stepping Stepping Seat Seat Workshop Workshop Hall Hall
+0,300 +0,300 ±0,000 ±0,000
Komunitas Komunitas Bahasa Bahasa
Multimedia Multimedia
+0,300 +0,300
+0,300 +0,300
Leisure space space Leisure
+0,300 +0,300
M M 4,505 4,505
1,612 1,612
1,489 1,489
1,186 1,186
3,324 3,324
6,000 6,000
2,427 2,427
9,573 9,573
6,000 6,000
4,447 4,447
1,553 1,553
1,876 1,876
2,124 2,124
Penguji Penguji 1 1
19 19
18 18
17 17
16 16
15 15
14 14
13 13
12 12
8 8
6 6
4 4
3 3
2 2
Revian Revian
1 1
Penguji Penguji 2 2
SECTION S5-EDUCATIONAL (1) Potongan S7 - Educational 1:150
ARS-26 -
G
+10,000 +10,000
E
C
Modul Modul Skylight Skylight
B
S
Trus Trus Baja Baja 6/8 6/8
Retractable Retractable Partition Partition +7,090 +7,090
Slab Slab beton beton 120 120 mm mm
Mezanine +5,400 +5,400
Sirip Sirip Siding Siding Wood Wood
Ramp Ramp
Kolom Kolom Beton, Beton, D= D= 400 400 mm mm
Bilik kelas +3,120
Area Baca +3,120
+3,120
+3,120
Stepping Seat
+0,300 +0,300 ±0,000 ±0,000
WC +0,250
Workshop Hall +0,300
+0,250
+0,300
Leisure Space -0,600 -0,600
2,300 2,300
G
Potongan S8 - Educational
SECTION S6-EDUCATIONAL 1:100
GSEducationalVersion GSEducationalVersion
146
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
2,818 2,818
E
Yul Yul
1,682 1,682
C
B
Gambar 122. Gambar Potongan Educational ARS-27 Sumber: Penulis
ARS-27 -
Exploded Axonometry
Undulating Metal Sheet kemiringan 3o
Siding Wood 30 mm Modul Skylight
Truss Baja pengikat
Trus Baja menerus 6/8 Pondasi titik beton truss d=45 mm
Kerangka baja menerus Undulating metal roof
Siding Wood 30 mm Rangka atap Baja
Siding Wood 30 mm Undulating Metal Roof
Kisi-kisi baja penopang
Dilatasi Struktur
Undulating Aluminium panel
Slab beton kemiringan 2o
Slab Beton Lt. 2 120 mm
Pondasi Foot Plate 1200 mm
EXPLODED AXONOMETRY-EDUCATIONAL 1:250
Gambar 123. Exploded Axonometry Educational ARS-28 Sumber: Penulis
-
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
147
PARSIAL ART & SOUL
ART & SOUL BUILDING
Gambar 124. Keyplan Bangunan Art & Soul Sumber: Penulis
148
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Denah Institusi Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan Universitas Islam Indonesia
Projek STUDIO AKHIR DESAIN ARSITEKTUR
Judul Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda berbasis Sosial Budaya di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With the Spirit-Active Movement Approach
Arsitek / Mahasiswa Meizzhan Hady
11
18512133
S-0 9 S-1 0
10 Dosen Pembimbing
9 M. Galieh Gunagama, S.T., M.Sc
8
Sanggar Gendang Beleq Terbuka
5
Dosen Penguji
5,4 86
Revianto Budi Santosa, Dr. Ir., M.Arch.,IAI
6
4
Penguji 2 5,5 20
St M udi us o ik
3 5,4 27
Ga ler y&
2 6,0 25
Ce kp oin t
Pe kec men tas il +0 an ,20
Yulianto P. Prihatmaji, Dr., IPM., IAI
C
A
Penguji 1
7
+0,400
W
Po nd
Judul Gambar
St or ag e R Pe uan ra g lat an
1
0
Skala
D
23 En tra nce Sp & Le a isu +0,2 ce re 0
5 4
WC
1 C D
14
nal Ka
13 12 1 22 21 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2
41 40 39 38 37 36 35 34 33 32 31 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21
Denah Lantai DENAH LT 1-ART & SOUL1 - Art & Soul 1:200
A B
S-1 0
15
Keterangan S -09 +0,100
+0,3 00
Storage
16
9,0 89
2 Kelas Teo & Sen ri i
+0,300
17
N
No. Halaman
0
3 Sanggar Tari Terbuka
No. Gambar
17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Gambar 125. Denah Art & Soul Lt. 1 ARS-29 Sumber: Penulis
-
GSEducationalVersion
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
149
Denah
Institusi
Departemen Arsitektu Fakultas Teknik Sipil Perencanaan Universitas Islam Indon
Projek
STUDIO AKHIR DESAIN ARSITEKTU
Judul
Perancangan Pusat Pengembangan Pem berbasis Sosial Budaya di Lombok Uta Dengan Pendekatan Spirit-Active Movem
Design Of Socio-Cultural Based Yout Development Center In North Lombok Wi Spirit-Active Movement Approach
Arsitek / Mahasiswa Meizzhan Hady
185121
11 S-1 1 S-1 2
10 Dosen Pembimbing
9 M. Galieh Gunagama, S.T., M.Sc
8 5
Dosen Penguji Penguji 1
7
Revianto Budi Santosa, Dr. Ir., M.Arch.,
6
4
Penguji 2 Yulianto P. Prihatmaji, Dr., IPM., IAI
3 Judul Gambar Gr ee nR oo f
2
1 Skala
B
No. Gamb 24
Mu lti E ven tS pa ce +3 ,7
C
5
N
50
4
Keterangan
3 S-1 1
2
A B
1
16
15
C D
S-1 2
17
14 13
Denah Lantai 2 - Art & Soul DENAH LT. 2 -ART & SOUL 1:200
GSEducationalVersion
150
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
No. Halaman
12
Gambar 126. Denah Art & Soul Lt. 2 Sumber: Penulis
ARS-30 -
Tampak
Tampak Utara - Art & Soul
Tampak Selatan - Art & Soul
Tampak Timur - Art & Soul
Tampak Barat - Art & Soul
Gambar 127. Gambar Tampak Art & Soul Sumber: Penulis
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
151
Potongan
Insti
Departemen Fakultas Te Perenc Universitas Isla
Projek Insti
STUDIO AKHIR DESAIN AR
fasad kisi-kisi GRC Outdoor Plywood
5
+11,311
4
Greenary Media
2
3
Railing Beton ringan
1
Bracing Pengekang
Judul Departemen Fakultas Te Perancangan Pusat Pengemba Perenc berbasis Sosial Budaya di Lo Universitas Isla Dengan Pendekatan Spirit-Acti
Design Of Socio-Cultural Ba Development Center In North Lo Spirit-ActiveProjek Movement A
STUDIO AKHIR DESAIN AR
fasad kisi-kisi GRC Outdoor Plywood
Arsitek / Mahasi Judul
Sirip Fasad Siding Wood Slab Miring Beton 120 mm
5
+11,311
4
Greenary Media
2
3
Kantilever Baja Railing Rangka Beton ringan
1
Multi event space
+3,750
+3,750
Water Pond
Slab Miring Beton 120 mm
Kanal air
Leisure Space
Mini Galery/Amphiteater
Dosen Pembimb Arsitek / Mahasi
Foot plate Sirip Fasad Siding Wood
Multi event space
+3,750 5,433
5,433
Dosen Pembimb Revianto Budi Santosa, Dr. Ir.
PengujiM. 2 Galieh Gunagama, S.T
5,942 Yulianto P. Prihatmaji, Dr.,
Stepping Kanal air
5
Potongan S9 - Art & Soul
4
Dosen Pengu
Leisure Space
Mini Galery/Amphiteater
+0,200 -0,200
Dosen Pengu Penguji 1
Foot plate
+3,750 5,433
Meizzhan Hady M. Galieh Gunagama, S.T
Balok Beton 30/40
+0,200
Water Pond
Design Of Socio-Cultural Ba Development Center In North Lo Spirit-Active Movement A
Kantilever Rangka Baja
Stepping +0,200 -0,200
Balok Beton 30/40 Bracing Pengekang
Meizzhan Hady Perancangan Pusat Pengemba berbasis Sosial Budaya di Lo Dengan Pendekatan Spirit-Acti
2
3
Penguji 1
1+0,200
Judul Gamba
Revianto Budi Santosa, Dr. Ir. Penguji 2
SECTION S7 - ART & SOUL 1:150
5,433
5
5,433
4
5,433
3
ARS-35 -
5,942
2
Yulianto P. Prihatmaji, Dr.,
Judul Gamba Skala No.
1
Deck beton 120 mm SECTION S7 - ART & SOUL 1:150
+11,311
ARS-35 -
N
No. Hal
Kisi kisi GRC outdoor Plywood Skala
Deck Observasi
Baja konektor fasad Undulating Roof Kuda-kuda Kayu 8/12
Deck beton 120 mm +11,311 +5,733
N +3,750 Deck Observasi
Keteran
Baja konektor fasad Sanggar kesenian musik +5,733 +0,550 +0,200
+0,400
Sanggar Tari +0,200
+0,550
Undulating Roof Kuda-kuda Kayu 8/12
+0,200
Multi event Space
+3,750
+3,750
Pondasi Foot plate Sanggar kesenian musik
SECTION +0,550 S8- ART & SOUL +0,400 +0,200 1:150
Sanggar Tari +0,200
+0,550
+0,200
ARS-37 -
Pondasi Foot plate SECTION S8- ART & SOUL Potongan S10 - Art & Soul 1:150
GSEducationalVersion
GSEducationalVersion
152
No. Hal
Kisi kisi GRC outdoor Plywood
Multi event Space
+3,750
No. Keteran
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Gambar 128. Gambar Potongan Art & Soul ARS-37 Sumber: Penulis
-
Exploded Axonometry
U
STUDIO AKHIR
Perancangan Pus berbasis Sosial Dengan Pendeka
Design Of Soc Development Cent Spirit-Active
Arsitek
Meizzhan H
Deck Beton 120 mm
Dosen Rangka Balok beton 30/40
M. Galieh G
Soil Media 150 mm
Dose Penguji 1
Selubung Plafond Siding Wood Plywood
Revianto Budi Sa Penguji 2
Balok Induk 40/60
Yulianto P. Pr
Kolom Beton 80/80 Bracing Baja
Judu
Rangka Balok Beton 40/60
Skala Kolom Penyangga Beton asimetris
N
Sistem Struktur Bangunan Art pementasan
Gambar 129. Aksonometri Struktur Bangunan Art Gallery Sumber: Penulis
GSEducationalVersion
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
153
Exploded Axonometry
STUDIO A
Perancanga berbasis S Dengan Pen
Design O Developmen Spirit-
Ars
Meizz
Undulating Roof Bitumen
Siding Wood Interior
Do
M. Ga
D Penguji 1
Revianto B Penguji 2
Yulianto
Reng kayu
Kuda kuda ekspos kayu bentang 600 cm
Skal
Kolom silinder beton d=30 cm Sirip fasad GRC plywood
Sistem Struktur Bangunan Sanggar Musik/Tari
onalVersion
154
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
N Rangka kanopi Baja hollow
Gambar 130. Aksonometri Struktur Bangunan Kelas Musik/ Tari Sumber: Penulis
ationalVersion
SKEMA DISTRIBUSI AIR
SKEMA UTILITAS
P
D
D
Pe
Pe ny ira ma ng ree n ro of
PDAM
Pe
Parkir Mobil
Parkir motor
Sumber Air Berasal dari PDAM dan Pompa SKEMA DISTRIBUSI AIR 1:500 Sumur yang berada di bawah urugan tanah greenary deck sport arena. Distribusi ke setiap titik utilitas air disetiap bangunan dari PDAM ataupun sumur pompa. Sementara Pengarian Greenary Deck menggunakan sistem UpFeed untuk menghindari membangun struktur baru untuk water tank atas. Hal ini dengan pertimbangan karena pengarian tanaman diatas atap tidak secara rutin dan intens sehingga walaupun menggunakan sistem pompa, tidak memberatkan pada penggunaan listrik.
Gambar 131. Skema Distribusi Air Sumber: Penulis
ARS-38 -
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
155
SKEMA KELISTRIKAN
P
D
Akses Kendaraan utilitas
De
Pe
R
Pe
Parkir Mobil
Parkir motor
SKEMA UTILITAS LISTRIK Massa utilitas untuk menyimpan Generator 1:500 terpisah dengan bagunan-bangunan utama untuk menghindari kebisingan langsung. Namun tetap dapat terkakses oleh kendaraan perawatan yang sewaktu-waktu membutuhkan perawatan ataupun perbaikan.
ersion
156
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Gambar 132. Skema Kelistrikan Sumber: Penulis
ARS-39 -
SKEMA BARRIER FREE DESIGN
Blok warna merah merupakan akses ramah disabilitas. Area dan ruang ruang komunal, ruang bersama, dan ruang ruang utama dapat diakses oleh pengguna kursi roda.
Gambar 133. Skema Barrier Free Design Sumber: Penulis
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
157
SKEMA JALUR EVAKUASI
Jalur evakuasi menitik beratkan pada alur dan titik kumpul. Karakter bangunan yang terpisah juga memberikan kemudahan untuk langsung terkoneksi dengan ruang luar . begitu juga dengan karakter tapak yang memiliki banyak ruang terbuka dapat menjadi titik kumpul saat evakuasi bencana
158
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Gambar 134. Skema Skema Jalur Evakuasi Sumber: Penulis
DETAIL KHUSUS
DETAIL FASAD
GRC plywood Stepping
Undulating Metal Sheet Plat konektor baja Undulating Metal Sheet
GRC Plywood 15 x 8 cm
Rangka Baja Hollow Baut Pengekang Besi kanal pengikat
Konektor baut pengikat
Kolom Beton
Rangka Baja Hollow
0,168
0,120
0,400
Rangka Baja Hollow
Detail Kisi-Kisi Fasad-Sport Arena & Art Building DETAIL KISI-KISI FASAD - SPORT ARENA 1:50
Gambar 135. Detail Fasad Kisi-kisi Sumber: Penulis
D-01 -
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
159
DETAIL MODUL SKYLIGHT Skema Pencahayaan dan cross Ventilation
Institusi
Departemen Arsite Fakultas Teknik Sip Perencanaan Universitas Islam Indo
Breathing Roof (Sense Of touch)
Projek
STUDIO AKHIR DESAIN ARSITEKT
Judul
Perancangan Pusat Pengembangan P berbasis Sosial Budaya di Lombok U Dengan Pendekatan Spirit-Active Mov
Design Of Socio-Cultural Based Yo Development Center In North Lombok W Spirit-Active Movement Approac
Udara Dari Pori-pori Fasad
Arsitek / Mahasiswa Meizzhan Hady
Cahaya Alami (Sense Of light/Sight)
1851
Dosen Pembimbing
M. Galieh Gunagama, S.T., M.Sc
Dosen Penguji Frame Alminum Lingkar 30 mm
Penguji 1
Revianto Budi Santosa, Dr. Ir., M.Arc
Tempered Glass silinder 20 mm Frame dudukan
Penguji 2
Modul Silinder Plastic Karbonat
Yulianto P. Prihatmaji, Dr., IPM., I
Judul Gambar
Skala
0,594
No. Gam 15
1,000 N
No. Halaman
Konektor Plat Baja 5 mm
Keterangan
0,872
DetailDETAIL Modul Skylight- Gym & Fitness/Educational MODUL SKYLIGHT-GYM & FITNES/EDUCATIONAL 1:10 GSEducationalVersion
160
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Gambar 136. Detail Modul Skylight Sumber: Penulis
D-02 -
DETAIL AKSES AKTIF BANGUNAN EDUCATIONAL
Institusi Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Sipil & Institusi Perencanaan Universitas Islam Indonesia
Balok anak 15/20
Balok anak 15/20 tangga finishing coatingtangga cat finishing coating cat
Balok anak 15/20
Departemen Arsite Fakultas Teknik Si Projek Perencanaan Universitas Islam Ind STUDIO AKHIR DESAIN ARSITEKTUR STUDIO
Baluster railing 80 cm Baluster railing 80 cm tangga finishing coating cat
Judul
Sliding deck Finishing plastic Sliding deck Finishing plastic Baluster railing 80 cm
Papan Fiber plastic, finishing Papanglossy Fiber plastic, finishing glossy
Projek
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Perancang STUDIO AKHIRdiDESAIN berbasis Sosial Budaya LombokARSITEK Utara berbasis Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement Dengan Pe
Judul
Rak Buku
Design Of Socio-Cultural Based Youth Design Development Center In North With theP Perancangan Pusat Lombok Pengembangan Developme Spirit-Active Movement Approach berbasis Sosial Budaya di Lombok Spirit Dengan Pendekatan Spirit-Active Mo
Sliding deck Finishing plastic
Papan Fiber plastic, finishing glossy
Design/ Of Socio-Cultural Based Y Arsitek Mahasiswa Ar Development Center In North Lombok Movement Approac MeizzhanSpirit-Active Hady 18512133 Meiz
Rak Buku
Arsitek / Mahasiswa Rak Buku
Meizzhan Hady
#Element ID
#Element ID
Dosen Pembimbing
#Element ID
Papan kayu 30 mm
1851
Undakan beton
Do
M. Galieh Gunagama, S.T., M.Sc M. G Dosen Pembimbing
Undakan beton
Papan kayu 30 mm Undakan beton
M. Galieh Gunagama, S.T., M.S Dosen Penguji
Penguji 1
Papan kayu 30 mm
Penguji 1
Revianto Budi Santosa, Dr. Ir.,Penguji M.Arch.,IAI Revianto Dosen Penguji 1
Penguji 2
Penguji 2 Revianto Budi Santosa, Dr. Ir., M.Arc
Yulianto P. Prihatmaji, Dr., IPM., IAIYulian Penguji 2 YuliantoGambar P. Prihatmaji, Dr., IPM., Judul
Detail Akses Bangunan EducationalDetai
Judul GambarAKSO AKSONOMETRI Detail Akses Bangunan Educatio DENAH AKSES DENA AKSONOMETRI POTONGAN AKSES
POTO
DENAH AKSES
Skala
POTONGAN AKSES
No. Gambar Ska
22 No. Gam
Skala
N
No. Halaman 22 N N
No. Halama
Keterangan +4,000
0,800
+4,000
Keterangan
0,800 +4,000
0,800 +3,120
1,400
+3,120 +3,120
1,400 1,400
2,250
2,250 2,250 +0,300
+0,300 +0,300 0,000
0,450
0,450
leisure space
0,450
0,700
1,000 0,700
1,300 0,700 1,000
1,000 1,000 1,800 1,300 1,300 1,800
Denah Akses Aktif
DENAH TANGGA (1) DENAH TANGGA (1) DENAH TANGGA (1) 1:50 1:50 1:50 GSEducationalVersion
1,000 1,800 1,000
1,000 1,000
0,000 0,000
leisure space
leisure space
1,000 Detail 1:50 ARS-43 -
ARS-43 -
ARS-43 -
Detail 1:50
Detail 1:50
Potongan Melintang Akses Aktif
D-01 -
D-01 -
D-01 -
GSEducationalVersion GSEducationalVersion
Gambar 137. Akses Aktif Bangunan Educational Sumber: Penulis
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
161
MODUL OUTDOOR
Climbing Wall Traditional Arena
Outdoor Structure Open Playground
Modul Outdoor merupakan bagian dari public space yang bersifat aktif dan memeiliki multi aktivitas bersama. baik itu bermain, bersantai, berolahraga, hingga menyelenggarakan acara lokal. Terdapat beberapa titik modul outdoor dengan karakter yang berbeda beda, antara lain: arena tradisional, lapangan informal, dan juga instalasi playground.
162
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Gambar 138. Modul Outdoor Sumber: Penulis
Meizzhan Hady
1:150
1,500
18512133
Skala
No.
1,500 12,000 1,500
Dosen Pembimbing
OUTDOOR STRUCKTUR
No. Hal
N
1,500
M. Galieh Gunagama, S.T., M.Sc 1,500
Ketera Dosen Penguji
1,500
Penguji 1 1,500
1,500
Revianto Budi Santosa, Dr. Ir., M.Arch.,IAI
1,500
Penguji 2 Yulianto P. Prihatmaji, Dr., IPM., IAI
STUDIO AKHI
Judul Gambar
Perancangan Pus berbasis Sosia Dengan Pendeka
Design Of So Development Cen Spirit-Active
1,500
DENAH MODUL OUTDOOR 1:150
ARS-42 -
1,500
Skala
Meizzhan H
1,500
32 N
Arsitek
No. Gambar
1,500
No. Halaman
12,000 1,500
Tampak Timur TAMPAK TIMUR INSTALASI MODUL OUTOOR 1:100
Dosen Keterangan
1,500
ARS-41 TAMPAK SELATAN INSTALASI MODUL OUTDOOR 1:100 -
ARS-40 -
1,500
GSEducationalVersion
M. Galieh G
Dos
1,500
Penguji 1 1,500
1,500
Revianto Budi S
1,500
Penguji 2
Yulianto P. P
Jud
Denah Instalasi aktif - Outdoor Leisure DENAH MODUL OUTDOOR 1:150
ARS-42 Skala
Tampak Selatan
ARS-41 TAMPAK SELATAN INSTALASI MODUL OUTDOOR 1:100 -
Selain indikator Route Proccess, Pendekatan aktif juga mengintervensi karakter struktur outdoor, yang mana untuk menjawab permasalahan aktif di skala Outdoor. Terdapat Modul Struktur yang menjadi bagian dari aktifitas berkumpul dan bermain di luar ruang, yakni rangka berupa scafholding dengan pijakan berbagai level untuk mendistribusi fungsi. ruang bawah dapat dijadikan sebagai flexible Workout, rangka horizontal dapat dijadikan mistar Pull up, bergelantung, meTAMPAK TIMUR INSTALASI MODUL OUTOOR ARS-41 1:100 manjat, dan lain-lain. Elevasi bermacam-macam bertujuan untuk memberikan batas ruang bagi yang menggunakan tanpa harus saling menyekat satu sama lain. Disamping itu juga perbedaan elevasi memberikan stimulus gerak aktif berupa steppping up-down saat mengalami dan menjelajah struktur tersebut.
N ARS-40 -
TAMPAK SELATAN INSTALASI MODUL OUTDOOR 1:100
ARS-40 -
GSEducationalVersion
DENAH MODUL OUT 1:150
Aksonometri
Gambar 139. Modul Playground Sumber: Penulis
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
163
Area lapangan informal dapat dijadikan sebagai tempat berkumpul, bermain dan melakukan aktivitas eksisting berupa olahraga bersama di area outdoor. instalasi struktur playground juga menjadi bagian dari stimulus gerak aktif bagi pengguna ruang outdoor. Sementara struktur gundukan tersebut sebagai upaya untuk menggunakan kembali surplus tanah galian sport arena semaksimal mungkin di dalam sebelum di bawa keluar site. Gundukan ini memiliki fungi menjadi amphiteater atau tribun untuk menonton. Baik yang mengarah ke lapangan informal, arena tradisional, bahkan ke lapangan umum sepak bola yang berada di luar site.
Arena Tradisional digunakan sebagai tempat pergelaran seni Peresean yang rutin diadakan di Lombok Utara. Dengan covering hanya berupa tanah keras tanpa perkerasan. Hal ini juga mempertimbangkan agar arena tersebut dapat dijadikan sebagai arena bermain Gasing atau Memangkek, yang mana meruapakan event rutin dan populer sebagai permainan tradisonal Lombok Utara.
Gambar 140. Outdoor Informal Arena Gambar 141. Outdoor Traditional Arena Sumber: Penulis
164
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Modul Instalasi yang memiliki banyak fungsi dan aktivitas luar, seperti tempat bersantai, berolahraga, maupun berkumpul. Area bawah naungan dapat dijadikan sebagai area gathering, sementara naungan dapat di naiki oleh pengunjung. Pijakan-pijakan tersebut dibuat berbeda level sebagai batas keruangan yang bisa digunakan tanpa harus membuat struktur pembatas berupa sekat.
Climbing Wall disatukan dengan struktur dinding bangunan Fitness & Management. dengan struktur berupa scafholding baja yang menempel dengan dinding bangunan. Dengan ketinggian 8 meter dari tanah, juga memiliki deck sebagai tempat untuk mempersiapkan alat-alat keamanan. Deck tersebut dapat diakses juga melalui tangga panjat di sebalah climbing wall. Penyatuan struktur ini dilakukan untuk memanfaatkan bagian lengkung solid dinding bangunan, selain menjadi selubung, juga dapat menjadi bagian dari aktivitas aktif diluar ruangan.
Gambar 142. Modul Instalasi Playground Gambar 143. Climbing Wall Sumber: Penulis
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
165
VEGETASI
Indicators Variaty of moods make people move canopies and awnings provide shelter
Domain Routes dalam Desain Aktif memiliki indikator berupa perbedaan ekspresi dan suasana ruang membuat orang berpindah-pindah. dan juga peran kanopi yang menghadirkan naungan bagi pengguna dalam bertransisi menuju suatu fungsi ruang atau aktivitas lainnya. Peran vegetasi disini dapat menjadi bagian dalam merespon
Vegetation as Part Of sense movement Aromatic Vegetation Edible Vegetation (Sense Of Odor)
Pemanfaatan Vegetasi sebagai bagian dari stimulus pembauan atau aroma, yang mana ini juga menjadi bagian dari pencapaian desain aktif. Karena sensasi bebauan aroma yang berbeda dapat mendorong orang untuk berpindah merasakan suasana keruangan yang berbeda pula.
166
(Sense of Taste)
Vegetasi juga diharapkan menjadi bagian untuk menyediakan stimulus fungsi indera perasa berupa lidah, sehingga rencana vegetasi menggunakan tajuk berbuah ataupun perdu berbuah yang tentunya dapat di konsumsi oleh manusia. Namun perlu ada pertimbangan vegetasi lokal yang juga mampu memunculkan memori tentang rasa.
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Indikator tersebut, dimana setiap vegetasi memiliki karakter berbeda yang juga akan menghadirkan suasana yang berbeda (sense of movement), baik dari bentuknya (sight), apakah memiliki bau (aromatic smell) , atau mungkin pada rasa jika dapat dimakan oleh manusia.
Vegetation as part Of Routes Shelter Shaded Vegetation
Prinsip Route dalam desain aktif mendorong perpindahan yang baik dan tetap pada koridor kenyamanan manusia. Oleh karenanya peran peneduh berupa naungan menjadi bagian dari indikator desain aktif. selain menggunakan naungan buatan berupa struktur maupun bagian bangunan, Naungan peneduh juga dapat diterapkan melalui penempatan vegetasi dan jenis vegetasi yang digunakan. Dalam desain ini pertimbangan rencana vegetasi juga memperhitungkan peletakan titik titik tajuk sebagai naungan peneduh sirkulasi. Melihat karakter spasial ruang yang cenderung memisah satu sama lain maka perpindahan yang sedikit berjarak perlu penambahan naungan untuk tetap memberi kenyaman gerak dan perpindahan manusia.
Aromatic Vegetation Bunga Kenanga Cananga Odorata
Vegetasi fragrant/ aromatic menggunakan tanaman yang tergolong lokal dan mudah dalam perawatan. Bunga kenanga merupakan bunga tropis yang tidak memerlukan banyak perawatan. Sehingga bunga ini di pilih menjadi vegetasi aromatic yang dapat di tanam di greenary deck, baik di area atap bangunan sport arena maupun art & soul. Greenary deck tersebut diharap menjadi bagian dari ruang publik baru masyrakat. Namun selain menjadi area rekreatif, juga dapat merasakan dan menstimulus fungsi indera yang tentunya berdampak pada kualitas spirit dan juga aktivitas aktif sebagai tujuan utama.
Bunga Melati Jasminum Sambac
Bunga Melati merupakan bunga tropis yang juga mudah dalam perawatan, karena termasuk pada jenis tanaman liar yang bahkan mudah tumbuh di halam rumah tanpa harus ada perawatan. Penggunaan tanaman ini juga sebagai pemberi warna aromatik lain selain dari bunga kenanga.
Pohon Kayu Putih Melaleuca leucadendra
Berbeda dengan kenanga dan melati, Pohon kayu putih bukan termasuk perdu, sehingga tidak memungkinkan menjadi tanaman di atas deck greenary. namun pohon ini termasuk pada tanaman yang rimbun sehingga juga menjadi bagian dari fungsi vegetasi sebagai peneduh di dalam site. Peletakkan pohon kayu putih berada di outdoor leisure berupa modul palygorund dan peneduh jalan setapak.
Gambar 144. Tanaman Aromatik Tropis Sumber: google image (Modifikasi)
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
167
Edible Vegetation Tanaman yang dapat dirasakan dengan disertai memori ingin diterapkan dalam desain lansekap. Yakni menggunakan tanaman vegetasi lokal yang erat kaitannya dengan karakter lokalitas. Bagaimana anak-anak di zaman dulu memiliki memori kuat akan tanamn tersebut, karena karakter bermain dan menjelajah (aktif) pada pemuda dahulu erat kaitannya dengan tanaman, hingga kadang-kadang petualangan aktif dimulai saat mereka berburu buah, tanaman yang dapat dimakan, dan lainnya.
Tanaman Lantana Dangkongan (bahasa sasak) Tanaman Lantana merupakan tanaman liar yang sangat erat dengan memori lokal, dimana dapat dapat tumbuh dengan baik di iklim tropis tanpa perawatan tinggi. Buahnya dapat di konsumsi dan sering menjadi alat bermain bagi anak-anak dan pemuda saat bersama.
Rambusa Buah Liar
Tanaman rambusa juga memiliki buah yang dapat dimakan, dan tergolong tanaman yang liar, Tanaman ini memiliki akar yang kecil sehingga bisa di tanam di greenary deck tanpa mengganggu struktur nantinya.
Mangga Pohon Tajuk Peneduh Pohon Mangga dipilih sebagai vegetasi site, Selain menghasilkan buah, juga merupakan tanaman bertajuk yang dapat menjadi naungan peneduh sirkulasi dan setapak pada site. Karakter aktif pun mampu didorong dengan menghadirkan aktivitas memanjat, bergelantungan, dan lain lain. Gambar 145. Tanaman Lantana Gambar 146. Tanaman Rambusa Gambar 147. Pohon Mangga Sumber: google image (Modifikasi)
168
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Penataan Vegetasi Tajuk
Sirkulasi Site diusahakan terdapat naungan untuk memberikan kenyamanan gerak pada pengguna. sirkulasi yang diprediksi akan banyak dilalui oleh orang diberikan tajuk vegetasi yang sedikit lebih rapat. Sementara modul struktur outdoor sebagai sudut-sudut interaksi terdapat vegetasi yang masuk kedalam kategori “Vegetation as Part Of sense movement”, aromatic vegetation & edible vegetation.
Gambar 148 Penataan Vegetasi Tajuk Sumber: Penulis
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
169
Vegetasi Perdu
Greenary Deck menjadi media tempat penataan vegetasi berupa bunga dan semak liar yang memiliki akar yang pendek. Keberadaan Perdu aromatik ini sebagai wujud sense experience yang dihadirkan untuk ruang publik. Greenary deck yang selain memberikan koneksi visual yang baik (jangkauan dan pemandangan luar gunung dan sawah) juga memberikan stimulus sense of odor. Yang mana merupakan bagian dari sense movement.
170
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Gambar 149 Vegetasi Perdu Di Green Roof Sumber: Penulis
PENGUJIAN AKHIR Visibility Graph Simulation
Hasil Uji akhir desain dilakukan dengan cara Gambar 150. Simulasi Visibility Graph yang sama seperti desain pengembangan alter- Sumber: Penulis natif. pada uji Visibility Graph, dilihat proyeksi ruang sentral dan aktivitas dominan berada di antara bangunan, yang mana sesuai dengan rencana dan ekspektasi penggunaan ruang outdoor sebagai ruang publik dan rekreasi warga.
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
171
Agent Base Analysis
Gambar 151. Simulasi Agent Base Sumber: Penulis
172
Pada hasil simulasi uji agent based, memperlihatkan alur sirkulasi juga masih terdefinisi dengan baik memiliki pusat pergerkan berada di tengah bangunan, namun sedikit mengalami kemunduran kualitas di sekelilingnya. sehingga penerapan bukaan menuju ruang mati dibuat untuk meminimalisir dampak tersebut
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Isovist Analysis
Hasil uji Isovist dari tengah proyeksi ruang komunal site, didapatkan hasil seperti di atas. memperlihatkan integrasi visual masih baik karena mempertahankan konsep koridor yang menerus.
Gambar 152. Simulasi Isovist Sumber: Penulis
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
173
Perspektif Eksterior-Mata Burung Memperlihatkan tata masa pada site dan beberapa konteks dengan lingkungan sekitarnya
174
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Gambar 153. Perspektif Mata burung Sumber: Penulis Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
175
Corridor Of Curiousity koridor visual dan akses yang menghubungkan dua massa yang memiliki greenary deck, dari bangunan sport arena, Orang dapat melihat bangunan art galery dengan latar pegunungan dan gunung Rinjani apabila langit cerah.
176
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Gambar 154. Corridor Of Curiousity Sumber: Penulis
Educational Building Bangunan educational yang memiliki karakter bentuk yang sama dengan bangunan Gym & Fitness. Dengan penerapan filosofi satu keselarasan orientasi menuju gunung dan arah lawannya, sehingga bukaan besar mengarah pada orientasi pegunungan yang maksimal
Gambar 155. Eksterior Educational Sumber: Penulis
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
177
Greenary Deck Visual dari Deck Sport Arena menuju Art Galery menuju arah kosmos Gunung memperlihatkan kesan bangunan tersebut seolah olah di berikan keagungan bersama gunung sebagai latar. begitu juga dengan bentuk yang semakin meninggi semakin mengecil seolah olah berkamuflase menjadi bagian dari gunung yang ada di belakangnya.
178
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Gambar 156. Greenary Deck Sumber: Penulis
Water Pond Entrance Entrance Art Galery dari arah sport arena berupa stepping yang melewati air untuk memberikan pengalaman keruangan yang dramatik, dan mewujudkan desain aktif melalui sense of touch/sense of Material. yakni berupa material pada, dan cari berupa kolam. Kesan lengkung memberikan efek cahaya misteri sehingga pengalaman routes procces lebih kuat lagi
Gambar 157. Water Pond Entrance Sumber: Penulis
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
179
Multi Event Space Ruang Lantai 2 pada bangunan art & soul ini dapat dijadikan berbagai fungsi sesuai dengan acara, dapat menjadi area pameran bagi pelajar kriya, tempat pementasan kecil, hingga sebagai area gathering Pemuda .
180
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Gambar 158. Multi Event Space Sumber: Penulis
Ruang Fitness Ruang gym dan fitness yang menghadap sisi timur laut dan mengarah pada ruang komunal site, sehingga akomodasi visual lebih optimal.
Gambar 159. Ruang Fitness Sumber: Penulis
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
181
Yoga & Meditative Sementara ruangan yoga dan meditative menghadap orientasi sawah sehingga lebih memberikan ketenangan dari aktivitas komunal di orientasi sebaliknya. Lantainya juga dibuat berbeda level sehingga memberikan kesan perbedaan batas ruang dan juga bagian dari prinsip aktif.
182
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Gambar 160. Ruang Yoga Sumber: Penulis
Youth Hall Workshop Ruangan ini menjadi komunal belajar bagi pemuda, yang mana bersifat fleksibel, dapat dijadikan sebagai aula pertemuan, area workshop, dan sebagai Indoor Leisure space.
Gambar 161. Workshop Hall Sumber: Penulis
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
183
Jogging Track Jalur jogging track yang mengitari site dan frame visual bangunan art galery dari arah barat laut.
184
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Gambar 162. Jogging Track Sumber: Penulis
Traditional Arena arena ini tanpa perkerasan, yakni berupa tanah keras sebagai arena tradisional saat ada pergelaran event lokal masyarakat setempat. Baik berupa event memangkek (gasing) dan juga pertarungan peresean.
Gambar 163. Arena Tradisional Sumber: Penulis
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
185
BAB 6
EVALUASI PERANCANGAN KONTEKS KULTURAL DARATAN PULAU LOMBOK DESIGN CRITERIA
SUPER-IMPOSE HASIL UJI DENGAN ZONASI PERTIMBANGAN EFISIENSI ENERGI PENJELASAN BARRIER FREE DESIGN VISUAL CONNECTION & PHYSICAL CONNECTION
186
Dari hasil evaluasi perancangan, terdapat beberapa respon oleh penguji berupa pertanyaan dan masukan. Hal ini untuk menyempurnakan desainbaik dari sisi strategi maupun deskripsi. Pertanyaan dan respon penulis di urutkan dalam lembar berikutnya.
187
KONTEKS KULTURAL DARATAN PULAU LOMBOK
Penguji 2: Anda menulis tentang socio-culture dan context, bagaimana konteks dan karakter site pada daratan pulau Lombok mempengaruhi desain bangunan dan lanskap anda?
Geografis Pulau Lombok
Lombok merupakan pulau di Nusa Tenggara Barat yang juga menjadi tempat pusat pemerintahan Provinsi NTB. Dengan geografi ditandai oleh selat Lombok di bagian timur, selat bali di barat, laut jawa di utara, dan samudera hindia di bagian selatan. Sekitar 80 % populasinya merupakan suku sasak yaitu suku asli dari pulau Lombok.
Paham Imajiner Kosmos
kosmos laut
Lokasi
kosmos Gunung
Pulau Lombok mempunyai pusat orientasi keagungan yakni gunung Gunung Rinjani sebagai sesuatu yang di anggap sentral. Sehingga tidak jarang patokan arah sering mengunakan patokan Gunung Rinjani. Paham kultural mengenai pusat kosmos ini menjadikan banyak aspek dan tradisi membangun masyarakat dahulu berorientasi menuju aksial imajiner gunung sebagai pusat saujana di Lombok, terutama Lombok Utara. Masyarakat Utara pun secara khusus sangat mengagungkan dua bentang alam, yakni Gunung dan lautan. Ditandai dengan ritual taek lauq (berdoa dan memuliakan Lautan) dan taek daya (berdoa dan memuliakan Gunung) sebagai ciptaan tuhan yang seharusnya di jaga dan dimuliakan. Gambar 164. Peta Lokasi-Paham Imajiner Sumber: Penulis
188
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
DESIGN CRITERIA
Penguji 2: Apa DESIGN CRITERIA yang berbasis pada socio cultural, spirit active movement, dan rangsangan bergerak pada gubahan massa/ruang dan ekspresi bangunan?
Penjelasan mengenai design criteria sebelumnya telah di petakan dalam diagram kerangka berpikir. Setiap variabel memiliki kriteria perancangan yang didapatkan dari hasil kajian dan studi literasi tertulis sebelumnya. Baik dari variabel desain sosial budaya Lombok Utara dan pendekatan Spirit-Active movement sendiri. Sosial Budaya melalui intervensi Konteks berupa aktivitas eksisting, pergelaran budaya,
Socio-Cultural
Spirit-Active Movement
Cultural Events
Form and visual expression
Routin Regional Events
Respect to Ancestor value
Event Memangkek
Saling Rumbaq Bong Bale
Tari sireh
Betabeq
Gendu Rasa
anding gunung, anding segara
Peresean Intervensi pada kesediaan ruang publik yang mampu mewadahi berbagai tipe dan karakter perayaan lokal. kajian analisa karakter perayaan dan pola keruangan yang diciptakan oleh manusianya saat perayaan diselenggarakan. Aspek ini diangkat karena nilai sosial yang dimunculkan akibat suatu perayaan di Lombok Utara sangat signifikan dalam mewadahi kegiatan sosial lainnya.
Intervensi pada bentuk dan ekspresi rancangan melalui transformasi nilai kultur dan budaya lokal yang bersifat tangible & intangible, kemudian diterjemahkan dalam konteks kini sebagai bagian desain dan ekspresi lokal masyarakat Lombok Utara. Hal ini bertujuan agar rancangan mengakar dari nilai dan konteks sosial berdasarkan filosofi nenek moyang terdahulu di Lombok Utara. Sehingga tidak menjadi benda asing ditengah masyarakat yang berbudaya.
Spirit
Active
routes sense
Destination
balancing Experience
Activity Program
Spatial Charaterstic
visibility spaces
Spirit movement berkaitan dengan rasa yang dialami pengguna ruang terhadap suasana yang dibangun. mencoba menstimulus setiap panca indera pengguna agar bisa terus responsif terhadap ruang. Dialog antar pengguna dan ruang menjadi lebih terlihat.
Active Movement menjadi bagian untuk menstimulus aktivitas aktif di dalam rancangan. Indikatornya mengacu pada hasil kajian sebelumnya yang pada kajian desain aktif. Peranan penting dalam perwujudannya adalah strategi tata masa untuk meciptakan magnet-magnet aktivitas aktif. penghidupan gairah keaktifan pengguna juga berkaitan dengan program keruangan dan strategi visual sebagai pemantik aktivitas aktif.
Routes process
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
189
SUPER-IMPOSE HASIL UJI DESAIN DAN ZONASI
Penguji 2: Evaluasi desain menggunakan space syntax, bagaimana hasilnya? Coba super-impose gambar di halaman 81 dan 93.
Super-Impose
Hasil Super impose ini bertujuan untuk melihat kesesuaian antara konsep zonasi dan pembuktiannya pada hasil uji dari peletakkan massanya. Konsep zonasi berupa sistem grid dan hasil uji visibility graph untuk melihat pusat komunal yang sesuai dengan rekonsiliasi zonasi sebelumnya.
190
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Gambar 165. Super-Impose Hasil Uji dan Rekonsiliasi Zonasi Sumber: Penulis
Rekonsiliasi Zonasi Multipurpose sport arena Educational & literacy Gymnasium & training Entrance & public plaza Workshop & Laboratoies Open park & informal arena Art facilities & performance Management, Konselilng & institution
Hasil Uji Peletakan Massa Tingkat jangkauan visibilitas tinggi
Tingkat jangkauan visibilitas rendah
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
191
PERTIMBANGAN EFISIENSI ENERGI
Penguji 2: Apakah efisiensi enerji menjadi hal penting di Lombok?, adakah konsep dan penerapannya dalam desain anda? Bijak dalam menggunakan energi sudah seharusnya dilakukan disetiap rancangan bangunan. Baik bangunan kecil maupun bangunan yang berskala besar. Pertimbangan Energi dan rancangan berkelanjutan meskipun tidak menjadi fokus desain di laboratorium Reka Rupa Ruang, Namun dalam desain dipertimbangkan secara gagasan. Konsep fasad terbuka transparan menuju titik-titik visual sebenarnya juga tidak hanya menghubungkan massa terhadap konteks visual dan pergerakan saja, namun juga memiliki potensi sebagai selubung yang mengalirkan udara ke dalam bangunan. Begitu juga dengan penerapan area void yang menjadi penghubung jangkauan visual di dalam bangunan mampu memberikan udara mengalir lebih leluasa di dalam bangunan. Dampaknya tentu pada pengurangan beban energi dari penggunaan penghawaan Buatan. Dengan bukaan ke berbagai arah pun sebenarnya untuk memaksimalkan pencahayaan alami bangunan sehingga penggunaan enegi untuk pencahayaan buatan dapat tereduksi disiang hari.
Gambar 166. Potongan - Teknologi Pasif dalam bangunan Sumber: Penulis
192
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Penguji 2: Saya menemukan gambar untuk diffable dan emergency route, bisakah anda menjelaskan lebih detail bagaimana desain anda mengantisipasinya?
PENJELASAN BARRIER FREE DESIGN
Akses ramp untuk disabilitas dapat mengakses fungsi-fungsi utama yang memungkinkan adanya aktivitas dari penyandang disabilitas itu sendiri, seperti Perpustakaan, Galery pementasan, Tribun penonton, kantor manajemen, konseling hingga kelaskelas workshop. Akses lapangan indoor menggunakan ramp yang menerus dari koridor utama yang menurun sampai level lapangan indoor sport arena. Pada bangunan educational juga terdapat akses ramp yang menerus dari luar massa menuju lantai 2 yang berfungsi sebagai perpustakaan dan kelas-kelar pembimbingan.
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
193
VISUAL CONNECTION & PHYSICAL CONNECTION Penguji 1: Kajian yang sangat baik terutama pada strategi diagramming yang dikembangkan untuk banyak tema kajian Perlu Penjelasan bagaimana anda mensinkronkan antara “visual connections” dengan “physical connection” dalam rancangan anda sehingga dapat memecahkan masalah “spasial keruangan yang merangsang pengguna untuk aktif bergerak fisik dan psikis, baik di ruang indoor maupun outdoor”
Visual Sense Movement
194
Physical Physical Movement
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Dalam rancangan ini, Koneksi visual dan koneksi fisik merupakan dua hal yang bisa jadi berkaitan satu sama lain, atau bahkan terlepas satu sama lain. sirkulasi visual bisa menjadi bagian dari sirkulasi pergerakan fisik, atau koneksi visual hanya memantik pergerakan, namun bukan menjadi sirkulasi fisik secara langsung. Salah satu implementasinya adalah bentukan dua gunungan pada desain. Saat berada di puncak gunungan, visual secara langsung tekoneksi, namun sense movement dan physical movement diwujudkan dengan proses pergerakan menuju gunungan diseberangnya pengalaman menuruni setapak, Mengaroma tanaman greenary deck, di cerukan terendahnya terdapat pengalaman menyeberangi kanal air, kemudian kembali menanjak menaiki setapak hingga menuju puncak diseberangnya. Hal ini memberikan pengaruh psikologis pengguna dan pemantik sensorik selama transisi perpindahan tersebut
Sense Movement
Perpindahan yang melibatkan perasaan bagi pengguna juga diimplementasikan sebagai upaya menghadirkan perbedaan pengalaman keruangan di sirkulasinya (route proccess). transisi gelap menuju terang, perbedaan karakter material, dan sebagainya juga menjadi pembeda rasa perpindahan di setiap sirkulasinya.
Physical Movement Movement juga diterjamahkan tidak hanya pada perpindahan, juga pada action atau pada pose manusia dalam rangka menikmati ruang dalam bangunan ini. Kebebasan action, entah itu duduk, bersandar, bergelantungan, berdiri, maupun berayun. Konsep ini sebagai upaya selebrasi kebebasan pose tubuh manusia sebagai bagian dari movement itu sendiri.
Gambar 167. Visual Sense Movement Pond Entrance Gambar 168. Physical Movement - Ruang Baca Sumber: Penulis Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
195
BAB 7
LAMPIRAN
APREB CEK PLAGIASI GAMBAR PERANCANGAN (dokumen terpisah)
DAFTAR PUSTAKA
196
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
197
KON MARA SANG PEPADU “Muda dan Berani” Sang Pepadu itu melenggak mendongak. Penasaran Ia pada dua gunungan dihadapannya. Dengan gagah sang pepadu berjalan menapak batu putih berirama, membawa kakinya menuju puncak gunung utara. Disana Ia melihat hamparan sawah padi yang menguning, memberinya harap akan keberlangsungan hidup warganya. Tiba-tiba dari atas sana, Ia berbalik badan melihat ke seberang Penasaranlah sang Pepadu. Mulai ia menuruni gunungan sesembari memetik rambusa, mengingatkannya pada masa kecil penuh rasa. Dalam perjalan di bawah sana, Sang Pepadu mendengar alunan tabuh remaja mengalunkan gendang dan komprang, melihat anakanak berlari kesana kemari, yang menandakan Ia sudah setengah perjalanan. Sang Pepadu pun dengan hasrat kuat menaiki gunungan seberang. Sambil menapak satu dua langkah, sesembari iya memetik Bunga Kenanga, mengaroma melati, mengunyah buah Lantana. Hingga tak sadar Ia pun sampai pada puncak gunungan. Matanya terbelalak memandang gunungan sesungguhnya, Betapa agungnya Rinjani di tenggara sana, Maka Takjublah sang Pepadu.”
198
Panel Presentasi - APREB 1
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
-Meizzhan Hady
YOUTH
PERANCANGAN PUSAT PENGEMBANGAN PEMUDA BERBASIS SOSIAL BUDAYA DI DEVELOPMENT LOMBOK UTARA DENGAN PENDEKATAN SPIRIT-ACTIVE MOVEMENT
CENTER
MEIZZHAN HADY 18512133 PEMBIMBING: M. GALIEH GUNAGAMA, S.T., M.Sc
DESIGN MOODBOARD
PENGUJI: REVIANTO BUDI SANTOSA, Dr. Ir., M.Arch.,IAI YULIANTO P. PRIHATMAJI, Dr., IPM., IAI
1/6
YOUTH DEVELOPMENT
CENTER
termasuk mengalami masalah ini adalah Kabupaten Lombok Utara. Lombok Utara sendiri merupakan daerah yang kental kebudayaan bahkan banyak tradisi kuno yang malah mengarah pada aktivitas aktif, baik secara fisik, psikis, maupun sosial. Namun sayangnya, jati diri ini semakin lama semakin terkikis oleh perubahan gaya hidup masyarakat, tidak terkecuali terhadap kelompok pemuda. Oleh karena itu perlunya solusi dalam memberikan wadah berkembang bagi pemuda yang berlandaskan pada karakter mereka yang sejatinya adalah masa-masa dimana manusia harus aktif. Memberikan media berkembang dan berinteraksi satu sama lain dengan menekankan pada aktivitas yang mendorong mereka untuk terus aktif dalam fisik, mental, dan nilai sosial.
KONTEKS LOKASI
WHY YOUTH DEVELOPMENT CENTER?
Panel Presentasi - APREB 2
Merancang pusat pengembangan pemuda ini dipilih untuk menjawab masalah tersebut. Dengan menggunakan pendekatan gerak aktif dan gerak spirit sebagai upaya menjawab permasalahan pemuda, dan juga berlandaskan pada asas nilai sosial budaya yang tertanam kuat di Lombok Utara sebagai upaya memberikan pendidikan karakter bagi kelompok pemuda akan pentingnya nilai-nilai luhur dan kesakralan agung Lombok Utara, agar tetap lestari dan
berlanjut hingga masa akan datang. Fasilitas pengembangan pemuda akan menjadi pusat komunitas kepemudaan yang mewadahi berbagai macam aktivitas produktif. Dengan spesifik pengembangan yang mengacu pada nilai sosialbudaya masyarakat Lombok Utara. Sarana prasananya pun tidak hanya untuk pemuda, namun semua kalangan publik.
Kajian Aspek Perancangan
fasilitas pengembangan pemuda strategis Lombok Utara
MOVEMENT AS AN APPROACH ROUTES PROCCESS
Sirkulasi Outdoor Perbedaan Akses Multi Akses Sense Movement
ACTIVITY PROGRAM Program Spasial Organisasi keruangan Karakter Keruangan
YOUTH DEVELOPMENT
CENTER
PERANCANGAN PUSAT PENGEMBANGAN PEMUDA BERBASIS SOSIAL BUDAYA DI LOMBOK UTARA DENGAN PENDEKATAN SPIRIT-ACTIVE MOVEMENT
KERANGKA BERPIKIR
Youth Development Center
DESTINATION
Kriteria
AS a Space Magnet Simpul-Simpul Utama Permainan Jarak Proksimitas
SURROUNDING Arah Entrance Site mempengaruhi sekitar / Site Dipengaruhi Sekitar Potensi Koneksi Visual
Konteks Lokasi
Nilai Sosial Budaya
Kondisi Lingkungan Sekitar
Interpretasi Nilai Sosial budaya
Peratuaran daerah
Identitas bangunan
Pertimbangan akses
Fasilitas penunjnag
konektivitas
konsep pemintakatan ruang
User’s need (Pemuda)
Regulasi daerah (KDB, KLB, KDH)
Respon konteks sosial
karakter ruang
akses komunitas publik
nilai lokalitas citra perancangan
Program keruangan
Respon konteks lingkungan
wadah pergelaran
Spirit-active Movement Karakter ruang akses internal tapak program ruang
strategi sirkulasi visibilitas program aktivitas
Locality & Identity Human Development lifestyle
Merancang fasilitas pengembangan pemuda dengan perhatian pada gaya hidup anak muda yang direspon dengan pendekatan spirit-active movement. Dan tidak melupakan karakter lokal masyarakat agar terus tumbuh bersama generasi baru yang berbudaya.
Pusat pengembangan anak muda yang menitik beratkan pada spasial keruangan bersifat aktif sebagai bagian dari karakter kehidupan muda yang aktif dan dinamis. Perancangan pusat pengembangan yang dilandasi oleh sosial kebudayaan setempat.
MEIZZHAN HADY 18512133 PEMBIMBING: M. GALIEH GUNAGAMA, S.T., M.Sc
PENGUJI: REVIANTO BUDI SANTOSA, Dr. Ir., M.Arch.,IAI YULIANTO P. PRIHATMAJI, Dr., IPM., IAI
2/6
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
Perubahan kebiasaan dan pola hidup membuat ikutnya banyak perubahan buruk yang menyertai kehidupan manusia seharihari. Teknologi ikut andil dalam merubah kebiasaan manusia, terutama kelompok pemuda. Mereka yang sejatinya memiliki hasrat dan tenaga yang berlebih perlu untuk disalurkan menuju hal yang lebih baik. Namun faktanya mulai banyak pemuda yang mengarah pada pola hidup yang pasif, termanjakan oleh kemudahan yang ada saat ini. Salah satu dampaknya adalah pada kesehatan dan penurunan kualitas sumber daya manusia, terutama Pemuda sendiri. Lebih dari 80 % pemuda di Indonesia hidup dengan pola aktivitas yang pasif, atau biasa kita kenal dengan malas gerak. Hal ini berdampak pada penurunan indeks kesehatan hingga indeks pengembangan yang melemah. Salah satu daerah yang juga
199
STRATEGI & KONSEP ZONING
Nodes function
SPORT ARENA
GYMNASIUM
Formal indoor Arena
Hasil skema zoning untuk fasilitas multi purpose sport arena cenderung berada di tengah site.
Hasil Zonasi untuk gymnasium yang mengikuti dekatnya dengan zona sport arena dan jogging track yang memaksimal panjang jalurnya.
Educational & Literacy
Nomor Grid 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
Gymnasium & Outdoor Training Entrance & Public Space Workshop space & Laboratory Open park & Informal Arena Art facility & performance
EDUCATIONAL Skema zonasi untuk aktivitas literasi berada pada grid site sisi barat yang lebih jauh dari kebisingan kendaraan.
WORKSHOP & YOUTH LABORATORIES Workshop Space dapat optimal untuk menjawab indikatornya dengan meletakkan pada zona sisi utara dan barat.
OPEN PARK & INFORMAL ARENA
Informal arena memiliki keterkaitan dengan ruang publik karena bersifat terbuka sehingga zoning optimal cenderung berada di site sisi timur dan selatan.
ENTRANCE & PUBLIK PLAZA
Manajemen, Konseling & Kelembagaan
Plaza publik merupakan bagian dari ruang publik, sehingga penempatannya dibuat mendekat dengan perimeter akses site di sisi timur dan selatan.
Berdasarkan pada tabel matriks di atas, terdapat beberapa simpul utama yang saling bersinggungan di beberapa grid nomor. Yang mana mengindikasikan bahwa ada potensi untuk di satu koordinat site dapat berlangsung berbagai aktivitas sesuai dengan data yang didapatkan.
ART & PERFORMANCES fasilitas seni yang cenderung menimbulkan suara ditempatkan pada perimeter sisi timur untuk memberikan jarak dengan aktivitas kognitif. begitu juga dengan pementasan yang harus dekat dengan ruang publik.
Hasil analisa tata massa yang telah dilakukan di atas dengan membuat skema peletakan dengan potensi maksimal dari masing-masing simpul fungsi, kemudian kembali di olah menjadi matrik untuk melihat hubungan dan kesamaan indikator fungsi aktivitas. beberapa simpul fungsi utama terlihat memiliki kesamaan indikator dan letak optimal di site. Seperti area potensi sport arena yang diberbagai petak grid dapat digabungkan dengan fungsi gymnasium, literasi, dan workshop space. Rekonsiliasi pada perimeter depan lahan juga mengkombinasikan fungsi optimal untuk ruang publik dan pementasan seni.
MANAGEMENT & COUNSELING Pusat pengelola yang besifat terbuka ditempatkan dekat dengan ruang terbuka dan koneksi proksimitas yang baik untuk setiap simpul utama, sehingga penempatan optimal di sisi timur berdekatan dengan fasilitas olahraga.
KONSEP KULTURAL
Kultur Betabeq sebagai etika santun lokal mencoba diinterpretasi ke dalam suatu konsep gubahan massa. Filosofi saling membungkuk antar dua manusia yang menghadirkan efek visual merendah di satu titik menjadi interpretasi utama dalam mengawali transformasi massa utama dalam rancangan.
PROSES TRANSFORMASI
200
OUTDOOR MOVEMENT
LOCAL COSMOS & POROSITY
CULTURAL MASS ORIENTATION
Arah orientasi garis aksial mencoba menangkap vokal point gunung sebagai wujud “anding gunung” pada rancangan. integrasi visual dari cekungan menjadi yang paling optimal sehingga frame visual gunung di arah tenggara tapak dapat ditangkap dengan leading line yang terbentuk dari sirkulasi route proccess.
CURVE CONSISTENCY
VISUAL CONNECTION
Panel Presentasi - APREB 3
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
ZONING RECONCILIATION
Garis aksial dari interpretasi Perilaku Betabeq membentuk garis lengkung diharapkan menjadi bagian dari pengalaman jelajah (route proccess) sebagai wujud aktif dalam desain dengan menghadirkan keoptimalan intergasi visual, ekspresi dan variasi jelajah aktif pada sirkulasi yang terbentuk dalam rancangan.
YOUTH DEVELOPMENT
CENTER
PERANCANGAN PUSAT PENGEMBANGAN PEMUDA BERBASIS SOSIAL BUDAYA DI LOMBOK UTARA DENGAN PENDEKATAN SPIRIT-ACTIVE MOVEMENT
MEIZZHAN HADY 18512133 PEMBIMBING: M. GALIEH GUNAGAMA, S.T., M.Sc
PENGUJI: REVIANTO BUDI SANTOSA, Dr. Ir., M.Arch.,IAI YULIANTO P. PRIHATMAJI, Dr., IPM., IAI
3/6
DENAH LANTAI 1 Denah lantai 1 sekaligus dengan Siteplan, terdapat dengan pembedaan massa pada bangunan dapat memaksimalkan luasan site bangunan. Terdapat dua jalur entrance site. Pertama, dari perimeter jalan sisi selatan bangunan, dan entrance kedua dari perimeter jalan sisi Timur melalui jalur lapangan sepakbola. Publik Plaza dapat menjadi ruang multi aktivitas outdoor. Menjadi tempat bazar mingguan, senam bersama, hingga tempat PKL berdagang di hari-hari biasa. Spasial ruang yang memisah menjadi beberapa massa bangunan juga menguatkan fungsi route procces sebagai transisi aktif skala tapak, kemudian dalam skala indoor, pergerakan diwadahi oleh program ruang maupun jarak proksimitas ruang utama di dalamnya
5
6 5
28
26
27
4 24 24 25
15
16
N
17
7
16 17
3
LEGENDA
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28.
18
Publik Plaza Ramp/ Corridor of Curiousity Outdoor Traditional Arena Outdoor Arena Active Playground Jogging Track Climbing Wall Area Parkir mobil Parkir Motor Entrance Kolam Leisure Space Mini Performance Space Gedung kelas & studio musik Gedung Sanggar & kelas tari Indoor Multi Sport arena Ruang ganti Ruang Referee Kantin Workshop Hall Multimedia Ruang Komputer Ruang Komunitas Bahasa Ruang Kriya dan tenun Komunal Manajemen Ruang konseling Kantor Manajemen Ruang Monitoring Ruang Shalat
2
23
20
22
13
10
21
19
12 11 14
8
1
9
0
3
8
13 m
DENAH LANTAI 2 Semua massa bangunan memiliki jumlah lantai paling banyak hingga lantai 2. Pemanfaatan lantai dua ini menjadi bagian dari overlapping zonasi yang dilakukan sebelumnya. Zona Educational bersatu dengan zona workshop, Gym & fitness menyatu dengan zona Manajemen. Sehingga massa bangunannya menjadi satu. Sementara koneksi bangunan vokal yakni Sport arena dan zona Art-soul memiliki atap berupa taman observasi pandang. banguna Sport Arena mengkoneksikan lahan dengan area sawah di barat. Sementara Greenary Deck Art-Soul mengkoneksikan Site dengan visual Perbukitan dan Gunung Rinjani disebelah Tenggara Bangunan
38 36
37
39
29
N
31
33
32
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
Panel Presentasi - APREB 4
34
35
29
31
30
29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39.
Greenary Deck Galeri Temporer Ruang baca Retractable Classroom Youth Auditorium Ruang Buku & Diskusi Entrance Ramp Fitness Storage Leisure Space Yoga & Meditative Gym & Fitness
0
3
8
13 m
Tampak Kawasan Selatan
YOUTH DEVELOPMENT
CENTER
PERANCANGAN PUSAT PENGEMBANGAN PEMUDA BERBASIS SOSIAL BUDAYA DI LOMBOK UTARA DENGAN PENDEKATAN SPIRIT-ACTIVE MOVEMENT
MEIZZHAN HADY 18512133 PEMBIMBING: M. GALIEH GUNAGAMA, S.T., M.Sc
PENGUJI: REVIANTO BUDI SANTOSA, Dr. Ir., M.Arch.,IAI YULIANTO P. PRIHATMAJI, Dr., IPM., IAI
4/6
201
SISTEM STRUKTUR BANGUNAN ART-SOUL
Stepping Deck Greenary Deck Media Tanah 150 mm
Struktur Rangka Beton Selubung Plafon Siding wood
Struktur Bangunan musik
BANGUNAN MUSIC-TARI Atap Undulating Bitumen
Selubung Atap Siding Wood Usuk Kayu Kuda kuda kayu Kanopi
BANGUNAN GYM & FITNESS - EDUCATIONAL
AKSONOMETRI DESAIN
Undulating metalsheet
BANGUNAN SPORT ARENA
Ranga baja plafon selubung plafon siding wood
Undulating Polykarbonat
Sturktur bangunan dibedakan menjadi dua system konstruksi, massa sport arena dan art performance menggunakan tipe konstruksi yang sama, yakni rangka beton bertulang, sementara bangunan educational dan fitness menggunakan system truss kuda kuda baja menerus dari pondasi hingga ke atap. Pada bangunan musik dan tari menggunakan konstruksi sama menggunakan kuda kuda kayu menerus dari pondasi karena bangunan yang cenderung kecil sehingga pemanfaatan kayu mencoba diterapkan untuk memberikan perbedaan ekspresi pada setiap fungsi bangunan.
Kuda-kuda truss baja menerus bracing penguat
Slab beton lengkung perkuatan rangka beton Space truss baja silinder 60/60
selubung dalam siding wood Rangka atap baja
Overhang metal sheet
Undulating metal sheet
202
Panel Presentasi - APREB 5
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Fasad kisi-kisi kayu
SENSE MOVEMENT Variety of mood make people move
Sense Of Smell
Sens Of Touch
Sense Of Sound
Sense Of Sight
Penggunaan tanaman Aromatik pada Greenary Deck
Perbedaan Material, padat maupun cair menjadi bagian stimulus sense movement
Aktivitas, suara alam, mendengar alam, dan menyatu dengan alam
Optimalisasi konseksi visual dari dan menuju luar site. Potensi gunung dan sawah menjadi yang utama
YOUTH DEVELOPMENT
CENTER
PERANCANGAN PUSAT PENGEMBANGAN PEMUDA BERBASIS SOSIAL BUDAYA DI LOMBOK UTARA DENGAN PENDEKATAN SPIRIT-ACTIVE MOVEMENT
MEIZZHAN HADY 18512133 PEMBIMBING: M. GALIEH GUNAGAMA, S.T., M.Sc
PENGUJI: REVIANTO BUDI SANTOSA, Dr. Ir., M.Arch.,IAI YULIANTO P. PRIHATMAJI, Dr., IPM., IAI
5/6
STUDIO AKHIR DESAIN ARSITEKTUR
Baluster railing 80 cm
DIFFERENT ACCESS Sliding deck Finishing plastic
Papan Fiber plastic, finishing glossy
Judul
EDUCATIONAL-perbedaan rute memberikan stimulus untuk menggunakan akses transisi dari satu ruang ke ruang yang lain. Pada bangunan Educatioinal menggunakan akses menuju lantai dua mengunakan ramp dan akses diagonal berupa tangga, Stepping seat, dan perosotan (sliding). Modul undakan tempat duduk juga dimanfaatkan sebagai rak buku kasual dan meja kerja. Sehingga perbedaan pose (action) pengguna menjadi bagian dari active movement.
Rak Buku
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda berbasis Sosial Budaya di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With the Spirit-Active Movement Approach
Arsitek / Mahasiswa Meizzhan Hady
#Element ID
18512133
Dosen Pembimbing Undakan beton
M. Galieh Gunagama, S.T., M.Sc
Papan kayu 30 mm Dosen Penguji Penguji 1 Revianto Budi Santosa, Dr. Ir., M.Arch.,IAI Penguji 2 Yulianto P. Prihatmaji, Dr., IPM., IAI
Judul Gambar Detail Akses Bangunan Educational AKSONOMETRI DENAH AKSES POTONGAN AKSES
Skala
MODUL OUTDOOR
No. Gambar 22
N
No. Halaman
Keterangan +4,000
0,800 +3,120
1,400
2,250 Area lapangan informal dapat dijadikan sebagai tempat berkumpul, bermain dan melakukan aktivitas eksisting berupa olahraga bersama di area outdoor. Instalasi struktur playground juga menjadi bagian dari stimulus gerak aktif bagi pengguna ruang outdoor. Sementara struktur gundukan tersebut berupaya untuk menggunakan kembali surplus tanah galian sport arena di site. Yang memiliki fungsi menjadi tribun. Baik yang mengarah ke lapangan informal, arena tradisional, dan ke lapangan umum sepak bola di sebelah timur
Arena Tradisional digunakan sebagai tempat pergelaran seni Peresean yang rutin diadakan di Lombok Utara. Dengan covering hanya berupa tanah keras tanpa perkerasan. Hal ini juga mempertimbangkan agar arena tersebut dapat dijadikan sebagai arena bermain Gasing atau Memangkek, yang mana meruapakan event rutin dan populer sebagai permainan tradisonal Lombok Utara.
0,700
1,000
1,300
1,800
Modul Instalasi yang memiliki banyak fungsi dan aktivitas luar, seperti tempat bersantai, berolahraga, maupun berkumpul. Area bawah naungan dapat dijadikan sebagai area gathering, sementara naungan dapat di naiki oleh pengunjung. Pijakan-pijakan tersebut dibuat berbeda level sebagai batas keruangan yang bisa digunakan tanpa harus membuat struktur pembatas berupa sekat.
1,000
Climbing Wall disatukan dengan struktur dinding bangunan Fitness & Management. dengan struktur berupa scafholding baja yang menempel dengan dinding bangunan. dengan ketinggian 8 meter dari tanah, juga 0,450 memiliki deck sebagai tempat untuk mempersiapkan alat-alat keamanan. Deck tersebut dapat diakses juga melalui tangga panjat di sebalah climbing wall.
+0,300 0,000
leisure space
1,000 Detail 1:50
DENAH TANGGA (1) 1:50
D-01 -
ARS-43 -
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
Panel Presentasi - APREB 7
GSEducationalVersion
RUANG BACA-EDUCATIONAL
ENTRANCE KOLAM-ART & SOUL
YOUTH DEVELOPMENT
CENTER
PERANCANGAN PUSAT PENGEMBANGAN PEMUDA BERBASIS SOSIAL BUDAYA DI LOMBOK UTARA DENGAN PENDEKATAN SPIRIT-ACTIVE MOVEMENT
MEIZZHAN HADY 18512133 PEMBIMBING: M. GALIEH GUNAGAMA, S.T., M.Sc
RUANG YOGA/MEDITATIVE
PENGUJI: REVIANTO BUDI SANTOSA, Dr. Ir., M.Arch.,IAI YULIANTO P. PRIHATMAJI, Dr., IPM., IAI
6/6
203
Direktorat Perpustakaan Universitas Islam Indonesia Gedung Moh. Hatta JI. Kaliurang Km 14,5 Yogyakarta 55584 T. (0274) 898444 ext.2301 F. (0274) 898444 psw.2091 E. perpustakaan@uii.ac.id W. library.uii.ac.id
SURAT KETERANGAN HASIL CEK PLAGIASI Nomor: 1867115760/Perpus./10/Dir.Perpus/IV/2022 Bismillaahirrahmaanirrahiim Assalamualaikum Wr. Wb. Dengan ini, menerangkan Bahwa: Nama : Meizzhan Hady Nomor Mahasiswa : 18512133 Pembimbing : M. Galieh Gunagama, S.T, M.Sc Fakultas / Prodi : Teknik Sipil dan Perencanaan/ Arsitektur Judul Karya Ilmiah : Youth Development Center Berbasis Sosio-Kultural Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
Karya ilmiah yang bersangkutan di atas telah melalui proses cek plagiasi menggunakan Turnitin dengan hasil kemiripan (similarity) sebesar 1 (Satu) %. Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Wassalamualaikum Wr. Wb. Yogyakarta, 7/6/2022 Direktur
Joko S. Prianto, SIP., M.Hum
204
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
DAFTAR PUSTAKA 57% Anak Indonesia Malas Bergerak, Kebanyakan Anak Orang Kaya. (n.d.). Retrieved March 3, 2022, from https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150423151558-255-48780/57-anak-indonesia-malasbergerak-kebanyakan-anak-orang-kaya Architecture’s ripple effect: Designing for big impact | Thomas Bryans | TEDxGuildford - YouTube. (n.d.). Retrieved March 18, 2022, from https://www.youtube.com/watch?v=ZVpABMspmD8&t=39s Aoude, C. (n.d.). Architecture Thesis : Architecture and social restructuration by Christelle Aoude - Issuu. Retrieved March 7, 2022, from https://issuu.com/christelleaoude/docs/christelle_aoude_-architecture_thesis_architectur Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Utara. (n.d.). Retrieved February 19, 2022, from https://lombokutarakab.bps.go.id/indicator/12/134/6/jumlah-penduduk-menurut-kelompok-umur.html Burg, E. Van der. (n.d.). Active Design in Buildings by BETA_office - Issuu. Retrieved March 31, 2022, from https://issuu.com/beta_office/docs/active_design_in_buildings Gallery of Museum of Ethnography Budapest / NAPUR Architect - 27. (n.d.). Retrieved June 9, 2022, from https://www.archdaily.com/983318/museum-of-ethnography-budapest-napurarchitect/62a0a1d88ac6272126b279ea-museum-of-ethnography-budapest-napur-architectphoto?next_project=no Marianna Chrapana. (n.d.). Embodied Spaces: On the Edge of Movement :: Future Architecture. Retrieved March 1, 2022, from https://futurearchitectureplatform.org/projects/65d1b147-26af-4663-ba53-69cb4eff5914/ Multi-Sensory Architecture- Less Vision, More Senses - RTF | Rethinking The Future. (n.d.). Retrieved July 5, 2022, from https://www.re-thinkingthefuture.com/rtf-fresh-perspectives/a1048-multi-sensory-architectureless-vision-more-senses/ Museum of Ethnography Budapest / NAPUR Architect | ArchDaily. (n.d.). Retrieved July 5, 2022, from https://www.archdaily.com/983318/museum-of-ethnography-budapest-napur-architect Pazzanese, C. (n.d.). Design for movement – Harvard Gazette. Retrieved March 17, 2022, from https://news.harvard.edu/gazette/story/2016/08/design-for-movement/ Robbins, S. E. (2001). Bergson ’ S Virtual Action. 1896, 21-22. Saputri, D. R. (2014). Youth Center Di Kota Yogyakarta Sebagai Pusat Kegiatan Pengembangan Bakat Dan Minat Komunitas Di Yogyakarta Dengan Penekanan Desain Arsitektur Modern. Canopy : Journal of Architecture, 3(1), 1–7.
Design Of Socio-Cultural Based Youth Development Center In North Lombok With The Spirit-Active Movement Approach
205
Ong, I. (2019). Bad (Habit)at: Architecture as Action Forms. Interactive Architecture Lab. http://www.interactivearchitecture.org/bad-habitat-architecture-as-action-forms.html UVA El Paraiso / EDU - Empresa de Desarrollo Urbano de Medellín | ArchDaily. (n.d.). Retrieved March 20, 2022, from https://www.archdaily.com/782851/uva-el-paraiso-edu-empresa-de-desarrollo-urbano-de-medellin Verwaayen, B. (n.d.). Active Urban Dwelling: Variations of Body and Space for Improved Well-Being, M.Arch Thesis by Bianca Verwaayen - Issuu. Retrieved March 7, 2022, from https://issuu.com/biancaverwaayen/docs/verwaayenbiancathesis_2020_compressed Youth | United Nations. (n.d.). Retrieved March 17, 2022, from https://www.un.org/en/global-issues/youth
206
Perancangan Pusat Pengembangan Pemuda Berbasis Sosial Budaya Di Lombok Utara Dengan Pendekatan Spirit-Active Movement
YOUTH DEVELOPMENT
L O M B O K U TA R A
CENTER
SANG PEPADU “Muda dan Berani. Sang Pepadu itupun melenggak mendongak Penasaran Ia pada dua gunungan dihadapannya. Dengan gagah sang pepadu berjalan menapak batu putih berirama, membawa kakinya menuju puncak sebuah gunung utara. Disana Ia melihat hamparan sawah padi yang menguning, memberinya harap akan keberlangsungan hidup warganya. Tiba-tiba dari atas sana, Iya berbalik badan melihat ke seberang. Penasaranlah sang Pepadu. Mulai ia menuruni gunungan sesembari memetik rambusa, mengingatkannya pada masa kecil penuh rasa dan petualangan. Dalam perjalan, Sang Pepadu mendengar alunan tabuh remaja mengalunkan gendang dan komprang, melihat anak-anak berlari kesana kemari,menandakan Ia sudah setengah perjalanan. Sang Pepadu pun dengan hasrat kuat menaiki gunungan seberang. Sambil menapak satu dua langkah, sesembari iya memetik Bunga Kenanga, mengaroma melati, mengunyah buah Lantana. Hingga tak sadar Ia pun sampai pada puncak gunungan. Matanya terbelalak memandang gunungan sesungguhnya, Betapa agungnya Rinjani di tenggara sana, Maka Takjublah sang Pepadu.” ---
STUDIO AKHIR DESAIN ARSITEKTUR