Metro Banjar edisi cetak Rabu, 12 September 2012

Page 1

Rp 2.000

RABU, 12 SEPTEMBER 2012 z 16 HALAMAN z NO 4.396 zITH. XII ISSN 0215-2987

Suami Angel Seorang Perempuan Warga Griya Pesona Bayangkara Terkibuli BANJARBARU- Jenis kelamin Alex Georgia Katan (25) akhirnya terungkap. Suami dari Angel Yulida Mustika (18) itu ternyata seorang perempuan tulen. Mereka hidup serumah di Kompleks Griya Pesona Bayangkara, Banjarbaru. Warga Kompleks Griya Pesona Bayangkara RT 34 RW 5, Kelurahan Guntung Manggis, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru, berhasil dikibuli Alex. Guna menyaru sebagai laki-laki, Alex sengaja mencukur sangat pendek rambut-

nya dan setiap hari berpakaian laki-laki. Untuk menyempurnakan penyamarannya, Alex melengkapi dirinya dengan kartu tanda penduduk (KTP), yang didatanya tertulis jenis kelamin Alex adalah laki-laki. Tak hanya KTP, Alex juga membentengi kedok aslinya dengan akta nikah. Di dalam surat nikah tersebut, Alex juga berstatus sebagai pria. Dia menikah dengan Angel Yulida Mustika 20

Mei 2012 lalu, di Gereja Franciscus, Penjaringan Utara, Jakarta Utara. Serapirapinya Alex menyembunyikan jenis kelamin aslinya, akhirnya

terungkap juga. Hal itu bermula ketika anggota Polsek Landasan Ulin menerima laporan pengaduan dari istri Alex, Angel Yulida Mustika, Senin (10/9). Angel mengadukan penganiayaan yang dilakukan oleh suaminya, Alex. Keduanya terlibat perkelahian. Saat itu BERSAMBUNG KE HAL 8

Ficky Sempat Ragu KABAR Alex Georgia Katan adalah seorang perempuan tentu saja mengejutkan sejumlah staf di seksi Pemerintahan Kelurahan Guntung Manggis. Utamanya Ficky Agus Wahyuni. Pasalnya, Ficky lah yang membawakan berkas pengurusan identitas KTP dan Kartu Keluarga Alex dan istrinya ke Dispendukcapil Banjarbaru. “Iyakah perempuan. Saya tak mengira. Penampilannya memang kaya laki-laki, bahkan waktu ngurus di sini dia ngerokok. Dalam hati, sebenarnya ada juga meragukan tetapi kalau nanya langsung kan tidak enak,” ujarnya, Selasa (11/9). Ficky mengatakan, Alex dan istrinya datang ke Kantor Kelurahan Jumat (28/8)

Alex Georgia Katan

Siap Bertarung di Semifinal SENIN (10/9) malam, para semifinalis Pemilihan Nanang dan Galuh Banjarmasin 2012 diumumkan. Rezeki Amalia dan Muhammad Fauzi adalah dua dari 24 semifinalis Naga Banjarmasin tersebut. Bagi Rezeki Amalia, lolos ke babak semifinal ini merupakan kali kedua. “Tahun lalu, saya juga mengikuti ajang ini dan berhasil masuk babak semifinal. Sayang saya terhenti di 12 besar,” ujarnya, Selasa (11/9). Rezeki Amalia mengaku senang sekali tahun ini berhasil lagi masuk babak semifinal. Namun dia tidak melakukan persiapan khusus untuk berlaga di babak semifinal itu. “Tak banyak hal yang saya lakukan untuk menghadapi babak semifinal, yang digelar Kamis (13/9) pagi dan Jumat (14/ 9) malam,” ujar Lia, panggilan akrab Rezeki Amalia. Lia mengatakan, dia hanya menyiapkan mental dan fisik. “Yang pasti saya harus menjaga kesehatan dan banyak belajar lagi tentang seni budaya Banjar,” ujar Lia seraya menambahkan dia bakal mengenakan gaun malam bermotif sasirangan saat malam semifinal nanti. Gaunnya itu, kata Lia, merupakan koleksi lamanya. Tahun lalu, gaun itu pernah dipakai dalam event yang sama. BERSAMBUNG KE HAL 8

Semifinalis Nanang Nanang: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Ahmad Alfisyahrin Muhammad Amin Syahbana Farij Jibal Yanuar Adam Bernaqie Ibnu Najah Ade Wahyu Priandana Faqih Amkanaki Muhammad Fauzi Gusti M Adam Maulana

BERSAMBUNG KE HAL 8 BERSAMBUNG KE HAL 8

BPOST GROUP/HARI WIDODO

ISTIMEWA

Yani Rela Dijilat Api

Rafli Ketagihan Main Logo Permainan Tradisional Banyak Peminat

Selamatkan Tetangga dari Amukan si Jago Merah

PANASNYA sengatan matahari tak menyurutkan semangat Rafli (11) mengikuti permainan tradisional, yang digelar di Halaman Museum Lambung Mangkurat Provinsi Kalsel, Banjarbaru, Selasa (11/9) sekitar pukul 10.00 Wita. Mengenakan seragam sekolah, siswa kelas 6 SDN Sungai Besar 1 itu asyik bermain logo. Dia berjongkok sambil memegang sebatang bambu. Dari ujung batang bambu yang ditempelkan di tanah, Rafli meluncurkan kepingan tempurung kelapa menuju sasaran berupa tempurung kelapa yang didirikan dalam jarak sekitar lima meter. Selama beberapa kali mencoba, Rafli mengalami kegagalan. Dia tidak bisa menjatuhkan kepingan tempurung kelapa yang didirikan tersebut. Rafli pun terus mencoba, meski harus menunggu giliran memainkan permainan sederhana tersebut. Bermain logo itu merupakan kesempatan yang menarik bagi Rafli dan puluhan rekannya dalam memeriahkan agenda kegiatan Gerakan Nasional

BANJARMASIN- Mahda (35) duduk berselonjor di teras rumah tetanggannya. Sesekali dia memandangi rumahnya yang sudah jadi puingpuing. Perempuan ini merupakan satu di antara puluhan warga Kelayan B Gang Kurnia RT3, Kelurahan Kelayan Timur, yang rumahnya dilumat si

jago merah Senin (10/9) malam, sekitar pukul 23.32 Wita. “Saya sempat menyelamatkan apa-apa, kecuali baju di badan ini,” kata ibu rumah tangga ini, Selasa (11/9). Akibat amukan si jago merah itu, sebanyak enam rumah dan satu bedakan yang rusak berat, empat rumah yang rusak ringan, dan dua sepeda motor tidak bisa digunakan lagi. Tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran itu. BERSAMBUNG KE HAL 8

Marshel Lupakan Sakit Hati

BANJARMASIN POST GROUP/APUNK

Permainan tradisional, Balogo, sangat diminati para pengunjung meseum.

Cinta Museum 2012, yang digelar Museum Lambung Mangkurat bekerja sama Metro Banjar. “Susah juga memainkannya. Saya baru pertama kali melihat permainan asik dan menarik ini. Jadi penasaran ingin coba lagi di rumah,” ujar Rafli. Begitu pula rekan sekelas Rafli, Subhan. Dia juga mengaku sangat tertarik melakukan permainan rakyat yang biasa disebut balogo itu. “Penasaran juga jadinya. Kalau belum bisa menjatuhkan tempurung kelapa jadi belum puas. Permainannya sangat

menarik,” ujarnya. Subhan mengaku, dia ingin berlatih Balogo di rumah. “Mau coba bikin sendiri. Saya akan memainkannya sama temanteman di kompleks,” ujarnya. Sementara itu, Gina juga mengaku sangat tertarik memainkan permainan tradisional Dakon yang juga ditampilkan dalam acara bertema “Museum di Hatiku” itu. “Asik juga bermain tadi, apalagi bisa dapat hadiah berupa gantungan kunci dan BERSAMBUNG KE HAL 8

BANJARMASIN POST GROUP/NURCHOLIS HUDA

Warga melihat dari dekat rumah-rumah di Kelayan B yang dilalap si jago merah, Senin (10/9) malam.

Eks Magang Fokus Barito U-21

Marshel Huwae

DOK.BPOST GROUP

KEGAGALAN tim sepak bola Kalsel tampil di Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau 2012 masih menyisakan kekecewaan mendalam bagi Marshel Huwae. Maklum, dia sudah lama memimpikan bisa tampil di multieven tingkat nasional tersebut. Di tengah kegalauan itu, Marshel mulai mencoba melupakan tragedi menyakitkan hatinya

tersebut dan fokus kembali menata karier sepak bolanya. Kini, fokus Marshel pada tim Barito U-21. Putra mantan kapten Barito Putera, Frans Sinatra Huwae, itu berharap banyak bisa masuk dalam tim junior Laskar Antasari. Sebelum berangkat ke Riau, Marshel pun sempat mengikuti seleksi pemain lokal di Stadion 17 Mei Banjarmasin, yang digelar selama dua hari. Tim pelatih Laskar Antasari

memang telah mengantongi nama pemain yang akan direkomendasikan ke Barito U-21. Namun, hanya nama Yudi Ersandi yang dibocorkan tim pelatih. “Belum tahu lagi nih Bang. Yang pasti aku menunggu Barito U-21,” ujar pemain yang memakai nomor punggung kebanggaan sang ayah, 14 tersebut. BERSAMBUNG KE HAL 8

1209/M1


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.