Rp 2.000
SELASA, 13 NOVEMBER 2012 z 16 HALAMAN z NO 4.457 zITH. XII ISSN 0215-2987
Tolak Persegres Pilih Barito
“Saya sudah mantap di Barito. Rezeki saya di sini” RISKI NOVRIANSYAH Bomber Baru Barito
RISKI Novriansyah (22) menjadi salah satu pemain yang menarik perhatian suporter dalam latihan perdana skuat Barito Putera di Stadion 17 Mei Banjarmasin, Senin (12/11) pagi dan sore. Maklum, selain pemain baru, dia berasal dari klub elite Sriwijaya FC yang musim kompetisi lalu menjuarai Indonesia Super League (ISL), kasta tertinggi sepak bola di Tanah Air. Ditambah dia menjadi andalan baru di lini depan, menggantikan bomber asing Nnengue Bienvenue dari Kamerun. Namun yang mengejutkan, meski sudah bergabung dengan Barito Putera dalam pemusatan latihan di Jakarta pada Oktober lalu, ternyata Riski masih saja menjadi incaran tim lain. Salah satu klub yang paling serius adalah Persegres Gresik United. Terbukti pihak manajemen Persegres sudah melakukan kontak dengan penyerang asal Bangka Belitung itu. “Memang dulu ada beberapa kali manajemen Persegres menghubungi saya untuk mengajak bergabung,” tutur Riski kepada Metro disela istirahat latihan kemarin. “Saya lupa kapan persisnya. Tapi yang pasti sebelum Barito BERSAMBUNG KE HAL 8
Satu Jam Keluarkan Pelor Kaki Kanan-Kiri Gurdan Ditembak BANJARMASIN- Gurdan (50) kena batunya. Pencuri sepeda motor ini dihadiahi dua peluru oleh anggota Polresta Banjarmasin, karena mau melawan saat akan ditangkap. Meringkus Gurdan bukan pekerjaan yang mudah. Anggota Polresta Banjarmasin harus bekerja keras terlebih dahulu dan perlu ekstra hati-hati. Pasalnya, warga Kandangan yang tinggal di Banjarraya, Kota Banjarmasin, ini sudah menyandang “gelar” residivis. Makanya, ketika mau membekuk Gurdan di Jembatan Yapahut Trisakti, Senin (12/11), anggota Polresta Banjarmasin sudah memperhitungkan kemungkinan terburuk, yakni Gurdan akan memberikan perlawanan. Ternyata benar. Gurdan tidak mau menyerah begitu saja saat akan dibekuk anggota Polresta Banjarmasin. Tidak ambil
risiko, anggota Polresta Banjarmasin pun terpaksa mendor kaki kanan dan kaki kiri Gurdan. Gurdan pun tak berkutik lagi. Dalam keadaan tak berdaya itu, anggota Polresta Banjarmasin dengan mudah membekuk Gurdan dan membawanya ke RS Bhayangkara, Banjarmasin. Di RS Bhayangkara, Gurdan langsung ditangani petugas medis. Tidak mudah bagi petugas medis mengambil pelor yang bersarang di kaki Gurdan itu, karena posisi pelornya cukup dalam. Pihak medis membutuhkan waktu satu jam lebih untuk mengeluarkan timah panas tersebut. Usai dioperasi, Gurdan dibawa anggota Polresta Banjarmasin ke Mapolresta Banjarmasin. Gurdan meringis kesakitan, saat digiring ke ruang penyidik Reskrim BERSAMBUNG KE HAL 8
Bayar Kredit Rumah SAAT ditemui Metro Banjar di Mapolresta Banjarmasin, Senin (12/11), Gurdan tak banyak bicara. Ia hanya mengaku melakukan pencurian itu untuk membayar kreditan rumah. “Uang dari hasil menjual sepeda motor curian buat cicilan bayar rumah saja,” ujar bapak tiga anak ini. Beda dengan Kai Bullah. Dia mau bercerita banyak tentang aksinya dengan Gurdan. “Aku memang teman Gurdan. Sudah lama aku kenal dengan dia,” ujar kakek satu cucu ini.
Kai Bullah mengatakan, dia tidak memberikan perlawanan sama sekali saat dibekuk polisi. “Saya ditangkap pada saat tidur siang,” ujarnya. Menurut Kai Bullah, dia baru dua kali ikut mencuri sepeda motor. “Saya sering beraksi berdua. Aku pernah ditahan tiga tahun lalu,” ujarnya. Uang hasil mencuri sepeda motor itu, kata kai Bullah, untuk biaya hidup anak dan cucu. “Iya untuk makan sehari hari saja. Cucu sudah satu,” ujarnya. (lis)
DOK/BPOST
BANJARMASINPOST GROUP/NORHOLIS HUDA
Hendrawan Tak Merasa Khawatir
Edy Pernah Miliki 50 Ton Solar Satgas BBM Incar Penimbun Lain BANJARMASIN- Tidak ada kata jera dalam diri Edy Prihatin. Buktinya, meski sudah pernah dipenjara selama enam bulan, dia tetap melakoni bisnis ilegal, yakni menimbun dan menjual solar bersubsidi. “Saya tidak memiliki pekerjaan lain lagi. Setelah keluar dari penjara, saya mulai me-
Edy Prihatin BANJARMASINPOST GROUP/KHAIRIL RAHIM
Gurdan
langsir solar bersubsidi lagi,” ujarnya, saat ditemui Senin (12/11). Menurut Edy, dia ditahan dan divonis sekitar 6 bulan pada 2010 lalu atas kepemilikan 5 ton solar ilegal. “Setelah keluar dari perusahaan, saya tidak memiliki pekerjaan lain lagi selain melangsir,” ujarnya. Seperti diberitakan, tempat Edy menimbun solar bersubsidi, di Jalan Anjir Muara km 22,5 Kabupaten Barito Kuala, digerebek Tim Satgas BBM, Minggu (11/11). Penggerebekan bersama anggota Ditrimsus Polda Kalsel dan Polres Batola itu berhasil mengamankan sekitar 8 ribu liter solar bersubsidi. “Solar subsidi itu saya beli melalui klotokklotok dengan harga Rp 6.000 sampai Rp 7.000 per liternya. Setiap hari saya kumpulkan sekitar 500 liter solar,” ujarnya. “Solar itu, kembali saya jual ke perusaBERSAMBUNG KE HAL 8
600 PNS Ikuti Tes Narkoba
NET
Pasha Akan Diajak ke Pasar Terapung SELALU menggebu-gebu menyambut dan menonton konser Ungu. Itulah Ungu Cliquers (sebutan penggemar band Ungu) di Kalsel. Termasuk untuk pertunjukan di Diskotek Club Hotel Aria Barito, Jumat (16/11) malam. Bahkan, Ungu Cliquers Banjarmasin, Banjarbaru dan Martapura berencana menyambut kelompok musik yang beranggotakan Pasha (vokal), Makki (bas), Enda (gitar),Oncy(gitar)danRowman (drum) itu, saat mereka tiba di Bandara Syamsudin Noor di
Banjarbaru. “Kami rencananya melakukan penyambutan di bandara. Informasi sementara kemungkinan besar datangnya pada Kamis (15/11) pagi. Ungu sehari sebelumnya manggung di Balikpapan,” jelas
BANJARBARU- Selesai melaksanakan upacara di halaman kantor Pemko Banjarbar, ratusan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemko Banjarbaru langsung diperintahkan untuk menjalani tes urine, Senin (12/11) sekitar pukul 08.00 Wita. Pemeriksaan urine tersebut dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Banjarbaru, yang sudah berkoordinasi dengan Pemko Banjarbaru beberapa bulan sebelumnya. Dalam kegiatan tersebut sekitar 600 PNS, termasuk
pejabat SKPD dan penjaga malam, turut menjalani tes urine. “Baru selesai absen, beberapa orang berpakaian hitam putih menyerahkan tabung. Mereka minta para pegawai memberikan sampel urinenya,” kata salah satu PNS Pemko Banjarbaru bagian Humas dan Protokol, Hendrawan. Ketika diminta menjalani tes urin tersebut, kata Hendrawan, dia tidak khawatir. “Saya sih tidak apa-apa, biasa BERSAMBUNG KE HAL 8
Adi, salah seorang Cliquers Banjarmasin, Senin (12/11). Tenaga honorer di MAN 2 Banjarmasin ini berharap band idolanya itu bisa meluangkan sedikit waktu untuk fansnya di Banjarmasin. “Inginnya kami sih mau mengajak Pasha dan kawan-kawan ke Pasar Terapung,” kata Adi. Belum dapat kepastian soal persetujuan dari Ungu memang. Tetapi mereka berusaha agar bisa mewujudkan harapan tersebut. BANJARMASINPOST GROUP/EDWARD PAH
BERSAMBUNG KE HAL 8
Urine milik 600 PNS Pemko Banjarbaru ini dikumpulkan oleh BNNK untuk dites apakah positif narkoba atau tidak.
1311/M1