Rp 2.000
SABTU, 1 DESEMBER 2012 z 16 HALAMAN z NO 4.475 zITH. XIII ISSN 0215-2987
BANJARMASIN POST GROUP/DONNY SOPHANDI
LIMA personel d’Masiv foto bareng dengan Masivers Banjarmasin, Jumat (30/11) siang. Malamnya, d’Masiv tampil di Nashville Pub and Cafe HBI.
“SAYA suka sekali desahan suara Ryan. Apa rahasianya? Bagaimana Ryan menjaga suaranya, hingga sampai sekarang masih bagus sekali?” Begitulah pertanyaan yang dilontarkan Rina kepada Ryan, vokalis d’Masiv, dalam acara meet and greet di Duta Rasa Banjarmasin, Jumat (30/11). Ryan, yang hadir bersama empat rekannya, Dwiki Aditya Marsall (gitaris), Nurul Damar Ramadan (gitaris), Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata (bass), dan Wahyu Piadji (drum), mengaku selama ini dia sangat pantang minum es untuk menjaga suaranya. “Sangat anti sekali saya minum es. Termasuk juga makan yang pedas-pedas,” ujar Ryan. Mengenai hobi menyanyi, Ryan mengaku sejak kecil sudah suka menyanyi. “Waktu SD dan SMP, saya masih menjadi penyanyi kamar mandi. Setelah SMP saya ikut festival dan akhirnya bisa rekaman,” ujarnya. Menurut Ryan, tiga album sudah mereka (d’Masiv) bikin dan album tersebut bisa diterima pencinta musik nasional.
“Kami akhirnya bisa membuat tiga album dan berharap bisa terus bertambah hingga 100 buah. Kami juga bersyukur. Tak terasa usai kami sudah 10 tahun,” ujar Ryan mewakili rekanrekannya. Bicara Banjarmasin, seingat mereka sudah empat kali manggung dan umumnya di tempat terbuka. “Untuk di Kalimantan Selatan, memang tak sesering kota lain seperti Samarinda dan Balikpapan. Tapi yang kami senangi selalu ramai. Masivers Banjarmasin kompak banget,” ujar vokalis, yang baru saja melangsungkan pernikahannya dengan S.A Murtisari. Selain ingat dengan fans setia, saat berada di Banjarmasin mereka selalu mengingat kuliner khas Banua, yakni soto dan lontong Banjar. Sementara itu, Pratiwi mahasiswa Unlam Banjarmasin mengaku sangat senang bisa bertemu semua personel d’Masiv. Dirinya pun menyempatkan diri untuk foto bareng dan minta tanda tangan. BERSAMBUNG KE HAL 8
Dwi Gelisah Menanti Istri Seorang Warga Kalsel Tertinggal di Arab Saudi BANJARBARU- Keloter 16 atau keloter terakhir, yang diangkut pesawat Airbus 767, mendarat selamat di Bandara Syamsudin Noor, Jumat (30/
Jemaah haji dari Kabupaten Banjar, Ijai dan istrinya Syanata, memeluk haru kedua belahan hatinya. Warga asal Kecamatan Astambul ini juga memeluk dan mencium sanak saudara, yang
Yang datang dan yang menyambut menyatu dalam suasana suka cita. Tapi tidak bagi H Dwi Waskito Abdul Wahab. Warga RT 2 RW 4 Kelurahan Komet, Kota Banjarbaru, ini justru sedih dan gelisah. Istrinya, Hj Makiah Asnawi Haddad (58), masih tertinggal di Rumah Sakit Jahir Arab Saudi. Dwi hanya bisa memandangi sebuah kursi roda yang ditaruh di teras rumahnya. Hanya kursi roda itu yang dia dibawanya pulang, sedangkan si pemiliknya, Hj Makiah, jemaah keloter 11 asal Kota Banjarbaru, yang sampai pemulangan keloter 16 masih tertinggal di Arab Saudi karena sakit. “Itulah sebabnya, kenapa saya di rumah gelisah. Karena, saya belum tahu bagaimana kabar istri saya. Kapan kembali, tidak jelas informasinya,” kata Dwi, saat ditemui di rumahnya, Jumat (30/11). Dwi mengaku dia sudah minta informasi ke Kemenag terkait nasib istrinya, tapi dia tetap belum mendapat informasi yang memuaskan. “Hingga saat ini, saya belum kabar terbaru mengenai kondisi istri saya di Arab Saudi,” ujarnya.
BERSAMBUNG KE HAL 8
BERSAMBUNG KE HAL 8
11) pukul 11.45 Wita. Sebanyak 190 orang haji dari Tanah Bumbu, Banjar, HSU dan Balangan keluar dari perut pesawat tersebut.
BANJARMASIN POST GROUP/HARI WIDODO
H DWI Waskito bersama kursi roda, yang pakai istrinya, Hj Makiah, selama menjalankan ibadah haji.
Oleh-oleh Boneka SUASANA di Asrama Haji Banjarmasin, Jumat (30/11), diliputi tangis haru. Sejumlah sanak keluarga bertemu dengan para jemaah haji dari keloter 16, yakni keloter gabungan dari Tanah Bumbu, Banjar, HSU dan Balangan.
Pemabuk Nekat Terjun ke Sungai Loloskan Diri dari Polisi BANJARMASIN- Husin (20), Rizki Akbar (21), Husin Kaderi (20), dan Andi Purnomo (20), harus berurusan dengan polisi. Keempat remaja itu tertangkap basah sedang menggelar pesta minuman keras, saat anggota Polresta Banjarmasin menggelar razia penyakit masyarakat (pekat). Saat diamankan, Kamis (29/11) malam, Husin cs sudah dalam keadaan mabuk berat. Makanya, begitu dinaikkan ke truk Dalmas Polresta Banjarmasin keempatnya langsung BERSAMBUNG KE HAL 8
BANJARMASIN POST GROUP/NURCHOLIS HUDA
TIGA pemabuk diamankan di Polresta Banjarmasin.
Operasi Syarifah Lancar Saat Ini Jalani Perawatan di RSUD Ulin
BANJARMASIN POST GROUP/AYA SUGIANTO
SYARIFAH usai menjalani operasi dan tengah menjalani perawatan pascaoperasi di RSUD Banjarmasin, Jumat (30/11)
KEINGINAN Syarifah (9) menjalani operasi secepat sudah terwujud. Warga Kelurahan Bangkal RT 4 RW 2 Kecamatan Cempaka Banjarbaru yang di wajahnya ada benjolan besar ini baru saja menjalani operasi di RSUD Ulin Banjarmasin. Operasi yang dilakukan Selasa (27/ 11) itu berjalan lancar. Saat ini murid kelas 2 SDN Bangkal 1 tersebut mendapatkan perawatan dan penanganan gratis. “Alhamdulillah, setelah melakukan pemeriksaan selama satu bulan, Syarifah akhirnya dinyatakan bisa menjalani operasi di Banjarmasin,” kata kakek Syarifah, Nuran, Jumat (30/11). Beberapa keluarga, kata Nuran, secara bergantian mendampingi putri Amat dan Jumiati (keduanya sudah meninggal dunia) itu selama proses perawatan pascaoperasi. BERSAMBUNG KE HAL 8
Ingin Kembali ke Persiba Pengakuan J-Lo MINGGU (2/12) Barito Putera mengawali perjuangannya di turnamen pramusim Inter Island Cup 2012. Lawan pertama yang dihadapi skuad asuhan Salahudin adalah Persiba Balikpapan. Bagi sejumlah pemain Barito seperti Supriyadi, Fathul Rahman hingga Julio Lopez, Persiba bukanlah tim asing. Mengingat, mereka pernah berlabuh di klub berjuluk Beruang Madu tersebut. Julio Lopes salah satunya. Pemain asing Barito asal Cile itu pernah berbaju Persiba pada Indonesia Super League (ISL) 2009/2010. Kala itu, performanya tidak mengecewakan. Sebanyak 15 gol mampu disumbangkan pemain kelahiran Cile, 4 November 1978 tersebut dalam 33
laga yang dilakoninya bersama Persiba. Namun, usai bermain apik di tim yang kini dibesut Hans Peter Schaller itu, pemain yang akrab disapa J-Lo itu pindah ke Persisam Putra Samarinda lalu ke Persija Jepara semusim kemudian. Setelah menghabiskan satu musim di Laskar Kalinyamat, julukan Persijap, J-Lo dikabarkan ingin kembali ke Persiba. Bahkan, kabarnya dia sempat latihan bersama Persiba beberapa hari. Akan tetapi, Peter Schaller tak meminati pemain bertinggi 178 sentimeter tersebut. Akibatnya, J-Lo pun gagal kembali ke tim yang Julio Lopez BERSAMBUNG KE HAL 8
BANJARMASIN POST GROUP/AYA SUGIANTO
0112/M1