5 minute read

Gubri Akan Beri Sanksi Oknum Sekolah Curangi PPDB

PEKANBARU - Gubernur Riau, Syamsuar, menegaskan akan memberi sanksi tegas terhadap oknum kepala sekolah (kepsek), guru maupun pegawai yang melakukan kecurangan dalam pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

"Jadi dalam PPDB ini kami ingatkan kepada guru ataupun pegawai sekolah untuk melaksanakan penerimaan siswa baru ini dengan jujur tanpa ada kecurangan," ujar Syamsuar usai mengikuti acara Wisuda Tahfidz Alquran Angkatan ke - I SMAN 14 Pekanbaru, Kamis (16/3).

Advertisement

Selain itu, kata Syamsuar, dirinya juga sudah mendengar aspirasi dari DPRD yang dilaporkan oleh warga bahwa ada pungutan-pungutan PPDB. "Saya tekankan sekali lagi, kalau saya tidak mau dengar ada pungutanpungutan apapun dalam pelaksanaan PPDB tersebut," tegasnya.

Kalau masih ada yang berani bermain-main, ucap Syamsuar, dirinya akan memberikan sanksi yang berat kepada mereka yang kedapatan melakukan kecurangan tersebut.

"Kalau memang ada yang berani juga memungut, saya tidak akan segansegan memberikan sanksi tegas, yakni selain memecat beliau dari jabatannya, yang bersangkutan juga akan di tangkap karena saya akan berkerja sama nanti dengan penegak hukum," jelasnya.

"Intinya saya tidak mau dengar lagi ada laporan yang tidak baik mengenai hal ini.

Karenanya, marilah kita tunjukkan bahwa kita ingin kerja benar. Agar kerja kita ini mendapat pahala dari Allah," sambung Syamsuar.

Berharap Tambahan

Kuota PPPK Guru Terpisah, Syamsuar me-

Disdik Riau Pastikan Bangun Tiga SMA di Pekanbaru Tahun Ini

PEKANBARU - Pemerintah

Provinsi (Pemprov) Riau mela- lui Dinas Pendidikan (Disdik)

Riau memastikan tahun 2023 ini tetap membangun tiga Unit Seko- lah Baru (USB) Sekolah

Menengah Atas (SMA) di Kota Pekanbaru. Hal itu sekaligus menipis kabar yang menyebut pembangunan USB tersebut dibatalkan.

"Siapa bilang batal?

Jadi kok kita bangun. Ta- hun ini kita bangun 14 unit sekolah SMA, termasuk tiga unit sekolah di Pekanbaru," ujar Pelaksana

Tugas (Plt) Kepala Disdik Provinsi Riau, M Job Kurniawan, Kamis (16/3).

Job Kurniawan mengatakan, jika pembangunan tiga unit sekolah di Pekanbaru itu saat ini sedang proses lelang. "Tiga unit sekolah SMA yang akan dibangun di Pekanbaru itu, SMAN 17 Jalan Parit Indah Pekanbaru, SMAN 18 Jalan Delima Pekanbaru, dan SMAN 19 Jalan Fajar Pekanbaru," jelasnya. Sebelumnya, Job Kurniawan menyampaikan pada 2023 ini Disdik Riau akan membangun 18 Unit Sekolah Baru (USB) yang terdiri dari sekolah SMA dan SMK negeri. Pembangunan 18 USB SMA/SMK di Riau tersebut dalam rangka mengurangi beban PPBD SMA/SMK negeri di Provinsi Riau. "Terkhusus di Pekanbaru, yang cukup banyak kekurangan ruangan saat PPDB SMA/SMK. Makanya tahun depan kita akan bangun tiga unit SMA di Pekanbaru. Sedangkan USB di kabupaten kota lainnya disesuaikan dengan kebutuhan," kata Job Kurniawan. Job Kurniawan merincikan 18 USB SMA/SMK negeri yang akan dibangun pada tahun 2023, diantaranya SMAN 17 Jalan Parit Indah Pekanbaru, SMAN 18 Jalan Delima Pekanbaru, dan SMAN 19 Jalan Fajar Pekanbaru. Selanjutnya, SMAN 1 Batang Peranap Indragiri Hulu (Inhu), SMAN 2 Batang Cenaku Inhu, SMAN 2 Batang Gansal Inhu, SMAN Kemuning Indragiri Hilir.

Lalu, SMAN 2 Mandau Bengkalis, SMAN 3 Kubu Rokan Hilir, SMAN 3 Minas Siak, SMAN 3 Rimba Melintang Rokan Hilir, SMAN IV Koto Rokan Hulu, SMAN 4 Bangko Rokan Hilir, dan SMAN 8 Dumai. Sedangkan untuk USB SMK ada 4 unit, diantaranya SMKN 4 Rambah Rokan Hulu, SMKN 2 Kandis Siak, SMKN 4 Mandau Bengkalis, dan SMKN 2 Rupat Bengkalis. (rvo) nyatakan sangat peduli dan memperhatikan tenaga honorer khususnya guru. Hingga kini, dirinya mengaku masih memperjuangkan nasib guru hononer yang ada di Bumi Lancang Kuning. Di acara Parade Diskusi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) secara virtual, orang nomor satu di Riau meminta kepada Dirjen GTK Kemendikbudristek, Nunuk Suryani, agar kuota untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guru di Provinsi Riau ditam- bah, mengingat masih banyaknya sekolah-sekolah yang membutuhkan PPPK. Diketahui, penetapan kebutuhan tenaga guru formasi tahun 2022 berdasarkan Kepmenpan RB Nomor 792 Tahun 2022 berjumlah 7.297 formasi. Namun, kebijakan tersebut diperbaharui, dan itu berdasarkan Kepmenpan RB Nomor 149 Tahun 2023 tentang Penyesuaian Penetapan Kebutuhan pegawai ASN Untuk Jabatan Fungsional Guru Dilingkungan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2022.

Untuk Pemprov Riau jumlah alokasi PPPK guru sebanyak 3.302 formasi.

"Dari formasi kami yang awal (7.297 formasi), saat ini baru diberi kesempatan

3.302 orang oleh Menpan

RB, agar jumlahnya ditambah lagi, karena dari 7.297 masih ada juga pegawai honorer yang belum terakomodir," jelas Syamsuar.

Dia menjelaskan, total yang mendaftar sebanyak 9.001 orang. Dari jumlah tersebut yang dinyatakan lulus sebanyak 5.838 orang.

Namun formasi yang dibu- tuhkan hanya 3.302 formasi. Sementara, pada awal penetapan kebutuhan tenaga guru di Riau berjumlah 7.297 formasi sesuai dengan Kepmenpan RB Nomor 792 Tahun 2022.

Untuk itu, dirinya sangat memperhatikan PPPK guru, sebab saat ini untuk pengangkatan ASN guru sangat sedikit. "Kami sangat konsen dengan PPPK guru, karena kami tau persis bahwa saat ini untuk pengankatan ASN guru sangat sedikit sekali," pungkasnya. (rvo/lda)

Ujian CAT PPPK Jabatan Fungsional Teknis di Riau Dimulai 28 Maret

PEKANBARU - Seleksi kompetensi untuk Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Jabatan Fungsional Teknis di Pemprov Riau dijadwalkan pada 28 dan 29 Maret 2023.

Jadwal ini disampaikan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) melalui Pemerintah Provinsi Riau.

“Informasi ini sudah keluar dari BKN bahwa seleksi kompetensi PPPK tenaga teknis untuk di wilayah Riau dilaksanakan pada 28-29 Maret,” ujar Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD)

Provinsi Riau, Ikhwan Ridwan, Kamis (16/3).

Dia menjelaskan, secara nasional ujian kompetensi PPPK untuk Jabatan Fungsional dan Teknis sudah dimulai pada 17 Maret 2023. “Tapi khusus untuk wilayah Riau, ujian CAT PPPK teknis dijadwalkan 28-29 Maret,” kata Ikhwan.

Untuk lokasi ujian kompetensi PPPK untuk jabatan fungsional dan teknis ini akan digelar di Kan- tor BKN Regional XII, Pekanbaru. Tercatat jumlah peserta yang nantinya akan ikut seleksi yakni sebanyak 121 orang. "Jumlah ini tercatat dari total peserta yang mendaftar sebanyak 420 orang. Dan 121 peserta ini adalah mereka yang dianggap memenuhi dan dinyatakan layak untuk ikut dalam seleksi," ujar Ikhwan. Ikhwan menyebut pada 2022, jumlah kuota yang diusulkan Pemprov Riau sebanyak 223 orang. Namun yang disetujui pusat hanya 121 orang untuk penerimaan. "Sebanyak 121 peserta yang telah dinyatakan ikut tahapan seleksi ini bisa saja jumlahnya berkurang karena berbagai kendala yang mungkin akan dihadapi oleh masing-masing peserta," tuturnya. "Bisa saja nanti setelah ujian CAT dari 121 berkurang. Kekurangannya itu mungkin nanti kita penuhi kalau dibuka peluang PPPK tahun 2023 ini," tutup Ikhwan. (rvo)

BPBD Riau Siagakan Peralatan dan Personel Atasi Karhutla

PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau memastikan peralatan dan personel pemadam kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di 12 kabupaten kota di Riau sudah siap siaga. Kesiapan ini sangat penting untuk penanganan jika di wilayah tersebut ditemukan titik Karhutla. di lapangan tidak siap," kata Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan Jim Ghofur, Kamis (17/3).

"Personel peralatan kita siap, tinggal action ?di lapangan, kesiapan ini panting karena saat rapat di Polda bersama Asops Kapolri kami diingatkan jangan cuma apel-apel saja, tapi Jim Ghofur

Jim mengungkapkan, saat ini Riau memang sedang masuk peralihan musim penghujan yang diprediksi akan terjadi hingga April mendatang. Sehingga beberapa wilayah di Riau merata curah hujannya.

"Personil kita di kabupaten kota sudah siap semua, memang sekarang kita sedang masuk musim peralihan ke musim penghujan, maret sampai april, hujan merata. Meskipun di wilayah pesisir masih ada yang kering, seperti di Rupat, Bengkalis dan Meranti," katanya dikutip dari mcr.

Sementara saat disinggung terkait? usulan bantuan helikopter water boombing, patroli dan TMC hingga saat ini masih diproses di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI.

"Kondisinya juga belum mendesak, untuk TMC juga belum dibutuhkan karena

Riau masih musim hujan. Nanti TMC akan dilakukan dua kali, diperkirakan di bulan Mei sama September," ujarnya. Sejak Januari 2023, hingga saat ini BPB Provinsi Riau mencatat titik hotspot di Riau sebanyak 52 titik. Sedangkan untuk lahan yang sudah terbakar saat ini lebih kurang 16 hektar, "Ini peringatan bagi kita semua. Mudah mudahan luasan laha yang terbakar tak bertambah lagi," katanya.

Ia mengatakan, sesuai prediksi nantinya musim panas yang lebih kering aka terjadi pada Juni sampai September 2023. Dari total 16 hektar yang sudah terbakar tersebut, berada di beberapa wilayah, antara lain Siak, Pekanbaru, dan Bengkalis.

"Gerak cepat kawan kawan dilapangan yang jadi salah satu keukatan kita. Cepat merespon dan ketepatan penanganan diperlukan. Karena kalau cepat merespon saja tapi tak tepat penanganan salah juga," tutur dia. (mr/lda)

This article is from: