1 minute read

Akhirnya

Dibebaskan Pihak Malaysia

SELATPANJANG - Hampir sebulan ditahan oleh Pejabat Diraja Malaysia atas dugaan penyelundupan rokok elektrik, Kapal MV Pintas Samudra 88 akhirnya kembali ke Indonesia.

Advertisement

Armada angkutan umum satu satunya yang melayani keberangkatan penumpang dari Selatpanjang, Kepulauan Meranti tujuan Batu Pahat, Malaysia itu sudah berada di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, untuk menjalani perawatan rutin.

Perawatan dilakukan sebagai persiapan jelang operasional kembali berjalan sediakala. Demikian informasi yang diterima melalui

Perwakilan Jasa Pelayaran PT Putri Riau Sejati, Junizar yang membawahi manajemen armada Ferry Pintas Samudra 8, Kamis (16/3).

“Urusan di Malaysia selesai tanggal 9 Maret 2023 lalu. Lanjut tanggal 11 Maret 2023 kapal itu sudah kembali ke Indonesia tujuan Tanjung Pinang untuk melewati masa perawatan,” ungkapnya.

Adapun tujuan pelaksanaan perawatan tidak terlepas dari upaya pengelola memastikan kondisi armada tetap dalam keadaan aman, ter- masuk alat-alat keselamatan di atas kapal, serta sertifikat kelayakan keberangkatan.

“Memang untuk semua kapal penyeberangan itu wajib melaksanakan perawatan tahunan. Itu menjadi penting untuk menjaga keselamatan penumpang. Mudahmudahan segera rampung.

Estimasi dua pekan untuk kembali beroperasi kembali,” ujarnya.

Ditanya terhadap hasil pemeriksaan, ia mengaku tidak mengetahui secara rinci persoalan. Namun dari kabar yang ia terima, Junizar mengaku jika kapal beserta seluruh awak dan nakhoda juga telah kembali.

“Tidak tau persis hasil pemeriksaan dan penahanan.

Tapi kami pastikan, selain kapal seluruh awak beserta nakhoda tanpa terkecuali sudah pulang,” bebernya.

Terlepas seluruh persoalan internal perusahaan

Kepala KSOP Selatpanjang

Capt Leonard Natal benar benar berharap pihak perusahaan segera mengoperasikan kembali kapal tersebut agar tidak menghambat arus transportasi ke Malaysia dari Selatpanjang yang mandek.

“Hingga saat ini memang belum beroperasi. Kita berharap semoga persoalan ini bisa ditangani oleh perusahaan dan kapal bisa beroperasi lagi sebelum idul fitri,” ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Penegakan Maritim Malaysia Batu Pahat menggagalkan upaya penyelundupan 3.000 unit rokok elektrik dari Selatpanjang, Riau, Indonesia, di perairan terminal feri penumpang Minyak Beku Malaysia pada tanggal 23 Februari 2023 lalu.

Tim MMEA menyita rokok elektrik berbagai merek yang tidak diumumkan dan juga menahan sembilan tersangka laki-laki WNI bagian dari internal kapal.

Penyitaan dan penangkapan diprakarsai oleh kapal patroli badan tersebut selama operasi. Total barang haram itu terdiri dari 30 kotak berisi 3.000 unit rokok elektrik yang diduga didatangkan secara ilegal dari Indonesia seperti yang dilansir dari malaymail.com.

Tahapan penyelidikan dan penyidikan berdasarkan ketentuan Undang-Undang

Kepabeanan 1967 negera setempat atas rokok yang dinilai setara dengan 165.000 ringgit. (ali)

This article is from: