
8 minute read
Bulog Siapkan 315 Ribu Ton Beras untuk Operasi Pasar
JAKARTA - Perum Bulog menyiapkan 315 ribu ton beras dari stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang akan disalurkan melalui operasi pasar hingga Maret mendatang. Operasi pasar dilakukan guna menstabilisasi harga komoditas tersebut di tingkat pasar dan konsumen.
Direktur Utama Perum
Advertisement
Bulog, Budi Waseso, mengatakan, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) memerintahkan Bulog untuk menggelontorkan stok CPB, baik dari penyerapan dalam negeri maupun beras impor untuk operasi pasar.
“Yang impor itu juga akan kita turunkan, semuanya akan kita habiskan untuk operasi pasar untuk Januari, Februari sampai nanti Maret,” kata Budi Waseso atau akrab disapa
Buwas di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, dilansir republika.co.id, Selasa (31/1).
Buwas menjelaskan, beras yang disalurkan lewat operasi pasar merupakan beras impor premi- um yang dijual seharga Rp 8.300 per kg. Harga tersebut lebih rendah dari harga rata-rata beras medium nasional yang saat ini mencapai Rp 12.900 per kg.
“Beras ini beras premium, bukan beras medium. Kita jualnya Rp 8.300. Jadi harusnya tidak ada persaingan karena beras ini yang terbaik,” kata Buwas. Untuk mengantisipasi terjadinya penimbunan terhadap beras impor saat operasi pasar, Buwas menyampaikan, Bulog sudah berkoordinasi dengan Satgas Pangan Mabes Polri serta Food Station Cipinang. Adapun Badan Pangan Nasional menugaskan Bulog untuk melakukan operasi pasar dengan menggunakan stok CBP seban- yak 1,2 juta ton guna menjaga stok dan stabilisasi harga beras di tingkat konsumen sepanjang 2023.
Sebelumnya, Perum Bulog sesuai arahan Presiden Joko Widodo telah menggelontorkan 100 ribu ton beras melalui Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau dikenal operasi pasar pada awal Januari 2023 untuk meredam gejolak kenaikan harga beras di pasaran. Harga pembelian dari gudang Bulog berkisar
Rp 8.300-Rp 8.900 per kg disesuaikan dengan pembagian zonasi. Sebagai rincian, beras dijual seharga Rp 8.300 per kg untuk wilayah Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi. Sedangkan wilayah Sumatra kecuali Lampung dan Sumatra Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Rp 8.600 per kg, serta wilayah Maluku dan Papua sebesar Rp 8.900 per kg.(mr/vi)
Berciri Khas, Produk UMKM Lebih Digemari
JAKARTA - Menteri
Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, mengatakan, produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Indonesia lebih digemari konsumen karena memiliki ciri khas tersendiri. Selain itu, harga produk UMKM juga tak kalah saing. “Terus terang sekarang UMKM digemari, orang kurang suka yang massal dan justru yang khas yang disukai, yang produksinya tidak banyak,” ujar Zulkifli usai menghadiri media briefing “Indonesia Now” di Jakarta, dilansir republika.co.id, Selasa (31/1).
Zulkifli mengatakan produk-produk UMKM lokal memiliki harga dan kualitas yang tak kalah saing dengan negara lain. Menurutnya, produk UMKM seperti alas kaki cukup laku di pasar Afrika dan Asia Tengah.
“Kita punya harga yang murah, murah tapi bukan berarti jelek.
Kualitasnya bagus tapi harganya bersaing, jadi kita bisa masuk ke pasar tradisional di negara Barat tapi juga bisa masuk di pasar-pasar yang baru,” kata Zulkifli.
“Contohnya, untuk produk alas kaki kita punya yang harga 5 dolar (dolar AS) itu masuk ke Afrika, Asia Tengah cepat lakunya. Kalau di Eropa kita punya produk yang harganya 50-100 dolar,” lanjutnya. Untuk memajukan produk UMKM di luar negeri tidak hanya dilihat dari sisi desain tapi juga bahan baku. Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk menyediakan bahan-bahan yang berstandar in-
Minyakita Langka dan Mahal
Pedagang Sebut Harga Dari Distributor Naik
katanya.
ternasional agar mampu bersaing dengan produk global.
“Ini yang akan kami benahi, kalau UMKM kita dapat bahan baku yang sama dengan negara lain, nanti produkproduk UMKM kita bisa bersaing dengan produk internasional,” ujarnya.
Zulkifli baru saja kembali dari misi dagang ke Arab Saudi dan berhasil melakukan kerja sama senilai 155,7 juta dolar AS atau sekitar Rp 2,3 triliun. Dalam waktu dekat, dia juga akan melakukan kunjungan dagang ke Mesir, Maroko dan beberapa negara Timur Tengah lainnya. Menurut Zulkifli, ini merupakan bagian dari upaya menguasai pasar dunia.
“Untuk menguasai pasar dunia perlu usaha dan kata kuncinya adalah kolaborasi. Masih banyak yang perlu kita lakukan untuk mendunia, karena 2045 visi misi kita jadi negara maju,” ucapnya. (mr/vi)
Awal Tahun, Industri Dalam Negeri Mulai Ekspansif
REPUBLIKA.
CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) merilis Indeks Keyakinan Industri (IKI) Januari 2023. Tercatat angka IKI pada awal tahun ini mencapai 51,54 poin atau berada pada level ekspansif. IKI menjadi indikator resmi dari pemerintah untuk mengukur derajat optimisme sektor industri manufaktur terhadap perekonomian.
Adapun sampel diambil dari 5.416 industri besar, menengah, dan kecil yang terdiri dari 23 subsektor.
Juru Bicara Ke - menterian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif, menyampaikan, dibandingkan level IKI pada Desember 2022, terdapat kenaikan sebsar 0,4 poin dari 50,9 poin.
Febri menuturkan, mengacu kepada kon - tribusi industri terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional per kuartal III 2022 lalu, sebanyak 12 subsektor dalam posisi ekspansi dengan bobot 80,1 persen sedangkan 11 subsektor kontraksi dengan bobot 19,9 persen.
“Secara umum perusahaan industri yang menjawab kondisi kegiatan usahanya selama Januari dalam kondisi stabil sebanyak 44 persen dan yang meningkat 30 persen,” kata Febri dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (31/1).
Adapun, IKI dibentuk dari tiga variabel, yakni pesanan baru, produksi, dan persediaan. Masing-masing variabel itu menunjukkan adanya kenaikan yakni 1,07 persen, 0,32 persen dan 0,07 persen.
“Jadi, kenapa naik bisa dipahami bahwa di Januari sudah ban- yak industri yang mulai memperbarui kontrak mereka. Itu mungkin bisa meningkatkan volume dan nilai pesanan. Ini wajar karena awal tahun,” katanya.
Menurut Febri, kegiatan industri di awal tahun lebih banyak untuk melayani kebutuhan dalam negeri ketimbang ekspor.
Adapun, salah satu industri yang masih cukup optimistis yakni industri makanan dan minuman atau mamin. Menurut Febri, industri mamin kemungkinan mulai menerima banyak pesanan sebagai persiapan bulan Ramadhan untuk pasar domestik.
“Untuk industri makanan minuman sebelum lebaran itu sudah menyiapkan dari sekarang. Misalnya ada sirop atau mungkin minyak goreng kemasan. Pesanan domestik berkontribusi besar pada pesanan Januari,” ucapnya. (mr/vi)
JAKARTA - Harga jual minyak goreng besutan pemerintah, Minyakita, naik di atas Rp14 ribu per liter. Tak hanya semakin mahal, komoditas itu juga langka di pasaran. Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com di Pasar Santa Jakarta Selatan, Selasa (31/1), banyak pedagang yang tidak lagi menjual Minyakita.
Rasiko, salah satu pedagang di pasar tersebut, mengatakan Minyakita mulai langka sejak sebulan terakhir. Ia menuturkan, kalaupun barangnya ada, harga jualnya cukup mahal karena modal beli sudah di atas Rp14 ribu per liter.
“Kalau sekarang modalnya sudah naik. Begitu naik (modal), barangnya susah juga,” ujanya. Ia menambahkan, salah satu produsen Minyakita, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology sempat memeriksa kondisi ketersediaan Minyakita di Pasar Santa. Namun, pasokan Minyakita disebut tetap tidak ditambah.
“Kemarin ada kunjungan dari Sinar Mas, yang bikin Minyakita kan Sinar Mas, dia kunjungan ke sini. Cuma kunjungan doang, barangnya (Minyakita) enggak dikirim,”
Kelangkaan Minyakita juga dikeluhkan pedagang lainnya, Mustafa. Kendati demikian, ia masih menjual beberapa kemasan Minyakita isi dua liter dengan harga Rp32 ribu. Namun, ia tak bisa menjual dengan harga Rp14 ribu per liter karena modal yang dikeluarkan sudah lebih dari itu.
Mustafa menjelaskan ia membeli 6 kemasan Minyakita isi 2 liter dari agen seharga Rp180 ribu. Artinya modal satu kemasan Minyakita isi 2 liter adalah Rp30 ribu per liter. Dengan mengambil untung sekitar 10 liter ia menjual Minyakita dengan harga Rp32 ribu-Rp33 ribu per 2 liter.
Melihat harga Minyakita tersebut, Mustafa pun mengaku kesal dengan tulisan harga Rp14 ribu yang masih tertera di kemasan Minyakita. “Yang saya kesalnya itu tulisan (Rp14 ribu) kok masih ada. Itu kan melanggar. Sekarang belinya aja enggak dapat Rp15 ribu,” lanjutnya. Senada, Lina selaku penjual di Pasar Warung Buncit, Jakarta Selatan mengeluhkan kelangkaan Minyakita dan lonjakan harga komoditas tersebut. “Misalkan ada pun kita jualnya mesti Rp15 ribu. Itu pun kalau barangnya ada. Ke sini barangnya enggak ada, di agen juga enggak ada.” lanjutnya. Karena Minyakita yang langka, Lina pun memilih untuk menjual minyak goreng merek lain seperti Tropicana dan Vipco, meskipun harganya lebih mahal dari Minyakita. Sementara itu di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, beberapa pedagang masih menjual Minyakita seharga Rp16 ribu per liter, di atas HET yang ditetapkan Rp14 ribu per liter. Menurut pedagang, harga jual Rp16 ribu karena harga dari distributor juga naik.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan, kelangkaan Minyakita terjadi akibat realisasi pemenuhan minyak goreng untuk kebutuhan dalam negeri (domestic market obligation/DMO) bulanan turun dari 100,94 persen pada November menjadi 86,31 persen pada Desember 2022.


DMO kemudian turun lagi pada Januari 2023 men- jadi 71,81 persen dari target pemenuhan bulanan 300 ribu ton.
“Dampak penurunan DMO mengakibatkan terjadinya penurunan pasokan minyak goreng di masyarakat, sehingga harga minyak goreng rakyat mengalami kenaikan,” ujar Zulhas dalam keterangan resmi, Senin (30/11). Sebab itu, Zulhas mengadakan rapat evaluasi kebijakan pendistribusian minyak goreng bersama produsen minyak goreng di Kantor Kementerian Perdagangan. Pada rapat itu, para pelaku usaha ia klaim sepakat untuk menambah pasokan minyak goreng dalam negeri 50 persen, dari 300 ribu ton menjadi 450 ribu ton.
“Kami akan memastikan pendistribusian dan pemenuhan sesuai harga eceran tertinggi (HET) dalam waktu satu minggu ke depan di seluruh wilayah Indonesia. Kami juga akan memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan pendistribusian migor, baik kemasan merek Minyakita maupun curah di pasar rakyat maupun ritel modern di seluruh wilayah Indonesia,” ucapnya. (mr/vi)
Siswa TK Jadi Tamu Pertama
Pembukaan Kembali Main Hall BEI
JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka kembali akses masyarakat umum untuk mengunjungi Main Hall BEI, Senin (30/1). Pengunjung dapat kembali melakukan berbagai kegiatan edukasi yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai investasi di pasar modal.
Direktur Utama BEI, Iman Rachman, mengatakan, pembukaan kembali akses masyarakat untuk mengunjungi Main Hall BEI ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari dihapuskannya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh Presiden Republik Indonesia. Di kesempatan ini, BEI membuka akses seluas-luasnya kepada masyarakat dan memberi kesempatan kepada anak-anak untuk mengunjungi Main Hall BEI dan mengenal pasar modal Indonesia. Menurut Iman, siswa-siswi TK ini adalah calon investor masa depan pasar modal Indonesia.
“Mereka adalah tamu penting, karena membawa harapan dan semangat bagi masa depan pasar modal Indonesia ke arah yang lebih kuat, tumbuh, serta berkelanjutan,” ujar Iman. Kegiatan ini diharapkan dapat semakin menyadarkan masyarakat, bahwa edukasi keuangan dan pemahaman investasi yang benar harus ditanamkan sejak dini. “Nantinya hal tersebut tidak hanya ber- guna bagi diri anak-anak ini sendiri, tetapi juga akan bermanfaat bagi masa depan keluarganya,” lanjut Iman. Main Hall BEI merupakan saksi sejarah dari perkembangan pasar modal Indonesia. Sebagai salah satu ikon pasar modal, Main Hall BEI juga menjadi tujuan wisata edukasi bagi sekolah ataupun universitas yang sedang melakukan studi banding ataupun tur studi ke Jakarta. Sebelum pandemi, setiap minggunya Main Hall BEI menyambut tidak kurang dari 20 kunjungan sekolah, dari tingkat SD, SMP, SMA maupun perguruan tinggi.
Sementara, PT Kliring
Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), memberi gelar Bunda Literasi Keuangan kepada Kepala
Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen, Friderica Widyasari Dewi. Gelar tersebut diberikan sebagai apresiasi atas konsistensinya dalam upaya dan kontribusi dalam edukasi keuangan secara umum dan edukasi pasar modal secara khusus, serta perhatiannya yang besar terhadap pentingnya literasi keuangan sejak dini. Friderica juga dianggap mampu menjadi inspirasi dan panutan bagi anak anak Indonesia untuk memiliki cita cita tinggi dan bekerja keras untuk mencapai cita cita tersebut. Friderica, mengatakan, pengetahuan tentang pengelolaan keuangan perlu dipupuk sejak dini, agar siswa didik kelak menjadi generasi muda yang cerdas mengelo- la keuangan. “Harapan kami, ketika memasuki usia produktif, mereka bijak dalam mengelola keuangan dan mampu mengakses produk keuangan dan investasi sesuai dengan kebutuhan, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup mereka. Kegiatan ini juga kita harapkan dapat menyiapkan investor. Pasar modal masa depan yang akan menyokong pertumbuhan ekonomi nasional,” ucapnya. Friderica berkesempatan melakukan edukasi pengelolaan keuangan kepada siswasiswi TK tersebut dengan bentuk storytelling. Dengan dibukanya kembali Main Hall BEI ini, diharapkan dapat menjadi sarana bagi masyarakat umum untuk mendapatkan informasi dan edukasi mengenai investasi di pasar modal. (rls/vi)