4 minute read

Bupati Kukuhkan Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting Kecamatan Kemuning

TEMBILAHAN - Bupati Indragiri Hilir (Inhil) mengukuhkan Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting serta Bunda Literasi Desa/Kelurahan se-Kecamatan Kemuning, Senin (27/02). Hadir Ketua TP PKK Kabupaten Inhil, Hj. Zulaikhah Wardan yang juga merupakan Bunda Asuh Anak Stunting Kabupaten Inhil.

Bertempat di Lapangan Bola Raja Machmud

Advertisement

Kelurahan Selensen, acara disejalankan dengan pembukaan kegiatan Jambore PKK tingkat Kecamatan

Kemuning tahun 2023 yang secara langsung dibuka Bupati Inhil.

Mengawali sambutannya, Ketua TP PKK Kabupaten Inhil, Hj. Zulaikhah Wardan menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggitingginya kepada Ketua TP

PKK Kecamatan Kemuning beserta seluruh jajaran dan semua pihak yang telah bekerjasama dalam melaksanakan kegiatan ini.

Dikatakannya, Jambore untuk tingkat nasional akan dilaksanakan pada bulan September 2023. Kemudian tingkat provinsi berlang- sung pada bulan Juli, sedangkan untuk Kabupaten Inhil di bulan Juni.

“Saya berharap para kader PKK hendaknya dapat memanfaatkan kesempatan dengan sebaik-baiknya, baik dalam melakukan koordinasi secara internal melalui sharing pengalaman, maupun dalam menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan, terkait sukses pelaksanaan 10 program pokok PKK,” tambahnya dilansir inhilkab.go.id.

Kabupaten Inhil.

“Ini dalam rangka menyediakan ruang kontri - busi pemangku kepentingan untuk ambil bagian dalam percepatan penu - runan angka stunting,” tambahnya. Hadir juga beberapa

Pimpinan OPD dilingkungan

Pemkab Inhil, Camat dan Unsur Forkopimcam Keca- matan Kemuning, Kepala Desa, RT/RW serta tamu undangan lainnya. (int/wsl)

Sementara itu, Bupati H. Muhammad Wardan dalam sambutannya mengatakan, pengukuhan Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting merupakan salah satu langkah dan komitmen bersama untuk menurunkan angka stunting di PENGUKUHAN

Februari, Terungkap 4 Kasus Pencabulan Anak di Inhu

RENGAT - Kasus pencabulan dan persetubuhan terhadap anak dibawah umur tidak bisa dianggap enteng di Kabupaten Inhu. Pasalnya selama bulan Februari 2023 telah terjadi 4 kasus.

Hal ini terungkap saat press release kasus Curan- mor dan pencabulan anak bawah umur yang digelar di ruang Sanika Satyawada Polres Inhu, dipimpin Kapolres Inhu, AKBP Dody Wirawijaya, S.I.K diwakili Wakapolres Inhu, Kompol Dwi Yatmoko, S.T.P., S.I.K., M.I.K, didampingi

Kasat Reskrim Polres Inhu, AKP Agung Rama Setiawan, S.I.K dan PS Kasubsi Penmas Polres Inhu, Aipda Misran, Senin (27/2).

Dijelaskan Wakapolres, kasus pertama dengan tersangka, SY (43) sedangkan korbannya, Mawar (14), di salah satu Kelurahan di Kecamatan Rengat Barat. Kejadian pada tahun 2021 lalu, namun baru terungkap dan dilaporkan ke Polsek Rengat Barat, 16 Februari 2023 kemarin.

Ketika kejadian, korban masih duduk di bangku kelas 4 SD, tinggal serumah bersama pelaku, yang merupakan adik kandung ibu korban atau paman kandung korban. Ayah ibu korban telah bercerai, ibu korban menjadi TKW ke negara tetangga, sehingga korban harus tinggal bersama pamannya. Kasus kedua, kekerasan seksual dialami oleh Anggrek (12), warga salah satu desa di Kecamatan Rengat, dengan pelaku 6 orang, 1 orang diantaranya berhasil diamankan, yakni SS (16) sedangkan yang lainnya sampai sekarang melarikan diri.

Sabtu, 18 Februari 2023,

APO L RES INH U memimpin press release kasus Curanmor dan pencabulan anak bawah umur. (mun)

Kejari Inhu Beri Penyuluhan Hukum di SMPN 3 Rengat

RENGAT - Kejaksaan Negeri (Kejari) Indragiri Hulu (Inhu) melakukan Penyuluhan Hukum melalui program Jaksa Masuk Sekolah (JMS). Kegiatan berlangsung di SMPN 3 Rengat dengan topik pembahasan Cyber Bullying dan Cyber Bullying, Senin (27/02/2023).

Turut hadir dari Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan

Kabupaten Indragiri Hulu, yaitu Kasi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter

Anto Supriono, S.Pd., M.Pd, beserta Staf Dede Rahdinata dan Kepala Sekolah SMPN

3 Rengat Amurzamar, S.Pd. beserta para guru di SMPN

3 Rengat. “Kegiatan diikuti oleh para siswa - siswi SMPN 3 Rengat dengan antusias dan penuh semangat,” kata Kasi Intelijen Kejaksaan Negeri

Indragiri Hulu Arico Novi Saputra, S.H. Kegiatan dibuka dengan kata Kepala Sekolah SMPN

3 Rengat yang menyampaikan rasa terima kasih atas kesediaan pihak Kejaksaan

Negeri Indragiri Hulu yang telah mengunjungi SMPN 3 Rengat dalam rangka memberikan pendidikan kepada siswa melalui program JMS. Pada kesempatan ini, narasumber langsung menjelaskan materi dengan memperkenalkan bahaya dan dampak dari Cyber Bullying serta tips santun bersosial media dan menjelaskan mengenai seputar kejahatan siber yang beredar di dunia maya.

“Kejahatan siber merupakan salah satu modus operandi kejahatan baru di dunia digital yang harus diwaspadai oleh masyarakat modern di era industri digital 4.0 seperti saat ini,” jelasnya dilansir catatanriau.com.(int/wsl) sekitar pukul 20.00 WIB, bermula ketika korban bersama para pelaku duduk ngumpul bersama di salah satu tempat rekreasi di Kota Rengat, korban disuguhi minuman keras jenis tuak.

Setelah korban mabuk, sekitar pukul 21.00 WIB, korban dibawa ke sebuah pondok sawah disalah satu desa di Kecamatan Rengat, kemudian korban digilir 6 orang laki-laki. Setelah korban sadar, langsung melapor ke Polres Inhu.

Kasus ketiga, dialami Bunga (16) warga salah satu desa di Kecamatan Batang Cenaku, pelaku adalah NR (23), mantan karyawan orang tua korban. Kejadian pada Juli 2022 silam dan pelaku berhasil diringkus 20 Februari 2023, beberapa jam setelah kasus ini dilaporkan ke Polsek Batang Cenaku. Saat kejadian, pelaku dan istrinya pergi ke apotek, kemudian berjumpa dengan korban, dulu pelaku dan istrinya bekerja dengan orang tua korban, sehingga mereka sudah saling kenal, bahkan antara korban dengan istri pelaku sangatlah dekat.

Sehingga korban berkeinginan untuk main kerumah pelaku karena sudah lama tak bertemu, namun korban bukannya dibawa kerumah, tapi melainkan kerumah kosong dan ditempat itulah pelaku berbuat tidak senonoh pada korban, kemudian mengancam korban agar tidak bercerita pada siapapun.

Selanjutnya, kasus ke 4 dilakukan oleh IP (27) warga salah satu kelurahan di Kecamatan Rengat Barat, terhadap Melati (16) ibu muda yang masih miliki Balita. Perbuatan tak terpuji itu terjadi Jumat, 3 Februari 2023, pukul 12.00 WIB.

Ketika itu, pelaku hendak ke Masjid untuk menunaikan ibadah salat fardhu Jumat, namun ketika melintas didepan kamar korban dan melihat korban sedang menidurkan anaknya diatas kasur. Ketika itu, pelaku langsung masuk kedalam kamar melalui jendela dan memaksa korban berhubungan suami istri sambil mengancam. Setelah puas melepas hasratnya, pelaku meninggalkan korban dan menuju masjid untuk Jumatan. “Pelaku diamankan 20 Februari 2023 lalu, setelah beberapa jam kasus ini dilaporkan ke Polsek Rengat Barat,” ucap Wakapolres. Dari 4 kasus tersebut lanjut Wakapolres, saat ini sedang ditangani unit PPA Satreskrim Polres Inhu. Pekan depan salah satunya akan dilimpahkan ke Jaksa Penuntut Umum (JPU), yakni kasus dengan tersangka SS. (mun)

This article is from: