BULETIN MFP3_NOVEMBER 2015

Page 1

Assesment Potensi dan Pelatihan Madu Hutan di KPHP Benakat Bukit Cogong MFP3 bersama KPHP Benakat Bukit Cogong (Benakat BC) melakukan Assesment Potensi dan Pelatihan Madu Hutan yang dilakukan selama 4 hari (28 September – 1 Oktober 2015), di Kabupaten Pali, Sumatera Selatan. Pelatihan tersebut melibatkan sekitar 37 peserta yang terdiri dari: Kepala Desa yang berada di sekitar wilayah KPHP Benakat Bukit Cogong, Petani kelompok tani hutan di 6 resort wilayah KPHP Benakat BC, staf KPHP Benakat BC, perwakilan MFP dan JMHI (Jaringan Madu Hutan Indonesia) yang bertindak sebagai fasilitator assesment dan pelatihan. Lebih lanjut

Kunjungan ke KPH Banjar bersama P2H BLU KemenLHK Selama dua hari pada tanggal 1 - 3 Oktober yang lalu MFP3 bersama Pusat Pembiayaan Pembangunan Hutan Badan Layanan Umum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (P2H BLU KemenLHK) mengunjungi KPH Banjar untuk melihat potensi Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dan Hutan Rakyat (HR) yang bisa mendapat dana bergulir dari P2H BLU KemenLHK. Dari tim P2H BLU langsung dipimpin oleh Bapak Agus Isnantio, didampingi oleh Bapak Karman dan Ibu Katerina Ginting. Ikut pula dalam kunjungan tersebut anak perusahaan Perhutani yakni PT. Bumi Hijau Lestari. Pada kesempatan tersebut dikunjungi 2 kelompok yaitu HTR Koperasi Hutan Mas dan HR Koperasi Wana Lestari di dua desa yang berbeda. Lebih lanjut


Desainer Berperan Bangun Kesadaran Kayu Legal Pada 1-4 Oktober 2015, Indonesian Legal Wood berpartisipasi dalam pameran Homedec, di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Tangerang Selatan. Dalam talkshow 'Legal Wood Makes Good Design' pada pameran tersebut, desainer produk Alvin Tjitrowirjo mengatakan konsumen, terutama kelas atas, semakin menuntut agar produk kayu yang mereka beli berasal dari sumber yang legal dan lestari. Alvin adalah salah satu desainer Indonesia yang sedang naik daun. Dia mendesain berbagai produk mulai dari furnitur hingga desain interior secara keseluruhan dengan label AlvinT. Sementara itu Smita Notosusanto dari Indonesian Legal Wood menyatakan para desainer produk memiliki peran besar untuk membangun kesadaran konsumen tentang produk kayu legal dan lestari.

Sosialisasi Peraturan Impor Produk Kehutanan dan Uji Tuntas Dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Perdagangan No.07/M-DAG/PER/1/205 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan No.78/M-DAG/10/2014 tentang Ketentuan Impor Impor Produk Kehutanan serta telah dikeluarkannya Peraturan Direktur Dirjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Rekomendasi Impor, KemenLHK bersama dengan Kemenetrian Perdagangan telah melakukan sosialisasi kepada para pengusaha pelaku impor produk kehutanan. Sosialisasi dilakukan di 3 Propinsi yaitu Semarang-Jawa Tengah, Surabaya-Jawa Timur dan Jakarta pada akhir September dan awal Oktober 2015. Sosialisasi akan dilanjutkan yang mengundang wilayah pelaku usaha di Indonesia Bagian Timur. Pada saat penyelenggaraan kegiatan, paparan yang disampaikan bukan hanya tentang peraturan akan tetapi sekaligus uji coba penggunaan hak akses dan tata cara pengisian data dan informasi uji tuntas. Peraturan tentang Ketentuan Impor tersebut sudah tersedia dalam Bahasa Inggris yang dapat diakses di www.silk.go.id dan www.mfp.or.id

Konferensi Pers Organisasi-organisasi Pemantau Independen Kehutanan, ASMINDO, dan Pengusaha Pada 5 Oktober 2015, organisasi-organisasi Pemantau independen Kehutanan beserta wakilwakil dari IKM Mebel Jepara melakukan konperensi pers sebagai respon terhadap rencana Kemendag untuk mengeluarkan aturan yang tidak memberlakukan SVLK bagi industri mebel. Jurnalis yang hadir diharapkan menyebarkannya melalui media massa sehingga informasi tersebut menjangkau khalayak yang lebih luas. Pernyataan pers antara lain menuntut agar Kemendag turut serta dalam memperkuat implementasi SVLK untuk mencapai tujuannya secara tepat dengan melakukan reformasi sistem perijinan dan memperkuat sistem insentif dan disinsentif bagi usaha kecil dan menengah.


Talkshow di Radio Elshinta Mengenai SVLK Pada Selasa, 6 Oktober 2015 pukul 20.00-21.00 WIB dilakukan talkshow di Radio Elshinta dengan tema mengatasi illegal logging di Indonesia. Narasumbernya adalah Dr. Agus Sarsito – Penasehat Senior Program Kehutanan Multipihak, Sigit Pramono – Kepala Subdit Sertifikasi dan Pemasaran Hasil Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Lisman Sumardjani – Ketua Asmindo. Sigit Purnomo menjelaskan mengenai asal mula di berlakukannya SVLK dan manfaat SVLK bagi para pelaku industry produk kayu. Lebih lanjut

Alih Informasi Kayu Bekerjasama dengan Puslitbang KemenLHK, Bogor Pada 6-8 Oktober, diselenggarakan Loka Latih Identifikasi Jenis Kayu Angkatan 2 yang diselenggarakan oleh Puslitbang KemenLHK Bogor. Berbeda dengan Angkatan 1 alih informasi kayu, dimana para peserta merupakan Auditor SVLK; untuk Angkatan ke 2, 27 peserta merupakan pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) mebel dan handicraft dari Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur. Materi lokalatih antara lain ditambahkan dengan pengetahuan mengenai pengeringan, pengawetan dan perekatan kayu. Untuk pre-test identifikasi kayu, nilai rata-rata adalah 3 dari 30 jenis kayu yang diberikan. Para peserta sangat berminat dengan teknologi ‘impregnasi’ yang diperkenalkan oleh Ibu Efrida pada loka latih ini. Para pelaku IKM meminta supaya teknis perbaikan penampilan & warna kayu ini diperkenalkan lebih mendalam di sentrasentra industry mebel di Jawa. Pada akhir pelatihan, nilai post-test meningkat cukup drastis dimana peserta bisa mengenal 16-17 jenis kayu.

Talkshow SVLK di Sapa Indonesia Pagi Kompas TV Dialog interaktif di acara Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, 8 Oktober 2015, menghadirkan narasumber Agus Justianto, Staf Ahli Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Muhamad Kosar dari Forest Watch Indonesia. Agus menjelaskan mengenai SVLK yang tujuannya adalah memastikan kayu didapatkan dengan cara yang benar. Dipaparkan juga data bahwa SVLK menurunkan angka illegal logging di Indonesia. Sedangkan Kosar mengemukakan bahwa SVLK dibangun bersama antara pemerintah, NGO dan pebisnis untuk memastikan tidak adanya illegal logging dan memastikan akses masyarakat sekitar hutan untuk dapat memetik manfaat dari hutan. Ditambahkan oleh Agus, pemerintah dan pihak lain seperti MFP3 sudah berupaya membantu para pelaku bisnis terutama IKM untuk memperoleh sertifikat ini. Kosar menyesalkan ada yang menolak untuk sertifikasi, karena itu merupakan kemunduran dalam tata kelola hutan kita. Kerugian dari tidak mempunyai SVLK maka produk kita akan kalah bersaing di luar negeri.


Pelatihan MEL di KPH Alor Pantar Pada 8 Oktober 2015 dalam rangka melakukan MEL di KPH Alor Pantar, dua staf Bakti Rimbawan KPH dan dua anggota LSM Sandiflorata dilatih dengan praktek melakukan MEL. Sebelum melakukan kegiatan, mereka dibekali akan sikap bertanya, menjelaskan maksud, cara bertanya, berterimakasih dan hal-hal praktis lainnya. Mereka mewawancarai penerima manfaat baik di desa dan kantor KPH, total 17 responden perempuan dan laki-laki. Seorang ibu yang ikut kegiatan Huma dalam pemetaan partisipatif berkata: "Saya senang bisa pakai GPS dan melakukan pemetaan. Sesuatu yang berbeda dari pekerjaan sehari-hari dan perempuan bisa mengerjakan hal-hal lain kalau diajarkan". Seorang anggota masyarakat desa mengatakan bahwa pelatihan yang diberikan SNV sangat menyenangkan, tidak hanya Powerpoint dan tanya jawab, tetapi mengerjakan bersama-sama dan kunjungan ke berbagai rantai pasar sangat menambah pengetahuan. Misalnya perbedaan harga kemiri satu kilo di masyarakat, di pedagang pengumpul di desa dan di pasar kabupaten. Hasil temuan lain adalah adanya mitra yang mempunyai tindak lanjut yang jelas dan ada yang tidak. Jarak antara kegiatan satu dan kegiatan berikutnya ada yang sampai 2-4 bulan. Sebelum presentasi, hasil temuan didiskusikan bersama, kemudian memilih siapa yang akan membawakan apa. Setelah ditulis secara singkat akan hasil temuannya, mereka berlatih akan bagaimana presentasi tanpa membaca. Tak mudah, tapi bisa. Pada akhir kegiatan, keempat MEL KPH presentasi di depan staff dan rekan rekannya tanpa membaca tulisan. Rekan-rekan rimbawan dan tenaga sukarela lainnya berkomentar: "Kami ingin bisa seperti itu". Sekarang setidaknya mereka sudah punya standar akan kegiatan mana yang baik dan kurang berkualitas. Tindak lanjutnya, mereka bisa berfungsi sebagai pemantau kegiatan di KPH termasuk kegiatan mitra MFP3.

Sosialisasi SVLK sebagai Mata Kuliah di Universitas Nusa Bangsa, Bogor Sebagai soft approach dalam pemberantasan illegal logging dan illegal trading, perguruan tinggi diharapkan dapat berperan serta dalam sosialisasi dan menyebarkan pemahaman tentang Sistem Verifikasi Legalitas kayu (SVLK) demi menjamin kelestarian sumberdaya hutan dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNB bersama Multistakeholder Forestry Programme melaksanakan program “Pengembangan Kurikulum SVLK pada Perguruan Tinggi�. Program tersebut diharapkan bisa menghasilkan profil mata kuliah (MK) SVLK, modul ajar MK SVLK, peningkatan kapasitas pengajar MK SVLK dan uji coba pengajaran MK SVLK.

Kunjungan UK FCO Director General Julian King ke Bali Prefab, Sanur, Bali Kunjungan FCO DG Julian King pada hari Sabtu 10 Oktober 2015 melakukan kunjungan singkat ke Bali Prefab di Sanur agar dapat memberikan gambaran tentang perjalanan SVLK yang masih panjang. Pak Dani Mulyadi, Direktur Desain Bali Prefab, menjelaskan untuk produk gazebo dan prefab kayu yang diekpsor, baru ada 4 perusahaan seperti dia yang sudah memiliki SVLK. Akan tetapi lebih banyak lagi perusahaan prefab di Bali yang belum bersertifikasi, dan memilih bergantung pada pasar lokal.


Workshop SVLK Menunjang Kelestarian Hutan dan Daya Saing Expor Produk Kayu Indonesia Dalam rangka sosialisasi pentingnya penerapan SVLK (Sistem Verifikasi Legalitas Kayu) dari hulu sampai ke hilir dan pemberlakuan SVLK secara wajib mulai 1 Januari 2016, MFP mengadakan Diskusi Terbatas bertema ‘SVLK Menunjang Kelestarian Hutan dan Daya Saing Ekspor Produk Kayu Indonesia’. Acara diadakan 12 Oktober 2015 di Hotel Doubletree, Jakarta dan dihadiri stakeholders legalitas kayu seperti Jaringan Pemantau Independen Kehutanan (JPIK), Eyes of the Forest, Indonesian Center for Environmental Law (ICEL), ASMINDO, dan beberapa pengusaha asal Jepara yang sukses setelah mengikuti sertifikasi legalitas kayu. Semua pihak sepakat SVLK membawa manfaat bagi usaha pencegahan pembalakan hutan secara liar dan memberi nilai tambah bagi sektor ekspor produk kehutanan Indonesia.

Diskusi Terfokus Kelembagaan KPH Lokakarya tentang Kelembagaan KPH Pasca UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah diselenggarakan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian LHK bekerjasama dengan ICEL di Palembang, pada 12-13 Oktober 2015. Acara ini menghadirkan Narasumber Ibu Vivien Rosa sebagai Direktur Konflik dan Hutan Adat Ditjen PSKL Kementrian LHK, Bapak Marpaung dari Dinas Kehutanan Propinsi Sumatra Selatan dan Ibu Neneng selaku Kepala KPH Benakat Bukit Cogong. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 30 peserta yang berasal dari perwakilan KPH di Sumatra, akademisi, NGO serta perwakilan pemerintah daerah tingkat propinsi Sumatra Selatan. Lebih lanjut

PAC Update Pada tanggal 20 Oktober 2016 diadakan Rapat Komite Penilaian Proyek (PAC) ke-8. Rapat ini membahas 4 proposal yang masuk ke MFP3 yaitu dari Atjeh International Development (AID), Riwani Globe, PEAC Bromo dan Perkumpulan BDS. Keempat proposal ini terkait dengan Ouput 2.1 Fasilitasi perluasan SVLK untuk mendukung Wirausaha Kehutanan Masyarakat (CBFE), dan Output 2.4 Memperkuat industri kecil, perusahaan dan wirausaha kehutanan masyarakat untuk memiliki rencana usaha dan investasi. Hasil keputusan dari Rapat ini adalah ke empat proposal dari empat organisasi itu diterima oleh MFP3 dengan beberapa catatan perbaikan proposal dan revisi anggaran agar lebih sesuai dengan tujuan MFP3 dan dalam ruang anggaran MFP3. Persetujuan kepada keempat proposal tersebut adalah untuk membantu pencapaian hasil oleh MFP3 khususnya output 2.


Produk OLIQUS di Trade Expo Indonesia (TEI) 2015 Beberapa produk OLIQUS sudah sempat ditampilkan di Bravacasa dan Homedec sepanjang tahun 2015 ini. Namun, Pak Luther, pemilik OLIQUS, memberikan informasi kepada MFP bahwa beliau memiliki beberapa produk lagi yang akan ditampilkan di TEI 2015 yang berlangsung pada 21-25 Oktober. OLIQUS yang sebelumnya produksi bermacam ragam produk mebel & asesoris kayu, menjadi spesialis di kombinasi kayu limbah dengan resin. Selain wooden bowl yang mulai banyak ditiru di Jawa, kali ini Pak Luther membawa meja dan bench kombinasi kayu Asam dan resin. Dan sejak hari pertama pameran TEI, bench di foto ini sudah dipesan oleh beberapa pembeli lokal.

Pelatihan (TOT) Fasilitator KPHP Poigar di Tomohon Pelatihan Market Analysis & Development (MAD) yang kedua berlangsung tanggal 22 – 28 Oktober 2015. Kali ini pelatihan dilaksanakan di Tomohon oleh SNV didukung oleh RECOFTC dan YLP2S, mitra lokal. Pelaksanaan pelatihan ini agak berbeda dengan yang biasanya, dimana hampir seluruh rangkaian latihan dilakukan tanpa presentasi powerpoint. Ini sangat penting, oleh karena para fasilitator yang dilatih, pada akhirnya akan memberikan pelatihan kepada masyarakat di sekitar hutan atau desa. Memang pada akhir pelatihan setiap calon fasilitator mendapatkan buku panduan MAD yang akan menjadi referensi. Pada hari ke 7 pelatihan, 3 grup melakukan rencana tindak lanjut (RTL) untuk desa Tondey, Tiniawangko dan Torout. 3 RTL ini akan menjadi acuan pihak KPHP Poigar dalam membuat program kerja tahun 2016 yang akan dibahas bulan November ini.

Seri Round Table Discussion Desain Sistem Monitoring Dampak Implementasi SVLK, Jakarta Serangkaian ‘Round Table Discussion’ (RTD) untuk memberi masukan yang ekstensif pada rancang bangun Sistem Monitoring Dampak (SMD) diselenggarakan pada 26 Oktober 2015 dan 27 Oktober 2015 di Hotel Century Park, Jakarta. Tujuh (7) nara sumber ahli yang mewakili Akademisi, LSM, Sucofindo, serta pakar individual yang relevan hadir dan berpartisipasi penuh pada 26 Oktober 2015. Dua (2) anggota Kelompok Kerja Teknis (KKT) Monitoring Dampak dan tigabelas (13) nara sumber yang mewakili Tim Data SVLK, termasuk Kepala Pusdatin KLHK memberi masukan teknis pada 27 Oktober 2015. Lebih lanjut


Indonesian Legal Wood di Ubud Writers and Readers Festival Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) 2015 yang berlangsung pada 28 Oktober – 1 November 2015 adalah acara budaya dan sastra terbesar di Asia Tenggara yang setiap tahunnya di adakan di Ubud, Bali. Misi UWRF adalah menciptakan sebuah festival kelas dunia dengan merayakan cerita yang luar biasa dan menguatkan suara dan pendapat mengenai isuisu global serta membahas ide-ide besar. MFP3 bersama-sama dengan Trees4Trees menggunakan forum UWRF 2015 untuk mengkomunikasikan keberhasilan yang dicapai dan praktik terbaik dalam program untuk audiens lokal dan internasional. Trees4Trees adalah yayasan nirlaba yang didirikan untuk memberdayakan kemitraan masyarakat lokal dan inisiatif reboisasi. Pada 30 Oktober 2015 bertempat di Bar Luna Ubud, MFP membuat diskusi panel mengenai SVLK dengan narasumber DR. Ir IB Putera Parthama (Dirjen PHPL KLHK), Reynaldo (Zapp Design) dan Devi Silvia (Trees4Trees) dimoderatori oleh Debra Yatim. Diskusi berlangsung hangat dan interaktif. Diakhir acara, Tom Owen Edmuns, Kepala UKCCU, membacakan puisi yang ditulis oleh pak Putera Parthama. Selain diskusi panel, Trees4Trees meluncurkan program adopsi pohon yang mendapat sambutan positif dari peserta dengan pendaftaran adopsi 200 pohon. Dalam beberapa sesi di event UWRF juga diputar film graphic recording SVLK, dan pendistribusian materi kampanye seperti pin, brosur SVLK, brosur MFP dan kartu pos.

Pertahankan SVLK dari Hulu ke Hilir: Pernyataan Sikap 87 IKM Jepara Sebanyak 87 IKM mebel dan pelaku usaha perkayuan yang berasal dari berbagai asosiasi yang ada di Kabupaten Jepara hadir dalam Forum Silaturahmi Masyarakat Usaha Jepara, 1 November 2015. Mereka menyatakan komitmennya untuk mendukung diberlakukan SVLK secara penuh, termasuk bagi industri mebel. 87 IKM ini telah memiliki sertifikat SVLK. Pernyataan sikap ini merupakan respon dikeluarkannya Peraturan Menteri Perdagangan No. 89 terkait Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan yang diterbitkan tanggal 19 Oktober 2015, yang menyatakan bahwa 11 produk termasuk mebel yang ada di kelompok B, dibebaskan dari dokumen V-Legal (SVLK) namun harus dilengkapi dokumen yang membuktikan bahan bakunya berasal dari kayu bersertifikat legalitas (SVLK) atau berdasarkan penatausahaan hasil hutan.


Update Persiapan Paviliun Indonesia di COP21 Penyelenggaraan Paviliun Indonesia dilakukan dalam rangka memberikan informasi kepada dunia inernasional upaya Indonesia dalam penanggulanan Perubahan Iklim. Kementerian LHK cq. Ditjen PHPL atas fasilitasi MFP3 akan ikut berpartisipasi pada COP21 dalam rangka mendorong implementasi FLEGT-VPA dengan melakukan pertemuan Bilateral and Trilateral High Level Meeting dengan EU, Ghana dan China. Selain itu dalam rangka promosi kayu legal, akan dilaksanakan Seminar SVLK: Legal Wood for Better Environment yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 4 Desember 2015. Seminar akan berisi kebijakan, implementasi lapangan, pandangan pembeli serta kredibilitas SVLK melalui pemantauan independen. Untuk melihat lebih jauh persiapan COP21 khususnya penyelenggaraan silahkan dilihat www.indonesiacop21.com


3 November, 2015

FGD Badan Layanan Umum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (P2H BLU KemenLHK), Jakarta 5-7 November 2015

Sixth Meeting of the ASEAN Regional Knowledge Network on FLEG, Bali 9 November 2015

Talkshow Radio Pass FM, Semarang 10 November 2015

Workshop Advokasi Media untuk SVLK, Jakarta 11 November 2015, 08.00-13.00 WIB

Pertemuan Multipihak tentang Pengendalian Perubahan Iklim Indonesia menyongsong UNFCCC COP-21, Jakarta 17 November 2015, 08.30-13.00 WIB

Diskusi SVLK - The Jakarta Post, Hotel Mulia, Jakarta 23 November 2015, 08.00-17.00 WIB

High Level Market Dialogue 2015: How the Market in Australia, Europe and USA Response to SVLK and non-SVLK Schemes, Bali Room, Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta 24-28 November 2015

AID-ASPEKTA 28 November – 12 December 2015

UNFCCC COP 21, Paris, Perancis 2 November – 23 Desember 2015

English writing course (setiap Senin dan Rabu pukul 18.00 – 20.00 WIB)

©2017 Multistakeholder Forestry Programme | Dipo Business Center, Lantai 9, Unit B, Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav.50-52, Jakarta 10260

Web Version

Forward

Unsubscribe


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.