Profile benakat

Page 1

2. Aspek Kawasan

3. Pengelolaan

KPHP Benakat Bukit Cogong, terbagi menjadi 4 kelompok hutan yaitu:

KPHP Benakat-Bukit Cogong dibagi menjadi 6 (enam) wilayah pengelolaan yang lebih kecil yang disebut Resort Pengelolaan untuk mempermudah pengelolaan hutan dengan pemerintah kabupaten/kota, yaitu: (1) Resort Bukit Cogong, (2) Resort Jirak (3) Resort Semangus Selatan, (4) Resort Semangus Utara, (5) Resort Sungai Baung (6) Resort Sungai Rotan S Belida

Hutan Lindung

1.838,37 ha Bukit Cogong Hulu Tumpah 260,70 ha

Hutan Produksi

259.208,93 ha Benakat Semangus

Hutan Produksi

5.709,58 ha S Rotan Belida

Hutan Produksi Terbatas

4.416,74 ha Hulu Tumpah

Penutupan lahan Terdiri dari: Hutan tanaman acasia 46,89% Hutan sekunder 0,94% Tanaman pertanian campuran dan pertanian campur semak 34,2% Perkebunan karet dan sawit 3,6%

Rawa sebagian besar terdapat di HP S.Rotan S. Belida 2,83% Sawah di Kelompok hutan Bukit Cogong 0,04% Permukiman, transmigrasi, tambang dan tanah terbuka 2,26%

Terbagi dalam 6 (enam) blok Pengelolaan: Hutan Produksi (269.335,26 ha) 1. HP Blok Perlindungan, seluas 24.792,74 ha. 2. HP Blok Pemberdayaan,34.939,24 ha 3. HP Blok Pemanfaatan Hutan Kayu-Hutan Tanaman, 205.795,.26 ha 4. HP Blok Khusus, 3.808,02 ha, terdapat KHDTK yang dikelola Balai Penelitian Kehutanan Palembang dan Kebun raya. Hutan Lindung (2.099,14 ha) 5. HL Blok Inti, 260,70 ha 6. HL Pemanfaatan 1.839.70 ha KPHP Benakat-Bukit Cogong dibagi menjadi 384 petak, bagian dari Blok dengan luasan tertentu dan menjadi unit usaha pemanfaatan terkecil yang mendapat perlakuan pengelolaan dan silvikultur yang sama.

RENCANA KEGIATAN STRATEGIS 10 TAHUN KE DEPAN Inventarisasi Berkala dan Penataan Hutan bekerjasama dengan pemegang izin konsesi dan lembaga penelitian/ pendidikan. Pemanfaatan Hutan pada Wilayah Tertentu - berorientasi pada kelola produksi / ekonomi, - jasa lingkungan hutan berorientasi pada kelola ekologi diantaranya carbon. - ekowisata. - jasa aliran air

Koordinasi dan sinkronisasi dengan Instansi dan para pihak terkait Penyediaan dan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). KPHP BBC membutuhkan tambahan personil menjadi total 56 orang, dengan berbagai latar belakang pendidikan dan kompetensi yang sesuai dengan tugas KPHP Benakat Bukit Cogong.

Pembinaan dan pemantauan pada areal pemanfaatan hutan.

Penyediaan pendanaan. Pendanaan diperoleh dengan menjalin kerjasama dan kemitraan dengan berbagai pihak, para pemegang ijin usaha yang di dalam wilayah KPHP Benakat-BukitCogong APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, mitra lembaga donor, dana dari swadaya masyarakat dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

Pembinaan dan Pemantauan Areal Penggunaan Hutan

Penyediaan sarana dan prasarana

Penyelenggaraan rehabilitasi pada areal di luar ijin.

Pengembangan database.

Pembinaan dan pemantauan pelaksanaan rehabilitasi dan reklamasi pada areal berijin.

Rasionalisasi Wilayah Kelola

Pemberdayaan Masyarakat Pembinaan masyarakat melalui fasilitasi HTR, HKm, Kemitraan dan pengembangan ekonomi kreatif lainnya.

Penyelenggaraan perlindungan hutan dan konservasi alam. Penyelenggaraan koordinasi dan sinkronisasi antar pemegang ijin.

Kaji Ulang Rencana Pengelolaan Pengembangan Investasi

KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI (KPHP) BENAKAT BUKIT COGONG PROVINSI SUMATRA SELATAN Alamat: Jl. Merdeka Km. 10, Talang Ubi, Pendopo- Pali kphpbenakat@gmail.com www.kph.or.id

Menyatukan wilayah, memaksimalkan pengelolaan


1. Kondisi Umum Daerah Administrasi KPHP Benakat Bukit Cogong merupakan KPH lintas kabupaten/kota, terletak pada 6 Kabupaten/Kota yaitu Kabupaten Musi Banyuasin, Musi Rawas, Muara Enim, Lahat, Penukal Abab Lematang Ilir dan Kota Lubuk Linggau Topografi Ketinggian wilayah berkisar 0- 600 dpl. Terbagi dalam 3 wilayah: - Datar, lokasi kelompok hutan S. Rotan S. Belida; - Datar hingga landai pada kelompok hutan Benakat Semangus - Berbukit hingga curam pada Hulu Tumpah dan Bukit Cogong.

"Menyatukan wilayah, memaksimalkan pengelolaan� Wilayah KPH Produksi Benakat Bukit Cogong ditetapkan melalui Permenhut No. 822/menhutII/ 2013 dan dikuatkan dengan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 16 Tahun 2013, bahwa wilayah KPHP Benakat-Bukit Cogong merupakan penggabungan wilayah KPHP Unit VII dan KPHP Unit VIII pada penetapan Wilayah KPHL dan KPHP Provinsi Sumatera Selatan memiliki luas 271.434,00 ha.

Aksesibilitas Lokasi KPHP Benakat-Bukit Cogong dapat ditempuh dengan jalan dari dari Palembang. Untuk menuju Kelompok Hutan Benakat Semangus bisa melaui Kabupaten Muara Beliti, Muara Enim, Lahat, Talang Ubi dan Sekayu, Kota Prabumulih serta Kota Lubuk Linggau, dan dilanjutkan dengan jalan pengerasan di dalam kawasan. Sementara untuk masuk ke kawasan HP Hulu Tumpah dan HL Bukit Cogong, dari Kota Lubuk Linggau diteruskan sepanjang 30 km lagi ke lokasi masing-masing. Untuk HP Sungai Rotan Sungai Belida, dari Kota Palembang menuju Kecamatan Gelumbang melalui jalan aspal dan dilanjutkan menuju lokasi melalui jalan berbatu. Sosial Budaya Wilayah KPHP Benakat-Bukit Cogong terletak di 6 kabupaten/kota, 27 kecamatan dan 97 desa. Desa-desa tersebut terbentuk dari pemukiman tua dengan penduduk asli suku Musi, Ogan, Enim, Lintang, Air Itam dan desa transmigran dengan penduduk asal Jawa dan Bali.Sebagian besar desa seluruh wilayahnya berada dalam kawasan hutan. Masyarakat memiliki sistem untuk menjaga hutan di sekitar mereka. Disekitar Rimbo Sekampung menjaga hutan dengan membentuk Tim Pengurus Penyelamatan Rimbo Sekampung yang kini rusak akibat pembalakan liar.

4. Aspek Sumberdaya Hutan

5. Aspek Kelembagaan

Potensi Hasil Hutan Kayu 66 jenis kayu. Hutan sekunder banyak tumbuh jenis balam merah, balam putih, medang (Litsia sp.), meranti (Shorea sp.), simpur dan bengkal. Hutan tanaman ditanami Acasia mangium. Jenis tanaman kayu, diantaranya: waru, kelat, sungkai, banitan, temberas, jambuan, sungkai, asam, rengas, temberas, mahang, banitan,karet (Hevea brassiliensis), pulai (Alstonia scholaris), durian (Durio zibetinus), gondang putih (Ficus variegate), petai (Parkia speciosa), terap (Artocarpus odoratissimus), bayur (Pterospermum javanicum), bambang lanang (Maduca asphera), jengkol (Archidendron pauciflorum), kedondong hutan (Spondias sp.), Nangka (Arthocarpus heterophyllus, Merawan (Hopea mengarawan), perepat (Combretocarpus rotundatus), gelam tikus (Eugenia spicata), Sendang (Pholidhocarpus sumatrana), pulai (Alstonia scholaris),

Potensi Non-Kayu Getah karet, jelutung, rotan, madu, buah duku dan durian, tanaman obat, kantong semar berdaun lebar dan berdaun kecil (Nepenthes spp),

Fauna Aves: Ayam hutan Gallus ferrusqineus ayam hutan Kacer, perkutut Reptilia: Ular Amphibia: Labi-labi, Biawak Mammalia: Monyet ekor panjang , gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus); (Macaca Sp); Beruang madu (Helarctos malayanus), Macan dahan (Neofelis nebulosis), Landak (Hystrix brachyuran); Kancil (Tragulus javanicus); Rusa (Cervus unicolour); Kijang (Muntiacus muncak).

Kayu kelas penutupan lahan berhutan didominasi oleh waru, medang, kelat, sungkai, banitan dan temberas dengan potensi volume rata-rata 60,415 m3 per hektar. Potensi tingkat permudaan kelas tiang 474/ha, sedangkan kelas pancang, 1.077/ha dan potensi 15.716 semai per hektar Untuk kategori kelas penutupan lahan belukar didominasi oleh jenis waru, jambuan, sungkai, meranti, asam dan rengas, dengan potensi volume rata-rata 36,317 m3 per hektar. Potensi tingkat permudaan kelas tiang 684/ha, potensi kelas pancang 1.442 per hektar dan potensi 5.570 semai per hektar.

Potensi Jasa Lingkungan - - -

Ekowisata di Hutan Lindung Bukit Cogong yang berbukit Potensi wisata HP Benakat Semangus dengan cekungan, sungai, dan kondisi alamnya Hutan Lindung Bukit Cogong Kabupaten Musi Rawas dan Kota Lubuk Linggau sebagai penghasil air rumah tangga dan usaha pertanian.

VISI “Mewujudkan KPHP Benakat Bukit Cogong sebagai Penggerak Ekonomi Masyarakat untuk Mendukung Industri Kehutanan yang Berkesinambungan� MISI 1. Meningkatkan produksi hasil hutan kayu/non kayu dan produktifitas sumberdaya hutan. 2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas manajemen pengelolaan kawasan hutan 3. Mengoptimalkan peran stake holder dalam pengelolaan hutan Organisasi Organisasi KPHP Model Benakat Bukit Cogong merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Saat ini ada 24 personil yang terdiri dari:Kepala KPHP, Kepala Seksi Rehabilitasi dan Perlindungan Hutan, Kepala sub Bagian Tata Usaha, Penanggung Jawab Resort serta staff perlindungan hutan, pemadam kebakaran, pemberdayaan masyarakat, perencanaan, dan staf kantor. Sarana dan Prasarana: 1. Gedung kantor KPHP di Talang Ubi 2. Sarana mobilitas pendukung kegiatan di tingkat lapangan, 3. Peralatan survey serta penyusunan rencana pengelolaan jangka panjang. 4. Base camp 5. sarana pengamanan dan perlindungan hutan. 6. Data tabular dan spasial, diantaranya: Peta Lahan kritis, Peta Tingkat Kerawanan Kebakaran Hutan dan Lahan, Peta Penundaan Indikatif Penundaan Izin Baru (Revisi VI) KPHP Model Benakat-Bukit Cogong, Peta Tingkat Asesibilitas wilayah KPHP Model Benakat-Bukit Cogong, Peta Wilayah Tertentu KPHP Model Benakat-Bukit Cogong

Potensi Kayu Acacia mangium siap dipanen sebesar 23,53 m3 /ha. Potensi untuk semua jenis sebesar 59,167 m3/ha atau perkiraan potensi mencapai 1.484.665 m3.

ISU STRATEGIS 1 Produktifitas hutan belum optimal akibat degradasi dan deforestasi

4

Belum selesainya tata batas baik kawasan hutan maupun batas areal kerja pemanfaatan hutan maupun penggunaan kawasan hutan

2 Kebutuhan lahan budidaya, penguasaan kawasan hutan dan konflik tenurial.

5

Kebutuhan bahan baku industri perkayuan yang tinggi, namun tidak bahan baku terbatas

3 Distribusi akses terhadap pemanfaatan sumber daya alam dan lahan.

6

Manajemen pengelolaan kawasan kurang efektif dan efisien.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.