2. Aspek Kawasan
3. Pengelolaan
Seluruh wilayah KPHP Kerinci atau 100% berupa kawasan hutan produksi dengan luas 33.309 Ha (tanpa kawasan hutan di Kota Sungai Penuh).
Wilayah KPHP Model Kerinci terbagi dalam beberapa blok yaitu: 1. Blok Khusus (374 ha)
Hutan Produksi
33.309 Ha
Penutupan lahan Terdiri dari: Hutan Primer 21,70% Hutan Sekunder 1,53% Air 0,21%
Semak Belukar dan lahan terbuka 2,36%
Wilayah ini dikelola secara khusus karena terdapat
hutan adat seluas 374 hektar.
2. Blok Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan
HHBK (3.878 ha)
Blok ini memiliki potensi bernilai ekonomi tinggi karena
terdapat potensi sumberdaya hutan berupa jasa
lingkungan (ekowisata) serta hasil hutan bukan kayu,
berupa air, karbon, agrowisata, kulit manis dan lainnya.
3. Blok Pemberdayaan Masyarakat (25.054 ha) Blok ini untuk meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat sesuai RTRW Kabupaten Kerinci yang
Pertanian dan Perkebunan 74,20%
menegaskan, bahwa wilayah hutan produksi dijadikan wilayah pengembangan hutan produksi pola partisipasi masyarakat (HP3M). Selain itu, pada blok ini juga sudah terdapat izin pencadangan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dan rencananya dikembangkan skema pola kemitraan
Daerah Aliran Sungai KPHP Kerinci terletak pada DAS Batanghari, DAS Indrapura dan DAS Manjuto Selagan. Untuk sub DASnya terdiri dari Sub DAS Batang Merangin- Tembesi, Sub DAS Batang Tebo dan DAS Tapan/Indrapura, Sub DAS Sangir dan Sub DAS Tabir. Keberadaan DAS dan sub-DAS ini sangat strategis karena hulu-hulu dari sungai yang mengalir ke Provinsi Jambi maupun Provinsi Sumatera Barat dan Bengkulu.
berupa Hutan kemasyarakatan (HKm) atau Hutan Desa. 4. Blok Perlindungan (4.002 ha) Blok ini berfungsi sebagai wilayah perlindungan konservasi flora dan fauna, penyangga TNKS, perlindungan sempadan sungai, dan penyangga ekosistem di bawahnya. Tutupan lahan blok ini sebagian besar hutan primer.
RENCANA KEGIATAN STRATEGIS Perencanaan program dan kegiatan KPHP Unit I Kerinci
5. Koordinasi dan sinergi dengan instansi dan pemangku
untuk periode 10 tahun ke depan (2016-2025), meliputi:
kepentingan;
1. Inventarisasi berkala wilayah kelola serta penataan
6. Penyediaan dan peningkatan kapasitas SDM;
hutan. Kegiatan dalam item ini meliputi: inventarisasi berkala 5 tahunan termasuk Rekonstruksi Batas Luar
7. Penyediaan pendanaan;
Wilayah KPH; pemanfaatan hutan pada Wilayah Tertentu; penataan Blok Pemberdayaan Masyarakat;
8. Penyediaan sarana dan prasarana;
pembinaan dan pemantauan (controlling) pada areal KPH yang telah ada Izin pemanfaatan maupun
9. Pengembangan data base;
penggunaan kawasan Hutan; 10. Rasionalisasi wilayah kelola, termasuk melakukan review 2. Penyelenggaraan rehabilitasi pada areal di luar Izin,
rencana pengelolaan (minimal 5 tahun sekali);
termasuk pembinaan dan pemantauan (controlling) pelaksanaan rehabilitasi dan reklamasi pada areal yang
11. Pengembangan investasi;
sudah ada hak atau izin pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutannya;
12. Program pengembangan agroforestri (kulit manis, kopi, nilam, rotan, pinus dan sengon); Pemanfaatan
3. Penyelenggaraan perlindungan hutan dan konservasi
dan pengembangan jasa lingkungan, ekowisata dan
alam;
membangun sentra pengelolaan HHBK (madu, nilam, rotan, getah pinus, kopi, kayumanis); serta membangun
4. Penyelenggaraan koordinasi dan sinkronisasi antar
jaringan pasar produk tersebut.
pemegang izin;
Sebagian besar sektor pertanian dan air irigasi sangat tergantung pada keutuhan daerah aliran sungai pada wilayah KPHP ini.
KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI (KPHP) KERINCI KABUPATEN KERINCI, PROVINSI JAMBI Alamat: Jl. Depati Parbo, Desa Pancuran Tiga, Tanjung Pauh Mudik, Kec. Keliling Danau Kab. KERINCI. Jambi 37172 Kphp-kerinci@gmail.com www.kph.or.id
Mengelola hutan lestari berbasis masyarakat