2. Aspek Kawasan
3. Aspek Pengelolaan
Wilayah kelola KPH didominasi oleh hutan produksi (86,77% %) atau seluas 45.168,15 Ha.
Pembagian blok di KPHP Sarolangun berdasarkan tiga fungsi: Hutan Lindung, Hutan Produksi Terbatas dan Hutan Produksi.
Hutan Lindung 54.793 ha Hutan Produksi Terbatas 22.502 ha Hutan Produksi Tetap 43.807 ha Penutupan lahan Terdiri dari: Hutan Primer 2,86%
Pertanian Campuran 11%
Hutan Bekas Tebangan 74%
Pemukiman Transmigrasi 3,49%
Belukar Muda dan Semak 9,08%
Tanah Terbuka 0,7%
Perkebunan Campuran 17%
Fungsi Hutan Lindung 1) HL Bukit Tinjau Limun • Blok Perlindungan Inti seluas 38.582 ha • Blok Perlindungan Berbasis Masyarakat seluas 7.474 ha 2) HL Bukit HULU Landai Bukit Pale • Blok Perlindungan seluas 6.226 ha • Blok Perlindungan Berbasis Masyarakat seluas 2.524 ha Fungsi Hutan Produksi Terbatas HPT Bukit Lubuk Pekak • Blok Perlindungan seluas 8.595 ha • Blok Pemanfaatan Terbatas seluas 13.249 ha • Blok Pemberdayaan Masyarakat seluas 953 ha Fungsi Hutan Produksi 1)
HP Batang Asai • Blok Pemanfaatan seluas 11.506 ha • Blok Pemanfaatan Terbatas seluas 9.755 ha • Blok Pemberdayaan Masyarakat seluas 4.721 ha
2)
HP Sungai Kutur • Blok Pemanfaatan seluas 12.253 ha • Blok Pemanfaatan Terbatas seluas 1.502 ha • Blok Pemberdayaan Masyarakat seluas 3.763 ha
RENCANA KEGIATAN STRATEGIS Dalam 10 tahun ke depan (2014-2023), KPHP Sarolangun berencana melaksanakan kegiatan-kegitan sebagai berikut: 1. Inventarisasi berkala wilayah kelola serta penataan hutannya. 2. Pemanfaatan hutan pada Wilayah Tertentu seluas 10.000 ha untuk pengembangan rencana bisnis: o Pemungutan hasil hutan kayu pada hutan alam o Pengembangan tanaman karet dengan sistem agroforestri terpadu o Budidaya kayu jabon o Pengembagan obyek wisata o Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) o Penangkaran rusa o Pengembangan program REDD+
Izin Pemanfaatan dan Penggunaan Kawasan • Izin HTI PT Gading Karya Makmur dan PT Hijau Antar Nusa seluas 32.680 ha yang saat dalam proses di Kementerian Kehutanan
3. Pemberdayaan masyarakat dengan memberikan akses kepada masyarakat melalui program HKm, HD, dan HTR.
• Izin pinjam pakai kawasan di HL Hulu Landai Bukit Pale untuk usaha pertambangan emas (PT Aneka Tambang).
4. Pembinaan dan pemantauan (controlling) pada areal KPH yang telah ada izin pemanfaatan maupun penggunaan kawasan hutan.
5. Penyelenggaraan rehabilitasi pada areal di luar izin. 6. Pembinaan dan pemantauan rehabilitasi pada areal yang berizin 7. Perlindungan dan konservasi alam. 8. Koordinasi dan sinkronisasi antar pemilik izin. 9. Koordinasi dan sinergi dengan instansi dan stakeholder terkait. 10. Penyediaan dan peningkatan kapasitas sumber daya. 11. Penyediaan pendanaan. 12. Penyediaan sarana dan prasarana. 13. Pengembangan database. 14. Rasionalisasi wilayah kelola. 15. Review Rencana Pengelolaan. 16. Pengembangan investasi.
Daerah Aliran Sungai Wilayah Kabupaten Sarolangun terbagi dalam empat DAS, yaitu DAS Batang Tembesi, DAS Batang Asai, DAS Batang Limun, dan DAS Batang Air Hitam. Di dalam kawasan hutan KPHP Sarolangun terdapat sungai-sungai dan kanal-kanal yang hampir semuanya dapat digunakan sebagai transportasi bagi perusahan maupun masyarakat setempat.
KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI (KPHP) UNIT VII-HULU SAROLANGUN KABUPATEN SAROLANGUN, PROVINSI JAMBI Alamat: Pusinfo Kehutanan/Markas Polhut Jl. Jenderal Sudirman RT.17 Aur Gading Kec Sorolangun, Kab. Sorolangun 37381 www.kph.or.id
Hutan Lestari KPHP Mandiri