Berdonasi Sejak Dini

Page 1

BERDONASI SEJAK DINI Penulis: Made Hery Santosa Sinopsis: Rachela berteriak kegirangan ketika melihat kotak donasi unik di dekat

kolam anjing laut dan penguin. Ia langsung meminta koin untuk dimasukkan ke kotak tersebut. Apa yang terjadi ketika ia mencoba memasukkan koin sumbangan? Nilai apa yang bisa kita petik dari aktivitas sederhana ini?

“Mommy, mommy, look!” Seru Rachela suatu siang ketika kami berkunjung ke kebun binatang. Ia menunjuk-nunjuk sebuha kotak mirip permainan pinball. Didalamnya, ada banyak uang recehan berbagai nilai. Mulai dari koin 50 sen sampai koin emas; satu atau dua dolar. Kotak ini diletakkan disamping kolam besar anjing laut. Sengaja demikian tampaknya. Ada tujuannya. Memang, baru saja kami menonton anjing laut yang berenang riang di kolam kaca besar kebiruan yang memang didesain mirip dengan habitat satwa ini. Kelihatannya, ia sangat senang akhirnya bisa melihat langsung berbagai binatang yang sebelumnya hanya ia lihat dari buku-buku cerita yang tiap malam dibacakan kepadanya. Dan kali ini, binatang anjing laut yang ia bisa lihat. Ini tentu pengalaman yang langka. Artinya, tidak setiap saat anak kecil seperti Rachela bisa melihat langsung satwa tertentu. Ketika kami melanjutkan perjalanan menuju kolam penguinlah, ia berteriak kegirangan tadi. Kotak ini adalah salah satu kotak donasi yang banyak tersebar di kebun binatang luas ini. Tujuannya adalah pembelajaran dan upaya membantu konservasi berbagai jenis binatang, utamanya yang dilindungi atau terancam punah. Yang menarik adalah bagaimana kalau upaya ini dibuat menarik dengan desain permainan atau latar gambar yang mendorong orang mau berdonasi. Semua orang, utamanya anak-anak, pasti akan merasa senang menyumbang, apalagi jika ‘berhasil menaklukkan’ permainan yang diberikan. Kotak yang Rachela lihat sebelumnya ini juga unik. Karena

@menginspirasiID

Penulis: Made Hery Santosa

©Menginspirasi (2014)


didesain seperti permainan pinball, secara sederhana, uang atau koin sumbangan dimasukkan lewat bagian atas kotak. Pada bagian tertentu, ada semacam ‘papanpapan plastik’ yang bisa memantulkan koin, jika berat. Dengan semangat Rachela meminta koin dari ibunya. Sang ibu memang selalu menyimpan koin, entah untuk keperluan belanja atau hal-hal semacam ini. Bisa donasi, kotak atau topi amal para penghibur jalanan (pemain music, akrobat, pelukis dan seterusnya). Karenanya, menyimpan koin ini bisa menjadi cukup ‘handy’. Ia kemudian menerima dua buah koin dari ibunya; 20 sen dan 50 sen. Ia berteriak kegirangan ketika mencoba memasukkan koin pertama. Sebelumnya, kami sudah memberi tahu kalau koinnya kalau bisa sampai ke dasar kotak. Koin 20 sen yang ia masukkan memang meluncur ke bawah mengenai satu papan plastik. Tapi apa yang terjadi? Koin itu berhenti. Ternyata, upaya pertama gagal! Rupanya, koin tersebut tidak cukup berat. Ia tampak sedih. Kami berusaha menenangkannya. “It’s alright,” kata ibunya. “One more time,” saya menambahi. Ia kemudian bersiap untuk kembali memasukkan koin kedua yang bernilai 50 sen. Kembali kami ingatkan agar leboh keras meluncurkan koinnya agar bisa sampai ke dasar, berkumpul dengan banyak koin lainnya. Ia berjinjit kembali mencoba meluncurkan koinnya. Koin tersebut turun cukup deras dan mengenai papan plastik pertama, kemudian mental ke papan plastik kedua dan langsung jatuh ke bagian dasar kotak donasi itu. “Hooray!” teriaknya kegirangan. Mirip Peppa dalam serial kartun Peppa Pig kesukaannya. Ini menarik karena sepertinya desain kotak donasi ini sengaja dibuat demikian. Seperti sebuah strategi dari pihak kebun binatang. Koin yang lebih berat tentu saja bernilai lebih banyak dan memiliki kemungkinan lebih besar untuk jatuh sampai ke dasar kotak.

@menginspirasiID

Penulis: Made Hery Santosa

©Menginspirasi (2014)


Sejak itu, setiap melihat kotak donasi atau para penghibur jalanan, Rachela selalu ingin menyumbang. Entah di jalan, di rumah sakit atau di kantor pos. Tentu saja kami tetap harus mengarahkan mana yang pantas mana yang tidak. Bisa dilihat bagaimana upaya pemerintah mendorong kegiatan beramal ini. Selain untuk kepentingan donasi, cara dan desain menarik dibuat menyenangkan. Pemberi donasi baik anak-anak maupun orang dewasa tentu akan merasa senang akan cara seperti ini. Menyumbang adalah konsep membantu orang atau pihak lain secara sukarela. Nilai ini penting ditanamkan sejak dini dengan praktik konkrit yang menyenangkan. Saya yakin, ini membantu untuk membentuk pribadi dengan karakter tulus. Sumber Foto: Dokumen Pribadi .:Selesai:.

@menginspirasiID

Penulis: Made Hery Santosa

ŠMenginspirasi (2014)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.