KAMSAHAMNIDA
PENERBIT ︎ REKA ARSITEK PRATAMA︎ Jl. Taman Buah 1/6/ Puribeta 2 ,Larangan ︎ Tangerang 15154︎
ISBN : 978-623-98017-2-4
Isi :
ñ Nami Island -10 ñ Sokcho -32 ñ More Seorak -42 ñ On the way -56 ñ Korea folk Village -62 ñ Hanok Style -70 ñ The Border of North and South Korea -94 ñ Visiting Alvaro Siza’s -108 ñ Kukje Gallery -134 ñ Common Ground -154 ñ Cheonggyecheon stream -164 ñ Ewha Woman University -176 ñ Apgujeung Road -192 ñ Shopping street Insadong -214 ñ Gyeongbokgung Palace -242 ñ Namsangol Hanok Korean Folk Vilage -254 ñ Leeum Museum -274 ñ Korea National Museum -292 ñ DongDaemon Plaza -314 ñ Seoul Tower -342 ñ Gangnam Gu -352 ñ Kuliner -358
Nami Island
Pulau buatan manusia ini, bernama Pulau Nami atau Naminara. Pulau ini dinam yang meninggal dunia ditangan pembenci yang menghasut dan menfitnahnya. Namun Rakyat sekitar pulau ini sangat mencintai dan menghormatinya sehingg
Sejauh mata memandang, kami melihat deretan bukit-bukit menghampar luas, Untuk pergi ke Pulau Nami ini kita diharuskan untuk menaiki kapal penyebrang Dari samping dek kanan kiri kapal tersebut, kita dapat meihat keindahan alam K
mai dengan nama Jendral Nami yang meninggal di umur 26 tahun,
ga pulau ini pun dibuat untuk menghormati Jendral Nami.
seakan- akan tak ada batas antara Pulau Nami dan perbukitan di sekitarnya. gan orang dari dermaga yang telah disediakan. Korea yang membentang luas.
Perjalanan menyebrang dengan kapal menuju Pulau Nami sangat singkat hany Sesampainya disana, kami disambut dengan patung Putri duyung dan tugu ber
Deretan pepohonan yang rindang tidak memperlihatkan kalau Pulau ini adalah Pulau ini tampak alami dengan penataan pohon yang dibuat seakan-akan tak a Begitu juga pesisir ke arah air sungai nya yang dibatasi oleh pengaturan batu-b Semua dibuat senatural mungkin ditambah kesejukan udara yang ada di Pulau Bahkan belum memasuki pulau Nami pun , kami sudah betah .
ya 10 menit saja. rbalut mozaik keramik.
pulau buatan ada campur tangan manusia yang mengaturnya batu u ini
Para Pengunjung disuguhi dengan deretan Pohon pinus yang berjajar sangat rapi dan indah. Di bagian tengah Pulau banyak terdapat pusat kegiatan seperti workshop membuat guci keramik dan juga tempat makan yang berjejer , menjajakan makanan khas Korea Keindahan alam di Pulau Nami pun dilengkapi dengan derai riak air sungai yang sangat indah , dan membuat kami ingin selalu berlama-lama di Pulau ini
Disini, banyak sekali spot-spot foto yang dibuat , terutama untuk para dua sejoli agar selalu terkesan romantis seakan-akan berada di film Winter Sonata Atmosfer Keromantisan pun dihadirkan, seperti yang ada di film Patung-patung yang ada pun melengkapi, ada yang bermakna atau hanya sekedar estetika saja
Pohon-Pohon Pinus berbaris rapi, dan juga tinggi menjulang bak gedung pencakar langit Ketika angin datang, mereka berayun bersama-sama Ketika musim dingin datangm ayunannya diiringi gugurnya daun-daun berwarna merah yang indah. Lalu, Burung - burung pun ikut singgah dan menikmati keindahannya Kolaborasi keduanya pun menciptakan Suara alam, sebuah komposisi keindahan yang tak lekang waktu
Bak Permadani hijau menghampar luas Dengan background perbukitan dan koridor pohon yang rapi Teciptalah, Lukisan alam dalam sebuah Kanvas kehidupan
Aroma buah pinus pun rongga- rongga udara, menembus ke langit Biarlah harumnya lewa Winter Sonata, drama Kehangatan, Keteduhan, Keramahan Kesunyian Kemerduan Masih ingin ku lama menikmati Indahnya lukisan Harumnya aroma di Pulau Nami
n melewati , yang seakan-akan ingin
at itu
Pada satu vista, Aku temui beberapa Pohon-pohon eksotis, yang membuka luk Dan tentu saja permadani hijau serta awan biru sebagai latarnya
kisan baru
Suara Riak Sungai mengejutkan lamunanku dan melengkapi komposisi Alam yang indah Juga, inspirasi-inspirasi pun tiba-tiba datang tak diundang
Least but not least. Jendral Nami, sangat disegani, sangat disayangi, dan selalu dikenang
Begitu juga kami yang baru mengenal Pulau Nami, yang akan selalu kami ke Sampai ketemu di lain kesempaatan Nami island Salam dari Indonesia
enang
SOKCHO
Tugu, adalah simbol dan Identitas sebuah Kota Tugu adalah simbol Bahkan ikon sebuah Kota Untuk Kota Sokcho pun demikian Liukan gerakannya mengajak menari Mengundang para Pengelana Untuk sekedar mengambil bagian dari keindahannya atau bahkan ada yang hampir memeluknya Dan lalu mengajaknya menjadi bagian dari keindahan hidupnya
Besi yang merajut-rajut Beton yang selalu tegak gagah berdiri Selalu menarik mata kami Para Arsitek
SOKCHO Kota indah ini kita masuki malam hari Walau tak sempat melihat pantainya yang indah Kami mendengarkan deru suara ombaknya saja
MORE SEORAK !
Gunung Seoraksan Rasa penasaran kami, dipermudah dengan adanya cable car yang menuju pun
ncaknya
Kepenatan kami terbayar sudah setelah sampai di puncaknya. Hujan yang mengguyur dari pagi pun reda lalu berhenti Seakan-akan mempersilahkan kami untuk menikmati Puncak Seoraksan.
Meski tak bisa menikmati waktu bersalju, Namun kami masih bisa merasakan dinginnya Tak sabar ingin kesini lagi, Come here again, to see more Seorak
a hujan.
ON THE WAY
Dari Kota Sokcho, kami pun melanjutkan perjalanan menuju Seoul Selama perjalanan kami didampingi dengan hadirnya gunung-gunung Jalan-jalan dibuat menembus gunung dan membelah jurang
Di balik bukit-bukit itu, hadirlah tampilan pabrik dan industri Bahkan di desa-desa pun telah banyak berdiri apartemen dan rumah susun tem
mpat tinggal warga Korea
KOREA FOLK VILLAGE
Pembangunan Korea yang be tak serta merta menghancurk Namun, untuk mempelajari Id Maka,dilestarikanlah sebuah d
Desa adat ini dijadkan wisata untuk datang berfoto dan men
Di dalam desa adat yang sang beralih fungsi untuk jadi kios,
Konsep desa adat ini pun tela
egitu cepat dan modern karena industri kan Rumah-rumah Tradisional yang ada dentitas Arsitektur yang ada di rumah tradisional ini desa adat yang berisi rumah-rumah Tradisional Korea
turis mananegara dan domestik ncari pengetahuan di Arsitektur Korea
gat besar ini pun masing-masing rumah restauran, dan tempat penjualan souvenir
ah mulai dilirik dan ingin dikembangkan di Indonesia
Rumah-rumah yang sederhana ini Ruang luar lebih besar dari ruang dalamnya Karena, Bagi warga Koreasaat itu Kehidupan terbesar , ada di Di teras Di halaman Di kebun Dan juga, Atapnya yang pendek, memaksa untuk menunduk menunjukkan sifat sopan kepada tamu
H S
A T
N Y
O L
K E
Sepanjang jalan , kami banyak menemukan beberapa warga Korea berjalan menggunakan baju tradisional Hanbok Mereka seakan-akan bangga dengan ke-tradisional yang mereka kenakan
“ The mother art is Architecture. Without an architecture of our own we have no soul of our own civilization “ Frank Lloyd Wright
“ Architecture starts when you carefully put two bricks together. There it begins” Ludwing Mies Vand der Rohe
Shingle roofed house, rumah ini beratapkan batu-batu tanah liat. Agar tetap hangat kala musim dingin Di Korea folk village , Setiap rumah dialihfungsikan untuk’workshop pembuatan guci keramik
Thatched House atau rumah beratap ijuk jerami adalah Rumah untuk petani pedesaan.
Seperti Rumah Asia lainnya, Didalam rumah-rumah itu terdapat lumbung untuk menyimpan padi
Rumah Hanok yang beratapkan keramik diperuntukkan untuk kaum Bangsawan Sambil menikmati keindahan Rumah Adat Korea, kami pun menikmati jajanan tradisional yang ada
Dimana bagian dalam ingin menyatu dengan bagian luar, dan bagian luar sekanakan harus masuk menjadi bagian di dalam rumah
THE BORDER OF NORTH KOREA AND SOUTH KOREA
Ranting pohon berbalut baja Mengundang imajinasi Akan batas yang menyatu Akan kebersamaan kembali Akan kedamaian Akan sebuah perpaduan
“God is in the details” Ludwing Mies van der Rohe
VISITING ALVARO SIZA’s
Museum, Selain hanya untuk menyimpan juga untuk memamerkan dan memberikan informasi dan pengetahuan
Museum ini didesain oleh Asitek papan atas yang kreatvitasnya tidak diragukan lagi Alvaro Siza
Padat Detail Beda Unik Berani Ambisi abstrak lama ikon simbol layer
Di banyak p Namun, dal Museum ini
Di baginan Di bagian b
Tak hanya b Jsekali lagi,
Design is pl
proyeknya Alvaro Siza membuat bentuk bangunan berupa kubus. lam project museum ini bentuk bangunannya organik melengkung ipun memmiliki 2 sayap untuk Galeri utama
depan, kami disambut engan Area cafe dan perpustakaan. bawahnya, ada tempat anak-anak memamerkan karya dan berkeskpresi
bentukan namun permainan cahaya sangat terasa di Galeri ini , desain adalah bermain-main
layfullness
Ruang, Tak hanya pembatas Tak hanya penaung Tak hanya penegas Setiap lekuk, membuat cerita Tentang sinar jatuh Tentang angin behembus Setipa sudut menjalin cerita Tentang kepolosan warna Tentang ketajaman pandang
Every lght is a feature Every colour is a tone Every frame is line
Art is an object Art is playfull Archtecture is not only an object but it always be an art Architecture plays a role of the intuitif Art and Architecture married in Mimesis Art museum Paju, October 2016
Curve frame the sky The sky is the limit My curve of feeling, inside it The curve is not the end it’s a continuity it’s the longeniness it’s towards to something that Art is never ending so is the creativity
KUKJE GALLERY
Kerawang , bukan hanya kain Menembus bagian-bagian yang ingin terlihat tapi malu lalu tertutupi sebagian Sebagian lagi ... ah, selalu menbuat rasa penasaran
Janji Indah matra berhembus di sela-sela ornamen raut Berjalan lembut memasuki setiap atmosfer celah Menghempas setiap serbuk Membiaskan cahaya yang jatuh Kumantapkan kaki melaju hingga ruang habis Janji matra lalu terlihat samar namun jelas menepati harapan yang haus membayar hutan lalu lunas melalui indahnya imaji ruang
Kerawang ini memberikan rasa penasaran dibalik tranpaansi Jika terlalu transparan, sudah selesai perjalananya Jika masih mengintip, masih penasaran kami dibuatya
Bangunan ini adalah sebuah karya seni Ciptaan: SO-IL, yang setiap sudutnya memberi banyak kejutan didalamnya
Keberania Kepandaia Kepiawaia
Luar biasa
Seoul, 201
annya menutup dengan selubung besi annya membuat dua wajah tampak depan annya menambah elemen geometris
a unik dan kreatif,
16
COMMON GROUND
“ Architecture is art, nothing else “ Philip Johnson
ON THE FLOW, CHEONGGYECHEON STREAM
Selain Bangunan, kami juga mengunjungi sebuah karya desain perkotaan Yaitu; Sebuah Sungai buatan Sungai ini dulu adalah jalan tol atau jalan layang kemudian ditutup dan dijadikan sungai buatan untuk Ruang terbuka warga Ruang terbuka ini sangat hidup. banyak wara kota seoul melepas penat dan dan bermain bersama keluarga disini
Sungai ini, panjangnya 10,84 km dari Gwanghwamun sampai Dongdaeum. Project pengalihfungsian dari jalan menjadi Kolam (Sungai Buatan), ini memakan waktu selama 3 tahun. Disini pun seperti layaknya urban space lainnya, sering juga diadakan acara-acara seperti festival lampion dan banyak acara untuk anak-anak.warga Korea juga sangat suka menyusuri sungai buatan ini dengan berjalan kaki.
“Architecture is the Philip Johnson
e art of how waste Space “
“All Architecture is shelter, all cuddles, exalts or stimulate the Philip Johnson
great architecture is the design of space that contains, e person in that space “
EWHA WOMAN UNIVERSITY
Landscape ini menjadi satu denga Dengan kemajuan teknologi, tata r Sehingga atapnya kini diganti den dan untuk menghirup udara segar
Satu lagi karya Dominique Perraul yang berhasil memainkan tapak se
an bangunan ruang luar di baian atapnya bisa ditumbuhin rumput, ngan permanan vegetasi r dari rerumputan itu.
lt, Arsitek Perancis ebagai elemen dari bangunan.
Kuingin berlari-lari Melapas rasa liar yang ada di dalam jiwaku Kuingin berlari dari semua aturan yang selalu mengekangku Terlepas dari semua ambisi Dan ku hanya ingin mengikutimu saja
APGUJEUNG ROAD
Aogujeung road ini berada di Gagnam -Gu Di jalan ini berdiri toko-toko karya desainer dunia ternama . Dan tentu saja jalan ini bukan untuk rakyat jelata
Gucci Store
Permainan elemen garis vertika Toko Gucci seakan-akan tak m selain elemen vertikal yang ada pakaian agar terkesan ramping
al amat terasa di bangunan ini mau diberi elemen dekorasi lain a. Efek ini pun digunakan pada g dan tinggi
Burberry Store
Elemen facade nya bermain dengan garis cara diagonal. Toko Burberry ini berhasil m orang akan memasuki area perbelanjaan Road.
s garis yang disusun semenjadi landmark ketika n bergengsi Apgujeong
Dior store
Bentuknya menyerupai bunga, menyerupai gaun wanita menyerupai... Entahlah persepsi bisa macam-macam tergantung siapa yang meliha Namun bagi saya, ini adalah sebuah karya seni, terlepas saya harus menganalogikan sendiri mirip dengan hal lainnya
atnya
a
Louis Vitton Store
Bangunan toko Louis V
Tapi kita masih bisa me Perpaduan yang apik d saya hadir
Vitton ini seperti memiliki dua kulit.
elihat jendela dan beton pada kulit pertamanya dan seakan-akan ingin berkata bahwasannya
MVRDV pun hadir disini memberi warna lain lalu menyatu dengan yang lain
“ Architecture is inhabited Scuplture “ Constantin Brancusi
Architecture and fashiom Fashion cover the architecture the architect define fashion As a concept as a shelter
SHOPPING STREET INSA-DONG
Dibalik deretan toko-toko yang ada , masih berdiri sebuah rumah tradisional yang beralih fungsi Beberapa rumah ini menjadi tempat makan dan toko kecil Toko tradisional ini hidup tenang dibalik kebaruan konsep pasar
Where old meet new
Sepanjang jalan pertokoan dan restaurant tak ada satupun sampah yang kami temui Kota ini sugguh bersih dan rapi
Rumah-rumah bergaya tradisional ini bejajar mengiringi perkembangan Insadong dengan restoran dan tokotoko bergaya baru
Insadong
Sudut-sudut gang malang melintang seakan-akan mem
Korea ini sangat khas dengan kabel yang bersliweran dimana-mana sepanjang gang kecil memenuhi sudut-sudut mbuat elemen garis dalam tatanan ruang kota
Insadong merupakan pusat perbelanjaan dengan konsep pedestrian mall dalam arti bukan mall seperti mall di Indonesia dimana satu ged Mall disini adalah ruang luas dengan perkerasan agar pejalan kaki m Kemudian hadir toko-toko, agar pejalan kaki tersebut tertarik untuk m
n mall dung tertutup dengan ac dan banyak toko merasa nyaman berjalan diatasnya. mampir ke toko tersebut dan beli
Papan reklame sepanjang pusat perbelanjaan Insadong seakan akan berlom Mencari perhatian bagi pejalan kaki untuk masuk ke dalam tokonya sayang sekali, sebagian besar dari kami tidak mengerti bahasa kanji korea Sehingga kami hanya melihatnya sebagai elemen estetika dari tampak depa
mba
an bangunan
Papan reklame berlo Warna-warninya terli
omba-lomba menarik perhatian pengunjung ihat menghiasi sepanjang jalan pertokoan
Makanan - makanan jalanan di Korea sungguh lezat. Dari makanan snack sampai sate seafood yang disajikan sepanjang jalan kami berjalan. Tapi yang paling saya suka adalah Croyaki. Croyaki adalah sejenis croissant pastry berbentuk ikan dan didalamnya berisi kacang merah. Sungguh lezat. satu croyaki tak cukup, sehingga harus beli lagi, lagi dan lagi
Sepertinya tak cuk Tapi kami cukup ha Kosmetik, perawat Sepertinya , kami h
kup waktu kami berbelanja di Korea arus bisa menahan hawa nafsu untuk membeli semua tan wajah dan aksesoris wanita lainnya. harus balik lagi ke korea untuk khusus berbelanja....
Lukisan ini menggambarkan ciri khas dari yaitu 5 gunung tinggi, air laut dan ombak
i Korea juga pohon dan ada Ada 2 bulan
GYEONGBOKGU
UNG PALACE
Ada 5 hal yang sering saya temui selama berjalan-jalan di Korea : 1. Istana 2. Sekolah 3. Perumahan 4. Taman 5. Temple/ tempat pemujaan Keenam hal tersebut seperti menjadi satu dalam palace: Gyeongbokgung palace Istana ini merupakan istana pertama dinasti Joseon Dan, di istana ini adalah awal dimana kekuasaan dinasti Joseon selama 500 tahun memimpin Korea.
“ every Great Architec his time, his day, his a Frank Lloyd wright
Palace Gyeongbokgu wamun square. Di Sq Square dan plaza den sate dan gasibu, Ban
ct is necessarily a great poet. He must be great original interpreter of age “
ung ini berada di axis lurus di jalan dimana ada patung dan Gwanghquare ini merupakan pusat kota dimana sering diadakan acara-acara ngan palace seperti porosnya ini mengingatkan saya akan gedung ndung.
Namsangol hanok Korean folk village
Beberapa kayu-kayu penopang atapnya sudah diwarnai dan diberi dekorasi dengan warna-wana khas korea seperti hijau tosca , orange dan beberapa kuning dan merah Sungguh perpaduan warna yang indah
Desa adat yang kami kunjungi kali ini adalah De 1 Rumah terdiri dari beberapa bagian ruang yan
esa adat : Hamsangol village ng terkesan banyak rumah di dalamnya
Rumah Tradisional korea Hanok yang ada di Hamsangol village ini sudah lebih modern dibandingkan Rumah tradisional Korea yang ada di Yong-in Korea folk village , yang telah ada di pembahasan sebelumnya. Di Yong in, masih banyak rumah dari ijuk jerami untuk petani desa. Rumah hanok yang sudah beratapkan keramik ini diperkenalkan pada saat dinasti josaan.Dan kesan rumahnya pun sudah kuat dan mapan. Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk rumah hanok beratap keramik ini didalamnya adalah : 1. Lantai dari kayu, 2. Dinding dari tanah dan jerami 3. Jendela dari bahan tradisonal Korea : paper;hanji dari pohon Hanok banyak memberi kami inspirasi tentang Arsitektur tradisonal Korea
Beberapa r
1. Detache area pener
2.Main hou ruang mak
rumah Hanok,Rumah tradisional Korea ini dibagi menjadi:
ed house: dimana rumah ini terpisah dari rumah induk dan berfungsi untuk rima tamu
use; rumah induk atau rumah utama. didalamnya berisi ruang keluarga, kan, dan ruang tidur, berada di bagian belakang agar aman dari luar
Dsisi geografis rumah memiliki axis untuk gunung dan sungai. Gunung di bagian belakang dan sungai di bagian depan
Ondol adalah teknologi penghangat ruangan konvensional. Di bagian bawah panggung merupakan penyebar panas ketika api dibakar lewat kayu-kayu. Sehingga waktu duduk di musim dingin , kita masih bisa merasakan kehangatan ruangan.
“ Architecture should speak of its time and place but yearn for timeless “ Frank O Gehry
LEEUUM MUSEUM
Teknologi sering menyederhanakan bentuk seni Tapi di Leeum museum ini, ingin memadukan Teknologi dan Seni 3 Arsitek pun beradu desain di dalamnya : Mario Botta masih konsisten dengan tanah liat, merah Megah namun menyatu dengan bumi Rem Koolhaas masih bermain kaca transparan, Modern dan pragmatis dalam hubungan ruang Jean Nouvell ingin membedakan diri dengan kubus-kubus Unik namun menjawab identitas museum
Mario Botta
Pengalaman menyusuri museum karya Mario Botta ini dimulai di lantai 4 Di lantai 4, kami menyusuri satu karya seni ke karya seni yang lain diba kami. Jadi ketika melewati satu karya seni yang dipamerkan, petunjuk d Dengan ini kami dipermudah.
Selanjutnya kami turun ke lantai 3 lewat tangga berbentuk tabung . Setelah kami berkeliling melihat karya - karya seni dari lantai ke lantai s
4, sehingga kita harus naik lift terlebih dahulu. antu dengan tab samsung yang telah diberikan sebagai petunjuk digital digitak tersebut akan berbah memberi informasi lewat Earpohone.
sampailah kami kembali ke lantai 1.
Gedung M yang sela kali ini tan dibantu ol banguan u
Seperti ka sehingga dengan ka
Museum utama ini didesain oleh Arsitek Mario botta, alu konsisten dengan penggunaan bahan tanah liat berwarna merah. nah liat tersebut dicetak dan dibuat sebagai kulit kedua bangunan yang leh penyangga berupa besi yang dipegangkan ke struktur dinding beton pada utamanya.
arya-karya Martio botta yang lain Warna merah bata ini diberikan di museum tidak menghilangkan citra dan identitas dari sang maestro arya-karyanya lain di Eropa.
Kami pun tek kawak transpara
Entah ing karya lain
Pipa utilita jiwa kreat yang sela
n melanjutkan ke area Samsung child centre yang didesain oleh Sang Arsikan : Rem Koohaas. Di bagian tampak depannya Rem menggunakan kaca an, dengan pipa-pipa utilitas yang di ekspose.
gin menunjukkan kejujuran atau hanya ingin lebih pragmatis dari karyannya. yang pasti karya Rem kali ini membuat kami terpukau.
as warna warni yang di ekspose ini ingin memberikan tivitas dan kebebasan anak-anak alu terbuka dan alami tanpa harus ditutup-tutupi.
The last but not least, Jean Nouvell dari pera yang dibuat keluar ma
Beberpa kubus hitam Keunikan coba ditamp Kubus-kubus yang da Tak jauh beda dengan selalu membuat kejuju
, kami masuk ke galleri ke-dua , yang di desain oleh Arsitek ancis. Jean nouvel membuat kubus-kubus hitam secara acak asuk dan ini terlihat dari tampak depan bangunan
itu ada yang dututupi batu lalu diberikawat besi. pilkan masuk ke dalam bagian interior dari dalam bangunan. ari tampak luar menerus ke dalam bangunan. n karya Jean lainnya, begitu juga di leeum Museum ini uran antara Eksterior dan Interior.
Antara ada dan tiada Antara bulat dan kotak Leeum museum art , sebelum memasuki dan setelah memasukinya Seakan akan babak baru telah dimulai
KOREA NATIONAL MUSEUM
“ Even a brick wants something “ Louis I kahn
Galeri ini sengaja dibuat dengan skala monumental Seperti sebuah cerita yang mengawali kami, dari awal kami diterima oleh ruang terbuka dimana kami bisa melihat sek lalu, kami diantar mengelilingi sebuah bentuk linear ruang-ruang museum Dan akhir cerita kami pun masih merasakan angin yang membius kami l
“ Architecture is not about Space, but about time “ Vito acconel
kuen kota Korea yang indah m lewat gerbang pintu keluar yang besar
“ Architecture is a Norm
an expression of values” man Foster
Bers Cera Beni Luas Ting Tera
.
sih, ah ing s ggi ang
“ A room is not a room without a natural Louis I Kahn
l light “
Ada tabir sebelum fajar menyingsing Ada rahasia dan cerita dibalik peristiwa
Bangunan Pada bagia
Desain ini m monumenta
Dari Museu
ini berbentuk linear memanjang an atas terdapat skylight dengan cahaya matahari yang masuk
mewakili era dimana sebuah karya museum yang al, spektakuler seakan-akan mewakili isi dari representasi negara Korea
um ini, kami betah berlama lama dan selalu ingin dibuat belajar
DONG DAEMON PLAZA
Zaha hadid Selalu ingin
menjadi Inovator yang p Kreativitas dan inspiratif
Selalu dan selalu berhas membuat kami mengang Hanya Tuhan dan Zaha
penuh dengan f
sil ga takjub memasuki setiap sudut karya nya Hadid yang tahu bagaimana ini bisa terjadi
Bukan Arsitek Tanpa desain Yang selalu menjadi Trensetter Bukan Zaha hadid Jika tidak bisa menjadi inspirasional
Dongdaemon plaza ini dikelilin Uniknya beberapa pusat grosi
beberapa pusat perbelanjaan Dongdaemun Shopping compl Sehinga dibuatlah sebuah are Ruang terbuka publik : Dongda
Dongdaeumun plaza didesain Pritzer award: Zaha Hadid. Untuk pengerjaannya , Zaha m Samoo Architect juga merupak
Dengan kolaborasi keduanya, Plaza ini menjadi landmark ko Gedung intinya dibuat dengan dan semua bentuknya tak ada
Keberhasilan Zaha hadid men Seperti karya-karya Zaha hadi Yang juga selalu berhasil mem namun juga selalu menjadi mo
ngi pusat perbelanjaan untuk fashion ir buka pukul 10 malam tutup pukul 7 pagi
disekitarnya adalah: lex, max, doota , Pyeonghwa market, Gwangjang market ea pertemuan yeng berisi MRT stasiun, meeting point dan aemun plaza oleh Arsitek wanita kawakan, yang memenangkan
menggandeng Konsultan Arsitek Samoo Architect, kan salah satu anak perusahaan Samsung
maka berhasillah desain Dongdaemun plaza ini ota Seoul n lebih dari 40.000 panel aluminium a yang sama
ndesain menjadikan Bangunan ini simbol kota id yang lain mbuat Karya Arsitektur bukan hanya berhasil berdiri onumen bagi kota tersebut.
“ God Ludwi
d is in the Details” ig Mies van der Rohe
Hadir sebelum fajar tiba Menghilang sebelum matahari terbenam
Pada malam yang indah, bunga bunga dan cahaya l berengkerama , tertawa, bahkan kadang kadang terd Pada siang hari mereka hanya saling lirik
lampu diam
“ I believe that the w Tadao Ando
way people live can be directed a little by Architecture “
SEOUL TOWER
HIjau Setelah Biru Biru sesudah Ungu Merah setelah jingga
GANGNAM GU
Bangunan seakan-ak yang seda meliuk liuk
merasakan hentakan k Gangnam
n GT Tower ini kan tubuh wanita ang menari k
n hentakan musik kehidupan Style
“ Life is architecture and Architecture is the mirror o
of life”I.M Pei
kuliner
Bulgogi Daging ini mirip sekali dengan daging semur Isi didalamnya kubis, wortel dan daun bawang Tak lupa bihun Kali ini kami terlalu lapar, sehingga bulgoginya disajikan langsung , dan kami tak perlu masak lagi Yang paling menarik adalah makanan pendamping Dan lagi-lagi kami diberi berbagai macam sajian kali ini ada ikan teri, kacang, rumput laut dan tak lupa kimchi sawi putih Kimchi adalah makanan pendamping wajib di hampir semua makanan korea. Sebelum kami makan disini kami mendatangi pembuatan Kimchi dan ami membuat bersama-sama. Rasa kimch seperti acar Dan rasanya menyatu dengan dagung bulgogi ini, dimana daging bulgogi manis dipadukan dengan sawi putih kimchi yang asam Lagi-lagi Bulgogi membuat saya selalu rindu akan Korea
Samgytang Konon katanya ini adalah makanan raja Ketika Warga Korea mulai memasuki musim dingin dan rawan terkena penyakit, Raja mengharuskan semua warganya membuat makanan ini. Selain berisi kaldu ayam kampung yang lezat, juga ayam 1 ekor sendiri dilengkapi nasi di bagiuan dalamnya Makanan ini juga mengandung rempah-rempah korea khas yaitu: Ginseng Ginseng tidak hanya disajikan dalam makanannya tapi juga di minuman yang disajikan Bagi penggemar ginseng dan rempah-rempah Tentu saja makanan ini menjadi makanan favorit. Selain ginseng ada lobak sebagai side dish yang dipotong dadu kecil-kecil. tak terasa , 1 mangkok ayam 1 potong dalam samgytang pun saya habiskan dan tubuh saya menjadi fit, sehat dan bernergi Untuk menuliskan cerita dan pengalaman selama di Korea
Lagi-lagi, masakan ini rasanya sangat familiar Seperti Bakso iga , seperti semur Yang membuat beda adalah Side dish yang banyak, dan gratis. tentunya karena bebas maka mental ibu-ibu pun minta tambah dan tambah Mulai dari kimchi sawi putih Kacang dimasak manis Jahe yang entah dicampur bumbu apa namun lezat sekali Dan makanan pelengkap favorit kami: rumput laut. Empat piring kecil sudah kami habiskan untuk rumput laut Rasanya kenyal-kenyal manis dan sedikit asam sayuran ini jarang kita jumpai di Indonesia Kecuali di beberapa masakan korea dan jepang. Bakso iga nya sendiri selalu dilengkapi bihun dan air kaldu nya yang membuat hari kita hangat dan sealu bikin nagih seperti layaknya makanan korea lainnya
Sup ikan ini berwarna merah lambang pedas, panas dan merana Tak perlu waktu lama untuk menghabiskannya bahkan melahapnya harus tepat dibawah pendingin ruangan Sepiring bertiga sudah kami serbu Setelah habis , sup ini pun nagih lagi
Sebuah cerita Tentang sebuah tempat yang indah Tentang sebuah ruang yang bahkan tak habis dibahas 1 buku Tentang sebuah masa dimana kesempatan kami bertemu
Sampai bertemu lagi, Korea Semoga ini bukan pertemuan kita yang terakhir Dan Kami harapkan akan ada pertemuan-pertemuan berikutnya Semoga. Kamsa Hamnida
ALL CONTENT BY YANITA MILA ARDIANI.,ST.,MT LECTURE AT BINUS UNIVERSITY JAKARTA-INDONESIA
PT.Reka Arsitek Pratama Jl.Taman Buah 1/6 Puribeta 2, Larangan, Tangerang Telp : 021-29234470 Email : yanitamila@yahoo.com www.millspublishing.com