Majalah Generasi Edisi April 2014

Page 1


Rasulullah bersabda : “Aku dan penjamin (pemelihara) anak yatim berada dalam surga seperti telunjuk dan jari tengah (Rasul mengisyaratkan dengan dua jari tengah dan menjarangkan jari-jari lainnya) HR. Bukhari dan Ahmad

www.mizanamanah.org


25.000 lebih jumlah anak yatim dan dhuafa yang telah tersantuni oleh Mizan Amanah Kepedulian Anda adalah solusi yang menjamin mereka tetap semangat dan tersenyum menggapai masa depan

BCA BANK MANDIRI BANK MANDIRI SYARIAH BANK MUAMALAT

139 304 0002 132 002 004 0060 727 373 7377 4 080 200 000

WAKAF

139 300 4952 132 000 653 1140 727 777 7775, 703 746 1037 4 080 400 000 01 520 101 18 013 701 0003 793 03 1000 514 08

ZAKAT

INFAQ dan SHODAQOH

SALURKAN KEPEDULIAN ANDA MELALUI REKENING BCA BANK MANDIRI BANK MANDIRI SYARIAH BANK MUAMALAT BANK BNI BANK BRI BANK KESEJAHTERAAN

BCA BANK MANDIRI BANK MANDIRI SYARIAH BANK MUAMALAT BANK DANAMON

139 300 0001 128 000 623 5151 727 575757 2 4 080 300 000, 101 003 8415 0005 774 709

KANTOR PUSAT Jl. Kesehatan Raya No. 16 Bintaro - Jakarta Selatan - Tel. (021) 7388 6407 KANTOR CABANG • Jl. Merak IV Blok N3 No. 19 Bintaro Jaya Sektor 1 - Jakarta Selatan - Tel. (021) 735 4740 • Jl. Dr. Otten No. 3 Bandung - Jawa Barat - Tel. (022) 423 7770 scan this QR code

KANTOR KAS Jl. Jend. H. Amir Machmud No. 658 Cimahi - Jawa Barat - Tel. (022) 662 8846 ASRAMA YATIM Banten • Jl. Bintaro Utama III Blok AP No. 50A Bintaro Jaya Sektor 3 - Tangerang Selatan - Tel. (021) 735 6058 Jakarta • Jl. Raya Perumnas Blok 10 Kav No. 3 Kel. Malaka, Jatinegara - Jakarta Timur - Tel. (021) 862 3323 • Jl. Abdul Majid No. 8 RT. 005/011 Cipete Utara, Kebayoran Baru - Jakarta Selatan - Tel. (021) 739 6605 • Jl. Karang Tengah Raya No. 14 Lebak Bulus, Cilandak - Jakarta Selatan - Tel. (021) 765 4869 • Jl. Danau Toba No. 143 Bendungan Hilir, Tanah Abang - Jakarta Pusat - Tel. (021) 4464 0666 • Jl. Salihara No. 13 RT. 014/003 Pasar Minggu - Jakarta Selatan 12520 - Tel. (021) 788 44732 • Jl. Jagakarsa Raya No. 3 Jagakarsa - Jakarta Selatan - Tel. (021) 7120 7733 • Jl. Peta Utara RT. 001/006 Pegadungan, Kali Deres - Jakarta Barat - Tel. (021) 2940 5404 • Jl. Lapan No. 1 Pekayon, Pasar Rebo - Jakarta Timur - Tel. (021) 3787 9121 • Jl. Moch. Kahfi 1 No. 49 RT. 01/RW. 01, Ciganjur, Jakarta Selatan • Jl. Raya Penggilingan RT: 08/RW. 06, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur Jawa Barat • Jl. Pojok Utara II No. 45 Cimahi - Jawa Barat - Tel (022) 663 0106, 665 4433 • Jl. Gede Bage No. 119 - Kompleks Arisandi, Gede Bage, Bandung - Jawa Barat - Tel. (022) 9236 7472 • Jl. Raya Lembang No. 188A Bandung - Jawa Barat - Tel. (022) 2784 546 • Jl. Sukasari I No. 29 Bogor - Jawa Barat - Tel. (0251) 8322 668 Jawa Timur • Jl. R.A. Kartini No. 128 Tegalsari Surabaya - Jawa Timur - Tel. (031) 567 6376 Kalimantan • Jl. S. Parman No. 54 Gn. Sari Ulu, Balikpapan - Kalimantan Timur - Tel. (0542) 566 1720

info@mizanamanah.org

w w w. m i z a n a m a n a h . o r g


Pilih Wakil Rakyat Yang Peduli Generasi Assalamu'alaikum Wr Wb... Alhamdulillahirobbil ‘alamiin... Segala puja-puji kita sampaikan kepada Allah SWT, Tuhan Semesta Alam, yang telah memberikan kita nikmat

Daftar Isi 8 14 20 22

iman dan Islam, nikmat kesempatan berkarya, nikmatnya beribadah, hingga nikmat berbuat kebajikan. Allahu Akbar. Shalawat dan salam tak lupa kita sampaikan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya, juga kepada kita sebagai

26

pengikutnya hingga akhir zaman. Bulan April 2014, bangsa Indonesia dihadapkan pada hak kedaulatannya untuk memilih calon wakil rakyat yang duduk di kursi legislatif (DPR, DPD, DPRD 1, dan DPRD 2). Ini saatnya ‘menghukum’ mereka yang kurang amanah dalam memegang jabatannya di periode lima tahun sebelumnya. Dan di momen ini pulalah, saatnya kita ‘mengangkat’ mereka yang dapat dipercaya untuk menjadi wakil kita, wakil yang mampu menyuarakan kepentingan umat. Kita berharap, di Pemilu 2014 ini, lahir para wakil rakyat yang peduli dengan masa depan generasi Indonesia, generasi penerus bangsa yang harus dipersiapkan bekal hidupnya sejak saat ini. Membahas gejolak politik 2014 ini, kami pun berkesempatan bertemu dengan pakar ekonomi dan politik yang sudah tak asing lagi, Dr. Ichsanuddin Noorsy. Bagaimana pandangan beliau tentang kondisi politik, ekonomi, dan pendidikan saat ini serta harapannya di masa depan,

28 30 32 36 38 40 42 44 46

Sosok Fokus Resensi Islamic Parenting Inspirasi Islam Potret Info CSR News Info Niaga Anjangsana Kolom Info dan Fakta Tausyiah Intermezzo

semuanya tuntas dibahas di edisi kali ini. Selamat menikmati.

Dede Sutisna Pemimpin Redaksi

BONUS Majalah Info MIZAN AMANAH

PEMIMPIN UMUM Andriyanto, SHI PEMIMPIN REDAKSI Dede Sutisna REDAKTUR PELAKSANA Stefana Hendra REDAKSI Doni ‘Debo’ Handri, Larbi L. Sahal, Izzudin Halsel, Idan Hamdani Abdillah FOTO Fikar Azmy, Syaiful Achmad, Singgih Supriyadi ASISTEN REDAKSI Sadi Samsudin DESAIN Stef, Nurhadi IKLAN Stef, Agus Setiadi KONTRIBUTOR Ade Hidayat, Rhino (Bali) SIRKULASI DAN DISTRIBUSI Hamid (Jakarta), Idan (Bandung), Didin (Balikpapan), Enjang (Surabaya) KEUANGAN Rini Udayanti PENERBIT Yayasan Mizan Amanah - Yatim & Dhuafa • Jl. Kesehatan Raya No. 16 Bintaro, Jakarta Selatan

ISSN 2337 - 3555

4

APRIL 2014


Halaman 8

Halaman 14

WAWANCARA EKSKLUSIF

PEMILU 2014

Ichsanuddin Noorsy Pengamat politik dan ekonomi andal ini mengungkapkan kegelisahannya mengenai perekonomian dan dunia pendidikan di Indonesia saat ini. Lantas bagaimana pula harapannya pada pemerintahan hasil Pemilu 2014?

Memilih Wakil Rakyat Yang Peduli Generasi Tahun 2014 adalah tahun dimana segenap rakyat Indonesia memilih para wakil rakyat dan presiden yang akan mengemban amanah untuk masa 5 tahun ke depan, 2014-2019. Pertanyaannya, benarkah Pemilu 2014 akan membawa angin segar, kemajuan, dan perbaikan di segala bidang bagi bangsa Indonesia? Benarkah Pemilu 2014 akan melahirkan sosok-sosok pemimpin dan penyambung hati nurani rakyat yang amanah? Benarkah Pemilu 2014 bisa melahirkan wakil rakyat yang peduli generasi masa depan Indonesia?

Halaman 26 Halaman 38

MASJID UNIK DI TURKI Sebuah masjid yang sangat istimewa. Nama yang unik, sejarah yang unik, dan bentuk bangunan yang unik pula.

ABU UBAIDAH bin JARRAH

Pemegang Amanat Umat dan Rasulullah SAW

Redaksi menerima sumbangan/kontribusi berupa artikel yang bersifat inspiratif, edukatif dan sesuai dengan rubrikasi danprofil pembaca majalah GENERASI. Artikel ditulis dengan panjang 2 (dua) halaman Microsot Word (font: Times New Roman, size: 10 pt, leading: 1,5). Artikel dilengkapi dengan ilustrasi foto/gambar (300 dpi, ukuran 1:1 atau lebih). Artikel dan foto/gambar yang dimuat akan memperoleh honorarium. Artikel dan foto/gambar dapat dikirim ke: redaksi.sahabat.mizanamanah@gmail.com.

APRIL 2014

5



Rancangan Gerbang Depan - Sekolah Peradaban Al Kamil

Sekolah Peradaban Al Kamil adalah sekolah bagi anak yatim-piatu, kaum dhuafa, dan anak-anak yang berprestasi, dengan beasiswa penuh dari Mizan Amanah. Fisik bangunan memang sedang dalam tahap pengerjaan, namun Sekolah Peradaban Al Kamil terus mendidik generasi masa depan bangsa dengan ilmu-ilmu bermanfaat bagi kemandirian anak di masa depan. Kepedulian Anda adalah jaminan tepat waktunya tahap pembangunan dan jaminan keberlanjutan pendidikan bagi anak yatim-piatu dan dhuafa.

Salurkan Kepedulian Anda Melalui Rekening

KANTOR PUSAT Jl. Kesehatan Raya No. 16 Bintaro - Jakarta Selatan

101 00 1112222 1 (Bank Mandiri) a/n. Yayasan Mizan Amanah

SEKOLAH PERADABAN AL KAMIL

Jl. Raya Ciranjang No. 53 RW. 06 Desa Hegarmanah, Kec. Sukaluyu Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Tel: (0263) 326 100 • eMail: info@sekolahperadaban-alkamil.org www.sekolahperadaban-alkamil.org

w w w. m i z a n a m a n a h . o r g


Sosok

Ichsanuddin Noorsy

Mencerdaskan Kehidupan dengan Sinergi Kekuatan Modal Sosial dan Modal Finansial SOSOK pria cerdas yang sudah tak asing lagi bagi para pemerhati masalah politik dan ekonomi, rupanya kini sedang ‘cuti’ dari ingar-bingar politik Indonesia yang justru sedang hangat-hangatnya. Di tengah kesibukan akademik dan kesibukan riset kebijakan di berbagai daerah di Indonesia, lelaki bernama lengkap Dr. Ichsanuddin Noorsy, BSc, SH, MSi ini tetap kritis dan tetap menolak praktek aliran ekonomi neoliberal yang dianut pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Boediono. Dia lebih mengedepankan Ekonomi Pancasila dan kerakyatan ketimbang ekonomi neo-liberal dan ketergantungan pada pihak asing. Apalagi pandangan beliau tentang Indonesia, pendidikan di Indonesia, dan harapannya pada pemerintahan baru hasil Pemilu 2014? Berikut kutipannya.

8

APRIL 2014

Majalah Generasi: Bagaimana penilaian Anda terhadap pemerintahan saat ini? Ichsanuddin Noorsy: Akhir tahun 2013 saya sudah melihat bahwa pemerintahan ini masuk dalam kategori periode kedua yang tidak menyenangkan dan tidak menguntungkan. Dimulai dari kasus-kasus korupsi yang membelit, kasus-kasus yang banyak di-blow up sampai media asing, kemudian muncul dalam kancah berita penyadapan oleh intelejen Amerika dan Australia, ketimpangan yang makin meningkat, dan lain sebagainya. Dan itu semua masuk dalam bagian Second Term Unluckiness. Ketimpangan terjadi di seluruh daerah di Indonesia. Kalau dengan hitungan angka, saat ini ketimpangan sudah mencapai 0,415, itu tinggi, karena sudah mendekati 0,5. Angka 0,5 masuk dalam istilah di

ambang atau menjelang lampu merah. Ini akan melahirkan krisis dan benturanbenturan sosial. Inilah yang saya sebutkan, bahwa ekonomi liberal akan melahirkan konflik sosial. Seluruh dunia mengalaminya, yaitu negara-negara yang menerapkan sistem ekonomi liberal secara konsisten. Amerika pun mengalami konflik-konflik sosial itu, begitu juga di Eropa dan negaranegara lain. Yang membuat saya cukup menyedihkan, yang paling mendasar, adalah harkat dan martabat bangsa yang semakin melorot. Itulah mengapa saya menyebutkan sebagai negeri yang amburadul. Bagaimana mungkin Anda melihat sebagai sebuah beban yang namanya para TKI (Tenaga Kerja Indonesia), malah pemerintah menyebutnya sebagai pahlawan? Mereka adalah beban nilai-nilai kemanusiaan bagi bangsa, karena


Sosok

APRIL 2014

9


Sosok

diperlakukan sangat tidak manusiawi. Tapi pemerintah menyatakan bahwa mereka adalah pahlawan. Itu bagi saya adalah sebuah sindrom kekuasaan yang tidak bermoral. Ini mengindikasikan tidak terpenuhinya pasal 27 ayat 2 UUD 1945, bahwa tiap warganegara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Sehingga ketika warganegara Indonesia pergi ke luar negeri untuk mencari kerja, itu berarti ada dua masalah, yaitu pemerintah yang gagal menyediakan lapangan pekerjaan di dalam negeri, dan ketika kalaupun pemerintah menyediakan peluang pekerjaan di luar negeri, ternyata kondisinya tidak layak bagi kemanusiaan. Perekonomian di Indonesia seperti apa saat ini? Saya pernah diajak berdiskusi dan mengkaji tentang pemikiran ekonomi 20142019. Setelah pengkajian itu, saya berpendapat 3 hal. Pertama, rata-rata para perancang pembangunan ekonomi Indonesia, para politisi dan para teknokrat Indonesia, berpikir tentang apa yang saya sebut sebagai business as usual. Padahal kondisinya, Indonesia tengah menghadapi krisis 3F, yaitu krisis fuel (energi), krisis finance (keuangan), dan krisis food (pangan).

10

APRIL 2014

Kalau menghadapi krisis, maka model penyelesaiannya juga harus model krisis juga, bukan business as usual. Maka Anda harus berpikir seperti orang sakit masuk Emergency Room atau Ruang Gawat Darurat. Itu berarti, Anda harus membangun dulu keadaan si sakit, supaya si sakit bisa memperoleh pengobatan lebih lanjut dalam rangka pemulihan. Yang kedua, saya melihat cara berpikir para perancang ekonomi Indonesia masih lebih ke kaum urban. Padahal dari struktur masyarakat Indonesia, masyarakat pedesaan masih sekitar 58%. Namun perencanaan masih bertumpu di perkotaan. Yang ketiga, mereka tidak melihat struktur sistemik dari persoalan sumber daya, produksi, dan distribusi. Sehingga tidak ada penguasaan di satu tangan dari mulai sumber daya, produksi, dan distribusi. Kalau di bidang pendidikan seperti apa? Saya melihatnya begini. Ketika saya aktif di politik, menjadi anggota DPR, saya menyadari bahwa problem besar bangsa ini adalah masalah pendidikan. Dan ketika saya telusuri, ternyata dunia pendidikan di Indonesia sudah diintervensi oleh pihak barat sejak tahun 1956. Pihak barat ingin mengubah cara berpikir orang Indonesia menjadi pola pikir yang sesuai dengan pola pikir mereka (pihak

barat). Itulah kemudian Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia langsung memperkenalkan sistem ekonomi berbasis mekanisme pasar, bukan ekonomi berbasis konstitusi. Itu terjadi sejak tahun 1956, dimana terjadi pertukaran. Ada sejumlah ahli ekonomi Indonesia belajar di Berkeley University (Amerika Serikat), dan sejumlah profesor dari Berkeley University datang ke Indonesia untuk menyusun kurikulum pendidikan ekonomi di Indonesia. Dan karena itu kemudian, jabatan menteri pendidikan nyaris selalu dipegang oleh orang-orang yang orientasinya ke barat. Sehingga, pertama, kurikulumnya tidak pernah berbicara tentang kurikulum bangsa. Kedua, orientasi kurikulumnya adalah orientasi kurikulum ‘tukang’. Saya menyebutnya begini. Pendidikan itu melahirkan lima sosok tipe manusia. Fighter, Leader, Manager, Operator, dan Janitor. Pendidikan Indonesia hanya melahirkan tipe Manajer, Operator, dan Janitor (Office Boy). Tidak melahirkan Leader dan Fighter. Untuk menjadi sebuah bangsa yang punya harkat dan martabat, minimal masyarakatnya harus menjadi Fighter, Leader, dan Manager, sehingga melahirkan Creator, pencipta yang mampu memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Ini tidak terjadi di Indonesia, karena orientasi pendidikannya hanya melahirkan tipe


Sosok Manager ke bawah. Ini bisa dilihat, kalau dulu di era Menteri Wardiman Djoyonegoro, dikembangkan istilah link and match. Yaitu bagaimana pendidikan membangun link dan match sesuai dengan kebutuhan pasar. Sehingga kita tidak punya pengembangan keilmuan. Jika pendidikan tidak mempunyai pengembangan keilmuan, maka itu adalah orientasi pendidikan yang salah. Padahal ada tiga orientasi, pertama, orang yang ingin mempunyai kemampuan practical tinggi. Lalu ada orang yang ingin mempunyai orientasi pengembangan keilmuan. Dan ada orang yang ingin ‘bermain’ keduanya, yang ujungnya adalah penciptaan (kreasi) dalam rangka memenuhi kebutuhan kehidupan. Di Indonesia ini tidak terjadi. Kalaupun ada yang terjadi seperti itu, panggung politiknya tidak menghargai dunia intelektualitas. Kalaupun panggung politiknya menghargai dunia intelektualitas, penghargaannya bersifat formal, tidak bersifat esensial. Dan karena itu, orang menjadi butuh gelar, walaupun gelarnya

tanpa isi, atau gelarnya manipulatif. Anda bisa melihat, sekarang banyak politisi, gubernur, bupati, dan sebagainya, yang bergelar Doktor. Tapi coba lihat kajiannya, gak ada isinya. Itu artinya, intelektualitas formalitas yang makin menyesatkan. Itu kesalahan pendidikan pertama. Betapa kita diacak-acak seperti itu. Masalah kedua, yang saya lihat lebih lanjut, kita tidak mampu membedakan mana yang disebut dengan pendidikan yang berorientasi pada employee skill atau kemampuan praktis, dan pendidikan yang berorientasi pada life skill dan long-life skill. Pada employee skill, kita bisa melihat perkembangan pada D3 dan SMK. Dan itupun masih dalam posisi skill yang tidak terlalu tinggi, masih kelas menengah. Tapi ketika ditanya sampai advanced skill, kita gak dapat. Orang akhirnya mengembangkan sendiri-sendiri. Tapi ketika kita tanya, apakah Indonesia mengembangkan life skill dan long-life skill? Kita tak dapat jawaban. Karena di balik life skill, Anda harus punya vocational atau

keterampilan yang hebat. Anda juga harus punya social skill yang hebat, dan Anda harus punya individual skill yang hebat. Sehingga Anda mampu membangun keterampilan hidup yang luar biasa. Itulah yang saya sebutkan tadi, gabungan antara Fighter, Leader, dan Manager adalah Creator. Dan itu berarti life skill. Problem pendidikan Indonesia berikutnya adalah kita berhadapan dengan teknologi. Orangtua bersaing dengan televisi. Orangtua bersaing dengan gadget. Kemudian, dunia pendidikan bersaing dengan gadget, dan juga bersaing dengan internet. Dalam dunia pendidikan formal, yang terjadi adalah timbulnya pengetahuan instan. Karena persaingan antara sistem pendidikan dengan internet. Dan dalam dunia pendidikan keluarga, yang terjadi adalah persaingan wibawa, antara orangtua dengan televisi atau media. Di situ saya lihat, negara tidak hadir. Negara tidak hadir, bagaimana menata persaingan antara lembaga pendidikan formal dengan internet. Negara pun tidak

Dunia pendidikan di Indonesia sudah diintervensi oleh pihak barat sejak tahun 1956. Pihak barat ingin mengubah cara berpikir orang Indonesia menjadi pola pikir yang sesuai dengan pola pikir mereka.

APRIL 2014

11


Sosok

Pada rentang waktu 19801982, kualitas pendidikan kita di atas Korea dan Malaysia, sehingga banyak orang Malaysia belajar di Indonesia. Lalu pada rentang waktu 1982-1984, kita masih seimbang dengan Korea dan Malaysia. Sudah mulai terkejar. Dan di 1984 ke atas, kita sudah ditinggalkan oleh Korea dan Malaysia.

hadir dalam sistem keluarga, dimana orangtua harus bersaing dengan media dalam pertarungan wibawa. Ini adalah kegagalan negara dalam merancang pembangunan karakter. Itu makanya, kata-kata pada Pembukaan UUD 1945, sedemikian hebatnya. Dan diakui kehebatannya oleh dunia barat. Kita pada tahun 1945, sudah menganggap penting peranan negara dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Itu diakui oleh Jules Masserman, seorang ahli psikoanalisis dari Chicago University pada tahun 1974, dan menjadi inspirasi bagi bukunya Michael H. Hart. Bahwa salah satu indikator pemimpin yang hebat adalah ketika dia bisa mencerdaskan pengikutnya. Ada tiga indikator, yang pertama adalah melindungi, yang kedua adalah mencerdaskan dan menyejahterakan masyarakat yang dipimpinnya, dan indikator ketiga adalah mampu membangun keyakinan bahwa perjalanan ke depan adalah benar. Konstitusi kita tidak berjalan di situ. Negara tidak membangun keyakinan bahwa langkahlangkah negara ini menuju ke arah yang benar. Negara tidak mampu mencerdaskan dan menyejahterakan. Bahkan negara tidak

12

APRIL 2014

mampu melindungi bangsanya, karena sudah menyerahkan ekonomi pada mekanisme pasar. Itu yang saya maksud bahwa dunia pendidikan Indonesia sudah tunduk pada mekanisme pasar. Ketika dunia pendidikan tunduk pada mekanisme pasar, maka berlaku rumus deposito. Siapa yang menanam, dia yang memetik. Pada konstruksi itu, pendidikan tidak lagi menjadi hajat hidup orang banyak. Pendidikan menjadi commercial goods. Pendidikan menjadi commercial utilities. Menjadi sarana komersial, bukan menjadi sarana hajat hidup orang banyak. Di sini menunjukkan bahwa pemerintah sama sekali tidak menunjukkan peran apapun. Walaupun dalam APBN, pemerintah sudah meningkatkan anggaran pendidikan hingga 20%. Tetapi format ‘mencerdaskan’ tidak terpenuhi. Ini berarti akan terjadi persaingan antara negara dengan swasta dalam rangka mencerdaskan tadi. Bagaimana dengan Kurikulum 2013 yang mengedepankan pendidikan karakter? Kita lihat, di sini ada persaingan dunia pendidikan dengan internet. Dalam berinternet, orang melakukannya dengan sadar.

Dan ketika murid berangkat ke sekolah, bisa jadi dia sudah dipengaruhi berbagai hal dari internet. Saya ingin mengatakan, dunia internet jauh lebih efektif dibanding dunia pendidikan sekolah. Jika efektifitas itu terus berjalan setiap hari, maka kurikulum seperti apapun tetap akan bisa tersaingi oleh internet. Persoalan pokoknya adalah, apakah Kurikulum 2013 bisa mengimbangi daya saing terhadap internet? Apakah orangtua mampu menunjukkan kewibawaan ketika harus bersaing dengan kewibawaan media? Solusi ke depan, solusi untuk pemerintahan baru hasil Pemilu 2014... Pertama, yang harus dibenahi adalah adanya standardisasi kurikulum nasional. Karena ini sebuah negara besar. Namun pada saat yang sama, kita juga harus menyetujui keberagaman kurikulum berdasarkan keunggulan lokal. Ini menjadi sinergi antara kekuatan nasional dengan kekuatan lokal. Yang kedua, orientasinya harus tegas, mana life skill, mana employee skill. Pada mereka yang orientasinya mencari kerja, maka berikan kesempatan untuk masuk ke


Sosok employee skill. Tapi bagi mereka yang motivasinya dalam rangka life skill, berilah jalur life skill. Biarkan masyarakat terbentuk sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki. Saya ingin mengatakan begini, orientasi masyarakat itu akan tampak pada kelompok-kelompoknya. Kelompok akan tampak pada orientasi diri. Orientasi diri akan tampak pada keunggulan masingmasing. Dan ketika keunggulan masingmasing dioptimalkan menjadi keunggulan kelompok dan kemudian menjadi keunggulan masyarakat, maka akan kelihatan sampai seberapa besar sesungguhnya suatu kurikulum mengadopsi dan mengadaptasi sistem life skill atau sistem employee skill. Studi yang pernah saya pelajari, pada rentang waktu 1980-1982, kualitas pendidikan kita di atas Korea dan Malaysia, sehingga banyak orang Malaysia belajar di Indonesia. Lalu pada rentang waktu 19821984, kita masih seimbang dengan Korea dan Malaysia. Sudah mulai terkejar. Dan di 1984 ke atas, kita sudah ditinggalkan oleh Korea dan Malaysia. Ini disebabkan oleh komitmen yang tidak konsisten. Yaitu komitmen mencerdaskan keterampilan dan mencerdaskan kehidupan. Untuk mencerdaskan kehidupan, Anda harus mempunyai komitmen membangun modal-modal sosial. Tidak harus dengan material. Indonesia menjadi rusak kecakapan hidupnya, disebabkan kecakapan hidupnya hanya melulu berisi materialisme. Sesungguhnya ketika kecakapan hidup hanya diisi oleh materialisme, dia kembali lagi ke employee skill. Itu kesalahan besar era Soeharto yang dilanjutkan oleh era SBY sekarang. Dan saya kira akan dilanjutkan oleh rezim yang akan datang. Sayang sekali. Karena jarang sekali orang mencoba menarik relasi antara ‘mengetahui’, ‘memahami’, ‘menyadari’, ‘membangun pertanggungjawaban’, dan ‘membangun amanah’. Begitulah struktur yang harus dibangun. Jadi telinga, mata, hati, dengan kata kunci pada kekuatan pikiran, lalu dibungkus oleh kekuatan akal, maka pertanyaannya

adalah apakah kamu berakal? Lalu mengapa kamu tidak lakukan? Itulah mengapa struktur ‘mengetahui’, ‘memahami’, ‘menyadari’, ‘membangun pertanggungjawaban’, dan ‘membangun amanah’, itu diikat oleh sebuah keharusan bahwa sosok manusia atau masyarakat, suka atau tidak suka, setuju atau tidak setuju, harus setinggi-tingginya menjunjung nilai-nilai kemanusiaan. Dan itu harus punya format. Formatnya tidak boleh diisi oleh format material. Dan kita sekarang diisi oleh kekuatan material. Apa itu? yaitu sifat hedonis. Mengapa? Karena ekonomi menjadi segalagalanya. Di situ kegagalan, yang dalam disertasi saya, saya sebut sebagai wujud kegagalan sinergi antara kekuatan modal sosial dengan kekuatan modal finansial. Padahal, perintah konstitusi adalah mensinergikan, membangun keseimbangan, membangun dinamisasi, antara kekuatan modal sosial dengan modal finansial. Dari semua calon legislatif dan presiden yang ada, tidak saya lihat mereka memahami sinergi dan dinamisasi serta akumulasi dari modal sosial dengan modal finansial. Pendidikan yang harus dikembangkan bagi anak yatim dan dhuafa? Deskripsi saya pada anak yatim dan dhuafa, suka tidak suka, dipetakan pada apa yang saya sebut sebagai orientasi diri dari masing-masing dari mereka. Saya melakukan model pendidikan pada anak saya dengan mengenal orientasi diri anak saya sejak dini. Dari mulai sebelum masuk sekolah (PAUD), sampai dengan mereka masuk SD, sampai SMP dam SMA, itu semua saya ikuti orientasi dirinya. Maka ketika mereka masuk SMA, saya hanya mengarahkan keputusan sekolah apa yang sebaiknya mereka ambil. Dan ini sama, anak-anak yatim juga harus dilihat orientasi diri mereka seperti apa. Saya pernah bertemu salah satu panti asuhan di Bandung, yang mereka bisa mandiri dalam persoalan pembiayaan, karena dikelola oleh anak-anak Psikologi. Jadi mereka memetakan orientasi diri anakanak yatim itu, lalu kemudian mereka

mengelompokkannya. Anak yatim yang kerjanya suka praktik, dia disuruh mencipta, yaitu bikin kue. Ada yang suka dagang, yaitu dimasukkan ke kelompok jualan kue. Dengan ini mereka bisa bergerak sendiri. Di Surabaya, saya bahkan menggagas kelompok anak-anak Psikologi untuk bekerja, memetakan orientasi diri anakanak yatim. Karena pentingnya mengetahui orientasi diri dalam rangka efektifitas pembinaan mereka. Itu tahap awal. Tahap berikutnya baru kemudian kita isi, apakah mau dijadikan Operator atau sekadar Janitor, atau apakah kita bisa dorong mereka menjadi Fighter. Seorang anak itu ibarat kertas putih. Isinya seperti apa, tergantung kita.

BIODATA Nama : Dr. Ichsanuddin Noorsy, BSc, SH, MSi TTL

: Jakarta, 9 September 1958

Pendidikan : • Akademi Teknik Tekstil UPN (1981) • Fakultas Hukum Universitas Indonesia (1987) • Pascasarjana FISIP UI (2001) • Doktor Ekonomi, Universitas Airlangga Surabaya (2011) Kursus : • FPsi-UI LPT (1980) • Institut Pendidikan dan Pengembangan Manajemen (1987) • Summa Excellentia (1990) Karier : • Wartawan (1982-1989), menjadi kolomnis berbagai koran hingga sekarang • Anggota DPR/MPR-RI (1997-1999) • Senior Manager Bank, Managing Director Lembaga Studi Kebijakan Publik (1999-2002) • Staf Khusus Jaksa Agung (2000-2001) • Komisaris PT Pelindo II (2000-2001) • Tim Ahli Pusat Studi Kerakyatan UGM (2005-2010) Pengetahuan yang cukup luas dan minatnya yang kuat untuk menggali fakta-fakta di sekitar masalah-masalah kenegaraan dan kasus-kasus yang terjadi membuatnya menjadi narasumber penting dalam mendiskusikan berbagai masalah aktual. Sikap yang tegas dan keberaniannya dalam mengungkapkan fakta-fakta dan gagasannya, menempatkannya sebagai seorang yang secara konsisten mengkritisi pemerintahan, terutama kebijakan ekonomi dan kebijakan publik pemerintah. Sosok Ichsanuddin menjadi terasa dibutuhkan terutama pada saat terjadi berbagai gonjang ganjing dalam penyelenggaraan pemerintahan.

APRIL 2014

13


Pemilu 2014

Pilih Wakil Rakyat Yang Peduli Generasi Masa Depan


Tahun 2014 adalah tahun penting bagi bangsa Indonesia. Tahun 2014 adalah tahun pemilu atau pemilihan umum, tahun dimana segenap rakyat Indonesia memilih para wakil rakyat dan presiden yang akan mengemban amanah untuk masa 5 tahun ke depan, 2014-2019. Pertanyaannya, benarkah Pemilu 2014 akan membawa angin segar, kemajuan, dan perbaikan di segala bidang bagi bangsa Indonesia? Benarkah Pemilu 2014 akan melahirkan sosoksosok pemimpin dan penyambung hati nurani rakyat yang amanah? Benarkah Pemilu 2014 bisa melahirkan wakil rakyat yang peduli generasi masa depan Indonesia? PEMILIHAN Umum sebagai sarana penyaluran aspirasi demokrasi memegang peranan penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Melalui pemilu setiap warga negara memiliki hak untuk menentukan orang-orang yang akan duduk di kursi kepemimpinan. Secara historis, Indonesia telah mengalami 10 kali pemilihan umum masingmasing tahun 1955, 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, 2004 dan 2009. Pada awalnya pemilu ditujukan hanya untuk memilih anggota lembaga perwakilan seperti DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. Namun seiring dilakukannya amandemen UUD 1945 pada tahun 2002, pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres), yang sebelumnya dilakukan oleh MPR, disepakati untuk dilakukan langsung oleh rakyat. Sehingga semenjak 2004 pilpres pun dimasukkan ke dalam rezim pemilu. Sedangkan pada 2007, berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007, pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah (pilkada) dimasukkan pula sebagai bagian dari rezim pemilu. Sehingga pemilu yang saat ini di kenal masyarakat adalah pemilu legislatif dan pemilu presiden dan wakil presiden yang diadakan setiap lima tahun sekali. Rakyat Berdaulat Di saat pemilu, rakyat Indonesia memiliki ‘kekuasaan’ dan kedaulatan penuh untuk memilih wakil-wakil rakyat dan pemimpinpemimpin yang dapat dipercaya untuk membawa rakyat ke gerbang masa depan Indonesia yang lebih baik. Jadikan Pemilu 2014 sebagai ajang ‘menghukum’ orang-orang yang selalu

mengaku-aku akan memperjuangkan segala kepentingan rakyat, kepentingan masa depan Indonesia, tapi nyatanya mereka tidak bisa dipercaya, dan justru malah melakukan korupsi uang rakyat. Mari kita sama-sama ‘mengadili’ mereka dengan tidak memilihnya dalam kontestasi demokrasi Pemilu 2014. Yang mesti dilakukan adalah mengenali dan memastikan siapa saja sosok yang akan dipilih dalam Pemilu 2014. Dengan begitu, kita akan mengetahui latar belakang dan perilaku calon legislatif (caleg) dan nantinya calon presiden yang akan kita pilih. Jika ternyata dari awal kita sudah mengetahui bahwa sosok yang kita pilih ternyata punya 'cacat politik' dan rekam jejak yang kurang baik, sudah semestinya kita tidak perlu lagi memilih figur itu saat Pemilu 2014 berlangsung.

Kepedulian Pada Generasi Masa Depan Hal terpenting namun jarang ada caleg yang mengangkat isu ini. Hanya segelintir caleg saja yang terlihat peduli pada hal ini. Yaitu kepedulian pada generasi masa depan Indonesia. Banyak sekali persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia ketika mempersiapkan generasi untuk menghadapi masa depan yang tantangannya sangat berat. Generasi mudalah yang berperan di bumi Indonesia di masa depan. Generasi mudalah yang menjadi harapan bangsa Indonesia agar mampu menjadi bangsa maju yang tidak lagi bergantung pada permainan global yang kadang tak adil. Entah apa yang ada di dalam pikiran para caleg itu. Isu sepenting ini, namun jarang sekali yang meng-eksplornya. Padahal di sinilah kunci baik buruknya masa depan Indonesia.

Di saat pemilu, rakyat Indonesia memiliki ‘kekuasaan’ dan kedaulatan penuh untuk memilih wakil-wakil rakyat dan pemimpin-pemimpin yang dapat dipercaya untuk membawa rakyat ke gerbang masa depan Indonesia yang lebih baik.


Yang kita lihat malah sebaliknya. Di kontestasi Pemilu 2014 kali ini, hampir semua simpatisan partai melibatkan anak dalam aktivitas kampanye. Ini ditentang keras oleh Kak Seto, pecinta anak dan Ketua Komnas Perlindungan Anak. Bahkan Kak Seto alias Seto Mulyadi menghimbau kepada masyarakat agar tidak memilih partai politik yang melibatkan anak-anak dalam kampanye. Sebab menurutnya pelibatan anak dalam kampanye merupakan bagian dari kekerasan terhadap anak. “Kami mengimbau agar jangan memilih parpol yang melakukan kekerasan anak dan membiarkan terjadinya mobilisasi anak,” kata Kak Seto di Kompleks Parlemen Senayan, pada akhir bulan Maret lalu. Kak Seto mengatakan pelibatan anak dalam kampanye bukan bagian dari pendidikan politik. Pelibatan anak-anak dalam kampanye lebih mendekati eksploitasi politik. Hal ini karena dalam kampanye banyak kegiatan yang bertendensi kekerasan seperti menjelekan lawan politik

dan hiburan seronok di atas panggung. “Anak tidak boleh diajak kampanye. Itu kontra produktif. Mereka menilai kampanye, penuh kekerasan, menyanyi di panggung kampanye,” ujar Kak Seto. Dalih anak tidak bisa ditinggal sendiri di rumah ditolak Seto. Dia mengibaratkan seorang tentara yang pergi perang juga tidak mengajak anak dan istrinya ke medan perang. “Ya jangan ikut kampanye, memang kalau tentara mau perang anak istri ikut perang? Tidak bener dong,” katanya. Dari pengalaman sebelumnya, Kak Seto menyatakan ada anak-anak yang meninggal dalam kampanye. Dia meminta Bawaslu peduli dengan persoalan ini. “Intinya memberdayakan masyarakat sendiri untuk melindungi anak-anak,” ujarnya. Cerdas Memilih Alangkah mirisnya kondisi seperti gambaran di atas. Bukannya memperlakukan anak alias generasi masa

depan Indonesia dengan perlakuan yang sebaik-baiknya, ini malah mengeksploitasinya dengan mengajak mereka mengikuti kampanye politik yang content-nya kadang penuh dengan cacian, ejekan, hiburan seronok, dan hal-hal buruk lainnya yang tidak pantas disaksikan oleh anak. Bukannya memikirkan masa depan anak-anak mereka, ini malah mengajaknya menikmati kemeriahan sesaat yang jauh dari pola pendidikan sehat untuk anak. Kini saatnya kita lebih cerdas dan lebih bijak dalam memilih wakil rakyat dan para pemimpin-pemimpin bangsa Indonesia di masa depan. Pilihlah mereka yang peduli pada sesama, peduli pada keberlangsungan lingkungan, peduli generasi masa depan, peduli pada nasib jutaan anak yatim dan mereka yang terlantar karena miskin, dan selalu bekerja untuk kehidupan yang menyejahterakan bagi segenap masyarakat Indonesia. Semoga pilihan kita akan membawa kemaslahatan, kemajuan, serta kemakmuran untuk negeri ini. Aamiin...

Kak Seto

Kampanye Parpol Memberikan Pengaruh Buruk Untuk Anak PARTAI politik mengemukakan banyak alasan terkait keterlibatan anak-anak saat kampanye, mulai dari mencari rekreasi hiburan hingga tak ada pembantu yang menjaga. Pemerhati anak Seto Mulyadi meminta agar orang tua tidak ikut kampanye bila tidak ada yang menjaga anaknya. “Kalau tidak ada yang jaga, ya jangan ikut kampanye. Anak jangan dikorbankan, bukan seperti itu caranya. Itu pelanggaran hak anak dan penuh kemungkinan bahaya," kata pria yang akrab disapa Kak Seto ini di gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat. Kak Seto yang juga adalah Penasihat Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ini pernah mengusulkan agar parpol

Seto Mulyadi (Kak Seto)

menyiapkan acara berbeda yang bebas dari atribut politik untuk anak-anak. Dengan begitu, anak-anak pun bisa tetap terhibur.

“Parpol bikin acara, misalnya dongeng yang bebas dari ingar-bingar politik. Nah saat itu, bapak-ibunya bisa ikut kampanye,” ujar Kak Seto. Mengajak anak ke kampanye parpol, selain bisa berbahaya bagi anak karena potensi keramaian atau ricuh, bisa juga memberikan pengaruh buruk. Anak jadi melihat politik sebagai suatu hal yang buruk. “Jadi kontraproduktif. Mereka melihat politik kotor, saling menghujat, saling berantem,” ucap Kak Seto. Oleh sebab itu, Kak Seto pun tak segan memberikan anjuran agak keras pada masyarakat. “Jangan pernah pilih parpol yang membiarkan pelanggaran hak anak,” tegasnya.


KPAI

Dapat Didiskualifikasi, Partai Yang Menyalahgunakan Anak Dalam Kampanye KOMISI Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan hampir 12 partai politik melakukan pelanggaran terutama dengan melibatkan anak-anak dalam kampanye terbuka. Tim Pengawas Kampanye terbuka Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menemukan pelanggaran aturan kampanye yang dilakukan hampir 12 partai politik terutama karena melibatkan anak-anak dalam kampanye terbuka yang diselenggarakan sejak hari Minggu, 16 Maret 2014. Ketua KPAI Asrorun Niam, Senin (17/3) mengatakan hasil pemantauan lembaganya ini akan langsung dikoordinasikan dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk memperoleh penindakan lebih lanjut. Menurutnya, penyalahgunaan anak dalam kegiatan politik adalah hal serius yang butuh penanganan. Dia menyayangkan tidak diperhatikannya masalah tersebut padahal menurut Niam sebelum kampanye, sosialisasi pelarangan pelibatan anak dalam kampanye terbuka sudah gencar dilakukan baik oleh KPAI maupun KPU sebagai penyelenggara pemilu. “Setiap orang yang menyalahgunakan anak dalam kegiatan politik itu diancam pidana penjara maksimal lima tahun dan atau denda berupa uang paling banyak Rp.500 juta. Ini sesuai dengan ketentuan pasal 87 Undang-undang 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak,� kata Asrorun Niam. Komisioner Badan Pengawas Pemilu Nelson Simanjuntak menyatakan lembaganya akan memberikan rekomendasi kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar partai politik yang melanggar diberikan sanksi administrasi di antaranya seperti tidak diperkenankan untuk melakukan kampanye di jadwal berikutnya.

Ketua KPAI Asrorun Niam

Apabila sanksi administrasi telah diberikan tetapi partai politik tetap melanggar aturan kampanye terbuka maka menurutnya parpol tersebut bisa diberikan sanksi pidana

terberatnya adalah diskualifikasi sebagai peserta pemilu. “Sebenarnya mengapa anak-anak dilarang untuk dilibatkan dalam berkampanye atau dibawa ke kampanye, ini soal keamanan dan kesehatan apalagi anak-anak kalau terpapar sinar matahari atau banyak orang jika terjadi sesuatu yang katakanlah agak sedikit kerusuhan kan biasanya anak-anak mudah sekali menjadi korban,� kata Nelson Simanjuntak. Kampanye terbuka dilakukan pada tanggal 16 Maret hingga 5 April, sementara pemilu legislatif berlangsung pada 9 April. Selain pelarangan pelibatan anak-anak dalam kampanye terbuka, sejumlah tindakan yang dilarang adalah mempersoalkan azas negara, menyerang peserta pemilu yang lain dan pelanggaran pidana berupa menghina seseorang, menghasut, dan menyudutkan suku, agama dan ras tertentu.

Penyalahgunaan anak dalam kegiatan politik adalah hal serius yang butuh penanganan


Jangan Pilih Caleg Yang Bermasalah dengan Anak LAPORAN tentang sosok calon anggota legislatif (caleg) yang bermasalah dengan anak dan dengan rumah tangganya terus masuk ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Atas fakta tersebut, KPAI mengimbau masyarakat jangan memilih caleg-caleg tersebut. Sayangnya, KPAI enggan menyebut siapa saja caleg-caleg bermasalah itu. Ketua KPAI yang baru terpilih, Asrorun Niam Sholeh mengatakan, di perhelatan Pemilu 2014 pihaknya aktif mengawasi dua hal. Yang pertama, pengawasan terhadap potensi eksploitasi anak dalam kegiatan politik. Yang kedua, pengawasan terhadap rekam jejak caleg yang bermasalah dengan anak. ”Apakah dia memiliki catatan pelanggaran terhadap hak-hak anak. Karena jabatan anggota DPR, DPD, Presiden, Menteri dan sebagainya itu adalah jabatan publik yang mengemban amanah publik,” ungkap Niam setelah acara Deklarasi Gerakan Semesta Perlindungan Anak di Gedung KPAI, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat kemarin. Caleg Bermasalah Lebih lanjut Niam mengatakan, KPAI banyak menerima laporan caleg-caleg yang bermasalah dengan anak atau dengan rumah tangganya itu Mereka ada yang caleg DPRD Pusat, DPRD Jakarta dan daerah, caleg DPD,dan caleg incumbent. Tidak hanya itu, banyak pula laporan pejabat eksekutif yang bermasalah dalam urusan domestiknya tersebut. Menurut Niam juga, pelaporan dari berbagai pihak itu masing-masing berbeda kasusnya. Ada yang kasus menelantarkan anaknya, memiliki keluarga broken home, dan lain sebagainya. ”Ini menjadi bagian dari yang perlu diawasi oleh KPAI,” tandasnya. Menurutnya juga, pihaknya sudah mendata para caleg yang bermasalah dalam rumah tangganya. Meski belum

Di perhelatan Pemilu 2014, KPAI aktif mengawasi dua hal. Yang pertama, pengawasan terhadap potensi eksploitasi anak dalam kegiatan politik. Yang kedua, pengawasan terhadap rekam jejak caleg yang bermasalah dengan anak.

menindaklanjuti secara kualitatif kasusnya. ”Secara kualitatif sudah banyak data yang masuk dan terus bertambah,” urainya juga. Siapa saja caleg-caleg bermasalah itu? Niam rupanya tidak mau menyebutkan secara gamblang dengan alasan tidak etis. Namun di sisi lain, Niam berpesan masyarakat jangan memilih caleg yang bermalah dalam urusan domestiknya tersebut. Maka, masyarakat sendiri yang harus pintar-pintar melihat rekam jejak para caleg yang akan dipilihnya. ”Kita peringatkan kepada masyarakat bahwa fakta ini benar adanya. Ada yang dia suka ribut tidak bisa mengontrol emosi sehingga gagal memimpin urusan rumah tangga, malah dia justru mau melamar sebagai pejabat publik,” tegasnya. Menurutnya, ketika jabatan publik disandang oleh orang yang belum tuntas urusan domestiknya tentunya tidak pas. Seharusnya, pejabat publik itu urusan rumah tangga dan urusan anaknya tuntas dulu. Bagaimana mungkin, kata Niam, kita percayakan amanah jabatan publik kepada seseorang yang urusan rumah tangganya saja tidak tuntas. ”Bagaimana mengurusi publik sedangkan urusan rumah tangganya saja tidak tuntas. Ngurusi dapurnya sendiri

tidak bisa kok mau ngurusi dapur orang banyak. Demikian kira-kira logika berpikirnya,” tandasnya. Sanksi Apakah caleg bermasalah dengan anak dan rumahtangganya bisa terkena sanksi? Menurutnya, dalam tingkatan ini mungkin hanya terkena sanksi etik saja belum masuk ke ranah sanksi administratif atau pidana. Tetapi justru KPAI menganggap penting hal ini untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengetahui jejak rekam calon wakilnya di parlemen nanti. Sementara itu Ketua Dewan Pembina Komisi Perlindungan Anak (Komnas PA), Seto Mulyadi alias Kak Seto, juga berpesan agar masyarakat jangan memilih caleg yang pernah melanggar hak-hak anak. ”Mohon dipilih caleg atau parpol yang peduli terhadap perlindungan anak,” tegasnya. Sebagai gambaran, caleg atau parpol yang peduli terhadap anak adalah yang tidak melibatkan anak-anak dalam kegiatan kampanye politik terbuka nanti. ”Sebab melibatkan anakdalam kegiatan kampanye syarat akan terjadinya berbagai bahaya,” tegasnya.


Tiga Ukuran Sukses Pemilu 2014

Lukman Hakim Saefuddin

PARAMETER suksesnya Pemilu 2014 dapat dilihat dari tiga kategori penilaian. Sebab, pemilu sebagai salah satu cara agar proses demokrasi dapat berlangsung secara beradab. Hal itu dikatakan Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Saefuddin, dalam sebuah diskusi kenegaraan bertajuk ‘Sengketa Pemilu di MK’, yang diselenggarakan di Gedung DPR, Jakarta, pertengahan Maret 2014 lalu. Menurutnya, ukuran sukses tidaknya pemilu, hal penting pertama kalau ada jaminan hak pilih setiap warga negara itu tidak terpasung. “Jadi harus ada jaminan bahwa tidak ada satu pun hak warga negara tidak bisa

menggunakan hak pilihnya,” kata Lukman. Kedua, lanjut Lukman, hasil pemilu betulbetul objektif yang merupakan representasi, dan tidak boleh manipulasi. “Karena pemilu itu hakekatnya merupakan wujud dari kehendak rakyat,” tegas Wakil Ketua Umum PPP itu. Yang terakhir, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dapat melaksanakan proses demokrasi lima tahunan itu berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. “Ketiga, kalau seluruh tahapan pemilu sebagaimana proses yang dirancang betulbetul terlaksana sesuai jadwal yang ditetapkan,” ujar Lukman.

Ketua KPU

Pemilih Adalah Raja KETUA Komisi Pemilihan UmumHusni Kamil Manik dengan naiknya partisipasi pemilih di luar negeri berharap terjadi peningkatan partisipasi pemilih yang pada pemilu sebelumnya hanya sebesar 22 dalam Pemilu 2014. “Pada prinsipnya, pemilih persen. adalah raja,” kata Husni saat mengisi bimbingan Usaha lain yang dilakukan untuk menaikkan partisipasi teknis bagi Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) pemilih adalah memberikan keleluasaan bagi di Hotel Holiday Inn, negara bagian Malaka, penyelenggara pemilu untuk meletakkan hari H Malaysia, Sabtu, 8 Maret 2014. pencoblosan pada hari libur. “Undang-undang pemilu Husni menjelaskan pelbagai upaya dilakukan kita menyatakan bahwa pelaksanaan pemilu adalah untuk memudahkan pemilih. “Bagi yang belum pada hari libur atau hari yang diliburkan. Karena itu, Ketua KPUHusni Kamil Manik masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT), bisa untuk pelaksanaan pemilu di luar negeri, diberikan dimasukkan dalam daftar pemilih tambahan. Bagi yang belum kesempatan memilih antara 30 Maret hingga 6 April untuk masuk dalam daftar pemilih tambahan, bisa masuk dalam pemilih menyelenggarakan pemilu sesuai hari libur di negara tersebut,” katanya. khusus. Dan bagi yang belum masuk dalam daftar pemilih khusus, Dengan upaya itu, Husni berharap semua warga negara Indonesia, masih bisa dimasukkan dalam daftar pemilih khusus tambahan,” baik di dalam maupun luar negeri, bisa menggunakan hak pilihnya Husni menguraikan. dengan baik. “Jangan sampai ada warga negara Indonesia yang Dia mengatakan Komisi memasang target 75 persen pemilih tidak bisa menunaikan hak suaranya hanya karena masalah teknis,” untuk tingkat nasional. Diharapkan kenaikan itu juga ditopang ujarnya.

Golput

Sikap Kurang Baik

TERKADANG kita begitu apatis dengan pemimpin yang korup, sehingga memilih golput. Sikap golput atau tidak memilih pemimpin merupakan sikap yang kurang baik. Dalam Islam, kepemimpinan itu penting, sehingga Nabi pernah berkata, “Jika kalian bepergian, pilihlah satu orang jadi pemimpin. Jika hanya berdua, maka salah satunya jadi pemimpin. Sholat wajib pun yang paling baik adalah yang ada pemimpinnya (imam).”


Resensi FILM

THE AMAZING SPIDER-MAN 2 :

RISE OF ELECTRO Genre : Action, Fantasi Rating : Semua Umur Sutradara : Marc Webb Penulis : Alex Kurtzman, James Vanderbilt, Jeff Pinkner, Roberto Orci Pemain : Andrew Garfield, Emma Stone, Jamie Foxx, Chris Cooper, Dane DeHaan, Felicity Jones,Martin Sheen, Paul Giamatti, Sally Field PERTEMPURAN paling penting bagi Spider-Man (Andrew Garfield) ada di dalam dirinya sendiri. Perjuangan antara kewajiban dan tanggungjawab Peter Parker sebagai manusia biasa dan sebagai Spider-Man.

Dalam The Amazing Spider-Man 2: Rise of Electro, Peter Parker kembali menghadapi konflik besar. Menjadi Spider-Man bukan tanpa masalah: Hanya Spider-Man yang dapat melindungi warga New York dari penjahat tangguh yang mengancam kota. Dengan munculnya Elektro (Jamie Foxx), Peter harus menghadapi musuh yang kekuatannya jauh lebih kuat darinya. Dan Sahabatnya, Harry Osborn (Dane DeHaan) telah kembali, dimana Peter segera menyadari bahwa seluruh musuhnya memiliki satu kesamaan. Sebuah film fantasi superhero seru yang pasti dapat menghibur seluruh keluarga.

FILM

RIO 2 Jenis Film : Animasi, Petualangan, Komedi Rating : Semua Umur Produser : John C. Donkin, Bruce Anderson Naskah : Carlos Saldanha, Don Rhymer Produksi : 20th Century Fox Pemain : Jesse Eisenberg, Anne Hathaway, Jemaine Clement, will.i.am, Tracy Morgan,George Lopez, Leslie Mann, Rodrigo Santoro, Jake T. Austin, Jamie Foxx, Andy Garcia, Bruno Mars, Kristin Chenoweth, Rachel Crow, Janelle Monae, Bebel Gilberto Sutradara : Carlos Saldanha

20

APRIL 2014

RIO 2 mengisahkan tentang Jewel dan Blu bersama ketiga anaknya menjalani kehidupan sebagai hewan peliharaan di kota. Ketika Jewel memutuskan bahwa ketiga anaknya perlu belajar untuk hidup di alam bebas, mereka meninggalkan kota dan berpetualang menuju Amazon. Setelah tiba di Amazon, Jewel bertemu kembali dengan ayahnya serta mantan pacarnya. Jewel dan ketiga anaknya yang bahagia dengan kehidupan alam liar, namun Blu yang sulit beradaptasi dengan tempat barunya kini mulai khawatir akan kehilangan keluarganya. Sebuah film animasi keren yang cocok dinikmati oleh seluruh keluarga.


Resensi BUKU

PARENTS POWER

Membangun Karakter Anak Melalui Pendidikan Keluarga Penulis Penerbit Cetakan I Halaman Dimensi ISBN

: : : : : :

Saiful Falah Republika Penerbit Maret 2014 xxviii + 286 halaman 13,5 x 20,5 cm 978 - 602 - 8997 - 79 - 9

BERKELUARGA itu bukan hanya sekadar mengganti status dari jomblo menjadi memiliki pasangan. Di balik perubahan tersebut tersimpan tanggungjawab untuk bersama-sama membangun kehidupan yang lebih baik. Berkeluarga itu bukan hanya sekadar memiliki pasangan yang cantik/ganteng, kaya, memiliki jabatan tinggi, dan terkenal. Lebih dari itu, setiap pasangan harus memiliki wawasan pengetahuan yang luas dan bekal yang cukup, terutama dalam hal agama. Sepasang suami-istri pada akhirnya akan menjadi ayah dan ibu yang memiliki tugas sebagai aktor utama dalam pendidikan anak. Berkeluarga itu tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Persiapan dan perencanaan perlu dilakukan. Keberhasilan sebuah 'bahtera' keluarga mengarungi 'samudera' kehidupan sangat dipengaruhi oleh keputusan-keputusan dan langkah-langkah sebelum memasuki gerbang kehidupan. Anak adalah kanvas kosong yang selalu siap diwarnai dengan warna apa saja. Setiap perilaku orangtua yang dilihat dan diketahui

anak, memberikan goresan abadi di kanvas tersebut. Menggoreskan sembarang tinta dengan sembarang garis tentu akan mempersulit pembentukan lukisan berikutnya. Buku yang ditulis oleh seorang pakar dan praktisi pendidikan ini akan mengajak kita untuk merenungkan kembali dan mencoba mendudukkan posisi keluarga dengan dua aktor utama, ayah dan ibu, dalam pendidikan anak. Dan semua itu dilakukan jauh sebelum keluarga itu dibentuk. Sebuah bacaan yang tidak hanya penting untuk para calon ayah dan ibu, juga amat diperlukan bagi mereka yang saat ini sudah menjadi ayah dan ibu.

APRIL 2014

21


Islamic Parenting

Mengajari Anak Mengungkapkan Pendapat dan Memilih “MAAA, Aku gak suka sama ketua kelasku”, ungkap Kakak sambil merengut. Tas sekolahnya ia simpan begitu saja di kursi. Kekesalan tampak jelas di wajahnya. “Hmm, Kakak lagi kesel?,” tanya Mama pelan. “Ya...,” jawab Kakak pendek. “Kakak mandi dulu sana! Biar kena air dan bisa lebih segar,” kata Mama. Mama tetap berusaha tenang mengarahkan Kakak. Meski Kakak masih tampak kesal namun semua arahan Mama dia kerjakan. Ia masih ingat nasihat Papa dan Mama bahwa bila marah, salah satu yang dapat meredakan adalah air. Lagi pula sore hari memang saatnya ia harus mandi. Setelah mandi, Mama mengajak Kakak menyiapkan makan malam bersama, dan rangkaian acara sore hingga malam. Sampai akhirnya tiba saat sebelum tidur. Mama lihat Kakak sudah lebih tenang. Mama melaksanakan sebuah program yang direncanakan sejak sore, yaitu menelisik permasalahan putra tercinta agar bisa menghadapi permasalahan dengan lebih baik. “Kakak masih kesal sama ketua kelas?,” tanya Mama. Kakak menatap Mama tanpa kata. Tapi Mama sangat hafal putranya bila sedang kesal. “Ketua kelasnya tak adilkah? Atau suka nyuruh-nyuruh? Atau apa gitu Kak?,” pancing Mama.

22

APRIL 2014

“Ah...ketua kelasnya semaunya sendiri. Ngatur piket kebersihannya gak adil. Aku dikasih hari Jumat terus, padahal itu kan hari aku harus ekskul. Jadinya telat melulu trus ditegur sama guru,” papar Kakak sambil bernada marah. “Hmm.... Kakak sudah bilang kalau ingin piket hari lain?,” tanya Mama. Kakak diam dan menggeleng. *** Ya, kelanjutan ceritanya, ternyata Kakak tidak berani menyampaikan ingin piket pada hari lain, seperti penulis pun mengalami hal yang sama di masa kecil. Saya yakin beberapa Sahabat Generasi ada yang demikian pula. Tak berani mengungkapkan pendapat ataupun keinginan karena takut disalahkan, takut tidak dipenuhi, malu, dan berbagai perasaan tidak nyaman lain. Walhasil, apapun yang menjadi kebijakan pemimpin diterima saja, meski hati keberatan dan marah, dijalani meski merasa terganggu dan terzalimi. Itu pula yang terjadi pada lingkup organisasi lainnya seperti lingkup keluarga, masyarakat, dan negara. Bila ada anggota organisasi tidak menyalurkan pendapat atau aspirasinya maka jangan heran jika kebijakan yang ada hanya mengakomodasi anggota yang menyuarakan aspirasinya, jangan marah jika kondisi dan

kebutuhannya tidak terakomodasi. Bisa jadi pemimpin membuat kebijakan semaunya karena tidak ada anggota yang berpendapat maupun menyampaikan keluhan. Dalam sebuah hadits disebutkan, “Siapa di antara kalian yang melihat suatu kemunkaran maka cegahlah dengan tangannya, maka bila tidak mampu cegahlah dengan lisannya, dan apabila tidak mampu juga cegahlah dengan hatinya, maka itulah selemah-lemah iman.“ (HR. Bukhari-Muslim) Salah satu hal yang dapat memupuk keberanian anak dalam mencegah kemunkaran ialah dengan memupuk keberaniannya dalam berpendapat. Hal ini bisa dimulai dari hal-hal sederhana dalam keluarga. Misalnya dengan melibatkan pendapatnya dalam memilih mana baju yang ingin ia pakai, apa warna cat kamar, kemana liburan keluarga, lalu mendengarkan keluhannya dan masukannya. Ketika anak tidak mengeluarkan pendapatnya, bisa jadi apa yang dipilihkan orang tua tidak sesuai dengan kondisi dan keinginannya. Anak belajar dari konsekuensi alami saat tidak menyuarakan pendapatnya. Budaya keluarga yang melibatkan dan mendengarkan aspirasi anak ini yang akan


Islamic Parenting oleh :

membentuk anak yang percaya diri dalam mengeluarkan pendapat. Ia jadi memiliki pandangan bahwa ia punya hak untuk menyuarakan pendapatnya. Pentingnya Memberikan Pendapat Bekal kepercayaan diri, pandangan, dan keberanian ini bisa terbawa hingga ia dewasa nanti ketika ia ada di lingkungan organisasi, masyarakat, bahkan negara sehingga ia menjadi individu yang memberi kontribusi terhadap lingkungannya. Ketika ia menjadi pemimpin, ia menjadi pemimpin yang memperhatikan dan mendengarkan aspirasi anggota. Ketika menjadi anggota ia menjadi orang yang paham pentingnya memberi pendapat dan suara, termasuk paham pentingnya memberikan suara ketika pemilu (pemilihan umum). Membentuk situasi yang mendukung untuk pengasuhan anak merupakan suatu keharusan dan dilakukan pada tingkat keluarga, negara, bahkan internasional. Kita pasti berharap negara Indonesia ini memiliki kebijakan yang mendukung pengasuhan pendidikan anak misalnya dengan adanya aturan anti-pornografi, ASI eksklusif, kota layak anak, dan sebagainya. Tentunya hal ini dapat kita bantu dengan memilih profil-profil perwakilan pemerintah yang mendukung. Mengikuti pemilu merupakan sebuah ajang pendidikan bagi diri agar dapat mencontohkan kepada anak-anak kita tentang pentingnya keberanian mengungkapkan pendapat. Pemilu merupakan sebuah bentuk lain musyawarah yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia yang tersebar di berbagai daerah dengan jumlah yang besar.

dr. Zulaehah Hidayati *

Pemilu juga merupakan cara menyampaikan pendapat kita pada negara sehingga kepentingan kita dapat difasilitasi oleh negara melalui para wakil rakyat dan pemimpin yang telah kita pilih. Memilih Tentang persoalan memilih, hidup ini penuh dengan berbagai kejadian yang memang mengharuskan kita untuk memilih. Bahkan di pagi hari pun kita sudah dihadapkan pilihan. Ketika adzan berkumandang apakah akan terus tidur atau bangun untuk shalat shubuh. Ketika sarapan pagi, kita akan memilih sarapan atau tidak, akan memilih makanan yang

disiapkan untuk dimakan atau tidak. Hanya satu saat orang sudah tidak perlu memilih lagi, yaitu ketika ia sudah meninggal dunia. Berbagai momen melakukan pengungkapan pendapat ataupun memutuskan sesuatu, adalah suatu pembelajaran untuk anak. Anak akan melihat bagaimana cara mengungkapkan pendapat dan memilih sebuah keputusan yang dilakukan oleh orangtuanya. Bijakkah? Beranikah? Apa pilihan cara ataupun kata-katanya? Semua jadi pembelajaran untuk anak. Termasuk pada Pemilu Legislatif 9 April 2014 ini. Semoga kita dapat menjadi contoh yang baik bagi anak-anak kita.

APRIL 2014

23


SEKOLAH PERADABAN AL-KAMIL

Pendidikan Yang Berkualitas dan Berkarakter Qurani Demi Pemberdayaan Generasi Kemampuan skill dan kematangan leadership, diharapkan akan menjadi modal berharga bagi generasi di masa depan. Inilah yang melatarbelakangi dibentuknya Sekolah Peradaban Al-Kamil oleh Yayasan Mizan Amanah.

PENDIDIKAN berkualitas dan berkarakter qurani untuk anak, menjadi dambaan umat. Kemampuan skill dan kematangan leadership, diharapkan akan menjadi modal berharga bagi generasi di masa depan. Inilah yang melatarbelakangi dibentuknya Sekolah Peradaban Al-Kamil oleh Yayasan Mizan Amanah. Yayasan Mizan Amanah menyadari bahwa generasi unggul diciptakan dari hasil pendidikan yang berbasis pengembangan potensi, bukan dari sebuah penyamaan skill atau potensi. Pendidikan seperti inilah yang akan melahirkan para para juara yang membanggakan. Representasi Visi dan Misi Mizan Amanah Kehadiran Sekolah Peradaban Al-Kamil, merupakan representasi dari visi dan misi dari Yayasan Mizan Amanah sebagai bentuk kepedulian untuk membentuk generasi muslim yang bermanfaat, generasi dambaan umat. Ide dan gagasan untuk membangun sebuah lembaga pendidikan telah lama disusun oleh manajemen Mizan Amanah sejak tahun 2007. Yaitu dengan dibentuknya tim pendidikan Mizan Amanah. Hal ini karena Mizan Amanah telah lama berperan dalam aktivitas pengasuhan anak yatim dan dhuafa. Sejak Mizan Amanah berdiri, anak binaan yatim Mizan Amanah telah menempati asrama. Namun untuk pendidikan, para binaan yatim masih harus bersekolah di luar asrama. Hal ini yang sering menjadi kendala

dalam proses bimbingan pendidikan dan bimbingan kepribadian, sebab ternyata anak-anak banyak terpengaruh oleh faktor eksternal yakni faktor lingkungan yang dirasa kurang tepat bagi perkembangan karakter anak. Inilah latar belakangnya sehingga Mizan Amanah bertekad untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan terintegrasi

dan berkualitas, yang tentunya kelak akan mencetak generasi muslim yang penuh manfaat dan sarat prestasi. Dalam perjalanan waktu, dan berkat rahmat serta karunia Allah SWT, alhamdulillah, di tahun 2011 lewat tangan para dermawan, lahan di daerah Ciranjang, Cianjur Jawa Barat pun terbebaskan. Di lahan tersebut, kini telah


SILATURAHIM atau silaturrahmi merupakan salah satu kewajiban bagi setiap pribadi muslim. Dalam Al-Qur’an, Allah menegaskan, “Dan bertakwalah kepada Allah yang kalian saling meminta dengan nama-Nya dan sambunglah tali silaturahim.” (QS. An-Nisa :1). Untuk itulah, Sekolah Peradaban AlKamil selalu berusaha untuk bersilaturahmi dengan siapa pun dan dari pihak manapun. Selain dapat mempererat ukhuwah, silaturrahmi pun dapat menjadi sarana menjalin networking, yang kelak akan tercipta sebuah hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan. didirikan Sekolah Peradaban Al-Kamil, yaitu sekolah bagi anak-anak yatim, kaum dhuafa, dan anak-anak yang berprestasi dengan beasiswa penuh dari Yayasan Mizan Amanah. Prestasi Membanggakan Pendidikan yang tekun tanpa kenal lelah pun kini berbuah manis. Kini, para anak didik Sekolah Peradaban Al-Kamil, telah mampu menguasai hafalan Al Qur’an. “Rata-rata, anakanak sudah hafal sekitar 4 juz lebih. Bahkan sudah ada yang hafal sampai 6 juz,” ungkap Rendi Yulianto, Kepala Sekolah Peradaban Al-Kamil. “Memang, di awal-awal, konsentrasi kami adalah di pendalaman agama, akhlak, dan AlQur’an. Dengan bekal dasar keimanan, insya Allah, jiwa anak-anak akan lebih kokoh, tidak mudah goyah, dan lebih mudah menyerap ilmu lainnya, yang kurikulumnya akan kita mulai di tahun ajaran berikutnya,” tambah Rendi.

Silaturahim ke MUI Cianjur Beberapa waktu lalu, Sekolah Peradaban Al-Kamil, menggelar silaturahim dengan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, di Gedung Sekretariat MUI Kabupaten Cianjur. Respon positif pun terlihat dari para undangan. Beberapa pengurus MUI Cianjur terlihat cukup kagum dengan konsep dan visi-misi dari Sekolah Peradaban Al-Kamil. ”Kita mendukung sekali adanya lembaga pendidikan yang didirikan Mizan Amanah yang berada di Cianjur ini. Dan ini merupakan sekolah peradaban pertama yang ada di Cianjur.

Ekstra Kurikuler Untuk kegiatan ekstra-kurikuler (ekskul), Sekolah Peradaban Al-Kamil menerapkan kegiatan ekskul yang langsung menyentuh lifeskill. Kegiatan bertani, memanen, hingga memasak hasil panen, adalah kegiatan ekstra yang kita berikan di Sekolah Peradaban Al-Kamil. “Areal persawahan yang berada di lingkungan sekolah menjadi tempat praktek ekskul mereka,” tutur Rendi. “Alhamdulillah, beras yang dipanen dari sawah kami, hasilnya juga dinikmati bersama. Proses yang cukup panjang yang dijalani, mulai dari menanam hingga panen, menjadikan kita makin menghargai dan bersyukur akan karunia Allah,” ungkap Rendi. Sekolah Peradaban Al-Kamil membuka pendaftaran siswa baru setiap bulan Juli. Rendi menambahkan, bahwa target tiap angkatan adalah 60 siswa. Dan rencananya akan diperbesar hingga jenjang SMA, dengan lama pendidikan enam tahun, SMP plus SMA.

Kita mendukung,” ujar Ketua MUI Cianjur, KH. Abdul Halim. Silaturahim dengan Institusi Pendidikan Sebagai lembaga pendidikan unggul, Sekolah Peradaban Al-Kamil tak lupa membangun silaturahmi dan networking dengan lembaga atau institusi pendidikan lain, demi menambah wawasan dan menambah penguasaan materi keilmuan dari para anak didik. Tercatat, Institut Pertanian Bogor (IPB), Sekolah Tinggi Ekonomi Islam SEBI, dan berbagai institusi terkait lainnya, telah bekerjasama dengan Sekolah Peradaban Al-Kamil.

SEKOLAH PERADABAN AL-KAMIL Jl. Raya Ciranjang No.53 RW 06 Desa Hegarmanah, Kec.Sukaluyu, Kab. Cianjur, Jawa Barat Tel. : (0263) 326 100 eMail : info@sekolahperadaban-alkamil.org www.sekolahperadaban-alkamil.org

Salurkan Kepedulian Anda Pada Generasi Peradaban Masa Depan Melalui Rekening :

101 00 1112222 1 (Bank Mandiri) a/n. Yayasan Mizan Amanah

Kantor Pusat : Jl. Kesehatan Raya No. 16 Bintaro - Jakarta Selatan Tel. (021) 7388 6407 w w w. m i z a n a m a n a h . o r g


ABU UBAIDAH bin JARRAH Pemegang Amanat Umat dan Rasulullah SAW Rasulullah SAW pernah bersabda, “Tiap-tiap umat ada orang pemegang amanat, dan pemegang amanat umat ini adalah Abu Ubaidah Ibn Jarrah”. KITA perlu mengkaji sejarah Abu Ubaidah Ibnu Jarrah RA dan memetik pelajaran hikmah-hikmah yang terkandung dalam kisah-kisah beliau, terlebih dewasa ini, manusia yang hidup di dunia saat ini, nampaknya sudah kehilangan pemegang amanat. Kecurangan dan pengkhianatan telah merajalela merasuki seluruh lapisan masyarakat dan segala aspek kehidupan. Peristiwa Pada Perang Uhud Abu Bakar Ash-Shiddiq menyampaikan suatu kisah tentang jasa Abu Ubaidah pada Perang Uhud. “Pada waktu Perang Uhud , Rasulullah SAW terkena panah, panah itu mengenai rahang atas wajah beliau, ketika itu beliau memakai tutup kepala dari besi sehingga kepingan besi penutup wajahnya menancap ke rahang beliau di dua tempat, dari wajah beliau darah terus bercucuran. Aku berusaha mendekati Rasulullah Saw tetapi sudah di dahului oleh sesorang yang berlari dari arah timur. Ia lari begitu cepat seperti kilat menyambar. Terus terang, pada saat itu aku merasa cemas, kalau –kalau orang yang datang itu dari pihak lawan, maka segera aku berdoa pada Rabb-ku “Mudah-mudahan orang itu adalah orang yang patuh kepada Rasulullah SAW”. Setelah aku berada di sisi Rasulullah barulah aku tahu ternyata dia adalah Abu Ubaidah Ibn Jarrah. Dia berkata kepadaku “Aku mohon atas nama Allah, hai Abu bakar agar engkau membiarkan aku

mencabut lempengan besi ini dari wajah Rasulullah SAW.” Abu Ubaidah lalu menggunakan kedua gigi depannya untuk mencabut besi tajam yang menancap ke dalam kedua sisi rahang Rasulullah. Setelah mencabut besi itu, Abu Ubaidah terjatuh dan kedua gigi atas dan gigi bawahnya tanggal. Kemudian ia menggigit besi yang kedua dengan kedua gigi atas dan bawahnya yang masih tersisa, dan ternyata giginya pun tanggal. Aku dan Rasulullah SAW amat terharu melihat kesetiaanya dan pengorbanan Abu Ubaidah. Betapa sayang dan cintanya ia pada Rasulullah sampai-sampai ia rela giginya hilang. Sejak itulah di kalangan kaum muslimin ia di kenal sebagai ‘Si Ompong’, karena kedua gigi atas dan gigi bawahnya telah hilang.” Orang Yang Memegang Amanat Pada suatu ketika, utusan Masyarakat Najran datang menemui Rasulullah SAW. Utusan itu minta kepada Rasulullah agar mengutus seseorng yang dapat mengajarkan kepada masyarakat najran hukum-hukum Agama Islam. Rasulullah SAW menyanggupinya dan menjanjikan kepada mereka seraya berkata, “Esok hari aku akan mengutus bersama kalian seorang benar-benar amin, benar-benar amin, benarbenar amin.” (Rasulullah mengulangnya hingga tiga kali). Orang yang disebut ‘amin’ sampai tiga kali adalah Abu Ubaidah. Ialah yang di utus

mengajarkan syariat islam kepada penduduk Najran. Melihat hal ini, Umar berkata, “Aku benar-benar mengharap agar aku ditunjuk Rasulullah SAW untuk menduduki jabatan itu, setelah kami menunaikan Shalat Dzuhur bersama, Rasulullah SAW melayangkan pandangannya ke kiri dan ke kanan sepertinya ada yang hendak beliau cari. Aku sengaja mengangkat kepalaku agar beliau melihatku. Tapi ternyata tidak, beliau tidak mencari aku beliau terus melayangkan pandangannya dan ketika melihat Abu Ubaidah Bin Jarrah beliau segera memanggilnya dan berkata kepadanya ”Wahai Abu Ubaidah, pergilah engkau bersama-sama dengan mereka (utusan Masyarakat Najran), jalankan hukum dengan penuh kebenaran terhadap segala apa yang mereka perselisihkan.” Aku sempat tercenung dan aku kini menyadari itulah kelebihan yang tidak di raih oleh siapapun kecuali hanya oleh Ubaidah. Rasulullah SAW menyerahkan tugas yang mulia itu kepada Ubaidah karena beliau tahu Ubaidah orang yang memegang teguh amanat. Dalam pertempuran ‘Dzatil Salasil’ Rasulullah mengirim bala bantuan tentara untuk membantu pasukan yang dipimpin oleh Amru Ibnu Ash. Di antara prajurit itu terdapat Abu Bakar RA dan Umar RA, sedangkan komandan pasukannya adalah Abu Ubaidah bin Jarrah. Kepercayaan yang diberikan Rasulullah


SAW terhadap Abu Ubaidah bin Jarrah membuat Umar Bin Khatthab berkata mengenai Ubaidah menjelang wafatnya, ”Kalau Abu Ubaidah bin Jarrah masih hidup maka aku akan menunjuknya sebagai kholifah penggantiku. Dan bila kelak Allah SWT bertanya kepadaku tentang apa sebabnya, maka aku akan menjawabnya,” Aku melihat dia karena dia seorang pemegang amanat umat dan pemegang amanat Rasulullah SAW.”

Wafatnya Abu Ubaidah Bin Jarrah Pada suatu hari ketika, Umar RA sedang sibuk menangani persoalan-persoalan pemerintahan, lalu tiba-tiba ia dikejutkan oleh berita tentang wafatnya Abu Ubaidah. Umar begitu terkejut dan merasa kehilangan, matanya terpejam dan kepalanya tertunduk. Dari kedua bola matanya menetes air mata duka, saat itu juga ketika ia mendengar berita tersebut Umar langsung berdoa memohon kepada Allah SWT agar memberikan rahmatNya

kepada Ubaidah RA. Lalu Umar mengulangi ucapan yang pernah diucapkan sebelumnya. Katanya, ” Kalau aku mempunyai suatu puncak keinginan maka aku ingin suatu rumah yang di dalamnya penuh dengan orang-orang seperti Abu Ubaidah.” Abu Ubaidah wafat di negeri Urdun di wilayah Syam, dan jenazahnya dikubur di tempat yang pernah dibebaskannya dari cengkraman kerajaan penyembah api dan berhala, Persia dan Romawi.

Ujian Maha Berat Bagi Abu Ubaidah bin Jarrah ABU Ubaidah pernah dihadapkan pada dua pilihan. Manakah yang akan menjadi pilihannya, ayahnya yang kafir atau keislamannya yang diridhoi Allah? Ketika Perang Badar, Abu Ubaidah ikut memperkokoh dan membela kaum muslimin, sedangkan ayahnya berada dalam barisan kaum Quraisy yang musyrik dan kafir. Dalam sebuah pertempuran yang

sengit, Abu Ubaidah terpaksa membunuh ayahnya yang terus mendesak dan melawannya. Walaupun hatinya terasa berat tapi demi menegakkan amanah Allah dan Rasul-Nya, Ubaidah terpaksa membunuh ayahnya. Setelah peristiwa tersebut, Allah menurunkan firman-Nya, “...Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati

mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripadaNya. Dan dimasukkan di bawahnya sungaisungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridho terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan RahmatNya). Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung.” (QS. Al-Mujadalah:22).


Bikin Gila FENOMENA calon legislatif melakukan ritual ke tempat keramat meningkat menjelang pemilihan umum. Para calon wakil rakyat itu menanggalkan rasionalitas untuk mengejar jabatan (detiknews, 4/3). Berbagai aksi tidak rasional dilakukan para calon legislatif demi ambisi. Ritual di tempat yang keramat, mendatangi makam keramat, bahkan ritual ‘nyembah’ pohon besar. Jasa paranormal, dukun, dan ahli spiritual juga menjadi langganan para calon legislatif. Menurut Goldy, Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Tulungagung, kebiasaan politisi mengunjungi makam keramat meningkat menjelang pemungutan suara. Umumnya dilakukan akibat seorang calon anggota legislatif (caleg) memiliki kepercayaan diri yang lemah. Ongkos besar yang terlanjur dikeluarkan saat kampanye membuat pola pikir seseorang calon anggota legislatif tidak lagi rasional. Jor-joran Pada Pemilu 2014, para caleg harus bekerja lebih keras dan jor-joran. Persaingan bakal lebih ketat dari Pemilu 2009 lalu. Selain jumlah caleg makin banyak, ‘harga’ satu kursi di DPR RI dipastikan juga lebih mahal. Sistem politik pemilu yang ada bahkan bisa membuat orang gila beneran. Ini sudah terbukti pada Pemilu 2004 dan 2009 lalu. Menurut data Kemenkes, pada Pemilu 2009, ada 7.736 caleg yang mengalami gangguan jiwa berat alias gila. Sebanyak 49 orang caleg DPR, 496 orang caleg DPRD I, 4 caleg DPD, dan 6.827 orang caleg DPRD II. Prof.Dadang Hawari, psikiater senior,

memperkirakan pada 2014 ini akan lebih banyak lagi caleg yang bakal gila dibanding tahun 2009. Bahkan dr. Teddy Hidayat, psikiater yang juga Ketua Penanggulangan Narkoba RS. Hasan Sadikin Bandung, memprediksi tingkat stres caleg akan meningkat mencapai 30% baik bagi caleg yang terpilih maupun yang gagal. Biaya Mahal Politik Sistem politik pemilu membuat kontestasi di dalam pemilu menjadi sebuah kontestasi berbiaya tinggi alias sangat mahal. Ini lantaran persaingan sangat ketat dan peluang berhasil sangat kecil. Jika diratarata, peluang caleg berhasil duduk menjadi anggota dewan, hanya 10% saja. Bahkan untuk kursi DPR, lebih kecil lagi peluangnya. Jumlah 560 kursi diperebutkan oleh 6.607 caleg. Hanya 8,5% yang akan lolos ke Senayan. Sebanyak 6.047 caleg DPR dipastikan akan gagal. Kecilnya peluang itu masih diperumit lagi dengan sistem pemilu yang digunakan. Dengan sistem yang ada, persaingan sengit bukan hanya dengan caleg dari partai lain, tetapi juga antar caleg dari satu partai yang sama di dapil (daerah pemilihan) yang sama. Lalu, untuk tingkat DPR, hanya partai yang mendapat suara total nasional minimal 3,5% yang dikenal dengan istilah parliamentary threshold saja yang bisa duduk di DPR. Ini artinya, meski seorang caleg meraih suara terbanyak, jika partainya tidak lolos parliamentary threshold, maka ambisinya akan kandas dan gagal beraktivitas politik di Senayan. Semua persaingan dan mekanisme itu membuat setiap caleg habis-habisan agar dapat suara terbanyak. Segala cara

dilakukan. Adu banyak iklan, baliho, poster, spanduk, stiker, pamflet, kaos, medsos, bantuan sembako, sumbangan, dan sebagainya. Lalu para caleg juga akan banyak-banyakan mencari anggota buat tim kampanye dan tim suksesnya. Semuanya harus dilakukan jauh-jauh hari, dan semuanya itu perlu dana alias uang. Riset yang dilakukan Pramono Anung, politisi asal PDI Perjuangan, menyebutkan bahwa biaya kampanye Pemilu 2009 meningkat 3,5 kali lipat dibandingkan Pemilu 2004. Ia memperkirakan, untuk Pemilu 2014, biaya kampanye akan naik lagi 1,5 kali lipat dari Pemilu 2009. Secara rata-rata biaya kampanye pada 2009 bagi caleg DPR mencapai 3 Milyard rupiah. Pemilu 2014 ini diperkirakan bisa mencapai Rp.4,5 Milyard. Sungguh jumlah yang tidak sedikit. Dalam beberapa pemberitaan, sejumlah caleg DPR mengaku sudah menyiapkan dana kampanye sebanyak Rp.6 Milyard. Untuk calon DPD dan caleg DPRD I dan DPRD II setidaknya dana yang harus disiapkan mencapai angka ratusan juta rupiah. Bisa dibayangkan ketika para caleg itu sudah berkampanye dimana-mana, foto mereka sudah terpampang di jalan-jalan, harta sudah habis-habisan, bahkan boleh jadi mereka sudah menjual aset-aset berharganya, tanah, rumah, mobil, dan barang berharga lainnya. Belum lagi ada juga yang berhutang dalam jumlah besar. Mereka sudah sedemikian terkuras fisik, harta, mental, lantas gagal. Jelas tekanan batin yang menimpanya pasti tidaklah kecil. Yang tidak kuat akan mengalami gangguan jiwa baik ringan maupun berat alias gila. Gambaran-gambaran di atas adalah deskripsi nyata dari apa yang terjadi di


masyarakat. Ini dikarenakan karena adanya ketidak tulusan para calon wakil rakyat di dalam menyuarakan kepentingan rakyat yang diwakilinya. Banyak di antara mereka yang ingin menjadi anggota dewan karena mengejar proyek besar dari dana APBD/APBN yang notabene asalnya dari rakyat juga. Ujung-ujungnya adalah kolusi, korupsi dan nepotisme, hal-hal haram yang sama-sama ingin kita berantas terutama di masa pasca reformasi seperti saat ini. Sudah banyak berita di media tentang penangkapan para koruptor oleh KPK. Ada kasus Hambalang, kasus import daging sapi, kasus Century, dan sebagainya. Semuanya jelas-jelas menggunakan uang rakyat yang seharusnya digunakan dan dikembalikan guna sebesar-besar kemakmuran rakyat. Rakyat Menjadi Korban Yang jadi korban jelas rakyat Indonesia. Obyek penderita yang dianggap paling mudah diatur, lemah, bodoh, dan termarjinalkan. Padahal saat kampanye, mereka sangat butuh suara rakyat untuk mendulang suara agar bisa menjadi anggota

dewan. Namun setelah berkuasa, banyak dari mereka yang sudah tidak ingat lagi asal mereka. Mereka malah dengan rakus mencuri uang rakyat dengan KKN yang semakin hari semakin terang-terangan dan semakin merajalela tanpa malu bahwa hal itu adalah haram. Mereka tanpa malu mengatur proyek demi mendapatkan untung berlipat dan laba yang menggiurkan, karena memang mereka mengejar ‘defisit’ keuangan mereka yang terpakai pada waktu masa kampanye. Mereka kadang begitu mudah ‘terbeli’ dan menyetujui berbagai undang-undang yang menguntungkan para cukong atau para pemberi modal lokal maupun asing. Menurut Rizal Ramli, pakar ekonomi, setidaknya ada 20 UU yang pembuatannya didanai asing. Sementara menurut pengakuan Eva Kusuma Sundari, anggota dewan dari PDI Perjuangan, ada campur tangan asing pada penyusunan 76 draft undang-undang. Temuan yang bersumber dari BIN (Badan Intelejen Negara) ini, menurut Eva, adalah bentuk intervensi dari upaya meliberalisasi sektor-sektor vital di Indonesia. Contohnya UU tentang

migas, kelistrikan, keuangan/perbankan, sumber daya air, dan sebagainya. Akibatnya. kekayaan alam tambang, migas, energi, sektor keuangan, perbankan, semuanya dikuasai asing. Rakyat tidak bisa mendapatkan manfaat maksimal dari kekayaan bumi Indonesia yang katanya untuk kemakmuran rakyat. Pada akhirnya, rakyat jualah yang menjadi korban penderita paling akhir. *** Saat inilah dibutuhkan kesadaran lahir batin dari segenap elemen masyarakat. Di saat kedaulatan rakyat sedang dijunjung setinggi-tingginya. Di momen Pemilu 2014 ini, kita masyarakat Indonesia dituntut peka dan waspada dengan hati dan pikiran yang dipenuhi dengan materi-materi rekam jejak dari partai politik, para caleg, dan para calon pemimpin Indonesia di masa depan. Mereka dengan sifat, sikap, perilaku ikhlas berbuat untuk rakyat, juga menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai panutan, serta khusyuk dan tunduk pada kuasa Allah SWT, adalah mereka yang selayaknya kita pilih sebagai pemimpin.


Sinar Mas Gelar Program Pengobatan Gratis ‘Peduli Kabut Asap Riau’ ASIA Pulp and Paper (APP), Sinar Mas Forestry (SMF) dan Rumah Sakit Eka Hospital Pekanbaru menggelar pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis akibat gangguan kabut asap. “Kami turut merasakan kesulitan yang dialami warga Riau akibat musibah asap ini, karenanya pada hari ini dan beberapa hari ke depan kami memberikan layanan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis,” ujar Direktur APP Suhendra Wiriadinata, Kamis (20/3). Program yang dinamakan Sinar Mas Group ‘Peduli Kabut Asap Riau’ ini ditangani oleh tim medis dari RS Eka Hospital. Turut terlibat pula dalam program ini Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Daerah Riau, dan Satuan Tugas Penanggulangan Kabut Asap. Kegiatan ini dilaksanakan di empat titik pada tanggal 20-26 Maret. Adapun lokasi pengobatan gratis itu adalah Rumah Pintar Perawang dan Desa Sungai Limau di Kabupaten Siak, Desa Api-api Kabupaten Bengkalis, dan Desa Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan. APP dan SMF juga aktif menyebarkan masker gratis di berbagai tempat di Riau. Dalam kurun waktu sebulan dari Februari 2014, puluhan ribu masker telah diberikan untuk mengantisipasi dampak yang

BCA Serahkan Donasi untuk Program Pendidikan Unicef

Akibat lingkungan yang berasap, kemampuan kerja paru-paru berkurang dan menyebabkan kesulitan bernafas

ditimbulkan dari asap kebakaran hutan. Akibat lingkungan yang berasap, kemampuan kerja paru-paru berkurang dan menyebabkan kesulitan bernafas. Kemampuan paru-paru untuk menangkal infeksi juga menurun hingga penyakit mudah hinggap. Lebih jauh asap akan memperburuk penyakit yang ada seperti asma, bronchitis, penyakit paru-paru, dan penyakit jantung kronik. Hal lain yang dipicu dari kepungan asap PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menyerahkan sebagian dari keuntungan penjualan Sukuk Ritel 006 (SR-006) sebesar Rp.225,49 juta kepada Unicef. Selain itu, bank swasta terbesar di Indonesia itu juga menyerahkan donasi Rp.850 juta untuk program pendidikan ramah anak Unicef. “Kami mendapatkan kepercayaan dari pemerintah untuk menjadi salah satu agen penjual SR-006, dimana pemerintah menunjuk 17 agen penjual,” ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja saat

adalah iritasi mata, hidung, tenggorokan, memacu reaksi alergi, dan ISPA. Menurut situs Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) yang mengutip data Dinas Kesehatan Provinsi Riau, penderita ISPA meningkat pesat dari 18.893 orang pada 26 Februari menjadi 43.463 orang pada 12 Maret. Daerah yang paling banyak menderita ISPA di antaranya adalah Kabupaten Siak, Bengkalis, dan Pelalawan. penyerahan donasi secara simbolis kepada Kepala Perwaiklan Unicef Indonesia Angela Kearney, di Jakarta, Senin (17/3). Selama masa penawaran, BCA berjanji akan menyisihkan Rp.1.000 untuk setiap sukuk ritel yang terjual senilai Rp.5 juta dan kelipatannya. Hasilnya, BCA berhasil mengumpulkan Rp 225,49 juta dan menyerahkannya kepada Unicef. Sukuk Ritel merupakan Surat Berharga Syariah Negara yang dijual kepada individu atau Warga Negara Indonesia melalui agen penjual di pasar perdana dalam negeri.


Pertamina Berikan Bantuan Komputer Untuk SMK BOPKRI Bank Mandiri Siapkan Rp.13 M Restrukturisasi Korban Banjir Manado PT Pertamina memberikan paket perlengkapan komputer, sebanyak 20 unit komputer, 1 printer, dan 1 set proyektor kepada SMK BOPKRI Wates, Yogyakarta. Bantuan diserahkan oleh Corporate Secretary Pertamina Nursatyo Argo didampingi Manager CSR Pertamina Ifki Sukarya kepada Kepala Sekolah SMK BOPKRI, Drs. Harsoyom Supriyadi, M.En. Dalam kesempatan tersebut Corporate Secretary Pertamina Nursatyo Argo yang juga sebagai salah satu lulusan BOPKRI, menjelaskan, bantuan yang diberikan merupakan kelanjutan dari kegiatan Direksi Mengajar yang dilakukan Direktur Gas Pertamina Hari Karyuliarto. “Pada waktu itu, semua Direksi di BUMN ditugaskan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk mengajar di bekas sekolah masing-masing. Pak Hari Karyuliarto merupakan alumni di SMA BOPKRI 1, Yogyakarta,” katanya. “Sesuai dengan anjuran Menteri BUMN untuk tidak mengajar di wilayah kota, maka dipilihlah SMK BOPKRI Wates untuk melakukan kegiatan direksi mengajar,” tambah dia. Dalam kesempatan itu Kepala Sekolah SMK BOPKRI, Drs. Harsoyom Supriyadi mengucapkan terima kasih atas bantuan Pertamina. “Perlengkapan komputer sudah dapat digunakan di ruang laboratorium komputer,” ujarnya.

BANK Mandiri mengambil kebijakan untuk menyediakan dana restrukturisasi kredit kepada korban banjir bandang di Manado, Sulawesi Utara, sebesar Rp.13 Miliar mulai 1 Maret 2014. Restrukturisasi ini tertuang dalam berbagai bentuk, yakni perpanjangan jangka waktu kredit, penurunan dan penghapusan suku bunga, atau penambahan kredit baru. Vice President Area Manager Bank Mandiri Manado, Hotman Nainggolan, mengatakan akibat banjir bandang tersebut Mandiri mencatat sebanyak 300 nasabah kredit Bank Mandiri turut menjadi korban. “Itu mikro maupun kredit besar kita, komersial sampai bisnis. Total oustanding Rp.100 juta,” jelasnya saat hadir dalam penyampaian Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) di Manado, Selasa (11/3). “Kemudian waktunya kita relaksasi, misal tiga jadi enam bulan dan tidak usah bayar bunga,” tandasnya. Selain melakukan restrukturisasi, penerimaan pengajuan kredit baru Bank Mandiri juga terus berjalan pascabanjir bandang. Meski demikian, dia mengaku tidak semua debitur mau melakukan restrukturisasi. Bencana banjir bandang di Manado pada Januari lalu, telah menghancurkan infrastruktur dan menghilangkan puluhan nyawa, banjir bandang yang menggenangi juga berimbas ke sektor bisnis kota Menado, khususnya sektor perbankan.

XL Axiata Berikan Bantuan Komputer 6 Sekolah di Bali UNTUK mendukung kegiatan belajar mengajar pada sekolah-sekolah di Bali, PT XL Axiata Tbk (XL) meluncurkan program Komputer Untuk Sekolah Interaktif (KUSI) di Bali. Pelaksanaan program itu antara lain ditandai dengan penyerahan seperangkat komputer pada sekolah-sekolah terkait. “Program ini adalah program kelima kalinya," kata General Manager Sales XL

East 2, Dodyk Supriyono. Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan Jumat (20/12), diberikan kepada SMAN 1 Payangan, Gianyar Bali. Program KUSi dimaksudkan membantu tersedianya fasilitas Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) di lingkungan sekolah untuk. Sehingga dapat digunakan sebagai pendukung sarana belajar mengajar bagi guru dan siswa.

Tahun ini XL menyediakan 225 unit komputer yang akan didistribusikan ke 75 sekolah di 27 kota/kabupaten di tanah air. Di Bali ada 6 sekolah yang berhak menerima bantuan Komputer untuk Sekolah Interaktif (KuSi) diantaranya : SMA PGRI Blahbatu, SMK PGRI Payangan, SMPN 2 Tegalalang, SMPN 1 Dawan, SMA Dwijendra, dan SMAN 1 Payangan.


Rembuknas Kemendikbud 2014 Evaluasi 3 Poin Penting KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali menggelar kegiatan tahunan Rembuk Nasional (Rembuknas). Dalam Rembuk Nasional kali ini, evaluasi yang dilakukan bukan hanya kinerja tahun lalu tapi juga satu masa bakti pemerintahan dari 2010. “Rembuk Nasional, acara tahunan untuk mengevaluasi kinerja dan program tahunan. Khusus tahun ini, evaluasi dari 2010-2014, satu masa bakti pemerintahan,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh, selepas memberikan arahan kepada peserta Rembuk Nasional 2014, di Hotel Sahid,

Mendikbud, Mohammad Nuh

Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (5/3/2014). Dia menjelaskan, ada tiga poin penting yang akan dievaluasi dalam Rembuk

Nasional kali ini. Salah satunya ialah pencapaian program-program Kemendikbud yang tertuang dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Rembuk Nasional 2014 berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 5 Maret hingga 7 Maret 2014. Dalam kesempatan tersebut, berbagai pemangku kepentingan baik guru, dosen, rektor, pengamat pendidikan, pemerintah, dan para ahli berkumpul untuk mengevaluasi program-program Kemendikbud serta upaya untuk meningkatkan program tersebut di masa mendatang.

Umat Islam Jangan Larut Bangga Kejayaan Masa Lalu UMAT Islam jangan sekedar membanggakan prestasi dan kegemilangan Islam di masa lalu. Namun umat Islam harus mempersiapkan masa depan yang saat ini dihadapi oleh anakanak kita dan anak cucu kita di masa depan. Dalam setiap acara bertema Islam, seringkali kita hanya menampilkan kejayaan dan kegemilangan nenek moyang kita, terutama para ulama, pendakwah dan tokoh-tokoh Islam nusantara di masa lalu. Tapi kita seringkali lupa untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan dan hambatan di masa depan. Tantangan dan hambatan itu akan dihadapi oleh anak cucu kita kelak di masa depan. Pendapat ini diungkapkan oleh cendekiawan muslim, Anies Baswedan, yang juga menjabat Rektor Universitas

32

APRIL 2014

Paramadina, saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan Islamic Book Fair (IBF) 2014 yang diselenggarakan di Istana Olahraga (Istora), Kompleks Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta pada Jumat petang (28/2). “Yang kita harus bangun sekarang adalah mengantisipasi masa depan, bukan hanya memuji dan membanggakan prestasi dan kegemilangan Islam di masa lalu," jelas Anis Baswedan. Jadi, lanjut Anis, adalah tanggung jawab kita sebagai umat Islam untuk mengantisipasi masa depan, bukan sekedar memuji masa lalu. “Umat Islam bertanggung jawab terhadap kegemilangan dan prestasi umat di masa kini dan membahana di masa depan,” tegas Anis. Kemenangan kita, lanjut Anis, tidak ditentukan oleh catatan sejarah prestasi para pendahulu di masa lalu, namun

ditentukan oleh catatan kemenangan prestasi anak-anak kita saat ini dan anak cucu kita kelak mencatat peran kita hari ini di masa depan. Anis Baswedan pun berharap melalui acara IBF ini, dapat ditumbuhkembangkan tiga jenis minat bagi masyarakat Indonesia, yaitu: minat baca, minat menulis, dan minat berdialog. Ketiga jenis minat ini, teang Anis, sangat penting artinya untuk mempersiapkan ummat Islam dalam menghadapi masa depan. Dalam konteks inilah IBF dilaksanakan. “Hari ini, saya melihat fakta ironis terkait kondisi umat Islam Indonesia. Secara kuantitas, Indonesia adalah negara berpenduduk Islam terbesar keempat di dunia. Namun secara kualitas, Indonesia menduduki peringkat ke 121 dari negaranegara di dunia,” terang Anies.


Kurikulum 2013 Menekankan Pembangunan Karakter Anak DITEMUI di sela Rembuk Nasional (Rembuknas) Pendidikan dan Kebudayaan 2014 di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis (6/3/2014), Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P2TK) Ditjen Pendidikan Dasar (Dikdas) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sumarna Surapranata, menjelaskan bahwa dalam sistem pengajaran Kurikulum 2013 bisa saja berbeda. Misalnya, bila kurikulum lama bentuk pengajaran hanya menekankan pada aspek mencatat maka pada Kurikulum 2013 lebih banyak menuntut kreativitas guru untuk merangsang kecerdasan muridmuridnya. “Guru harus membuat siswa lebih aktif.

Guru tidak hanya mencatat dan menerangkan, tetapi harus membuat sekolah nyaman,” kata Sumarna. Aplikasi Kurikulum 2013, lanjut Sumarna, menekankan pada penanaman karakter dan budaya kepada siswa terdidik sejak usia dini. Fokus pengajaran tidak hanya pada mata pelajaran ilmu pasti, seperti Matematika atau IPA. “Misalnya, guru sedang mengajar tema tentang diri seseorang, maka dia bicara mengenai tangan. Lalu, si anak diminta menghitung jari, satu, dua, tiga, sampai lima. Itu secara tidak langsung mengajarkan Matematika. Lalu, warna tangannya, tanpa sadar bisa berupa pelajaran IPA. Jadi, anak

bisa menceritakan, tidak hanya hitungan satu, dua, tiga,” jelasnya. Penanaman karakter tersebut, sambung Sumarna, menjadi sangat penting dan bisa dijadikan pedoman pendidikan karakter pada masa mendatang. Sebab, penanaman karakter anak akan berkembang ke sifatsifat anak selanjutnya setelah dewasa. Hanya saja, hasil dari pendidikan itu membutuhkan waktu beberapa lama. “Mungkin, tidak bisa dirasakan dalam waktu singkat. Pembangunan pendidikan tidak bisa dalam waktu sekejap seperti bangunan fisik. Tapi, harapannya pembangunan itu akan mengarah ke sesuatu yang lebih baik,” katanya.

ISLAMIC Book Fair (IBF) 2014

Mencetak Umat Berkarakter Qur’ani ISLAMIC Book Fair (IBF) 2014 yang diadakan di Istora Senayan Jakarta Pusat telah berlangsung dengan sukses. Pengunjung membludak, bahkan tidak hanya berasal dari Jakarta saja namun juga dari daerah lain. Hampir setiap stand ramai pengunjung. Ada yang melihat-lihat saja, bahkan ada yang memborong buku yang memang telah didiskon besar-besaran. Pameran yang berlangsung dari tanggal 28 Februari hingga 9 Maret 2014 ini tak hanya menyajikan buku-buku islami saja. Gerai baju muslim, VCD/DVD interaktif, obat-obatan herbal, hingga makanan dan minuman halal nan sehat, juga turut meramaikan event tahunan ini. Nina Septiani, pemenang World Muslimah Beauty 2012, pun menyatakan kegembiraannya akan dihelatnya event ini. Menurutnya, tempat penyelenggaraan IBF yang luas membuat pengunjung dapat leluasa untuk mencari buku-buku Islam

yang diperlukan. ”Kalau di toko buku, area untuk buku-buku Islam hanya sepojokan saja, sedangkan di IBF, hampir seluruh ruang yang tersedia diperuntukkan bagi bukubuku Islam. Istilahnya, kalau kita berkeliling seharian di ajang IBF untuk mencari berbagai buku yang kita perlukan, waktunya tidak cukup,” papar perempuan lulusan Universitas Al Azhar, Jakarta tersebut.

Pengunjung Padat Kepadatan pengunjung pada hari terakhir Islamic Book Fair (IBF), Ahad (9/3), mencapai puncaknya. Arus keluar masuk pengunjung di sepanjang koridor Istora Senyan berjalan lambat. Mereka juga memadati panggung utama seiring silih berganti tokoh yang hadir. Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta Afrizal Sinaro mengatakan, saat berkeliling ke seluruh stand pada pukul 16.00 WIB, terlihat jumlah pengunjung sangat luar biasa. “Ini semua karena Allah SWT. Jadi, target sekitar 42 ribu pengunjung per hari tercapai,” katanya. Bahkan, pengunjung harus antre hingga satu jam untuk keluar atau masuk arena pameran. “Meski demikian, apa pun hasilnya pada IBF 2014 yang berlangsung sejak 28 Februari lalu, tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Ini akan menjadi evaluasi bagi kami untuk penyelenggaraan pameran tahun depan,” kata Afrizal menegaskan.


Amanda Brownies

Kuliner Khas Nusantara, Dari Indonesia Untuk Dunia

Kantor Pusat Amanda Brownies, Jl. Rancabolang No. 29 Bandung

SIAPA yang tak kenal si manis ‘Amanda Brownies’ yang saat ini sudah tersebar di berbagai kota besar di seluruh penjuru Nusantara. Dengan kualitas produk dan rasa yang tidak diragukan lagi, Amanda Brownies (AB) telah mengepakkan sayapnya di bidang kuliner sejak tahun 2000. Bermula dari oleholeh khas Bandung, dan pada akhirnya Amanda Brownies kini menjadi kuliner khas Nusantara, Amanda Brownies dari Indonesia untuk dunia. Racikan awal AB yang berupa brownies original terbukti banyak mendapatkan respon positif dari para penikmatnya. Lalu

34

APRIL 2014

AB mengeluarkan inovasi dengan menciptakan perpaduan brownies original dengan beberapa varian rasa, di antaranya, cheese cream, yaitu perpaduan krim keju pilihan yang sangat gurih dengan brownies original. Inovasi lainnya adalah sarikaya pandan, yaitu racikan rasa pandan yang manis yang memanjakan lidah Anda. Dan masih banyak varian rasa lain, seperti blueberry, choco marble, pink marble, green marble, tiramisu dan masih banyak lagi. Selain aneka varian brownies, AB pun memiliki banyak produk pastry yang tentu tak kalah lezatnya, di antaranya ada pisang

bolen keju, pisang bolen cokelat, pisang bolen nanas, cheese stick, sweet stick, cheese roll, dan berbagai macam varian keripik pisang dan kentang. Baru-baru ini, tepatnya tanggal 23 Desember 2013, Amanda Brownies mengeluarkan produk unggulan terbarunya yaitu Brownies Premium Amanda Signature. Brownies ini merupakan produk premium Amanda Brownies yang sangat sempurna dengan segala ketelitian dalam pembuatan, bahan baku yang berkualitas, serta citarasa yang sangat lezat.


Sejarah Setiap orang pasti mengira nama ‘Amanda’ diambil dari nama seseorang yang berperan penting di dalam perusahaan ini. Tapi siapa mengira bahwa nama ‘Amanda’ adalah sebuah singkatan yang menggambarkan sebuah doa serta harapan yang mulia. Kepanjangan ‘Amanda’ yaitu Anak MANtu DAmai, itulah arti dari brand Amanda yang sudah tidak asing di telinga kita. Tahun 2000, Amanda Brownies mulai mengepakkan sayapnya di bidang bisnis kuliner, khususnya di kota Bandung. Di tahun ini pula, Amanda mulai mematenkan komposisi, rasa, dan nama brand. Satu tahun berlalu sang pemilik mulai membuka outlet (gerai) pertamanya yaitu di depan ruko Metro, di Jalan Soekarno-Hatta, Bandung.

Dari tahun ke tahun perjalanan karir Amanda terbilang sangat pesat. Hingga di tahun 2005, Amanda berhasil membuka beberapa gerai cabang di beberapa daerah di Kota Bandung, juga mendirikan kantor pusat serta pabrik di daerah Rancabolang, Bandung. Pada tahun periode 20062008, Amanda telah mengantongi hak cipta merek, toko dan restaurant. Seiring itu pula, Amanda pun menjajal pembukaan gerai di kota-kota besar di Indonesia. Dengan inovasi yang kreatif dan outstanding, kini Amanda telah memiliki 32 produk dengan berbagai macam varian, mulai dari brownies hingga pastry. Dan semua inovasi ini akan terus dikembangkan demi memenuhi kebutuhan para pelanggan istimewa Amanda Brownies.

Produk unggulan terbaru Amanda Brownies, Brownies Premium Amanda Signature

Lucky Pramudita Suhartono, SP

Selalu Berbagi Untuk Sesama DI balik keberhasilannya mengarungi dunia bisnis kuliner, dari Bandung hingga menjadi icon Indonesia untuk dunia, Amanda Brownies (AB) selalu ingat untuk berbagi pada sesama. Jika kita menyimak website resmi AB (www.amandabrownies.co.id), di situ terdapat banyak aktivitas CSR (Corporate Social Responsibilities) yang dilakukan oleh AB, dalam bentuk apapun, baik itu berupa bakti sosial, bantuan bencana alam, kegiatan donor darah, dan lain sebagainya. “Memang, kami dari Amanda Brownies, selalu ingat berbagi pada mereka yang membutuhkan, berbagi pada sesama. Dan itu sudah merupakan

agenda tetap Amanda Brownies,” tutur Lucky Pramudita Suhartono, SP, Headstore Kantor Pusat Amanda Brownies, Rancabolang, Bandung. Kepedulian itu juga ditunjukkan dengan diizinkannya Yayasan Mizan Amanah untuk meletakkan Kotak Peduli Yatim (KPY) di Kantor Pusat Amanda Brownies di Rancabolang, Bandung, dan juga di beberapa outlet Amanda Brownies di Kota Bandung. “Semoga dengan adanya Kotak Peduli Yatim Mizan Amanah di sini, Mizan Amanah dapat mengumpulkan donasi dari pelanggan kami, untuk membantu anak yatim dan dhuafa,” pungkas Lucky.

APRIL 2014

35


Modena Esente PI 1310 Kompor Masa Depan Kaum Urban KOMPOR induksi Modena Esente PI 1310 menjawab kebutuhan kaum urban akan perangkat dapur yang tidak hanya mengedepankan fungsionalitas, namun juga dapat menunjang gaya hidup modern. Kompor multifungsi ini hadir dalam balutan desain yang stylish. Dibandingkan kompor lain, tampilannya terlihat lebih cantik dan menarik. Bentuknya pun dibuat sangat kompak. Sehingga mudah saat dipindah-tempatkan. Kita dapat menggunakannya di area dapur, atau menempatkanya di atas meja makan untuk menyuguhkan masakan dalam keadaan panas. Seperti umumnya kompor lain, Esente PI 13010 dapat digunakan untuk memasak beragam menu. Namun karena kompor ini bisa ditempatkan di atas meja makan, kita dapat menggunakannya untuk memasak makanan khas negeri sakura bersama anggota keluarga, seperti menu shabu-shabu, tepanyaki dan sukiyaki. Atau bahkan kita bisa memasak barbeque bulgogi ala Korea. Esente PI 1310 juga dapat digunakan untuk membuat pancake, crepe dan omelette. Disajikan hangat untuk menu sarapan keluarga. Namun yang membuat kami menyukai perangkat masak ini adalah kemampuannya dalam mempertahankan kualitas ataupun tekstur masakan. Kami berhasil membuat fondue berbahan keju dan cokelat yang lembut dan lezat. Kompor induksi ini menggunakan daya listrik dalam penggunaannya. Hanya tinggal menyambungkannya ke stop kontak listrik untuk menggunakan kompor ini. Lebih praktis tanpa harus memerlukan ruang khusus untuk menempatkan tabung gas. Selain itu menghilangkan kekhawatiran kehabisan atau resiko kebocoran gas. Semakin aman, kompor ini hanya akan bekerja kala diletakkan piranti masak berbahan metal. Dan seketika berhenti beroperasi saat piranti memasak diangkat dari atas kompor. Uniknya, ketika tangan mencoba menyentuh permukaan kompor, tidak terasa panas sedikitpun. Modena membuat kompornya efesiensi dalam penggunaan listrik. Menggunakan satu zona masak yang hanya menggunakan daya listrik rendah. Panas yang dialirkan dari zona masak terkonsentrasi pada piranti masak sehingga proses memasak lebih cepat dibandingkan dengan kompor gas. Chef Yuda Bustara, chef profesional asal Jakarta, mengungkapkan bahwa menggunakan kompor Modena PI 1310 menjadi solusi

terbaik bagi kita yang tinggal di apartemen dimana akses gas susah dicari. “Selain itu, kompor ini begitu mudah digunakan dan aman. Saya menyukai desainnya yang sleek, sehingga terlihat presentable di atas meja saat menyajikan masakan shabu-shabu. Suhu kompor ini juga stabil, sehingga masakan yang saya buat lebih cepat matang. Selain itu, mudah sekali untuk membersihkannya,� ujarnya. Modena Esente PI 1310 memang bukan sekadar kompor biasa. Tidak hanya mengedepankan fungsi, kompor ini mampu tampil begitu trendy dan stylish, dengan kemudahan dan keamanan saat pengoperasiannya. Berpadu dengan segenap fitur yang disematkan di dalamnya menjadikan Modena Esente PI 1310 ini sebagai kompor masa depan kaum urban.


Hasselblad H5D-50c

Kamera Medium Format Kelas Premium

SETELAH muncul teaser terkait kehadiran produk terbarunya pada bulan Januari 2014 yang lalu, kini Hasselblad secara resmi meluncurkan perangkat kamera premium terbarunya yang diberi nama Hasselblad H5D-50c. Hasselblad H5D-50c hadir dengan dukungan sensor CMOS medium format berkekuatan 50 Megapiksel yang diklaim sebagai kamera medium format pertama yang terintegrasi penuh berteknologi sensor CMOS. Kamera ini hadir dengan rentang ISO hingga 6400 dan tersemat pula high dynamic range untuk menghindari hasil gambar berbayang. Canggihnya lagi, kecepatan pengambilan gambar bisa diatur hingga 12 menit dengan pengambilan gambar hingga 1.5 frame per detik. Terdapat pula fitur Live Video in

Phocus dengan frame rate tertinggi serta True Focus Auto yang memungkinkan untuk mengunci posisi gambar yang hendak dibidik. Selain itu, dibenamkan pula fitur tilt-shift dan GPS. Brand premium Hasselblad mulai ada bersamaan dengan masa awal fotografi itu sendiri. Semula hanya menjual, yaitu lewat FW Hasselblad & Co, yang berlokasi di Gothenburg, Swedia. Perusahaan ini juga mengimpor persediaan dan produk untuk bidang baru yang sedang berkembang, yaitu fotografi. Kemudian Hasselblad mulai memproduksi kamera. Tradisi Hasselblad adalah merancang kebutuhan kamera yang sesuai dengan pikiran fotografer. Kamera Hasselblad menghasilkan kualitas gambar yang superior, ditambah dengan keandalan dan fleksibilitas yang sudah teruji selama

satu setengah abad. Product Manager Hasselblad, Ove Bengston mengungkapkan, “Seperti pada semua kamera kami, H5D-50c diciptakan untuk satu tujuan, yakni untuk menghasilkan gambar dengan kualitas terbaik. Model sensor CMOS ini merupakan teknologi baru dalam pengembangan kamera dan menjadi tonggak baru bagi para pecinta fotografi medium-format untuk dapat membidik gambar dengan kualitas terbaik, terlepas dari kondisi pencahayaan. Kinerja ISO yang mencapai 6400 akan meningkatkan fotografi cahaya untuk level terbaru di generasi ini.� Rencananya Hasselblad H5D-50c bakal hadir dengan harga yang sangat wah yakni US$ 20,900 atau setara dengan Rp. 330.220.000,-. Berminat?

ChargeKey : Charger Portable Mini Sebesar Kunci Rumah NOMAD yang merupakan perusahaan pembuat barang elektronik yang berbasis di San Fransisco, Amerika Serikat, meluncurkan ChargeKey. ChargeKey adalah charger portable yang khusus digunakan untuk perangkat iPhone. ChargeKey dirancang dengan disain amat mungil, dengan ukuran sebesar kunci rumah Anda. Alat ini sengaja didesain mungil, agar pas untuk digabungkan dengan gantungan kunci yang Anda miliki. Sehingga Anda dengan mudah selalu membawa kabel

iPhone Anda kemanapun Anda pergi. ChargeKey melakukan pengisian daya melalui koneksi Phone Anda dari port USB. ChargeKey kompatible untuk perangkatiPhone 5/5S/5C, iPad, iPad Air dan iPad Mini. Uniknya, bahan ChargeKey dapat dilengkungkan,dan cukup kuat untuk posisi perangkat iPhone yang menggantung. Dilansir di situs resmi Nomad, ChargeKey ini dibanderol dengan harga USD $29.


Masjid Shanke Yadem Masjid Unik Berlantaikan Tanah Beratapkan Langit Sebuah masjid istimewa dan masih aktif hingga kini. Hanya mempunyai dinding dan dua menara. Itulah Masjid Shanke Yadem di Turki. Nama yang aneh dengan bentuk masjid yang unik pula. BENTUKNYA boleh sederhana, namun jamaah sudah berdatangan dari penjuru desa sebelum waktu shalat tiba. Mungkin kita tak percaya jika tidak melihat faktanya. Seorang yang tidak kaya, bahkan tergolong miskin, namun mampu membangun sebuah Masjid di Turki. Nama masjidnya pun paling aneh di dunia, yaitu ‘Shanke Yadem’ yang artinya ‘Anggap Saja Sudah Makan’. Sangat aneh bukan? Di balik masjid yang namanya aneh tersebut ada cerita yang sangat menarik dan mengandung pelajaran yang sangat berharga bagi kita. Sejarah Sejarahnya pun sangat unik. Namun dalam kisah sejarahnya, amat banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik. Di sebuah kawasan Al-Fateh, di pinggiran kota Istanbul ada seorang yang wara’ dan sangat sederhana, namanya Khairuddin Afandi. Setiap kali ke pasar ia tidak membeli apa-apa. Saat merasa lapar dan ingin makan atau membeli sesuatu, seperti buah, daging, atau manisan, ia berkata pada dirinya, “Anggap saja sudah makan” yang dalam bahasa Turki disebut “Shanke Yadem”. Nah, apa yang dia lakukan setelah itu? Uang yang seharusnya digunakan untuk membeli keperluan makanannya itu dimasukkan ke dalam kotak amal. Begitulah yang dia lakukan setiap bulan dan sepanjang tahun. Ia mampu menahan dirinya untuk tidak makan dan belanja kecuali sebatas menjaga kelangsungan hidupnya saja. Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun, Khairuddin Afandi konsisten dengan amal dan niatnya yang kuat untuk mewujudkan impiannya membangun sebuah masjid. Tanpa terasa, akhirnya Khairuddin Afandi mampu mengumpulkan dana untuk membangun sebuah masjid kecil di daerah tempat tinggalnya. Bentuknyapun sangat sederhana, sebuah pagar persegi empat, ditandai dengan dua menara di sebelah kiri dan kanannya, sedangkan di sebelah arah kiblat di tengahnya dibuat seperti mihrab. Akhirnya, Khairuddin berhasil mewujudkan cita-citanya yang amat mulia itu dan masyarakat di sekitarnya pun keheranan, bagaimana bisa Khairuddin yang miskin itu di dalam dirinya tertanam sebuah cita-cita mulia, yakni membangun sebuah

masjid dan berhasil dia wujudkan. Tidak bayak orang yang menyangka bahwa Khairuddin ternyata orang yang sangat luar biasa dan banyak orang yang kaya yang tidak bisa berbuat kebaikan seperti Khairuddin Afandi. Setelah masjid tersebut berdiri, masyarakat penasaran apa gerangan yang terjadi pada Akhiruddin Afandi. Mereka bertanya bagaimana ceritanya seorang yang miskin bisa membangun masjid. Setelah mereka mendengar cerita yang sangat menakjubkan itu, merekapun sepakat memberi nama masjid dengan nama Masjid Shanke Yadem. Kisahnya sungguh luar biasa. Kita belajar banyak dari kesederhanaan, ketulusan, dan keikhlasan dari Khairuddin Afandi. Beramal bisa dilakukan oleh siapa saja dan kapan saja tidak harus menjadi kaya dulu. Bahkan banyak orang yang diberikan kekayaan oleh Allah lantas menjadi lupa untuk beramal. Harta yang digunakan Khairuddin untuk membangun mesjid diperoleh dengan cara yang halal dan itulah salah satu penyebab orang senang datang ke mesjid yang dibangunnya walaupun mesjid tersebut sangat sederhana. Mampukah kita berbuat seperti apa yang dilakukan Khairuddin Afandi?


Masjid Perahu

Perahu Perlambang Kisah Nabi Nuh Yang Selalu Mengajak Umatnya Untuk Beribadah Masjid dengan kubah besar atau menara tinggi, itu sudah biasa. Di kawasan Casablanca, Jakarta, terdapat Masjid Perahu yang terkenal. Mengapa dinamakan Masjid Perahu? Karena di dekat masjidnya memang terdapat perahu yang terbuat dari beton yang besar. INDONESIA punya beragam masjid dengan bentuk yang unik. Di Jakarta, ada Masjid Agung Al-Munada Darussalam Baiturrahman atau yang disebut Masjid Perahu. Letaknya berada di Jl Casablanca No. 38, Menteng Dalam, Jakarta Selatan. Keunikannya adalah tempat wudhu di masjid ini berbentuk menyerupai perahu. “Masjid ini sudah ada sejak 1963, dibangun oleh K.H. Abdurrahman Maksum,” kata Olan Sutaryono, imam Masjid Perahu. Bangunan yang berbentuk perahu ini digunakan sebagai tempat berwudhu umat muslim sebelum melakukan ibadah salat. Secara rinci, terdapat sekitar 10 kran untuk berwudhu dan enam toilet. Bagian dalam perahunya pun bersih dan nyaman untuk berwudhu di sana. “Perahu ini melambangkan kisah Nabi Nuh dan sebagai pembelajaran untuk mengajak umat beribadah,” ungkap Olan. Olan menjelaskan, tidak mudah untuk mengajak umat beribadah. Seperti yang dialami Nabi Nuh, umatnya tidak menuruti ajaran yang disampaikan dan tidak mau percaya kepada Allah. Ketika banjir bandang melanda mereka, Nabi Nuh mencoba menyelamatkan umatnya. Tapi percuma, mereka tetap tak acuh. “Bahkan, istri, dan anaknya Nabi Nuh tidak mau ikut naik ke perahu. Hanya sekitar 100 umat saja yang ikut. Oleh sebab itu, masjid ini jadi daya tarik dan untuk mengajak umat beribadah walau secara tidak lisan,” ujar Olan. Bagian dalam Masjid Perahu juga unik.

Jika biasanya di masjid-masjid pada umumnya terdapat lukisan kaligrafi dan tembok-tembok yang besar, maka Masjid Perahu mempunyai tiang dari kayu jati dengan ukiran ayat-ayat Al-Qur’an berupa Ayat Kursi dan Surat An-Nur. Meski bagian dalamnya tidak luas, tapi rasa nyaman dan suasana yang bersih dapat Anda rasakan. Selain itu, ada Al-Qur’an raksasa yang cover-nya dari kayu jati yang merupakan koleksi peninggalan K.H. Abdurrahman Maksum. Di balik keunikannya, ada sedikit perasaan miris melihat lokasi Masjid Perahu. Masjid ini sulit terlihat dari jalan raya di Casablanca. Masjid ini berada di dalam gang kecil dan diapit oleh dua bangunan Apartemen Casablanca yang menjulang tinggi. Dan

jalanan menuju masjidnya hanya bisa ditempuh dengan sepeda motor. “Masjid ini justru ada sebelum apartemen. Memang masyarakat di sini sudah banyak yang tergusur, tapi Alhamdulillah, masjid tidak pernah sepi. Bahkan, juga dikunjungi oleh penghuni apartemen,” kata Olan. Menurut Olan, banyak juga penghuni apartemen yang menjadi mualaf di sini. Mereka berasal dari Kanada, Amerika, hingga Nigeria. Memang, masjid ini terbuka bagi umat muslim yang mau beribadah atau wisatawan yang datang dan berfotofoto. “Sesuai ajaran Kyai, masjid ini tidak boleh ditutup. Supaya memudahkan musafir yang sedang dalam perjalanan untuk shalat,” tegas Olan.


Kolom

Membawa Teknologi ke Sekolah BANYAK sekolah menuntut fasilitas teknologi informasi untuk menjadi unggul. Permintaan mereka beragam tergantung kemampuan keuangan sekolah. Dari laboratorium komputer yang lengkap hingga sistem informasi sekolah yang memungkinkan paperless office (perkantoran tanpa kertas) adalah tuntutan sekolah. Sebuah laboratorium komputer lengkap terdiri dari dua puluhan komputer, satu printer, satu scanner, satu server satu set proyektor dan layarnya, serta perangkat jaringan membutuhkan investasi kurang lebih sebesar 180 juta rupiah. Sebuah kelas dengan proyektor dan pengeras suara terhubung proyektor membutuhkan investasi hingga sepuluh juta rupiah per kelas. Jika ditambah dengan sistem informasi sekolah yang bernilai mulai dari 50 juta rupiah hingga 250 juta rupiah dan biaya pembaruan setiap lima tahunnya, maka memenuhi tuntutan sekolah ini menjadi mahal luar biasa. Teknologi dan Teknologi Pendidikan Di era perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat ini, investasi teknologi informasi di sekolah menjadi buah simalakama. Bila dilaksanakan maka sekolah akan kekurangan sisa hasil usaha untuk mengembangkan bidang lain di sekolah termasuk kesejahteraan guru. Sedangkan bila melakukannya dengan setengah hati akan berakibat sekolah kurang dilirik oleh murid dan orang tuanya

40

APRIL 2014

sehingga pada akhirnya pun sekolah akan kekurangan biaya operasional dan akhirnya mati. Tulisan ini mencoba memaparkan langkah-langkah membawa teknologi ke sekolah agar investasi ini tidak sia-sia. Pertama yang harus disadari adalah definisi teknologi dan teknologi pendidikan. Teknologi secara sederhana dapat didefinisikan sebagai berbagai cara manusia untuk mempermudah hidupnya. Buku sebagai teknologi tertua di ruang kelas pun belum dimanfaatkan secara optimum. Memanfaatkan buku agar memiliki manfaat optimum membutuhkan desain interaksi yang baik antara guru, murid, dan buku agar buku dapat menjadi alat bantu dalam proses belajar mengajar. Itulah fungsi teknologi dalam pendidikan yang mendefinisikan teknologi pendidikan sebagai teknologi yang membantu proses belajar mengajar. Harap garisbawahi kalimat ‘alat bantu’. Bila sekolah umum menuntut berbagai piranti lunak multimedia diajarkan di laboratorium komputer tingkat SMA misalnya, lalu apa bedanya sebuah SMA tersebut dengan SMK IT? SMK IT menggunakan teknologi informasi sebagai alat bantu kerja yang harus dipelajari, sedangkan pada sekolah umum teknologi informasi adalah alat bantu belajar dalam mengumpulkan, menghubungkan, membuat, dan membagi pengetahuan (Collect – Relate – Create – Donate). Oleh karena itu, langkah pertama

membawa teknologi ke sekolah adalah teknologi yang memungkinkan sekolah mengumpulkan (Collect) pengetahuan seperti perpustakaan sekolah. Lengkapi perpustakaan sekolah dengan komputer, internet langganan jurnal sains dan pendidikan untuk memperluas cakupan wilayah pengumpulan pengetahuan. Jangan lupa untuk mendesain interaksi yang ‘memaksa’ guru dan murid selalu menggunakannya untuk mencari pengetahuan. Perlu diingat meski Google dan samudera pengetahuan bernama internet menyediakan berbagai pengetahuan tetapi ragam kualitas informasinya luas dari sekedar gosip hingga yang telah dikaji oleh pakar. Di dalam jurnal sains dan pendidikan terpercaya, informasinya telah dikaji oleh pakar dalam bidang sejenis. Dengan makin banyaknya pengetahuan yang sahih yang dikumpulkan maka, guru dan murid akan punya pengetahuan untuk dihubungkan (Relate) di ruang kelas untuk menjadi pengetahuan baru. Maka investasi berikutnya adalah aplikasi yang memungkinkan guru dan murid berkolaborasi menghubung-hubungkan pengetahuan menjadi pengetahuan baru yang asli milik guru dan murid (authentic knowledge). Pada tingkat sederhana adalah dengan menyediakan Learning Management System yang dapat diakses dari dalam kelas dan luar kelas. Yang opensource, mudah dan banyak digunakan


Kolom oleh :

lembaga pendidikan adalah Moodle (www.moodle.org). Langkah ketiga adalah investasi pada laboratorium multimedia. Bila seluruh sekolah—guru, murid, staf dan manajemen sekolah—telah menjadikan pengumpulan dan penghubungan pengetahuan sebagai budaya sekolah, maka sekolah sudah pantas memiliki sebuah laboratorium multimedia untuk mewujudkan (Create) berbagai authentic knowledge yang terkumpul di dalam sekolah. Dalam penelitian penulis, ternyata tidak berbeda waktu yang digunakan murid untuk membuat makalah lalu mempresentasikannya menggunakan piranti lunak presentasi bila dibanding dengan waktu yang digunakan untuk membuat presentasi tersebut dalam bentuk film yang mereka buat sendiri. Kelebihannya, membuat film adalah murid menikmati proses pembuatan film dan meresapi pengetahuan yang mereka presentasikan lebih dalam dan lama. Film adalah hanya salah satu pilihan. Dengan kemajuan teknologi yang pesat, sekolah dapat meminta murid memproduksi pengetahuan dalam bentuk animasi hingga aplikasi telpon genggam dengan mudah. Saat ini banyak aplikasi pembuatan multimedia hanya bermodalkan klik dan seret (click and drag).

Jaha Nababan, S.Sos., Ed.M *

tugas-tugas para murid yang tinggi. Tahap kedua, jumlah portofolio guru bersama murid dalam memproduksi authentic knowledge. Portofolio ini biasanya banyak dalam bentuk penelitian. Untuk guru biasanya adalah Penelitian Tindak Kelas (PTK) sedangkan untuk murid adalah penelitian bidang studi. Apabila jumlah portofolio ini sudah banyak, ini adalah pertanda bahwa guru dan murid sudah memiliki banyak hal yang dapat dikreasikan dalam bentuk multimedia. Ini lah yang membedakan SMA umum dengan SMK IT. Di sekolah umum biasa, murid diajarkan pengetahuan tetapi tidak diajarkan produksi pengetahuan selain makalah. Sedangkan di SMK IT, murid hanya diajarkan berbagai cara produksi pengetahuan dengan pengisian pengetahuan yang minimalis. Akibatnya murid SMK IT banyak yang ahli secara

teknis dan berakhir sebagai buruh teknologi bukan sebagai pembuat pengetahuan. Mirisnya, murid-murid SMA umum malah banyak yang gagap teknologi padahal teknologi adalah pensil bagi masa depan. Jadi yang dibutuhkan untuk membawa teknologi ke sekolah adalah langkahlangkah yang tepat, kurikulum berbasis teknologi informasi dan sistem penilaian kinerja atas penerapan kedua hal tersebut. Dengan demikian, Anda sebagai yang diamanahkan oleh Allah kelebihan harta dapat dengan bijak membantu sekolah menapaki langkah-langkah membawa teknologi ke sekolah. Dengan demikian ZIS anda dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Semoga Allah membalasnya dengan kebaikan pula. * Penulis adalah Konsultan Pengembangan Sekolah Unggulan

Ukuran Keberhasilan Dalam langkah-langkah tersebut, perlu diterapkan ukuran keberhasilan setiap tahapannya sebelum beranjak ke tingkat yang lebih tinggi. Pada tahap pengumpulan adalah jumlah penggunaan perpustakaan dan referensi buku dalam

APRIL 2014

41


Seribu Satu Macam Cara Gaet Suara Rakyat PESTA demokrasi Indonesia, Pemilu 2014, meninggalkan banyak fakta-fakta unik yang kadang menggelitik para pemilih sebagai konstituen para caleg atau para calon pemimpin bangsa masa depan. Yang paling ‘mengotori’ visual kita adalah munculnya poster, spanduk, baliho, dan sebagainya, yang banyak tersebar di sepanjang jalan dimana kita beraktivitas.

Ratusan wajah caleg terpampang dengan ukuran besar di jalan-jalan. Semua dengan pesan kampanyenya masing-masing. Namun dari sekian ratus caleg yang wajahnya ‘bertebaran’ di jalan, ada beberapa materi kampanye (poster, spanduk, atau baliho) yang terlihat unik sekaligus lucu. Freaking attitude seperti ini mungkin saja mampu tampil outstanding

di antara sekian banyak ‘teriakan’ kampanye di ruang publik. Namun apakah efektif menjaring dan mengajak masyarakat untuk mencoblos yang bersangkutan? Semuanya kembali kepada masyarakat tentunya. Berikut beberapa materi kampanye para caleg, berupa poster dan baliho ‘unik plus lucu’ yang terekam pada musim kampanye Pemilu 2014.

Gandalf Ikut Pemilu? Bagi kalian penyuka film ‘TheLord Of The Rings’, tentu kenal dengan sosok Gandalf yang terkenal dengan jenggot putihpanjangnya itu. Baliho ini memang cukup menarik perhatian, namun apakah masyarakat kemudian akan mencoblos namanya?

Beckham Pilih 23 Caleg ini cukup kreatif dengan membuat korelasi antara pilihan nomor 23 David Beckham saat membela Real Madrid beberapa tahun silam dan nomor urutnya di pemilu nanti. Namun apakah semua masyarakat kenal dengan David Beckham?


Pilih Yang Beda Masyarakat tentu saja mendambakan sosok wakil rakyat yang beda. Beda dalam arti mereka anti korupsi, peduli dengan masyarakat, mengayomi serta menjadi penengah yang baik antara mereka dan pemerintah pusat. Bukan yang beda dengan hanya melakukan hand-stand di papan balihonya.

Caleg Cinta Damai

Caleg Slankers Meski kebanyakan para caleg telah diusung partainya masing-masing untuk Pemilu 2014, nyatanya para caleg independen tak pernah gentar mencalonkan diri dan bersaing ketat dengan caleg-caleg partai lain. Termasuk bagi caleg 'Slankers' yang mencurahkan kejujurannya ini. Lantas apakah masyarakat rela dia nganggur garagara gagal duduk di kursi legislatif?

Caleg bernama Bang Damin dari Jawa Barat ini sungguh punya cita-cita yang mulia. Di balihonya, ia mencitrakan diri sebagai figur yang cinta damai, bahkan mampu mendamaikan Barack Obama dan Osama Bin Laden. Selain mulia, tentu saja cita-cita ini sangat tinggi. Saking tingginya hingga melupakan tugas aslinya sebagai caleg yang sama sekali tak ada hubungan langsung dengan kegiatan mendamaikan Bank Obama maupun Bang Osama.


Idealisme Politik Islam PERLU disampaikan idealisme berpolitik secara syariah dalam Islam. Mengapa? Karena adanya masalah yang menghantam Islam secara politik. Pertama, karena adanya isu seputar penyuapan yang dilakukan oleh para penegak hukum, seperti Ketua MK, dan juga dilakukan oleh orang-orang Islam yang memiliki nafsu ingin berkuasa. Kedua, seringkali jargon-jargon Islam dijadikan sebagai komoditas politik untuk mereka yang tidak pernah bisa diharapkan oleh umat dan bangsa ketika mereka berkuasa. Contohnya, ada seorang Islam, mengajukan diri ingin menjadi seorang presiden, gubernur, bupati, atau walikota. Tetapi, jika dilihat dan dibedah, prinsipprinsip dasar politiknya ternyata sangat jauh dari nilai-nilai Islam itu sendiri, yang pada akhirnya merusak agama Islam yang ada di Indonesia. Ketiga, umat Islam kelihatannya mulai alergi dengan serangan-serangan kaum liberalis yang sejak awal memang tidak menghendaki adanya agama. Ini sebuah penyakit kronis yang memang sudah menjangkiti di pemikiran umum umat Islam di Indonesia. Pancasila Bagaimana pun perlu kita sadari sejak awal, komunitas agama tidak pernah menghendaki adanya pertikaian, peperangan, dan kekerasan. Kalaupun ada, ini hanya eksploitasi sekelompok orang untuk kepentingan pribadinya atas nama agama, untuk kepentingan kelompoknya atas nama agama, yang sesungguhnya mereka tidak menghendaki adanya agama dalam

44

APRIL 2014

percaturan sosial khususnya di negeri ini. Karenanya, saya merasa penting untuk menyampaikan idealisme politik di dalam Islam agar kita bisa membangun bangsa ini seperti para pendiri bangsa ini ketika meletakkan dasar politik bagi negeri ini. Hal yang paling mendasar, coba kita perhatikan di Indonesia ini. Muhammad Natsir mengatakan bahwa pluralitas yang ada di Indonesia sebetulnya sudah ditengahi dengan sebuah kalimatun sawa' yang bernama Pancasila. “Wahai ahlul kitab, di tengah pluralitas Indonesia ini, Al-Qur'an telah mengajarkan kepada para penguasa dan para politisi juga segenap bangsa Indonesia untuk berjalan di sebuah kalimat pertemuan yang bisa mempersatukan kita semua. Mari kita bertemu pada kalimat yang sama,” ungkap Muhammad Natsir. Kalimat yang sama menurut Muhammad Natsir diartikan sebagai Pancasila yang terdiri dari 5 dasar itu. Tetapi landasannya tentu bukan liberalisme atau hak asasi manusia yang didasari oleh demokrasi liberal. Pluralitas di dalam Al-Qur'an diajarkan. Kita bisa bertemu membangun bangsa ini di tengah pluralitas kita, keragaman kita, dengan kalimatun sawa' selama kalimatun sawa' itu tujuannya adalah untuk 'ala na'buda illallah, tidak boleh ada yang kita sembah selain Allah. Walaa usyriku bihi syai'an, dan kita tidak boleh menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun. Tapi sayang, di negeri ini, sila ke-2 yang berbunyi ‘Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab’ , sila ke-3 tentang persatuan, sila ke-4 tentang kerakyatan, dan sila ke-5

tentang keadilan, telah copot dari akarnya, yaitu sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Budaya permisif membenarkan dan menghalalkan segala cara, telah terlihat di bangsa ini, sehingga sekali lagi saya ingin membangkitkan semangat di tengah ketiadaan pemimpin yang bermoral di bangsa ini, yang belum dibeli oleh harta dan tahta. Yang belum dikendalikan oleh orang ketiga di negeri ini. Berat Menjadi Pemimpin Silakan Anda mencalonkan diri, silakan jejaki karir yang paling tinggi, tetapi jika sebagai seorang mukmin tanpa mental jihad fisabilillah, dan Anda tidak mempunyai orientasi akhirat yang kuat, maka ketika Anda menduduki jabatan, Anda hanya akan menjadi calo bagi tanah, calo bagi air, bahkan calo bagi udara di negeri ini. Dalam riwayat Muslim, Rasulullah bersabda, “Tak seorangpun diamanahi untuk memimpin rakyat oleh Allah, lalu ia mati dalam keadaan berkhianat pada rakyatnya, kecuali Allah akan haramkan baginya surga.” Begitu besar siksaan para politisi dan pemangku jabatan, tetapi pada saat yang sama begitu tinggi penghargaan Islam kepada pemimpin politik. Sehingga Imam Ghazali dalam analisis politiknya mengatakan bahwa pemimpin yang adil dalam satu hari, seakan-akan melebihi ibadahnya orang selama 70 tahun. Menjadi pemimpin dan masuk ke dalam dunia politik memang high risk sekaligus high value. Menjadi rakyat yang mengabaikan makna politik secara Islam dan secara idealisme Islam, berarti telah


oleh :

berkhianat terhadap sematan khalifah yang telah Allah berikan kepada kita semua. Memisahkan Islam dari politik, berarti Anda telah berkhianat secara sosial kepada Allah Azza Wa Jalla. Karena berpolitik berarti bertarung untuk mengendalikan kekuasaan di tingkat sosial. Dan orang-orang yang telah mengabaikan agama dalam berpolitik berarti telah berusaha untuk melakukan kerusakan di muka bumi. Sayangnya, apa yang disebut dengan penguasa dan kekuasaan bagi sebagian besar politisi di Indonesia ini, hanya ada dua di kepalanya. Pertama, baginya kalau dianggap sudah berkuasa, kalau sudah bisa menentukan kebijakan. Dan yang kedua, kalau sudah diberikan kekuasaan untuk mengalokasikan anggaran. Naudzubillah min zalik. Ketika dua hal itu saja yang ada di kepala para pemangku jabatan, baik di tingkat eksekutif, legislatif, dan yudikatif, maka apa yang terjadi sekarang adalah sebuah kenormalan yang dianggap benar adanya walaupun dengan menghalalkan segala cara. Kekuasaan dan Politik Bagaimana Islam memandang sebuah kekuasaan? Islam memandang bahwa dalam ranah politik, tidak ada tempat bagi pragmatisme individu dan pragmatisme golongan untuk berkuasa. Membiarkan pragmatisme individu dan pragmatisme golongan, berarti kita membiarkan adanya kediktatoran, baik yang dilakukan oleh individu atau dilakukan oleh kelompok. Kalau begitu, apa tujuan berkuasa di dalam

Ust. Bachtiar Nasir, LC

Islam? Para ulama berdasarkan teks-teks agama, menjelaskan bahwa hanya ada dua tujuan berpolitik dan berkuasa di dalam AlQur'an dan As-Sunnah. Pertama, himayatuddin, untuk memelihara tegaknya agama. Yang kedua, untuk me-manage urusan rakyat agar tercapai keamanan dan kesejahteraan. Karenanya, partai Islam atau kelompok muslim yang gagal dalam perjuangannya kemudian mengatakan karena membawa nama agama, sebetulnya hanya karena kebodohan dan ketidakpercayaan dirinya pada agamanya. Dan ini bisa berbahaya. Dia bisa menjadi munafik-munafik berkedok agama, tetapi kemudian dalam kehidupan berpolitiknya menjauhkan agama dari politik. Dan orang seperti ini, lebih berbahaya daripada orang kafir. Betapa mulianya berpolitik di dalam Islam, sehingga Al-Qur'an menjelaskan dalam Surat An-Nisaa':59 yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya)..." Di dalam ayat ini, ingin saya garisbawahi bahwa menyerahkan ketaatan setelah Allah dan RasulNya, adalah kepada pemimpin politik. Ini karena Islam begitu tinggi menghargai kepemimpinan secara politik. Tetapi akibatnya, dosanya bisa teramat besar, sehingga teramat besar pula siksaannya di hadapan Allah SWT. Memberikan amanat, ketaatan kepada ulil amri secara politik, lalu mengkhianati akad-akad politik kepada rakyat, tidak

menegakkan agama, dan tidak memberikan rasa aman dan kesejahteraan kepada rakyat, maka dia akan menjadi politikus yang besar pengkhianatannya di hadapan Allah dan RasulNya, dan tentunya di hadapan orang-orang yang beriman. Membangun Negeri Bagaimana Rasulullah dan para sahabat, bagaimana para shiddiqun dan para syuhada membangun negerinya? Kalau kita berbicara tentang Al-Qur'an sebagai dasar untuk bangkitnya peradaban di sebuah bangsa. Kita lihat data yang ada di Indonesia. Orang Indonesia yang bisa baca Al-Qur'an tanpa tajwid, hanya mengenal huruf dan bisa menyambung, cuma 22% saja. Orang Indonesia yang mempunyai mushaf, entah dibaca atau tidak, maksimal hanya 15%. Orang Indonesia yang pernah membaca ilmu panduan untuk kebangkitan peradaban Islam di dalam Al-Qur'an, yang pernah membaca Al-Qur'an sampai habis, hanya 2% saja rata-rata. Artinya bahwa potensi untuk bangkit dari sisi keilmuan pengetahuan tentang peradaban, masih begitu lemah. Inilah dasarnya Rasulullah dan para sahabat, meskipun Persia maju seperti Amerika sekarang, meskipun Romawi saat itu maju seperti Eropa saat ini, tapi Rasulullah dan para sahabat tidak menyekolahkan anak-anak mereka ke Persia atau Romawi. Karena mereka sadar, bahwa mereka harus memiliki dahulu dasar pembangunan peradaban, yaitu mereka harus menguasai Al-Qur'an dan menjadikan Al-Qur'an sebagai dasar tata nilai.

APRIL 2014


Intermezzo

Temukan kata-kata pada baris sebelah kanan di susunan huruf acak di atas. Fotokopi halaman ini, lalu gunting jawaban dan masukan ke amplop beserta alamat lengkap, fotokopi KTP, dan nomor kontak yang bisa dihubungi. Kirimkan ke:

Hadiah dipersembahkan oleh :

MIZAN AMANAH Jl. Kesehatan Raya No. 16 Bintaro - Jakarta Selatan Jawaban paling lambat diterima oleh Redaksi pada tanggal 22 April 2014. Pemenang (satu orang pemenang) akan diundi dan diumumkan pada edisi Majalah GENERASI bulan Mei 2014. Pemenang akan mendapatkan hadiah berupa 1 (satu) buah buku terbitan Republika Penerbit dan voucher belanja Hero Group senilai Rp.150.000,-. Hadiah dapat diambil di Mizan Amanah paling lambat tanggal 22 Mei 2014. Keputusan Redaksi tidak dapat diganggu gugat.

Pemilu di Indonesia dilaksanakan pertama kali pada tanggal 29 September 1955 untuk memilih anggota legislatif (DPR). Pemilu 1955 diikuti oleh puluhan partai politik, dan partai yang memperoleh kemenangan secara nasional adalah Partai Nasional Indonesia (PNI), Majelis Syuro Muslim Indonesia (Masyumi), Partai Nahdlatul Ulama (PNU), dan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Jawaban Quiz - Maret 2014

Pemenang : Endang Wahyuni Bogor - Jawa Barat


Mengapa Beriklan di majalah GenEraSi ? + Tiras 4.000 eksemplar lebih per bulan, dibagikan gratis untuk seluruh donatur dan para mitra Yayasan Yatim dan Dhuafa Mizan Amanah + Captive Reader yang jelas dan pasti (Free Compliment untuk semua donatur Mizan Amanah dengan status sosial ekonomi (SES) A-B) + Distribusi di kawasan elit Jakarta dan Bandung + Harga dan paket placement iklan yang menarik + Brand atau produk Anda akan mendapatkan image positif, karena mendukung Mizan Amanah dan kampanye ‘Gerakan Cinta Yatim Indonesia’

Kontak Kami

Sales Representative STEF : 0817 174889 AGUS : 0812 110 6647


I K L A N

I N I

D I P E R S E M B A H K A N

O L E H


Binaan Mizan Amanah

2

Mizan Amanah News

4

Asrama Yatim Mizan Amanah

12

Edisi April 2014

MEDIA SILATURAHMI MIZAN AMANAH

Tebar Buku Bermutu kepada Para Dai Demi Meningkatkan Kualitas Dakwah Para Dai di Pelosok Indonesia Halaman 6


Binaan MIZAN AMANAH DEBO

DIKI MUHAMMAD ZULKARNAEN

Ingin Menjadi Pemain Bulutangkis Kelas Dunia Seperti Taufiq Hidayat

DIKI, begitu ia disapa teman-temannya, baik teman-teman di asrama maupun di sekolah. Diki yang berasal dari Ciamis, Jawa Barat, telah menetap di Asrama Yatim Kali Deres sejak September 2013 yang lalu. Pamannya yang membawa Diki untuk diasuh oleh Mizan Amanah, demi masa depan yang lebih baik, untuk terus belajar dan melanjutkan sekolah. Diki yang mengagumi sosok pemain bulutangkis nasional Taufiq Hidayat, membuatnya memiliki hobi dan citacita menjadi seorang pemain bulutangkis nasional kelas dunia yang dapat menjadi kebanggaan Indonesia. Diki merupakan anak bungsu dari 4 bersaudara yang sudah tidak memiliki ayah. Namun demikian Diki merasa sangat bahagia di asrama, dia merasa diperhatikan, dan menambah banyak teman yang sudah seperti keluarga baginya.

2

Diki termasuk anak yang cepat beradaptasi pada lingkungan yang baru. Kepindahannya menuju asrama tidak membuatnya menjadi menurun prestasinya, justru menjadikanya mampu meraih prestasi di sekolah. Ini dibuktikan dengan meraih ranking 3 di sekolah barunya, MI Manba’ul Khairat, Kali Deres. Fasilitas Bulutangkis Sangat kuat keinginan Diki menjadi pemain bulutangkis nasional kelas dunia, direspon dengan baik oleh pihak asrama dengan memberikan fasilitas alat yang menjadi kebutuhannya. Diki berharap jika menjadi pemain bulutangkis yang hebat. Selain dapat mengharumkan nama bangsa, Diki juga ingin membahagiakan Ibu dan keluarganya. Diki juga tidak lupa, kelak akan berkontribusi pada Mizan Amanah

hingga dapat membantu anak-anak yatim seperti dirinya. “Harapan Diki, ingin menjadi pemain bulutangkis nasional kelas dunia, untuk mengharumkan nama bangsa, membahagiakan orang tua dan keluarga. Dan Harapan Diki bila kelak menjadi pemain bulutangkis nasional, Diki dapat berperan membesarkan Mizan Amanah agar banyak anak yatim yang terlantar, kurang mendapat perhatian dan terancam putus sekolah, dapat terselamatkan oleh Yayasan Mizan Amanah,” ungkap Diki.

Biodata Nama Usia Hobi Cita-cita Asrama

: Diki Muhammad Zulkarnaen : 11 tahun : Bulutangkis : Pemain bulutangkis nasional : Asrama Yatim Mizan Amanah Kali Deres Sekolah : MI Manba’ul Khairat

April 2014

INFO Mizan Amanah


Binaan MIZAN AMANAH DEBO

YANTI NURHASANAH

Bercita-cita Menjadi Dokter Umum YANTI, murid kelas 4 SD di Cicaranten Wetan 3, Gedebage, Bandung, adalah murid yang berprestasi. Gadis yang baru lima bulan menetap di Asrama Yatim Mizan Amanah Gedebage ini, mengaku dititipkan oleh Ibundanya di asrama setelah kepergian sang ayahanda beberapa waktu lalu. Yanti, yang berasal dari Kota Banjar, Jawa Barat, tercatat selalu mendapat ranking 1 atau 2 di sekolah tempatnya menuntut ilmu. Yanti juga kerapkali menjuarai lomba menulis bahasa Arab se-Kota Banjar. Lima bulan bermukim di asrama, Yanti sudah mampu beradaptasi dengan baik, di asrama maupun di sekolah. Yanti tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan oleh Yayasan Mizan Amanah, untuk dapat melanjutkan sekolah dan meraih cita-citanya. Cita-citanya untuk menjadi dokter umum sangat kuat. Selain ingin membahagiakan ibunya, cita-cintanya itu juga didorong oleh rasa kepeduliannya pada sesama. Yanti merasa sedih melihat orang sakit yang tidak mampu membayar biaya rumah sakit. Gadis yang memiliki hobi bermain bola voli dan renang ini juga menyampaikan harapan agar Mizan Amanah dapat terus berkembang, sehingga dapat membantu anak-anak sepertinya untuk dapat terus melanjutkan sekolah dan meraih citacita setinggi bintang di langit. “Harapan Yanti, semoga Mizan Amanah dapat terus membantu anak yatim dan dhuafa se- Indonesia. Aamiin...� ucapnya.

Biodata Nama Usia Hobi Cita-Cita Sekolah Asrama

: : : : : :

Yanti Nurhasanah 10 tahun Voli, renang Dokter umum SDN Cicaranten Wetan 3, Bandung Asrama Yatim Mizan Amanah Gedebage

INFO Mizan Amanah

April 2014

3


MIZAN AMANAH News Sapulidi (Santunan Peduli Dai)

Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Lewat Buku Bermutu Demi Tugas dan Amanah Dakwah 1

BUKU merupakan sumber ilmu yang tak pernah kering sepanjang masa. Dari waktu ke waktu manusia haus akan ilmu, karena itu mereka membacanya untuk memuaskan rasa keinginan tahuannya terhadap lingkungan di sekitarnya. Bahkan orang-orang menyebutnya, buku adalah jendela dunia, karena seluruh informasi-informasi di dunia terangkum menjadi satu di dalam sebuah buku yang

4

dapat dibaca kapanpun dan dimanapun kita berada. Di sinilah peran buku yang sangat penting untuk memajukan bangsa. Karena dengan membaca buku-buku yang bermanfaat dapat meningkatkan kecerdasaan, kreatifitas, dan tanggap akan keadaan yang terjadi di sekitar lingkungan kita. Untuk itu Yayasan Mizan Amanah

membentuk sebuah program yang dinamakan ‘Sapulidi’ yaitu Santunan Peduli Dai. Dalam realisasinya, Mizan Amanah bekerjasama dengan Penerbit Mutiara dalam menyediakan buku juga melaksanakan kegiatan penyaluran atau distribusi buku-buku yang berisikan ajaran Islam ke para dai yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Penyerahan wakaf buku oleh penerbit

April 2014

INFO Mizan Amanah


MIZAN AMANAH News Mutiara Publishing diwakilkan oleh Mustofa Said Bamuzaham, SE selaku Direktur Mutiara Publishing yang diterima oleh Manajer Divisi Pemberdayaan Mizan Amanah Dede Sutisna. Serah terima dilakukan di kantor Mutiara Publishing, Jl. Taman Malaka Selatan, Pondok Kelapa Jakarta Timur (11/3).

Penyerahan wakaf buku ini adalah untuk membantu para dai di pelosokpelosok desa di dalam tujuannya untuk menambah wawasan keilmuan Islam yang memang sangat dibutuhkan di dalam melaksanakan tugas amanah dakwah pada masyarakat di pelosok desa yang notabene masih mengalami

kurangnya akses terhadap buku dan pendidikan. Jumlah buku yang diserahterimakan adalah sebanyak 1.500 buku yang terdiri dari 10 judul, antara lain Revolusi Dalam Sorotan Islam, Inilah Rasulullah, Bagaimana Kita Berbeda Pendapat, dan lain sebagainya.

2

1. Kerjasama Mizan Amanah dan Mutiara Publishing, yang diwakili oleh Dede Sutisna, Manajer Pemberdayaan Mizan Amanah (kiri) dengan Mustofa Said Bamuzaham, SE, selaku Direktur Mutiara Publishing (kanan). 2. Proses serahterima wakaf buku antara Mutiara Publishing dan Mizan Amanah. 3. Beberapa buku yang kelak akan menambah wawasan para dai dalam melaksanakan tugas dan amanah dakwah di seluruh Indonesia.

3

INFO Mizan Amanah

April 2014

5


MIZAN AMANAH News FOTO-FOTO: DEBO

Pendistribusian buku yang dilakukan di TPA Umi Ihsan yang berlokasi di Perum Vila Mutiara Jaya, Desa Wana Jaya, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi. Bantuan diserahkan oleh Manajer Pemberdayaan Mizan Amanah, Dede Sutisna.

Sapulidi (Santunan Peduli Dai)

Tebar Buku ke Para Dai di Daerah Yang Membutuhkan SEBAGAI kelanjutan dari wakaf buku yang terlaksana sebagai kerjasama antara Mizan Amanah dan Penerbit Mutiara, Divisi Pemberdayaan Mizan Amanah melaksanakan lanjutan dari program Sapulidi atau Santunan Peduli Dai, yaitu kegiatan tebar buku dengan mendistribusikan buku-buku Islam bermutu kepada para dai di beberapa daerah yang membutuhkan (Jumat,

6

21/3). Daerah yang masuk sebagai target distribusi adalah daerah Cibitung, Kabupaten Bekasi. Ustadz Nanang Kosim, seorang dai di daerah Cibitung sekaligus tokoh masyarakat setempat, merasa senang dan terbantukan dengan program Sapulidi dari Mizan Amanah. Ustadz Nanang Kosim yang concern di dalam menjaga moral masyarakat dari

pengaruh negatif di lingkungannya, mengharapkan agar pemberian wakaf buku dari Mizan Amanah, dapat berguna bagi para dai di daerah Cibitung, untuk menambah pengetahuan serta wawasan keislaman dalam memberikan ajaran dan nilai-nilai Islam kepada masyarakat setempat. Selain memberikan kitab dan bukubuku Islam, program Sapulidi Mizan

April 2014

INFO Mizan Amanah


MIZAN AMANAH News Amanah juga memberikan bantuan kepada anak yatim dan dhuafa yang ada di Cibitung, Kabupaten Bekasi. Bantuan yang diberikan berupa peralatan sekolah seperti tas, buku tulis, pensil, penggaris, dan lain-lain. Ustadz Nanang Kosim sendiri telah

membangun majelis ta’lim dari tingkat usia anak-anak, remaja, dan dewasa. Untuk anak-anak diberi nama Majlis Ta’lim AlMahrusiah, dan untuk dewasa serta remaja diberi nama Majelis Ta’lim Al-Khoiriyah. Pendistribusian buku juga dilakukan di TPA Umi Ihsan yang berlokasi di Perum

Vila Mutiara Jaya, Desa Wana Jaya, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi. Bantuan diserahkan oleh Manajer Pemberdayaan Mizan Amanah, Dede Sutisna, yang diterima oleh dai setempat, Ustadz Subhan Fahmi dan Ustadz Teten Mulyana.

Ustadz Nanang Kosim, dai dan tokoh masyarakat di Cibitung, Kabupaten Bekasi. Pemberian bantuan alat-alat keperluan sekolah kepada anak yatim dan dhuafa yang ada di Cibitung, Kabupaten Bekasi.

Suasana kegembiraan anak-anak yatim dan dhuafa di Cibitung, Bekasi, usai menerima santunan alat-alat keperluan sekolah dari Mizan Amanah.

INFO Mizan Amanah

April 2014

7


MIZAN AMANAH News Kegiatan Asrama

Beasiswa Generasi Peradaban

‘Mencari’ dan ‘Merekrut’ Anak Binaan Yatim dan Dhuafa dari Berbagai Daerah di Indonesia

Di asrama, para anak binaan akan memasuki masa pengenalan (ta’aruf) tentang nilai-nilai Islam, bacaan Al-Qur'an, dan karakter yang sesuai dengan ajaran Islam.

SEBAGAI lembaga sosial bertaraf nasional, adalah tugas Yayasan Mizan Amanah untuk terus membantu, menolong, dan memberdayakan anak yatim dan dhuafa yang ada di seluruh Indonesia. Untuk melaksanakan tugas tersebut, tiap tahun Asrama Mizan Amanah

8

melakukan kegiatan ‘mencari’ dan ‘merekrut’ anak yatim dan dhuafa dari seluruh daerah di Indonesia, untuk kemudian dibina dan dididik di asramaasrama yatim Yayasan Mizan Amanah yang ada di seluruh Indonesia. Adapun untuk tahun ini, daerah ‘perekrutan’ akan dikonsentrasikan di

wilayah Sumatera dan Jawa Tengah. “Untuk tahun ini, kita akan konsentrasi di Sumatera dan Jawa Tengah, juga tentunya ke seluruh Indonesia. Ini agar pergaulan anak-anak binaan juga bisa berkembang hingga ke seluruh Indonesia. Konsentrasi ke wilayah Sumatera dan Jawa Tengah karena kita

April 2014

INFO Mizan Amanah


MIZAN AMANAH News

Kartono, Koordinator Beasiswa Generasi Peradaban Mizan Amanah.

akan buat asrama dan perwakilan di sana,” sebut Kartono, Koordinator Beasiswa Generasi Peradaban Mizan Amanah. Membentuk Generasi Peradaban Tahun 2014, binaan yatim mukim dan non-mukim yang ada di Asrama Yatim Mizan Amanah di seluruh Indonesia, ada yang sudah harus melanjutkan sekolah ke tingkat SMP. Dan semuanya ditampung oleh Sekolah Peradaban AlKamil, Cianjur, Jawa Barat. “Kurang lebih jumlahnya ada 50 anak, dan mereka semua melanjutkan studi ke Sekolah Peradaban Al-Kamil Cianjur,” sambung Kartono. Kartono menambahkan bahwa ‘rekrutmen’ Beasiswa Generasi Peradaban Mizan Amanah juga akan mengisi asrama-asrama baru yang akan dibentuk oleh Yayasan Mizan Amanah. “Di Jakarta, akan didirikan dua asrama baru, yaitu di Penggilingan, Jakarta Utara dan di Kahfi, Jakarta Selatan. Ditambah lagi di Semarang,

INFO Mizan Amanah

Jawa Tengah,” ujar Kartono. Lebih lanjut Kartono menjelaskan bahwa program Yayasan Mizan Amanah adalah untuk membentuk generasi peradaban, sehingga anak binaan yatim dan dhuafa harus melalui tahapan pendidikan dan pembinaan di asrama, dan baru setelah memasuki jenjang SMP, semua akan dipindahkan pembinaannya di Sekolah Peradaban Al-Kamil. “Sengaja kita merekrut anak binaan pada kelas 4 SD, karena mereka akan dididik dan dibina dahulu di asrama. Program kita adalah membentuk generasi peradaban, sehingga pembinaannya pun berjenjang. Kalau kita tempatkan langsung di Sekolah Peradaban, nanti mereka akan kaget dengan program Sekolah Peradaban di Cianjur, karena di Cianjur, semua anak harus sudah bisa membaca dan menghafal AlQur'an,” jelas Kartono. Kartono menyambung penjelasannya, bahwa di asrama, para anak binaan akan memasuki masa pengenalan (ta’aruf) tentang nilai-nilai Islam, dari bacaan Al-Qur'an dan tingkah laku yang sesuai ajaran Islam. Dan di Sekolah Peradaban, anak-anak binaan memasuki jenjang takwin atau tahap pembentukan pribadi yang islami dan mampu meraih karakter muslim sejati. “Di jenjang takwin, anakanak binaan yatim dan dhuafa diharapkan akan mampu menjadi muslim sejati yang cerdas bukan hanya dari intelejensia-nya saja, tapi juga cerdas secara emosi dan spiritual,” ungkap Kartono.

April 2014

JIKA sejak awal pemetaan orientasi pada anak yatim sudah dilakukan, maka Yayasan Mizan Amanah sudah melakukan fungsi pertama, yaitu melindungi. Berikutnya ada dua fungsi lain yang harus dilakukan. Yaitu fungsi mencerdaskan dan menyejahterakan, dan fungsi membangun keyakinan bahwa perjalanan ke depan adalah benar. Fungsi kedua hanya bisa dijalankan sepanjang pihak yayasan bisa memetakan orientasi si anak yatim. Ini penting supaya terjadi efektifitas pembinaan. Dan dalam rangka mensejahterakan, sangat diperlukan juga pemetaan orientasi agar mereka dapat dengan cerdas dalam mencapai kesejahteraan. Dengan begitu, mereka bisa membangun keyakinan untuk masa depannya. Dengan model pendidikan dan pembinaan seperti ini, maka yang akan dihasilkan adalah anak-anak yang berkualitas. Kemudian, Mizan Amanah harus membangun jejaring dengan lingkungan. Sehingga modal sosial bisa terbangun dengan baik. Dan dalam rangka membangun modal sosial dan modal finansial, maka Mizan Amanah juga harus membangun konsistensi. Konsistensi akan menjadi energi yang luar biasa jika kita tahu, anak-anak binaan orientasinya kemana. Saya melihatnya begini, beberapa anak-anak yang sukses dalam kehidupan, lebih disebabkan karena sejak awal energinya efektif penggunaannya. Orientasi dirinya sudah terbaca dengan rapi sejak awal, sehingga inner energy-nya, muncul sedemikian rupa dan efektif. Dan ini pesan penting buat Mizan Amanah dari saya. Salut buat Mizan Amanah. Tetap semangat dan tetap bekerja keras dengan ikhlas. ICHSANUDDIN NOORSY Intelektual Islam Mizan Amanah Club adalah kumpulan testimoni para pemerhati, simpatisan, pendukung, dan donatur dari Mizan Amanah. Jazakumullah Khairan Katsiraa, semoga amal dan kebaikannya dibalas dengan pahala, rezeki, dan kebaikan melimpah dari Allah SWT. Aamiin Ya Robbal ‘Alamiin...

9


MIZAN AMANAH News Aksi Amal Donatur Mizan Amanah

Binaan Yatim Mizan Amanah Hadiri Launching Sinetron ‘Fatimah’ dan ‘ABG Jadi Manten’ Para binaan yatim Mizan Amanah ketika menghadiri acara launching sinetron ‘Fatimah’ dan ‘ABG Jadi Manten’

PT AMANAH Surga Productions kembali menghadirkan dua judul sinetron terbarunya yaitu ‘Fatimah’ dan ‘ABG Jadi Manten’. Atas rasa syukur setelah kurang lebih delapan bulan lamanya melakukan produksi sinetron, akhirnya kedua sinetron tersebut ditayangkan oleh

10

stasiun TV nasional. ‘Fatimah’ ditayangkan di Indosiar, sedangkan ‘ABG Jadi Manten’ ditayangkan di SCTV. Dalam rangka itu, PT Amanah Surga Prodution mengadakan acara launching sekaligus syukuran dengan mengundang ratusan lebih anak yatim dan dhuafa yang ada di lingkungan

sekitar termasuk 48 anak yatim binaan Yayasan Mizan Amanah. Mizan Amanah mengirimkan anak binaan yatim dari tiga asrama, yaitu Asrama Yatim Mizan Amanah Jagakarsa, Asrama Kalisari Pasar Rebo, dan Asrama Cinere.. Acara syukuran yang berlangsung di

April 2014

INFO Mizan Amanah


MIZAN AMANAH News

Poster Sinetron ‘Fatimah’

Acara yang dihadiri oleh para pemain sinetron dan crew dari PT Amanah Surga Productions, berlangsung khidmat sekaligus ceria.

lokasi syuting sinetron, di Jagakarsa, Jakarta Selatan (2/3) tersebut, sebelumnya juga dilakukan tausyiah dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW yang dipimpin oleh Habib Rifki. Pesan Direktur Direktur Utama PT Amanah Surga Production, Syaiful, berjanji akan berbagi terhadap anak-anak yatim apabila kedua sinetron tersebut mencapai jumlah episode sebanyak 50 episode. “Insya Allah, jika sinetron ini sampai 50 episode, maka itu adalah kewajiban kami untuk menyantuni anakanak yatim , dan saya berharap sinetron ini bisa mencapai 100 episode dan mudah-mudahan sampai panjang episodenya,” ucap Syaiful. Syaiful pun menambahkan jika sampai 50 episode maka ia akan menyantuni anak yatim sebanyak 50 anak, dan jika sampai 100 episode maka anak yatim yang disantuni bisa mencapai 100 anak. “Begitupun jika sampai 1000 episode, maka kita akan panggil anak yatim sebanyak 1000 orang dan seterusnya, karena mustahil bagi manusia tetapi tidak mustahil bagi Allah. Dengan berbagi kepada anak yatim maka insya Allah episodenya akan panjang dan berkah. Aamiin..,” tambahnya. Di akhir sambutannya Syaiful berpesan kepada para artis pemain sinetron ‘ABG Jadi Manten’ dan sinetron ‘Fatimah’ agar jangan banyak-banyak menabung kalau mau menjadi

INFO Mizan Amanah

April 2014

orang kaya tapi banyak-banyaklah untuk menabur maka insya Allah rezeki ataupun kekayaan itu akan datang dari berbagai arah yang tidak bisa kita duga. Acara yang dihadiri oleh para pemain sinetron dan crew dari PT Amanah Surga Productions, berlangsung khidmat sekaligus ceria. Terlihat nama-nama yang sudah tak asing lagi bagi para pemirsa televisi, di antaranya Dina Anjani, Kartika Putri, Kevin Putra, Masayu Clara, dan masih banyak lagi. Adapun jadwal tayang sinetron ‘Fatimah’ adalah setiap hari pukul 16.00 WIB di Indosiar, sedangkan jadwal tayang sinetron ‘ABG Jadi Manten’ setiap hari pukul 17.00 WIB di SCTV.

Poster Sinetron ‘ABG Jadi Manten’

11


Asrama Yatim MIZAN AMANAH

Asrama Yatim Mizan Amanah Gedebage, Bandung

Wakaf Ikhlas Yang Melahirkan Berkah Bagi Anak Yatim dan Dhuafa

ASRAMA Yatim Mizan Amanah Gedebage, Bandung terletak di wilayah timur Kota Bandung, tepatnya di kawasan Gedebage, mulai berdiri sejak bulan November 2013. Gedung dimana asrama ini berdiri merupakan wakaf yang diberikan oleh salah satu donatur Mizan Amanah pada tahun 2012, yang bertujuan untuk dijadikan asrama sebagai wadah pembinaan dan pengasuhan anak yatim dan dhuafa. Saat ini Asrama Yatim Mizan Amanah Gedebage telah menampung 11 anak yatim dan dhuafa. Satu di antaranya, ada yang sudah tamat SD dan kini sudah melanjutkan sekolah ke sebuah pesantren di Tasikmalaya dengan beasiswa penuh dari Yayasan Mizan Amanah.

12

Dari 11 anak yang bermukim di asrama, sebagian besar adalah anak yatim. Mereka terdiri dari tujuh anak lakilaki dan empat anak perempuan. Mereka kebanyakan berasal dari Jawa Barat, seperti Padalarang, Garut, Sumedang, dan Banjar. Program dan Aktivitas Asrama Dalam meningkatkan kemampuan anak yang bermukim di asrama dari segi ilmu pengetahuan dan ilmu agama, asrama telah mempersiapkan programprogram khusus. Program ini dilakukan secara rutin, penuh kedisplinan, dan tanggung jawab yang disesuaikan dengan usia mereka. Ini bertujuan agar terbentuknya pribadi yang

berpengetahuan sekaligus menjaga keshalehan perilaku. Pembekalan program-program ilmu pengetahuan dilakukan seminggu dua kali dengan mendatangkan guru private yang memberikan pengetahuan yang dibutuhkan dalam pelajaran sekolah, seperti matematika, bahasa Inggris, dan ilmu komputer. Dan dalam waktu dekat akan ditambah dengan mendatangkan guru private bahasa Arab. Sedangkan pembekalan ilmu agama untuk anak binaan mukim, asrama mengajarkan ilmu Tauhid, pembinaan akhlak, belajar membaca Al-Qur’an, dan menghafal surat-surat pilihan untuk dibacakan dalam bacaan sholat. Selain aktivitas sekolah, sholat, dan

April 2014

INFO Mizan Amanah


Asrama Yatim MIZAN AMANAH mengaji, mereka juga dilatih untuk berolahraga bela diri seperti taekwondo. Ini dilakukan seminggu sekali dan dalam waktu dekat mereka akan menempuh ujian kenaikan tingkat taekwondo untuk naik ke tingkat sabuk kuning. Selain itu, dalam rentang satu bulan sekali, mereka diajak berlibur dan berwisata ke tempat-tempat wisata, seperti ke taman bermain air, kebun binatang, dan sebagainya. Hermawan pun mendidik anak-anak untuk selalu peduli kepada kebersihan lingkungan, yang dimulai dari kebersihan lingkungan terdekat. Karenanya, Hermawan masih melatih anak-anak untuk membersihkan ruang tidur mereka sendiri, juga kamar mandi dan halaman asrama. Ini dilakukan secara bergotong royong dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab.

Gedung Asrama Yatim Mizan Amanah Gedebage, Bandung

Hermawan (Kepala Asrama Yatim Mizan Amanah Gedebage, Bandung)

Kesabaran, Kepedulian, dan Rasa Kasih Sayang Kunci Mendidik Binaan Yatim di Asrama DALAM membina dan mendidik anakanak, hal awal yang dilakukan Hermawan adalah melakukan kontak batin dengan penuh kesabaran, tidak pilih kasih, serta mampu menghadirkan figur orangtua bagi mereka. Dengan menunjukkan kesabaran, kepedulian, dan kasih sayang orangtua, anak binaan yatim akan merasa terlindungi secara mental. “Perasaan sensitif dan rendah diri dari anak-anak yang tidak memiliki orang tua harus dihadapi dengan kesabaran dan kasih sayang,” ucap Hermawan. Hermawan menambahkan bahwa mental yang kuat dan rasa percaya diri yang tinggi dari batin mereka, akan menuntun mereka dalam menghadapi masa depan. Hermawan pun mengatakan bahwa tugas membina anak yatim dan dhuafa adalah semata-mata hanya mengharap ridho Allah SWT. “Tanpa itu, kita tidak

INFO Mizan Amanah

akan mampu mendidik atau membina mereka untuk menjadi anak-anak yang kita harapkan, apalagi saya sudah berkeluarga dan memiliki dua anak. Saya harus buang jauh-jauh sikap diskriminasi di hadapan mereka. Ini

April 2014

untuk menjaga perasaan yang mengganggu mental mereka. Mimpi dan harapan saya pada anak-anak adalah kelak mereka akan menjadi anak tangguh, berpengetahuan, religius, dan mapan. Hermawan pun berharap lebih lanjut bahawa mereka harus mampu bersaing di kancah peradaban dunia, sehingga dapat membanggakan bangsa dan agama,” ujar Hermawan. Tak lupa Hermawan pun berharap pada Yayasan Mizan Amanah agar semakin maju dan berkembang. “Doa dan harapan saya pada Mizan Amanah, adalah mampu memperluas jaringan dengan sistem yang kokoh agar dapat lebih banyak lagi menyelamatkan anak yatim dan dhuafa di seluruh Indonesia, serta dapat membina dan mendidik mereka menjadi generasi yang membawa harapan pada bangsa dan agama,” pungkas Hermawan.

13


MIZAN AMANAH News Workshop “Customer’s Service Excellent - Mizan Amanah�

KERAMAHAN serta pelayanan yang baik bagi para donatur merupakan salah satu tanggungjawab frontliners atau front officers dari Yayasan Mizan Amanah. Berkenaan dengan itu, Sabtu-Ahad, 15-16 Maret 2014, bertempat di UIN (Universitas Islam Negeri) Syarif Hidayatullah Jakarta, Mizan Amanah mengadakan workshop bagi para frontliners Mizan Amanah selama dua hari. Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan etos layanan serta pengetahuan bagi para frontliners Mizan Amanah. Bertajuk 'Customer's

14

Service Excellent - Mizan Amanah', workshop dua hari ini berlangsung sukses dan berdayaguna. Di hari pertama, materi workshop diisi oleh Harry Firmansyah, seorang community leader, motivator, serta service consultant yang pernah menangani klien-klien seperti Bank BCA, Bank Mandiri, dan beberapa instansi terkemuka lainnya. Materi tentang motivasi dan pelayanan kepada donatur, diberikan di sesi workshop hari pertama ini. Hari kedua, materi workshop diisi oleh Igun Gunawan (Kang Igun),

fundraising trainer yang sudah banyak melatih para penggiat fundraising di berbagai daerah di Indonesia. Workshop diikuti oleh semua frontliner yang ada di kantor Mizan Amanah, maupun para frontliners yang bertugas di asrama yatim Mizan Amanah di seluruh Indonesia. Dengan kegiatan ini, diharapkan para frontliners Mizan Amanah dapat terus bekerja dengan penuh semangat pelayanan yang excellent bagi para donatur dan pihak-pihak lain yang berhubungan dengan Yayasan Mizan Amanah.

April 2014

INFO Mizan Amanah


Program Dhuafa Bangkit (DB) merupakan salah satu program pemberdayaan zakat produktif bagi para dhuafa. Program ini didedikasikan oleh Mizan Amanah dengan tujuan memberikan peluang terbaik kepada para dhuafa untuk berubah menjadi lebih baik. Beberapa program DB yang diberikan antara lain pemberian modal untuk berwirausaha, pemberian materi motivasi dan bimbingan, serta program pendampingan bisnis yang lebih komprehensif. Hingga saat ini, program Dhuafa Bangkit Mizan Amanah telah mencetak 1.000 pengusaha sebagai mitra binaan.

Kantor Pusat Jl. Kesehatan Raya No. 16 Bintaro - Jakarta Selatan

BCA 139 300 4952

BANK MANDIRI 132 000 653 1140

BANK BNI 01 520 101 18

w w w. m i z a n a m a n a h . o r g



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.