Majalah Generasi Edisi Mei 2014

Page 1







Rancangan Gerbang Depan - Sekolah Peradaban Al Kamil

Sekolah Peradaban Al Kamil adalah sekolah bagi anak yatim-piatu, kaum dhuafa, dan anak-anak yang berprestasi, dengan beasiswa penuh dari Mizan Amanah. Fisik bangunan memang sedang dalam tahap pengerjaan, namun Sekolah Peradaban Al Kamil terus mendidik generasi masa depan bangsa dengan ilmu-ilmu bermanfaat bagi kemandirian anak di masa depan. Kepedulian Anda adalah jaminan tepat waktunya tahap pembangunan dan jaminan keberlanjutan pendidikan bagi anak yatim-piatu dan dhuafa.

Salurkan Kepedulian Anda Melalui Rekening

KANTOR PUSAT Jl. Kesehatan Raya No. 16 Bintaro - Jakarta Selatan

101 00 1112222 1 (Bank Mandiri) a/n. Yayasan Mizan Amanah

SEKOLAH PERADABAN AL KAMIL

Jl. Raya Ciranjang No. 53 RW. 06 Desa Hegarmanah, Kec. Sukaluyu Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Tel: (0263) 326 100 • eMail: info@sekolahperadaban-alkamil.org www.sekolahperadaban-alkamil.org

w w w. m i z a n a m a n a h . o r g


Sosok

HABIBIE AFSYAH

Dari Kursi Roda, Menginspirasi Indonesia Habibie Afsyah (26) membuktikan bahwa spirit manusia jauh melampaui keterbatasan fisiknya. Lumpuh yang dideritanya sejak kecil sempat membuatnya jadi bahan olokan. Namun menyadari kekurangan fisiknya membuat Habibie melesat menjadi pakar pemasar internet dan motivator laris yang semuanya bisa membuatnya mandiri. abibie sekilas tampak lunglai di kursi rodanya. Namun saat berbincang dengannya, ada semangat luar biasa yang berbanding berbalik 180 derajat dari kondisi fisiknya. Ya, hampir seluruh bagian tubuhnya lumpuh. Habibie menderita Muscular Dytrophy Tipe Becker, semacam mutasi spontan di gen systropin pada kromosom XP 21. Secara awam penyakit ini secara perlahan membuat otot-otot menjadi semakin lemah dan fisik menjadi tak berdaya. Ia bahkan divonis oleh dokter akan meninggal pada usia 24 tahun.

H

8

MEI 2014

Namun, berkat dorongan sang ibunda Endang Setyati, dan segenap keluarganya, Habibie bisa bangkit mengatasi kekurangannya itu. Saat ini, Habibie dikenal sebagai pakar internet marketing di Indonesia. Dia kerap diundang sebagai pembicara di berbagai seminar dan workshop tentang internet marketing. Dari bisnis internet ini, ribuan dolar telah berhasil dikumpulkannya. Belum lagi penghasilannya sebagai motivator yang banyak menginspirasi banyak orang. Sungguh sesosok manusia yang sangat inspiratif. Dengan kekurangan yang ia miliki, ternyata Allah memberikan banyak

kelebihan lain yang hasilnya luar biasa. Ditemui GenEraSi, di ruang kerjanya di bilangan Setiabudi, Jakarta Selatan, dengan lancar ia berbicara mengenai pendidikan, terutama pendidikan untuk penyandang disabilitas seperti dirinya. Berikut petikan perbincangannya. GenEraSi: Sekarang sedang sibuk apa? Habibie: Masih sibuk internet marketing dan mengisi acara-acara di kampus, seminar, televisi, dan lain-lain. Materi yang saya bawakan, tergantung dari permintaan panitia, ada temanya tentang bidang yang saya jalani (internet marketing), ada juga


Sosok

MEI 2014

9


Sosok

tentang motivasi-motivasi. Tanggal 25 April 2014, saya diundang pak Dino Patti Jalal dalam acara seminar ‘Kultum Supermentor’ di Djakarta Theatre, Thamrin, Jakarta Pusat. Saya menjadi pembicara bersama pak Dino Patti Jalal, pak Sandiaga Uno, Alexandra Asmasubrata, pak Mayor Jenderal (Mar) Alfan Baharudin (Komandan Satgas Merah Putih, satuan operasi pembebasan kapal kargo MV Sinar Kudus di perairan Somalia), dan pak Emirsyah Satar (Dirut Garuda Indonesia). Lalu kampus-kampus juga sering mengundang saya di acara-acara yang berhubungan dengan social care, kepedulian kepada disabilitas, malah kadang juga untuk acara motivasi entrepreneur. Telemarketing masih jalan sambil bikinbikin website buat jualan di toko online. Kami jual alat-alat kesehatan, obat-obatan herbal, dan sebagainya. Untuk rumah101.com, kami sedang siapin tema baru, ada investor juga yang mau bergabung, di sini kami sedang siapkan fitur data pengiklan untuk rumah101.com, semoga tahun ini sudah bisa jalan.

10

MEI 2014

Dunia pendidikan di Indonesia seperti apa menurut Habibie? Pendidikan di Indonesia sekarang memiliki standard yang beda-beda. Kalau yang kaya bisa lebih pintar, kalo yang gak punya duit, dapat pendidikannya yang biasa-biasa aja. Kurikulumnya beda, ilmunya juga beda. Yang miskin jadinya agak kurang pendidikannya atau terbatas. Yang kaya sudah international standard. Memang biayanya berbeda, tapi standard-nya harus disamakan. Itu untuk pendidikan umum. Untuk yang khusus, seperti yang saya alami. Waktu SMA saya kesulitan mencari sekolah yang bisa menerima orang seperti saya. Saya beberapa kali ditolak sekolah. Karena mungkin tempatnya tidak ada akses untuk saya. Kalau sekolahnya punya kebijakan yang baik, misalnya dibangun tanjakan untuk kursi roda, dan sebagainya. Andaikan ada sekolah yang bisa ada akses untuk saya, tempatnya jauh dari rumah saya. Ada di daerah Pondok Labu, SMAN 66. Dari Setiabudi ke Pondok Labu kan jauh banget. Macet pula. Padahal di sana sudah

inklusif, di sana sudah siap menerima tuna netra, tuna rungu, tuna daksa, dan sebagainya. Di SMAN 3 Setiabudi, dekat rumah saya, saya gak bisa dapat. Gedungnya gak ada akses untuk saya. Ya sudah, akhirnya saya dapat di SMA Sunda Kelapa, cari yang dekat saja. Setelah lulus SMA, saya sempat vakum dan baru tahun ini saya mau kuliah. Saya dapat beasiswa di STT Telematika Ciputat. Pendidikan bagi penyandang disabilitas seperti apa? Semua orang diberikan modal yang sama oleh Allah SWT. Semua punya hambatan yang beda-beda. Ada yang hambatannya di modal, ada yang hambatannya di fisik, ada yang hambatannya di pendidikan, namun jika Allah sudah membukakan jalan, memiliki usaha yang barokah dan diridhoi Allah, insya Allah, hambatan akan bisa diatasi. Mau pendidikannya kurang, atau gak bisa bergerak pun, semua sudah ada rezekinya masing-masing, tinggal bagaimana cara mengambilnya. Sekarang saya lagi mengembangkan


Sosok teknologi informasi dan komunikasi khusus untuk disabilitas. Semua ada teknologinya, tinggal bagaimana pemanfaatannya. Saya pernah diundang dalam forum Seminar 'ICT Opportunity for Persons With Disablilities' yang diselenggarakan oleh Indosat bekerjasama dengan KOWANI (Kongres Wanita Indonesia). Di situ saya share, bahwa kondisi saya menjadikan saya gak bisa mengetik. Di sini, orang banyak gak tahu tentang ICT for Disabilities, sehingga banyak kejadian, orang gak bisa mengetik akhirnya gak mau kerja. Kemudian, mengapa akhirnya saya bisa mengetik, saya memakai software Virtual Keyboard. Itu masalah pemanfaatan teknologi. Walaupun saya gak diajarin, saya cari-cari sendiri. Nah, ini yang saya mau share ke teman-teman yang sama seperti saya.

Ceritakan mengenai ICT for Disabilities... Banyak orang-orang di daerah yang tidak mengetahui tentang ICT for Disabilities. Misalnya soal SMS saja. Jika terima SMS, orang tuna netra suka dibacakan oleh orang lain, padahal kadang itu ada yang bersifat private. Untuk itu, ada yang namanya teknologi suara untuk SMS, Voice SMS. Ada untuk platform Android, Ada untuk platform iPhone, dan sebagainya. Mengenai Seminar ‘ICT Opportunity for Persons With Disablilities’, nanti seminar ini akan diselenggarakan lagi, tepatnya tanggal 11 Mei 2014, di Gedung SMESCO, Gatot Subroto. Bahkan rencananya, ICT for Disabilities ini akan di-share ke daerahdaerah di Indonesia oleh Kemenkominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika),

ENDANG SETYATI

Sosok Ibu Yang Luar Biasa

“KASIH Ibu Sepanjang Masa”. Kutipan kalimat tersebut bisa jadi merupakan gambaran sosok Endang Setyati (64), ibunda Habibie Afsyah. Bagaimana beliau bisa bertahan dan mampu menjadikan Habibie sukses seperti sekarang. Berikut penuturannya. Apa yang ibu ajarkan pada Habibie? Kami mengajarkan tentang penegakan iman dan Islam. Dari kecil dia telah belajar mengaji dan shalat. Selama ini, dia lebih banyak belajar di lingkungan anak-anak normal. Tentu saja hal ini tidak mudah. Dia harus berani bersaing dengan anakanak normal. Bisa dibayangkan bagaimana dengan tingkah polah yang aneh-aneh dari anak-anak sebayanya. Bagaimana memberikan bimbingan konstruktif pada Habibie? Sejak Habibie kecil, saya sudah bertekad untuk menyayangi dia dengan sepenuh hati, tanpa alasan. Dokter pernah

mengatakan pada saya, bahwa penyakit Habibie ini tidak ada obatnya. Pesan beliau, “Limpahi kasih sayang”. Saya pikir, ya kasih sayang inilah obatnya. Berbekal kasih sayang inilah saya mendidik Habibie, layaknya anak normal. Bukan kasih sayang yang memanjakan, karena memanjakan anak bisa jadi racun dalam hidupnya. Habibie harus mendapat pendidikan yang utuh dari kedua orang tua, dalam kondisi rumah tangga yang tenteram, damai, bahagia, dan harmonis. Harapan Anda untuk masa depan Habibie? Biarlah dia menjadi manusia yang pandai memanfaatkan sisa umurnya dengan baik, menjadikan umur yang bermanfaat untuk dirinya sendiri, dan bermanfaat untuk orang lain. Kami orang tua hanya bisa berdoa dan memberikan dukungan total lahir dan batin.

tapi mungkin setelah pergantian kabinet baru terealisasi. *** Habibie juga memiliki organisasi sendiri yaitu Indonesia Disable Care Community, yaitu komunitas untuk para penyandang disabilitas. “Organisasi ini bertujuan membantu penyandang disabilitas agar mampu menemukan atau mengembangkan kemampuannya," tutur Habibie. Dia juga menyatakan prihatin atas penyandang disabilitas yang mengeksploitasi disabilitasnya, seperti meminta-minta di pinggir jalan. “Orang-orang seperti mereka mungkin belum menemukan kemampuan atau kelebihan mereka. Tetapi, melalui organisasi yang saya buat, kami telah membina beberapa penyandang disabilitas sehingga menemukan passion-nya," pungkasnya.

BIODATA Nama TTL Ayah Ibu Anak Ke

: : : : :

Habibie Afsyah Jakarta, 6 Januari 1988. H. Nasori Sugianto Hj. Endang Setyati Bungsu dari 8 bersaudara.

Penghargaan : 1. Internet Sehat Blog Award (ISBA), 2009 2. Mini Monas Buku penghargaan dari Gubernur DKI Jakarta Bpk. Fauzi Bowo dan IKAPI DKI dalam rangka HUT DKI dan Pesta Buku Jakarta ke-20 pada tgl 2 Juli 2010 3. Pemenang Favorit pilihan masyarakat Danamon Award 2012, 16 Juli 2012 4. Hitam Putih Award dari Trans7 sebagai Bintang Tamu Yang Banyak Menginspirasi Penonton Acara Hitam Putih (2 Desember 2012) 5. Penghargaan ‘Best of The Best Wirausaha Indonesia’ dari Kementerian Koperasi & UKM pada acara GKN 2013 (18 Maret 2013) 6. Apresiasi dari Penyanyi Iwan Fals dan produk kopi ‘Top Coffee’. Berkolaborasi untuk memberikan apresiasi kepada anak muda yang peduli terhadap lingkungan sekitarnya lewat sebuah karya Bintang Tamu Acara TV (2013-2014) : 1. Narasumber acara ‘Chating Bersama YM’ bersama Denny Jagur & Ust. Yusuf Mansyur di ANTV, Kamis, 10 Januari 2013 2. Bintang tamu di acara PRI GS Show di SindoTV pada 15 Februari 2013 3. Bintang tamu acara ‘TDW Show’ - talkshow motivasi di TVRI Nasional, 23 Juni 2013 4. Narasumber di film ‘Saudagar Muslim’ - Spesial Ramadhan 2013 5. Bintang tamu di acara ‘Ladies Nite’ BChannel (Juni 2013) 6. Bintang tamu ‘Perempuan di Balik Kisah’ MetroTV (21 Desember 2013) 7. Selebrita Siang Trans7 (31 Desember 2013) 8. Bintang tamu di YKS TransTV (19 Januari 2014)

MEI 2014

11


LPK Junita

Pelatihan Menjahit Berkualitas, Siap Menghadapi Era Pasar Bebas

NAMA Lembaga Pendidikan Keterampilan (LPK) Junita sepertinya sudah tak asing lagi di kota Balikpapan. LPK Junita memang dikenal sebagai lembaga kursus menjahit yang sudah banyak melahirkan penjahit-penjahit andal bersertifikat kompentensi. Pemilik LPK Junita, Siska Juni Puspasari mengatakan, LPK Junita sejak didirikan pada 31 Agustus 2005 telah meluluskan ratusan peserta yang sudah mampu berwirausaha. Mereka yang lulus, selain eksis di Balikpapan juga telah tersebar di di Solo, Yogyakarta, Bima (NTB), bahkan hingga luar negeri, yaitu di Australia. “Ada

12

MEI 2014

peserta kami yang di Solo dipercaya mendesain dan menjahit kain batik menjadi baju oleh konsultan Kedutaan Besar Amerika Serikat,” ucap Siska bangga. Bekerjasama dengan Pemprov Kaltim Dalam perkembangannya LPK Junita kerap kali mengadakan kerjasama pelatihan menjahit dengan berbagai instansi pemerintah maupun swasta. Seperti pada bulan Januari 2014 kemarin, LPK Junita bekerjasama dengan Bidang Pendidikan Non-Formal dan Informal Diknas Provinsi Kalimantan Timur. Pelatihan

yang dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Pendidikan Non-Formal dan Informal Diknas Provinsi Kalimantan Timur, H. Fathurochman MT ini, diikuti oleh 50 peserta yang semuanya wanita. Pelatihan yang bertema ‘Tingkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Yang Mandiri dan Berdaya Saing Tinggi’ menghadirkan enam instruktur senior bersertifikat kompetensi. Pada kegiatan ini, Fathurochman mengapresiasi pelatihan yang dihelat di lokasi LPK Junita, Jl. Wonosari No. 2 Kelurahan Gunung Sari Ilir, Balikpapan. Menurutnya, pelatihan ini membantu program pendidikan Pemprov Kaltim


umumnya dan Pemkot Balikpapan khususnya di dalam visi-misi Kaltim Sejahtera Merata Berkeadilan. “Kami menyambut baik pelatihan ini, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas SDM dan dapat membuka peluang kerja serta mengurangi angka pengangguran,” ucap Fathurochman. DIkatakan Fathurochman, di Balikpapan, pelatihan seperti ini harus mendapat perhatian lebih dari Pemkot, Pemprov juga lembaga serta perusahaan swasta, karena pelatihan seperti ini akan dapat membantu meningkatkan kualitas dunia pendidikan dan dapat meningkatkan daya saing dengan kabupaten dan kota lainnya di Kaltim, juga di seluruh Indonesia. “Jika banyak pihak yang ikut berpartisipasi, bukan tidak mungkin SDM di sini mampu bersaing di era pasar bebas nanti,” pungkasnya. Siska Juni Puspasari, selaku owner LPK Junita menambahkan, bahwa pelatihan ini digelar selama sebulan penuh secara gratis, dan pendanaannya dibantu oleh Pemprov Kaltim. “Peserta yang hadir, 35 peserta merupakan peserta aktif LPK dan sisanya adalah warga sekitar LPK,” ujar Siska. “Tidak hanya gratis, peserta pun akan diberikan sertifikat menjahit dari LPK Junita yang selanjutnya dapat dilanjutkan dengan mengikuti uji kompetensi tingkat nasional,” lanjutnya. Siska menambahkan, sudah banyak perusahaan yang telah bekerjasama untuk menggelar pelatihan serupa, antara lain Pertamina, PNPM, dan masih banyak lagi. “Program pelatihan yang kami berikan di LPK Junita sistemnya adalah dengan memperbanyak praktik, yakni selalu mendorong peserta agar dapat menerima order jahitan dari mana pun,” ungkap Siska. Dengan fasilitas andal, antara lain 15 mesin jahit manual, tiga mesin jahit listrik, dua mesin obras, dan satu mesin cuci, LPK Junita siap menerima peserta pelatihan yang ingin mengembangkan keterampilan menjahit.

Bagi yang ingin bergabung, bisa datang langsung ke alamat Jl. Wonosari No. 2 RT. 25 Kelurahan Gunung Sari, Balikpapan. Atau bisa berkomunikasi via email ke: emailjunitalpk@yahoo.co.id, atau nomor kontak 0813 5081 0969 dan (0542) 7006873. Untuk lebih jelasnya lagi, Anda bisa melihat akun facebook LPK Junita di: JunitaLpk, atau laman blogspot di: lpkjunita.blogspot.com.

Berbagi Pada Sesama DI tengah kesibukannya mengelola dan melatih di LPK Junita, Siska Juni Puspasari selaku pemilik LPK Junita, tak lupa untuk berbagi. Selain memberikan santunan kepada anak yatim dan dhuafa melalui Yayasan Mizan Amanah, Siska beserta keluarga dan para crew LPK Junita, juga kerap memberikan pelatihan menjahit gratis kepada para pengurus Asrama Yatim Mizan Amanah di Balikpapan. Bahkan lebih dari itu, Siska melalui LPK Junita juga memberikan bantuan mesin jahit kepada asrama. “Semoga dengan mesin jahit di sini, para pembimbing, pengurus, dan semua yang ada di sini dapat memanfaatkannya untuk belajar menjahit, bahkan berkarya sehingga dapat menjadikan nilai tambah bagi asrama,” ucap Siska. Jazakumullah khairan katsira. Semoga amal kebaikannya dibalas pahala yang melimpah dari Allah SWT. Sukses buat LPK Junita.

Pemilik LPK Junita, Siska Juni Puspasari, beserta suami

MEI 2014

13




TEMAN-TEMAN semua, saya ingin menggarisbawahi ketika bicara Indonesia sering kali malah tidak bicara manusianya. Yang sering kita bicarakan yang lainnya. Sekarang saatnya menaruh manusia Indonesia sebagai sentral republik ini. Jadi saat ini kita kembalikan lagi bahwa manusia Indonesia adalah pusat pembicaraan kita. Saya mau memberi bocoran terlebih dahulu, bahwa saya ini bukan sarjana ilmu pendidikan, bukan kuliah soal pengajaran, jadi sama sekali bukan di wilayah mikro pendidikan. Saya melihat soal pendidikan ini dari perspektif luar, non-pendidikan, Karena itu saya berdiskusi dengan teman-teman gimana caranya kita melakukan sebuah terobosan di bidang pendidikan. Nah ke depan saya melihat makin hari peran guru sangat sentral. Kami percaya betul kekuatan guru sebagai pengubah anak-anak didiknya. Kalau kita boleh katakan pada guru lah kita titipkan persiapan masa depan republik ini. Di sekolahsekolah itu adalah wajah masa depan kita. Tapi begitu kita melihat guru hari ini, muncul banyak masalah di situ. Kita sudah tahu kualitasnya, kita sudah tahu masalah distribusinya. Dengan kualitas guru yang seperti ini saja sudah terjadi perubahan Indonesia seperti sekarang, bayangkan jika guru kita mengalami pelonjakan kualitas. Menurut saya, peran guru akan bergeser ke depannya. Di banyak tempat kita mulai menyaksikan betapa proses belajar tidak lagi mengandalkan guru sebagai sumber ilmu pengetahuan, tapi guru sebagai fasilitator, guru sebagai teman, guru sebagai salah satu sumber yang merangsang munculnya motivasi untuk belajar. Jadi terlihat bahwa peran guru mulai bergeser. Saya rasa ke depan, kita akan mulai menyaksikan banyak tempat di Indonesia yang peran gurunya dalam artian sumber belajar akan mengalami penurunan drastis. Indonesia ini unik teman-teman, Indonesia tidak hanya Jakarta. Indonesia di Kaki Gunung Tambora, ada di Sangihe,


ada di Kapuas Hulu, ini adalah Indonesia kita semua. Tetapi proses belajar hari ini beda sekali, peran guru hari ini beda sekali di satu tempat dengan tempat lainnya. Di sini saya rasa tantangan kita untuk ke depan menjadi sedikit berbeda dengan negara-negara lain. Coba bayangkan, tahun 70-an kalau lahir di Jayapura, Yogya, Bandung, Jakarta, London, New York, Tokyo, kira-kira SDnya sama. Proses belajarnya kira-kira sama. Gurunya mengajarkan hal yang kira-kira sama. Tapi hari ini, di mana kamu lahir sangat berpengaruh. Di Jakarta saja antara masuk ke sekolah dasar yang internasional, sekolah dasar yang menengah atau sekolah dasar yang sama persis seperti sekolah dasar 30 tahun yang lalu terlihat ketimpangannya. Ketimpangan ini luar biasa dan di sana tantangan yang kita miliki jauh lebih besar. Kenapa? Karena kewajiban kita secara moral adalah mendidik semuanya, bukan hanya satu dua kelompok saja.

Tantangan ini memerlukan terobosan. Satu, pemberdayaan guru dengan kondisi yang sangat bervariasi. Yang kedua, yang tidak kalah penting adalah menyambungkan tiap institusi pendidikan dengan sumber-sumber pengetahuan. Di mana kita bisa memainkan peran? Kita semua bisa mendiskusikan ini, kita semua bisa menganalisa ini, tapi pertanyaannya siapa yang akan melakukannya? Mari kita ambil tanggungjawab, mari ikut menyelesaikan tantangan ini. Kalau kita memilih untuk menyelesaikan tantangan ini, memilih memiliki masalah ini maka kita akan jadi bagian memecahkan masalah ini. Teman-teman sekarang saya mau tanya, siapa yang dalam tiga sampai empat tahun belakangan ini pernah mengunjungi SD tempat dulu belajar? Mayoritas kita jarang mengunjungi SD kita bukan. Mari kita sama-sama pulang ke SD kita masing-masing, bertemu dengan gurunya, dan sampai sana apa

yang terjadi? Guru akan bilang ini contoh anak yang dididik di sini. Masalah ini rumit, masalah ini banyak, tapi yang kita kerjakan cari terobosanterobosan yang agak berbeda, simpel, dapat diterapkan, dan bisa langsung aksi. ’Think big, start small, act now’. Dalam konteks ini, ‘act now’-nya coba kalau kita semua, kembali ke sekolah kita. Sebagian dari kita barangkali akan kaget, SD-nya belum berubah, gurunya belum berubah, bahkan nasib gurunya belum berubah. Padahal kitanya sudah berubah luar biasa. Saya rasa dalam urusan pendidikan yang perlu kita lakukan adalah membuat terobosan-terobosan kreatif, bukan rumitrumit, yang praktis, dapat dilakukan, tapi spiritnya adalah merasa memiliki masalah yang ada. Untuk kemudian turun tangan menyelesaikannya rame-rame. • Disampaikan dalam event Ideafest 2013, Jakarta Convention Center (JCC).




Resensi FILM

GODZILLA Genre : Action, Fiksi Ilmiah Rating : Bimbingan Orangtua Studio : Warner Bros Picture dan Legendary Pictures Produser : Thomas Tull, Jon Jashni, Mary Parent, Brian Rogers Sutradara : Gareth Edwards Durasi : 130 menit Penulis : Max Borenstein Pemain : Bryan Cranston, Aaron Johnson, Elizabeth Olsen, Juliette Binoche, Ken Watanabe, David Strathairn, Sally Hawkins, Richard T. Jones FILM sci-fi, action yang berjudul ‘Godzilla’ tidak ada hubungannya dengan film berjudul sama yang

rilis di tahun 1998. Dengan tema serupa yaitu teror kekacauan dari seekor monster besar yang kembali muncul di tengah kota lantaran adanya ledakan bawah laut. Film hasil produksi Warner Bros Pictures dan Legendary Pictures ini akan didistribusikan di seluruh dunia oleh Warner Bros Pictures, Warner Bros Entertainment Company, kecuali di Jepang, di mana ia akan didistribusikan oleh Toho Co, Ltd. Sebuah film fiksi ilmiah tentang kedahsyatan monster besar ‘Godzilla’ yang pasti dapat menghibur seluruh anggota keluarga.

DVD/VCD

KHALID BIN WALID SI PEDANG ALLAH Jenis Film Rating Subtitle Harga

: : : :

Dokumenter Sejarah Bimbingan Orangtua Bahasa Indonesia Rp. 40.000,- (DVD)

KETIKA Khalid bin Walid memeluk Islam, Rasulullah SAW sangatlah bahagia, karena Khalid mempunyai kemampuan perang yang dapat digunakan untuk membela Islam dan meninggikan kalimatullah dengan perjuangan jihad. Dalam banyak kesempatan peperangan Islam Khalid bin Walid diangkat menjadi komandan perang dan menunjukkan hasil

20

MEI 2014

gemilang atas segala upaya jihadnya. Namun Betapapun hebatnya Khalid bin Walid di dalam medan pertempuran, dengan berbagai luka yang menyayat badannya, ternyata betapa menyesalnya Khalid, harapan untuk mati syahid di medan perang tidak tercapai dan Allah menghendakinya mati di atas tempat tidur. Demikianlah kekuasaan Allah, manusia berasal dari Allah dan akan kembali kepadaNya sesuai dengan kemauanNya. Sebuah film dokumenter sejarah inspiratif yang layak ditonton oleh generasi masa depan Islam.


Resensi BUKU

THE ESSENTIAL CAREER COMPASS Menentukan Arah Karier Anda Penulis Penerbit Cetakan I Halaman Dimensi ISBN

: : : : : :

Rivalino Shaffar Republika Penerbit Maret 2014 viii + 193 halaman 13,5 x 20,5 cm 978 - 602 - 8997 - 81 - 2

TUNTUTAN dan masalah kerja bisa menyebabkan Anda bekerja seperti robot, tanpa rasa dan jiwa. Bekerja hanya sekadar rutinitas untuk mengejar target tahunan tanpa kemajuan, dengan pelarianpelarian stres semakin melelahkan. Siklus ini bisa mengaburkan alasan pertama Anda bekerja, melalaikan tujuan mencari nafkah untuk keluarga, serta membuat Anda kehilangan arah kehidupan dunia yang hanya sebentar. Disusun oleh orang Indonesia untuk dunia, The Essential Career Compass adalah sistem perencanaan karier yang bekerja sebagai alat penunjuk arah yang membantu mahasiswa, karyawan, pengusaha, dan para profesional untuk mendeteksi kekuatan unik dalam diri, melihat peluang besar dari karier maupun bisnis yang diminati, merancang rute tercepat untuk mencapai cita-cita, kemudian membangun motivasi dan semangat untuk terus belajar dan berkarya, khususnya bagi mereka yang juga berperan sebagai orangtua, pendidik, dan leader bagi anak, murid, dan timnya.

Buku ini disertai DVD yang berisi sumber daya bermanfaat bagi Anda pada saat membuat Career Compass Anda sendiri dan saat Anda mengajarkannya kepada orang lain di rumah, kampus, pesantren, maupun kantor. Folder ‘Muslim in Progress’ berisi visual yang sarat dengan kaidah-kaidah Islam. Folder ‘Essential Career Compass’ untuk kalangan yang lebih beragam. The Essential Career Compass dirancang untuk membantu siapa pun untuk melihat kesibukannya— belajar maupun bekerja— hari ini sebagai peluang untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Buku ini layak dibaca oleh para karyawan, pengusaha, spesialis yang bekerja sendiri, mahasiswa, atau mereka yang sedang menganggur karena membahas cara-cara merencanakan karier, melihat peluang bisnis dan kerja, serta membantu mendeteksi potensi diri yang Anda miliki.

MEI 2014

21


Islamic Parenting

Pendidikan Berkualitas Demi Kebangkitan Bangsa MEMBAHAS tentang pendidikan yang harus berkualitas, langsung terbayang tentang sekolah-sekolah yang rusak di berbagai daerah sebagai komponen sarana dalam pendidikan. Terbayang pula tentang guruguru yang mengajar sebagai komponen sumber daya manusia (SDM). Mengkritisi juga kurikulum yang merupakan bagian dari metode pembelajaran. Sarana, SDM, dan metode pembelajaran merupakan 3 komponen utama yang menentukan kualitas pendidikan di sekolah. Berbagai pembahasan dan upaya perbaikan dan pengembangan ketiga komponen tersebut terus digalakkan untuk bisa menghasilkan generasi yang cerdas dan terampil. Sarana pembelajaran anak usia dini sekarang sedang marak dengan berbagai media belajar sambil bermain yang ternyata merupakan metode yang tepat untuk anak pra sekolah. Sarana pembelajaran SD sekarang kaya akan media audiovisual yang bisa mempermudah anak menangkap pelajaran. SDM pun dipacu dengan adanya sertifikasi yang mengharuskan para guru mengikuti berbagai pelatihan untuk mengingkatkan kompetensi. Kurikulum pembelajaran juga sudah diperkaya dengan penanaman karakter, sesuai dengan harapan semua orang tua agar anaknya tidak hanya cerdas, tapi juga berkarakter. Begitu sibuk mengkritisi sekolah tempat anak belajar, sampai terlewat membahas tempat yang paling penting dalam pendidikan anak, yaitu RUMAH dengan orang tua sebagai pendidiknya. Sebagian sudah tahu bahwa keluarga adalah

22

MEI 2014

komponen yang utama dalam membentuk karakter anak. Figur ayah ibu merupakan teladan bagaimana anak berperilaku. Alkisah seorang anak yang kata orang begitu cerdas karena nilai-nilainya yang begitu sempurna. Tapi setiap hari ia tampak murung. Usut punya usut, diketahui bahwa orang tuanya akan memarahi dan memukulnya bila nilainya tidak 8 ke atas. Hasilnya, nilai-nilai si anak bagus, tapi semangat hidupnya tak ada. Entah apa yang terjadi saat SMP dan SMA kelak. Semoga saja sang anak bisa selamat dari bahaya pornografi dan seks bebas yang banyak mengenai anak-anak yang stres dan kurang hangat hubungannya dengan orang tua. Sebaliknya, masih ingat dengan nama Thomas Alfa Edison penemu lampu pijar dan hampir seribu penemuan lain? Ternyata masa lalunya dalam dunia pendidikan sekolah hanya 3 bulan saja. Dia dicap sebagai anak yang bodoh karena tidak dapat mengikuti pembelajaran. Akhirnya Thomas belajar di rumah saja dengan bimbingan bundanya, hanya seorang ibu biasa, bukan lulusan sarjana, yang ternyata juga single parent. Bagaimana bundanya Thomas, Nancy Elliot, bisa membuat anaknya menjadi penemu terbesar ternyata adalah karena dukungannya yang tanpa henti. Thomas seperti anak-anak lainnya suka bereksplorasi, membuat berbagai karya ala anak-anak. Bu Nancy ini selalu memuji hasil karya anaknya. Berbagai pujian apresiasi membuat Thomas bersemangat melakukan berbagai penelitian dalam hidup dan menjadi sukses.

*** Sahabat GenEraSi, ingin seperti apakah anak kita nanti? Seperti anak yang pertama dengan nilai bagus, tapi tanpa semangat hidup. Atau seperti Thomas, dianggap bodoh tapi bisa sukses dengan dukungan terus dari orang tuanya. Tentunya kita akan berusaha untuk anak memiliki prestasi bagus dan selalu bersemangat dalam menjalankan kehidupan bukan? Jadi, apa yang perlu kita perhatikan tentang pendidikan berkualitas demi kebangkitan bangsa, adalah peran orang tua untuk mendukung pembelajaran anak. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang tua: 1. Mendukung Dukungan dalam pembelajaran diberikan dalam bentuk materi ataupun kata-kata dukungan. Bahan-bahan pembelajaran tentu sebagian ada yang harus dibeli. Walaupun begitu, bila Sahabat GenEraSi memiliki keterbatasan dalam membelikan, selalu yakin bahwa yang utama adalah keberadaan orang tua saat mereka membutuhkan. Kata-kata dukungan berupa berbagai kata positif merupakan energi yang bisa membuat mereka selalu bersemangat menjalani pembelajaran. 2. Mengapresiasi Dalam proses pembelajaran tentu anak akan mencoba melakukan berbagai hal baru, mengerjakan berbagai tugas, berlatih menciptakan karya. Hasilnya pasti bertahap sesuai kemampuan mereka. Apresiasi kita terhadap hasil pembelajaran mereka,


Islamic Parenting oleh :

apapun itu akan membuat mereka lebih bersemangat untuk belajar. Sebaliknya, merendahkannya akan membuat mereka tidak bersemangat bahkan membenci proses belajar. 3. Memotivasi Banyak kesulitan yang dihadapi anak selama pembelajaran. Masalah kepercayaan diri untuk menjalani berbagai tugas pembelajaran dihadapi anak setiap hari. Saat mereka benar-benar kurang percaya diri, maka tugas kita adalah memberikan motivasi kepada mereka. Kata-kata “Insya Allah kamu bisa� harus selalu kita siapkan kapan saja mereka butuhkan. 4. Membantu Namanya anak-anak masih belajar, wajar masih kesulitan. Awal mereka belajar memanjat, mungkin masih belum kuat, maka kita bantu. Awal mereka belajar berenang, kita bantu memegang tangannya sampai akhirnya mereka bisa melakukannya sendiri. Membantu ini haruslah tetap memberikan kesempatan pada anak untuk melakukan sendiri, kita hanya membantu saja. 5. Membimbing Menyelesaikan berbagai soal, misalnya soal matematika, anak-anak bisa mengalami kesulitan. Membimbing mereka menjawab soal sampai akhirnya mereka mengerti langkah penyelesaiannya. Anak juga perlu bimbingan dalam mengatasi permasalahan di sekolah misalnya konflik dengan teman atau guru, atau permasalahan lainnya. Membimbing ini juga sama dengan

dr. Zulaehah Hidayati *

membantu. Anak diberikan kesempatan untuk menyelesaikan sendiri tapi dengan bimbingan kita. 6. Mengarahkan Anak penuh dengan keinginan. Apa yang boleh dan tidak boleh, apa yang baik dan tidak baik tentu orang tua memiliki wawasan dan pertimbangan yang lebih matang. Nah, agar kita bisa mengarahkan dengan lebih baik, tentu kita juga harus memiliki dasar. Misalnya bagaimana mereka memilih perguruan tinggi. Ada sebagian orang tua yang memaksa karena berdasarkan penilaian materi saja, padahal yang perlu mulai dipahami adalah bagaimana seorang anak berkembang dan bermanfaat maksimal. Hal tersebut bisa didapatkan ketika apa yang ia pelajari dan kemudian nanti menjadi bidang pekerjaan adalah sesuai minat dan bakatnya. Nah, cara mengetahui minat tentunya kita lihat apa yang paling suka mereka kerjakan dengan tekun, kemudian untuk mencari bakat kita bisa lihat apa kelebihan yang menonjol pada anak kita. Bakat juga dapat dicari dengan menggunakan tes sidik jari yang bisa melihat potensi otak anak yang dominan. Setelah kita tahu maka kita bisa bantu mengarahkan anak. Contoh : Seorang bunda memiliki seorang anak laki-laki 7 tahun yang suka sekali menggambar dan membuat robot. Hasil tes sidik jari menunjukkan bahwa otak neokorteks kanan yang dominan. Artinya anak memiliki imajinasi yang kuat dan ia cocok bila dikembangkan menjadi seorang yang bergerak dalam bidang desain termasuk arsitektur.

Saat itu ketika sang anak sering tidak masuk ekskul futsal dan gurunya melapor bahwa sang anak sering sekali menggambar di jam pelajaran. Sang bunda sadar bahwa kelebihan anaknya bukan di arena motorik, tapi otak kanannya sehingga ia pelan-pelan mengarahkan anaknya masuk ke ekskul menggambar. Sang anak sempat mengeluh ingin berhenti, alasannya teman-temannya ikut ekskul futsal. Pelan-pelan hasil gambar sang anak semakin hari semakin bagus. Berkali ia ragu, sang bunda mengatakan “Kamu itu bakatnya menggambar. Lihat gambar kamu bagus. Anak yang punya bakat gambar itu sedikit. Insya Allah nanti bisa jadi arsitek.� Seiring waktu sang anak semakin bersemangat menggambar, dengan kualitas bentuk juga warna yang lebih baik, dan tidak meminta pindah lagi ke ekskul futsal. *** Pendidikan berkualitas demi kebangkitan bangsa adalah bagaimana anak mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang bisa membuat ia menjadi bermanfaat semaksimal mungkin bagi bumi ini. Komponen sekolah dan pemegang kebijakan sedang terus memperbaiki sistem pendidikan. Dan ternyata satu komponen yang paling penting juga perlu terus berbenah meningkatkan kualitasnya yaitu orang tua. Anak yang mendapatkan pendidikan berkualitas dari sekolah dan dari rumahnya, dia bisa berkembang dengan optimal, mengeluarkan semua potensinya untuk membangkitkan bangsa Indonesia. * Penulis adalah Konsultan Parenting

MEI 2014

23


SEKOLAH PERADABAN AL-KAMIL

Teori dan Praktik Ilmu Agama Menjamin Kesempurnaan Ibadah PENDIDIKAN berkualitas dan berkarakter qurani untuk anak, menjadi dambaan umat. Kemampuan skill dan kematangan leadership, diharapkan akan menjadi modal berharga bagi generasi di masa depan. Inilah yang melatarbelakangi dibentuknya Sekolah Peradaban Al-Kamil oleh Yayasan Mizan Amanah. Yayasan Mizan Amanah menyadari bahwa generasi unggul diciptakan dari hasil pendidikan yang berbasis pengembangan potensi, bukan dari sebuah penyamaan skill atau potensi. Pendidikan seperti inilah yang akan melahirkan para para juara yang membanggakan. Representasi Visi dan Misi Mizan Amanah Kehadiran Sekolah Peradaban Al-Kamil, merupakan representasi dari visi dan misi dari Yayasan Mizan Amanah sebagai bentuk kepedulian untuk membentuk generasi muslim yang bermanfaat, generasi dambaan umat. Ide dan gagasan untuk membangun sebuah lembaga pendidikan telah lama disusun oleh manajemen Mizan Amanah sejak tahun 2007. Yaitu dengan dibentuknya tim pendidikan Mizan Amanah. Hal ini karena Mizan Amanah telah lama berperan dalam aktivitas pengasuhan anak yatim dan dhuafa. Sejak Mizan Amanah berdiri, anak binaan yatim Mizan Amanah telah menempati asrama. Namun untuk pendidikan, para binaan yatim masih harus bersekolah di luar asrama. Hal ini yang sering menjadi kendala dalam proses bimbingan pendidikan dan bimbingan kepribadian, sebab ternyata anak-anak banyak terpengaruh oleh faktor

24

MEI 2014

Murid-murid Sekolah Peradaban Al-Kamil ketika sedang mempraktikkan cara mengkafani mayit

eksternal yakni faktor lingkungan yang dirasa kurang tepat bagi perkembangan karakter anak. Inilah latar belakangnya sehingga Mizan Amanah bertekad untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan terintegrasi dan berkualitas, yang tentunya kelak akan mencetak generasi muslim yang penuh manfaat dan sarat prestasi. Dalam perjalanan waktu, dan berkat rahmat serta karunia Allah SWT, alhamdulillah, di tahun 2011 lewat tangan para dermawan, lahan di daerah Ciranjang, Cianjur Jawa Barat pun terbebaskan. Di lahan tersebut, kini telah didirikan Sekolah Peradaban Al-Kamil, yaitu sekolah bagi anak-anak yatim, kaum

dhuafa, dan anak-anak yang berprestasi dengan beasiswa penuh dari Yayasan Mizan Amanah. Prestasi Membanggakan Pendidikan yang tekun tanpa kenal lelah pun kini berbuah manis. Kini, para anak didik Sekolah Peradaban Al-Kamil, telah mampu menguasai hafalan Al Qur’an. “Rata-rata, anak-anak sudah hafal sekitar 4 juz lebih. Bahkan sudah ada yang hafal sampai 6 juz,” ungkap Rendi Yulianto, Kepala Sekolah Peradaban AlKamil. “Memang, di awal-awal, konsentrasi kami adalah di pendalaman agama, akhlak, dan Al-Qur’an. Dengan bekal dasar


Menumbuhkan Mental ‘Tangan di Atas’ Pada Anak Didik Sekolah Peradaban Al-Kamil SEKOLAH Peradaban Al-Kamil memiliki rasa tanggungjawab terhadap mental anak didiknya. Murid-murid Sekolah Peradaban Al-Kamil mayoritas adalah anak-anak yatim dan dhuafa. Bagaimana nasib generasi ini jika tidak sejak ini ditumbuhkan mental ‘tangan di atas’? Setiap saat para murid di Sekolah Peradaban Al-Kamil terus diajarkan untuk selalu berbagi terhadap sesama. Bahkan di Sekolah Peradaban Al-Kamil ada satu hari yang dinamakan ‘Yaumu Shadaqah’ (Hari Bersedekah). Di hari tersebut pendidikan dikhususkan untuk saling berbagi antarsesama. “Di Sekolah Peradaban Al-Kamil ini ada yang namanya Yaumu Shadaqah. Sejak dini kita ingin menumbuhkan mental ‘tangan di atas’ kepada anakkeimanan, insya Allah, jiwa anakanak akan lebih kokoh, tidak mudah goyah, dan lebih mudah menyerap ilmu lainnya, yang kurikulumnya akan kita mulai di tahun ajaran berikutnya,” tambah Rendi. Keselarasan Teori dan Praktik Baru-baru ini, Sekolah Peradaban Al-Kamil sudah memulai pendidikan praktik ibadah dalam mengurus jenazah. Proses belajar-mengajar ini sengaja dilaksanakan langsung sejak dini terhadap anak didik agar tercapainya keselarasan antara teori dan praktik. “Kita sekarang akan praktik langsung mengurus jenazah. Semuanya harus mengikuti supaya kalian suatu saat bisa mempraktikkannya dengan benar,” kata guru mata pelajaran fikih Sekolah Peradaban Al-Kamil, Sindu Irwansyah, Lc, M.Ag sebelum praktik mengurus jenazah di lingkungan sekolah baru-baru ini.

anak. Yaitu dengan cara mengadakan satu hari dalam seminggu berbagi terhadap sesama,” terang salah seorang guru Sekolah Peradaban Al-Kami, Larbi Lahabib Sahal. Menurut Larbi, di setiap ‘Hari Sedekah’

Para murid Sekolah Peradaban Al-Kamil tampak antusias dan khidmat mengikuti praktik mengurus jenazah tersebut. Seluruhnya diajarkan mulai dari doa sampai gerakan yang ada dalam pengurusan jenazah. Praktiknya gerakannya dimulai dari memandikan mayit hingga menshalatkan mayit. Tak terkecuali dalam mengurus memandikan mayit, atau bahkan pengggalian makam, itu semua dipraktikkan oleh para anak didik. Mereka pun belajar langsung memasukkan mayit ke dalam kuburan yang sudah digali dan diukur mereka sendiri dengan bimbingan guru. “Murid di Sekolah Peradaban AlKamil harus bisa mengurus jenazah, dan itu dipelajari secara langsung sejak dini di sekolah ini,” ujar salah seorang pengurus Sekolah Peradaban Al-Kamil, Larbi Lahabib Sahal.

tersebut, seluruh murid Sekolah Peradaban Al-Kamil mengumpulkan barang mereka masing-masing yang dianggap sudah tidak terpakai lagi. Mulai dari pakaian sampai barang lainnya yang masih dapat dimanfaatkan. “Pembagiannya adalah kepada anakanak yang membutuhkan barang yang sudah dikumpulkan tersebut di lingkungan sekolah, dan terkadang kita membagikannya ke masyarakat sekitar yang membutuhkan,” jelasnya. Larbi menambahkan, bahwa kegiatan ini dapat menelorkan generasi yang bermental kokoh dan tidak lemah dalam berbagai hal. “Alhamdulillah anak-anak antusias belajar memberi kepada saudaranya. Mudah-mudahan Allah membimbing kita semua,” tukasnya.

SEKOLAH PERADABAN AL-KAMIL Jl. Raya Ciranjang No.53 RW 06 Desa Hegarmanah, Kec.Sukaluyu, Kab. Cianjur, Jawa Barat Tel. : (0263) 326 100 eMail : info@sekolahperadaban-alkamil.org www.sekolahperadaban-alkamil.org

Salurkan Kepedulian Anda Pada Generasi Peradaban Masa Depan Melalui Rekening :

101 00 1112222 1 (Bank Mandiri) a/n. Yayasan Mizan Amanah

Kantor Pusat : Jl. Kesehatan Raya No. 16 Bintaro - Jakarta Selatan Tel. (021) 7388 6407 w w w. m i z a n a m a n a h . o r g

MEI 2014

25


Ibnu Khaldun

Cendekiawan Muslim Yang Diakui Dunia “Ketahuilah bahwa pendidikan Al-Qur'an termasuk syiar agama yang diterima oleh umat Islam di seluruh dunia Islam. Oleh kerena itu pendidikan Al-Qur'an dapat meresap ke dalam hati dan memperkuat iman. Dan pengajaran Al-Qur'an pun patut diutamakan sebelum mengembangkan ilmu-ilmu yang lain.” JIKA kita berbicara tentang seorang cendekiawan yang satu ini, memang cukup unik dan mengagumkan. Sebenarnya, dialah yang patut dikatakan sebagai pendiri ilmu sosial. Ia lahir dan wafat di saat bulan suci Ramadhan. Nama lengkapnya adalah Waliuddin Abdurrahman bin Muhammad bin Muhammad bin Abi Bakar Muhammad bin Al-Hasan yang kemudian masyhur dengan sebutan Ibnu Khaldun. Pemikiran-pemikirannya yang cemerlang mampu memberikan pengaruh besar bagi cendekiawan-cendekiawan Barat dan Timur, baik muslim maupun non-muslim. Dalam perjalanan hidupnya, Ibnu Khaldun dipenuhi dengan berbagai peristiwa, pengembaraan, dan perubahan dengan sejumlah tugas besar serta jabatan politis, ilmiah dan peradilan. Perlawatannya antara Maghrib dan Andalusia, kemudian antara Maghrib dan negara-negara Timur memberikan hikmah yang cukup besar. Ia adalah keturunan dari sahabat Rasulullah SAW bernama Wail bin Hujr dari Kabilah Kindah. Hafal Al-Qur’an Ilmuwan yang lahir di Tunisia pada 1 Ramadhan 732 H atau 27 Mei 1332 M, dikenal sebagai sejarawan dan bapak sosiologi Islam yang hafal Al-Qur'an sejak usia dini. Sebagai ahli politik Islam, ia pun dikenal sebagai bapak ekonomi Islam, karena pemikiran-pemikirannya tentang teori ekonomi yang logis dan realistis jauh telah dikemukakannya sebelum Adam Smith (1723-1790) dan David Ricardo (1772-1823) mengemukakan teori-teori ekonominya.

26

MEI 2014

Bahkan ketika memasuki usia remaja, tulisan-tulisannya sudah menyebar ke manamana. Tulisan-tulisan dan pemikiran Ibnu Khaldun terlahir karena studinya yang sangat dalam, pengamatan terhadap berbagai masyarakat yang dikenalnya dengan ilmu dan pengetahuan yang luas, serta ia hidup di tengah-tengah mereka dalam pengembaraannya yang luas pula. Ia pun pernah menduduki jabatan penting di Fes, Granada, dan Afrika Utara serta pernah menjadi guru besar di Universitas Al-Azhar, Kairo yang dibangun oleh Dinasti Fathimiyyah. Dari sinilah ia melahirkan karyakarya yang monumental hingga saat ini. Nama dan karyanya harum dan dikenal di berbagai penjuru dunia. Periode Perjalanan Hidup Ada tiga periode yang ada dalam perjalanan hidup Ibnu Khaldun. Periode pertama adalah masa dimana Ibnu Khaldun menuntut berbagai bidang ilmu pengetahuan. Yakni, ia belajar Al-Qur'an, tafsir, hadits, ushul fiqih, tauhid, fikih Madzhab Maliki, ilmu nahwu dan sharaf, ilmu balaghah, fisika, dan matematika. Dalam semua bidang studinya mendapatkan nilai yang sangat memuaskan dari para gurunya. Namun studinya terhenti karena penyakit pes telah melanda selatan Afrika pada tahun 749 H yang merenggut ribuan nyawa. Ayahnya dan sebagian besar gurunya meninggal dunia. Ia pun berhijrah ke Maroko selanjutnya ke Mesir. Periode kedua adalah masa-masa ia terjun dalam dunia politik dan sempat menjabat

berbagai posisi penting kenegaraan seperti Qadhi Al-Qudhat (Hakim Tertinggi). Namun, akibat fitnah dari lawan-lawan politiknya, Ibnu Khaldun sempat juga dijebloskan ke dalam penjara. Dan setelah keluar dari penjara, dimulailah periode ketiga kehidupan Ibnu Khaldun, yaitu berkonsentrasi pada bidang penelitian dan penulisan, ia pun melengkapi dan merevisi catatan-catatannya yang telah lama dibuatnya. Seperti kitab Al-’Ibar yang telah ia revisi dan ditambahkan bab-bab baru di dalamnya. Kitab Al-’Ibar ini pernah diterjemahkan dan diterbitkan oleh De Slane pada tahun 1863, dengan judul Les Prolegomenes d’Ibn Khaldoun. Namun pengaruhnya baru terlihat setelah 27 tahun kemudian. Tepatnya pada tahun 1890, yakni saat pendapat-pendapat Ibnu Khaldun dikaji dan diadaptasi oleh sosiolog-sosiolog Jerman dan Austria yang memberikan pencerahan bagi para sosiolog modern. Karya-karya lain Ibnu Khaldun yang bernilai sangat tinggi di antaranya adalah At-Ta’rif bi Ibn Khaldun, yang berisikan sebuah autobiografi dan catatan dari kitab sejarahnya. Kemudian ada Muqaddimah (pendahuluan atas Kitabu Al-'Ibar yang bercorak sosiologis-historis, dan filosofis). Lalu ada Lubab al-Muhassal fi Ushul adDiin, sebuah kitab tentang permasalahan dan pendapat-pendapat teologi, yang merupakan ringkasan dari kitab Muhassal Afkaar Al-Mutaqaddimiin wa Al-Muta’akhkhiriin karya Imam Fakhruddin ar-Razi, seorang ahli tafsir asal Iran.


“

Menurutnya, kehancuran suatu negara, masyarakat, atau individu, dapat disebabkan oleh lemahnya nilai-nilai spritual. Pendidikan agama sangatlah penting sekali sebagai dasar untuk menjadikan insan yang beriman dan bertaqwa. Itulah kunci keberhasilan Ibnu Khaldun.

Menjunjung Tinggi Ilmu Pengetahuan Ada beberapa catatan penting dari sini yang dapat kita ambil bahan pelajaran. Bahwa Ibnu Khaldun menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan tidak pernah meremehkan sejarah. Ia adalah seorang peneliti yang tak kenal lelah dengan dasar ilmu dan pengetahuan yang luas. Ia selalu memperhatikan akan komunitas-komunitas masyarakat. Selain seorang pejabat penting, ia pun seorang penulis yang produktif. Ia menghargai akan tulisan-tulisannya yang telah ia buat. Bahkan ketidaksempurnaan dalam tulisannya ia lengkapi dan perbaharui dengan memerlukan waktu dan kesabaran. Sehingga karyanya benar-benar berkualitas,

karena selalu beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang ada. Karena pemikiran-pemikirannya yang brilian, Ibnu Khaldun dipandang sebagai peletak dasar ilmu-ilmu sosial dan politik Islam. Dasar pendidikan Al-Qur'an yang diterapkan oleh ayahnya menjadikan Ibnu Khaldun mengerti tentang Islam, dan giat mencari ilmu selain ilmu-ilmu keislaman. Sebagai Muslim dan hafidz Al-Qur'an, ia menjunjung tinggi akan kehebatan AlQur'an. Sebagaimana dikatakan olehnya, “Ketahuilah bahwa pendidikan Al-Qur'an termasuk syiar agama yang diterima oleh umat Islam di seluruh dunia Islam. Oleh kerena itu pendidikan Al-Qur'an dapat

meresap ke dalam hati dan memperkuat iman. Dan pengajaran Al-Qur'an pun patut diutamakan sebelum mengembangkan ilmu-ilmu yang lain.� Nilai-nilai spiritual sangat diutamakan sekali di dalam setiap kajiannya. Menurutnya, kehancuran suatu negara, masyarakat, atau individu, dapat disebabkan oleh lemahnya nilai-nilai spritual. Pendidikan agama sangatlah penting sekali sebagai dasar untuk menjadikan insan yang beriman dan bertaqwa. Itulah kunci keberhasilan Ibnu Khaldun, ia wafat di Kairo Mesir pada saat bulan suci Ramadhan tepatnya pada tanggal 25 Ramadhan 808 H atau 19 Maret 1406 M. MEI 2014

27


Kebangkitan Olahraga Indonesia, Kebangkitan Bangsa Indonesia TAK terasa Hari Kebangkitan Nasional sudah menginjak perjalanannya yang ke106 tahun (20 Mei 1908-20 Mei 2014). Di masa lalu, di tahun 1908, berdiri sebuah organisasi yang dinamakan Boedi Oetomo, yang didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 oleh Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji. Organisasi ini pula yang menyertakan nama Dr. Wahidin Sudirohusodo sebagai penggagas awal, yang pada awalnya bukanlah organisasi politik, tetapi lebih kepada organisasi yang bersifat sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Namun seiring waktu, Boedi Oetomo kemudian menjadi cikal bakal gerakan yang bertujuan untuk kemerdekaan Indonesia. Berturut-turut setelah Boedi Oetomo, berdirilah partai politik pertama di Indonesia, yaitu Indische Partij pada tahun 1912. Kemudian pada tahun yang sama, Haji Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam di Solo, lantas diikuti oleh KH. Ahmad Dahlan yang mendirikan Muhammadiyah di Yogyakarta. Lalu Dwijo Sewoyo dan kawan-kawan mendirikan Asuransi Jiwa Bersama Boemi Poetra di Magelang.†Karena dianggap sebagai organisasi yang menjadi pelopor bagi organisasi kebangsaan lainnya sebagaimana disebutkan di atas, maka

28

MEI 2014

tanggal kelahiran Boedi Oetomo yaitu tanggal 20 Mei ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Sejarah kebangkitan pergerakan persatuan bangsa Indonesia itulah yang melatarbelakangi munculnya semangat kebangkitan (demi perbaikan masa depan) bangsa Indonesia di berbagai bidang kehidupan. Sepakbola dan Bulutangkis Ambience kebangkitan Indonesia pun muncul di tengah-tengah perjuangan anak bangsa di kancah dunia olahraga. Lihat prestasi Timnas U-19, yang baru-baru ini mampu mengalahkan tim-tim kuat seperti Oman, United Arab Emirates (UEA), dan tim-tim tangguh lainnya, yang notabene kita hampir tidak pernah menang melawan mereka sebelumnya. Lihatlah bagaimana Evan Dimas, Maldini Pali, Mukhlis Hadi, Hansamu Yama, dan kawan-kawan, berjibaku mempertahankan gawang mereka dari kebobolan sambil terus melakukan serangan indah bertubitubi ke gawang lawan. Lihatlah bagaimana coach Indra Sjafrie melakukan metode latihan buat anak asuhnya. Semuanya hampir tidak pernah kita lihat di era masa sebelumnya. Selama 22 tahun, sejak 1991, kita sebagai orang Indonesia selalu mengelus dada jika menyaksikan tim sepak bola nasional

bertanding di level mana pun. Namun tibatiba, suasana kebangkitan menyeruak. Di September 2013 lalu, Timnas U-19 mampu menjadi juara Piala AFF (ASEAN Football Federation) di Gelora Delta, Si≠doarjo, setelah menang adu tendangan penalti 7-6 atas Vietnam. Keberhasilan menjadi juara itu merupakan pelepas dahaga yang sangat menggembirakan. Sebab, selama 22 tahun tidak ada tim dari negara kita yang bisa menjadi juara di laga resmi sejak merebut medali emas SEA Games Manila pada 1991. Sukses Timnas U-19 terus berlanjut. Tim yang dijuluki Tim Garuda Jaya ini menjadi juara grup G kualifikasi AFC U-19 dengan rekor sempurna (tiga kali menang dari tiga pertandingan). Salah satu tim yang dikalahkan adalah juara bertahan Korea Selatan yang pernah 12 kali menjuarai turnamen tersebut. Kemenangan atas Korsel itu benar-benar sensasional. Sebab, bertahun-tahun tidak ada tim Indonesia yang mampu mengalahkan Taeguk Warriors julukan Korsel. Itu dari cabang sepakbola. Di cabang olahraga yang merupakan kegemaran seluruh masyarakat Indonesia, bulutangkis (badminton), nuansa kebangkitan pun menyeruak Dua tahun lalu, pebulu tangkis ganda campuran Indonesia Liliyana Natsir mendapat pesan keramat dari Christian Hadinata, salah satu legenda bulutangkis


Indonesia. Christian meminta Liliyana untuk membawa pulang kembali gelar All England di sektor ganda campuran yang diraihnya bersama Imelda Wiguna pada 1979. “Pak Chris berharap saya dan Tontowi dapat membawa kembali gelar (ganda campuran) yang diraih 33 tahun lalu,� kata Liliyana kala itu. Pesan Hadinata itu membakar motivasi Liliyana bersama pasangannya Tontowi Ahmad. Dengan kerja keras, mereka pun akhirnya keluar sebagai juara setelah mengalahkan pasangan Denmark pada partai final. Keberhasilan pasangan yang akrab disapa Owi/Butet itu tak hanya mengakhiri 33 tahun puasa gelar di sektor ganda campuran, tetapi juga menjadi penanda kebangkitan bulu tangkis Indonesia. Sebelum Owi/Butet juara pada 2012, Indonesia nirgelar selama sembilan tahun setelah terakhir kali meraih juara di sektor ganda putra lewat pasangan Candra Wijaya/Sigit Budiarto pada All England 2003. Nama Indonesia kini semakin harum. Pasukan Merah Putih sukses membawa

pulang dua gelar pada All England 2014. Owi/Butet kembali menginjak podium sesuai menaklukkan pasangan Cina, Zhang Nan/Zhao Yunlei dua gim langsung 2113, 21-17. ( (Ini merupakan gelar ketiga mereka mereka secara beruntun. Tahun lalu Owi/Butet juga keluar sebagai juara mengalahkan pasangan yang sama. Mereka menjadi satu-satunya pasangan ganda campuran Indonesia yang berhasil mencetak hattrick di All England. Indonesia juga akhirnya mengakhiri 11 tahun penantian gelar All England di sektor ganda putra lewat pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Hendra/Ahsan menginjak podium dengan menggasak pasangan Jepang Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa, 21-19, 21-19. Gelar juara ganda putra terakhir kali diraih Indonesia pada 2003. Hendra/Ahsan menyumbangkan gelar juara All England ke-18 untuk Indonesia. Ganda Putra memang masih menjadi penyumbang gelar terbanyak. Sementara Owi/Butet memberikan gelar keempat. Dua gelar dari Stadion National Indoor

Arena, Birmingham Inggris, tentu menjadi penanda kebangkitan bulutangkis Indonesia. Maklum, ini merupakan pencapaian terbaik Indonesia dalam 20 tahun terakhir pada turnamen bulutangkis tertua tersebut. Raihan terbaik Indonesia diraih pada All England 1994 dengan memborong tiga gelar melalui Susi Susanti, Hariyanto Arbi, dan Rudy Gunawan/Bambang Suprianto. *** Gambaran bangkitnya prestasi olahraga Indonesia akhir-akhir ini, hendaknya merupakan gambaran semangat kebangkitan bangsa Indonesia di berbagai bidang kehidupan. Pada momentum tahun suksesi kepemimpinan nasional 2014 ini, Indonesia harus mampu bangkit dari keterpurukan yang kadang membuat kita merasa rendah diri sebagai bangsa. Dengan usaha dan doa ke hadirat Allah SWT, bangsa Indonesia, insya Allah, mampu meraih momentum kebangkitan untuk menggapai kesuksesan.

Sujud syukur Timnas U-19 usai menjebol gawang lawan

MEI 2014

29


Bill Gates Peduli Indonesia MENTERI Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan, Indonesia sangat berterima kasih kepada salah satu filantropi dunia, Bill Gates, yang telah mendonasikan dananya sebesar 40 juta dollar AS atau sekitar Rp 451,3 miliar untuk program kesehatan di Indonesia. “Indonesia sangat berterima kasih kepada Bill Gates yang telah peduli terhadap kondisi kesehatan bangsa Indonesia,” kata Agung, Minggu (6/4/2014). Kedatangan Sang Pendiri Microsoft ke Tanah Air, terkait dengan peluncuran program Indonesia Health Fund. “Donasi dari Bill Gates ditambah donasi dari pengusaha lokal Indonesia akan disalurkan untuk program Indonesia Health Fund,” katanya. Nantinya, dana tersebut akan digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan, yaitu malaria, TBC, HIV/AIDS, demam berdarah, dan Keluarga Berencana (KB). Untuk itu, Agung mengharapkan Bill Gates bisa menginspirasi pengusaha lokal untuk berdonasi di Indonesia Health Fund. Donasi tersebut, kata Agung, bersifat sistemik dan akuntabel untuk memberikan kepastian pada penanganan sejumlah penyakit yang kini masih menjadi masalah serius di Indonesia. “Masih banyak penyakit menular yang menjadi masalah serius, seperti TBC, malaria, HIV/AIDS, demam berdarah dengue, dan sebagainya,” katanya. Penyakit-penyakit tersebut, kata Agung, tidak mungkin ditangani secara sendiri oleh pemerintah melalui alokasi dana APBN. Untuk itu, Agung berharap pengusaha lokal bisa membantu dengan cara melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Bill Gates. Sebelumnya, Bill Gates

bersama delapan pengusaha Indonesia mendonasikan dana total 80 juta dollar AS (setara dengan Rp.902 miliar). Delapan pengusaha tersebut mendermakan dana masing-masing 5 juta dollar AS (Rp.56,5 miliar). Mereka adalah Adrian Bramantyo Musyanif (CEO Samali Hotel and Resorts), Benny Tjokrosaputro (pendiri PT Hanson Tbk), Ted Sioeng (pemilik sejumlah media berbahasa Tionghoa di Indonesia dan AS), Edward S Soeryadjaya (Chairman Ortus Holdings), Luntungan Honoris (Presiden Komisioner Modernland), Henry J Gunawan (Presdir Gala Bumi Perkasa), Anne Patricia Sutanto (Presdir Pancaprima Ekabrothers), dan Hendro S Gondokusumo (Presdir dan CEO PT Intiland Development Tbk).


Alfamart dan Alfamidi Bagikan 10.000 Kacamata Gratis PT SUMBER Alfaria Trijaya Tbk (SAT), pengelola Alfamart dan Alfamidi kini berupaya untuk mengakomodir keinginan masyarakat dalam berpartisipasi pada kegiatan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan. Program Corporate Caused Promotions (CCP) yang juga salah satu bentuk program CSR, merupakan jawaban bagi hal tersebut. CCP adalah program yang mengajak masyarakat, dalam hal ini konsumen SAT, untuk berkontribusi pada kegiatan-kegiatan sosial yang diinisiasi oleh perusahaan yang bekerjasama dengan pihak lain yang dianggap kredibel. Program penghimpunan dana konsumen ini sudah dijalankan SAT sejak 2013 dengan nama Pundi Amal. Bright Eyes, Bright Future Salah satu kegiatan Pundi Amal terbaru bertajuk ‘Bright Eyes, Bright Future’. Dalam program ini, SAT bekerjasama dengan Yayasan Berani Bhakti Bangsa, sebuah organisasi yang peduli akan kemajuan dan pendidikan anak di Indonesia. Program yang diluncurkan pada Senin (07/04) di Jakarta ini, dihadiri oleh Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Ibu Linda Amalia Sari Gumelar, President Director Alfamart Feny Djoko Susanto, Managing Director Alfamidi Velina Yulianti dan Corporate Affairs Director SAT Solihin.

Tanoto Foundation Kembangkan CSR Pendidikan

Dalam program ini, dilaksanakan kegiatan-kegiatan seperti pemberian fasilitas pemeriksaan mata dan penyaluran donasi kacamata minus kepada 10.000 anak-anak Indonesia. Tujuannya adalah memfasilitasi kebutuhan anak-anak yang memiliki masalah dalam penglihatan. Program ini melibatkan partisipasi donasi masyarakat melalui jaringan toko Alfamart dan Alfamidi pada 16 Februari - 15 Maret 2014. Donasi yang terkumpul melalui toko Alfamart Rp 1.843.058.887 dan melalui Alfamidi Rp 173.084.497. Menurut Corporate Affairs Director SAT Solihin, penerima bantuan didominasi oleh anak-anak hingga remaja, yakni berusia dari 6 hingga15 tahun. “Pemeriksaan mata TANOTO Foundation mengembangkan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk pembangunan fasilitas pendidikan anak usia dini (PAUD). Adapun dana yang dikucurkan mencapai Rp.3,5 miliar. Anggota Dewan Pembina Tanoto Foundation Imelda Tanoto mengatakan, pendidikan anak usia dini dinilai penting karena proses pembentukan generasi emas Indonesia dimulai pada masa

dan pemberian kacamata akan dilaksanakan di beberapa lokasi yakni panti asuhan, wilayah pasca bencana alam, juga sekolah tingkat SD-SMP yang tersebar di seluruh Indonesia,” ungkapnya. Pemeriksaan mata perdana dilakukan di SDN Bendungan Hilir 01, 02, 03, Jakarta Pusat. Sekitar 700 siswa di sana telah menjalani pemeriksaan mata. Dari 700 siswa tersebut, hingga Jumat (4/4), ada sekitar 140 siswa yang terdeteksi mengalami gangguan fokus pada matanya. Pada tahun 2013 yang lalu, PT SAT juga menyelenggarakan program serupa dan berhasil melakukan pemeriksaan mata kepada 26.506 anak dan menyalurkan 5.744 buah kacamata. tersebut. Pendidikan bagi mereka pun harus dikembangkan secara komprehensif melalui sistem pengajaran yang aktif. “Sebagai pilot project, kami bangun PAUD di Rusunawa Pluit. Lalu akan menyusul PAUD kedua di Rorotan, Jakarta Utara," kata Imelda saat peresmian Gedung PAUD Kenanga 17 di Rusunawa Waduk Pluit, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu.


Para Guru PAUD Ditantang Ciptakan Generasi Emas UNIVERSITAS PGRI Adi Buana (UNIPA) Surabaya, Jawa Timur ajak anak didiknya untuk lebih profesional mengembangkan karirnya di dunia pendidikan. Pasalnya, mereka berniat mengembangkan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Dosen UNIPA, Yunus Karyono menyatakan, untuk menciptakan generasigenerasi emas dari dunia pendidikan tidaklah mudah. Para pengajar, harus mampu memberi edukasi kepada anakanak usia dini sebelum memasuki dunia pendidikan secara formal. Selain itu, menurutnya, mendidik anak usia dini juga memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi. “Tantangannya adalah, bagaimana guru-guru PAUD bisa mengembangkan potensi anak untuk lebih mengenal pendidikan. Karena jika tidak, ketika memasuki sekolah dasar, akan terjadi stagnasi, anak-anak menjadi jenuh dan malas ketika menerima pelajaran-pelajaran yang menurut mereka sangat membosankan,” terang Yunus di UNIPA Surabaya, Sabtu (12/4). Yunus melanjutkan, agar guru-guru PAUD lulusan UNIPA Surabaya mampu memahami profesinya sebagai pengajar di dunia pendidikan usia dini dan lebih termotivasi, pihak kampus menggelar seminar nasional

HalalTrip Situs Panduan Wisata Muslim

32

MEI 2014

bertema ‘Mengembangkan Kecerdasan Anak Usia Dini Secara Optimal untuk Menciptakan Generasi Emas’. Sementara itu, Rektor UNIPA Surabaya, Sutiyono menegaskan, seminar nasional tersebut digelar sebagai sarana untuk mengembangkan model pendidikan anak di usia dini. “Untuk menciptakan generasigenerasi emas, tenaga pendidik harus memiliki keterampilan membina anak-anak usia balita. Usia anak-anak adalah usia emas menuju masa depan,” tutur Sutiyono. Untuk itu, kata Sutiyono, seminar nasional yang digelar tersebut menjadi sangat

PARIWISATA muslim merupakan industri besar. Sebuah studi memperkirakan bahwa dana yang berputar pada dunia pariwisata muslim secara global mencapai 126,1 miliar dollar AS. Bahkan, diperkirakan pasar wisata muslim akan meningkat sebesar 4,97 persen setiap tahunnya. Oleh karena itu, Crescent Rating, perusahaan yang melakukan penelitian tersebut meluncurkan sebuah situs bernama HalalTrip. Crescent Rating merupakan perusahaan yang melakukan rating untuk layanan wisata yang ramah bagi turis muslim.

penting bagi mahasiswa Program Studi PAUD di UNIPA Surabaya. “Tentunya kita mendorong agar PAUD akan lebih maju ke depan, dengan tenaga-tenaga ahli yang lebih profesional,” tegas Sutiyono. Model pendidikan yang tengah dikembangkan UNIPA Surabaya sendiri adalah model pendidikan khusus bagi anak usia dini. “Kita juga mengundang narasumber, yang paham betul dengan pendidikan PAUD. Selain itu, untuk bisa mengembangkan model pendidikan PAUD, kita juga harus bisa mengupdate perkembangan kurikulum secara nasional,” tandasnya.

HalalTrip menjual tiga jenis layanan wisata kepada turis muslim secara online, antara lain pemesanan tiket pesawat, hotel, dan paket tur. Selainn itu, situs ini juga memiliki direktori restoran halal dan masjid. Pengguna HalalTrip utamanya berasal dari Asia Tenggara, Inggris, Perancis, dan Amerika Serikat. Menurut COO HalalTrip, Dany Bolduc, hanya sedikit layanan wisata muslim yang ada. Sebagian besar hanya fokus di negara atau kawasan tertentu. Sementara HalalTrip, tambah Dany, melakukannya dalam skala global.


Mahathir Mohamad :

Malaysia, Negara Yang Suka Meniru MANTAN Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad berbagi kisah tentang keberhasilan pendidikan negeranya. Dia mengaku keberhasilan Malaysia di bidang pendidikan buah dari gerakan ‘mencontek’ dari negara lain. “Malaysia adalah negara yang suka meniru. Kami tidak ada ide kadang-kadang. Bapak Chairul Tanjung bertanya pada saya kenapa dulu orang Malaysia datang ke Indonesia untuk belajar gigi (kedokteran gigi), sekarang sebaliknya?,” tutur Mahathir. Hal ini dia ungkapkan saat menjadi pembicara bersama bos Trans Corp Chairul Tanjung dalam Ceramah Umum ‘MalaysiaIndonesia: Dulu, Kini dan Selamanya’ yang diselenggarakan oleh Komite Ekonomi Nasional (KEN) di Auditorium Menara Bank Mega, Tendean, Jakarta Selatan, Senin (14/4/2014). Tampak hadir sejumlah menteri di antaranya, Menpora Roy Suryo, Menpan Azwar Abubakar, Menteri BUMN Dahlan

Iskan, dan Wamenhub Bambang Susantono. Selain itu, sejumlah pengusaha dan pimpinan media juga hadir di acara tersebut. Mahathir menjelaskan, mencontek yang dimaksud adalah dalam konteks ilmu pendidikan. Bagaimana negaranya yang dulu berilmu dari Indonesia, sekarang justru menjadi gudang ilmu bagi dunia. “Kita meniru bukan hanya pada Indonesia, tetapi juga Jepang, Korea, dan negara-negara barat. Kita dapati bahwa ada apa yang dilakukan mereka canggih,” lanjutnya. Langkah ini dinilai pemimpin partai politik UMNO tersebut bagus. Sebab, Malaysia sudah lama memiliki ambisi dan cita-cita yang kuat untuk menjadi negara maju. “Kita juga menjalin kerjasama dengan negara-negara lain karena kita ingin menjadi negara yang maju. Hari ini Malaysia memiliki cita-cita besar untuk menjadi negara maju,” tutup orang yang menjabat sebagai perdana menteri terlama di negeri jiran tersebut.

Kasus JIS Ancam Status Sekolah Internasional Lainnya KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah berupaya mengaudit seluruh sekolah bertaraf internasional menyusul adanya kasus menimpa Jakarta International School (JIS). “Proses audit ini juga sama, sekaligus jadi momentum untuk mengetahui seperti apa perizinan yang sudah atau belum dikantongi sekolah-sekolah bertaraf internasional di Indonesia,” ungkap Kepala Pusat Informasi dan Humas (PIH) Kemendikbud Ibnu Hamad, Rabu (23/4/2014). Kemungkinan keputusan yang akan diambil, lanjut Ibnu, jika hasil audit menemukan sekolah-sekolah tersebut tidak memiliki izin, maka nasibnya akan sama dengan JIS yang ditutup tertanggal 22 April 2014. Pihaknya tidak ingin hal serupa sebagaimana kasus JIS, terjadi pada sekolah bertaraf internasional lain. Evaluasi tersebut dilakukan oleh pihak-pihak ahli guna menghasilkan sistem pendidikan di Indonesia tidak tercoreng di muka dunia.

Akhir-akhir ini JIS banyak diberitakan lantaran terungkap kasus pelecehan seksual oleh oknum pegawai sekolah terhadap anak murid. Sementara kasus terbaru terungkapnya seorang mantan buronan Biro Investigasi Federal (FBI) William James Vahey yang merupakan seorang predator seks anak-anak.

MEI 2014

33


NASKAH & FOTO: AZIS

Suasana interior resto Soto Bu Tjondro Pondok Cabe yang sejuk dan nyaman

Soto Bu Tjondro

Bukan Soto Kudus atau Soto Solo, Tapi Soto Bu Tjondro! BERTEMPAT di pinggir Jl. Pondok Cabe Raya, dan berseberangan langsung dengan Pangkalan Udara Pondok Cabe, rumah makan Soto Bu Tjondro tampak dipenuhi kendaraan pengunjung. Benar saja, ternyata bangku-bangku rumah makan itu disesaki pelanggan yang tengah lahap menyantap makanan. Dengan rasa yang khas, Soto Bu Tjondro telah menjadi primadona baru di lidah para pecinta kuliner nusantara. Bila melihat namanya, tentu kita sudah tahu makanan apa yang dijual di sana. Ya, soto merupakan hidangan paling favorit di rumah makan Soto Bu Tjondro.

34

MEI 2014

Namun, soto yang ditawarkan bukan soto biasa. Bila umumnya kita mengenal Soto Lamongan, Soto Betawi, Soto Kudus, atau Soto Solo dengan cita rasa masing-masing tempat asalnya, Soto Bu Tjondro hadir dengan taste yang menghadirkan sensasi berbeda. Yang membedakan soto Bu Tjondro dari soto-soto yang lain terletak di bumbu. Dengan rempah kunyit yang kuat, kuah Soto Bu Tjondro terlihat berwarna kuning kental. Namun, meskipun soto menjadi makanan andalannya, ternyata rumah makan Soto Bu Tjondro tidak hanya menjual soto. Para pengunjung dapat juga

menikmati varian makanan lain, seperti: ayam kremes, ayam bakar, nasi gudeg, nasi rames, nasi urab, nasi pecel, sayur asem, dan bahkan makanan khas orang Sunda-pun ada, yaitu karedok. Dengan variasi makanan yang mewakili kekhasan daerah berbeda menjadi alasan utama pelanggan datang menyambangi rumah makan Soto Bu Tjondro. Tak hanya makanannya yang lezat menggugah selera, rumah makan Soto Bu Tjondro juga memiliki interior ruangan yang sejuk, nyaman, dan memanjakan mata. Ada juga taman kecil untuk anakanak bermain ayunan. Ditambah para


karyawan yang sangat ramah dan bersahabat. Kesemuanya itu membuat rumah makan Soto Bu Tjondro jadi tempat yang pas untuk dikunjungi. Sejarah Didirikan pertama kali di Tanah Kusir, Jakarta Selatan, rumah makan Soto Bu Tjondro mulai mengawali kiprahnya di bidang kuliner pada tahun 1980. Awalnya, Bu Tjondro Karani (almarhumah) beserta suami mengontrak sebuah ruko yang kemudian dijadikan tempat berjualan soto. Soto Bu Tjondro bukanlah soto Betawi, Kudus, Solo, atau Lamongan, tapi soto Bu Tjondro adalah perpaduan antara Soto Kudus dan Soto Solo karena latarbelakang kedua pendiri ini yang berbeda. Dari hari ke hari para pelanggan banyak berdatangan seperti tak kuasa melewatkan kelezatan soto Bu Tjondro. Akhirnya, lama-kelamaan orang-orang pun banyak mengenalnya sebagai soto Bu Tjondro, merujuk pada nama sang pendiri. Kelezatan soto Bu Tjondro menjadi begitu masyhur. Rumah makan itu pun berkembang pesat. Namun, pada tahun 1995, karena ruko yang bukan milik pribadi, Bu Tjondro terpaksa berpindah ke Pondok Cabe, Tangerang Selatan, dengan membeli tempat sendiri. Seperti merintis dari awal memang, tapi siapa menyangka ternyata kekhasan soto Bu Tjondro tidak luntur sedikitpun. Malahan,

rumah makan ‘baru’ itu semakin maju dan berkembang. Rumah makan Soto Bu Tjondro pun melebarkan sayapnya dengan membuka cabang di beberapa tempat, antara lain di Jl. Raya Siliwangi, arah Depok 2, Depok dan di Jalur Sutera, Blok N-2, Alam Sutera, Serpong. Soto Bu Tjondro telah melengkapi khazanah kuliner Indonesia dengan menyuguhkan makanan khas yang begitu dicintai masyarakat. Soto Bu Tjondro nan menggugah selera

Miko

Berbagi Pada Sesama, Agenda Rutin Soto Bu Tjondro LATAR belakang keberhasilan dalam mengarungi bisnis kuliner, dari mulai mengontrak toko hingga memilik banyak cabang, Soto Bu Tjondro selalu teringat akan pentingnya berbagi pada sesama. Tak kurang, selama satu bulan sekali, manajemen Soto Bu Tjondro selalu menyisihkan keuntungan yang didapat kepada anak-anak yatim dan warga dhuafa yang ada di sekitar lokasi toko. Bahkan, hal ini lebih diintensifkan lagi ketika hari-hari besar Islam berlangsung, seperti Hari Raya Idul Adha dan Hari Raya Idul Fitri. “Kami dari Soto Bu Tjondro, selalu ingat untuk berbagi pada mereka yang membutuhkan, berbagi pada sesama.

Dan itu sudah merupakan agenda tetap Soto Bu Tjondro,” tutur Miko (42), Penanggungjawab Resto Soto Bu Tjondro Pondok Cabe. Kepedulian itu juga ditunjukkan dengan diizinkannya Yayasan Mizan Amanah untuk meletakkan Kotak Peduli Yatim (KPY) di dekat kasir Soto Bu Tjondro cabang Pondok Cabe, dan juga di beberapa outlet Soto Bu Tjondro yang tersebar di sekitar Jabodetabek. “Semoga dengan adanya Kotak Peduli Yatim Mizan Amanah di sini, Mizan Amanah dapat mengumpulkan donasi dari pelanggan kami, dan semuanya untuk membantu anak yatim dan kaum dhuafa,” ujar Miko.

MEI 2014

35




Masjid Nurul Falah dan Masjid Nurul Hidayah Simbol Toleransi Beragama di Cakranegara, Lombok Masa kekuasaan Kerajaan Karang Asem Singasari Mataram di Lombok, memberikan warna kehidupan kerukunan umat beragama yang nyata. Hal ini dapat dilihat dari peninggalan berupa Pura Lingsar berdampingan dengan Kemaliq (Tempat Keramat) Lingsar yang berada dalam satu kompleks di wilayah kecamatan Lingsar. elain itu, ada pula Masjid Nurul Falah dan Masjid Nurul Hidayah yang berdampingan dengan Pura Miru dan Taman Mayura. Bahkan kedua masjid ini menjadi monumen penting, betapa Anak Agung Gde Ngurah Karang Asem yang beragama Hindu memperbolehkan istri-istrinya yakni Dende Fatimah dan Dende Aminah (Dende Nawangsasih), membangun masjid di seputar Puri Ukir Kawi Cakranegara sebagai istana Kerajaan Karang Asem Singasari Mataram, Lombok.

Masjid Nurul Falah

S

Masjid Nurul Falah Memang, kondisi kedua masjid saat ini sudah tidak menunjukkan keaslian arsitekturnya. Masjid Nurul Falah yang berada di sekitar Pasar Cakranegara dan berdampingan dengan kompleks Pura Miru sudah tidak terlihat bangunan aslinya. Menurut pengurus Masjid Nurul Falah, H. Husni, dulu di sudut masjid sebelah selatan yang kini menjadi tempat wudhu wanita memang ada bangunan tua.

Bangunan segi empat dengan bahan baku dari kayu dan atap sirap, dirobohkan saat pembangunan masjid yang saat ini berdiri. Husni yang sudah 40 tahun menjadi penjaga Masjid Nurul Falah mengatakan bahwa tanah untuk masjid ini merupakan tanah wakaf. Dan Husni pun membenarkan bahwa sejarah masa lalu masjid yang melambangkan toleransi antar umat beragama itulah, yang memungkinkan masyarakat di sekitar Pura Miru baik yang beragama Islam maupun Hindu bisa saling menghargai. �Mungkin karena sudah dari dulunya kita ini hidup

rukun, maka sampai sekarang kami tetap rukun,� akunya. Diakui, walau lingkungan sekitar masjid banyak umat Hindu dan berdekatan dengan Pura Miru, namun tidak pernah terjadi konflik. Malah, masyarakat di sini saling menjaga ketertiban, saling menghormati dan menghargai. Masjid Nurul Falah kini menjadi sebuah bangunan modern. Dibangun dengan dana sumbangan dari masyarakat dan pedagang pasar Cakranegara. Masjid Nurul Falah menjelma menjadi sebuah masjid dengan bangunan dua lantai, dua menara,


FOTO-FOTO : DEDI SUHADI

serta sebuah kubah. Masjid ini menjadi tujuan para pedagang dan musafir yang berbelanja di Pasar Cakranegara dalam menunaikan ibadah shalat. ”Kalau waktu shalat Dzuhur dan Ashar, masjid ini ramai oleh orang yang menunaikan shalat,” terang Husni. Masjid Nurul Hidayah Menurut pengakuan Kepala Lingkungan Kampung Jawa Cakranegara, Syaefudin dan diamini oleh para perawat masjid yang sudah berusia lanjut Abdul Hakim dan Sahrun, bahwa masjid Nurul Hidayah menjadi salah satu masjid tertua di wilayah Cakranegara. Dulu, masjid dengan ukuran sekitar 9 x 9 meter ini dibangun dengan tembok bata, beratap tumpang dan sirap sebagai pelindung dari panas dan hujan. Namun karena kondisi terus rusak akibat umur dan cuaca, pengurus pun sepakat mengganti atap sirap dengan seng tanpa

Pura Miru yang berdampingan dengan Masjid Nurul Falah

merubah bentuknya. Bahkan hingga kini, plafon dan kayu-kayu penyangga atap belum diganti. ”Kayu atap dan plafon masih asli,” terang mereka. Kemudian di bagian dalam, antara mihrab dan tempat khatib menyampaikan khutbah, dibuat berundak dan disekat oleh tembok. Walau saat ini masjid sudah mengalami perluasan di bagian belakang, namun

kondisi masjid terlihat cukup memprihatinkan. Sebagai masjid yang memiliki sejarah, ungkap Syaefudin, masjid ini tidak pernah disentuh oleh tangan pemerintah. Tak heran, jika tembok di bagian bawah mulai terlihat lapuk. ”Kami minta perhatian pemerintah daerah agar peduli terhadap peninggalan sejarah ini,” ungkapnya. DED

Sejarah Masjid ANAK Agung Gde Ngurah Karang Asem, Raja Kerajaan Karang Asem Singasari, Cakranegara, Lombok, saat itu mempunyai dua orang istri yang beragama Islam yakni Dende Fatimah dari Kedatuan Mambalan dan Dende Aminah dari Kalijaga Lombok Timur. Kedua istri Anak Agung ini merupakan orang-orang yang taat menjalankan perintah agama. Untuk memperdalam pengetahuan agamanya, Dende Fatimah meminta dibangunkan sebuah masjid di dekat lingkungan Puri Ukir Kawi (Istana). Atas permintaan tersebut, maka dibangunlah sebuah masjid yang letaknya di sebelah utara Pura Miru dan Puri Ukir Kawi serta barat Taman Mayura. ”Masjid peninggalan Dende Fatimah sampai sekarang masih ada,” jelas Ketua Pusat Informasi Deresta Widya Mandala NTB, Oka Netra.

Dijelaskan, walaupun masjid berada dalam wilayah puri namun Anak Agung tidak pernah melakukan intervensi terhadap segala bentuk kegiatan yang ada di masjid. Semua pelaksanaan kegiatan dan program dalam upaya memperdalam ajaran Islam bagi pemeluknya terutama Suku Sasak diserahkan kepada istrinya Dende Fatimah dan para penghulu masjid. ”Masjid yang dibangun di Kampung Jawa di kemudian hari banyak dimanfaatkan para pedagang hingga Cakranegara menjadi terminal,” jelas Oka Netra Begitupun ketika istrinya yang lain, yakni Dende Aminah yang kemudian berganti nama menjadi Dende Nawangsasih meminta agar dibuatkan masjid di lingkungan Taman Mayura, pun dikabulkan. Namun atas pertimbangan agar lebih dekat dengan Puri Ukir Kawi, masjid di Taman Mayura ini dipindahkan

Ketua Pusat Informasi Deresta Widya Mandala NTB, Oka Netra.

berdampingan dengan Pura Miru. ”Kini, tempat bekas masjid itu berubah menjadi gedung kesenian,” jelas Oka Netra. Atas keputusan Anak Agung inilah, maka kerukunan hidup beragama di wilayah Lombok dimulai. Dan hingga kini, jejak kerukunan hidup umat beragama masih dapat dilihat di Lombok.


Kolom

Problem Pendidikan Islam di Indonesia dan Solusinya PADA era globalisasi, umat Islam sedang dihadapkan dengan krisis pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, politik, teknologi, dan lainnya. Proses identifikasi akar persoalan penyebab umat Islam mengalami krisis dan kemunduran telah dibahas oleh para pemikir Muslim dan kaum cendikiawan. Menurut Abdul Hamid Sulayman, akar penyebab krisis yang dialami oleh umat ini sejatinya tidak berakar pada persoalan ekonomi, politik atau teknologi melainkan akar permasalahannya terjangkitnya umat Islam dewasa ini dengan krisis intelektualisme atau pemikiran. Meminjam bahasa Abu Sulayman disebut dengan “Crisis of Thought” (Abdul Hamid Abu Sulayman, A Crisis of Muslim Mind). Sebenarnya, permasalahan krisis intelektualisme atau pemikiran ini bersumber dari pola pendidikan, karena sejatinya pemikiran adalah hasil dari sebuah pendidikan. Krisis pemikiran merupakan akibat dari problem pendidikan. Penyebab Umat Islam ‘Mundur’ Syakib Arsalan menulis buku berjudul ‘Limadza Taakharal Muslimun wa Limadza Taqaddama Ghairuhum?’ (Mengapa Kaum Muslimin Mundur danKaum non Muslim Maju?) terbit pertama kali pada 1349 H. Dalam bukunya, beliau menjelaskan kemajuan umat Islam pada masa awal penyebarannya terjadi karena perubahan sikap bangsa Arab dan kabilah-kabilahnya setelah menerima cahaya Islam yaitu seruan Rasulullah SAW. Mereka dengan sungguhsungguh mengikuti dan menaatinya. Islam

40

MEI 2014

menjadikan mereka dari terpecah-belah dan bercerai-berai menjadi satu, dari sifat keras hati menjadi lunak, ramah tamah dan kasih sayang, dan dari penyembah berhala menjadi penyembah Allah SWT. Selanjutnya, beliau menjelaskan bila kaum Muslimin berilmu dan beramal, maka sunnatullah akan memberikan kemuliaan atau pertolongan (nasr) kepada kaum Muslimin. Sebaliknya jika umat Islam tidak berilmu dan beramal, maka umat Islam akan mundur. Syakib Arsalan menyatakan, agar bangsabangsa Muslim ini mulia, maka perlu berjihad dengan harta dan jiwa. Sesuai firman Allah SWT yang artinya: “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.” (QS. At-Taubah : 111). Syakib Arsalan juga mengatakan di antara sebab-sebab lain mundurnya umat Islam adalah karena kebodohan umat, akhlak yang buruk yang meliputi sifat penakut, pengecut, cinta dunia (hubbudunya) dan takut mati (karahiyatul maut), juga banyaknya ulama su’ (buruk). Selain itu sebab pokok lainnya adalah kebejatan moral dan kerusakan budi para pemimpin. Kebodohan ini menjadi sebab utama penyebab kemunduran umat Islam. Oleh karena itu, pendidikan solusinya. Persoalan Mendasar Pendidikan Saat Ini Penjajahan besar-besaran di pertengahan abad ke-19 terjadi ke dalam dunia Islam. Hampir tidak ada satupun negara Muslim

yang lepas dari cengkraman penjajah ini. Penjajahan tidak hanya merampas kekayaan alam bangsa-bangsa Muslim. Penjajahan juga meliputi berbagai dimensi dan nilai, dari sisi pendidikan, politik, budaya, ekonomi, masyarakat, bahkan agamapun menjadi sasaran penjajahan. Penjajahan bertujuan mengubah sistem yang ada, dari sistem syariah Islam menjadi sistem sekuler Barat. Dampaknya, penjajahan ini pun masuk dalam ranah pendidikan yang berujung pada pendidikan sekuler. Padahal pendidikan adalah benteng terakhir. Tantangan yang dihadapi oleh dunia pendidikan saat ini begitu kompleks. Mulai dari sisi ledakan informasi yang serba mudah dan cepat, teknologi canggih, industrialisasi, globalisasi dan liberalisasi, dan etika moral, hingga tuntutan masyarakat terhadap dunia pendidikan semakin tinggi. Ini berimbas kepada penyelenggara dunia pendidikan saat ini, yang mana mereka dituntut agar dapat mengeluarkan output (anak didik) seperti keinginan masyarakat, yang mampu bersaing (survive) dalam berbagai kondisi. Terkadang untuk meraih hal tersebut, penipuan pun dilakukan. Beberapa kasus menunjukkan banyak sekolah yang untuk mengejar target lulus 100%, mengatrol nilai hasil raport anak didik mereka. Pengelola pendidikan membantu jawaban kepada anak didik ketika proses ujian berlangsung. Kejujuran dan tanggung jawab sudah tidak diindahkan lagi. Padahal, pemerintah menggalakkan program pendidikan karakter. Nirwan Syafrin, seorang intelektual Muslim


Kolom oleh :

kontemporer, menjelaskan persoalan mendasar yang menyebabkan mundurnya pendidikan kita adalah karena hilangnya unsur ruhaniyah dan ‘ubudiyyahbaikdalam diri anak didik maupun diri pendidiknya. Hilangnya unsur ruhaniyah dan ‘ubudiyyah ini pada jiwa anak didik dan pendidik akan menyebabkan pergeseran makna dan nilai pendidikan. Lembaga pendidikan tidak lagi berorientasi pada akhlak, adab dan Iman, tapi pada secarik kertas yang bernama ijazah. Sehingga dengan kondisi seperti ini, lembaga pendidikan telah beralih fungsi, yang awalnya mencetak kader-kader bangsa yang berakhlak mulia bergeser menjadi ‘robot’ bernama manusia. Jadi, unsur ruhaniyah dan ‘ubudiyyah dalam pendidikan bagaikan ruh yang menggerakkan semua aktifitas pendidikan. Dan ruh itu bisa berwujud niat yang ikhlas, yang hanya mengharap ridha Allah SWT. Ruh inilah yang harus selalu ditanamkan dan ditumbuhkan dalam jiwa-jiwa setiap pendidik. KH. R. Zainuddin Fananie dalam bukunya ‘Pedoman Pendidikan’, menjelaskan bahwa pendidikan itu adalah sebuah jawaban atas persoalan universal umat manusia. Pendidikan merupakan usaha (ikhtiar) mencari hasil yang akan menjadi isi peti harapan di kemudian hari, pendidikan pun adalah cara berinvestasi bagi masa depan. Pendidikan bukan hanya terbatas pada apa yang dilakukan oleh guru-guru sekolah atau ibu bapak didalam rumah tangga saja. Namun, pendidikan yang dimaksud meliputi segala aktifitas yang mempengaruhi kebaikan dan perbaikan jiwa manusia semenjak kecil hingga dewasa. Bahkan bagi mereka yang sudah tua pun masih melakukan kegiatan pendidikan. Dengan pendidikan, kehidupan manusia akan dipenuhi kebaikan sebenar-benarnya. Pendapat ini sesuai dengan pendapat AlGhazali, bahwa pendidikan dimaksudkan agar manusia dekat dengan tuhannya. Sedangkan Az-Zarnuji dalam kitabnya Ta’limul Muta’allim menekankan perlunya aspek-aspek agama dalam pendidikan. Dan

ini tidak akan terwujud tanpa adanya kerjasama yang sinergis dari semua pihak. Pondok Pesantren, Lembaga Pendidikan dan Dakwah Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia. Meskipun kapan dan dimana dimulai adanya pondok pesantren itu tidak dapat diketahui secara pasti, namun pesantren itu sudah ada pada abad ke-17 di Indonesia, seperti Pondok Pesantren Sunan Malik Ibrahim di Gresik (1619), Pesantren Sunan Bonang di Tuban, Pesantren Sunan Ampel di Surabaya dan sebagainya. (H.A. Timur Djaelani MA, Peningkatan Mutu Pendidikan dan Pembangunan Perguruan Agama, cet. 3, 1983). Amal Fathullah Zarkasyi dalam buku Solusi Islam mengatakan bahwa pondok pesantren merupakan salah satu bentuk ‘indigenous culture’ yang berarti bentuk kebudayaan asli bangsa Indonesia. Lembaga pendidikan dengan pola kiai, murid, dan asrama telah dikenal dalam kisah dan cerita rakyat Indonesia, khususnya di pulau Jawa. Sebagai lembaga pendidikan Islam yang khas Indonesia, pondok pesantren mengalami pertumbuhan dan penyebaran pesat sampai ke pelosok pedesaan. Hal ini didasari oleh ajaran Islam yang bersifat universal, terbuka bagi setiap orang, serta tersusun dalam naskah dan tulisan yang jelas. Jadi pondok pesantren menjadi solusi yang tepat dalam dunia pendidikan khususnya di Indonesia, karena pondok pesantren memadukan unsur-unsur pendidikan yang amat penting. Pertama, ibadah untuk menanamkan iman dan taqwa terhadap Allah SWT. Kedua, tabligh untuk penyebaran ilmu, Ketiga, amal untuk mewujudkan kemasyarakatan dalam kehidupan seharihari. Dengan menjamurnya pondok-pondok pesantren sekarang ini, berarti membuktikan betapa besarnya peranan pesantren dalam mencetak kader, membimbing umat dalam rangka mengembangkan sumber daya umat manusia yang dilandasi oleh iman dan

Dasram Effendi *

taqwa, yang bertujuan menciptakan manusia-manusia yang jujur, percaya diri dan bertanggung jawab dalam mengemban misi dakwah Islam, dengan dedikasi tinggi untuk menegakkan perjuangan Li’ilai Kalimatillah. Penutup Dari pemaparan di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa, pertama, akar penyebab krisis yang dialami oleh umat ini sejatinya tidak berakar pada persoalan ekonomi, politik atau teknologi melainkan akar permasalahannya terletak pada pendidikan. Di sisi lain masyarakat atau bangsa saat ini berada dalam arena persaingan (competition) dalam segala bidang, dan kompetisi ini hanya mungkin dihadapi bila semua warga bangsa menyadari kewajibannya. Dan untuk menumbuhkan kesadaran itu, langkahnya adalah dengan pendidikan. Kedua, penyebab lain mundurnya umat Islam ini karena lemahnya semangat persatuan, solidaritas, dan loyalitas di kalangan umat Islam itu sendiri. Sebabsebab lainnya adalah karena kebodohan umat, akhlak yang buruk yang meliputi sifat penakut, pengecut, cinta dunia (hubbu dunya) dan takut mati (karahiyatul maut), juga banyaknya ulama su’ (buruk). Ketiga, persoalan yang mendasar yang menyebabkan mundurnya pendidikan kita adalah karena hilangnya unsur ruhaniyah dan ‘ubudiyyahbaik dalam diri anak didik maupun diri pendidiknya.Persoalan ini menjadi persoalan yang sangat mendasar. Hilangnya unsur tersebut berakibat pada bergesernya nilai pendidikan. Keempat, sebagai solusi dari permasalahan pendidikan di atas, pondok pesantren perlu tampil untuk menanamkan iman dan taqwa terhadap Allah SWT, menyebarkan ilmu, dan mewujudkan amal shalih dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Wallahu A’lam Bisshawab. * Penulis adalah Mahasiswa Pascasarjana ISID Gontor (dinukil dari majalahgontor.net)

MEI 2014

41


Info & Fakta

Semangat Mencoblos di Pedalaman Papua PESTA demokrasi Indonesia, Pemilu 2014, merekam banyak informasi dan fakta unik yang ada di seluruh TPS di seluruh Indonesia. Salah satu yang paling unik, adalah yang terekam di provinsi paling timur Indonesia, provinsi Papua. Kendati letaknya jauh dari pusat

pemerintahan di Jakarta, warga Papua tetap bersemangat melaksanakan pemilihan umum, 9 April 2014 yang baru lalu. Mereka dengan antusias memberikan suara dengan outfit khas budaya mereka. Mereka datang dengan mengenakan baju, kaos, tanpa baju, atau bahkan hanya

dengan koteka saja. Suara mereka ikut menentukan nasib bangsa. Suara yang dapat menentukan arah langkah Indonesia untuk lima tahun mendatang. Inilah keunikan Papua. Inilah keunikan negeri Indonesia dengan berbagai macam budayanya.

Ikut Kampanye Masyarakat adat yang berpakaian khas tanah Papua mengikuti kampanye salah satu partai politik di Lapangan Tiom, Kabupaten Lanny Jaya, Papua.

Warga Pedalaman Warga pedalaman menggunakan hak pilihnya pada pemilu legislatif 9 April 2014 lalu, di TPS Lapangan Kampung Pike, Distrik Pesugi, Jayawijaya, Papua.

42

MEI 2014


Info & Fakta

Gotong Royong Warga bergotong-royong membuat bilik suara secara sederhana di Lapangan Wouma, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Selasa (8/4/2014). Distrik Wouma memusatkan tempat pemungutan suara pemilu legislatif di Lapangan Wouma untuk memfasilitasi warga yang tinggal di tujuh kampung yang minim akses jalan umum.

Mari Mencoblos Dua orang wanita dengan tampilan topi khas tanah Papua, mencoblos bersama di TPS di Distrik Pesugi, Jayawijaya.

Kirim Logistik Logistik pemilu siap diangkut menggunakan pesawat jenis Twin Otter untuk dikirim ke sejumlah daerah. Lokasi foto berada di Bandara Wamena, Jayawijaya, Papua. KPUD menggunakan jalur udara guna mengirim perlengkapan logistik pemilu legislatif ke distrikdistrik di Kabupaten Nduga, Papua.

MEI 2014

43


Instalasi Diri Dengan Al-Qur'an RASULULLAH SAW pernah berkeluh-kesah, “Sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur’an sesuatu yang diabaikan.” Artinya, umat ini memandang Al-Qur’an adalah sesuatu yang tidak perlu diseriusi. Kenyataan ini didukung oleh fakta lapangan, bahwa menurut pengalaman saya selama 10 tahun mengamati masyarakat Indonesia, bahwa ternyata hanya 15% umat Islam Indonesia yang mempunyai Al-Qur’an. Mereka mampu membeli motor, tapi tidak punya Al-Qur’an di rumahnya. Ini berarti mereka tidak butuh Al-Qur’an. Lebih jauh lagi, hanya 2% saja umat Islam Indonesia yang punya Al-Qur’an lalu pernah membaca dan mengkhatamkannya sekali seumur hidupnya, berikut membaca sampai habis terjemahannya. Yang saya maksud menginstalasi diri dengan Al-Qur’an ialah mentadabburi AlQur’an (memahami makna yang terkandung di dalam Al-Qur’an). Mentadabburi Al-Qur’an itu sangat indah, entertaining, dan berada pada puncak seni seseorang. Puncak seni seseorang sebetulnya adalah kalau dia sudah mengenal Allah SWT. Puncak citarasa seni dan sifat entertaining seseorang sebetulnya adalah ketika dia sudah menjadikan AlQur'an sebagai satu-satunya hal paling nikmat untuk didengarkan dan disenandungkan. Ada cerita, seorang kakek yang setiap hari membaca Al-Qur’an, hingga cucunya heran dan berkata, “Kek…sudah berapa kali kakek khatam?”. Sang kakek pun balik bertanya, “Mengapa cucunda berkata

seperti itu?”. Sang cucu pun bertanya kembali, “Apa kakek tidak bosan membaca Al-Qur’an terus?”. “Tidak…” jawab Sang Kakek dengan lugas. Kemudian sang cucu kembali meneruskan pertanyaan polosnya, “Memang kakek sejak umur berapa hafal Al-Qur'an?”. Kakek menjawab,”Sejak umur 15 tahun…”. Sang cucu kembali bertanya seolah ingin tahu lebih banyak, “Terus kakek khatam berapa kali…?”. Sang kakek pun menyahut, “Kadang 3x seminggu, kadang seminggu sekali…”. Dan sang kakek pun menangis ketika sang cucu bertanya pada pertanyaan “Apa tidak bosan membaca Al-Qur’an terus...?”. Sang kakek pun berkata, “Cucunda, kalau kakek sudah sampai menjelang akhir juz ‘amma, kakek ingin memulai kembali dari awal.” Itu lah cerminan dari jiwa bersih

sang kakek. Ketika kita sholat, berapa orang di antara kita bahwa ketika sholat dapat merasakan perjumpaan dengan Tuhannya, merasakan suasana audiensi dengan Tuhannya, Allah ‘Azza Wa Jalla?. Berapa banyak orang membaca Al-Qur’an yang sia-sia karena tidak mencapai tujuannya? Dan berapa banyak orang yang sholat juga sia-sia karena tidak merasakan perjumpaan dengan Tuhannya sebagai tujuan sholatnya? *** Tafsir mengantarkan orang kepada makna, memahami makna. Tapi tadabbur, mengantarkan kita pada maksud dan tujuan dari ayat Al-Qur’an. Contohnya, Surat Al-Qashsas ayat 71 yang artinya: “Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus


oleh :

menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Maka apakah kamu tidak mendengar?”. Di sini, Allah mengajak kita untuk berpikir mengenai ciptaanNya. ‘Seandainya semua hari adalah malam’, di sini bisa digambarkan bahwa kejahatan yang biasa muncul di malam hari, akan terus terjadi tidak henti-hentinya. Kekuatan gelap yang muncul di tengah kegelapan malam, dan fitrah para tukang sihir yang senantiasa membaca mantra, dan hanya bisa dilakukan ketika malam mulai hitam. Itu semua terjadi terus-menerus. Tapi di sini yang menarik adalah ‘Siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu’. Ini sebenarnya menggambarkan tentang bahwa Allah adalah Zat Maha Tunggal yang menciptakan bumi dan langit, dan yang mendatangkan sinar di muka bumi ini. Jadi kalau orang terus melatih pikirannya, sebetulnya segala sesuatu di dunia ini menjadi miracle bagi dia. *** Ketika Anda menyalakan korek api, sampai jarimu putus, jika tidak ada unsur gas oksigen di sekitar tempat Anda menyalakan korek api, maka tidak akan menyala apinya. Api bisa digunaakan untuk menanak nasi, nasinya bisa kamu makan. Itulah sepenggal ayat saja dari Surat Yasin yang isinya sangat bermakna. Dan masih banyak lagi makna lainnya yang perlu di-tadabburi, bukan menjadikan Surat Yasin hanya sebagai tanda upacara kematian saja, sama seperti halnya Ayat

Ust. Bachtiar Nasir, LC

Kursi, yang hanya dijadikan alat pengusir setan saja. Tadabbur adalah berhenti sejenak lalu menggunakan ketajaman mata hati, untuk merenungi makna di balik ayat satu per satu, bahkan sampai huruf-hurufnya, untuk merenungkan mutiara yang ada di dalamnya. *** Kembali ke Surat Al-Qashsas ayat 71, “Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai hari kiamat.” Sampai di sini kita berhenti sejenak, kemudian merenungkan, apa jadinya jika sepanjang hari itu malam hari. Lalu dilanjutkan, “Siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu?”. Di situ kita langsung terbelalak dan selayaknya berkata ‘Masya Allah’. Kemudian dilanjutkan, “Apakah kalian tidak mendengar?”. Lalu diteruskan ke Al-Qashas ayat 72: “Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat di dalamnya? Maka apakah kamu tidak melihat?”. Koq, tadi berkaitan dengan ‘malam’, kita disuruh mendengar, apa maksudnya?. Lalu berkaitan dengan ‘siang’, kita disuruh melihat, apa maksudnya? Ternyata, di malam hari, indera pendengaran kita jauh lebih kuat daripada indera penglihatan. Sementara di siang hari, adalah saat yang tepat untuk

‘melihat’. Jadi memperhatikan betul setiap perkataan Allah secara mendalam itu dari kosakatanya hingga kedalaman maknanya. *** Ada empat metode para Nabi dan Rasul dalam menghujamkan ayat-ayat Allah ke dalam hati manusia. Pertama adalah membacakan ayat-ayatnya. Kedua, mensucikan jiwa pendengarnya, maksudnya adalah memformat dahulu si recipient agar mempunyai kesiapan untuk bisa menerima perkataan-perkataan yang bermakna. Ketiga, fungsikan Al-Qur’an sebagai Al-Kitab, sebagai manual book panduan hidup manusia. Dan yang keempat, supaya konkrit dan jelas, bacakan hikmah, yang di sini diartikan sebagai AsSunnah. Al-Qur’an yang kamu baca itu, itulah yang Allah sampaikan kepada semua para Nabi dan Rasul. Jadi kalau kamu mau jadi orang hebat, berdoalah “Ihdinashshiratal mustaqim. Shiratalladzina ‘an ‘amta alaihim”. Ya Allah, tunjukkanlah aku ke jalan yang lurus. Jalan lurus itu adalah Al-Qur’an. Jalan lurus yang pernah dilalui oleh orang-orang yang mendapat petunjuk dari Allah, yaitu para Nabi, para Shiddiqin, para Syuhada, dan para Shalihin. Inilah orang-orang hebat di muka bumi. Mereka diajarkan langsung oleh Allah SWT. Apa yang diajarkanNya? Itulah AlQur’an. Orang-orang yang serius pada AlQur’an, itulah orang-orang hebat. Orangorang yang tidak serius pada Al-Qur'an, itulah orang-orang yang terperdaya.


Intermezzo

AUSTRALIA BEASISWA BOROBUDUR DOGMA EDUKASI ELEKTRON HABIBIE HALIMUN Temukan kata-kata pada baris sebelah kanan di susunan huruf acak di atas. Fotokopi halaman ini, lalu gunting jawaban dan masukan ke amplop beserta alamat lengkap, fotokopi KTP, dan nomor kontak yang bisa dihubungi. Kirimkan ke:

IBNU KHALDUN INDONESIA KEBAIKAN PENDIDIKAN RESIDU RESITAL SANGIHE SKAK MAT

Hadiah dipersembahkan oleh :

MIZAN AMANAH Jl. Kesehatan Raya No. 16 Bintaro - Jakarta Selatan Jawaban paling lambat diterima oleh Redaksi pada tanggal 22 Mei 2014. Pemenang (satu orang pemenang) akan diundi dan diumumkan pada edisi Majalah GENERASI bulan Juni 2014. Pemenang akan mendapatkan hadiah berupa 1 (satu) buah buku terbitan Republika Penerbit dan voucher belanja Hero Group senilai Rp.150.000,-. Hadiah dapat diambil di Mizan Amanah paling lambat tanggal 22 Juni 2014. Keputusan Redaksi tidak dapat diganggu gugat.

Jawaban Quiz - April 2014

Di dunia pendidikan Indonesia, wajib belajar 9 tahun sepertinya memang masih sebatas slogan karena faktanya sebagian besar penduduk Indonesia hanya mengenyam bangku sekolah hingga kelas VIII SMP. Lalu, dari 100 teman di masa SD, paling banyak hanya 11 orang yang akhirnya melanjutkan ke perguruan tinggi. Pemenang : Pintan Ridwan Kalisari - Jakarta Timur

46

MEI 2014




Binaan Mizan Amanah

2

Mizan Amanah News

3

Asrama Yatim Mizan Amanah

12

Edisi Mei 2014

MEDIA SILATURAHMI MIZAN AMANAH

Yaumu Shadaqah

Menumbuhkan Mental ‘Tangan di Atas’ Pada Anak Didik Sekolah Peradaban Al-Kamil Walau anak didik Sekolah Peradaban Al Kamil merupakan anak yatim dan dhuafa, namun mereka terus dididik untuk selalu berbagi dan memberi. Bahwa ada masyarakat yang membutuhkan bantuan uluran tangan, itu harus ditanamkan ke hati dan benak mereka, agar mental ‘memberi’ mereka dapat lebih terasah.

Halaman 5


Binaan MIZAN AMANAH

SIRAJUDDIN

Anak Binaan Yatim Asal Ternate, Bercita-cita Ingin Menjadi Dokter NAMA lengkapnya Sirajuddin, namun cukup dipanggil dengan nama Yudi. Yudi bermukim di Asrama Yatim Mizan Amanah, Bogor sejak asrama ini berdiri, yaitu di bulan Juli 2013 yang lalu. Sebelumnya, Mizan Amanah telah menyebar tim ke banyak tempat di seluruh Nusantara. Tim yang tugasnya merekrut anak binaan yatim ini membawa Yudi dan kawan-kawannya, yang berjumlah kurang lebih sebanyak 25 anak itu, langsung dari Ternate, provinsi Maluku Utara. Jarak yang jauh dari keluarga dan ibunya, tak membuat Yudi bersedih terlalu lama. Yudi memang bertekad untuk menggapai hidup yang lebih baik di masa depan. Yudi berkeinginan kuat agar cita-citanya yang ingin menjadi dokter dapat terwujud dengan bantuan dan pendidikan yang diberikan oleh Mizan Amanah. “Yudi ingin menjadi dokter, biar bisa menolong orang yang sakit, menolong anak yatim dan orang miskin yang sakit,” kata Yudi. Yudi yang merupakan anak ke-6 dari tujuh bersaudara yang sudah tidak memiliki ayah ini, rupanya merasa senang dan betah tinggal di asrama. “Di sini enak, banyak teman dan Abi (Kepala Asrama Yatim Mizan Amanah Bogor, Yiyi Sutaryan) selalu membimbing saya untuk terus maju dan belajar,” ungkap Yudi. Yudi melanjutkan bahwa jika ia rindu dengan keluarga di kampung halamannya, Ternate, dia selalu diberikan kesempatan untuk menelepon keluarganya oleh pihak asrama. Yudi pun berharap agar Yayasan Mizan Amanah, tempatnya bermukim dan menuntut ilmu, dapat semakin maju dan berkembang. “Semoga tempat kami (Mizan Amanah) bisa maju terus dan banyak menolong anak-anak yatim seperti Yudi. Semoga Allah selalu membalas kebaikan para pengurus yayasan dan para pembimbing di sini,” pintanya.

Biodata Nama Usia Hobi Cita-cita Asrama

: Sirajuddin (Yudi) : 11 tahun : Membaca : Dokter : Asrama Yatim Mizan Amanah Bogor Sekolah : SDN Lawang Gintung 04 Bogor

2

Mei 2014

INFO Mizan Amanah


MIZAN AMANAH News

Wakaf

Kepedulian Yang Berbuah Keikhlasan BULAN Februari 2014 kemarin, Yayasan Mizan Amanah mendapat amanat wakaf dari salah seorang donatur di Bogor. Donatur yang rutin menyisihkan sebagian rezekinya di Asrama Yatim Mizan Amanah Bogor ini, tergerak hatinya untuk mewakafkan tanahnya yang cukup luas di wilayah Ciapus, Bogor. Serah terima wakaf dilakukan di Asrama Yatim Mizan Amanah Bogor, oleh pak Suwardi, selaku pemilik tanah, dengan perwakilan dari Mizan Amanah, yaitu Andriyanto, SHI, Dede Sutisna, dan Yiyi Sutaryan.

Tanah seluas 3.000 meter persegi yang terletak di wilayah sekitar Gunung Salak Bogor, atau tepatnya di daerah Ciapus, memiliki landscape yang indah, hijau, dan asri. Melihat kondisi landscape demikian, pihak manajemen Mizan Amanah berencana ingin memaksimalkan tanah tersebut sebagai tempat rekreasi alam untuk anak-anak binaan yatim Mizan Amanah. Jazakumullah khairan katsiran. Semoga wakaf ikhlas pak Suwardi diganjar oleh Allah SWT dengan pahala yang beripat ganda. Aamiin.

Pak Suwardi (berkacamata) melakukan serah terima wakaf kepada Yayasan Mizan Amanah, yang diterima oleh Dewan Pembina Mizan Amanah, Andriyanto, SHI (kedua dari kiri) dan Manajer Pemberdayaan Mizan Amanah, Dede Sutisna (paling kiri)

Kegiatan Asrama Santunan Untuk Anak Binaan Non-Mukim Asrama Yatim Mizan Amanah Benhil

Tetap Sekolah dan Berprestasi Bersama Mizan Amanah HARI Minggu sore, 20 April 2013, Asrama Yatim Mizan Amanah Bendungan Hilir (Benhil), melakukan kegiatan santunan bulanan kepada 27 anak binaan yatim dan dhuafa nonmukim (anak yatim dan dhuafa yang tidak bermukim di asrama). “Sejumlah uang diberikan kepada sekitar 27 anak binaan non-mukim, untuk keperluan pendidikan mereka,” ujar Darkum, Kepala Asrama Yatim Mizan Amanah Benhil. Darkum menyambung, anak binaan non-mukim juga terus dipantau perkembangan pendidikannya. “Semua anak kami pantau tiap bulannya. Misalnya, kita tes sampai dimana mengaji Al-Qur’an-nya, juga beberapa

INFO Mizan Amanah

Darkum, Kepala Asrama Yatim Mizan Amanah Benhil (kiri), ketika menyerahkan santunan untuk anak binaan non-mukim

tes untuk pelajaran umum,” tambah Darkum. Koordinator Pembinaan Anak Non-

Mei 2014

Mukim Mizan Amanah, Azhari, menambahkan bahwa kegiatan ini rutin dilakukan pada minggu ke-3 tiap bulannya. “Selain ada tes, kami pun memberikan pembekalan pengetahuan kepada mereka. Untuk hari ini, kami akan adakan permainan mendidik untuk anak-anak, juga ada pemutaran film Islam,” papar Azhari. “Kegiatan santunan pada anak binaan non-mukim di Asrama Benhil, melibatkan peranserta warga sekitar. Anak-anak yatim dan dhuafa-nya pun berasal dari wilayah Benhil dan sekitarnya. Mereka kami data secara akurat dan resmi, sehingga santunan yang disalurkan benarbenar tersampaikan kepada yang berhak,” tutur Darkum.

3


MIZAN AMANAH News Sekolah Peradaban Al-Kamil

Antusias dan Khidmat di Dalam Mengikuti Praktik Mengurus Jenazah

SEKOLAH Peradaban Al-Kamil dalam tahapan proses belajar-mengajar, senantiasa memberikan yang terbaik secara teori, dan merealisasikannya dalam praktik semaksimal dan sedini mungkin. Baru-baru ini, Sekolah Peradaban AlKamil sudah memulai pendidikan praktik ibadah dalam mengurus jenazah. Proses belajar-mengajar ini sengaja dilaksanakan langsung sejak dini terhadap anak didik agar tercapainya keselarasan antara teori dan praktik. “Kita sekarang akan praktik langsung mengurus jenazah. Semuanya harus mengikuti supaya kalian suatu saat bisa mempraktikkannya dengan benar,� kata

4

guru mata pelajaran fikih Sekolah Peradaban Al-Kamil, Sindu Irwansyah, Lc, M.Ag sebelum praktik mengurus jenazah di lingkungan sekolah barubaru ini. Para murid Sekolah Peradaban AlKamil tampak antusias dan khidmat mengikuti praktik mengurus jenazah tersebut. Seluruhnya diajarkan mulai dari doa sampai gerakan yang ada dalam pengurusan jenazah. Praktiknya gerakannya dimulai dari memandikan mayit hingga menshalatkan mayit. Tak terkecuali dalam mengurus memandikan mayit, atau bahkan pengggalian makam, itu semua dipraktikkan oleh para anak didik.

Mereka pun belajar langsung memasukkan mayit ke dalam kuburan yang sudah digali dan diukur mereka sendiri dengan bimbingan guru. “Murid di Sekolah Peradaban Al-Kamil harus bisa mengurus jenazah, dan itu dipelajari secara langsung sejak dini di sekolah ini,� ujar salah seorang pengurus Sekolah Peradaban Al-Kamil, Larbi Lahabib Sahal. Tak hanya mengoptimalkan pelajaranpelajaran agama saja, mata pelajaran lain, seperti pengetahuan umum, olahraga, bahkan kemampuan intelejensia lainnya pun dipraktikkan langsung kepada seluruh murid Sekolah Peradaban Al-Kamil ini sejak dini. LLS

Mei 2014

INFO Mizan Amanah


MIZAN AMANAH News

Yaumu Shadaqah

Menumbuhkan Mental ‘Tangan di Atas’ Pada Anak Didik

“Tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah, tangan di atas adalah pemberi sedangkan tangan di bawah adalah peminta.” (HR. Bukhari) ADA satu inspirasi besar dari hadits shahih di atas bagi dunia pendidikan generasi saat ini, yakni menumbuhkan mental memberi. Memberi di sini sangat luas. Termasuk bagaimana menginstal anak didik atau generasi sekarang agar tumbuh rasa ingin membantu terhadap sesama. Ini sangat perlu dilakukan, pasalnya murid Sekolah Peradaban Al-Kamil mayoritas

anak-anak yatim dan dhuafa. Setiap saat para murid di Sekolah Peradaban Al-Kamil terus diajarkan untuk selalu berbagi terhadap sesama. Bahkan di Sekolah Peradaban Al-Kamil ada satu hari yang dinamakan ‘Yaumu Shadaqah’ (Hari Bersedekah). Di hari tersebut pendidikan dikhususkan untuk saling berbagi antarsesama. “Dengan Yaumu Shadaqah, sejak dini kita ingin menumbuhkan mental ‘tangan di atas’ kepada anak-anak. Yaitu dengan cara mengadakan satu hari dalam seminggu berbagi terhadap sesama,” terang salah seorang guru

Sekolah Peradaban Al-Kamil, Larbi Lahabib Sahal. Menurut Larbi, di setiap ‘Hari Sedekah’ tersebut, seluruh murid Sekolah Peradaban Al-Kamil mengumpulkan barang mereka masing-masing yang dianggap sudah tidak terpakai lagi. Mulai dari pakaian layak pakai hingga barang lainnya yang masih dapat dimanfaatkan. “Pembagiannya kita bagikan kepada anak-anak yatim dan dhuafa yang berasal dari lingkungan sekolah, juga membagikannya ke masyarakat sekitar yang membutuhkan,” jelasnya. LLS

Kuliah Perdana Akademi Peradaban “SUDAH saatnya kita kembali menggali ilmu dari peradaban Islam yang pernah menghantarkan dunia kepada kejayaan,” ungkap panitia Kuliah Akademi Peradaban, Rendi Yulianto pada acara kuliah perdana kelas Parenting Nabawiyah (31/3/2014). Islam membahas detil tentang pendidikan keluarga, yang bahkan dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW dalam mengaplikasikan pendidikan di keluarga. ”Maka sudah menjadi keharusan umat muslim menggali keilmuan dari Al-Qur’an dan As-Sunnah, salah satunya dalam ilmu parenting ini,” tutur Rendi. Dalam hal ini, Sekolah Perdaban Al-Kamil yang berada dalam naungan Yayasan Mizan Amanah, menggelar kuliah ‘Parenting Nabawiyah’. Kuliah ini dimaksudkan sebagai wadah pembelajaran dalam mendidik generasi. “Nantinya kami akan membuka kelas lainnya, seperti kelas guru peradaban, kelas Siroh Nabawiyah, kelas kesehatan Islam, kelas leadership, dan kelas–kelas lainnya. Semoga Allah permudah jalannya,” jelas Rendi di sela–sela acara pembukaan. Kuliah ‘Parenting Nabawiyah’ ini menghadirkan narasumber yang sudah tidak asing lagi, yaitu intelektual muda Islam, Ust. Budi Ashari, Lc. Sosok yang sering kita lihat di acara ‘Khalifah’ Trans7 ini membuka perkuliahan dengan pembekalan materi ‘Generasi Masa Depan’.

INFO Mizan Amanah

Mei 2014

“Tidak mungkin lahir generasi hebat jika pola pendidikannya tidak jelas. Kalau mau melahirkan generasi sekelas Muhammad Al-Fatih, maka harus menggunakan panduan Illahi, bagaimana generasi tersebut dididik dan dilahirkan,” ungkap Ust. Budi dalam materi kuliah perdana di Akademi Peradaban. Tim Akademi Peradaban akan berupaya menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk terus menggali dan menghadirkan ilmu peradaban, dengan harapan akan melahirkan generasi mulia yang kembali kepada panduan Allah dalam segala aspeknya. LLS

5


MIZAN AMANAH News Kegiatan Asrama

Tamasya Sambil Belajar

Bareng Anak Binaan Yatim Asrama Yatim Mizan Amanah Pasar Rebo “LIBUR Tlah Tiba...hatiku gembira...”. Begitulah penggalan syair penyanyi cilik Tasya Kamila ketika bergembira menyambut suasana liburan. Kegembiraan yang sama yang ada pada anak-anak yatim binaan Asrama Yatim Mizan Amanah Pasar Rebo ketika diajak berlibur sambil belajar ke kawasan wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang diadakan pada hari Minggu, 30 Maret 2014 yang baru lalu. Selain untuk menikmati masa liburan anak sekolah, kegiatan jalan-jalan ini juga ditujukan untuk belajar mengenal keanekaragaman seni dan budaya daerah yang ada di seluruh Indonesia. TMII memang menyediakan segudang ilmu untuk masyarakat umum di dalam menggali dan mempelajari kekayaan budaya Indonesia. Bersama Kepala Asrama Yatim Pasar

6

Rebo, Ahmad Haryadi, dan segenap pengurus asrama, seluruh anak binaan asrama bersukacita mengikuti kegiatan liburan sambil belajar ini. “Selain mengisi waktu anak-anak liburan sekolah, kegiatan ini tidak melulu bersenang-senang, tapi juga ada unsur edukasinya, yaitu memperkenalkan kepada mereka tentang keanekaragaman budaya Indonesia,” ucap Ahmad. Tamasya ke Taman Buah Mekarsari Selain ke TMII, anak-anak binaan yatim Asrama Yatim Mizan Amanah Pasar Rebo juga berkesempatan mengunjungi Taman Buah Mekarsari, Cileungsi, Bogor, pada tanggal 13 April 2014 yang baru lalu. Selain untuk bertamasya mengisi waktu liburan, di sini anak-anak asrama

juga belajar mengenai kekayaan tanaman buah yang ada di Indonesia. “Anak-anak di sini bisa mengenal berbagai macam jenis tanaman buah yang ada di Indonesia. Bahkan mereka pun mendapat penjelasan tentang bagaimana memilih bibit dan pupuk yang baik dan benar,” tutur Ahmad Haryadi, Kepala Asrama Yatim Mizan Amanah Pasar Rebo. Ahmad menambahkan bahwa kegiatan kali ini kurang berjalan maksimal karena hujan lebat yang melanda kawasan taman buah. “Insya Allah, kita akan adakan lagi tamasya ke Taman Buah Mekarsari, dan semoga cuaca lebih baik di kesempatan berikutnya, sehingga anak-anak dapat lebih banyak mempelajari tentang seluk-beluk tanaman buah yang ada di Indonesia,” pungkas Ahmad.

Mei 2014

INFO Mizan Amanah


MIZAN AMANAH News

Aksi Amal Donatur Mizan Amanah

Anak Binaan Yatim Mizan Amanah Isi Liburan di Vila Milik Donatur AJAKAN para donatur untuk mengisi waktu liburan bersama di vila milik bapak Suradi dan ibu Budiarsih, sama sekali tidak ditolak oleh puluhan anak yatim yang bermukim di Asrama Yatim Mizan Amanah Bogor. Dengan riang gembira, 20 binaan yatim Mizan Amanah bergegas untuk bertamasya ke daerah Cisarua dan Gunung Pangrango, Sukabumi, Jawa Barat (7-9 Maret 2014). Para donatur yang bersama-sama mengajak anak binaan yatim Mizan Amanah Bogor adalah keluarga Bapak Yuswanto, keluarga ibu Titiek, dan

INFO Mizan Amanah

tentunya keluarga bapak Suradi - ibu Budiarsih. Kegiatan Liburan Di lokasi tamasya yang sejuk dan berpemandangan indah khas pegunungan, ditambah dengan hamparan danau nan luas sekaligus menyejukkan mata, segenap anak binaan yatim tampak menikmati seluruh kegiatan yang dilaksanakan di dalam mengisi waktu liburan mereka. Kegiatan outbound yang melatih kebugaran fisik pun menjadi bagian yang menyenangkan dan penuh

Mei 2014

keceriaan. Aktivitas outbound seperti flying fox, tali keseimbangan, mengendarai ATV (All Terrain Vehicle), dan lain sebagainya, ternyata amat digemari oleh para anak binaan yatim. Kegiatan tamasya semakin lengkap nuansa kegembiraannya ketika para binaan yatim diajak untuk memancing ikan dan menyembelih kambing bersama, untuk kemudian disantap bersama-sama dengan seluruh peserta tamasya, termasuk para donatur dan keluarganya, para pembimbing, dan tentunya seluruh anak binaan Asrama Yatim Mizan Amanah Bogor.

7


MIZAN AMANAH News Peresmian Asrama Yatim Mizan Amanah Penggilingan, Jakarta Timur

Memperluas Layanan dan Jangkauan Yayasan Mizan Amanah di Seluruh Wilayah Jakarta

Yayasan Mizan Amanah dengan para warga Penggilingan dan tokoh masyarakat setempat siap bahu-membahu membantu anak yatim dan warga dhuafa

PERESMIAN Asrama Yatim Mizan Amanah di Jalan Raya Penggilingan No. 6, Jakarta Timur, disambut baik oleh warga dan tokoh masyarakat setempat. Ini terlihat dari kehadiran dan antusiasme mereka kala menghadiri undangan peresmian yang diselenggarakan pada hari Sabtu, 12 April 2014. Hadir pada event peresmian Asrama Yatim Mizan Amanah Penggilingan ini antara lain perwakilan dari Polsek Penggilingan, perwakilan dari Kelurahan, dan pengurus RT/RW setempat. Acara ini juga menghadirkan enam anak yatim yang merupakan warga setempat. Acara dibuka dengan sambutan dan pembacaan Al-Qur’an, lalu disambung dengan kata sambutan dari tokoh masyarakat yang hadir, kemudian acara pemberian santunan terhadap anak yatim yang berada di lingkungan setempat. Selain itu acara juga dimeriahkan oleh kesenian islami seperti puisi, nasyid, dan permainan rebana yang dibawakan oleh anakanak binaan yatim Yayasan Mizan Amanah. Pemotongan pita sebagai puncak acara, secara simbolik diwakili oleh Bapak Didik Subianto selaku perwakilan Kepolisian Sektor Penggilingan, Jakarta Timur, yang disaksikan oleh tokoh masyarakat dan warga setempat.

8

Acara yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB ini berlangsung dengan suasana kekeluargaan, tertib, dan lancar. “Dengan adanya Mizan Amanah di wilayah Penggilingan Jakarta Timur, insya Allah, Mizan Amanah dapat terus memperluas wilayah pelayanannya dan dapat terus menyantuni anak yatim dan warga dhuafa yang membutuhkan,� ungkap Mardiono, Kepala Asrama Yatim Mizan Amanah Penggilingan.

Suguhan seni islami, nasyid dan rebana, yang didendangkan oleh anak yatim binaan Yayasan Mizan Amanah

Mei 2014

INFO Mizan Amanah


MIZAN AMANAH News

Suasana pemotongan pita tanda diresmikannya Asrama Yatim Mizan Amanah Penggilingan, Jakarta Timur, yang dilakukan oleh Bapak Didik P. Subianto, perwakilan dari Kepolisian Sektor Penggilingan.

Didik P. Subianto (Perwakilan Polsek Penggilingan) Saya mewakili Kepolisian Sektor Penggilingan menyambut baik dan sangat mendukung sekali dengan adanya Asrama Yatim Mizan Amanah di Penggilingan. Semoga dapat berkontribusi dan bermanfaat bagi anak-anak yatim khususnya di lingkungan sini. Harapan kami anak-anak yatim yang dibina Mizan Amanah, bisa menjadi generasi penerus andal. Dan kami dari Kepolisan Sektor Penggilingan akan selalu siap membantu 24 jam.

Nurhasan, SAg (Ketua RW.06 Penggilingan) Saya mewakili warga RW.06 sangat menyambut baik keberadaan Asrama Yatim Mizan Amanah di lingkungan kami. Kami berharap anak-anak yatim di lingkungan RW.06 dapat tersantuni dan terbina dengan baik kebutuhan sosial dan pendidikannya. Saya berharap Mizan Amanah dapat bertahan dan berkembang lebih luas, sehingga dapat menyentuh banyak aspek untuk lebih banyak membantu anak-anak yatim yang membutuhkan uluran tangan terlebih khusus di lingkungan Penggilingan. Dan kami warga RW.06 siap membantu dan bekerjasama dengan Mizan Amanah.

Mardiono (Kepala Asrama Yatim Mizan Amanah Penggilingan, Jakarta Timur) Kami akan berkontribusi semaksimal mungkin dalam hal santunan dan pendidikan bagi anak-anak yatim di lingkungan RW.06 Penggilingan. Untuk saat ini kita sudah menyantuni 50 anak yatim non-mukim di lingkungan RW.06. Dan untuk anak binaan mukim, kami baru merekrut 4 anak dari target 15 anak, dalam waktu dekat insya Allah target 15 anak segera terealisasi.

INFO Mizan Amanah

Mei 2014

Kerja itu pasti ada tujuannya. Dan tujuannya pasti akhirat. Mau sesukses apapun di dunia kalau tujuannya bukan untuk akhirat, ya buat apa. Yang pasti ada pahalanya, apalagi membina ribuan anak yatim dan dhuafa, itu kan gak mudah. Itu pasti susah banget. Apalagi tiap anak wataknya beda-beda. Semoga para pengurus Mizan Amanah bisa sabar membimbing anak-anak asuhannya, dan bisa mengajarkan kemandirian kepada mereka, agar mereka bisa membagikan kemandirian itu ke orang lain. HABIBIE AFSYAH Intelektual Muda Islam, Pakar Internet Marketing, Motivator Setiap saya berangkat kerja, saya selalu melewati Jalan Raya Perumnas Klender, dan saya penasaran pada tulisan ‘Mizan Amanah’. Saya kira itu nama penerbit, ternyata itu asrama yatim piatu. Tanpa pikir panjang, saya langsung memberikan sedekah di kotak amal di depan asrama. Semoga Mizan Amanah dapat terus membantu anak yatim dan dhuafa. DWI HARDIANTO Donatur Mizan Amanah Club adalah kumpulan testimoni para pemerhati, simpatisan, pendukung, dan donatur dari Mizan Amanah. Jazakumullah Khairan Katsiraa, semoga amal dan kebaikannya dibalas dengan pahala, rezeki, dan kebaikan melimpah dari Allah SWT. Aamiin Ya Robbal ‘Alamiin...

9


BULAN April 2014, Yayasan Mizan Amanah telah melakukan penyegaran organisasi. Beberapa pengurus berpindah posisi atau jabatan, mulai dari posisi Manajer hingga ke posisi Dewan Pembina. Bagaimana rencana dan langkah implementasi dari manajemen baru untuk mengelola Yayasan Mizan Amanah yang bulan Juli mendatang, genap berusia 19 tahun? Berikut petikan perbincangan 'Info Mizan Amanah' dengan Direktur Mizan Amanah, Jemu Riyanto. Dengan adanya perubahan organisasi, apa rencana ke depan dari Mizan Amanah? Kita sudah memiliki RKM (Rencana Kerja Manajemen) yang sudah ditetapkan. Ada rencana jangka pendek dan jangka panjang, semuanya sudah ada di RKM. Termasuk pengembangan cabang di berbagai kota di seluruh Indonesia. Seperti barubaru ini, kita akan buka di Semarang. Nanti ke depan juga akan buka di Banjarmasin. Untuk Semarang, insya Allah akan kita resmikan di bulan Mei 2014, berbarengan dengan peresmian asrama yatim di Jalan M. Kahfi, Jakarta Selatan. Sehingga ke depan, Mizan Amanah akan memiliki kantor cabang di beberapa provinsi. Seperti di Surabaya, ke depannya, insya Allah, akan menjadi kantor cabang. Jadi tiap kota ada kantor manajemen dan asrama yatim-nya. Sama seperti di Jakarta, di Bintaro (Sektor 3), dulu awalnya adalah asrama yatim, seiring dengan berkembangnya kepengurusan, juga program-program Mizan Amanah, dia juga berfungsi sebagai Kantor Cabang Jakarta pada saat itu. Rencana ke depan untuk menjadi LAZNAS (Lembaga Amil Zakat Nasional), seperti apa? Kita ditargetkan sampai 2016 harus ada di 11 provinsi se-Indonesia. Dalam waktu dekat sudah dibuka di Jawa Tengah (Semarang), kemudian di Kalimantan Selatan (Banjarmasin). Ke depannya memang belum dibicarakan secara intens, tapi rencana saya akan ke Batam di provinsi Kepulauan Riau, kemudian di provinsi DI Yogyakarta, dan terus akan berkembang di provinsi-provinsi lain.


Di bidang Pendayagunaan atau Pemberdayaan, rencananya ke depan seperti apa? Untuk pendayagunaan atau pemberdayaan, kita akan memaksimalkan potensi dimana cabang kita berada, memaksimalkan potensi lokal yang ada. Contohnya, kita akan memaksimalkan program yang sudah berjalan di asrama, misalnya program Sahabat Yatim, program BPS (Beasiswa Putus Sekolah), program Sehati (Sehat dan Bergizi), dan lain sebagainya. Semuanya akan lebih dimaksimalkan mulai tahun ini, baik yang ada di Jakarta maupun di luar Jakarta. Kota-kota di luar Jakarta dan Bandung sudah akan diproyeksikan menjadi kantor cabang, sehingga program-program tadi akan dikelola dan dimaksimalkan oleh kantor cabang tersebut. Untuk asrama, bagaimana rencana pengembangannya? Kita sudah punya konsep. Dengan adanya Sekolah Peradaban Al-Kamil, anak-anak dari asrama yang sudah lulus SD, langsung akan dilanjutkan ke SMP dan SMA di Sekolah Peradaban Al-Kamil yang ada di Cianjur, Jawa Barat. Sebelum ke sana, kita siapkan skill anak-anak yang ada di asrama. Misalnya, anak-anak di asrama minimal harus sudah menguasai hafalan Al-Qur'an sebanyak 3 juz. Mereka sudah jelas, akan melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Peradaban Al-Kamil. Program pendidikan di asrama pun harus disesuaikan juga dengan kurikulum di Sekolah Peradaban Al-Kamil. Di sana, mereka akan full sekolah, konsentrasi penuh belajar. Kalau di asrama, mereka relatif banyak kegiatankegiatan lain, misalnya undangan dari donatur, dan ini tidak bisa dihindari karena kita juga melayani donatur. Pengembangan pendidikan di asrama akan terus kita benahi konsep dan kurikulumnya.

Bagaimana dengan pengembangan personil atau SDM? Iya, seiring dengan peningkatan pelayanan dan pengembangan organisasi, sekarang sudah berjalan pelaksanaan pelatihan-pelatihan (training) untuk amil atau pengurus, secara kapasitas kita naikkan grade-nya. Pengembangan Sekolah Peradaban Al-Kamil ke depannya? Di Sekolah Peradaban Al-Kamil, kita sudah rencanakan hingga jenjang SMA. Jadi mereka belajar selama 6 tahun, SMP sampai SMA. Untuk itu, kita kini sedang mempersiapkan SDM pengajar, juga pembangunan fisik yang terus berjalan. Ini untuk membangun fasilitas-fasilitas pendidikan guna mengantisipasi banyaknya anak binaan dari asrama yang datang. Kalau diumpamakan tiap angkatan ada 100 anak, lalu dikalikan 6 angkatan, itu sudah 600 anak didik. Untuk tahun ini, yang sudah terdaftar, ada 50 anak yang akan masuk ke Sekolah Peradaban Al-Kamil. Rencana perekrutan anak binaan yatim juga terus dilakukan. Kita sudah menjalin kerjasama dengan IKADI (Ikatan Dai Indonesia), Halmahera, Maluku Utara untuk merekrut anak yatim dan dhuafa

yang ada di sana, untuk kemudian kita bina di Mizan Amanah. Rencananya akan ada 30 anak dari sana. Namun kita juga menerima anak-anak yatim dan dhuafa yang berasal dari sekitar DKI Jakarta dan Jawa Barat. Justru itu yang kita harapkan, karena di DKI Jakarta dan Jawa Barat banyak asrama yatim yang kita kelola. Namun itu semua tergantung dari minat orangtua/wali. Jadi bervariasi, gak semua difokuskan ke satu daerah. Intinya, semua kita bina, kita didik, untuk menjadi generasi rabbani Rencana dalam waktu dekat? Iya, kita sudah berencana mempersiapkan kegiatan untuk bulan Ramadhan, akhir Juni 2014. Nanti kita akan mempersiapkan publikasi yang tujuannya untuk memudahkan para donatur dalam beramal. Contohnya seperti petunjuk lokasi asrama, dan lain sebagainya yang semuanya untuk mempermudah donatur di dalam melakukan kegiatan amalnya di bulan Ramadhan. Publikasi-publikasi online maupun offline juga akan terus ditingkatkan menjelang dan di saat bulan Ramadhan. Selain itu, untuk kegiatan atau program-program sosial juga telah kita siapkan.


Asrama Yatim MIZAN AMANAH

Asrama Yatim Mizan Amanah Lembang, Bandung

Pendidikan Karakter Qurani Pada Anak Menjadi Kewajiban Bersama

DIRESMIKAN pada bulan Juli 2013. Gedung berlantai dua yang letaknya di Jl. Raya Lembang, persis di seberang Jl. Kolonel Masturi ini menampung 20 anak binaan yatim dan dhuafa, yang terdiri dari 7 anak perempuan dan 13 anak laki-laki. Anak binaan sebagian besar berasal dari desa-desa di Garut selatan, Desa Arjasari (desa terpencil di kawasan timur Bandung), dan ada juga yang dari provinsi Bangka Belitung. Letaknya yang berada di daerah sejuk di kawasan Lembang, Bandung Utara, membuat Asrama Yatim Mizan Amanah Lembang relatif jauh dari hiruk-pikuk perkampungan, perkotaan, dan perumahan masyarakat. “Lokasi yang relatif jauh dari perkampungan dan perkotaan

12

seperti ini, bagus bagi pendidikan anakanak, karena membuat anak-anak relatif lebih konsentrasi dalam belajar,” ucap Ade Muhammad, Kepala Asrama Yatim Mizan Amanah Lembang, Bandung. Ade menambahkan bahwa selain ada 20 anak binaan mukim, pihaknya kini sedang melakukan pemutakhiran data untuk anak binaan non-mukim. “Pemutakhiran data, insya Allah selesai dalam waktu dekat ini,” ungkap Ade. Ia menyambung, anak binaan nonmukim direkrut dari desa-desa sekitar Lembang dan kawasan terdekat lainnya. “Insya Allah, sebanyak 70% terdiri dari anak yatim, dan 30% terdiri dari anak warga dhuafa, doakan agar program ini sukses dan bisa berjalan lancar,” ujar Ade.

Program dan Aktivitas Asrama Untuk pendidikan anak yang bermukim di asrama, pihak asrama telah mempersiapkan program-program khusus. Program ini dilakukan secara rutin, penuh kedisplinan, dan tanggung jawab yang disesuaikan dengan usia mereka. Ini bertujuan agar terbentuknya pribadi yang berkarakter islami dan berpengetahuan luas. “Mulai dari pukul 3.30 hingga pukul 4 pagi, anak-anak sudah dibangunkan untuk melaksanakan shalat tahajud yang dilanjutkan dengan membaca Qur’an sama-sama sekaligus belajar ngaji, dan disambung dengan sholat Shubuh berjamaah,” papar Ade. Ia menambahkan, untuk belajar mengaji, anak-anak dibagi menjadi

Mei 2014

INFO Mizan Amanah


Asrama Yatim MIZAN AMANAH kelompok-kelompok belajar. “Di sini, anak-anak kita bagi dua kelompok, kelompok pertama terdiri dari anak kelas 1 hingga kelas 3 SD, untuk belajar mengaji tahap awal. Sedangkan kelompok lainnya, terdiri atas anakanak yang sudah duduk di kelas 4 hingga kelas 6 SD, untuk pengajaran mengaji tingkat lanjutan. Alhamdulillah, walau baru beberapa bulan di sini, anak binaan bahkan ada yang sudah hafal 2 juz. Untuk anak kelas 1-3 SD, sudah pada hafal Al-Qur’an sebanyak 35 surat,” ungkap Ade. Ia menambahkan bahwa pihak sekolah di SDN Merdeka, Lembang, juga ikut membantu pendidikan anak-anak di asrama. “Alhamdulillah, tiap dua hari sekali, gurunya datang ke asrama ini untuk memberikan pelajaran Al-Qur’an bagi anak binaan di sini,” ucap Ade. Ade menyambung, bahwa masa-masa anak-anak seperti anak binaan yatim-dhuafa di sini, adalah masamasa pembentukan karakter sehingga pihaknya berkewajiban untuk menanamkan karakter kebaikan qurani pada anak.

Gedung Asrama Yatim Mizan Amanah Lembang, Bandung

Ade Muhammad Kepala Asrama Yatim Mizan Amanah Lembang, Bandung

Anak-anak Membutuhkan Figur Teladan AWALNYA Ade Muhammad merasa tidak yakin ketika diberi kepercayaan untuk mengurus asrama yang memiliki banyak anak binaan yatim dan dhuafa. Namun setelah dijalani, dengan ikhlas dan semata hanya mengharap ridho Allah SWT, Ade pun akhirnya mampu menjalani kepercayaan yang diberikan oleh Yayasan Mizan Amanah. Untuk mendidik anak binaan yatim dan dhuafa di asrama, Ade mengatakan bahwa awalnya adalah dilakukan pendekatan psikologis dan emosional terlebih dahulu. “Ini supaya agar kita dan anak menjadi lebih nyambung di dalam berinteraksi dan berkomunikasi,” ungkap pria 35 tahun kelahiran Garut ini. Ia menambahkan, bahwa anak-anak jangan dipaksa-paksa. “Dunia anak adalah dunia yang harus kita masuki dan kita pahami, agar kita mengerti kemauan anak,” ucap Ade membagi kiatnya di dalam mendidik anak binaan.

INFO Mizan Amanah

“Di sinilah anak-anak membutuhkan figur panutan dan teladan. Misalnya, kalau mau sholat berjamaah, anakanak tetap kita ingatkan aturan mengenai waktu sholat, namun kitanya sendiri sebagai orangtua, harus sudah

Mei 2014

ada di mushola terlebih dahulu. Ini membuat anak-anak bisa ikut sholat bareng berjamaah, tanpa adanya paksaan. Ini membuat saya nyambung dengan anak-anak, dan anak-anak pun senang menerimanya,” papar Ade. Untuk anak-anak binaan, Ade berharap agar generasi hari ini harus lebih baik dari generasi sebelumnya, agar lahir pemimpin-pemimpin bangsa ke depannya. “Figur pemimpin lahir dari kondisi yang susah, sehingga mereka berjuang keras untuk bisa menjadi sukses,” sebut Ade. Tak lupa Ade pun berharap pada Yayasan Mizan Amanah selalu eksis dan bisa memberdayakan anak-anak yatim di Indonesia . “Doa dan harapan saya agar Mizan Amanah, tetap berjuang untuk memberdayakan anak yatim, memperjuangkan hak anak yatim, terutama di bidang pendidikan,” pungkas Ade

13


MIZAN AMANAH News Aksi Amal Donatur Mizan Amanah

Dari Komunitas ‘Ladies White Car’ Untuk Anak Binaan Yatim Mizan Amanah Surabaya GEMERLAP, suka hura-hura, dan terkesan eksklusif, barangkali itulah pandangan berkonotasi negatif yang tersemat di komunitas otomotif terutama mobil mewah yang kini eksis di kota-kota besar di Indonesia. Stigma negatif inilah yang coba ditepis oleh komunitas Ladies White Car Surabaya. Sebuah komunitas wanita pengemudi mobil putih yang anggotanya terdiri dari beragam profesi, seperti dokter, pengacara, pejabat daerah, dan lain sebagainya. Penilaian negatif di masyarakat tentang kebiasaan-kebiasaan mewah yang dilakukan oleh banyak klub eksekutif tersebut, coba ditepis oleh komunitas Ladies White Car dengan mengadakan kegiatan amal.

14

Implementasinya antara lain adalah melakukan kunjungan amal ke Asrama Yatim Mizan Amanah Surabaya. Dengan kegiatan berbagi kepada anak yatim dan dhuafa binaan Yayasan Mizan Amanah ini, para anggota komunitas Ladies White Car merasa diketuk hatinya untuk selalu peduli dan bersyukur atas segala kelebihan rezeki yang mereka miliki. Bahwa rezeki yang dititipkan Allah SWT, ada sebagian yang merupakan hak dari mereka yang lemah. “Kami merasa disadarkan, bahwa dengan berkunjung kemari, dan bersilaturahmi dengan anak-anak yatim dan warga dhuafa, kami harus lebih banyak bersyukur,” ucap salah seorang anggota komunitas Ladies White Car. Suasana keakraban dan keceriaan

pun berbaur dengan nuansa kemurahan hati dan keikhlasan dari para anggota komunitas Ladies White Car Surabaya yang berpartisipasi di dalam kegiatan amal ini. Sejumlah paket sembako dan paket santunan dibagikan pada kegiatan yang berlangsung di Asrama Yatim Mizan Amanah Surabaya (22/3/2014). “Saat ini santunan kami mungkin belum seberapa, tapi kami berniat untuk melakukan kegiatan ini secara rutin ke depannya. Doakan kami supaya kami bisa terus berbagi dan bersilaturahmi dengan anak-anak yatim dan dhuafa di Yayasan Mizan Amanah,” pungkas salah seorang anggota komunitas Ladies White Car yang enggan disebutkan namanya.

Mei 2014

INFO Mizan Amanah


MIZAN AMANAH News Aksi Amal Donatur Mizan Amanah

Doa Anak Binaan Yatim Mizan Amanah Untuk Ulang Tahun Kak Andri ANAK-ANAK yatim binaan Asrama Yatim Mizan Amanah Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur, dilikutsertakan di dalam perayaan hari ulang tahun salah seorang donatur Asrama Yatim Mizan Amanah Pasar Rebo, Raden Mas Andriyono Sumodiningrat, yang akrab dipanggil dengan nama Kak Andri. Perayaan HUT Kak Andri yang ke-28 dilangsungkan di Asrama Yatim Mizan Amanah Pasar Rebo pada tanggal 12 Maret 2014 yang baru lalu. Rangkaian acara perayaan HUT Kak Andri berlangsung meriah dan penuh

INFO Mizan Amanah

kejutan. Adalah kekasih Kak Andri, yaitu Kak Kiranti beserta adik-adik dari Kak Andri yang berinisiatif memberikan kejutan kepada kakak tercintanya. Dan surprise party pun berakhir dengan acara tiup lilin yang berlangsung dengan gembira bercampur haru. “Terimakasih banget atas kejutan dan sambutannya, harapan saya semoga dengan bertambah umur saya, dapat menjadi berkah dan selalu diberikan jalan kesuksesan oleh Allah SWT,” ungkap Kak Andri dengan terharu. Sang ibu pun menambahkan bahwa

Mei 2014

ia selalu mendoakan agar di usianya yang menginjak 28 tahun ini, Kak Andri selalu sukses di dalam kariernya, menjadi anak berbakti bagi orangtua dan berguna bagi sesama. “Kami juga minta doanya dari anak-anak yatim di sini, semoga semuanya dimudahkan oleh Allah SWT, karena Kak Andri dan Kak Kiranti akan segera melangsungkan pernikahan,” ucap Sang Ibu. Acara ditutup oleh doa dari anak binaan yatim Mizan Amanah Kalisari, Pasar Rebo, yang dilanjutkan dengan acara makan bersama.

15



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.