10 minute read

By : Fadia Fadzliyana S

beasiswa kalian sebaik mungkin dan akan lebih baik jika berkas-berkas tersebut dipersiapkan dari jauh-jauh hari, cari info sebanyak-banyaknya, baca lebih banyak artikel tentang beasiswa ICCR, perbaiki niat mengapa ingin kuliah di luar negeri, jangan lupa berdoa dan minta restu orang tua.

Cerita ini baru sedikit cerita dalam negeri, disisi lain banyak juga upaya yang saya lakukan untuk bisa berkuliah di luar negeri dengan beasiswa bahkan saya pernah tidak tidur 23 jam non-stop hanya untuk membuat motivation letter. Saya bercerita hal ini untuk memberikan gambaran bahwa ketika kita berusaha untuk menggapai mimpi maka Allah akan berikan jalan bagi

Advertisement

memperjuangkan mimpi kuliah di luar hambanya yang selalu berusaha.

“Percaya atau tidak mimpi-mimpi kita akan berubah menjadi nyata, jika kita percaya bahwa mimpi itu nyata” (@putriwindasr_)

Bagi teman-teman yang ingin tanya jawab terkait beasiswa ICCR serta pengalaman selama belajar di India jangan sungkan untuk menghubungi saya via Instagram: @putriwindasr_

University of Lucknow

Image Source: www.nationalgeographic.com

Dulu Thomason College Of Engineering, Sekarang IIT Roorkee

Roorkee, sebuah kota kecil di state Uttarakhand di India. Secara letak geografis, terlalu kecil untuk di cari, bahkan dia tidak akan ditemukan di beberapa peta India, tetapi siapa yang menyangka kalau beberapa dekade yang lalu, kota ini menjadi kiblatnya para engineer di India.

Jujur aku tidak tahu apa-apa soal IIT ini ketika pertama kali menjejakkan kaki disini. Karena aku hanya fokus mencari kampus yang ada Master of Architecture, dan masuklah IIT Roorkee di list pilihan kampus.

Its History

Roorkee College didirikan pada tahun 1847, sebagai kampus teknik pertama di masa kerajaan Inggris. Kampus berganti nama menjadi The Thomason College of Civil Engineering pada 1854. Dan terakhir tahun 2001, kampus dinyatakan sebagai lembaga kepentingan nasional, dan berubahlah statusnya dari Universitas Roorkee menjadi Indian Institute of Technology Roorkee. IIT ke-7 yang bergabung dalam rantaian IIT di India.

Beberapa Fun Facts:

Sebagian besar bendungan, kanal, jalan raya dan jembatan lintasan kereta api dari periode tahun 1850 adalah hasil dari inovasi engineer Roorkee. Pada tahun 1846 Roorkee menjadi tempat pertama di mana mesin kereta api berfungsi di India

Dan tahun 1851 mesin uap pertama India beroperasi di antara Roorkee dan Piran Kaliyar

Walaupun sebenarnya menarik ketika memikirkan kenapa para Britishers memutuskan membangun institut teknik di Roorkee padahal saat itu Calcutta merupakan ibukota negara. Pilihan yang menarik mempertimbangkan letak Roorkee yang luar biasa terpencil.

Tetapi pada saat itu, 170an tahun yang lalu, masyarakat memandang kampus dengan pandangan kagum. Kampus teknik pertama di Asia dengan konsentrasi di bidang civil engineering,

dan salah satu yang pertama di dunia. Yang satu abad yang lalu berhasil menelurkan keajaibankeajaiban teknik dengan aqueduct, level crossing dan super passage-nya.

Walaupun semua itu sudah bukan keajaiban lagi sekarang, serta sudah bermunculan pusat pendidikan sains dan teknik yang jauh lebih besar dan lebih hebat, tetapi sedikit dari mereka yang mempunyai sejarah yang sebanding. Banyak yang berhasil menelurkan lulusan teknik yang luar biasa, tetapi tidak banyak yang berhasil meninggalkan sentiment untuk kampus dalam diri. “Histories make men wise – Francis Bacon”. Dan aku pun jadi bangga akan kampusku.

Bagaimana sistem belajarnya?

Sebagai seorang mahasiwa arsitektur di fakultas architecture and planning, ada beberapa hal unik yang terlintas di kepala. Secara metode belajar, mungkin mirip ya seperti belajar arsi di Indonesia, main di konsep hingga menghasilkan sebuah hasil akhir rancangan. Walaupun rasanya disini lebih banyak nekan di study literature dan studi

kasus. Sehari-hari juga lebih banyak menghabiskan waktu di studio mengerjakan tugas, ataupun kadang nongkrong di lab kalau tidak ada kelas.

Daripada metode belajar, aku lebih kaget terkait lingkungan belajar. Persaingannya luar biasa tinggi, dan semua (literally semua, selain aku) sangat berpatokan dengan nilai. Mereka akan melalukan hampir semua demi nilai, termasuk komplain langsung ke dosen. Yang terpenting hanya nilai yang tinggi dan bukan ilmu yang akan mereka dapat. Itu hal yang kurang bisa kucerna di awal, walaupun sekarang sudah biasa sih lihat mereka begitu. Jadi berasa liat real lifenya film 3 idiots gitu di depan mata tapi dengan setting yang berbeda haha

Tahun pertama, akan ada banyak course work dengan kreditnya masingmasing yang harus ditempuh. Semester kedua rasanya yang paling padat, nyaris setiap hari ada kuliah dari jam 9 pagi hingga jam 9 malam. Itu minimal (Rekor pernah ada kelas sampai jam 1 malam). Oh, dan dosen disini juga tidak akan segan meminta kelas tambahan di hari Sabtu (dan bahkan minggu) jadi siapkan mental, dan jaga kesehatan karena kamu akan mirip panda karena jarang tidur. Tahun kedua, rutinitas menjadi lebih bearable dengan coursework yang menyisakan satu mata kuliah design studio dan tesis akhir.

Fasilitas jurusan dan kampus buka 24 jam, dan di jam berapapun itu pasti akan tetap ada manusia di studio ataupun di lab, khusyuk mengerjakan tugas atau hanya sekedar santai biarpun itu jam 3 atau 4 dini hari (percayalah, mereka bobo disana dan cuma pulang ke hostel buat makan) Satu lagi yang sempat bikin kaget di semester satu adalah adanya sistem ujian. Sebagai mahasiswa arsitektur di Indo yang tidak mengenal istilah ujian tulis, hal ini sempat bikin tertekan. Tapi Alhamdulillah berhasil melewati ujian mid dan ujian akhir setelah pertumpahan darah dan air mata selama 2 minggu.

Tahun pertama, dan semester pertama, akan terasa paling berat, tapi setelah itu you’ll get

the hang of it, and you’ll be just fine.

Tinggalnya dimana?

Kampus menerapkan aturan kalau semua mahasiswa, dosen serta pegawai wajib tinggal di akomodasi kampus yang telah disediakan. Fasilitas akomodasi yang disediakan kampus menjadi salah satu kelebihan. Pada saat mendaftar ulang, aku ditawari pilihan, ingin tinggal di hostel, atau di apartemen.

Bagi yang milih di hostel, maka akan bergabung dengan mahasiswa local dengan fasilitas khas hostel yang sekamar berdua (kalau beruntung akan dapat kamar sendiri), dan kamar mandi bersama, tetapi dengan adanya jaminan makanan alias tersedianya mess. Tapi hostel di IIT ini keren. Di setiap hostel ada gym, TV room, computer room, stationary shop, laundry room dan kantinnya sendiri. Enak. Banget.

Dan bagi yang milih di apartemen, kamu akan diberi satu flat apartemen single room full furshined dari double bed dan inbuilt lemari di

kamar tidur, sofa-sofa ruang tamu, meja-kursi ruang makan, oven-kulkas di dapur, hingga closet kamar mandi. Tetapi namanya apartmen, tentu lebih individualis, dan semua harus bisa kamu handle sendiri seperti harus masak sendiri, harus bebersih sendiri, cuci-cuci sendiri dkk.

Tapi aku tentu milih di apartemen hahaha. Biar bisa masak sendiri~ (tapi aku sering kabur ke hostel teman buat nebeng makan atau sekedar nongkrong ngeteh di kantinnya mereka).

Hampir lupa. Mahasiswa undergraduate dan masters tidak dibolehkan membawa kendaraan bermotor, jadi kemana-mana sepedaan deh. Good for you and the environment haha. Tapi untuk mahasiswa phd yang sudah berkeluarga ada kelonggaran, mereka boleh membawa kendaraan sendiri.

Kuliah terus, gak ada kegiatan lain apa di kampus?

Ada dong! Gini-gini ini kampus meletakkan prioritas tinggi terhadap aktifitas mahasiswa selain belajar.

IIT Roorkee punya 3 festival utama yang biasanya diadain secara besar-besaran dalam setahun:

Thomso - Annual Cultural Festival (Festival paling meriah, paling heboh, dan biasanya diadain di musim gugur akhir bulan Oktober atau awal November)

Sangram - Annual Sports Festival (diadain di musim semi, minggu pertama bulan Maret)

Cognizance - Annual Technical Festival (diadain di bulan Maret juga)

Sangram biasanya berjalan sebulanan, tetapi finalnya diadakan selama 3 hari. Thomso dan Cognizance juga diakakan selama 3 hari (kalau bukan Jumat-Sabtu-Minggu, maka Sabtu-MingguSenin). Kampus akan selalu ramai 24 jam selama festival berlangsung karena banyak orang dari luar kampus juga turut meramaikan. Dan menariknya, untuk hari Jumat/Senin tanggal diadakannya festival, dilarang ada kegiatan belajar mengajar, alias libuuuuur (biarpun sebenarnya dosen agak tidak peduli dengan nasib mahasiswa masters/phd dan kadang tetap aja minta kelas di hari itu haha)

Tapi selain 3 festival utama itu, setiap minggu dan bahkan hamper setiap hari di kampus selalu ada acara. Semua diadakan untuk civitas kampus.

Mulai dari nonton bioskop gratis di kampus (ini biasanya setiap dua minggu atau di saat ada momen tertentu seperti tanggal merah dkk, akan diputar film India terbaru yang masuk box office, dan jadilah nonbar besar-besaran. But beware, no subtitles)

Talk-show dan seminar-

seminar dengan berbagai macam topik baik akademik, teknologi, environment ataupun topik yang relatif lebih ringan seperti mental health ataupun kecerdasan emosional because they do care about out mental state haha. Dan tidak ketinggalan musik dan tari doong. Karena seperti yang kita tahu, India sangat menggemari dua itu. Banyak showcase dan pertunjukan musik dan tari oleh mahasiwa ataupun dari luar mulai dari klasik hingga modern. Dan semua semua itu gratis tis tis kalau kita mau ikutan. Dengan satu syarat: Nunjukin ktm, and you are in.

Fasilitas lain di kampus menurutku juga luar biasa. Semua fasiltias olahraga dari yang standard seperti lapangan bola, lapangan tenis, badminton, hingga area squash, kolam renang (jam renang cewek-cowok dibedain), angkat beban, gym (cowok-cewek) dan fasiltias olahraga lain semua tersedia.

Students Club, wadah kreatifitas dan pengembangan mahasiswa juga menawarkan luar biasa banyak pilihan:

Club olahraga (sepakbola, basket, voli, badminton dkk), Club hobi (masak, gardening, fotografi, computer dkk),

Club santai (pool, billiards, snooker dkk)

Club nggak santai (taekwondo, gymnasium and weightlifting dkk)

Hingga yang paling primadona seperti Himalayan Explorers Club (ini mereka sering banget ngadain agenda trekking dkk, tapi gak semua serta merta bisa ikut. Fisikmu akan diuji dulu dong semisal lari 5km tanpa henti haha), stargazing club, philately club (koleksi koin dan perangko) daaaan masih banyak lagi aku lupa Dan semua semua itu gratis tis tis kalau kamu mau bergabung. Dengan satu syarat: Nunjukin ktm, and you are in (oke, mungkin beberapa club fisik membutuhkan tes tertentu juga sih buat ngeliat levelmu ada dimana). Setiap club juga punya jadwal latihan atau kumpulnya masing-masing. Tapi biasanya rata-rata dimulai dari jam 6 sore hingga malam.

Hampir lupa. Ini penting! Kalau kamu jatuh sakit, butuh cek dokter dan obat, jangan khawatir. Ada rumah sakit kampus. Tinggal kesana, dan kamu akan di cek berdasar keluhanmu apa. Dan kalau sakitmu spesifik, maka kamu akan diarahin ke dokter specialis langsung.

Butuh cek lab, darah, HIV dkk? Tenang, itu semua juga tercover. Dengan syarat: Nunjukin KTM plus medical booklet, dan kamu tidak butuh mengeluarkan biaya apapun sama sekali.

Jadi man teman, jangan sampai kehilangan KTM. Aksesmu dengan sebuah KTM itu luar biasa hahaha.

Satu lagi, kalau kamu merasa jenuh dan butuh asupan manis-manis, bisa kok kabur ke CCD kampus, Amul parlor, Georgia café, Nescafe, dkk atau kalau misal malam-malam gak bisa tidur, bisa juga nungguin night café di hamper setiap hostel yang baru buka jam 2 malam. Jalanan kampus juga akan selalu ada orang mau jam berapapun itu. Dan luar biasa aman, karena banyak sekuriti ditempatkan di setiap sudut kampus. Ketika aku pulang malam pun (di atas jam 12), dari

gerbang utama itu juga pasti diantar sama sekuriti hingga sampai di gerbang apartemen. Karena memang apartmenku letaknya di luar gerbang utama kampus.

Dan kalau kamu jenuh dan butuh a short getaway, Haridwar, Rishikesh, Dehradoon, Mussoorie etc. are only a one bus/train away. Salah satu positifnya di IIT Roorkee juga, bus stand pas di seberang kampus dengan bus yang terus beroperasi 24 jam, jadi sangat mudah untuk di akses. Untuk railway station juga cuma butuh naik e-rickhsaw sekali bayar 30 rupee dan kamu uda bisa langsung naik kereta dan kabur. But, kehidupan kampusku setahun terakhir ini tidak akan seru tanpa adanya teman-teman baruku disini. Biarpun untuk sekarang aku adalah satu-satunya mahasiswa Indonesia disini, tetapi Alhamdulillah punya banyak teman dari background dan negara lain. Semakin lama menghabiskan waktu disini, semakin banyak yang kupelajari soal kampus dan juga kota kecil di sudut Uttarakhand ini, dan semakin aku bersyukur, aku nyasar-nya kesini dan bukan di tempat lain. Alhamdulillah.

Another fun fact: Hingga akhir tahun 1990-an katanya ada BANYAK mahasiswa Indonesia disini, ada hampir 50-60an yang menjalani pendidikan master hingga Phd. Jadi perkumpulan mahasiswa Indonesia di Roorkee dulu sangat ramai. Itu katanya warden apartemen sewaktu beliau menceritakan terkait betapa ramahnya mahasiswa-mahasiswa Indonesia dulu. Tapi sekarang pada kemana? Oleh:

Fadia Fadzliyana S

Mahasiswa Master of Architecture

Indian Institute of Technology Roorkee

Ig: dyah.arch

This article is from: