Ar. Muhammad Naufal Raga Pratama
Curriculum Vitae
N : Muhammad Naufal Raga Pratama
B : Kudus, 10th July 1997
A : Jl. Wonorejo, Gn. Samarinda, Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kaltim
S : Male
P : +62 8953 3985 2328
E : Naufalraga1@gmail.com
Ig : Naufalraga
https://issuu.com/naufalraga
Education
2020 - 2021 : Program Profesi Arsitek | Universitas Islam Indonesia Ar. | Cum Laude GPA 3.95 / 4.00
2015 - 2019 : Jurusan Arsitektur | Universitas Islam Indonesia
S.Ars | Cum Laude GPA 3.69 / 4.00
Experience
2022 - Now : Assistant Professional Staff - Suku Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan
Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Pusat
2022 - Designing 20+ Building Rehabilitation and New Building of Central Jakarta Government’s Buildings
2022 - Feasibility Study on 35+ of Central Jakarta Government’s Buildings
2022 - Reviewing on Architecture Design, and Supervising the Building Construction on Going Projects
2021 : Internship - PT. Devcorena Cipta Grahatama
2021 - Designing Project Perumahan Grahatama Hills Tipe 45, Bantul, DIY
2020 : Internship - PT. Mitra Gutama Lima
2020 - Designing Project Rumah Tumbuh Bp. Ramly, Sleman, DIY
2020 - Designing Project Gedung Damkar Gunung Kidul, DIY
2020 - Designing Project DLH Pedestrian Kota Bantul, DIY
2019 - 2020 : Freelance Architect - Ruang Raga
2019 - Designing Project R3 House, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
2019 - Designing Project Ari’s House, Maluku
2019 - Designing Project Pasar Modern Purwomartani (Proposal), Sleman, DIY
2020 - Designing Project Mushalla As-Salam, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Assalamualaikum, Perkenalkan saya Muhammad Naufal Raga
Pratama, lulusan S1 Arsitektur + Program Profesi
Arsitek dari Universitas Islam Indonesia. Memiliki beberapa pengalaman, baik pada konsultan perencana, tim asessor/ penilai gedung, hingga sebagai tenaga ahli pada instansi pemerintah.
Mampu mengoperasikan BIM Archicad, 3D Modelling, Rendering, Estimating.
Tertarik terhadap Green and Sustainable Architecture dengan penerapan aplikasi terkait untuk menghasilkan desain yang lebih ramah
lingkungan serta mengurangi biaya operasional.
Pribadi yang terorganisir, disiplin, dan antusias untuk belajar hal-hal baru.
Interest: Green and Sustainable Architecture, Healthcare Architecture, Visual Rendering & Woodworking
2019 : Team Asessor Program Revitalisasi SMK - Direktorat PSMK Kemdikbud
2019 - SMKS Karya Wisata Cikadu, SMKN 4 Pandeglang, SMKS Al Hikmah, SMKN 10 Pandeglang, SMKN 3 Cilegon, SMKN Pertanian - Banten
2019 - SMKN 1 Kalabahi, SMKN 1 Larantuka, SMKN Ile Boleng - NTT
2019 : Quality Surveyor - SLF UII
2019 - Quality Surveyor of Ambarrukmo Plaza, Sleman, DIY
2019 - Quality Surveyor of Royal Ambarrukmo Hotel, Sleman, DIY
2019 - Quality Surveyor of Grand Ambarrukmo Hotel, Sleman, DIY
2017 : 1st Prize Blue Ribbon Awards : (Best Design) at Architectural Studio 3 | UII
Organization
2018 : Gelegar Olahraga Seni Mahasiswa (Gelorasema) - Staf Ahli Dana Usaha
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - UII
2017 : Forum Komunikasi Arsitektur 2017 - Steering Committee
2016 : Forum Komunikasi Arsitektur 2016 - Koordinator Divisi Kesehatan
2016 : Supersemarch - Koordinator Divisi Dana Usaha
Publication
2019 : Architecture Journal : “Metode Pengaplikasian dan Kajian Tektonika
Material Alternatif Pada Selubung Bangunan Dengan Pendekatan Upcycling”
2019 : Architecture Book : “Perancangan Rumah Tinggal Vertikal Berbiaya Rendah” by Bachelor Final Project
2021 : Architecture Journal : “Evaluasi Konsep Green Building dan Rekomendasi
Penerapan Teknologi Pada Bangunan, Study Kasus : The Curve Nx, Malaysia”
1 2 6 7
3 5
4
RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH
DIPONEGORO DUA SATU KLATEN
Project Type : Professional Studio 2
Location : Klaten, Jawa Tengah
Year : 2021
Building Area : 4.658 m2
RSKB Klaten merupakan rumah sakit swasta yang telah dibangun sejak 1995 dan terus berkembang hingga sekarang. Projek ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan akan fasilitas dan layanan yang terus bertambah, serta peningkatan akreditas rumah sakit yang semula tipe C menjadi tipe B. Terlebih masterplan rumah sakit ini yang kurang tertata serta didominasi oleh bangunan berumur tua serta bangunan lama.
Stress Reduction
Mereduksi tingkat stress yang
terjadi pada pasien, terlebih RSKB
Klaten yang erat kaitannya dengan tindakan bedah dan pemulihan. Sehingga kondisi psikologis pasien perlu diperhatikan.
Healing Environment
Faktor lingkungan terbukti
memiliki pengaruh paling besar dalam proses kesembuhan seseorang yaitu 40% lebih besar
dibandingkan faktor medis 10%, genetis 20% & faktor lain 30%.
Pandemic Responsive Beradaptasi dengan adanya kondisi pandemi dan new normal. Sehingga ketepatan zonasi, sirkulasi, kebutuhan ruang dan penggunaan pencahayaan alami perlu diperhatikan.
Masa bangunan terbentuk mengikuti geometri site, dimana area transportasi vertikal berada di tengah untuk memudahkan akses, selain itu berfungsi sebagai area transisi/ pemisah antara IGD dan area publik. Zonasi ruang tersusun secara vertikal, pada lantai dasar bersifat publik, lantai 1 semi privat, dan lantai 2 privat.
Sirkulasi masuk kendaraan terpisah antara jalur emergency yang berada di sisi selatan, dan umum disebelahnya. Selain itu sebagai respon masa bangunan yang masif, pada area tengah diletakan void untuk memasukan cahaya dan udara, dimana void ini terhubung langsung dengan healing garden pada lantai dasar dan area ruang tunggu di lantai 1, sehingga dapat mengefisiensikan listrik.
Penyempurnaan bentuk bangunan serta mengolah fasad sebagai shading karena hampir seluruh ruang memanfaatkan pencahayaan alami, serta sebagai sarana untuk peletakan sistem mep. Terdapat beberapa titik parkir pada area depan rumah sakit khusus untuk kendaraan dokter, ambulance, dan keluarga pasien IGD, sedangkan untuk umum berada di sisi barat bangunan.
Konsep Healing Environment diterapkan pada beberapa area rumah sakit, khususnya pada area hijau yang berada di tengah-tengah bangunan rumah sakit, menerus hingga lantai atas, dengan void sebagai media untuk memasukan cahaya matahari. Diharapkan dengan menghadirkan ‘healing garden’ di tengah area yang cukup padat seperti ruang tunggu, cafetaria, dan area sirkulasi dapat memberikan kesan rileks serta mereduksi tingkat stress dari pasien. Begitu pula dengan pemilihan material arsitektur dan interior yang berkesan hangat tidak mencekam.
Setiap ruang juga memaksimalkan penggunaan pencahayaan alami yang tetap diatur agar tidak berlebih. Sedangkan untuk sistem penghawaan memanfaatkan potensi angin yang direspon dengan bukaan di beberapa ruang dan koridor, selain itu juga terdapat void di tengah bangunan yang menerus hingga keatas, sehingga selain memberikan sirkulasi udara dan cahaya yang baik, tetapi juga mengalirkan hawa panas dari bawah ke atas. Khusus pada ruang-ruang yang beroperasi 24 jam seperti ICU, IGD, laboratorium, dan farmasi menggunakan AC jenis VRV sebagai bentuk efisiensi penggunaan listrik, dan Hepafilter khusus untuk ruang operasi.
PENATAAN PKL KEBON KACANG
Project Type : Real Project (Proposal)
Location : Kebon Kacang, Jakarta
Year : 2022
Team : Bani Adlan Tedja Muhammad Naufal Raga P.
Bantaran sungai dan ruas jalan yang berada di antara Mall Grand Indonesia dan Mall Thamrin City saat ini dipenuhi oleh Pedagang Kaki Lima (PKL), yang membuka lapak pada area tersebut. Karena tidak di tata dengan baik menyebabkan menyempitnya ruas jalan yang tentunya berdampak pada kemacetan, terlebih dengan minimnya area parkir menyebabkan ruas jalan juga digunakan untuk parkir kendaraan.
Menimbang pentingnya penataan area ini, Walikota Jakarta Pusat selaku pemberi tugas menginginkan adanya shelter/ bangunan yang dapat mewadahi aktivitas tersebut serta mengatasi permasalahan yang ada.
Terdapat 2 alternatif yang dikerjakan oleh Tim Suku Dinas Cipta Karya, salah satunya adalah alternatif bangunan yang berada tepat diatas sungai. Memiliki lebar 10 meter dan membentang hingga 250m, bangunan ini berkapasitas 88 Kios, 300 Tempat Duduk dan 6 titik area utilitas. Diharapkan dapat menjadi wajah dan ruang baru di Kota Jakarta.
Lebar sungai berkisar 9-10m Gubahan bangunan yang terbentuk berada pada posisi diatas sungai
Split level engan elevasi 3,5m - 4,5m dari jalan, agar tidak monoton & zoning lebih bervariasi
Vegetasi sekitar tapak dipertahankan, dan melakukan penyesuaian pada lantai
Bentuk atap merupakann repetisi dari transformasi oramen gigi balang yang dilengkungkan
Tanpa Layout Layout Fleksibel Sekat Partisi Modular Pengembangan Ruang
Archicad | Lumion8 | Photoshop
RUMAH TINGGAL VERTIKAL BERBIAYA RENDAH
Project Type : Bachelor Final Project
Location : Ngampilan, Yogyakarta
Year : 2019
Building Area : 11.540 m2
Proyek ini merupakan solusi untuk menjawab permasalahan kepadatan, dan kebutuhan akan rumah tinggal untuk masyarakat berpenghasilan rendah di kota. Dimana, pada rumah tinggal vertikal (rusunawa) yang sudah ada di Kota Yogyakarta masih belum optimal. Selain dari permasalahan pencahayaan dan penghawaan, Tipe yang tidak bervariasi dan berbentuk masif menyebabkan penghuni yang sudah berkeluarga terpaksa untuk
bermukim di hunian dengan luasan yang terbatas dan tidak sesuai dengan kebutuhannya.
Konsep fleksibilitas diterapkan sebagai solusi, karena memberikan kemudahan, kebebasan, penghematan biaya serta sebagai solusi dari perbedaan keinginan dan kebutuhan penghuni. Dimana penghuni dapat dengan bebas menata, merubah, memperluas layout ruang dan ukuran hunian sesuai dengan kebutuhannya. Selian itu penggunaan material dengan sistem modular terbukti mampu mengurangi biaya pembangunan pada perancangan hunian ini. Sedangkan untuk mencapai kenyamanan termal pada hunian, tata massa bangunan diarahkan untuk merespon kondisi iklim pada site, sehingga angin dapat masuk ke tiap unit.
Tiap unit hunian memiliki space multifungsi diluar unit hunian berukuran 3 x 3 meter, yang dapat digunakan untuk pengembangan luasan unit apabila terjadi pertambahan anggota keluarga. Atau jika tidak, space kosong tersebut dapat digunakan sebagai teras seperti pada rumah tapak.
Perancangan ini berlokasi di Kelurahan Ngampilan yang merupakan kawasan di Tengah Kota Yogyakarta yang berada di bantaran sungai Winongo, khususnya pada RW 02, RT 09, 10, 11 yang dihuni oleh 101 kepala keluarga. Dimana lokasi perancangan ini merupakan kawasan berkepadatan tinggi dan kumuh yang akan terus bertambah setiap tahunnya.
Latar Belakang :
1. Kecamatan dengan kepadatan penduduk tertinggi di Kota Yogyakarta.
2. Masih banyak masyarakat yang belum memilki rumah.
3. Masyarakat Ngampilan tergolong masyarakat yang berpenghasilan rendah.
4. Kecamatan dengan Persentase kekumuhan tertinggi.
Step 1
Hunian eksisting yang berada pada site dikonsolidasi, ditata ulang dengan bentuk hunian vertikal. Dimana penduduk asli tetap diberikan haknya.
Step 2
Terbentuk sebuah bangunan vertikal yang dipecah menjadi 5 masa bangunan, untuk mengubah orientasi bukaan ke arah utara dan selatan.
Step 3
Bangunan memiliki banyak bukaan dan lubang sebagai media memasukan angin yang berhembus dari arah selatan, sehingga angin dapat mengalir ke tiap unit.
Step 4
Penambahan area publik pada bagian depan sebagai penghubung antar blok, merespon peraturan M3K, rencana wisata winongo 2030, serta memanfaatkan kontur miring.
Posisi bukaan diuntungkan karena menghadap sisi utara dan selatan sehingga potensi panas matahari yang mengganggu kenyamanan termal ruang dapat dihindari.
Konsep Material
Penataan unit hunian yang sedemikian membuat angin yang masuk dari arah selatan tidak langsung menerus dan lewat begitu saja, tetapi juga dibelokan dan masuk ke dalam bukaan pada tiap unit. Angin masuk melalui bukaan dan pada teras/ area pengembangan.
Perhitungan RAB dan Penetapan Harga
Total biaya pembangunan pada rumah tinggal vertikal ini yaitu 23,95 miliyar, dimana jika dibagi dengan total luas hunian terbangun maka harga per-m2 nya 4,3 Juta. Sehingga didapati harga tiap unitnya yaitu tipe 18/27 dengan harga 77 Juta, dan tipe 36/45 dengan harga 154 Juta. Harga ini terbilang murah, jika dibandingankan dengan harga rumah tapak dengan luasan 36m2 di Kota Yogyakarta berkisar dari harga 330 Juta hingga 495 Juta atau 9,1 Juta/m2 – 13,7 Juta/m2. Sedangkan rumah susun di DIY memiliki harga 130 juta namun dengan luasan hanya 22m2 atau 6,5 juta/ m2, dengan lokasi di Sleman atau tidak di Kota Yogyakarta.
Dimana harga unit tersebut telah disesuaikan dengan pendapatan masyarakat Ngampilan yang berpenghasilan menengah kebawah. Dengan patokan penghasilan UMR Yogyakarta sebesar Rp. 1.850.000,yang diasumsikan 30 persennya untuk membayar angsuran rumah mulai dari Rp.550.000,-/bulan. Sehingga untuk unit tipe 18 dapat diangsur maksimal 11 tahun, dan tipe 36 dapat diangsur maksimal 22 tahun.
Project Type : Architecture Design Studio 7
Location : Ngampilan, Yogyakarta
Year : 2019
Padatnya area bantaran Sungai Winongo serta kurangnyan kepedulian masyarakat menyebabkan kawasan ini menjadi area DAS yang tidak sehat. Selain itu, keberadaan tanggul justru menghilangkan ekosistem alami yang berada di bantaran sungai, menyebabkan semakin lajunya aliran air menuju hilir yang dapat berdampak pada bencana banjir.
Renaturalisasi Sungai merupakan istilah baru yang akan diterapkan pada kawasan ini. Dimana mengembalikan area sungai sebagai mana mestinya. Hal ini di perkuat dengan bukti kawasan hulu sungai yang masih natural sehingga kualitas air masih sangat baik. Penerapan konsep Renaturalisasi dimulai dengan menghilangkan tanggul, membuat sungai berkelok untuk memperlambat aliran sungai, penghijauan untuk memaksimalkan peresapan air hujan, serta vertikalisasi hunian berkonsep open building dengan fungsi pendukung vertikal farming. Selain itu, juga ditambahkan fungsi penunjang untuk area wisata, jembatan edukasi, dan area budidaya.
Step 1
Area eksisting yang sudah diubah bentuk sungainya (penghilangan tanggul & dibuat berkelok.
Step 2
Memulai penghijauan, kemudian dibiarkan tumbuh dengan alami
Step 3
Ekosistem sudah terbentuk, pepohonan mulai rindang
Step 4
Penambahan jembatan pedestrian mengikuti pola pepohonan yang tumbuh, berfungsi sebagai public space tanpa harus merusak alam.
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JANABADRA
Project Type : Architecture Design Studio 6
Location : Jetis, Yogyakarta
Year : 2018
Building Area : 10.688 m2
Universitas Janabadra merupakan salah satu kampus yang telah lama berdiri di Kota Yogyakarta. Perancangan kampus ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pendidikan dari masyarakat perkotaan yang memiliki aktivitas selain kuliah, tetapi juga bekerja paruh waktu sehingga mobilitasnya cukup tinggi. Hal tersebut akan berimplikasi terhadap penyesuaian waktu kuliah dan penyediaan fasilitas penunjang. Kebutuhan akan hal yang “praktis” menjadi penting untuk dipertimbangkan demi mencapai efisiensi yang tepat.
Bangunan ini memiliki 3 konsep utama yaitu ;
1. Kebebasan dalam penggunaan ruang, sehingga mahasiswa dapat saling berekspresi, bersosialisasi, dan berinteraksi. Kebebasan Tersebut diharapkan dapat memunculkan circle-circle sosial di lingkungan kampus sebagai ruang belajar secara informal.
2. Keterbukaan ruang, dimana ruang semiprivat saling terhubung secara visual. Konsep transparansi tersebut akan menjadikan mahasiswa saling tahu apa yang sedang terjadi di ruang-ruang lain di lantai lain. Selain itu, mahasiswa dapat saling sapa dengan sesamanya yang berimplikasi pada peningkatan hubungan sosial dan kebersamaan.
3. Kesederhanaan dalam rancangan, dengan mempermudah dalam mengakses ruang. Sirkulasi yang tidak terlalu rumit sehingga dapat memangkas waktu jalan. Serta diterapkan pada massa dan fasad bangunan yang tidak terlalu berlebihan namun efisien.
REWEUH ISLAMIC MUSEUM
Project Type : Architecture Design Studio 5
Location : Sukmajaya, Depok
Year : 2018
Building Area : 3.930 m2
Reweuh Islamic Museum adalah museum peradaban islam yang berusaha untuk menjadi solusi dan contoh bagi beberapa museum di Indonesia yang memiliki permasalahan kurangnya minat pengunjung, hal ini dikarenakan beberapa musuem di Indonesia kurang menarik dan berkesan membosankan, serta kurangnya pemanfaatan teknologi.
Pada museum ini menyediakan area rekreasi sekaligus area hijau, mengingat padat dan sibuknya Kota Depok, sehingga masyarakat membutuhkan ruang untuk refresing. Pada bangunan ini terdapat hutan buatan dengan berbagai macam koleksi museum yang tersebar di dalamnya, berupa diorama yang menggambarkan peristiwa-peristiwa penting di suatu daerah. Museum ini sudah dilengkapi dengan teknologi Augmented Reality dimana para pengunjung dapat memainkan gadged mereka sambil berkeliling mandiri atau menjelajah di dalam hutan museum. Sedangkan untuk konsep bangunannya terinspirasi dari arsitektur Rumah Sunda. Hal ini dikarenakan selain lokalitas, di Sunda sekarang ini sudah jarang sekali dijumpai rumah adat. Yang diterapkan yaitu bentuk atapnya “Julang Ngapak”, bentuk panggung, pembagian zoning ruang, bilik bambu yang telah di transformasikan menjadi secondary skin, serta berusaha untuk menjaga alam.
LECYCLE HOUSE
Project Type : Architecture Design Studio 3
Location : Ngampilan, Yogyakarta
Year : 2017
Award as : 1st Prize Blue Ribbon Awards (Best Design) at Architectural Studio 3
Bangunan dihuni oleh 1 keluarga yang hobi bermain lego, sehingga rumah ini memfasilitasi untuk aktivitas tersebut. Ruang hobi sebagai fokus utama dibuat cukup luas karena terdapat banyak koleksi lego di tambah tempat ini sering di jadikan untuk kumpul komunitas. Selain itu bukaan untuk merespon cahaya, angin, dan view cukup penting untuk memberikan kenyamanan penghuni dan penting untuk mencegah kelembapan yang dapat membuat lego berjamur.
Sedangkan konsep yang diterapkan adalah Recycle Building. Dipilih karena salah 1 anak klien menyukai pengolahan barang yang tidak digunakan. Konsep ini diterapkan dengan menambahkan ruang daur ulang, dimana dengan memanfaatkan kayu-kayu bekas sang anak dapat membuat lego dan menambah koleksi miliknya. Para tamu dan warga sekitar pun dipersilahkan menggunakan ruang dan semua peralatan yang ada. Penerapan lainnya seperti penggunaan kusen-kusen bekas sebagai fasad dan bukaan pada ruang keluarga, kontainer atau peti kemas untuk kamar, serta dinding pada ruang daur ulang yang terbuat dari rangkaian botol kaca bekas.
Ruang Hobi didesain berbentuk segi 8. pada ruang ini terdapat lemari-lemari menyimpan kepingan lego pada lantai dasar, dan lemari kaca untuk mendisplay pada mezanin. sebagian dinding dilapisi lego base, sehingga pemilik dan tamu dapat menempelkan lego pada dinding ruang .tersebut
Ruang keluarga dibuat menerus hingga ke dapur. dengan mengaplikasikan material kayu pada furniture, bukaan dan kudakudanya
Interior ruang daur ulang pada bagian depan merupakan tempat pemotongan kayu yang besar. kemudian kayu atau barangbarang yang lebih kecil di bawa masuk, untuk diolah. Ruang ini menghadap ke arah ruang hobi, dengan kaca yang dimiringkan, agar para tamu dapat melihat aktivitas pada ruang ini.
HALAMAN RUMAHKU...
Project Type : Competiton Project
Sayembara Desain
Rumah Untuk MBR
BTN - PUPR
Location : Indonesia
Year : 2021
Building Area : 36 m2
Rumah bersubsidi merupakan bentuk program pemerintah, dengan harapan dapat dijangkau oleh MBR. Namun demi menghemat anggaran pembangunan, desain hunian bersubsidi cenderung kaku dan tidak mempertimbangkan keinginan dan kebutuhan calon penghuni. Terutama dengan kondisi pandemi saat ini, yang mengharuskan adaptasi kebiasaan hidup sehat sangat perlu ditekankan. Hunian tidak hanya sebagai tempat beristirahat, namun juga sebagai wadah untuk melakukan berbagai macam aktivitas.
Ide dasar rancangan hunian ini adalah mengubah posisi halaman yang semula berada di belakang, menjadi ke samping. Dimana biasanya hunian bersubsidi menyisakan halaman di area belakang, yang kerap justru tidak diperhatikan, tidak diolah dan tidak terawat. Dengan mengubah orientasinya, diharapkan mampu menampung berbagai macam aktivitas, mampu beradaptasi dengan situasi pandemi saat ini dan setelahnya, serta guna untuk mencapai kesehatan, kenyamanan, dan keselamatan penghuni nantinya.
Site
Site memilki lebar muka 5meter sesuai dengan Kepmen PUPR No 1013/ KPTS/M/2019. Disertai dengan pemindahan halaman belakang menjadi kesamping.
Penghawaan
Dengan adanya halaman di samping bangunan, berimplikasi pada pertukaran udara yang cukup baik. Setiap ruang juga terkoneksi dengan lingkungan luar.
Pencahayaan
Halaman di samping bangunan sebagai area untuk memasukan pencahayaan alami. Didukung dengan bentuk bangunan yang pipih.
Pemanfaatan Air Hujan
Orientasi atap keseluruhan menghadap samping. Memungkinkan untuk penangkapan dan pemanfaatan air hujan.
Respon Pandemi
Hunian ini dirancang memilki akses ke samping, sehingga penghuni dapat langsung menuju kamar mandi, tanpa harus melewati ruang-ruang lainnya. Selain itu area teras dimanfaatkan untuk area menerima tamu, sekaligus sebagai ruang berkerja.
Bertanam
Area halaman juga dapat dimanfatkan sebagai lahan untuk menanam dan berkebun, sehingga dapat membantu penghuni untuk memenuhi kebutuhan pangannya.
Proteksi Kebakaran
Dengan adanya halaman di samping, menciptakan jarak antar hunian. Sehingga tidak mudah merembet ketika terjadi kebakaran .
Sektor Informal
Garis sempadan yang cukup luas pada sisi depan hunian, dapat dimanfaatkan sebagai area untuk berjualan/ sektor informal.
Tumbuh
Halaman samping juga dapat dikembangkan untuk memben tuk ruangan baru, ataupun untuk menambah luasan hunian.
GRAHATAMA HILLS - UNIT RUMAH TIPE 45/65
Project Type : Real Project
Project By : PT. Devcorena Cipta Grahatama
Location : Bantul, DI. Yogyakarta
Year : 2021
Building Area : 45 m2
Konsep rumah tumbuh diterapkan pada perancangan ini, dimana pada tahap 1 memungkinkan terbangun seluas 70m2 pada lahan seluas 300m2. Sehingga perlu perencanaan untuk tahap selanjutnya yang memperhatikan integrasi, efisiensi dan meminimalkan gangguan.
RUMAH TUMBUH BAPAK RAMLY
Project Type : Real Project
Location : Sleman, DI. Yogyakarta
Year : 2020
Building Area : 175 m2
Project By : PT. Mitra Gutama Lima
Principal Architect : Aditya Noor Hadhy Utama, S.T
Assistant Architect & Visual : Muhammad Naufal Raga P.
GEDUNG DAMKAR GUNUNG KIDUL
Project Type : Real Project
Location : Gunung Kidul, DIY
Year : 2020
Building Area : 642 m2
Project By : PT. Mitra Gutama Lima
Principal Architect : Budi Tri Muliyana, S.T
Assistant Architect & Visual : Muhammad Naufal Raga P.
Mushalla As-Salam, merupakan fasilitas ibadah dimana perancangannya sendiri memperhatikan efisiensi & budget yang sangat terbatas, serta kemudahan dalam pembangunan. Karena Mushalla ini akan dikerjakan secara gotong royong oleh penduduk sekitar.
MUSHALLA AS-SALAM
Project Type : Real Project
Location : Tenggarong, Kutai Kartanegara
Year : 2020
Building Area : 75 m2
R3 HOUSE
Project Type : Real Project
Location : Tenggarong, Kutai Kartanegara
Year : 2019
Building Area : 162 m2
PASAR MODERN PURWOMARTANI
Project Type : Design Proposal
Location : Sleman, DIY
Year : 2019
Building Area : 1.932 m2
ARI’S HOUSE
Project Type : Real Project
Location : Maluku
Year : 2019
Building Area : 305 m2
Team : Sakinah Ishmah Ismail