20130507 Survei Integritas Anak Muda TII

Page 1

YOUTH DEPARTMENT TRANSPARENCY INTERNATIONAL INDONESIA

SURVEI INTEGRITAS ANAK MUDA 2012


TUJUAN PENELITIAN 1.  Mengukur pemahaman anak muda Jakarta tentang integritas dan anCkorupsi 2.  Sebagai baseline survey untuk melihat efekCfitas gerakan TI dan anCkorupsi dalam melibatkan anak muda 3.  Mempromosikan integritas dan anCkorupsi di kalangan anak muda 4.  Regenerasi pemimpin dan pegiat anCkorupsi


METODOLOGI 1.  Survei dilakukan secara serentak di empat negara: Indonesia, Fiji, Korea Selatan dan SriLanka. 2.  Kuesioner dan desain peneliCan merujuk pada desain riset bersama di empat negara dan disesuaikan dengan konteks masing-­‐masing negara. 3.  Untuk Indonesia, survei dilakukan di lima wilayah DKI Jakarta (Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Barat dan Jakarta Utara). 4.  Riset dilakukan pada bulan Juli 2012 – Desember 2012 5.  Sampel adalah anak muda/ youth (15-­‐30 tahun), dan dewasa/ adult (31-­‐65 tahun). 6.  Metode peneliCan adalah kuanCtaCf dan kualitaCf (FGD).


METODOLOGI (2) 7.  Riset kuanCtaCf dilakukan di 50 kelurahan di lima wilayah DKI Jakarta (Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Barat dan Jakarta Utara). 8.  Metode pengambilan sampling: stra1fied random sampling. 9.  Margin error peneliCan ini dengan menggunakan Cngkat kepercayaan 95%, berada di bawah 2,5% (2,2%). 10. Metode kualitaCf riset adalah FGD (focus group discussion) yang dilakukan dua kali, mengundang responden youth dan adult.


KONSEP Integrity is “[b]ehaviours and ac1ons, consistent with a set of moral and ethical principles and standards, embraced by individuals as well as ins1tu1ons, that create a barrier to corrup1on”. Konsep integritas merupakan kesesuaian sikap dan Cndakan individu dengan seperangkat prinsip dan standar moral/eCk yang diyakini oleh individu dan insCtusi, [sehingga] mencegahnya dari korupsi. ~ Transparency Interna0onal


YOUTH DEPARTMENT TRANSPARENCY INTERNATIONAL INDONESIA

SURVEI INTEGRITAS ANAK MUDA 2012: KEY FINDINGS


Nilai, Pemahaman dan Pengetahuan Anak Muda tentang Integritas Tabel 1 Kekayaan dan Integritas Youth vs Adult

4%

Adult

15%

4%

Youth

0%

80%

16%

10%

20%

78%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

% Responden yang setuju bahwa menjadi kaya adalah tujuan yang paling penCng, meski dicapai dengan berbohong, curang, melanggar hukum atau menyeleweng % Responden yang setuju bahwa menjadi kaya sedikit lebih penCng daripada berlaku jujur % Responden yang setuju bahwa berlaku jujur sedikit lebih penCng daripada menjadi kaya % Responden yang setuju bahwa berlaku jujur jauh lebih penCng daripada menjadi kaya


Nilai, Pemahaman dan Pengetahuan Anak Muda tentang Integritas (2) Tabel 2 Kesuksesan dan Integritas Youth vs Adult

10%

Adult

9%

Youth

0%

10%

5%

18%

6%

66%

18%

20%

68%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

% Responden yang setuju bahwa seseorang yang berbohong, curang, melanggar hukum dan korupsi seperCnya lebih sering sukses dalam hidup dibandingkan mereka yang Cdak melakukannya % Responden yang setuju bahwa seseorang yang berbohong, curang, melanggar hukum dan korupsi kadang-­‐kadang bisa lebih sukses dibandingkan mereka yang Cdak melakukann % Responden yang setuju bahwa seseorang yang jujur, dengan integritas memiliki lebih sedikit peluang sukses dalam hidupnya dibandingkan seseorang yang memiliki sedikit integritas % Responden yang setuju bahwa seseorang yang jujur, dengan integritas memiliki lebih banyak peluang sukses dalam hidupnya dibandingkan seseorang yang memiliki sedikit integritas


Persepsi terhadap Ciri-­‐ciri Sikap Integritas Tabel 3 Persepsi terhadap Ciri-­‐Ciri Sikap Integritas Youth vs Adult

16%

Adult

24%

43%

18%

Tidak lebih dari 4 Cndakan yang dianggap ciri integritas Menganggap 5 Cndakan sebagai ciri integritas

25%

Youth

22%

39%

15%

Menganggap 6 Cndakan sebagai ciri integritas Menganggap semua (7) Cndakan sebagai ciri integritas

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%


INTEGRITAS VS PERMISIVITAS Tabel 4 Responden yang bersikap setuju dengan ciri integritas yang "abu-­‐abu" Youth vs Adult

60% 51%

50%

Tidak berbohong atau berbuat curang kecuali jika menghadapi situasi yang sulit bagi dirinya atau keluarganya

50%

Menunjukkan solidaritas dan dukungan bagi keluarga dan teman-­‐teman dalam kondisi apapun meskipun hal tersebut melanggar hukum

40%

30% 30% 22%

Menolak perilaku korupsi kecuali jika jumlahnya kecil

23%

20%

20% 17%

20%

Menolak perilaku korupsi kecuali jika Cndakan itu sudah umum dilakukan untuk memecahkan masalah atau situasi yang sulit 10%

0% Youth

Adult


Ruang Lingkup Problem Korupsi Tabel 5 Pandangan tentang Ruang Lingkup Problem Korupsi Youth vs Adult

100%

95%

94%

93%

93% 91%

90%

92%

95%

93%

89% 87% 85%

85%

80%

75%

% setuju bahwa % setuju bahwa % setuju bahwa % setuju bahwa % setuju bahwa korupsi masalah korupsi masalah korupsi masalah korupsi masalah korupsi masalah dan merugikan dan merugikan dan merugikan dan merugikan dan merugikan diri sendiri keluarga teman-­‐teman pembangunan pembangunan bisnis & ekonomi nasional Youth

Adult


Peran Anak Muda dalam Membangun Integritas dan AnVkorupsi Tabel 6 Peran Anak Muda dalam Membangun Integritas dan AnVkorupsi Youth vs Adult

65%

Adult

23%

11%

PenCng Terbatas 62%

Youth

0%

10%

20%

30%

27%

40%

50%

60%

70%

80%

11%

90%

100%

Tidak Ada


PENGALAMAN DAN TINGKAH LAKU Tabel 7 Pengalaman dengan Korupsi Youth vs Adult

47%

50% 45% 40%

36%

35% 30% 25%

20%

20%

20% 15%

11%

10%

6%

8%

9%

9%

7% 4%

5%

5%

0%

Mendapatkan dokumen/izin

Lulus ujian

Mendapatkan Menghindari Mendapatkan Mendapatkan pelayanan Clang polisi pekerjaan akses bisnis medis Youth

Adult


OPINI TENTANG INTEGRITAS INSTITUSI Tabel 8 Opini tentang Integritas InsVtusi

Youth vs Adult

100% 90% 80%

73%

72%

77%

65%

70%

68%

73%

77% 78% 71%

74%

73% 72%

60% 50% 40%

44%

47%

42% 34%

30% 20% 10% 0%

% anak muda yang menilai baik/cenderung baik

% orang dewasa yang menilai baik/cenderung baik

79% 77%


KOMITMEN MELAWAN KORUPSI Tabel 9 Responden yang Vdak akan melakukan pengaduan keVka berhadapan dengan kasus korupsi Youth vs Adult

49%

Adult

Youth Adult 46%

Youth

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%


KOMITMEN MELAWAN KORUPSI (2) Tabel 9B Alasan Tidak Melakukan Pengaduan Youth vs Adult

18%

Adult

28%

16%

38%

Tidak ada perlindungan Tidak akan efekCf Tidak tahu prosedur pengaduan 19%

Youth

0%

10%

32%

20%

30%

40%

13%

50%

60%

36%

70%

80%

Bukan urusan saya

90%

100%


Sumber Informasi dan Pengaruh Lingkungan Mengenai Integritas dan AnVkorupsi Tabel 10 Ketersediaan Informasi tentang Regulasi AnV-­‐Korupsi dan Integritas Youth vs Adult

15%

33%

28%

24%

Adult

13%

37%

32%

18%

Youth

0%

10%

20%

30%

Tidak ada

40%

50%

Sangat sedikit

60%

70%

Beberapa

80%

Banyak

90%

100%


Sumber Informasi dan Pengaruh Lingkungan Mengenai Integritas dan AnVkorupsi (2) Tabel 10B Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Pandangan tentang Integritas

Youth vs Adult

90%

83% 78%

80%

80%

77%

74%

71% 66%

70% 58%

68%

60%

60% 50% 40%

33%

36%

30% 20% 10% 0%

Keluarga

Sistem pendidikan/ sekolah/ kampus

Teman-­‐teman dan kawan sepermainan

% Anak muda yang menganggap berpengaruh

SelebriC dunia hiburan

Bisnis/ lingkungan ekonomi

Tokoh/ pemimpin (poliCk, agama, dsb)

% Orang dewasa yang menganggap berpengaruh


Sumber Informasi dan Pengaruh Lingkungan Mengenai Integritas dan AnVkorupsi (3) Tabel 11A Sumber Informasi yang Mempengaruhi Pandangan tentang Integritas Youth vs Adult

76%

80% 70% 70%

60%

61%

56%

60%

45%

50% 40%

42%

44%

55%

43%

40%

35%

30%

20%

10%

0%

Media luar ruangan (spanduk, poster, brosur, dsb)

Radio

TV

Koran/ Majalah/ Tabloid

Youth

Adult

Berita internet

Jejaring social (facebook, twijer, dsb)


Sumber Informasi dan Pengaruh Lingkungan Mengenai Integritas dan AnVkorupsi (4) Tabel 11B Tingkat Konsumsi Media Anak Muda 80%

74%

70%

64% 60%

60%

50%

45% 41%

41% 40%

34%

32% 30%

33% 26%

24%

20%

14% 8%

10%

2%

2% 0%

TV

Radio

Koran Tinggi

Sedang

Majalah/Tabloid Rendah

Internet


KESIMPULAN 1.

Pemahaman integritas di kalangan anak muda Jakarta sudah cukup baik

2.

Masih ada sekitar 20-­‐30% anak muda Jakarta yang cenderung permisif terhadap Cndakan yang Cdak berintegritas melanggar hukum, khususnya saat mereka berada di situasi sulit, nilai korupsinya kecil dan Cndakan tersebut bentuk solidaritas.

3.

Anak muda Jakarta menilai kurangnya integritas dan korupsi adalah masalah besar dan merugikan. Anak muda menilai faktor penyebabnya dari diri sendiri, keluarga dan teman-­‐teman.

4.

Pandangan buruk anak muda tentang integritas insCtusi tertuju pada kepolisian dan administrasi kependudukan.

5.

Anak muda Jakarta terlihat memiliki permisivitas cukup Cnggi keCka dihadapkan pada pilihan untuk melakukan kecurangan keCka menjalani ujian sekolah/kerja, mengurus dokumen, maupun keCka mencari pekerjaan.

6.

Komitmen anak muda lawan korupsi masih rendah. Ada 46% anak muda Jakarta yang ragu-­‐ragu melakukan pengaduan . Mereka yang menolak untuk melakukan pengaduan sebagian besar didasari oleh apaCsme dan pesimisme, dengan menyatakan bahwa kejadian tersebut “bukan urusan saya” dan menganggap bahwa laporan tersebut Cdak akan efekCf.

7.

Keluarga, sistem pendidikan dan peer group: faktor penCng yang mempengaruhi pandangan anak muda tentang integritas.

8.

Sumber informasi yang paling mempengaruhi pemahaman anak muda tentang integritas adalah TV dan Berita internet.


REKOMENDASI: MEMPERKUAT KEBERANIAN GENERASI MUDA LAWAN KORUPSI 1.  Pemahaman tentang integritas dan anCkorupsi harus diperkuat, dengan merujuk pada situasi konkret yang terjadi di sekitar anak muda. 2.  Penguatan pendidikan dan kesadaran publik mengenai integritas dan anCkorupsi di semua level pendidikan dan Cdak hanya dalam pendidikan formal. 3.  Konten TV, internet dan media lainnya harus didorong untuk ikut menjaga dan memperkuat nilai-­‐nilai integritas. 4.  Sosialisasi mengenai kebijakan publik/ regulasi mengenai anCkorupsi harus dilakukan terarah dan sistemaCs. 5.  Pemerintah harus memperkuat jaminan hukum dan perlindungan terhadap pelapor kasus korupsi. Penegakan hukum menjadi kunci utama. 6.  Pelibatan keluarga secara akCf dalam mendorong pembangunan integritas dan pemberantasan korupsi. 7.  Anak muda harus didorong, difasilitasi dan diapresiasi dalam hal keterlibatan berorganisasi yang sehat.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.