2 minute read
Dukacita
tiga
Dukacita
Hal ketiga yang dikatakan Alkitab tentang Maria Magdalena adalah pada hari Jumat Agung yang menyedihkan, ia tetap berada di kaki salib sementara para murid lainnya telah lama melarikan diri. Dari Markus kita mengetahui bahwa, “Ada juga beberapa perempuan yang melihat dari jauh, di antaranya Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus Muda dan Yoses, serta Salome. Mereka semuanya telah mengikut Yesus dan melayani-Nya waktu Ia di Galilea. Dan ada juga di situ banyak perempuan lain yang telah datang ke Yerusalem bersamasama dengan Yesus” (mrk. 15:40-41).
Setelah tiga jam menderita, Yesus pun mati. Yusuf dari Arimatea, dan Nikodemus, datang untuk menurunkan tubuh Yesus dari kayu salib dan membaringkan-Nya di suatu kubur.
Matius mengatakan, “Dan Yusufpun mengambil mayat itu, mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih, lalu membaringkannya di dalam kuburnya yang baru, yang digalinya di dalam bukit batu, dan sesudah menggulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu, pergilah ia. Tetapi Maria Magdalena dan Maria yang lain tinggal di situ duduk di depan kubur itu” (Mat. 27:59-61).
Keempat penulis Injil menulis panjang lebar tentang Maria dan para wanita lain yang tak hanya hadir di sepanjang jam demi jam penyaliban yang mengerikan itu, tetapi yang juga menghafal lokasi kubur Yesus agar mereka bisa datang setelah hari Sabat untuk meminyaki tubuh-Nya. Dalam diri Maria dan para wanita lain itu, kita melihat wanita-wanita yang mengabdi sepenuhnya kepada Yesus Kristus, bahkan di tengah pedihnya duka yang mereka rasakan.
Tidaklah mengherankan ketika para wanita ini, dengan Maria Magdalena sepertinya berada paling depan, bangun sebelum fajar di hari Minggu dan bergegas menuju ke kubur itu. Di sini para wanita itu menjalankan peran mereka pada umumnya di tengah masyarakat Yahudi, yakni mempersiapkan jasad agar layak untuk dimakamkan. Dalam perjalanan menuju kubur, mereka mengkhawatirkan suatu masalah serius yang akan mereka hadapi, yaitu siapa yang akan menggulingkan batu besar di depan pintu masuk kubur?
Mereka mengetahui ukuran batu itu. Mereka menyaksi-kan Yusuf dan Nikodemus dengan buru-buru meletakkan tubuh Yesus di dalam kubur dan menggulingkan tutup pintu kubur itu. Mereka juga tahu batu itu disegel oleh pemerintah Romawi. Segel itu tidak dapat dirusak. Namun mereka bertekad
melakukan hal yang layak bagi Yesus. Mereka telah melayani kebutuhan-Nya selama tiga
tahun di sepanjang pelayanan-Nya di seputar Galilea dan Yudea. Mereka telah menjadikan kebutuhan fisik-Nya sebagai tanggung jawab mereka. Jadi, dalam kematian-Nya pun mereka tetap berusaha agar dapat memberiNya suatu pemakaman yang layak. Apa pun rintangannya—sebuah batu besar dan segel Romawi—mereka tetap bergegas datang ke kubur itu.
Novel laris karya Dan Brown The Da Vinci Code adalah kisah rekaan. Namun banyak yang menerimanya sebagai kisah sejarah yang sah. Di dalamnya dikisahkan bahwa Yesus menikahi Maria Magdalena dan memiliki anak darinya
(tHe Da vIncI coDe, hlm. 235-252). Apa kata Alkitab? Kitab Suci mencatat adanya hubungan pelayanan yang suci antara Yesus dan Maria dan kesaksiannya terhadap peristiwa penyaliban dan kebangkitan Yesus
(MAT. 27:54-56; Yoh. 20:11-18).