Harian rakyat sumbar edisi 20 september 2013

Page 1

C M Y K Layanan Pelanggan: 0752 - 627770 0852 6586 8727 rakyatsumbarpers@yahoo.com

Lebih Lengkap, Lebih Aktual

20 SEPTEMBER 2013

Wamen Didemo di Unand Musliar Kasim: Persepsi UKT dan UUPT Perlu Diverifikasikan Rektor

LUAR KOTA+ONGKOS KIRIM

Padang,Rakyat Sumbar—Ke(UKT) dan pembatalan Undanghadiran Wakil Menteri PendiUndang Perguruan Tinggi dikan, Musliar Kasim di Unand (UUPT). saat memberikan kuliah umum Selain itu, Wamen Pendidiiringi aksi demontrasi mahadikan juga didemo di luar rusiswa setempat pada Kamis pagi angan, bahkan sempat dicegat (19/9) kemarin. para mahasiswa. Yaitu ketika Meski mengemukakan ‘Nahendak meninggalkan lokasi tional Lecturer Series 2013 Spirit acara, Wamen pun dihadapkan Memakmurkan Negeri di Univerpada spanduk penolakan UKT sitas Andalas,para mahasiswa dan UUPT di depan mobil yang justru membentangkan spanduk. Musliar Kasim ditumpanginya. Spanduk penolakan mereka, Juru bicara Forum Mahaberisikan penolakan uang kuliah tunggal siswa Peduli Pendidikan Unand, Willy

Walinagari Bawan Ditahan Polres Diduga Selewengkan Raskin Agam,Rakyat Sumbar—Diduga menyelewengkan beras untuk rakyat miskin (Raskin), B alias BP (49), Walinagari Bawan, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam ditangkap Polres Agam. Oknum B yang sudah menjabat sebagai walinagari dua periode ini, sekarang ditahan di Mapolres Agam untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Kapolres Agam melalui Kasat Reskrim, AKP Albert Zai S.Ik kepada wartawan kemarin mengatakan, bahwa saat ini B sudah diproses dan perkaranya segera dilimpahkan ke Kejaksaan. “Sekarang sudah tahap penyidikan. Dalam waktu dekat kita akan serahkan ke jaksa penuntut umum,� ujar Albert Zai. Menurutnya, dari hitungan pihak penyidik, oknum Walinagari B telah melakukan tindak pidana korupsi dengan kerugian diatas Rp 300 juta. Hanya saja mengenai jumlah pasti kerugian negara, Albert mengatakan bahwa dia akan menunggu audit dari BPKP. “Namun hasil hitungan sementara, kerugian negara diatas 300 juta. Tapi kita akan tunggu dulu audit dari BPKP,� ujar Albert lagi. Dalam menjalankan modusnya, ujar Albert Zai,setiap datang beras raskin, pelaku hanya menyalurkan separuh dari jumlah yang mestinya didistribusikan. DICOKOK: Satu dari Baca Walinagari...Hal 2

Tuduhan Aniaya Napi Ditindaklanjuti Sudirman D Hury: Mungkin Sipir Kesal, Riko Membandel

ECERAN Rp 2.000

mengatakan, bahwa aksi yang dilakukan kali ini merupakan runtutan dari sejumlah aksi yang telah digelar mahasiswa kepada pejabat negara, untuk menolak UUPT waktu lalu. Menurutnya, dengan adanya UU tersebut membuat lahirnya pemberlakuan Uang Kuliah Tunggal (UKT). “Adanya UKT, uang kuliah mahasiswa malah menjadi jauh lebih mahal, dibandingkan dengan yang sebelumnya,� katanya, sebagaimana diorasikan.

12.18

15.19

18.20

19.26

Baca Wamen....Hal 2

3 Kawanan Rampok Dicokok Kabur, Dua dari 3 Pelaku Digirik Timah Panas Polres Pessel juga Temukan Ganja Kering PRIMA DONI Harian Rakyat Sumbar

Pessel, Rakyat Sumbar—Tiga kawanan perampok dari Kota Padang, berhasil digulung jajaran Polres Pessel Kamis sore (19/9) kemarin, setelah dua dari tiga pelaku bersimbah darah. Pelaku Yendri Yanto (37), warga Sungai Beremas, RT 001 RW 002, Kota Padang misalnya, kini ditahan di Mapolres Pessel usai penangkapannya. Kecuali Jhon Hendri, (40), serta Ujang Amek yang berhasil ditangkap tim gabungan Polres Pesisir Selatan begitu berusaha kabur diburu, terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas. Kedua pelaku yang sudah berhasil merampok korbannya, menjadi terkapar begitu masing-masing kakinya digirik peluru petugas, dirujuk ke RS Bhayangkara Padang. Ketiganya, telah merampok di daerah Rantau Simalenang, Kenagarian Ilalangpanjang, Kecamatan Pancungsoal, Kamis sore (19/9) kemarin. Kawanan ini merampok di daerah Kampung Nyiur, Kenagarian IV Koto

tiga kawanan perampok di Pesisir Selatan yang berhasil dicokok jajaran Polres setempat setelah melakukan perburuan dan menggirik kaki dua pelaku dengan timah panas saat mencoba kabur Kamis (19/9) kemarin.

Padang, Rakyat Sumbar—Menindak lanjuti dilaporkannya sipir Lapas II B Solok kepada Polda Sumbar pada 16 September lalu oleh keluarga narapidana pengedar narkoba, Riko Cacing (29) atas tuduhan penganiayaan ditindaklanjuti. Warga binaan ini baru dipindahkan 4 bulan ke Lapas Solok, sebelumnya berada di lapas kelas II Muaro Padang karena mendapatkan hukuman penjara dan denda Rp 800 juta Karena mengedarkan ganja. Hal itu disampaikan Kepala Kanwil Hukum dan HAM Sumatera Barat Sudirman D Hury, yang ditemui Rabu siang (18/ 9) kemarin. Menurutnya, pihaknya tidak akan menghalang-halangi aparat kepolisian menjalankan tugasnya. Termasuk saat melakukan pemeriksaan terhadap dua oknum penjaga pintu Lapas Kelas II B tersebut. Kita juga telah menurunkan tim khusus, untuk menginvestigasi dan memeriksa petugas lapas yang melakukan penganiayaan, serta saksi.

Bukittinggi,Rakyat Sumbar—Diduga korsleting, angkutan kota (Angkot) jurusan Bukittinggi-Baso-Padang Tarok dengan nomor polisi BA 1991 LU, terbakar Kamis (19/9) kemarin. Angkot ini hangus di sebuah bengkel di Aur Kuning, Kota Bukittinggi sekitar pukul 12.50 Wib, membuat korban mengalami kerugian sekitar Rp70 jutaan. Dari keterangan sopir angkot, Syafe’i (38), saat Dia mengikis cat mobil menggunakan soda api pada bagian plafon, yang rencananya akan dicat ulang, didadak membubung asap dari bagian dashboard mobil kemudian api berkobar.

Baca Tuduhan...Hal 2

Baca Diduga...Hal 2

Mudiak, Kecamatan Batangkapas, sekitar pukul 16.00 Wib. Korbannya Kartini,55,selain perhiasannya dilucuti, uangnya dikuras, korban juga mendapat penganiayaan berat. Kapolres Pessel AKBP. Toto Fajar Prasetyo menjelaskan, dari hasil keterangan kawanan perampok, mereka berangkat dari Padang menggunakan mobil Xenia warna putih BA. 1593 BE. Mobil dikendarai Yendri Yanto, ditumpangi Jhon Hendri dan satu nama lagi yang sejauh ini masih dalam penyidikan pihaknya. Mereka ini berangkat dari Padang pukul 09.00 Wib dengan tujuan Indrapura.Hanya saja di sekitar Pasar Airhaji, ketiga pelaku berhenti dan mengintai korban Kartini (55), warga Pancungsoal tengah menunggu mobil di pinggir jalan. Seolah-olah kenal dekat dengan korbannya, pelaku mengajak Kartini untuk masuk mobilnya yang kemudian dituruti korban. Dalam mobil, ternyata pelaku meminta korban untuk membuka perhiasan kalung dan gelang yang dipakai dan memasukan ke dalam tas korban, dengan alasan takut korsleting listrik. Korban pun menurutinya, dengan melorotkan kalung seberat 16 mas dan uang sebanyak Rp 2/500-an. Pelaku, juga mengancam korban untuk jangan teriak.�Nanti ku tembak,� terang pelaku saat diinterogasi di ruang Reskrim Polres Pessel. Baca 3 Kawanan...Hal 2

PRIMA DONI

Diduga Korslet, Angkot Hangus Tapanggang

JONTRA

HANGUS: Bangkai angkot yang hangus terbakar Kamis siang (19/9) kemarin di Aur Kuning, Bukittinggi.

JELANG ULTAH KE-20, TEATER GARASI DAPAT AWARD DARI AMSTERDAM:

Konsisten Jaga Mutu dan Bikin Pertunjukan Eksperimental Usia 20 tahun bukan waktu yang singkat bagi perjalanan sebuah kelompok teater. Itulah yang dialami Teater Garasi yang telah bermetamorfosis dari sebuah komunitas mahasiswa pencinta teater di Jogjakarta menjadi kelompok seni pertunjukan papan atas Indonesia. Sejumlah capaian internasional pun mereka torehkan.

Laporan BAYU PUTRA JOGJAKARTA

PAPAN kecil kuning berdiri tegak di ujung gang di Jalan Bugisan Selatan, Bantul, Jogjakarta. Di gang selebar 2 meter itu, terletak markas besar Teater Garasi yang tersamar oleh aktivitas bengkel mebel kayu di bagian depannya. Sepintas tidak tampak atmosfer seni di rumah kecil itu. Hanya sebuah pendapa

04.57

TEATER GARASI FOR JAWA POS

WAKTU BATU: Salah satu lakon Teater Garasi yang menyedot perhatian dunia seni pertunjukan Indonesia.

terbuka berukuran 7 x 8 meter di bagian depan rumah. Rupanya, pendapa berlantai ubin itulah pusat aktivitas Teater Garasi sejak didirikan hingga saat ini. Pendapa tersebut pernah roboh terkena guncangan gempa bumi pada 2006. Di ruang tamunya yang juga kecil, hanya ada meja bundar dengan empat kursi yang mengitari. Ruang tamu itu lebih menyerupai perpustakaan mini. Sebab, ratusan buku tersusun rapi di rak-rak yang mengelilingi dinding di ruangan tersebut. Setelah diamati lebih jauh, buku-buku itu bukanlah sembarang buku. Kebanyakan buku tentang seni pertunjukan, seni rupa, sastra, budaya, dan pariwisata. “Boleh dibilang, perpustakaan ini merupakan salah satu perpustakaan buku-buku seni terlengkap di Indonesia,� tutur Direktur Bisnis dan Keuangan Teater Garasi Kusworo Bayu Aji ketika Jawa Pos dolan ke markas Garasi pekan lalu. Baca

Konsisten...Hal 2

Pulang dari Australia, Sukardi Pemakalah Nasional Pasaman, Rakyat Sumbar—Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Direktorat Jendral Pendidikan Dasar, Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, memberikan penghargaan kepada Sekretaris Dinas Pendidikan Pasaman, SuSukardi kardi sebagai narasumber dalam acara Review Penyempurnaan Pedoman Penyelenggaraan PLK (Sumatra dan Jawa). Baca Pulang...Hal 2

Rachmawati Tetap Gugat Produser Film Soekarno PT Tripar Multivision Plus, sebagai pihak yang memproduksi film Soekarno, sudah memberi jawaban somasi yang dilayangkan Yayasan Pendidikan Soekarno (YPS). Namun jawaban tersebut tidak memuaskan YPS yang diwakili oleh Rachmawati Soekarno Puteri. Dalam jawaban somasi tersebut, PT Tripar Multivison Plus akan tetap mengedarkan film tersebut. Sebab sesuai perjanjian PT Tripar Multivision Plus adalah pihak yang memproduksi dan mengedar, sementara YPS hanyalah pemberi referensi. “Kami tidak puas dengan jawaban PT Tripar Multivision Plus, jika film itu diedarkan kami akan melaporkan produsernya ke pihak berwajib,� kata Rachmawati Soekarno Putri di Jakarta, Kamis (19/9). Ada dua perbedaan pandangan yang sangat tajam antara YPS dan Mulivision. Pertama, YPS minta latar belakang cerita difokuskan pada masa-masa terakhir Bung Karno (Pasca G30S PKI hingga akhir hayat), sedangkan Multivision ingin fokus pada peristiwa kemerdekan Republik Indonesia. Perbedaan pendapat kedua adalah soal pemeran Bung Karno. Bagi Rachmawati aktor yang cocok memerankan Bung Karno adalah Anjasmara sementara Multivision menginginkan Aryo Bayu. Rachmawati mengaku pernah bertemu dengan Aryo Bayu. Saat casting, Aryo Bayu bahkan pernah berkunjung ke rumahnya. Dalam pertemuan itu Aryo Bayu menyatakan tidak kenal dengan tokoh Soekarno karena pernah 11 tahun di luar negeri. “Dia mengaku tidak mengenal tokoh Soekarno. Dia juga bilang bukan nasionalis,� ungkapnya. Rachmawati menganggap Aryo akan sulit memerankan karena tidak tahu tentang Soekarno. Jika dipaksakan, jusru akan membuat kredibilitas Soekarno turun. “Film ini sungguh jauh dari harapan karena menurunkan kredibilitas Soekarno,� ujarnya. (abu/jpnn)

�No K omen... � Komen... omen...� 3 Kawanan Rampok Dicokok * Ansua-ansua Pak, tigo baru ......??? Walinagari Bawan Ditahan Polres * Raskin juo dimiskinkan, tantu iyo ..!!!

C M Y K

JUMAT


2 Sambungan

JUMAT 20 SEPTEMBER 2013

Lagi-lagi Pol PP Agam Beraksi:

CMYK

Duo Pasangan Indehoy Nginap Digaruk Agam,Rakyat Sumbar— Meski kerap dilakukan operasi penyakit masyarakat oleh pasukan penegak Perda Kabupaten Agam di berbagai homestay di kawasan wisata Maninjau, Kecamatan Tanjungraya, namun agaknya poasangan illegal masih tak jera juga. Buktinya, masih sering ditemukan pasangan ilegal yang memadu kasih di kamar homestay.Seperti Rabu malam (18/ 9) kemarin, Pol PP Agam kembali mengamankan dua pasang muda mudi lagi nginap. Mereka yang bukan muhrim ini, diduga sedang berbuat

mesum dalam kamar homestay Tropikal baru Maninjau yang digerebek Polisi Pamong Praja (Pol PP) setempat. Kedua pasangan ilegal itu masing-masing adalah MLW (31) warga Pasaman Barat dengan pasangan wanitanya DYR (20) yang juga masih merupakan warga sama. Kemudian K (24), warga Agam dengan pasangan wanitanya RT (24) warga Kabupaten Padangpariaman. Begitu digerebek, langsung dibawa ke markas Pol PP Agam. “Kami mengamankan kedua pasangan ilegal ini setelah

menggrebek kamar homestay yang dicurigai sedang dipakai pasangan gelap ini untuk berbuat mesum,” ujar Kasat Pol PP Agam Olkawendi. Mereka kemudian langsung dikandangkan ke Markas Pol PP Agam untuk pemeriksaaan lebih lanjut, sebagaimana dilansir Padangtoday.com (grup Rakyat Sumbar) Kamis (19/9). Setelah didata kemudian pasangan bukan muhrim tersebut diberikan pembinaan serta membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi lagi perbuatan yang sama setelah menandatangani surat bermaterai Rp6 ribu.

Pol PP Agam juga memanggil keluarga pasangan tersebut untuk selanjutnya menerima mereka kembali. Tingginya penyakit masyarakat (mesum) di homestay kawasan Danau Maninjau Kabupaten Agam, membuat aparat penegak Perda setempat kerap melakukan operasi rutin ke setiap homestay yang dicurigai. Dan berdasarkan laporan masyarakat, hasil penggerebekan sampai bulan September sepanjang tahun 2013 ini, Pol PP telah mengamankan sebanyak 70 pasangan ilegal berasal dari berbagai daerah. (*)

Sumatera Terbanyak Kabupaten Tertinggal Sumbar, 8 Kabupaten Tertinggal Banyak Miskin Pula Padang,Rakyat Sumbar— Sebanyak 183 kabupaten di Indonesia masih berada dalam kategori tertinggal. Dari angka tersebut tersebut, Pulau Sumatera menduduki rekor tertinggi dengan 46 kabupaten tertinggal. Kementerian Pembanguan Daerah Tertinggal menargetkan tahun 2014 mendatang sedikitnya 50 daerah tertinggal dapat lepas dari prediket tertinggal. Untuk mewujudkan hal tersebut, pihaknya telah menyiapkan tujuh program strategis. Diharapkan dengan program itu, persentase penduduk miskin daerah tertinggal dapat berkurang. Hal ini diungkap Asdep Urusan Pengembangan Perdesaan Deputi Bidang Pengembangan Daerah Khusus Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, Arief Budhiono kepada Padang Ekspres (grup

Rakyat Sumbar) kemarin ( 19/9) saat rapat kordinasi penanggulangan kemiskinan di Padang. “Saat ini ada 183 kabupaten tertinggal. Pulau Sumatera memiliki, kabupaten tertinggal paling banyak. Kemudian diikuti Sulawesi, Nusa Tenggara dan Papua,”ujarnya. Ia mengatakan adapun rincian jumlah daerah tertinggal di Indonesia adalah pulau Sumatera 46 kabupaten, Jawa 9 kabupaten, Kalimantan 16 Kabupaten, Sulawesi 34 kabupaten, Nusa Tenggara 28 kabupaten, Maluku 15 kabupaten dan Papua 33 kabupaten. Pemerintah telah menyiapkan rencana strategis untuk penanggulangan daerah tertinggal yakni percepatan pembangunan infrastruktur daerah tertinggal, meningkatnya pembangunan industri berbasis komoditas unggulan daerah tertinggal, mendorong iklim investasi dan usaha didaerah tertinggal, penciptaaan kesempatan kerja di daerah tertinggal, percepatan penggurangan kemiskin-

an di daerah tertinggal, perbaikan akses layanan dasar di daerah tertinggal dan ketahanan pangan di daerah tertinggal. “Kami menargetkan tahun 2014 mendatang, paling lambat telah meningkatkan status 50 kabupaten tertinggal menjadi tidak tertinggal,”ujarnya. “Sumatera Barat memiliki 8 daerah tertinggal dan 8 daerah tersebut juga memiliki banyak penduduk miskin. Kita berharap, Pemprov Sumbar juga mendukung program pemerintah pusat untuk pengurangan jumlah daerah tertinggal dan penduduk miskin,” ujarnya. Wakil Gubernur Sumbar, Muslim Kasim menuturkan diakhir tahun 2014 mendatang, Pemprov Sumbar bersama 8 daerah tertinggal yakni Mentawai, Pesisir Selatan, Padang Pariaman, Pasaman Barat, Dharmasraya dan Sijunjung, Kabupaten Solok dan Solok Selatan bertekad akan menghapus prediket daerah tertinggal di Sumatera Barat. “Itu sudah jadi komitmen

bersama kita. Jadi kita tentu akan mensukseskn program pusat untuk pengentasan daerah tertinggal,” ujarnya. Sebanyak 407.470 jiwa masyarakat Sumatera Barat masih hidup di bawah garis kemiskinan. Dominasi tingginya tingkat kemiskinan di Sumatera Barat lebih banyak terjadi di daerah kabupaten, bila dibandingkan dengan kota. Artinya tingkat kemiskinan di wilayah perdesaan lebih tinggi dari perkotaan. Tingkat kemiskinan tertinggi berada di Kabupaten Kepulauan Mentawai yakni 18,85 persen dan tingkat kemiskinan terendah berada di Kota Sawah Lunto sebesar 2,34 persen. “Berdasarkan kondisi tingkat kemiskinan di kabupaten/ kota tahun 2011 dikeluarkan BPS, terdapat 12 kabupaten/ kota dengan capaian tingkat kemiskinan berada diatas rata-rata provinsi dan hanya 7 kabupaten / kota dengan capaian tingkat kemiskinan di bawah rata-rata provinsi,” ujarnya. (ayu/padek)

Tuduhan Aniaya Napi Ditindaklanjuti Sambungan dari hal. 1 Berdasarkan hasil pemeriksaan dari tim khusus tersebut, memang telah terjadi pemukulan dan penendangan terhadap Riko. “Namun kejadian tersebut, berawal karena petugas yang tidak bisa menahan diri akibat sikap bandel Riko yang tidak mengindahkan peraturan pada saat besuk Napi,” terangnya. Sementara itu, tudingan yang menggunakan alat kejut

listrik dipakai sebagai alat penganiaya itu tidak benar, sebagaimanapengakuan sipir penjaga pintu utama yang berinisial DB dan SW. Pemukulan didasari rasa kesal, karena ketika kejadian, Rico yang sedang dibesuk teman wanitanya yang berinisial S, yang juga mantan napi, memaksa masuk ke tempat steril yang bukan area kunjungan dengan tujuan dapat bermesraan. “ Hal Itulah penyebab awalnya dari permasalahan terjadinya pemukulan terhadap Napi

tersebut. Namun, tidak ada alasan yang bisa membenarkan petugas Lapas untuk melakukan penyiksaan terhadap warga binaan karena ada PP nomor 53 tahun 2010. Namun demikian, alasan petugas melakukan pemukulan, karena napi bersangkutan membandel atau melawan petugas, akan menjadi pertimbangan meringankan bagi pemberian sanksi disiplin bagi kedua sipir ini,”tambahnya. Sementara itu menurut keterangan Kadispas Hartono, hari sebelumnya keluarga nara-

pidana kasus narkoba yang menjadi korban penganiayaan telah mendatanginya. Pihak keluarga, mengusulkan kepada Kanwil Hukum dan HAM untuk dipindahkan ke LP Bukittinggi, karena yang bersangkutan dikabarkan mengalami trauma. Namun demikian, Kanwil Hukum dan HAM tidak bisa dengan mudah mengabulkan permohonan tersebut, mengingat Rico merupakan napi yang baru 4 bulan dipindahkan dari LP Muaro Padang menuju LP Solok. (mul)

Konsisten Jaga Mutu dan Bikin... Sambungan dari hal. 1 Salah seorang pendiri Teater Garasi itu tampak bersemangat saat menceritakan perjalanan 20 tahun kelompok seninya. Bersama dua rekannya, Yudi Ahmad Tajudin dan Puthut Yulianto, Kusworo mendirikan Teater Garasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM pada 4 Desember 1993. Semangat idealisme yang tinggi membuat para penggawa Teater Garasi enggan meninggalkan komunitasnya meski telah lulus kuliah. Mereka malang melintang di teater kampus pada 1993"1998. Baru pada 1999 mereka keluar dari kampus dan menyatakan diri sebagai kelompok teater independen nirlaba. “Waktu itu, kami menyebut Teater Garasi sebagai laboratorium penciptaan teater,” kenang Kusworo. Karena berawal dari mahasiswa pencinta teater, aktivitas Teater Garasi pun tidak jauh-jauh dari dunia akademis, yakni riset. Ya, riset menjadi salah satu ciri khas kelompok teater itu. Mereka selalu melakukan penelitian mendalam setiap menciptakan garapan baru. Tepatnya setiap melakukan eksperimentasi teater baru. Baik dalam pembuatan naskah, penciptaan tokoh-tokoh, setting lakon, hingga model pendekatan garapannya. Tidak jarang, riset tersebut memakan waktu cukup lama, bahkan hingga tahunan. Lakon berjudul Waktu Batu, misalnya, digarap melalui riset panjang pada 2001"2004 dan mengha-

silkan tiga seri pertunjukan Waktu Batu. Lakon yang menggambarkan problem identitas masyarakat Indonesia pada era modern tersebut terinspirasi mitologi Jawa. Waktu Batu#3 (2004) yang disutradarai Yudi Ahmad Tajudin pernah dipentaskan di Singapura, Berlin (Jerman), dan Morishita Studio Jepang. Karya lainnya, Je.ja.l.an (2008) juga pernah manggung di Negeri Sakura. Tentu saja setelah dipentaskan di tanah kelahirannya (Jogjakarta) dan Jakarta untuk memantangkan. Hingga kini, sedikitnya sudah sembilan lakon Teater Garasi yang pernah “mengguncang” dunia teater tanah air. Selain tiga lakon Waktu Batu (2001"2004), Garasi sukses mementaskan Endgame karya Samuel Beckett (1998 dan 2013), Repertoir Hujan (2000), Mnem(a)syne (2006), J. e.ja.l.an (2008), Tubuh Ketiga (2010), serta Goyang Penasaran (2011"2012). “Itu tidak termasuk lakonlakon yang kami bawakan semasih menjadi teater kampus, lho,” ujarnya. Menurut Kusworo, Teater Garasi tidak mengikuti pakem aliran tertentu. Mereka mempertontonkan seni teater dalam berbagai bentuk sesuai dengan tema garapan yang diusung. “Kami membuat naskah, baru menentukan aliran mana yang akan digunakan untuk mementaskan naskah tersebut,” terangnya. Pijakan bermain Teater Garasi itu berbeda dengan kebanyakan kelompok teater pada umumnya yang menetapkan aliran yang dipakai, baru mencari lakon yang cocok. Cara

pentas yang tidak fokus pada pakem tertentu seperti Teater Garasi itulah yang membuat kelompok tersebut mendapat perhatian dari kalangan pencinta seni pertunjukan. Penonton tidak akan pernah tahu cara pendekatan apa yang akan ditampilkan Garasi untuk setiap lakon hingga pertunjukan dimulai. Kusworo masih ingat, kali pertama Teater Garasi pentas pada 1995 di Gedung Purna Budaya, Bulaksumur. Kala itu, penonton langsung membeludak. Gedung berkapasitas 600 orang penuh sesak. Sejak itu, hampir setiap pertunjukan Teater Garasi ditunggu penonton. Sebab, mereka selalu menciptakan modelmodel pementasan yang berbeda, eksperimental, dan fresh. Tidak jarang pergelaran mereka menimbulkan kontroversi dan perdebatan dalam wacana penciptaan karya. Sebagai kelompok teater yang konsisten pada filosofi pertunjukannya, Garasi telah melahirkan banyak seniman teater. Sayangnya, mereka “lupa” mendata siapa saja alumnus yang pernah berguru di laboratorium teater tersebut. “Sebenarnya perlu juga ya kami data mereka yang pernah tumbuh di Teater Garasi,” ucap Kusworo seraya merapatkan kedua tangan di belakang kepala. Teater Garasi membebaskan setiap anggotanya untuk berkreasi sendiri, membentuk kelompok-kelompok baru di bawahnya, dan mengembangkan kemampuannya. Tujuannya, membuat Teater Garasi menjadi milik bersama. Tidak menjadikan sosok tertentu

sebagai ikon, seperti halnya Nano Riantiarno di Teater Koma, Putu Wijaya di Teater Mandiri, atau Butet Kartaredjasa di Teater Gandrik. Dengan begitu, nama Teater Garasi akan tetap ada meski nanti sudah tidak memiliki penggawa lagi. “Tapi, saat mereka keluar, mereka jadi orang,” ucapnya. Proses itu dimulai sejak 2007. Sejak awal 2013, mereka mencanangkan diri sebagai Garasi Performance Institut. Yaitu, inisiatif kolektif seniman Teater Garasi yang bertujuan menciptakan lingkungan kreatif yang berkelanjutan bagi seniman pertunjukan di Indonesia dan Asia. Tujuan itu diupayakan melalui penyelenggaraan program-program penyebaran dan pertukaran pengetahuan serta seniman tinggal. Menjelang ulang tahun ke20, Teater Garasi mendapat kado istimewa. Mereka memperoleh Prince Klaus Awards, sebuah penghargaan yang diberikan Prince Klaus Fund, organisasi terkemuka yang bermarkas di Amsterdam yang mendedikasikan programnya pada kebudayaan dan pembangunan. Penghargaan itu diberikan atas kualitas kerja Teater Garasi yang prima dan sumbangsih yang signifikan terhadap pengembangan lingkungan. Bersama 10 individu dan organisasi lain dari berbagai belahan dunia, Teater Garasi akan menerima penghargaan tersebut pada akhir tahun ini. “Kami tidak pernah mendaftarkan diri. Yang mendaftarkan itu agen Prince Klaus Fund yang memang disebar di berbagai negara,” ungkap Kusworo. (*/c5/ari)

Walinagari Bawan Ditahan Polres Sambungan dari hal. 1 Sedangkan sisanya dijual kepada warga masyarakat lainnya yang tidak berhak dengan harga yang lebih mahal. Dari data yang didapat tim penyidik, pelaku menjalankan aksinya periode 2012, dimana selama setahun itu, Nagari Bawan mendapat bantuan Ras-

kin 125,8 ton.Namun pelaku hanya menyalurkan sebanyak 68, 7 ton. Sedangkan sisanya sebanyak 57,1 ton lagi, dijual kepada pihak lain.”Akibat perbuatannya ini, B terancam akan mendekam di penjara maksimal 20 tahun,”jelasnya. Kasus ini, merupakan kasus korupsi yang pertama diungkap Polres Agam tahun 2013

CMYK

Albert Zai berharap, dengan terungkapnya kasus ini, dapat menjadi pembelajaran bagi seluruh aparatur pemerintahan, khususnya bagi para walinagari agar tidak melakukan pelanggaran yang sama. “Kan kasihan kita pada masyarakat. Haknya yang sangat dibutuhkan, malah dikorupsi,” ujarnya mengakiri. (rom)

Diduga Korslet, Angkot... Sambungan dari hal. 1 Begitu mobilnya terbakar, Syafe’i berusaha memadamkan api seadanya. Namun api terus merambat ke bagian belakang, membuatnya kewalahan dan bergegas meminta pertolongan warga sekitar. Selang beberapa menit, mo-

bil pemadam kebakaran (Damkar) tiba di lokasi memberi pertolongan. Namun api yang telah membesar, telah menghanguskan 90 persen mobil membuat petugas tidak bisa berbuat banyak. “Terakhir saya menambang sekitar pukul 10.30 Wib. Setelah itu saya pergi ke bengkel yang rencananya mobil dicat ulang. Tapi entah dari mana asalnya,

saya lihat ada kobaran api di bagian dashboard. Api begitu cepat membesar dan sulit dipadamkan,” ujar Syafe’I sedih. Akibat peristiwa itu, lokasi kejadian dirubungi warga yang hanya ingin melihat apa yang sebenarnya terjadi. Beberapa petugas kepolisian pun masih menyelidiki penyebab kebakaran mobil tersebut. (jtr)

Wamen Didemo di Unand Sambungan dari hal. 1 “Kita menilai, sebutnya, pemerintah akan menghilangkan tanggung jawabnya membiayai pendidikan di Indonesia, setelah pemberlakuan UKT ini,” paparnya menambahkan. Sementara itu, Wakil Menteri Pendidikan Musliar Kasim mengatakan, bahwa sebenar-

nya dengan adanya pemberlakuan UKT, diharapkan dapat membantu mahasiswa kurang mampu untuk tetap dapat menikmati bangku kuliah. Untuk itu dihimbau kepada mahasiswa melalui BEM KM bekerjasama dengan Rektor, untuk melakukan verifikasi terhadap penentuan mahasiswa yang kurang mampu di Unand. Dengan ikut membantu

tersebut, mahasiswa yang mampu membayar uang kuliah lebih tinggi akan dapat mensubsidi silang terhadap mahasiswa yang kurang mampu yang ada. “Saat ini, dari begitu banyak mahasiswa yang mengajukan keberatan di Unand mengenai besarnya uang kuliah, hanya 900 orang saja,” jelasnya. (mul)

3 Kawanan Rampok Dicokok Sambungan dari hal. 1 Sempat Kabur Sesampainya kawanan ini membawa mangsanya di daerah Simpang Transat, Kenagarian Ilalangpanjang, Kecamatan Pancungsoal, korban diturunkan paksa dan pelaku langsung tancap gas kembali ke Padang. Sementara perhiasan dan uang tunai korban, ikut dibawa serta. Begitu mendapat laporan ada perampokan, tim gabungan Polres Pesisir Selatan langsung mengajar pelaku. ”Akhirnya pelaku tertangkap di daerah Koto Mudiak, Kecamatan Batang Kapas, dimana pelaku sempat kabur dengan meninggalkan kendaraannya di tepi jalan dan lari ke sawah,”jelas Kapolres Toto

SALAH seorang tersangka perampok saat digiring usai ditangkap. Fajar Prasetyo. Saat dilakukan pengeledahaan, di dalam mobil milik Yendri, tim gabungan Polres mendapatkan paket kecil ganja kering yang disimpannya dalam sela - sela jok bangku tengah. Barang bukti berupa mobil dan paket ganja kering itu kemudian diamankan di Ma-

polres untuk penyidikan lebih lanjut. Sementara korban, sejauh ini masih belum bisa dimintai keterangan, karena masih shock dan mengalami luka di bagian kaki dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Zein akibat penganiayaan pelaku. (don)

Pulang dari Australia... Sambungan dari hal. 1 Sukardi dipercaya memberikan materi tentang pemaparan konsep pengembangan pendidikan layanan khusus di daerah terpencil. Kegiatan yang berskala nasional ini akan digelar pada Minggu (22/9) besok ini sampai Kamis (26/9) depan di The Empire Palace Hotel Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Kegiatan ini merupakan agenda Review Penyempurnaan Pedoman Penyelenggaraan PLK, sesuai surat Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 1414/C.C4/LL/ 2013 tanggal 12 September 2013 yang ditandatangani Plt. Direktur Jendral Pendidikan Dasar, Direktur Pembinaan PK-LK Dikdas, Dr. Mudjito AK, M,Si. Kepala Dinas Pendidikan Pasaman, Drs. Khairil Anwar yang masih berada di Jakarta dikonfirmasi Rakyat Sumbar melalui telpon gengamnya membenarkan, bahwa Sekretarisnya diminta Kemendikbud RI menjadi narasumber dalam acara Review Penyempurnaan Pedoman Penyelenggaraan PLK (Sumatra dan Jawa) di Surabaya. “Ya benar, pak Sukardi diundang dalam acara tersebut sekaligus diminta menjadi narasumber. Kita merasa bangga dan semoga kegiatan ini berjalan lancar dan sukses,” kata Khairil Anwar. Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Pasaman, Sukardi, SPd, MM ketika ditanya di ruang kerjanya kemarin juga mengatakan hal yang sama, dimana saat ini ia sedang mempersiapkan materi yang

akan disampaikan dalam acara tersebut nantinya. Ini merupakan penghargaan luar biasa, karena diminta menjadi narasumber dalam kegiatan yang berskala nasional. “Saya tidak tidak pernah membayangkan, akan diberikan kepercayaan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menjadi narasumber. Doakan saya, semoga kegiatan ini berlangsung lancar dan sukses nantinya,” kata mantan Kepala SD di Kecamatan Tigo Nagari ini. Sebulan lalu, selama satu minggu mulai dari tanggal 22 Agustus sampai 28 Agustus 2013 kemarin, Sukardi juga dipercaya menjadi salah seorang peserta pendidikan ke luar negeri. Tepatnya di Sidney dan Adelaide Australia. Sukardi di Australia mengikuti pendidikan singkat program pembudayaan pendidikan iklusif. Sukardi ditunjuk berdasarkan surat nomor 900/ C.C4/LN/2013 perihal Short Course Program Pendidikan Inklusif ke Australia. Menurut Sukardi, selama di sana Ia selain mengikuti pertemuan Spectrum Australia, ia juga dibawa mengunjungi sekolah cabang Autism dan Inklusif, juga mengamati bagaimana menangani anak-anak Autism dan berkebutuhan khusus. Kemudian mengunjungi Sidney, dan pertemuan dengan civitas akademisi flinders University. Tidak hanya itu, Sukardi juga mengikuti pembelajaran di kampus Flinders University tentang pendidikan inklusif. Kemudian mengunjungi sekolah “Mark Oliphant College” yang merupakan gabung-

REDAKSI Terbit Sejak 1 April 2010 Badan Penerbit : PT Sumbar Intermedia Pers Jawa Pos News Network Komisaris Utama : H. Sutan Zaili Asril Komisaris : H. Marah Suryanto Direktur/General Manager/ Firdaus Penanggungjawab: Pemimpin Redaksi : Hendra Efison Pemimpin Perusahaan : Zul Afkar

ini.

Redaktur Senior: Harmen. Pj Redaktur: Afrizal, Edward, Jon Kenedi; Reporter: Bukittinggi: Jontra. Agam: Zainuddin Koto, Romi Firmansyah, Wiwik Usi Susanti; Tanahdatar: Ali Nurdin; Padangpanjang: Jon Kenedi; Payakumbuh: Meddy Sulhendi; Limapuluh Kota: Dody Syahputra. Pasaman: Herizon, Riki Hendra; Pasaman Barat: Basrinal, Roni Paslah, M. Bisri. Sawahlunto: Rika Arnelia. Sijunjung: Yelfianto, Dharmasraya: Suhardi, Oskal, Solok: Welluril, Padang: Arief Kamil, Muharman, Isran, Murdiansyah Eko Putra. Pariaman; Mudawar Piliang; Pesisir Selatan; Dikky Lesmana, Ressi Amra, Primadoni. Sekretaris Redaksi: Fitri Syahril; Pracetak: Taufik Indra (Koordinator), Nuzirwan, Rangga Alif, Budi Hermanto Desain Iklan: Syairul Arifin; Manager IT: Yonaldi.

USAHA Manager Pemasaran Koran & Iklan: Zul Afkar; Departemen Pemasaran Koran: Zul Afkar (Pjs Kepala); Penagihan & Adm Koran: Elvi (Koord), Rahmad Danil; Departemen Pemasaran Iklan: Zul Afkar (Pjs Kepala), Pengembangan Iklan: Roni Novendra; Manager Keuangan, SDM & Umum : Zul Afkar; Yoni Rosandri; Bagian Umum, SDM dan Keuangan: Sherly Shaleni (Koord).

an beberapa sekolah, mulai dari PAUD sampai SLTA. “Dari pokok persoalan diatas, kiranya hal ini dapat kita laksanakan di Kabupaten Pasaman,” ulasnya. Diantaranya, katanya, bagaimana kita meningkatkan disiplin kerja aparatur, khusus tenaga pendidik melalui pembinaan dan kerjasama dengan Satpol PP untuk inspeksi mendadak atau sidak secara berkala. “Juga memberikan pelatihan pada tenaga pendidik tentang materi dasar-dasar kependidikan dan psikologi pendidikan, karena banyak guru yang sudah lupa dengan statusnya sebagai seorang pendidik,” kata Sukardi. Kemudian lanjutnya, dari pengalaman yang didapatnya, sebagai sampel di tahun anggaran 2015 bisa juga dianggarkan satu lokal per kecamatan pada sekolah dasar inti untuk membentuk kelas eksekutif. Kelas eksekutif tersebut dilengkapi AC, infokus, laptop dan media belajar lainnya. Sementara muridnya tidak pakai sistim rayon, dan ini bisa diterapkan semester II, diambil dari murid juara satu per sekolah serta kesediaan orang tua untuk menjemput antar anaknya. Dan untuk SMP dan SMA sudah ada seperti SMP N I dan SMAN I Lubuksikaping, dua sekolah ini dilengkapi fasilitas pendukung lainnya. Kemudian untuk penerapan pendidikan inklusif, diberikan kuota 3 persen untuk anak-anak cacat diterima di sekolah umum. Dan kemudian menyekolahkan guru umum belajar pendidikan luar sekolah, dengan kursus keterampilan tambahan (KKT). (yl/zon)

ALAMAT: Jl Raya Kapeh Panji No 54 D Kapeh Panji, Jambu Air, Kabupaten Agam. Telepon: 0752-627770. Tarif Iklan: Iklan Display Halaman Pertama: Rp 15.000,--/mm kolom (FC). Iklan Display Halaman Dalam: Rp 10.000,--/mm kolom (FC), Rp 7.500,--/mm kolom (BW). Pariwara: Rp 5.000.000,--/halaman (FC), Rp 3.500.000,--/halaman (BW). Harga iklan ditambah pajak 10 persen. Harga Langganan: Rp 50.000,--/ bulan (untuk Kota Padang), luar kota Padang ditambah ongkos kirim. Percetakan: PT Padang Graindo Mediatama, Direktur Utama: Marah Suryanto, General Manager: Syukron Putra. Alamat: Jl Adinegoro No 17A, Lubuakbuayo, Padang, Sumbar. Telp: (0751) 481222. Isi di luar tanggung jawab percetakan Wartawan Harian Umum Rakyat Sumbar dibekali indentitas (kartu pers), dan tidak menerima pemberian berbentuk uang atau apapun yang berhubungan dengan profesinya.


CMYK

Padang 3

JUMAT

CMYK

20 SEPTEMBER 2013

Sekolah YAPI H Musa Memprihatinkan Sejauh Ini, Masih Menunggu Realisasi Janji Beasiswa Pemko ISRAN Harian Rakyat Sumbar Padang,Rakyat Sumbar—Yayasan Pendidikan Islam (YAPI) H Musa Padang, sebagai sekolah percontohan bagi pendidikan khusus memprihatinkan. Sekolah yang menampung anak putus sekolah di Padang, SD dan SMP ini sejauh ini masih

belum menerima beasiswa. Kepala SMP YAPI Padang, L Kurnia Wijaya mengatakan, saat ini terdapat 83 orang siswa yang semula putus sekolah, sekarang sudah ditempatkan di YAPI. Siswa ini pun sudah bisa belajar seperti semula dan mendapatkan baju seragam baru. “Biaya sekolah dan baju seragam ini untuk sementara waktu dibayarkan pihak yayasan, sembari menunggu dana Pemerintah Kota Padang datang. Pihak sekolah pun berharap beasiswa pendidikan dan gaji guru yang semula dijanjikan, segera diberikan,” katanya, Kamis (19/9) didampingi Kepala Tata Usaha, Mardanis. Pihak sekolah lanjut Kurnia mengatakan, berharap beasiswa yang dimaksud

bisa diberikan. Paling tidak untuk biaya transportasi siswa. Karena dana tersebut sangat dibutuhkan siswa yang rumahnya jauh dari sekolah, seperti dari Pasar Usang, harus naik angkutan umum dua kali. “Jika tidak ada uang, siswa inipun memilih tidak pergi sekolah,”ulasnya. Menurutnya, jumlah siswa yang yang diterima ini kebanyakan berasal dari keluarga kurang mampu dengan pekerjaan orang tua kebanyakan buruh. Untuk tingkat SD, dari 27 orang siswa, sebanyak 18 orang siswa diterima dengan alasan tidak ada biaya, 8 orang ditinggal orang tua, dan seorang anak autis. Kemudian untuk SMP, dari 56 orang siswa, sebanyak 27 orang diterima karena

tidak ada biaya dan satu orang anak autis. Kata Mardanis, kesulitan para guru saat ini adalah mengajak siswa untuk bisa fokus dalam kegiatan belajar. Seringkali terjadi, siswa yang masih berkeliaran ketika guru sudah masuk ke kelas. “Kami memang cukup sulit menghadapi siswa seperti ini. Mereka yang sebelumnya tidak mau lagi sekolah dan sudah dikeluarkan dari sekolah, diminta kembali ke sekolah,” jelasnya. Selain permasalahan diatas, Kurnia dan Mardanis juga mengharapkan ada bantuan ruang kelas baru untuk SD. Saat ini ruangan yang tersedia hanya 3 lokal dan masih kekurangan 3 lokal lagi. Sementara utnuk SMP, kata Kurnia, saat ini masih bisa ditanggulangi. (*)

Penerapan Kurikulum 2013 Masih Kekurangan Siap Disukseskan, Tapi Buku Pedomannya Kurang Padang, Rakyat Sumbar—Sejumlah sekolah sasaran di Kota Padang menyambut baik penerapan kurikulum pendidikan 2013. Meski begitu, saat ini masih ditemui beberapa kekurangan dan kendala. Karenanya pemerintah diminta untuk menyikapinya segera. Apalagi dalam bulan Oktober ini, direncanakan akan dilakukan evaluasi program yang telah mulai dilaksanakan sejak dua bulan lalu itu. Diharapkan kekurangan-kekurangan itu dapat menjadi masukan demi penyempurnaan kurikulum 2013 tersebut. Wakil Manajemen Mutu SMAN 1 Padang, Ramadansyah mengungkapkan secara umum kurikulum 2013 sangat bermanfaat bagi siswa. Hanya saja masih ditemui beberapa kendala dan kekurangan. Kekurangan itu kata Ramadansyah, menyangkut buku baru kurikulum 2013 yang saat ini hanya tersedia untuk tiga mata pelajaran saja. Ketiga buku pedoman itu yakni untuk Matematika, Bahasa Indonesia, dan Sejarah. Padahal untuk meningkatkan kualitas siswa juga dibutuhkan buku pedoman lain. “Buku lain juga perlu, seperti misal buku biologi, fisika. Ini yang tidak ada. Yang ada itu hanya tiga buku tersebut,” katanya Kamis (19/9) kemarin. Selain kendala buku, juga muncul kendala tidak maksimalnya pelaksanaan kurikulum karena banyak dari format kurikulum 2013 yang justru hanya dikerjakan satu orang guru saja. “Yang jadi masalah, format kurikulum yang begitu banyak tidak bisa dikerjakan oleh satu orang guru saja,” ujarnya. Ditambah, pendekatan scientific (pola ajar, red) dalam pembelajaran kurikulum 2013 tersebut, menyita banyak waktu guru. “Pada akhirnya teori susah diaplikasikan,” tuturnya. Dia mengemukakan, pelaksanaan kurikulum 2013 akan lebih berat jika para siswa tidak memiliki kemampuan berbicara dan menulis yang baik. Karena dalam pembelajaran kurikulum 2013 ini siswa dituntut untuk lebih banyak aktif dibandingkan gurunya. “Kalau untuk siswa SMAN 1, karena siswanya ini adalah siswa pilihan, jadi tidak terlalu sulit mereka untuk mengaplikasikan kurikulum ini. Tapi kalau siswanya tidak punya kemampuan menulis dan berbicara, maka dia akan kesulitan dalam penerapan kurikulum ini,” ingatnya. Penerapan kurikulum 2013 ini katanya, lebih mengedepankan bagaimana upaya sekolah dan guru untuk merubah mindset pendidikan yang sebelumnya guru lebih banyak berbicara di depan kelas. Maka melalui kurikulum 2013 ini diharapkan muncul kreativitas siswa untuk lebih banyak aktif di kelas. Disamping pentingnya peranan siswa untuk menyukseskan kurikulum 2013 ini, Ramadansyah juga menyatakan pentingnya peranan guru. Guru yang cerdas katanya, dapat mendukung suksesnya pelaksanaan kurikulum 2013 ini.

Padang, Rakyat Sumbar—Syafrizon, (29) warga Lubukbegalung, Kota Padang, kini tak dapat lagi menafkahi keluarganya, lantaran terpaksa menjalani proses hukum. Soalnya, Syafrizon menjadi terdakwa di persidangan Pengadilan Negeri Padang, Kamis (19/9) kemarin. Dan dalam diadili itu, Dia tak dapat mengelak dari pembuktian jaksa di hadapan majelis hakim yang mengahadirkan barang bukti (BB) berupa satu paket narkotika jenis sabu. Dalam persidangan tersebut terdakwa Syafizon mengaku, kalau barang bukti tersebut merupakan miliknya yang didapatkan dari temannya yang bernama Agus. “Sabu tersebut saya dapat dari teman saya, dengan cara dibeli seharga Rp 800 ribu. Lalu saya pakai bersama teman-teman,” katanya. Terdakwa Syafrizon yang berkerja seharihari sebagai buruh, mengaku bahwa dirinya sudah tiga bulan memakai barang haram tersebut. “Saya mengenal sabu ini dari teman, dan saya sudah tiga bulan memakai sabu buk hakim,” ungkapnya. Sidang yang dipimpin Asmar dengan anggota hakim Astriwarti dan Syafrizal serta Jaksa Penuntut Umum (JPU) Sofia Elfi menjerat terdakwa dengan pasal 114 ayat ke (1), jo pasal 112 ayat ke (1) Undang-Undang nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika jenis sabu dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. Terdakwa Syafrizon ditangkap polisi pada 17 Juni 2013 lalu sekitar pukul 12.00 Wib di kawasan Pampangan, Kecamatan Lubukbegalung, Kota Padang. Dalam penangkapkan tersebut, polisi menemukan barang bukti berupa sabu yang disimpannya dalam kantong celana,dan jadi temuan polisi hingga langsung ditahan. (eko)

Karyawan Salon Dijambret di Kampung Nias PBM : Proses Belajar Mengajar (PBM) sekolah-sekolah Kota Padang siap mengaplikasikan kurikulum 2013. (ilustrasi) Demikian sebaliknya, guru yang tidak cerdas, dan tidak memilik SDM yang bagus, maka pelaksanaan kurikulum 2013 seperti yang diharapkan akan sulit dicapai. SMAN 1 Padang katanya, siap untuk menyukseskan kurikulum 2013 ini. “Pada prinsipnya, kami siap menyukseskan kurikulum 2013 ini,” imbuhnya. Kepala SMPN 1 Padang, Darmalis juga mengungkapkan sejumlah kekurangan dan kendala dalam penerapa kurikulum 2013 ini. Kekurangannya terletak pada penilaian, serta sarana dan prasarana. Disamping buku pedoman kurikulum 2013 yang belum mengadopsi budaya lokal Minangkabau. “Ada sebagian guru yang masih mengeluhkan tampilan dan materi dari buku pedoman yang sebagian masih mengadopsi budaya dan karakter orang Jawa,” paparnya. Namun begitu, kendala itu katanya tidak menjadi hambatan dalam penerapan kurikulum 2013 di SMPN 1 Padang. Dia optimististis, guru-guru sasaran di SMPN 1 yang telah diberikan pelatihan untuk melaksanakan kurikulum 2013 ini dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. “Bagi guru-guru yang sudah mendapaktan pelatihan bagi mereka tidak masalah. Yang belum ikut pelatihan ini yang masih perlu kita berikan pelatihan,” paparnya. Dia menyatakan kesiapan SMPN 1 Padang menyukseskan penerapan kuriku-

Curi Motor, Syafrianto Disidang

CMYK

Nyabu Bareng Teman, Bapak Satu Anak Diadili

Padang, Rakyat Sumbar—Gara-gara melarikan sepeda motor, Syafrianto (49) asal Binjai Sumatra Utara harus mempertanggung jawabkan perbuatannya dihadapan majelis hakim. Terdakwa yang disidang di Pengadilan Negeri Padang, Kamis (19/9) kemarin hanya dapat menundukkan kepalanya setelah majelis hakim menghadirkan barang bukti (BB) curiannya. Selain sepeda motor yamaha mio warna hitam dengan nomor polisi BA 3147 BI, dan juga mendatangkan saksi korban. Menurut keterangan korban Efran (28), bahwa terdakwalah yang mengambil dan membawa kabur sepeda motornya. “ Pada saat kejadian motor saya parkir di depan warung. Tak lama setelah ditinggal, saya kembali sudah hilang.Makanya saya melapor ke pemuda setempat dan polisi,”kata saksi kepada majelis hakim. Dalam persidangan, Syafrianto yang duduk di kursi pesakitan mengaku, bahwa memang Dia yang mengambil sepeda motor tersebut. “Memang benar pak hakim, motor ini saya ambil menggunakan kunci te,” ungkap terdakwa pada sidang yang dipimpin Muchtar Agus Cholif dengan anggota Jamaludin dan Erlina Yares. Karena itu, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Dwi Elfi Susanti, menuntut terdakwa dengan pasal 362 KUHP jo pasal 55 ayat (1) atas pencurian motor pada 23 Juni 2013 lalu sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu korban Efran kecurian motornya di depan warung, kawasan Lubuk Minturun dengan dibawa kabur pelaku.Namun beruntung, aksi pelaku sempat diketahui warga. Warga yang mengetahui mengejar, pelaku pun ditangkap dan diserahkan ke kantor polisi untuk diminta pertanggung jawabannya. (eko)

lum 2013 ini. “Kita siap menyukseskan kurikulum ini,” tegasnya. Kurikulum 2013 ini ungkapnya, jauh lebih baik dibandingkan kurikulum pendidikan sebelumnya. Banyak manfaat dan perubahan positif yang diperoleh peserta didik, terutama merubah pola ajar dari yang biasanya guru lebih aktif, kini melalui kurikulum 2013 ini, anak-anak dibiasakan untuk pro aktif dan memberi kesempatan seluasnya kepada anak untuk mengembangkan ide dan pikirannya. “Manfaatnya sangat banyak untuk kreativitas siswa,” ulasnya. Sementara, Kepala SMPN 8 Padang Ahmad Nurben tak menampik ada sejumlah persoalan dalam penerapan kurikulum ini. Tapi itu tak menjadi hambatan. Upaya serius sekolah dituntut bagaimana merubah mindset ajar yang dulunya banyak diberikan oleh guru, kini siswa dituntut untuk pro aktif. “Merubah mindset itu butuh waktu. Sebagai sekolah sasaran kita bekerja keras menyukseskan kurikulum ini,” terangnya. Dia menegaskan, menjelang evaluasi kurikulum Oktober mendatang, SMPN 8 Padang terus berusaha memaksimalkan agar pelaksanaan kurikulum 2013 di SMPN 8 Padang sesuai dengan kurikulum 2013 yang telah ditetapkan. Guru di SMPN 8 Padang akunya, sudah sangat enjoy melaksanakan kurikulum 2013 tersebut. “Tak ada masalah. Baik guru, buku maupun sarana dan

prasarana lain sudah cukup,” paparnya. Penerapan kurikulum 2013 ini penting, terutama dalam penanaman sikap anak. “Kurikulum 2013 ini paling utama itu sikap anak, berbeda dengan kurikulum lalu yang mengutakan pengetahuan anak, ” ujarnya. Dampak positif kurikulum 2013 ini katanya, munculnya kreativitas anak. “Kami menilai banyak hal positif dari kurikulum 2013 ini. Anak-anak lebih bergairah dalam belajar,” imbuhnya. Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Indang Dewata berharap kurikulum 2013 di Kota Padang dapat dilaksanakan lebih cepat sebelum tahun 2015 seperti yang diharapkan pemerintah pusat. Untuk dapat mewujudkan penerapan kurikulum 2013 itu di seluruh sekolah di Kota Padang Indang berharap kepada sekolah sasaran dapat menularkannya kepada sekolah lain. “Kita berharap sekolah sasaran ini menularkannya ke sekolah lain. Di Padang ada sekitar 24 sekolah sasaran yang melaksanakan kurikulum 2013 ini,” imbuhnya. Kurikulum 2013 ini kata Indang dilakukan untuk mewujudkan anak didik yang berkarakter. Terlepas dari itu Indang tak menafikan jika dalam penerapannya saat ini masih ditemui sejumlah kendala. “Tapi segala kekurangan itu kita maklumi. Masalah buku, guru dan sebagainya, akan dicarikan solusinya,” ulasnya. (bis/ padek)

Padang, Rakyat Sumbar—Esi Nur Asiah, (25) salah seorang karyawan sebuah salon di Kota Padang, menjadi sasaran jambret saat dirinya hendak pergi bekerja, Kamis pagi (19/ 9) kemarin sekitar pukul 08.20 Wib. Korban yang merupakan warga Kampung Nias, Kecamatan Padang Selatan ini harus kehilangan uang Rp 100 ribu dan satu unit ipad yang berhasil dibawa kabur oleh pelaku dengan menggunakan sepeda motor. Atas kejadian tersebut, korban Esi Nur Asiah langsung mendatangi Polresta Padang sekitar pukul 09.30 Wib, guna melaporkan perihal kejadian itu. Menurut keterangan korban, jumlah pelaku yang terlibat penjambretan adalah dua orang, menggunakan sepeda motor yamaha mio warna hitam. “Waktu itu saya mau pergi bekerja lalu pelaku datang dari kawasan Kampung Nias, kemudian mengambil tas saya dari belakang, dan membawa kabur tas tersebut,” kata Esi Nur Asiyah. Korban juga menambahkan, bahwa dirinya sempat melihat ciri-ciri pelaku. “Kejadiannya sangat begitu cepat.Jadi saya tidak sempat melihat ciri-ciri pelaku.Namun seingat saya, Dia berjaket hitam, berhelm, dan bermotor yamaha mio hitam,” jelasnya. Akibat kejadian tersebut korban mengalami kerugian sekitar Rp 3.5 juta, sebagaimana dibenarkan Kanit I SPKT Polresta Padang Ipda Fetrizal. “Laporan dari korban masuk dan telah ditulis dengan nomor laporan LP/1581/K/IX/ SPKT Unit I dan telah diserahkan ke Serse untuk ditindaklanjuti,” ujarnya. (eko)

Gubernur Minta Pemko Komit Dukung Pengaktifan Jalur KA di Padang Padang, Rakyat Sumbar—Gubernur Sumbar Irwan Prayitno meminta keseriusan Pemko Padang untuk mendukung rencana pengoperasian kembali beberapa jalur Kereta Api (KA) di Kota Padang yang selama ini mati suri. Hal ini terungkap dalam pertemuan Gubernur Sumbar dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre II Sumbar, dan Dinas Perhubungan di Rumah Dinas Gubernur Sumbar, kemarin. Gubernur juga meminta komitmen dari Pemko Padang untuk mendukung rencana tersebut. “Yang penting komitmen. Kita minta komitmen dari Pemko Padang untuk mendukung ini,” ujar Irwan. Pada kesempatan itu, Gubernur lagi-lagi menegaskan dukungan Pemprov Sumbar terkait rencana tersebut. Bahkan Gubernur juga mendukung wacana untuk mengaktifkan kembali seluruh jalur kereta api yang ada di Sumbar. Gubernur mengemukakan pentingnya mengaktifkan kembali jalur kereta api dan mengaktifkan kereta api sebagai salah satu alternative penting transportasi di Kota Padang dan Sumbar pada umumnya. Hal ini dirasa sangat penting guna mengatasi dan

mengurai kemacetan yang terjadi di haru-Alai-Basko-Tabing-Lubukbu aya jalan raya, karena padatnya kendaraan hingga Duku. Dan juga jalur Terandamsaat ini. Pulau Air serta Simpangharu-BukitVice President PT KAI Divre II putus. Sumbar, Erfianto R Chan, menyambut Gubernur katanya secara prinsip baik komitmen dan dukungan dari telah memberikan dukungan terhadap Gubernur Sumbar tersebut. Dengan rencana ini. “Pada dasarnya Gubernur pengaktifan kembali jalur kereta api sudah memberikan lampu hijau,” padalam kota, akan memparnya. beri banyak manfaat. TePT KAI katanya telah rutama untuk mengurai menertibkan sejumlah bakemacetan yang saat ini ngunan liar di beberapa sudah mulai dirasakan lokasi jalur kereta api di warga Kota Padang. “Di Kota Padang. “Jalur-jalur kota padang, dengan diitu akan segera kita fungaktifkannya jalur kereta sikan sehingga tidak lagi api, konsep yang cocok ditempati masyarakat. adalah dengan kereta api Yang sudah itu kawasan komuter seperti yang ada Simpangharu-Terandam, di Jabodetabek,” sebut” tuturnya. nya. Dia menegaskan, penKA komuter merupatingnya transportasi KA. kan sistem transportasi Karena saat ini transporkereta api yang banyak tasi jalan raya tak bisa diterapkan di kota-kota banyak diharapkan. Irwan Prayitno besar di Pulau Jawa. “PaTransportasi massal menda saatnya nanti, kalau KA jadi salah satu solusi unkomuter ini dioperasionalkan maka tuk mengatasi masalah kemacetan di dapat mengurai kemacetan. Anak-anak Kota Padang. sekolah yang banyak menggunakan Ditambah lagi saat ini pertumangkutan umum, bisa menggunakan buhan penduduk terus meningkat angkutan KA ini,” imbuhnya. setiap tahunnya. Dengan demikian, Dijelaskan putra kelahiran Payadiperlukan transportasi yang dapat kumbuh itu, rencananya akan diopememberikan rasa aman, harga murah rasikan jalur KA dari kawasan Simpang dan dapat mengangkut orang secara

massal. “Pertumbuhan penduduk di kawasan Lubukbuaya dan Teluk bayur itu kita perhatikan semakin tinggi. Dan kawasan ini dilalui jalur kereta api. Demikian juga di kawasan Unand, kawasan ini juga punya jalur. Saatnya ini diaktifkan, untuk menyediakan transportasi massal bagi masyarakat,” ulasnya. Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Sumbar Mudrika, berharap Pemko Padang aktif menindaklanjuti rencana tersebut. “Kami minta Pemko Padang pro aktif,” ujarnya. Wakil Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah, menyatakan Pemko Padang mendukung rencana tersebut. “Kita sangat setuju dengan rencana tersebut. Apalagi Padang sudah ada jalur kereta api. Tinggal bagaimana jalur itu dihidupkan kembali,” katanya. Dia menegaskan, saat ini Pemko juga tengah menyiapkan sejumlah perencanaan transportasi yang rencananya akan mengembangkan transportasi massal. Diantaranya melalui transportasi kereta api dan bus massal. “Kita juga buat perencanaan trasportasi kereta api da bus massal untuk kita terapkan di Padang. Karena melalui tranportasi massal ini akan banyak manfaat yang bisa kita dapatkan, mulai dari biaya murah, jaminan keselamatan dan keamanan,” paparnya. (bis/padek)


CMYK

4 SUMBAR RAYA

JUMAT 20 SEPTEMBER 2013

Sumbar Tempati Posisi Dua Kasus Rabies Tertinggi di Indonesia

Polres Bukittinggi Gelar Farewell Parade AKBP Amirjan: Saya Siap Mengemban Tugas Bukittinggi, Rakyat Sumbar - Kepolisian Resort Bukittinggi gelar acara farewell parade dalam rangka serah terima jabatan Kapolres Bukittinggi Rabu (18/ 9) kemarin dari pejabat lama AKBP Eko Nugrohadi kepada AKBP Amirjan di halaman Mapolresta setempat. Kapolres Bukittinggi yang baru Amirjan sebelumnya bertugas sebagai Kapolres di Kabupaten Padangpariaman, dan Kapolres Bukittinggi yang lama Eko Nugrohadi setelah bertugas selama 1 tahun 8 bulan pindah tugas menjadi Wakil Kepala Sekolah Kepolisian Negara di Purwokerto Jawa Tengah. Usai upacara, Kapolres AKBP Amirjan mengatakan siap menjalankan amanah bersama jajaran.Ia juga menyebutkan akan terus konsekuen dan komit dalam penegakan hukum di Kota Bukittinggi,seperti memberantas pelaku tindak pidana dan mengayomi masyarakat. “Tentu saja dengan berpedoman pada aturan dan undangundang berlaku,” ujarnya,seraya menyebutkan bahwa pihaknya tidak akan tebang pilih memproses siapa saja yang terlibat, termasuk personil Polri sendiri atau pejabat daerah. “Kami tidak melihat siapa pun dia, siapa pejabatnya, tapi melihat orangnya. Jika memenuhi unsure pelanggaran hukum seperti pidana,sesuai aturan dan undang-undang yang berlaku, maka tetap akan diproses,” jelasnya. Dalam mengantisipasi terjadinya tindak pidana atau menyikapi suatu perkara, kata Amir-

jan, mengungkap kasus secara maksimal. Dan dalam waktu dekat Polresta Bukittinggi beserta jajaran akan mengevaluasi segala macam permasalahan atau kejadian, untuk menentukan langkah-langkah yang akan ditempuh selanjutnya. Langkah awal dalam menganalisa suatu kasus, dibutuhkan langkah-langkah untuk mengantisipasi, menyikapi dan mengungkapnya secara maksimal. “Kami juga akan mempersiapkan pola penyidikan, penyelidikan dan pengembangan dalam menangani suatu kasus yang terjadi,” ujar Amirjan. Dalam melaksanakan tugas pokok kepolisian, Ia berharap seluruh personil memiliki pola pikir yang berkualitas, agar segala tindakan yang dilakukan tepat sasaran atau tepat guna, sehingga penanganan suatu kasus bisa berjalan dengan baik dan cepat. Amirjan juga menilai, menciptakan keamanan, kenyamanan dan ketertiban merupakan suatu tantangan bagi personil kepolisian. Karena itu, Amirjan juga meminta dukungan seluruh kalangan masyarakat agar mau bersatu dan saling bahu membahu untuk menghadapi segala macam gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kantibmas). Terkait antisipasi teror atau serangan kelompok tertentu kepada aparat kepolisian, Amirjan menghimbau seluruh personil Kepolisian di kawasan hukum Polresta Bukittinggi untuk meningkatkan kewaspadaan, baik untuk keamanan di markas komando (mako) maupun di tingkat satuan. “Seluruh personil harus siap secara fisik dan mental dalam menjalankan kegiatan-kegiatan kepolisian. ,” terangnya.(jtr)

ERI GUSTIAN dari Dinas Pertanian Kota Pariaman keluar sebagai Pemenang I di pertandingan Tenis Meja Putra antar instansi/ SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Pariaman.

KONI Apresiasi Kegiatan Olahraga Pemko Fitrias : Banyak Atlet Berstatus Pegawai Pariaman, Rakyat Sumbar - Kegiatan olahraga di lingkungan Pemko merupakan kegiatan positif. Kita mengakui bahwa sejumlah penggiat olahraga dan atlet kita ada yang berstatus pegawai. Hal tersebut diungkapkan Ketua KONI Kota Pariaman, Fitrias Bakar, (19/9) pada media di Pariaman. Menurut Fitrias Bakar, momen Hari Olahraga Nasional (Haornas) merupakan salah satu momen untuk melegitimasi kegiatan latihan-latihan yang dilakukan dalam sehari-hari.

“Bukankah dalam semua bidang, kita memerlukan ukuran-ukuran tertentu,” kata Fitrias Bakar. Lebih jauh, Fitrias Bakar menjelaskan, dalam peringatan Hari Olahraga Nasional (HAORNAS) 2013, Eri Gustian dari Dinas Pertanian Kota Pariaman, berhasil mencatatkan dirinya sebagai Juara I Tenis Meja Putra antar instansi/SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Pariaman. “Trofi kepada para pemenang diserahkan seusai upacara bendera di halaman Kantor Balaikota Pariaman, Selasa, (17/ 9) lalu,” katanya. Di tempat terpisah, Eri Gustian menyebutkan, kegiatan olahraga tenis meja bagi pegawai negeri di lingkungan Pemko Pariaman adalah salah satu

cabang olahraga yang diminatinya, selain volley ball, badminton dan tenis lapangan. “Sekarang sebenarnya banyak pegawai Pemko aktif dalam berbagai cabang olahraga di lingkungan tempat tinggal mereka masing-masing,” terangnya. Selain PNS, lanjut Eri Gustian, untuk Kota Pariaman ia juga merupakan atlet yang telah menjajal kemampuan di sejumlah cabang olahraga. Mulai dari sepakbola, badminton, sepak takraw, volley ball, tenis meja dan tenis lapangan. “Saya telah ikut mengharumkan nama Kota Pariaman di berbagai event olahraga di Sumbar dan Regional dengan sejumlah prestasi, selain jadi PNS, saya kini dipercaya melatih cabang olahraga volleyball,” tutup Eri Gustian. (war)

Pungli di Lintas Timur Meresahkan Padang,Rakyat SumbarPerjalanan darat dari kota Padang melalui jalur Lintas Timur Sumatera, terutama Lampung Timur, belakangan makin santer dengan banyaknya pungutan liar (Pungli). Pungli itu tidak hanya dilakukan warga setempat, tapi juga pegawai Dinas Perhubungan dan aparat Kepolisian yang juga turut melakukan hal yang sama kepada para sopir mobil pribadi,

bus angkutan penumpang dan truk yang hendak menyeberang ke pulau Jawa. Akibatnya, nasib menjadi sopir menjadi mengeruk dalamdalam uang operasional perjalanannya, sebanyak dikeluhkan karena mesti mengeluarkan biaya lebih. “Selain biaya makan dan bahan bakar yang mereka beli, pengemudi bus yang kami tumpangi jadi sasaran empuk,” sebut

Bogel (34) pada Kamis (19/9) kemarin, yang sering melewati jalur itu menuju Jawa. Dibandingkan dengan Lintas Timur ini, jalur Lintas Tengah jauh lebih dekat.Namun di Lahat, malah lebih menakutkan untuk dilintasi malam hari. “Bajing loncatnya, tak hanya membahayakan harta para penumpang, tapi juga mengancam nyawa,”terangnya. Di lintas Timur ini, peman-

dangan pungli sudah menjadi hal yang biasa. Meskipun membawa surat kendaraan lengkap, ditambah izin trayek. “Namun uang kami tetap mesti keluar, tidak hanya untuk para warga masyarakat lokal yang jalan depan rumah mereka sengaja dibuat rusak, ataupun para petugas yang ada di jalan raya sendiri,”tambahnya. “Ini menjadi persoalan serius yang harus segera disele-

saikan pemerintah setempat. Sebab, sudah sangat meresahkan pengguna jalan yang melintasi daerah itu,”ulasnya. Kita mengharapkan, sebutnya, hal serupa tak terjadi di Sumbar dan di seluruh Indonesia. Pejabat yang mestinya memberikan pelayanan dan pengamanan di jalan raya dapat melakukan tugasnya dengan baik.”Tentunya, tanpa ada lagi pungutan liar itu,”harapnya. (mul)

HUMAS KONI PAYAKUMBUH KUNJUNGI KONI JABAR (3-HABIS)

Manfaatkan IT, Pakai Kontra Opini Pemanfaatan Teknologi Informasi ini sungguh luar biasa. Memaksimalkan teknologi guna kesuksesan prestasi Jabar. Bahkan, Ketua I KONI Jabar Djumara Frasad menyatakan KONI Jabar kini telah meubah kiblat birokrasi menjadi efisien dan efektif.

Laporan DODI SYAHPUTRA BANDUNG

CMYK

”Surat-menyurat yang menghabiskan waktu dan jalur birokrasi serta tinta dan kertas telah kita pangkas. Audiensi ini sebenarnya, tidak sekali dua bulan bisa kita lakukan. Setiap hari! Makanya, kami lengkapi ruang pertemuan ini dengan jaringan televisi, internet dan televisi plasma 69 Inchi agar bisa bertelekonference dengan 32 provinsi lainnya sekaligus,” ujar Ketua I KONI Jabar Djumara Frasad saat menerima Humas KONI Payakumbuh di Gedung KONI berlantai II itu

komplek GOR Bandung, Selasa (17/9) lalu. Pertemuan selama 3,5 jam itu betul-betul memancing banyak pertanyaan dan tanggapan. Bahkan soal keberanian Jawa Barat yang berani memprotes dan melakukan kontra opini di tingkat pusat. Bahwa, KONI Jabar harus berani, tidak ragu-ragu, dan tidak takut-takut. Djumara berani memprotes apapun kebijakan KONI Pusat. Beberapa kali ditempuh jalur Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Beberapa waktu lalu, misalnya, emas raihan binaraga Sumbar akhirnya melayang ke Jabar. Pebinaraga Sumbar Iwan Samurai terkena diskulifikasi sebab dinyatakan doping. Jabar kemudian meraih emas tambahan, meski tidak merubah dan menggeser posisi runner-up. Jabar Kahiji! Jabar Nomor Satu! Sudah menjadi tagline dan tekad seluruh masyarakat olahraga prestasi di Jabar. Jabar... Jabar... Jabar...Yes... Yes...Jabar...Kahiji! Seperti itulah jika para olahragawan

Djumara Frasad serta insan olahraga bertemu satu dengan yang lain kini. Setiap pertemuan dibuka dengan Jabar Kahiji. Semangat yang sudah sepatutnya bagi calon Juara Umum PON XIX 2016. Hampir tidak ada pengurus KONI Jabar yang berpangku tangan. Semuanya turun ke lapangan. Kantor KONI ramainya saat istirahat dan jamjam kosong kegiatan saja. Selebihnya, para pengurus seluruhnya telah berada di tempat latihan atlet, memantau lokasilokasi pertandingan dan sebagainya. Sehingga, meski di bidang

media dan promosi, Zulkarnaen yang mantan wartawan Harian Singgalang di Padang ini, serta pesilat Pat Ban Bu, mengerti tentang siapa atlet, pelatih, sampai pola latihan terkini dari cabang olahraga apapun. Inilah istimewanya KONI Jabar. Semangat seluruh pengurus tidak terganggu oleh kepentingan lain. 7 perwira aktif TNI AD yang ditugasi selaku pengawas Pelatda Sentralisasi, bahkan memang bertugas penuh di sana. Komandan Pengawas ternyata berpangkat Letkol TNI. Ini bukti keseriusan KONI Jabar. Soalan anggaran, KONI Jabar patut diacungkan jempol. Selain didukung oleh seluruh elemen di Jabar, mereka berani menentang aturan pusat yang membatasi hibah KONI sekalipun. ”Ini demi prestasi olahraga. Betul dan benar. Jika aturan yang dikenakan justru melemahkan, kita harus lawan. Alhamdulillah, semua elemen masyarakat bertekad sama!” Djumara Frasad.

Soal kontra opini, tim Sport dan Foreksik Intelijen menggunakan ini jika terjadi pelemahan di sistem pembinaan, cabang olahraga atau atlet mereka. Maka, disusunlah oleh tim Analisa dan Evaluasi lawan opini yang membuat gairah bagi atlet, cabor, atau insan olahraga yang bermasalah. Sehingga, bangkit kembali semangatnya untuk berjuang. Sekelumit pembinaan olahraga di KONI Jabar begitu luar biasa. Penuh semangat dan integritas. Semua pengurus, semua elemen, Pemprov dan DPRDnya bahkan berani bertanggung jawab jika ada aturan pusat yang jatuh melemahkan. ”Ini tanggung jawab kami semua!” ucap Ketua I KONI Jabar Djumara Frasad seperti ungkapan semua insan olahraga Urang Tanah Pasundan lainnya. Seribu hal masih harus dipelajari dari KONI Jabar yang bekerja ini. Tetapi, sambungannya akan memanfaatkan teknologi informasi seperti yang mereka lakukan.(*)

Padang,Rakyat Sumbar— Provinsi Sumbar menempati posisi nomor dua paling tinggi kasus rabies setelah Sulawesi Utara di Indonesia . Untuk itu, diperlukan vaksinasi massal dan memutus rantai lalulintas anjing antar daerah yang terkontaminasi.Secara nasional, hanya sembilan provinsi di Indonesia yang dinyatakan bebas rabies, selebihnya masih endemis, termasuk Sumbar. Sembilan daerah tersebut meliputi Kepulauan Riau,Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, Nusa Tenggara Barat, Papua dan Papua Barat. “Sampai sekarang, Sumbar masih tercatat sebagai daerah nomor dua paling tinggi kasus rabies 8 kasus, berada di bawah Sulawesi Utara dengan 17 kasus. Dengan itu, kita ingin tahun ini 70 persen populasi sudah divaksinasi ,” ujar Direktur Kesehatan Hewan Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian, Pudjiatmoko pada wartawan saat seminar memperingati hari rabies sedunia, Kamis (19/9) di Hotel Mercure. Ia menyebutkan sejak dimulainya vaksinasi massal di Bali tahun 2010 setiap tahunnya 250.000 ekor anjing telah divaksinasi. Pada tahun 2013 sudah sekitar 300 ribu ekor anjing yang tervaksinasi. Meski begitu tingginya tingkat populasi anjing diperlukan vaksinasi massal dan kerjasama antar daerah. Secara umum, kematian akibat rabies memang sudah menurun, di tahun 2010 kematian mencapai 11 orang perbulan. Sementara tahun 2013 belum ada laporan kematian manusia akibat rabies. Dengan begitu tetap diperlukan tingkat kesadaran masyarakat mengenai rabies. Untuk itu Indonesia mencanangkan Indonesia bebas rabies 2020. “Kesuksesan ini patut kita disyukuri namun demikian kita harus tetap waspada menangani seluruh gigitan anjing,”ujarnya. Dikatakannya, pemerintah telah membuat peta jalan pengendalian rabies. Saat ini, Riau dan Sumbar telah bergabung dengan Bali dalam pengendalian rabies melalui vaksinasi massal anjing. “Segera diikuti oleh Nias dan Flores,” tuturnya. Direktur Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementrian Kesehatan Dr. Andi Muhadir mengatakan penting pemahaman masyarakat untuk mengatasi dini atas

penularan rabies. Karena tindakan awal yang diambil masyarakat menentukan efek dari rabies tersebut. Untuk itu, seluruh gigitan anjing harus dicuci dengan sabun atau deterjen dan air mengalir selama 15 menit, setelah itu dibawa ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan pengobatan. “Mencuci pakai sabun dan air mengalir itu sangat penting.Kajian kami 50 persen gigitan tidak menyebabkan kematian setelah dilakukan pencucian dengan sabu dan air mengalir. Karena ini adalah virus, virus itu terpapar dengan lemak. Dengan sabun maka akan mencair,” jelasnya. Kepala Dinas Peternakan Sumbar, Erinaldi mengatakan tingginya kasus rabies di Sumbar disebabkan tingginya populasi anjing, diperkirakan mencapai 250 ribu ekor. Sementara jatah vaksin yang didapatkan hanya sebanyak30 ribu. Dengan begitu jumlah vaksin jauh berada dibawah populasi. Selain itu sulit menutup lalu lintas anjing antar daerah. Terutama dari daerah yang semula terkontaminasi menuju daerah bersih. “Ini yang menjadi kerja berat kita, bagaimana nantinya kita didaerahsudah berupaya menekan rabies, kemudian lalulintas anjing masuk dari pelabuhan. Untuk kita ingin ada yang bertanggungjawab ditiap pintu masuk (pelabuhan) untuk mengawasi lalulintas ini,”ujarnya. Ditambahkan Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Sumbar, M Kamil apabila masyarakat digigit oleh hewan pembawa rabies (HPR), protap yang dilakukan dalam menagani rabies, seseorang yang digigit harus segera berobat ke puskesmas dan mencuci bekas luka gigitan dengan air yang mengalir. Hewan yang menggigit tersebut dilakukan observasi selama 14 hari. Jika dalam rentan waktu 14 hari itu, hewan itu mati, dapat dipastikan hewan tersebut terjangkit rabies. Adapun tanda klinis hewan yang terjangkit rabies; terlihat ganas, memakan benda yang tidak seharusnya, terjadi kelumpuhan otot dan takut terhadap air. “Jika anjing itu sering makan karet atau tali di jalan, itu juga diduga kuat sudah terjangkit rabies,” terangnya. Dalam penanggulangan rabies, paling tidak ada lima komponen penting yang saling terkait, yaitu peranan pemerintah, swasta (masyarakat, pemilik anjing, lembaga swadaya masyarakat), metode penanggulangan rabies, hewan penular rabies terutama anjing dan ketersediaan logistik. “Jika lima komponen ini tidak berjalan dengan baik, sulit memberantas penyakit rabies,” ucapnya. (ayu/RPG)

DP Sleman Timba Program PBA Bukittinggi Bukittinggi,Rakyat Sumbar- Dewan Pendidikan (DP) Kabupaten Sleman, Yogyakarta kunjungi Kota Bukittinggi guna menimba pengalaman keunggulan tuan rumah ini atas program pendidikan berbasis aqidah (PBA). Rombongan DP Sleman yang membawa serta Kepala Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Sleman Arif Hardjono,SH itu disambut Ketua DP Bukittinggi Prof.Dr. A.Rahman Ritonga beserta anggota dan Kadisdikpora setempat Ellia Makmur bersama staf. Rombongan dijamu di gedung DPRD Kota Bukittinggi Kamis (19/9) kemarin diselingi pemaparan profil dan dialog dimediatori Drs.H.Zulkifli Johneva,SH,MM,Sekretaris DP Bukittinggi, dilanjutkan kunjungan ke SMPN 3, SMKN 2, SD 26 dan SMAN 1. Selain menimba pengalaman peran dan fungsi DP setempat, DP Sleman juga mengorek berbagai informasi sebagai bahan bandingan keunggulan pengelolaan pendidikan pasca program sekolah RSBI yang sudah rontok sebelum berkembang. “Bukittinggi ini unik. Meski sarana-prasarananya terbatas, sempit, namun kami terus memacu peningkatan kualitas.Makanya prestasi para siswa tetap teratas di Sumbar,”kata Ellia Makmur, Kadisdikpora.

Termasuk dalam pengembangan karakter anak didik.”Bukittinggi sudah lebih dulu menerapkannya, dimana sejak 2005 silam sudah menerapkan pendidikan berbasis aqidah,”kata A.Rahman Ritonga menambahkan. Sebagai DP, kata A.Rahman, mengawal perjalanan pengelolaan pendidikan tetap bermitra dengan Disdikpora.”Apalagi, 30 sekolah sudah jadi piloting nasional penerapan pendidikan berbasis karakter,”ulasnya. Disebutkan Ellia Makmur, Bukittinggi yang hanya 25 Km2, pengembangan sarana dan prasarana terpaksa ke atas, memiliki dilema sendiri tak kalah rumitnya karena kalah saing dengan minat siswa bersekolah di kota wisata ini. “Termasuk soal pungutan yang tak dibolehkan, DP Bukittinggi merekomendasikan kepada walikota,agar ditetapkan standarnya, agar partisipasi masyarakat tidak terputus dan sekolah serta pengelolanya tidak terus dibayangi ketakutan diperiksa,”ulas A.Rahman Ritonga. Terkait dana alokasi khusus (DAK) yang banyak tak terealisasi, seperti juga dihadapi Kabupaten Sleman, dijelaskan Ellia Makmur, hal itu karena waktunya mepet dan turunnya juknis terlalu kasip.”Apalagi peraturannya abu-abu, realisasinya menjadi tak bisa dipaksakan,”ulasnya.(rell)


Sumbar Raya 5

JUMAT

CMYK

20 SEPTEMBER 2013

Polres Komit Berantas Tindak Pidana JONTRA Harian Rakyat Sumbar Bukittinggi, Rakyat Sumbar—Kapolres Bukittinggi yang baru AKBP Amirjan mengatakan akan terus berkomitmen dalam penegakan hukum di Kota Bukittinggi, seperti memberantas pelaku tindak pidana dan mengayomi masyarakat. Pihaknya juga akan memproses siapa saja yang terlibat, termasuk personil Polri sendiri atau kemungkinan adanya pejabat daerah yang terlibat.

“Kami tidak melihat siapapun dia, siapa pejabatnya, tapi melihat orangnya. Jika memenuhi unsure pelanggaran hukum seperti pidana ,sesuai aturan dan undang-undang yang berlaku, tetap akan diproses,” jelasnya. Dalam mengantisipasi terjadinya tindakan pidana atau menyikapi suatu perkara, Polresta Bukittinggi beserta jajaran akan melakukan evaluasi segala macam permasalahan atau kejadian, untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya. Untuk menentukan langkah awal dalam menganalisa suatu

proses atau kasus yang terjadi, dibutuhkan langkah-langkah untuk mengantisipasi, menyikapi dan mengungkap suatu masalah atau kasus secara maksimal. “Kami juga akan mempersiapkan pola penyidikan, penyelidikan dan pengembangan dalam menangani suatu kasus atau permasalahan yang terjadi,” ujar Amirjan. Dalam melaksanakan tugas pokok kepolisian, Ia berharap seluruh personil memiliki pola pikir yang berkualitas, agar segala tindakan yang dilakukan tepat sasaran atau tepat guna,

sehingga penanganan suatu kasus bisa berjalan dengan baik dan cepat. Amirjan juga menilai, menciptakan keamanan, kenyamanan dan ketertiban merupakan suatu tantangan bagi personil kepolisian. Oleh karena itu, Amirjan juga meminta dukungan seluruh kalangan masyarakat agar mau bersatu dan saling bahu membahu untuk menghadapi segala macam gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kantibmas). Terkait antisipasi teror atau serangan kelompok tertentu kepada aparat kepolisian,

Amirjan menghimbau kepada seluruh personil kepolisian di kawasan hukum Polresta Bukittinggi untuk meningkatkan kewaspadaan, baik untuk keamanan di markas komando (mako) maupun di tingkat satuan. “Seluruh personil harus siap secara fisik dan mental dalam menjalankan kegiatankegiatan kepolisian. Teror yang dihadapi polisi di beberapa daerah di Indonesia, diharapkan menjadi introspeksi diri, dalam menghadapi gangguan dan ancaman tersebut,” terangnya. (***)

JONTRA

SALAM komando Kapolres Lama Eko Nugrohadi dengan Amirjan Kapolres Bukittinggi yang baru.

PLN Harus Atasi Pemadaman Bergilir Azwir Dainy Tara : Jangan Biarkan Masyarakat Jadi Korban

ISRAN

TINJAU : Wakil Ketua DPRD Sumbar Leonardy Harmainy meninjau pelaksanaan proyek Simaka di Agam, didampingi Bupati Indra Catri serta jajarannya kemarin ini

Kakanwil Kemenag Sumbar Diganti Ismail Usman Belum Tau Mau Jadi Apa Padang, Rakyat Sumbar— Rotasi dan promosi bergulir di lingkungan Kementerian Agama. Salah satunya Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, masuk dalam gerbong mutasi itu Rabu (18/9) kemarin. Ismail Usman digantikan Syahrul Wirda yang kini menjabat Kepala Bidang Pendi-

dikan Agama dan Keagamaan Islam (Pakis) Kanwil Kemenag Sumbar. Pelantikan Kakanwil Kemenag ini dilangsungkan di gedung Kemenag RI, Jakarta, oleh Menteri Agama Suryadharma Ali. Ketika dikonfirmasi, Ismail Usman membenarkannya. “Ya, posisi saya akan digantikan Pak Syahrul Wirda, Kabid Pakis,” terang Ismail. Ismail mengaku sampai saat ini belum memperoleh informasi resmi apa jabatan

baru yang akan diembannya nanti. “Saya masih menunggu keputusan Menteri Agama. Yang jelas, pengganti saya dilantik dulu,” jelasnya. Dia berharap Kakanwil yang baru melanjutkan program yang telah dirintisnya, dan seluruh program Kemenag RI. “Demikian juga pelaksanaan haji. Haji ini program nasional, sehingga harus lebih dimantapkan lagi, terutama koordinasi dengan pemerintah daerah, Pak Gubernur,” imbuhnya. (tim)

DILANTIK : Kakanwil Kemenag Sumbar yang baru,Syahrul Wirda yang sebelumnya Kabid Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (Pakis) di Kanwil Kemenag Sumbar dilantik Menag Suryadharma Ali di salah satu ruang Kemenag RI.

Padangpanjang, Rakyat Sumbar—Pemadaman listrik secara bergilir yang dilakukan PT. PLN sejak dua bulan belakangan, terus menimbulkan keresahan, seperti dirasakan masyarakat Padangpanjang. Apalagi banyak yang tidak mengetahui jadwal pemadamannya. Berbagai keluhan yang dialami masyarakat tersebut juga disampaikan kepada Anggota Komisi VII DPR-RI HM.Azwir Dainy Tara, ketika melakukan silaturahmi dengan masyarakat Padangpanjang di Posko Relawan Al Tara di Kelurahan Silaing Bawah, Rabu (18/9) malam. Kegusaran masyarakat atas tindakan PLN itu, semakin memuncak ketika sedang bersilaturahmi dengan Anggota Dewan Pertimbangan Pusat

Partai Golkar itu, “Untuk mengsekitar pukul atasi kekurangan 23.30 Wib, tiba-tipasokan listrik di ba listrik mati dan Sumbar, berakibat mengagetkan perusaknya beberaserta pertemuan. pa pembangkit, “Ini harus dipihak PLN menarcarikan solusinya, getkan PLTU jangan biarkan Teluksirih akan masyarakat menberoperasi Oktojadi korban dari ber mendatang efek pemadaman dan mampu mebergilir ini. Apangaliri seluruh Sulagi tanpa pem- HM.AZWIR DAINY TARA matera Barat, seberitahuan, tentuhingga pemadanya mengakibatkan kerusakan man seperti ini tidak perlu lagi terhadap barang-barang elek- terjadi,” sebutnya. tronik,” kata Azwir Dainy Tara Disampaikan Mak Etek, sadihadapan peserta. lah seorang warga, dirinya meDisebutkan Azwir, sebagai mang cukup was-was terhadap komisi yang membidangi ener- pemadaman bergilir yang dilagi termasuk PLN, pihaknya kukan PLN, apalagi pematelah mengkomunikasikan per- daman itu dilakukan pada mamasalahan kelistrikan Sumbar lam hari disaat banyak barangdengan unsur pimpinan PLN. barang elektronik beroperasi. Dari hasil pertemuan itu, Parahnya lagi pemadaman itu pihak PLN berjanji akan men- dilakukan tanpa pemberitacarikan solusi terhadap perma- huan terlebih dulu. salahan kelistrikan yang terjadi “Kalau pemadamannya di Sumatera Barat. siang, mungkin tidak akan be-

gitu bermasalah, karena pemakaian listrik tidak begitu banyak. Kalau malam, masyarakat mengandalkan listrik sebagai alat penerangan, begitupun dengan barang-barang elektronik di rumah,” sebutnya. Mak Etek bersama rekanrekannya, juga berharap kepada pihak PLN melalui Azwir Dainy Tara untuk mempertimbangkan segala resiko terhadap pemadaman yang dilakukan. Karena, tidak semua masyarakat mampu untuk mengadakan genset dan alat penerangan lainnya apabila pemadaman dilakukan. “Jika mengandalkan lilin dan lampu dari minyak tanah, tentu akan sangat besar resikonya bagi masyarakat. Apalagi pemadaman ini bisa sampai dua atau tiga jam lamanya. Sementara, mengenai resiko yang akan ditanggung masyarakat pihak PLN tentunya tidak akan mau tau,” sesal Mak Etek yang juga diamini beberapa rekannya. (ned)

Perpustakaan Proklamator Gelar Seminar Tahun Ini Mulai Dikelola UPT Perpustakaan Nasional Bukittinggi, Rakyat Sumbar–Memeriahkan HUT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta yang ke 7 yang jatuh pada tanggal 21 September 2013 besok, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Proklamator Bung Hatta menggelar seminar peningkatan minat baca sekaligus pameran selama tiga hari. Seminar mengangkat tema membangun kecerdasan anak bangsa melalui kebiasaan membaca itu, dibuka secara resmi oleh Sekdako Bukittinggi Yuen Karnova di Auditorium UPT Perpustakaan Bung Hatta Bukik Gulaibancah, Rabu (18/ 9) kemarin. Seminar sehari itu diikuti ratusan peserta dari kalangan guru, pelajar, mahasiswa, UPT Pendidikan Bukittinggi dan Agam serta masyarakat umum. Tampil sebagai nara Sumber dalam seminar tersebut, Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Meutia Hatta Swasono, Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional RI Dedi Junaedi, serta Sejarawan Mestika Zed. Kepala UPT Perpustakaan

Proklamator Bung Hatta Bukittinggi Yahyono mengatakan, seminar yang dilaksanakan bertujuan untuk membangkitkan kembali kegemaran membaca di kalangan pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum. Selain seminar juga diadakan pameran buku, dongeng atau story telling dan pemutaran film hingga bimbingan pemustaka. “Seminar dan pameran yang diselenggarakan ini bertepatan momentum Bulan Gemar Membaca dan Hari Kunjung Perpustakaan yang jatuh pada tanggal 14 September tiap tahunnya,”terangnya. Kegiatan ini sekaligus memeriahkan HUT Perpustakaan Bung hatta yang ketujuh yang diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 21 September 2006 lalu. Secara institusi jelas Yahyono, Perpustakaan Proklamator Bung Hatta kini berada langsung dibawah Perpustakaan Nasional RI. Terhitung awal tahun ini, Perpustakaan Bung Hatta menjadi UPT dan bertanggung jawab langsung ke Perpustakaan Nasional RI sesuai dengan Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor 2 tahun 2012. “Meski secara administrasi tidak lagi menjadi bagian dari Pemko Bukittinggi, namun

pada dasarnya orientasi kita tetap sama dengan pustaka lama.Yakni melayani warga Bukittinggi dan para pemustaka dimana pun berada,” ungkapnya. Sementara itu Wakil Pertimbangan Presiden Bidang Pendidikan dan kebudayaan Meutia Hatta Swasono menyebutkan, Bung Hatta merupakan salah seorang sosok tokoh Sumatera Barat yang mencintai buku untuk dibacanya. Berbagai koleksi buku didapatkannya dan dipergunakan untuk memperkaya pengetahuan, sekaligus untuk meningkatkan profesionalismenya

dimata dunia. Dikatakan juga,bahwa Bung Hatta selalu mengajarkan kepada anak-anaknya untuk selalu mencintai buku dan menjadikan buku sebagai sahabat sehari-hari. Karna kalau mau menjadi orang besar dan sukses upaya yang dilakukan adalah dengan membaca buku. “Jadikanlah buku sebagai sahabat, karena dengan membaca akan diperoleh ilmu dari berbagai hal serta dapat membangun kecerdasan anak bangsa. Apalagi, orang yang memiliki ilmu pengetahuan lah nanti yang akan memimpin bangsa ini kelak,” tandasnya. (jtr)

PERPUSTAKAAN Proklamator Bung Hatta Bukittinggi.

Tuduhan Aniaya Napi Ditindaklanjuti Sudirman D Hury: Mungkin Sipir Kesal, Riko Membandel Padang, Rakyat Sumbar— Menindak lanjuti dilaporkannya sipir Lapas II B Solok kepada Polda Sumbar pada 16 September lalu oleh keluarga narapidana pengedar narkoba, Riko Cacing (29) atas tuduhan penganiayaan ditindaklanjuti. Warga binaan ini baru dipindahkan 4 bulan ke Lapas Solok, sebelumnya berada di lapas kelas II Muaro Padang karena mendapatkan huku-

man penjara dan denda Rp 800 juta Karena mengedarkan ganja. Hal itu disampaikan Kepala Kanwil Hukum dan HAM Sumatera Barat Sudirman D Hury, yang ditemui Rabu siang (18/9) kemarin. Menurutnya, pihaknya tidak akan menghalang-halangi aparat kepolisian menjalankan tugasnya. Termasuk saat melakukan pemeriksaan terhadap dua oknum penjaga pintu Lapas Kelas II B tersebut. Kita juga telah menurunkan tim khusus, untuk menginvestigasi dan memeriksa petugas lapas yang melakukan penganiayaan, serta saksi. Berdasarkan hasil pemeriksaan

dari tim khusus tersebut, memang telah terjadi pemukulan dan penendangan terhadap Riko. “Namun kejadian tersebut, berawal karena petugas yang tidak bisa menahan diri akibat sikap bandel Riko yang tidak mengindahkan peraturan pada saat besuk Napi,” terangnya. Sementara itu, tudingan yang menggunakan alat kejut listrik dipakai sebagai alat penganiaya itu tidak benar, sebagaimanapengakuan sipir penjaga pintu utama yang berinisial DB dan SW. Pemukulan didasari rasa kesal, karena ketika kejadian, Rico yang sedang dibesuk teman wanitanya yang berini-

sial S, yang juga mantan napi, memaksa masuk ke tempat steril yang bukan area kunjungan dengan tujuan dapat bermesraan. “Hal Itulah penyebab awalnya dari permasalahan terjadinya pemukulan terhadap Napi tersebut. Namun, tidak ada alasan yang bisa membenarkan petugas Lapas untuk melakukan penyiksaan terhadap warga binaan karena ada PP nomor 53 tahun 2010. Namun demikian, alasan petugas melakukan pemukulan, karena napi bersangkutan membandel atau melawan petugas, akan menjadi pertimbangan meringankan bagi pemberian sanksi disiplin bagi kedua sipir ini,”

tambahnya. Sementara itu menurut keterangan Kadispas Hartono, hari sebelumnya keluarga narapidana kasus narkoba yang menjadi korban penganiayaan telah mendatanginya. Pihak keluarga, mengusulkan kepada Kanwil Hukum dan HAM untuk dipindahkan ke LP Bukittinggi, karena yang bersangkutan dikabarkan mengalami trauma. Namun demikian, Kanwil Hukum dan HAM tidak bisa dengan mudah mengabulkan permohonan tersebut, mengingat Rico merupakan napi yang baru 4 bulan dipindahkan dari LP Muaro Padang menuju LP Solok. (mul)

CMYK

Hari Ini, Bintang Sains Padang TV di Tanahdatar Batusangkar, Rakyat Sumbar—Hajatan besar bagi pelajar se-Kabupaten Tanahdatar, dijadwalkan berlangsung hari ini dan besok. Ratusan pelajar beruji kemampuan untuk menjadi bintang pada materi sains. “Lomba sains untuk menjadi Bintang Sains bagi pelajar di Tanahdatar akan menjadi momentum untuk mengembangkan kreativitas dan kepercayaan

diri bagi para pelajar,” jelas Kadis Pendidikan Tanahdatar Indra Kesuma, kemarin, sembari mengungkapkan, kegiatan ini akan diikuti 600 pelajar SD, 120 siswa SLTP dan 80 orang siswa SLTA. Menurut General Manager Padang TV Rita Gusveniza, Bintang Sains yang dilaksanakan di Gedung Nasional, Batusangkar, Tanahdatar, merupakan program regular Padang TV. Pelak-

sanaan di Batusangkar merupakan tindaklanjut dari kegiatan serupa yang sudah dilaksanakan di sejumlah daerah di Sumbar. Kabupaten Tanahdatar merupakan daerah keempat di Sum-

bar yang sudah melaksanakan Bintang Sains. Kegiatan serupa akan dilaksanakan di seluruh daerah. Pemenang setiap daerah akan menguji kemampuannya di ting-

kat Sumbar. Dijadwalkan akan dilaksanakan pada peringatan Hari Pendidikan Nasional 2014. Format Bintang Sains, katanya, secara umum adalah untuk menguji kemampuan dari pelajar berkaitan dengan materi sains, namun demikian, kemampuan itu juga harus diikuti dengan kecepatan dan ketepatan dalam hal membuat keputusan dalam memberikan jawaban yang tepat dan benar. (*)

Sejak 11982 982

The Best Insurance Company Award 2013 Penutupan Asuransi Motor Vehicle (Kendaraan Bermotor) dan Property (Harta Benda, Ruko Rumah)

- Hi Ing Afandy

Hubungi : : (0813 74 288 716) (0977 92 51 4406)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.