3 minute read

Fresh Graduate

Next Article
Managing Yourself

Managing Yourself

Wisuda Faperta | Sumber : Dokumentasi Pribadi

Advertisement

Kelulusan menjadi momen paling indah bagi sebagian besar mahasiswa. Rasanya bahagia karena telah berhasil menyelesaikan pendidikan, melewati jatuh bangunnya menyusun skripsi, dan berbagai drama perkuliahan selama beberapa tahun. Namun, bagi beberapa orang momen membahagiakan itu malah bisa jadi sebaliknya.

Kehidupan yang sebenarnya baru saja dimulai. Bersaing dengan ribuan sarjana lainnya untuk dapat pekerjaan menjadi tantangan hidup baru bagi para fresh graduate. Dengan perbandingan demand dan supply yang tidak seimbang tentunya menjadi hal yang tidak mudah bagi para wisudawan.

Ilustrasi Job Fair | Sumber : blogkarir.com

Ditambah dengan keadaan pandemi saat ini yang tidak menentu membuat beberapa perusahaan tidak membuka lowongan atau bahkan melakukan pemutusan hak kerja atau PHK. Covid - 19 mungkin menjadi salah satu alasan, tapi sebenarnya karena pandemi atau kompetensi kamu sih yang belum cocok sama kebutuhan perusahaan?

Genera telah mewawancarai salah satu alumni Agroteknologi Unpad yang juga pernah aktif di Genera yaitu Kak Deny Agung. Kak Deny saat ini sedang bekerja menjadi Business Development Intern di Shopee Indonesia.

Menurutnya, mencari pekerjaan di saat seperti ini memang susah - susah gampang. Susah karena lowongan yang dibuka tidak sebanyak sebelum pandemi, tetapi juga lebih mudah karena proses rekrutmennya berbasis online.

Setelah sah menjadi fresh graduate, Kak Deny sendiri pada saat itu tidak langsung bekerja. “Gue pribadi menikmati dulu sebenarnya keadaan sebagai “pengangguran” karena gak bisa dipungkiri penelitian dan skripsi itu sulit dan bikin pusing, jadi menurut gue kita butuh healing”, ungkapnya.

Ka Deny Agung

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Meski demikian, Kak Deny menegaskan bahwa semua pilihan kembali ke masing - masing individu. “Lo mau jalan cepet atau santai itu bebas yang penting ada target yang mau dituju”, tegas Kak Deny.

Setelah melalui fase tersebut, Kak Deny kemudian mendapat pekerjaan magang menjadi Business Development di Shopee. Sebagai e-commerce terbesar dan terbaik di Indonesia tentunya nama “Shopee” sudah tidak asing lagi, dan berhasil menjadi bagian dari Shopee tentunya menjadi kebanggan tersendiri. Kira - kira basic skill seperti apa yang perlu dikuasai untuk bisa dilihat oleh perusahaan?

Melalui pengalaman yang dimilikinya, Kak Deny mengatakan bahwa skill paling dasar yang sangat berguna adalah komunikasi. Dengan skill komunikasi yang baik, skill lain akan mengikuti seperti cara bernegosiasi, menyampaikan pendapat, presentasi, dan lain sebagainya.

Sedangkan untuk hard skill yang paling basic adalah microsoft office. “Karena skill itu banyak banget dan yang namanya skill sudah pasti akan berguna, yang jelas kita bisa menggunakan skill kita ke arah yang sesuai dan tepat saja”, ucap Kak Deny.

Melihat background pendidikan Kak Deny dengan pekerjaannya sekarang yang kurang berhubungan, menjadi contoh bahwa tidak semua pekerjaan harus relate dengan ilmu perkuliahan yang ditekuni.

Kesempatan ini bisa didapatkan karena Kak Deny memiliki pengalaman organisasi dan kegiatan kampus yang cukup banyak dan sangat dirasakan efeknya ketika mencari pekerjaan.

“Gue sangat sangat bersyukur pernah join berbagai kegiatan kampus, belajar banyak hal baru yang mungkin gue dulu ngerasanya rugi materi, rugi waktu tapi sekarang terbayarkan dan gue sangat tidak menyesal pernah join semua kegiatan selama kuliah”, jelasnya. So, buat kalian yang masih mahasiswa atau baru lulus, mungkin cerita singkat Kak Deny bisa memberi insight bahwa mencari pekerjaan memang tidak mudah, nikmati prosesnya, dan perbanyak pengalaman.

Satu lagi pesan dari Kak Deny, “Upgrade diri terus dalam hal atau skill apapun, terus coba tapi jangan asal, tetap harus punya mimpi dan tujuan, atur stategi, dan lengkapi dengan doa.”

This article is from: