pesona The Inflight Magazine of
nusantara
September - Oktober 2017
Bumi Manusia
Alor
Manuel Alberto Maia Taman Nasional Komodo Mandalika
okt nov
Bromo Tengger Ultra - Jawa Timur (3 – 5 November) Tour de Central Celebes - Sulawesi Selatan (4 – 11 November) Festival Pesona Lakey - Lombok, NTB (4 - 10 November) Festival Pesona Gili Indah - Lombok, NTB (5 - 6 November) Gebyar Wisata Banten - Tangerang, Banten (5 - 8 November) Wakatobi Wave 2017 - Wakatobi, Sultra (28 - 30 November) Festival Geopark Belitung – Belitung Bintan Reebok Spartan Race - Bintan, Kepri
des
Goat Run Trail – Running Series 2017 (3 Desember) Kenduri Seni Melayu di Batam - Batam, Kepri (15-17 Desember) Lovely Desember – Toraja, Sulsel (26 - 30 Desember)
*tanggal dan kegiatan dapat berubah sewaktu-waktu
sept
Moon Cake Festival - Batam, Kepri (4 Oktober) Festival Gandrung Sewu - Banyuwangi, Jatim (8 Oktober) Funbike Tour de Karimun - Kab. Karimun, Kepri (8 Oktober) Trade Expo Indonesia (TEI) 2017 – ICE BSD, Tangerang (11 - 15 Oktober) Festival Sungai Carang - Kepri (16 -18 Oktober) Festival Bahari Alor - Alor & Rote, NTT (28 Oktober) Festival Budaya Wira Bangsa - Surabaya, Jatim (28 Okt - 10 Nov) Festival Bahari Kepri - Tanjung Pinang, Kepri (29 Oktober) Jakarta Marathon - Jakarta (29 Oktober) Spa Bali Kompetisi – Bali Festival Pesona Budaya Pangandaran - Pangandaran, Jabar Kirab Budaya Keraton Solo - Solo, Jateng Tour de Linggarjati - Kuningan, Jabar Festival Pesona Gunung Kawi - Kota Malang, Jatim Marine Festival di Bintan - Bintan, Kepri Petualangan Bahari Komodo - Labuan Bajo, NTT Sail Indonesia to Bintan - Bintan, Kepri Dragon Boat Race di Tanjung Pinang - Tanjung Pinang, Kepri
Grand Fondo New York Indonesia - Lombok, NTB (3 September) Malang Flower Carnival - Kota Malang, Jatim (3 September) Festival Subak Karangasem – Karangasem, Bali (14 – 16 September) Festival Keraton Nusantara - Kota Cirebon, Jabar (15 – 20 September) Festival Pesona Bahari Tanjung Lesung - Banten (22 – 24 September) Toraja Mountain Bike - Toraja, Sulsel (23 September) Bali Open Piano Competition - Bali (23 - 24 September) Festival Pesona Palu Nomoni - Palu, Sulteng (24 - 26 September) Balinale, Bali International Film Festival – Bali (24 – 30 September) Wonderful Indonesia & Pesona Indonesia Golf Challenge – Bintan, Kepri (25 September) International Tour de Banyuwangi Ijen - Jatim (27 - 30 September) Mid Autumn and Lantern Festival - Batam, Kepri (30 September) Ayo Liburan Culinary Series – Garuda Indonesia (Sept – Okt) Indonesia Adventure Festival – Nusa Tenggara Timur Wonderful Indonesia Sport Tourism Cross Border Kefamenanu – NTT Bromo Marathon - Bromo, Jatim Kite Festival - Lombok, NTB Banyuwangi International Surfing - Banyuwangi, Jatim
KALENDER PARIWISATA
www.indonesia.travel indonesia.travel @indtravel indonesia.travel
2017
CONTENTS & CONTRIBUTORS
14
POINT OF VIEW
Manuel Alberto Maia “Satu Film Banyak Unsur”
20
JELAJAH NUSANTARA
Terbit Terbenam MentariMandalika
46
BUMI KITA
HLH & HKAN 2017
38 JELAJAH CONTRIBUTORS
Wajah Lain
RAIYANI MUHARRAMAH Mengulas tentang Mandalika dan Sembalun dalam edisi ini, Raiyani adalah satu dari sedikit perempuan Indonesia yang konsisten mengembangkan karya fotografi perjalanan. Puluhan tahun sudah ia menunjukkan dedikasi yang tinggi pada bidang ini. Cek blognya http:// raiyani.net
pesona The Inflight Magazine of
nusantara
4
| pesona nusantara
52
Bajawa
DWI SETIJO WIDODO Taman Nasional Komodo memberi banyak kenangan bagi lelaki berkacamata ini, sebagaimana dituturkannya dalam kolom Taman Nasional. Dwi menikmati kebebasan mengeksplor banyak tempat. Baginya traveling adalah proses spiritual diri, agar selalu mampu membuka wawasan dan menerima keragaman.
TAMAN NASIONAL
Seru Bertemu Sang Naga Komodo
NO AYU Perempuan muda asli Alor yang antusias untuk menjelelajahi, menemukan dan mempromosikan tanah asalnya. Sudah dua tahun terakhir ia selalu memakai salendang Tenun Ikat di kepala sebagai misi memperkenalkan dan melestarikan Tenun Ikat. Ayu membeberkan rahasia keindahan Alor, melanjutkan cerita edisi lalu yang pernah ditulisnya.
REINARD L. MEO Sang kolektor topi muncul dengan artikel perdana tentang kota kelahiranya, Bajawa. Reinard ingin menampilkan sisi menarik lain daerahnya selain yang sudah dikenal. Penyuka aktivitas belanja bumbu masakan ini telah menerbitkan buku kumpulan puisi berjudul ‘Segala Detikmu.’
DAMMER SARAGIH Seorang petualang yang menyenangi kunjungan ke tempat-tempat eksotis. Dammer sudah sering menulis untuk berbagai majalah, membagikan pengalaman petualangannya. Liputannya terkait perayaan Hari Lingkungan Hidup dan Hari Konservasi Alam hadir untuk pembaca edisi ini.
merupakan inflight magazine resmi TransNusa Aviation. Selain majalah ini, tidak perkenankan majalah manapun untuk hadir di dalam kantong kursi atau kabin pesawat TransNusa Aviation. Untuk kerjasama peliputan wisata daerah dan pemasangan iklan, silahkan hubungi E-mail kami: idm_advertising@yahoo.com atau melalui kontak mobilephone: +62 817808777. Terima Kasih.
GREETINGS
pesona The Inflight Magazine of
nusantara
September - Oktober 2017
Bumi Manusia
Alor
Manuel Alberto Maia Taman Nasional Komodo Mandalika
publisher
PT Indonesia Dinamika Media (IDM)
editor in chief Valentino Luis
supporting writer Mikhael J. Leo
graphic designer Zainuri Zein +62 813 1683 1759
marketing & bussines development director Bella Liem +62 817808777
advertising manager Irma Irawati +6281807761955
promotion & circulation Yessy +6281317481688
international managing director Susanto
finance & administration Mohammad Arsad
Pelanggan yang budiman, Enam tahun lalu, tepatnya 19 Agustus 2011, kami resmi mendapatkan sertifikat operator usaha sendiri (AOC) dan mengantongi izin penerbangan komersil berjadwal. Momen tersebut menjadi titik hulu terealisasinya cita-cita TransNusa Aviation Mandiri untuk melayani penerbangan bagi masyarakat secara lebih luas. Ini adalah buah dari perjalanan panjang yang dirintis sejak tahun 2005. Kami sungguh bersyukur diberi kesempatan untuk berkembang. Di tahun ke-6 ini TransNusa menajamkan asa untuk memperluas serta memperbanyak jangkuan pelayanan. Respon yang positif atas dibukanya penerbangan Maumere – Makassar pada bulan Mei 2017 lalu mengilhami kami untuk menambah frekuensi terbang. Maumere – Makassar PP yang sebelumnya 3x seminggu, kami tambahkan menjadi 5x seminggu (Senin, Selasa, Kamis, Jumat, Sabtu) dilayani oleh Fokker – 50. Demikian pun dengan jalur Halim PK – Dumai PP juga mendapatkan apresiasi yang tinggi, sehingga kami memutuskan untuk menambah frekuensi terbang. Sebelumnya per 4 Agustus 2017 lalu jadwal regular dijalankan 6x seminggu, kini ditambahkan menjadi 8x seminggu dilayani oleh Fokker 70. Semua ini terjadi berkat partisipasi pelanggan yang setia dan mendukung TransNusa. Kabar baik lainnya yang hendak kami sampaikan, yakni rencana penambahan armada ATR di pertengahan September ini. Nantinya armada ini akan digunakan untuk memperkuat layanan TransNusa. Kami sangat optimis untuk maju bersama para pelanggan sekalian. Perbaikan dan inovasi terus diupayakan. Terima Kasih tetap setia bersama kami.
PT INDONESIA DINAMIKA MEDIA Duta Indah Square 3 No G19. Teluk Gong - Jakarta Utara Phone : (+62-21) 66678461
Selamat menikmati penerbangan, stay safe !
JUVENILE JODJANA
CEO TranNusa
Editorial E-mail:pesona.nusantaramag@gmail.com Redaksi menerima kisah perjalanan dan foto-foto perjalanan atau bernuansa travelling mengenai destinasi-destinasi wisata menarik di Indonesia. Kirimkan melalui alamat e-maik di atas, dengan subyek e-mail sesuai kolom yang diinginkan. Artikel dan foto-foto melewati seleksi sebelum dimuat.
Baca dan download gratis Majalah Pesona Nusantara di ISSUU.COM https://issuu.com/pesonanusantaramagazine
september - oktober 2017 |
5
FOTO FOLIO
WARITA & ADICITA
Lewoleba Oleh VALENTINO LUIS
6
| pesona nusantara
Tebaran terumbu karang di perairandangkal Teluk Jontona
september - oktober 2017 |
7
FOTO FOLIO
A
lkisah, pada suatu masa di tahun 1884, Don Lorenzo mendatangi Lembata. Sembari mengajar katekismus bagi umat Nasrani di Lamalera, sang pangeran begitu terpikat pada ritual perburuan Paus. Ia kemudian diinagurasi menjadi raja Larantuka empat tahun kemudian setelah pengalaman residensinya tersebut. Kala itu pulau yang diculai oleh gunung berapi Ile Lewotolok ini masih dipanggil dengan sebutan ganda; adakalanya Lomblen, adapula disebut Kewula. Konon Don Lorenzo tidak begitu menyukai kedua nama itu. Entah kenapa, nama Lomblen lantas lebih sering digunakan saat Belanda melakukan politik de vide et impera terhadap rumpun suku Lamaholot, menyebabkan pulau yang memiliki sejumlah teluk berlimpah ikan ini seolah tersedak dari kemelut yang bergejolak antara Adonara, Solor, dan Larantuka, kendati ia toh tetap digabungkan dalam satu pemerintahan Flores Timur. Barulah pada tahun 1999 ia mendapatkan hak sebagai kabupaten otonom, dan nama Lembata akhirnya jadi identitas sahih. Ibukota Lembata adalah Lewoleba, ganglion yang berusaha supel menyambut siapa saja sebelum menggerundel di jalan-jalan yang rabak sana-sini. Tapi, bagi para petualang sejati, ia merupakan pintu kepada avontur nan fisis. Ia juga merupakan sambutan menuju warita dan adicita yang dituturkan para pemburu Paus, penenun, serta penjaga gading Mammoth di kampung-kampung enigmatik. Setelah Don Lorenzo pergi berabad lampau, mungkin ada pertanyaan; siapa lagikah yang telah mengantar Surya di tampuk kaldera gunungnya? Siapa lagikah yang sudah menyambut kartika di ujung karang yang menggaungkan teriakan Baleo‌Baleo‌.? Kamukah termasuk satu diantaranya?
8
| pesona nusantara
Seorang turis membuka bukunya saat kapal melintas di hadapan Gunung Batutara yang meletus nyaris setiap hari
september - oktober 2017 |
9
FOTO FOLIO
Tiga warga berpakaian adat bersiap sebelum ritual digelar
10
Nelayan dengan Peledang dan layar dari anyaman dedaunan untuk berburu Paus
| pesona nusantara
Sekawanan pejalan menikmati terbenam matahari di Bukit Cinta
Duduk bersandar pada sisa-sisa tulang ekor Paus Biru
september - oktober 2017 |
11
FOTO FOLIO
Di tengah kaldera Gunung Ile Ape dengan sisi selatan yang retak mengeluarkan belerang
BEHIND THE SCENES VALENTINO LUIS Editor in Chief (@valentinoluis.indonesia) Saat paling tepat berkeliling Lembata yakni ketika usai musim hujan. Kondisi infrastruktur yang belum memadai di luar kota Lewoleba sebetulnya menjanjikan petualangan asyik, namun demi menghindari hal yang menyulitkan seperti tanah berlumpur atau longsor sebaiknya dikunjungi saat cuaca cerah sekitar Mei hingga November. Selain cuaca, bagusnya ke Lembata menjelang pelaksanaan festival maupun ritual adat, dengan begitu bisa menyaksikan serangkaian pegelaran tradisional yang tentunya akan menambah kesan istimewa. Perihal fotografi, kenali arah cahaya guna menentukan titik terbaik memotret sunrise, sunset, maupun foto-foto yang mengandalkan pencahayaan alami. Keadaan lanskap yang masih sangat natural jaminan foto menawan bukanlah hal yang sulit didapatkan di Lembata. Berbaurlah dengan penduduknya yang amat ramah dan terbuka, jadikan diri sebagai bagian dari keluarga besar Lembata, niscaya akan banyak kebaikan dan hal-hal positif yang dapat diperoleh. Bagi saya, Lembata adalah cinta pada pandangan pertama!
12
| pesona nusantara
KUPANG – LEWOLEBA Setiap Hari, Jam 12.10 – 12.50 LEWOLEBA – KUPANG Setiap Hari, Jam 13 10 – 13.50
POINT OF VIEW
Manuel Alberto Maia
“SATU FILM, BANYAK UNSUR”
14
| pesona nusantara
Usai kesuksesan NOKAS yang menghantar nama Kupang ke pentas festival film dunia setahun lalu disusul penghargaan Nasional serta penayangan filmnya yang masih berlanjut hingga kini di berbagai forum film dokumenter Tanah Air, sineas muda Manuel Alberto Maia kembali menggarap film terbarunya. Kendati menempuh jalur independen, ia optimis untuk menumbuhkan gairah sinematografi NTT melalui “Komunitas Film Kupang” dan “Garasi Sinema”. Apa yang kita belum tahu tentang dunia yang digelutinya?
MANUEL ALBERTO MAIA Akrab dipanggil Abe, lahir di Balibo. Menyelesaikan pendidikan di FKIP Universitas Nusa Cendana, Kupang. Sebelum Nokas, film terdahulu yang telah dibuatnya adalah Kaos Kupang (2012) dan Kabar Dari Medan (2015).
Teks & Foto VALENTINO LUIS Sejak kapan tertarik pada dunia perfilman? Sewaktu masih kuliah. Awalnya untuk mengisi kejenuhan. Saya memulainya dengan kumpul-kumpul bersama teman nonton film dan mendiskusikanya. Karena kegiatan tersebut berjalan rutin, muncullah angan-angan untuk bikin film. Lantas dapat tawaran untuk ikut workshop tentang pembuatan film.
Kenapa film dokumenter? Ketika dapat kesempatan untuk bikin film pertama, saya langsung terhubung dengan film dokumenter. Saat kuliah, sebelum masuk dunia film, saya berkenalan dengan temanteman yang aktif di bidang advokasi manusia. Saya merasa tertarik, dan melihat hal itu bermanfaat bagi orang lain, ada semacam ruang untuk ‘melihat’ lingkungan sosial. Kembali ke pengalaman pribadi sebagai orang yang tumbuh dengan latar konflik dan menyaksikan banyak hal humanis, film dokumenter adalah corong yang pas untuk mengangkat isu-isu sosial, mengangkat hal yang tidak banyak orang luar tahu tentang kita – tentang daerah kita, dari perspektif kita.
Secara teknik sinematografi, apa yang kamu dapatkan selama proses produksi NOKAS? Banyak sekali. Apalagi dunia film pun baru saya kenal, masa kecil hingga remaja tidak tumbuh dengan media televisi atau pun film. Saya hidup di daerah konflik yang tidak memberi kesempatan untuk itu. Produksi Nokas memakan waktu yang lama, bukan hanya karena mengikuti kisah nyata tokohnya
yang bertahun-tahun tapi juga perjuangan saya untuk belajar jadi cameraman sendiri, untuk menemukan hal-hal sederhana agar menyenangkan ditonton walaupun itu film dokumenter.
Setiap orang punya ciri khas dalam karya-karyanya. Kalau kamu, apa yang menjadi kekhasan dalam filmmu? Saya suka mencampuradukan banyak hal dalam satu film, menghadirkan banyak unsur. Kemudian penontonlah yang mencari benang merahnya atau membuat kesimpulan bebas, atau bahkan punya pertanyaan yang tak terjawab usai menonton filmnya. Selain itu, untuk saya pribadi, ada perwakilan dari diri kita dalam film, entah kemiripan pengalaman atau masalah dari tokoh-tokohnya. Ya, sama halnya menyaksikan kehidupan sendiri.
Hal yang konyol dari kamu dalam pembuatan film? Terus terang, saya kesulitan dalam menentukan judul film. NOKAS itu dijadikan judul karena kebetulan tokoh utamanya bernama Nokas. Jadi, mungkin film saya mendatang juga memakai nama manusia, binatang, atau nama tempat sebagi judul tergantung karakter utamanya. Saya kurang lihai untuk menggunakan kalimat indah atau merangkai kata yang pas.
Film terbaru yang sedang atau akan kamu buat? Sekarang dalam proses produksi. Tema filmnya beda dari sebelumnya walau tetap mengangkat isu sosial. Nanti dilihat sendiri seperti apa jadinya. Doakan semuanya lancar.
SUTRADARA YANG DISUKAI? Untuk dalam negeri, saya suka Rudi Soedjarwo. Meskipun sebenarnya tidak ada sutradara yang secara spesifik sangat mempengaruhi saya, karena ide-ide film berkembang dari berbagai referensi.
TEMPAT YANG INGIN KAMU JADIKAN SETTING FILM SELAIN NTT? Timor Leste. Karena ‘akar’ saya dari sana, betapapun rekaman masa lalunya kacau balau dan getir.
PRESTASI • Eurasia International Film Festival 2016, Kazakhstan • Singapore International Film Festival 2016, Singapura • Nominasi Piala Citra - Film Dokumenter Panjang Terbaik 2016 • Festival Film Dokumenter 2016, Yogyakarta
septembermei - oktber - juni 2017 |
15
TETIRAH
LA HASIENDA KUPANG Teks & Foto VALENTINO LUIS
Sentuhan Hangat Meksiko
Kupang ternyata telah berevolusi. Ibukota provinsi Nusa Tenggara Timur ini tak lagi dipandang sebelah mata, karena ia juga menyimpan sejumlah daya tarik. Tak ayal, beberapa tahun belakangan geliat pariwisata dan ekonominya meningkat signifikan. Salah satu marka yang cukup kentara terlihat yakni munculnya beragam sarana akomodasi. Hotel-hotel berbintang menampakkan diri. La Hasienda, menjadi salah satu nama penginapan yang kerap ditilik. Pasalnya, hotel yang dimiliki pasangan Jerman-NTT ini hanya berjarak satu kilometer dari Eltari airport. Selain itu, La Hasienda juga istimewa berkat gaya arsitekturnya yang tidak lazim. Hotel yang berdiri tahun 2013 ini menghadirkan sentuhan Meksiko di hampir keseluruhan bangunannya. Mulai dari eksterior yang berlabur warna merah bata hingga interior dengan ornamenornamen khas yang dibawah langsung dari Meksiko. Tetamu akan langsung terkesan setibanya di La Hasienda. Dinding luarnya dijalari tumbuhan rambat memberi keteduhan dan pecahan-pecahan keramik menutupi lantai juga tembok bagian atas. Masuk ke dalam hotel, aura Meksiko kian kuat, mulai dari bagian receptionist, lalu restorannya. Pemilik hotel tampaknya memiliki kenangan khusus akan negara di Amerika Tengah itu sehingga detail serta lekukan kecil pun sangat diperhatikan. Hangat dan nyaman adalah citra La Hasienda. Terdapat 22 kamar tidur dengan hot shower private bathroom, lengkap dengan AC dan TV, juga kolam renang yang stylist. Satu lagi yang patut dilihat yakni roof terrace ‘Beer Garden’ berpemandangan lapang ke seluruh penjuru Kupang. Pesanlah bir atau minuman yang kamu sukai, juga makanannya yang berselera tinggi (Mexican, German, Indonesian Food), dan nikmati sensasi terbenam matahari!
16
| pesona nusantara
RESERVASI & INFO: Email: lahasienda@gmail.com http://hotellahasienda.com
TORAJA HERITAGE HOTEL Teks & Foto VALENTINO LUIS
Mimpi Dalam Tongkonan
Menyebut Toraja, tentu langsung membawa pikiran pada budayanya yang unik, arsitekturnya yang artistik, dan alamnya yang permai. Toraja memang sebuah destinasi impian, Namanya telah terpatri istimewa bagi wisatawan dari berbagai penjuru bumi sejak puluhan tahun lampau. Untuk urusan bermalam, bukan lagi hal awam. Toraja punya tempat melepas penat yang ideal. Dari sejumlah akomodasi berkelas yang ada, Toraja Heritage Hotel bisa jadi adalah penginapan yang berada di lini terdepan. Semua yang terbaik yang dibutuhkan sebagai sebuah tempat tetirah dimiliki oleh Toraja Heritage Hotel. Berada di atas ketinggian, vista elok khas Tanah Toraja langsung terpapar. Hotel anggun dan berbintang 4 ini cuma beberapa meter saja dari kampung tradisional Kete Kesu yang terkenal itu. Kendati modern, namun arsitektur hotel di jantung Rantepao ini mengusung tema etnik yang kuat. Masuk akal, sebab gaya arsitektur daerahnya terbilang salah satu yang unik di Indonesia dan laik dibanggakan. Jadi, bila berekspetasi untuk menginap dan bermimpi tidur di dalam sebuah rumah bergaya Tongkonan, hotel ini adalah jawabannya. Terdapat 3 pilihan kamar: standard, deluxe, dan superior. Dibedakan beradasarkan ukuran kamar dan aminities dalam ruangan. Privasi sangat dijaga dengan layanan 24 jam. Lobby yang lapang memberi keleluasaan. Kolam berukuran besar. Tambah lagi restoran yang menyajikan sarapan prasmanan komplit sesuai pilihan tamu. RESERVASI & INFO: Email: info@toraja-heritage.com http://toraja-heritage.com september - oktober 2017 |
17
TAFAKUR
Sepak Bola & Kenikmatan Tentangnya Olahraga yang menjadi diskursus dalam beranda kehidupan kita. Bukan hanya soal pertandingan terlakonkan di dalam lapangan, melainkan juga perkara-perkara yang terjadi di luar lapangan. Teks oleh ELVAN DE PORRES
S
epak bola adalah panggung penyaji eksistensi, persepsi serentak sensasi. Di atas lapangan hijau, para pemain berkeliaran dalam suatu rangkaian irama ritmis. Idealnya, mereka menyuguhkan kualitas permainan berkelas. Juga cerdas dan tangkas. Terlihat bahwa sebuah realitas inti serentak intim didapuk untuk pencapaian hasil terbaik. Namanya kemenangan. Namun, sepak bola tak hanya itu. Di luar lapangan, di ruang-ruang publik, ia juga jadi bahan obrolan menarik sebagai topik yang tak henti-hentinya diumbar dengan pelbagai sudut pandang. Analisis atau pun sinopsis tentangnya bukanlah sekadar sentilan belaka. Atau, sekadar jadi banyolan yang tak punya makna. Sepak bola telah menjadi garapan perbincangan serius. Setamsil dunia perpolitikan yang tak jarang bikin pening kepala. Ya, mungkin saja begitu. Beberapa waktu terakhir, sepak bola menjadi diskursus mainstream dalam beranda kehidupan kita. Copa America Centenario 2016 di Amerika Serikat dan UEFA Euro 2016 di Prancis menjadi dua tajuk global yang begitu menggema dan mendunia. Bujur-bujur pembicaraannya pun tak jarang menjadi topik di media sosial. Tentu saja bukan hanya soal hasil pertandingan terlakonkan di dalam lapangan, melainkan
18
| pesona nusantara
juga perkara-perkara yang terjadi di luar lapangan. Misalnya, pada perhelatan UEFA Euro 2016, terlihat bagaimana semrawutnya perkelahian ultras Rusia dan hooligans Inggris di Marseille, Prancis. Banyak korban cidera, ruang publik pun rusak tak terkira. Lain halnya lagi dengan atraksi miris Christiano Ronaldo yang melempar mikrofon wartawan CMTV ke dalam danau. Tentu, itu adalah hal konyol yang mengharu-biru. Pada Copa America Centenario 2016, kisah sedih Brazil yang harus pulang duluan atau pun Lionel Messi yang memutuskan berhenti dari timnas Argentina pascakekalahan di laga final juga merupakan perkara yang banyak dibicarakan. Beranjak ke dalam negeri, parade tak kalah sengitnya tersaji dalam gelaran turnamen Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016. Klub- klub lokal beradu taktik dan strategi untuk merengkuh gelar juara. Pertarungan terjadi, persaingan memanas. Kerusuhan suporter pun menjadi kidung lama yang senantiasa berelegi. Orang-orang saling hajar. Seolah-olah sepak bola adalah dendam yang merindu untuk dibayar tuntas. Salah satunya adalah rusuhnya pertandingan antara Persija dan Sriwijaya FC yang melibatkan suporter Persija Jakarta dan aparat kepolisian. Namun, itulah sepak bola. Barangkali benar bahwa dia
adalah miniatur kehidupan yang mengumbar perasaan, cinta, kerinduan, dan optimisme. Juga ambisi dan imajinasi untuk lahirkan narasi. Tentang ini, Nills Havemann, sebagaimana dikutip Wattimena, dalam kuliahnya “Die Gesellschaftliche Bedeutung des Fußballs in Deutschland” menyatakan bahwa sepak bola adalah sebuah kultur. Kultur yang menjadi suatu cara hidup yang telah menganak-pinak ke dalam kehidupan manusia abad duapuluh satu ini. Namun, secara lebih refleksif, Havemann mengelaborasi bahwa sepak bola pun menjadi cerminan sebuah masyarakat. Artinya, apabila kondisi sepak bola suatu bangsa atau masyarakat berantakan, maka bobrok pula realitas- realitas kehidupan lainnya, semisal ekonomi dan politik. Saya tak hendak mengobral lebih jauh, sebab Indonesia adalah juaranya untuk perkara yang satu itu. Mulai dari level nasional sampai regional. Pada ihwal lain, sepak bola adalah soal filosofi yang berujung pada kemaslahatan hidup. Kita ingat bagaimana revolusioner Che Guevara menjadikannya sebagai cara efektif untuk berkomunikasi dengan masyarakat. Dalam tour keliling Amerika Latin bersama sahabatnya Alberto Granada, ia selalu menyempatkan diri untuk bermain bola. Bahkan, ia pernah melatih sebuah kesebelasan kuli jalananan di Chile untuk sebuah turnamen dan membeli tiket murah untuk menonton pertandingan Real Madrid vs Milianorios di Bogota, Kolombia. Sepak bola juga menjadi senjata keberpihakan untuk pesepak bola semacam Sokrates (1954-2011) di Brazil dalam melawan rezim yang fasis. Ada beragam hal yang bisa dibicarakan, dipergunjingkan, dan disangkutpautkan dengan sepak bola ini. Akan tetapi, kita tak boleh lupa bahwa esensi sepak bola merujuk pada dua puluh dua orang pemain yang berlari, mengejar, dan berjuang menceploskan bola ke dalam gawang. Sebuah tim melawan tim lainnya. Sebelas algojo bentrok dengan sebelas algojo lainnya. Bola yang bundar, rumput hijau, juga kaki-kaki yang gatal adalah saksi tak terpermanai di dalamnya. Dan sebenarnya, mereka adalah pantikan bagi risalah- risalah lanjutan. Yang mungkin penting atau pun tak penting. Hal yang membikin fatal adalah ketika sepak bola tidak lagi dilihat sebagai urusan kejar-mengejar si kulit bundar itu sendiri. Sebuah olahraga dan permainan yang telah membiusi anak pedalaman hingga bocah perkotaan. Sepak bola disulap jadi objek industri belaka atau hiburan saja atau tendensi kepentingan semata. Maka, selebritas sepak bola pun bermunculan. Juga figur atau pun institusi “tukang atur-atur”,
mulai dari skor sampai jadwal tayang televisi, menjadi payung penting di atas semuanya. Monopoli dan komersialisasi bisa jadi. Politisasi juga tak tersangkalkan. Namun, begitulah realitas menyajikan wajahnya. Bahwasanya sepak bola adalah industri yang renyah dan empuk untuk meraup keuntungan. Barangkali kritikan atau pun hasutan terhadapnya hanya akan laku pada tataran wacana. Toh setiap hal selalu punya kepentingan. Termasuk hal yang mungkin kita anggap baik sekalipun. Makanya di sini, saya sangka ada poin lain yang lebih patut direfleksikan. Ini tentang kembali menelisik hakikat sepak bola itu sendiri dalam wajahnya yang paling alamiah. Bagaimana menyaksikan para pemain berjuang, beradu teknik dan taktik, juga fisik dan mental untuk meraih kemenangan. Bagaimana kaki-kaki lincah mengolah bola, melumati setiap helaian rumput untuk menjebol jala lawan. Ini juga tentang semangat dan optimisme yang membuncah. Melampaui harapan dan prediksi yang tersaji dalam kemenangan atau pun kekalahan. Di atas semuanya itu, rasa tidak puas atau bangga, kecewa atau bahagia, sedih atau tertawa menjadi halhal yang tak bisa dimungkiri. Mungkin sampai pada titik ini, ada yang merasa tidak puas, nyinyir atau pun bersikeras bahwa sepak bola tak sesederhana itu. Namun, bukankah kadar makna sebuah hal yang kita agungkan itu dirajut mulai dari tataran paling sederhana? Tentang menjadi penikmat sepak bola yang menikmati sepak bola. Sebagai olahraga dan permainan. Sebagai penyejuk batin yang memuaskan. Dan, tentu saja sebagai awal yang bernas untuk mengobrak-abrik perkaraperkara lebih besar yang menyelimutinya. Sebab, seringkali kita ingin menceploskan bola ke dalam gawang tapi tidak tahu atau lupa atau sengaja lupa cara menendang bola dengan baik dan benar.
ELVAN DE PORRES, penulis muda lahir di Maumere, Flores. Artikel ini merupakan satu dari artikel yang diterbitkannya dalam buku kumpulan esai “Menggaris dari Pinggir”. Esai-esai lainnya hadir di media daring Nasional (Indoprogress, Jakartabeat, Voxpop, dll). Studi di Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero – Flores, dan bergiat di Komunitas Sastra KAHE Maumere.
september - oktber 2017 |
19
JELAJAH
KETERANGAN FOTO: • Sunset di Pantai Batu Payung Mandalika
20
| pesona nusantara
MANDALIKA
Terbit Terbenam Mentari
Mandalika Primadona Pujut di Lombok Tengah ini memiliki pesona wisata menawan. Diperkuat dengan penobatannya sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Indonesia, pikat pariwisata Mandalika berdetak lancar. Teks & Foto RAIYANI MUHARRAMAH
september - oktober 2017 |
21
JELAJAH SUNRISE DI PANTAI SERENTING DAN BUKIT MERESE
Pantai Serenting menjadi pilihan saya untuk menikmati matahari terbit di kawasan Mandalika. Karena disana terdapat bukit Merese, lokasi ideal. Pantai Serenting ini tidak terlalu panjang garis pantainya, dan arusnya pun tenang karena kedua sisinya dibatasi bukit, di sisi kanan ada bukit Seger, sedangkan sebelah kiri ada bukit Merese. Gelap, Head lamp langsung saya gunakan sesaat akan memulai pendakian ke bukit Merese. Berjalan perlahan sesekali menguap, tidur malam tadi belum cukup membayar lunas. Perlahan langkah terus menyibak rerumputan bukit. Tampaknya sunrise pagi ini sedikit berawan. Namun tak mengurungkan niat saya untuk terus mendaki. Di kejauhan samar batu Tengkong (Jamur) sudah terlihat di tengah laut, batu ini kerap disebut batu Tengkong karena bentuknya seperti jamur kancing yang tumbuh di laut. Semburat jingga mulai muncul, mentari sedikit malu-malu menampakkan wujudnya. Namun tak mengurangi keindahan pagi dari bukit Merese. Selamat pagi Mandalika, udara segar saya hirup dalam-dalam.
22
| pesona nusantara
BUKIT DAN PANTAI SEGER
Seiring mentari terus naik berpindah, saya pun turut melintas dari bukit Merese ke sebelahnya, yaitu bukit Seger. Bak anak kecil menemukan tempat bermain, tak sabar ingin segera tiba, saya berlari kecil menuju puncak bukit yang lebih tinggi lagi. Jam menunjukkan pukul 07.00, kini suasana sudah terang benderang, namun masih sejuk terasa. Dari puncak tertinggi bukit Seger saya memandang ke segala penjuru pantai Seger. Pantai yang terletak di desa Sukedane, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah ini masih tampak sepi. Belum banyak pengunjung yang datang. Savana hijau membentang. Tibatiba saya ingin langsung merebahkan badan melepas penat di karpet hijau ini. Seluas mata memandang hanya garis pantai dan bukit. Di ujung bawah sana tampak gazebo. Jembatan bambu dan patung Putri Mandalika. Legenda tentang putri Mandalika ini sangat kental di masyarakat Lombok. Konon dahulu Putri Mandalika melompat dari atas bukit karena menghindari kejaran seorang pangeran yang hendak mempersuntingnya. Lantas dijadikanlah nama Mandalika sebagai kawasan terpadu wisata daerah ini.
TANJUNG AAN DAN PANTAI KUTA
Perjalanan hari ini berpindah dari satu pantai ke pantai lainnya. Jarak antar pantai tidaklah begitu jauh. Sebelah utara dari pantai Seger kita bisa menemukan lagi wisata pantai Tanjung Aan. Banyak gazebo dan penjaja makanan di area ini. Pilihan saya duduk santai dulu sambil menikmati es kelapa muda melepas haus. Banyak kapal nelayan bersandar di tepiannya. Saya pun memilih naik ke atas bukit Tanjung Aan, tidak terlalu tinggi seperti bukit Seger, namun dari atas bukit ini memberi sensasi berbeda, di kanan bukit kita bisa melihat pantai Kuta. Pantai di Tanjung Aan cukup tenang, dengan panjang garis pantai hanya 2 km, menjadikan pantai ini walau sama-sama berhadapan dengan Samudera Hindia tetap berombak tenang, karena diapit oleh dua Tanjung, hingga aman untuk bermain di lautnya. Pantai Kuta, pantai ini hanya berjarak 4 km dari pantai Tanjung Aan. Pantainya lebih panjang dari pantai Tanjung Aan yang hanya sepanjang 2km, pantai kuta ini memiliki panjang 7km lebih. Keunikan dari pantai Kuta ini adalah adanya seonggok batu di tengah laut, dahulu ada tumbuh pohon meranggas
MANDALIKA
KETERANGAN FOTO: • Pantai Seger Mandalika dengan jembatan kecil dan patung Mandalika • Pantai Kuta Mandalika dengan pasir putihnya • Pantai Benjon Mandalika • Pantai Serenting Mandalika di waktu pagi
hingga kerap dijadikan spot berfoto di pantai Kuta, namun sekarang pohon itu sudah tidak ada. Hampir sama dengan suasana di pantai Tanjung Aan, apabila laut surut kita bisa berjalan hingga ke lokasi batu. Banyak pula gazebo pedagang yang berjualan makanan dan souvenir.
PANTAI BENJON
Pantai ini tak seperti beberapa pantai sebelumnya yang kerap ramai oleh wisatawan bermain di pantai. Di pantainya banyak terhampar bebatuan besar hingga lebar, di satu sisi ada pecahan batuan berwarna merah. Hingga membuat kesan warna warni. Tekstur pasir sedikit kasar. Untuk yang gemar keheningan dan debur ombak disinilah tempat yang tepat, selain menikmati pantai juga menjadi spot terbaik untuk yang menyukai fotografi. Karena banyak karangnya, maka jarang yang bermain di air lautnya.
SUNSET INDAH DI PANTAI BATU PAYUNG
Saya memilih Pantai Batu Payung untuk menikmati sunset hari ini. Pantai Batu payung menjadi primadona di beberapa tahun terakhir, apalagi bagi para pencinta fotografi. Bentuk batu karang yang menjulang tinggi, dengan kikisan aberasi ombak di bagian tengahnya memberi bentuk seperti payung yang berdiri kokoh di tengah laut. Letaknya masih satu garis dengan pantai Tanjung Aan. Lokasinya sedikit tersembunyi di balik bukit, memerlukan kurang lebih 15 menit untuk tiba di lokasi Batu Payung. Apabila air laut sedang surut kita bisa berjalan melewati pasir pantai dan bebatuan. Pada saat air sedang pasang, kita bisa menyewa perahu menyeberang ke balik bukit. Rasa takjub seketika menyeruak saat menemukan lokasi Batu Payung, sekali lagi hanya kata indah yang bisa terungkap. Kemegahan seonggok batu ini begitu menghipnotis saya untuk terus menekan shutter. Perlahan mentari mulai turun keperaduannya, tontonan alam ini begitu cepat usai. Perlahan gelap menyibak tabir terang. Kini semburat Jingga memancarkan akhir pesonanya. Selamat malam Mandalika.
september - oktober 2017 |
23
JELAJAH
Bentang Spektakular
P
Dewi Anjani
ulau Lombok, semakin terkenal setelah mendapatkan predikat Destinasi Wisata Halal Terbaik. Semakin banyak wisatawan domestik maupun luar negeri yang menjadikan Lombok sebagai tujuan utama masa berlibur mereka. Lombok kini bukan lagi destinasi kedua setelah wisatawan mengunjungi Bali. Namun pesona dan daya tarik alam serta budayanya terus menjadi medan magnet. Gunung Rinjani 3726 mdpl yang sejak dulu menjadi destinasi utama bagi para pendaki gunung, kini tak hanya puncaknya yang menjadi target. Pemandangan alam di sekitar kaki gunung berjuluk Dewi Anjani ini pun kini mengalami pengembangan wisata yang tak kalah menarik. Jadi apabila anda lalu berfikir panjang untuk mendaki Rinjani. Kawasan Sembalun yang terletak di
24
| pesona nusantara
kabupaten Lombok Timur ini memiliki beberapa destinasi menarik yang bisa kamu kunjungi. Tak lupa siapkan sepatu outdoor, syal, jaket, ataupun payung untuk menjelajah Sembalun. Karena tak hanya cuacanya yang dingin, di ketinggian 900-1200 mdpl namun angin dan kabut kerap menghampiri, dan terkadang terjadi hujan ringan.
PUSUK SEMBALUN
Pusuk Sembalun. Yang artinya Puncak Sembalun (bahasa Sasak), yaitu kawasan hutan yang berada di sekitar gunung Rinjani. Berada di ketinggian 900mdpl. Tak sulit untuk tiba disini, dari parkir mobil di tepi jalan, dan berjalan beberapa langkah kita sudah berada di tepian jurang dengan pemandangan hutan dan bukit hijau nan molek. Sesekali kabut menutupi hutan, dan tak berapa
lama angin kencang menggeser kabut, begitulah silih berganti.
BAGAIMANA KE SEMBALUN ?
Kawasan Sembalun bisa ditempuh dengan dua cara, yaitu melalui Lombok Utara atau melalui Lombok Tengah. Apabila melalui Lombok Utara jalur lebih sepi, melewati jalur pantai, dan memakan waktu 3 jam dari kota Mataram.
MENIKMATI KABUT PAGI DI DESA SEMBALUN BUMBUNG
Cuaca dingin memang membuat saya enggan beranjak dari tempat tidur. Sudah pasti di luar sangat dingin, karena kamar tempat saya menginap di Sembalun ini saja sudah membuat tubuh saya menggigil. Namun sangat sayang apabila hanya di habiskan dengan berkutat di kamar. Bergegas berkemas dan jaket tebal seketika disambar
SEMBALUN segera naik ke mobil yang sudah sedari tadi menderu menanti kehadiran saya. Matahari mulai menampakkan sinarnya, secercah harapan akan menghangatkan suasana yang dingin. Sepanjang perjalanan menuju desa Sembalun Bumbung selalu disuguhkan dengan keindahan hutan dan bukit nan asri. Sungguh besar anugerah yang Tuhan berikan, dan bersyukur atas nikmat sehat dan kesempatan yang diberikan pada saya. Hingga semua keindahan ini bisa saya nikmati dalam sehat. Tak jauh, hanya lima belas menit kami melaju di jalan aspal yang mulus. Kami tiba di desa Sembalun Bumbung, Aktivitas masyarakat mulai bergeliat. Asap mengepul dari pemukiman penduduk. Para petani bergegas membawa pacul. Semburat sinar mentari mengusik kabut yang terus betah menyelimuti desa. Perkebunan kol menghampar hijau di depan mata. Sepatu saya kini sudah basah oleh embun di rerumputan. Segarnya udara tak sedikitpun menghentikan langkah terus menuju hamparan hijau perkebunan. Para petani mulai mencangkul lahan, para ibu menyiangi rumput liar. Di ujung sana para petani menyemprotkan anti hama ke ladang sayurnya. Deretan terpal putih setengah lingkaran mengusik pandangan saya. Seketika muncul dalam tenda putih seorang bapak, “Iya, ambil saja kalau mau strawberry..” Wah, saya tiba-tiba kaget, dan tanpa panjang lebar mulai mengamati satu persatu kebun strawberry. “Ini sudah panen tadi, jadi kalau masih ada, silakan diambil saja”, tutur si Bapak dengan sumringah. Saya pun memetik beberapa buah strawberry, masih banyak juga yang tersisa. Dan langsung saya makan, segar manis dan asam bercampur menyegarkan tenggorokan yang mulai tercekat haus. Pemandangan alam di desa ini sangat asri.
di perjalanan. Sudah tiba? Beluum, kurang lebih 1 km lagi kita melintasi jalanan naik dan turun. Namun usaha ini semua akan terbayar setelah terdengar bunyi gemericik air terjun Mangku Sakti dengan ketinggian 20 meter ini, yang tentunya melunasi usaha kamu hingga tiba disini, sejuknya membuat hati adem.
BUKIT PERGASINGAN
Memandang kerlap kerlip desa Sembalun dari ketinggian? Disinilah tempatnya. Bukti Pergasingan, legendanya dahulu bukit ini menjadi tempat nenek moyang warga Sembalun untuk bermain gasing. Memasang tenda dan bermalam di tempat ini kerap dilakukan, karena sepanjang hari mulai sunrise, sunset dan malam hari memberi nuansa nan indah. Kata indah ini gak pernah selesai di Sembalun, karena setiap sudutnya memang selalu indah. Kamu tidak akan berhenti berdecak kagum, jangan lupa bersyukur ya kawan. Agar kita bisa terus nikmati Maha Karya Tuhan yang luar biasa.
KETERANGAN FOTO: • Puncak gunung Rinjani serta anak Gunung Rinjani dan danau Segara Anakan • Lorong air yang kerap dilalui untuk menuju air terjun Tiu keleb sering menjadi alternatif jalur treking Air-5475 • Para petani pergi ke ladang di Sembalun Bumbung • Air terjun Mangku Sakti nan segar
ADA YANG SAKTI JUGA
Berada di Desa Sajang, 50 km dari pusat kota Selong. Masih dengan cuaca yang dingin, memang akhirnya kita dibuat sakti, bisa mandi di air terjunnya yang dingin? Wah asik tuh, kamu termasuk sakti. Nuansa biru toska dari kandungan belerang memberikan kesan tersendiri. Inilah air terjun Mangku Sakti. Ada dua cara menuju air terjun ini. Buat kamu yang ingin merasakan sensasi trekking, berjalan kaki adalah pilihan tepat, kurang lebih 4 km bisa kamu jabani dengan santai. Tapi saya memilih naik ojek saja ya. Ada jasa ojek disini, walau dengan jalan yang buat pinggang gubrak sana sini, tapi demi air terjun cantik ini relakan kamu sejenak bergelut
september - oktober 2017 |
25
JELAJAH
Satu Aliran Dua Pesona KETERANGAN FOTO: • Suasana Air Terjun Sendang Gile dari sisi aliran sungai
26
| pesona nusantara
L
ombok tak hanya di penuhi oleh pantai, namun juga kaya akan keindahan sumber daya air yang mengalir dalam setiap celah belahan buminya. Berada di Desa Senaru di kecamatan Bayan, Lombok Utara. Lokasi ini juga menjadi destinasi pilihan bagi para pendaki gunung Rinjani. Penasaran untuk segera tiba di air terjun Sendang Gile. Saya bergegas melesat masuk ke area hutan, jalanan setapak sudah tampak rapi dari beton, sejumlah anak tangga tampak berjajar membelah hutan. Tak jauh, hanya 15 menit berjalan santai saya sudah tiba di air Terjun Sendang Gile. Bias air jatuh dari ketinggian hampir 30m begitu terasa saat saya terus mendekati area air terjun, Dua buah aliran jatuh dari atas tebing menghempas deras ke bawah. Aliran air Sendang Gile ini berasal dari air danau Segara Anak di gunung Rinjani. Para pengunjung banyak yang bermain di area air terjun, namun banyak pula yang sekedar duduk di tepiannya, sambil mengambil foto dengan latar belakang air terjun.
SENDANG GILE & TIU KELEP 30 menit berada di Sendang Gile, saya melanjutkan perjalanan ke air Terjun Tiu Keleb. Air terjun ini tampak lebih besar dibanding Sendang Gile. Saya kembali ke persimpangan belokan ke Sendang Gile, melanjutkan arah jalan beton dengan jajaran anak tangga yang cukup banyak. Menyusuri bebatuan dan anak sungai, memakan waktu kurang lebih 30 menit hingga tiba di Air terjun Tiu keleb. Suara deburan air sudah terdengar dari kejauhan, suara air semakin keras, hingga akhirnya tirai air nan elok dengan tinggi lebih dari 40 m ini sudah berada di hadapan saya. Seketika baju yang saya kenakan terasa dingin, bias air yang jatuh memberi efek percikan yang cukup deras. Aliran sungai mengalir diantara bebatuan, berhati-hatilah saat akan menyeberang, karena sebagian batu ditumbuhi lumut sehingga terasa licin saat diinjak. Teman-teman dalam perjalanan sudah mendekat ke area jatuhnya air, teriakan histeris dan suka cita bergema dari mulut mereka. Sayapun menancapkan tripod di tengah sungai.
Beberapa kali menekan shutter dan bergegas menyelesaikan memotret air terjun cantik ini, dan segera bergabung bersama teman-teman menikmati keindahan Tiu Keleb. Airnya yang sejuk ini sungguh menyegarkan, hingga lupa penat yang dirasakan selama dalam perjalanan. Hampir dua jam berada disini, badan kami mulai mengigil kedinginan, hingga akhirnya kami memutuskan untuk segera beranjak dan berganti pakaian. Nasi bungkus yang kami bekal tadi pagi, segera kami santap. Kenikmatan yang luar biasa melengkapi wisata kami hari ini, dan tak lupa memanjatkan rasa syukur hingga Kami bisa menikmati keindahan sang pencipta. Agar memberi suasana berbeda, saya memutuskan memilih jalur berbeda saat datang tadi, yaitu dengan melewati lorong air. Lorong ini adalah jalur irigasi yang membelah hutan hingga mulutnya menuju area gerbang utama. Sensasi berjalan dalam aliran irigasi dengan tinggi air sebetis ini memiliki panjang kurang lebih 100m. Suasana berbeda
KETERANGAN FOTO: • Air terjun Tiu Keleb dengan curahan air melimpah
september - oktober 2017 |
27
JELAJAH
KETERANGAN FOTO: • Anak tangga turun menuju Air Terjun Sendang Gile • Air terjun Sendang Gile tampak bertingkat
SESEKALI KAKI KAMI TERPEROSOK KE BAGIAN DASAR YANG BERLUBANG. NAMUN BUKAN MENJADI KENDALA BERARTI, KARENA KESERUAN INI BARU KAMI RASAKAN. pergi dan kembali memberi nilai lebih bagi para pengunjung. Gelap dalam saluran irigasi mengharuskan kita untuk membawa penerangan yang cukup. Sesekali kaki kami terperosok ke bagian dasar yang berlubang. Namun bukan menjadi kendala berarti, karena keseruan ini baru kami rasakan.
28
| pesona nusantara
POTENSI DAERAH
BUMI MANUSIA
Alor
Mari beranjak ke timur Nusa Tenggara, tempat terbit Matahari merangkai lokaloka menawan bersama tegur ramah bersahabat. Teks oleh NO AYU Foto oleh VALENTINO LUIS
30
| pesona nusantara
ALOR
KETERANGAN FOTO: • Sekelompok lelaki Alor dengan pakaian perangnya
september - oktober 2017 |
31
POTENSI DAERAH
K
esan apa yang anda jumpai ketika untuk pertama kalinya mendaratkan kaki di bumi 1000 moko ini? Kata sebagian pelancong keramahtamahan orang Alor adalah impresi pertama yang positif. Memang, aktivitas dan kesibukan masyarakat tidak mengurangi nilai persaudaraan dan tolerasi yang ada, siapapun dan dari mana asalnya, tidak menjadi sebuah batas untuk mengganggap siapa saja yang datang sebagai saudara. Orang Alor masih mempertahamkan itu hingga kini, jangan heran bila di Alor ketika berpapasan dengan siapa saja, ada senyum khas yang lekat dibibir mereka atau tawa gurih diiringi candaancandaan kecil yang semakin mempererat hubungan. Mayoritas orang Alor yang beragama Kristen memiliki keunikan lain yaitu bertegur sapa menggunakan kata “Syalom� dan itu dimana-mana ada. Secara garis besar Kabupaten Alor merupakan kabupaten kepulauan yang menjadi salah satu tujuan wisata kepulauan favorit yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Selain terdapat dua pulau besar yakni pulau Alor dan Pulau Pantar, terdapat pula gugusan pulau-pulau kecil yang indah, hamparan pegunungan, air terjun, danau, pantai-pantai yang eksotik dan masih natural, tempat menyelam yang indah, keunikan alam serta
32
| pesona nusantara
keberagaman, suku, adat, bahasa, dan pesona budayanya serta aneka kuliner lokal yang sayang bila anda lewatkan. Alor pun dikenal sebagai salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki bahasa daerah terbanyak yaitu 42 bahasa daerah. Setiap kampung atau desa memiliki bahasa yang berbeda, sehingga Bahasa Indonesia menjadi satu-satunya bahasa pemersatu di Alor. Banyak sekali julukan yang Alor miliki salah satunya adalah Bumi 1000 Moko karena Kabupaten Alor memiliki benda pusaka peninggalan sejarah berbentuk Nekara Perunggu yang dijadikan alat tukar menukar belis (mas kawin) dan masih dijadikan tolak ukur status sosial seseorang. Koleksi Moko yang lain kini tersimpan di Museum Seribu Moko yang terletak di Pusat Kota Kalabahi.
KALABAHI adalah nama dari ibukota kabupaten Alor. Dulu, dalam bahasa setempat Kalabahi disebut dengan Kalambah yang artinya Pohon Kusambi. Konon katanya di Kota Kalabahi terdapat banyak sekali pohon Kusambi. Kalabahi dapat digapai melalui penerbangan dari kota Kupang, ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur. Penerbangan pesawat dari Bandara Eltari di Kupang ke Bandara Mali di Alor, dibuka setiap hari. Atau bisa juga
melalui jalur penyebrangan laut dengan menggunakan Kapal ferry dari Pelabuhan Bolok di Kupang ke Pelabuhan Kalabahi setiap Hari Selasa dan Sabtu. Untuk menginap, di Kalabahi terdapat beberapa penginapan yakni Pulo Alor Hotel yang merupakan satu-satunya hotel berbintang tiga, Hotel Pelangi Indah, Wisma Citra Hidup Tribuana, Hotel Melati, Hotel Nusa Kenari, Hotel Nurfitra Beldang. Sedikit keluar dari pusat kota, bisa ke La P’tite Kepa Bungalows & Diving, Marangki Kepa, Alami Alor Dive Resort, dan Alor Divers Eco Resort. Namun bagi yang ingin berbaur dan merasakan kehidupan langsung dengan masyarakat, bisa langsung menghubungi penginapan-penginapan berupa rumah warga disekitar tempat wisata yang ingin dikunjungi. Waktu-waktu terbaik untuk melakukan perjalanan ke Alor yaitu pada bulan Mei hingga Agustus. Tetapi, bulan-bulan tersebut adalah high season, biasanya harga tiket transportasi pun cenderung menjadi lebih mahal. Jika berniat mengincar harga tiket yang lebih murah atau low season, bisa berkunjung pada April, Agustus, dan September. Sangat disarankan untuk tidak melakukan perjalanan ke Alor dalam bulan Agustus sampai Desember, karena bulan-bulan itu cuaca di Alor masih kurang bersahabat.
ALOR KETERANGAN FOTO: • Para gadis remaja dalam balutan busana adat • Gereja Ismail yang dibangun oleh umat Muslim bagi saudara Kristen simbol toleransi • Seorang ibu dan anaknya di kampung tradisional Takpala
KULINER maupun jajanan khas Alor seperti Kue Rambut, Jagung Titi, Ikan Kuah Asam, Sayur Bunga Pepaya, Daun Ubi, Jantung Pisang, Dan Jagung Katema pantang jika tidak dicoba. Orang Alor juga memiliki ciri khas dalam hal cita rasa, terbukti jajanan makanan di Alor termasuk sehat dan bernilai gizi tinggi karena kurang berminyak, lebih banyak direbus daripada digoreng. Semua aktivitas dan pusat perbelanjaan ada di pusat kota Kalabahi termasuk rumahrumah makan. Seperti Resto Mama dengan menu andalan Ikan Kuah Asam, Rumah Makan Jember, Cafe 85, Rumah Makan Bu Anto, DK Cafe, Rumah Makan Padang, Chellyn Cafe, dan penikmat seafood sesekali mampirlah ke Pantai Reklamasi di Binongko pada malam hari. Bila ingin berburu oleh-oleh khas Alor, bisa mampir ke Sentral Tenun Ikat Gunung Mako di Hula untuk membeli aneka oleole seperti kain tenun dengan bwragam pilihan ukuran dan motif khas yakni gajah, ikan, penyu dan lainnya serta menyaksikan langsung proses pembuatannya mulai dari pewarnaan kapas menggunakan bahan pewarna alam, pemintalan, hingga menenun. Selain di Hula, pengunjung Alor juga bisa mampir ke salah satu pasar tradisional yakni Pasar Kadelang. Di pasar ini terdapat segala jenis oleh-oleh khas Alor, sebut saja Buah Kenari, Kacang Mete, Kopi khas Alor, Ikan Kering, Ikan Tali, Perabot dapur tradisional. Tak ketinggalan anyaman dari daun Lontar seperti bakul, topi, tempat sirih pinang, dan tas-tas lainnya. Atau kolektor antik bisa berburu Gong dan Moko. SELAIN DESTINASI yang sudah terkenal seperti Kampung adat Takpala, ataupun Alor Kecil yang bertabur pulau-pulau kecil surganya diving. Alor juga punya spotspot baru yang terus bermunculan. Contoh, Air Terjun Taman Mataru, merupakan salah satu objek wisata alam yang terletak di Dusun I Legiman, Desa Taman Mataru, Kecamatan Mataru Kabupaten Alor, kurang lebih 2 jam dari pusat kota Kalabahi. Air Terjun Taman Mataru dalam bahasa setempat disebut dengan nama Beintal. Menurut cerita yang beredar di masyarakat, lokasi air terjun ini dulunya merupakan pusat penyimpanan benda-benda pusaka pada masa perang dahulu. september - oktober 2017 |
33
POTENSI DAERAH
Salah satu pantai terbaru yang patut dikunjungi adalah Pantai Ling Al, di Desa Halerman, Kecamatan Alor Barat Daya. Sangat memesona dengan pasir putihnya sepanjang kurang lebih tiga kilometer. Bila langit cerah, gradasi warna nan elok antara langit dan laut serta deburan ombak di bibir pantai membawa kita larut dalam romansa alam nan bersahaja. Untuk bisa sampai ke Pantai Ling Al ada dua pilihan alternatif yaitu jalur penyebrangan laut dengan menggunakan Kapal Motor yang disewakan dari pelabuhan Alor Kecil atau bisa juga melalui Pelabuhan Dulionong, Kalabahi dengan jarak tempuh kurang lebih 2-3 jam perjalanan. Bagi anda yang ingin merasakan sensasi the real adventure, bisa melalui jalur darat menggunakan sepeda motor trail dengan jarak tempuh sekitar 2 jam perjalanan. Selain pantai Ling Al di Alor Barat Daya, ada lagi satu pantai di Alor Timur yaitu pantai Pigewa yang terletak di Desa Elok. Berbeda dengan Ling Al, untuk bisa sampai ke pantai ini tidak perlu naik kapal, hanya perlu menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Perjalanan di mulai dari pusat kota Kalabahi ke Maritaing yang adalah Ibu Kota Kecamatan Alor Timur, menempuh perjalanan sekitar 3
34
| pesona nusantara
jam untuk bisa sampai ke Pigewa. Jauh memang tetapi semua itu akan terbayar oleh pesona alam Alor Timur nan mempesona. Selain melewati padangpadang savana, sebelum sampai ke Pantai Pigewa beberapa pantai terlewati dengan keunikannya seperti Pantai Duli yang lebih dikenal dengan Batu Lobang dan Karangle dengan Batu berbentuk Kapal. Kedua pantai ini pun bisa menjadi pilihan bagi yang ingin berkemah, karena jaraknya sekitar 700 meter dari rumah penduduk. Karena letak pantai-pantai ini di bagian Timur Alor, matahari pertama paling menawan ada di sini.
PULAU PANTAR adalah pulau yang menjanjikan serangkaian petualangan, di luar pulau utama Alor. Anda bisa menggunakan perahu motor reguler dari Pelabuhan Kalabahi dengan tujuan Pelabuhan Baranusa. Perjalanan dengan perahu motor dari Kalabahi memakan sekitar 3-4 jam. Pesona Teluk Kabola, serta indahnya gugusan pulau-pulau kecil seperti Pulau Kepa, Pulau Tereweng, Pulau Pura, Pulau Ternate dan Pulau Buaya siap memanjakan mata saat dalam perjalanan menuju Pulau Pantar. Terdapat Pantai Pasir Tiga Warna dengan garis pantai yang cukup panjang membentang
SANGAT MEMESONA DENGAN PASIR PUTIHNYA SEPANJANG KURANG LEBIH TIGA KILOMETER. BILA LANGIT CERAH, GRADASI WARNA NAN ELOK ANTARA LANGIT DAN LAUT SERTA DEBURAN OMBAK DI BIBIR PANTAI MEMBAWA KITA LARUT DALAM ROMANSA ALAM NAN BERSAHAJA.
ALOR
KETERANGAN FOTO: • Terbenam matahari di Pantai Sebanjar • Hidangan lokal yang lezat Nasi Jagung dan Jantung Pisang • Menganyam Bubu perangkap ikan khas Alor • Senja di Alor Kecil menghadap ke Pulau • Daerah ketinggian Alor pun menghasilkan kopi yang nikmat
membentuk lengkungan, juga Pantai Diddi. Gunung Sirung menjadi mahkota megah Pulau Pantar. Berlokasi di desa Mauta, kecamatan Pantar Tengah, gunung berapi aktif ini bisa menjadi tujuan selanjutnya. Pos Pemantau Gunung Sirung berada tepat di Desa Tude, tempat melaporkan diri untuk didata sebelum lanjut ke Desa Mauta. Untuk bisa sampai ke Puncak Gunung Sirung, jalur pendakian tidak begitu berat terlebihnya bagi para pemula. Ingatlah untuk membawa bekal air minum secukupnya karena sumber airnya lumayan jauh. Gunung Sirung merupakan satusatunya gunung vulkanis di Kabupaten Alor dengan ketinggian 862 mdpl. Kawahnya berbentuk seperti sebuah danau dengan lebar sekitar dua kali luas lapangan bola kaki. Pilihlah posisi yang tepat untuk menikmati pemandangan ke arah kawah, bak sebuah lukisan!
september - oktober 2017 |
35
POTENSI DAERAH
KREATIFITAS MEMBANGUN ALOR YANG MANDIRI EXPO ALOR XI & ALOR KARNAVAL IV 2017 Teks NO AYU Foto VALENTINO LUIS
P
emerintah Daerah Kabupaten Alor gencar meningkatkan ketahanan budaya daerah yang bertitik-tolak dari upaya-upaya pengembangan kebudayaan yang mampu melahirkan nilai tambah kultural. Seni-seni lokal yang berakar dalam budaya masyarakat perlu tetap dilestarikan, ditambah sentuhan-sentuhan nilai-nilai dan nafas baru dalam pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya, maka secara otomatis akan mengundang apresiasi dan menumbuhkan sikap positif terhadap pembaharuan dan pengayaan karya-karya budaya di daerah. Dengan demikian maka budaya lokal Alor bisa menjadi bagian dari Kekayaan Budaya Nasional dan menjadi Modal Sosial Kultural Masyarakat. Kabupaten Alor terkenal dengan keanekaragaman dan keunikan budayanya. Kebudayaan yang dimiliki oleh daerah yang berbatasan langsung dengan Timor Leste ini merupakan kebudayaan yang majemuk dan sangat kaya ragamnya. Alor sendiri terdiri dari berbagai suku, yang mendiami dua pulau besar yakni Pulau Alor dan Pulau Pantar, serta pulau-pulau kecil lainnya seperti Pulau Pura, Pulau Ternate, Pulau Tereweng, Pulau Buaya, Pulau Kangge, dan Pulau Kepa. Masing-masing suku di Alor memiliki keanekaragaman budaya dan bahasa tersendiri. Di setiap budaya tersebut terdapat nilai-nilai sosial dan seni yang tinggi. Pada kondisi saat ini kebudayaan mulai ditinggalkan, bahkan sebagian masyarakat Alor malu akan kebudayaannya sebagai jati diri sebuah daerah. Jika hal ini dibiarkan maka dapat mengurangi keharmonisan hubungan dengan nilai nasionalisme, karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya daerah atau bangsa sendiri begitupun rasa peduli terhadap masyarakat dan daerah sendiri. Bertolak dari hal inilah Pemerintah Kabupaten Alor melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Alor kemudian menggelar Expo Alor dan Alor Karnaval sebagai langkah strategis untuk
36
| pesona nusantara
mempromosikan kekayaan budaya. Expo Alor dan Alor Karnaval yang digelar setiap tahun di Alor ini didukung langsung oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia dan Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur. Expo Alor XI dan Alor Karnaval IV tahun ini mengusung tema: “Kreatifitas Membangun Alor yang Mandiri” dan dilaksanakan pada 04 – 10 Agustus 2017. Expo Alor XI diwarnai dengan berbagai macam rangkaian kegiatan melibatkan ribuan orang dari 17 kecamatan di Alor, termasuk sejumlah wisatawan domestik maupun mancanegara. Salah satu kegiatan yakni rangkaian karnaval. Lomba karnaval antar kontingen dari 17 kecamatan, juga menampilkan berbagai macam atraksi budaya. Ada keterwakilan dari anakanak sekolah se-kota Kalabahi, parade marching band, parade sanggar budaya, serta paguyuban-paguyuban yang ada di Alor seperti Suku Timor, Rote, Sabu, Ngada, Bali, Jawa, dan lain-lain yang tidak mau kalah untuk menampilkan dan memperkenalkan atraksi budaya daerah masing-masing. Jantung kota Kalabahi ramai dengan ribuan manusia yang turun langsung untuk menyaksikan parade kebudayaan ini dari dekat. Ada di antara mereka juga yang terlibat dalam arak-arakan atraksi budaya dengan tarian khas Cakalele, tarian Burung Elang, dan beragam atraksi budaya lainnya. Para peserta Expo Alor XI dan Alor Karnaval IV 2017 disambut oleh Asisten Deputi Industri Pariwisata RI, Agus Priyanto, Bupati Alor dan semua tamu kehormatan lainnya di bawah tenda lokasi dimana akan digelarnya malam pameran budaya dan ekonomi kreatif. Lokasi Expo Alor yang berada tepat di Pusat Kota Kalabahi ini sangat ramai dikunjungi pada malam hari. Terdapat 71 stand yang diisi oleh: 17 Kecamatan di Kabupaten Alor, Biro Perjalanan Wisata/ Agen Perjalanan Wisata, BUMN/BUMD seperti Perbankan dan Telekomunikasi,
Usaha Kecil Menengah (UKM) seperti Tenun Ikat dan lain sebagainya, Dinas/Badan/ Kantor Teknis pendukung Sektor Pariwisata dan juga Industri Ekonomi Kreatif seperti Kuliner, Photography, Furniture, Souvenir dan lain-lain. Selain memamerkan dan menjual hasil kerajinan tangan masyarakat seperti Tenun Ikat, Anyaman dari Rotan, Kopi Cita Rasa Khas Alor, komoditi unggulan masyarakat Alor serta pangan lokal, pada malam Expo Alor XI juga diadakan Lomba Atraksi Budaya seperti lego-lego dalam ritual adat Makan Baru antar pelajar dari 17 kecamatan, lomba musik bambu antar pelajar dari 17 kecamatan serta digelar juga ajang Pemilihan Putri Pariwisata Alor 2017. Dari sekian banyak rangkaian acara yang digelar, ada satu hal yang sungguh sangat menarik perhatian banyak pihak, baik media televisi nasional maupun media online. Di salah satu stand dari kecamatan Alor Barat Laut, banyak orang berkunjung guna melihat hasil kerajinan tamgan di stand tersebut. Selain mamerkan hasilnya, seorang lelaki berusia senja juga dengan telatennya sibuk menjahit beranekaragam model topi dari tenun ikat, hasil pesanan dari para pengunjung. Dan yang membuatnya unik adalah waktu yang diperlukan untuk menjahit sebuah buah topi hanya berkisar 10-15 menit, beliau adalah pemilik Rumah Kreatif Hulnani “Opa Safrudin Tonu.” Kehadirannya ditengahtengah semarak Expo Alor, membuat suasana Expo Alor menjadi sedikit berubah dari biasanya sebab ini belum pernah ada sebelumnya selama Expo Alor digelar. Semoga pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya lokal di Kabupaten Alor yang menjadi bagian dari kebudayaan Indonesia, dapat memberikan kontribusi terhadap khasanah budaya bangsa dan mendorong perubahan di Alor sendiri. Mari kembangkan kreatifitas untuk membangun Alor yang mandiri.
ALOR
Bupati Alor
Drs. AMON DJOBO
“Alor Tanah Terjanji” Apa yang istimewa dari Alor, yang membuatnya berbeda dari kebanyakan daerah? Selain memiliki alam yang cantik, orang Alor juga sangat terkenal dengan keramahannya dan memiliki nilai toleransi yang sangat tinggi. Sebagai contoh adalah gotong royong membangun rumah ibadah. Jika yang dibangun adalah Masjid, maka saudarasaudara yang beragama Kristen yang akan dengan senang hati serta bahumembahu membangunnya, begitupun sebaliknya. Selain itu juga terdapat Alqur’an tertua se-Asia Tenggara yang terbuat dari kulit kayu dan ditulis menggunakan tinta dari ramuan tumbuh-tumbuhan. Selain memiliki nilai toleransi yang tinggi, Alor juga kaya akan bahasa. Keanekaragaman bahasa di Alor inilah yang oleh beberapa orang juga diiibaratkan seperti “Babel” dengan bahasa pemersatunya adalah Bahasa Indonesia yang dibalut oleh keharmonisan. Ini merupakan sebuah peradaban yang sudah cukup mengakar di dalam kehidupan masyarakat di Alor. Kami memaknai kebhinekaan sebagai sebuah anugerah Tuhan. Bidang apa atau sektor apa yang sekarang sedang diprioritaskan? Apakah pariwisata juga termasuk? Kami sementara ini sedang memprioritaskan pariwisata daerah untuk menjadi salah satu tujuan wisata unggulan bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Dan yang sementara dikembangkan yakni objek wisata bahari, kami memiliki 26 titik diving yang keindahannya yang luar biasa. 6 dari 26 titik diving ini tidak dimiliki oleh taman bawah laut Carribia, Bunaken ataupun Raja Ampat dan telah ditetapkan sebagai Taman Laut terindah oleh Anugerah Pesona Indonesia. Bagaimana menarik wisatawan untuk berkunjung ke Alor? Cara paling efektif adalah masyarakat maupun pemerintah harus gencar mempromosikan objek-objek pariwisata seperti yang lagi tren saat ini seperti lewat media sosial, televisi dan majalah, maupun lewat event - event yang diadakan di daerah. Salah satunya yang setiap tahun kami lakukan Expo Alor. Ini
bertujuan untuk memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat lokal, dalam hal ini para pengrajin tenun ikat, kursi bambu, para pedagang kaki lima yang menjual berbagai macam kuliner lokal, dan juga handycraft lainnya. Ada dorongan semangat dari nilai kreasi ini, akan tetap menjadi pasar yang cukup luar biasa untuk teman-teman yang dari luar terkait kerajinan tangan terutama karena kita sudah masuk dalam pasar global, dan Alor termasuk dalam daerah perbatasan. Selain Expo Alor, apakah ada Festival lain yang lebih besar lagi yang akan bapak adakan untuk mengundang wisatawan mancanegara? Masih ada satu yaitu Alor Karnaval yang menonjolkan budaya-budaya lokal yang selama ini belum banyak diketahui banyak orang. Sebagai contoh, kami memiliki perahu-perahu lokal yang dalam tahap pembuatannya dilakukan digunung kemudian ditarik menuju kelaut, yang selalu didahului dengan ritul-ritual adat. Ada juga upacara adat Masuk Minang (peminangan ) dengan membawa gong, moko, selimut sebagai mahar atau dalam bahasa adatiah setempat disebut sebagai belis. Ini yang akan digali kembali saat pergelaran budaya di Alor. Dalam promosi atau marketing wisata daerah, kerap dibutuhkan “branding” atau semacam semboyan, yang mewakili keistimewaan daerah. Nah, apakah ada “branding” wisata di Alor? Semejak saya menjadi Bupati, telah saya cetuskan “Alor Tanah Terjanji, Bumi Persaudaraan, Surga di Timur Matahari.” Dan sudah saya terbitkan beberapa buku sebagai panduan, termasuk untuk membumikan dan menduniakan potensi pariwisata Alor ini.
september - oktober 2017 |
37
TAMAN NASIONAL
Seru Bertemu Sang Naga
Komodo
BERKALI-KALI NAIK KAPAL MOTOR MEMBELAH BIRU-PEKATNYA LAUTAN, MENYUSURI NUSA-NUSA MUNGIL LAKSANA JAMRUD - DEMI BERSUA BINATANG PURBA. RINDU PUN BERTALU SETELAHNYA. Teks DWI SETIJO WIDODO Foto VALENTINO LUIS
38
| pesona nusantara
september - oktober 2017 |
39
TAMAN NASIONAL
S
aya termasuk beruntung, telah beberapa kali mengunjungi Taman Nasional Komodo. Baik saat rentang saya bertugas di Flores antara akhir 2009 hingga pertengahan Juni 2014. Termasuk jalanjalan saya yang terakhir bersama dua kawan, April 2017 lalu. Begitulah. Meskipun saya telah beberapa kali ke sana, beberapa pengalaman luar biasa itu masih begitu melekat di ingatan saya dan membuat ingin kembali. Kalau Labuan Bajo, gerbang utama menuju Taman Nasional Komodo, hanya berjarak beberapa langkah dari rumah saya di Bali, tentu tiap bulan saya pengennya bisa berisland-hopping di gugusan pulaunya.
OKTOBER 2010, saya masih ingat,
“wah, akhirnya kita ke Taman Nasional Komodo!” serempak seru kami - Edi, Ica, dan saya - saat Pak Widya, manager lapangan tempat kami bertugas, sebuah organisasi nirlaba yang mempunyai projek pengembangan pariwisata di Flores, memberitahu bahwa team meeting kantor pertama kami akan dilaksanakan di Labuan Bajo. Sebagai
40
| pesona nusantara
penyegaran di akhir pertemuan, seluruh peserta diajak jalan-jalan ke Taman Nasional Komodo. Kala itu, perjalanan dua jam dari Pelabuhan PELNI Labuan Bajo ke Rinca sungguh menjadi perjalanan yang mencairkan suasana. Termasuk perjalanan long trekking, hampir tiga jam, dipandu dua ranger dari taman nasional menjelajahi Rinca yang saat itu berada di penghujung musim kemarau. Meski lumayan terik, kami beruntung bertemu Komodo kelaparan yang sedang mencoba memangsa seekor kerbau besar yang sedang berkubang di ceruk berlumpur. “Hati-hati bila melihat dari dekat. Virus yang ada di air liur Komodo sangat mematikan. Satu gigitan meracuni dan menghilangkan nyawa secara perlahan.” seorang ranger mengingatkan. Kawankawan dan saya yang membawa kamera, bersama pengunjung yang lain yang kebetulan berada di sana, mencoba mendokumentasikan peristiwa yang cukup seru dan menegangkan itu dari berbagai sudut. Itulah kali pertama saya mengunjungi Taman Nasional Komodo.
Dalam satu grup besar. Tepat setahun saya bertugas dan tinggal di Flores. Setelah itu, setiap tahun, saya beberapa kali kembali mengunjungi Taman Nasional Komodo. Baik karena tugas, atau pun atas keputusan sendiri bersama teman. Dalam beberapa kesempatan perjalanan yang lain berikutnya, saya pernah tidak menemukan Komodo satu pun berkeliaran di alam liar Pulau Rinca. Saat itu, bertiga bersama dengan Roland, teman saya dari Jerman yang khusus datang ke Indonesia untuk menikmati wisata di Flores, dan seorang kawan seperjalanan yang kami kenal saat berangkat dari Pulau Kanawa, tempat kami menginap. Kebetulan waktu itu bulan Agustus, “Ini adalah musim kawin bagi komodo. Cukup sulit menemukan komodo berkeliaran di alam liar,” begitu ranger kami, ternyata siswa magang dari SMK Sadar Wisata di Ruteng, memberi penjelasan dalam Bahasa Inggris yang sangat baik. Saya sedang berpuasa saat itu. Di tengah teriknya hari yang membakar kalori, saya pikir saya bakalan batal puasa karena dehidrasi, apalagi
KETERANGAN FOTO HALAMAN AWAL: • Dua Komodo kelelahan usai berkelahi KETERANGAN FOTO: • Gili Lawa dengan panorama spektakuler • Mayoritas kawasan TN Komodo adalah perbukitan dengan rumput ilalang pendek • Ranger yang wajib mendampingi pengunjung
melihat dua rekan seperjalanan saya meneguk dengan nikmat bekal air. Ternyata saya tetap sehat dan segar hingga akhir perjalanan.
“BERBICARA Taman Nasional ini,
Komodo bukan satu-satunya satwa endemik. Ada kerbau, babi hutan, rusa sambar, dan burung gosong,” begitu penjelasan ranger kami sambil memelankan suaranya saat menunjukkan seekor burung gosong yang sedang berada di sarangnya. Lagi-lagi di Pulau Rinca. Saya merasa beruntung akhirnya melihatnya. Sebelumnya, saya penasaran sekali dengan bentuk burung itu, terlebih dengan namanya yang unik. Sayang sekali, saya hanya sempat mengambil foto ujung ekornya saja karena badannya yang lain masih tertutupi semak sementara rombongan saya sudah keburu melanjutkan perjalanan. Serem ah, kalau tiba-tiba muncul si Komodo! Kendati di Rinca lebih mudah ditemukan kawanan Komodo, rasanya memang butuh keberuntungan untuk dapat melihat si naga purba dan satwa lain berkeliaran di alam dalam sekali kunjungan. Saya diberitahu, musim hujan hingga awal Juni adalah waktu yang tepat untuk berkunjung, dimana berbagai makanan di alam liar mudah ditemukan para satwa. Selain itu, alam di Taman Nasional Komodo akan terlihat segar menghijau dan indah. Apalagi bila fotonya diambil dari ketinggian Pulau Rinca yang berbentuk melengkung dengan pantai pasir putihnya yang memanjang dan pohon-pohon lontar menjulang. Persinggahan lainnya, ke Pulau Gili Lawa maupun Pulau Padar memberi kenangan spektakuler. Amboi!
TAMAN NASIONAL KOMODO tidak melulu soal binatang purba. Tapi juga keindahan bawa lautnya. Salah satu tempat favorit saya untuk snorkeling tentu saja di sekitar Pulau Kanawa. Saya sempat beberapa kali ke sana. Berjarak hanya satu setengah jam menumpang kapal dari Labuan Bajo. Bagi yang ingin merasakan sensasi pengalaman yang berbeda saat berlibur di Taman Nasional Komodo, menginap di beberapa pulau yang menyediakan fasilitas akomodasi september - oktober 2017 |
41
TAMAN NASIONAL
seperti di Pulau Kanawa ini bisa menjadi pilihan. Ada pula penginapan kelas resort di Pulau Seraya, Pulau Bidadari, atau Pulau Sebayur. Pengalaman tak terlupakan saat snorkeling di Pulau Kanawa adalah saat kami - Annaas, Vivi, keduanya rekan kerja saya di Labuan Bajo, dan saya - snorkeling tidak jauh dari dermaga jettynya. Saat itu kami baru saja berpencar snorkeling di sisi kanan jetty, tiba-tiba Annaas memberi kode. Ingin tahu, Vivi dan saya segera mendekati dan, ternyata ada sekumpulan besar ikan membentuk sebuah bola raksasa berenang tak jauh di sana. Yang menarik, saat kami mencoba beberapa kali mendekati, beberapa kali pula kelompok ikan itu berpencar dan bermanuver indah sekali. Berpindahpindah tak jauh dari tempat kami dan kembali membentuk bundaran raksasa yang padat dengan ikan berkerumun laksana bola. Hari itu, kami bertiga menjadi betah berlama-lama snorkeling. Bagi yang tak bisa menyelam seperti saya, jangan khawatir. Ada banyak spot untuk menikmati bawah laut Flores di sekitar Taman Nasional Komodo cukup dengan snorkeling saja. Apalagi air laut di perairan Flores, termasuk Taman Nasional Komodo, sangatlah jernih bak kristal. Yang tak pandai berenang atau sedang tak ingin berenang, cukup duduk memandangi dari kapal atau dermaga.
DENGAN GENCARNYA promosi wisata Flores melalui berbagai media sosial
42
| pesona nusantara
beberapa tahun ke belakang, Taman Nasional Komodo semakin dikenal dan dipadati oleh wisatawan. Hal yang sangat berdampak dengan semakin banyaknya wisatawan adalah isu tentang tumpukan sampah, sementara akses penanganan dan pengolahannya sangat terbatas. Terlebih dengan kehadiran wisawatan domestik yang disadari memang ratarata kurang memahami dan tidak mau peduli dengan kebersihan destinasi kunjungannya. Saat saya berencana mengunjungi Pulau Padar di April 2017 lalu, Om Robert Kennedy, kawan penggiat gerakan “Labuan Bajo Bebas Sampah” sempat berpesan, “Tolong fotokan sampah yang bertebaran di Padar, ya Mas. Saya mau ada kegiatan dengan Balai Taman Nasional Komodo di sana.” Dalam hati saya sempat bertanya ke diri sendiri, mengingat pulau yang berjarak 38.5 km atau 2-3 jam dari Labuan Bajo ini termasuk paling ramai dikunjungi wisatawan berkat viralnya di media sosial. Memang masalah sampah adalah kerjaan rumah yang paling berat bagi kita di Indonesia. Keinginan untuk berwisata tanpa kesadaran akan lestarinya alam, acapkali justruh jadi biang perusak. Padahal Taman Nasional Komodo telah dideklarasikan sebagai UNESCO World Heritage Site. Wajah Indonesia dinilai seluru dunia! Semoga Taman Nasional Komodo dijaga, agar terus memesona, dan memantik rindu.
KETERANGAN FOTO: • Wisatawan asing bermain air • Menatap senja bukit Pulau Sebayur yang dijadikan resort • Menyambut terbit Sang Surya di bukit Pulau Padar
ADA BANYAK SPOT UNTUK MENIKMATI BAWAH LAUT FLORES DI SEKITAR TAMAN NASIONAL KOMODO CUKUP DENGAN SNORKELING SAJA. APALAGI AIR LAUT DI PERAIRAN FLORES, TERMASUK TAMAN NASIONAL KOMODO, SANGATLAH JERNIH BAK KRISTAL.
september - oktober 2017 |
43
TAMAN NASIONAL
YANG PERLU DIPERSIAPKAN?
Menyesuaikan dengan jenis kegiatan wisatanya, ada dua, paling tidak, kegiatan yang biasanya dilakukan saat kita berwisata ke Taman Nasional Komodo. Trekking menjelajahi alam sambil mengamati berbagai hidupan liar, termasuk berjumpa komodo di habitat aslinya, dan wisata air, baik berenang, snorkeling, atau menyelam. Nah, bagi yang belum terbiasa, beberapa hal penting yang perlu disiapkan baik sebelum maupun saat berwisata adalah: Gunakan pakaian berbahan katun yang sifatnya ringan dan menyerap keringat saat kegiatan trekking. Bila perlu, lengan panjang untuk mengurangi paparan sinar matahari atau cukup oleskan krim tabir surya. Topi akan sangat membantu mengurangi teriknya matahari. Pantalon berbahan ringan, namun kuat, akan memudahkan gerak dan melindungi kita dari tajamnya semak belukar. Sepatu bersol karet berguna mencegah selip saat jalan mendaki ataupun menurun, juga saat berpijak di bebatuan. Terkadang saat malam di perjalanan kapal, angin berhembus cukup dingin. Bawalah jaket atau cukup syal, bila ingin bertahan di dek kapal menyaksikan kelip taburan bintang dan megahnya bimasakti yang menghiasi langit malam. Obat-obatan pribadi, bila memang penting, jangan lupa untuk dibawa. Tidak semua kapal wisata menyediakan kotak P3K. Demi diri sendiri, apalagi
44
| pesona nusantara
bila menginap semalam-dua malam di kapal, penting membawa beberapa perlengkapan umum, seperti minyak kayu putih, obat diare dan oralit, krim anti nyamuk atau minyak sereh, tensoplas (band-aid). Kamera dan perlengkapannya. Perlu diingat, akses untuk listrik selama perjalanan kapal sangat terbatas. Menyiapkan keperluan untuk dokumentasi sejak sebelum berangkat, seperti beberapa baterei kamera yang telah dicharge penuh. Ini juga termasuk menyiapkan power bank sebagai cadangan energi ponsel. Jangan sampai terjadi, saat akan mengambil foto, baterei ketinggalan atau ternyata lupa di-charge kembali dan tidak ada baterei cadangan. Wah...saya tahu, sakitnya tuh di sini... karena saya pernah mengalaminya juga. Tidak seru kan? Bagi yang ingin menjelajahi surga bawah laut, bila ingin menyelam dan tak ingin repot membawa perlengkapan sendiri, ada beberapa operator menyelam profesional di Labuan Bajo. Begitu juga bagi yang hanya ingin dan suka snorkeling saja seperti saya, meski saya lebih suka membawa alat sendiri, operator wisata yang menyediakan trip ke Taman Nasional Komodo rata-rata telah menyediakan peralatan lengkap, termasuk jaket pelampung keselamatan. Terakhir, satu hal lagi yang biasanya ditanyakan, soal mabuk laut. Memang sih, kalau inginnya pesiar menikmati perjalanan laut, tapi akhirnya mabuk,
sepanjang perjalanan bisa mati gaya. Namun, mabuk laut, seperti mabuk perjalanan lain, bisa dicegah, kok. Istirahat malam yang cukup dan jangan lupa sarapan sebelum berangkat. Saat kelelahan dan perut kosong, masuk angin jadinya, mabuk perjalanan biasanya mudah terjadi.
KETERANGAN FOTO: • Salah satu kapal phinisi yang berjumlah cukup banyak di TN Komodo • Bukit sabana dengan pemandangan sunset • Pulau Kelor tanpa penghuni tapi berpasir putih • Koral dan ikan berlimpah adalah kebanggaan Labuan Bajo
BAGI YANG INGIN MENJELAJAHI SURGA BAWAH LAUT, BILA INGIN MENYELAM DAN TAK INGIN REPOT MEMBAWA PERLENGKAPAN SENDIRI, ADA BEBERAPA OPERATOR MENYELAM PROFESIONAL DI LABUAN BAJO.
SERBA SERBI TAMAN NASIONAL KOMODO Selain tiga pulau besar, yaitu Komodo, Rinca, dan Padar, ada banyak pulau-pulau kecil yang bersatu dalam status taman nasional sejak 6 Maret 1980. Tahun ini Taman Nasional Komodo yang luas kawasannya 1,733 km2 genap berusia 37 tahun. Tahun 1991, TN Komodo dideklarasikan sebagai “UNESCO World Heritage Site”. Meskipun terletak di antara Provinsi NTB dan NTT, secara administratif, Taman Nasional Komodo masuk wilayah NTT, Kabupaten Manggarai Barat, Kecamatan Komodo. Masih ingat kapan penobatan Taman Nasional Komodo sebagai salah satu “New7Wonders of Nature”? Kalau tak ingat, tahun 2011 jawabannya. Bernama latin Varanus Komodoensis, keberadaannya di Rinca & Komodo saat ini ditaksir sekitar 3,000 ekor. Musim kawin Komodo berkisar antara Mei-Agustus dan meletakkan telurnya pada bulan September. Pada musim ini, biasanya Komodo jarang terlihat berkeliaran karena mereka bersembunyi. Tapi jangan khawatir, bila beruntung, kita pun bisa bertemu mereka di musim kawin. Satu Komodo betina dapat bertelur hingga 20 butir dan mengerami telurnya hingga 7-8 bulan. Telur-telur tersebut menetas kira-kira bulan April. Komodo perlu 3-5 tahun untuk dewasa dan dapat hidup hingga 50 tahun. Baru tahu, kan? Ia mempunyai penciuman yang sangat tajam dan dapat mencium bangkai yang menjadi sasaran santapannya dalam jarak 10 km serta berlari 20 km/jam. Jadi, itulah mengapa kita harus selalu mengambil jarak saat mengambil foto di sekitar kadal raksasa ini. Komodo tahan berpuasa dan makan hanya sekali sebulan. metabolismenya lamban. Komodo dapat memanjat pohon? Ya, terutama saat masih bayi, komodo menghabiskan sebagai besar masa kanaknya di atas pohon untuk menghindari predator, salah satunya Komodo dewasa sendiri. Saya beruntung pernah menyaksikan ini lo! Panjang Komodo dewasa dapat mencapai 2-3 meter dimana memiliki ekor yang sama panjang dengan tubuhnya dan berat antara 70-90 kg. Air liur Komodo mengandung 60 jenis bakteri yang beracun dan mematikan. Salah satunya yang paling mematikan adalah Pasteurella multocida. Satu gigitan komodo pada mangsanya, selain melumpuhkan, secara perlahan dalam 48 jam akan mematikan. Masyarakat lokal menyebut Komodo dengan “Ora”, buaya darat, yang menurut legenda setempat dipercaya merupakan buah keturunan dari seorang manusia.
september - oktober 2017 |
45
BUMI KITA
PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP 2017
MENYATUKAN MANUSIA
dengan Alam
Meningkatkan kesadaran akan pentingnya isu lingkungan, mendorong keterlibatan dan keaktifan masyarakat dalam upaya perlindungan lingkungan dan ruang introspeksi tentang kondisi lingkungan.
T
anpa canggung Presiden Jokowi mengambil sekop lalu mengeruk tanah untuk dipindahkan ke lubang penanaman sebatang pohon jati (Tectona grandis L.F.) yang telah disiapkan di Arboretum Lukito Daryadi yang berada di Kompleks Manggala Wanabakti Jakarta. Didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar dan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution usai penanaman pohon tersebut Presiden kemudian menandatangani prasasti Landmark Hutan Indonesia pada fosil kayu. Agenda ini menandai perayaan
46
| pesona nusantara
Teks & Foto DAMMER SARAGIH Hari Lingkungan Hidup 2017 yang digelar pada 2 Agustus yang lalu. Beberapa menit sebelumnya Presiden juga menandatangani peluncuran sampul perangko hari pertama seri Lingkungan Hidup. Perangko edisi khusus bertuliskan “Tanam 25 pohon selama hidup” adalah ajakan untuk menanam pohon 25 pohon seumur hidup yang dicanangkan pemerintah untuk menumbuhkembangkan budaya cinta lingkungan. Seremoni memuliakan alam ini digelar bersamaan dengan dibukanya Rapat Kerja Nasional 2017,
Pekan Nasional Perubahan Iklim (PNPI) dan Kemah Generasi Lingkungan untuk Konservasi yang diadakan 2-4 Agustus 2017 serta pemberian penghargaan Kalpataru, Adipura, Adiwiyata dan Nirwasita Tanta. Acara yang dihelat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun ini mengusung tema “Connecting People to Nature” (Menyatu dengan alam). Melalui tema ini pemerintah ingin meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya isu lingkungan, mendorong keterlibatan dan keaktifan masyarakat dalam upaya
KETERANGAN FOTO: • Penandatanganan prasasti oleh Presiden Joko Widodo • Penyerahan pengharagaan kepada pemenang • Penanaman Pohon Jati oleh Presiden • Penandatanganan prasasti oleh Presiden • Penyerahan Adipura Kencana
PERANGKO EDISI KHUSUS BERTULISKAN “TANAM 25 POHON SELAMA HIDUP” ADALAH AJAKAN UNTUK MENANAM POHON 25 POHON SEUMUR HIDUP.
perlindungan lingkungan dan ruang introspeksi tentang kondisi lingkungan yang telah dicapai selama setahun. Jokowi yang juga merupakan Sarjana Kehutanan dalam sambutannya menghimbau, agar tata kelola lingkungan dan hutan semakin ditingkatkan, sehingga berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat. “Hidup kita orang Indonesia dari dulu bergantung dan jadi satu dengan alam, ini yang tidak boleh kita lupa karena alam Indonesia adalah identitas penting kita sebagai manusia Indonesia dan satu kesatuan dengan alam nusantara.” Katanya. “Oleh sebab itu, tepat tema LHK tahun ini yaitu menyatu dengan alam,” tambahnya. Presiden tak lupa mengingatkan agar dapat dirumuskan pemikiran baru sehingga pengelolaan hutan menjadi sebuah pengelolaan yang secara konsisten dapat terus dikerjakan dan memperoleh hasil yang baik. “Jangan kita berpikir linier, berpikir monoton tidak pernah membuat terobosan-terobosan, sehingga di dalam sekian tahun ini, mohon maaf, pengelolaan hutan kita berada pada posisi yang monoton yang rutinitas, yang tidak ada pembaruan-pembaruan di situ.” Tambahnya “Saya ingin memberikan contoh misalnya Swedia, Finlandia, ekonominya berjalan hampir 70%, 80% berasal dari pengelolaan hutan yang baik,” Ungkapnya serius berharap agar negara Indonesia dapat mengadopsi sistem tersebut. “Kita tidak usah sulit, tinggal di-copy dan nanti diaplikasikan ke negara kita. Kita harus contoh dan melihat bagaimana pengelolaan hutan dan lingkungan bisa jalan sama-sama. Ekonomi dapat, lingkungan juga,” pesan Jokowi kepada peserta Rakernas. Dalam kesempatan ini Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar juga mengunjungi 500 peserta Kemah Generasi Lingkungan untuk Konservasi yang diikuti para pelajar SMP dan SMA. Untuk menarik minat masyarakat sekaligus memberikan pemahaman akan dampak buruk perubahan iklim. Kegiatan Pekan Nasional Perubahan Iklim (PNPI) sendiri diisi pameran, seminar, workshop, talkshow, showcase, lomba dan kompetisi, serta hiburan.
september - oktober 2017 |
47
BUMI KITA
PERINGATAN HARI KONSERVASI ALAM NASIONAL (HKAN) 2017
KONSERVASI UNTUK
MERAWAT KEHIDUPAN Keberadaan kawasan konservasi sebagai benteng keragaman hayati terakhir menjadi sangat krusial untuk dijaga dan dipertahankan. Agar proses ekologis pendukung sistem penyangga kehidupan tetap berjalan, dan mampu memberikan manfaat berkelanjutan.
M
enteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, melangkah pasti menghampiri kandang-kandang bambu besar berjaring yang telah disiapkan di dekat area perkemahan di kawasan Taman Nasional Baluran, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur. Didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas serta Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khaeron. Sore itu Siti “bertugas� menarik tali pengait pintu agar kandang terbuka. Di dalamnya ada beberapa ekor burung merak
48
| pesona nusantara
Teks & Foto DAMMER SARAGIH hijau (Pavo mutiacus). Satwa-satwa ini dilepasliarkan di alam bebas. Satwasatwa yang dilepas tersebut berasal dari sitaan operasi yang digelar BKSDA. Selain itu ada juga yang merupakan penyerahan masyarakat. Jumlahnya ada 7 ekor. Selain jenis merak hijau ada Elang brontok (Nisaetus chirhatus), Elang alap jambul (Accipiter trivirgatus), landak raya (Histrix brachiura). Dilepasliarkannya satwa-satwa langka ini diharapkan dapat menambah koleksi satwa yang berada di taman nasional yang terletak di ujung timur pulau Jawa ini. Kegiatan ini merupakan bagian dari
puncak perayaan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2017 yang dipusatkan di kawasan Taman Nasional Baluran. Sejak ditetapkannya oleh Presiden RI melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2009 HKAN rutin diperingati setiap tanggal 10 Agustus. Salah satu kegiatannya adalah digelarnya Jambore Nasional Konservasi Alam. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memulai penyelenggaraannya di TN Gunung Halimun-Salak (2014), kemudian tahun 2015 di TN Ujung Kulon, serta yang terakhir tahun lalu di TN Bali Barat (2016). Untuk tahun ini dipilih TN
Baluran yang merupakan salah satu dari lima taman nasional pertama di Indonesia ini. Penentuan ini bukan tanpa alasan. Selain diberkahi ekosistem yang unik berupa padang sabana luas menyerupai Afrika sehingga dijuluki “Africa Van Java”. Adanya kegiatan HKAN 2017 di TN ini diharapkan ikut mendorong semangat upaya pemulihan ekosistem di kawasan konservasi. Seperti diketahui serangan jenis invasif juga terjadi di beberapa TN lain seperti Arenga obtusifolia di TN Ujung Kulon, Acacia decuren di TN Gunung Merapi dan Merbabu, Meremia peltata di TN Bukit Barisan. Tema Hari Konservasi Alam Nasional tahun ini adalah “Konservasi Alam – Konservasi Kita”. Makna yang terkandung dalam pesan tersebut adalah bahwa konservasi alam pada hakikatnya adalah untuk kehidupan umat manusia serta makhluk hidup lainnya. HKAN diadakan dengan melibatkan generasi muda tanah air termasuk para kader konservasi. Sebanyak 393 peserta jambore yang terdiri dari Penggerak Konservasi, Masyarakat Peduli Api, Pelaku Jasa Wisata, Masyarakat Desa Penyangga, Kader Konservasi dan pendamping berpartisipasi dalam acara yang digelar 8-11 Agustus 2017 lalu. Secara umum aktivitas yang diisi cukup banyak. Selain kegiatan lapangan dan lokakarya
jambore juga diisi dengan safari malam, pemutaran film “Bumiku”, serta aksi nyata berupa pemberantasan Invasive Alien Species (IAS), yaitu pencabutan/ penebangan Acasia nilotica di Savana Bekol TN Baluran dan kegiatan bersih pantai Pandean dan sekitar desa Wonorejo. Dalam sambutannya Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KSDAE KLHK), Wiratno selaku ketua panitia Jambore berharap agar ajang ini dijadikan tempat berbagi ilmu dan pengalaman tentang permasalahan konservasi di wilayah masing-masing peserta sebagai tambahan bekal dalam melakukan aksi nyata konservasi alam. Wiratno juga menegaskan bahwa aksi nyata ini tidak akan berhasil tanpa ada sinergi berbagai pihak. “Saya minta kekompakan generasi muda dan generasi tua. Kita mempunyai kawasan seluas 27 juta hektar atau 30% luas kawasan hutan di Indonesia. Di sekitarnya terdapat 5.600 desa. Untuk itu, kita harus bekerja sama dengan para ilmuwan, desa-desa sekitar kawasan, tokoh adat, serta masyarakat untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati yang kita miliki,” jelas Wiratno. Dampak nyata terhadap kekayaan jenis biodiversitas Indonesia, adalah hilangnya mega biodiversitas Indonesia
KETERANGAN FOTO: • Sertifikat Man & Biosphere untuk Belambangan dari UNESCO • Pegelaran hiburan kesenian daerah • Pemain musik tradisional di stand Taman Nasional Kayan Mentaran • Para penerima penghargaan Apresiasi Konservasi • Menteri LH dan Kehutanan melihat satwa liar di dalam kandang yang akan dilepas liarkan
SEJAK DITETAPKANNYA OLEH PRESIDEN RI MELALUI KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 22 TAHUN 2009 HKAN RUTIN DIPERINGATI SETIAP TANGGAL 10 AGUSTUS. SALAH SATU KEGIATANNYA ADALAH DIGELARNYA JAMBORE NASIONAL KONSERVASI ALAM. september - oktober 2017 |
49
BUMI KITA dan menjadi negara dengan tingkat kepunahan tercepat di dunia. Kerja nyata menyelamatkan keragaman hayati Indonesia tentu sudah sangat mendesak. Terkait dengan pentingnya menjaga kawasan konservasi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menegaskan bahwa keberadaan kawasan konservasi sebagai benteng keragaman hayati terakhir menjadi sangat krusial untuk dijaga dan dipertahankan. Agar prosesproses ekologis pendukung sistem penyangga kehidupan tetap berjalan, sehingga mampu memberikan manfaat secara lestari dan berkelanjutan bagi kesejahteraan manusia baik saat ini dan masa mendatang. Selama ini konservasi masih dianggap bertolak belakang dengan kebutuhan ekonomi. Di berbagai tempat keberadaannya berbenturan dengan kepentingan bisnis seperti perkebunan, pertambangan atau bahkan pengembangan pembangunan. Namun pendapat ini dibantah oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution. Dalam sambutannya beliau mengatakan ada standar dalam upaya konservasi, yaitu adanya partisipasi masyarakat. Menurutnya, tidak mungkin upaya konservasi dilakukan oleh aparat pemerintah baik pusat maupun daerah
50
| pesona nusantara
saja. Sehingga pelibatan masyarakat ini diharapkan dapat memberikan nilai manfaat dari sektor konservasi. “Konservasi hendaknya bukan untuk konservasi itu sendiri. Konservasi perlu melahirkan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat juga,� jelas Darmin. Pengelolaan konservasi saat ini memang tidak bisa sekadar memelihara sumber daya alam. Ada dampak kepada masyarakat di sekitar hutan yang perlu diperhatikan. Salah satu model pengelolaannya adalah menggerakkan perekonomian berbasis ekowisata. Hal ini ditegaskan kembali oleh Bupati Situbondo Dadang Wigiarto. Bupati menyampaikan saat ini kawasan sekitar Baluran telah diupayakan masuk dalam kluster pengembangan wisata strategis nasional. Dalam rangkaian acara HKAN Tahun 2017 ini diserahkan Apresiasi Konservasi Alam oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution kepada 18 penerima yaitu para terbaik dalam pengelola taman Kehati In Situ, Pengelola Taman Kehati Ex Situ, Polisi Kehutanan, Desa Binaan Konservasi, Pengendali Ekosistem Hutan, Pemegang Izin Lembaga Konservasi, Pemegang Izin Penangkar, serta pemenang video kreatif terbaik. Lalu ada juga pemberian piagam
penetapan Taman Nasional Alas Purwo dan Taman Wisata Alam Gunung Ijen sebagai Cagar Biosfer dunia oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Serta diluncurkannya buku wisata alam 54 Taman Nasional di Indonesia dan buku manajemen kawasan konservasi. Usai memimpin puncak Peringatan HKAN di Taman Nasional Baluran, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meluncur ke kota Banyuwangi untuk membuka Festival Taman Nasional (TN) dan Taman Wisata Alam (TWA) Indonesia. Perhelatan yang dilaksanakan dari 10 – 13 Agustus di Taman Blambangan, Banyuwangi itu diikuti diikuti 50 booth peserta berasal dari Taman Nasional, Balai Konservasi Sumber Daya Alam, Asean Heritage, agen wisata, Pemda Banyuwangi. Adapun kegiatan yang dilakukan selama festival berlangsung antara lain adalah pameran taman nasional, pemutaran film dokumenter taman nasional, diskusi, beragam lomba yang diikuti pelajar, gelar budaya, sepeda jelajah, dan kunjungan wilayah konservasi. Dirjen Konservasi Sumber
KETERANGAN FOTO: • Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengambil ancang untuk pelepasan satwa • Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyerahkan piagam Apresiasi Konservasi • Aksi penari tradisional di upacara pembukaan Hari Konservasi Alam • Stand Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan • Antusiasme pengunjung yang menghadiri acara
Daya Alam dan Ekosistem KLHK, Wiratno mengatakan saat ini Indonesia memiliki 54 Taman Nasional dan 123 Taman Wisata Alam. Selain TN dan TWA. Potensi wisata alam pada kawasan konservasi di Indonesia juga berada di Taman Hutan Raya 28 unit, Taman Buru 11 unit, Cagar Alam 219 unit, Suaka Margasatwa 72 unit, serta Kawasan Suaka Alam/Kawasan Pelestarian Alam sebanyak 56 unit. Perhelatan ini diharap menjadi ajang promosi dan pengembangan wisata taman nasional akan potensi fauna dan flora, serta budaya lokal masyarakat sekitar taman nasional. “Festival ini kami harapkan mampu memperkenalkan dan mempromosikan wisata konservasi yang dimiliki Indonesia. Sekaligus menjadi jembatan dalam mengoptimalkan pemanfaatan fungsi taman nasional,” jelas Wiratno. Berkaitan dengan pemaksimalan potensi taman nasional sebuah berita membanggakan juga terungkap dengan diumumkannya 2 taman nasional yaitu TN Kepulauan Seribu dan TN Wakatobi yang telah disahkan sebagai Taman Warisan ASEAN (ASEAN Heritage Park/ AHP) ke 39 dan 40. Dari seluruh lokasi yang telah berstatus AHP di Asia Tenggara saat ini telah ada 4 kawasan yang berada di wilayah Indonesia yaitu TN Gunung Leuser, TN Kerinci Seblat, TN Lorentz dan terakhir adalah TN Way Kambas baru ditetapkan setahun. Jadi tunggu apa lagi? Mari kita ikut terlibat konservasi dengan mengenali taman nasional yang tersebar di seluruh Nusantara.
september - oktober 2017 |
51
JELAJAH
Wajah Lain
Bajawa Melihat tawaran ‘Kota Dingin’ di Tengah Pulau Flores, selain destinasi yang sudah lazim. Teks REINARD L. MEO Foto VALENTINO LUIS
52
| pesona nusantara
KETERANGAN FOTO: • Berkemah di atas bukit sunyi dengan pemandangan ke arah Gunung Inerie
september - oktober 2017 |
53
JELAJAH
“K
alau bukan kampung adat di Bena, pasti Hot spring di So’a....” Demikian seorang teman berseloroh sedikit sinis tepat ke arah saya, pada suatu senja. Saya balas dengan tawa. Memang, saya akui, inilah dua destinasi wisata yang identik dengan tempat asal saya, Bajawa, yang kerap disebut-sebut sebagai ‘Kota Dingin’ atau ‘Kota Kabut’ itu. Terletak di bagian tengah Pulau Flores - NTT, Bajawa sebetulnya memiliki lebih dari sekadar Bena dan So’a. Saya coba pelan-pelan meyakinkan mereka.
NAGE DAN SOKA, ALTERNATIF SO’A
Kehadiran Gunung Inerie memunculkan sejumlah sumber air panas. Bagi Bajawa yang berhawa dingin, ini tentu saja itu berkat. Jika selama ini acuan pemadian Hot spring selalu ke So’a, mungkin saatnya beralih ke tempat lain, sebab aliran sungai berair panas juga terdapat di Nage (Jerebu’u) dan di Soka Boba (Golewa Selatan). Untuk sampai ke Nage, misalnya, ada dua jalur yang dapat ditempuh, bila berpatok dari ruas utama jalur trans-Flores. Bisa lewat Mangulewa yang artinya akan melewati juga villa Manu Lalu dan patung ayam jantan yang selama ini viral, bisa juga lewat Langa sambil menyusuri kaki gunung Inerie. Kedua jalur ini akan bertemu di Bena,
54
| pesona nusantara
dan selanjutnya menurun ke pusat Jerebu’u untuk kemudian sampai ke pemandian air panas Nage. Berbeda dengan So’a, Nage merupakan gabungan dua sungai, masingmasing berair panas dan dingin. Mandimandi sambil nikmati air kelapa muda, barangkali akan berikan sensasi natural tersendiri. Lain halnya bila hendak menuju ke Soka Boba, mata akan dimanjakan dengan persawahan kampung Roda, juga segala aktivitas warga yang umumnya bertani dan beternak. Jadi jelaslah, So’a tidak sendirian. Originalitas Nage dan Soka juga tak kalah memikatnya, terlebih bagi yang ingin betulbetul menyatu dengan alam. Saya pastikan, siapa saja bakal memilih berlama-lama berendam dan tak akan lekas beranjak.
ADA YANG LAIN, TAK CUMA BENA
Tidak butuh terlalu banyak waktu untuk menjelaskan Bena, traditional village dengan jejeran batu-batu megalitikum yang dahsyat itu. Bena telah menjadi ikon popular pariwisata di Ngada, sekaligus destinasi yang tak henti-hentinya diburu. Namun, Bena bukan the one and only. Masih banyak yang lain, yang tak kalah serunya. Sebut saja Be’a di Kecamatan Golewa Barat. Berdasarkan posisi, dari arah Mangulewa, Be’a terletak setelah Welu dan Bheto Padhi; sedangkan dari
KETERANGAN FOTO: • Suasana kampung tradisional khas Bajawa • Seorang pria dengan pakaian tradisional khas Ngada, Bajawa
MANDI-MANDI SAMBIL NIKMATI AIR KELAPA MUDA, BARANGKALI AKAN BERIKAN SENSASI NATURAL TERSENDIRI. LAIN HALNYA BILA HENDAK MENUJU KE SOKA BOBA, MATA AKAN DIMANJAKAN DENGAN PERSAWAHAN KAMPUNG RODA.
september - oktober 2017 |
55
JELAJAH
56
| pesona nusantara
SELAMA INI, REBA SERING DISEBUT SEBAGAI PERAYAAN SYUKUR PANEN KARENA MATA PENCARAHARIAN DASAR ORANG NGADA IALAH BERTANI. NAMUN, DALAM REFLEKSI YANG LEBIH JAUH, REBA SEJATINYA MOMEN BERKUMPUL KEMBALI SEBAGAI SESAMA SAUDARA DALAM SATU SA’O (RUMAH ADAT), MOMEN REKONSILIASI, JUGA KESEMPATAN UNTUK BERSAMA MEMBICARAKAN MASA DEPAN KELUARGA. KETERANGAN FOTO: • Gereja Mater Boni Concili di tengah kota Bajawa • Sungai berair panas Malanage • Kawah belerang kekuningan di Wawomuda • Semburat matahari pagi dari balik Gunung Inerie dilihat dari pesisir pantai selatan
arah Nage, Jerebu’u, Be’a berada pada posisi pertama (jalur sedang dalam pengerjaan) dan dari arah Bena, Jerebu’u, Be’a berada di sisi kanan Bheto Padhi. Be’a berada di posisi paling rendah, berbentuk seperti angka 8. Umumnya, cuaca dan iklim di Be’a sama seperti di Mataloko dan kota Bajawa. Mata pencaharian utama masyarakat Be’a ialah bertani dan berladang, sambil memelihara ternak. Mengunjungi Be’a pada akhir Desember adalah waktu yang paling tepat lantaran Anda dapat langsung ambil bagian dalam pesta adat Reba dan menari O Uwi. Sedangkan Ka Sa’o (renovasi rumah adat dan penghormatan pada leluhur) dan ritual adat lainnya ditetapkan sesuai keputusan masingmasing suku. Tentang Reba, ini merupakan pesta adat dalam kebudayaan Ngada. Reba hanya dirayakan di tiga dari lima wilayah besar di Ngada, yakni Bajawa, Golewa, dan Aimere. So’a dan Riung tidak merayakan Reba, lantaran
berbeda secara kultural. Di tiga wilayah ini, Reba dirayakan mulai Desember sampai Februari, tiap tahunnya. Selama ini, Reba sering disebut sebagai perayaan syukur panen karena mata pencaraharian dasar orang Ngada ialah bertani. Namun, dalam refleksi yang lebih jauh, Reba sejatinya momen berkumpul kembali sebagai sesama saudara dalam satu Sa’o (rumah adat), momen rekonsiliasi, juga kesempatan untuk bersama membicarakan masa depan keluarga. Reba dapat dikatakan sebagai kesempatan paten yang disiapkan leluhur bagi generasi selanjutnya untuk saling bertatap rupa, melepas rindu, juga mengambil ancangancang untuk karya kerja selama setahun ke depan. Reba dapat pula disisipi acara adat lainnya, misalkan peresmian hubungan antara seorang pria dan wanita. Berlangsung selama beberapa hari, bagian yang menjadi kekhasan Reba ialah adanya tarian O Uwi. Tarian ini terjadi pada satu hari khusus
september - oktober 2017 |
57
JELAJAH
58
| pesona nusantara
selama Reba, mulai pagi hingga malam. Tanpa alat musik pendukung, O Uwi hanya mengandalkan nyanyian dan sahut-menyahut, berbentuk beberapa lapisan lingkaran. Bila dinginnya malam terlampau menusuk, api unggun akan menghangatkan para penari. Dan malam akan berubah menjadi penuh gairah. Kampung tradisonal lainnya yang baru-baru ini saya kunjungi yakni Belaraghi. Bila Bena dan Be’a berada di wilayah yang dingin, Belaraghi sebaliknya, relatif panas, terletak di sebelah utara Aimere, di daerah perbukitan. Butuh tak lebih dari lima belas menit untuk sampai ke Paukate dari ruas jalur utama Aimere - Borong, lalu dua puluh menit lebih lagi untuk sampai di Belaraghi. Dapat berkendaraan baik mobil maupun motor untuk langsung tiba di mulut kampung. Bonus yan peroleh dalam mini-pendakaian menuju Belaraghi ialah hamparan padang berlatarkan pantai Aimere. Hembusan angin yang menyusup satusatu, tentu akan membuat sungguhsungguh dipeluk oleh semesta. Letaknya yang jauh dari keramaian, terpencil, bakal mendatangkan tanya; bagaimana semua ini dimulai? Suasananya yang hening, ditambah jejeran Sa’o (rumah adat) yang masih asli, sungguh-sungguh mendamaikan. Be’a dan Belaraghi nyatanya belum begitu dikenal. Namun saya tahu, daerah kami punya banyak traditional village-nya yang masih asli serta terjaga.
HOSPITALITASNYA BIKIN BETAH Hospitalitas atau keramahan masyarakat Bajawa – Ngada masih sangat tinggi. Prinsip ‘tamu adalah raja’ masih berlaku di setiap suku
dan budaya di sana. Anak-anak kecil akan malu-malu, kalau diajak foto bersama. Tegur-sapa para petani akan memunculkan perasaan bahwa kita dihargai. Di samping itu, ikatan kekeluargaan-persaudaraan (modhe ne’e hoga woe, meku ne’e doa delu) masih sangat kental, gotong-royong (se boge kita riu roe, se kepo kita nari nedo atau su’u papa suru, sa’a papa laka), dan keberakaran pada budaya masih kuat tertanam. Saya pastikan, akan betah.
KETERANGAN FOTO: • Kemah Tabor yang adalah tempat rohani • Suasana pagi Bajawa dari ketinggian bukit
Anda dapat memilih Bandara Turelelo, So’a, bila ingin melakukan penerbangan dari Kupang atau Labuan Bajo menuju Bajawa. Sedang dari Ende atau Ruteng, jalan darat dapat ditempuh dengan kendaraan umum atau pribadi. Dermaga Aimere dapat pula menjadi pilihan bagi Anda yang lebih suka berlayar.
Villa Manu Lalu dapat menjadi pilihan apabila ingin menjelajahi semua destinasi di wilayah Jerebu’u (Bena, Nage, Be’a, juga Gurusina). Hotel-hotel lain di kota Bajawa, seperti Roo Hotel, Korina Hotel, atau Edelweiss yang rata-rata memiliki pemanas air cukup baik. Bila ingin menyatu dengan warga, di Belaraghi juga memiliki homestay tepat di gerbang kampung.
Tumisan pucuk labu tentu saja mesti coba. Kopi arabika khas Bajawa dapat pula dinikmati langsung di traditional village yang dikunjungi, atau menyambangi Credo Cafe bertempat di depan Hotel Virgo, Bajawa dan Cafe Mai Dia di dekat Gereja MBC Bajawa. Tuak, minuman alkohol asli Aimere juga selalu tersedia di pinggir jalan raya trans Flores Aimere – Borong.
september - oktober 2017 |
59
WELCOME ABOARD
TERBANG 5X SEMINGGU, Makassar – Maumere PP Sejak dilakukan peresmian tanggal 25 Mei 2017 lalu, penerbangan TransNusa rute Makassar – Maumere – Makassar mendapatkan tanggapan positif dari pelanggan. Indikasinya yakni dengan permintaan yang meningkat dari waktu ke waktu. Bagi TransNusa ini adalah sebuah hal yang patut ditindaklanjuti dengan melakukan upgrade pelayanan. TransNusa menghaturkan Terima Kasih atas kepercayaan pelanggan, juga opini positif yang diberikan. Salah satu langkah optimal untuk meningkatkan pelayanan adalah dengan menambah frekuensi penerbangan pada rute tersebut. Langkah ini diambil agar pelanggan tidak mengalami hambatan akibat penuhnya pemesanan. Oleh karenanya, TransNusa memutuskan untuk melakukan penambahan jadwal Makassar – Maumere – Makassar. Jika sebelumnya jadwal regular dijalankan 3x per minggu yakni Selasa, Kamis, dan Sabtu, maka kini TransNusa menjadikannya 5 x per minggu yaitu tiap Senin, Selasa, Kamis,
Jumat, dan Sabtu. Adapun pesawat yang digunakan untuk rute ini adalah jenis Fokker 50 dengan kapasitas 50 penumpang at 32-inch seat pitch. Fokker 50 adalah pesawat dengat tingkat kebisingan kabin sangat rendah, di bawah 77 dB (A) di bagian kabin yang lebih besar. Tingkat kebisingan yang rendah ini dicapai melalui fitur yang mencakup baling-baling dan getaran berombak 6-bilah peredam. Pelanggan akan nyaman terbang dengan pesawat ini. Jadwal penerbangan, dimulai dengan keberangkatan dari Makassar ke Maumere, pada jam 11.25 pagi WITA dan tiba pada jam 12.50 WITA. Kemudian dari Maumere ke Makassar pada jam 14.25 WITA dan tiba pada jam
15.50 WITA. Maumere sebagai poros ekonomi Flores sangat strategis untuk bersinergi dengan Makassar yang merupakan kota terbesar di Indonesia Timur. Semoga posisi kedua kota yang menguntungkan ini, bisa dimanfaatkan dengan baik guna mendorong laju bisnis, pariwisata, sosial, maupun pendidikan bagi masyarakatnya.
HALIM – DUMAI - HALIM, Kini 8x per Minggu Belum genap sebulan setelah dibukanya penerbangan 6x per minggu rute Halim Perdanakusuma – Dumai PP, TransNusa menerima respon yang bagus dari pelanggan. Penerbangan Halim – Dumai ternyata lumayan diminati masyarakat. Kota Dumai adalah sebuah kota di Provinsi Riau, sekitar 188 km dari Pekanbaru yang wilayah administrasinya disebut terluas ketiga di Indonesia, setelah Palangka Raya dan Tidore Kepulauan. Geliat pembangunan di Dumai ini menunjukkan grafik yang baik. Kami senang menjadi bagian dari progres daerah yang kami layani. Untuk itu, TransNusa menetapkan untuk menambah frekuensi penerbangan Halim–Dumai–Halim. Penerbangan yang sebelumnya 6x per minggu, diupgrade menjadi 8x per minggu, dengan detail sebagai berikut:
60
| pesona nusantara
HALIM PK - DUMAI Senin, Rabu, Kamis, Jumat, Minggu Berangkat : 06.15 WIB | Tiba : 08.05 WIB Selasa, Jumat, Minggu ( Flight II ) Berangkat : 13.45 WIB | Tiba : 15.30 WIB Dumai – Halim PK Senin, Rabu, Kamis, Jumat, Minggu Berangkat : 11.15 WIB | Tiba : 13.00 WIB Selasa, Jumat, Minggu ( Flight II ) Berangkat : 16.00 WIB | Tiba : 17.45 WIB Tingginya peminat untuk rute ini menjadi suntikan energi bagi TransNusa. Maskapai manapun akan berusaha menyenangkan pelanggannya. Dan tentu saja kenyamanan serta keamanan tetap menjadi prioritas TransNusa.
september - oktober 2017 |
61
WELCOME ABOARD
ULANG TAHUN KE-6 PT. TRANSNUSA AVIATION MANDIRI
Berlangsung di kantor pusat PT. Transnusa Aviation Mandiri di Jl. Cideng Timur No 10 & 10 A Jakarta Pusat pada tanggal 21 Agustus 2017. Dihadiri oleh CEO bapak Juvenile Jodjana , Managing Director bapak Bayu Sutanto, serta jajaran staff dan pegawai di PT. Transnusa Aviation Mandiri. Acara yang berlangsung sederhana namun sangat khidmat dilakukan dengan pemotongan tumpeng dan diberikan pada karyawan junior dan senior di PT. Transnusa Aviation Mandiri. Keakraban sangat jelas terjalin, tentunya memberikan spirit baru di ulang tahunnya yang ke-6. Kata sambutan di berikan oleh CEO PT. Transnusa Aviation Mandiri, enam tahun perjalanan PT. Transnusa Aviation Mandiri bukanlah waktu yang singkat, tentunya dengan harapan dan semangat untuk lebih meningkatkan kinerja dan pencapaian lebih baik dimasa yang akan datang. Bapak Bayu Sutanto selaku Managing Director PT. Transnusa Aviation Mandiri dalam rangka ulang tahun yang ke enam. Mengisahkan tentang Sejarah awal hingga harapan ke depan bagi PT. Transnusa Aviation Mandiri PT. Transnusa Aviation Mandiri merupakan perusahaan penerbangan yang melaksanakan penerbangan reguler komersial, spot dan deditaced charter, serta penerbangan penanganan khusus untuk evakuasi medis. serta kontrak dengan perusahaan minyak dan pertambangan. Diawali dari tahun 2010 dengan TransNusa mengoperasikan pesawat Fokker 50, PK-TNS untuk pertama kali. Hingga akhirnya pada bulan Agustus
62
| pesona nusantara
2011. TransNusa Aviation Mandiri telah medapatkan Air Operator Certificate (AOC No. 048) dan Surat Ijin Usaha Angkutan Udara - Niaga Berjadwal (SiauNB No. 023). Pada bulan September 2014 PT. Transnusa Aviation Mandiri mendatangkan 1 ATR seri 600, PKTNJ, merek baru ATR 42 yg dikirim langsung dari ATR home ground di Tolouse, Prancis, dan sejak saat itu mulai melayani kebutuhan penerbangan untuk Chevron Indonesia Peningkatan terus dilakukan dan bulan Desember 2014. PT. Transnusa Aviation Mandiri mengoperasikan pesawat Jet pertama yaitu Fokker 70, PK-TNR. Dec 2014. Dan kemudian mulai melayani West Natuna Corsortium, yang terdiri dari Premier Oil, Star Energy dan PT TAC. PAN untuk penerbangan charter berjadwal di daerah laut Anambas. Bulan Juli 2015 kembali mendatangkan pesawat VVIP nya yang pertama, dengan konfigurasi 19 kursi BAe 146-100, PK-TNV, disusul lagi pada bulan Mei 2016 mendatangkan pesawat
ATR nya yang ke 2 , yaitu PK- TNE dengan type pesawat ATR 72 seri 600. Inovasi kinerja yang terus dilakukan, dan sejak bulan Mei 2016 PT. Transnusa Aviation Mandiri menjalin kerjasama Opersional dengan Sriwijaya Group. Dan diikuti dengan kehadiran ATR yang ke , PK – TNF dengan type pesawat ATR 72 seri 600 lagi Pada Tahun 2017 ini, peningkatan terus dilakukan dengan kehadiran pesawat ATR yang ke 4, PK – TNG dengan type pesawat ATR 42 – 500 dengan type Harapan ke depan, PT. Transnusa Aviation Mandiri terus diberi kesempatan dan kepercayaan untuk memperoleh pengakuan International dalam pelayanan keselamatan dan keamanan penerbangan dari IOSA (IATA Operasional Safety Audit).
TransNusa peduli kepada keselamatan Anda selama penerbangan. Untuk alasan keselamatan dan kenyamanan tersebut, kami mengharapkan kerjasama dengan para penumpang kami.
TransNusa cares about your safety during flight. For that reason, we do really appreciate your cooperation as our passengers.
Beberapa hal krusial yang perlu diketahui ketika berada dalam pesawat:
There are few essential things you need to know while being in the aircraft:
LARANGAN MEROKOK Peraturan Pemerintah menetapkan larangan aktifitas merokok selama dalam penerbangan. Terdapat detektor asap (smoke detectors) di toilet dan TransNusa mengenakan sanksi bagi yang melanggar aturan ini.
SMOKING RESTRICTION Government regulations prohibit smoking during in-flight activities. Each of TransNusa’s aircraft are supported with smoke detectors in all toilets and will be subject to penalties for those who break these rules.
STOP PONSEL Tidak diperbolehkan mengaktifkan serta menggunakan ponsel (mobile phones) selama berada dalam pesawat kami. Perlu diketahui, ponsel adalah alat yang menggunakan pemancar radio, yang jika digunakan dalam pesawat dapat mengganggu sistem navigasi dan komunikasi dengan menara pengawas bandar udara.
STOP MOBILE PHONES All mobile phones that use radio transmission are not allowed during during the flight. It can disturb the navigation system as well as the communication with the local control towers.
PERANGKAT ELEKTRONIK Penggunaan laptop, notebook, dan PDA diperbolehkan setelah fasten seatbelt dinyatakan ‘OFF’ dengan menyetel menu flight mode. Bila fasten seatbelt ‘ON’ untuk persiapan mendarat maka penumpang wajib menghentikan penggunaan laptop, notebook, dan PDA. BENDA BERBAHAYA LAIN Setiap benda yang gampang terbakar (contoh, korek api), mudah meledak (contoh, petasan) maupun barang yang mengandung magnet yang kuat atau gas, tidak diperkenankan dibawa dalam pesawat. MINUMAN ALKOHOL Semua penumpang TransNusa dilarang mengkonsumsi minuman beralkohol selama penerbangan berlangsung. TransNusa juga tidak menyediakan minuman beralkohol di seluruh penerbangan. BAJU PELAMPUNG Baju atau jaket pelampung (Live Vest) adalah peralatan keselamatan di pesawat untuk kondisi darurat di atas air. Jangan dikeluarkan dari tempatnya tanpa pemberitahuan, dan tidak untuk dibawa pulang. Penumpang yang mengambilnya akan dikenai hukuman berdasarkan Peraturan Pemerintah Pasal 54 UU Nomor 1 Tahun 2009.
ELECTRONIC DEVICES Laptops, Notebooks, and PDAs mey be used after the fasten seat belt “OFF”, and please set them using flight mode. Whenever fasten seat belt “ON” or in preparation for landing, you have to turn off your laptops, notebooks, PDA’s. DANGEROUS GOODS Flammable goods (such as matches), or goods that cause to explode (firecracers), or contain high magnet material, batteries, gas cylinders, are not allowed to be brought in to the aircraft. ALCOHOL BEVERAGE TransNusa’s passengers are prohibited from consuming alcohol beverages during the flight. TransNusa also does not provide any kind of alcohol beverages in air flight service. LIVE VEST Live vest is one of TransNusa’s aircraft safety equipment for emergency condition on water. Please do not remove live vest from its place and do not take it home, Passengers who stole our live vest will get punishment based on Government regulations, as mention in Article 54 Law No. 1 of 2009 (Pasal 54 UU No.1 Tahun 2009).
september - oktober 2017 |
63
WELCOME ABOARD
TRANSNUSA MENERIMA PENGHARGAAN PADA “Vendor Day Bersama 2017” SKK-Migas bersama KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama), yaitu CNOOC SES Ltd., ConocoPhillips (Grisik) Ltd., Medco E&P Natuna Ltd. serta Premier Oil Natuna Sea B.V., mengadakan acara “Vendor Day Bersama Jakarta 2017” pada hari Rabu tanggal 23 Agustus 2017 bertempat di aula kantor SKKMigas, Gedung City Plaza, Jakarta. Pada acara tersebut, selain memberikan paparan K3LL (Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan), Pabean, Logistik, Etika Bisnis, serta rencana kerja KKKS, juga diberikan penghargaan kepada para PBJ (Penyedia Batang/Jasa) yang selama ini menjadi rekanan keempat KKKS diatas. Penghargaan ini merupakan bagian
64
| pesona nusantara
dari pembinaan PBJ agar mencapai kinerja yang efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan operasi hulu Minyak dan Gas Bumi Indonesia. TransNusa, diwakili oleh Bapak Bayu Sutanto, Managing Director, adalah salah-satu penerima penghargaan (award) yang diberikan oleh Premier Oil Natuna Sea B.V, sebagai apresiasi untuk kriteria “Effort and Achievement for Cost Avoidance During Contract Implementation”. TransNusa sebagai PBJ sangat berterima kasih atas pengakuan dari KKKS Premier Oil Natuna Sea B.V. untuk kriteria tersebut. Hal ini menjadi penggerak sekaligus pemacu untuk selalu lebih efisien dan efektif dalam melayani KKKS pada tahun-tahun mendatang.
WELCOME ABOARD
ALAMAT KANTOR TRANSNUSA
HEAD OFFICE:
Koe/Kupang: Jl.Palapa No.7 Naikoten, Telp.(+62 380) 822555, Fax.(+62 380) 832573, email: reservasi.koe@transnusa.co.id
BRANCH : • •
DPS/DENPASAR Jl.Sunset Road No.100 C Kuta, Telp.(+62 361) 8477395, Fax.(+62 361) 8477454, email: dps@transnusa.co.id CGK/JAKARTA Jl.Cideng Timur No.10 & 10A Jakarta Pusat, Telp.(+62 21) 6315821 / 6318709 / 6327546, Fax: (+62 21) 6315273, email: info@transnusa.co.id
SUB BRANCH :
BJW/BAJAWA Jl. D.I. Panjaitan No.10, Telp.(+62 384) 21755, email: bjw@transnusa.co.id • ARD/ALOR Kompleks Bandara Mali Alor, email: ard@transnusa.co.id • RTG/RUTENG Kompleks Bandara Frans Seda Ruteng Telp.(+62 385) 22477, email: rtg@transnusa.co.id . ENE/ENDE Jl. El tari No.4 Telp.(+62 381) 2627486, email: ene@transnusa.co.id • LWE/LEWOLEBA Kompleks Bandara Wunopito, Jl.Trans Lembata, Telp.(+62 383) 2343519, email: lwe@ transnusa.co.id • LKA/LARANTUKA Kompleks Bandara Gewayantana, Telp & Fax.(+62 82144788007), email: lka@transnusa.co.id • MOF/MAUMERE Kompleks Bandara Frans Seda, Telp ( + 62 81338695381 ), email : mof@transnusa.co.id • UPG/MAKASSAR Kompleks Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Telp (+62 411) 55-123, email: upg@transnusa.co.id • TTR/TANA TORAJA Kompleks Bandara Pongtiku Tana Toraja, Telp : (+62 82399600815), email: ttr@transnusa.co.id •
GSA/GENERAL SALES AGEN : • •
PXA/PAGAR ALAM Kompleks Bandara Atung Bungsu pagar alam, Telp : (+62 81288006555), email:pxa@transnusa.co.id DUM/DUMAI Kompleks Bandara Pinang Kampai, Telp. (+62 765) 810614, email: dum@transnusa.co.id
september - oktober 2017 |
65
FLIGHT SCHEDULE & ROUTETransNusa Flight Schedule MAP Eff: Agustus
FLIGHT ROUTE
FLIGHT
FROM
TO
DAYS
ETD
ETA
Tue, Thu, S un Tue, Thu, S un Mon,Tue, Thu, F ri,Sat Mon,Tue, Thu, F ri,Sat Mon, Tue, Wed, Thu, F ri, S at Mon, Tue, Wed, Thu, F ri, S at Mon, Tue, Wed, Thu, F ri, S un Fri,Sun Mon, Tue, Wed, Thu, F ri, S un
11.35 11.25 11.25 14.25 08.45 10.05
15.50 14.05 12.50 15.50 09.35 10.55
06.15 13.45 11.15 0:00 12.30 14.30 14.50 16.30
08.05 15.30 13.05 10:48 14.00 16.00 16.20 18.00
09.40 14.20 10.50 15.30
NUMBER
REMARKS DIRECT/TRANSIT
A/C TYPE
Transit Transit Direct Direct Direct Direct
ATR 72/F 50 ATR 72/F 50 Fokker 50 Fokker 50 Fokker 50 Fokker 50
Direct
Fokker 70
Direct
Fokker 70
Direct
Fokker 50
Direct
Fokker 50
10.30 15.10 11.40 16.20
Direct Direct
ATR 42 ATR 42
Direct Direct
ATR 42 ATR 42
14.20 08:20 15.30 11.20 12.40 06.00 07:25 07:25
15.10 09:10 16.20 12.20 13.30 07.05 09:10 08:00 09.30 10.50 06.55 08.00 12.50 13.50
Direct Direct Direct Direct Direct Direct ENDE Direct Direct Direct Direct Direct Direct
ATR 72 ATR 42 ATR 72 ATR 72 ATR 72 ATR 42 ATR 42 ATR 42 ATR 72 ATR 72 ATR 72 ATR 72 ATR 42
Direct
ATR 42
12.20 13.40
Direct Direct
ATR 72 ATR 72
PULAU JAWA/TIMOR/SULAWESI/SUMATERA
KUPANG MAKASSAR MAKASSAR MAUMERE MAKASSAR TANA TORAJA
MAKASAR KUPANG MAUMERE MAKASSAR TANA TORAJA MAKASSAR
IN 770/8B 646 IN 771/ 8B 647 8B 646 8B 647 8B 644 8B 645
HALIM PK
DUMAI
8B 880
DUMAI
HALIM PK
8B 881
HALIM PK
PAGAR ALAM
8B 585
PAGAR ALAM
HALIM PK
8B 586
KUPANG
ALOR
IN 525 IN 555
Daily Tue, Thu, S un
ALOR
KUPANG
IN 526 IN 556
Daily Tue, Thu, S un
Fri,Sun Mon, S at Fri Mon, S at Fri
PULAU ALOR ( Kalabahi )
PULAU FLORES ( End e, Sikka, Manggarai, Bajawa, Larantuka, Lewoleba )
KUPANG
ENDE
ENDE
KUPANG
KUPANG MAUMERE KUPANG RUTENG RUTENG KUPANG BAJAWA KUPANG LARANTUKA KUPANG
MAUMERE KUPANG RUTENG KUPANG ENDE BAJAWA KUPANG LARANTUKA KUPANG LEWOLEBA
LEWOLEBA
KUPANG
IN 517 IN 552 IN 518 IN 771 IN 770 IN 551 IN 552 IN 552 IN 511 IN 512 IN 523 IN 524 IN 648
Daily Daily Daily Tue, Thu, S un Tue, Thu, S un Daily Daily Daily Daily Daily Daily Daily Daily
IN 649
Daily
08.30 09.50 06.10 07.15 12.10 13.10
IN 773 IN 772
Mon, Wed, F ri, S un Mon, Wed, F ri, S un
11.20 12.40
PULAU SUMBA ( Waingapu )
KUPANG WAINGAPU
66
WAINGAPU KUPANG
| pesona nusantara