Buletin PPI Dunia Edisi 4 / 2015

Page 1

Edisi 4 Buletin PPI Dunia I Desember 2015

APA KABAR


Kata Sambutan

Steven Guntur Koordinator Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia 2015 / 2016

Jika Anda ditawarkan pekerjaan hampir 20 jam per hari, tanpa liburan, bekerja siang malam hampir tanpa jam istirahat, bahkan Anda boleh tidur hanya ketika klien Anda sudah tidur, dan pekerjaan ini tanpa bayaran. Akankah Anda menerima tawaran ini? Semua orang yang diwawancara dalam video yang beredar di YouTube ini menolak tawaran pekerjaan itu. Dan ketika wawancara tersebut berakhir, disebutkan bahwa jutaan orang di dunia ini dengan senang menerima tawaran pekerjaan itu : menjadi seorang Ibu.

Setelah saya menonton video tersebut, saya berpikir bahwa apa yang mungkin benar di mata kita, bisa menjadi tidak benar di mata orang. Ada hal yang bahkan mati pun tidak akan kita lakukan, malah dilakukan orang lain dengan tulus. Semua ini hanya masalah sudut pandang. Teman-teman, bagaimana jika hari ini saya mengirim Anda ke suatu tempat dimana Anda jauh dari orang tua dan saudara, tempat dimana terkadang Anda kekurangan uang, bahkan susah mencari makanan halal dan enak, dan selalu dikeliling orang lain yang berperilaku aneh. Anda tidak dibayar, bahkan terkadang harus merogoh kocek sendiri. Apakah Anda mau kesana? Namun, apakah Anda akan pergi bila saya katakan bahwa di tempat itu, Anda bisa menghadiri seminar kelas Internasional secara gratis, liburan ke Eropa atau Timur Tengah dengan murah dan bisa melihat budaya bangsa lain dari dekat, bahkan jika berhasil melewatinya, Anda akan menyandang gelar Sarjana atau Master atau PhD? Akankah Anda pergi? Sekali lagi, semua itu hanyalah masalah sudut pandang.

Susunan Dewan Redaksi Apa Kabar 2015 - 2016 Pelindung : Steven Guntur Pimpinan Redaksi : Dewi Anggrayni Sekretaris Redaksi : Vincentia Maudy Redaktur Pelaksana ( Amerika - Eropa ) : Saravine Naitingale Redaktur Pelaksana ( Timur Tengah - Afrika ) : Muammar Kadafi Redaktur Pelaksana ( Asia Oseania ) : Junaida Astina Layout : Intan Irani Dewan Redaksi : Suzy Susanti

“... belajarlah untuk memiliki mata lalat, yang mampu melihat segala hal dari berbagai sudut pandang.�

Arindita Raldiutami Koestoer

Begitu juga dengan hidup kita ketika berkuliah di luar negeri. Banyak hal yang mungkin aneh atau salah dimata kita, bisa jadi benar bahkan dielu-elukan orang lain. Tidak jarang pula, ketika kita berkuliah, banyak masalah yang datang: tugas yang menumpuk, dosen yang ‘killer’, masalah bahasa dan budaya, bahkan terkadang iklim dan makanan yang luar biasa anehnya. Jika kita ingat, semua itu hanya masalah sudut pandang, maka kita bisa merubah apa yang awalnya masalah menjadi suatu keuntungan. Apa yang awalnya buruk, menjadi suatu pembelajaran. Oleh karena itu, selagi kita berkuliah di luar negeri, belajarlah untuk memiliki mata lalat, yang mampu melihat segala hal dari berbagai sudut pandang. Karena mereka yang mampu memecahkan masalah dalam hidup ini adalah mereka yang mampu menelaah suatu masalah dari berbagai sudut pandang.

Maryam Hakim

Saat ini, kami yang tergabung di Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia berkuliah di 47 negara berbeda. Kami semua bersatu dalam satu organisasi, untuk bersuara, untuk berpendapat, untuk berdiskusi. Dan melalui buletin APA KABAR ini, kami tuangkan beberapa ide, laporan dan kegiatan yang kami lakukan di negeri orang, agar kita semua dapat berbagi informasi dan wawasan, bahkan pengalaman yang mungkin tidak akan didapatkan tanpa mengunjungi negara tersebut. Harapan kami sederhana, agar siapapun yang membaca buletin ini dapat memperluas sudut pandang mereka terhadap dunia, lewat mata anak-anak bangsa. Salam Perhimpunan!

Rendy Tan

Pratiwi


Daftar Isi : 1 - Susunan Dewan Presidium Periode 2015 - 2016 2 - 12 Lintas Peristiwa 13 - 21 Fashion 21 - 27 Travel 28 - 33 Kesehatan 34 - 43 Seni dan Olahraga 44 - 49 Sains 50- 55 Kuliner 56 - 76 Galeri Foto


Susunan Kepengurusan Dewan Presidium PPI Dunia Periode 2015 - 2016 Koordinator : Steven Guntur ( PERMIRA RUSIA )

Sekretaris 1 & Bendahara : Nila Titis Asrining Tyas ( PPI Filipina )

Sekretaris 2 : Monica Jonan ( PPI Ceko )

Koordinator PPI Kawasan ASIA & OSEANIA : Gregorius Rionugroho H ( PPI Korea Selatan )

Sekretaris PPI Kawasan ASIA & OSEANIA : Grace Fiona A ( PPI Tiongkok )

Koordinator PPI Kawasan AFRIKA & Timur Tengah : Imam Khairul Annas ( PPI Saudi Arabia )

Sekretaris PPI Kawasan AFRIKA & Timur Tengah : Zakiah Rahmah ( PPMI Mesir )

Koordinator PPI Kawasan Amerika & Eropa : I Dewa Frendika Septayana ( PPI Perancis )

Sekretaris PPI Kawasan Amerika & Eropa : Tika Diagnestya ( PERMIAS ) Puput A Cibro ( PPI Ceko )

Koordinator Biro Pers : Richad Yanato ( PPI Taiwan )

Koordinator Divisi Pendanaan & Kerja sama : Mutiasari Mubyl Handaling ( PPI Australia )

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 1


LINTAS PERISTIWA

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 2


Polandia Berikan Beasiswa Sains dan Teknologi Untuk 20 Pelajar Indonesia Oleh : Pratiwi Widya Wahyuni

Liputan Polandia, dari 26 orang pendaftar Sementara itu Teguh Ilham ketua Perhimpunan beasiswa, sebanyvak 20 orang mahasiswa berhasil mendapatkan beasiswa Ignacy Łukasiewicz dari pemerintah Polandia. Seluruh mahasiswa ini telah tiba di Polandia akhir September 2015 lalu. Tadeusz Szumowski, Ambasador Polandia menjelaskan, pihaknya telah melakukan seleksi dan memberikan kesempatan kepada pelajar Indonesia untuk mengikuti kelas bahasa selama satu tahun sebelum mengikuti perkuliahan sesuai dengan bidang sains yang diminati. “Untuk memudahkan proses belajar mengajar, pelajar akan mengikuti kelas bahasa selama satu tahun sebelum aktif kuliah, dan diharapkan beasiswa ini dapat mempererat hubungan bilateral Polandia dan Indonesia kedepannya.

Pelajar Indonesia (PPI) Polandia mengatakan sebelumnya mahasiswa Indonesia yang aktif kuliah di Polandia hanya berjumlah 13 orang saja. “Polandia ini dua kali lebih besar dari pulau Jawa, dengan bertambahnya jumlah mahasiswa Indonesia di Polandia akan semakin besar peluang untuk memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat Polandia,” tegas Teguh. Mahasiswa baru yang tiba di Polandia disambut langsung oleh Ketua PPI Polandia. Teguh, memastikan para pelajar baru akan difasilitasi keperluannya selama masa orientasi. “Pihak kami siap memfasilitiasi keperluan teman-teman yang sudah mulai aktif dikampus sejak oktober lalu,” jelasnya

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 3


Salah satu penerima beasiswa, Rajiansyah mengaku sangat senang dengan sambutan yang diberikan pihak PPI Polandia. Ia merasakan suasana kekeluargaan yang erat dengan sambutan tersebut. “Teman-teman PPI sangat membantu kami dalam banyak hal, terutama mengantar kami untuk sampai ke kota tujuan, dan ini sangat membantu kami yang masih buta dengan Polandia,” tutur Rajiansyah. Beasiswa ini merupakan beasiswa pertama program Ignacy Łukasiewicz dari pemerintah Polandia kepada beberapa negara di dunia. Tiga kota di Polandia seperti Łódź, Wrocław, dan Kraków menjadi kota tujuan untuk pelajar yang ingin melajukan pendidikan master sains. Diantara program studi yang diminati adalah arsitektur di Cracow University of Technology, Teknik Pertambangan di Wroclaw University of Technology, Elektronika dan Teknologi Informasi di Warsaw University of Technology, Teknik Biomedis di Warsaw University. Jorrie Andrean pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Warsawa menyambut baik upaya pemerintah Polandia untuk menambah kuota pelajar Indonesia mendapatkan beasiswa. “Kami melihat bahwa potensi mahasiswa Indonesia sangat besar. Saat ini Indonesia memerlukan banyak engineer. Kami berharap ilmu yang didapatkan nantinya dimanfaatkan, dikembangkan, dan diimplementasikan di Indonesia,” jelas Jorrie. Zumaro, salah satu penerima beasiswa yang memilih bidang ilmu fisika nuklir di Warsaw University of Technology menuturkan bahwa dirinya menaruh harapan besar pada Polandia, tenaga nuklir sangat memungkinkan jika dikembangkan menjadi sumber energi alternatif di Indonesia. “Saya akan mengimplementasikan ilmu yang saya peroleh untuk mengembangkan tenaga nuklir di Indonesia,” tegasnya.

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 4


Tour of Asia Georgia Institute of Technology Oleh: Lovissa Huigita Winyoto

Liputan Amerika, Pada tanggal 17 September 2015, Persatuan

Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat (PERMIAS) Georgia Tech turut berpartisipasi dalam meramaikan acara Tour of Asia di Georgia Institute of Technology (Georgia Tech), Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Tour of Asia adalah festival tahunan yang diadakan oleh Georgia Tech untuk mempromosikan budaya dari negara-negara di Asia. Mahasiswa dari berbagai negara pun aktif meramaikan festival ini dengan memajang poster, menghidangkan makanan tradisional, dan mempromosikan permainan tradisional dari negara masing-masing. Menurut Kenneth Hidajat, Presiden Permias Georgia Tech menjelaskan, pihaknya merupakan salah satu organisasi pelajar Indonesia di Georgia Tech yang ikut berpartisipasi dalam festival Tour of Asia Tahun ini. Partisipasi mahasiswa Indonesia dalam festival ini adalah dengan mempersiapkan bakwan goreng sebagai salah satu makanan khas masyarakat Indonesia untuk dibagikan kepada pengunjung yang datang. “ Selain membagikan bakwan, kami juga mengadakan aktivitas perlombaan rakyat seperti berupa lomba makan kerupuk, dan perlombaan ini mendapat respon cukup baik dari tamu undangan yang hadir di festival Tour of Asia tahun ini,” jelas Kenneth. Kennerth menambahkan, stand Permias Georgia Tech saat itu ramai ditonton para pengunjung, perlombaan makan kerupuk menjadi daya tarik pengunjung untuk berdatangan mengunjungi stand Permias Georgia Tech. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh mahasiswa Indonesia untuk berinteraksi dan memperkenalkan budaya Indonesia kepada pengunjung festival. “Besar harapan kami dapat terus berpartisipasi di Tour of Asia di tahun-tahun mendatang, sehingga Indonesia semakin dikenal oleh masyarakat dunia lebih luas lagi,” ujar Kenneth. Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 5


Pemuda Indonesia Kibarkan Bendera Merah Putih di Libya oleh : Alvan Satria Shidiq

Liputan Libya, tak ada alasan untuk tidak

berkibarnya sangsaka Merah Putih dimanapun kita berada, khususnya dihari kebesaran bangsa Indonesia 17 Agustus. Sebagai pemuda sudah sepatutnya rasa cinta Tanah Air itu mengalir dan tersalurkan dibelahan bumi manapun kita tempati. Dan 17 Agustus 2015 lalu bendera merah putih telah berkibar di kampus Islamic Call College Tripoli Libya. Jamaludin Al-Afgani sebagai ketua Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Libya men-

jelaskan, perayaan hari kemerdekaan RI di kampus Islamic Call College Tripoli Libya mendapat sambutan baik dari pihak kampus. Menurut Jamaludin mahasiswa Indonesia mendapat ijin dari pihak kampus untuk merayakan hari kemerdakaan. Selain pihak akademik sejumlah pelajar yang berasal dari negara lain juga turut serta dalam perayaan tersebut. “ Sebanyak 37 negara yang berjumlah sekitar 50 orang ikut serta sebagai tamu undangan menghadiri perayaan hari kemerdekaan Indonesia,

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 6


tamu undangan terlihat sangat antusias menyaksikan sejumlah pertunjukan yang disajikan pelajar Indonesia dalam perayaan kemerdekaan RI,” jelas Jamaludin yang merupakan pelajar ilmu Al-qur’an di Islamic Call Colleger Tripoli Libya. Menurut Jamaludin, hakekatnya sebagai pemuda harapan bangsa, khususnya bagi pelajar yang kuliah diluar negeri harus bisa menjadi duta untuk negaranya. Pelajar harus mampu mengenalkan kebudayaan kepada dunia Internasional. “ Kebudayaan adalah bukti sebuah peradaban, jika ingin mengenal peradaban suatu bangsa maka ketahuilah kebudayaannya, inilah kesempatan besar kami untuk menjadi duta Indonesia di Libya, jumlah kami disini mungkin hanya 27 orang pelajar saja, tapi kami mampu mengumandangkan keragaman budaya Indonesia dihadapan 500 tamu yang hadir untuk merayakan kemerdekaan RI,” jelas Jamaludin antusias.

“Disinilah kami belajar, dengan harapan kembalinya kami nanti ke Bumi Pertiwi dapat membangun sebuah perubahan demi kemajuan bangsa dan negara tercinta. Bertepatan dengan 17 Agustus tahun ini, kami terus mencoba menghidupkan kebudayaan Indonesia di lingkungan kampus,” ungkap Alvin salah seorang pelajar Indonesia. Bak kata pepatah pemuda hari ini adalah pemimpin dimasa depan, pemuda Indonesia harus mampu mewujudkan cita-cita pahlawan yang tertuang dalam sumpah pemuda “bertumpah dara yang satu tanah Air Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia, serta menjujung bahasa persatuan bahasa Indonesia”. ”Semoga kelak kita mampu membawa perubahan untuk bangsa Indonesia dari berbagai aspek dan keahlian masing-masing. Hidup Pemuda!!, Hidup Mahasiswa!!, Hidup Rakyat Indonesia!!,” tutup Alvin.

Dalam kesempatan perayaan kemerdekaan RI ke 70 PPI mendapat dukungan penuh dari pihak kampus. Ustadz Hisham Salim Mursit sebagai perwakilan dari kampus Islamic Call Collenger Tripoli bidang kemahasiswaan menjelaskan, pihaknya sangat mendukung pelajar Indonesia yang merayakan hari kemerdekaan di kampus. “ Kegiatan ini sekaligus menjadi kesempatan bagi pelajar asing lainnya untuk dapat saling mengenal satu sama lain, selain itu pelajar Indonesia juga dapat memperkenalkan Indonesia kepada kami di Libya,” jelas Hisham yang disampaikan dalam sambutan perayaan hari kemerdekaan RI 70. Menurutnya, meskipun kondisi Libya saat ini belum begitu stabil, pelajar tidak perlu khawatir, pihak kampus akan menjamin keselamatan pelajar dalam melaksanakan kegiatan. Negara yang lama dikuasai pemerintahan Qadafi ini memang telah melalui perang saudara berkepanjangan sehingga mengakibatkan banyak dari penduduk Libya meninggal sia-sia. Namun saat ini Libya sudah mulai membaik, dalam waktu dekat akan lahir pemerintahan baru. Sementara itu sejumlah pelajar Indonesia yang hadir dalam perayaan hari kemerdekaan RI merasakan suasana nasionalisme yang lebih erat lagi dengan berlangsungnya perayaan kemerdekaan ini, dan kebahagiaan bertambah lagi ketika tamu undangan memberikan respon positif dari suguhan yang diberikan PPI. Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 7


4 Mahasiswa RI jadi korban kecelakaan di Seattle, Washington, AS Oleh: Winston Henvio

Liputan Washington, Telah terjadi kecelakaan

yang menimpa 5 mahasiswa Indonesia dari North Seattle College di Seattle, Washington. Kecelakaan terjadi ketika 45 orang pelajar sedang melakukan acara orientasi pelajar baru yang diadakan pihak kampus Nort Seatle College (NSC), pada tanggal 24 September 2014 pukul 11.13 pagi. Kecelakaan terjadi di sebuah jembatan di Seattle itu melibatkan satu bus atraksi turis bernama “Ride the Ducks� dan satu us carter berisi murid baru dan beberapa staff. Hingga saat ini penyabab kecelakaan masih di selidiki oleh pihak yg berkuasa tetapi menurut saksi mata salah satu roda dari kendaraan atraksi ini pecah sehingga menyebabkan kendaraan itu oleng dan menabrak bus. Dalam kejadian ini ada 5 siswa dari Idonesia yang menjadi korban. Satu diantaranya Privando Eduardus Putradanto, 1 WNI laki-laki, jenazah berada di

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 8


Harborview Medical Hospital, Seattle. 2. Kenny Joshua, laki-laki, masih dirawat dan menjalani perawatan intensif. 3. Florencia Irena, perempuan, sudah keluar dari hospital 4. Kelvin Christian, laki-laki, sudah keluar dari hospital. 5. Mazda Mayregita, perempuan sedang di terapi di nursing home. Pihak KJRI di San Fracisco telah berhubungan dengan pihak keluarga dan akan terus berkoordinasi dengan Permias Seattle, ISANS (Indonesian Students Association of North Seattle) serta Ketua Diaspora Seattle, Jonathan Kresnadi.

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 9


Asia Pacific Culture Day ( APCD ) 2015 Taipei, Taiwan

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 10


Asia Pacific Culture Day ( APCD ) 2015 Taipei, Taiwan

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 11


FASHION

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 13


Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 14


Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 15


Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 16


Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 17


Batikfull Indonesia

Liputan Washington, Setiap tahun pada tanggal 2 Oktober, Indonesia merayakan Hari Batik Nasional, dimana batik dinyatakan sebagai warisan budaya negeri Indonesia oleh UNESCO. Untuk turut memeringati hari batik ini, ISAUW sebagai organisasi mahasiswa Indonesia di University of Washington turut membuat acara Batikful Indonesia pada tanggal 29 Oktober yang lalu. Nadi Guna Khairi Ketua Persatuan Mahasiswa Indonesia Ameriks Serikat (PERMIAS) Nasional menjelaskan, Batikful Indonesia merupakan pameran untuk mempertunjukkan kain dan motif batik tradisional Indonesia khususnya kepada para murid di University of Washington. “Acara ini berlangsung selama 2 hari, dan kami menampilkan beberapa jenis kain batik seperti Batik Jawa dan Batik Solo. Selain itu, terdapat juga pakaian-pakaian batik yang kami tunjukkan sebagai contoh busana tradisional dan modern di Indonesia,” Jelasnya.

batik serta fun facts tentang batik juga kami sediakan saat pameran, agar para pengunjung dapat memiliki gambaran yang lebih lengkap mengenai corak tradisional Indonesia ini. ISAUW merupakas salah satu organisasi kemahasiswaan di Amerikan dibawah PERMIAS Nasional merupakan salah satu organisasi yang memiliki misi untuk menyebarluaskan budaya Indonesia kepada masyarakat di Amerika. Sebagai salah satu cabang dari organisasi kemahasiswaan di Amerika, Nadi melihat pameran batik yang diselenggarakan ISAUW memilki potensi untuk menarik minat mahasiswa dan mahasiswi pada kebudayaan Indonesia. “Dengan suksesnya acara Batikful Indonesia, kami berharap agar di masa depan, lebih banyak orang-orang dapat mengetahui budaya dan negeri Indonesia yang berawal dari turut menghargai corak kain tradisional yang ternama ini,” tutupnya.

Beberapa poster mengenai proses pembuatan

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 18


Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 19


Festival Couleurs d’Indonesie, warna-warni Indonesia di jantung kota Paris Oleh: Arindita R. Koestoer

Liputan Paris, Sekitar 1500 pengunjung hadir “Selain musik keroncong kami juga menampilkan tardalam Festival Couleurs d’Indonesie di Paris pada 27 September 2015 lalu. Festival ini berlangsung di Pavillon Dauphine distrik 16 Paris, yang diselenggarakan oleh KBRI Perancis, didukung oleh lebih dari 40 asosiasi Perancis-Indonesia di Perancis.

Besar RI di Prancis, Dr. Hotmangaradja Pandjaitan yang hadir dalam pembukaan menjelaskan, festival ini merupakan upaya untuk memperkenalkan Indonesia lebih luas lagi kepada masyarakat Perancis. “Selain bertujuan untuk memperkenalkan budaya Indonesia, acara ini diharapkan dapat mempromosikan pertumbuhan dan potensi ekonomi Indonesia, sebagai salah satu negara G-20,” jelasnya. Sajian culture diawali dengan persembahan musik keroncong dari penyanyi Endah Laras. Selanjutnya pertunjukan musik gamelan oleh asosiasi seniman Pantcha Indra pimpinan Christophe Mouré dan Kadek juga ikut serta memeriahkan festival.

ian tradisional dari Bali. Acara ini juga dimeriahkan dengan tarian saman dari PPI Prancis yang mendapat sambutan meriah dari para penonton,” jelas Kadek. Di luar ruangan pertunjukan, sejumlah sajian kuliner Indonesia yang disajikan oleh para pengusaha kuliner Indonesia di Prancis. Makanan khas Indonesia seperti somay, lontong sayur, mie ayam, dan menu tradisioanl khas Indonesia lainnya menarik banyak pengunjung terutama bagi warga Indonesia di Prancis yang rindu akan masakan Indonesia. Selain berbagai persembahan dan kuliner di ruang eksibisi juga berlangsung pameran batik dan tenun ikat nusantara yang merupakan persembahan dari perancang busana nasional, Oscar Lawalata. Eksibisi ini dipamerkan dengan tujuan memperkenalkan seni batik dan tenun ikat nusantara pada masyarakat Prancis. Bagi

pengunjung

yang

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 20

berminat

membe-


li kain batik ataupun tenun ikat, pada acara ini terdapat bazaar yang menjual berbagai kain nusantara dan kerajinan tangan lainnya seperti perhiasan atau pajangan rumah. Festival ini juga dihadiri oleh sejumlah diplomat RI dari negara sekitar, dan walikota Bandung Bpk. Ridwan Kamil. Festival ditutup dengan presentasi dari Oscar Lawalata di hadapan beberapa istri duta besar dan diplomat perempuan negara sahabat mengenai keistimewaan seni batik dan tenun nusantara serta penyajian makanan snack tradisional khas Indonesia.

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 21


TRAVEL

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 22


Wisata Sejarah di Kraków, Polandia Oleh: Pratiwi Widya Wahyuni – PPI Polandia

Liputan Polandia, Kraków adalah salah satu

kota yang pernah menjadi ibukota Polandia. Kota yang berada di Polandia bagian selatan ini menjadi saksi bisu sejarah Perang Dunia II, hingga kini bangunan bersejarah ini menjadi salah satu pilihan wisata yang cantik bagi wisatawan. Banyak sekali bangunan-bangunan bersejarah di Kraków yang perlu dikunjungi. Dua situs di Kraków yang dibahas pada rubik ini yaitu Auschwitz dan Kastil

Wawel. Kedua situs tersebut merupakan situs yang termasuk dalam UNESCO’s World Heritage List. Auschwitz merupakan salah satu kamp konsentrasi Nazi Jerman pada perang dunia ke II. Tempat ini menjadi sejarah dunia atas pembunuhan massal secara sengaja kaum Yahudi oleh Nazi Jerman. Auschwitz menjadi wilayah pusat kamp kosentrasi Nazi Jerman, sehingga tempat ini adalah kamp kosentrasi terbesar di Eropa. Saat masuk wilayah kamp ini bagian dalam barak hampir semua tidak boleh diabadikan dalam kamera. Yuita Arum Sari, mahasiswa yang pernah ikut program Erasmus Mundus di Warsaw University of Technology ini mengatakan bahwa Auschwitz wajib untuk dikunjungi. “Auschwitz merupakan wisata sejarah yang sangat menarik. Saya mengusulkan untuk memakai jasa tour guide karena mereka akan membawa kita ke tempat-tempat sesuai urutan dan alur ceritanya sehingga kita bisa memahami sejarahnya,” tegas Sari.

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 23


Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 24


Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 25


Waktu tempuh untuk menuju Auschwitz adalah sekitar 1,5 jam dari pusat kota Krakow. Harga bus return Auschwitz-Krakow adalah 24 PLN. Terdapat 2 jenis daerah Auschwitz, dan yang terbesar adalah Auschwitz 2. Harga tiket masuk ke Auschwitz 1 dan Auschwitz 2 plus tour guide adalah 35 PLN. Sari mengatakan bahwa banyak sekali wisatawan yang tertarik dengan situs ini dan tour guide selalu penuh sehingga disarankan untuk memesan jasa tour guide terlebih dahulu melalui website http:// auschwitz.org/. Situs bersejarah lainnya yaitu Wawel Castle. Kastil ini konon dulunya merupakan tempat tinggal gubernur Jerman, dalam sejarah akhirnya Hans Frank dieksekusi sebagai kriminal Nazi pada Perang Dunia II. Sheila Nurfajrina, mahasiswa yang sedang belajar bahasa Polandia di International Centre of Education Politechnika Krakówska ini mengatakan bahwa Wawel Castle wajib dikunjungi karena sarat akan sejarah. “Wawel Castle memiliki sejarah yang kental karena tempat ini merupakan tempat pengungsian dan perlindungan kaum Yahudi saat Nazi berniat untuk memburu mereka. Selain itu, pemandangan dan bangunan di sekitar kastil ini sangat cantik,” jelas Sheila. Wawel Castle ini berada di dalam kota Kraków. Untuk sampai ke kastil ini wisatawan dapat menggunakan bus dari kota ke Stare Miasto. Lokasi kastil ini berada didataran yang cukup tinggi sehingga jalan untuk menuju kastil sedikit menguras energi dengan jalanan yang menanjak. Tiket masuk ke Wawel Castle ini berbeda-beda berdasarkan area ingin dimasuki. Area di dalam kastil ini sangat banyak, dapat dicek di website http://www.wawel.krakow.pl/en/. Dari kastil ini dapat terlihat Sungai Vistula. Sungai ini merupakan sungai terusan yang menyambung dari Warsawa dan merupakan sungai terpanjang di Polandia. Masih banyak sekali wisata di area kota Kraków, antara lain Kraków Old Town, Kazimierz, dan tambang garam Wieliczka. Seperti banyak pepatah mengatakan, belum ke Polandia kalau tidak sampai ke Kraków. Cara menuju kota ini adalah terbang ke Warsawa lalu naik Polskibus yang bisa dipesan via online di http://www.polskibus.com/. Harga tiket bus return Warsawa-Krakow adalah 30 PLN.

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 26


PPI Singapura on PPIS Bonding Day 2015

“Coming together is beginning; keeping together is progress working together is success” —Henry Ford. @ppisingapura

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 27


KESEHATAN

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 28


Pentingnya Penyuluhan Kesehatan Bagi Calon Jama’ah Haji Oleh : Steven Guntur

Liputan Mesir, Banyak persiapan yang

dilakukan oleh calon jemaah haji menjelang keberangkatannya, salah satunya adalah kesiapan fisik dan kesehatan seoptimal mungkin. Untuk mengantisipasi masalah kesehatan yang mungkin saja terjadi setiap kloter selalu didampingi oleh tenaga kesehatan haji. Di Indonesia masing-masing kloter jamaan haji memiliki satu orang dokter dan dua orang perawat. Pada kesempatan ini, Buletin PPI Dunia berhasil mewawancarai salah satu dokter tenaga kesehatan haji Indonesia, dr.Fakhruddin Alfan, yang pada ibadah haji terakhir ini mendampingi 450 jemaah haji asal Papua yang terdaftar sebagai jemaah kloter 06 UPG (embarkasi Ujung Pandang). Dr.Fakhruddin Alfan adalah dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Riau, yang pernah menjadi dokter Pegawai Tidak Tetap (PTT) Kementerian Kesehatan di Puskesmas Tenedagi, Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua. Sampai saat ini, dokter Fakhruddin juga merupakan anggota Ikatan Dokter Indonesia cabang kota Pekanbaru Divisi Keuangan. Sejak dulu di bangku perkuliahan, beliau telah aktif dalam berorganisasi dimana beliau pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur BEM FK Universitas Riau 2006/2007 dan bahkan

mendirikan Tim Bantuan Medis FK Universitas Riau pada tahun 2007 dan setahun kemudian, mendirikan Ikatan Mahasiswa Kedokteran Kab. Bengkalis (IMKKB). Dr Fakhruddin akan berbagi kisah selama menjadi tenaga medis di tanah suci Apakah yang menjadi inspirasi atau panggilan dokter untuk bergabung dalam tim Tenaga Kesehatan Haji Indonesia? Salah satu Fungsi petugas kesehatan.baik dokter dan perawat itu adalah melayani orang yang sakit, merawatnya serta mengobati dan melalui perantara kita atas izin Allah, pasien diberi kesembuhan. Ketika ada peluang untuk melayani tamu suci Allah ditempat yang memang semua muslim ingin menuju kesana, dibiayai negara dan petugas sendiri dapat juga beribadah haji disana, bukan kah itu suatu hal yang sangat fantastis? Itulah yang menjadi inspirasi saya.. Melayani tamu suci Allah, ketika jemaah saya 450 orang menjadi haji mabrur, insya Allah saya akan kecipratan pahala selama saya ikhlas dan amanah dalam menjalankan tugas. Namun komitmen yang harus kita pegang adalah bahwasanya kami ini adalah PELAYAN sedangkan ibadah Haji nya adalah bonus, jadi berlakulah sebagai pelayan, jika ada sela waktu kosong silahkan beribadah ke mesjid Nabawi ataupun masjidil Harom, jangan sampai petugas lebih rajin dan  khusyuk beribadah diband-

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 29


ing jemaah, sehingga pelayanan ditinggalkan.

Dok, dari pengalaman dokter, apa yang menjadi tantangan terberat Anda selama bertugas di tanah suci? Secara umum tantangan paling berat adalah rasio jemaah dengan petugas kloter yang sangant tidak seimbang.  5 petugas berbanding 450 jemaah. Untuk masalah kesehatan, 1 dokter 2 perawat menangani 450 jemaah, bisa dibayangkan bila terjadi kasus secara bersamaan, betapa kewalahannya petugas. Belum lagi bila secara masalah tersebut masalah internal, seperti ketika jemaah tidak mengikuti saran yang kita berikan, misalnya memaksakan ibadah sunnah ketika kondisi fisik tidak fit, atau memaksakan diri mengerjakan ibadah Arbain di mesjid Nabawi madinah sementara waktu itu jemaah sedang sakit, tidak memakai payung atau membawa sprayer dan masker saat beraktivitas diluar ruangan, seperti saat di Arafah, Musdalifah dan Mina, yang berujung pada jemaah dirujuk ke Pengobaatan Haji Indonesia (BPHI) atau Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) akibat dehidrasi dan heat stroke, bahkan ada yang meninggal termasuk jemaah kami 1 orang. Mungkin Anda pernah mendengar mengenai tragedi Mina – ketika itu jemaah Indonesia sudah diingatkan akan waktu pelontaran ba’da zuhur namun banyak yang melanggar hanya karena mencari keafdhalan dalam beribadah Tidak jarang pula beberapa petugas kloter yang bahkan lebih khusyuk beribadah dibandingkan jemaah, sehingga mengakibatkan pelayanan tidak maksimal. Kalau secara eksternal, tantangan datang dari segi bahasa dimana banyak petugas dari pihak Arab tidak bisa berbahasa Inggris. Bahkan petugas kesehatan yang dipersyaratan awal harus menyertakan nilai TOEFL, masih kesulitan berkomunikasi di RS Arab karena mayoritas petugas RS Arab tidak dapat berbahasa Inggris.

Wah, berat juga ya Dok tantangannya, apalagi di suhu yang ekstrim serta lapangan yang mungkin sangat berbeda dari tanah air. Dok, apakah penyakit atau masalah kesehatan yang paling sering dijumpai disana? Ibadah Haji merupakan ibadah yang hampir 80 persen melibatkan aktifitas fisik. Sehing-

ga penyakit yang diderita secara umum adalah penyakit yang biasa diderita saat kondisi fisik menurun dikarenakan aktivitas ibadah yang padat, waktu istirahat yg minimal, serta perjalanan yang ditempuh dari pemondokan ke masjidil Harom, ditambah dengan keadaan Arab Saudi yang suhunya lebih ekstrem dibanding Indonesia, serta banyaknya debu. Secara umum pada kasus rawat jalan banyak ditemukan  common cold, influenza, ISPA, myalgia, bronkitis,dll Untuk kasus rujukan yaitu dehidrasi (ringan-sedang hingga berat), heat exhaustion hingga heat stroke, hipertensi dan asma bronkial.

Ketika berada di negara orang, penanganannya bagaimana Dok? Atau adakah upaya-upaya pencegahan yang dokter lakukan sebelum berangkat ke tanah suci? Tata laksana yang dilakukan terbagi Medikamentosa dan nonmedikamentosa. Untuk tata laksana nonmedikamentosa, pendekatan yang dilakukan secara promotif dan preventif, jadi sebelum jemaah menderita penyakit diatas kita melakukan visitasi dari ruangan jamaah, penyuluhan kepada jamaan akan dilakukan dalam kunjungan, pihak kami akan menyampaikan hal hal yang dianggap bisa memicu penyakit tersebut. Misalnya pentingnya penggunaan masker untuk mencegah ISPA, lebih banyak mengkonsumsi air mineral minimal 8 gelas sehari, bangun pagi, sarapan, sebelum aktivitas, menjelang makan siang, menjelang makan malam dan sebelum tidur. Untuk konsumsi cairan kita juga melakukan tes urin dan menyiapkan kertas indikator apakah cairan yang dikonsumsi cukup atau tidak. Namun pemeriksaan ini dikhususkan buat jemaah dengan resiko kesehatan tinggi.

Sejauh mana fungsi visitasi menjamin kesehatan jamaah haji

ini dok?

Visitasi yang dilakukan selaian mengedukasi pasien juga membina hubungan kekerabatan antara petugas dan jemaah, sehingga pendekatan komunikasi yang dilakukan lebih efektif karena kita mengetahui bagaimana riwayat penyakit serta faktor yang mempengaruhi penyakit secara tidak langsung, sebagai contoh, jemaah suami istri yang bertengkar sehingga memicu stress dan menambah progresivitas penyakit. Pada praktek medis kita memberikan pengobatan sesuai dengan keadaan penyakit, misal jika demam diberi paracetamol. Bahkan untuk kasus lebih berat mis-

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 30


al pada kasus dehidrasi ringan sedang hingga berat ataupun heat exhaustion, kita melakukan pemasangan infus sebagai terapi cairan. Jika tidak ada perbaikan kita melakukan rujukan ke sektor ataupun Balai BPHI bahkan ke RS Arab Saudi. Namun sistem pengobatan medis di Madinah dan di Mekkah jauh berbeda. Di Madinah, Indonesia dilarang membuka posko kesehatan dipondokan hal ini terkait dengan regulasi standarisasi pelayanan medis Madinah, sehingga kita petugas kesehatan benar benar memaksimalkan visitasi untuk memastikan jamaah kita mematuhi arahan yang diberiakn petugas medis.Â

Dok, maaf sebelumnya, tetapi apakah ada insentif atau gaji yang diterima selama bertugas disana? Petugas kesehatan dibiayai negara melalui anggaran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, mencakup tiket pesawat PP, akomodasi dan transportasi, serta uang harian selama 40 hari. Jadi tidak mengambil porsi dari biaya naik haji jemaah.Â

Seandainya ada tenaga medis ataupun paramedic lainnya yang ingin mengikuti jejak dr.Fakhruddin, apakah yang harus dilakukan? Adakah prosedur atau persyaratan yang harus dipenuhi? Untuk menjadi petugas kesehatan haji, harus mengikuti beberapa prosedur, yaitu : A. Mengambil nomor registrasi dengan mendaftar di puskeshaji.depkes.go.id/rekrutmen/ kemudian mengisi data yang tersedia B. Setelah mendapat nomor registrasi, mengikuti tes potensi akademik (TPA) secara online pada website tersebut C. Melengkapi berkas administrasi mencakup data diri, pekerjaan, izin instansi, surat izin praktek, rekomendasi perhimpunan, sertifikat emergency, sertifikat TOEFL, beberapa perjanjian diatas materai yaitu tidak merokok, dapat menggunakan computer dan untuk perempuan tidak akan hamil. D. Jika lulus TPA dan administrasi selanjutnya kita diwajibkan mengikuti tes psikometri E. Jika lulus tahap ini selanjutnya kita akan menunggu untuk pelatihan kompetensi yang akan diikuti seluruh petugas kesehatan dalam satu embarkasi. Disini

kompetensi kita akan dinilai apakah layak atau tidak untuk mengawal jemaah haji. Berbagai skenario simulasi dilakukan untuk menggambarkan kondisi lapangan F. Jika lewat fase kompetensi kita akan dipanggil untuk mengikuti pelatihan integrasi yang diikuti petugas kesehatan dari kemenkes RI dan ketua kloter serta pembimbing ibadah yang berasal dari institusi Kemenag RI. Disini juga pelatihan yang dilakukan selain ilmu teori juga aplikasi lapangan berupa skenario simulasi untuk menggambarkan bagaimana situasi di tanah suci nanti. Ketika semua fase telah terlewati saatnya berdoa dan bersabar menunggu panggilan apakah Allah mengizinkan kita untuk melayani tamuNya atau tidak.

Apakah ada masukan khusus kepada mereka yang ingin mengikuti jejak dokter melayani di tanah suci? Luruskan niat benar benar ingin melayani tamu Allah. Ibadah haji hanyalah bonus. Konsep ikhlas dan amanah benar benar dipegang dan ditanam di dalam diri. Yang namanya pelayan selalu ada kekurangan, namun jadikan itu motivasi diri untuk menjadi hamba Allah yang lebih baik. Karena ketika kita sudah sampai ditanah suci kita baru menyadari bahwasanya kita adalah orang terpilih. Jadi berbuatlah maksimal untuk melayani tamu Allah, bahkan tak jarang kita pribadi harus berkorban secara materil dan non materil dalam pelayanan yang dilakukan. Namun yakinlah itu akan bernilai pahala yang luar biasa yang akan diberikaan Allah SWT. Selain itu, tingkatkan kemahiran dan kompetensi diri terutama hal yang terkait medis. Karena ketika dilapangan, jemaah bergantung sepenuhnya kepada kita petugas. Sebagai petugas kesehatan, kita harus cepat beradaptasi diri di lapangan. Misal ketika di Arafah, Musdalifah dan Mina, begitu sampai kita langsung orientasi dimana dan bagaimana pola rujukan, dimana toilet, kapan visitasi dan kapan pelayanan. Sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat terhindari, dan kalaupun terjadi segera teratasi. Bahkan jika bisa, belajarlah bahasa Arab untuk mempermudah komunikasi disana, selain tentunya bahasa Inggris. Untuk visitasi saya yakin TKHI sudah optimal, namun dalam.mengetahui keadaan jemaah yang dirawat

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 31


baik di BPHI atau RSAS petugas kesehatan harus selalu pro aktif mengetahui keadaan jemaah. Karena baik jemaah ataupun keluarga akan bergantung sepenuhnya kepada kita, baik.penatalaksanaan maupun informasi keadaan kesehatan.

oknumnya, bukan salah dari agama Islamnya.

Apakah ada masukan untuk calon dokter ataupun mahasiswa Indonesia yang saat ini sedang belajar di luar negara ?

Rencana kedepan saya adalah untuk kehidupan pribadi InsyaAllah saya akan segera menikah, demi mengijuti sunnah Rasulullah SAW, barangsiapa yang telah mampu namun menunda menikah, maka dia bukan umatku. Untuk rencana akademis saya rencana meneruskan pendidikan klinis dengan.peminatan anestesiologi dan reanimasi . Kenapa memilih bidang ini, karena saya minat terhadap gawat darurat yang biasa dipanggil UGD kalau di Indonesia. Sejak kuliah saya aktif dalam bidang sosial, turun dalam kegiatan tanggap bencana salah satunya Gempa padang 2009, beberapa banjir di Riau, dan kegiatan sosial lainnya. Saya tertarik dalam kegiatan sosial sehingga jika saya menjadi seorang anestesi saya lebih mempunyai peran dalam UGD  khususnya penanganan medis dalam kasus bencana alam.

Kepada Mahasiswa Indonesia diseluruh dunia, Indonesia adalah negara yang luas, butuh SDM yang banyak, kembalilah ke ibu pertiwi, mari bersama-sama membangun negeri ini mulai dari Sabang - Merauke. Mereka diperifer sana sangat membutuhkan kita, sudah saatnya kita mulai membangun generasi penerus bangsa yang kreatif, produktif, inspiratif dengan berpegang teguh kepada konsep iman.kepada Allah SWT dan yang pasti ANTI KORUPSI. Mari kita bantu keterpurukan moral negara ini dengan mengedukasi masyarakat, memberi contoh keadaan yang seharusnya berdasarkan pengalaman kita selam kuliah diluar negeri melalui sosial media, media elektronik dan lain-lain. Berusahalah untu ktif memperkenalkan Indonesia di luar negeri, khusus yang muslim, tunjukkan jati diri muslim itu yang sebenarnya. Jika ada muslim yang menyeleweng, tunjukkan sesungguhnya itu perilaku

Satu pertanyaan terakhir yang mungkin sedikit personal. Apa rencana dr. Fackhruddin kedepannya setelah ini?

Demikianlah wawancara yang saya lakukan bersama dr.Fakhruddin Alfan yang bergabung menjadi salah satu Tenaga Kesehatan Haji Indonesia. Dokter yang mempunyai hobi hiking dan telah mendaki banyak gunung di Indonesia ini adalah salah satu contoh anak bangsa yang mampu berkarya di luar negeri, di tanah orang, menggunakan semua sumber daya yang terbatas dalam menjalankan profesinya untuk menolong sesama. Kami dari PPI Dunia mendoakan yang terbaik untuk seluruh tenaga medis dan paramedis TKHI agar kedepannya lebih banyak lagi yang ikut melayani sehingga sistem dan kualitas pelayanan yang diberikan dapat menjadi lebih baik lagi.

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 32


Bahaya Kabut Asap Pada Kesehatan Saluran Pernafasan Oleh : dr. Inke Lubis

Liputan Inggris, Polusi udara terjadi akibat berb-

sakit kepala, mudah lelah, menurunnya fungsi paru, dan diare jika sumber air minum sudah terkontaminasi oleh asap. Pada penderita penyakit paru dan jantung, efek yang lebih berat dapat segera terjadi setelah paparan 1 hingga 3 hari. Peningkatan polutan PM10 di udara juga berkaitan dengan meningkatnya kejadian infeksi saluran nafas atas hingga 12%, asma hingga 19% dan rhinitis hingga 26%. PM2.5, partikel yang paling banyak terkandung di asap hasil kebakaran hutan, merupakan partikel yang sangat halus sehingga dapat bertahan di udara lebih lama, lebih mudah untuk dihirup dan bersifat sangat toksik ke paru-paru.

agai kondisi antara lain asap pabrik industri, asap kendaraan, pembangkit tenaga listrik, dan juga polusi udara buatan manusia lainnnya. Di Indonesia, kebakaran hutan yang terjadi setiap tahunnya memberikan kontribusi besar terhadap polusi udara dan mengancam kesehatan masyarakat terutama di daerah Kalimantan dan Sumatera.

“Studi pada populasi orang dewasa sehat menunjukkan paparan jangka panjang terhadap polutan ini menyebabkan penebalan arteri dan selanjutnya kejadian penyakit vaskular. Studi lain mendapatkan paparan jangka panjang berhubungan dengan kematian prematur akibat penyakit kardiovaskular. � jelas Dokter asal Sumetera Utara ini.

Efek kabut asap terhadap kesehatan sangatlah signifikan, namun pengetahuan masyarakat mengenai polusi udara masih terbatas dan juga respon yang bervariasi dalam menghadapi fenomena ini.

Parameter Polusi Udara

Menurut Dr. Inke Lubis, SpA, asap akibat kebakaran hutan mengandung berbagai polutan seperti PM10 dan PM2.5, ozon (O3), nitrogen dioksida (NO2), sulfur dioksida (SO2), dan karbon monoksida (CO). Efek terhadap kesehatan akibat kandungan tersebut bergantung pada beratnya kabut asap.

Monitoring kualitas udara sangatlah penting untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat polusi di udara terutama pada situasi khusus seperti kebakaran hutan. Indonesia menggunakan Indeks Standard Pencemaran Udara (ISPU) untuk mengukur kualitas udara, dimana jika nilai indeks sudah melebihi 100 maka dikategorikan sebagai tidak sehat dan jika lebih dari 300 maka berada pada level berbahaya.

“Bagi kelompok tertentu seperti anak-anak, lanjut usia dan penderita penyakit paru dan jantung dampak asap yang dihirup berterusan akan sangat memperburuk kondisi kesehatan mereka,�unkap dokter spesialits anak ini. Efek kesehatan jangka pendek dan jangka panjang Mengenai dampak lebih lanjut Dr Inke Lubis menjelaskan bahwa, polusi udara telah diketahui dapat memicu serangan asma maupun reaksi alergi, namun studi terbaru menyatakan bahwa paparan terhadap polusi udara yang berkepanjangan dapat menyebabkan timbulnya penyakit asma itu sendiri. Nitrogen dioksida, yang merupakan iritan terhadap saluran pernafasan, dan ozon dapat menyebabkan inflamasi (peradangan) dan mempersempit jalan nafas setelah paparan. Efek jangka pendek setelah paparan polutan antara lain iritasi pada mata, hidung maupun tenggorokan, hingga

dr. Inke Lubis

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 33


SENI & OLAHRAGA

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 34


Aksi Indonesia Dalam Turnamen BWF 2015 di Thailand

Liputan Thailand, Belum lama ini The Badmin-

ton World Federation (BWF) telah menyelenggarakan turnamen badminton yang mendapatkan sponsor dari Siam Cement Group (SCG) yang merupakan perusahaan semen terbesar di Thailand.

terdiri dari pelajar Indonesia di Thailand berserta diaspora dan KBRI Thailand akhirnya mengantarkan Indonesia meraih beberapa penghargaan, yaitu 1 emas untuk ganda putra, 1 perak untuk tunggal putra dan 1 perak untuk ganda campuran.

Pada kejuaraan badminton BWF kali ini yang bertajuk SCG Thailand Open 2015 yang di pentaskan di Thunder Dome, yang terletak di Muangthong Thani, Bangkok-Thailand dan telah di ikuti oleh berbagai peserta dengan total keseluruhan ada 319 pemain atau 278 entri, yang diantaranya pemain dari Negara tuan rumah Thailand, Indonesia, China, Korea, India, Inggris, Denmark, Malaysia, masih banyak lagi yang lainnya, sebagaimana dilansir oleh kiblatsport.com.

“Tentu saja kami merasa bangga menjadi bangsa Indonesia yang pemainnya mampu meraih juara pada turnamen badminton di Thailand, artinya kemampuan Indonesia untuk olahraga ini patut diperhitungkan oleh Negara-negara lain. Prestasi ini semestinya harus lebih ditingkatkan lagi, ya minimal dipertahankan sehingga dapat menjadi motivasi anak-anak muda yang lain.” Kata Handayani melalui wawancara di media Line, di Bangkok, Kamis (15/10/2015).

Sebanyak yang lima nomor dipertandingkan dari mulai 29 September 2015 s/d 4 Oktober 2015 yakni nomor tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putrid an ganda campuran. Adapun hadiah yang diperebutkan merupakan uang tunai dengan total sebesar USD 12.000, seperti dilansir oleh alwaysbadm1nton.com.

“Yang terpenting bagi kita motivasinya tentu saja jangan selalu takut bermimpi, jika mimpimu tidak membuat takut, maka kamu belum bermimpi terlalu besar. Mengambil contoh dari Ihsan yang berhasil mengalahkan pemain unggulan dari Thailand” sambungnya

Dalam kesempatan tersebut Ketua Departemen Seni Budaya dan Olahraga - Permitha (PPI Thailand) Handayani Boa mengajak mahasiswa Indonesia yang berada di Thailand menyaksikan turnamen tersebut hingga mencapai pertandingan final. Dalam pertandingan suporter Indonesia yang

Dengan semangat para mahasiswa Indonesia di Thailand memberikan motivasi untuk kemaslahatan bersama melalui ajang turnamen badminton ini merupakan sebuah impian dan cita-cita agar Indonesia bisa selalu menjadi juara di setiap pertandingan secara nyata….inilah bukti klo Indonesia “Pasti Bisa”…

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 35


(Kadep. Senbudga Handayani, Kiri – Pemain Badminton Indonesia Ihsan, Kanan. 4 oktober 2015)

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 36


PPIM Gelar POSPIM 2015 di USIM Oleh : Mahfud Tjalani

Liputan Malaysia,

Pekan Olahraga dan Seni Persatuan Pelajar Indonesia (POSPIM) 2015 kembali digelar oleh Persatuan Pelajar Indonesia se Malaysia (PPIM), kegiatan POSPIM merupakan kegiatan tahunan yang dinanti oleh pelajar Indoensia dari seluruh Universitas swasta maupun negeri yang ada di Malaysia. Trigustono sebagai Atase Penerangan Sosial Budaya yang hadir dalam pembukaan acara POSPIM 18 September 2015 mengatakan, kegiatan POSPIM merupakan salah satu wujud sportifitas pelajar Indonesia yang belajar di Malaysia. “Sportifitas pelajar harus wujud dengan kegiatan POSPIM, dan yang paling penting adalah semangat dalam berkompetisi secara positif, saya mendukung penuh kegiatan ini. Hal ini membuktikan pelajar Indonesia memiliki rasa kebersamaan yang sangat kuat di Malaysia,” jelasnya. Sebanyak 16 Kampus ikut serta dalam sejumlah pertandingan olahraga dan seni yang diselenggarakan PPIM. Menurut Agung Abdulrazak sebagai ketua panitia penyelenggara POSPIM 2015 menjelaskan 6 cabang olahraga dan seni dipertandingkan pada POSPIM 2015. “Bulutangkis, Tenis Meja, Sepak Bola, Basket Putra dan Basket 3 On 3 serta pertandingan kesenian tari tradisional merupakan cabang olahraga seni yang dipertandingkan pada POSPIM kali ini. Dalam cabang olahraga ini sebanyak 16 kampus yang ada di Malaysia ikut serta dalam pertandingan,” jelas Agung.

Tahun 2015 kali ini Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) ditunjuk sebagai tuan rumah dengan mempertandingkan lima cabang olahraga. Romi Hamfrisa Koordinator Olahraga Seni dan Budaya PPIM menjelaskan Badminton merupakan cabang olahraga yang diminati pelajar pada POSPIM tahun ini. “ Tahun ini sebanyak 16 kampus mengirimkan kontingen mereka untuk ikut bertanding, selain Badminton cabang olahraga Basket Ball juga merupakan cabang olahraga yang diminati. Untuk cabang olahraga sepak bola hanya 3 kampus saja yang ikut bertanding diantaranya UTM, UIA, dan UKM,” jelas Romi. Sementara itu Subkhan Ketua Umum PPIM menjelaskan, POSPIM merupakan program kerja PPIM yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya, diaharapkan kegiatan ini dapat mempererat rasa persaudaraan pelajar Indonesia yang ada di Malaysia. “POSPIM merupakan agenda rutin PPIM, kita berharap kegiatan ini dapat membangun sportifitas melalui kompetisi yang sehat dan fair play, siapapun yang mendapatkan piala bergilir KBRI diharapkan kegiatan ini dapat mempererat tali silahturahmi pelajar Indonesia di Malaysia,”ungkap Subkhan. (Red)

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 37


HELP University Menangkan Seni Tari Tradisional di POSPIM 2015

nian Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIK). Djamal menungkapkan rasa apresiasi kepada pelajar Indonesia khsusunya PPIM sebagai penyelenggara POSPIM.

Seni tari tradisional merupkan salah satu cabang kesenian yang dipertandingkan pada POSPIM 2015. Empat kampus ikut serta mengirimkan kontingen untuk bertanding, dari empat kampus yang ikut serta sebanyak 5 jenis tarian tradisional dilombakan.

Lomba seni tari kreasi tradisional ini merupakan wujud dari kecintaan kita kepada seni kebudayaan Indonesia khsusnya tarian daerah. “ Kuliah di Malaysia bukan berarti menjadi penghalang bagi pelajar untuk menjaga seni budaya negaranya, kegiatan ini merupakan wujud dari upaya menjaga kelestarian kebudayaan kita, lima peserta yang ikut lomba memiliki kemampuan yang sangat mengagumkan, saya sebagai dewan juri meberikan applouse kepada seluruh penari yang bertanding di POSPIM,” ungkap Jamal. Pada bagian akhir pertandingan, dewan juri memutuskan HELP University sebagai pemenang.

Pertandingan seni tari tradisional yang diselenggarakan oleh Persatuan pelajar Indonesia (PPIM) yang merupakan program kerja tahunan. Tahun 2015 ini POSPIM diselenggarakan di USIM Nilai. Laila Purba salah seorang peserta lomba dari Universiti Teknologi Malaysia (UTM) mengungkapkan, ikut bertanding merupakan bentuk partisipasi sebagai pelajar Indonesia untuk POSPIM. “ Tahun ini UTM Johor tidak saja mengikuti sejumlah cabang olahraga melainkan kami juga ikut bertanding dalam seni tari kreasi tradisional, dan ini merupakan kali pertama kami ikut serta dalam lomba tari kreasi,” ungkap Laila salah seoran penari yang juga merupakan ketua sanggar PPI UTM Johor. Tarian yang ditampilkan UTM dalam POSPIM 2015 adalah bajidor kahot yang berasal dari Jawa Barat. Sorak penonton ketika tarian ditampilkan semakin memeriahkan suasana. Hiburan tarian kesenian tradisional ini setidaknya menjadi obat bagi pelajar Indonesia yang rindu kampung halaman khsusnya pelajar yang berasal dari Jawa Barat. Di tunjuk sebagai juri dalam pertandingan seni tari tradisional adalah Djamal Bakir dan Ninik Sukadarni yang merupakan guru kese-

Keputusan ini diambil setelah melalui diskusi panjang dewan juri dari lima tarian yang telah ditampilkan dengan sangat baik. Menurut Jamal, masing-masing tarian memiliki keunggulan yang luar biasa, penilaian dewan juri yang mutlak dilihat dari kemampuan peserta dalam mengusai panggung, kesesuaian kostum, dan penampilan yang memukau penonton. “ HELP memenuhi semua kategori yang kami inginkan dalam pertandingan seni tari tradisional POSPIM, tarian bujang dara yang diperagakan HELP sangat memukau penonton dengan pengusaan panggung yang luar biasa,” ungkap Jamal. Peringkat ke dua dalam pertandingan seni tari tradisional POSPIM dimenangkan oleh UTM Johor dengan tarian bajidor kahot, sedangkan menempati peringkat ke tiga adalah UIA Gombak.(RED/MFD)

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 40


Bangkok, Thailand

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 41


Malaysia

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 42


USIM Ucapkan Selamat Kepada Pemenang POSPIM Wakil Rektor USIM Prof. Dr. Dulkiple Abdul Gani hadiri penyerahan medali kepada seluruh pemenang POSPIM 2015 yang diselenggarakan Persatuan Pelajar Indonesia Se-Malaysia. Penyerahan mendali dilaksanakan bersamaan dengan acara penutupan POSPPIM di Kompleks Olahraga Tunku Najihah USIM usai babak final pertandingan sepak bola. Hujan gerimis pada suasana penutupan POSPIM tidak menyurutkan semangat peserta pertandingan dan seluruh suporter lomba pada sore itu. Wakil Rektor Prof Dr. Dzulkiple Abdul Gani dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada pemenang POSPIM dari semua cabang olahraga dan seni. Pihaknya berharap POSPIM menjadi salah satu cara untuk lebih mempererat hubungan baik pelajar Indonesia dengan Malaysia kedepannya. “ Saya difahamkan terdapat 16 kampus di Malaysia yang ikut serta dalam POSPIM 2015, bagi saya siapapun yang menjadi pemenang bukanlah bagian penting, yang paling penting adalah semangat ukhuwah. Semoga ini menjadi manfaat dan membuka peluang kerjasama antar pelajar Indonesia di Malaysia akan lebih akrab dan rapat lagi.” ujarnya dalam bahasa Melayu di sela-sela sambutannya. Yang terjalin antara sesama pelajar Indonesia dari berbagai kampus bersama Malaysia dalam hal ini USIM sebagai tuan rumah,” ungkap wakil rektor. Sementara itu Subkhan sebagai ketua PPIM yang turut hadir dalam penutupan POSPIM mengucapkan terimakasih atas budi baik USIM menerima pelajar Indonesia untuk pelaksanaan POSPIM. “ Dukungan USIM menjadi sangat berarti bagi kami pelajar Indonesia, berharap kedepannya banyak lagi aktifitas yang dapat diselenggarakan bersama, misalnya saja pertandingan olahraga pelajar Indonesia dan pelajar Malaysia,” ungkap Subkhan lebih lanjut.

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 43


SAINS

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 44



Beef Rendang Memikat Warga Palmerston North, New Zealand. Oleh : Maryam Hakim

Liputan new Zealand, Spring Festival di Institute of Pacific United setiap tahunnya selalu dimeriahkan oleh sekumpulan mahasiswa Indonesia dari PPI Palmerston North. Di tahun 2015 ini, PPI Palmerston menyediakan beberapa masakan khas Indonesia di stand cultural mereka, kegiatan ini selalu menjadi ajang untuk memperkenalkan kuliner Indonesia di New Zealand. Banyak masakan Indonesia yang cukup terkenal di New Zealand seperti dadar gulung, nasi goreng, sate dan rendang. Namun dalam Spring Festival kali ini, panitia menyajikan sate ayam, nasi kuning dan rendang dalam porsi besar. Dalam dua jam, masakan yang dihidangkan habis terjual. Klara Monica Dalay Ketua PPI New Zealand menjelaskan, antusiasme yang sangat tinggi lebih 250 orang masyarakat New Zealand terhadap masakan Indonesia sangat dirasakan pada Spring festival tahun ini. Menurutnya diantar sejumlah makanan Indonesia yang disajikan, rendang yang bumbunya sudah disesuaikan dengan lidah warga setempat menjadi masakan terfavorit pengunjung saat itu. Sekitar

20

mahasiswa,

anggota

dari

Palmerston menyiapkan persiapan menuju Spring Festival dengan baik selama satu pekan. Persiapan ini mencakup pembelian bahan-bahan masakan dan perlengkapan stand. “Sehari sebelum acara diselenggarakan, para anggota PPI secara bergantian memasak 10 kg daging ayam untuk sate dan 9 kg daging sapi untuk rending. Dan untuk satu porsi makanan dihargai NZD 5,� jelas Clara lebih lanjut. Selain masakan Indonesia terdapat stand-stand masakan khas dari berbagai Negara seperti Taiwan, Thailand, China dan Mexico. Namun stand Indonesia menjadi stand yang paling ramai dan diminati. Bahkan beberapa saat sebelum stand dibuka, sebagian penduduk sudah lebih dahulu mengantri di stand Indonesia. “Acara berlangsung dengan baik dan secara pribadi saya bangga atas kerja keras temanteman PPI. Harapan saya, partisipasi PPI di acara sebesar Spring Festival dapat memperkenalkan masakan dan budaya Indonesia lebih luas lagi di New Zealand,� Ungkapnya. Kemeriahan di Spring Festival ini juga sempat dihadiri oleh pihak KBRI, dari atase politik dan atase informasi sosbud. Tentunya mereka senang sekali dengan apresiasi besar dari masyarakat New Zealand terhadap kuliner Indonesia.

PPI

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 46


membuat kajian mengenai Isle of Skye, Scotland. Menurut Reza, kajian ini merupakan area studi yang khusus mengkaji mengenai karakteristik dari lava dan implikasinya terhadap lingkungan pada saat terjadinya erupsi gunung api untuk pertama kali. “Penelitian ini perlu dilakukan guna mengetahui secara mendalam bagaimana aktifitas volkanik gunung berapi terjadi,” ungkap Reza yang telah menghabiskan 2 semeter Menurutnya, banyaknya gunung berapi di Indonesia merupakan salah satu alasan penting mendalami kajian ini. Aktifitas Volkanik merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya pemanasan global. Kepunahan organisme pada masa lampau sengat erat kaitannya dengan erupsi gunung merapi. Penentuan lingkungan pengendapan dan rekonstruksi geografi purbakala sangat diperlukan untuk mengidentifikasi, apakah lava tersebut terendapkan pada wilayah perairan (sungai, danau, rawa, atau laut) atau wilayah yang kering lainnya.

Isle of Skye, Pentingnya Mengkaji Karakteristik Lava Gunung Merapi Oleh : Syahreza Saidina Angkasa

Liputan Prancis, Large Igneous Provinces

(LIPs) adalah sebuah area yang tersusun oleh konfigurasi batuan beku pada cekungan sedimen. LIPs dapat dikarakterisasi dengan konfigurasi batuan beku intrusi yang paralel lapisan sedimen dan sikuen lava pada bagian atas kompleks sill (Svensen et al., 2012). Continental Flood Basalts (CFBs) merupakan sikuen basaltik lava hasil erupsi gunung api yang terdeposisi pada kerak benua (Jerram and Widdowson, 2005) contoh; Isle of skye, Islandia, Greenland, Cekungan Vøring di Norwegia, Siberia di Rusia, Parana – Etedenka di Brasil dan Deccan traps di India.

Sangatlah penting untuk mengetahui proses pendinginan lava yang sangat panas, khususnya ketika terjadi kontak lava dengan air sehingga menghasilkan gas yang keluar dari tubuh lava dengan komposisi kimia yang sangat berbahaya terhadap makhluk hidup. Identifikasi geometri dari lava sangat penting dilakukan, untuk memperkirakan total volume dari lava tersebut dan total gas yang keluar dari tubuh lava. Dengan demikian kita dapat memprediksi seberapa luas area penyebaran dari gas berbahaya tersebut,” jelas Reza lebih lanjut. Indonesia merupakan wilayah di dunia yang memiliki aktifitas volkanik yang sangat tinggi. Dan jumlah volkanik material seperti lava dan debu volkanik yang setiap hari yang dikeluarkan gunung api di indonesia sangat banyak. Kajian i n i mendalami tentang bagaimana aktifitas vulkanik dapat membantu memprediksi total area yang dapat terkena dampak gas berbahaya yang dikeluarkan gunung berapi. Bagian yang paling penting dari kajian ini adalah untuk mengetahui bagaimana merancang mitigasi kebencanaan gunung api lebih baik kedepannya.

Syahreza Saidina Angkasa adalah pelajar Master asal Indonesia yang menekuni kajian geologi (mineralogi dan geokimia) di Universitet i Oslo Perancis. Saat ini Reza sedang aktif Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 48


Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 49


KULINER

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 50


Gowes Food Truck Makanan Khas Indonesia di Los Angeles Oleh: Nadi Khairi

Liputan Los Angeles, Banyak aktifitas yang dapat dilakukan untuk sekedar melepas rindu dengan kampung halaman ketika jauh di perantauan. Salah satunya adalah dengan menikmati makanan khas. Inilah yang dilakukan pelajar Indonesia (PERMIAS) di Los Angeles ketika jauh dari tanah air. Nadi Khairi Ketua PERMIAS Nasional menjelaskan, salah satu kebiasaan anak muda Indonesia yang tidak bisa hilang adalah “ Nongkrong”. Hal serupa juga terjadi di Los Angeles (LA), dalam sejumlah kegiatan yang biasa dilakukan pelajar Indonesia di LA selalunya ditutup dengan acara “nongkrong bareng”. “Biasanya setiap usai rapat PERMIAS LA, kegiatan rutin kami adalah nongkrong bareng. Dan kami juga sudah punya tempat langganan di pangkalan Gowes food truck,” jelas Nadi. Warung Gowes Terletak di pinggir jalan besar Wilshire yang berada di kawasan Koreatown Los Angeles. Gowes pun menjadi tujuan untuk anak anak muda Indonesia di Los Angeles berkumpul dan bersantap makanan khas Indonesia. Menurut Nadi, Gowes food truck sudah hampir lebih dari satu tahun beroperasi. Rating nya pun sangat bagus menurut laman web yelp.com. Sebagian besar orang Indonesia yang tinggal di LA khususnya pelajar memilih Gowes dengan alasan ekonomis. “ Dengan harga yang murah kita tetap bisa mendapatkan makanan Indonesia yang authentic dan berkualitas. Menu yang di tawarkan Gowes pun sangat bervariasi. Di mulai dari; Nasi goreng ayam, sapi , atau kambing, Mie goreng, Tongseng, Nasi gila, dan Sate kambing atau ayam. Selain makanan khas Indonesia lainnya,” ugkap Nadi.

si nasi goreng Gowes menjual serharga 8 dollar. “Favoritku di warung gowes goreng kambing yang pedes, dan di lengkapi dengan teh botol minumah khas Indonesia, rasanya sudah seperti di negeri sendiri ketika bersantap,” ungkap Nadi. Warung Gowes yang dibuka tahun 2014 lalu merupakan usaha milik Teguh warga negara Indonesia. Teguh mengaku, meskipun menetap di Amerika untuk mengejar the”American Dream”, tetapi tetap tidak lupa dengan Indonesia. Menurutnya membuka usaha makanan khas Indonesia merupakan salah satu usahanya untuk memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat Amerika Serikat khususnya makanan Indonesia. “ Kemanapun saya pergi Indonesia melekat di darah saya, sehingga tidak ada alasan untuk saya memperkenalkan Indonesia lebih luas lagi dinegara manapun saya berada,” ungkap pria yang akrab disapa Mas Teguh oleh pelanggannya. Nama Gowes untuk usahanya dipilih karena hobinya bersepeda. Sehingga muncullah ide untuk memberikan nama Gowes di tempat usaha yang ia kelola. Selain itu nama Gowespun merupakan istilah bahasa Indonesia yang tidak asing untuk pencinta sepeda. Teguh adalah contoh untuk untuk pelajar Indonesia yang sedang menempuh mimpi di Los Angeles, bahwa menjadi Entrepenuer muda yang sukses di negeri Paman Sam itu bisa di capai dengan kesungguhan. Banyaknya pelajar yang datang untuk menikmati hidangan di warung Gowes menjadikan warung Gowes semakin dikenal luas. Pelajarpun secara spontan memberikan support dengan cara mempromosikan warung Gowes lebih luas lagi.

Gowes juga menjual Makanan Mexico, seperti Burrito dan Tacos. Harganya makanan yang dijual sesuai dengan kantong mahasiswa. Untuk satu porEdisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 51


Gowes Food Truck, Los Angeles

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 52


Muhammad Doni Owner Baraka Catering and Resto di Zaqaziq : “Jangan pernah malu untuk bekerja keras,” Oleh : Maryam Hakim

Liputan Mesir, “Before you spend, earn. Know what you need and what you want,” Itulah tekad Muhammad Doni ketika ia mulai membuka restoran Indonesia yang menjual berbagai jenis masakan untuk menambah penghasilannya selama berkuliah di Zaqaziq, Mesir. Terhitung lebih dari tujuh tahun ia telah bergelut di dunia kuliner. Bagaimanakah mahasiswa Ma’had Ali Addirasat Islamiya ini menjalankan bisnisnya? Kali ini Doni kan menceritakan bagaimana ia menjalankan hobi memasaknya hingga meraih keuntungan ribuan dinar.

Hai Doni, bisa ceritakan bagaimanakah awalnya bisnis masakan Indonesia ini ? Ahlan, sebenarnya sejak kecil saya biasa membantu ibu saya yang memiliki catering di Indonesia. Tapi saya baru mulai berbisnis restoran dan catering ketika kuliah S2 awal tahun 2008. Ceritanya beasiswa dari pemerintah saat itu terhenti dan akhirnya untuk menyambung kuliah saya harus berjualan.

Awalnya masakan yang pertama kali

jenis kamu

apa jual?

Awalnya saya mulai dengan menjual kue,

dan setelah tahun 2011 saya mulai memasak makanan berat. Pelanggan saya mayoritas para mahasiswa asal Malaysia, karena minimnya warga Indonesia di kota tempat saya tinggal. Meskipun terkadang ada juga pesanan dari warga Indonesia untuk hari-hari besar, ulang tahun, wisuda, pernikahan, buka puasa serta tamu-tamu dari kedutaan Indonesia dan Malaysia.

Biasanya minati

menu

apa saja pelanggan

yang dikamu?

Tiap hari saya hanya menjual lima jenis makanaan saja. Dan biasanya akan saya ganti menu setiap harinya dengan variasi rasa yang berbeda. Untuk menu ayam saya menyediakan ayam bakar kuning padang, gulai dan rendang ayam, semur, dan lain-lain. Saya juga menyediakan, tomyam, dendeng balado, serundeng daging. Sedangkan untuk menu ikan biasa saya olah menjadi pepes dan balado. Bakso, soto, sate padang, mie ayam juga masuk dalam daftar menu saya. Saya juga biasa mendapat pesanan berbagai macam kue dan camilan seperti muffin, berbagai macam gorengan jajanan pasar lainnya serta aneka minuman seperti sop buah. Dengan menu sebanyak itu, apakah Doni bekerja sendiri atau ada yang membantu?

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 53


Ayam Bumbu Kuning

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 54


Dulu saya berjualan dibantu empat orang yang memiliki tugas masing-masing. Ada yang membeli bahan, memasak, bersih-bersih dan mengantarkan makanan. Sementara sekarang, saya lebih banyak mengerjakan semua sendiri karena di kawasan saya sudah hampir tidak ada mahasiswa Indonesia lagi.

ya resep tersebut digunakan untuk membuka duplikat resto saya, sehingga pelanggan saya jadi berlarian. Itu terjadi pada beberapa resto yang ada di Mesir. Tapi saya tidak risau sebab rizki kita sudah ada yang menentukan.

Menu apa yang menjadi favorit para pelanggan?

Saya berharap ada yang bisa menggantikan posisi saya agar resto ini dapat terus berjalan, sayangnya sampai saat ini belum ada yang mampu. Karena akhir tahun ini studi saya selesai dan saya akan kembali ke Indonesia for good.

Ayam bumbu, mie dan bakso. Kebetulan makanan tersebut juga favorit saya. Yang kita suka itu bisa jadi duit.

Apa ma

saja berbisnis

pengalaman masakan Indonesia

selaini?

Banyak sekali, awalnya saya malu berdagang, karena kondisi saya masih berkecukupan. Setelah keadaan berubah, saya memberanikan diri untuk mulai berbisnis. Pelajaran yang saya ambil, uang tidak akan menghampiri orang yang malu bekerja keras, sama seperti ilmu juga demikian. Selain itu, selama bertahun-tahun bergelut dalam dunia bisnis, saya mengerti bagaimana teknik berjualan yang baik, bagaimana cara menggaet banyak pelanggan dan memahami pelanggan.

Bagaimana hubungan Doni dengan pekerja? Bicara pekerja, saya selalu berusaha menghadapi mereka dengan benar, artinya saya berusaha agar mereka bisa mencontoh bagaimana saya bekerja secara professional dan gigih. Karena justru sebenarnya tidak mudah menghadapi pegawai sendiri. Ada yang terkadang tidak masuk kerja, akhirnya kembali lagi ke saya. Hal ini yang harus disikapi dengan bijak.

Bagaimana man yang

dengan kurang

pengalamenyenangkan?

Saya seperti dikejar-kejar hal yang menakutkan ketika pegawai saya tidak masuk kerja sementara pelanggan sudah berdatangan atau sudah masuk jam antar makanan. Karena untuk membuat bisnis saya tetap eksis, sebisa mungkin saya harus tidak mengecewakan pelanggan. Jadi tugas-tugas pegawai itu mau tidak mau harus saya ambil alih. Saya menganggap bahwa berbagi ilmu itu bagus. Beberapa waktu lalu ada yang meminta resep masakan kepada saya. Sayangn-

Apa

harapan

Doni

kedepannya?

Resep Ayam Bakar Kuning Bumbu Padang 1 ekor ayam negeri/buras, potong 4 bagian 1 sdm air jeruk nipis 500 ml air kelapa 500 ml air 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk purut 1 batang serai, ambil bagian yang putih, memarkan Bumbu Halus Ayam Bakar Bumbu Kuning : 5 siung bawang putih 2 butir bawang merah 2 butir kemiri, sangrai 1 cm kunyit 1 cm jahe ½ sendok teh merica butiran ½ sendok teh ketumbar, sangrai ½ sendok teh terasi goreng 1 sendok teh garam Cara Membuat Ayam Bakar Bumbu Kuning : Aduk-aduk potongan ayam dengan air jeruk nipis hingga rata. Diamkan selama 30 menit. Didihkan air, air kelapa, daun salam, daun jeruk, serai, dan bumbu halus. Masukkan dan masak potongan ayam hingga daging ayam lunak. Jika memakai ayam buras tambahkan air panas secukupnya hingga ayam lunak. Setelah air habis, angkat ayam. Siapkan panggangan, olesi minyak sayur. Bakar potongan ayam merata di kedua sisinya dan olesi bumbu hingga kulitnya kering dan harum. Angkat. Sajikan hangat dengan lalap sayuran dan sambal Untuk 6 orang

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 55


GALERI FOTO

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 56


KBRI Roma. Italia Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan Indonesia bersama Bapak Wakil Ketua MPR RI, Bapak Oesman Sapta

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 57


PPI Australia dalam acara ASEAN Games yang diadakan oleh MASCA di Melbourne. Divisi Budaya PPIA memperkenalkan budaya Indonesia, diantaranya baju daerah, permainan, makanan, dan alat musik tradisional Indonesia. @ppiaustralia

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 58


Dalam rangka perayaan Hari Batik Nasional 2015, teman-teman dari PPI Perancis berfoto bersama menggunakan batik di depan icon kota ini @ndahtridi

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 59


PPI Italia turut berpartisipasi dalam misi kebudayaan HUT RI di Paviliun Indonesia EXPO Milano, Milan, Italia

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 60


CAIRO 2016

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 61


Semangat panitia Simposium Internasional PPI Dunia 2016 dalam mempersiapkan acara tahunan PPI Dunia yang akan dilaksanakan di Kairo, Mesir. @ppmimesir

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 62


ICN Cultural Production 2015 presents

“Nilam: A Musical� by Pelajar Indonesia Nanyang Technological University (PINTU)

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 63


Tarian Pembukaan oleh dancer, berlatarkan kampung halaman Malin Kundang (rumah Minang) dan batu pengabul harapan (batu besar bercahaya). Credit: Tim PPIT ICN 2015v Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 64


Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 65


Malin bersikeras untuk berkelana walaupun ditolak oleh ibunya. Malin pun akhirnya meninggalkan kampung halaman setelah diajak oleh Bara, seorang pelaut dan saudagar, dan juga berpamitan dengan Delima, gadis yang ia sayangi di kampungnya. Credit: Tim PPIT ICN 2015

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 66


DI dalam kapal, Malin bertemu dengan Mustika, yang adalah anak dari saudagar Galih dan juga gadis yang diidamkan oleh Bara. Mustika pun jatuh hati kepada Malin dan mengubah penampilan Malin layaknya seorang saudagar kaya raya. Sang saudagar pun merestui pernikahan Malin dan Mustika. Bara yang merasa dikhianati pun merencanakan rencana balas dendam dengan abdinya, Rijang.

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 67


Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 68


Bara pun segera menyusun siasat dengan menyarankan Galih untuk melangsungkan pernikahan di kampung Malin. Rijang pun memberitahu Mirah, ibunda Malin, juga Delima mengenai pernikahan Malin. Alangkah kagetnya Galih ketika mengetahui Mirah adalah ibunda dari Malin, karena ternyata Galih adalah pelaku pembunuh ayahanda Malin.

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 69


Pernikahan Malin dengan Mustika pun dibatalkan dan rencana Bara berhasil.

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 70


Akhirnya Galih pun menceritakan asal-usul Malin dahulu. Galih lah yang sebenarnya ayah kandung dari Malin. Galih membunuh suami Mirah karena ketamakannya terhadap harta.

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 71


Malin pun melampiaskan kemarahannya kepada Bara yang menjadi otak kegagalan pernikahan ini. Bara dan Malin bertempur, namun Malin kalah dan Bara hampir saja membunuh Malin, jika tidak karena bantuan yang pernah Malin berikan kepada Bara sebelumnya. (saat Bara pertama kali sampai di kampung Malin, Bara dikeroyok oleh penduduk setempat)

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 72


Akhirnya Malin kembali ke kampung dan meminta maaf kepada Delima, mereka berjanji untuk menikah di kemudian hari.

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 73


Malin pun juga meminta maaf hingga mengutuk dirinya sendiri menjadi batu kepada Mirah yang merenung di depan Batu Pengharapan. Mirah memaafkan Malin namun sayangnya Batu Pengharapan mengabulkan permintaan Malin.

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 74


Malin berubah menjadi batu. Drama musikal ini ditutup dengan Mirah beserta Delima, Mustika, Bara, Rijang, dan Galih satu per satu merenungi kepergian Malin.

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 75


Penutupan drama musikal dan pengucapan selamat dari Bapak Andri Hadi, Duta Besar Indonesia terhadap Singapura, kepada Christiandy Franciscus, produser Indonesian Cultural Night (ICN) 2015. Credit: Tim PPIT ICN 2015

Edisi 4 I Buletin PPI Dunia I Desember 2015 I Halaman 76


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.